Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR PPG

Refleksi diri terhadap pengalaman belajar mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia

Nama Matakuliah Filosofi Pendidikan


Review Dalam pembelajaran mata kuliah ini, saya mempelajari
pengalaman banyak sekali filosofi dari Ki Hajar Dewantara. Diantaranya:Tri
belajar. N, Tri Ngo, Tri Pusat Pendidikan, Sistem Among, Neng Ning
Nung Nang, Trilogi Kepemimpinan, Menghamba Pada Anak,Tri
Kon, dan Tri Hayu. Saya juga mempelajari sejarah pendidikan di
Indonesia dan perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan
di Indonesia terutama mendirikan Tamansiswa.
Dalam mata kuliah ini terutama pada Topik 1 “Mulai Dari
Diri” yaitu melakukan refleksi terkait motivasi menjadi guru
(Golden Circle). Kemudian pada “Eksplorasi Konsep”, yaitu
gerakan transformasi KHD dalam perkembangan pendidikan
sebelum dan sesudah kemerdekaan. Pada materi tersebut, saya
jadi lebih memahami banyak sejarah yang sebelumnya jarang
saya ketahui. Dan itu berhubungan dengan bagian “Ruang
Kolaborasi”, yaitu meringkas materi tersebut. Lalu “Demonstrasi
Kontekstual” yaitu dengan membuat desain infografis mengenai
perjalanan KHD dalam pendidikan di Indonesia. Dilanjut dengan
“Elaborasi Pemahaman” yaitu presentasi dengan materi “awal
Indonesia lepas dari „belenggu‟ pendidikan penjajah. Dalam
“Koneksi Materi”, saya menyimpulkan semua materi yang sudah
dipelajari. Dan yang terakhir “Aksi Nyata”, yaitu melakukan
refleksi dan menjawab pertanyaan pemantik mengenai
„Perjalanan pendidikan Nasional‟.
Topik 2, “Mulai Dari Diri”, melakukan refleksi menjawab
pertanyaan pemantik yang ada di LMS tentang konsep pemikiran
KHD dalam Pendidikan. Kemudian “Eksplorasi Konsep”,
memahami secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar
Dewantara. Pada “Ruang Kolaborasi”, kami mempelajari tentang
mengidentifikasi nilai-nilai luhur kearifan budaya menjadi dasar
pengetahuan dan pengalaman baru dalam merefleksikan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam mewujudkan
pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Pada tahap
“Demonstrasi Kontekstual”, kami membuat desain
sebuah strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD -
„Pendidikan yang Berpihak pada Murid‟ dalam sebuah karya
(video pendek, komik, lagu, puisi, infografis dll) dan
mempublikasikan sebagai wujud pemahaman, pemaknaan dan
penghayatan yang Anda praktekkan dari pemikiran filosofis Ki
Hadjar Dewantara. Dalam “Elaborasi Pemahaman”, kami
berlatih memberikan perspektif reflektif yang kritis berdasarkan
pemahaman dan internalisasi konsep KHD pada ruang diskusi
visual/presentasi. Selanjutnya “Koneksi Antar Materi”, kami
menyimpulkan semua materi yang sudah dipelajari dalam
mendalami pemikiran KHD. Terakhir “Aksi Nyata”, kami
merefleksikan topik 2 melalui pertanyaan pemantik, yaitu
pemikiran KHD.
Topik 3 Identitas Manusia Indonesia pada topic ini kami
mampu menganalisis relasi pendidikan dan kebudayaan serta
menganalisis identitas manusia Indonesia. Mulai dari diri
melakukan refleksi terkait manusia Indonesia menurut saya,
selanjutnya pada eksplorasi konsep mempelajari konsep-kosep
dengan membuat catatan-catatan kecil tentang identitas manusia
Indonesia. Pada ruang kolaborasi kami melakukan diskusi
tentang manusia Indonesia menurut kelompoknya masing-
masing. Demonstrasi kontekstual membuat kontekstualisasi
manusia Indonesia menggunakan desain grafis. Elaborasi
pemahaman melakukan diskusi virtual untuk menjawab
pertanyaan pemantik. Koneksi antar materi, mengkoneksikan
