Anda di halaman 1dari 12

NASKAH ROLEPLAY PENDIDIKAN KESEHATAN

“TERAPI BENSON SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN NYERI PADA PASIEN


INFARK MIOKARD INFERIOR”

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas  mata kuliah


Keperawatan Medikal Bedah (KMB IV)

Disusun oleh :
1. Inas Nur Insani NIM. I1B019047
2. Maulana Rhaka Rahmansyah NIM. I1B019049
3. Mu'taziatul Adhimah NIM. I1B019051
4. Valerio Basuni Carlo. C. NIM. I1B019053
5. Mahda Mar'Atus Sholihah NIM. I1B019055
6. Ardina Mispa Uji M. NIM. I1B019057
7. Rizky Nurhidayah NIM. I1B019059
8. Anzalna Intan Kinantarisa NIM. I1B019060
9. Yuni Sukma Panca Indrawati NIM. I1B019061
10. Margaretha Dea Priscillia NIM. I1B019062
11. Syaima Hanifa Mujahidah NIM. I1B019063
Keperawatan Reguler A 2019/Kelompok 3

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2022
A. OVERVIEW KASUS
Seorang pasien laki – laki berusia 48 tahun mengeluh nyeri dada sebelah kanan se
telah bersepeda, nyeri dada disertai keluhan badan yang basah oleh keringat dingin dan p
enjalaran nyeri hingga ke ke leher, rahang bawah, bahu dan lengan kiri, nyeri dirasakan s
eperti tertimpa benda berat. Skala nyeri 8 (0-10). Durasi nyeri lebih dari 30 menit dan se
dikit berkurang jika pasien istirahat. Pasien mempunyai kebiasaan merokok sejak berusia
14 tahun. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 170/100 mmHg, Suhu:36.70C, frekuen
si pernafasan: 26x/menit, denyut nadi: 104x/menit, saturasi oksigen 99%. Hasil ECG terd
apat ST elevasi di lead II, III dan AVF. Tidak ditemukan ronkhi maupun bunyi jantung S
3. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan:

B. MASALAH UTAMA
Masalah
Data Fokus Etiologi
Keperawatan
DS : Agen pencedera Nyeri Akut (D.007
Pengkajian nyeri fisiologis 7)
 P : Nyeri dirasakan setelah berseped
a
 Q : Nyeri seperti tertimpa benda ber
at
 R : Klien mengeluh nyeri dada sebe
lah kanan, Nyeri menjalar ke hingga
leher, rahang bawah, bahu, dan leng
an kiri
 S : Skala nyeri 8 (0-10)
 T : durasi nyeri lebih dari 30 menit
 Nyeri sedikit berkurang jika pasien
beristirahat
DO :
-
C. TERAPI YANG DILAKUKAN
Relaksasi Benson dikembangkan oleh Benson di Harvard’s Thorndike Memorial
Laboratory dan Benson’s Hospital. Relaksasi Benson dapat dilakukan sendiri, bersama-
sama, atau bimbingan mentor. Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi yang
digabungkan dengan keyakinan yang dianut oleh pasien. Formula kata-kata atau kalimat
tertentu yang dibaca berulang ulang dengan melibatkan unsur keimanan dan keyakinan
akan menimbulkan respon relaksasi yang lebih kuat dibandingkan dengan hanya
relaksasi tanpa melibatkan unsur keyakinan. Keyakinan pasien tersebut memiliki makna
menenangkan (Benson & Proctor, 2000).
Beberapa penelitian tentang ilmu kedokteran holistik yang dilakukan oleh
Herbert Benson, seorang ahli ilmu kedokteran dari Harvard. Setelah melakukan riset
selama bertahun-tahun bersama koleganya di Universitas Harvard dan Universitas
Boston, dia mendapati bahwa kekuatan mental seseorang punya peran yang sangat besar
dalam membantu kesembuhan seseorang dari berbagai macam penyakit. Dalam bukunya
yang berjudul The Relaxation Response, Benson menunjukkan bahwa ternyata mantra-
mantra yakni formula tertentu yang dibaca berulang-ulang mempunyai efek
menyembuhkan berbagai penyakit, khususnya tekanan darah tinggi dan penyakit jantung
(Sholeh, 2006)

