UJI EFEKTIVITAS SERUM LIDAH BUAYA (Aloe vera)

TERHADAP KESEHATAN RAMBUT

ARTIKEL ILMIAH PRAKTIK NON KLINIK

Disusun oleh :
Ahmad Aldo Fernandes (2011304010)
Elsa Wulandari (2011304021)
Cessy Trecia (2011304057)
Navira Yulianti B (2011304058)
Fizi Altian Nandasari (2011304081)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
MEI 2023
 HALAMAN PENGESAHAN

UJI EFEKTIVITAS SERUM LIDAH BUAYA (Aloe vera)

TERHADAP KESEHATAN RAMBUT

ARTIKEL ILMIAH PNK

Disusun oleh :
Ahmad Aldo Fernandes (2011304010)
Elsa Wulandari (2011304021)
Cessy Trecia (2011304057)
Navira Yulianti B (2011304058)
Fizi Altian Nandasari (2011304081)

Telah Disetujui Sebagai Penyelesaian Praktik Non Klinik

Pada Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas Ilmu Kesehatan
Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :
Pembimbing : Hadijah Maisy Aulia, S.Tr.Kes
Tanggal : Senin, 19 Juni 2023

Tanda tangan :
 UJI EFEKTIVITAS SERUM LIDAH BUAYA (Aloe vera)
TERHADAP KESEHATAN RAMBUT1)
Ahmad Aldo Fernandes1), Elsa Wulandari1), Cessy Trecia1), Navira Yulianti B1), Fizi
Altian Nandasari1), Hadijah Maisy Aulia2)
Program Studi Teknologi Laboratorium Medis
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

ABSTRAK
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan-bahan yang digunakan di luar tubuh yang
digunakan untuk menjaga bentuk tubuh, memperbaiki bau badan, namun tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. Lidah Buaya (Aloe
vera) merupakan tanaman yang sudah dikenal ribuan tahun sebagai penyubur rambut,
untuk mengobati luka, dan perawatan kulit. Rambut merupakan sesuatu yang memegang
peranan penting bagi tubuh. Rambut berperan sebagai pelindung kepala dari sinar
matahari, mengatur suhu pada kepala dan menjaga penampilan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas serum lidah buaya (Aloe vera) terhadap kesehatan
rambut. Pengujian efektivitas serum lidah buaya (Aloe vera) terhadap laju pertumbuhan
rambut dilakukan dengan beberapa uji diantaranya uji organoleptik, pengukuran pH,
pengukuran viskositas, pengujian daya sebar , dan pengujian efektivitas pertumbuhan
rambut. Hasil uji organoleptik serum lidah buaya berwarna putih jernih dengan
konsistensi kental dan aroma oleum rosae. Sediaan serum lidah buaya memiliki
persebaran yang homogen dengan viskositas antara 0,023-0,058 (Pa.s), nilai pH antara
5,7- 6,1 dan daya sebar antara 6-7 cm. Serum lidah buaya (Aloe vera) dilihat secara
kualitatif dan kuantitatif memiliki efek pertumbuhan rambut yang setara dengan kontrol
positif (minoxidil) dalam perlakuan selama 21 hari.
Kata kunci : Aloe vera, Rambut, Efektivitas Serum
 UJI EFEKTIVITAS SERUM LIDAH BUAYA (Aloe vera)
TERHADAP KESEHATAN RAMBUT1)
Ahmad Aldo Fernandes1), Elsa Wulandari1), Cessy Trecia1), Navira Yulianti. B1), Fizi
Altian Nandasari1), Hadijah Maisy Aulia2)
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jalan Siliwangi(Ring Road Barat) No.63 Area
Sawah, Nogotirto,Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

