Review Materi Feodalisme
Review Materi Feodalisme
FEODALISME
UNIVERSITAS MATARAM
2021
1
Judul Feodalisme
Tujuan Penelitian Tulisan ini bartujuan untuk mengetahui pengaruh demokrasi Irak
terhadap perkembangan gerakan terorisme di Irak.
Subjek Penelitian Irak dan Amerika Serikat
2
Hussein pada desember 2003 kedua fakta mengenai keberadaan senjata
pemusnah masal di Irak, serta terakhir membangun kembali demokrasi
di Irak dengan cara membangun ulang sistem politik di Irak.
Pembahasan Demokrasi, atau aspek-aspek tertentu di dalamnya, memiliki
kemungkinan untuk mengurangi potensi terorisme di suatu negara.
Dalam masyarakat dengan corak demokratis, pemilihan umum yang
bebas dan adil memastikan bahwa penguasa dipilih oleh rakyat
menggunakan suara rakyat sehingga posisi penguasa juga dipengaruhi
oleh suara rakyat. Serta bahwa perubahan sosial yang diinginkan dapat
diusahakan oleh rakyat melalui jalur legal. Hal ini mengurangi
kebutuhan untuk menggunakan kekerasan dalam proses sosial (Schmidt,
1992). Aturan demokratis memungkinkan penyelesaian tanpa kekerasan
dari konflik politik. Demokrasi mengizinkan golongan rakyat tertentu
untuk mengekspresikan preferensi kebijakan mereka dan meminta
perubahan
kebijakan melalui proses tanpa menggunakan kekerasan. Karena
demokrasi menurunkan resiko dan biaya dalam mencapai tujuan politik
dengan cara pencapaian melalui jalur hukum yang legal. Oleh karena itu
kelompok masyarakat menganggap kegiatan teroris ilegal menjadi
merugikan serta kurang menarik (Ross, 1993). Dalam masyarakat
demokratis, kelompok yang berbeda dapat mengekspresikan
kepentingan dan preferensi mereka melalui partisipasi damai dalam
kehidupan politik seperti melalui voting dan membentuk partai politik
(Eubank & Leonard, 1994). Selain itu, pemilihan umum yang adil
membuat politisi dalam demokrasi lebih sensitif terhadap kebutuhan
masyarakat dan karenanya mengurangi keluhan keseluruhan di
masyarakat
Kesimpulan Sejak rakyat Irak merebut kembali kedaulatan pada tahun 2004, mereka
berhasil merancang dan meratifikasi sebuah konstitusi,
menyelenggarakan pemilihan umum provinsi dan umum nasional secara
reguler, dan mulai membangun tradisi perpindahan kekuasaan politik
3
dan kehidupan politik parlementer secara damai.Namun pergerakan
terorisme tetap berkembang dengan baik. Walau demikian hal tersebut
tidak menurunkan kegiatan terorisme di negara Irak. Ditunjukkan
dengan bahwa jauh setelah usaha awal demokratisasi Irak yang
dilakukan pada 2003, pada 2006 masih terdapat gerakan insurjen dan
terorisme besar seperti AQI dan bahkan mampu berkembang menjadi
MSC dan kemudian ISI. Hingga 2011 gerakan insurjensi dan terorisme
di Irak tidak menunjukkan penurunan secara dramatis. Bahkan
cenderung mengalami peningkatan yang drastis, hal ini ditunjukkan
dengan sikap ISI yang melebarkan pengaruhnya ke wilayah tetangga
seperti Syria. Pada bulan Agustus 2011, menyusul pecahnya Perang
Saudara Suriah, di bawah kepemimpinan al-Baghdadi, ISI
mendelegasikan misi ke Suriah, yang dengan nama Jabhat an-nusrah li-
Ahli ash-Sham dengan tujuan mendirikan “negara” Islam berbasis sunni
di wilayah sekitar Irak dan Syria seperti Al-Raqqah, Idlib, Deir ez-Zor,
dan provinsi Aleppo. Pada April 2013, Al-Baghdadi memutuskan
reunifikasi gerakan ISI di Syria dengan ISI pusat di Irak untuk
membentuk sebuah "Negara Islam Irak dan Syria" (ISIS) Hal ini
menunjukkan bahwa gerakan insurjensi dan terorisme Irak tidak hanya
menjadi ancaman berskala nasional namun telah bertransformasi
menjadi ancaman regional bahkan global.
Kelebihan dan - penulis berhasil memberikan pandangannya secara netral dalam
KeKekurangan menggambarkan pandangan masing masing negara terkait
demokrasi
- penulisan sumber dan literaturnya rapi dan lengkap
- data dan fakta yang dilampirkan lengkap dan sesuai dengan topic
pembahasan
4
beberapa variabel yang membutuhkan penjelasan