manusia Indonesia dari perspektif yang beragam. Pada Kegiatan
Aksi Nyata kami menjawab pertanyaan pemantik tentang
manusia Indonesia bagi saya.
Topik 4 Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan ini
diharapkan kami mampu menelaah nilai-nilai Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia menelaah Profil Pelajar
Pancasila dan perwujudannya pada Pendidikan yang Berpihak
pada Murid dalam Pendidikan Abad ke-21. Mulai dari diri
melakukan refleksi dengan pertanyaan pemantik menyampaikan
pendapat tentang Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila.
Eksplorasi konsep memahami konsep-konsep secara teori terkait
konsep Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia. Pada
Ruang Kolaborasi, kami mengeksplorasi lebih dalam nilai-nilai
Pancasila dengan melakukan diskusi kelompok. Selanjutnya
demonstrasi kontekstual mengkontekstualisasikan Pancasila
sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia. Elaborasi
pemahaman, memahami Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila.
Koneksi Antar Materi mengkoneksikan Pancasila dan Profil
Pelajar Pancasila dari Perspektif Lain dan Aksi Nyata
menjaawab pertanyaan pemantik Pancasila bagi Saya.
Topik 5 Telaah Praktik Baik Pendidikan yang
Memerdekakan, pada topic ini kami diharapkan menelaah
Praktik Baik sekolah-sekolah yang menerapkan Filosofi KHD;
mempresentasikan strategi mewujudkan “Pendidikan yang
Berpihak pada Anak”. Seperti topic sebelumnya kegiatan
pembelajaran dimulai dengan alur MERDEKA. Mulai dari diri
enjawab pertanyaan pemantik tentang Pendidikan yang
Memerdekakaan Menurut Saya. Eksplorasi konsep memahami
lebih dalam apa itu pendidikan yang memerdekakan dengan
diberikan contoh beberapa sekolah yang telah
mengimplementasikan pendidikan yang memerdekakan. Ruang
Kolaborasi melalukan diskusi kelompok baik secara virtual atau
tatap muka tentang pendidikan yang memerdekakan. Selanjutnya
pada tahap Demonstrasi Kontekstual, membuat kontekstualisasi
pendidikan yang memerdekakan dengan desain grafis. Elaborasi
pemahaman memahami lebih dalam materi pada topik ini
dengan diskusi virtual. Koneksi Antar Materi, ahasiswa
membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan
mengaitkan pemahaman dari Topik V dengan Topik I, Topik II,
Topik III dan Topik IV. Aksi nyata mahasiswa membuat projek
perubahan yang dituangkan dalam artikel.
Refleksi 1. Topik 2 yang saya pilih karena pemikiran KHD pada topik 2
pengalaman belajar bisa dijadikan referensi untuk diimplementasikan dalam
yang dipilih pembelajaran di SD. Ajaran-ajaran Tamansiswa yang sudah
didapat dapat saya terapkan saat mengajar di dalam
pembelajaran dengan menerapkan sistem among agar siswa
dapat berkembang sesuai dengan kemerdekaan lahir batinnya
dan kodrat alam serta kodrat zaman. Pemahaman pada topik
2 ini tidak lain adalah untuk menciptakan pendidikan yang
memerdekakan peserta didik.
2. Saya mempelajari topik-topik tersebut dengan cara saya
mengikuti perkuliahan dengan disiplin guna mendalami lebih
jauh pemikiran KHD dengan membaca materi-materi yang
terdapat di LMS, membaca referensi-referensi lain seperti
jurnal, artikel dari internet sehingga pengetahuan saya terkait
prinsip-prinsip pemikiran KHD lebih luas.
3. Penting, karena strategi yang saya terapkan dalam
mempelajari pemikiran-pemikiran KHD akan menjadi
pedoman saya mengimplementasikan pembelajaran yang
saya terapkan kelak. Dengan mencoba berbagai
implementasi pada topik, saya bisa menentukan mana saja
pemikiran KHD yang cocok diterapkan dalam pembelajaran
berdasarkan pada karakteristik siswa.

