Anda di halaman 1dari 15

Bank Syariah

dan Pemahaman Merger


Tiga Bank Syariah Menjadi
PT Bank Syariah Indonesia Tbk

LEGAL GROUP
PT BANK SYARIAH INDONESIA TBK
Peraturan Terkait Proses Merger
d a n Perubahan N a m a Kreditur
Pasca Merger

Topik
Pem b a ha sa n
D a m p a k Pasca Merger Terkait H a k
Tanggungan, Jaminan Fidusia d a n
Hipotik K a p a l
Latar Belakang
Akta Perubahan telah diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada tanggal 28
Januari 2021dan berlaku efektif pada tanggal 1Februari 2021. Sebelumnya rencana penggabungan ini
sudah dituangkan pada salah satu pasal dalam Akta Nomor 103 tanggal 16Desember 2020.

Akta No.103 Tgl 16 Des 2020 Akta No.37 Tgl 14 Jan 2021 Akta No.38 Tgl 14 Jan 2021

Disetujui melalui Akta Disetujui melalui Akta


BSM dan BNIS setuju untuk
Penggabungan ini, BSM dan BNIS Perubahan ini, BRIS
melakukan rencana
bergabung dengan BRIS melakukan perubahan nama
penggabungan dengan BRIS
sesuai dengan Rancangan menjadi BSI
Penggabungan dan Konsep
Akta Penggabungan
Akta Nomor 37
tanggal 14
Januari 2021
Mengenai
Pernyataan
Keputusan Rapat
PT Bank
BRISyariah Tbk
Akta Nomor 38 tanggal
14 Januari 2021 Mengenai
Pernyataan Keputusan
Rapat Perubahan
Anggaran Dasar
Perubahan Nama PT
Bank BRISyariah Tbk
Menjadi PT Bank Syariah
Indonesia Tbk
PERSETUJUAN PERUBAHAN NAMA

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-0006268.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal
1 Februari 2021.

Dewan Komisioner OJK


Keputusan Dewan Komisioner OJK No. 4/KDK.03/2021 tentang
Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT
Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank Brisyariah Tbk serta Izin
Perubahan Nama Dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank
Syariah Indonesia Tbk Sebagai Bank Hasil Penggabungan.
P asal 21ayat (1) dan (2)
P asal 26
P asal 122
P asal 123 ayat (4)

Dasar
P asal 126 ayat (1) P asal 3
PP No 27
Hukum UUPT Th. 1998

Yang
Berkaitan PP No 28
Th. 1999
Dengan
Merger
P asal 2
P asal 12 sampai
dengan P asal 22

P P Nomor 28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank.


P P Nomor 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas.
Perubahan anggaran dasar tertentu harus
Perubahan anggaran dasar yang
mendapat persetujuan Menteri. (Pasal 21
dilakukan dalam rangka
ayat 1UUPT)
Penggabungan berlaku sejak tanggal:
Bagi Perseroan tertentu yang akan
Ditetapkan persetujuan menteri
melakukan penggabungan harus
memperoleh persetujuan dari instansi terkait.
pemberitahuan perubahan
(Pasal 123 ayat 4 UUPT)
anggaran dasar diterima Menteri,
atau tanggal kemudian yang
ditetapkan dalam Akta
Penggabungan. (Pasal 26 UUPT)
Perbuatan hukum Penggabungan wajib
memperhatikan kepentingan:
Perseroan, pemegang saham
Rancangan Penggabungan yang telah disetujui
minoritas, karyawan Perseroan; Kreditor
RUPS dituangkan dalam Akta Penggabungan
dan mitra usaha lainnya dari Perseroan; dan
yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa
Masyarakat dan persaingan sehat dalam
Indonesia.
melakukan usaha. (Pasal 126 ayat 1UUPT)
Salinan akta Penggabungan dan Perubahan
AD disampaikan kepada Menkumham. (Pasal
128 dan 129 UUPT)
Pasal 122 UUPT
Penggabungan dan
Peleburan mengakibatkan
Perseroan yang
menggabungkan atau
meleburkan diri berakhir
DAMPAK
karena hukum terhitung
TERHADAP
STATUS HUKUM
sejak tanggal DAN AKTIVA
Penggabungan atau DAN PASIVA
Peleburan mulai berlaku. BANK
PASCAMERGER PP No 27 Th. 1998 &
PP No 28 Th. 1999

Aktiva dan Pasiva Bank yang


melakukan merger beralih
karena hukum kepada Bank
hasil merger.
Penyesuaian Nama Kreditur Atas
Dokumen Pengikatan Hak Tanggungan