Referensi :
Benson H & Proctor W. (2000). Dasar–Dasar Respon Relaksasi Edisi 1 (Alinurhan,
Terjemahan). Bandung:Penerbit Kaifa
Klipper, M. Z., Benson, H. (2009). The Relaxation Response. United
States: HarperCollins.

D. PEMERAN
 Pemeran
Narator : Yuni Sukma Panca Indrawati NIM. I1B019061
Dokter IGD : Syaima Hanifa Mujahidah NIM. I1B019063
Perawat IGD : Ardina Mispa Uji M. NIM. I1B019057
Anzalna Intan Kinantarisa NIM. I1B019060
Dokter Ruangan : Mu'taziatul Adhimah NIM. I1B019051
Perawat Ruangan : Margaretha Dea Priscillia NIM. I1B019062
Maulana Rhaka Rahmansyah NIM. I1B019049
Farmasi : Mahda Mar'Atus Sholihah NIM. I1B019055
Pasien : Valerio Basuni Carlo. C NIM. I1B019053
Keluarga Pasien : Inas Nur Insani NIM. I1B019047
Rizky Nurhidayah NIM. I1B019059
E. NASKAH

PENDIDIKAN KESEHATAN: TERAPI BENSON GUNA


MENGURANGI NYERI PADA PASIEN INFARK MIOKARD

(Ruang IGD)
Pada suatu malam di Rumah Sakit Soedirman Medika, datanglah seorang pasien
yang diantar oleh istri dan anaknya. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dan nye
ri dada yang hebat. Setelah sampai dirumah sakit, pasien langsung diarahkan menuju ru
ang IGD untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Keluarga 1 : “Tolong dokter, tolong suami saya ini dadanya sesak katanya nafasny
a susah sekaliii...tolong dokter”
Pasien : “Aduhh sakit bangett bu, dada bapak ini berat, sesak ga bisa nafas..”
Keluarga 1 : “Iya Pak, iya, bapak sebentar lagi diperiksa. sabar ya pak”
Perawat IGD 1 : “iya Bapak, akan segera kami periksa. sebelumnya nama bapak siapa
dan tanggal lahir bapak kapan ya bu?”
Keluarga 1 : “nama suami saya Valerio, tanggal 1 januari 1980 ners”
Perawat IGD 1 : “Baik bu, silahkan ibu dan anak ibu tunggu diluar ya bu. dokter akan
melakukan pemeriksaan terhadap pasien, silahkan ibu menuju ruang p
endaftaran untuk mendaftarkan pasien”
Keluarga 1 : “Tolong tangani suami saya ya Ners”
Perawat IGD 1 : “Baik Bu, kami pasti akan lakukan yang terbaik”
Pasien menuju ruangan IGD dan keluarga menuju ke loket pendaftaran. Dokter
dan perawat yang sedang berjaga di IGD pun langsung melakukan pemeriksaan kepada
pasien.