ABSTRACT
Cosmetics are preparations or a combination of ingredients used outside the body that
are used to maintain body shape, improve body odor, but are not intended to treat or cure
a disease. Aloe Vera (Aloe vera) is a plant that has been known for thousands of years as
a hair fertilizer, to treat wounds and skin care. Hair is something that plays an important
role for the body. Hair acts as a head protector from the sun, regulates the temperature
of the head and maintains its appearance. The purpose of this study was to determine the
effectiveness of aloe vera serum on hair health. Testing the effectiveness of aloe vera
serum on the rate of hair growth was carried out using several tests including
organoleptic tests, pH measurements, viscosity measurements, spreadability tests, and
hair growth effectiveness tests. The organoleptic test results of aloe vera serum were clear
white in color with a thick consistency and the aroma of oleum rosae. Aloe vera serum
preparations had a homogeneous distribution with a viscosity between 0.023-0.058
(Pa.s), a pH value between 5.7-6.1 and a spreadability between 6-7 cm. Aloe vera serum
(Aloe vera) was seen qualitatively and quantitatively to have a hair growth effect
equivalent to the positive control (minoxidil) in the treatment for 21 days.

Keywords : Aloe vera, Hair, Serum Effectiveness

PENDAHULUAN perawatannya, karena kosmetik modern

Produk kosmetik adalah bahan
atau campuran bahan yang dimaksudkan
untuk dioleskan, dilekatkan, dituang,
disemprotkan pada bagian tubuh
manusia dengan tujuan untuk
membersihkan, mengawetkan,
menambah daya tarik atau mengubah
penampilan, dan tidak termasuk dalam
golongan obat. Kosmetik terbagi
menjadi dua jenis yaitu kosmetik
tradisional dan kosmetik modern.
Kosmetik modern adalah kosmetik yang
dibuat dari bahan-bahan yang dicampur
dengan bahan kimia. Keunggulan
kosmetik modern yaitu lebih tahan lama
dan tidak cepat rusak, praktis baik dalam
penggunaan, penyimpanan maupun
mengandung bahan pengawet. Kosmetik
digunakan tidak hanya untuk wajah,
tetapi juga untuk rambut (Rahmah dan
Yulia, 2023).
Lidah buaya (Aloe vera)
merupakan tumbuhan berwarna hijau
menyerupai kaktus, bagian dalamnya
transparan seperti gel lateks, dan tepi
daunnya bergerigi (Rusdiana dan
Maspiyah, 2018). Lidah Buaya (Aloe
vera) bermanfaat sebagai bahan baku
industri farmasi dan kosmetik, dan
sebagai bahan baku makanan dan
minuman kesehatan, obat-obatan tanpa
bahan pengawet kimia. Lidah buaya
digunakan sebagai bahan produk seperti
krim cukur, tabir surya, pelembab,
pembersih wajah, penyegar, masker,
lipstik, deodoran, sampo, dan
kondisioner rambut (Ningsih dan
Ambarwati, 2021). Menurut Arifin
(2015), lidah buaya merupakan tanaman
yang terkenal selama ribuan tahun
digunakan untuk perawatan kulit,
perbaikan rambut dan penyembuhan
luka. Tanaman ini dikenal sebagai
tanaman penyembuh atau master cure
(tanaman yang menyembuhkan
segalanya). Lidah buaya mengandung
vitamin A, B, C dan E, asam amino dan
Zn serta bermanfaat untuk mengurangi
ketombe. Senyawa lignin pada lidah
buaya bermanfaat untuk penyerapan
nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit kepala
dan rambut. Saponin lidah buaya dengan
konsentrasi 5,651% per 100 gram
bermanfaat untuk membersihkan kulit
kepala dari kotoran dan minyak serta
bermanfaat juga untuk menambah
jumlah buih (Gusviputri, 2013). Rambut
adalah struktur kulit yang diturunkan
secara khusus dan salah satu ciri khas
manusia. Akar rambut terkubur jauh di
bawah epidermis kulit dan tertutup
dalam folikel rambut. Setiap rambut
mengalami proses pertumbuhan melalui
siklus yang terdiri dari fase anagen,
catagen, dan telogen. Berbagai sitokin
dan hormon pertumbuhan dianggap
terlibat dalam mengatur siklus
pertumbuhan rambut. Rambut
memegang peranan penting dalam
kehidupan sosial seseorang dan menjadi
salah satu daya tarik (Junlatat dan
Sripanidkulehai, 2014).
Rambut merupakan sesuatu yang
memegang peranan penting bagi tubuh.
Rambut berperan sebagai pelindung
kepala dari sinar matahari, mengatur
suhu pada kepala dan menjaga
penampilan (Sadiah et al., 2015).
Menurut (Ambarwati dan Yulia, 2015),
penggunaan kosmetik rambut dapat
melindungi kulit kepala dan rambut dari
pengaruh luar yang dapat merusak
rambut. Berbagai jenis produk kosmetik
rambut yaitu kosmetik pembersih
rambut, kosmetik pencuci rambut,
pelembab rambut, penyubur rambut,
pengeriting rambut, produk penataan
rambut, pelurus rambut dan pewarna
rambut. Namun, menggunakan kosmetik
dapat memiliki efek positif dan negatif
untuk mendapatkan efek positif dari
penggunaan produk kosmetik yaitu
memilih kosmetik yang tepat (Weddy
dan Febrya 2016).
METODE
Metode penelitian yang
digunakan adalah Systematic Literature
Review (SLR). Metode ini merupakan
istilah yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengkaji,
mengevaluasi, serta menafsirkan seluruh
penelitian yang telah tersedia dengan
bidang topik fenomena yang menarik
berdasarkan pernyataan peneliti tertentu
yang relevan (Lusiana & M. Suryani,
2014). Systematic Literature Review
(SLR) pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas lidah buaya (Aloe
vera) terhadap pertumbuhan rambut.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian kosmetika dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
445/MenKes/PerMenKes/1998 kosme-
tik adalah sediaan atau paduan bahan-
bahan yang digunakan di luar tubuh
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan alat
kelamin luar) untuk membersihkan gigi
dan rongga mulut, untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah
penampilan, menjaga bentuk tubuh,
memperbaiki bau badan, namun tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit
(Maghfiroh, 2016).
 Penggunaan kosmetik telah untuk mengobati luka dan perawatan
menjadi tren bagi wanita saat ini. kulit. Tumbuhan ini mudah ditemukan di
Kosmetik sepertinya sudah menjadi daerah gersang di Afrika dan Asia.
kebutuhan pokok dan tolak ukur untuk Seiring dengan berkembangnya ilmu
tampil cantik. Namun, tampil cantik pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan
dengan kosmetik tidaklah mudah karena tanaman lidah buaya digunakan sebagai
harus mengetahui penggunaan masing- bahan baku industri farmasi dan
masing alat kosmetik. Menurut (SK kosmetik, serta bahan makanan dan
MENKES No. 140/1991) kosmetik minuman kesehatan (Sona, 2018).
mempunyai beberapa fungsi antara lain
sebagai perlindungan tubuh terhadap
alam (panas, matahari, dingin, iritasi,
gigitan nyamuk, dehidrasi, luka bakar),
meningkatkan daya tarik dengan riasan,
meningkatkan kepercayaan diri dan
ketenangan pikiran, melindungi kulit dan Gambar 1.1 Tanaman Lidah Buaya
rambut dari sinar UV yang berbahaya,
polusi, dan faktor lingkungan lainnya, Taksonomi Tanaman Lidah Buaya
serta mencegah penuaan. Masyarakat Kingdom : Plantae
saat ini menggunakan kosmetik dengan Divisi : Spermatophyta
tujuan utama untuk kebersihan pribadi Sub division : Angiospermae
(Maghfiroh, 2016). Class : Dicotyledonae
Kosmetik memiliki peran Ordo : Liliales
sebagai pelarut, pengawet, pengencang, Family : Liliaceae
perekat, antiseptik, pengemulsi, untuk Genus : Aloe
melindungi tubuh terhadap alam, untuk Species : Aloe vera (Sona, 2018).
menjaga kebersihan diri, untuk Adapun nutrisi yang terkandung
meningkatkan daya tarik dan rasa dalam lidah buaya terdiri atas
percaya diri, melindungi kulit dan karbohidrat, vitamin dan kalsium. Selain
rambut terhadap faktor lingkungan serta itu vitamin dalam lidah buaya larut
mencegah penuaan dini (Maghfiroh, dalam lemak, terdapat pula asam folat
2016). dan kholin dalam jumlah kecil. Berikut
Manfaat kosmetik antara lain ini tabel mengenai bahan-bahan aktif
untuk membersihkan kulit tubuh atau yang terdapat dalam setiap 100 gram
kulit kepala, mencegah keriput, bahan lidah buaya.
mengencangkan kulit yang kendur, Tabel 1.1 Kandungan kimia Lidah Buaya
merawat rambut, mencegah berbagai No Komponen Nilai
penyakit kulit luar dan dalam seperti 1 Air 95,51%
jerawat dan flek, menghaluskan kulit, 2 Total padatan terlarut 0,049%
mempercantik diri, mengubah terdiri atas :
penampilan serta memperbaiki Lemak 0,067%
kekurangan yang ada pada seseorang Karbohidrat 0,043%
(Maghfiroh, 2016). Protein 0,038%
Lidah Buaya (Aloe vera) Vitamin A 4,594 IU
merupakan tanaman yang sudah dikenal Vitamin C 3,476 mg
ribuan tahun sebagai penyubur rambut,
 Cairan lidah buaya mengandung Tabel 1.2 Kandungan Nutrisi Lidah
unsur utama aloin, emodin, gom dan Buaya.
unsur lainnya seperti minyak atsiri. Bahan Nutrisi
Aloin adalah bahan aktif yang memiliki Vitamin A, B1, B2, ,B12, C, dan E
efek antiseptik dan antibiotik. Mineral Kolin, Inositol, Asam
Kandungan aloin lidah buaya adalah 18- folat, Kalsium,
25%, senyawa ini bermanfaat untuk Magnesium, Potasium,
mengobati berbagai penyakit seperti Sodium, Manganase,
demam, sakit mata, tumor, penyakit kulit Cooper, Chloride, Iron,
dan obat pencahar. Beberapa vitamin dan Zinc dan Chromium
mineral dalam lidah buaya dapat Enzim Amylase, Catalase,
berperan sebagai antioksidan alami Cellulose,
seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, Carboxypedidas, dan
magnesium, dan seng. Antioksidan ini Carboxyphelolase
bermanfaat dalam mencegah penuaan Asam Asam Amino, Arginine,
dini, serangan jantung dan berbagai Asparagin, Asam
penyakit degenerative (Sona, 2018). Aspartat, Analine, Serine,
Aloe vera mengandung 6 zat Glutamic, Theorine,
antiseptik, seperti lupeol, asam salisilat, Valine, Glycine, Lycine,
nitrogen urea, asam sinamat, fenol, dan Tyroszine,
belerang. Semua zat ini dianggap Phenylalanine, Proline,
antiseptik karena membunuh atau Histidine, Leucine, dan
melawan jamur, bakteri, dan virus. Isoleucine
Lupeol dan asam salisilat yang
terkandung dalam lidah buaya efektif Rambut terbentuk dari keratin
untuk meredakan nyeri (Sona, 2018). oleh matriks sel folikel rambut. Ada dua
Aloe vera mengandung nutrisi jenis rambut yaitu rambut vellus dan
yang dibutuhkan tubuh cukup lengkap rambut terminal. Rambut vellus berada
yaitu vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, E, diseluruh tubuh kecuali telapak tangan
choline, inositol dan asam folat. dan telapak kaki sedangkan rambut
Kandungan mineralnya meliputi terminal adalah rambut yang lebih tebal,
kalsium, natrium, besi, zinc dan lebih berpigmen dan terdapat di kulit
kromium. Konsentrasi enzim yang kepala, alis, janggut, bulu mata dan