1.Jika piutang yang dijamin dengan Hak


Pasal 16 UUHT Tanggungan beralih karena cessie, subrogasi,
pewarisan, atau sebab-sebab lain, Hak
Diperlukan penyesuaian nama Kreditur atas Tanggungan tersebut ikut beralih karena hukum
dokumen pengikatan hak tanggungan kepada kreditor yang baru.
pembiayaan Nasabah eksisting yang semula 2.Beralihnya Hak Tanggungan sebagaimana
tercantum atas nama Bank ex-Legacy (BRIS, BSM, dimaksud pada ayat (1) wajib didaftarkan oleh
BNIS) dan harus diubah menjadi PT Bank Syariah Kreditor yang baru kepada Kantor Pertanahan.
Indonesia, Tbk.

Penjelasan :
Yang dimaksud dengan sebab-sebab lain dalam Pasal tersebut, semisal apabila terjadi
pengambialihan atau penggabungan perusahaan sehingga menyebabkan beralihkan
piutang dari perusahaan semula kepada perusahaan yang baru.
Pasal 13 UU Jaminan Fidusia

Permohonan Pendaftaran J aminan


Fidusia dilakukan oleh penerima J aminan
Fidusia, kuasa atau wakilnya dengan
KONSEKUENSI
melampirkan pernyataan pendaftaran
J aminan Fidusia. Pernyataan Fidusia
HUKUM
mencakup beberapa hal, salah satunya
identitas Pemberi dan Penerima Fidusia.

Pasal 15 UU Jaminan Fidusia

Kantor Pendaftaran Fidusia


menyerahkan Sertifikat J aminan Fidusia
yang memiliki kekuatan eksekutorial
yang sama dengan putusan pengadilan
berkekuatan hukum tetap.
KONSEKUENSI HUKUM
TERHADAP JAMINAN FIDUSIA
Apabila terjadi perubahan pada Sertifikat Jaminan Fidusia
yang berkaitan dengan Pasal 13 Ayat (2) UU Jaminan Fidusia,
maka dilakukan penerapan Pasal 16 yakni Penerima Fidusia
wajib mengajukan permohonan pendaftaran atas perubahan
tersebut ke Kantor Pendaftaran Fidusia dan dilakukan
pencatatan perubahan tersebut dalam Buku Daftar Fidusia
oleh Kantor pendaftaran Fidusia dan diterbitkan Pernyataan
Perubahan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Sertifikat Jaminan Fidusia.
KONSEKUENSI HUKUM
TERHADAP HIPOTIK KAPAL
PERMENHUB NOMOR 39TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN DAN KEBANGSAAN KAPAL

Kapal yang telah didaftarkan dalam daftar kapal


Permohonan pengajuan
Indonesia dapat dijadikan jaminan utang dengan
pembebanan hipotik atas
pembebanan hipotik atas kapal dan salah satu pihak
kapal wajib dilengkapi
penerima hipotiknya adalah bank nasional atau
dengan perjanjian kredit
internasional dengan catatan pembebanan hipotik atas
dan asli Grosse Akta
kapal dilakukan dengan pembuatan Akta Hipotik Kapal
Pendaftaran Kapal atau
Pasal 28 Grosse Akta Baliknama
Kapal.

Pasal 29
Pasal 31
Sebagai bukti kapal telah dibebani hipotIk kepada penerima
hipotik diberikan Grosse Akta HipotIk Kapal yang memiliki
kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan
pengadilan berkekuatan hukum tetap dan diberikan kepada

KONSEKUENSI
penerima hipotIk b e r s a m a a n d e n g a n Grosse A k t a
Pendaftaran Kapal atau Grosse Akta Baliknama Kapal.

HUKUM TERHADAP Pasal 46

HIPOTIK KAPAL Apabila terjadi perubahan mengenai muatan Akta Pendaftaran


Kapal atau Akta Balik Nama Kapal dan status hukum kapal
(termasuk pembebanan hipotek dan roya hipotik atas kapal)
maka harus dilaporkan oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal kepada Direktur Jenderal dan akan diterbitkan
Surat Keterangan tentang Status Hukum Kapal sesuai dengan
catatan dalam daftar induk atas permintaan pihak yang
memerlukan.
PERMENHUB NOMOR 39 TAHUN 2017
TENTANG PENDAFTARAN DAN
KEBANGSAAN KAPAL
THA N K
YOU

Anda mungkin juga menyukai