Perawat IGD 1 : “Dokter, ini ada pasien bernama valerio dengan keluhan nyeri dibagi
an dada”
Dokter : “Ners, cepat cek tanda-tanda vital pasien”
Perawat IGD 1 : “Baik Dok, Ners anzalna bisa dibantu untuk pemeriksaan tanda-tanda
vitalnya yaa.”
Perawat IGD 2 : “Iya baik ners. bapak saya periksa saturasi oksigen dan frekuensi oksi
gennya dulu ya, permisi pak (memeriksa dengan oximeter). Saturasi o
ksigennya 99%, frekuensi pernapasannya 26x/menit dan denyut nadin
ya 104x/menit, ners ardina”
Perawat IGD 1 : “Oh ya baik sepertinya frekuensi pernapasannya abnormal ya, bisa di
bantu dipakaikan selang oksigen ners sambil diperiksa suhu dan tekan
an darahnya ners”.
Perawat IGD 2 : “Baik ners, permisi pak, saya akan pasangkan selang oksigen dulu ya
pak (perawat memasangkan selang oksigen). permisi pak, selanjutnya
saya periksa tekanan darah dan suhunya ya (perawat memeriksa). Untu
k tekanan darah pasien 170/100 mmHg, dan suhu 36,7 derajat celcius”
Perawat IGD 1 : “Baik terima kasih, saya catat dulu ya..”
Dokter : “Bagaimana hasil pemeriksaannya ners Ardina?”
Perawat IGD 1 : “Untuk hasil saturasi oksigennya 99%, RR 26x/menit, denyut nadi 104
x/menit, tekanan darah 170/100 mmHg, dan suhu 36,7 derajat celcius.
Dokter : “Baik terima kasih ners. selanjutnya cek terkait nyeri yang dirasakan
pasien ners”
Perawat IGD 1 : “Baik dok. Bapak rio, bagian dada mana yang terasa sangat nyeri Pa
k?”
Pasien : “Bagian kanan ners, aduhh sakit bangett ya ampuunn…”sambil meri
ntih kesakitan
Perawat IGD 1 : “Baik pelan-pelan ya pak saya tanya sedikit-sedikit sambil bapak atur
nafasnya ya, dari 0-10 kira-kira untuk skala nyeri dada yang bapak ras
akan berapa pak? 0 tidak merasakan nyeri, 1-3 itu nyeri ringan, 4-6 ny
eri sedang, 7-9 nyeri berat namun masih bisa bapak kontrol kemudian
10 itu sangat berat artinya benar-benar terasa nyeri sampai bapak tidak
bisa mengontrol dan menahannya kira-kira yang mana ak?”
Pasien : “Emm kayaknya 8 apaya ners, saya nyeri banget sih ini tapi masih se
dikit saya bisa tahan dan kontrol kalo skala 10 si ngga ners ga sampai
yang berat banget yang saya rasakan..”
Perawat IGD 1 : “Baik, berarti ngga sampe pingsan ya pak?”
Pasien : “Engga.. “ menjawab sambil meringis kesakitan
Perawat IGD 1 : “Baik, bapak merasakan nyeri setelah melakukan aktivitas apa pak? a
tau nyerinya memang sering datang tiba-tiba seperti ini?”
Pasien : “Saya merasa nyeri habis bersepeda tadi sore ners..”
Perawat IGD 1 : “Baik, nyeri yang bapak rasakan itu terasa seperti tertusuk-tusuk, me
njalar atau bagaimana pak? pelan-pelan saja ndak papa pak jawabnya
kalau sakit tarik nafas dalam pak sambil menjawab biar nafasnya terat
ur ya..”
Pasien : “Nyerinya itu menjalar ners sampai ke leher, terus ini rahang bawah
apa ya namanya, bahu sama lengan kiri saya nyeri banget kaya tertimp
a benda berat nyeri banget aduhh (sambil meringis kesakitan) terus ini
nyerinya sampe kerasa lebih dari setengah jam, suka hilang atau berku
rang nyerinya kalo pas istirahat aja”
Perawat IGD 1 : “Baik pak, dari saya cukup. dari ners anzalna ada tambahan?
Perawat IGD 2 : “Ada ners. pak rio, bapak ada riwayat merokok?”
Pasien : “Ada, dari umur 14 tahun..”
Perawat IGD 2 : “Baik, ini kelihatannya bapak berkeringat sekali ya dan keringatnya i
ni dingin sekali..”
Pasien : “Iya ners, pas terasa nyeri langsung keringat dingin gitu..”
Perawat IGD 2 : “Baik, dari saya cukup ners”
Perawat IGD 1 : “Baik, untuk hasil pemeriksaan terkait nyeri yang dirasakan pasien it
u nyeri dada dengan skala 8 yaitu nyeri berat. Nyeri dirasakan pasien s
etelah bersepeda tadi sore dengan durasi >30 menit dimana nyeri seper
ti terasa seperti tertimpa benda berat, menjalar hingga ke leher, rahang
bawah, bahu dan lengan kiri. Nyeri baru berkurang hanya ketika berist
irahat serta pasien memiliki riwayat merokok dan badan pasien berkeri
ngat dingin sewaktu merasakan nyeri itu untuk hasilnya dok”
Dokter : “Baik ners, selanjutnya lakukan pemeriksaan EKG pada pasien”
Perawat IGD 1 : “Baik dok. Permisi ya pak, saya buka bajunya terlebih dahulu untuk
memeriksa kondisi jantung bapak”
Perawat melakukan pemeriksaan EKG dan dokter melakukan auskultasi pada pa
sien. Beberapa menit kemudian hasil pemeriksaan telah keluar.

Perawat IGD 1 :“Ini dok, hasil EKG pasien“


Dokter :“Ini ada ST elevasi di lead II, III dan AVF tetapi ketika tadi saya mela
kukan auskultasi tidak ditemukan ronkhi maupun bunyi jantung S3” s
ambil membaca hasil EKG
Perawat IGD 1 :“Baik dok akan saya catat di lembar pemeriksaan”
Dokter :“Ners, berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan yang telah kita l
akukan pasien dicurigai mengalami infark miokard inferior kilip 1. Ini
mengharuskan pasien untuk dirawat beberapa hari di Rumah Sakit dan
dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya. Jadi tolong nanti pasang
infus dan berikan analgesik IV. Jangan lupa orderkan ruangan untuk p
asien. Saya akan menemui pihak keluarga pasien”
Perawat 1 dan 2 :“Baik Dok”
Dokter pun keluar dari ruang IGD dan langsung di hampiri oleh pihak keluarga
pasien.

Keluarga 1 :“Dokter, dokter gimana keadaan suami saya?”


Dokter :“Ibu, keadaan suami ibu sekarang sudah lebih baik. suami ibu mengal
ami serangan jantung jadi mengharuskan untuk dirawat beberapa hari
di rumah sakit untuk proses pemulihan”
Keluarga 1 :“Ha? apa dok? serangan jantung. Ya Allah Pak kok bisa bapak kena s
erangan jantung” sambil menangis
Keluarga 2 : “Apakah saya bisa menemui ayah saya dok?”
Dokter : “Ya tentu boleh mba, asalkan tetap dalam kondisi yang tenang karena
kondisi pasien belum sepenuhnya stabil. Saya sudah memerintahkan p
erawat untuk order ruangan. jadi nanti setelah ini pasien akan di pinda
h ke ruang rawat inap. silahkan nanti mbaknya dan juga ibu bisa ikut
dengan perawat yang akan mengantar pasien. Kalau begitu silahkan m
asuk, saya permisi”
Keluarga 2 : Baik dok, terima kasih
Istri dan Anaknya pun segera bergegas menemui pasien di ruang IGD untuk meli
hat keadaannya. Kemudian, pasien pun dipindahkan ke ruang rawat inap. Keesokan har
inya, tepat pukul 9 pagi dokter melakukan visit pasien ke ruang Dahlia.

(Ruang Rawat Inap Dahlia)


Dokter :”Selamat pagi pak, bagaimana kabarnya?”
Pasien : “Alhamdulillah ya begini dok”
Dokter : “Bagaimana apa yang dirasakan sekarang pak?”
Pasien : “Ya begini dok, masih suka kadang-kadang nyeri dadanya ini”
Dokter : “Baik Pak, sebentar ya saya cek dulu Pak” dokter memeriksa pasien
Dokter : “Nyerinya masih terasa berarti ya Pak?
Pasien : “Masih dok, semalem tidur aja sering kebangun
Dokter : “Tingkat nyerinya masih sama seperti kemarin atau tidak pak?"
Pasien : “Hampir masih sama kaya kemarin dok, tapi lebih sakit yang kemari
n”
Dokter : “Baik nanti saya akan resepkan beberapa obat ya pak. Ns. Tadi sudah
dicek tekanan darahnya?”
Perawat 1 : “Udah dok, 130/90 mmHg dok”
Dokter : “Baik terima kasih ners, bapak tenang dulu ya jangan cemas, akan ka
mi usahakan nyerinya segera mereda, nanti obatnya akan diberi dan dij
elaskan oleh Ns. Dea yaa"
Pasien : “Baik dok, terima kasih dok”
Dokter : “Baik Pak, saya pamit ke pasien lain dulu ya. silahkan nanti kalo ada
yang dikeluhkan atau perlu bantuan bisa datang ke ruangan perawat di
depan. Seperti itu ya Bu, Mbak? saya permisi”
Keluarga 1 dan 2 : “Baik dok, terima kasih”
Perawat 1 : “Mari, Pak Bu”
Keluarga 1 dan 2 : “Mari Ners, terima kasih”

Setelah dokter memeriksa keadaan pasien, dokterpun meresepkan beberapa obat


yang ditujukan untuk pasien dan diberikannya ke perawat. Kemudian, perawat bergegas
menuju ruangan apoteker untuk mengantarkan resep dari dokter dan mengambilkan oba
t pasien.

(Di Ruang Instalasi Farmasi)


Perawat 1 : “Selamat pagi apoteker Mahda”
Apoteker : “Pagi ners, bagaimana ners apakah ada yang bisa saya bantu?”
Perawat 1 : “Ini saya mengantarkan resep obat dari dokter untuk pasien Bapak Ri
o di Ruang Dahlia dengan keluhan nyeri dada” memberikan resep ke f
armasi
Apoteker : “Baik terima kasih ners. Saya resepkan terlebih dahulu ya. Silahkan
ditunggu”
Perawat 1 : “Baik apoteker mahda”
Beberapa menit kemudian…
Apoteker : “Obat untu pasien atas nama Tn. Rio di Ruang Dahlia”
Perawat 1 : “Iyaa” perawat menghampiri sang apoteker
Apoteker : : Ini ners untuk obatnya. Saya jelaskan dulu ya. ini obat untuk Tn. Rio
Ruang Dahlia, obatnya ada 3, yang pertama ada nitrogliserin
sublingual untuk mengurangi nyeri dada, diminum 3x1 hari, setelah m
akan. Obat kedua ada aspirin untuk anti platelet (pengencer darah),
diminum 2x1 hari, setelah makan. Obat yang terakhir ada atorvastatin
40 mguntuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah, diminum 1x1
hari, sesudah makan juga.
Perawat 1 : “Baik terima kasih banyak ya, saya permisi dahulu”
Apoteker : “Baik, terima kasih kembali Ns. Dea”

Setelah mengambil obat dari ruangan apoteker, perawat datang kembali ke rua
ng rawat inap pasien untuk memberikan obat.
Perawat 1 : “Selamat pagi Bapak Rio”
Pasien : “Pagi ners
Perawat 1 :” Bapak, ini ya untuk makan siang dan obat pereda nyerinya. nah nant
i obatnya diminum setelah makan ya pak. ibu dan mbak nya minta tolo
ng dibantu diingatkan yaa.."
Keluarga : “Baik ners”
Perawat 1 : “Baik sebelum saya kembali apakah ada yang ingin ditanyakan?”
keluarga : “Tidak ners”
perawat 1 : “Baik Pak, saya pamit ke pasien lain dulu ya. silahkan nanti kalo ada
yang dikeluhkan atau perlu bantuan bisa datang ke ruangan perawat di
depan. seperti itu ya Bu, Mbak? saya permisi”
Keluarga : “Baik Ners, terima kasih”