terkandung meliputi amilase, katalase, bagian tubuh lainnya (Sona, 2018).
selulosa, karboksipeptidase, Struktur rambut terdiri dari:
karboksihelolase dan brandokinase, 1. Struktur permukaan
yang semuanya penting dalam Rambut ditutupi dengan lapisan
metabolisme tubuh. Kandungan asam tipis 2,5 nm yang disebut
aminonya yaitu, arginin, asparagin, epikutikula. Epikutikula adalah
asam aspartat, analin, serin, valin, lapisan terluar rambut dan
glutamat, treonin, glisin, lisin, yorosin, berasal dari lapisan sel terluar.
prolin, histidin dan leusin Isoleusin 2. Kutikel
(Sona, 2018). Rambut manusia ditutupi dengan
lapisan sel kutikel dengan
ketebalan 0,2–0,5 µm di mana
 sel-sel kutikula ini ditumpuk satu
sama lain seperti atap.
3. Korteks
Korteks adalah komponen utama
rambut dan paling banyak
berkontribusi pada bagian serat
rambut. Korteks terdiri dari serat
longitudinal yang terikat secara
berdekatan, bagian ini
bertanggung jawab atas
karakteristik rambut lurus atau
keriting.
4. Medula
Medula adalah bagian terdalam
dari rambut, terdiri dari sel-sel
dengan cara diferensiasi yang
unik.
Gambar 1.2 Struktur rambut
Rambut manusia terdiri dari serat
yang sangat kompleks dan komponen
morfologi serta komposisi kimia.
Komponen rambut terdiri dari protein
yang merupakan komponen utama yaitu
sekitar 65-95% dari berat total rambut
yang terdiri dari protein keratin dan
polimer asam amino, protein ini biasanya
ditemukan dalam sel korteks. Rambut
juga mengandung air, lemak dan elemen
lainnya (Sona, 2018).
Pengaruh lidah buaya (Aloe vera)
terhadap kesehatan rambut dapat diuji
dengan menggunakan uji efektivitas
lidah buaya (Aloe vera). Uji efektivitas
dapat dilakukan dengan eksperimen atau
percobaan terhadap hewan uji dalam
selang waktu tertentu. Menurut
penelitian (Rusdiana dan Maspiyah,
2018) pengujian efektivitas serum lidah
buaya (Aloe vera) terhadap laju
pertumbuhan rambut dibagi menjadi dua
yaitu evaluasi fisik sediaan serum dan
pengujian efektivitas pertumbuhan
rambut. Evaluasi sediaan fisik serum
terdiri dari uji organoleptik, pengukuran
pH, pengukuran viskositas, dan
pengujian daya sebar.
Pengujian organoleptik dilaku-
kan dengan mengamati warna, aroma
dan konsistensi sediaan. Pengujian pH
dilakukan dengan cara memasukan pH
meter atau pH unvirsel ke dalam sediaan
serum dan dilihat hasil pH yang
didapatkan secara konstan. Pengujian
viskositas dilakukan dengan cara
memasukkan sediaan serum ke dalam
wadah lalu dilihat nilai viskositas
menggunakan viscometer rheosys.
Pengujian daya sebar dilakukan
menggunakan kaca berbentuk kotak
20x20 cm dan 7x7 cm, diambil sediaan
serum lalu diletakkan didalam kotak
persegi dan diukur daya sebar yang
didapatkan. Pengujian efektivitas serum
dilakukan selama 21 hari menggunakan
hewan uji dan dibagi dari beberapa
kelompok, yakni kontrol normal, variasi
konsestrasi lidah buaya, dan obat
minoxidil sebagai kontrol positif
(Rusdiana & Maspiyah, 2018).
Pengujian dilakukan pada
formula serum dengan tiga variasi
konsentrasi lidah buaya (Aloe vera) yaitu
5%, 10%, dan 15%. Pengujian
organoleptik dilakukan dengan tes
warna, aroma, dan konsistensi. Uji
organoleptik dilakukan untuk melihat
tampilan fisik serum lidah buaya.
Pemeriksaan pH dilakukan untuk
mengetahui tingkat keasaman atau pH
yang dimiliki oleh sediaan serum, karena
pH berhubungan dengan iritasi kulit.
Pengujian pH pada formula serum dalam
konsentrasi 5%, 10%, dan 15% sesuai
dengan kriteria pH, yakni rentang pH
kulit 5,7-6,1. Pengujian viskositas pada