Analisis artefak Artefak Pada Topik 1


pembelajaran Artefak I Mulai dari diri berupa Golden Circle
Motivasi Menjadi Guru. Analisis saya pada
tugas tersebut adalah saya diminta untuk
merumuskan motivasi saya menjadi guru.
Saya merumuskan alasan, keyakinan, dan
motivasi kami menjadi guru. Kemudian
merumuskan strategi dalam mencapai tujuan
tersebut dan melakukan langkah konkrit untuk
mencapai tujuan tersebut.
Dalam tugas ini, saya menuliskan mengenai
perjuangan Ki Hadjar Dewantara mengenai
kiprahnya dalam menyelamatkan Pendidikan
Indonesia dari Pendidikan masa Kolonial. Analisis
saya mengenai tugas ini adalah untuk calon
pendidik agar mengetahui bagaimana sejarah
Pendidikan Indonesia itu terbentuk, serta apa saja
yang dilewati untuk menjadi seperti sekarang dan
tokoh utamanya siapa. Suatu hal yang bagus agar
kita bisa lebih berpegang teguh dalam tujuan kita
menjadi pendidik di Indonesia.

Dalam tugas ini, kami diminta untuk membuat


desain infografis guna memudahkan kami untuk
memahami materi tentang Perjalanan Pendidikan
Indonesia sejak sebelum kemerdekaan dan
sesudah kemerdekaan. Dengan demikian, materi
ini dapat saya jadikan bahan pengetahuan dalam
mengembangkan pendidikan nasional di era
milenial.

Artefak pada Topik 2


Dalam ruang kolaborasi, mahasiswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok kerja. Kemudian, mahasiswa berdiskusi
tentang keadaan soaial budaya di daerah masing-masing
yang memiliki relevansi terhadap konsep pemikiran KHD
tentang pendidikan. Salah satu tujuannya adalah untuk lebih
mengenal kearifan lokal yang ada pada daerah asal
mahasiswa sebagai sumber pengetahuan maupun bahan
ajar pendidikan di Indonesia.

Mahasiswa diberikan ruang untuk mengekspresikan


hasil pemahamannya terhadap pemikiran Ki Hajar
Dewantara ke dalam bentuk media audio/visual/audio
visual. Menurut kami, disinilah wadah untuk
menunjang kreativitas, karena kami dibebaskan untuk
berkreasi mendemonstrasikan strategi mewujudkan
pemikiran KHD melalui media apa saja.
Mahasiswa menulis jurnal refleksi secara rutin sebagai
media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan,
dan pengalaman serta praktik baik yang telah
dilakukan sehingga memberikan kontribusi nyata
penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara di kelas
dan sekolah sebagai pusat pengembangan karakter.
Dengan memiliki rekam jejak yang berkelanjutan
seperti ini, mahasiswa akan terdorong untuk terus
belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
diuji cobakan. Jurnal refleksi yang dituliskan
berdasarkan pengalaman praktik mengajar siklus 1
pada saat PPL di sekolah.

Artefak Topik 3
Mahasiswa membuat demonstrasi
kontekstual tentang identitas manusia
Indonesia. Manusia Indonesia adalah
manusia yang memiliki keberagaman
bahasa daerah, makanan tradisional,
pakaian adat dan budaya. Kami
mencoba mengkontekstualisasikan
identitas manusia Indonesia dengan
membuat video pendek untuk
mengenalkan keberagaman-
keberagaman yang ada dari beberapa
daerah setiap anggota kelompok.

Artefak Koneksi Antar Materi berkaitan


dengan menjawab pertanyaan pemantik
tentang kekhasan dan keunikan sebagai
manusia Indonesia serta apa yang kami
syukuri sebagai manusia Indonesia.

Artefak Aksi Nyata membuat tulisan


reflektif untuk menguatkan identitas
manusia Indonesia pada kegiatan
pembelajaran di sekolah proses
pembelajaran dengan menganalisis
tanda dan simbol yang ada di sekolah
sebagai penghargaan dan
penghayatan kebhinekatunggalikaan
serta penghayatan nilai-nilai
Pancasila.
Artefak Topik 4
Artefak Demonstrasi
Kontekstual merupakan
membuat video pendek
secara individu untuk
mengkontekstualisasikan
Pancasila sebagai entitas dan
identitas bangsa Indoneisa
serta perwujudan profil
pelajar Pancasila di sekolah.

Artefak koneksi antar materi


mengkoneksikan pemahaman antara
topik 4 dengan topik 1, 2, dan 3
mata kuliah Filosofi Pendidikan
Indonesia yang sudah dipelajari.

Aksi nyata menjawab beberapa


pertanyaan pemantik diantaranya
untuk memahami lebih dalam
terkait pancasila bagi saya, profil
pelajar pancasila, perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada
pendidikan abad ke 21 serta
relevansi diantara materi tersebut.

Artefak Topik 5

Topik 5 Demonstrasi kontekstual saya


membuat infografis berupa pendidikan
yang memerdekakan. Pada topic ini setiap
mahasiswa memiliki konsep desain grafis
masing-masing ada yang membuat
storyline, video pendek, komik, karikatur,
dsb.
Artefak koneksi antar materi
mengkoneksikan pemahaman
antara topik 5 dengan topik 1,
2, 3 dan 4 mata kuliah Filosofi
Pendidikan Indonesia yang
sudah dipelajari.

Pembelajaran Saya akan mengimplementasikan pemikiran KHD pada saat saya


bermakna (good menjadi guru. Setelah saya mempelajari pemikiran KHD, saya
practices) lebih memahami bahwa tugas seorang guru tidak hanya
mentransfer ilmu kepada peserta didik namun guru harus
menuntun tumbuhnya potensi pada peserta didik, menghamba
pada peserta didik dan menjadi fasilitator peserta didik sehingga
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru juga harus
mempertimbangkan kodrat alam dan zaman peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai