Buku Pedoman Perbaikan ini mencakup di dalamnya diagnosa, perawatan, penyetelan, perbaikan kecil, peng-
gantian komponen (Service) dan membongkar komponen utama lainnya (Perbaikan Unit Overhaul).
Model : GC415
Isi buku ini dipisahkan bab per bab yang ditunjukkan dengan nomor sebagaimana pada Daftar Isi pada halaman
berikut. Dan pada halaman pertama setiap bab berisi index bab tersebut.
Simpan buku ini di tempat yang mudah dijangkau untuk digunakan sebagai referensi pada saat perbaikan.
Perhatikan spesifikasi setiap bagian untuk kinerja yang prima dari kendaraan anda.
Gunakan selalu SUZUKI genuine parts / komponen asli SUZUKI, tool dan material servis (pelumas, sealant,
dll.) sesuai spesifikasi sebagaimana terdapat dalam buku ini.
Seluruh informasi, gambar dan spesifikasi dalam buku ini didasarkan pada informasi produk terakhir saat buku
ini diterbitkan. Dan dapat digunakan sebagai standar spesifikasi kendaraan.
Karenanya, kemungkinan ada perbedaan antara gambar di dalam buku ini dengan kondisi aktual kendaraan
saat dilakukan perbaikan.
Perubahan dapat dilakukan setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
PERINGATAN:
Menunjukkan kemungkinan bahaya yang dapat berakibat pada kecelakaan atau bahkan kematian.
PERHATIAN:
Menunjukkan kemungkinan kerusakan pada kendaraan.
CATATAN:
Memberikan informasi penting untuk mempermudah atau memperjelas instruksi dalam perawatan.
PERINGATAN:
Buku pedoman perbaikan ini diperuntukkan bagi Bengkel Resmi SUZUKI dan mekanik ahli. Mekanik
yang tidak berpengalaman atau yang tidak dilengkapi tool dan peralatan yang memadai mungkin tidak
akan dapat melaksanakan perbaikan sebagaimana diterangkan pada buku ini. Proses pengerjaan
yang tidak benar dapat mengakibatkan bahaya bagi mekanik dan juga pada kondisi kendaraan yang
tidak aman untuk pengemudi maupun penumpangnya.
Daftar Isi
INFORMASI UMUM TRANSMISI, CLUTCH DAN 0A
Informasi Umum 0A DIFFERENTIAL 0A
Perawatan dan Pelumasan 0B Transmisi Manual 7A 0B 7A
HEATER DAN AIR CONDITIONER Clutch 7C 7C
Heater and Ventilasi 1A Differential Belakang 7F 1A 7F
Air Conditioner 1B SISTIM KELISTRIKAN BODI 8 1B 8
SETIR, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3 Wiring Diagram 8A 3 8A
Wheel Alignment 3A Sistim Lampu 8B 3A 8B
Manual Rack & Pinion 3B Panel Instrumen/Informasi Pengemudi 8C 3B 8C
Sistim Power Steering (P/S) 3B1 Jendela, Kaca, Keamanan dan Kunci 8D 3B1 8D
Steering Wheel and Column ) 3C PERBAIKAN BODI 9 3C 9
Suspensi Depan 3D SISTIM RESTRAINT 10 3D 10
Suspensi Belakang 3E 3E
Roda dan Ban 3F 3F
DRIVE SHAFT/PROPELLER SHAFT
Propeller Shaft 4B 4B
REM 5 5
MESIN
Uraian Umum dan Diagnosa Mesin 6 6
Mekanisme Mesin (G15) 6A 6A
Pendingin Mesin 6B 6B
Bahan Bakar Mesin 6C 6C
Sistim Kontrol Mesin dan Emisi 6E 6E
Sistim Ignition 6F 6F
Sistim Cranking 6G 6G
Sistim Charging 6H 6H
Sistim Exhaust 6K 6K
CATATAN:
Bab 8A terdapat pada buku tersendiri “Manual Wiring Diagram”.
INFORMASI UMUM 0A-1
BAB 0A
INFORMASI UMUM
DAFTAR ISI
Cara Menggunakan Service Manual..............0A-2 Identifikasi Kendaraan..................................0A-13
Pencegahan Umum ......................................0A-3 Nomor Rangka............................................ 0A-13
Pencegahan untuk Catalytic Converter.........0A-6 Nomor Mesin............................................... 0A-13
Pencegahan saat Menangani Sirkuit Label Peringatan, Perhatian dan
Listrik .............................................................0A-6 Informasi........................................................0A-14
Prosedur Memeriksa Sirkuit Listrik................0A-7 Titik Dongkrak/Lift ........................................0A-15
Memeriksa Sirkuit yang Putus...................0A-8
Singkatan-singkatan dan Simbol yang
Memeriksa Sirkuit Koslet (wire harness
Digunakan......................................................0A-17
ke ground) ...............................................0A-10
Sambungan Kendur dan Masalah Sesaat ..0A-10 Informasi Mur dan Baut................................0A-20
Perhatian saat Memasang Perlengkapan Mur dan Baut Metric.................................... 0A-20
Komunikasi..................................................0A-12 Identifikasi Kekuatan Mur dan Baut ............ 0A-20
Standar Momen Pengencangan ................. 0A-21
0A-2 INFORMASI UMUM
4) Untuk mengetahui singkatan-singkatan yang digunakan bisa dilihat pada “Singkatan-singkatan yang
digunakan pada Manual ini”.
5) Buku Petunjuk Perbaikan ini menggunakan Standar Internasional, metric dan foot-pound system.
6) Prosedur “Diagnosa” masing-masing bagian terdapat pada setiap bab.
7) Di akhir setiap bab, terdapat penjelasan mengenai “Special Tools”, “Material yang digunakan” dan “Spesi-
fikasi Momen Pengencangan” yang harus dipakai dalam setiap prosedur kerja.
INFORMASI UMUM 0A-3
Pencegahan Umum
PERINGATAN dan PERHATIAN di bawah ini harus ditaati selama melakukan perbaikan kendaraan. Pencega-
han umum ini terdapat pada setiap prosedur pekerjaan di buku pedoman perbaikan ini, dan akan diulang pada
prosedur kerja yang lain bila diperlukan.
PERINGATAN:
• Setiap kali mengangkat kendaraan, pastikan untuk selalu memperhatikan “Titik Dongkrak/Lift”
pada bab 0A.
• Bila diperlukan perbaikan dengan kondisi mesin hidup, rem tangan harus ditarik dan transmisi
pada posisi Netral (kendaraan transmisi manual) atau pada posisi Park (kendaraan transmisi
otomatis). Jauhkan tangan, rambut, pakaian, tool, dll. dari fan dan belt saat mesin hidup.
• Jika perlu menghidupkan mesin di ruang tertutup, aliran udara exhaust harus diusahakan ke luar
ruangan.
• Jauhkan barang-barang yang mudah terbakar seperti bensin atau refrigrant dari sistim exhaust dan
pastikan area kerja berventilasi baik.
• Jauhkan barang-barang dari radiator, exhaust manifold, tailpipe, muffler, etc.
• Jauhkan oli baru dan bekas berbahaya bagi anak-anak dan binatang piaraan.
Terlalu sering bersentuhan dengan oli bekas dapat menyebabkan kanker kulit.
Gunakan lengan panjang dan sarung tangan saat mengganti oli, untuk menghindari iritasi.
Jika terkena oli mesin, segera cuci dan keringkan, lakukan daur ulang atau buang oli bekas dengan
baik.
• Tutup kap mesin dengan rapat, dan dikunci. Untuk menghindari kemungkinan berbahaya saat
kendaraan melaju.
Memeriksa Sambungan
Memeriksa Tegangan
CATATAN:
Jika sirkuit yang akan diperiksa terhubung ke komponen
lain, lepas seluruh connector komponen tersebut untuk
menghindari kesalahan diagnosa.
Identifikasi Kendaraan
Nomor Rangka
Nomor ini tertera di panel ruang mesin sisi kiri di bawah jok
1. Jok
2. Ruang mesin
3. Panel ruang mesin sisi kiri
Nomor Mesin
Nomor ini tertera pada cylinder block.
0A-14 INFORMASI UMUM
CATATAN:
Label PERHATIAN/PERINGATAN air bag hanya pada kendaraan yang dilengkapi sistim air bag .
1. Plakat ban
2. Label kipas pendingin
3. Label peringatan coolant
INFORMASI UMUM 0A-15
Titik Dongkrak/Lift
PERINGATAN:
• Sebelum menaikkan kendaraan dengan lift, perhatikan keseimbangan kendaraan. Keseimbangan
ini sangat dipengaruhi oleh komponen apa yang akan diangkat/dilepas.
• Sebelum kendaraan dinaikkan, periksa apakah ujung lengan lift tidak menyentuh pipa rem, pipa
bahan bakar, braket atau komponen lain.
• Ketika menggunakan lift di bagian frame/rangka, lakukan sebagaimana gambar (kiri dan kanan
pada posisi yang sama). Angkat kendaraan hingga keempat roda terangkat sedikit dan pastikan
kendaraan tidak akan terjatuh dengan cara menggoyang kendaraan.
Lakukan perbaikan setelah kondisi tersebut di atas aman.
• Kunci lift dengan baik setelah kendaraan terangkat.
PERINGATAN:
• Jangan mendongkrak di bagian suspensi (seperti,
stabilizer, dll.), differential housing cover (4) atau lantai
kendaraan, untuk menghindari kerusakan.
• Jika kendaraan didongkrak di bagian depan atau
belakang saja, ganjal roda yang menempel pada lantai,
untuk alasan keamanan.
Setelah kendaraan didongkrak, ganjal dengan stands.
Sangat berbahaya, jika kendaraan hanya disanggah
dongkrak saja.
1. Dongkrak
[A] Depan
[B] Belakang
Simbol
Ada dua macam sistim warna kabel, kabel warna tunggal dan
kabel dua warna (dengan strip).
Kabel warna tunggal hanya menggunakan satu simbol warna
(seperti. “GRN”).
Kabel dua warna menggunakan dua simbol warna (seperti “GRN/
YEL”). Warna pertama menunjukkan warna kabel (“GRN”) dan
warna kedua ditunjukkan dengan strip (“YEL”).
0A-20 INFORMASI UMUM
CATATAN:
• Untuk flange bolt, flange nut dan self-lock nut 4T dan 7T, tambahkan 10% dari tabel momen pengen-
cangan di bawah ini.
• Tabel ini berlaku hanya jika mur dan baut terbuat dari baja atau light alloy.
lb-ft 1.0 2.5 4.0 9.5 21.0 32.5 47.0 76.0 116.0
lb-ft 2.0 3.5 6.0 14.5 30.5 58.0 90.5 139.5 202.5
kg-m 0.24 0.49 0.88 2.1 4.4 8.4 13.3 20.3 29.8
Tingkat lb-ft 2.0 3.5 6.5 15.5 32.0 61.0 96.5 147.0 215.5
Kekua-
Setingkat 7T
tan N·m 2.3 4.5 10 23 50 85 135 210 240
lb-ft 2.0 3.5 7.5 17.0 36.5 61.5 98.0 152.0 174.0
kg-m 0.31 0.63 1.1 2.7 5.6 10.5 16.8 25.8 37.3
lb-ft 2.5 4.5 8.0 19.5 40.5 76.0 121.5 187.0 270.0
lb-ft 2.5 5.0 9.0 21.0 43.0 82.0 126.5 195.5 286.0
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-1
BAB 0B
0B
PERAWATAN DAN PELUMASAN
DAFTAR ISI
Jadwal Perawatan ...........................................0B-2 Memeriksa PCV Valve ................................ 0B-11
Kondisi Pengendaraan Normal .....................0B-2 Memeriksa Clutch ....................................... 0B-11
Kondisi Pengendaraan Berat ........................0B-3 Memeriksa Disc Brake dan Pad Depan ...... 0B-12
Perawatan ........................................................0B-4 Memeriksa Tromol Rem dan Brake Shoe
Belakang ..................................................... 0B-12
Memeriksa Drive Belt /V-Belt ........................0B-4
Memeriksa Selang dan Pipa Rem .............. 0B-12
Memeriksa Belt Water Pump/Generator ...0B-4
Mengganti Minyak Rem .............................. 0B-13
Memeriksa Belt Pompa P/S atau
Memeriksa Tuas dan Kabel Rem................ 0B-13
Compressor A/C (jika dilengkapi)..............0B-5
Memeriksa Ban ........................................... 0B-13
Mengganti Drive Belt /V-Belt .........................0B-5
Memeriksa Wheel Disc ............................... 0B-14
Mengganti Belt Water Pump/Generator ....0B-5
Memeriksa Sistim Suspensi........................ 0B-14
Mengganti Belt Pompa P/S atau
Memeriksa Propeller Shaft.......................... 0B-14
Compressor A/C (jika dilengkapi)..............0B-5
Memeriksa Oli Transmisi ............................ 0B-15
Mengganti Timing Belt ..................................0B-6
Mengganti Oli Transmisi ............................. 0B-15
Memeriksa Celah Valve ................................0B-6
Memeriksa Oli Differential........................... 0B-15
Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli ...............0B-6
Mengganti Oli Differential............................ 0B-15
Mengganti Coolant Mesin .............................0B-8
Memeriksa Sistim Steering ......................... 0B-16
Memeriksa Sistim Exhaust ............................0B-8
Memeriksa Latch, Engsel dan Kunci........... 0B-17
Mengganti Busi .............................................0B-9
Pintu ........................................................ 0B-17
Memeriksa Filter Udara .................................0B-9
Front hood............................................... 0B-17
Mengganti Air Filter .....................................0B-10
Memeriksa Sistim Power Steering (P/S) (jika
Mengganti Fuel Filter ..................................0B-10
dilengkapi)................................................... 0B-17
Memeriksa Saluran Bahan Bakar dan
Pemeriksaan Akhir untuk Pemeliharaan..... 0B-18
Sambungan .................................................0B-11
Memeriksa Fuel Tank..................................0B-11 Minyak dan Pelumas yang dianjurkan ........0B-20
Memeriksa Crankcase Ventilation Hoses Spesifikasi Momen Pengencangan .............0B-20
dan Sambungan ..........................................0B-11 Special Tool...................................................0B-20
0B-2 PERAWATAN DAN PELUMASAN
Jadwal Perawatan
Kondisi Pengendaraan Normal
CATATAN:
Interval berdasarkan pembacaan odometer atau bulan, yang mana tercapai terlebih dahulu.
Tabel ini mencakup perawatan hingga 90,000 km. Setelah 90,000 km, lakukan perawatan dengan inter-
val yang sama.
Km (x 1,000) 15 30 45 60 75 90
Interval
Bulan 12 24 36 48 60 72
MESIN
Drive belt / V-belt – – P – – G
Timing belt Ganti setiap 100,000 km .
Celah valve – P – P – P
Oli mesin Ganti setiap 5.000 km. Multi grade SAE 10W-30 atau 10W-40 API
Service SJ atau yang lebih tinggi
Filter Oli Ganti pada 5.000 km (Free Service) dan 10.000 km pertama,
selanjutnya Ganti setiap 10.000 km
Coolant mesin – – G – – G
Sistim Exhaust (kecuali catalyst) – P – P – P
SISTIM PENGAPIAN
Busi Lihat “Perawatan Pada Kondisi Pengendaraan Berat”
SISTIM BAHAN BAKAR
Filter udara P P G P P G
Filter bahan bakar Ganti setiap 60,000 km
Saluran bahan bakar – P – P – P
Tangki bahan bakar – – P – – P
SISTIM KONTROL EMISI
Selang dan sambungan ventilasi crankcase – P – P – P
PCV valve – – P – – P
CHASSIS DAN BODY
Clutch – P – P – P
Disc brake dan pad (depan) P P P P P P
Tromol rem dan brake shoe (belakang) – P – P – P
Selang dan pipa rem – P – P – P
Minyak rem – G – G – G
Tuas dan kabel rem Periksa pada 15,000 km pertama saja.
Ban P P P P P P
Wheel disc P P P P P P
Sistim suspensi – P – P – P
Propeller shaft – – P – – P
Oli transmisi (manual) G – G – – G
Oli differential G – G – G –
Sistim steering – P – P – P
Semua latch, engsel dan kunci – P – P – P
Sistim power steering (P/S) P P P P P P
CATATAN:
• “G”: Ganti
• “P”: Periksa (kualitas, kuantitas dan warna) dan perbaiki, kencangkan, ganti atau lumasi jika perlu
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-3
Kode Kondisi
Perawatan Tindakan Jadwal Perawatan
Pengendaraan
Setiap 15,000 km
P
(9,000 miles) atau 12 bulan
–BCD–––– Drive belt / V belt
Setiap 45,000 km
G
(27,000 miles) atau 36 bulan
Setiap 5,000 km
A – C D E F – H Oli mesin dan filter oli G
(3,000 miles) atau 4 bulan
Setiap 10,000 km
A B C – E F – H Busi G
(6,000 miles) atau 8 bulan
Setiap 2,500 km
P
(1,500 miles)
––C––––– Filter udara
Setiap 30,000 km
G
(18,000 miles) atau 24 bulan
Setiap 15,000 km
–BCD–––H Bearing roda P
(9,000 miles) atau 12 bulan
Setiap 15,000 km
AB–D–––H Propeller shaft P
(9,000 miles) atau 12 bulan
Ganti 15,000 km pertama
(9,000 miles) atau 12 bulan
Oli transmisi manual / oli dif-
AB––––H G Kedua dan berikutnya ganti setiap 30,000
ferential
km (18,000 miles) / 24 bulan, dihitung dari
penggantian oli yang pertama (15.000 km)
Setiap 15,000 km
–B–––––– Mur dan baut suspensi P
(9,000 miles) atau 12 bulan
CATATAN:
• “P”: Periksa (kualitas, kuantitas dan warna) dan perbaiki, kencangkan, ganti atau lumasi jika perlu
• “G”: Ganti
0B-4 PERAWATAN DAN PELUMASAN
Perawatan
Memeriksa Drive Belt /V-Belt
PERINGATAN:
Semua pemeriksaan dan penggantian harus dilakukan
pada KONDISI MESIN MATI.
CATATAN:
Untuk belt yang baru, setel kelenturan pada 4.5 – 5.5 mm
(0.18 – 0.22 in.).
PERINGATAN:
• Oli baru dan bekas mengandung bahan beracun.
Perhatikan dengan baik “PERINGATAN” di bagian
“Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan” di Bab 0A.
• Langkah 1) – 7) di bawah ini harus dilakukan pada kon-
disi MESIN MATI. Untuk langkah 8), lakukan di ruang
dengan ventilasi cukup saat mesin hidup.
(a)
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-7
1 (A)
3) Kendurkan filter oli (1) dngan menggunakan oil filter wrench
(special tool).
Special tool
(A): 09915-40611 atau 09915-47331
CATATAN:
Sebelum memasang filter oli baru, berikan oli mesin pada
O-ring.
4) Pasang dan putar filter oli yang baru pada stand dengan tan-
gan agar O-ring filter menempel pada mounting.
PERHATIAN:
Kencangkan filter oli secukupnya, hal ini penting untuk
memastikan apakah O-ring telah menempel ke permu-
kaan mounting.
1, (a) 5) Kencangkan filter sebanyak 3/4 putaran dari titik sentuh den-
3/4 gan mounting dengan menggunakan special tool.
6) Isi kembali oli hingga tanda FULL pada stik oli (kapasitas oil
[A] pan dan filter oli). Lubang pengisian di bagian atas cylinder
20W-40, 20W-50
head cover.
15W-40, 15W-50 Gunakan oli grade SJ atau yang lebih tinggi. Pilih viskositas
10W-40, 10W-50
oli sesuai chart [A].
10W-30
CATATAN:
5W-30
o
C -30 -20 -10 0 10 20 30 40 Pada suhu di antara –20 °C (–4 °F) dan 30 °C (86 °F),
o
F -22 -4 14 32 50 68 86 104
gunakan oli SAE 10W-30.
0B-8 PERAWATAN DAN PELUMASAN
CATATAN:
Kapasitas oli mesin sesuai spesifikasi. Namun demikian,
saat penggantian oli mungkin terdapat perbedaan den-
gan jumlah oli seperti data pada tabel, tergantung berb-
agai kondisi (suhu, viskositas, dll.)
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
tutup radiator saat mesin dan radiator panas. Cairan dan
uap panas dapat menyembur keluar karena adanya
tekanan.
PERHATIAN:
Saat mengganti coolant mesin, gunakan campuran
sesuai spesifikasi 70% air dan 30% COOLANT ANTI
BEKU / KARAT untuk mencegah karat dan pelumasan.
PERINGATAN:
Menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistim
exhaust saat masih panas. Perbaikan pada sistim
exhaust harus dilakukan saat dingin.
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-9
Mengganti Busi
Ganti busi dengan yang baru, lihat “Melepas dan Memasang
Busi” di Bab 6F.
3
1
2
PERINGATAN:
Pekerjaan ini harus dilakukan di tempat dengan ventilasi
baik dan dan jauh dari sumber api (seperti gas air panas
untuk heater).
Filter bahan bakar (1) adalah bagian dari fuel pump assembly (2)
yang terpasang pada tangki bahan bakar.
Ganti filter bahan bakar dengan yang baru secara berkala, lihat
“Membongkar dan Merakit Kembali Fuel Pump Assembly” di Bab
2
6C.
1
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-11
Memeriksa Clutch
Periksa pedal ketinggian dan free travel (1) clutch lihat “Keting-
gian Pedal Clutch” dan “Pedal Free Travel Clutch” di Bab 7C.
Setel atau perbaiki jika perlu.
0B-12 PERAWATAN DAN PELUMASAN
PERHATIAN:
Setelah mengganti selang atau pipa, lakukan air purge
(keluarkan udara).
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-13
2) Periksa ujung gigi dari rusak atau aus, Jika ada yang rusak
atau aus, ganti tuas rem tangan.
3) Periksa gerakan rem tangan dan jumlah takiknya, dan setel
jika perlu.
Untuk prosedur pemeriksaan dan penyetelan, lihat “Memer-
iksa dan Menyetel Rem Tangan” di Bab 5.
Jumlah takik tuas rem tangan
“a”: 5 – 7 takik (dengan 200 N (20 kg, 44 lbs) ditarik penuh)
Memeriksa Ban
1) Periksa ban dari aus, atau rusak.
Jika rusak, ganti.
Untuk selengkapnya, lihat “Diagnosa Ban” di Bab 3.
1. Indikator keausan
CATATAN:
• Tekanan ban harus diperiksa saat kondisi ban dingin.
• Tekanan ban yang sesuai spesifikasi terdapat pada
placard atau Buku Petunjuk kendaraan.
3) Rotasi ban.
Untu lengkapnya, lihat “Rotasi Ban” di Bab 3F.
• Periksa suspension depan arm ball joint stud dust seals dari
kebocoran, lepas, sobek atau kerusakan lainnya.
Ganti boot yang rusak , jika ada.
• Periksa kekencangan mur dan baut suspensi dan kencang-
kan jika perlu. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, jika
ada.
Front hood
Periksa kerja secondary latch (periksa apakah secondary latch
dapat dibuka dengan cara menarik handle dari dalam ken-
daraan.) Periksa juga apakah hood dapat dibuka dan ditutup den-
gan mudah dan mengunci dengan baik saat ditutup.
Jika ada yang rusak, lumasi engsel dan latch, atau perbaiki sistim
pengunci hood.
CATATAN:
• Periksa jumlah oli saat kondisi mesin dingin.
2
• Gunakan minyak P/S yang sesuai spesifikasi.
PERINGATAN:
Saat road test, cari tempat / jalan yang sepi (aman) untuk mencegah kecelakaan.
Tempat Duduk
Periksa apakah tempat duduk dapat digeser dan dikunci dengan baik di semua posisi. Periksa juga cara kerja
reclining tempat duduk depan yang disetel ke semua sudut.
Sabuk Pengaman
Periksa webbing, buckles, latch plates, retractors dan anchors dari rusak atau aus.
Periksa apakah sabuk keselamatan dapat mengunci dengan baik.
Hidupkan Mesin
Periksa apakah mesin dapat hidup dengan mudah.
PERINGATAN:
Sebelum melakukan pemeriksaan berikut ini, tempatkan kendaraan di tepat yang cukup luas. Kemu-
dian aktifkan rem tangan. Jangan mainkan pedal gas. Jika mesin hidup, siap-siap untuk mematikan
kembali. Perhatikan hal-hal tersebut, sebab kendaraan dapat bergerak tanpa ada tanda terlebih
dahulu, hal ini dapat membahayakan orang atau benda lainnya.
Pada kendaraan transmisi otomatis, coba hidupkan mesin pada semua posisi tuas transmisi. Mesin hanya
dapat hidup pada posisi “P” (Park) atau “N” (Netral).
Pada kendaraan transmisi manual, tepatkan tuas pada posisi “Netral,” tekan pedal clutch penuh dan hidupkan
mesin.
Memeriksa Sistim Exhaust
Periksa kebocoran, retak atau kendur.
Tuas Transmisi
Periksa gerakan tuas ke semua posisi gear dan kerja transmisi di semua posisi.
Jika kendaraaan dilengkapi transmisi otomatis, periksa juga apakah indikator sesuai dengan posisi tuas.
Jika kendaraan dilengkapi transmisi otomatis, hentikan terlebih dahulu sebelum pindah ke posisi “P” dan lepas
rem
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-19
Rem kaki
Periksa hal-hal berikut ini:
• ayunan pedal normal,
• rem berfungsi normal,
• rem tidak berbunyi,
• kendaraan tidak menarik ke satu arah saat direm,
• dan rem tidak berderit.
Rem tangan
Periksa tuas dapat bekerja dengan baik.
PERINGATAN:
Saat kendaraan diparkir di daerah yang miring, pastikan tidak ada benda atau orang di bawahnya
untuk menghindari terjadinya kerusakan. Aktifkan rem tangan, meski kendaraan akan dijalankan.
Periksa apakah kendaraan bekerja efektif saat kendaraan diparkir di daerah yang miring.
Setir
• Periksa apakah setir normal, atau terasa berat.
• Periksa apakah kendaraan tidak bergetar atau menarik ke satu sisi.
Mesin
• Periksa apakah mesin responsif di semua kecepatan.
• Periksa apakah mesin bebas dari bunyi dan getaran yang tidak normal.
Lampu
Periksa semua lampu berfungsi dengan baik.
Special Tool
09915-40611 09915-47331
Oil filter wrench socket Oil filter wrench
CATATAN:
09915-47331 dapat digunakan sebagai pengganti 09915-40611.
HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-1
BAB 1A
3
3A
DAFTAR ISI 3B
3B1
Uraian Umum...................................................1A-2 Melepas dan Memasang Resistor Motor 3C
Konstruksi Heater dan Ventilasi ....................1A-2 Blower ........................................................... 1A-5
Diagnosa ..........................................................1A-3 Memeriksa Resistor Motor Blower ................ 1A-5 3D
Melepas dan Memasang Heater Control 3E
Diagnosa Sistim Heater dan Ventilasi ...........1A-3
Assy. ............................................................. 1A-5 3F
Perawatan Kendaraan.....................................1A-4 Memeriksa Blower Speed Selector............... 1A-6
Melepas dan Memasang Motor Blower.........1A-4 Melepas dan Memasang Ventilasi Louver .... 1A-7
Memeriksa Motor Blower...............................1A-4 4A
4B
5
5A
5B
5C
5E
1A-2 HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI)
Uraian Umum
Konstruksi Heater dan Ventilasi
[A]: A/C Depan 3. Ventilasi louver 7. Motor blower depan 11. Udara A/C belakang
[B]: A/C Belakang 4. Center ventilasi duct 8. Cooling unit depan 12. Cooling unit belakang
1. Ventilasi udara samping 5. Saluran ventilasi kiri 9. Recirculation air 13. Motor blower belakang
2. Ventilasi udara tengah 6. Saluran ventilasi kanan 10. Udara ruangan 14. Control unit HVAC
HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-3
Diagnosa
Diagnosa Sistim Heater dan Ventilasi
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Motor blower tidak Sikring putus Periksa sikring “HEATER” dan
bekerja ketika switch sikring main heater, dan kemudian
pada posisi ON. periksa sirkuit short ke ground.
Resistor motor blower rusak Periksa resistor motor blower.
Blower speed selector rusak Periksa blower speed selector.
Motor blower rusak Ganti motor blower.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu.
Blower speed selec- Blower speed selector rusak Periksa blower speed selector.
tor tidak bekerja ketika Wiring atau grounding rusak Periksa wiring dan grounding, dan
switch pada posisi ali- kemudian perbaiki as perlu.
ran udara maximum.
Output suhu tidak Temperature control lever rusak Periksa temperature control lever.
benar. Air ducts tersumbat Perbaiki air ducts.
Heater core bocor atau tersumbat (jika Ganti heater core.
dilengkapi)
Heater hose bocor atau tersumbat (jika Ganti heater hose
dilengkapi)
Thermostat rusak Periksa thermostat lihat Bab 6B.
1A-4 HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI)
Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Motor Blower
Melepas
Memasang
Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk pemasangan.
Memasang
Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk memasang.
Memasang
Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk pemasangan.
1) Lepas center ventilasi louver (1) dari center garnish (4) den-
gan menggunakan obeng (2) atau sejenisnya, bungkus den-
gan kain (3) seperti pada gambar.
Memasang
BAB 1B
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................1B-2 Memeriksa Expansion Valve....................... 1B-32
Konstruksi Tipe Refrigerant...........................1B-2 Melepas dan Memasang Triple Pressure
Keterangan Sistim Air Conditioner ................1B-2 Switch ......................................................... 1B-32
Komponen Utama Sistim A/C .......................1B-3 Memeriksa Triple Pressure Switch ............. 1B-32
Diagram Sirkuit Kabel Sistim A/C..................1B-5 Komponen A/C Unit Belakang
Diagnosa ..........................................................1B-7 (jika dilengkapi) ........................................... 1B-34
Melepas dan Memasang Unit A/C Belakang
Diagnosa Gejala Sistim A/C ..........................1B-7
(jika dilengkapi) ........................................... 1B-34
Diagnosa Abnormal Noise Sistim A/C.........1B-10
Melepas dan Memasang Expansion
Memeriksa Kinerja Sistim A/C.....................1B-12
Valve Belakang ........................................... 1B-36
Memeriksa Sirkuit Controller .......................1B-17
Memeriksa Refrigerant Pipe dan Hose ....... 1B-36
Perawatan Kendaraan...................................1B-18 Melepas dan Memasang Blower Motor
Mengisi Refrigerant .....................................1B-18 Resistor....................................................... 1B-37
Recovery .................................................1B-19 Memeriksa Blower Motor Resistor .............. 1B-37
Charge.....................................................1B-22 Memeriksa Switch A/C Belakang................ 1B-38
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Pada Memeriksa Relay Compressor dan Relay
Perbaikan Sistim A/C ..................................1B-25 Radiator Fan ............................................... 1B-38
Memeriksa Condenser Assy Pada Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor
Kendaraan...................................................1B-26 A/C .............................................................. 1B-39
Melepas dan Memasang Condenser Assy..1B-26 Mengganti Belt Compressor A/C ................ 1B-39
Melepas dan Memasang Receiver/Dryer ....1B-27 Melepas dan Memasang Compressor Assy.1B-39
Memeriksa Radiator Cooling Fan Motor Komponen Compressor Assy. .................... 1B-41
Pada Kendaraan .........................................1B-28 Memeriksa Magnet Clutch .......................... 1B-41
Komponen Cooling Unit Depan Melepas dan Memasang Magnet Clutch .... 1B-41
(Evaporator) ................................................1B-28 Melepas dan Memasang Relief Valve ........ 1B-44
Melepas dan Memasang Cooling Unit Memeriksa Relief Valve .............................. 1B-44
(Evaporator) ................................................1B-29 Spesifikasi Momen Pengencangan .............1B-45
Melepas dan Memasang Evaporator
Material Service.............................................1B-45
Thermistor (Evaporator Temperature
Sensor)........................................................1B-30 Special Tool...................................................1B-45
Melepas dan Memasang Expansion Valve .1B-31
1B-2 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Uraian Umum
Konstruksi Tipe Refrigerant
Apakah A/C menggunakan HFC-134a (R-134a) atau CFC-12 (R-
12) dapat dilihat pada label (1) compressor. Dan juga, dapat
diperiksa dengan service (charge) valve (2).