formula serum dalam konsentrasi 5%,
10%, dan 15% sesuai dengan viskositas
sediaan serum yang ada dipasaran
berkisar antara 0,01-0,05 Pa.s. adapun
rentang viskositas serum yang diperoleh
ialah 230-1150 cPs. Uji viskositas
penting karena secara umum viskositas
berpengaruh pada kestabilan sediaan.
Pengujian daya sebar pada formula
serum dalam konsentrasi 5%, 10%, dan
15% sesuai dengan nilai daya sebar yang
baik yaitu memiliki diameter 4-7, 5 cm.
Uji daya sebar berpengaruh terhadap
mutu farmasetis sediaan dan berkaitan
dengan kemampuan serum menyebar
pada permukaan kulit kepala (Rusdiana
dan Maspiyah, 2018).
Hasil pertumbuhan rambut
terbaik ada pada sediaan serum
konsentrasi 15% dikarenakan
pertumbuhan rambutnya yang cepat dan
merata jika dibandingkan dengan
kelompok lainnya. Jika sediaan serum
konsentrasi 15% dibandingkan dengan
kelompok kontrol positif (minoxidil)
pertumbuhan rambutnya hampir sama
(Rusdiana dan Maspiyah, 2018).
KESIMPULAN
Lidah buaya (Aloe vera) terbukti
efektif memberikan pengaruh terhadap
kesehatan rambut karena menurut
penelitian serum lidah buaya (Aloe vera)
dilihat secara kualitatif dan kuantitatif
memiliki efek pertumbuhan rambut yang
setara dengan kontrol positif (minoxidil)
dalam perlakuan selama 21 hari.
Evaluasi fisik sediaan serum lidah buaya
hasil juga memperoleh hasil yang baik
yaitu uji organoleptik serum lidah buaya
berwarna putih jernih dengan konsistensi
kental dan aroma oleum rosae, uji
viskositas antara 0,023-0,058 (Pa.s),
nilai pH antara 5,7- 6,1 dan daya sebar
antara 6-7 cm.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, N. S., dan Yulia, E. (2015).
Dasar-Dasar Kosmetika Untuk
Tata Rias. Jakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan Unj.
Arifin, Jamal. (2015). Intensif Budidaya
Lidah Buaya. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Gusviputri, A., Meliana, N., P., S.,
Alianawati dan Indraswati, N.
(2013) Pembuatan Sabun
Dengan Lidah Buaya (Aloe vera)
Sebagai Antiseptik Alami, Jurnal
Widya Teknik, 12 (1): 12 – 21.
Junlatat, Jintana dan Sripanidkulehai,
Bungorn. (2014). Hair Growth-
Promoting Effect of Carthamus
tinctorius Floret Extract.
Phytotherapy Research 28:
1030–1036 (2014).
Lusiana dan M. Suryani. (2014). Metode
SLR untuk Mengidentifikasi Isu-
Isu dalam Software Engineering.
SATIN (Sains dan Teknol.
Informasi), 3(1), 3-11.
Maghfiroh, A. (2016). Kelayakan Lidah
Buaya (Aloe vera) Dan Arang
Sebagai Maskara. Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
Ningsih, A. M. M., dan Ambarwati, N. S.
S. (2021). Pemanfaatan Lidah
Buaya (Aloe vera) Sebagai
Bahan Baku Perawatan
Kecantikan Kulit. Jurnal Tata
Rias, 11(1), 91-100.
Rahmah, N. A., Yulia, E., & Ambarwati,
N. S. S. (2022). Hubungan
Pengetahuan Kosmetik Rambut
Modern Terhadap Perilaku
Pemilihan Kosmetika Perawatan
 Rambut. Inkubis: Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, 4(1), 1–10.
Rusdiana, I., dan Maspiyah. (2018).
Pengaruh Proporsi Ekstrak Lidah
Buaya (Aloe vera) Dan Madu
Sebagai Bahan Aktif Hair Tonic.
E-Journal, 07(2), 113–120.
Sadiah, S., Herlina, N., dan Indriati, D.
(2015). Efektifitas sediaan
emulsi ekstra etanol 70% daun
mangkokan sebagai perangsna
pertumbuhan rambut. Jurnal
Ilmiah Farmasi, 4(1), 10–17.
Sona, F. R. (2018). Formulasi Hair Tonic
Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera
(l) dan Uji Aktivitas
Pertumbuhan Rambut Pada
Tikus Putih Jantan (Doctoral
dissertation, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim).