CATATAN:
Bab 8A terdapat pada buku tersendiri “Manual Wiring Diagram”.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-1
BAB 6
DAFTAR ISI
Informasi Umum................................................ 6-2 Tabel A-5 Memeriksa Sirkuit Power ECM
Kebersihan dan Perawatan ............................. 6-2 dan Ground – Lampu Tidak Menyala Saat
Informasi Umum Perawatan Mesin ................. 6-2 Kunci Kontak ON dan Mesin Tidak Hidup
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Sistim Meski Distarter. ............................................. 6-42
Bahan Bakar ................................................... 6-3 DTC P0107/P0108 Input Sirkuit Manifold
Melepas Tekanan Bahan Bakar ...................... 6-3 Absolute Pressure Rendah/Tinggi ................ 6-45
Memeriksa Kebocoran Bahan Bakar .............. 6-3 DTC P0112 Input Sensor Intake Air
Diagnosa ............................................................ 6-4 Temperature Rendah.................................... 6-47
DTC P0113 Input Sirkuit Sensor Intake Air
Uraian Umum Diagnosa Mesin ....................... 6-4
Temperature Tinggi....................................... 6-49
Uraian Sistim On-Board Diagnostic................. 6-5
DTC P0117 Input Sirkuit Engine Coolant
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
Temperature Rendah.................................... 6-51
Diagnosa Masalah .......................................... 6-6
DTC P0118 Input Sirkuit Engine Coolant
Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi .... 6-7
Temperature Tinggi....................................... 6-53
Form Memeriksa Masalah Customer
DTC P0122 Input Sirkuit Throttle Position
(Contoh) .......................................................... 6-9
Sensor Rendah ............................................. 6-55
Memeriksa Malfuntion Indicator Lamp
DTC P0123 Input Sirkuit Sensor Throttle
(MIL) .............................................................. 6-10
Position Tinggi .............................................. 6-57
Memeriksa Diagnostic Trouble Code
DTC P0335 Sirkuit Crankshaft Position
(DTC) ............................................................ 6-10
Sensor........................................................... 6-59
Menghapus Diagnostic Trouble Code
DTC P0340 Sirkuit Camshaft Position
(DTC) ............................................................ 6-11
Sensor........................................................... 6-61
Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC) .......... 6-13
DTC P0500 Vehicle Speed Sensor............... 6-63
Tabel Fail-safe .............................................. 6-14
DTC P0601 Memeriksa Memori Internal
Memeriksa Langsung .................................... 6-15
Control Module (Error) .................................. 6-65
Memeriksa Dasar Mesin................................ 6-16 6
Tabel B-1 Memeriksa Sirkuit Fuel Injector .... 6-66
Diagnosa Gejala Pada Mesin........................ 6-17
Tabel B-2 Memeriksa Fuel Pump dan
Scan Tool Data ............................................. 6-22
Sirkuitnya ...................................................... 6-67
Memeriksa ECM dan Sirkuitnya .................... 6-25
Table B-3 Memeriksa Tekanan Bahan
Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Bakar............................................................. 6-69
Engine – Lampu Tidak “Menyala” Pada Saat
Tabel B-4 Memeriksa Sistim Idle Air
Kunci Kontak ON (Mesin Mati) ...................... 6-39
Control .......................................................... 6-71
Tabel A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Table B-5 Memeriksa Sirkuit Sinyal A/C
Engine – Lampu Menyala Terus (Mesin
(Kendaraan dengan Sistim A/C) ................... 6-73
Hidup)............................................................ 6-40
Tabel B-6 Memeriksa Beban Listrik Sirkuit
Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Sinyal ............................................................ 6-75
Engine – Berkedip saat Kunci Kontak ON .... 6-41
Tabel B-7 Memeriksa Sistim Control Radiator
Tabel A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Fan................................................................ 6-77
Engine – Lampu Menyala Terus atau OFF
Meski Switch Terminal Diagnosa Special Tool..................................................... 6-79
Digroundkan .................................................. 6-41
6-2 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
Informasi Umum
Kebersihan dan Perawatan
Mesin pada kendaraan merupakan susunan komponen-
komponen yang mempunyai ukuran sangat presisi dengan toler-
ansi hingga 1/1.000 milimeter, sehingga diperlukan kecermatan
dan kebersihan saat perawatan.
Pada bagian ini ada hal-hal yang harus diperhatikan saat perawa-
tan bagian mesin, terutama di bagian yang harus mendapat pelu-
masan. Di bawah ini dijelaskan prosedur perawatan bagian-
bagian mesin:
• Saat memasang, gunakan oli yang bersih untuk melumasi
komponen yang bergesekan.
• Komponen seperti valve, piston, piston ring, connecting rod,
bearing rod dan crankshaft journal bearing saat dilepas
harus sesuai dengan urutan pada prosedur melepas dan
dikembalikan ke posisi semula saat memasang.
• Kabel battery harus dilepas sebelum melakukan perbaikan
pada mesin.
• Pada buku pedoman perbaikan ini keempat cylinder mesin
diberi nomor : No.1 (1), No.2 (2), No.3 (3) dan No.4 (4) mulai
dari sisi pulley crankshaft ke arah flywheel.
Diagnosa
Uraian Umum Diagnosa Mesin
Kendaraan ini dilengkapi dengan sistim kontrol mesin dan emisi yang dikontrol oleh ECM.
Sistim kontrol mesin dan emision pada kendaraan ini dikontrol oleh ECM. ECM memiliki sistim On-Board Diag-
nostic yang mendeteksi tidak berfungsinya sistim dan ketidak-normalan komponen emisi gas buang mesin.
Ketika mendiagnoss masalah pada mesin, perhatikan “Sistim On-Board Diagnostic” dan masing-masing hal
pada “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mendiagnosa Masalah” dan lakukan diagnosa sesuai “Memer-
iksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi”.
Terdapat hubungan antara mekanisme mesin, sistim pendingin mesin, sistim ignition, sistim gas buang, dll. dan
mesin dan sistim kontrol emisi pada struktur dan cara kerjanya. Jika terjadi masalah pada mesin, meskipun
tidak berfungsi indicator lamp (MIL) tidak ON, lakukan diagnosa sesuai “Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan
Emisi”.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-5
Warm-up Cycle
Warm up cycle artinya pengoperasian kendaraan hingga suhu
coolant mencapai minimal 22°C (40°F) dari mesin mulai hidup
hingga suhu coolant minimal 71°C (160°F).
Driving Cycle
Driving cycle terdiri dari engine startup, driving mode dimana jika
ada kerusakan akan dideteksi, dan mesin mati.
6-6 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1
3 4 5
1
CATATAN:
Diatas adalah contoh form standar. Lakukan modifikasi sesuai kondisi dan karakteristik masing-mas-
ing daerah.
6-10 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
3
1
CATATAN:
• Jika terjadi kondisi abnormal atau ada yang tidak ber-
fungsi di dua tempat atau lebih, lampu MIL akan men-
yala sesuai kode masing-masing secara bergantian
dan akan terus diulang selama terminal diagnosa
digroundkan dan kunci kontak di posisi ON.
• Catat terlebih dahulu DTC yang muncul .
e
CATATAN:
DTC yang tersimpan di dalam memory ECM akan terha-
pus pada kondisi berikut. Hati-hati jangan mengapus
DTC yang belum dicatat.
• Ketika power ECM terputus (saat melepas kabel bat-
tery, melepas sikring atau melepas connector ECM).
• Ketika kerusakan yang sama (DTC) tidak dideteksi set-
elah 40 putaran engine.
6-12 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
Cara 2
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan kabel jumper (1) ke terminal switch diagnosa (2)
pada connector diagnosa (3).
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Hubungkan ujung kabel jumper lainnya ke terminal ground
(4) pada connector diagnosa sebanyak lebih dari 5 kali
selama 10 detik.
4
1
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-13
[A]
(a)
(b)
[B]
(a)
(b)
[C]
(a)
(b)
[A]: Normal (tidak ada DTC yang muncul) [C]: DTC P0123 (b): MIL OFF
[B]: DTC P0108 (a): MIL ON
6-14 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
Tabel Fail-safe
Ketika DTC berikut muncul, selama kerusakan terjadi, ECM memasukkan mode fail-safe tetapi mode tersebut
akan dihapus setelah kondisi ECM normal kembali.
Memeriksa Langsung
Memeriksa komponen dan sistim.
CATATAN:
Ketika memeriksa data saat mesin pada putaran idle atau tinggi, pindahkan tuas transmisi (M/T) ke
posisi netral dan posisi “Park” (A/T) dan tarik rem tangan penuh. Jika mengindikasikan tidak ada
beban, matikan A/C, semua beban kelistrikan, P/S dan switch lainnya.
PERHATIAN:
ECM tidak dapat diperiksa secara langsung.
Jangan menghubungkan voltmeter atau ohmmeter ke
ECM dengan soket dilepas.
Memeriksa Tegangan
2 2 2
C20 C21 E06
7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26
1. ECM
2. Soket ECM (dilihat dari harness)
6-26 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
1) Lepas soket ECM (1) dari ECM dengan kunci kontak OFF.
PERHATIAN:
Jangan menyentuh terminal ECM secara langsung atau
menghubungkan voltmeter atau ohmmeter (2).
PERHATIAN:
• Hubungkan probe ohmmeter dari bagian soket wire
harness.
• Putar kunci kontak ke posisi OFF.
• Tabel tahanan di bawah ini pada suhu 20°C (68°F).
Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak “Menyala”
Pada Saat Kunci Kontak ON (Mesin Mati)
Wiring Diagram
5
PPL E06-16
4
:5V
GRN BLK/WHT E06-5
: 12 V
3
8
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A BLK
2
PNK
C20-29
BLK/RED C21-3
C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK
9 9
C20 C21 E06
7 6 3 2 1 5
15 16
30 29
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak ON, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact point menutup). Dengan demikian
ECM mempunyai power untuk menyalakan (ON) lampu check engine (MIL). Ketika mesin mulai hidup dan tidak
terdeteksi adaya kerusakan pada sistim, lampu tersebut akan OFF tetapi jika terdeteksi adanya kerusakan, MIL
akan tetap ON meski mesin hidup.
Perbaikan
Tabel A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus
(Mesin Hidup)
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Table A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu tidak menyala pada saat kunci kontak ON
(mesin mati)”.
Perbaikan
Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Berkedip saat Kunci Kon-
tak ON
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Table A- Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu tidak menyala saat Kunci Kontak ON (mesin
mati)”.
Perbaikan
Tabel A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus
atau OFF Meski Switch Terminal Diagnosa Digroundkan
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak Menyala Saat Kunci Kontak ON
(Mesin Mati)”.
Perbaikan
[A]
[A]: Gambar1 untuk Langkah 1
4
2
Tabel A-5 Memeriksa Sirkuit Power ECM dan Ground – Lampu Tidak Menyala
Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Tidak Hidup Meski Distarter.
Wiring Diagram
5
PPL E06-16
4
:5V
GRN BLK/WHT E06-5
: 12 V
3
8
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A BLK
2
PNK
C20-29
BLK/RED C21-3
C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK
9 9
C20 C21 E06
7 6 3 2 1 5
15 16
30 29
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak ON, main relay ON (contact point menutup) dan main power disuplai ke ECM.
Perbaikan
2
1 5V
5V
PNK/BLU C21-8
BLU/YEL C21-28
3
4 4
C20 C21 E06
11 8
28
Perbaikan
5V
1
LT GRN/BLK C21-16
BLU/YEL C21-28
3 3
C20 C21 E06
16
28
Perbaikan
5V
1
LT GRN/BLK C21-16
BLU/YEL C21-28
3 3
C20 C21 E06
16
28
Perbaikan
5V
1
WHT/GRN C21-15
BLU/YEL C21-28
3 3
15
28
Perbaikan
5V
1
WHT/GRN C21-15
BLU/YEL C21-28
3 3
15
28
Perbaikan
2
1
5V 5V
YEL/BLK C21-9
GRN/WHT C21-12
BLU/YEL C21-28
3 3
C20 C21 E06
12 9
28
Perbaikan
2
1
5V 5V
YEL/BLK C21-9
GRN/WHT C21-12
BLU/YEL C21-28
3 3
C20 C21 E06
12 9
28
Perbaikan
2
3
RED/BLU C21-17
1
WHT C21-33
C21-5
5 5
C20 C21 E06
5
17
33
Perbaikan
CATATAN:
Jika sirkuit starter putus (seperti, sirkuit sinyal starter OK tetapi mesin tidak dapat hidup), DTC ini dis-
impan di dalam memory saat switch starter ON, meskipun sensor CKP dalam kondisi baik.
Ketika starter motor tidak dapat hidup dan muncul DTC ini, periksa sirkuit starter terlebih dahulu .
6-60 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
[A] [B]
2
1
+B
5V
BLK/RED
BRN C21-32
BLK
3 3
C20 C21 E06
32
Perbaikan
12V
3
YEL
2
5V
1
+B 4
5V
YEL E06-14
BLK/RED
YEL C21-34
BLK/YEL
5
5
C20 C21 E06
14
34
1. Vehicle speed sensor (VSS) 3. Speedometer tanpa tachometer 5. Connector ECM (dilihat dari harness)
2. ECM 4. Speedometer dengan tachometer
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, lakukan di daerah yang sepi atau kemungkinan terjadinya kecelakaan
kecil dan lakukan dengan hati-hati.
• Tes harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester.
Perbaikan
Perbaikan
Ganti ECM dan periksa kembali.
6-66 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
+B
5
BLK/RED
1
LT GRN C20-5
2
BRN C20-4
3
BRN/WHT C20-3
4
BRN/YEL C20-2
6 6
C20 C21 E06
5 4 3 2
Perbaikan
PNK/BLK C20-10
PNK
BLK/WHT 7 BLK
BLK/RED
4
GRN BLK/WHT E06-5
5
WHT/BLU YEL/BLK BLK/ORN C20-15
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A
2
BLK/RED C21-3
C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK
9 9
C20 C21 E06
7 6 3 2 1 5
15 10
Perbaikan
Perbaikan
Special tool
(A): 09912-58442
(B): 09912-58432
(C): 09912-58490
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-71
4
GRN BLK/WHT E06-5
5
WHT/BLU YEL/BLK BLK/ORN C20-15
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A
2
BLK/RED C21-3
C20-6 BLK/YEL
1 6 ORN C20-8 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK
BLK
8
C20 C21 E06
7 6 3 2 1 5
15 8
Perbaikan
Table B-5 Memeriksa Sirkuit Sinyal A/C (Kendaraan dengan Sistim A/C)
Wiring Diagram
1 12V
BRN/WHT E06-10
12V
GRY E06-12
3 3
12 10
Keterangan Sistim
Control module A/C memancarkan “sinyal A/C” ke ECM ketika A/C kondisi ON.
ECM memancarkan “sinyal A/C ON” ke control module A/C ketika “sinyal A/C” masuk ke ECM dan kondisi A/C
ON dan A/C bekerja.
Perbaikan
IG1 1
2
RED/WHT E06-1
+BB 3
RED/YEL E06-11
6
6
C20 C21 E06
1
11
Perbaikan
2
5
RED/WHT C20-12
80A 25A 30A 15A
BLU/RED
BLU/RED
YEL/BLK
BLK L+
6 H+
BLU/BLK 8 BLK
1 3 L-
H-
9
PNK/BLU C20-13
BLK/ORN
RED/BLU
4 BLK/RED 7
BLU/WHT
BLK/YEL C20-6
RED
BLK BLK/YEL C20-7
BLK C21-1
10 10
C20 C21 E06
7 6 1
13 12
Perbaikan
[A]
2 [A]: Gambar1 untuk Langkah 3
1. Radiator fan relay No.1
2. Radiator fan relay No.2 (jika dilengkapi)
3. Radiator fan relay No.3 (jika dilengkapi)
3
1
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-79
Special Tool
CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3 DLC kabel, 4. SAE 16/19 adapter, 5. Cigarette kabel,
6.DLC loopback adapter, 7. Kabel power battery, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adapter,
10. RS232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply
MEKANISME MESIN (G15) 6A-1
BAB 6A
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6A-2 Unit Overhaul ................................................6A-41
Mesin.............................................................6A-2 Komponen Engine Mounting....................... 6A-41
Pelumasan Mesin..........................................6A-3 Melepas dan Memasang Engine
Informasi dan Prosedur Diagnosa.................6A-4 Assembly .................................................... 6A-41
Memeriksa Tekanan......................................6A-4 Komponen Oil Pan dan Oil Pump
Memeriksa Kevakuman Mesin ......................6A-5 Strainer ....................................................... 6A-46
Memeriksa Tekanan Oli ................................6A-6 Melepas dan Memasang Oil Pan dan
Celah Valve ...................................................6A-7 Oil Pump Strainer........................................ 6A-46
Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump
Perawatan Kendaraan.....................................6A-9
Strainer ....................................................... 6A-49
Melepas dan Memasang Air Cleaner Komponen Pompa Oli................................. 6A-50
Element .........................................................6A-9 Melepas dan Memasang Pompa Oli ........... 6A-50
Memeriksa dan Membersihkan Air Cleaner Membongkar dan Merakit Kembali Pompa
Element .........................................................6A-9 Oli................................................................ 6A-53
Melepas dan Memasang Cylinder Head Memeriksa Pompa Oli................................. 6A-55
Cover.............................................................6A-9 Komponen Piston, Piston Ring dan
Komponen Throttle Body dan Intake Connecting Rod .......................................... 6A-56
Manifold.......................................................6A-11 Melepas dan Memasang Piston, Piston
Melepas dan Memasang Throttle Body dan Ring dan Connecting Rod........................... 6A-56
Intake Manifold ............................................6A-11 Membongkar dan Merakit Kembali Piston,
Komponen Exhaust Manifold ......................6A-14 Piston Ring, Connecting Rod dan
Melepas dan Memasang Exhaust Cylinder....................................................... 6A-59
Manifold.......................................................6A-14 Memeriksa dan Membersihkan Piston,
Komponen Timing Belt dan Tensioner ........6A-17 Piston Ring, Connecting Rod dan
Melepas dan Memasang Timing Belt dan Cylinder....................................................... 6A-61
Tensioner ....................................................6A-17 Komponen Main Bearing, Crankshaft dan
Memeriksa Timing Belt dan Tensioner........6A-21 Cylinder Block ............................................. 6A-67
Komponen Rocker Arm, Rocker Arm Shaft Melepas dan Memasang Main Bearing,
dan Camshaft ..............................................6A-22 Crankshaft dan Cylinder Block.................... 6A-68
Melepas dan Memasang Rocker Arm, Memeriksa Crankshaft ................................ 6A-71
Rocker Arm Shaft dan Camshaft ................6A-23 Memeriksa Main Bearing ............................ 6A-72
Memeriksa Rocker Arm, Rocker Arm Shaft Memeriksa Oil Seal Belakang..................... 6A-77
dan Camshaft ..............................................6A-28 Memeriksa Flywheel ................................... 6A-77
Komponen Valve dan Cylinder Head ..........6A-31 Memeriksa Cylinder Block .......................... 6A-78
Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder
Spesifikasi Momen Pengencangan .............6A-79
Head............................................................6A-31
Membongkar dan Merakit Kembali Valve Material Service.............................................6A-80
dan Cylinder Head ......................................6A-33 Special Tool...................................................6A-80
Memeriksa Valve dan Cylinder Head ..........6A-37
6A-2 MEKANISME MESIN (G15)
Uraian Umum
Mesin
Mesin dilengkapi pendingin air, mesin tipe in line 4 cylinder, 4 langkah dengan mekanisme valve S.O.H.C. (Sin-
gle Overhead Camshaft) untuk konfigurasi valve tipe “V” dan 16 valve (IN 2 dan EX 2 pada setiap cylinder).
Single overhead camshaft terpasang pada cylinder head: digerakkan oleh crankshaft melalui timing belt dan
bekerja membuka dan menutup valve yang dilakukan rocker arm.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-3
Pelumasan Mesin
Pompa oli yang digunakan adalah tipe trochoid, terpasang pada crankshaft di bagian pulley. Oli masuk ke oil
pump strainer dan mengalir melalui pompa ke filter oli. Oli yang telah disaring kemudian mengalir ke dua bagian
cylinder block. Di satu bagian, oli akan mengalir ke crankshaft journal bearing.
Oli dari crankshaft journal bearing diteruskan ke connecting rod bearing melalui saluran pada crankshaft, dan
diinjeksikan dari lubang kecil di ujung connecting rod untuk melumasi piston, ring, dan dinding cylinder.
Di bagian lainnya, oli masuk ke cylinder head dan melumasi camshaft journal, rocker arm, camshaft, dll., men-
galir ke oil gallery di rocker arm shaft.
Oil relief valve terpasang pada pompa oli. Valve ini akan melepas tekanan oli saat tekanan melebihi 400 kPa
(4.0 kg/cm2, 56.9 psi). Tekanan dilepaskan kembali ke oil pan.
6A-4 MEKANISME MESIN (G15)
CATATAN:
Setelah memanaskan mesin, pindahkan tuas transmisi
ke posisi “Netral” (posisi “P” untuk model A/T), aktifkan
rem tangan dan ganjal setir.
CATATAN:
Untuk mengukur tekanan, starter mesin sedikitnya 250
rpm. dengan gunakan battery yang penuh.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-5
Tekanan
Tekanan kompresi
1400 kPa
Standar
(14.0 kg/cm2, 199.0 psi)
1200 kPa
Limit
(12.0 kg/cm2, 170.0 psi)
Perbedaan maksimum 100 kPa
antara dua cylinder (1.0 kg/cm2, 14.2 psi)
8) Lakukan langkah 5) hingga 7) masing-masing cylinder
hingga 4 kali pembacaan.
9) Setelah pemeriksaan, pasang busi dan ignition coil assy.
kemudian pasang connector kabel injector dengan baik.
CATATAN:
Setelah mesin dipanaskan, pindahkan tuas transmisi
pada posisi “Netral” (“P” untuk model A/T), tarik rem tan-
gan dan ganjal setir.
CATATAN:
Sebelum memeriksa tekanan oli, periksa hal-hal berikut
ini.
• Jumlah oli pada oil pan.
Jika jumlahnya sedikit, tambahkan hingga tanda penuh
(1).
• Kualitas oli.
Jika oli berubah warna atau tercampur, ganti oli.
Untuk oli yang digunakan, lihat tabel “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
• Kebocoran oli.
Jika ada kebocoran, perbaiki.
2. Tanda kurang
CATATAN:
Pastikan tuas transmisi pada posisi “Netral” (“P” untuk
model A/T) dan tarik rem tangan dan ganjal setir.
CATATAN:
Potong sealing tape jika ujungnya menggulung pada ulir
switch.
Momen pengencangan
Oil pressure switch
(a): 14 N·m (1.4 kg-m, 10.5 lb-ft)
7) Hidupkan mesin dan periksa oil pressure switch dari keboco-
ran.
Celah Valve
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover ” di bab ini.
3) Gunakan socket 17 mm, putar pulley crankshaft (1) searah
jarum jam hingga tanda “V” (dengan cat putih) (2) pada pul-
ley lurus dengan tulisan “0” (nol) pada timing belt cover.
CATATAN:
Ketika memeriksa celah valve, pasang thickness gauge
antara camshaft dan permukaan cam-riding rocker arm.
6A-8 MEKANISME MESIN (G15)
Ketika panas
Ketika dingin
(Suhu coolant 60 –
(Suhu coolant 15 –
68°C atau 140 –
25°C atau 59 – 77°F)
154°F)
0.13 – 0.17 mm 0.17 – 0.21 mm
Intake
(0.005 – 0.006 in.) (0.007 – 0.008 in.)
0.23 – 0.27 mm 0.28 – 0.32 mm
Exhaust
(0.009 – 0.010 in.) (0.011 – 0.012 in.)
Special tool
(A): 09917-18211
Momen pengencangan
Rocker arm adjusting screw lock nut
(a): 12 N·m (1.2 kg-m, 9.0 lb-ft)
1. Thickness gauge
Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Air Cleaner Element
Melepas
2
1
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang.
Memasang
1) Pasang O-ring (2) baru dan gasket cylinder head cover baru
(1) ke cylinder head cover (3).
CATATAN:
Periksa masing-masing komponen dari perubahan atau
rusak sebelum pemasangan dan ganti jika ditemukan
kerusakan.
CATATAN:
Ketika memasang cylinder head cover, hati-hati agar gas-
ket cylinder head cover atau O-ring tidak lepas atau ter-
jatuh.
1
1
2
MEKANISME MESIN (G15) 6A-11
13
13) Lepas intake manifold (1) dengan throttle body dari cylinder
head (2), dan kemudian gasketnya (3).
3 1
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Gunakan gasket intake manifold yang baru (1).
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melakukan perbaikan sistim exhaust saat mesin panas.
Lakukan perbaikan setelah sistim sudah dingin.
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melakukan perbaikan sistim exhaust saat mesin panas.
Lakukan perbaikan setelah sistim sudah dingin.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-15
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas oil pan guard member (1).
1
6A-16 MEKANISME MESIN (G15)
2
7) Lepas baut-baut pipa exhaust (2).
1
1. Pipa exhaust
8) Lepas exhaust manifold (1), engine hook (3) dan gasket (2)
dari cylinder head.
Memasang
5. Pulley camshaft 11. Outside cover seal 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
6. Baut tensioner 12. Outside cover 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
PERHATIAN:
• Setelah timing belt dilepas, jangan memutar camshaft
dan crankshaft sendiri-sendiri, seperti terlihat pada
gambar. Jika diputar, akan terjadi kekacauan pada
kerja piston dan valve, dan komponen lain yang ber-
hubungan ke piston dan valve dapat rusak.
• Jangan menekuk timing belt.
1. Putaran camshaft yang diperbolehkan - - - Dengan tanda timing, 90° dari tanda “V”
pada head cover kiri dan kanan
2. Putaran camshaft yang diperbolehkan - - - Dengan tanda timing, 90° dari tanda panah
pada oil pump case kiri dan kanan
6A-18 MEKANISME MESIN (G15)
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Kuras engine coolant dan lepas inlet hose dari radiator.
3) Angkat kendaraan.
10) Lepas tensioner (6), tensioner plate (2), tensioner spring (5)
dan timing belt (1).
3. Baut tensioner
4. Stud bolt tensioner
Memasang
3) Pastikan tanda timing “E” (2) pada pulley camshaft (3) lurus
dengan tanda “V” (1) pada cylinder head cover seperti pada
gambar. Jika tidak, luruskan kedua tanda dengan memutar
camshaft, hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang
diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Peringatan”
dan “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”.
6A-20 MEKANISME MESIN (G15)
CATATAN:
• Ketika memasang timing belt, luruskan tanda panah
(→) pada timing belt dengan arah putaran crankshaft.
• Pada kondisi ini, piston No.4 pada posisi top dead cen-
ter langkah kompresi.
4. Damper
13. Rocker arm spring : Berikan oli mesin ke permukaan part yang bergesekan.
CATATAN:
Untuk melepas baut camshaft housing, kendurkan sesuai
urutan angka seperti ditunjukkan gambar, dengan cara
sedikit demi sedikit.
6A-24 MEKANISME MESIN (G15)
8) Lepas rocker arm shaft plug (1) dan cover dalam timing belt
(2).
9) Lepas intake rocker arm (1) dengan clip (2) dari rocker arm
shaft (3).
CATATAN:
Jangan menekuk clip ketika melepas intake rocker arm.
11) Tekan ujung rocker arm shaft ke flywheel dan lepas O-ring
(2) dari shaft (1).
12) Lepas exhaust rocker arm (1) dan rocker arm spring (2) den-
gan menarik rocker arm shaft ke arah timing belt.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-25
Memasang
CATATAN:
Ketika memasang rocker arm shaft, putar hingga lubang
bautnya menghadap ke atas.
6) Beri oli mesin pada cam dan journal camshaft dan letakkan
camshaft pada cylinder head. Pasang camshaft housing ke
camshaft dan cylinder head.
• Beri oli mesin ke permukaan yang bergesekan dari masing-
masing housing yang menempel pada camshaft journal.
• Beri sealant ke permukaan camshaft housing No.6 (3) yang
menempel pada cylinder head.
“A” Sealant: 99000-31110
A: Sisi timing belt
B: Sisi flywheel
8) Pasang rocker arm shaft plug (1) dan inside cover timing belt
(2). Kemudian kencangkan rocker arm shaft plug sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan
Rocker arm shaft plug
(a): 32 N·m (3.2 kg-m, 23.0 lb-ft)
Gunakan “V” block dan dial gauge, periksa runout. Jika runout
melebihi limit, ganti rocker arm shaft.
Limit runout rocker arm shaft
0.20 mm (0.008 in.)
Keausan Cam
Standar Limit
36.184 – 36.344 mm 36.084 mm
Intake cam
(1.4246 – 1.4308 in.) (1.4206 in.)
35.900 – 36.060 mm 35.800 mm
Exhaust cam
(1.4134 – 1.4196 in.) (1.4094 in.)
Runout Camshaft
Tahan camshaft di antara dua “V” block, dan ukur runout dengan
menggunakan dial gauge.
Jika runout melebihi limit, ganti camshaft.
Limit runout camshaft
0.10 mm (0.0039 in.)
CATATAN:
Jangan memutar camshaft saat plastic gauge terpasang.
6A-30 MEKANISME MESIN (G15)
5) Lepas housing dan gunakan scale (2) pada plastic gauge (1)
envelope, ukur tebal plastic gauge.
Celah camshaft journal
Standar: 0.040 – 0.082 mm (0.0016 – 0.0032 in.)
Limit: 0.12 mm (0.0047 in.)
12
8 (a)
1 1
3 4 2
3 11
4 9
5
5 10
7
6
11) Periksa sekitar cylinder head dari komponen lain yang harus
dilepas atau yang perlu dilepas.
12) Lepas cylinder head dengan intake manifold dan exhaust
manifold, gunakan alat angkat.
Memasang
6) Lepas valve stem oil seal (1) dari valve guide, dan kemudian
valve spring seat (2).
CATATAN:
Jangan menggunakan oil seal yang telah dilepas.
Gunakan oil seal baru ketika memasang.
CATATAN:
Jangan menggunakan kembali valve guide yang telah
dilepas. Gunakan valve guide baru (oversize) ketika
memasang.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-35
Merakit Kembali
CATATAN:
• Jangan menggunakan kembali valve guide yang telah
dilepas.
Pasang valve guide baru (oversize).
• Intake dan exhaust valve guide adalah sama.
