Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ANENSEFALUS PADA BAYI BARU LAHIR

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 9
1. SUSAN MELANI
2. YUNI ARDA
3. ZENITA SARI

DOSEN PENGAJAR : IBU MUSDALINA SST, M.Kes

AKADEMI KEBIDANAN LANGKAT


T.A 2022 – 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat Taufik
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini maupun isinya
yang sangat sederhana, dengan judul “ ANENSEFALUS ”. Dengan dosen pengajar “ IBU
MUSDALINA SST.M.Kes ” Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Tujuan pembuatan makalah ini adalah
sebagai salah satu syarat penilaian pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan
Balita. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi kami, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anensefalus

1. Pengertian anensefalus

Anensefalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak
terbentuk. Anensefalus adalah suatu kelainan tabung syaraf ( suatu kelainan yang terjadi
pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan pembentuk
otak dan korda spinalis. Anensefalus terjadi jika tabung syaraf sebelah atas gagal menutup,
tetapi penyebabnya yang pasti tidak diketahui. Penelitan menunjukkan kemungkinan
anensefalus berhubungan dengan racun di lingkungan juga kadar asam folat rendah dalam
darah. Anensefalus adalah kerusakan jaringan syaraf pada janin sehingga pembentukan
tulang pelindung otak terganggu. Anensefaus biasanya terjadi 23 dan 26 hari usia
kehamilan.

2. Etiologi anensefalus

Anensefalus terjadi jika tabung syaraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya
yang pasti tidak diketahui. Penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus
berhubungan dengan racun di lingkungan, juga kadar asam folat yang rendah dalam darah.
Anensefalus ditemukan pada 3,6 – 4,6 dari 10. 000 bayi baru lahir. Resiko terjadinya
anensefalus bisa dikurangi dengan cara meningkatkan asupan asam folat minimal 3 bulan
sebelum hamil dan selama kehamilan bulan pertama.

3. Tanda dan Gejala

1. Ibu
a. Polihidramnion ( cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak )

2. Bayi
a. Tidak memiliki tulang tengkorak
b. Tidak memiliki otak ( hemisfer serebri serebrum )
c. Kelainan pada gambaran wajah
d. Kelainan jantung

4. Faktor Resiko
Faktor resiko terjadinya anensefalus adalah :
1. Riwayat anensefalus pada kehamilan sebelumnya
2. Kadar asam foat yang rendah
3. Faktor ibu usia resiko tinggi
4. Kekurangan gizi ( malnutrisi )
5. Mengonsumsi alcohol selama kehamilan

5. Pencegahan anensefalus
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cacat bawaan. Inilah beberapa
diantaranya yaitu :
1. Wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kelainan cacat bawaan
hendaknya lebih waspada karena bisa diturunkan secara genetik “lakukan
konseling genetik sebelim hamil”
2. Usahakan untuk tidak hamil jika usia ibu sudah mencapai 40 tahun.
3. Lakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang rutin, dan usahakan
untuk meakukan USG minimal 6 kali.
4. Jalani hidup sehat. Hentikan kebiasaan merokok dan hindari asap rpkpk, selain
itu alcohol dan narkoba karena dapat menghambat pertumbuhan janin serta
memperbesar peluang terjadinya kelainan kongenital dan keguguran. Kelainan
kongenital adalah penyebab keguguran yang paling besar, misalnya jika paru paru
janin tidak dapat berkembang sempurna.
5. Penuhi kebutuhan akan asma folat. Dalam pemeriksaan dokter akan memberi
suplemen asam folat.
6. Hindari asupan vitamin A berdosis tinggi. Vitamin A termasuk vitamin jenis yang
tak larut dalam air, tapi larut dalam lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun
dalam tubuh. Dampaknya anatara lain janin mengalami urogenital abnormali
( terdapat gangguan system kencing dalam kelamin ), mikrosefali ( ukuran kepala
keci ), terdapat kelenjar adrenal.
7. Jangan minum sembarang obat, baik yang belum ataupun sudah diketahui
memberi efek buruk terhadap janin.
8. Pilih makanandan masakan yang sehat. Saah satunya, hindari daging yang
dimasak setengah matang ( steak atau sate ). Dikhawatirkan daging itu masih
membawa kuman penyakit yang membahayakan janin dan ibunya.
9. Kalua ada infeksi, obatilah segera : terutama infeksi TORCH ( Toksoplasma,
Rubela, Citomegalo, dan Herpes ). Paling baik, lakukan TORCH pada saat
kehamian masih di rencanakan, bukan setelah terjadinya pembuahan. Jika ibu di
ketahui sedang terinfeksi, pengobatan bisa langsung diakukan.
10. Dianjurkan setiap Wanita usia subur yang telah menikah untuk mengkonsumsi
multivitamin yang mengansdung 400 mg asam folat setiap harinya. Sedang
Wanita yang pernah melahirkan anak dengan cacat tabung syaraf sebelumnya,
dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat yang lebih tinggi yaitu 4mg saat
sebelum hamil dan selama kehamilannya
11. Tidak mengkonsumsi alcohol sama sekali selama kehamilannya. Alkohol dapat
menimbulkan fetal alcohol syndrom ( FAS ), yaitu suatu kondisi dimana anak
mengalami gangguan perkembangan, paras wajah yang tidak normal dan
gangguan system syaraf pusat.
12. Saat kehamilan, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium yang disebut dengan
alpha fetoprotein ( AFP ), untuk melihat adanya kelainan janin, seperti spina
bifida dan anensefalus. Selain itu, tindakan lebih lanjut dapat digunakan dengan
mengambil sampel villi korealis dari janin dan cairan ketuban, bagi Wanita hamil
yang telah berusia diatas 35 tahun, atau pada Wanita yang beresiko tinggi
melahirkan bayi cacat.

Anda mungkin juga menyukai