Anda di halaman 1dari 11

MY RELATIONSHIP:

HEALTHY or TOXIC ???

UPH COLLEGE
APA ITU
HEALTHY RELATIONSHIP ?

APA ITU
TOXIC RELATIONSHIP ?
ROMANTIC SIBLINGS
RELATIONSHIP RELATIONSHIP

FRIENDSHIP/
PARENTAL
CO - WORKERS
RELATIONSHIP
RELATIONSHIP
TOXIC RELATIONSHIP (1)
1. Kita merasa tidak bisa ekspresikan diri.
• “Everything is all about him/her.”
• Karena dia sensitif, reaktif, dan pemarah.
• Dampaknya kita jadi mengabaikan pikiran dan perasaan
kita.
2. Kita merasa nyaman dan enak dalam relasi
hanya jika mood-nya bagus.
• Kita jadi terlalu sering merasa takut dan tidak pasti.
• Kita bisa direndahkan saat mood-nya buruk.
TOXIC RELATIONSHIP (2)
3. Pasif Agresif
• Kita tidak bisa terbuka tentang perasaan kita.
• Menggunakan sindiran atau silent treatment (didiamkan).
4. Tidak bisa minta maaf
• Jika berbuat salah, kita berusaha memperbaikinya dengan
berbuat baik atau berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
5. Tidak ada privasi dalam relasi
• Kita dituntut/menuntut, dikontrol/mengontrol dengan
berlebihan.
• Kita sering dikomentari dan dikritik tanpa diminta.
DAMPAK BERADA DI DALAM
TOXIC RELATIONSHIP
1. Kita jadi sulit terbuka dan percaya pada orang lain.
2. Menumbuhkan pikiran dan perasaan negatif, serta
pesimisme.
3. Lelah secara emosi.
4. Menghancurkan Self-Esteem (keberhargaan diri).
5. Kita jadi sulit untuk mengenali diri kita.
6. Kita jadi punya gambaran yang negatif tentang
relationship.
MY RELATIONSHIP:
HEALTHY or TOXIC ???

UPH COLLEGE
HEALTHY RELATIONSHIP
1. Keseimbangan antara “GIVE” and “TAKE”.
2. Adanya rasa aman (feel secured) untuk menjadi
seorang pribadi yang unik di dalam relasi.
3. Bisa saling percaya dan menghormati.
4. Bisa saling mengkomunikasikan pikiran dan
perasaan dengan terbuka.
5. Bisa merasakan dan merayakan keberhasilan
sesama.
“DETOX” MY TOXICITY
1. Belajar berempati
• Mengenali perasaan kita.
• Menghargai (mulai dari) diri sendiri.
• Jauhi lingkungan toxic yang menjadi sumber “copy
paste” perilaku kita.
• Mengakui kesalahan pada diri sendiri & orang lain.
• Dengarkan perspektif orang lain.

2. Belajar mengelola emosi

Anda mungkin juga menyukai