Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Manusia Sebagai Khalifah”


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Ahkam Siyasah

Dosen Pengampu : Prof. Dr M. Djidin, M.Ag.

Disusun oleh :

Nama : Mutia Salsabila


NIM : 21149002

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ISLAM TERNATE


FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA ISLAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang dimana telah
memberikan nikmat kesehatan dan rahmat-Nya kepada saya, sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada sosok pembawa risalah, penyampai amanah dan pemberi
nasihat kepada umat manusia yakni baginda besar Nabi Muhammad Saw,
Keluarganya, dan para sahabatnya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ahkam
Siyasah. Adapun judul makalah ini yaitu “Manusia Sebagai khalifah”. Saya
berterima kasih kepada Bapak Prof. Dr M. Djidin, M.Ag. selaku dosen pengampu
mata kuliah Tafsir Ahkam Siyasah dan yang telah memberikan tugas.
Saya mengetahui pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, jadi
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca juga dosen.
Agar pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Penyusun

Mutia Salsabila
(Kelompok 2)

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
2.1 Pengertian Manusia sebagai Khalifah............................................................3
2.2 Peran/Tugas Manusia Sebagai Khalifah.........................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedudukan manusia dimuka bumi baik sebagai khalifah maupun sebagai


hamba Allah bukanlah dua hal yang bertentangan, tetapi merupakan kesatuan
yang padu. Kekhalifahan adalah realisasi dari pengabdiannya kepada sang Khalik,
dengan kata lain kekhalifahan manusia pada dasarnya diterapkan pada konteks
individu dan socil yang berporos pada Allah SWT.
Agama Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki dua predikat yaitu
manusia sebagai makhluk Allah SWT. dan juga manusia sebagai khalifatullah di
muka bumi. Sebagai khalifatullah manusia sangat berperan penting karena
manusia diberi tanggung jawab yang sangat besar untuk mengatur serta
memelihara yang ada di muka bumi ini.

Keberadaan manusia sebagai salah satu mahkluk ciptaan Tuhan di muka


bumi ini mempunyai peranan penting dalam menjalankan fungsinya sebagai
khalifah dimuka bumi ini. Allah SWT tidak hanya mengatur tentang kehidupan
yang berkaitan dengan ibadah kepada Tuhan, tetapi Allah juga mengatur
bagaimana manusia menjalankan perannya diatas muka bumi ini sebagai khalifah
yang bertujuan untuk dapat keselamatan dunia dan akhirat.

Manusia kadang juga tidak mengetahui arti dari kata khalifah yang
biasanya disandingkan dengan manusia. Dan apa yang menjadi keharusan dan
wajib dilakukan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini. Jadi pada makalah ini
akan membahas manusia sebagai khalifah dan peran/tugasnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat dirincikan rumusan masalah yaitu:


1. Apa pengertian dari manusia sebagai khalifah?
2. Bagaimana peran/tugas manusia sebagai khalifah?

1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini, sebagai berikut:


1. Tujuan Umum
 Penulis membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tafsir Ahkam Siyasah.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui pengertian manusia sebagai khalifah.
 Untuk mengetahui peran/tugas manusia sebagai khalifah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusia sebagai Khalifah


2.1.1 Pengertian Manusia

Menurut etimologi, manusia berasal dari bahasa Sanskerta “manu” dan


bahasa Latin “mens” yang mempunyai arti berpikir, berakal budi atau makhluk
yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “manusia” diartikan


sebagai makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). 1 Manusia
adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi
dan tugas dan mereka sebagai khalifah di muka bumi ini.

Secara terminologis, ungkapan Al-Quran untuk menunjukkan konsep


manusia terdiri atas tiga kategori, yaitu: a) al-insan, al-in’s, unas, al-nas, anasiy
dan insiy; b) albasyar; dan c) bani adam “anak adam” dan surriyyat adam
“keturunan adam”. Meskipun demikian untuk memahami secara mendasar dan
pada umumnya ada kata yang sering digunakan Al-Qur’an untuk merujuk
kepada arti manusia, yaitu insan atau ins atau al-nas atau unas, dan kata basyar
serta kata bani adam.2

Al-Qur’an juga menjelaskan manusia diciptakan Allah berasal dari tanah


yang kemudian setelah sempurna kejadiannya Allah menghembuskan ruh pada
ciptaan-Nya tersebut, dalam surah Shaad [38]: 71-72 di jelaskan tentang ini:

)71( ٌ ِ‫ك لِ ْل َماَل ِئ َك ِة ِإنِّي َخال‬


‫ق بَ َشرًا ِم ْن ِطي ٍن‬ َ َ‫ِإ ْذ ق‬
َ ُّ‫ال َرب‬
1
TPKP3B (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa), Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta : Depdikbud dan Balai Pustaka, 1997), h. 629.
2
Rifat Syauqi Nawawi, Konsep Manusia Menurut al-Qur’an dalam Metodologi Psikologi Islami,
Ed. Rendra (yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), h. 5.

3
)72( ‫ين‬ ِ ‫ُوحي فَقَعُوا لَهُ َس‬
َ ‫اج ِد‬ ُ ‫فَِإ َذا َس َّو ْيتُهُ َونَفَ ْخ‬
ِ ‫ت فِي ِه ِم ْن ر‬
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya
Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan
kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu
tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (QS. Shaad [38]: 71-72).

Penciptaan manusia seperti ayat di atas, menjelaskan bahwa manusia


terdiri dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani, keduanya merupakan kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan kerena ruhani hanya dapat berperan apabila ia
bertempat pada jasmani demikian pula halnya jasmani hanya dapat bergerak bila
ada ruhani.

2.1.2 Pengertian Khalifah


Jika ditilik secara bahasa, kata khalifah berasal dari Bahasa Arab khalf
yang artinya menggantikan, dan kata khalaf yang bermakna orang yang datang
kemudian, sebagai lawan dari kata salaf (orang yang terdahulu). Secara istilah,
kata khalifah harus memerhatikan konteks, karena terdapat paling tidak dua
makna khalifah yang dikenal dalam Islam. Pertama yaitu fungsi manusia secara
keseluruhan sebagai pengemban amanah dari Allah dan yang kedua adalah gelar
yang diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad
SAW. Manusia bertanggung jawab terhadap keberlanjutan ekosistem karena
manusia diciptakan sebagai khalifah.3
Kata khalifah dalam bentuk tunggal terulang dua kali dalam al-qur‟an
yaitu pertama dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 30:

‫ض َخلِيفَةً ۖ قَالُوا َأتَجْ َع ُل فِيهَا َم ْن‬ِ ْ‫اع ٌل فِي اَأْلر‬ ِ ‫ال َرب َُّك لِ ْل َماَل ِئ َك ِة ِإنِّي َج‬
َ َ‫َوِإ ْذ ق‬
‫ال ِإنِّي َأ ْعلَ ُم َما‬ َ َ‫ك َونُقَ ِّدسُ ل‬
َ َ‫ك ۖ ق‬ ُ ِ‫يُ ْف ِس ُد فِيهَا َويَ ْسف‬
َ ‫ك ال ِّد َما َء َونَحْ ُن نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد‬
َ ‫اَل تَ ْعلَ ُم‬
‫ون‬

3
Nahdi, Maize Said. Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati Hutan Tropis Berbasis
Masyarakat. Jurnal Kaunia, Vol.4, No.2; hlm 159-172, 2008.

4
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS.
Al-Baqarah [2]:30).
Pendapat Musthafa al-Marawy: Sesungguhnya yang dimaksud dengan
khalifah adalah pengganti Allah di dalam mengatur perintah-perintah Allah di
antara manusia "Manusia pengganti Allah di bumi".4 Disebutkan pula dalam
Firman Allah surat al-A’raf ayat 69, yang berbunyi:
ْۜ َ‫ء ِم ۢن بَ ْع ِد قَ ْو ِم نُوح َو َزا َد ُك ْم فِى ْٱل َخ ْلق ب‬šَ ‫َو ْٱذ ُكر ُٓو ۟ا ِإ ْذ َج َعلَ ُك ْم ُخلَفَٓا‬
ۖ ً‫صطَة‬ ِ ٍ
َ ‫فَ ْٱذ ُكر ُٓو ۟ا َءآاَل َء ٱهَّلل ِ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح‬
‫ُون‬
Artinya: “Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu
sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan
Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh
itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
Ayat-ayat al-Qur'an yang menerangkan tentang khalifah selalu berkaitan
dengan tugas-tugas dan tanggungjawab. Dari penjabaran tersebut di atas, maka
bisa di ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud "Khalifah" ialah manusia yang
secara silih berganti sebagai wakil yang memegang kekuasaan di muka bumi
untuk melaksanakan hukum Allah atau belum religius dan menegakkan keadilan.5

2.2 Peran/Tugas Manusia Sebagai Khalifah


Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab pengelolaan alam semesta
untuk kesejahteraan umat manusia, karena alam semesta memang diciptakan
Tuhan untuk manusia. Sebagai wakil Tuhan manusia juga diberi otoritas
ketuhanan; menyebarkan rahmat Tuhan, menegakkan kebenaran, membasmi

4
Umar Faruq, Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi Allah,(Surabaya: Alpha, 2007) h.6.
5
Umar Faruq, Manusia Sebagai Khalifah....28

5
kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum
mati manusia.

Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Allah,


manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi
kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan
kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, syahwat dan hawa
nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk
yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus
hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang.

Kekhalifahan manusia di satu pihak berperan sebagai subjek dan di sisi


lain menjadi objek, sebagai subjek, manusia mempunyai tanggung jawab yang
lebih kompleks dalam meningkatkan kualitas dirinya. Seperti dalam LKNU
menyatakan bahwa Manusia berkualitas harus bercermin keimanannya, sehat
jasmani dan rohani, berpendidikan, mengerjakan amal saleh, berbuat baik kepada
orang lain, bertanggung jawab terhadap keluarganya, bertanggung jawab terhadap
keluarganya, arif terhadap lingkungan hidupnya.6

Islam sebagai agama dalam kehidupan sejatinya memiliki visi dan misi
rahmatun lil al-Alamin (kebaikan bagi semesta alam), dengan mewujudkan visi
dan misi tersebutlah Allah menugaskan kepada manusia sebagai khalifah di Bumi.
Seperti yang dijalaskan dalam surat Al-Ahzab [33] ayat 72, yaitu:

ِ َ‫ض َو ۡال ِجب‬


‫ال فَاَبَ ۡي َن اَ ۡن‬ ‫ضنَا ااۡل َ َمانَةَ َعلَى السَّمٰ ٰو ِ اۡل‬
ِ ‫ت َوا َ ۡر‬ ۡ ‫اِنَّا َع َر‬
‫ظلُ ۡو ًما َجه ُۡواًل‬َ ‫ان‬ ُ ‫ي َّۡح ِم ۡلنَهَا َواَ ۡشفَ ۡق َن ِم ۡنهَا َو َح َملَهَا ااۡل ِ ۡن َس‬
َ ‫انؕ اِنَّهٗ َك‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat bodoh”.

6
Mufid, Sofyan Anwar. 2010.Ekologi Manusia. Bandung : Remaja Roesdakarya.

6
Tugas manusia sebagai khalifah adalah untuk menjaga dan
bertanggungjawab atas dirinya, sesama manusia dan alam yang menjadi sumber
penghidupan. Karena sudah menjadi kewajiban bagi manusia yang merupakan
khalifah di bumi memiliki dua bentuk sunatullah yang harus dilakukan, yaitu baik
kewajibannya antara manusia dengan tuhannya, antara sesama manusia sendiri,
dan antara manusia dengan ekosistemnya. Tugas khalifah dalam Al-Qur’an biasa
disebut imaratul ardh (memakmurkan bumi) dan ibadatullah (beribadah kepada
Allah). Allah menciptakan manusia dari bumi ini dan menugaskan manusia untuk
melakukan imarah dimuka bumi dengan mengelola dan memeliharanya. Seperti
yang dijelaskan dalam surat Al-An’am [6] ayat 165, yaitu:

‫َأْل‬ ٰٓ ُ َ
ٍ ‫ْض َد َر ٰ َج‬
‫ت‬ ٍ ‫ع‬َ ‫ب‬ ‫ق‬
َ ‫و‬
ْ َ ‫ف‬ ‫م‬ْ ُ
‫ك‬ ‫ْض‬
َ ‫ع‬ َ ‫ب‬ ‫ع‬
َ َ ‫ف‬‫ر‬َ ‫و‬
َ ‫ض‬
ِ ْ‫ر‬ ‫ٱ‬ ‫ف‬
َ ‫ِئ‬َ ‫َوهُ َو ٱلَّ ِذى َج َعلك ْم َخل‬
‫َّحي ۢ ٌم‬
ِ ‫ب َوِإنَّ ۥهُ لَ َغفُو ٌر ر‬ ِ ‫لِّيَ ْبلُ َو ُك ْم فِى َمٓا َءاتَ ٰى ُك ْم ۗ ِإ َّن َرب ََّك َس ِري ُع ْٱل ِعقَا‬
Artinya: “Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”

Terdapat juga penjelasan pada surah Al-A’raf ayat 74:

۟
َ ‫ض تَتَّ ِخ ُذ‬
‫ون‬ ِ ْ‫ء ِم ۢن بَ ْع ِد َعا ٍد َوبَ َّوَأ ُك ْم فِى ٱَأْلر‬šَ ‫َو ْٱذ ُكر ُٓوا ِإ ْذ َج َعلَ ُك ْم ُخلَفَٓا‬
‫ال بُيُوتًا ۖ فَ ْٱذ ُكر ُٓو ۟ا َءآاَل َء ٱهَّلل ِ َواَل تَ ْعثَ ْو ۟ا‬
šَ َ‫ون ْٱل ِجب‬
َ ُ‫ِمن ُسهُولِهَا قُصُورًا َوتَ ْن ِحت‬
ِ ْ‫فِى ٱَأْلر‬
َ ‫ض ُم ْف ِس ِد‬
‫ين‬
Artinya: “Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-
pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di
bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat
gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah
dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.”

7
Tugas kekhalifahan terhadap alam (natur) meliputi:

a. Mengulturkan natur (membudayakan alam), yakni alam yang tersedia


ini agar dibudayakan, sehingga menghasilkan karya- karya yang
bermanfaat bagi kemaslahatan hidup manusia.

b. Mengulturkan kultur (mengalamkan budaya), yakni budaya atau hasi


karya manusia harus disesuaikan dengan kondisi aam, jangan sampai
merusak alam atau lingkungan hidup, agar tidakmenimbulkan
malapetaka bagi manusia dan lingkungannya.

c. Meng-Islamkan kultur (mengIslamkan budaya), yakni dalam berbudaya


harus tetap komitmen dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan
lil-‘alamin, sehingga berbudaya berarti mengerahkan segala tenaga,
cipta, rasa dan karsa, serta bakat manusia untuk mencari dan
menemukan kebenaran ajaran Islam atau kebenaran ayat-ayat serta
keagungan dan kebesaran Ilahi.7

7
Wahyu Supraptiningtyas.Tugas Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi.
http://blog.unnes.ac.id/malikhatundayyanah/2015/11/24/tugas.manusia-sebagai
khalifah-di-muka-bumi/diupload, pada Minggu, 11 desember 2022 21:34

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat saya simpulkan beberapa point sebagai


berikut:

1. Manusia menurut bahasa berasal dari bahasa Sankerta dan Latin yang
mempunyai arti berpikir berakal budi atau makhluk yang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Khalifah berasal dari bahasa Arab
khalf/khalaf yang berarti menggantikan. Yang dimaksud "Khalifah"
ialah manusia yang secara silih berganti sebagai wakil yang memegang
kekuasaan di muka bumi untuk melaksanakan hukum Allah atau
belum religius dan menegakkan keadilan.Manusia sebagai khalifah itu
dimana manusia mempunyai tanggung jawab untuk menjadi pemimpin
dalam mengelola sumber daya yang telah diberikan/dianugerahkan di
bumi ini. Dan akan dimintai pertanggung jawabannya nanti.
2. Peran/Tugas manusia sebagai khalifah adalah untuk menjaga dan
bertanggungjawab atas dirinya, sesama manusia dan alam yang
menjadi sumber penghidupan. Manusia sebagai khalifah dalam Al-
Qur’an juga disebutkan tugasnya yaitu imaratul ardh (memakmurkan
bumi) dan ibadatullah (beribadah kepada Allah).

3.2 Saran

Pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki


pada makalah, baik dari segi penulisan maupun referensi. Jadi penulis
mengharapkan para pembaca menambah referensi bacaan agar bisa melengkapi
kekurangan pada makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

TPKP3B (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa)


1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
Nawawi, Rifat Syauqi. 2000. Konsep Manusia Menurut al-Qur’an dalam
Metodologi Psikologi Islami, Ed. Rendra. Yogyakarta.
Nahdi, Maize Said. 2008. Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati
Hutan Tropis Berbasis Masyarakat. Jurnal Kaunia, Vol.4, No.2.
Faruq, Umar. 2007. Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi Allah. Surabaya
Mufid, Sofyan Anwar. 2010.Ekologi Manusia. Bandung.
Supraptiningtyas, Wahyu. Tugas Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi.
http://blog.unnes.ac.id/malikhatundayyanah/2015/11/24/tugas.manusia-
sebagai khalifah-di-muka-bumi/diupload, pada Minggu, 11 desember
2022 21:34.

10

Anda mungkin juga menyukai