Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AGATHA PUTRI GRACIA

NIM : 2021010461027

KELAS : REGULER X-3

MATKUL : TPA 3

TENTANG PERJANJIAN KAWIN KUHPERDATA , UU PERKAWINAN DAN PUTUSAN MK NO 69/PUU-XIII


2015

PERBEDAAN KUHPERDATA UU PERKAWINAN NO 1 TH PUTUSAN MK NO


1974 69/PUU-XIII 2015
Waktu pembuatan Perjanjian Perjanjian perkawinan Pada waktu,
perjanjian perkawinan dibuat dibuat sebelum atau pada sebelum
sebelum perkawinan saat perkawinan dilangsungkan
dilangsungkan dilangsungkan atau selama
dalam ikatan
perkawinan kedua
belah pihak atas
persetujuan
bersama
Bentuk Perjanjian Perjanjian Perjanjian perkawinan Perjanjian
Kawin perkawinan harus dibuat dalam bentuk perkawinan
dibuat dalam bentuk tertulis tertulis
akta notaris
Keabsahan Perjanjian Perjanjian perkawinan perjanjian tertulis
perjanjian perkawinan tidak perlu disahkan oleh yang disahkan
Perkawinan memerlukan pegawai pencatat oleh pegawai
pengesahan oleh perkawinan (kantor pencatat
pegawai pencatatan catatan sipil atau KUA) perkawinan atau
perkawinan notaris, setelah
mana isinya
berlaku juga
terhadap pihak
ketiga sepanjang
pihak ketiga
tersangkut
Isi Perjanjian Isi Perjanjian Isi perjanjian perkawinan perjanjian
Perkawinan perkawinan tidak tidak boleh bertentangan perkawinan dapat
melanggar dengan hukum, agama dan mengenai harta
kesusilaan yang baik kesusilaan perkawinan atau
atau tata tertib perjanjian lainnya,
umum tidak dapat
diubah atau
dicabut, kecuali
bila dari kedua
belah pihak ada
persetujuan untuk
mengubah atau
mencabut, dan
perubahan atau
pencabutan itu
tidak merugikan
pihak ketiga”
Dasar Pembuatan Perjanijan Perjanjian perkawinan Perjanjian
Perjanjian perkawinan dibuat dibuat berdasarkan perkawinan
Perkawinan berdasarkan kesepakan bersama dibuat
kesepakatan para berdasarkan
pihak kesepakan
bersama selama
tidak merugikan
pihak ketiga

HARTA PERKAWINAN

PERBEDAAN KUHPERDATA UU PERKAWINAN NO 1 PUTUSAN MK NO


TAHUN 1974 69/PUU-XIII 2015
AKIBAT Menurut KUHPer Menurut Pasal 35 UU No. Masih sesuai dengan
PERKAWINAN adalah harta 1 tahun 1974, yaitu : pasal 36 UU
TERHADAP campuran bulat dalam 1. Harta bersama adalah perkawinan namun
HARTA BENDA pasal 119 KUHPer harta benda yang diperoleh apabila menikah
SUAMI ISTRI harta benda yang sepanjang perkawinan dengan WNA maka
diperoleh sepanjang hal ini bertentangan
perkawinan menjadi 2. Harta bawaan adalah dengan UUPA pasal
harta bersama harta yang dibawa masuk ke 21 dan 36 pada
meliputi seluruh harta dalam suatu perkawinan. intinya mengatur
perkawinan yaitu : Penguasaannya tetap pada tentang hak milik dan
masing – masing suami istri hak guna bangunan
1. Harta yang sudah yang membawanya ke yang ditegaskan
ada pada waktu dalam perkawinan, bahwa hak milik dan
perkawinan. sepanjang pihak tidak hak guna bangunan
2. Harta yang menentukan lain. hanya boleh dimiliki
diperoleh sepanjang oleh seseorang yang
perkawinan. berstatus sebagai
Namun, ada warga negara
pengecualian bahwa Indonesia. Jadi, sifat
harta tersebut bukan nasionalismenya ada
harta campuran bulat dalam hal tersebut.
yaitu apabila terdapat: Dari Undang-Undang
1. Perjanjian kawin Agraria tersebut
2. Ada hibah/warisan, bahwa hak milik dan
yang ditetapkan oleh hak guna bangunan
pewaris Pasal 120 hanya boleh dimiliki
KUHPer oleh seseorang yang
berstatus sebagai
warga negara
Indonesia;
Sehingga untuk WNA
hanya dapat memiliki
status kepemeilikan
dengan hak pakai

Anda mungkin juga menyukai