Anda di halaman 1dari 1

Dinasti Abbasiyah adalah pengubah peradaban dunia Islam setelah Dinasti Ummawiyah.

Yakni selama
lima abad, dari 750-1258 M. Dinasti ini pun berasal dari nama keluarga Bani Hasyim, yang seketurunan
dengan nabi Muhammad SAW. Pada zaman Abbasiyah konsep kekhalifahan (pemerintahan)
berkembang sebagai sistem politik. Pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan
perubahan politik, sosial, ekonomi dan budaya. Selama lima abad, pemerintahan ini pun ada 37 khalifah
yang menjalankan amanah menjadi pemimpin muslimin. Pemerintahan Dinasti Abbasiyah dapat dibagi
dalam dua periode. Periode I adalah masa antara tahun 750-945 M, yaitu mulai pemerintahan Abu
Abbas sampai al-Mustakfi. Periode II adalah masa 945-1258 M, yaitu masa al-Mu’ti sampai al-Mu’tasim.
Dalam menjalankan pemerintahan, Khalifah Dinasti Bani Abbasiyah pada waktu itu dibantu oleh wazir
(perdana menteri) yang jabatannya disebut wizaraat. Wizaraat ini dibagi menjadi 2 yaitu: pertama,
wizaraat tafwid (memliki otoritas penuh dan tak terbatas), periode Bani Abbasiyah membawa
peradaban keemasan Islam di penjuru dunia. Sedangkan pada abad ke 10 M ini sistem kekhalifahan
akhirnya menjadi terpecah menjadi tiga bagian, yakni Bagdad, Afrika Utara, dan Spanyol. Di Mesir,
Muhammad ikhsyid berkuasa atas nama Bani Abbas. Di Halb dan Mousil, Bani Hamdan muncul, begitu
pula di Yaman, syiah Zaydiyah semakin kuat dengan kelompoknya. Di Bagdad, bani Buhawiyah berkuasa
secara de Facto dan menjalankan pemerintahan Bani Abbas, sehingga khalifah hanya tinggal nama saja.
Faktor-faktor yang menjadi sebab kemunduran Dinasti Abbasiyah adalah: 1. Faktor internal, dari
keluarga khalifah, untuk merebutkan kekuasaan. 2. Kehilangan kendali dan munculnya dinasti-dinasti
kecil. Dengan ketidak seimbangnya kekuasaan dalam negeri maka tibalah pasukan Tartar yang dipimpin
oleh Hulagu Khan, menumbangkan Dinasti Abbasiyah. Sehingga runtuhlah Dinasti yang telah berkibar
selama lima Abad.

Anda mungkin juga menyukai