: Cair
: Uap
: Uap yang dipanaskan
[A]: Model A/C Single 2. Magnetic clutch 5. Triple pressure switch 8. Expansion valve belakang
[B]: Model A/C Dobel 3. Condenser assy 6. Expansion valve 9. A/C evaporator belakang
1. Compressor 4. Receiver dryer 7. A/C evaporator
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-3
[A]: Model A/C single 4. Compressor 9. Side ventilation air 14. Udara A/C belakang
[B}: Model A/C double 5. Condenser assy. 10. Cooling unit belakang 15. Evaporator belakang
1. Cooling unit depan 6. Expansion valve depan 11. Room air
2. Evaporator depan 7. Recirculation air 12. Expansion valve belakang
3. Blower motor depan 8. Ventilation air 13. Blower motor belakang
1B-4 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
[A]: Model A/C single 3. Condenser assy. 7. Condenser outlet pipe 11. High pressure charge valve
[B}: Model A/C double 4. Sight glass 8. Receiver dryer 12. Low pressure charge valve
1. Cooling unit 5. Discharge hose 9. Liquid pipe 13. A/C refrigerant pressure switch
2. Compressor 6. Suction hose 10. Front expansion valve 14. A/C cooling unit belakang
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-5
1. Ignition switch 6. Thermistor 11. Radiator fan main relay 16. Compressor
2. Blower motor 7. A/C controller 12. Radiator fan motor 17. Ke ECM
3. Panel control 8. ECM 13. Radiator fan relay no. 2
4. Heater relay 9. Pressure switch 14. Radiator fan relay no. 1
5. Blower resistor 10. Main relay 15. Compressor relay
1B-6 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
1. Ignition switch 7. Blower switch (rear) 13. Pressure switch 19. Compressor relay
2. Blower motor (front) 8. Blower motor (rear) 14. Main relay 20. Compressor
3. Panel control 9. Blower resistor (rear) 15. Radiator fan main relay 21. Ke ECM
4. Heater relay 10. Thermistor 16. Radiator fan motor
5. Blower resistor (front) 11. A/C controller 17. Radiator fan relay no.2
6. Blower motor relay (rear) 12. ECM 18. Radiator fan relay no.1
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-7
Diagnosa
Diagnosa Gejala Sistim A/C
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Tidak ada udara din- Refrigerant kosong Lakukan recovery, evacuation dan charge.
gin yang keluar (sistim Fuse blown Periksa sikring yang berhubungan, dan
A/C tidak bekerja) periksa sirkuit short keground.
Switch a/c rusak Periksa Switch a/c.
Blower speed selector rusak Periksa blower speed selector sesuai
prosedur “Memeriksa Blower Speed
Selector” di Bab 1A.
Sensor A/C evaporator temperature Periksa sensor A/C evaporator tempera-
rusak ture.
Triple pressure switch rusak Periksa triple pressure switch.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu.
Sensor ECT rusak Periksa sensor ECT lihat Bab 6E.
Magnet clutch rusak Periksa magnet clutch.
Compressor drive belt kendur atau Setel atau ganti drive belt.
patah
Compressor rusak Periksa compressor.
Compressor relay rusak Periksa compressor relay.
Tidak ada udara din- Sikring putus Periksa related sikring, dan periksa sirkuit
gin yang keluar (Radi- ke ground.
ator cooling fan motor Wiring atau ground rusak Perbaiki jika perlu.
tidak bekerja) Radiator motor relay rusak Periksa radiator motor relay.
Radiator motor rusak Periksa radiator fan motor.
ECM dan/atau sirkuitnya rusak Periksa ECM dan sirkuitnya lihat Bab 6E.
Tidak ada udara din- Sikring putus Periksa sikring yang berhubungan, dan
gin yang keluar periksa sirkuit short ke ground.
(Blower motor tidak Blower motor resistor rusak Periksa blower motor resistor sesuai
bekerja) prosedur “Memeriksa Resistor Motor
Blower ” di Bab 1A.
Blower speed selector rusak Periksa blower speed selector sesuai
prosedur “Memeriksa Blower Speed
Selector” di Bab 1A.
Wiring atau ground rusak Perbaiki jika perlu.
Blower motor rusak Periksa blower motor sesuai prosedur
“Memeriksa Motor Blower” di Bab 1A.
1B-8 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
PERHATIAN:
Jangan menukar antara high dan low pressure charging
hose.
5) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal dan lakukan put-
aran idle sesuai spesifikasi.
6) Putar blower selector pada maximum “4”, temperature selec-
tor pada dingin maximum (Pastikan apakah A/C compressor
dan condenser fan bekerja.)
7) Jendela, pintu dan kap mesin biarkan terbuka.
Kinerja diagnosa
9) Periksa tekanan low side dan high side daerah dengan bay-
angan grafik di sebelah kiri.
Jika pembacaan tekanan masing-masing gauge tidak sesuai
spesifikasi, perbaiki komponen yang rusak lihat Tabel Tes
Diagnosa berikut.
CATATAN:
Tekanan pada gauge bervariasi sesuai suhu di luar.
Karenanya, gunakan grafik di sebelah kiri untuk menen-
tukan apakah tekanan normal atau tidak.
Contoh:
Pembacaan gauge pada suhu di luar 30 °C (86 °F)
Tekanan pada high pres- 1400 – 1600 kPa
sure gauge (HI): 14.0 – 16.0 kg/cm2
Tekanan pada low pres- 150 – 250 kPa
sure gauge (LO): 1.5 – 2.5 kg/cm2
CATATAN:
Jika suhu di luar sekitar 30 °C (86 °F), dapat dilakukan diagnosa sistim A/C secara rinci dapat dilihat
pada “RINCIAN TABEL DIAGNOSA (SUHU DI LUAR 30 °C (86 °F))” pada “Memeriksa Kinerja Sistim
A/C”.
1B-14 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Kondisi
MPa
Manifold
(kg/cm2) KemungkinanPenyebab Perbaikan
Gauge Keterangan
(psi)
Lo Hi
0.23 – 0.35 1.4 – 1.75 Normal kondisi
(2.3 – 3.5) (14 – 17.5) – –
(33 – 50) (200 – 249)
Tekanan 0.5 – 0.6 Pembacaan low pres- Debu atau tetesan air ter- Bersihkan expansion
Negatif (5 – 6) sure side negatif, dan jebak atau membeku di valve.
(71.2 – 85.3) High pressure side ter- bagian dalam expansion Ganti jika tidak dapat
lalu rendah. valve, menghalangi aliran dibersihkan.
Ada bunga es di sekitar refrigerant Ganti receiver / dryer.
tubing ke dan dari Evacuate sistim A/C dan
receiver / dryer dan recharge kembali dengan
expansion valve. refrigerant baru.
Normal : Normal : Selama A/C bekerja, Expansion valve mem- Ganti expansion valve.
0.23 – 0.35 1.4 – 1.75 low pressure side terk- beku krena kelembaban Ganti receiver / dryer.
(2.3 – 3.5) (14 – 17.5) adang menunjukkan pada sistim, dan menu- Evacuate sistim A/C dan
(33 – 50) (200 – 249) negatif, dan kadang tup sementara siklus recharge kembali dengan
↑↓ ↑↓ normal. Dan juga pem- refrigeration refrigerant baru.
Abnormal : Abnormal : bacaan high pressure
Negatif 0.7 – 1.0 side berubah-ubah ant-
pressure (7 – 10) ara abnormal dan nor-
(100 – 142) mal.
0.05 – 0.15 0.7 – 1.0 Tekanan pada sisi low Refrigerant pada sistim Menggunakan detector
(0.5 – 1.5) (7 – 10) dan high rendah. kurang kebocoran, periksa keb-
(4.2 – 21.3) (100 – 142) Terdapat gelembung (Kebocoran refrigerant) ocoran dan perbaiki jika
udara pada sight glass. perlu.
Udara yang keluar Recharge refrigerant
kurang dingin. sesuai spesifikasi.
Jika tekanan hampir 0
ketika manifold gauge
dipasang, periksa keboc-
oran, perbaiki, dan evac-
uate sistim.
0.4 – 0.6 Tekanan pada low pres- Kebocoran di bagian Periksa compressor dan
(4 – 6) sure side tinggi. dalam compressor perbaiki atau ganti jika
(56.9 – 85.3) Takanan pada high perlu.
pressure side rendah.
Kedua tekanan men-
jadi sama setelah A/C
OFF.
1B-16 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Kondisi
MPa
Manifold
(kg/cm2) KemungkinanPenyebab Perbaikan
Gauge Keterangan
(psi)
Lo Hi
0.35 – 0.45 2.0 – 2.5 Tekanan pada low dan Overcharged sistim A/C Setel refrigerant sesuai
(3.5 – 4.5) (20 – 25) high pressure side spesifikasi.
(50 – 64) (285 – 355) tinggi. Condenser pendingin Bersihkan condenser.
Tidak ada busa pada rusak
rpm rendah. Condenser cooling fan Periksa dan perbaiki con-
rusak denser cooling fan.
Tekanan pada low dan Ada udara pda sistim A/C Ganti receiver / dryer.
high pressure side (evacuate tidak tepat) Periksa jumlah minyak
tinggi. compressor dan oli ter-
Low pressure side tub- campur.
ing tidak dingin ketika Evacuate sistim dan
disentuh. recharge refrigerant baru.
Tidak terlihat busa
pada kaca.
0.45 – 0.55 Tekanan pada low dan Expansion valve rusak Ganti expansion valve.
(4.5 – 5.5) high pressure side Refrigerant mengalir
(64 – 78) tinggi. tidak beraturan.
Terdapat banyak bunga
es atau embun pada
low pressure side tub-
ing.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-17
PERHATIAN:
Controller tidak dapat diperiksa secara langsung. Tidak
boleh melepas connector ketikda memeriksa amplifier.
Memeriksa voltage
TERMINAL VOLTAGE
WARNA
CONNEC- SIRkUIT IGNI- E/G ON
KABEL
TOR TION ON & A/C ON
Kunci
P 12 V 12 V BRN
kontak
O Ground -- -- BLK
Pressure
M -- -- GRN/ BLK
Switch
Switch A/
J 12 V -- PNK/ BLU
C
signal
H -- 12 V GRY
ECU
Signal A/
D 12 V 0,5 V BRN/WHT
C
Relay
A Com- 12 V -- VLT
pressor
Ther-
R -- 0,5 V WHT/BLK
mistor
Ther-
Q -- 0,5 V YEL/WHT
mistor
1B-18 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Perawatan Kendaraan
Mengisi Refrigerant
PERINGATAN:
• Refrigerant (cair) tidak boleh terkena mata .
Cairan HFC-134a (R-134a) yang keluar karena sesuatu hal dapat mencapai suhu hampir –6 °C (21
°F) di bawah titik beku. Jika HFC-134a (R-134a) terkena mata, dapat menyebabkan cedera. Untuk
melindungi mata, gunakan selalu kaca mata. Jika HFC-134a (R-134a) terkena mata, konsultasikan
ke dokter segera.
– Jangan menggunakan tangan untuk mengusap mata yang terkena refrigerant. Gunakan air dan
basuh muka dan mata yang terkena tadi.
– Segera beri obat dari dokter atau spesialis mata.
• Jika cairan HFC-134a (R-134a) terkena kulit, area yang terkena lakukan hal yang sama.
• Refrigerant tidak boleh ditaruh dekat pengelasan atau steam cleaning.
• Refrigerant harus disimpan di tempat yang dingin dan gelap. Jangan menyimpan di tempat yang
panas seperti terkena sinar matahari langsung, dekat sumber panas dan di dalam kendaraan (ruang
bagasi).
• Jangan menghisap udara ketika HFC-134a (R-134a) dibakar. Asap yang keluar tidak baik untuk
kesehatan.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-19
Recovery
Recovery Refrigerant
CATATAN:
• Setelah recovering refrigerant dari sistim, jumlah dile-
pas oli compressor harus diukur untuk mengisi
kembali oli compressor.
• Ketika menggunakan peralatan recovery dan recy-
cling, ikuti instruksi pada manualnya.
PERHATIAN:
Gunakan oli compressor (ND-OIL8) atau oli compressor
yang sejenis.
CATATAN:
Compressor assy baru dari pabrik sudah terisi oli den-
gan jumlah berikut.
PERHATIAN:
Jangan meng-evacuate sebelum recovering refrigerant
sistim.
CATATAN:
Sekali sirkuit sistim air conditioning terbuka (expose) ke
udara, sistim harus di-evacuate dengan menggunakan
vacuum pump. Sistim harus terpasang dengan manifold
gauge set, dan harus di-evacuate sekitar 15 menit.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-21
CATATAN:
• Jika sistim tidak menunjukkan vacuum di bawah -10
kPa (-1.0 kg/cm2, -760 mmHg, -14.2 psi), tutup kedua
valve, hentikan vacuum pump dan gerakan low pres-
sure gauge.
• Naikknya pembacaan gauge menunjukkan adanya keb-
ocoran. Dalam hal ini, perbaiki sistim sebelum melan-
jutkan evacuation.
• Jika gauge menunjukkan pembacaan yang stabil (tidak
ada kebocoran kebocoran), lanjutkan evacuation.
PERHATIAN:
Jika pembacaan gauge bergerak mendekati “0”, ada keb-
ocoran. Periksa sambungan tubing, jika perlu perbaikan,
dan evacuate sistim sekali lagi, pastikan tidak ada keboc-
oran.
1B-22 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Charge
PERHATIAN:
• Lakukan charge melalui low pressure sistim A/C setelah charging yang pertama dari high pressure
dengan mesin mati.
• Jangan men-charge ke high pressure sistim A/C dengan mesin hidup.
• Jangan men-charge saat compressor panas.
• Ketika memasang tap valve ke refrigerant container untuk membuat lubang, lakukan secara hati-
hati dengan mengikuti petunjuk pembuatnya.
• Pressure gauge harus selalu digunakan selama charging.
• Container refrigerant harus dikosongkan sebelum melepasnya.
• Container refrigerant tidak boleh dipanaskan hingga 40 °C (104 °F) atau lebih.
• Container refrigerant tidak boleh terbalik selama charging. Container yang terbalik dapat
menyebabkan cairan refrigerant masuk ke compressor, menyebabkan masalah, seperti kompresi
cairan refrigerant dan sejenisnya.
CATATAN:
Sistim air conditioning terdiri dari HFC-134a (R-134a).
Di sini diterangkan metode charging refrigerant sistim air conditioning dari container. Ketika charging
refrigerant dengan menggunakan refrigerant dan peralatan recycling (ketika recycling refrigerant),
ikuti prosedur dan instruksi pada manualnya.
Prosedur Charging
Charging sistim A/C yang pertama dilakukan dari high pressure
dan kondisi mesin mati. Dan selanjutnya, metode ini harus dilaku-
kan dengan charging dari low pressure dan kondisi mesin hidup.
1) Periksa jika hose sudah terpasang dengan benar setelah
evacuating sistim.
2) Pasang low charging hose (1) dan high charging hose (2)
manifold gauge set (3) pada posisi yang benar. Kemudian,
buka container valve refrigerant (4) untuk membuka saluran
charging.
3) Buka high pressure side valve (6) dan charge refrigerant ke
sistim.
4) Setelah itu, buka low pressure side valve (5) dan tutup high
pressure side valve (6).
PERINGATAN:
Pastikan high pressure side valve tertutup dengan benar.
CATATAN:
• Model A/C Dual dapat mengoperasikan sistim A/C
belakang juga.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-23
PERINGATAN:
High pressure side dibawah tekanan tinggi. Hati-hati, lindungi mata dan kulit.
Ketika sistim A/C telah dicharge sesuai spesifikasi, lepas manifold gauge set as follows:
1) Tutup low pressure side valve manifold gauge set. (High pressure side valve tertutup terus menerus selama
proses charging.)
2) Tutup refrigerant container valve.
3) Matikan mesin.
4) Menggunakan majun, lepas charging hose dari service valve. Pekerjaan ini harus dilakukan berulang.
5) Pasang cap pada service valve.
Tes Kebocoran
Jika ada kebocoran refrigerant pada sistim atau pekerjaan lain yang dapat merusak saluran atau sambungan,
lakukan tes kebocoran.
Lakukan tes kebocoran refrigerant, karena akan memerlukan waktu lama, secara umum, tergantung pada
masalah dan tipe pelaksanaan perbaikan pada sistim.
Detektor Kebocoran
PERINGATAN:
• Untuk mencegah meledak atau kebakaran, pastikan
tidak ada barang yang mudah terbakar di dekatnya.
• Ketika mendekati sumber api, refrigerant akan berubah
menjadi gas beracun (phosgene). Jangan menghirup-
gas ini.
PERINGATAN:
Jika refrigerant HFC-134a (R-134a) terkena mata, konsultasikan ke dokter segera.
• Jangan mengusap mata yang terkena dengan tangan. Gunakan air untuk membasuh mata yang
terkena.
• Berikan obat sesegera mungkin dari dokter atau spesialis mata. JIka cairan refrigerant HFC-134a
(R-134a) terkena kulit, gunakan air untuk membasuh bagian kulit yang terkena.
Saluran Refrigerant
[A]: A/C model Single 1. Suction hose 4. Condenser outlet pipe 7. Front suction pipe
[B]: Dual A/C model 2. Discharge hose 5. Expansion valve 8. Belakang suction pipe
Berikan compressor oil (refrigerant oil) to O- 3. Front liquid pipe 6. Dual (refrigerant) pressure 9. Belakang suction pipe
ring. switch
• Never use heat for bending pipes. Ketika bending a pipe, try to make its bending angle as smooth as possi-
ble.
• Keep internal parts of air conditioning free dari moisture dan dirt. Ketika disconnecting any line dari sistim,
pasang a blind plug atau cap to the fitting immediately.
• Ketika connecting hose dan pipa, berikan beberapa tetes oli compressor (ND-OIL8) untuk memasang cou-
pling nut dan O-ring.
• Ketika mengencangkan atau mengendurkan fitting, gunakan dua wrench, satu untuk memutar dan lainnya
untuk menahan.
• Periksa drain hose sehingga air yang keluar tidak mengenai komponen kendaraan.
• Jika pipa atau hose diganti, tambahkan sesuai spesifikasi jumlah oli compressor pada compressor suction
sesuai prosedur “Mengisi Kembali Oli Compressor” pada “Mengisi Refrigerant” di bab ini.
• Kencangkan flared nut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
8 mm pipe: 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
12 mm pipe: 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
14.5 mm pipe: 33 N·m (3.3 kg-m, 24.0 lb-ft)
1B-26 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Refrigerant recovery
Ketika discharging refrigerant dari sistim A/C, lakukan recover dengan menggunakan refrigerant recovery dan
peralatan recycling. Discharging refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara dapat merusak lingkungan.
Refrigerant charge
After lakukan replenishing compressor oil dan evacuating, charge a proper amount of refrigerant to A/C sistim
sesuai prosedur “Charge” pada “Mengisi Refrigerant” di bab ini.
PERHATIAN:
Jangan melakukan charging refrigerant tambahan ke sistim A/C. Dapat menyebabkan overcharge.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak condenser fin. Jika condenser
fin bengkok, luruskan dengan menggunakan obeng
minus atau dua buah tang.
Melepas
CATATAN:
Jumlah oli compressor yang dilepas harus diukur untuk
mengisi kembali oli compressor.
3) Lepas bumper depan sesuai prosedur “Melepas dan Me-
masang Bumper Depan dan Bumper Belakang” di Bab 9.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-27
4) Lepas discharge hose (1) dan liquid pipe (2) dari condenser
assy.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang condenser
perhatikan instruksi berikut.
• Tambahkan oli compressor ke compressor suction side
sesuai spesifikasi sesuai prosedur “Mengisi Kembali Oli
Compressor” pada “Mengisi Refrigerant”.
• Evacuasi dan charge refrigerant sesuai prosedur “Evacua-
tion” dan “Charge” pada “Mengisi Refrigerant”.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang receiver/
dryer.
PERHATIAN:
Segera setelah hose dan pipa dilepas, tutup fitting yang
terbuka sehingga udara lembab dan debu tidak masuk ke
cooling unit.
4) Lepas steering wheel dan column, lihat pada Bab 3C.
5) Lepas panel instrument sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Instrumen Panel” di Bab 9.
Memasang
• Kebalikan dari urutan melepas untuk memasang cooling
unit, perhatikan hal-hal berikut.
• Jika cooling unit atau evaporator diganti, tambahkan 40 cc
oli refrigerant ke compressor suction-side.
1B-30 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Memasang
CATATAN:
Ketika evaporator thermistor dilepas, pasang kembali ke
posisinya semula.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan
hal-hal berikut.
• Berikan compressor oil ke expansion valve O-ring dan con-
necting hose dan tube O-ring.
• Evacuate dan charge sistim sebagaimana prosedur sebel-
umnya.
1B-32 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan
hal-hal berikut.
• Berikan oli compressor ke O-ring triple pressure switch.
• Evacuate dan charge sistim sebagaimana prosedur sebel-
umnya.
Momen pengencangan
Pressure sensor: 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak drain hose port
6) Lepas suction hose (1) dan liquid hose (2) dari cooling unit
belakang.
PERHATIAN:
Segera setelah hose dan/atau pipe dilepas, sumbat fitting
agar udara lembab dan debu tidak masuk ke sistim A/C.
10) Lepas case cooling unit belakang bagian atas dan bawah .
11) Lepas blower motor assembly (1) dari cooling unit belakang.
1B-36 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan
hal-hal berikut.
• Evacuation dan charge refrigerant sistim A/C sesuai spesi-
fikasi sesuai prosedur “Mengisi Refrigerant” di bab ini.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-37
PERHATIAN:
Segera setelah hose atau pipe dilepas, sumbat fitting yang terbuka untuk mencegah masuknya udara
lembab dan debu.
1) Recover refrigerant dengan menggunakan peralatan recovery dan recyling. Ikuti instruksi pada manualnya .
Jumlah oli compressor yang dilepas harus diukur dan tambahkan dengan jumlah yang sama pada sistim
ketika dipasang kembali.
2) Ganti hose atau pipe yang rusak.
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang saluran refrigerant perhatikan hal-hal berikut.
• Evacuasi dan charge sistim sesuai prosedur “Evacuating” dan “Charging”.
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
1B-38 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)
• Periksa compressor drive belt dari aus dan retak, dan ganti
jika perlu.
• Periksa tension compressor drive belt dengan mengukur
berapa kali ketika ditekan di bagian tengah antara tension
pulley dan crank pulley dengan gaya 100 N (10 kg) setelah
satu putaran crankshaft pulley.
Jika belt tension tidak ada spesifikasinya, setel belt tension
sesuai prosedur di bawah ini.
Kekencangan belt pompa P/S dan/atau compressor A/C
Kelenturan “a”: 8 – 9 mm (0.31 – 0.35 in.),
pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb)
1. Pulley pompa P/S (jika dilengkapi) 3. Pulley crankshaft
2. Pulley compressor A/C (jika dilengkapi) 4. Evaporator
Menyetel
1) Kendurkan mur tension pulley (5).
2) Setel belt tension dengan mengencangkan atau mengendur-
kan baut penyetelan tension pulley (6).
3) Kencangkan mur tension pulley.
4) Putar crank pulley 1 putaran, kemudian periksa belt tension.
7) Lepas discharge hose (1) dan suction hose (2) dari com-
pressor.
CATATAN:
Sumbat fitting yang terbuka segera untuk menjaga
kelembaban keluar dari sistim.
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang compres-
sor perhatikan hal-hal berikut.
• Jika compressor diganti, tambahkan oli compressor sesuai
prosedur “Mengisi Kembali Oli Compressor”.
• Evacuate dan charge sistim sesuai prosedur “Recovery”.
• Setel tension drive belt sesuai prosedur “Memeriksa dan
Menyetel Belt Compressor A/C”.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-41
2. Magnetic clutch coil 4. Clutch pulley 6. Hub sub assy Jangan digunakan
kembali.
2) Perbaiki hub sub assy plate (1) dengan special tool dan
lepas armature plate bolt.
Special tool
(A): 09920–53740
CATATAN:
Jika sulit untuk melepas magnet clutch pulley dengan
tangan, gunakan puller (1).
PERHATIAN:
Ketika menggunakan puller (1), putar baut bagian tengah
puller dengan tangan. Atau, magnet clutch pulley dapat
rusak.
Memasang
Memasang
CATATAN:
Berikan oli compressor ke relief valve O-ring.
Momen pengencangan
Relief valve (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
2) Pasang tutup/sumbat.
3) Pasang compressor ke mesin sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Compressor Assy.”.
Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Compressor oil COMPRESSOR OIL • O-ring
(refrigerant oil) P/No.: 99000-99095-00A • Each component
Special Tool
BAB 3
DAFTAR ISI
Diagnosa ............................................................ 3-2 Tanda Keausan........................................... 3-5
Diagnosa Umum ............................................. 3-2 Goncangan Ban Radial ............................... 3-6
Tabel Diagnosa ............................................... 3-2 Tarikan Ban Radial...................................... 3-6
Diagnosa Ban.................................................. 3-5 Diagnosa Getaran........................................... 3-7
Keausan yang tidak rata.............................. 3-5
3-2 STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN
Diagnosa
Diagnosa Umum
Karena masalah pada steering, suspensi, roda dan ban terkait dengan beberapa sistim, perhatikan hal ini saat
mendiagnosa masalah. Untuk menghindari kesalahan diagnosa dari gejala yang ada, lakukan tes jalan.
Lakukan pemeriksaan penting berikut ini dan perbaiki masalah yang ditemukan.
1) Periksa tekanan dan keausan ban.
2) Naikkan kendaraan ke atas lift dan periksa suspensi (depan dan belakang) dan sistim steering dari kemu-
ngkinan kendur atau komponennya rusak.
3) Putar roda depan. Periksa round-out ban, velg, bearing roda kendur dan tidak tepat.
Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Kendaraan menarik ke Ban tidak sama ukurannya. Ganti ban.
satu sisi (lead) Tekanan ban tidak sama Setel tekanan ban.
Spring patah atau mati. Ganti spring.
Gaya lateral ban radial. Ganti ban.
Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment.
Axle alignment belakang tidak tepat. Periksa axle belakang.
Rem macet di satu roda. Perbaiki depan brake.
Komponen suspensi depan atau belakang ken- Kencangkan atau ganti komponen-
dur, bengkok atau rusak. suspensi .
Keausan ban berlebi- Spring goyang atau patah. Ganti spring.
han atau tidak normal Ban tidak balance. Setel balance atau ganti ban.
Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment.
Shock absorber rusak . Ganti shock absorber.
Setir keras Ganti ban.
Kendaraan terlalu berat. Ganti ban.
Ban tidak dirotasi. Ganti atau rotasi ban.
Bearing roda aus atau kendur. Ganti bearing roda.
Roda atau ban goyang. Ganti roda atau ban.
Tekanan ban tidak sama Setel tekanan.
Putaran roda tidak sta- Ban benjol atau bengkak Ganti ban.
bil Gerak shock absorber tidak sesuai. Ganti shock absorber.
Setir semi dan ber- Ban atau roda tidak balance. Balance roda atau ganti ban dan/
getar atau roda.
Bearing roda kendur. Ganti bearing roda.
Tie rod end aus. Ganti tie rod end.
Lower ball joints aus. Ganti suspensi control arm depan.
Run out roda terlalu besar. Perbaiki atau ganti roda atau ban.
Ban benjol atau bengkak. Ganti ban.
Run out roda terlalu besar. Ganti ban atau roda.
Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment.
Tie-rod end kendur atau aus . Kencangkan atau ganti tie-rod end.
Baut steering gear case kendur. Kencangkan baut case.
STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-3
CATATAN:
*1: Perbedaannya tinggi trim (H) kanan-ke-kiri harus seki-
tar 15 mm (0.6 in.) with curb weight. (Sama dengan
bagian belakang).
Diagnosa Ban
Keausan yang tidak rata
Tanda Keausan
Diagnosa Getaran
Roda / ban yang tidak balance dapat menyebabkan timbulnya getaran, bila getaran masih terjadi meskipun
roda / ban telah dibalance, kemungkinan penyebabnya adalah :
1) Ban tidak bulat.
2) Velg tidak bulat.
3) Kekakuan ban yang bervariasi.
Pengukuran run-out ban dan/atau roda hanya akan menyelesaikan sebagian masalah. Ketiga penyebab terse-
but di atas, diketahui sebagai radial run-out, harus diperiksa dengan menggunakan Tire Problem Detector
(TPD). Jika TPD tidak ada, lakukan penggantian ban.
BAB 3A
DAFTAR ISI
3A
Uraian Umum...................................................3A-2 Penyetelan Toe............................................. 3A-3
Penyetelan Toe .............................................3A-2 Penyetelan Camber dan Caster.................... 3A-4
Caster............................................................3A-2 Sudut Setir .................................................... 3A-4
Pemeriksaan Awal Untuk Front Alignment....3A-3 Side Slip (Referensi) ..................................... 3A-4
3A-2 FRONT END ALIGNMENT
Uraian Umum
Front alignment menunjukkan sudut yang dibentuk oleh roda
depan, komponen suspensi depan dan lantai (ground). Secara
umum, penyetelan yang diperlukan untuk roda depan adalah
penyetelan toe.
Camber dan caster tidak dapat disetel. Karenanya, jika camber
ataur caster tidak sesuai spesifikasi dikarenakan kondisi jalan
yang buruk atau tabrakan, kerusakan harus ditentukan, apakah
terjadi pada bodi atau suspensi. Jika kerusakan pada bodi, dapat
diperbaiki, jika kerusakan pada suspensi harus diganti.
Penyetelan Toe
Toe adalah putaran roda depan ke dalam (toe-in) atau ke luar
(toe-out). Tujuan penyetelan ini adalah memastikan putaran
paralel roda depan (toe-in atau toe-out yang terlalu besar mem-
percepat keausan ban).
Nilai toe dapat dihasilkan dari pengurangan “B” dan “A” seperti
pada gambar dalam satuan mm (in.).
Toe (alat ukur Toe-in) tanpa beban
“B” – “A” : 0 ± 1.5 mm (0 ± 0.059 in.)
[A] : Tampak atas
1. Depan
Camber
Camber adalah penyimpangan tegak lurus (vertical) pada roda
depan yang dilihat dari posisi depan kendaraan, jika roda depan
menyimpang ke arah luar pada bagian atasnya adalah camber
positif sebaliknya jika roda depan menyimpang ke arah dalam
pada bagian atasnya adalah camber negatif. Besaran penyim-
pangan dalam satuan derajat.
Sudut camber tanpa beban
“C” : 0° 45’ (positif) ............... untuk velg 185
“C” : 0° 30’ (positif) ............... untuk velg 195
[A] : Tampak depan
1. Garis tengah roda
2. Garis tengah bodi
Caster
Sudut caster tanpa beban
3° 30’ ............... untuk velg 185
3° 36’ ............... untuk velg 195
FRONT END ALIGNMENT 3A-3
CATATAN:
Untuk menghindari kesalahan pembacaan camber atau caster, goyang bagian ujung depan atau bela-
kang beberapa kali sebelum dilakukan pemeriksaan.
Penyetelan Toe
1) Kendurkan tie rod end lock nuts kiri dan kanan terlebih
dahulu.
2) Rotasi tie rods kiri dan kanan untuk penyetelan toe-in
sesuai spesifikasi. Dalam hal ini tie rod kiri dan kanan harus
sama panjang “A”.
CATATAN:
Sebelum merotasi tie rod, beriksan grease diantara tie
rod dan rack boot agar boot tidak terpuntir.
3) Setelah penyetelan, kencangkan lock nut sesuai spesifikasi .
Momen Pengencangan
Tie rod dan kock nut (a) : 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
CATATAN:
Pastikan rack boot tidak terpuntir.
3A-4 FRONT END ALIGNMENT
Sudut Setir
Ketika tie rod end diganti, periksa toe dan juga sudut setir dengan
radius gauge (1).
Jika sudut setir tidak tepat, periksa apakah tie-rod kiri dan kanan
memiliki panjang yang sama (“A” dalam gambar).
Sudut Setir
Inside: 39° 24’
outside: 35° 12’............... untuk velg 185
Inside: 34° 48’
outside: 31° 25’............... untuk velg 195
CATATAN:
Jika panjang tie rod dirubah untuk penyesuaian sudut
setir, periksa kembali toe-in.
CATATAN:
Ketika side slip melebihi limit atau ketika penyetelan
wheel alignment, setel alignment hingga sesuai nilai side
slip di atas.
MANUAL RACK DAN PINION 3B-1
BAB 3B
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................3B-2 Pelumasan .................................................... 3B-5
Konstruksi Steering Rack dan Pinion ............3B-2 Komponen Rack dan Pinion Assembly......... 3B-5
Diagnosa ..........................................................3B-3 Melepas dan Memasang Steering Gear
Case.............................................................. 3B-6
Tabel Diagnosa .............................................3B-3
Membongkar dan Merakit Steering Gear
Memeriksa Play Steering Wheel ...................3B-3
Case.............................................................. 3B-8
Memeriksa Boot Steering Rack.....................3B-3
Memeriksa Steering Gear Case.................. 3B-13
Memeriksa Boot Tie Rod End .......................3B-3
Memeriksa Steering Shaft Joint ....................3B-4 Spesifikasi Momen Pengencangan .............3B-15
Memeriksa Tie Rod End................................3B-4 Material Service.............................................3B-15
Perawatan Kendaraan.....................................3B-5 Special Tool...................................................3B-16
3B-2 MANUAL RACK DAN PINION
Uraian Umum
Konstruksi Steering Rack dan Pinion
Sistim rack dan pinion steering ini terdiri dari dua komponen, rack dan pinion. Ketika setir diputar, gerakan akan
diteruskan ke steering shaft joint dan kemudian ke pinion.
Dengan mengaitnya gigi pinion dengan gigi rack, gerakan ini diteruskan ke rack dan dirubah menjadi gerakan
linear. Gaya ini kemudian diteruskan melalui tie rod ke steering knuckle kemudian diteruskan untuk membelok-
kan roda.
Diagnosa
Tabel Diagnosa
Lihat bab 3.
Perawatan Kendaraan
Pelumasan
Ketika kompponen bagian dalam steering gear case dibongkar, cuci bersih terlebih dahulu sebelum dipasang
kembali. Gunakan grease sesuai spesifikasi di bawah ini.
* SUZUKI SUPER GREASE (E) 99000-25050), atau Lithium grease (untuk -40°C - 130°C (104°F - 266°))
PERHATIAN:
Luruskan roda depan dan lepas kunci kontak sebelum-
nya.
Memasang
Untuk pemasangan, dengan prosedur terbalik dengan melepas,
perhatikan instruksi berikut.
Setelah pemasangan, periksa wheel alignment lihat bab 3A.
• Pasang tie rod end (1) pada knuckle (2). Kencangkan mur
tie rod end (3) sesuai spesifikasi momen, kemudian tekuk
split pin baru (4) seperti pada gambar shown.
Momen pengencangan
Mur tie rod end (a): 43 N·m (4.3 kg-m, 31.0 lb-ft)
CATATAN:
Mur tie rod end yang sudah dilepas harus diganti dengan
yang baru.
• Kencangkan mur tie rod end lock (5) sesuai spesifikasi
momen.
Momen pengencangan
Tie rod end lock nut (b): 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
10) Lepas rack dari gear case. Arah melepas rack seperti pada
gambar.
PERHATIAN:
Bagian dalam steering rack bushing dilapisi dengan pel-
apis khusus. Karena mudah rusak, hati-hati saat melepas
rack dari steering gear case.
11) Lepas pinion bearing dari gear case dengan special tool
seperti pada gambar.
Special tool
(A): 09921-20200
(B): 09930-30104
12) Lepas oil seal (2) dari pinion bearing cap (1) dengan meng-
gunakan special tool.
13) Pasang bracket mounting engine belakang.
Special tool
(B): 09913-50121
MANUAL RACK DAN PINION 3B-11
Merakit
PERHATIAN:
Bagian dalam steering rack bushing dilapisi dengan pel-
apis khusus. Karena mudah rusak, hati-hati saat melepas
rack dari steering gear case.
16) Bengkokkan lock washer pada tie rod side seperti pada
gambar.
19) Pasang tie rod end lock nut dan tie rod end. Posisi lock nut
tepat pada tanda (1) yang dibuat pada saat melepas.
CATATAN:
Ketika tie rod diganti, ukur panjang “b” tie rod yang dile-
pas dan gunakan yang baru tie rod pengganti agar posisi
lock nut benar.
Steering Pinion
Steering Rack
PERHATIAN:
Jangan menggunakan kawat besi untuk membersihkan.
MANUAL RACK DAN PINION 3B-15
Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium Grease SUZUKI SUPER GREASE (E) • Bagian rack yang bergesek pada steering
(Harus digunakan (99000-25050) housing (Sekitar rack plunger dan rack)
pada –40 C° – 130 • Bagian yang bergesek pada steering pinion
°C atau –40 °F – 266 (Oil seal lip, needle bearing)
°F) • Steering rack dan pinion gear teeth
• Rack end ball joint
Lock cement THREAD LOCK CEMENT 1342 • Drat pinion bearing plug
(99000-32050)
Sealant SUZUKI BOND NO. 1207F • Sekitar ulir rack damper screw
(99000-31250)
Silicon sealant SUZUKI SILICONE SEAL • Mur rack damper screw
(99000-31120) • Pinion bearing plug
3B-16 MANUAL RACK DAN PINION
Special Tool
09930-30104
Sliding hammer
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-1
BAB 3B1
DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................3B1-2 Bleeding Sistim P/S .................................. 3B1-12
Konstruksi Sistim P/S ..................................3B1-2 Perawatan Kendaraan ................................3B1-13
Diagram Flow Minyak P/S ...........................3B1-2 Melepas dan Memasang Tie-Rod End ..... 3B1-13
Konstruksi Steering Gear Box .....................3B1-3 Memeriksa Tie-Rod End Ball Joint............ 3B1-14
Konstruksi Pompa P/S ................................3B1-4 Komponen Gear Box P/S Assy................. 3B1-15
Diagnosa ........................................................3B1-5 Melepas dan Memasang Gear Box P/S
Diagnosa Gejala Sistim P/S ........................3B1-5 Assy. ......................................................... 3B1-15
Memeriksa Play Setir ..................................3B1-6 Melepas dan Memasang Boot Tie-Rod
Memeriksa Steering Force ..........................3B1-7 dan Rack................................................... 3B1-16
Memeriksa Minyak P/S ...............................3B1-7 Komponen Pompa P/S ............................. 3B1-18
Memeriksa dan Menyetel Belt Pompa Melepas dan Memasang Pompa P/S ....... 3B1-19
P/S ..............................................................3B1-7 Membongkar dan Merakit Pompa P/S ...... 3B1-20
Memeriksa Sistim Idle Up............................3B1-8 Memeriksa Pompa P/S ............................. 3B1-23
Memeriksa Jumlah Minyak P/S ...................3B1-9 Spesifikasi Momen Pengencangan ...........3B1-25
Memeriksa Tekanan Minyak P/S.................3B1-9 Material Service...........................................3B1-25
Memeriksa Boot Steering Rack.................3B1-11 Special Tool.................................................3B1-25
Memeriksa Boot Tie-Rod End ...................3B1-11
Memeriksa Steering Shaft Joint ................3B1-12
3B1-2 SISTIM POWER STEERING (P/S)
Uraian Umum
Konstruksi Sistim P/S
Sistim power steering (P/S) pada kendaraan ini mengurangi tenaga yang diperlukan pengemudi untuk memutar
roda kemudi/setir dengan adanya tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa power steering (P/S) berdasar-
kan putaran mesin.
Rack dan pinion gear dan steering gear box yang terdiri dari control valve unit, hydraulic pressure cylinder
adalah kesatuan unit yang kompak.
Cara Kerja
Komponen
Spesifikasi
Diagnosa
Diagnosa Gejala Sistim P/S
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Setir terasa berat Minyak tidak sesuai, viskositas rendah, minyak Ganti minyak.
(pada putaran rendah) tercampur
Pipa atau selang berubah bentuk, udara masuk Ganti komponen yang rusak.
ke joint
Udara dari sirkuit P/S terlalu banyak Keluarkan udara.
Belt pompa P/S aus, tidak lentur Setel belt tension atau ganti belt
jika perlu.
Tekanan ban terlalu rendah Tambahkan tekanan
Front end alignment tidak tepat Periksa dan setel front end align-
ment.
Setir tidak terpasang dengan benar Perbaiki.
Tie rod atau tie rod end ball joint lengket Ganti komponrn yang rusak.
Tekanan hidrolik pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Tekanan hidrolik pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti part yang rusak.
Steering gear box rusak Ganti gear box.
Setir berat sesaat saat Udara masuk karena kurangnya minyak Tambahkan minyak dan keluarkan
diputar ke kiri atau ke udara.
kanan Belt pompa P/S selip Setel belt tension atau ganti belt
jika perlu.
Tekanan minyak pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Tekanan minyak pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Steering gear box rusak Ganti gear box.
Setir tidak kembali Pipa atau selang berubah bentuk Ganti komponen yang rusak
penuh (lihat catatan) Steering column tidak terpasang dengan benar Pasang steering column dengan
benar.
Front end alignment tidak tepat Periksa dan setel front end align-
ment.
Ball joints lengket Ganti komponen yang rusak
Tekanan minyak pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Tekanan minyak pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Steering gear box rusak Ganti gear box.
3B1-6 SISTIM POWER STEERING (P/S)
CATATAN:
• Gunakan minyak P/S yang sesuai spesifikasi.
• Jumlah minyak harus diperiksa saat minyak dingin.
Menyetel
PERHATIAN:
Jangan memutar penuh setir selama lebih dari 10 detik.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak A/C condenser (jika dilengkapi)
saat melakukan perbaikan.
Special tool
(A): 09915-77411 (oil pressure gauge)
(B): 09915-77420
2) Periksa masing-masing sambungan dari kebocoran minyak
dan keluarkan udara (air bleed).
Lihat “ Bleeding Sistim P/S” pada bab ini.
1. Reservoir minyak P/S 4. Gear box P/S
2. Gauge valve (open) 5. Sisi tekanan tinggi
3. Pompa P/S 6. Sisi tekanan rendah
3B1-10 SISTIM POWER STEERING (P/S)
PERHATIAN:
Jangan menutup gauge valve lebih dari 10 detik.
1. Reservoir minyak P/S 4. Pompa P/S
2. Gauge valve (manutup) 5. Gear box P/S
3. Oil pressure gauge
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-11
PERHATIAN:
Jangan memutar setir penuh lebih dari 10 detik.
1. Reservoir minyak P/S 4. Pompa P/S
2. Gauge valve (open) 5. Gear box P/S
3. Oil pressure gauge
CATATAN:
Sebelum menghidupkan mesin, transmissi pada posisi
“Netral” (posisi “P” untuk model A/T), dan tarik rem tan-
gan.
CATATAN:
Lakukan bleeding. Jika masih terdapat udara pada min-
yak, pompa P/S akan menimbulkan bunyi atau setir akan
terasa berat.
6) Setelah selesai, periksa jumlah minyak sesuai spesifikasi.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-13
Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Tie-Rod End
Melepas
Memasang
1) Pasang tie-rod end lock nut (3) dan tie rod end (4) pada tie-
rod (1).
2) Kencangkan lock nut hingga tanda pada ulir tie-rod (2).
3) Pasang tie-rod end ke knuckle (5).
4) Kencangkan tie-rod end castle nut (6) sesuai spesifikasi.
5) Pasang split pin baru (7).
Momen pengencangan
Mur tie-rod end (a): 43 N·m (4.3 kg-m, 31.5 lb-ft)
3B1-14 SISTIM POWER STEERING (P/S)
1. Steering pinion side mounting 5. High pressure pipe 9. Rack boot wire 13. Clip
2. Mount bracket 6. Low pressure return pipe 10. Rack boot clip 14. Tie rod
3. Cylinder pipa “A” 7. Rack side boot 11. Steering tie rod end 15. Split pin
4. Cylinder pipa “B” 8. Pinion side boot 12. Boot
CATATAN:
Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang
dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa
disumbat.
3) Lepas low pressure hose (3) dari steering gear box.
CATATAN:
Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang
dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa
disumbat.
4) Lepas steering lower shaft bolt (4).
5) Naikkan kendaraan dan lepas roda kiri dan kanan.
6) Lepas tie rod end kiri dan kanan dari knuckle, lihat langkah
2) dan 3) “Melepas dan Memasang Tie-Rod End” pada bab ini.
3B1-16 SISTIM POWER STEERING (P/S)
PERHATIAN:
Jangan membongkar gear box P/S. Hal ini akan berpen-
garuh pada kemampuan kerjanya.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut ini.
PERHATIAN:
Saat memasang steering lower joint pada steering pinion
shaft, pastikan posisi setir dan roda depan lurus.
• Lepaskan plug (sumbat), sebelum pipa disambung kembali.
• Gunakan momen sesuai spesifikasi berikut.
Momen pengencangan
Baut steering lower shaft (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Baut union gear box (b): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
Mur dan baut steering gear box (c):
115 N·m (11.5 kg-m, 83.0 lb-ft)
Baut mounting steering gear box (d):
28.0 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft)
Steering gear box cyinder pipe flare nut (e):
13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
• Setelah pemasangan, isi minyak P/S sesuai spesifikasi dan
keluarkan udara (bleeding).
• Periksa seting toe. Setel jika perlu. (Lihat Bab 3A)
Memasang
1) Pasang tie rod lock washer baru dan tie rod pada rack.
2) Kencangkan tie rod ball nut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Tie rod ball nut (a): 88 N·m (8.8 kg-m, 63.5 lb-ft)
3) Bengkokkan lock washer baru di 2 tempat sebagaimana
gambar.
1. Tie rod ball nut
4) Posisikan boot dengan benar pada groove gear case (2) dan
tie rod (4) dan clamp dengan kawat/kabel (1) dan clip (3).
Kabel harus baru dan dililitkan dua kali, dikencangkan den-
gan cara memuntir kedua ujungnya. Kedua ujung yang
dipuntir harus ditekuk melingkar. Setelah itu, pastikan boot
tidak terpuntir dan tidak tertekuk.
“A”: Berikan grease (99000-25050)
5) Pasang tie rod end lock nut dan tie rod end pada tie rod.
Letakkan lock nut sesuai tanda (1) yang dibuat saat
melepas.
CATATAN:
Ketika tie rod diganti, ukur panjang “A”. Gunakan ukuran
tersebut untuk tie rod yang baru sehingga tepat dengan
posisi lock nut.
6) Pasang steering gear box pada kendaraan, lihat “Melepas
dan Memasang Gear Box P/S Assy.”.
7) Lepas steering gear case, lihat “Melepas dan Memasang
Gear Box P/S Assy. ”.
3B1-18 SISTIM POWER STEERING (P/S)
1. Pompa P/S assy. 5. Low pressure return hose (sisi 9. Belt P/S 28 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft)
reservoir)
2. Reservoir tank 6. Low pressure return pipe 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft) 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
3. Selang & pipa tekanan tinggi 7. Bracket 24 N·m (2.4 kg-m, 17.5 lb-ft) 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
CATATAN:
Bersihkan setiap joint suction dan tempat discharge
sebelum melepas.
1) Lepas engine splash cover.
2) Kendurkan belt tension pulley dan lepas belt pompa P/S.
3) Lepas suction hose dari pump, kemudian lepas kabel negatif
battery.
4) Lepas reservoir (1) dan selang suction (2).
CATATAN:
Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang
dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa
disumbat.
6) Lepas pressure switch lead wire dan coupler lead wire A/C.
7) Lepas compressor A/C (jika dilengkapi) dari bracket dengan
A/C hose tetap terpasang.
CATATAN:
Gantung compressor A/C untuk mencegah selang A/C
tertekuk, terpuntir atau tertarik.
CATATAN:
Sumbat lubang pump agar kotoran atau bahan lainnya
tidak masuk.
1. P/S pulley
2. Mounting bolt
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.
CATATAN:
• Isi minyak P/S sesuai spesifikasi setelah pemasangan
dan lakukan bleeding sesuai “ Bleeding Sistim P/S ”.
• Untuk momen pengencangan, lihat diagram pada hala-
man sebelumnya.
3B1-20 SISTIM POWER STEERING (P/S)
Merakit
CATATAN:
Hati-hati, luruskan dowel pin sisi plate pada lubang baut
sebagaimana gambar.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-21
CATATAN:
Jangan gunakan kembali snap ring yang lama .
CATATAN:
Pastikan bagian radius/bulat pada vane (1) terpasang
dengan arah yang benar seperti pada gambar .
CATATAN:
Setelah memasang pump cover, pastikan shaft dapat
diputar dengan tangan.
Momen pengencangan
Baut pump cover (a): 24 N·m (2.4 kg-m, 17.5 lb-ft)
CATATAN:
Periksa relief valve (flow control valve) dapat bergerak
lembut.
18) Berikan minyak P/S ke O-ring connector.
19) Pasang O-ring ke connector.
Cam Ring
Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUPER GREASE (A) • Oil seal pulley shaft pompa P/S
(99000-25010)
Minyak P/S Setara dengan DEXRON ® -III atau • Mengisi reservoir minyak P/S
® • Pelumasan
DEXRON -II
Special Tool
BAB 3C
CATATAN:
Mur, baut atau pengikatdi bagian setir dan column adalah sangat penting artinya dalam menjaga
fungsi komponen and sistim penting lainnya, dan/atau mengabaikannya dapat menimbulkan biaya
perbaikan yang besar. Jika perlu diganti, lakukan penggantian dengan nomor part atau dengan kuali-
tas yang sama. Perhatikan momen pengencangan saat pemasangan kembali, hal ini sangat penting
artinya untuk keawetan komponen.
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................3C-2 Memeriksa Column Assembly ......................3C-8
Diagnosa ..........................................................3C-3 Melepas dan Memasang Steering Lock
Pemeriksaan dan Perbaikan Setelah Assy (Ignition Switch)....................................3C-9
Kecelakaan ...................................................3C-3 Memeriksa Adjustable Steering Column
Release Lever (Tuas Tilt Steering) .............3C-10
Perawatan ........................................................3C-3
Melepas dan Memasang Steering Lower
Melepas dan Memasang Steering Wheel .....3C-3 Shaft............................................................3C-10
Melepas dan Memasang Combination Pemeriksaan Steering Column Setelah
Switch............................................................3C-4 Kecelakaan .................................................3C-12
Pemeriksaan Combination Switch.................3C-5
Spesifikasi Momen Pengencangan .............3C-13
Melepas dan Memasang Steering Column
Assembly.......................................................3C-6 Special Tool...................................................3C-13
3C-2 STEERING WHEEL DAN COLUMN
Uraian Umum
Steering column tipe double tube ini memiliki tiga keuntungan tambahan sebagai fungsi steering:
• Column menyerap energy. didisain untuk meredam benturan yang terjadi di bagian ujung depan.
• Kunci kontak dan pengunci terpasang pada column ini.
• Dengan column terkunci, kunci kontak dan setir tidak dapat dioperasikan, hal ini untuk menghindari pencu-
rian.
Untuk mengoptimalkan fungsi penyerapan energi, gunakan screw, mur dan baut serta momen pengencangan
yang sesuai dengan spesifikasi
Saat column assy. dilepas dari kendaraan, lakukan dengan hati-hati. Gunakan steering wheel puller yang dian-
jurkan untuk menghindari kerusakan di bagian ujung steering shaft, pemasangan yang miring , terjatuh hingga
mempengaruhi panjang dan posisi column.
1. Steering wheel 3. Steering column upper cover 5. Steering column assembly 7. Steering wheel pad
2. Combination switch 4. Steering column lower cover 6. Steering lower shaft 8. Tilt steering
STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-3
Diagnosa
Untuk diagnosa steering wheel, steering column dan steering shaft lower assembly, lihat bab 3.
Perawatan
Melepas dan Memasang Steering Wheel
Melepas
PERHATIAN:
Jangan memukul ujung shaft. Hal ini dapat menyebabkan
kendurnya plastik pin yang menjaga panjang desain col-
umn.
3C-4 STEERING WHEEL DAN COLUMN
Memasang
Memasang
PERHATIAN:
Ketika memasang lower cover dan upper cover, hati-hati
agar combination switch lead wire tidak tersangkut di
antara cover.
PERHATIAN:
Jika steering column dilepas dari kendaraan, column mudah sekali rusak. Jika column assy. terjatuh
di bagian ujungnya dapat menyebabkan steering shaft rusak atau plastic shear pinkendur yang akan
mempengaruhi panjang column pada column assy. sehingga bengkok atau berubah bentuk.
Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan desain collapsible column.
Ketika mengendurkan mur dan baut steering column, pastikan steering column assy. dan steering
upper shaft assy. telah dipisahkan. Mengendurkan dengan steering column assy. dan steering upper
shaft assy. telah dipasang sebelumnya dapat mengakibatkan kerusakan pada upper joint dan mount-
ing bracket steering upper shaft assy.
CATATAN:
Untuk memperbaiki steering column atau komponennya, lepas steering wheel. Tetapi untuk melepas
steering column untuk memudahkan perbaikan komponen pada instrument panel, biarkan steering
wheel terpasang pada steering column.
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas steering wheel dan combination switch assembly, jika perlu. Lihat “Steering Wheel” dan “Combina-
tion Switch Assembly”.
Lakukan prosedur berikut ini jika steering wheel atau combination switch tidak dilepas.
a) Putar steering wheel hingga ban depan kendaraan pada posisi lurus.
b) Putar kunci kontak ke posisi “LOCK” dan lepas kunci.
3) Luruskan tanda (4) pada upper joint (1) dan shaft (column
side) untuk memudahkan saat pemasangan.
4) Kendurkan baut upper joint (3) (sisi lower shaft) kemudian
lepas baut upper joint (2) (sisi column).
5) Geser upper joint assy. ke sisi lower shaft (searah tanda
panah sebagaimana pada gambar).
Memasang
PERHATIAN:
Setelah tightening steering column mounting bolts,
kemudian kencangkan steering shaft joint bolts.
6) Untuk steering yang dilengkapi dengan tilt steering, naik dan
turunkan tuas tilt steering (10).
Kemudian kunci pada posisi tertinggi.
7) Kencangkan baut steering shaft lower joint (1), mur mount-
ing steering column (3), baut steering shaft upper joint (4)
(sisi column) dan baut steering shaft upper joint (5) (sisi pin-
ion) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur dan baut mounting steering column
(a) : 14 N·m (1.4 kg-m, 10.0 lb-ft)
Baut steering shaft joint
(b) : 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
3C-8 STEERING WHEEL DAN COLUMN
Prosedur Pemeriksaan
3) Periksa steering shaft joints (2) dan shaft (1) dari kerusakan
seperti retak, patah, tidak berfungsi atau play terlalu besar.
Jika ada yang rusak, ganti column assy., upper joint assy.
atau lower shaft.
4) Periksa putaran steering shaft.
Jika ada yang rusak, ganti column assembly.
5) Periksa steering shaft dan column dari bengkok, retak atau
berubah bentuk. Jika ada yang rusak, ganti
STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-9
CATATAN:
Hati-hati saat menggunakan center punch, jangan meru-
sak komponen aluminum steering lock body .
3) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan lepas
steering lock assy. dari steering column.
1. Center punch (dengan sharp point
2. Steering lock mounting bolts
Memasang
PERHATIAN:
Jangan memutar steering wheel saat steering shaft lower
joint dilepas.
Melepas
Memasang
CATATAN:
Kendaraan yang mengalami kecelakaan akan terjadi
kerusakan di bagian bodinya, dimana steering column
mengalami benturan, sehingga mengakibatkan kerusa-
kan atau steering column menjadi tidak lurus.
Prosedur Pemeriksaan
Special Tool
09944-36011
Steering wheel remover
SUSPENSI DEPAN 3D-1
BAB 3D
SUSPENSI DEPAN
CATATAN:
• Pengencangan di bagian suspensi depan sangat penting artinya karena mempengaruhi performa
sistim dan komponen lainnya, mengabaikan bagian ini dapat menimbulkan biaya perbaikan yang
besar. Penggantian komponen di bagian ini harus dilakukan dengan nomor part yang sama, dan
memperhatikan momen pengencangan untuk keawetan komponen di bagian ini.
• Jangan dipanaskan, pengelasan atau usaha untuk meratakan bagian suspensi depan. Ganti
komponen yang rusak dengan yang baru.
3D
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................3D-2 Strut Assembly..............................................3D-7
Konstruksi Suspensi Depan ..........................3D-2 Melepas dan Memasang Strut Assembly .....3D-8
Diagnosa ..........................................................3D-3 Membongkar dan Merakit Strut Assy............3D-9
Melepas dan Memasang Control Arm dan
Tabel Diagnosa .............................................3D-3
Bushing Suspensi .......................................3D-11
Memeriksa Stabilizer Bar, Stabilizer Bar
Memeriksa Control Arm dan Bushing
Joint dan Bushing..........................................3D-3
Suspensi .....................................................3D-12
Memeriksa Compression Rod dan
Melepas dan Memasang Compression
Bushing .........................................................3D-4
Rod .............................................................3D-13
Memeriksa Strut Assembly ...........................3D-4
Komponen Wheel Hub dan Steering
Memeriksa Control Arm Suspensi, Steering
Knuckle .......................................................3D-14
Knuckle dan Wheel Hub................................3D-5
Melepas dan Memasang Wheel Hub dan
Memeriksa Suspension Control Arm Joint ....3D-5
Steering Knuckle.........................................3D-14
Memeriksa Pengencangan Suspensi
Depan............................................................3D-6 Spesifikasi Momen Pengencangan .............3D-18
Memeriksa Roda, Mur Roda dan Bearing .....3D-6 Material Service.............................................3D-19
Perawatan Kendaraan.....................................3D-7 Special Tool...................................................3D-19
3D-2 SUSPENSI DEPAN
Uraian Umum
Konstruksi Suspensi Depan
1. Strut assembly 7. Stabilizer joint Do not reuse. 45 N.m (4.5 kg-m, 32.5 50 N.m (5 kg-m, 36.0 lb-
lb-ft) ft)
2. Stabilizer bar 8. Tie rod 82 N.m (8.2 kg-m, 59.5 95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0
lb-ft) lb-ft) lb-ft)
3. Steering knuckle 9. Wheel hub 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 50 N.m (5 kg-m, 36.0 lb- 50 - 80 N.m (5 - 8 kg-m,
lb-ft) ft) 36.0 - 58.0 lb-ft)
4. Wheel 10. Suspension frame 250 N.m (25 kg-m, 100 N.m (10 kg-m, 72.0 55 N.m (2.5 kg-m, 18.0
181.0 lb-ft) lb-ft) lb-ft)
5. Suspension control arm 11. Compression rod 85 N.m (8.5 kg-m, 61.5 53 N.m (5.3 kg-m, 38.5
lb-ft) lb-ft)
6. Vehicle body [A] : Forward 95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 43 N.m (4.3 kg-m, 31.0
lb-ft) lb-ft)
SUSPENSI DEPAN 3D-3
Diagnosa
Tabel Diagnosa
Lihat “Tabel Diagnosa” pada bab 3.
Periksa kerusakan.
Jika rusak, ganti.
Joint
CATATAN:
Stabilizer joint tidak dapat dilepas.
Jika ada kerusakan diantara keduanya, stabilizer joint assembly
harus diganti.
Bushing
Periksa kerusakan.
Jika rusak, ganti.
Bushing
CATATAN:
Control arm suspensi dan arm joint tidak dapat dipisah.
Perawatan Kendaraan
Strut Assembly
Komponen
4. Strut bearing: 10. Mur support strut. 95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 lb-ft)
5. Coil spring upper seat 11. Mur braket strut [A] Depan
6. Coil spring seat 12. Baut braket strut
3D-8 SUSPENSI DEPAN
PERHATIAN:
• Gantung caliper dengan hook (3) atau sejenisnya
untuk mencegah brake hose (4) dari tertekuk dan ter-
puntir atau tertarik.
• Jangan mengoperasikan pedal rem saat pad dilepas.
CATATAN:
Tahan strut sehingga tidak lepas.
10) Lepas strut assembly.
SUSPENSI DEPAN 3D-9
Memasang
Pasang strut assembly dengan prosedur terbalik dari melepas,
perhatikan instruksi berikut.
• Pasang baut braket strut (1) dari arah belakang seperti pada
gambar.
• Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur bracket Strut (a): 95 N·m (9.5 kg-m, 68.5 lb-ft)
Mur support strut (b): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Mur strut (c): 82 N·m (8.2 kg-m, 59.5 lb-ft)
Mur joint (d): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
PERHATIAN:
• Ketika memasang brake hose jangan sampai terpuntir.
• Pasang E-ring (3) sejauh mungkin dari bracket (2)
sebagaimana gambar.
• Kencangkan baut roda sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
• Setelah pemasangan, periksa front wheel alignment sesuai
“Pemeriksaan Awal untuk Front Alignment” di bab 3A.
A : Depan
2) Lepas mur strut saat coil spring ditekan dan rebound stopper
strut (1) ditahan ragum (2).
3) Bongkar strut assembly.
3D-10 SUSPENSI DEPAN
Merakit
Untuk memasang (merakit), kebalikan dari prosedur mem-
bongkar, perhatikan instruksi berikut.
• Berikan grease pada strut bearing (1) dan bagian strut rod
yang bergesekan (2).
Memasang
CATATAN:
Ketika press fit bushing, berikan air sabun dibagian luar
bushing untuk mempermudah pekerjaan.
3D-12 SUSPENSI DEPAN
CATATAN:
Jangan kencangkan baut suspension arm terlalu ken-
cang. Kencangkan baut tersebut sesuai momen spesi-
fikasi saat kendaraan berada diatas lift dan tanpa beban.
3) Pasang compression rod ke suspension arm.
Kencangkan mur rod tersebut dengan kekuatan tangan.
4) Pasang ball stud ke knuckle.
5) Kencangkan semua baut dan mur kecuali baut suspension
arm.
Momen pengencangan
Suspension arm castle nut (a): 53 N.m (5.3 kg-m, 38.5 lb-ft)
Mur compression rod (b): 50 N.m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)
6) Pasang split pin to ball joint stud dan mur castle.
7) Pasang wheel dan lower vehicle.
Kencangkan baut suspension arm sesuai momen spesi-
fikasi.
Momen pengencangan
Baut suspension arm (c): 100 N.m (10.0 kg-m, 72.0 lb-ft)
8) Periksa toe dan setel jika perlu.
Memasang
PERHATIAN:
• Kaitkan caliper dengan hook (3) atau sejenisnya untuk
mencegah brake hose (4) tertekuk dan terpuntir atau
tertarik.
• Jangan menginjak pedal rem saat pad dilepas.
3) Lepas tie rod end (1) dari knuckle (2) dengan menggunakan
special tool.
Special tool
(A) : 09913-65230
SUSPENSI DEPAN 3D-15
PERHATIAN:
Jangan merusak dust cover disc brake .
15) Lepas stud bolts dari hub roda.
Memasang
Pasang knuckle dengan prosedur terbalik dari melepas, perhati-
kan instruksi berikut.
1) Pasang stud bolts (1) baru pada lubang hub.
Putar stud perlahan sehingga lurus dengan baut aslinya.
PERHATIAN:
Jangan gunakan kembali sirklip bearing roda dan oil seal
bekas. Gunakan yang baru saat pemasangan.
Special tool
(A) : 09924-74510
(B) : 09944-88210
SUSPENSI DEPAN 3D-17
PERHATIAN:
• Berikan lithium grease (a) secara merata pada permu-
kaan bibir oil seal dan bagian yang bergesekan.
Pasang oli seal hingga lurus dengan ujung permukaan
bearing, seperti pada gambar.
• Pasang oil seal (1) dengan baik seperti pada gambar.
PERHATIAN:
Tidak boleh ada retak pada lock nut.
Ganti mur yang retak dengan yang baru.
3D-18 SUSPENSI DEPAN
10) Pasang hub cap (1) dengan menggunakan general tool (A).
PERHATIAN:
• Ketika memasang hub cap, ketuk general tool dengan
palu perlahan di beberapa tempat hingga rapat dengan
knuckle.
• Ganti hub cap dengan yang baru setiap melakukan
pembongkaran untuk penggantian wheel bearing.
Celah (a) : Max 0.2 mm
(A) : General tool
Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Strut bearing
(99000-25010)
Lithium grease SUPER GREASE E • Permukaan bearing roda.
(99000-25050)
Special Tool
09940-71431
Spring compressor
SUSPENSI BELAKANG 3E-1
BAB 3E
SUSPENSI BELAKANG
PERINGATAN:
Saat kendaraan diangkat, lakukan di titik dongkrak yang benar. Lihat petunjuknya di bab 0A.
CATATAN:
• Pengencangan pada bagian suspensi depan sangat penting artinya dalam menunjang kemampuan
kerja bagian vital lainnya. Mengabaikan pengencangan di bagian suspensi dapat menyebabkan
biaya perbaikan yang mahal. Gantilah komponen sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan harus diperhatikan untuk keawetan komponen kendaraan.
3E
• Jangan memanaskan, menempa atau meluruskan komponen suspensi. Ganti dengan yang baru,
untuk menghindari kerusakan komponen.
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................3E-2 Komponen Leaf Spring ................................. 3E-7
Diagnosa ..........................................................3E-3 Melepas dan Memasang Leaf Spring ........... 3E-8
Tabel Diagnosa .............................................3E-3 Komponen Axle Belakang........................... 3E-12
Memeriksa Shock Absorber Belakang ..........3E-3 Melepas dan Memasang Axle Shaft dan
Memeriksa Leaf Spring dan Bump Bearing Roda Belakang .............................. 3E-13
Stopper..........................................................3E-3 Melepas dan Memasang Oil Seal Axle
Memeriksa Bushing Leaf Spring Depan........3E-3 Shaft Belakang............................................ 3E-17
Memeriksa Disc, Mur dan Bearing Roda.......3E-4 Melepas dan Memasang Axle Housing
Belakang ..................................................... 3E-18
Perawatan Kendaraan.....................................3E-5
Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 3E-20
Komponen Shock Absorber Belakang ..........3E-5
Melepas dan Memasang Shock Absorber Material Service............................................. 3E-21
Belakang .......................................................3E-5 Special Tool................................................... 3E-21
3E-2 SUSPENSI BELAKANG
Uraian Umum
Suspensi belakang menggunakan tipe leaf spring, terdiri dari leaf spring, axle housing, axle shaft dan bump
stopper. Kedua ujung leaf spring depan dan belakang terhubung ke bodi melalui bushing.
Axle housing terpasang di bagian kiri dan kanan leaf spring dengan spring seat dan U bolt.
Kedua shock absorber (kiri & kanan) terpasang dengan bagian bawahnya pada spring seat dan bagian atasnya
ke bodi kendaraan, semuanya melalui rubber bushing.
[A] Tipe rigid clamp 9. Baut tengah leaf spring 19. Brake drum
[B] Tipe Iso clamp 10. Bump stopper belakang 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)
1. Shock absorber belakang 11. Leaf spring seat 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
2. Leaf spring 12. Leaf spring clamp plate 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
3. Bushing depan leaf spring 13. Leaf spring pad 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
4. Shackle pin 14. Axle shaft belakang 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
6. Bushing shackle pin No.1 16. Oil seal axle shaft belakang
: Berikan Lithium grease 99000-25010 pada bibir oil
seal.
7. Bushing shackle pin No.2 17. Axle housing belakang
: Berikan water tight sealant 99000-31090 to joint of
brake back plate dan belakang axle housing.
8. U-bolt 18. Brake back plate
SUSPENSI BELAKANG 3E-3
Diagnosa
Tabel Diagnosa
Lihat “Tabel Diagnosa” di Bab 3.
1 PERINGATAN:
Saat menangani shock absorber belakang (1) dimana ter-
dapat gas bertekanan tinggi, perhatikan hal-hal berikut.
• Jangan dibongkar.
• Jangan diletakkan dekat api.
• Jangan disimpan di tempat yang panas.
• Sebelum dilepas, buat lubang (sekitar diameter 3 mm
(0.12 in.)) (2) seperti tanda panah pada gambar kemu-
dian biarkan gas dan oli keluar.
Pisahkan bagian ini, dikhawatirkan gas keluar bersama
serbuk besi yang membahayakan.
“a”
Perawatan Kendaraan
Komponen Shock Absorber Belakang
2 (a)
4
5
5
4 2 (a)
1. Shock absorber belakang 3. Bush shock absorber belakang 5. Washer No.2 shock absorber belakang
2. Mur Shock absorber belakang 4. Washer No.1 shock absorber belakang 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
CATATAN:
Shock absorber belakang tidak dapat disetel, tidak dapat
diisi kembali, dan tidak dapat dibongkar.
Ganti shock absorber jika kondisinya tidak standar, ada
kebocoran atau rusak.
Melepas
1) Angkat kendaraan.
1
3E-6 SUSPENSI BELAKANG
Memasang
3) Turunkan dongkrak.
SUSPENSI BELAKANG 3E-7
15
4 7
[A]
5
13
6 (a)
10 (b)
3
14
11
12 (b)
12 (b)
[A] Tipe Iso clamp 4. Shackle pin 9. Baut depan leaf spring 14. Leaf spring pad
F Bagian depan kendaraan 5. Shackle plate 10. Mur depan leaf spring 15. Axle housing
1. U-bolt 6. Shackle nut 11. Leaf spring seat 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
2. Bump stopper belakang 7. Bushing shackle pin No.1 12. Mur U-bolt 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)
3. Leaf spring 8. Bushing shackle pin No.2 13. Leaf spring clamp plate
3E-8 SUSPENSI BELAKANG
CATATAN:
2
Jangan biarkan axle housing belakang bergantung pada
selang rem atau pipa. Jika hal ini terjadi, maka selang
rem atau pipa akan rusak.
Untuk mencegahnya, gunakan safety stand (1) untuk
1
menyangga axle housing belakang (2).
1
SUSPENSI BELAKANG 3E-9
2
3
7) Lepas baut (1) dan mur (2) depan leaf spring, kemudian
lepas leaf spring (3).
1
3
Memasang
CATATAN:
Leaf spring assy. kiri dan kanan tidak sama. Hal ini harus
diperhatikan saat memasang.
1
3
2
1
3
SUSPENSI BELAKANG 3E-11
5
2
1
CATATAN:
[A] [B]
Kencangkan 4 mur U-bolt sama rata, sehingga besar “a”
1
sama pada keempat titik.
Momen pengencangan
Mur U-bolt (a): 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)
2, (a)
“a”
[A]: Tipe rigid clamp [B]: Tipe Iso clamp
(a)
3E-12 SUSPENSI BELAKANG
11) Pasang roda (1) dan kencangkan mur roda (2) sesuai spesi-
1
fikasi.
2 Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
(a)
1. Axle housing belakang 6. Brake back plate 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
: Berikan water tight sealant 99000-31090 pada
joint brake back plate dan axle housing belakang.
2. Axle shaft belakang 7. Mur brake back plate 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
10) Untuk melepas retainer ring (1) dari axle shaft (3), gerinda
dua bagian bearing retainer ring (2) hingga cukup tipis sep-
erti pada gambar.
PERHATIAN:
Hati-hati saat menggerinda, jangan sampai terkena shaft.
3E-14 SUSPENSI BELAKANG
12) Lepas bearing (2) dari shaft (1) dengan menggunakan mesin
press (3).
13) Lepas brake back plate.
14) Lepas stud bolt (1) dengan menggunakan mesin press (2).
SUSPENSI BELAKANG 3E-15
Memasang
Pasang komponen dengan urutan terbalik saat melepas, dan per-
hatikan hal-hal berikut:
1) Luruskan antara tanda stud bolt baru (1) dan flange, pasang
stud bolt baru (1) dengan cara mengencangkan mur (2) sep-
erti pada gambar.
3. Washer
4. Flange axle shaft
PERHATIAN:
• Hati-hati jangan merusak bagian luar retainer ring.
• Saat mengepress bearing, jangan menekan bagian luar
bearing [diameter].
• Press-fit bearing roda (1) hingga menyentuh stepped
part axle shaft.
• Press-fit retainer ring (2) hingga menyentuh bearing
(1).
4) Pasang oil seal axle shaft baru dan berikan grease pada
bibir oil seal, lihat “Melepas dan Memasang Oil Seal Axle
Shaft Belakang ” pada bab ini.
5) Bersihkan dan berikan sealant pada permukaan axle hous-
ing (1) yang bersentuhan dengan brake back plate.
CATATAN:
Bersihkan sealant yang lama sebelum memberikan seal-
ant baru.
3, (b) CATATAN:
2
Saat memasang axle shaft belakang, hati-hati jangan
sampai merusak bibir oil seal pada axle housing.
1, (a)
Momen pengencangan
Mur brake back plate (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
7) Pasang pipa rem (2) ke wheel cylinder dan kencangkan pipa
rem flare nut (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
4 Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft)
(c)
8) Pasang kabel rem tangan (4) ke brake back plate.
Momen pengencangan
Mur cap kabel rem tangan (c): 9.0 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft)
9) Pasang brake shoe sesuai “Melepas dan Memasang Brake
Shoe” di Bab 5.
10) Pasang brake drum. Untuk lengkapnya, lihat “Melepas dan
Memasang Brake Drum” di Bab 5.
11) Isi Kembali axle housing (differential) belakang dengan oli
baru, lihat “Mengganti Oli Differential” pada Bab 7F.
12) Isi reservoir dengan minyak rem dan lakukan bleeding sistim
rem, lihat “Bleeding Sistim Rem” di Bab 5.
13) Pasang roda (1) dan kencangkan mur roda (2) sesuai spesi-
1
fikasi.
2 Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
(a)
14) Tekan pedal rem sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs) tiga hingga
lima kali agar celah drum-ke-shoe tepat.
15) Setelah selesai, tarik rem tangan sebesar 200 N (20 kg, 44
lbs) lima hingga tujuh kali agar celah drum-ke-shoe tepat.
Setel kabel rem tangan (penyetelan, lihat “Memeriksa dan
Menyetel Rem Tangan” di Bab 5).
16) Turunkan dongkrak.
17) Pastikan brake drum tidak bergesek dan pengereman ber-
fungsi dengan baik.
18) Lakukan tes rem (rem kaki dan rem tangan).
(Untuk tes pengereman, lihat “Tes Pengereman” di Bab 5.)
19) Periksa kebocoran oli.
SUSPENSI BELAKANG 3E-17
Memasang
CATATAN:
• Pastikan oil seal tidak miring saat dipasang.
• Pasang oil seal dengan benar seperti pada gambar.
Special tool
(A): 09913-85210
“A”: Grease 99000-25010
3. Sisi differential
3
2
4 3
Memasang
Pasang komponen yang dilepas dengan kebalikan dari urutan
melepas dan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1) Pasang baut leaf spring tengah (1), mur pada lubang axle
housing belakang (2) dan spring seat.
(a)
4, (a)
Material Service
Recommended SUZUKI product
Material Penggunaan
(Nomoar Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE (A) • Oil seal axle shaft
(99000-25010)
Water tight SUZUKI SEALING COMPOUND 366E • Joint seam axle housing
sealant (99000-31090)
Minyak rem DOT 3 atau SEA J1703 • Tangki reservoir
Sealant Lihat “Penggantian Oli Differential Bela- • Joint seam differential dan axle housing
Oli kang” di Bab 7F. • Differential (axle housing belakang)
Special Tool
BAB 3F
DAFTAR ISI 3F
Uraian Umum................................................... 3F-2 Roda dan Ban ............................................... 3F-5
Ban ................................................................ 3F-2 Mencocokkan Ban dan Roda (Kendaraan
Roda.............................................................. 3F-2 dengan Velg Baja)..................................... 3F-5
Mengganti Ban .............................................. 3F-2 Tekanan Ban............................................. 3F-5
Mengganti Roda ............................................ 3F-3 Plakat Ban................................................. 3F-6
Mur dan Baut Stud Roda Metrik .................... 3F-3 Rotasi Ban................................................. 3F-6
Diagnosa .......................................................... 3F-4 Perawatan ........................................................ 3F-7
Tabel Diagnosa ............................................. 3F-4 Melepas dan Memasang Roda ..................... 3F-7
Balancing Roda ............................................. 3F-4 Melepas dan Memasang Ban ....................... 3F-7
Perawatan dan Penyetelan Ringan................ 3F-5 Perbaikan Ban........................................... 3F-8
Spesifikasi Momen Pengencangan ............... 3F-8
3F-2 RODA DAN BAN
Uraian Umum
Ban
Kendaraan ini menggunakan ban ukuran 185/80 R14, 185 R14C atau 195/65 R15 jenis tubeless, hal ini
dirancang untuk kenyamanan pemakaian dengan beban penuh pada kecepatan tinggi dengan tekanan angin
ban sesuai spesifikasi.
Tekanan ban yang sesuai spesifikasi dan kebiasaan berkendara sangat mempengaruhi keawetan ban. Beban
berat, kecepatan tinggi dan pengereman yang tiba-tiba mempercepat kerusakan ban.
Roda
Standar perlengkapan roda menurut bahan yang digunakan adalah baja 14 x 5J atau 14 x 51/2J
Mengganti Ban
Bila ban perlu diganti, ganti dengan ban yang sesuai dengan spesifikasi, keterangan mengenai ban dan ukuran
tekanan angin ban terdapat pada plakat. Penggunaan ban yang tidak sesuai spesifikasi kemungkinan akan
berefek pada pengendaraan, handling, kalibrasi speedometer/odometer serta berubahnya ground clearance.
CATATAN:
Jangan menggunakan jenis dan ukuran ban yang berbeda, hal ini akan menyulitkan pengemudian
dan dapat menimbulkan bahaya.
Lakukan penggantian kedua ban pada axle yang sama, jika hanya satu ban yang akan diganti, pasangkan den-
gan ban yang paling bagus kembangnya, untuk keseimbangan saat pengereman.
Mengganti Roda
Roda harus diganti bila kondisinya penyok/lingkarannya tidak
bulat dan ada kebocoran udara pada bagian yang dilas atau
lubang bautnya membesar serta berkarat.
Roda dengan lingkaran yang tidak bulat/rata dapat menimbulkan
getaran.
Penggantian roda harus disesuaikan dengan ukuran beban,
diameter, lebar velg, konfigurasi mounting dan off-set aslinya. .
Roda dengan ukuran tidak sesuai ketentuan dapat
mempengaruhi keawetan bearing, pendingin rem, kalibrasi
speedometer/odometer, jarak bodi/chasis dengan permukaan
jalan.
Untuk mengukur run-out roda, gunakan dial indicator yang aku-
rat. Pengukuran ban dapat dilakukan dengan ban terpasang atau
dilepas.
Ukur lateral runout dan radial runout pada sisi dalam dan sisi luar
rim.
Atau hasil pengukuran run-out tidak sesuai spesifikasi dan tidak
dapat dibalancing lagi, roda/ban harus diganti..
Batas lateral runout “a” : 1.20 mm (0.047 in.)
Batas radial runout “b” : 0.70 mm (0.027 in.)
Diagnosa
Tabel Diagnosa
Lihat Bab 3 “Tabel Diagnosa”.
Balancing Roda
Ada 2 jenis Balancing Roda : Statis dan Dinamis.
Balancing statis, seperti pada gambar, adalah penyebaran beban
secara merata ke seluruh bagian roda. Roda yang tidak balance
secara statis menyebabkan guncangan yang disebut tramp. Hal
ini sering menyebabkan keausan ban.
1. Heavy spot roda tramp [A] : Sebelum perbaikan
2. Balance weights addition point [B] : Perbaikan beban
3. C/L spindle
PERINGATAN:
Batu atau kotoran lain yang terdapat di bagian kembang harus dibersihkan terlebih dahulu untuk
menghindari bahaya saat ban berputar dan agar hasil balancing lebih akurat.
Periksa ban dari kerusakan, kemudian lakukan balancing sesuai rekomendasi/petunjuknya.
Off-vehicle Balancing
Alat Off-Vehicle Balance sistim elektronik memiliki akurasi yang lebih baik dibanding On-Vehicle Balance,
disamping lebih mudah menggunakannya, juga dapat membalance secara dinamis, akurasinya mencapai 1/8
ons.
On-vehicle Balancing
Balancing roda dengan alat On-Vehicle Balance terdapat bermacam-macam cara tergantung dari pabrik yang
mengeluarkan alat tersebut. Ikuti petunjuk/manual untuk penggunaannya.
RODA DAN BAN 3F-5
Stud
Jika stud patah, lihat Bab 3E (belakang) atau Bab 3D (depan) untuk Catatan dan prosedur penggantian.
Tekanan Ban
Tekanan ban akan berpengaruh pada pengendaraan yang stabil, nyaman, dan keawetan ban.
Pemeriksaan tekanan ban dilakukan saat ban dingin ( setelah 3 jam atau lebih) harus dilakukan setiap bulan
secara berkala dengan memperhatikan spesifikasi pada plakat yang ada pada sisi panel instrumen
Selama pengendaraan, adalah hal yang normal jika ban menjadi panas, jangan mengurangi tekanan ban saat
panas, karena akan sangat berkurang lagi saat ban kembali dingin.
Tekanan ban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan:
• Setir keras
• Ban meledak.
• keausan ban di bagian tengah.
Tekanan ban yang berbeda antar kiri dan kanan dapat menyebabkan:
• Pengereman tidak normal.
• Setir menarik ke samping.
• Pengendalian tidak nyaman
• Percepatan tidak normal.
Tutup pentil harus dipasang untuk menjaga masuknya debu dan air.
Tekanan ban yang terlalu rendah dapat menyebabkan:
• Ban berbunyi saat belok.
• Setir keras.
• Keausan ban di bagian ujung kembang.
• Velg ban patah.
• Kawat ban putus.
• Ban panas.
• Pengendalian tidak nyaman.
• Bahan bakar boros.
3F-6 RODA DAN BAN
Plakat Ban
Plakat ban terdapat di ujung instrumen panel sisi pengemudi
yang berisikan seluruh informasi mengenai ban (beban maksi-
mum, ukuran dan tekanan ban yang diperbolehkan).
Rotasi Ban
Perawatan
Melepas dan Memasang Roda
Melepas
CATATAN:
Jangan gunakan pemanasan untuk mengendurkan roda
karena akan mengurangi keawetan roda dan merusak
bearing roda .
Memasang
CATATAN:
Sebelum memasang roda, lepas karat pada permukaan
dudukan roda dan drum rem atau permukaan dudukan
disc dengan cara digosok atau menggunakan kawat besi.
Jika pemasangan roda tidak memperhatikan kebersihan
di bagian ini, dapat menyebabkan kendurnya mur, yang
memungkinkan lepasnya roda saat berjalan.
Momen pengencangan
Mur roda (a) : 100 N·m (10.0 kg-m, 72.5 lb-ft)
PERINGATAN:
Untuk mencegah bahaya, jangan berdiri di atas ban saat
dipompa, dan sesuaikan tekanan ban sesuai spesifikasi /
jangan melebihi 240 kPa (35 psi).
Perbaikan Ban
Banyak cara dan bahan yang digunakan untuk memperbaiki ban.
Tidak semua jenis ban dilengkapi informasi mengenai cara dan
kapan ban harus diperbaiki.
Untuk melakukan perbaikan, mintalah cara perbaikan ke pabrik
ban tersebut.
BAB 4B
PROPELLER SHAFT
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................4B-1 Perawatan Kendaraan ....................................4B-2
Propeller Shaft ..............................................4B-1 Propeller Shaft .............................................. 4B-2
Diagnosa ..........................................................4B-1 Memeriksa Kendaraan.................................. 4B-2
Diagnosa Propeller Shaft ..............................4B-1 Melepas dan Memasang Propeller Shaft...... 4B-3
Memeriksa Propeller Shaft Joint ...................4B-2 Memeriksa Propeller Shaft............................ 4B-4
Spesifikasi Momen Pengencangan ...............4B-4
4B
Uraian Umum
Propeller Shaft
Universal joint tidak membutuhkan perawatan. Pada propeller shaft sudah terdapat pelumas, propeller shaft ini
tidak dapat ditambah pelumas. Universal joint harus diganti jika bunyi atau aus.
Propeller shaft sudah dalam kondisi balance. Perbaiki dengan hati-hati sehingga balance dapat terjaga dengan
baik.
Diagnosa
Diagnosa Propeller Shaft
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
• Baut universal joint kendur Kencangkan baut universal joint.
Bunyi tidak normal • Spider bearing aus atau lengket Ganti propeller shaft.
• Spider aus Ganti propeller shaft.
Getaran • Propeller shaft berubah bentuk Ganti
4B-2 PROPELLER SHAFT
Perawatan Kendaraan
Propeller Shaft
Memeriksa Kendaraan
• Periksa baut propeller shaft dari kemungkinan kendur. Jika
ada yang kendur, kencangkan sesuai spesifikasi.
• Periksa propeller shaft joints dari kemungkinan aus, bunyi
dan rusak. Jika ada, ganti.
PROPELLER SHAFT 4B-3
PERHATIAN:
• Jangan sampai merusak oil seal extension case trans-
mission untuk menghindari kebocoran oli, lepas pro-
peller shaft dengan hati-hati.
• Jangan sampai ada benda asing yang masuk ke trans-
missi, berikan tutup di bagian ujung belakang exten-
sion housing oil seal.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, pasang propeller shaft dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
• Saat memasang propeller shaft ke rear differential, tepatkan
tandanya (1).
Jika tidak, dapat menimbulkan getaran saat berkendara.
• Berikan oil di bagian sliding yoke
• Kencangkan baut-baut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut-baut propeller shaft (a) : 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 Ib-ft)
4B-4 PROPELLER SHAFT
1. Sisi transmisi
2. Sisi differential
Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut propeller shaft 50 5.0 36.5
REM 5-1
BAB 5
6F1
6F2
REM 6G
6H
6K
CATATAN:
Pengencangan di bagian rem sangat penting artinya dan dapat mempengaruhi kinerja komponen dan 7A
sistim penting lainnya, dan/atau mengabaikannya dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar. 7A1
Penggantian harus dilakukan dengan nomor part atau dengan kualitas yang sama. Perhatikan momen 7B1
pengencangan saat pemasangan untuk keawetan komponen. Pengelasan tidak diperkenankan di 7C1
bagian ini, karena dapat berakibat pada kerusakan dan melunakkan sifat metalnya.
7D
7E
7F
DAFTAR ISI
8A
Uraian Umum.................................................... 5-2 Memeriksa Master Cylinder Assy. ............... 5-21 8B
Diagnosa ........................................................... 5-3 Melepas dan Memasang Brake Booster...... 5-21
Melepas dan Memasang BPV (Blend 8C
Tes Pengereman............................................ 5-3
Kebocoran Minyak Rem ................................. 5-3 Proportioning Valve) .................................... 5-24
Minyak Rem Yang Tidak Standar atau Memeriksa BPV (Blend Proportioning Valve) 5-24 5
Terkontaminasi............................................... 5-3 Lokasi Komponen Pedal Rem dan Bracket . 5-25
Tabel Diagnosa .............................................. 5-4 Melepas dan Memasang Pedal Rem 9
dan Bracket.................................................. 5-26
Pemeriksaan dan Penyetelan.......................... 5-6
Melepas dan Memasang Switch Lampu Rem 5-27
Bleeding Sistim Rem ...................................... 5-6 Lokasi Komponen Rem Depan .................... 5-28 10
Memeriksa Tinggi Bebas Pedal Rem ............. 5-8 Melepas dan Memasang Disc 10A
Memeriksa dan Menyetel Switch Lampu Rem 5-8 Brake Pad Depan......................................... 5-29
Memeriksa Ayunan Pedal .............................. 5-9 10B
Memeriksa Disc Brake Pad Depan .............. 5-30
Memeriksa Play Pedal Rem ........................... 5-9 Memeriksa Disc Brake Depan ..................... 5-31
Memeriksa Jumlah Minyak Rem .................. 5-10 Memeriksa Caliper Carrier ........................... 5-32
Memeriksa Selang dan Pipa Rem................ 5-10 Melepas dan Memasang Disc Brake
Memeriksa Master Cylinder.......................... 5-10 Caliper Depan .............................................. 5-32
Memeriksa Disc Brake ................................. 5-11 Memeriksa Disc Brake Caliper Boot Depan. 5-34
Memeriksa Brake Pad .................................. 5-11 Membongkar dan Merakit Disc Brake
Memeriksa Brake Shoe ................................ 5-11 Caliper Depan .............................................. 5-34
Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan ....... 5-12 Melepas dan Memasang Disc Brake Depan 5-38
Menguras Sistim Hidrolik Rem ..................... 5-13 Lokasi Komponen Tromol Rem ................... 5-39
Memeriksa Fungsi Booster .......................... 5-13 Melepas dan Memasang Brake Drum ......... 5-40
Memeriksa Kerapatan Udara ................... 5-13 Memeriksa Komponen Tromol Rem ............ 5-41
Memeriksa fungsi ..................................... 5-14 Melepas dan Memasang Brake Shoe .......... 5-43
Periksa Kerapatan Udara Pada Beban .... 5-14 Melepas dan Memasang Wheel Cylinder .... 5-44
Perawatan Kendaraan.................................... 5-15 Memeriksa Wheel Cylinder .......................... 5-45
Lokasi Komponen Pipa Rem........................ 5-15 Melepas dan Memasang Brake Back Plate . 5-45
Melepas dan Memasang Selang/Pipa Rem . 5-16 Lokasi Komponen Rem Tangan .................. 5-46
Komponen Master Cylinder.......................... 5-17 Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan 5-47
Melepas dan Memasang Reservoir Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan 5-48
Master Cylinder ............................................ 5-17 Spesifikasi Momen Pengencangan .............. 5-50
Melepas dan Memasang Master Material Service.............................................. 5-50
Cylinder Assy. .............................................. 5-19
Special Tool.................................................... 5-51
Membongkar dan Merakit Master
Cylinder Assy. .............................................. 5-20
REM 5-2
Uraian Umum
Saat pedal rem ditekan, terjadi tekanan hidrolik pada master cylinder yang akan menggerakkan piston (dua di
depan dan empat di belakang) .
Blend proportioning valve (BPV) terpasang pada sirkuit antara master cylinder dan rem belakang.
Pada sistim rem ini, disc brake digunakan untuk rem roda depan, tromol rem (leading/trailing shoe) untuk rem
roda belakang.
Sistim rem tangan bekerja secara mekanik. Memberikan gaya pengereman hanya pada roda belakang saja
melalui kabel dan sistim kerja mekanik. Shoe yang sama digunakan untuk pengereman.
Diagnosa
Tes Pengereman
Pengetesan harus dilakukan di jalan yang kering, bersih, halus dan rata serta tidak ramai Pengetesan dilakukan
dengan cara menginjak pedal rem perlahan dan keras di semua kecepatan, untuk mengetahui efektifitas dan
kemampuan pengereman.
Kemudikan kendaraan untuk mengetahui apakah kendaraan menarik ke satu sisi dengan atau tanpa pengere-
man. Jika terjadi, periksa tekanan ban, front wheel alignment dan suspensi depan dari kondisi kendur.
Lihat tabel diagnosa untuk penyebab lainnya.
PERHATIAN:
Jangan mencampur atau menggunakan minyak rem dengan tipe yang berbeda dengan yang tertera
pada tutup reservoir, karena hal ini dapat mengakibatkan kerusakan.
Jangan menggunakan minyak rem bekas, atau dari kemasan yang sudah terbuka segelnya.
Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Rem tidak pakem Ada kebocoran minyak rem Temukan dan perbaiki
Rem overheat Temukan peyebabnya dan perbaiki
Shoe tidak menempel dengan baik pada tromol Perbaiki
rem
Disc brake atau drum lengket dengan oli Bersihkan atau ganti
Brake pad atau kampas lengket dengan oli atau Ganti
basah oleh air
Kampas (pad atau shoe) aus Ganti
Wheel cylinder rusak Perbaiki atau ganti
Caliper assy. rusak Perbaiki atau ganti
Terdapat udara pada sistim Lakukan bleeding
Rem menarik ke satu Kampas pad dan/atau shoe basah atau lengket Ganti
sisi oleh minyak
(rem tidak selaras) Penyetelan celah drum ke shoe tidak tepat Periksa mekanisme auto adusting
(mekanisme auto adjusting tidak bekerja)
Disc dan/atau drum tidak bulat Ganti
Tekanan ban tidak sama Sesuaikan
Wheel cylinder tidak berfungsi Perbaiki atau ganti
Front wheel alignment tidak tepat Setel
Ban tidak sama Gunakan ban yang sama kembang-
nya
Pipa dan selang rem rusak Periksa kerusakan selang dan pipa
rem. Ganti dengan yang baru
Caliper assy. tidak berfungsi Periksa mounting suspensi
Komponen suspensi kendur Periksa mounting suspensi
Caliper kendur Periksa dan kencangkan baut
sesuai spesifikasi.
Noise (bunyi mencicit Kampas depan aus Ganti kampas
saat tidak ada penger- Disc rem terlihat aus Ganti pad
eman)
Ayunan pedal terlalu Sebagian sistim pengereman rusak Periksa sistim rem dan perbaiki jika
dalam (langkah terlalu perlu
besar) Minyak pada reservoir master cylinder kurang Isi reservoir dengan minyak rem
yang tepat
Periksa kebocoran dan udara pada
sistim rem
Periksa lampu peringatan
Bleeding sistim jika perlu
Terdapat udara pada sistim (pedal ngempos) Bleeding sistim.
Sistim rem belakang tidak disetel (mekanisme Perbaiki mekanisme auto adjusting
auto adjusting tidak berfungsi) Setel rem belakang
Brake shoe bengkok Ganti
Brake shoe belakang aus Ganti
5-5 REM
PERHATIAN:
Minyak rem dapat merusak cat. Jika terkena permukaan
cat, bersihkan segera.
CATATAN:
2 Lakukan bleeding dimulai dari wheel cylinder yang ter-
5 6 jauh dari master cylinder.
1. Master cylinder 5. Caliper kiri depan
2. Blend proportioning valve 6. Wheel cylinder kiri belakang
3. Caliper rem kanan depan 7. Depan
4. Wheel cylinder kanan belakang •: Titik bleeding
1) Isi reservoir master cylinder dengan minyak rem dan isi 1 1/2
bagian selama proses bleeding.
1) Periksa celah switch “a” antara pedal rem dan bodi switch
lampu rem.
Celah “a”: 0.5 – 1.5 mm (0.02 – 0.06 in.)
2) Periksa juga fungsi switch lampu rem.
Menyetel
Jika celah antara pedal rem dan bodi switch lampu rem tidak
sesuai spesifikasi, pasang kembali switch lampu rem ke bracket
sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Switch Lampu Rem”.
Celah disetel secara otomatis sesuai spesifikasi saat dipasang
kembali. Jika celah tidak optimal, ganti switch dengan yang baru.
5-9 REM
PERHATIAN:
Jangan menggunakan minyak shock absorber atau min-
yak lainnya yang mengandung mineral. Jangan meng-
gunakan penampung yang telah digunakan oleh minyak
mineral atau basah.
Minyak mineral dapat menyebabkan komponen karet
pada pada sistim hidrolik rem mengembang atau rusak
dan air yang tercampur dapat mendidih. Tutup rapat tem-
pat minyak rem, untuk menghindari kontaminasi.
PERHATIAN:
Jangan mengamplas kampas, Serbuk kasarnya dapat
“f”
menempel pada kampas dan merusak tromol. Jika perlu
perbaikan, ganti dengan yang baru
Ketebalan “f”
Limit: Lihat “Memeriksa Komponen Tromol Rem”.
REM 5-12
Tahan bagian tengah tuas rem tangan dan tarik ke atas dengan
gaya sebesar 200 N (20 kg, 44 lbs) force.
Seperti pada gambar, hitung jumlah takik saat ditarik penuh ke
atas, jumlah takik harus diantara 5 hingga 7.
Periksa juga kedua ban kiri dan kanan apakah sudah terkunci
dengan baik.
Untuk menghitung dengan mudah, dengarkan bunyi “klik” pada
saat menarik tuas rem tangan tanpa menekan tombolnya.
Satu suara klik berarti satu takik.
Jika jumlah takik tidak sesuai spesifikasi, setel kabel dengan
melihat prosedur penyetelan agar sesuai spesifikasi.
CATATAN:
Periksa gigi masing-masing takik dari kerusakan atau
aus. Jika ada yang rusak atau aus, ganti tuas rem tangan.
Menyetel
CATATAN:
Pastikan kondisi berikut ini sebelum menyetel kabel.
• Tidak ada udara pada sistim rem.
• Travel pedal sudah tepat.
• Tekan pedal rem beberapa kali dengan beban sebesar
300 N (30 kg, 66 lbs).
• Tarik tuas rem tangan dengan gaya sebesar 200 N (20
kg, 44 lbs).
JIka kabel rem tangan diganti dengan yang baru, tarik
tuas ke atas beberapa kali dengan gaya sebesar 500 N
(50 kg, 110 lbs).
• Keausan brake shoe belakang tidak melebihi limit, dan
mekanisme self adjusting bekerja dengan baik.
• Jika langkah tuas tuas rem tangan tidak sesuai spesi-
fikasi, kendurkan adjusting nut (1) sejauh mungkin dari
ujung baut. Kemudian tekan pedal rem berulang-ulang
dengan beban sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs) hingga
suara ‘klik’ adjuster actuator tidak terdengar dari drum
brake.
PERHATIAN:
Periksa tromol rem dari gesekan setelah penyetelan.
Langkah rem tangan
Tuas ditarik ke atas dengan gaya 200 N (20 kg, 44 lbs).):
5 hingga 7 takik.
5-13 REM
CATATAN:
Untuk pemeriksaan ini, pastikan tidak ada udara pada
saluran hidrolik.
CATATAN:
Jika rusak, periksa saluran vacuum dan sealing part, dan
ganti jika ada kerusakan komponen.
Jika sudah selesai, ulangi seluruh tes.
Memeriksa fungsi
Perawatan Kendaraan
PERHATIAN:
• Lumasi komponen karet dengan minyak rem yang bersih/baru untuk memudahkan pemasangan.
• Jangan melumasi komponen rem dengan pelumas lain karena dapat merusak komponen karet.
• Jika komponen hidrolik dilepas atau saluran rem dilepas, lakukan bleeding sistim rem.
• Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak dilumasi.
• Minyak rem jangan sampai tertumpah di atas permukaan cat, hal ini dapat merusak permukaan cat.
1. Dari master cylinder primary ke BPV 9. Mur booster Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prosedur
2. Dari master cylinder secondary ke BPV 10. Gasket 9 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft)
3. Dari BPV ke rem kiri depan 11. BPV (Blend proportioning valve) 4.5 N·m (0.45 kg-m, 3.5 lb-ft)
4. Dari BPV ke rem kanan depan 12. Baut BPV 15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)
5. Dari BPV ke rem kanan belakang 13. Baut bracket BPV 16 N·m (1.6 kg-m, 11.6 lb-ft)
6. Dari rem kanan belakang ke rem kiri 14. Baut clamp pipa rem Jangan digunakan kembali.
belakang
7. Master cylinder 15. Mur master cylinder
8. Brake hose belakang 16. Brake pipe flare nut
REM 5-16
PERHATIAN:
Minyak rem jangan sampai tertumpah ke permukaan cat,
permukaan cat dapat rusak karenanya, bilas segera den-
gan air dan lap hingga benar-benar bersih.
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas flexible hose rem, perhati-
kan hal-hal berikut.
PERHATIAN:
Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat pengencangan
baut, jika terpuntir pasang kembali dengan hati-hati.
2 (a)
9 (b)
3 3
4 5 6
2. Baut reservoir 6. Primary piston assy 2.5 N·m (0.25 kg-m, 2.0 lb-ft)
: Berikan minyak rem ke permukaan yang bergesekan.
: Berikan sedikit silicon grease (juga pada spare part) ke
permukaan yang menempel antara rod seal dan primary
piston.
3. Grommet 7. Piston guide 15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)
: Berikan minyak rem. : Berikan sedikit rubber grease (termasuk spare part) ke
permukaan yang menempel antara O-ring and piston
guide / Secondary cup dan piston guide.
4. Bodi master cylinder 8. Circlip Jangan digunakan kembali
: Berikan minyak rem ke
bagian dalam cylinder.
Memasang
PERHATIAN:
Minyak rem jangan sampai mengenai permukaan cat, jika
ini terjadi bilas dengan air dan bersihkan.
3 2
Memasang
Merakit
PERHATIAN:
• Sebelum merakit, cuci terlebih dahulu komponen den-
gan minyak yang dianjurkan.
• Periksa apakah bagian dalam dinding cylinder, piston
dan cup seal sudah bersih dari debu dan kotoran, dan
hati-hati jangan sampai timbul kerusakan.
• Jangan menjatuhkan komponen, komponen yang ter-
jatuh tidak boleh digunakan kembali.
PERHATIAN:
• Cuci semua komponen yang dibongkar dengan min-
yak rem.
• Jangan menggunakan kembali piston cup.
PERHATIAN:
Cuci master cylinder dengan minyak rem baru. Jangan
menggunakan kain untuk mengeringkan cylinder agar
fiber tidak menempel pada bagian dalam cylinder.
PERHATIAN:
Brake booster tidak dapat dibongkar. Jangan meng-
gunakan booster yang sudah dilepas. Jika booster rusak,
ganti dengan yang baru.
Melepas
1) Lepas master cylinder lihat “Melepas dan Memasang Master
Cylinder Assy”.
2) Lepas tangki washer.
3) Lepas lampu besar kanan.
REM 5-22
PERHATIAN:
Jika menggunakan booster yang telah dilepas, jangan
membongkar booster atau mengendurkan murnya (1)
seperti pada gambar. Jika booster ada yang rusak, ganti
dengan yang baru.
Memasang
CATATAN:
Posisi pemasangan panjang push rod length.
Jika push rod clevis (1) diganti, setel jarak antara permu-
kaan pemasangan booster (tidak termasuk packing) dan
bagian tengah lubang clevis pin sesuai standar “a” dan
kencangkan mur (2) sesuai spesifikasi momen.
3) Pasang booster push rod clevis (1) ke pedal arm (2) dengan
1 clevis pin (3) dan clip (4).
“A”: Grease A 99000-25010
3, "A"
4
PERHATIAN:
Saat mengencangkan mur booster (a) dan baut bracket
pedal rem (b), kencangkan mur (a) terlebih dahulu dan
kemudian bautnya (b).
1, (a)
Momen pengencangan
Mur booster
(a): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prose-
dur
Baut bracket pedal rem
(b): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prose-
dur
PERHATIAN:
Jangan membongkar BPV. Hal ini dapat mengurangi
kemampuan kerjanya. Ganti dengan yang baru jika
rusak.
Melepas
1) Bersihkan sekitar BPV dan keluarkan minyak dengan
penyuntik atau sejenisnya.
2) Lepas pipa rem (1) dari BPV (2).
1 3) Lepas baut BPV.
4) Lepas BPV dari bracket.
1 2
Memasang
1
5-25 REM
Memasang
1) Pasang bracket pedal rem ke dash panel.
2) Hubungkan push rod clevis (1) ke pedal rem.
“A”: Grease A 99000-25010
3) Kencangkan mur booster (2) dan kemudian mur bracket
3, (b)
pedal (3) sesuai spesifikasi.
PERHATIAN:
Saat mengencangkan mur-mur booster (a) dan baut
4
bracket pedal rem (b), kencangkan mur (a) terlebih
dahulu kemudian kencangkan baut (b).
Momen pengencangan
2, (a) Mur Booster
(a): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prose-
dur
Baut bracket pedal rem
1, "A" (b): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prose-
dur
4) Hubungkan connector switch lampu rem (4).
5) Selesai memasang, periksa play pedal rem dan lakukan tes
pengereman.
5-27 REM
Memasang
2 1) Pasang switch lampu rem (1) sebagai berikut.
1
a) Tekan switch.
b) Putar switch searah jarum jam.
2) Hubungkan connector switch (2).
a 3) Ukur celah “a” antara pedal rem dan bodi switch untuk
memeriksa posisi switch.
b
Celah “a”: 0.5 to 1.5 mm (0.02 – 0.06 in)
4) Periksa juga fungsi switch. Setel atau ganti switch, jika ada
kerusakan.
REM 5-28
PERHATIAN:
Lumasi komponen sesuai spesifikasi. Jangan menggunakan pelumas lain karena akan merusak
komponen karet. Jika komponen atau selang/pipa dilepas, bleeding sistim rem. Ganti pad satu set.
Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak dilumasi.
4. Caliper rem 11. Brake pad 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
5. Bleeder plug 12. Pad spring 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
CATATAN:
Gantung caliper yang dilepas dengan pengait (2) atau
sejenisnya untuk mencegah hose tertekuk, terpuntir atau
tertarik. Jangan mengoperasikan pedal rem saat brake
pad dilepas.
4) Lepas brake pad (3) dan pad spring.
Memasang
PERHATIAN:
Perhatikan PERHATIAN di bagian awal “Lokasi
Komponen Rem Depan”.
CATATAN:
Pasang brake pad dengan sensor (3) ke bagian tengah
1
kendaraan.
2
3
REM 5-30
PERHATIAN:
Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencang-
kan baut hose.
Jika terpuntir, pasang kembali dengan hati-hati.
Momen pengencangan
Baut slide pin (a): 38 N·m (3.8 kg-m, 27.5 lb-ft)
CATATAN:
Pastikan boot (3) tepat pada groove.
PERHATIAN:
Jangan mengamplas pad. Serbuk kasar amplas akan
menempel pada kampas dan dapat merusak disc. Jika
kampas pad perlu perbaikan, ganti dengan yang baru
CATATAN:
Saat pad dilepas, periksa caliper dari kebocoran. Per-
baiki jika ada kebocoran.
5-31 REM
CATATAN:
Periksa bearing roda depan dari kendur sebelum pen-
gukuran.
CATATAN:
Untuk pemeriksaan di atas, perhatikan hal-hal berikut.
• Angkat roda depan kiri dan kanan.
• Pada gambar memperlihatkan lingkaran luar ban.
• Hati-hati jangan menginjak pedal rem saat memeriksa
putaran ban.
Boot Pelindung
Periksa boot (3) dari patah, retak dan rusak. Jika rusak, ganti.
PERHATIAN:
Hati-hati flexible hose jangan sampai terpuntir saat baut
dikendurkan.
5-33 REM
Memasang
PERHATIAN:
Perhatikan PERHATIAN di bagian awal “Lokasi
Komponen Rem Depan”.
CATATAN:
Gunakan rubber grease yang viskositasnya hanya
berubah sedikit pada suhu –40 °C (–40 °F).
3, (a)
PERHATIAN:
Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencang-
kan baut. Jika terpuntir, pasang kembali dengan hati-
hati.
3) Pasang flexible hose (1) dan gasket baru (3) seperti pada
gambar dan kencangkan bautnya (2) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut flexible hose (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
2, (a)
3
1
PERINGATAN:
Jangan menyemprot terlalu keras, piston dapat terlempar
keluar dari cylinder. Lakukan berulang dengan tekanan
sedang. Jangan meletakkan jari di depan piston saat
menyemprotkan angin.
1. Kain
PERHATIAN:
Hati-hati, jangan merusak bagian dalam (bore) cylinder.
Merakit
Rakit kembali rem depan, kebalikan dengan urutan melepas. Per-
hatikan hal-hal berikut.
PERHATIAN:
• Cuci bersih komponen sebelum dipasang dengan min-
yak yang sama dengan yang ada di reservoir master
cylinder.
• Jangan menggunakan minyak lain atau thinner.
• Sebelum memasang piston dan piston seal ke cylin-
der, berikan minyak terlebih dahulu.
• Setelah saluran rem dipasang, lakukan bleeding.
• Pasang piston seal baru pada groove cylinder dengan
baik, dan pastikan tidak tertekuk.
Sebelum memasang caliper, berikan rubber grease (seki-
tar 5 g) sesuai spesifikasi di bawah ini.
• Groove boot “a” slide pin (1) dan sekitar permukaan
“b” yang bergesekan dengan cylinder.
• Caliper slide pin boot (2) “c”.
Rubber grease:
Ketika suhu mencapai –30 °C (–22 °F), gunakan rubber
grease yang viskositasnya berubah sedikit pada suhu –
40 °C (– 40 °F).
REM 5-36
CATATAN:
Piston seal digunakan pada piston dan cylinder ber-
fungsi untuk menyesuaikan celah antara pad dan disc.
Ganti dengan yang baru setiap melakukan overhaul.
CATATAN:
Saat suhu mencapai –30 °C, gunakan rubber grease yang
viskositasnya berubah sedikit pada suhu –40 °C (–40 °F).
3) Pasang slide guide pin boot (1) ke caliper carrier dan pasang
slide pin (2) ke caliper carrier lihat “Melepas dan Memasang
Disc Brake Pad Depan”.
CATATAN:
Pastikan apakah boot sudah terpasang pada groove den-
gan baik.
REM 5-38
PERHATIAN:
Ketika melepas, hati-hati jangan merusak flexible hose
dan jangan menekan pedal rem.
Melepas
Memasang
1) Pasang disc brake ke hub roda.
2) Pasang caliper assy. ke steering knuckle.
PERHATIAN:
Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencang-
1, (a)
kan baut joint. Jika terpuntir, pasang kembali dengan
hati-hati.
PERHATIAN:
• Ganti semua komponen saat perbaikan tromol. Berikan pelumas komponen sesuai spesifikasi.
• Jika ada komponen hidrolik atau saluran rem yang dilepas, lakukan bleeding sistim.
• Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak diberi pelumas.
CATATAN:
Ketika tromol dilepas, periksa wheel cylinder dari keboc-
oran. Perbaiki, jika ada.
Memasang
CATATAN:
Ketika tromol dilepas, periksa wheel cylinder dari keboc-
oran minyak rem, perbaiki kebocoran jika ada.
Brake Shoe
Ketebalan Brake Shoe (Aus)
PERHATIAN:
Kampas jangan diamplas. Serbuk kasar akan menempel
pada kampas dan dapat merusak drum. Jika perlu mem-
perbaiki kampas, ganti dengan yang baru.
REM 5-42
Wheel Cylinder
Periksa wheel cylinder dari kebocoran.
Periksa gerakan brake shoe (1) pada shoe rim. Jika ada kerusa-
kan, perbaiki atau ganti.
PERHATIAN:
Gunakan push nut yang baru.
Periksa fungsi ratchet (1) adjuster dan adjuster actuator (2), aus
1 atau rusak.
Jika rusak, perbaiki atau ganti.
Spring
Periksa shoe return spring, strut shoe return spring dan shoe hold
down spring dari rusak, karat dan lemah.
Jika ada yang rusak, ganti.
5-43 REM
Memasang
Memasang
1) Lepas bleeder plug cap dari pipa rem dan pasang pipa ke
wheel cylinder untuk menghindari kebocoran.
2) Kencangkan wheel cylinder (1) ke brake back plate (2)
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut wheel cylinder (a): 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
3) Kencangkan flare nut (3) pipa rem (4) yang dipasang pada
langkah 1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 12.0 lb-ft)
CATATAN:
Bersihkan komponen wheel cylinder dengan minyak rem.
“a”: Sudut pemasangan (tilt) equalizer (5) 4. Tidak ada 8. Baut clamp kabel rem No.2 12. Parking brake shoe lever
harus diantara 12 derajat.
1. Tuas rem tangan. 5. Equalizer 9. Baut clamp kabel rem No.3 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft)
Tilt “a”: antara 12 derajat.
2. Baut tuas rem tangant 6. Kabel rem tangan 10. Baut clamp kabel rem No.4 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)
3. Adjusting nut 7. Baut clamp kabel rem No.1 11. Baut kabel rem tangan
5-47 REM
CATATAN:
Jika perlu melepas kabel rem tangan kiri dan kanan,
1 ulangi langkah 1) dan 2) pada roda kiri dan kanan.
1
2
Memasang
1
2
2) Pasang kabel rem tangan (1) ke brake back plate (2) dan
kencangkan baut kabel rem tangan (a).
Momen pengencangan
Baut kabel rem tangan No.4
1
(a): 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)
(a) 3) Pasang kabel rem tangan ke shoe lever lihat “Melepas dan
Memasang Brake Shoe”
2
REM 5-48
2
5-49 REM
Memasang
"a"
REM 5-50
Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Minyak rem DOT 3 • Untuk mengisi reservoir master cylinder.
• Reservoir grommet.
• Membersihkan dan melumasi bagian dalam-
master cylinder.
• Membersihkan dan melumasi bagian dalam
caliper rem dan wheel cylinder saat
dibongkar.
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Clevis pin.
(99000-25010) • Pedal bush dan pedal shaft spacer.
Rubber grease Rubber grease yang viskosistasnya • Berikan rubber grease ke permukaan luar
berubah sedikit pada suhu –40 °C (– guide pin.
40 °F)
Sealant anti air SUZUKI BOND 366E • Untuk melumasi permukaan antara brake
99000-31090 back plate dan axle housing belakang.
Material service yang tidak termasuk pada tabel, lihat “Komponen Master Cylinder”, “Lokasi Komponen Pedal
Rem dan Bracket Pedal Rem”, “Lokasi Komponen Rem Depan” dan “Lokasi Komponen Tromol Rem”.
5-51 REM
Special Tool
09950-78220
Flare nut wrench (8 mm)
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-1
BAB 6
DAFTAR ISI
Informasi Umum................................................ 6-2 Tabel A-5 Memeriksa Sirkuit Power ECM
Kebersihan dan Perawatan ............................. 6-2 dan Ground – Lampu Tidak Menyala Saat
Informasi Umum Perawatan Mesin ................. 6-2 Kunci Kontak ON dan Mesin Tidak Hidup
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Sistim Meski Distarter. ............................................. 6-42
Bahan Bakar ................................................... 6-3 DTC P0107/P0108 Input Sirkuit Manifold
Melepas Tekanan Bahan Bakar ...................... 6-3 Absolute Pressure Rendah/Tinggi ................ 6-45
Memeriksa Kebocoran Bahan Bakar .............. 6-3 DTC P0112 Input Sensor Intake Air
Diagnosa ............................................................ 6-4 Temperature Rendah.................................... 6-47
DTC P0113 Input Sirkuit Sensor Intake Air
Uraian Umum Diagnosa Mesin ....................... 6-4
Temperature Tinggi....................................... 6-49
Uraian Sistim On-Board Diagnostic................. 6-5
DTC P0117 Input Sirkuit Engine Coolant
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
Temperature Rendah.................................... 6-51
Diagnosa Masalah .......................................... 6-6
DTC P0118 Input Sirkuit Engine Coolant
Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi .... 6-7
Temperature Tinggi....................................... 6-53
Form Memeriksa Masalah Customer
DTC P0122 Input Sirkuit Throttle Position
(Contoh) .......................................................... 6-9
Sensor Rendah ............................................. 6-55
Memeriksa Malfuntion Indicator Lamp
DTC P0123 Input Sirkuit Sensor Throttle
(MIL) .............................................................. 6-10
Position Tinggi .............................................. 6-57
Memeriksa Diagnostic Trouble Code
DTC P0335 Sirkuit Crankshaft Position
(DTC) ............................................................ 6-10
Sensor........................................................... 6-59
Menghapus Diagnostic Trouble Code
DTC P0340 Sirkuit Camshaft Position
(DTC) ............................................................ 6-11
Sensor........................................................... 6-61
Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC) .......... 6-13
DTC P0500 Vehicle Speed Sensor............... 6-63
Tabel Fail-safe .............................................. 6-14
DTC P0601 Memeriksa Memori Internal
Memeriksa Langsung .................................... 6-15
Control Module (Error) .................................. 6-65
Memeriksa Dasar Mesin................................ 6-16 6
Tabel B-1 Memeriksa Sirkuit Fuel Injector .... 6-66
Diagnosa Gejala Pada Mesin........................ 6-17
Tabel B-2 Memeriksa Fuel Pump dan
Scan Tool Data ............................................. 6-22
Sirkuitnya ...................................................... 6-67
Memeriksa ECM dan Sirkuitnya .................... 6-25
Table B-3 Memeriksa Tekanan Bahan
Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Bakar............................................................. 6-69
Engine – Lampu Tidak “Menyala” Pada Saat
Tabel B-4 Memeriksa Sistim Idle Air
Kunci Kontak ON (Mesin Mati) ...................... 6-39
Control .......................................................... 6-71
Tabel A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Table B-5 Memeriksa Sirkuit Sinyal A/C
Engine – Lampu Menyala Terus (Mesin
(Kendaraan dengan Sistim A/C) ................... 6-73
Hidup)............................................................ 6-40
Tabel B-6 Memeriksa Beban Listrik Sirkuit
Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Sinyal ............................................................ 6-75
Engine – Berkedip saat Kunci Kontak ON .... 6-41
Tabel B-7 Memeriksa Sistim Control Radiator
Tabel A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Fan................................................................ 6-77
Engine – Lampu Menyala Terus atau OFF
Meski Switch Terminal Diagnosa Special Tool..................................................... 6-79
Digroundkan .................................................. 6-41
6-2 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
Informasi Umum
Kebersihan dan Perawatan
Mesin pada kendaraan merupakan susunan komponen-
komponen yang mempunyai ukuran sangat presisi dengan toler-
ansi hingga 1/1.000 milimeter, sehingga diperlukan kecermatan
dan kebersihan saat perawatan.
Dalam bagian ini ada hal-hal yang harus diperhatikan saat pera-
watan pada bagian mesin terutama bagian yang harus mendapat
pelumasan. Di bawah ini dijelaskan prosedur perawatan bagian-
bagian pada mesin :
• Saat memasang, gunakan oli yang bersih untuk melumasi
komponen yang bergesekan.
• Komponen seperti valve, piston, piston ring, connecting rod,
rod bearing dan crankshaft journal bearing saat dilepas
harus sesuai dengan urutan pada prosedur melepas dan
dikembalikan ke posisi semula saat memasang.
• Kabel battery harus dilepas sebelum melakukan perbaikan
pada mesin.
• Pada buku pedoman perbaikan ini keempat cylinder mesin
diberi nomor : No.1 (1), No.2 (2), No.3 (3) and No.4 (4) mulai
dari crankshaft pulley side ke arah flywheel.
Diagnosa
Uraian Umum Diagnosa Mesin
Kendaraan ini dilengkapi dengan sistim kontrol mesin dan emisi yang dikontrol oleh ECM.
Sistim kontrol mesin dan emision pada kendaraan ini dikontrol oleh ECM. ECM memiliki sistim On-Board Diag-
nostic yang mendeteksi tidak berfungsinya sistim dan ketidak-normalan pada komponen emisi gas buang
mesin. Ketika mendiagnoss masalah pada mesin, perhatikan “ Sistim On-Board Diagnostic” dan masing-masing
hal pada “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mendiagnosa Masalah” dan lakukan diagnosa sesuai
“Memeriksa Sistim Mesin dan Kontrol Emisi”.
Terdapat hubungan antara mekanisme mesin, sistim pendingin mesin, sistim ignition, sistim gas buang, dll. dan
mesin dan sistim kontrol emisi pada struktur dan cara kerjanya. Jika terjadi masalah pada mesin, meskipun
tidak berfungsi indicator lamp (MIL) tidak ON, lakukan diagnosa sesuai “Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan
Emisi”.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-5
Warm-up Cycle
Warm up cycle artinya pengoperasian kendaraan hingga suhu-
coolant minimal mencapai 22°C (40°F) saat mesin mulai hidup
hingga suhu minimum coolant 71°C (160°F).
Driving Cycle
Driving cycle terdiri dari engine startup, driving mode dimana jika
ada kerusakan akan dideteksi, dan mesin mati.
6-6 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1
3 4 5
1
CATATAN:
Diatas adalah contoh form standar. Lakukan modifikasi sesuai kondisi dan karakteristik masing-mas-
ing daerah.
6-10 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
3
1
CATATAN:
• Jika terjadi kondisi abnormal atau ada yang tidak ber-
fungsi di dua tempat atau lebih, tidak berfungsi indica-
tor lamp akan menyala sesuai kode masing-masing
secara bergantian. Dan, akan terus diulang selama ter-
minal diagnosisa digroundkan dan kunci kontak pada
posisi ON.
• Catat terlebih dahulu diagnostic trouble code yang
muncul .
CATATAN:
DTC yang tersimpan di dalam memory ECM akan terha-
pus pada kondisi berikut. Hati-hati jangan mengapus
DTC yang belum dicatat.
• Ketika power ECM terputus (dengan melepas kabel
battery, melepas sikring atau melepas connector ECM)
• Ketika kerusakan yang sama (DTC) tidak dideteksi set-
elah 40 putaran engine.
Cara 2
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan kabel jumper (1) ke terminal switch diagnosa (2)
pada connector diagnosa (3).
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Hubungkan ujung kabel jumper lainnya ke terminal ground
(4) pada connector diagnosa sebanyak lebih dari 5 kali
selama 10 detik.
4
1
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-13
[A]
(a)
(b)
[B]
(a)
(b)
[C]
(a)
(b)
[A]: Normal (tidak ada DTC yang muncul) [C]: DTC P0123 (b): MIL OFF
[B]: DTC P0108 (a): MIL ON
6-14 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
Tabel Fail-safe
Ketika DTC berikut muncul, selama kerusakan terjadi, ECM memasukkan mode fail-safe tetapi mode tersebut
akan dihapus setelah kondisi ECM normal kembali.
Memeriksa Langsung
Memeriksa komponen dan sistim.
CATATAN:
Ketika memeriksa data dengan kondisi mesin pada putaran idle atau tinggi, pindahkan tuas transmisi
(M/T) ke posisi netral dan posisi “Park” (A/T) dan tarik rem tangan penuh. Jika mengindikasikan tidak
ada beban, matikan A/C, semua beban kelistrikan, P/S dan switch lainnya.
PERHATIAN:
ECM tidak dapat diperiksa secara langsung. Sangat dila-
rang untuk menghubungkan voltmeter atau ohmmeter ke
ECM dengan soket dilepas.
Memeriksa Tegangan
2 2 2
C20 C21 E06
7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26
1. ECM
2. Soket ECM (dilihat dari harness)
6-26 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
1) Lepas soket ECM (1) dari ECM dengan kunci kontak OFF.
PERHATIAN:
Jangan menyentuh terminal ECM secara langsung atau
menghubungkan voltmeter atau ohmmeter (2).
PERHATIAN:
• Hubungkan probe ohmmeter dari bagian soket wire
harness.
• Putar kunci kontak ke posisi OFF.
• Tabel tahanan di bawah ini pada suhu 20°C (68°F).
Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak “Menyala”
Pada Saat Kunci Kontak ON (Mesin Mati)
Wiring Diagram
5
PPL E06-16
4
:5V
GRN BLK/WHT E06-5
: 12 V
3
8
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A BLK
2
PNK
C20-29
BLK/RED C21-3
C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK
9 9
C20 C21 E06
7 6 3 2 1 5
15 16
30 29
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak ON, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact point menutup). Dengan demikian
ECM mempunyai power untuk menyalakan (ON) lampu check engine (MIL). Ketika mesin mulai hidup dan tidak
terdeteksi adaya kerusakan pada sistim,lampu tersebut akan OFF tetapi jika dideteksi adanya kerusakan, MIL
akan ON meski mesin hidup.
Perbaikan
Tabel A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus
(Mesin Hidup)
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Table A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu tidak menyala pada saat kunci kontak ON
(mesin mati)”.
Perbaikan
Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Berkedip saat Kunci Kon-
tak ON
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Table A- Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu tidak menyala saat Kunci Kontak ON (mesin
mati)”.
Perbaikan
Tabel A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus
atau OFF Meski Switch Terminal Diagnosa Digroundkan
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak Menyala Saat Kunci Kontak ON
(Mesin Mati)”.
Perbaikan
[A]
[A]: Gambar1 untuk Langkah 1
4
2
Tabel A-5 Memeriksa Sirkuit Power ECM dan Ground – Lampu Tidak Menyala
Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Tidak Hidup Meski Distarter.
Wiring Diagram
5
PPL E06-16
4
:5V
GRN BLK/WHT E06-5
: 12 V
3
8
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A BLK
2
PNK
C20-29
BLK/RED C21-3
C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK
9 9
C20 C21 E06
7 6 3 2 1 5
15 16
30 29
Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak ON, main relay ON (contact point menutup) dan main power disuplai ke ECM.
Perbaikan
2
1 5V
5V
PNK/BLU C21-8
BLU/YEL C21-28
3
4 4
C20 C21 E06
11 8
28
Perbaikan
5V
1
LT GRN/BLK C21-16
BLU/YEL C21-28
3 3
C20 C21 E06
16
28
Perbaikan
5V
1
LT GRN/BLK C21-16
BLU/YEL C21-28
3 3
C20 C21 E06
16
28
Perbaikan
5V
1
WHT/GRN C21-15
BLU/YEL C21-28
3 3
15
28
Perbaikan
5V
1
WHT/GRN C21-15
BLU/YEL C21-28
3 3
15
28
Troubleshooting
2
1
5V 5V
YEL/BLK C21-9
GRN/WHT C21-12
BLU/YEL C21-28
3 3
C20 C21 E06
12 9
28
Troubleshooting
2
1
5V 5V
YEL/BLK C21-9
GRN/WHT C21-12
BLU/YEL C21-28
3 3
C20 C21 E06
12 9
28
Perbaikan
2
3
RED/BLU C21-17
1
WHT C21-33
C21-5
5 5
C20 C21 E06
5
17
33
Perbaikan
CATATAN:
Jika sirkuit starter putus (seperti, sirkuit sinyal starter OK tetapi mesin tidak dapat hidup), DTC ini dis-
impan di dalam memory saat switch starter ON, meskipun sensor CKP dalam kondisi baik.
Ketika starter motor tidak dapat hidup dan muncul DTC ini, periksa sirkuit starter terlebih dahulu .
6-60 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
[A] [B]
2
1
+B
5V
BLK/RED
BRN C21-32
BLK
3 3
C20 C21 E06
32
Perbaikan
12V
3
YEL
2
5V
1
+B 4
5V
YEL E06-14
BLK/RED
YEL C21-34
BLK/YEL
5
5
C20 C21 E06
14
34
1. Vehicle speed sensor (VSS) 3. Speedometer tanpa tachometer 5. Connector ECM (dilihat dari harness)
2. ECM 4. Speedometer dengan tachometer
PERINGATAN:
• Ketika melakukan road test, lakukan di daerah yang sepi atau kemungkinan terjadinya kecelakaan
kecil dan lakukan dengan hati-hati.
• Road test harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester.
Perbaikan
Perbaikan
Ganti ECM dan periksa kembali.
6-66 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN
+B
5
BLK/RED
1
LT GRN C20-5
2
BRN C20-4
3
BRN/WHT C20-3
4
BRN/YEL C20-2
6 6
C20 C21 E06
5 4 3 2
Perbaikan
PNK/BLK C20-10
PNK
BLK/WHT 7 BLK
BLK/RED
4
GRN BLK/WHT E06-5
5
WHT/BLU YEL/BLK BLK/ORN C20-15
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A
2
BLK/RED C21-3
C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK
9 9
C20 C21 E06
7 6 3 2 1 5
15 10
Perbaikan
Perbaikan
Special tool
(A): 09912-58442
(B): 09912-58432
(C): 09912-58490
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-71
4
GRN BLK/WHT E06-5
5
WHT/BLU YEL/BLK BLK/ORN C20-15
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A
2
BLK/RED C21-3
C20-6 BLK/YEL
1 6 ORN C20-8 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK
BLK
8
C20 C21 E06
7 6 3 2 1 5
15 8
Perbaikan
Table B-5 Memeriksa Sirkuit Sinyal A/C (Kendaraan dengan Sistim A/C)
Wiring Diagram
1 12V
BRN/WHT E06-10
12V
GRY E06-12
3 3
12 10
Keterangan Sistim
Control module A/C memancarkan “sinyal A/C” ke ECM ketika A/C kondisi ON.
ECM memancarkan “sinyal A/C ON” ke control module A/C ketika “sinyal A/C” masuk ke ECM dan kondisi A/C
ON. Kemudian, A/C bekerja.
Perbaikan
IG1 1
2
RED/WHT E06-1
+BB 3
RED/YEL E06-11
6
6
C20 C21 E06
1
11
Troubleshooting
2
5
RED/WHT C20-12
80A 25A 30A 15A
BLU/RED
BLU/RED
YEL/BLK
BLK L+
6 H+
BLU/BLK 8 BLK
1 3 L-
H-
9
PNK/BLU C20-13
BLK/ORN
RED/BLU
4 BLK/RED 7
BLU/WHT
BLK/YEL C20-6
RED
BLK BLK/YEL C20-7
BLK C21-1
10 10
C20 C21 E06
7 6 1
13 12
Perbaikan
[A]
2 [A]: Gambar1 untuk Langkah 3
1. Radiator fan relay No.1
2. Radiator fan relay No.2 (jika dilengkapi)
3. Radiator fan relay No.3 (jika dilengkapi)
3
1
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-79
Special Tool
CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3 DLC kabel, 4. SAE 16/19 adapter, 5. Cigarette kabel,
6.DLC loopback adapter, 7. Kabel power battery, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adapter,
10. RS232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply
MEKANISME MESIN (G15) 6A-1
BAB 6A
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6A-2 Unit Overhaul ................................................6A-41
Mesin.............................................................6A-2 Komponen Engine Mounting....................... 6A-41
Pelumasan Mesin..........................................6A-3 Melepas dan Memasang Engine
Informasi dan Prosedur Diagnosa.................6A-4 Assembly .................................................... 6A-41
Memeriksa Tekanan......................................6A-4 Komponen Oil Pan dan Oil Pump
Memeriksa Kevakuman Mesin ......................6A-5 Strainer ....................................................... 6A-46
Memeriksa Tekanan Oli ................................6A-6 Melepas dan Memasang Oil Pan dan
Celah Valve ...................................................6A-7 Oil Pump Strainer........................................ 6A-46
Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump
Perawatan Kendaraan.....................................6A-9
Strainer ....................................................... 6A-49
Melepas dan Memasang Air Cleaner Komponen Pompa Oli................................. 6A-50
Element .........................................................6A-9 Melepas dan Memasang Pompa Oli ........... 6A-50
Memeriksa dan Membersihkan Air Cleaner Membongkar dan Merakit Kembali Pompa
Element .........................................................6A-9 Oli................................................................ 6A-53
Melepas dan Memasang Cylinder Head Memeriksa Pompa Oli................................. 6A-55
Cover.............................................................6A-9 Komponen Piston, Piston Ring dan
Komponen Throttle Body dan Intake Connecting Rod .......................................... 6A-56
Manifold.......................................................6A-11 Melepas dan Memasang Piston, Piston
Melepas dan Memasang Throttle Body dan Ring dan Connecting Rod........................... 6A-56
Intake Manifold ............................................6A-11 Membongkar dan Merakit Kembali Piston,
Komponen Exhaust Manifold ......................6A-14 Piston Ring, Connecting Rod dan
Melepas dan Memasang Exhaust Cylinder....................................................... 6A-59
Manifold.......................................................6A-14 Memeriksa dan Membersihkan Piston,
Komponen Timing Belt dan Tensioner ........6A-17 Piston Ring, Connecting Rod dan
Melepas dan Memasang Timing Belt dan Cylinder....................................................... 6A-61
Tensioner ....................................................6A-17 Komponen Main Bearing, Crankshaft dan
Memeriksa Timing Belt dan Tensioner........6A-21 Cylinder Block ............................................. 6A-67
Komponen Rocker Arm, Rocker Arm Shaft Melepas dan Memasang Main Bearing,
dan Camshaft ..............................................6A-22 Crankshaft dan Cylinder Block.................... 6A-68
Melepas dan Memasang Rocker Arm, Memeriksa Crankshaft ................................ 6A-71
Rocker Arm Shaft dan Camshaft ................6A-23 Memeriksa Main Bearing ............................ 6A-72
Memeriksa Rocker Arm, Rocker Arm Shaft Memeriksa Oil Seal Belakang..................... 6A-77
dan Camshaft ..............................................6A-28 Memeriksa Flywheel ................................... 6A-77
Komponen Valve dan Cylinder Head ..........6A-31 Memeriksa Cylinder Block .......................... 6A-78
Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder
Spesifikasi Momen Pengencangan .............6A-79
Head............................................................6A-31
Membongkar dan Merakit Kembali Valve Material Service.............................................6A-80
dan Cylinder Head ......................................6A-33 Special Tool...................................................6A-80
Memeriksa Valve dan Cylinder Head ..........6A-37
6A-2 MEKANISME MESIN (G15)
Uraian Umum
Mesin
Mesin dilengkapi pendingin air, mesin tipe in line 4 cylinder, 4 langkah dengan S.O.H.C. mekanisme valve (Sin-
gle Overhead Camshaft) untuk konfigurasi valve tipe “V” dan 16 valve (IN 2 dan EX 2 pada setiap cylinder).
Single overhead camshaft terpasang pada cylinder head: digerakkan oleh crankshaft melalui timing belt dan
kerja membuka dan menutup valve dilakukan rocker arm.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-3
Pelumasan Mesin
Pompa oli yang digunakan adalah tipe trochoid, terpasang pada crankshaft di bagian pulley. Oli masuk ke oil
pump strainer dan mengalir melalui pompa ke filter oli. Oli yang telah disaring kemudian mengalir ke dua bagian
cylinder block. Di satu bagian, oli akan mengalir ke crankshaft journal bearing.
Oli dari crankshaft journal bearing diteruskan ke connecting rod bearing melalui saluran pada crankshaft, dan
diinjeksikan dari lubang kecil di ujung connecting rod untuk melumasi piston, ring, dan dinding cylinder.
Di bagian lainnya, oli masuk ke cylinder head dan melumasi camshaft journal, rocker arm, camshaft, dll., men-
galir ke oil gallery di rocker arm shaft.
Oil relief valve terpasang pada pompa oli. Valve ini akan melepas tekanan oli saat tekanan melebihi 400 kPa
(4.0 kg/cm2, 56.9 psi). Tekanan dilepaskan kembali ke oil pan.
6A-4 MEKANISME MESIN (G15)
CATATAN:
Setelah memanaskan mesin, pindahkan tuas transmisi
ke posisi “Netral” (posisi “P” untuk model A/T), aktifkan
rem tangan dan ganjal setir.
CATATAN:
Untuk mengukur tekanan, starter mesin sedikitnya 250
rpm. dengan gunakan battery yang penuh.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-5
Tekanan
Tekanan kompresi
1400 kPa
Standar
(14.0 kg/cm2, 199.0 psi)
1200 kPa
Limit
(12.0 kg/cm2, 170.0 psi)
Perbedaan maksimum 100 kPa
antara dua cylinder (1.0 kg/cm2, 14.2 psi)
8) Lakukan langkah 5) hingga 7) masing-masing cylinder
hingga 4 kali pembacaan.
9) Setelah pemeriksaan, pasang busi dan ignition coil assy.
kemudian pasang connector kabel injector dengan baik.
CATATAN:
Setelah mesin dipanaskan, pindahkan tuas transmisi
pada posisi “Netral” (“P” untuk model A/T), tarik rem tan-
gan dan ganjal setir.
CATATAN:
Sebelum memeriksa tekanan oli, periksa hal-hal berikut
ini.
• Jumlah oli pada oil pan.
Jika jumlahnya sedikit, tambahkan hingga tanda
penuh (1).
• Kualitas oli.
Jika oli berubah warna atau tercampur, ganti.
Untuk oli yang digunakan, lihat tabel “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
• Kebocoran oli.
Jika ada kebocoran, perbaiki.
2. Tanda kurang
CATATAN:
Pastikan tuas transmisi pada posisi “Netral” (“P” untuk
model A/T) dan tarik rem tangan dan ganjal setir.
CATATAN:
Potong sealing tape jika ujungnya menggulung pada ulir
switch.
Momen pengencangan
Oil pressure switch
(a): 14 N·m (1.4 kg-m, 10.5 lb-ft)
7) Hidupkan mesin dan periksa oil pressure switch dari keboco-
ran.
Celah Valve
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover ” di bab ini.
3) Gunakan socket 17 mm, putar pulley crankshaft (1) searah
jarum jam hingga tanda “V” (dengan cat putih) (2) pada pul-
ley lurus dengan tulisan “0” (nol) pada timing belt cover.
CATATAN:
Ketika memeriksa celah valve, pasang thickness gauge
antara camshaft dan permukaan cam-riding rocker arm.
6A-8 MEKANISME MESIN (G15)
Ketika panas
Ketika dingin
(Suhu coolant 60 –
(Suhu coolant 15 –
68°C atau 140 –
25°C atau 59 – 77°F)
154°F)
0.13 – 0.17 mm 0.17 – 0.21 mm
Intake
(0.005 – 0.006 in.) (0.007 – 0.008 in.)
0.23 – 0.27 mm 0.28 – 0.32 mm
Exhaust
(0.009 – 0.010 in.) (0.011 – 0.012 in.)
Special tool
(A): 09917-18211
Momen pengencangan
Rocker arm adjusting screw lock nut
(a): 12 N·m (1.2 kg-m, 9.0 lb-ft)
1. Thickness gauge
Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Air Cleaner Element
Melepas
2
1
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang.
Memasang
1) Pasang O-ring (2) baru dan gasket cylinder head cover baru
(1) ke cylinder head cover (3).
CATATAN:
Periksa masing-masing komponen dari perubahan atau
rusak sebelum pemasangan dan ganti jika ditemukan
kerusakan.
CATATAN:
Ketika memasang cylinder head cover, hati-hati agar
gasket cylinder head cover atau O-ring tidak lepas atau
terjatuh.
1
1
2
MEKANISME MESIN (G15) 6A-11
13
13) Lepas intake manifold (1) dengan throttle body dari cylinder
head (2), dan kemudian gasketnya (3).
3 1
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Gunakan gasket intake manifold yang baru (1).
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melakukan perbaikan sistim exhaust saat mesin panas.
Lakukan perbaikan setelah sistim sudah dingin.
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melakukan perbaikan sistim exhaust saat mesin panas.
Lakukan perbaikan setelah sistim sudah dingin.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-15
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas oil pan guard member (1).
1
6A-16 MEKANISME MESIN (G15)
2
7) Lepas baut-baut pipa exhaust (2).
1
1. Pipa exhaust
8) Lepas exhaust manifold (1), engine hook (3) dan gasket (2)
dari cylinder head.
Memasang
5. Pulley camshaft 11. Outside cover seal 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
6. Baut tensioner 12. Outside cover 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
PERHATIAN:
• Setelah timing belt dilepas, jangan memutar camshaft
dan crankshaft sendiri-sendiri, seperti terlihat pada
gambar. Jika diputar, akan terjadi kekacauan pada
kerja piston dan valve, dan komponen lain yang ber-
hubungan ke piston dan valve dapat rusak.
• Jangan menekuk timing belt.
1. Putaran camshaft yang diperbolehkan - - - Dengan tanda timing, 90° dari tanda “V”
pada head cover kiri dan kanan
2. Putaran camshaft yang diperbolehkan - - - Dengan tanda timing, 90° dari tanda panah
pada oil pump case kiri dan kanan
6A-18 MEKANISME MESIN (G15)
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Kuras engine coolant dan lepas inlet hose dari radiator.
3) Angkat kendaraan.
10) Lepas tensioner (6), tensioner plate (2), tensioner spring (5)
dan timing belt (1).
3. Baut tensioner
4. Stud bolt tensioner
Memasang
3) Pastikan tanda timing “E” (2) pada pulley camshaft (3) lurus
dengan tanda “V” (1) pada cylinder head cover seperti pada
gambar. Jika tidak, luruskan kedua tanda dengan memutar
camshaft, hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang
diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Peringatan”
dan “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”.
6A-20 MEKANISME MESIN (G15)
CATATAN:
• Ketika memasang timing belt, luruskan tanda panah
(→) pada timing belt dengan arah putaran crankshaft.
• Pada kondisi ini, piston No.4 pada posisi top dead cen-
ter langkah kompresi.
4. Damper
13. Rocker arm spring : Berikan oli mesin ke permukaan part yang bergesekan.
CATATAN:
Untuk melepas baut camshaft housing, kendurkan
sesuai urutan angka seperti ditunjukkan gambar, dengan
cara sedikit demi sedikit.
6A-24 MEKANISME MESIN (G15)
8) Lepas rocker arm shaft plug (1) dan inside cover timing belt
(2).
9) Lepas intake rocker arm (1) dengan clip (2) dari rocker arm
shaft (3).
CATATAN:
Jangan menekuk clip ketika melepas intake rocker arm.
11) Tekan ujung rocker arm shaft ke flywheel dan lepas O-ring
(2) dari shaft (1).
12) Lepas exhaust rocker arm (1) dan rocker arm spring (2) den-
gan menarik rocker arm shaft ke arah timing belt.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-25
Memasang
CATATAN:
Ketika memasang rocker arm shaft, putar hingga lubang
bautnya menghadap ke atas.
6) Beri oli mesin pada cam dan journal camshaft dan letakkan
camshaft pada cylinder head. Pasang camshaft housing ke
camshaft dan cylinder head.
• Beri oli mesin ke permukaan yang bergesekan dari masing-
masing housing yang menempel pada camshaft journal.
• Beri sealant ke permukaan camshaft housing No.6 (3) yang
menempel pada cylinder head.
“A” Sealant: 99000-31110
A: Sisi timing belt
B: Sisi flywheel
8) Pasang rocker arm shaft plug (1) dan inside cover timing belt
(2). Kemudian kencangkan rocker arm shaft plug sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan
Rocker arm shaft plug
(a): 32 N·m (3.2 kg-m, 23.0 lb-ft)
Gunakan “V” blocks dan dial gauge, periksa runout. Jika runout
melebihi limit, ganti rocker arm shaft.
Limit runout rocker arm shaft
0.20 mm (0.008 in.)
Keausan Cam
Standar Limit
36.184 – 36.344 mm 36.084 mm
Intake cam
(1.4246 – 1.4308 in.) (1.4206 in.)
35.900 – 36.060 mm 35.800 mm
Exhaust cam
(1.4134 – 1.4196 in.) (1.4094 in.)
Runout Camshaft
Tahan camshaft diantara dua “V” blocks, dan ukur runout dengan
menggunakan dial gauge.
Jika runout melebihi limit, ganti camshaft.
Limit runout camshaft
0.10 mm (0.0039 in.)
CATATAN:
Jangan memutar camshaft saat gaging plastic terpasang.
6A-30 MEKANISME MESIN (G15)
Jika ukuran celah camshaft journal melebihi limit, ukur bore jour-
nal (housing) dan diameter luar camshaft journal.
Ganti camshaft atau cylinder head assy. jika perbedaannya lebih
besar dari spesifikasi.
Diameter bore camshaft journal
Standar: 28.000 – 28.021 mm (1.1024 – 1.1031 in.)
Diameter luar camshaft journal
Standar: 27.939 – 27.960 mm (1.1000 – 1.1007 in.)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-31
12
8 (a)
1 1
3 4 2
3 11
4 9
5
5 10
7
6
11) Periksa sekitar cylinder head dari komponen lain yang harus
dilepas atau yang perlu dilepas.
12) Lepas cylinder head dengan intake manifold dan exhaust
manifold, gunakan alat angkat.
Memasang
6) Lepas valve stem oil seal (1) dari valve guide, dan kemudian
valve spring seat (2).
CATATAN:
Jangan menggunakan oil seal yang telah dilepas.
Gunakan oil seal baru ketika memasang.
CATATAN:
Jangan menggunakan kembali valve guide yang telah
dilepas. Gunakan valve guide baru (Oversize) ketika
memasang.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-35
Merakit Kembali
CATATAN:
• Jangan menggunakan kembali valve guide yang telah
dilepas.
Pasang valve guide baru (oversize).
• Intake dan exhaust valve guide adalah sama.
PERHATIAN:
Ketika memasang, jangan mengetuk atau memukul spe-
cial tool dengan palu atau sejenisnya. Pasang seal ke
guide hanya dengan menekan special tool dengan tan-
gan. Mengetuk atau memukul special tool dapat
menyebabkan kerusakan seal.
Special tool
(A): 09917-98221
(B): 09916-58210
Jika bore gauge tidak ada, periksa ujung miring valve stem den-
gan dial gauge.
Geser ujung stem ke arah (1) dan (2) untuk mengukur ujung mir-
ing.
Jika kemiringan melebihi limit, ganti valve stem dan valve guide.
Limit ujung miring valve stem
Intake: 0.14 mm (0.005 in.)
Exhaust: 0.18 mm (0.007 in.)
Valve
• Lepas semua carbon dari valve.
• Periksa masing-masing valve dari aus, angus atau kerusa-
kan pada permukaannya dan stem, jika perlu ganti.
• Ukur ketebalan valve head. Jika ketebalannya melebihi limit,
ganti valve.
Ketebalan valve head “a”:
Standar Limit
Intake 0.8 – 1.2 mm 0.6 mm (0.023 in.)
Exhaust (0.032 – 0.047 in.) 0.7 mm (0.027 in.)
“b”: 45°
6A-38 MEKANISME MESIN (G15)
• Lebar dudukan:
Beri compound pada dudukan valve dan dengan memutar
dudukan tapping dengan valve head. Gunakan valve lapper
(alat untuk proses sekir valve).
Pola yang terbentuk pada permukaan dudukan valve harus
rata dan tanpa celah/patahan, dan ketebalannya harus dian-
tara spesifikasi berikut.
Standar lebar dudukan “a” pada permukaan valve
Intake dan exhaust: 1.1 – 1.3 mm (0.0433 – 0.0511 in.)
3) Sekir valve.
Lakuan sekir dalam dua tahap, pertama menggunakan com-
pound kasar kemudian menggunakan compound yang
halus. Saat menggunakan lapper (alat sekir), lakukan den-
gan cara yang benar.
Cylinder Head
CATATAN:
Jangan menggunakan alat yang tajam untuk melepas
carbon. Hati-hati jangan sampai menggores atau menge-
lupas permukaan metal ketika melepas carbon. Hal yang
sama untuk valve dan dudukan valve.
Valve Spring
• Kelurusan spring:
Gunakan permukaan plate yang rata dan lurus, kemudian
periksa masing-masing celah spring antara ujung valve
spring dan plate . Jika celah valve spring lebih besar dari
limit, lakukan penggantian.
Limit kelurusan valve spring
2.0 mm (0.079 in.)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-41
Unit Overhaul
Komponen Engine Mounting
1. Bagian depan kendaraan 8. Engine mounting belakang 15. Baut bracket engine mounting kiri
2. Member engine mounting depan 9. Mounting member collar 16. Baut No.1 engine mounting belakang
3. Engine mounting depan kiri 10. Mounting member cushion atas 17. Baut No.2 engine mounting belakang
4. Cover engine mounting depan kiri 11. Mounting member cushion bawah 55 N·m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)
5. Bracket engine mounting depan kiri 12. Baut mounting member 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
14) Lepas belt pompa P/S (1) sesuai prosedur pada “Melepas
dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.
15) Dengan hose dilepas, lepaskan compressor A/C (1) dari cyl-
inder block (jika dilengkapi).
16) Dengan hose dilepas, lepaskan pompa P/S (1) dari cylinder
block.
1 2
17) Lepas baut pipa exhaust (1).
6A-44 MEKANISME MESIN (G15)
1 20) Lepas soket switch lampu mundur (1) dan VSS (2).
21) Lepas propeller shaft sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Propeller Shaft” di Bab 4B.
22) Ganjal engine assy. dan transmisi (2) dengan dongkrak (1).
23) Lepas baut engine mounting bracket dan baut mounting
belakang.
CATATAN:
Sebelum melepas engine assy. dengan transmisi dari
bodi, pastikan semua hose, kabel listrik dan kabel telah
2 dilepas dari engine assy. dan transmisi.
CATATAN:
Sebelum menurunkan mesin, untuk menghindari pompa
P/S dan compressor A/C dari kerusakan, perhatikan tim-
ing belt sewaktu mengangkat.
Usahakan tidak ada gaya berlebihan pada hose.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Pasang cover clutch, disk clutch dan flywheel sesuai prose-
dur “Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disk Clutch dan
Flywheel” di Bab 5C.
• Pasang transmisi ke engine assy. sesuai prosedur “Mem-
bongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual ” di Bab 7A.
• Kencangkan baut mounting engine assy. sesuai prosedur
pada “Komponen Engine Mounting”.
• Pasang pipa exhaust sesuai prosedur pada “Komponen Sis-
tim Exhaust” di Bab 6K.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-45
1. Oil pan 6. CKP sensor 11. Baut bracket oil pump strainer
: Beri sealant 99000-31250 ke permukaan yang menempel antara oil pan
dan cylinder block, lihat langkah 1 “Memasang”.
2. Oil pump strainer 7. Mur oil pan 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
4. Drain plug gasket 9. Baut CKP sensor 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)
5. Drain plug 10. Baut oil pump strainer Jangan digunakan kembali.
2) Lepas soket CKP sensor (1) dan CKP sensor (2) dengan
melepas bautnya (jika dilengkapi).
2
1
Memasang
“A” 1) Bersihkan permukaan sealing pada oil pan dan cylinder
block.
2) Beri sealant ke seluruh permukaan oil pan seperti pada
gambar.
“A”: Sealant 99000-31250
“a”: 2 mm (0.08 in.)
“b”: 3 mm (0.12 in.)
“A” “A”
“a” “a”
“b” “b”
6A-48 MEKANISME MESIN (G15)
6) Pasang gasket baru dan drain plug (2) ke oil pan (1).
Kencangkan drain plug sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Drain plug
(a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
1. Rotor plate 6. Oil pump Pin 11. Oil pump plate screw 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
2. Inner rotor 7. Relief valve 12. Oil Pump plug Jangan digunakan kembali
5) Lepas oil pan (3) dan oil pump strainer (2) sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”.
1. Cylinder block
6) Lepas pompa oli assy. (1) kemudian lepas rubber seal (2)
dan oil pump pin.
Memasang
1) Pasang dua oil pump pin dan gasket pompa oli yang baru ke
cylinder block.
2) Untuk mencegah bibir oil seal rusak atau terpuntir ketika
memasang pompa oli ke crankshaft, pasang special tool (oil
seal guide) ke crankshaft, dan beri oli mesin pada special
tool.
Special tool
(A): 09926-18210
5) Pasang key (1) dan crank timing belt pulley (2). Lihat gam-
bar untuk pemasangan yang benar.
Dengan crankshaft terkunci, kencangkan baut crank timing
belt pulley (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut crank timing belt pulley
(a): 130 N·m (13.0 kg-m, 94.0 lb-ft)
Special tool
(A): 09927-56010
4. Dowel pin
5. Flywheel
6) Pasang timing belt, tensioner, oil pump strainer, oil pan dan
komponen lain sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner” dan “Melepas dan
Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”.
7) Pasang generator dan bracket sesuai prosedur pada “Mem-
bongkar dan Merakit Generator” di Bab 6H.
8) Pastikan semua komponen yang dilepas telah terpasang
kembali pada tempatnya semula.
9) Setel kekencangan belt water pump sesuai prosedur pada
“Memeriksa dan Menyetel Tension Cooling Fan Belt” di Bab
6B.
10) Setel kekencangan belt pompa P/S sesuai prosedur pada
“Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.
11) Isi kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
12) Pastikan tidak ada kebocoran coolant dan oli di tiap-tiap
sambungan.
13) Setelah selesai pemasangan, periksa tekanan oli dengan
menghidupkan mesin sesuai prosedur pada “Memeriksa
Tekanan Oli”.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-53
1) Lepas baut oil level gauge guide (3) dan tarik keluar guide
(2) dari pompa oli (1).
4. Guide seal
3) Lepas rotor plate pin (1) dari oil pump case (2).
4) Lepas outer rotor (3) dan inner rotor (4).
5) Lepas relief valve (1), spring (2) dan retainer (3) dengan
melepas circlip (4).
6A-54 MEKANISME MESIN (G15)
Merakit Kembali
6) Berikan oli mesin pada relief valve (1) dan pasang dengan
spring (2), retainer (3) dan circlip baru (4).
CATATAN:
Ketika memasang oil seal baru (1), press-fit hingga
ujungnya rata dengan ujung oil pump case (2).
• Periksa outer dan inner rotor, rotor plate, dan oil pump case
dari aus atau rusak.
• Periksa celah radial antara outer rotor (1) dan case (2) den-
gan menggunakan thickness gauge.
Jika celah melebihi limit, ganti outer rotor atau case.
Limit celah radial antara outer rotor dan oil pump case
0.310 mm (0.0122 in.)
1. Ring pertama 6. Connecting rod bearing cap 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)
: Jangan memberikan oli mesin ke permu-
kaan dalam cap.
2. Ring kedua 7. Connecting rod bearing Jangan digunakan kembali.
: Jangan memberikan oli mesin ke bagian di
antara ujung besar rod dan bearing, antara
cap dan bearing.
3. Oil ring 8. Piston pin :Berikan oli mesin pada permukaan yang
bergesekan.
4. Piston 9. Piston pin circlip
5. Connecting rod 10. Connecting rod bearing cap nut
: Jangan memberikan oli mesin ke permu-
kaan dalam ujung besar rod.
7) Pasang guide hose (1) melalui ulir baut rod. Hal ini untuk
mencegah kerusakan bearing journal dan ulir baut rod ketika
melepas connecting rod.
8) Lepas carbon di bagian atas bore cylinder sebelum melepas
piston dari cylinder.
9) Tekan piston dan connecting rod assy. keluar melaui bagian
atas bore cylinder.
Memasang
CATATAN:
Jangan memberikan oli ke bagian antara connecting rod
dan bearing atau antara bearing cap dan bearing.
Merakit Kembali
CATATAN:
Ada dua ukuran piston standar untuk menjaga celah pis-
ton-ke-cylinder. Ketika memasang piston standar, cocok-
kan piston dengan cylinder sebagai berikut.
Piston Cylinder
Nomor
Celah pis-
di
Diameter Nomor Diameter ton-ke-cyl-
bagian
luar (tanda) Bore inder
atas
(tanda)
74.9801 – 75.0101 –
0.02 – 0.04
74.9900 mm 75.0200 mm
1 1 mm (0.0008
(2.9520 – (2.9531 –
– 0.0015 in.)
2.9523 in.) 2.9535 in.)
74.9700 – 75.0000 –
0.02 – 0.04
74.9800 mm 75.0100 mm
2 2 mm (0.0008
(2.9516 – (2.9528 –
– 0.0015 in.)
2.9519 in.) 2.9531 in.)
Dan juga, huruf A, B atau C yang tertera pada bagian atas piston.
Tetapi biasanya tidak perlu membedakan piston dengan huruf-
huruf ini.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-61
CATATAN:
Circlip (5) harus dipasang dengan bagian potongannya
menghadap ke atas atau bawah seperti pada gambar.
2. Tanda panah
4. Lubang oli
A: Sisi timing belt
3) Setelah memasang ketiga ring (1st, 2nd dan oil ring), lurus-
kan ujung celahnya seperti pada gambar.
1. Tanda panah 5. Oil ring lower rail gap
2. Gap ujung 1st ring 6. Sisi intake
3. Gap ujung 2nd ring dan gap oil ring spacer 7. Sisi Exhaust
4. Oil ring upper rail gap
CATATAN:
Jika dari keempat cylinder harus dicorter, lakukan corter
pada keempatnya dengan ukuran yang sama. Hal ini
perlu untuk keseimbangan kerja mesin.
Piston
1) Periksa piston dari kerusakan, retak atau lainnya.
Piston yang rusak harus diganti.
2) Diameter piston:
Seperti pada gambar, diameter piston harus diukur pada
posisi “a” dari ujung piston dan tegak lurus dengan piston
pin.
Diameter piston
3) Celah piston:
Ukur diameter cylinder bore dan diameter piston untuk
mengetahui perbedaannya sebagai celah piston. Celah pis-
ton harus sesuai spesifikasi sebagaimana berikut. Jika tidak
sesuai spesifikasi, lakukan corter pada cylinder dan gunakan
piston oversize.
Celah piston
0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.)
CATATAN:
Diameter cylinder bore yang digunakan adalah hasil pen-
gukuran pada dua posisi.
Piston Pin
1) Periksa piston pin, bore ujung kecil connecting rod dan pis-
ton bore dari aus atau rusak. Perhatikan dengan baik kondisi
ujung kecil bore bush. Jika pin, bore ujung kecil connecting
rod atau piston bore sangat aus atau rusak, ganti pin, con-
necting rod atau piston.
2) Celah piston pin:
Periksa celah piston pin di bagian ujung kecil. Ganti connect-
ing rod jika bagian ujung kecilnya sangat aus atau rusak
atau jika pengukuran celah melebihi limit.
Piston clearance ujung yang kecil
Standard: 0.003 – 0.016 mm (0.0001 – 0.0006 in.)
Limit: 0.05 mm (0.0020 in.)
Bore connecting rod ujung yang kecil
19.003 – 19.011 mm (0.7482 – 0.7484 in.)
Diameter piston pin.
18.997 – 19.000 mm (0.7479 – 0.7480 in.)
6A-64 MEKANISME MESIN (G15)
Piston Ring
CATATAN:
Bersihkan carbon dan bagian atas cylinder bore sebelum
memasang piston ring.
Standar Limit
0.20 – 0.33 mm 0.7 mm
Top ring
(0.0079 – 0.0130 in.) (0.0275 in.)
0.28 – 0.41 mm 0.7 mm
2nd ring
(0.0110 – 0.0161 in.) (0.0275 in.)
0.20 – 0.50 mm 1.7 mm
Oil ring
(0.0079 – 0.0197 in.) (0.0669 in.)
1. Cylinder block
“a”: 120 mm (4.72 in.)
Connecting Rod
1) Periksa crank pin dari aus atau rusak. Ukur crank pin dari
out-of-round atau taper dengan micrometer. Jika crank pin
rusak, atau out-of-round atau taper melebihi limit, ganti
crankshaft atau bubut crank pin dengan melihat langkah f).
Spesifikasi crank pin dan connecting rod bearing
2) Rod bearing:
Periksa bearing shell dari tanda-tanda meleleh, berlubang,
angus atau mengelupas dan perhatikan pola kontaknya.
Bearing shell yang rusak harus diganti.
Ada dua macam rod bearing, ukuran standar dan undersize
0.25 mm. Untuk membedakannya, pada undersize 0.25 mm
tertera tulisan (US025) di bagian punggungnya seperti pada
gambar, tetapi yang standar tidak ada tandanya.
e) Lepas cap dan gunakan scale (2) pada gaging plastic (1)
envelope, ukur lebar gaging plastic (celah).
Jika celahnya melebihi limit, gunakan bearing standar baru
dan ukur kembali celahnya.
Celah oli connecting rod bearing
Standar: 0.020 – 0.050 mm (0.0008 – 0.0019 in.)
Limit: 0.080 mm (0.0031 in.)
1. Cylinder block 7. Crankshaft 13. Baut housing (panjang) Beri oli mesin ke permukaan
yang bergesekan.
2. Oil seal depan 8. Thrust bearing 14. Input shaft bearing 54 N·m (5.4 kg-m, 39.0 lb-ft)
3. Main bearing: Jangan memberikan oli mesin 9. Oil seal belakang 15. Flywheel 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)
di antara cylinder block dan bearing, antara
bearing cap dan bearing.
4. Bearing cap 10. Pin 16. Baut flywheel 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
5. Baut cap 11. Baut housing (pendek) 17. Oil seal housing gasket
6. Timing pulley key 12. Oil seal housing Jangan digunakan
: Beri sealant 99000- kembali
31250 pada permukaan
yang menempel
6A-68 MEKANISME MESIN (G15)
Memasang
CATATAN:
• Semua komponen yang akan dipasang harus benar-
benar bersih.
• Berikan oli pada crankshaft journal, journal bearing,
thrust bearing, crankpin, connecting rod bearing, pis-
ton, piston ring dan cylinder bore.
• Journal bearing, bearing cap, connecting rod, rod
bearing, rod bearing cap, piston dan piston ring
sebagai satu set. Jangan dibongkar dan pastikan mas-
ing-masing komponen telah terpasang pada tempat-
nya semula.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-69
CATATAN:
Setelah mengencangkan baut cap, pastikan crankshaft
dapat berputar dengan baik dengan gaya sebesar 8.0
N·m (0.8 kg-m, 5.8 lb-ft) atau di bawahnya.
6A-70 MEKANISME MESIN (G15)
6) Pasang gasket baru (4) dan oil seal housing belakang (1) ke
cylinder block, dan kencangkan bautnya sesuai spesifikasi.
CATATAN:
Ada 2 tipe baut housing, lihat gambar untuk penggunaan
yang benar.
Momen pengencangan
Baut oil seal housing belakang
(a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
2. Baut panjang
3. Baut pendek
Memeriksa Crankshaft
Runout Crankshaft
CATATAN:
Jangan memutar crankshaft saat gaging plastic ter-
pasang.
5) Lepas cap dan gunakan scale (2) pada gaging plastic (1)
envelope, ukur lebar gaging plastic. Jika celahnya melebihi
limit, ganti bearing. Lakukan penggantian bagian atas dan
bawah sebagai satu unit.
Bearing standar yang baru harus mencapai celah standar.
Jika tidak, bubut kembali crankshaft journal untuk meng-
gunakan bearing undersize 0.25 mm (0.009842 in.).
Setelah memilih bearing baru, periksa kembali celah.
Celah crankshaft bearing
Standar: 0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.)
Limit: 0.060 mm (0.0023 in.)
CATATAN:
• Jika bearing rusak atau celah bearing tidak sesuai
spesifikasi, pilih bearing standar yang baru sesuai
prosedur berikut.
• Ketika mengganti crankshaft atau cylinder block
karena sesuatu hal, pilih bearing standar baru yang
akan dipasang dengan memperhatikan angka-angka
yang tertera pada crankshaft dan/atau huruf-huruf
yang terdapat pada cylinder block.
6A-74 MEKANISME MESIN (G15)
1. Warna cat
1. Warna cat
Untuk pemasangan oil seal, press-fit oil seal belakang (1) hingga
ujung oil seal housing (2) rata dengan ujung permukaan oil seal.
Memeriksa Flywheel
• Jika ring gear rusak, retak atau aus, ganti flywheel.
• Jika permukaan disc clutch rusak, atau terlalu aus, ganti fly-
wheel.
• Periksa runout flywheel dengan dial gauge.
Jika runout melebihi limit, ganti flywheel.
Limit runout flywheel
0.2 mm (0.0078 in.)
6A-78 MEKANISME MESIN (G15)
CATATAN:
Sebelum dicorter, pasang semua main bearing cap
ditempatnya dan kencangkan sesuai spesifikasi untuk
menghindari kerusakan bearing bore.
Material Service
Produk Yang Dianjurkan
Material Penggunaan
(Nomor Part)
• Permukaan antara cylinder block
SUZUKI BOND NO.1207F
Sealant dan oil pan.
(99000-31250)
• Permukaan cylinder block.
• Permukaan camshaft housing
SUZUKI BOND NO.1215 (No.6).
Sealant
(99000-31110) • Permukaan antara camshaft posi-
tion sensor case dan cylinder head.
Special Tool
09915-47331 09915-67311
Lihat CATATAN “A”. Lihat CATATAN “B”. Oil filter wrench Vacuum gauge
09927-56010
Gear stopper
6A-82 MEKANISME MESIN (G15)
CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
“A”: 1. 09915-64510-001 Compression gauge, 2. 09915-64510-002 Connector, 3. 09915-64530 Hose,
4. 09915-64550 Attachment
“B”: 1. 09916-14510 Valve lifter, 2. 09916-14910 Valve lifter attachment
PENDINGIN MESIN 6B-1
BAB 6B
PENDINGIN MESIN 6B
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6B-2 Melepas dan Memasang Thermostat ......... 6B-11
Sirkulasi Sistim Pendingin .............................6B-2 Memeriksa Thermostat ............................... 6B-11
Coolant ..........................................................6B-3 Melepas dan Memasang Radiator .............. 6B-12
Diagnosa ..........................................................6B-4 Memeriksa Radiator .................................... 6B-13
Membersihkan Radiator.............................. 6B-13
Tabel Diagnosa .............................................6B-4
Memeriksa Relay Radiator Cooling Fan ..... 6B-13
Memeriksa Sirkuit Sistim ...............................6B-4
Melepas dan Memasang Radiator Cooling
Perawatan ........................................................6B-5 Fan.............................................................. 6B-14
Memeriksa Jumlah Coolant...........................6B-5 Memeriksa Radiator Cooling Fan ............... 6B-14
Memperbaiki dan Memeriksa Sistim Melepas dan Memasang Belt Water Pump/
Pendingin ......................................................6B-6 Generator.................................................... 6B-15
Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Melepas dan Memasang Water Pump........ 6B-15
Pendingin ......................................................6B-6 Memeriksa Water Pump ............................. 6B-16
Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/ Melepas dan Memasang Engine Coolant
Generator ......................................................6B-8 Temperature (ECT) Sensor ........................ 6B-16
Perawatan Kendaraan.....................................6B-9 Memeriksa Engine Coolant Temperature
Komponen Sistim Pendingin .........................6B-9 (ECT) Sensor .............................................. 6B-16
Mengosongkan Sistim Pendingin ................6B-10 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6B-17
Mengisi Kembali Sistim Pendingin ..............6B-10 Material Service.............................................6B-17
Melepas dan Memasang Selang atau Pipa
Sistim Pendingin .........................................6B-10
6B-2 PENDINGIN MESIN
Uraian Umum
Sistim pendingin terdiri dari radiator cap, radiator, coolant reservoir, hoses, water pump, cooling fan dan ther-
mostat. Radiator yang digunakan adalah tipe tube-and-fin.
• Saat pendingin dipanaskan hingga suhu kerja normal thermostat membuka, pendingin akan mengalir
hingga ke radiator core untuk didinginkan sebagai berikut.
Coolant
Sistim recovery pendingin adalah standar. Pendingin pada radiator akan mengembang dengan adanya panas,
dan kelebihannya akan ditampung di tangki reservoir.
Ketika sistim kembali dingin, pendingin akan dialirkan kembali ke radiator.
Sistim pendingin telah diisi coolant yang berupa campuran 70/30 antara air dan ethylene glycol anti beku.
Campuran coolant 70/30 untuk mencegah pembekuan hingga suhu –14.5°C (6°F).
• Penggunaan anti beku pada sistim pendinginan hingga suhu –14.5°C (6°F) adal ah untuk mencegah karat
dan penguapan coolant. Hal ini harus diperhatikan walau kondisi tersebut tidak terjadi.
• Tambahkan ethylene glycol base coolant ketika coolant harus ditambah saat coolant berkurang atau untuk
mencegah pembekuan pada suhu di bawah –14.5°C (6°F).
CATATAN:
• Alcohol atau methanol base coolant atau air saja tidak boleh digunakan pada sistim pendingin,
karena dapat menyebabkan kerusakan sistim.
• Coolant harus dicampur dengan air didemineralisasi atau air murni.
°C –14.5
Suhu beku
°F 6
Konsentrasi coolant anti-
% 30
beku/anti-karat
Itr. 1.65 / 3.85
Ratio campuran
US pt. 3.49 / 8.13
coolant
Imp pt. 2.90 / 6.78
Kapasitas Coolant
Diagnosa
Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Mesin overheat Belt water pump kendur atau patah Setel atau ganti.
(kipas bekerja) Coolant kurang Periksa jumlah coolant dan tam-
bahkan jika perlu.
Thermostat rusak Ganti.
Water pump rusak Ganti.
Radiator fin bengkok atau kotor Bersihkan atau perbaiki.
Kebocoran coolant pada sistim pendingin Perbaiki.
Radiator tersumbat Periksa dan ganti radiator jika
perlu.
Radiator cap rusak Ganti.
Ignition timing tidak tepat Setel.
Rem lengket Setel brake.
Clutch selip Setel atau ganti.
Battery lemah Periksa dan ganti jika perlu.
Generator lemah Periksa dan perbaiki.
ECT sensor rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Relay radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
ECM rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki.
Terlalu banyak beban listrik Kurangi
Motor radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Mesin overheat Sikring putus Periksa sikring 30A relay/box
(kipas tidak bekerja) sikring dan periksa untuk circuit
short ke ground.
Relay radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
ECT sensor rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Motor radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu
ECM rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Perawatan
PERINGATAN:
• Untuk menghindari bahaya dari air yang mendidih, jangan melepas tutup radiator untuk memeriksa
jumlah coolant, periksa jumlah coolant secara langsung pada reservoir tank.
Jika diperlukan, tambahkan coolant hanya melalui reservoir tank.
• Dengan adanya tekanan pada sistim pendingin, suhu pendingin dapat lebih tinggi dari titik didih
pada radiator. Melepas radiator cap saat mesin panas dan tekanan yang tinggi akan menyebabkan
air sistim pendingin mendidih seketika dan bisa menyembur keluar mengenai fender mesin dan
orang yang melepas cap.
• Jangan menggunakan anti-beku yang mudah terbakar seperti alcohol untuk radiator coolant, hal ini
dapat memicu terjadinya kebakaran.
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.
Untuk memeriksa jumlah coolant, angkat kap mesin dan lihat
coolant pada reservoir tank. Jangan melepas radiator cap untuk
memeriksa jumlah coolant.
PERHATIAN:
• Anti beku yang baik sudah terdapat pada sistim pend-
ingin, untuk itu tidak diperlukan lagi bahan-bahan atau
zat aditif lainnya, selain merusak kerja sistim, hal ini
juga hanya sia-sia saja.
• Saat memasang reservoir cap, luruskan tanda panah
(5) pada reservoir dan cap.
6B-6 PENDINGIN MESIN
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.
CATATAN:
Setelah memasang radiator cap pada radiator, pastikan
bagian kuping cap parallel dengan radiator.
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.
CATATAN:
Spesifikasi coolant secara lengkap, dapat dilihat pada
“Coolant”.
1) Lepas radiator cap saat mesin dingin sebagai berikut.
a) Putar cap berlawanan arah jarum jam secara perlahan
hingga “mentok”. (jangan menekan saat memutar).
b) Tunggu hingga tekanan yang ada keluar semua (ditandai
oleh suara mendesis) kemudian tekan cap dan teruskan
memutar.
PENDINGIN MESIN 6B-7
3) Matikan mesin dan kuras coolant dari radiator drain plug (1).
4) Tutup radiator drain plug, kemudian tambahkan air hingga
sistim terisi penuh dan hidupkan mesin hingga radiator hose
atas terasa panas kembali.
5) Lakukan langkah 3) dan 4) beberapa kali hingga air yang
keluar tidak berwarna.
6) Tutup radiator drain plug dan kencangkan.
PERINGATAN:
• Lepas kabel negatif battery sebelum memeriksa dan menyetel kekencangan belt.
• Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap saat mesin dan radiator masih
panas. Caiiran dan uap panas dibawah tekanan akan menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat.
CATATAN:
Kelenturan untuk belt water pump/generator yang baru
adalah 4.5 – 5.5 mm (0.18 – 0.22 in.).
3) Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, setel dengan
cara menggeser posisi generator.
4) Untuk menyetel tension belt, kendurkan baut generator (2)
dan geser posisi generator dengan mengendurkan atau
mengencangkan baut adjuster (3).
Momen pengencangan
Generator adjusting bolt (a) : 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
5) Pasang kabel negatif battery.
PENDINGIN MESIN 6B-9
Perawatan Kendaraan
PERINGATAN:
• Melepas komponen sistim pendingin harus dilakukan saat suhu coolant dingin.
• Lepas terminal negatif battery sebelum melepas komponen.
1. Radiator assembly 10. Radiator inlet engine hose 19. Bracket mounting
2. Reservoir 11. Thermostat cap 20. Mounting
3. Radiator cap 12. Thermostat 21. Hose, water circulation
4. Drain plug 13. Radiator outlet engine hose 22. Clip
5. Radiator outlet hose 14. Pipa water floor 23. Hose, Heater Inlet Eng.
6. Radiator inlet hose 15. Heater union plug (tanpa heater) A: Ke intake manifold
7. Cooling fan 16. Water inlet pipe Jangan digunakan kembali.
Memasang
Pasang part yang dilepas dengan prosedur terbalik dari melepas,
perhatikan hal-hal berikut.
• Kencangkan masing-masing clamp dengan baik.
• Isi kembali sistim pendingin sesuai langkah 7) sampai 20)
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.
PENDINGIN MESIN 6B-11
Memasang
Memeriksa Thermostat
1) Pastikan air bleed valve (1) pada thermostat kondisinya ber-
sih, hal ini untuk mencegah overheat.
2) Pastikan valve seat (2) bebas dari benda asing untuk
mencegah valve macet.
3) Periksa seal thermostat (3) dari bocor, berubah bentuk atau
kerusakan lain.
6B-12 PENDINGIN MESIN
CATATAN:
Gantung condenser A/C yang dilepas dengan tali (1) atau
sejenisnya, untuk mencegah keluarnya refrigerant A/C
dari pipa dan agar discharge hose tidak tertekuk.
9) Lepas baut bawah condenser A/C dari radiator.
10) Lepas radiator dengan cooling fan motor dari kendaraan.
11) Lepas radiator dari cooling fan motor.
Memasang
Memeriksa Radiator
Periksa radiator dari kebocoran atau damage.
Straighten bent fins, jika any.
Membersihkan Radiator
Bersihkan bagian depan radiator core.
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Isi kembali sistim pendingin sesuai langkah 7) hingga 20)
pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.
• Setelah memasang, pastikan tidak ada kebocoran coolant
pada tiap sambungan.
Memasang
Memasang
CATATAN:
Jangan membongkar water pump.
Jika water pump perlu perbaikan, ganti secara assy.
1) Putar water pump dengan tangan untuk memeriksa putaran-
nya. Jika pump tidak berputar dengan mudah atau timbul
buyi, ganti.
2) Periksa impeller water pump dari kerusakan.
Ganti jika perlu.
Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Ethylene glycol base Tambahan pada sistim pendingin mesin untuk
coolant (coolant anti- — meningkatkan efisiensi pendinginan dan untuk
beku/anti-karat) mencegah karat.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-1
BAB 6C
DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................. 6C-1 Memeriksa Fuel Tank Inlet Valve................. 6C-9
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan................. 6C-2 Melepas dan Memasang Tangki Bahan
Perawatan Kendaraan.................................... 6C-3 Bakar............................................................ 6C-9
Memeriksa Tangki Bahan Bakar ................ 6C-12
Komponen Sistim Bahan Bakar ................... 6C-3
Membuang (Melepas) Uap Bahan Bakar... 6C-13
Membuka dan Memasang Klem Selang
Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan ... 6C-13
Bahan Bakar (Klem Normal) ........................ 6C-4
Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy. 6C-13
Melepas dan Memasang Klem Selang
Memeriksa Fuel Tank Pressure Control
Bahan Bakar (Tipe Quick Joint) ................... 6C-6
Valve .......................................................... 6C-15
Memeriksa Saluran Bahan Bakar ................ 6C-6
Melepas dan Memasang Sensor Fuel
Melepas dan Memasang Pipa Bahan
Level .......................................................... 6C-16
Bakar ............................................................ 6C-6
Memeriksa Tutup Bahan Bakar.................... 6C-8 Spesifikasi Momen Pengencangan ............ 6C-16
Melepas dan Memasang Fuel Tank Inlet Special Tool.................................................. 6C-17
Valve ............................................................ 6C-8
Uraian Umum
Komponen utama pada sistim bahan bakar adalah tangki bahan bakar, fuel pump assy. (dengan fuel filter, fuel
level gauge, fuel pressure regulator dan tank pressure control valve), saluran bahan bakar.
Penjelasan lengkap tentang aliran bahan bakar, dapat dilihat pada “Uraian Umum” di bab 6E.
6C-2 BAHAN BAKAR MESIN
PERINGATAN:
Sebelum perbaikan di bagian sistim bahan bakar, perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari ter-
jadinya kecelakaan.
• Lepas kabel negatif battery.
• Jangan merokok, dan pasang tanda “Dilarang Merokok” di area bekerja.
• Pastikan CO2 fire extinguisher/pemadam kebakaran dekat dengan anda.
• Pastikan area tempat bekerja memiliki ventilasi yang cukup dan jauh dari sumber api (seperti gas
untuk heater).
• Gunakan kacamata pengaman.
• Untuk melepas uap bahan bakar pada tangki, lepas tutup tangki bahan bakar beberap saat, lalu
pasang kembali.
• Karena adanya tekanan di saluran bahan bakar, mengendurkan atau melepas saluran bahan bakar
dapat mengakibatkan tersemburnya bahan bakar. Untuk menghindari bahaya tersebut, lihat petun-
juknya di bab 6.
• Sebagian kecil bahan bakar mungkin akan keluar saat melepas saluran bahan bakar.
Bungkus bagian sambungan yang akan dilepas dengan kain untuk menghindari bahan bakar
menyembur, setelah selesai buang di tempat yang benar.
• Perhatikan sambungan selang, ukuran selang berbeda-beda tergantung pada jenis pipa. Pasang
selang pada pipa yang sesuai dan kencangkan klemnya.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-3
Perawatan Kendaraan
Komponen Sistim Bahan Bakar
1. Tangki bahan bakar 9. Fuel tank inlet valve 17. Neck hose
2. Fuel pump assy. 10. Fuel filler neck protector 18. Fuel vapor hose-1 (jika dilengkapi)
3. Breather hose 11. Tank cover 19. Fuel vapor hose-2 (jika dilengkapi)
4. Fuel tank filler hose 12. Fuel pump gasket Jangan digunakan kembali
5. Fuel filler cap 13. Baut tangki bahan bakar 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
6. Fuel feed pipe 14. Baut fuel pump assy. 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
“b”
2 3 1
[B] “b”
“a”
2 3 1
“b”
[C]
“a”
2 1
3
BAHAN BAKAR MESIN 6C-5
Memasang
Pasang quick joint ke pipa bahan bakar hingga terkunci dengan
baik (terdengar bunyi ‘klik’), dan pastikan quick joint tidak dapat
dilepas dengan tangan.
PERHATIAN:
Dengan adanya tekanan tinggi pada saluran bahan bakar
1 (1), lakukan perbaikan dengan hati-hati.
PERINGATAN:
• Sebelum melakukan prosedur berikut, ikuti “Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan” untuk mengurangi resiko
dan terjadinya kecelakaan.
• Sejumlah kecil bahan bakar mungkin akan keluar sete-
lah selang bahan bakar dilepas. untuk menghindari
kecelakaan, tutup selang dan pipa yang dilepas den-
gan kain.
• Buang kain yang telah digunakan di tempat yang
benar.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-7
Melepas
1) Lepas tekanan bahan bakar pada saluran, lihat “Prosedur
Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif (–) battery.
3) Angkat kendaraan.
4) Lepas joint dan selang (1) dari pipa (2) di bagian depan dan
belakang pipa bahan bakar.
1
5) Beri tanda pada klem (1) pipa bahan bakar (2), agar klem
tidak salah tempat saat dipasang kembali.
6) Lepas pipa (2) dengan klem (1) dari kendaraan.
2
7) Lepas klem (1) dari pipa (2).
1
Memasang
1) Pasang klem sesuai tandan pada pipa. Jika klem berubah
bentuk atau kaitnya bengkok atau patah, ganti dengan yang
baru.
2) Pasang pipa dengan pipa klem ke kendaraan.
3) Hubungkan selang bahan bakar dan pipa ke masing-masing
pipa.
PERHATIAN:
Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana
joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint men-
gunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah ter-
pasang dengan baik, atau ada kebocoran.
4) Turunkan kendaraan.
5) Hubungkan kabel negatif (–) battery.
6) Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan
periksa kebocoran bahan bakar.
6C-8 BAHAN BAKAR MESIN
PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
PERHATIAN:
Jika tutup tangki perlu diganti, ganti dengan spesifikasi
yang sama. Tutup tangki yang tidak standar dapat
menyebabkan sistim tidak bekerja.
Lepas tutup tangki (1), dan periksa gasket pada bagian leher
tangki. Jika gasket (2) rusak, ganti tutup tangki.
PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas tutup tangki.
3) Pasang selang pompa tangan ke dalam fuel filler hose (1)
dan keluarkan bahan bakar “A” pada gambar.
PERHATIAN:
Jangan memasukkan pump hose ke tangki, atau pump
hose akan merusak fuel tank inlet valve (2).
5) Lepas fuel tank inlet valve (1) gunakan flat head rod (2) atau
sejenisnya.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan sampai merusak fuel tank inlet valve (1)
dengan flat head rod (2) atau sejenisnya.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-9
Memasang
1) Pasang fuel tank inlet valve (1) ke fuel tank dengan melurus-
kan tanda (2) dengan notch (3).
2) Pasang tangki bahan bakar ke kendaraan lihat “Melepas
dan Memasang Tangki Bahan Bakar”.
3) Turunkan kendaraan dan pasang tutup tangki bahan bakar.
4) Hubungkan (–) kabel negatif battery.
5) Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan
periksa kebocoran.
PERINGATAN:
• Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati
“Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk
mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
• Sejumlah kecil bahan bakar mungkin akan keluar sete-
lah selang bahan bakar dilepas. untuk menghindari
kecelakaan, tutup selang dan pipa yang dilepas den-
gan kain. Selesai pekerjaan, simpan kain di tempat
yang baik.
Melepas
1) Lepaskan tekanan di dalam saluran, lihat “Prosedur Melepas
Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif (–) battery.
3) Angkat kendaraan.
6C-10 BAHAN BAKAR MESIN
5) Lepas fuel filler hose (1), fuel tank breather hose (2) dan
neck hose (3) dari filler neck (4).
PERHATIAN:
3
Jangan melepas fuel filler hose (1) dari fuel tank inlet, jika
2 jumlah bahan bakar masih setengah atau lebih pada
tangki, bahan bakar akan mengalir keluar.
1
PERHATIAN:
• Jangan memasukkan pump hose ke tangki, atau pump
hose akan merusak fuel tank inlet valve.
• Jangan menyimpan bahan bakar yang telah dikeluar-
kan di tempat/penampung yang terbuka, untuk meng-
hindari kemunkginan terbakar atau meledak.
7) Lepas fuel pipe joint dan fuel hose (1) dari pipa (2).
2
BAHAN BAKAR MESIN 6C-11
Memasang
PERHATIAN:
• Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa
dimana joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga
joint mengunci dengan baik dan periksa apakah pipa
telah terpasang dengan baik, atau ada kebocoran.
• Selang bahan bakar jangan sampai bersentuhan den-
gan harness sensor ABS (jika dilengkapi).
4 4) Hubungkan fuel filler hose (1), fuel tank breather hose (2)
dan neck hose (3) ke filler neck (4) sebagaimana gambar fig-
ure dan klem dengan baik.
(a)
Momen pengencangan
3
Klem fuel filler hose (a): 2 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)
2
PERINGATAN:
• Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati
“Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk
mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
• Prosedur ini tidak akan melepas semua uap bahan
bakar.
Jangan memperbaiki tangki dengan menggunakan
panas, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan.
PERHATIAN:
Setelah tangki dicuci, bersihkan dan keringkan dengan
baik, untuk mencegah karat.
PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
PERHATIAN:
Jangan membongkar fuel pump assy. kecuali fuel level
sensor. Membongkar bagian ini akan mempengaruhi kin-
erjanya .
Jika ada kerusakan, ganti dengan yang baru.
Melepas
1) Lepas tangki bahan bakar dari kendaraan lihat “Melepas dan
Memasang Tangki Bahan Bakar”.
6C-14 BAHAN BAKAR MESIN
1 2) Lepas connector (1), neck hose (2), fuel feed hose (3), fuel
return hose (4) dan pipa dari fuel pump assy. (5).
3
5
2
Memasang
PERHATIAN:
Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana
joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint men-
gunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah ter-
pasang dengan baik, atau ada kebocoran.
4 3
3) Pasang gasket baru (2) dan fuel pump assy. (1) dengan
(a)
plate (3) ke fuel tank (4).
3
Momen pengencangan
1 2 4 Baut fuel pump assy. (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
BAHAN BAKAR MESIN 6C-15
1
4) Hubungkan connector (1), neck hose (2), fuel feed hose (3)
(pipe joint) dan fuel return hose (4) (pipe joint) ke fuel pump
3 5
assy. (5).
5) Pasang tangki ke kendaraan lihat “Melepas dan Memasang
Tangki Bahan Bakar”.
PERINGATAN:
Jangan menyumbat udara di bagian leher selang.
Tekanan uap bahan bakar di dalam sangat berbahaya .
2 b) Udara harus keluar melalui valve (2) perlahan dari “A” fuel
hose (3) ke “B” saat disemprot/tiup dengan keras.
3 1 c) Dan juga, saat vacuum pump dipasang pada bagian leher
“A”
selang dan pompakan udara melalui valve, udara harus
“B”
keluar dari “B” ke “A”.
Special tool
(A): 09917-47011
3 1. Bracket sub assy.
(A)
2
“A” 1
“B”
6C-16 BAHAN BAKAR MESIN
PERHATIAN:
• Jangan menyentuh resister plate (1) atau deform arm
1 (2). Hal ini dapat menyebabkan fuel level sensor tidak
berfungsi.
• Hati-hati jangan merusak fuel tube (bagian dengan seal
pada bore). Jika rusak, ganti dengan yang baru, atau
akan terjadi kebocoran.
Melepas
1) Melepas fuel pump assy. dari tangki bahan bakar lihat
“Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.”.
2) Lepas connector fuel level sensor.
3) Dengan pressing snap-fit part (2), lepas fuel level sensor (1)
dengan menggesernya searah tanda panah, sebagaimana
gambar.
2
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas.
Memeriksa
• Periksa fuel level sensor dari kerusakan.
• Untuk memeriksa fuel level sensor, lihat “Memeriksa Fuel
Level Sensor (Gauge Unit)” di Bab 8C.
Special Tool
09917-47011 09919-47020
Vacuum pump gauge Quick joint remover
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-1
BAB 6E
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6E-2 Melepas dan Memasang Manifold
Konstruksi Mesin dan Sistim Kontrol Emisi ...6E-2 Absolute Pressure (MAP) Sensor ........... 6E-26
Uraian Sistim Air Intake.................................6E-5 Memeriksa Manifold Absolute Pressure
Uraian Sistim Suplai Bahan Bakar (Fuel (MAP) Sensor.......................................... 6E-27
Delivery) ........................................................6E-6 Memeriksa Position (TP) Sensor pada
Uraian Sistim Kontrol Electronik....................6E-7 Kendaraan............................................... 6E-27
Perawatan Kendaraan...................................6E-12 Melepas dan Memasang Throttle
Position (TP) Sensor ............................... 6E-28
Menyetel Kabel Gas ....................................6E-12
Melepas dan Memasang Intake Air
Memeriksa Idle Speed/Idle Air Control
Temperature (IAT) Sensor ...................... 6E-28
(IAC) Duty ...................................................6E-12
Memeriksa Intake Air Temperature (IAT)
Memeriksa/Menyetel Idle Mixture................6E-14
Sensor..................................................... 6E-29
Sistim Air Intake ..........................................6E-15
Melepas dan Memasang Engine Coolant
Komponen Throttle Body.........................6E-15
Temperature (ECT) Sensor..................... 6E-29
Memeriksa Throttle Body pada
Memeriksa Sensor Engine Coolant
Kendaraan...............................................6E-15
Temperature (ECT) ................................. 6E-30
Melepas dan Memasang Throttle
Melepas dan Memasang Camshaft
Body ........................................................6E-15
Position (CMP) Sensor............................ 6E-30
Membongkar dan Merakit Throttle
Memeriksa Sensor Camshaft Position
Body ........................................................6E-17
(CMP) dan Sirkuitnya .............................. 6E-31
Melepas dan Memasang Idle Air Control
Memeriksa Crankshaft Position (CKP)
(IAC) Valve ..............................................6E-18
Sensor pada Kendaraan ......................... 6E-32
Memeriksa Idle Air Control (IAC) Valve...6E-18
Melepas dan Memasang Crankshaft
Sistim Fuel Delivery ....................................6E-18
Position (CKP) Sensor ............................ 6E-32
Memeriksa Tekanan Bahan Bakar ..........6E-18
Memeriksa Vehicle Speed Sensor
Memeriksa Fuel Pump pada
(VSS)....................................................... 6E-33
Kendaraan...............................................6E-20
Melepas dan Memasang Vehicle Speed
Melepas dan Memasang Fuel Pump.......6E-20
Sensor (VSS) .......................................... 6E-33
Memeriksa Fuel Pressure Regulator
Memeriksa Main Relay, Fuel Pump
pada Kendaraan......................................6E-20
Relay dan Radiator Fan Relay ................ 6E-33
Melepas dan Memasang Fuel Pressure
Memeriksa Fungsi Fuel Cut .................... 6E-34
Regulator.................................................6E-20
Memeriksa Sistim Kontrol Radiator
Memeriksa Fuel Injector pada
Fan .......................................................... 6E-34
Kendaraan...............................................6E-22
Sistim Kontrol Emisi .................................... 6E-34
Melepas dan Memasang Fuel Injector ....6E-22
Memeriksa Sistim PCV ........................... 6E-34
Memeriksa Fuel Injector ..........................6E-24
Sistim Pengontrol Electronik .......................6E-25 Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 6E-35
Melepas dan Memasang Engine Control Special Tool................................................... 6E-36
Module (ECM) .........................................6E-25
6E-2 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
Uraian Umum
Konstruksi Mesin dan Sistim Kontrol Emisi
Mesin dan sistim kontrol emisi dibagi menjadi 4 sub-system utama: sistim pemasukan udara (air intake), sistim
suplai bahan bakar (delivery), sistim kontrol elektronik dan sistim kontrol emisi. Komponen sistim air intake ter-
diri dari sarigan udara (air cleaner), throttle body, IAC valve dan intake manifold. Sistim delivery bahan bakar
terdiri dari fuel pump, delivery pipe, fuel pressure regulator, dll. Sistim kontrol elektronik terdiri dari ECM, sen-
sor-sensor dan peralatan kontrol. PCV termasuk dalam sistim kontrol emisi.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-3
29
26
28
31
30
24-1
24-2
24-3
20
24
17
18
19
21
22
23
27
25
16
14
15
14
12
11
6
5
13
10
9
3
4
1
8
2
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-5
Fuel Pump
In-take tipe electric pump telah digunakan pada fuel pump (1).
yang terpasang pada pump assy.;
• Tank pressure control valve (2) menjaga tekanan di dalam
tangki bahan bakar secara konstan untuk mencegah
menyemburnya bahan bakar dan perubahan bentuk tangki.
• Relief valve (3) berfungsi untuk mencegah tekanan yang
berlebihan pada tangki.
• Fuel cut valve (4) akan menutup saat pelampung naik seh-
ingga bahan bakar tidak mengalir berlebihan ketika jumlah
bahan bakar pada tangki naik tergantung pada jumlah
bahan bakar di tangki dan sudut kemiringan kendaraan.
Dan juga, termasuk fuel filter (5) dan fuel level gauge (6) ter-
pasang di dalamnya.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-7
g
f
D
1
E B 10
C
c 5 4
b
11
d
7
8 6
2
3
6E-8 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
FUEL INJECTOR
MAIN RELAY
IAC VALVE
INPUT
MIL
DIAGNOSIS SWITCH
STARTER RELAY
IGNITION SWITCH
LIGHTING SWITCH
BLOWER SWITCH
VSS
IAT SENSOR
ECT SENSOR
TP SENSOR
MAP SENSOR
CMP SENSOR
CKP SENSOR
CO ADJUSTING RESISTOR
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-9
21
+B
1
22
C21-32 C20-5 LT GRN
BRN
23
C20-4 BRN
2 48 24
RED/BLU C21-17 C20-3 BRN/WHT
25
WHT C21-33 C20-2 BRN/YEL
C21-5 26
C20-8 ORN
3
YEL/BLK 27
C21-9
C20-10 PNK/BLK
28
GRN/WHT C21-12 P
4 29
PNK/BLU C21-8 C20-12 RED/WHT
YEL/GRN C21-11
5 30
L+
WHT/GRN C21-15
6 L- H+
M
7 32 31
LT GRN/BLK C21-16 H-
C20-13 PNK/BLU
8
LT GRN C21-10
PNK C21-13 33
BLU/YEL C21-28
C20-32 WHT/BLK
IG1
PPL E06-16
9 10 34
BRN E06-15
YEL E06-14 C20-31 WHT/RED
+B
YEL C21-34 35 IG2
11
M
12 E06-2 PNK/BLU
36
GRN/WHT C20-28
E06-10 BRN/WHT
37
+BB
IG1
IG2
BLK E06-30
PPS E06-12 GRY
+B
+BB 38
14 13
C21-31 ORN
IG1
+B
GRN/WHT E06-4
E06-5 BLK/WHT
+BB 15
RED/YEL E06-11
C41-17 E06-7 WHT/RED IG2
41 40 IG1 39
16
C20-15 BLK/ORN ST
IG1 17 C21-2 BLK/RED
RED/WHT E06-1
C21-3 BLK/RED 42
18
C20-1 BLU
BLU/WHT C20-30 43
19 44
DN
PPL/WHT E06-17 : 46
+BB : 47
20
:5V
: 12 V
6E-10 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-11
Perawatan Kendaraan
Menyetel Kabel Gas
1) Dengan throttle valve tertutup, periksa play pedal gas harus
sesuai spesifikasi berikut. Jika hasil pengukuran tidak sesuai
spesifikasi, setel kabel gas (1) melaui murnya (2).
