Anda di halaman 1dari 2

Nama saya adalah Nada Yasmin Ahmad Al-amudi dan biasa dipanggil dengan Yasmin.

Saya
lahir di sebuah kampung kecil bernama Labuhan Haji pada tanggal 19 Juli 2002. Saya lahir
sebagai anak kelima dari lima bersaudara. Saya tinggal dalam keluarga yang sangat
sederhana namun penuh kehangatan.
Ayah saya bernama Ahmad Hasan Al-amudi yang bekerja sebagai wiraswasta. Sedangkan
ibu saya bernama Saleha Saleh Jaber yang bekerja sebagai pedagang. Saya memiliki dua
kakak perempuan dan dua kakak laki-laki. Kakak pertama saya bernama Safik Ahmad Al-
amudi, kakak kedua bernama Toyyiba Ahmad Al-amudi, kakak ketiga bernama Haikal
Ahmad Al-amudi, kakak keempat bernama Rosefa Ahmad Al-amudi.

Saya mulai masuk SD pada usia 6 tahun. Saat itu, saya sering diantar oleh ibu dengan
berjalan kaki karena sekolah saya tidak jauh dari rumah.
Ibu yang bekerja sebagai pedagang terkadang sibuk saat pagi hari sehingga membuat saya
harus berangkat sendiri.
Tahun 2014, saya lulus SD dan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Pada saat itu,
keuangan keluarga sedang sulit, sehingga saya mencari sekolah terdekat dengan biaya yang
termurah. Setiap pulang sekolah, saya mulai berlatih membuat jajan lumpia agar bisa
membantu ibu saat pesanan sedang banyak. Lama kelamaan saya mulai terbiasa membantu
ibu berjualan disekolah. Setiap hari saya harus bangun lebih awal agar dapat membuat jajan
lumpia yang akan saya jual disekolah, setiap hari jajan yang saya buat selalu habis terjual dan
uangnya ditabung oleh ibu.

Tahun 2017, saya lulus SMP dan melanjutkan ke jenjang SMA. Saat itu saya mengambil
jurusan IPS dan menyukai pelajaran akuntansi. Saya berniat untuk mengambil jurusan
akuntansi saat kuliah nanti namum ayah saya tidak menyetuji hal tersebut, sehingga saya
merasa putus asa. Namun ibu saya tetap mendukung keinginan saya, saat itu keadaan
ekonomi keluarga saya tidak memungkinkan untuk lanjut keperguruan tinggi yang
membutuhkan biaya yang banyak. Sebelum Ujian Nasioanl saya berkonsultasi dengan guru
BK disekolah, saya memberitahu semua masalah dan kendala saya untuk masuk keperguruan
tinggi. Guru BK menyarankan saya untuk mengambil bidikmisi agar bisa berkuliah dengan
gratis.

Tahun 2020 saya mendaftar perguruan tinggi swasta di Mataram, saat itu saya mengikuti
bidikmisi dan berhasil masuk di universitas STIE AMM Mataram. Sekarang saya sudah
semester 4 dan mengambil prodi D3 Akuntansi, berkuliah disini membuat saya mengetahui
banyak hal tentang akuntansi khususnya membuat jurnal. Saya juga mendapatkan banyak
teman baru, dikelas terdapat 6 mahasiswa yang bernama Martin, Rifki, Sani, Nisa, Septi,
Sherly. Kami menjadi teman baik selama ini, disaat banyak tugas kami berkerja sama untuk
mengerjakannya. Kekompakan dan keceriaan dikelas kami membuat saya merasa nyaman,
tiada hari tanpa tertawa dan bercanda.

Anda mungkin juga menyukai