Dua jam kemudian, perawat kembali mendatangi ruangan bapak Rio untuk meng
kaji kembali kondisinya
Perawat 2 : “Selamat pagi bapak Rio?”
Pasien : “Pagi ners”
Perawat 2 : “Perkenalkan saya terlebih dahulu ya pak Bu, saya Ners. Rhaka dan
ini teman saya Ns. Dea, bagaimana bapak terkait nyerinya apakah suda
h membaik atau belum?"
Pasien : “Sudah lebih baik dari kemarin tapi masih suka kambuh-kambuh ner
s”
Keluarga : “Iya ners kadang masih suka sakit tapi udah ga kaya kemarin ko ners”
Perawat 2 : “Alhamdulillah sudah mulai membaik dari hari sebelumnya ya pak B
u, baik sebelumnya begini bapak ibu kedatangan saya kemari adalah u
ntuk memberikan bapak terapi untuk menurunkan nyeri Bapak, yang n
anti akan kita pelajari bersama sama ya pak, nanti untuk ibu ikut ya bia
r bisa membantu bapak.”
Keluarga : ”Baik ners, terapi apa ners kalo boleh tahu?"
Perawat 2 : “Baik ibu sebentar ya sebelum saya menjelaskan terapinya saya akan
menjelaskan terlebih dahulu terkait serangan jantung. Jadi Serangan ja
ntung itu adalah peristiwa akut dan terutama disebabkan oleh penyum
batan yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak begitu pak
Bu, nah gejalanya bisa mual muntah, dada sakit, gangguan pencernaan
sampai denyut jantung yang meningkat, faktor yang memiliki risiko ti
nggi rentan mengalami serangan jantung diantaranya seperti hipertens
i, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, begitupun yang kurang beraktivi
tas. Akan tetapi, adapun pencegahannya dengan menjaga kadar gula d
arah, tekanan darah, rajin berolahraga, hindari makanan lemak jenuh,
mengelola stres, dan berhenti merokok. Beberapa tindakan untuk men
gatasi serangan jantung ada berbagai macam, salah satu yang menjadi
keluhan utama adalah nyeri. Nah salah satu tindakan untuk meredakan
nyeri ini adalah dengan terapi yang dinamakan terapi relaksasi benson.
Relaksasi benson ini adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri de
ngan mengalihkan perhatian kepada relaksasi sekaligus dengan keperc
ayaan yang dimiliki bapak sehingga harapannya nyeri bapak ini bisa b
erkurang. Nanti terapinya akan di pimpin oleh Ners Desa jadi nanti sil
ahkan ikuti instruksi dari Ners Dea ya pak dan untuk waktunya kurang
lebih sekitar 10-15 menit. Bagaimana apakah bapak, bersedia?”
Pasien : “Bersedia Ners”
Perawat 2 : “Baik, bagaimana ibu dan mbak sudah siap belajar bersama ya?”
Keluarga 1&2 : “Siap Ners”
Perawat 2 : “Baik bisa kita mulai yah, sebentar saya tutup tirai terlebih dahulu ya
a,, (perawat pun menutup tirai), sebelumnya apakah bapak sudah mera
sa tenang sekarang?”
Pasien : “Sudah ners”
Perawat 2 : “Baik untuk posisi bapak lebih nyaman tidur terlentang atau duduk P
ak?”
Pasien : “Duduk saja ners”
Perawat 2 : “Mari saya bantu Pak” perawat pun membantu pasien untuk duduk
Perawat 1 : “Nah sudah ya pak? Baik kita mulai ya pak, pertama bapak bisa coba
kendurkan otot bapak serileks mungkin ya pak, mulai dari kaki, betis,
