Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MAKNA MUSYRIK, MUNAFIK DAN KAFIR MENURUT AL-QUR’AN


Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aqidah Islam
Dosen pengampu : Bapak Iqbal Anggia Yusuf, M.Pd.

Disusun oleh :
1. Sinta Fitriyana ( 2102191)
2. Sa’idaturrahmah ( 2101250)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM TASIKMALAYA
(2022)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hasil karya maha dahsyat dari Allah SWT pencipta yang
begitu sempurna telah ditunjukkan oleh-Nya dan telah terbukti secara Ilmiah. Tak seorangoun
manusia di muka buki ini mampu menyamai, apalagi menandingi ilmu, dan kekuasaan yang
Allah miliki. Allah juga telah memberikan fasilitas yang begitu lengkap kepada manusia.
Manusia diberi amanat yang begitu besar, yakni untuk merawat salah satu ciptaan-Nya, yang tak
lain manfaatnya juga akan kembali pada manusia. Allah hanya meminta manusia agar mereka
tidak melupakan dari siapa semua kenikmatan hidup itu. Allah menciptakan semua makhluk di
dunia ini untuk selalu patuh dan mengabdi kepada-Nya .Namun pada kenyataannya, manusia
kadang lupa terhadap Allah, bahkan mereka bahkan tidak mempercayai-Nya. Fenomena seperti
ini telah terjadi sejak masa kenabian. Banyak manusia yang tidak mempercayai bahwa Allah-lah
satu- satunya dzat yang patut disembah. Ada manusia yang menyembah berhala, api, matahari,
dan kain sebagainya. Perbuatan seperti ini merupakan disa besar dan kemusyrikan yang tidak
akan diampuni oleh Allah SWT.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari musyrik menurut Al-Qur’an?
2. Apa saja macam macam dari musyrik?
3. Bagaimana pengertian dan macam macam munafik?
4. Bagaimana pengertian kafir beserta macam macamnya ?
3. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari musyrik menurut Al-Qur’an
2. Mengetahui macam macam musyrik
3. Mengetahui pengertian dan macam macam munafik
4. Mengetahui pengertian dan macam macam kafir
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Musyrik
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya tuhan selain
Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Dengan demikian orang musyrik disamping
menyembah Allah mengabdikan kepada Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain
Allah. Jadi orang musyrik itu ialah mereka yg mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I’tikad
(kepercayaan), ucapan maupun dalam bentuk amal perbuatan. Karena itu, barang siapa
menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikan
kepada yang tidak berhak, dan itu adalah kezaliman yang paling besar. Sebagaimana dalam
firman Allah swt. Dalam Q.S Lukman ayat 13:
‫ك لَظُ ْل ٌم َع ِظي ٌم‬ َّ َ‫وَِإ ْذ قَا َل لُ ْق َمانُ ال ْبنِ ِه َوهُ َو يَ ِعظُهُ يَا بُن‬
َ ْ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ ِإ َّن ال ِّشر‬
“ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran
kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
Kemudian didalam q.s Al -An’am :82 Allah SWT berfirman:

َ ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا َولَ ْم يَ ْلبِسُوا ِإي َمانَهُ ْم بِظُ ْل ٍم ُأولَِئ‬


َ‫ك لَهُ ُم األ ْمنُ َوهُ ْم ُم ْهتَ ُدون‬
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan, dan mereka itu adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Al-An’am: 82)
Yakni mereka adalah orang-orang yang memurnikan ibadah hanya kepada Allah semata,
tiada sekutu bagi-Nya, dan mereka tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Mereka
adalah orang-orang yang mendapat keamanan pada hari kiamat, dan merekalah orang-orang yang
mendapat hidayah di dunia dan akhirat.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Addi, dari Syu’bah, dari Sulaiman, dari Ibrahim, dari
Alqamah, dari Abdullah sehubungan dengan firman berikut, bahwa ketika ayat berikut
diturunkan dan mereka tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman.
Jenis- jenis musyrik yakni :
a) Musyrik Murni
Musyrik murni merupakan orang yang perbuatan dan cara-cara ibadahnya dilakukan
tidak sesuai dengan akidah agama Islam. Mereka menafikan agama, dan lebih suka mengikuti
perbuatan tidak sesuai akidah yang dilakukan oleh nenek moyangnya. “Dari kalangan mereka
biasanya terdapat orang yang dituakan, sebagai pemimpin spiritual untuk seluruh rakyat di suatu
kampung atau desa,” katanya.
b) Musyrik Perbuatan
Musyrik Perbuatan adalah orang-orang yang mengaku Islam, namun dalam amal ibadah
tidak mencerminkan seorang mukmin. Ia bersyahadat, puasa, sholat, zakat dan naik haji. Namun
meski demikian ia juga masih mempercayai hal-hal lain seperti masih percaya kepada benda-
benda bertuah, keris, tombak, tosan aji, atau benda-benda lainnya yang dianggap memiliki
kekuatan gaib. Ia juga suka pergi kepada dukun atau orang-orang pintar.
c) Musyrik Pemujaan
Musyrik pemujaan adalah orang-orang Islam awam, yang masih pergi ke tempat-tempat
keramat, seperti diantaranya kuburan para wali, bukan untuk melakukan ziarah melainkan hanya
ingin mendapatkan berkah. Mereka juga kebanyakan kurang paham mengenai akidah Islam
sehingga di samping percaya kepada Tuhan, mereka juga percaya kepada gua-gua, pohon, atau
tempat-tempat lain yang dianggap keramat. Mereka juga membuat perjanjian dengan penunggu
tempat keramat, tersebut seperti gunung yang mereka anggap dapat memberikan kekayaan.
B. Pengertian Munafik
Munafik secara bahasa berasal dari kata nafiqa yaitu salah satu lobang tempat keluarnya
yarbu (hewan jenis tikus) dari sarangnya, dimana jika ia dicari dari lobang yang satu maka akan
keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata nafaq yaitu lobang tempat
tersembunyi. Nifak menurut syara’ yaitu menampakkan islam dan kebaikan tetapi
menyembunyikan kefukuran dan kejahatan. Adapun dalil mengenai munafik dalam Q.S Al –
Munafiqun ayat 1-2
1 َ‫ك لَ َرسُولُهُ َوهَّللا ُ يَ ْشهَ ُد ِإ َّن ْال ُمنَافِقِينَ لَ َكا ِذبُون‬ َ َّ‫ك ْال ُمنَافِقُونَ قَالُوا نَ ْشهَ ُد ِإن‬
َ َّ‫ك لَ َرسُو ُل هَّللا ِ َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم ِإن‬ َ ‫ِإ َذا َجا َء‬

َ َ‫اتَّخَ ُذوا َأ ْي َمانَهُ ْم ُجنَّةً ف‬


)2( َ‫ص ُّدوا ع َْن َسبِي ِل هَّللا ِ ِإنَّهُ ْم َسا َء َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬
1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya
kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik
itu benar-benar orang pendusta.
2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia)
dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
Allah Swt. menceritakan perihal orang-orang munafik, bahwa mereka hanya mengakui
Islam dengan mulutnya saja, bila datang kepada Nabi Saw. Adapun di dalam batin mereka
adalah kebalikannya dan tidaklah seperti apa yang dilahirkan oleh mereka.
Yakni apabila mereka datang kepadamu dan menghadapimu dengan pengakuan tersebut,
serta menampakkan hal itu kepadamu, kenyataannya tidaklah seperti apa yang mereka katakan.
Yaitu dalam pemberitaan mereka, sekalipun pada lahiriahnya mereka menampakkan hal
yang sungguhan, karena sesungguhnya mereka tidak meyakini kebenaran dari apa yang mereka
ucapkan dan tidak pula membenarkannya dalam hati mereka. Karena itulah maka mereka
didustakan berdasarkan keyakinan yang tersimpan dalam hati mereka. Mereka melindungi diri
mereka dengan sumpah yang palsu lagi berdosa agar lawan bicara mereka percaya kepada apa
yang .mereka katakan, dan teperdayalah oleh mereka orang-orang yang tidak mengetahui hakikat
perkara mereka, sehingga menyangka mereka sebagai orang-orang Islam. Adakalanya mereka
dijadikan panutan dalam perbuatannya, dan ucapannya dibenarkan, padahal sesungguhnya
keadaan mereka dalam batinnya sama sekali tidak memperhatikan kepentingan Islam dan para
pemeluknya. Dengan demikian, maka sikap mereka yang demikian itu menimpakan kemudaratan
yang besar kepada kebanyakan orang.
Macam-macam munafik yakni:

 Munafik asghar adalah nifak pada amal perbuatan yaitu seseorang yang menampakkan
amal shalih dihadapan banyak orang tapi menyalahi hal itu secara diam-diam. Ibnu Rajab
berkata, “kesimpulannya, kemunafikan asghar adalah semuanya kembali kepada
berbedanya seseorang ketika ia sedang sendiri dengan ketika ia sedang bersama orang
lain sebagaimana dikatakan oleh Imam Hasan al-Bishri dala kitab Jami’ul ulum wal
Ahkam.
 Munafik akbar atau biasa disebut nifak I’tiqad yaitu jika seseorang menampakkan iman
kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab, para Rasul, dan hari akhir, tetapi menyembunyikan
perkara yang menyalahi hal itu baik secara keseluruhan atau sebagian.

C. Pengertian Kafir
Kafir (bahasa Arab: ‫افر‬ƒƒ‫ك‬kāfir; plural ‫ف ِا‬ƒƒ‫رك‬kuffār) secara harfiah berarti orang yang
menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Sedangkan pengertian kafir menurut istilah
adalah kebalikan dari iman, yaitumengingkari ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw
yang telah sampai kepada kita dengan jalan yang yakin dan pasti. Jadi orang kafir ialah orang
yang mengingkari ajaran Islam yang seharusnya di imani dan dijalankan. Adapun dalil yang
berkaitan dengan orang kafir, yakni dalam Q.S Al-Baqarah:6:

َ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا َس َوا ٌء َعلَ ْي ِه ْم َأَأ ْن َذرْ تَهُ ْم َأ ْم لَ ْم تُ ْن ِذرْ هُ ْم اَل يُْؤ ِمنُون‬
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu
beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.”
Innal lazina kafaru, sesungguhnya orang-orang kafir yakni orang-orang yang menutup
perkara yang hak dan menjegalnya telah dipastikan hal tersebut oleh Allah akan dialami mereka.
Yakni sama saja, kamu beri mereka peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tetap
tidak akan mau beriman kepada Al-Qur’an yang engkau datangkan kepada mereka.

َ ‫َولَِئ ْن َأتَيْتَ الَّ ِذينَ ُأوتُوا ْال ِك‬


َ َ‫تاب بِ ُك ِّل آيَ ٍة َما تَبِعُوا قِ ْبلَت‬
‫ك‬
“Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang
diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti
kiblatmu”. (Al-Baqarah: 145)
Seakan-akan makna ayat ini mengatakan bahwa sesungguhnya orang yang telah
dipastikan oleh Allah Swt. Beroleh kecelakaan, maka tiada jalan selamat baginya; dan barang
siapa yang disesatkan oleh-Nya, niscaya tiada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk.
Untuk itu, hai Muhammad, janganlah dirimu merasa berdukacita dan kecewa terhadap sikap
mereka, teruskanlah penyampaian risalahmu kepada mereka. Barang siapa yang menerima
seruanmu, maka baginya pahala yang berlimpah; dan barang siapa yang berpaling, maka
janganlah kamu berdukacita terhadap mereka, hal tersebut bukan urusanmu.
Macam-macam kafir, yaitu:
a. Kafir Dzimmy, yaitu orang kafir yang membayar jizyah (upeti) yang dipungut tiap tahun
sebagai imbalan bolehnya mereka tinggal di negeri kaum muslimin. Kafir seperti ini tidak
boleh “diganggu” selama ia masih menaati peraturan-peraturan yang dikenakan kepada
mereka.
b. Kafir Mu’ahad, yaitu orang-orang kafir yang telah terjadi kesepakatan antara mereka dan
kaum muslimin untuk tidak berperang dalam kurun waktu yang telah disepakati. Dan
kafir seperti ini juga tidak boleh diganggu sepanjang mereka menjalankan kesepakatan
yang telah dibuat.⁸
c. Kafir Musta’man, yaitu orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari kaum
muslimin atau sebagian kaum muslimin. Kafir jenis ini juga tidak boleh diganggu
sepanjang masih berada dalam jaminan keamanan.
d. Kafir Harby, yaitu kafir yang secara terang-terangan (atau sembunyi-sembunyi)
memusuhi islam, melakukan kejahatan- kejahatan melawan islam dan tindakan-tindakan
lain yang patut dianggap menyerang islam.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Orang kafir ialah orang yang mengingkari ajaran Islamyang seharusnya di imani dan
dijalankan. Munāfiq atau Munafik adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka
yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, tetapi sebenarnya hati mereka memungkirinya.
Musyrik (Arab: ) ‫ المشرك‬menurut syariat Islam adalah pelaku perbuatan menyekutukan Allah
dengan apa pun, merupakan kebalikan dari ajaran ketauhidan, yang memiliki arti Mengesaka
Allah.

Anda mungkin juga menyukai