PERHATIAN:
Ketika memasang, jangan mengetuk atau memukul spe-
cial tool dengan palu atau sejenisnya. Pasang seal ke
guide hanya dengan menekan special tool dengan tan-
gan. Mengetuk atau memukul special tool dapat
menyebabkan kerusakan seal.
Special tool
(A): 09917-98221
(B): 09916-58210
Jika bore gauge tidak ada, periksa ujung miring valve stem den-
gan dial gauge.
Geser ujung stem ke arah (1) dan (2) untuk mengukur ujung mir-
ing.
Jika kemiringan melebihi limit, ganti valve stem dan valve guide.
Limit ujung miring valve stem
Intake: 0.14 mm (0.005 in.)
Exhaust: 0.18 mm (0.007 in.)
Valve
• Lepas semua carbon dari valve.
• Periksa masing-masing valve dari aus, angus atau kerusa-
kan pada permukaannya dan stem, jika perlu ganti.
• Ukur ketebalan valve head. Jika ketebalannya melebihi limit,
ganti valve.
Ketebalan valve head “a”:
Standar Limit
Intake 0.8 – 1.2 mm 0.6 mm (0.023 in.)
Exhaust (0.032 – 0.047 in.) 0.7 mm (0.027 in.)
“b”: 45°
6A-38 MEKANISME MESIN (G15)
• Lebar dudukan:
Beri compound pada dudukan valve dan dengan memutar
dudukan tapping dengan valve head. Gunakan valve lapper
(alat untuk proses sekir valve).
Pola yang terbentuk pada permukaan dudukan valve harus
rata dan tanpa celah/patahan, dan ketebalannya harus dian-
tara spesifikasi berikut.
Standar lebar dudukan “a” pada permukaan valve
Intake dan exhaust: 1.1 – 1.3 mm (0.0433 – 0.0511 in.)
3) Sekir valve.
Lakuan sekir dalam dua tahap, pertama menggunakan com-
pound kasar kemudian menggunakan compound halus.
Saat menggunakan lapper (alat sekir), lakukan dengan cara
yang benar.
Cylinder Head
CATATAN:
Jangan menggunakan alat yang tajam untuk melepas
carbon. Hati-hati jangan sampai menggores atau menge-
lupas permukaan metal ketika melepas carbon. Hal yang
sama untuk valve dan dudukan valve.
Valve Spring
• Kelurusan spring:
Gunakan permukaan plate yang rata dan lurus, kemudian
periksa masing-masing celah spring antara ujung valve
spring dan plate . Jika celah valve spring lebih besar dari
limit, lakukan penggantian.
Limit kelurusan valve spring
2.0 mm (0.079 in.)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-41
Unit Overhaul
Komponen Engine Mounting
1. Bagian depan kendaraan 8. Engine mounting belakang 15. Baut bracket engine mounting kiri
2. Member engine mounting depan 9. Mounting member collar 16. Baut No.1 engine mounting belakang
3. Engine mounting depan kiri 10. Mounting member cushion atas 17. Baut No.2 engine mounting belakang
4. Cover engine mounting depan kiri 11. Mounting member cushion bawah 55 N·m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)
5. Bracket engine mounting depan kiri 12. Baut mounting member 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
14) Lepas belt pompa P/S (1) sesuai prosedur pada “Melepas
dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.
15) Dengan hose dilepas, lepas compressor A/C (1) dari cylinder
block (jika dilengkapi).
16) Dengan hose dilepas, lepaskan pompa P/S (1) dari cylinder
block.
2
1 17) Lepas baut pipa exhaust (1).
6A-44 MEKANISME MESIN (G15)
1 20) Lepas soket switch lampu mundur (1) dan VSS (2).
21) Lepas propeller shaft sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Propeller Shaft” di Bab 4B.
22) Ganjal engine assy. dan transmisi (2) dengan dongkrak (1).
23) Lepas baut engine mounting bracket dan baut mounting
belakang.
CATATAN:
Sebelum melepas engine assy. dengan transmisi dari
bodi, pastikan semua hose dan kabel kelistrikan telah
2 dilepas dari engine assy. dan transmisi.
CATATAN:
Sebelum menurunkan mesin, untuk menghindari pompa
P/S dan compressor A/C dari kerusakan, perhatikan tim-
ing belt sewaktu mengangkat.
Usahakan tidak ada gaya berlebihan pada hose.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Pasang cover clutch, disk clutch dan flywheel sesuai prose-
dur “Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disk Clutch dan
Flywheel” di Bab 5C.
• Pasang transmisi ke engine assy. sesuai prosedur “Mem-
bongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual ” di Bab 7A.
• Kencangkan baut mounting engine assy. sesuai prosedur
pada “Komponen Engine Mounting”.
• Pasang pipa exhaust sesuai prosedur pada “Komponen Sis-
tim Exhaust” di Bab 6K.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-45
1. Oil pan 6. Sensor CKP 11. Baut bracket oil pump strainer
: Beri sealant 99000-31250 ke permukaan yang menempel antara oil pan
dan cylinder block, lihat langkah 1 “Memasang”.
2. Oil pump strainer 7. Mur oil pan 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
4. Drain plug gasket 9. Baut CKP sensor 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)
5. Drain plug 10. Baut oil pump strainer Jangan digunakan kembali.
2) Lepas soket CKP sensor (1) dan CKP sensor (2) dengan
melepas bautnya (jika dilengkapi).
2
1
Memasang
“A” 1) Bersihkan permukaan sealing pada oil pan dan cylinder
block.
2) Beri sealant ke seluruh permukaan oil pan seperti pada
gambar.
“A”: Sealant 99000-31250
“a”: 2 mm (0.08 in.)
“b”: 3 mm (0.12 in.)
“A” “A”
“a” “a”
“b” “b”
6A-48 MEKANISME MESIN (G15)
6) Pasang gasket baru dan drain plug (2) ke oil pan (1).
Kencangkan drain plug sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Drain plug
(a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
1. Rotor plate 6. Oil pump Pin 11. Oil pump plate screw 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
2. Inner rotor 7. Relief valve 12. Oil Pump plug Jangan digunakan kembali
5) Lepas oil pan (3) dan oil pump strainer (2) sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”.
1. Cylinder block
6) Lepas pompa oli assy. (1) kemudian lepas rubber seal (2)
dan oil pump pin.
Memasang
1) Pasang dua oil pump pin dan gasket pompa oli yang baru ke
cylinder block.
2) Untuk mencegah bibir oil seal rusak atau terpuntir ketika
memasang pompa oli ke crankshaft, pasang special tool (oil
seal guide) ke crankshaft, dan beri oli mesin pada special
tool.
Special tool
(A): 09926-18210
5) Pasang key (1) dan crank timing belt pulley (2). Lihat gam-
bar untuk pemasangan yang benar.
Dengan crankshaft terkunci, kencangkan baut crank timing
belt pulley (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut crank timing belt pulley
(a): 130 N·m (13.0 kg-m, 94.0 lb-ft)
Special tool
(A): 09927-56010
4. Dowel pin
5. Flywheel
6) Pasang timing belt, tensioner, oil pump strainer, oil pan dan
komponen lain sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner” dan “Melepas dan
Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”.
7) Pasang generator dan bracket sesuai prosedur pada “Mem-
bongkar dan Merakit Generator” di Bab 6H.
8) Pastikan semua komponen yang dilepas telah terpasang
kembali pada tempatnya semula.
9) Setel kekencangan belt water pump sesuai prosedur pada
“Memeriksa dan Menyetel Tension Cooling Fan Belt” di Bab
6B.
10) Setel kekencangan belt pompa P/S sesuai prosedur pada
“Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.
11) Isi kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
12) Pastikan tidak ada kebocoran coolant dan oli pada tiap-tiap
sambungan.
13) Setelah selesai pemasangan, periksa tekanan oli dengan
menghidupkan mesin sesuai prosedur pada “Memeriksa
Tekanan Oli”.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-53
1) Lepas baut oil level gauge guide (3) dan tarik keluar guide
(2) dari pompa oli (1).
4. Guide seal
3) Lepas rotor plate pin (1) dari oil pump case (2).
4) Lepas outer rotor (3) dan inner rotor (4).
5) Lepas relief valve (1), spring (2) dan retainer (3) dengan
melepas circlip (4).
6A-54 MEKANISME MESIN (G15)
Merakit Kembali
6) Berikan oli mesin pada relief valve (1) dan pasang dengan
spring (2), retainer (3) dan circlip baru (4).
CATATAN:
Ketika memasang oil seal baru (1), press-fit hingga
ujungnya rata dengan ujung oil pump case (2).
• Periksa outer dan inner rotor, rotor plate, dan oil pump case
dari aus atau rusak.
• Periksa celah radial antara outer rotor (1) dan case (2) den-
gan menggunakan thickness gauge.
Jika celah melebihi limit, ganti outer rotor atau case.
Limit celah radial antara outer rotor dan oil pump case
0.310 mm (0.0122 in.)
1. Ring pertama 6. Connecting rod bearing cap 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)
: Jangan memberikan oli mesin ke permu-
kaan dalam cap.
2. Ring kedua 7. Connecting rod bearing Jangan digunakan kembali.
: Jangan memberikan oli mesin ke bagian di
antara ujung besar rod dan bearing, antara
cap dan bearing.
3. Oil ring 8. Piston pin :Berikan oli mesin pada permukaan yang
bergesekan.
4. Piston 9. Piston pin circlip
5. Connecting rod 10. Connecting rod bearing cap nut
: Jangan memberikan oli mesin ke permu-
kaan dalam ujung besar rod.
7) Pasang guide hose (1) melalui ulir baut rod. Hal ini untuk
mencegah kerusakan bearing journal dan ulir baut rod ketika
melepas connecting rod.
8) Lepas carbon di bagian atas bore cylinder sebelum melepas
piston dari cylinder.
9) Tekan piston dan connecting rod assy. keluar melaui bagian
atas bore cylinder.
Memasang
CATATAN:
Jangan memberikan oli ke bagian antara connecting rod
dan bearing atau antara bearing cap dan bearing.
Merakit Kembali
CATATAN:
Ada dua ukuran piston standar untuk menjaga celah pis-
ton-ke-cylinder. Ketika memasang piston standar, cocok-
kan piston dengan cylinder sebagai berikut.
Piston Cylinder
Nomor
Celah pis-
di
Diameter Nomor Diameter ton-ke-cyl-
bagian
luar (tanda) Bore inder
atas
(tanda)
74.9801 – 75.0101 –
0.02 – 0.04
74.9900 mm 75.0200 mm
1 1 mm (0.0008
(2.9520 – (2.9531 –
– 0.0015 in.)
2.9523 in.) 2.9535 in.)
74.9700 – 75.0000 –
0.02 – 0.04
74.9800 mm 75.0100 mm
2 2 mm (0.0008
(2.9516 – (2.9528 –
– 0.0015 in.)
2.9519 in.) 2.9531 in.)
Dan juga, huruf A, B atau C yang tertera pada bagian atas piston.
Tetapi biasanya tidak perlu membedakan piston dengan huruf-
huruf ini.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-61
CATATAN:
Circlip (5) harus dipasang dengan bagian potongannya
menghadap ke atas atau bawah seperti pada gambar.
2. Tanda panah
4. Lubang oli
A: Sisi timing belt
3) Setelah memasang ketiga ring (1st, 2nd dan oil ring), lurus-
kan ujung celahnya seperti pada gambar.
1. Tanda panah 5. Oil ring lower rail gap
2. Gap ujung 1st ring 6. Sisi intake
3. Gap ujung 2nd ring dan gap oil ring spacer 7. Sisi Exhaust
4. Oil ring upper rail gap
CATATAN:
Jika dari keempat cylinder harus dicorter, lakukan corter
pada keempatnya dengan ukuran yang sama. Hal ini
perlu untuk keseimbangan kerja mesin.
Piston
1) Periksa piston dari kerusakan, retak atau lainnya.
Piston yang rusak harus diganti.
2) Diameter piston:
Seperti pada gambar, diameter piston harus diukur pada
posisi “a” dari ujung piston dan tegak lurus dengan piston
pin.
Diameter piston
3) Celah piston:
Ukur diameter cylinder bore dan diameter piston untuk
mengetahui perbedaannya sebagai celah piston. Celah pis-
ton harus sesuai spesifikasi sebagaimana berikut. Jika tidak
sesuai spesifikasi, lakukan corter pada cylinder dan gunakan
piston oversize.
Celah piston
0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.)
CATATAN:
Diameter cylinder bore yang digunakan adalah hasil pen-
gukuran pada dua posisi.
Piston Pin
1) Periksa piston pin, bore ujung kecil connecting rod dan pis-
ton bore dari aus atau rusak. Perhatikan dengan baik kondisi
ujung kecil bore bush. Jika pin, bore ujung kecil connecting
rod atau piston bore sangat aus atau rusak, ganti pin, con-
necting rod atau piston.
2) Celah piston pin:
Periksa celah piston pin di bagian ujung kecil. Ganti connect-
ing rod jika bagian ujung kecilnya sangat aus atau rusak
atau jika pengukuran celah melebihi limit.
Piston clearance ujung kecil
Standard: 0.003 – 0.016 mm (0.0001 – 0.0006 in.)
Limit: 0.05 mm (0.0020 in.)
Bore connecting rod ujung kecil
19.003 – 19.011 mm (0.7482 – 0.7484 in.)
Diameter piston pin.
18.997 – 19.000 mm (0.7479 – 0.7480 in.)
6A-64 MEKANISME MESIN (G15)
Piston Ring
CATATAN:
Bersihkan carbon dan bagian atas cylinder bore sebelum
memasang piston ring.
Standar Limit
0.20 – 0.33 mm 0.7 mm
Top ring
(0.0079 – 0.0130 in.) (0.0275 in.)
0.28 – 0.41 mm 0.7 mm
2nd ring
(0.0110 – 0.0161 in.) (0.0275 in.)
0.20 – 0.50 mm 1.7 mm
Oil ring
(0.0079 – 0.0197 in.) (0.0669 in.)
1. Cylinder block
“a”: 120 mm (4.72 in.)
Connecting Rod
1) Periksa crank pin dari aus atau rusak. Ukur crank pin dari
out-of-round atau taper dengan micrometer. Jika crank pin
rusak, atau out-of-round atau taper melebihi limit, ganti
crankshaft atau bubut crank pin dengan melihat langkah f).
Spesifikasi crank pin dan connecting rod bearing
2) Rod bearing:
Periksa bearing shell dari tanda-tanda meleleh, berlubang,
angus atau mengelupas dan perhatikan pola kontaknya.
Bearing shell yang rusak harus diganti.
Ada dua macam rod bearing, ukuran standar dan undersize
0.25 mm. Untuk membedakannya, pada undersize 0.25 mm
tertera tulisan (US025) di bagian punggungnya seperti pada
gambar, tetapi yang standar tidak ada tandanya.
e) Lepas cap dan gunakan scale (2) pada plastic gauge (1)
envelope, ukur lebar plastic gauge (celah).
Jika celahnya melebihi limit, gunakan bearing standar baru
dan ukur kembali celahnya.
Celah oli connecting rod bearing
Standar: 0.020 – 0.050 mm (0.0008 – 0.0019 in.)
Limit: 0.080 mm (0.0031 in.)
1. Cylinder block 7. Crankshaft 13. Baut housing (panjang) Beri oli mesin ke permukaan
yang bergesekan.
2. Oil seal depan 8. Thrust bearing 14. Input shaft bearing 54 N·m (5.4 kg-m, 39.0 lb-ft)
3. Main bearing: Jangan memberikan oli mesin 9. Oil seal belakang 15. Flywheel 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)
di antara cylinder block dan bearing, antara
bearing cap dan bearing.
4. Bearing cap 10. Pin 16. Baut flywheel 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
5. Baut cap 11. Baut housing (pendek) 17. Oil seal housing gasket
6. Timing pulley key 12. Oil seal housing Jangan digunakan
: Beri sealant 99000- kembali
31250 pada permukaan
yang menempel
6A-68 MEKANISME MESIN (G15)
Memasang
CATATAN:
• Semua komponen yang akan dipasang harus benar-
benar bersih.
• Berikan oli pada crankshaft journal, journal bearing,
thrust bearing, crankpin, connecting rod bearing, pis-
ton, piston ring dan cylinder bore.
• Journal bearing, bearing cap, connecting rod, rod
bearing, rod bearing cap, piston dan piston ring
sebagai satu set. Jangan dibongkar dan pastikan mas-
ing-masing komponen telah terpasang pada tempatnya
semula.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-69
CATATAN:
Setelah mengencangkan baut cap, pastikan crankshaft
dapat berputar dengan baik dengan gaya sebesar 8.0 N·m
(0.8 kg-m, 5.8 lb-ft) atau di bawahnya.
6A-70 MEKANISME MESIN (G15)
6) Pasang gasket baru (4) dan oil seal housing belakang (1) ke
cylinder block, dan kencangkan bautnya sesuai spesifikasi.
CATATAN:
Ada 2 tipe baut housing, lihat gambar untuk penggunaan
yang benar.
Momen pengencangan
Baut oil seal housing belakang
(a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
2. Baut panjang
3. Baut pendek
Memeriksa Crankshaft
Runout Crankshaft
CATATAN:
Jangan memutar crankshaft saat plastic gauge ter-
pasang.
5) Lepas cap dan gunakan scale (2) pada gaging plastic (1)
envelope, ukur lebar gaging plastic. Jika celahnya melebihi
limit, ganti bearing. Lakukan penggantian bagian atas dan
bawah sebagai satu unit.
Bearing standar yang baru harus mencapai celah standar.
Jika tidak, bubut kembali crankshaft journal untuk meng-
gunakan bearing undersize 0.25 mm (0.009842 in.).
Setelah memilih bearing baru, periksa kembali celah.
Celah crankshaft bearing
Standar: 0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.)
Limit: 0.060 mm (0.0023 in.)
CATATAN:
• Jika bearing rusak atau celah bearing tidak sesuai
spesifikasi, pilih bearing standar yang baru sesuai
prosedur berikut.
• Ketika mengganti crankshaft atau cylinder block
karena sesuatu hal, pilih bearing standar baru yang
akan dipasang dengan memperhatikan angka-angka
yang tertera pada crankshaft dan/atau huruf-huruf
yang terdapat pada cylinder block.
6A-74 MEKANISME MESIN (G15)
1. Warna cat
1. Warna cat
Untuk pemasangan oil seal, press-fit oil seal belakang (1) hingga
ujung oil seal housing (2) rata dengan ujung permukaan oil seal.
Memeriksa Flywheel
• Jika ring gear rusak, retak atau aus, ganti flywheel.
• Jika permukaan disc clutch rusak, atau terlalu aus, ganti fly-
wheel.
• Periksa runout flywheel dengan dial gauge.
Jika runout melebihi limit, ganti flywheel.
Limit runout flywheel
0.2 mm (0.0078 in.)
6A-78 MEKANISME MESIN (G15)
CATATAN:
Sebelum dicorter, pasang semua main bearing cap
ditempatnya dan kencangkan sesuai spesifikasi untuk
menghindari kerusakan bearing bore.
Material Servis
Produk Yang Dianjurkan
Material Penggunaan
(Nomor Part)
• Permukaan antara cylinder block
SUZUKI BOND NO.1207F
Sealant dan oil pan.
(99000-31250)
• Permukaan cylinder block.
• Permukaan camshaft housing
SUZUKI BOND NO.1215 (No.6).
Sealant
(99000-31110) • Permukaan antara camshaft posi-
tion sensor case dan cylinder head.
Special Tool
09915-47331 09915-67311
Lihat CATATAN “A”. Lihat CATATAN “B”. Oil filter wrench Vacuum gauge
09927-56010
Gear stopper
6A-82 MEKANISME MESIN (G15)
CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
“A”: 1. 09915-64510-001 Compression gauge, 2. 09915-64510-002 Connector, 3. 09915-64530 Hose,
4. 09915-64550 Attachment
“B”: 1. 09916-14510 Valve lifter, 2. 09916-14910 Valve lifter attachment
PENDINGIN MESIN 6B-1
BAB 6B
PENDINGIN MESIN 6B
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6B-2 Melepas dan Memasang Thermostat ......... 6B-11
Sirkulasi Sistim Pendingin .............................6B-2 Memeriksa Thermostat ............................... 6B-11
Coolant ..........................................................6B-3 Melepas dan Memasang Radiator .............. 6B-12
Diagnosa ..........................................................6B-4 Memeriksa Radiator .................................... 6B-13
Membersihkan Radiator.............................. 6B-13
Tabel Diagnosa .............................................6B-4
Memeriksa Relay Radiator Cooling Fan ..... 6B-13
Memeriksa Sirkuit Sistim ...............................6B-4
Melepas dan Memasang Radiator Cooling
Perawatan ........................................................6B-5 Fan.............................................................. 6B-14
Memeriksa Jumlah Coolant...........................6B-5 Memeriksa Radiator Cooling Fan ............... 6B-14
Memperbaiki dan Memeriksa Sistim Melepas dan Memasang Belt Water Pump/
Pendingin ......................................................6B-6 Generator.................................................... 6B-15
Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Melepas dan Memasang Water Pump........ 6B-15
Pendingin ......................................................6B-6 Memeriksa Water Pump ............................. 6B-16
Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/ Melepas dan Memasang Engine Coolant
Generator ......................................................6B-8 Temperature (ECT) Sensor ........................ 6B-16
Perawatan Kendaraan.....................................6B-9 Memeriksa Engine Coolant Temperature
Komponen Sistim Pendingin .........................6B-9 (ECT) Sensor .............................................. 6B-16
Mengosongkan Sistim Pendingin ................6B-10 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6B-17
Mengisi Kembali Sistim Pendingin ..............6B-10 Material Service.............................................6B-17
Melepas dan Memasang Selang atau Pipa
Sistim Pendingin .........................................6B-10
6B-2 PENDINGIN MESIN
Uraian Umum
Sistim pendingin mesin terdiri dari radiator cap, radiator, coolant reservoir, hoses, water pump, cooling fan dan
thermostat. Radiator yang digunakan adalah tipe tube-and-fin.
• Saat pendingin dipanaskan hingga suhu kerja normal thermostat membuka, pendingin akan mengalir
hingga ke radiator core untuk didinginkan sebagai berikut.
Coolant
Sistim recovery pendingin adalah standar. Pendingin pada radiator akan mengembang dengan adanya panas,
dan kelebihannya akan ditampung di tangki reservoir.
Ketika sistim kembali dingin, pendingin akan dialirkan kembali ke radiator.
Sistim Pendingin mesin telah diisi coolant yang berupa campuran 70/30 antara air dan ethylene glycol anti
beku.
Campuran coolant 70/30 untuk mencegah pembekuan hingga suhu –14.5°C (6°F).
• Penggunaan anti beku pada sistim pendingin mesin hingga suhu –14.5°C (6°F) adalah untuk mencegah
karat dan penguapan coolant. Hal ini harus diperhatikan walau kondisi tersebut tidak terjadi.
• Tambahkan ethylene glycol based coolant ketika coolant harus ditambah saat coolant berkurang atau untuk
mencegah pembekuan pada suhu di bawah –14.5°C (6°F).
CATATAN:
• Alcohol atau methanol base coolant atau air saja tidak boleh digunakan pada sistim pendingin
mesin, karena dapat menyebabkan kerusakan sistim.
• Coolant harus dicampur dengan air didemineralisasi atau air murni.
°C –14.5
Suhu beku
°F 6
Konsentrasi coolant anti-
% 30
beku/anti-karat
Itr. 1.65 / 3.85
Ratio campuran
US pt. 3.49 / 8.13
coolant
Imp pt. 2.90 / 6.78
Kapasitas Coolant
Diagnosa
Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Mesin overheat Belt water pump kendur atau patah Setel atau ganti.
(kipas bekerja) Coolant kurang Periksa jumlah coolant dan tam-
bahkan jika perlu.
Thermostat rusak Ganti.
Water pump rusak Ganti.
Radiator fin bengkok atau kotor Bersihkan atau perbaiki.
Kebocoran coolant pada sistim pendingin Perbaiki.
mesin
Radiator tersumbat Periksa dan ganti radiator jika
perlu.
Radiator cap rusak Ganti.
Ignition timing tidak tepat Setel.
Rem lengket Setel brake.
Clutch selip Setel atau ganti.
Battery lemah Periksa dan ganti jika perlu.
Generator lemah Periksa dan perbaiki.
ECT sensor rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Relay radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
ECM rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki.
Terlalu banyak beban listrik Kurangi
Motor radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Mesin overheat Sikring putus Periksa sikring 30A relay/box
(kipas tidak bekerja) sikring dan periksa untuk circuit
short ke ground.
Relay radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
ECT sensor rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Motor radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu
ECM rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Perawatan
PERINGATAN:
• Untuk menghindari bahaya dari air yang mendidih, jangan melepas tutup radiator untuk memeriksa
jumlah coolant, periksa jumlah coolant secara langsung pada reservoir tank.
Jika diperlukan, tambahkan coolant hanya melalui reservoir tank.
• Dengan adanya tekanan pada sistim pendingin mesin, suhu pendingin dapat lebih tinggi dari titik
didih pada radiator. Melepas radiator cap saat mesin panas dan tekanan yang tinggi akan
menyebabkan air sistim pendingin mesin mendidih seketika dan bisa menyembur keluar mengenai
fender mesin dan orang yang melepas cap.
• Jangan menggunakan anti-beku yang mudah terbakar seperti alcohol untuk radiator coolant, hal ini
dapat memicu terjadinya kebakaran.
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.
Untuk memeriksa jumlah coolant, angkat kap mesin dan lihat
coolant pada reservoir tank. Jangan melepas radiator cap untuk
memeriksa jumlah coolant.
PERHATIAN:
• Anti beku yang baik sudah terdapat pada sistim pend-
ingin mesin, untuk itu tidak diperlukan lagi bahan-
bahan atau zat aditif lainnya, selain merusak kerja sis-
tim, hal ini juga hanya sia-sia saja.
• Saat memasang reservoir cap, luruskan tanda panah
(5) pada reservoir dan cap.
6B-6 PENDINGIN MESIN
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.
CATATAN:
Setelah memasang radiator cap pada radiator, pastikan
bagian kuping cap parallel dengan radiator.
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.
CATATAN:
Spesifikasi coolant secara lengkap, dapat dilihat pada
“Coolant”.
1) Lepas radiator cap saat mesin dingin sebagai berikut.
a) Putar cap berlawanan arah jarum jam secara perlahan
hingga “berhenti”. (jangan menekan saat memutar).
PENDINGIN MESIN 6B-7
3) Matikan mesin dan kuras coolant dari radiator drain plug (1).
4) Tutup radiator drain plug, kemudian tambahkan air hingga
sistim terisi penuh dan hidupkan mesin hingga radiator hose
atas terasa panas kembali.
5) Lakukan langkah 3) dan 4) beberapa kali hingga air yang
keluar tidak berwarna.
6) Tutup radiator drain plug dan kencangkan.
PERINGATAN:
• Lepas kabel negatif battery sebelum memeriksa dan menyetel kekencangan belt.
• Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap saat mesin dan radiator masih
panas. Caiiran dan uap panas dibawah tekanan akan menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat.
CATATAN:
Kelenturan untuk belt water pump/generator yang baru
adalah 4.5 – 5.5 mm (0.18 – 0.22 in.).
3) Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, setel dengan
cara menggeser posisi generator.
4) Untuk menyetel tension belt, kendurkan baut generator (2)
dan geser posisi generator dengan mengendurkan atau
mengencangkan baut adjuster (3).
Momen pengencangan
Generator adjusting bolt (a) : 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
5) Pasang kabel negatif battery.
PENDINGIN MESIN 6B-9
Perawatan Kendaraan
PERINGATAN:
• Melepas komponen sistim pendingin mesin harus dilakukan saat suhu coolant dingin.
• Lepas terminal negatif battery sebelum melepas komponen.
1. Radiator assembly 10. Radiator inlet engine hose 19. Bracket mounting
2. Reservoir 11. Thermostat cap 20. Mounting
3. Radiator cap 12. Thermostat 21. Hose, water circulation
4. Drain plug 13. Radiator outlet engine hose 22. Clip
5. Radiator outlet hose 14. Pipa water floor 23. Hose, Heater Inlet Eng.
6. Radiator inlet hose 15. Heater union plug (tanpa heater) A: Ke intake manifold
7. Cooling fan 16. Water inlet pipe Jangan digunakan kembali.
Memasang
Pasang part yang dilepas dengan prosedur terbalik dari melepas,
perhatikan hal-hal berikut.
• Kencangkan masing-masing clamp dengan baik.
• Isi kembali sistim pendingin mesin sesuai langkah 7) sampai
20) “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin
Mesin”.
PENDINGIN MESIN 6B-11
Memasang
Memeriksa Thermostat
1) Pastikan air bleed valve (1) pada thermostat kondisinya ber-
sih, hal ini untuk mencegah overheat.
2) Pastikan valve seat (2) bebas dari benda asing untuk
mencegah valve macet.
3) Periksa seal thermostat (3) dari bocor, berubah bentuk atau
kerusakan lain.
6B-12 PENDINGIN MESIN
CATATAN:
Gantung condenser A/C yang dilepas dengan tali (1) atau
sejenisnya, untuk mencegah keluarnya refrigerant A/C
dari pipa dan agar discharge hose tidak tertekuk.
9) Lepas baut bawah condenser A/C dari radiator.
10) Lepas radiator dengan cooling fan motor dari kendaraan.
11) Lepas radiator dari cooling fan motor.
Memasang
Memeriksa Radiator
Periksa radiator dari kebocoran atau kerusakan.
Perbaiki kisi-kisi yang bengkok, jika ada.
Membersihkan Radiator
Bersihkan bagian depan radiator core.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Isi kembali sistim pendingin mesin sesuai langkah 7) hingga
20) pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin
Mesin”.
• Setelah memasang, pastikan tidak ada kebocoran coolant
pada tiap sambungan.
Melepas
Memasang
CATATAN:
Jangan membongkar water pump.
Jika water pump perlu perbaikan, ganti secara assy.
1) Putar water pump dengan tangan untuk memeriksa putaran-
nya. Jika pump tidak berputar dengan mudah atau timbul
bunyi, ganti.
2) Periksa impeller water pump dari kerusakan.
Ganti jika perlu.
Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Ethylene glycol base Tambahan pada sistim pendingin mesin untuk
coolant (coolant anti- — meningkatkan efisiensi pendinginan dan untuk
beku/anti-karat) mencegah karat.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-1
BAB 6C
DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................. 6C-1 Melepas dan Memasang Tangki Bahan
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan................. 6C-2 Bakar............................................................ 6C-9
Perawatan Kendaraan.................................... 6C-3 Memeriksa Tangki Bahan Bakar ................ 6C-13
Membuang (Melepas) Uap Bahan
Komponen Sistim Bahan Bakar ................... 6C-3
Bakar.......................................................... 6C-13
Membuka dan Memasang Klem Selang
Memeriksa Fuel Pump pada
Bahan Bakar (Klem Normal) ........................ 6C-4
Kendaraan ................................................. 6C-13
Melepas dan Memasang Klem Selang
Melepas dan Memasang Fuel Pump
Bahan Bakar (Tipe Quick Joint) ................... 6C-6
Assy. .......................................................... 6C-13
Memeriksa Saluran Bahan Bakar ................ 6C-6
Memeriksa Fuel Tank Pressure Control
Melepas dan Memasang Pipa Bahan
Valve .......................................................... 6C-15
Bakar ............................................................ 6C-6
Melepas dan Memasang Sensor Fuel
Memeriksa Tutup Bahan Bakar.................... 6C-8
Level .......................................................... 6C-16
Melepas dan Memasang Fuel Tank Inlet
Valve ............................................................ 6C-8 Spesifikasi Momen Pengencangan ............ 6C-17
Memeriksa Fuel Tank Inlet Valve ................. 6C-9 Special Tool.................................................. 6C-17
Uraian Umum
Komponen utama pada sistim bahan bakar adalah tangki bahan bakar, fuel pump assy. (dengan fuel filter, fuel
level gauge, fuel pressure regulator dan tank pressure control valve), saluran bahan bakar.
Penjelasan lengkap tentang aliran bahan bakar, dapat dilihat pada “Uraian Umum” di bab 6E.
6C-2 BAHAN BAKAR MESIN
PERINGATAN:
Sebelum perbaikan di bagian sistim bahan bakar, perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari ter-
jadinya kecelakaan.
• Lepas kabel negatif battery.
• Jangan merokok, dan pasang tanda “Dilarang Merokok” di area bekerja.
• Pastikan CO2/pemadam kebakaran dekat dengan anda.
• Pastikan area tempat bekerja memiliki ventilasi yang cukup dan jauh dari sumber api (seperti gas
untuk pemanas).
• Gunakan kacamata pengaman.
• Untuk melepas uap bahan bakar pada tangki, lepas tutup tangki bahan bakar beberap saat, lalu
pasang kembali.
• Karena adanya tekanan di saluran bahan bakar, mengendurkan atau melepas saluran bahan bakar
dapat mengakibatkan bahan bakar tersembur. Untuk menghindari bahaya tersebut, lihat petun-
juknya di bab 6.
• Sebagian kecil bahan bakar mungkin akan keluar saat melepas saluran bahan bakar.
Bungkus bagian sambungan yang akan dilepas dengan kain untuk menghindari bahan bakar
menyembur, setelah selesai buang di tempat yang benar.
• Perhatikan sambungan selang, ukuran selang berbeda-beda tergantung pada jenis pipa. Pasang
selang pada pipa yang sesuai dan kencangkan klemnya.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-3
Perawatan Kendaraan
Komponen Sistim Bahan Bakar
1. Tangki bahan bakar 10. Fuel filler neck protector 19. Fuel vapor hose-2 (jika dilengkapi)
2. Fuel pump assy. 11. Tank cover 20. Kabel ground
3. Breather hose 12. Fuel pump gasket 21. Baut tangki bahan bakar (M10)
4. Fuel tank filler hose 13. Baut tangki bahan bakar (M8) 22. Baut kabel ground
5. Fuel filler cap 14. Baut fuel pump assy. Jangan digunakan kembali
6. Fuel feed pipe 15. Fuel filler neck assy. 27 N·m (2.7 kg-m, 19.5 lb-ft)
7. Fuel return pipe 16. Baut fuel filler neck 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)
8. Wire harness untuk fuel pump 17. Neck hose 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
9. Fuel tank inlet valve 18. Fuel vapor hose-1 (jika dilengkapi)
6C-4 BAHAN BAKAR MESIN
“b”
2 3 1
[B] “b”
“a”
2 3 1
“b”
[C]
“a”
2 1
3
BAHAN BAKAR MESIN 6C-5
Memasang
Pasang quick joint ke pipa bahan bakar hingga terkunci dengan
baik (terdengar bunyi ‘klik’), dan pastikan quick joint tidak dapat
dilepas dengan tangan.
PERHATIAN:
Dengan adanya tekanan tinggi pada saluran bahan bakar
1 (1), lakukan perbaikan dengan hati-hati.
PERINGATAN:
• Sebelum melakukan prosedur berikut, ikuti “Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan” untuk mengurangi resiko
dan terjadinya kecelakaan.
• Sejumlah kecil bahan bakar mungkin akan keluar sete-
lah selang bahan bakar dilepas. untuk menghindari
kecelakaan, tutup selang dan pipa yang dilepas den-
gan kain.
• Buang kain yang telah digunakan di tempat yang
benar.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-7
Melepas
1) Lepas tekanan bahan bakar pada saluran, lihat “Prosedur
Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif (–) battery.
3) Angkat kendaraan.
4) Lepas joint dan selang (1) dari pipa (2) di bagian depan dan
belakang pipa bahan bakar.
1
5) Beri tanda pada klem (1) pipa bahan bakar (2), agar klem
tidak salah tempat saat dipasang kembali.
6) Lepas pipa (2) dengan klem (1) dari kendaraan.
2
7) Lepas klem (1) dari pipa (2).
1
Memasang
1) Pasang klem sesuai tanda pada pipa. Jika klem berubah
bentuk atau pengaitnya bengkok atau patah, ganti dengan
yang baru.
2) Pasang pipa dengan klem pada kendaraan.
3) Hubungkan selang bahan bakar dan pipa ke masing-masing
pipa.
PERHATIAN:
Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana
joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint men-
gunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah ter-
pasang dengan baik, atau ada kebocoran.
4) Turunkan kendaraan.
5) Hubungkan kabel negatif (–) battery.
6) Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan
periksa kebocoran bahan bakar.
6C-8 BAHAN BAKAR MESIN
PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
PERHATIAN:
Jika tutup tangki perlu diganti, ganti dengan spesifikasi
yang sama. Tutup tangki yang tidak standar dapat
menyebabkan sistim tidak bekerja.
Lepas tutup tangki (1), dan periksa gasket pada bagian leher
tangki. Jika gasket (2) rusak, ganti tutup tangki.
PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas tutup tangki.
3) Pasang selang pompa tangan ke dalam fuel filler hose (1)
dan keluarkan bahan bakar “A” pada gambar.
PERHATIAN:
Jangan memasukkan pump hose ke tangki, atau pump
hose akan merusak fuel tank inlet valve (2).
5) Lepas fuel tank inlet valve (1) gunakan gagang pipih (2) atau
sejenisnya.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan sampai merusak fuel tank inlet valve (1)
dengan gagang pipih (2) atau sejenisnya.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-9
Memasang
1) Pasang fuel tank inlet valve (1) ke fuel tank dengan melurus-
kan tanda (2) dengan notch (3).
2) Pasang tangki bahan bakar ke kendaraan lihat “Melepas dan
Memasang Tangki Bahan Bakar”.
3) Turunkan kendaraan dan pasang tutup tangki bahan bakar.
4) Hubungkan (–) kabel negatif battery.
5) Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan
periksa kebocoran.
PERINGATAN:
• Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati
“Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk
mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
• Sejumlah kecil bahan bakar mungkin akan keluar sete-
lah selang bahan bakar dilepas. untuk menghindari
kecelakaan, tutup selang dan pipa yang dilepas den-
gan kain. Selesai pekerjaan, simpan kain di tempat
yang baik.
Melepas
1) Lepas tekanan di dalam saluran, lihat “Prosedur Melepas
Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif (–) battery.
3) Angkat kendaraan.
6C-10 BAHAN BAKAR MESIN
5) Lepas fuel filler hose (1), fuel tank breather hose (2) dan
neck hose (3) dari filler neck (4).
PERHATIAN:
3
Jangan melepas fuel filler hose (1) dari fuel tank inlet, jika
2 jumlah bahan bakar masih setengah atau lebih pada
tangki, bahan bakar akan mengalir keluar.
1
PERHATIAN:
• Jangan memasukkan pump hose ke tangki, atau pump
hose akan merusak fuel tank inlet valve.
• Jangan menyimpan bahan bakar yang telah dikeluar-
kan di tempat/penampung yang terbuka, untuk meng-
hindari kemungkinan terbakar atau meledak.
7) Lepas fuel pipe joint dan fuel hose (1) dari pipa (2).
Memasang
PERHATIAN:
• Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa
dimana joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga
joint mengunci dengan baik dan periksa apakah pipa
telah terpasang dengan baik, atau ada kebocoran.
• Selang bahan bakar jangan sampai bersentuhan den-
gan harness sensor ABS (jika dilengkapi).
CATATAN:
Pasang baut kabel ground (2) dengan memperhatikan
posisi kedua ujung kabel seperti petunjuk pada gambar.
4 5) Hubungkan fuel filler hose (1), fuel tank breather hose (2)
dan neck hose (3) ke filler neck (4) seperti pada gambar dan
klem dengan baik.
(a)
Momen pengencangan
3
Klem fuel filler hose (a): 2 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)
2
2
BAHAN BAKAR MESIN 6C-13
PERINGATAN:
• Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati
“Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk
mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
• Prosedur ini tidak akan melepas semua uap bahan
bakar.
Jangan memperbaiki tangki dengan menggunakan
panas, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan.
PERHATIAN:
Setelah tangki dicuci, bersihkan dan keringkan dengan
baik, untuk mencegah karat.
PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
PERHATIAN:
Jangan membongkar fuel pump assy. kecuali fuel level
sensor. Membongkar bagian ini akan mempengaruhi kin-
erjanya . Jika ada kerusakan, ganti dengan yang baru.
6C-14 BAHAN BAKAR MESIN
Melepas
1) Lepas tangki bahan bakar dari kendaraan lihat “Melepas dan
Memasang Tangki Bahan Bakar”.
1 2) Lepas connector (1), neck hose (2), fuel feed hose (3), fuel
return hose (4) dan pipa dari fuel pump assy. (5).
3
5
2
Memasang
PERHATIAN:
Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana
joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint men-
gunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah ter-
pasang dengan baik, atau ada kebocoran.
4 3
BAHAN BAKAR MESIN 6C-15
3) Pasang gasket baru (2) dan fuel pump assy. (1) dengan
(a)
plate (3) ke fuel tank (4).
3
Momen pengencangan
1 2 4 Baut fuel pump assy. (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
1
4) Hubungkan connector (1), neck hose (2), fuel feed hose (3)
(pipe joint) dan fuel return hose (4) (pipe joint) ke fuel pump
5
3 assy. (5).
5) Pasang tangki ke kendaraan lihat “Melepas dan Memasang
Tangki Bahan Bakar”.
PERINGATAN:
Jangan menyumbat udara di bagian leher selang.
Tekanan uap bahan bakar di dalam sangat berbahaya .
2 b) Udara harus keluar melalui valve (2) perlahan dari “A” fuel
hose (3) ke “B” saat disemprot/ditiup dengan keras.
3 1 c) Saat vacuum pump dipasang pada bagian leher selang dan
“A”
pompakan udara melalui valve, udara harus keluar dari “B”
“B”
ke “A”.
Special tool
(A): 09917-47011
3 1. Bracket sub assy.
(A)
2
“A” 1
“B”
6C-16 BAHAN BAKAR MESIN
PERHATIAN:
• Jangan menyentuh resister plate (1) atau merusak arm
1 (2). Hal ini dapat menyebabkan fuel level sensor tidak
berfungsi.
• Hati-hati jangan merusak fuel tube (bagian dengan seal
pada bore). Jika rusak, ganti dengan yang baru, atau
akan terjadi kebocoran.
Melepas
1) Melepas fuel pump assy. dari tangki bahan bakar lihat
“Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.”.
2) Lepas connector fuel level sensor.
3) Dengan pressing snap-fit part (2), lepas fuel level sensor (1)
dengan menggesernya searah tanda panah, sebagaimana
gambar.
2
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas.
Memeriksa
• Periksa fuel level sensor dari kerusakan.
• Untuk memeriksa fuel level sensor, lihat “Memeriksa Fuel
Level Sensor (Gauge Unit)” di Bab 8C.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-17
Special Tool
09917-47011 09919-47020
Vacuum pump gauge Quick joint remover
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-1
BAB 6E
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6E-2 Absolute Pressure (MAP)........................ 6E-26
Konstruksi Mesin dan Sistim Kontrol Emisi ...6E-2 Memeriksa Sensor Manifold Absolute
Uraian Sistim Air Intake.................................6E-5 Pressure (MAP)....................................... 6E-27
Uraian Sistim Suplai Bahan Bakar Memeriksa Sensor Throttle Position
(Fuel Delivery) ...............................................6E-6 (TP pada Kendaraan............................... 6E-27
Uraian Sistim Kontrol Electronik....................6E-7 Melepas dan Memasang Sensor
Perawatan Kendaraan...................................6E-12 Throttle Position (TP) .............................. 6E-28
Melepas dan Memasang Sensor
Menyetel Kabel Gas ....................................6E-12
Intake Air Temperature (IAT) .................. 6E-28
Memeriksa Idle Speed/Idle Air Control
Memeriksa Sensor Intake Air
(IAC) Duty ...................................................6E-12
Temperature (IAT)................................... 6E-29
Memeriksa/Menyetel Idle Mixture................6E-14
Melepas dan Memasang Sensor Engine
Sistim Air Intake ..........................................6E-15
Coolant Temperature (ECT).................... 6E-29
Komponen Throttle Body.........................6E-15
Memeriksa Sensor Engine Coolant
Memeriksa Throttle Body pada
Temperature (ECT) ................................. 6E-30
Kendaraan...............................................6E-15
Melepas dan Memasang Sensor
Melepas dan Memasang Throttle Body...6E-15
Camshaft Position (CMP)........................ 6E-30
Membongkar dan Merakit Throttle Body .6E-17
Memeriksa Sensor Camshaft Position
Melepas dan Memasang Idle Air Control
(CMP) dan Sirkuitnya .............................. 6E-31
(IAC) Valve ..............................................6E-18
Memeriksa Sensor Crankshaft Position
Memeriksa Idle Air Control (IAC) Valve...6E-18
(CKP) pada Kendaraan........................... 6E-32
Sistim Fuel Delivery ....................................6E-18
Melepas dan Memasang Sensor
Memeriksa Tekanan Bahan Bakar ..........6E-18
Crankshaft Position (CKP) ...................... 6E-32
Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan.6E-20
Memeriksa Vehicle Speed Sensor (VSS) 6E-33
Melepas dan Memasang Fuel Pump.......6E-20
Melepas dan Memasang Vehicle Speed
Memeriksa Fuel Pressure Regulator
Sensor (VSS) .......................................... 6E-33
pada Kendaraan......................................6E-20
Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay
Melepas dan Memasang Fuel
dan Radiator Fan Relay .......................... 6E-33
Pressure Regulator .................................6E-20
Memeriksa Fungsi Fuel Cut .................... 6E-34
Memeriksa Fuel Injector pada Kendaraan6E-22
Memeriksa Sistim Kontrol Radiator Fan.. 6E-34
Melepas dan Memasang Fuel Injector ....6E-22
Sistim Kontrol Emisi .................................... 6E-34
Memeriksa Fuel Injector ..........................6E-24
Memeriksa Sistim PCV ........................... 6E-34
Sistim Pengontrol Electronik .......................6E-25
Melepas dan Memasang Engine Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 6E-35
Control Module (ECM).............................6E-25 Special Tool................................................... 6E-36
Melepas dan Memasang Sensor Manifold
6E-2 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
Uraian Umum
Konstruksi Mesin dan Sistim Kontrol Emisi
Mesin dan sistim kontrol emisi dibagi menjadi 4 sub-system utama: sistim pemasukan udara (intake), sistim
suplai bahan bakar (delivery), sistim kontrol elektronik dan sistim kontrol emisi. Komponen sistim air intake ter-
diri dari sarigan udara (air cleaner), throttle body, IAC valve dan intake manifold. Sistim delivery bahan bakar
terdiri dari fuel pump, delivery pipe, fuel pressure regulator, dll. Sistim kontrol elektronik terdiri dari ECM, sensor-
sensor dan peralatan kontrol. PCV termasuk dalam sistim kontrol emisi.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-3
29
26
28
31
30
24-1
24-2
24-3
20
24
17
18
19
21
22
23
27
25
16
14
15
14
12
11
6
5
13
10
9
3
4
1
8
2
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-5
Fuel Pump
In-take tipe electric pump telah digunakan pada fuel pump (1).
yang terpasang pada pump assy.;
• Tank pressure control valve (2) menjaga tekanan di dalam
tangki bahan bakar secara konstan untuk mencegah
menyemburnya bahan bakar dan perubahan bentuk tangki.
• Relief valve (3) berfungsi untuk mencegah tekanan yang
berlebihan pada tangki.
• Fuel cut valve (4) akan menutup saat pelampung naik seh-
ingga bahan bakar tidak mengalir berlebihan ketika jumlah
bahan bakar pada tangki naik tergantung pada jumlah bahan
bakar di tangki dan sudut kemiringan kendaraan.
Termasuk fuel filter (5) dan fuel level gauge (6) yang terpasang di
dalamnya.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-7
g
f
D
1
E B 10
C
c 5 4
b
11
d
7
8 6
2
3
6E-8 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
FUEL INJECTOR
MAIN RELAY
IAC VALVE
INPUT
MIL
DIAGNOSIS SWITCH
STARTER RELAY
IGNITION SWITCH
LIGHTING SWITCH
BLOWER SWITCH
VSS
IAT SENSOR
ECT SENSOR
TP SENSOR
MAP SENSOR
CMP SENSOR
CKP SENSOR
CO ADJUSTING RESISTOR
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-9
21
+B
1
22
C21-32 C20-5 LT GRN
BRN
23
C20-4 BRN
2 48 24
RED/BLU C21-17 C20-3 BRN/WHT
25
WHT C21-33 C20-2 BRN/YEL
C21-5 26
C20-8 ORN
3
YEL/BLK 27
C21-9
C20-10 PNK/BLK
28
GRN/WHT C21-12 P
4 29
PNK/BLU C21-8 C20-12 RED/WHT
YEL/GRN C21-11
5 30
L+
WHT/GRN C21-15
6 L- H+
M
7 32 31
LT GRN/BLK C21-16 H-
C20-13 PNK/BLU
8
LT GRN C21-10
PNK C21-13 33
BLU/YEL C21-28
C20-32 WHT/BLK
IG1
PPL E06-16
9 10 34
BRN E06-15
YEL E06-14 C20-31 WHT/RED
+B
YEL C21-34 35 IG2
11
M
12 E06-2 PNK/BLU
36
GRN/WHT C20-28
E06-10 BRN/WHT
37
+BB
IG1
IG2
BLK E06-30
PPS E06-12 GRY
+B
+BB 38
14 13
C21-31 ORN
IG1
+B
GRN/WHT E06-4
E06-5 BLK/WHT
+BB 15
RED/YEL E06-11
C41-17 E06-7 WHT/RED IG2
41 40 IG1 39
16
C20-15 BLK/ORN ST
IG1 17 C21-2 BLK/RED
RED/WHT E06-1
C21-3 BLK/RED 42
18
C20-1 BLU
BLU/WHT C20-30 43
19 44
DN
PPL/WHT E06-17 : 46
+BB : 47
20
:5V
: 12 V
6E-10 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-11
Perawatan Kendaraan
Menyetel Kabel Gas
1) Dengan throttle valve tertutup, periksa play pedal gas harus
sesuai spesifikasi berikut. Jika hasil pengukuran tidak sesuai
spesifikasi, setel kabel gas (1) melaui murnya (2).
Play pedal gas “a”: 2.0 – 5.0 mm (0.08 – 0.20 in.)
3. Lock nut
CATATAN:
Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada
posisi “Netral”, tarik rem tangan dan ganjal setir.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-13
1) Pasang SUZUKI scan tool pada DLC (1) dengan kunci kon-
[A]
tak OFF.
Special tool
(A): SUZUKI scan tool
2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal.
3) Periksa putaran idle mesin dan “IAC duty” sbb.:
[A]: Menggunakan scan tool
[B]: Menggunakan duty meter
5 3
CATATAN:
Duty di atas adalah indikasi ON duty (tegangan rendah)
meter.
CATATAN:
Untuk pemeriksaan dan menyetel ini diperlukan exhaust
gas tester (CO meter) dan engine tachometer.
5 (a)
2
4
1
6
5 (a)
7
8 (b)
1. Throttle body assembly 5. Sensor screw : 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)
2. Throttle body gasket 6. O-ring : 3.5 N·m (0.35 kg-m, 2.5 lb-ft)
Memasang
1) Bersihkan permukaan yang menempel antara throttle body
dan intake manifold.
2) Pasang gasket throttle body baru (1) ke intake manifold.
CATATAN:
Ketika membongkar dan merakit throttle body, jangan
merusak lever pada throttle valve shaft dan komponen
lainnya.
Merakit
1) Pasang IAC valve ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang Idle Air Control (IAC) valve”.
2) Pasang sensor TP ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang sensor Throttle Posisi (TP)”.
3) Pasang sensor MAP ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP) ”.
Bersihkan lubang throttle body (1) dan saluran idle air (2) dengan
menyemprotkan angin.
PERHATIAN:
Jangan meletakkan sensor TP, sensor MAP, IAC valve
atau komponen lain (karet) pada solvent atau cleaner
karena reaksi kimia yang dapat merusak komponen ini,
seperti melar, mengeras dan tidak berfungsi.
6E-18 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
Memasang
CATATAN:
• Pemeriksaan ini harus dilakukan oleh dua orang. Satu
orang memutar kunci kontak dan yang lainnya memer-
iksa kerja valve.
• Karena kerja valve sangat cepat, kemungkinan tidak
terlihat. Untuk itu, lakukan memeriksa ini 3 kali atau
lebih secara terus menerus.
PERINGATAN:
Lakukan pemeriksaan ini di area dengan ventilasi baik
dan jauh dari sumber api, atau resiko kebakaran.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-19
PERHATIAN:
Letakkan penampung di bawah joint dengan kain untuk
menampung atau menyerap bahan bakar yang tumpah.
Jika sudah selesai, buang kain tadi di tempat yang aman.
3) Pasang special tool di antara fuel delivery pipe dan fuel feed
hose seperti pada gambar, kemudian pasang clamp hose de
ngan baik untuk mencegah kebocoran selama pemeriksaan.
Special tool
(A): 09912-58442
(B): 09912-58432
(C): 09912-58490
PERHATIAN:
Jika fuel feed line pada tekanan tinggi, buang/lepas
tekanan sesuai prosedur berikut.
• Letakkan penampung bahan bakar di bawah joint.
• Bungkus joint dengan kain, kemudian kendurkan mur
joint perlahan untuk membuang/melepas tekanan.
6E-20 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
9) Lepas special tool dari fuel delivery pipe dan fuel feed hose.
10) Pasang fuel feed hose ke fuel delivery pipe dan clamp den-
gan baik.
11) Dengan mesin mati dan kunci kontak ON, periksa kebocoran
bahan bakar.
PERHATIAN:
Ketika filler cap dilepas, lakukan hal ini di area terbuka
dan jauhkan sumber api dan dilarang merokok.
3 5) Lepas fuel return hose (1) dan vacuum hose (2) dari fuel
1
pressure regulator.
6) Lepas baut fuel delivery pipe (3).
7) Lepas fuel delivery pipe (1) dengan fuel injector dari intake
2
manifold.
8) Lepas fuel pressure regulator (2) dari fuel delivery pipe (1).
1
PERHATIAN:
Letakkan kain di bawah delivery pipe agar tetesan bahan
bakar terserap kain.
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
• Gunakan O-ring baru (1).
• Beri bensin ke O-ring untuk memudahkan memasang.
• Kencangkan baut fuel pressure regulator sesuai spesifikasi
momen.
Momen pengencangan
Baut fuel pressure regulator (a):
11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
8) Lepas fuel delivery pipe (1) dengan fuel injector dari intake
manifold.
9) Lepas fuel injector (2) dari fuel delivery pipe (1).
1 PERHATIAN:
Setelah melepas injector bahan bakar mungkin akan
keluar, tutuplah dengan kain.
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas perhatikan
hal-hal berikut ini.
1 • Ganti injector O-ring (1) dengan yang baru dan pasang den-
gan hati-hati.
• Periksa apakah insulator (3) sobek rusak. Jika ada, ganti
2
dengan yang baru.
• Beri sedikit bensin pada O-ring (1) dan kemudian pasang
injector (2) ke delivery pipe dan intake manifold.
Pastikan injector dapat berputar dengan mudah. Jika tidak,
3 O-ring tidak terpasang dengan benar. Ganti O-ring dengan
yang baru.
PERINGATAN:
Pada pemeriksaan ini, bahan bakar akan diinjeksikan,
lakukan pemeriksaan di area terbuka dan jauhkan dari
sumber api. hati-hati jangan sampai ada percikan saat
melepas dan menghubungkan kabel tes ke dan dari bat-
tery.
PERHATIAN:
1
Pastikan menyambung antar terminal dengan benar.
Kesalahan menyambung dapat menyebabkan kerusakan
ECM, wire harness, dll.
PERHATIAN:
ECM adalah komponen yang presisi, jangan memberikan
beban berlebihan pada ECM.
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas glove box dari panel instrumen.
2 1 3) Lepas connector dari ECM (1).
4) Lepas ECM (1) dengan melepas dua bautnya (2).
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut.
• Pasang connector ke ECM dengan baik.
6E-26 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
Memasang
Terminal Tahanan
Antara terminal 1
2.5 – 6.0 kΩ
dan 3
Throttle valve pada
0.17 – 11.4 kΩ
posisi idle
Antara terminal 2
Throttle valve pada
dan 3
posisi terbuka 1.72 – 15.50 kΩ
penuh
CATATAN:
Perbedaan tahanan harus di atas 1.5 kΩ antara ketika
throttle valve pada posisi idle dan terbuka penuh.
1. Referensi voltage terminal
2. Output voltage terminal
3. Ground terminal
Memasang
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hatl berikut ini
• Bersihkan permukaan yang menempel antara sensor IAT
dan air cleaner case.
• Pasang connector sensor IAT dengan baik.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-29
Taruh komponen pengukur suhu sensor IAT di dalam air (atau es)
dan ukur tahanan antar terminal sensor, dengan cara yang sama
ukur pada air panas. Jika pengukuran tahanan tidak menunjuk-
kan karakteristik seperti gambar, ganti sensor IAT.
Tahanan sensor IAT
[A]: Tahanan
[B]: Suhu
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
tutup radiator ketika mesin dan radiator panas. Dikhawat-
irkan, cairan dan uap panas dapat menyembur karena
adanya tekanan.
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas perhatikan
hal-hal berikut.
• Bersihkan permukaan yang menempel antara sensor ECT
dan intake manifold.
• Periksa O-ring dari kerusakan dan ganti, jika perlu.
6E-30 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
(a)
Momen pengencangan
Sensor ECT (a): 12.5 N·m (1.25 kg-m, 9.0 lb-ft)
• Pasang connector (1) ke sensor ECT dengan baik.
[A]: Tahanan
[B]: Temperature
[C]: ( ) Untuk referensi
Memasang
Position 1 0 - 1V
Position 2 4 - 5V
Position 3 0 - 1V
1. Posisi 1
2. Posisi 2
3. Posisi 3
4. Magnetic substance (besi)
5. Sekitar 1 mm (0.03 in.)
6E-32 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
Memasang
1) Periksa apakah sensor CKP dan pulley tooth bebas dari par-
tikel metal dan kerusakan.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-33
PERHATIAN:
Kencangkan sesuai spesifikasi. Sensor CKP akan rusak
jika terlalu kencang, dan sinyal sensor CKP tidak masuk
jika pemasangannya kendur.
4 3 2) Lepas main relay (1), fuel pump relay (2), radiator fan relay
1
5 No.1 (3), radiator fan relay No.2 (4) (jika dilengkapi), dan
radiator fan relay No.3 (5) (jika dilengkapi).
3) Periksa tidak ada hubungan antara terminal “A” dan “B”. Jika
ada hubungan, ganti relay.
4) Pasang terminal positif (+) battery ke terminal “C” relay dan
2 terminal negatif (–) battery “D” relay. Periksa hubungan ant-
ara terminal “A” dan “B”. Jika tidak ada hubungan ketika
relay dihubungkan ke battery, ganti relay.
“C” “B”
“D”
“A”
6E-34 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
CATATAN:
Sebelum memeriksa, posisi tuas transmisi harus pada
posisi netral, A/C OFF dan rem tangan ditarik penuh.
PERINGATAN:
Untuk mencegah kecelakaan hindarkan tangan, tool, dan
pakaian dari fan. Fan bekerja berdasarkan arus listrik dan
dapat bekerja saat mesin hidup atau mati. Fan bekerja
secara otomatis sesuai sensor ECT dengan kunci kontak
pada posisi ON.
CATATAN:
Periksa tidak ada masalah pada valve atau selang PCV
sebelum memeriksa IAC duty, Masalah pada valve atau
selang PCV mempengaruhi akurasi penyetelan.
Selang PCV
Periksa sambungan dari kemungkinan kebocoran, tersumbat dan
rusak.
Ganti jika perlu.
Valve PCV
1) Lepas PCV valve dari cylinder head cover dan pasang plug
ke lubang head cover.
2) Tepatkan mesin pada idle.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-35
Special Tool
CATATAN:
• “A”: Kit ini terdiri dari.
1. Tool body & washer, 2. Body plug, 3. Body attachment-1, 4. Holder, 5. Return hose & clamp,
6. Body attachment-2 & washer, 7. Hose attachment-1, 8. Hose attachment-2
• “B”: Kit ini terdiri dari.
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3. DLC kabel, 4. SAE 16/19 adaptor, 5. Cigarette kabel,
6. DLC loopback adaptor, 7. Battery power kabel, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adaptor,
10. RS 232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-1
BAB 6F
SISTIM PENGAPIAN
(SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)
DAFTAR ISI
Uraian Umum................................................... 6F-2 Memeriksa Kabel Busi .................................. 6F-8
Konstruksi Sistim Pengapian ........................ 6F-2 Melepas dan Memasang Kabel Busi ............ 6F-8
Diagram Penempatan Komponen Sistim Memeriksa Busi ............................................ 6F-9
Pengapian ..................................................... 6F-3 Melepas dan Memasang ignition Coil Assy.
Diagram Sirkuit Sistim Pengapian................. 6F-4 (Termasuk Ignitor)......................................... 6F-9
Diagnosa .......................................................... 6F-5 Memeriksa Ignition Coil Assy.
(Termasuk Ignitor)....................................... 6F-10
Diagnosa Gejala Sistim Pengapian............... 6F-5
Crankshaft Position (CKP) Sensor.............. 6F-10
Bentuk Gelombang ....................................... 6F-5
Camshaft Position (CMP) Sensor ............... 6F-10
Diagnosa Tabel Flow Sistim Pengapian........ 6F-5
Memeriksa Waktu Pengapian ..................... 6F-10
Perawatan Kendaraan..................................... 6F-7
Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 6F-13
Tes Pengapian Busi ...................................... 6F-7
Special Tool................................................... 6F-13
Melepas dan Memasang Kabel Busi............. 6F-7
6F
6F-2 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)
Uraian Umum
Konstruksi Sistim Pengapian
Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian elektronik tanpa distributor (distributorless) yang ter-
diri dari komponen-komponen berikut ini.
• ECM
Mendeteksi kondisi mesin dan kendaraan melalui sinyal dari sensor, untuk menentukan waktu pengapian
yang tepat dan waktu mengalirnya arus listrik ke primary coil dan mengirim sinyal ke ignitor (power unit) di
ignition coil assy.
• Ignition coil assy. (termasuk igniter)
Ignition coil assy dimana terdapat ignitor di dalamnya yang meng-ON/OFFkan aliran listrik ke primary coil
sesuai sinyal dari ECM. Ketika arus mengalir ke primary coil diputus, terjadi tegangan tinggi pada secondary
coil.
• Kabel busi dan busi.
• Sensor CMP dan sensor CKP
Menggunakan sinyal dari sensor-sensor ini, ECM mengidentifikasi cylinder mana yang pistonnya pada lang-
kah kompresi, mendeteksi sudut crank dan menyetel waktu pengapian secara otomatis.
• Sensor TP, sensor ECT, sensor MAP dan sensor lainnya/switch.
Lihat “Sistim Kontrol Elektronik ” di Bab 6E.
Sistim pengapian tidak dilengkapi distributor, tetapi dilengkapi dengan ignition coil assy. (coil pertama untuk busi
No.1 dan No.4 dan coil kedua untuk busi No.2 dan No.3). Ketika sinyal pengapian dikirim dari ECM ke ignitor
pada ignition coil assy. untuk busi No.1 dan No.4, terjadi tegangan tinggi pada secondary coil dan busi No.1 dan
No.4 secara bersamaan. Seperti, ketika sinyal pengapian dikirim ke ignitor pada ignition coil assy., busi No.2
dan No.3 secara bersamaan.
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-3
12
13
7 5
11
3
8
2 9 6
4
10
3
12
5 7
10
BRN C21-32
C20-32 WHT/BLK BLK
6
RED/BLU C21-17 4
8
WHT C21-33
9
18 C21-5
C20-31 WHT/RED BLK
E06-5 BLK/WHT
BLU/WHT C20-30
14 E06-7 13
WHT/RED
DN 2
1
GND TS MON WHT/BLU C20-9 C20-15 BLK/GRN
C21-2 BLK/RED
PNK C20-29
C21-3 BLK/RED
7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26
1. Kunci kontak 11. Informasi yang diterima (sensor MAP, sensor ECT, sensor IAT, sensor TP, VSS,
sinyal beban listrik, sinyal engine start dan sinyal tekanan power steering)
2. Main relay 12. ECM
3. Ignition coil assy. untuk busi No.1 dan No.4 13. Sikring “IG”
4. Ignition coil assy. untuk busir No.2 dan No.3 14. Connector diagnosa
5. Sensor CMP 15. Data link connector (DLC)
6. Sensor CKP 16. Main fuse box
7. Ke busi No.1 17. Battery
8. Ke busi No.2 18. Shield ground
9. Ke busi No.3 19. Engine ground
10. Ke busi No.4 20. Body ground
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-5
Diagnosa
Diagnosa Gejala Sistim Pengapian
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Mesin dapat distarter, Sikring ignition coil putus Ganti.
tetapi tidak dapat Sambungan kabel kendur atau lepas Pasang dengan baik.
hidup atau sulit hidup (kabel busi)
(Tidak ada pengapian Kabel busi rusak Ganti.
atau pengapian tidak Busi rusak Setel, bersihkan atau ganti.
normal) Ignition coil (ignitor) rusak Ganti ignition coil assy.
Sensor CKP atau crankshaft timing belt pulley Bersihkan, kencangkan atau ganti.
(sinyal rotor) rusak
Sensor CMP atau sensor rotor tooth camshaft Bersihkan, kencangkan atau ganti.
rusak
ECM rusak Ganti.
Bensin boros atau Ignition timing tidak tepat Periksa sensor yang berhubungan
kerja mesin tidak baik dan crankshaft timing belt pulley
(sinyal rotor).
Busi atau kabel busi rusak Setel, bersihkan atau ganti.
Ignition coil assy. rusak Ganti.
Sensor CKP atau crankshaft timing belt pulley Bersihkan, kencangkan atau ganti.
(sinyal rotor) Rusak
Sensor CMP atau sensor rotor tooth camshaft Bersihkan, kencangkan atau ganti.
rusak
ECM rusak Ganti.
Bentuk Gelombang
Lihat bentuk gelombang No.2, No.3, No.9 dan No.10 pada “Memeriksa ECM dan Sirkuit” di Bab 6 untuk mem-
bangkitkan pengapian, sinyal sensor CMP dan sensor CKP.
Perawatan Kendaraan
Tes Pengapian Busi
1) Pindahkan tuas transmisi ke posisi “Netral”, aktifkan rem tan-
gan, dan ganjal setir.
2) Lepas semua soket injector dari injector.
PERINGATAN:
Jika soket injector tidak dilepas, gas buang akan keluar
dari lubang busi. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan
terbakar dan sangat berbahaya.
5) Jika OK, pasang soket ignition coil ke ignition coil assy. dan
pasang busi ke ignition coil assy. atau kabel busi, dan kemu-
dian groundkan busi.
6) Crank engine dan periksa apakah busi memercikkan bunga
api.
7) Jika tidak ada percikan, periksa komponen yang berhubun-
gan lihat “ Diagnosa Gejala Sistim Pengapian”.
8) Setelah tes, lepas soket ignition coil dari ignition coil assy.
1) Kendurkan reservoir minyak P/S (1) dan bracket (2) dari bodi
3 kendaraan dengan melepas baut bracket.
2) Lepas kabel busi (3) dari ignition coil assy. dengan
memegang cap.
1
2
6F-8 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)
PERHATIAN:
Lepas tiap-tiap sambungan dengan memegang bagian
cap agar tidak merusak kabel (resistive conductor).
Memasang
1) Pasang kabel busi ke busi dan ignition coil assy. dengan
memegang bagian cap.
PERHATIAN:
• Jangan menggunakan metal conductor kabel busi
sebagai komponen pengganti.
• Pasang cap dengan baik.
CATATAN:
Ketika memasang bracket reservoir minyak P/S ke bodi
kendaraan, jangan lupa memasang kabel ground dari
exhaust manifold.
Memasang
1) Pasang busi ke cylinder head dan kencangkan sesuai spesi-
fikasi.
Momen pengencangan
Busi : 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
2) Pasang ignition coil assy. lihat “Melepas dan Memasang
Ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor)”.
3) Pasang kabel busi dan reservoir minyak P/S dengan bracket
lihat “Melepas dan Memasang Kabel Busi”.
Memeriksa Busi
Periksa electrode, carbon dan insulator. Jika ada ketidak-norma-
lan, setel celah, bersihkan atau ganti busi baru sesuai spesifikasi.
Celah busi
“a”: 0.7 – 0.8 mm (0.028 – 0.031 in.)
Tipe busi
NGK: BKR6E
DENSO: K20PR-U
PERHATIAN:
3
Lepas tiap-tiap sambungan dengan memgang bagian cap
untuk mencegah kerusakan bagian dalam kabel (resis-
3 tive conductor).
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang ignition
coil assy. perhatikan petunjuk berikut ini.
• Kencangkan baut ignition coil sesuai spesifikasi .
Momen pengencangan
Baut ignition coil (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
• Kencangkan baut bracket reservoir minyak P/S lihat
“Komponen P/S Pump” di Bab 3B1.
CATATAN:
Ketika memasang bracket reservoir minyak P/S ke bodi,
jangan lupa memasang kabel ground dari exhaust mani-
fold.
CATATAN:
• Waktu pengapian tidak dapat disetel. Jika waktu pen-
gapian tidak sesuai spesifikasi, periksa komponen
pada sistim yang berhubungan.
• Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada
posisi “Netral” .
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-11
(A)
1
1,(A) 11) Gunakan timing light (1) ke kabel busi No.1, kemudian
periksa waktu pengapian harus sesuai spesifikasi.
Waktu pengapian awal (Test switch terminal ground atau
tepatkan dengan SUZUKI scan tool)
5 ± 3° BTDC pada putaran mesin idle
Urutan pengapian (FO)
T
1-3-4-2
10 Special tool
(A): 09930-76420
2. Flywheel
3. Tanda timing match
3 2
Special Tool
09930-76420
Timing light (tipe battery Tech 2 kit (SUZUKI scan
kering) tool) (Lihat CATATAN.)
CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3. DLC kabel, 4. SAE 16/19 adapter, 5. Cigarette kabel,
6. DLC loopback adapter, 7. Battery power kabel, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adapter, 10. RS232 loop-
back connector, 11. Tas, 12. Power supply
SISTIM STARTER 6G-1
BAB 6G
SISTIM STARTER
CATATAN:
Motor starter berbeda-beda tergantung spesifikasi kendaraan, dll. Pastikan model dan spesifikasi
6G
kendaraan sebelum melakukan penggantian part.
DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................. 6G-2 Perawatan Kendaraan ....................................6G-5
Diagram Sirkuit Sistim Starter ...................... 6G-2 Melepas dan Memasang Motor Starter.........6G-5
Diagnosa ......................................................... 6G-2 Membongkar dan Merakit Motor Starter .......6G-6
Diagnosa Sistim Starter ............................... 6G-2 Pemeriksaan .................................................6G-8
Tes Sistim Starter........................................ 6G-4 Spesifikasi .....................................................6G-13
Pull-in Test ............................................... 6G-4 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6G-13
Hold-in Test .............................................. 6G-4 Material Service.............................................6G-13
Tes Plunger dan Pinion ............................ 6G-4 Special Tool...................................................6G-14
Tes Kinerja Tanpa Beban......................... 6G-5
6G-2 SISTIM STARTER
Uraian Umum
Diagram Sirkuit Sistim Starter
Diagnosa
Diagnosa Sistim Starter
Gejala yang menunjukkan masalah pada sistim starter sebagai berikut:
• Motor starter tidak hidup (atau putaran lemah).
• Motor starter hidup tetapi tidak dapat menghidupkan mesin.
• Ada suara abnormal.
Diagnosa yang tepat harus dilakukan untuk menentukan penyebab kerusakan terjadi pada battery, harness (ter-
masuk switch motor starter), motor starter atau mesin.
Jangan melepas motor hanya karena motor starter tidak hidup. Periksa hal-hal berikut dan perkecil kemungki-
nan penyebanya.
1) Kondisi masalah
2) Kekencangan terminal battery (termasuk kabel ground pada mesin) dan terminal motor starter
3) Kosongkan muatan battery
4) Pemasangan motor starter
SISTIM STARTER 6G-3
PERHATIAN:
Masing-masing tes harus dilakukan selama 3 – 5 detik
untuk menghindari terbakarnya coil.
Pull-in Test
CATATAN:
Sebelum pengetesan, lepas kabel dari terminal M.
1. Terminal “S”
2. Terminal “M”
3. Lead wire (switch ke motor)
Hold-in Test
Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Motor Starter
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas kabel magnetic switch (1) dan kabel battery (2) dari terminal motor starter.
3) Lepas baut motor starter (3).
4) Lepas transmisi assy., lihat “Melepas Unit Transmisi” di bab 7A untuk transmisi manual dan bab 7B1 untuk
transmisi otomatis.
5) Lepas motor starter (5).
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.
Momen pengencangan
Mur kabel battery motor starter (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
Mur dan baut motor starter (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft)
6G-6 SISTIM STARTER
Membongkar
CATATAN:
Sebelum membongkar motor starter, buat tanda di dua
lokasi seperti ditunjukkan pada gambar untuk menghin-
dari kesalahan pemasangan.
A, B: Tanda
1) Lepas mur kabel terminal field coil (1) di bagian kepala mag-
netic switch (2).
Merakit
Kebalikan dari prosedur membongkar.
Pemeriksaan
Plunger
Magnetic Switch
Tekan masuk plunger (1) dan lepas. Plunger harus kembali den-
gan cepat ke posisi semula. Ganti jika perlu.
Periksa hubungan antara switch magnetic terminal ‘S’ (1) dan ter-
minal ‘M’ (2). Jika tidak ada hubungan, berarti coil putus dan
harus diganti.
SISTIM STARTER 6G-9
Periksa hubungan antara magnetic switch ‘S’ terminal (1) dan coil
case. Jika tidak ada hubungan, coil putus dan harus diganti.
Brush
Panjang Brush
Spring
Periksa brush spring dari aus, rusak atau kondisi abnormal lain-
nya. Ganti jika perlu.
Ketegangan spring brush
Drive Lever
Brush Holder
Armature
CATATAN:
Spesifikasi di bawah ini jika armature tidak bengkok.
Armature yang bengkok harus diganti.
Field Coil
Tes ground
• Periksa gigi spline dari aus atau rusak. Ganti jika perlu.
Periksa gerakan pinion.
Spesifikasi
Tegangan 12 volt
Output 0.8 kW
Rating 30 detik
Arah putaran Searah jarum jam dari sisi pinion
Panjang brush Standar: 17.0 mm (0.67 in.) Limit: 11.5 mm (0.45 in.)
Jumlah gigi pinion 8
Kinerja Kondisi
Karakteristik tanpa 53 A maximum
11.5 V
beban 6,000 rpm minimum
9V 2.75 N·m (0.275 kg-m, 2.0 lb-ft) minimum
Sekitar 20°C Karakteristik beban
150 A 2,000 rpm minimum
(68°F)
360 A maximum
Karakteristik terkunci 5V
6.86 N·m (0.686 kg-m, 5.0 lb-ft) minimum
Tegangan kerja magnetic switch 8 volt maximum
Material Servis
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Armature shaft
(99000-25010) • Over-running clutch
• Armature shaft bush
• Drive lever
6G-14 SISTIM STARTER
Special Tool
BAB 6H
SISTIM PENGISIAN
DAFTAR ISI
6H
Uraian Umum...................................................6H-2 Memeriksa Dengan Beban......................6H-10
Uraian Umum Battery....................................6H-2 Battery Overcharge .................................6H-10
Elektrolit Beku ...........................................6H-2 Perawatan Kendaraan ..................................6H-11
Pembentukan Kristal Sulfat .......................6H-2 Menjumper Battery untuk Kondisi
Built-in Indicator (jika dilengkapi)...............6H-2 Darurat ........................................................6H-11
Merawat Battery ........................................6H-2 Melepas dan Memasang Battery ................6H-12
Uraian Umum Generator ...............................6H-3 Memeriksa dan Menyetel Belt Generator ...6H-12
Generator Mitsubishi .................................6H-4 Melepas dan Memasang Generator ...........6H-12
Generator Denso.......................................6H-5 Membongkar dan Merakit Generator ..........6H-15
Diagnosa ..........................................................6H-6 Generator Mitsubishi ...............................6H-15
Memeriksa Battery ........................................6H-6 Generator Denso.....................................6H-21
Memeriksa secara Visual ..........................6H-6 Spesifikasi .....................................................6H-25
Tes Hydrometer.........................................6H-6 Battery.........................................................6H-25
Diagnosa Gejala pada Generator .................6H-7 Generator....................................................6H-25
Penyalaan Lampu Indikator.......................6H-7 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6H-26
Battery Lemah ...........................................6H-8
Special Tool...................................................6H-26
Memeriksa Tanpa Beban ..........................6H-8
6H-2 SISTIM PENGISIAN
Uraian Umum
Uraian Umum Battery
Battery memiliki fungsi utama dalam sistim kelistrikan.