perut, sampai semua terasa rileks ya pak, kemudian lemaskan kepala, l
eher, dan pundak seperti ini dengan memutar kepala dan angkat punda
knya perlahan-lahan ya pak.”
Pasien : “Begini ners?”
Perawat 1 :”Iya betul sekali, selanjutnya tangan dan lengan bisa diulurkan sepert
i ini pak, lalu kendurkan seperti ini dan tetap rileks ya pak ya, iya begit
u betul sekali. Kemudian selanjutnya bapak bisa tarik nafas sembari m
engucapkan nama tuhan sesuai keyakinan bapak, contoh ya pak untuk
saya seperti ini (contohin sambil nyebut ya Allah), begitu pak apakah s
udah bisa dimengerti pak bu?"
Pasien : “Jeelas ners, mengerti”
Keluarga : “Mengerti ners”
Perawat 1 :”Baik kita lanjutkan ya, kita coba lagi ya tarik nafas sambil menyebut
kan nama tuhan kemudian lemaskan seluruh tubuh bapak dan kita pasr
ahkan semua kepada Tuhan ya pak ya"
Pasien : ”Iya ners”
Perawat 1 : “Bagaimana bisa kita coba lagi sekali lagi ya mudah kan pak Bu?”
Pasien&keluarga :”Mudah ners"
Perawat 1 : “Baik ayo coba lagi (lakuin lagi), baik bagus sekali pak Bu, nah bapa
k ibu bisa lakukan ini sebanyak 5-7 kali, Bila sudah selesai tetap berba
ring dengan tenang beberapa menit dengan mata terpejam setelah itu
mata bapak bisa dibuka kembali, ayo pak Bu bisa dicoba pejamkan ma
ta, bisa ya dilakukan sendiri nanti?” Sambil memperagakan kembali
Pasien&keluarga : “Bisa ners”
Perawat 1 : “Iya baik sekali ya pak bu. Bagaimana pak rasanya sudah lebih baik a
tau masih sama nyerinya pak?
Pasien : “Masih agak nyeri si ners “
Perawat 1 : “Bagaimana kalau kita coba sekali lagi ya pak, biar lebih enakan?”
Pasien : “Iya boleh ners”
Perawat 1 : “Oke pak tarik nafas sambil menyebut nama tuhan dengan penuh key
akinan ya pak, rilekskan semua anggota tubuh bapak dan kita pasrahka
n semuanya kepada tuhan ya pak. Setelah itu bapak bisa tutup mata de
ngan tenang selama beberapa menit ya pak… Nah kalo sudah bapak bi
sa buka mata kembali ya pak “
Pasien : “Iya ners “
Perawat 1 : “Bagaimana perasaan bapak sekarang?”
Pasien : “Sudah lebih baik si ners, saya juga lebih tenang. Lalu nyeri yang say
a rasakan juga sudah sedikit berkurang ners, udah ngga sesakit tadi ner
s.”
Perawat 1 : “Alhamdulillah ya pak kalo sudah lebih baik dan sedikit teratasi nyer
inya. lain kali kalau bapak merasa nyeri itu timbul lagi bapak bisa mel
akukan teknik relaksasi ini sendiri ya pak. Bapak bisa mengulangnya
5-7 kali ya pak. Buat ibu nanti dibantu ya bapak kalau merasa nyeri un
tuk melakukan teknik relaksasi. Kalau begitu saya cukupkan sekian
latian hari ini. Sebelum saya pamit, dari Bapak atau keluarga ada yang
ingin ditanyakan?
Keluarga 1 dan 2 : “Tidak Ners sudah jelas.”
Perawat 1 : “Dari Bapak?”
Pasien : “Tidak Ners”
Perawat 1 : “Ya kalo tidak ada yang ditanyakan, ini saya ada sedikit informasi
mengenai penyakit serangan jantung dan juga bagaimana melakukan
terapi benson yang sudah kita belajar bersama tadi. Ini ya Bu, Pak,
Mbak bisa dibaca-baca” perawat menyerahkan leaflet