• Sebagai sumber energi listrik untuk menstarter mesin.
• Sebagai stabilizer tegangan sistim kelistrikan.
• Untuk waktu tertentu, sebagai penyedia energi ketika beban melebihi kapasitas generator.
Elektrolit Beku
Titik beku elektrolit tergantung pada berat jenisnya, jika electrolit membeku, battery akan rusak. Oleh karenanya
battery harus tetap terisi arus listrik (full charge). Battery yang beku tidak boleh dicharge, hingga kembali dingin.
Merawat Battery
PERINGATAN:
• Jangan meletakkan battery dekat api atau aliran listrik karena battery menghasilkan gas yang
mudah terbakar dan meledak.
• Hindari cairan battery dari mata, kulit dan permukaan cat. Jika hal ini terjadi, bilas segera dengan
air.
• Jauhkan battery dari jangkauan anak-anak.
1) Battery adalah komponen yang penting, yang perlu perawatan secara berkala.
• Jaga agar braket battery bersih.
• Hindari karat di bagian terminal.
• Jaga agar jumlah cairan di setiap sel sama banyak.
• Untuk battery yang sudah lama, ikuti petunjuk di bawah ini.
– Seminggu sekali, hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal pada putaran mesin 2.000 -
3.000 rpm. Semua switch kelistrikan harus dalam kondisi OFF sebelum kendaraan disimpan.
– Recharge battery dua kali sebulan untuk mencegah battery soak. Hal ini harus dilakukan jika suhu di luar
dingin.
Battery akan soak jika kendaraan disimpan terlalu lama. Cairan battery akan membeku dan battery dapat
pecah jika pada suhu dingin battery tidak dicharge.
2) Jaga kebersihan kabel battery
Khususnya terminal posistif (+), sering terjadi karat di bagian permukaan konduktor yang mana terjadi aliran
listrik. Bersihkan terminal dan fitting secara berkala dan berikan pelumas/grease untuk mencegah karat.
3) Ketahuilah kondisi charge battery.
Gunakan hydrometer untuk mengetahui kondisi charge battery. Hydrometer berfungsi untuk mengukur grav-
itasi (SG) elektrolit battery. Besarnya gravitasi elektrolit menunjukkan kondisi charge.
SISTIM PENGISIAN 6H-3
Generator Mitsubishi
Diagram Sirkuit
Konstruksi Generator
Generator Denso
Diagram Sirkuit
Konstruksi Generator
Diagnosa
Memeriksa Battery
Memeriksa secara Visual
Periksa kerusakan, seperti retak yang dapat menyebabkan keb-
ocoran elektrolit, jika perlu ganti battery.
Ketahui penyebab kerusakan tersebut dan perbaiki.
Tes Hydrometer
Metode pemeriksaan kondisi pengisian battery secara langsung
adalah dengan cara tes discharge tinggi, yang menggunakan
voltmeter dengan presisi tinggi dan instrumen yang sangat mahal
yang digunakan di bengkel, tapi tidak disarankan untuk
digunakan oleh pengguna kendaraan.
Pada suhu battery 20 °C (suhu cairan):
– Kondisi battery penuh, SG elektrolit 1,280
– Battery setengah penuh, SG elektrolit 1,220
– Battery hampir lemah, SG 1,150 dan battery hampir beku.
Dengan bervariasinya SG battery bergantung suhunya, jika suhu
battery tidak pada 20 °C, periksa kembali SG (gunakan hydrome-
ter).
Untuk itu, lihat grafik yang menunjukkan hubungan antara
perubahan suhu dan nilai SG.
Membaca Grafik
Jika pembacaan SG adalah 1,28 dan suhu battery –5°C (23°F).
perhatikan perpotongan antara garis –5 °C dan garis 1.28 S.G. .
Perpotongan pada zona “A” (area dengan bayangan) dan itu
yang disebut “Perubahan”.
Untuk mengetahui berapa banyak pengisian battery, gambar
sebuah garis lurus dari zona batas ke arah kanan hingga bertemu
scala prosentase. Sebagai contoh, Garis yang mencapai titik
85%, artinya kondisi pengisian battery 85%.
SISTIM PENGISIAN 6H-7
PERHATIAN:
• Jangan salah menghubungkan kutub terminal L dan IG.
• Jangan sampai terjadi short antara terminal L dan IG.
Hubungkan terminal-terminal ini melalui lampu.
• Jangan memberi beban antara L dan E.
• Saat menghubungkan battery charger atau booster den-
gan battery kendaraan, perhatikan petunjuknya.
Battery Lemah
Kondisi ini dapat diketahui dari sulitnya menstarter mesin yang
disebabkan oleh satu atau beberapa gejala di bawah ini,
meskipun lampu indikator bekerja normal.
Prosedur berikut dapat digunakan pada kendaraan dengan volt-
meter dan ammeter.
• Pastikan kondisi battey lemah ini tidak disebabkan oleh
penggunaan accessories untuk waktu yang lama.
• Periksa tension drive belt.
• Jika battery rusak, lihat petunjuk pemeriksaannya.
• Periksa wiring, sambungan kabel battery, starter dan kabel
ground ignition.
CATATAN:
Gunakan battery yang penuh.
1. Generator
2. Ammeter (antara terminal (B) generator dan terminal (+) battery)
3. Voltmeter (antara terminal (B) generator dan terminal ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch (OFF)
CATATAN:
Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, sep-
erti ditunjukkan gambar.
PERHATIAN:
Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal
ini dapat merusak komponen elektronik.
Arus standar 10A max.
Voltage standar 14.4 - 15.0 V (pada 20°C, 68°F)
SISTIM PENGISIAN 6H-9
(Generator Denso)
CATATAN:
Gunakan battery yang penuh.
1. Generator
2. Ammeter (antara terminal (B) generator dan terminal (+) battery)
3. Voltmeter (antara terminal (B) generator dan terminal ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch (OFF)
CATATAN:
Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, sep-
erti ditunjukkan gambar.
PERHATIAN:
Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal
ini dapat merusak komponen elektronik.
Battery Overcharge
(Generator Mitsubishi)
(Generator Denso)
1) Untuk mengetahui kondisi battery, lihat petunjuk “Uraian
Umum Battery” di bab ini.
2) Jika terjadi kondisi overcharge dengan adanya semburan
elektrolit, ukur tegangan terminal B generator pada putaran
mesin 2.000 rpm.
3) Jika hasil pengukuran lebih tinggi dari limit, bongkar genera-
tor.
4) Periksa ground brush, jika brush tidak digroundkan, ganti IC
regulator. Kemudian periksa ground dan kemungkinan short
pada field coil.
A: Regulated voltage (V)
B: Heatsink temperature (°C)
SISTIM PENGISIAN 6H-11
Perawatan Kendaraan
Menjumper Battery untuk Kondisi Darurat
Dengan Battery Lain (Booster)
PERHATIAN:
Untuk kendaraan model transmisi manual dan memiliki catalytic converter, jangan mendorong atau
menarik kendaraan untuk menghidupkan mesin. Hal ini dapat merusak sistim emisi atau komponen
lainnya.
Hati-hati saat menyambung kabel jumper pada booster dan battery yang lemah. Ikuti petunjuk di bawah ini, dan
jangan sampai menimbulkan percikan api.
PERINGATAN:
• Mengabaikan prosedur di bawah ini dapat mengakibatkan:
– Kerusakan mata, battery meledak, sifat asam battery, atau percikan api dari listrik.
– Kerusakan komponen elektronik.
• Lepas cincin, perhiasan lainnya
• Gunakan kacamata pelindung.
• Jangan sampai peralatan jumper atau bagian bodi menyentuh terminal positif (+) battery. Hal ini
untuk menghindari terjadinya short.
• Kabel negatif tidak boleh dihubungkan secara langsung ke terminal negatif battery yang lemah.
1) Aktifkan rem tangan dan tuas transmisi otomatis di posisi Park ( Netral untuk transmisi manual ).
Kunci kontak pada posisi OFF dan semua beban kelistrikan dalam kondisi OFF.
2) Periksa jumlah cairan elektrolit, jika di bawah garis LOW, tambahkan air suling.
3) Pasang ujung kabel jumper ke terninal positif battery booster dan ujung lainnya ke terminal positif battery
yang lemah. (gunakan battery 12 V untuk melakukan jumper).
4) Pasang ujung kabel negatif ke terminal negatife battery booster, dan ujung lainnya ke ground mesin (seperti
exhaust manifold) degan jarak 45 cm (18 in.) dari battery kendaraan yang distarter.
5) Start mesin kendaraan dengan battery booster dan matikan seluruh asesoris. Kemudian start kendaraan
dengan battery yang lemah.
6) Lepas kabel jumper dengan urutan terbalik.
PERHATIAN:
Jumper dengan peralatan charging. Gunakan perlatan dengan ground negatif 12 volt, jangan meng-
gunakan yang 24 volt, hal ini dapat menyebabkan kerusakan sistim dan komponen elektronik.
6H-12 SISTIM PENGISIAN
Penanganan
Ketika menangani battery, perhatikan hal-hal berikut untuk alasan
keselamatan:
• Gas hydrogen dihasilkan oleh battery. Api atau percikan di
dekat battery dapat mengakibatkan gas tersulut.
• Cairan battery sangat bersifat asam. Jangan sampai tumpah
di kain atau pakaian, jika hal ini terjadi segera bilas dan cuci
dengan air yang banyak
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.
5) Lepas mur terminal “B” (1) dan connector terminal “IG” & “L”
(2) from generator (3)
6) Lepas baut clamp kabel bracket (4).
7) Kendurkan baut bawah generator (7) dari bagian bawah
kendaraan.
8) Lepas baut penyetelan generator (5) dan baut (6), kemudian
lepas drive belt dari generator pulley.
Memasang
Membongkar
PERHATIAN:
Beri kain bersih (2) antara rotor dan ragum agar rotor
tidak tergores.
5) Lepas rotor dari front housing.
10) Lepas stator coil (1), rectifier (2) dan regulator (3) dengan
menggunakan solder.
Merakit
PERHATIAN:
Berikan kain (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak
rusak.
CATATAN:
• Lepas kabel setelah rotor dipasang.
• Periksa tanda pada housing depan dan belakang
sudah lurus.
4) Setelah memasang generator, pastikan rotor berputar den-
gan lembut.
Memeriksa
Rotor
Stator
Rectifier
Condenser
Generator Denso
Membongkar
4) Lepas baut brush (1), kemudian lepas brush holder assy. (2).
5) Lepas baut generator housing (3).
CATATAN:
Rear housing, stator core, rectifier dan regulator adalah
satu unit assy. dan tidak dapat dibongkar.
PERHATIAN:
Berikan kain (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak
rusak.
8) Lepas rotor dari housing depan.
SISTIM PENGISIAN 6H-23
Merakit
CATATAN:
• Ketika memasang brush holder assy., pastikan brush
dan slip ring sudah bersih dari grease.
• Pasang housing depan (1) ke housing belakang (2)
dengan memasang washer (3) di bearing belakang.
• Luruskan tanda (4), kemudian kencangkan baut gener-
ator (5) bertahap secara menyilang sehingga housing
depan rata dan pas dengan housing belakang.
Momen pengencangan
Baut housing generator : 60 N.m (0.60 kg-m, 4.0 lb-ft)
Pulley nut : 110 N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)
Baut brush holder : 1.8 N.m (0.18 kg-m, 1.5 lb-ft)
Baut rectifier : 2.2 N.m (0.22 kg-m, 1.5 lb-ft)
Baut regulator : 1.5 N.m (0.15 kg-m, 1.0 lb-ft)
6H-24 SISTIM PENGISIAN
Memeriksa
Rotor
GROUND
Antara slip ring (2) dan rotor core (1) harus diberi insulator.
Gunakan ohmmeter (3) untuk pemeriksaan.
Fan
Pastikan fan blade dalam kondisi baik.
Bearing
Periksa putarannya dengan tangan.
SISTIM PENGISIAN 6H-25
Spesifikasi
Battery
M/T A/T
Tipe battery 36B20R 55B24R
Nominal output 12 V
Kapasitas rata-rata 35 Ah 45 Ah
Arus saat cranking dingin 277 A 415A
Elektrolit 2.4 L 30 L
Spesifikasi gravitasi elektrolit 1.280 saat penuh pada 20°C
Dimensi battery
Generator
Mitsubishi Denso
Tipe 60 A 80 A
Rated voltage 12 V
Nominal output 60 A 80 A
Putaran max. 18000 r/min.
Putaran tanpa beban 1250 r/min (rpm)
Setting voltage 14.4 sampai 15.0 V 14.2 sampai 14.8 V
Suhu udara luar –30 sampai 90°C
(–22 sampai 194°F)
Polarisasi Ground negatif
Arah putaran Searah jarum jam dari sisi pulley
6H-26 SISTIM PENGISIAN
Generator Denso
Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut generator housing 6.0 0.60 4.0
Mur terminal“B” 6.9 0.69 5.0
Mur Pulley 110 11.0 80.0
Baut brush holder 1.8 0.18 1.5
Baut rectifier 2.2 0.22 1.5
Baut regulator 1.5 0.15 1.0
Special Tool
09912-34510
Case separator
SISTIM EXHAUST 6K-1
BAB 6K
SISTIM EXHAUST
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6K-2 Manifold ........................................................ 6K-4
6K
Perawatan ........................................................6K-2 Memeriksa Exhaust Manifold ........................ 6K-4
Perawatan Kendaraan.....................................6K-3 Melepas dan Memasang Exhaust Pipe ........ 6K-4
Komponen Sistim Exhaust ............................6K-3 Spesifikasi Momen Pengencangan ...............6K-4
Melepas dan Memasang Exhaust
6K-2 SISTIM EXHAUST
Uraian Umum
Sistim exhaust terdiri dari exhaust manifold, exhaust pipe, muffler dan seal, gasket dll.
Perawatan
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar (luka bakar), jangan
menyentuh sistim exhaust saat panas. Perbaikan pada
sistim exhaust harus dilakukan saat dingin.
Perawatan Kendaraan
Komponen Sistim Exhaust
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya, jangan menyentuh sistim exhaust saat sistim panas. Pengerjaan di
bagian ini harus dilakukan saat sistim dingin.
• Kencangkan baut sesuai spesifikasi momen ketika dipasang kembali, lihat “Komponen Sistim Exhaust” di
bab ini.
• Selesai pemasangan, hidupkan mesin dan periksa setiap joint sistim exhaust dari kebocoran.
Dicetak di Indonesia