Keluarga 1 : “Wah, terima kasih banyak sus. Iya nanti kami baca”
Perawa 1 : “Sama-sama ibu, kalau begitu kami pamit dulu ya Bu. Nanti jika ada
yang dibutuhkan bisa langsung datang saya ke ruang perawat. Nanti
saya akan kembali lagi malam hari untuk mengecek kondisi Bapak.
Mari Pak, Bu, Mbak”
Kelurga 1 dan 2 : “Mari Ners, terima kasih”
Pada malam harinya, perawat kembali mengunjungi ruang bapak rio untuk mengkaji ke
mbali kondisi pasien serta tingkat nyeri dan efektifitas terapi non farmakologi yang sebe
lumnya sudah diajarkan.
Perawat 1 : “Selamat malam pak rio, apakah sudah makan?”
Pasien : “Malam ners, iya tadi saya sudah makan”
Perawat : “Obatnya juga sudah diminum?”
Keluarga pasien : “Sudah ners, tadi abis makan minum obat”
Perawat : “Baik sekali ya, kalau begitu saat ini bagaimana perasaan pak rio? ap
akah ada keluhan?”
Pasien : “ Perasaan saya hari ini cukup baik si ners, untuk keluhannya nyeri si
sudah lumayan ya ners, kadang nyerinya si masih muncul tapi ketika s
aya menuruti nasehat dari ners untuk melakukan teknik relaksasi yang
diajarkan tadi siang nyerinya berkurang ners dan rasanya jadi lebih ena
k aja ners"
Perawat : “Alhamdulillah pak kalau sudah lebih mendingan, jadi kalau nanti ti
ba-tiba nyerinya muncul bapak bisa mengatasinya nggih pak dan mint
a dibantu ibu atau anak. Saya mau nanya ini Bapak. Kemarin saat
masuk rumah sakit skala nyeri Bapak itu kan ada di angka 8. Nah
sekarang setelah melakukan terapi ini kira-kira dari angka 1 sampe 10,
tingkat nyeri bapak ada di angka berapa”
Pasien : “Hmmm mungkin 3 ya Ners”
Perawat : “Wah Alhamdulillah ya Pak. Kalau begitu nanti silahkan terapi ini
dilakukan secara rutin 2x sehari pagi dan sore dengan dibantu oleh
anggota kelurga ya Pak, Bu, Mbak?”
Keluarga 1 dan 2 : “Baik Ners, nanti akan kami usahakan rutin terapi”
Perawat : “Iya baik. Nah tadi siang saya sudah memberikan leaflet tentang sera
ngan jantung untuk dibaca ya, apakah sudah dibaca?”
Keluarga pasien : “Iya ners, saya tadi sempet baca tanda serangan jantung sama pencega
hannya”
Perawat :“Bagus sekali ya bu, setelah dibaca lebih mendalam apakah ada yang
belum jelas atau ada yang mau ditanyakan?”
Keluarga pasien : “Isinya sudah jelas sih ners”
Perawat : “Alhamdulillah, jika sudah tidak ada yang ditanyakan saya pamit ya
Pak, Bu, Mba. Selamat istirahat, Selamat malam”
Pasien : “Malam Ners”
Keluarga 1 dan 2 : “Terima kasih Ners, malam”
Setelah dilakukan terapi benson secara rutin 2x sehari pagi dan sore hari
dengan diiringi dengan terapi farmakologis, keluhan nyeri pasien Tn. Rio berkurang
dari nyeri berat menjadi nyeri ringan. Oleh karena itu, terapi benson ini terbukti
berpengaruh menurunkan tingkat nyeri pada pasien infark miokard. Dari hal ini maka
diperlukan upaya kegiatan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga agar
terapi ini dapat dilakukan secara mandiri sebagai upaya untuk menurunkan tingkat
nyeri pada pasien infark miokard.
===SELESAI===

Anda mungkin juga menyukai