Play pedal gas “a”: 2.0 – 5.0 mm (0.08 – 0.20 in.)
3. Lock nut
CATATAN:
Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada
posisi “Netral”, tarik rem tangan dan ganjal setir.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-13
1) Pasang SUZUKI scan tool pada DLC (1) dengan kunci kon-
[A]
tak OFF.
Special tool
(A): SUZUKI scan tool
2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal.
3) Periksa putaran idle mesin dan “IAC duty” sbb.:
[A]: Menggunakan scan tool
[B]: Menggunakan duty meter
CATATAN:
Untuk pemeriksaan dan menyetel ini diperlukan exhaust
gas tester (CO meter) dan engine tachometer.
5 (a)
2
4
1
6
5 (a)
7
8 (b)
1. Throttle body assembly 5. Sensor screw : 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)
2. Throttle body gasket 6. O-ring : 3.5 N·m (0.35 kg-m, 2.5 lb-ft)
Memasang
1) Bersihkan permukaan yang menempel antara throttle body
dan intake manifold.
2) Pasang gasket throttle body baru (1) ke intake manifold.
CATATAN:
Ketika membongkar dan merakit throttle body, jangan
merusak lever pada throttle valve shaft dan komponen
lainnya.
Merakit
1) Pasang IAC valve ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang Idle Air Control (IAC) valve”.
2) Pasang sensor TP ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang sensor Throttle Posisi (TP)”.
3) Pasang sensor MAP ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP) ”.
Bersihkan lubang throttle body (1) dan saluran idle air (2) dengan
menyemprotkan angin.
PERHATIAN:
Jangan meletakkan sensor TP, sensor MAP, IAC valve
atau komponen lain (karet) pada solvent atau cleaner
karena reaksi kimia yang dapat merusak komponen ini,
seperti melar, mengeras dan tidak berfungsi.
6E-18 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
Memasang
CATATAN:
• Pemeriksaan ini harus dilakukan oleh dua orang. Satu
orang memutar kunci kontak dan yang lainnya memer-
iksa kerja valve.
• Karena kerja valve sangat cepat, kemungkinan tidak
terlihat. Untuk itu, lakukan memeriksa ini 3 kali atau
lebih secara terus menerus.
PERINGATAN:
Lakukan pemeriksaan ini di area dengan ventilasi yang
baik dan jauh dari sumber api, atau resiko kebakaran.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-19
PERHATIAN:
Letakkan penampung di bawah joint dengan kain untuk
menampung atau menyerap bahan bakar yang tumpah.
Jika sudah selesai, buang kain tadi di tempat yang aman.
3) Pasang special tool di antara fuel delivery pipe dan fuel feed
hose seperti pada gambar, kemudian pasang clamp hose de
ngan baik untuk mencegah kebocoran selama pemeriksaan.
Special tool
(A): 09912-58442
(B): 09912-58432
(C): 09912-58490
PERHATIAN:
Jika fuel feed line pada tekanan tinggi, buang/lepas
tekanan sesuai prosedur berikut.
• Letakkan penampung bahan bakar di bawah joint.
• Bungkus joint dengan kain, kemudian kendurkan mur
joint perlahan untuk membuang/melepas tekanan.
6E-20 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
9) Lepas special tool dari fuel delivery pipe dan fuel feed hose.
10) Pasang fuel feed hose ke fuel delivery pipe dan clamp den-
gan baik.
11) Dengan mesin mati dan kunci kontak ON, periksa kebocoran
bahan bakar.
PERHATIAN:
Ketika filler cap dilepas, lakukan hal ini di area terbuka
dan jauhkan sumber api dan dilarang merokok.
3 5) Lepas fuel return hose (1) dan vacuum hose (2) dari fuel
1
pressure regulator.
6) Lepas baut fuel delivery pipe (3).
7) Lepas fuel delivery pipe (1) dengan fuel injector dari intake
2
manifold.
8) Lepas fuel pressure regulator (2) dari fuel delivery pipe (1).
1
PERHATIAN:
Letakkan kain di bawah delivery pipe agar tetesan bahan
bakar terserap kain.
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
• Gunakan O-ring baru (1).
• Beri bensin ke O-ring untuk memudahkan memasang.
• Kencangkan baut fuel pressure regulator sesuai spesifikasi
momen.
Momen pengencangan
Baut fuel pressure regulator (a):
11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
8) Lepas fuel delivery pipe (1) dengan fuel injector dari intake
manifold.
9) Lepas fuel injector (2) dari fuel delivery pipe (1).
1 PERHATIAN:
Setelah melepas injector bahan bakar mungkin akan
keluar , tutuplah dengan kain.
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas perhatikan
hal-hal berikut ini.
1 • Ganti injector O-ring (1) dengan yang baru dan pasang den-
gan hati-hati.
• Periksa apakah insulator (3) sobek rusak. Jika ada, ganti
2
dengan yang baru.
• Beri sedikit bensin pada O-ring (1) dan kemudian pasang
injector (2) ke delivery pipe dan intake manifold.
Pastikan injector dapat berputar dengan mudah. Jika tidak,
3 O-ring tidak terpasang dengan benar. Ganti O-ring dengan
yang baru.
PERINGATAN:
Pada pemeriksaan ini, bahan bakar akan diinjeksikan,
lakukan pemeriksaan di area terbuka dan jauhkan dari
sumber api. hati-hati jangan sampai ada percikan saat
melepas dan menghubungkan kabel tes ke dan dari bat-
tery.
PERHATIAN:
1
Pastikan menyambung antar terminal dengan benar.
Kesalahan menyambung dapat menyebabkan kerusakan
ECM, wire harness, dll.
PERHATIAN:
ECM adalah komponen yang presisi, jangan memberikan
beban berlebihan pada ECM.
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas glove box dari panel instrumen.
2 1 3) Lepas connector dari ECM (1).
4) Lepas ECM (1) dengan melepas dua bautnya (2).
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut.
• Pasang connector ke ECM dengan baik.
6E-26 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
Memasang
Terminal Tahanan
Antara terminal 1
2.5 – 6.0 kΩ
dan 3
Throttle valve pada
0.17 – 11.4 kΩ
posisi idle
Antara terminal 2
Throttle valve pada
dan 3
posisi terbuka 1.72 – 15.50 kΩ
penuh
CATATAN:
Perbedaan tahanan harus di atas 1.5 kΩ antara ketika
throttle valve pada posisi idle dan terbuka penuh.
1. Referensi voltage terminal
2. Output voltage terminal
3. Ground terminal
Memasang
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hatl berikut ini
• Bersihkan permukaan yang menempel antara sensor IAT
dan air cleaner case.
• Pasang connector sensor IAT dengan baik.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-29
[A]: Tahanan
[B]: Suhu
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
tutup radiator ketika mesin dan radiator panas. Dikhawat-
irkan, cairan dan uap panas dapat menyembur karena
adanya tekanan.
Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas perhatikan
hal-hal berikut.
• Bersihkan permukaan yang menempel antara sensor ECT
dan intake manifold.
• Periksa O-ring dari kerusakan dan ganti, jika perlu.
6E-30 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
(a)
Momen pengencangan
ECT sensor (a): 12.5 N·m (1.25 kg-m, 9.0 lb-ft)
• Pasang connector (1) ke sensor ECT dengan baik.
[A]: Tahanan
[B]: Temperature
[C]: ( ) Untuk referensi
Memasang
Position 1 0 - 1V
Position 2 4 - 5V
Position 3 0 - 1V
1. Posisi 1
2. Posisi 2
3. Posisi 3
4. Magnetic substance (besi)
5. Approx. 1 mm (0.03 in.)
6E-32 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
Memasang
1) Periksa apakah sensor CKP dan pulley tooth bebas dari par-
tikel metal dan kerusakan.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-33
PERHATIAN:
Kencangkan sesuai spesifikasi. Sensor CKP akan rusak
jika terlalu kencang, dan sinyal sensor CKP tidak masuk
jika pemasangannya kendur.
4 3 2) Lepas main relay (1), fuel pump relay (2), radiator fan relay
1
5 No.1 (3), radiator fan relay No.2 (4) (jika dilengkapi), dan
radiator fan relay No.3 (5) (jika dilengkapi).
3) Periksa tidak ada hubungan antara terminal “A” dan “B”. Jika
ada hubungan, ganti relay.
4) Pasang terminal positif (+) battery ke terminal “C” relay dan
2 terminal negatif (–) battery “D” relay. Periksa hubungan ant-
ara terminal “A” dan “B”. Jika tidak ada hubungan ketika
relay dihubungkan ke battery, ganti relay.
“C” “B”
“D”
“A”
6E-34 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI
CATATAN:
Sebelum memeriksa, periksa posisi tuas transmisi pada
posisi netral, A/C OFF dan rem tangan ditarik penuh.
PERINGATAN:
Untuk mencegah kecelakaan hindarkan tangan, tool, dan
pakaian dari fan. Fan bekerja berdasarkan arus listrik dan
dapat bekerja saat mesin hidup atau mati. Fan bekerja
secara otomatis sesuai sensor ECT dengan kunci kontak
pada posisi ON.
CATATAN:
Periksa apakah tidak ada masalah pada PCV valve atau
hose sebelum memeriksa IAC duty, Masalah pada PCV
valve atau hose mempengaruhi keakuratan penyetelan.
PCV Hose
Periksa sambungan dari kemungkinan kebocoran, tersumbat dan
rusak.
Ganti jika perlu.
PCV Valve
1) Lepas PCV valve dari cylinder head cover dan pasang plug
ke lubang head cover.
2) Tepatkan mesin pada idle.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-35
Special Tool
CATATAN:
• “A”: Kit ini terdiri dari.
1. Tool body & washer, 2. Body plug, 3. Body attachment-1, 4. Holder, 5. Return hose & clamp,
6. Body attachment-2 & washer, 7. Hose attachment-1, 8. Hose attachment-2
• “B”: Kit ini terdiri dari.
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3. DLC kabel, 4. SAE 16/19 adaptor, 5. Cigarette kabel,
6. DLC loopback adaptor, 7. Battery power kabel, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adaptor,
10. RS 232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-1
BAB 6F
SISTIM PENGAPIAN
(SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)
DAFTAR ISI
Uraian Umum................................................... 6F-2 Memeriksa Kabel Busi .................................. 6F-8
Konstruksi Sistim Pengapian ........................ 6F-2 Melepas dan Memasang Kabel Busi ............ 6F-8
Diagram Penempatan Komponen Sistim Memeriksa Busi ............................................ 6F-9
Pengapian ..................................................... 6F-3 Melepas dan Memasang ignition Coil Assy.
Diagram Sirkuit Sistim Pengapian................. 6F-4 (Termasuk Ignitor)......................................... 6F-9
Diagnosa .......................................................... 6F-5 Memeriksa Ignition Coil Assy. (Termasuk
Ignitor)......................................................... 6F-10
Diagnosa Gejala Sistim Pengapian............... 6F-5
Crankshaft Position (CKP) Sensor.............. 6F-10
Bentuk Gelombang ....................................... 6F-5
Camshaft Position (CMP) Sensor ............... 6F-10
Diagnosa Tabel Flow Sistim Pengapian........ 6F-5
Memeriksa Ignition Timing .......................... 6F-10
Perawatan Kendaraan..................................... 6F-7
Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 6F-13
Tes Pengapian Busi ...................................... 6F-7
Special Tool................................................... 6F-13
Melepas dan Memasang Kabel Busi............. 6F-7
6F
6F-2 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)
Uraian Umum
Konstruksi Sistim Pengapian
Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian elektronik tanpa distributor (distributorless). Yang
terdiri dari komponen-komponen berikut ini.
• ECM
Mendetekasi kondisi mesin dan kendaraan melalui sinyal dari sensor, untuk menentukan ignition timing
yang tepat dan waktu mengalirnya arus listrik ke primary coil dan mengirim sinyal ke ignitor (power unit) di
pengapian coil assy.
• Ignition coil assy. (termasuk igniter)
Ignition coil assy dimana terdapat ignitor di dalamnya yang meng-ON-OFFkan aliran listrik ke primary coil
sesuai sinyal dari ECM. Ketika arus mengalir ke primary coil diputus, terjadi tegangan tinggi pada secondary
coil.
• Kabel busi dan busi.
• Sensor CMP dan sensor CKP
Menggunakan sinyal dari sensor-sensor ini, ECM mengidentifikasi cylinder mana yang pistonnya pada lang-
kah kompresi, mendeteksi sudut crank dan menyetel ignition timing secara otomatis.
• Sensor TP, sensor ECT, sensor MAP dan sensor lainnya/switch
Lihat “Sistim Kontrol Elektronik ” di Bab 6E.
Sistim pengapian tidak dilengkapi distributor, tetapi dilengkapi dengan ignition coil assy. (coil pertama untuk
busi No.1 dan No.4 dan coil kedua untuk busi No.2 dan No.3). Ketika sinyal pengapian dikirim dari ECM ke igni-
tor pada ignition coil assy. untuk busi No.1 dan No.4, terjadi tegangan tinggi pada secondary coil dan busi No.1
dan No.4 secara bersamaan. Seperti, ketika sinyal pengapian dikirim ke ignitor pada ignition coil assy., busi
No.2 dan No.3 secara bersamaan.
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-3
12
13
7 5
11
3
8
2 9 6
4
10
3
12
5 7
10
BRN C21-32
C20-32 WHT/BLK BLK
6
RED/BLU C21-17 4
8
WHT C21-33
9
18 C21-5
C20-31 WHT/RED BLK
E06-5 BLK/WHT
BLU/WHT C20-30
14 E06-7 13
WHT/RED
DN 2
1
GND TS MON WHT/BLU C20-9 C20-15 BLK/GRN
C21-2 BLK/RED
PNK C20-29
C21-3 BLK/RED
7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26
1. Kunci kontak 11. Informasi yang diterima (sensor MAP, sensor ECT, sensor IAT, sensor TP, VSS,
sinyal beban listrik, sinyal engine start dan sinyal tekanan power steering)
2. Main relay 12. ECM
3. Pengapian coil assy. untuk busi No.1 dan No.4 13. “IG” fuse
4. Pengapian coil assy. untuk busir No.2 dan No.3 14. Diagnosa connector
5. Sensor CMP 15. Data link connector (DLC)
6. Sensor CKP 16. Main fuse box
7. Ke busi No.1 17. Battery
8. Ke busi No.2 18. Shield ground
9. Ke busi No.3 19. Engine ground
10. Ke busi No.4 20. Body ground
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-5
Diagnosa
Diagnosa Gejala Sistim Pengapian
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Mesin dapat distarter, Sikring pengapian coil putus Ganti.
tetapi tidak dapat Sambungan kabel kendur atau lepas Pasang dengan baik.
hidup atau sulit hidup (kabel busi)
(Tidak ada pengapian Kabel busi rusak Ganti.
atau pengapian tidak Busi rusak Setel, bersihkan atau ganti.
normal) Ignition coil (ignitor) rusak Ganti ignition coil assy.
Sensor CKP atau crankshaft timing belt pulley Bersihkan, kencangkan atau ganti.
(sinyal rotor) rusak
Sensor CMP atau sensor rotor tooth camshaft Bersihkan, kencangkan atau ganti.
rusak
ECM rusak Ganti.
Bensin boros atau Ignition timing tidak tepat Periksa sensor yang berhubungan
kerja mesin tidak baik dan crankshaft timing belt pulley
(sinyal rotor).
Busi atau kabel busi rusak Setel, bersihkan atau ganti.
Ignition coil assy. rusak Ganti.
Sensor CKP atau crankshaft timing belt pulley Bersihkan, kencangkan atau ganti.
(sinyal rotor) Rusak
Sensor CMP atau sensor rotor tooth camshaft Bersihkan, kencangkan atau ganti.
rusak
ECM rusak Ganti.
Bentuk Gelombang
Lihat bentuk gelombang No.2, No.3, No.9 dan No.10 pada “Memeriksa ECM dan Sirkuit” di Bab 6 untuk mem-
bangkitkan pengapian, sinyal sensor CMP dan sensor CKP.
Perawatan Kendaraan
Tes Pengapian Busi
1) Pindahkan tuas transmisi ke posisi “Netral”, aktifkan rem
tangan, dan ganjal setir.
2) Lepas semua soket injector dari injector.
PERINGATAN:
Jika soket injector tidak dilepas, gas buang akan keluar
dari lubang busi. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan
terbakar dan sangat berbahaya.
1) Kendurkan reservoir minyak P/S (1) dan bracket (2) dari bodi
3 kendaraan dengan melepas baut bracket.
2) Lepas kabel busi (3) dari ignition coil assy. dengan
memegang capnya.
1
2
6F-8 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)
PERHATIAN:
Lepas tiap-tiap sambungan dengan memegang bagian
cap agar tidak merusak kabel (resistive conductor).
Memasang
1) Pasang kabel busi ke busi dan ignition coil assy. dengan
memegang bagian cap.
PERHATIAN:
• Jangan menggunakan metal conductor kabel busi
sebagai komponen pengganti.
• Pasang cap dengan baik.
CATATAN:
Ketika memasang bracket reservoir minyak P/S ke bodi
kendaraan, jangan lupa memasang kabel ground dari
exhaust manifold.
Memasang
1) Pasang busi ke cylinder head dan kencangkan sesuai spesi-
fikasi.
Momen pengencangan
Busi : 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
2) Pasang ignition coil assy. lihat “Melepas dan Memasang
Ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor)”.
3) Pasang kabel busi dan reservoir minyak P/S dengan bracket
lihat “Melepas dan Memasang Kabel Busi”.
Memeriksa Busi
Periksa electrode, carbon dan insulator. Jika ada ketidak-norma-
lan, setel celah, bersihkan atau ganti busi baru sesuai spesifikasi.
Celah busi
“a”: 0.7 – 0.8 mm (0.028 – 0.031 in.)
Tipe busi
NGK: BKR6E
DENSO: K20PR-U
PERHATIAN:
3
Lepas tiap-tiap sambungan dengan memgang bagian cap
untuk mencegah kerusakan bagian dalam kabel (resis-
3 tive conductor).
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang ignition
coil assy. perhatikan instruksi berikut ini.
• Kencangkan baut ignition coil sesuai spesifikasi .
Momen pengencangan
Baut ignition coil (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
• Kencangkan baut bracket reservoir minyak P/S lihat
“Komponen P/S Pump” di Bab 3B1.
CATATAN:
Ketika memasang bracket reservoir minyak P/S ke bodi,
jangan lupa memasang kabel ground dari exhaust mani-
fold.
CATATAN:
• Ignition timing tidak dapat disetel. Jika ignition timing
tidak sesuai spesifikasi, periksa komponen pada sis-
tim yang berhubungan.
• Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada
posisi “Netral” .
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-11
(A)
1
1,(A) 11) Gunakan timing light (1) ke kabel busi No.1, dan kemudian
periksa ignition timing harus sesuai spesifikasi.
Ignition timing awal (Test switch terminal ground atau
tepatkan dengan SUZUKI scan tool)
5 ± 3° BTDC pada putaran mesin idle
Urutan pengapian (FO)
T
1-3-4-2
10 Special tool
(A): 09930-76420
2. Flywheel
3. Tanda timing match
3 2
Special Tool
09930-76420
Timing light (tipe battery Tech 2 kit (SUZUKI scan
kering) tool) (Lihat CATATAN.)
CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3. DLC kabel, 4. SAE 16/19 adapter, 5. Cigarette kabel,
6. DLC loopback adapter, 7. Battery power kabel, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adapter, 10. RS232 loop-
back connector, 11. Tas, 12. Power supply
SISTIM STARTER 6G-1
BAB 6G
SISTIM STARTER
CATATAN:
Motor starter berbeda-beda tergantung spesifikasi kendaraan, dll. Pastikan model dan spesifikasi
6G
kendaraan sebelum melakukan penggantian part.
DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................. 6G-2 Perawatan Kendaraan ....................................6G-5
Diagram Sirkuit Sistim Starter ...................... 6G-2 Melepas dan Memasang Motor Starter.........6G-5
Diagnosa ......................................................... 6G-2 Membongkar dan Merakit Motor Starter .......6G-6
Diagnosa Sistim Starter ............................... 6G-2 Pemeriksaan .................................................6G-8
Tes Sistim Starter........................................ 6G-4 Spesifikasi .....................................................6G-13
Pull-in Test ............................................... 6G-4 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6G-13
Hold-in Test .............................................. 6G-4 Material Service.............................................6G-13
Tes Plunger dan Pinion ............................ 6G-4 Special Tool...................................................6G-14
Tes Kinerja Tanpa Beban......................... 6G-5
6G-2 SISTIM STARTER
Uraian Umum
Diagram Sirkuit Sistim Starter
Diagnosa
Diagnosa Sistim Starter
Gejala yang menunjukkan masalah pada sistim starting sebagai berikut:
• Motor starter tidak hidup (atau putaran lemah).
• Motor starter hidup tetapi tidak dapat menstarter mesin.
• Ada suara abnormal.
Diagnosa yang tepat harus dilakukan untuk menentukan penyebab kerusakan apakah terjadi pada battery, wir-
ing harness (termasuk switch motor starter), motor starter atau mesin.
Jangan melepas motor hanya karena motor starter tidak hidup. Periksa hal-hal berikut dan perkecil kemungki-
nan penyebanya.
1) Kondisi masalah
2) Kekencangan terminal battery (termasuk kabel ground pada mesin) dan terminal motor starter
3) Kosongkan muatan battery
4) Pemasangan motor starter
SISTIM STARTER 6G-3
PERHATIAN:
Masing-masing tes harus dilakukan selama 3 – 5 detik
untuk menghindari terbakarnya coil.
Pull-in Test
CATATAN:
Sebelum pengetesan, lepas kabel dari terminal M.
1. Terminal “S”
2. Terminal “M”
3. Lead wire (switch ke motor)
Hold-in Test
Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Motor Starter
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas kabel magnetic switch (1) dan kabel battery (2) dari terminal motor starter.
3) Lepas baut motor starter (3).
4) Lepas transmisi assy., lihat “Melepas Unit Transmisi” di bab 7A untuk transmisi manual dan bab 7B1 untuk
transmisi otomatis.
5) Lepas motor starter (5).
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.
Momen pengencangan
Mur kabel battery motor starter (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
Mur dan baut motor starter (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft)
6G-6 SISTIM STARTER
Membongkar
CATATAN:
Sebelum membongkar motor starter, buat tanda di dua
lokasi seperti ditunjukkan pada gambar untuk menghin-
dari kesalahan pemasangan.
A, B: Tanda
1) Lepas mur kabel terminal field coil (1) di bagian kepala mag-
netic switch (2).
Merakit
Kebalikan dari prosedur membongkar.
Pemeriksaan
Plunger
Magnetic Switch
Tekan masuk plunger (1) dan lepas. Plunger harus kembali den-
gan cepat ke posisi semula. Ganti jika perlu.
Periksa hubungan antara switch magnetic terminal ‘S’ (1) dan ter-
minal ‘M’ (2). Jika no hubungan, coil is putus dan should be
diganti.
SISTIM STARTER 6G-9
Periksa hubungan antara magnetic switch ‘S’ terminal (1) dan coil
case. Jika tidak ada hubungan, coil putus dan harus diganti.
Brush
Panjang Brush
Spring
Drive Lever
Brush Holder
Armature
CATATAN:
Spesifikasi di bawah ini jika armature tidak bengkok.
Armature yang bengkok harus diganti.
Field Coil
Tes ground
• Periksa gigi spline dari aus atau rusak. Ganti jika perlu.
Periksa gerakan pinion.
Spesifikasi
Tegangan 12 volt
Output 0.8 kW
Rating 30 detik
Arah putaran Searah jarum jam dari sisi pinion
Panjang brush Standar: 17.0 mm (0.67 in.) Limit: 11.5 mm (0.45 in.)
Jumlah gigi pinion 8
Kinerja Kondisi Guarantee
Karakteristik tanpa 53 A maximum
11.5 V
beban 6,000 rpm minimum
9V 2.8 N·m (0.28 kg-m, 2.0 lb-ft) minimum
Sekitar 20°C Karakteristik beban
150 A 2,000 rpm minimum
(68°F)
360 A maximum
Karakteristik terkunci 5V
6.9 N·m (0.69 kg-m, 5.0 lb-ft) minimum
Tegangan kerja magnetic switch 8 volt maximum
Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Armature shaft
(99000-25010) • Over-running clutch
• Armature shaft bushe
• Drive lever
6G-14 SISTIM STARTER
Special Tool
BAB 6H
SISTIM PENGISIAN
DAFTAR ISI
6H
Uraian Umum...................................................6H-2 Memeriksa Dengan Beban......................6H-10
Uraian Umum Battery....................................6H-2 Battery Overcharge .................................6H-10
Elektrolit Beku ...........................................6H-2 Perawatan Kendaraan ..................................6H-11
Pembentukan Kristal Sulfat .......................6H-2 Menjumper Battery untuk Kondisi
Built-in Indicator (jika dilengkapi)...............6H-2 Darurat ........................................................6H-11
Merawat Battery ........................................6H-2 Melepas dan Memasang Battery ................6H-12
Uraian Umum Generator ...............................6H-3 Memeriksa dan Menyetel Belt Generator ...6H-12
Generator Mitsubishi .................................6H-4 Melepas dan Memasang Generator ...........6H-12
Generator Denso.......................................6H-5 Membongkar dan Merakit Generator ..........6H-15
Diagnosa ..........................................................6H-6 Generator Mitsubishi ...............................6H-15
Memeriksa Battery ........................................6H-6 Generator Denso.....................................6H-21
Memeriksa secara Visual ..........................6H-6 Spesifikasi .....................................................6H-25
Tes Hydrometer.........................................6H-6 Battery.........................................................6H-25
Diagnosa Gejala pada Generator .................6H-7 Generator....................................................6H-25
Penyalaan Lampu Indikator.......................6H-7 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6H-26
Battery Lemah ...........................................6H-8
Special Tool...................................................6H-26
Memeriksa Tanpa Beban ..........................6H-8
6H-2 SISTIM PENGISIAN
Uraian Umum
Uraian Umum Battery
Battery memiliki fungsi utama dalam sistim kelistrikan.
• Sebagai sumber energi listrik untuk menstarter mesin.
• Sebagai stabilizer tegangan sistim kelistrikan.
• Untuk waktu tertentu, sebagai penyedia energi ketika beban melebihi kapasitas generator.
Elektrolit Beku
Titik beku elektrolit tergantung pada berat jenisnya, jika electrolit membeku, battery akan rusak. Oleh karenanya
battery harus tetap terisi arus listrik (full charge). Battery yang beku tidak boleh dicharge, hingga kembali dingin.
Merawat Battery
PERINGATAN:
• Jangan meletakkan battery dekat api atau aliran listrikbecause of battery generate gas which is
flammable and explosive.
• Hindari cairan battery dari mata, kulit dan permukaan cat. Jika hal ini terjadi, bilas segera dengan
air.
• Jauhkan battery dari jangkauan anak-anak.
1) Battery adalah komponen yang penting, yang perlu perawatan secara berkala.
• Jaga agar braket battery bersih.
• Hindari karat di bagian terminal.
• Jaga agar jumlah cairan di setiap sel sama banyak.
• Untuk battery yang sudah lama, ikuti instruksi di bawah ini.
– Seminggu sekali, start mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal pada putaran mesin 2.000 - 3.000
rpm. Semua switch elektrik harus dalam kondisi OFF sebelum kendaraan disimpan.
– Recharge battery dua kali sebulan untuk mencegah battery soak. Hal ini harus dilakukan jika suhu di luar
dingin.
Battery akan soak jika kendaraan disimpan terlalu lama. Cairan battery akan membeku dan battery dapat
pecah jika pada suhu dingin battery tidak dicharge.
2) Jaga kebersihan kabel battery
Khususnya terminal posistif (+), sering terjadi karat di bagian permukaan konduktor yang mana terjadi aliran
listrik. Bersihkan terminal dan fitting secara berkala dan lumasi grease untuk mencegah karat.
3) Ketahuilah kondisi charge battery.
Gunakan hydrometer untuk mengetahui kondisi charge battery. Hydrometer berfungsi untuk mengukur
gravitas (SG) elektrolit battery. Besarnya gravitas elektrolit menunjukkan kondisi charge.
SISTIM PENGISIAN 6H-3
Generator Mitsubishi
Diagram Sirkuit
Konstruksi Generator
Generator Denso
Diagram Sirkuit
Konstruksi Generator
Diagnosa
Memeriksa Battery
Memeriksa secara Visual
Periksa kerusakan, seperti retak yang dapat menyebabkan keb-
ocoran elektrolit, jika perlu ganti battery.
Ketahui penyebab kerusakan tersebut dan perbaiki.
Tes Hydrometer
Metode pemeriksaan kondisi charge battery secara langsung
adalah dengan cara tes discharge tinggi, yang menggunakan
voltmeter dengan presisi tinggi dan instrumen yang sangat mahal
yang digunakan di bengkel, tapi tidak disarankan untuk
digunakan oleh pengguna kendaraan.
Pada suhu battery 20 °C (suhu cairan):
– Kondisi battery penuh, SG elektrolit 1,280
– Battery setengah penuh, SG elektrolit 1,220
– Battery hampir lemah, SG 1,150 dan battery hampir beku.
Dengan bervariasinya SG battery bergantung suhunya, jika suhu
battery tidak pada 20 °C, periksa kembali SG (gunakan hydrome-
ter).
Untuk itu, lihat grafik yang menunjukkan hubungan antara
perubahan suhu dan nilai SG.
Membaca Grafik
Jika pembacaan SG adalah 1,28 dan suhu battery –5°C (23°F).
perhatikan perpotongan antara garis –5 °C dan garis 1.28 S.G. .
Perpotongan pada zona “A” (area dengan bayangan) dan itu
yang disebut “Perubahan”.
Untuk mengetahui berapa banyak battery telah dicharge, gambar
sebuah garis lurus dari zona batas ke arah kanan hingga bertemu
scala prosentase. Sebagai contoh, Garis yang mencapai titik
85%, artinya battery dalam kondisi di-charge 85%.
SISTIM PENGISIAN 6H-7
PERHATIAN:
• Jangan salah menghubungkan kutub terminal L dan IG.
• Jangan sampai terjadi short antara terminal L dan IG.
Hubungkan terminal-terminal ini melalui lampu.
• Jangan memberi beban antara L dan E.
• Saat menghubungkan battery charger atau booster den-
gan battery kendaraan, perhatikan petunjuknya.
Battery Lemah
Kondisi ini dapat diketahui dari sulitnya menstarter mesin yang
disebabkan oleh satu atau beberapa gejala di bawah ini,
meskipun lampu indikator bekerja normal.
Prosedur berikut dapat digunakan pada kendaraan dengan volt-
meter dan ammeter.
• Pastikan kondisi battey lemah ini tidak disebabkan oleh
penggunaan accessories untuk waktu yang lama.
• Periksa tension drive bel.
• Jika battery rusak, lihat petunjuk pemeriksaannya.
• Periksa wiring, sambungan kabel battery, starter dan kabel
ground ignition.
CATATAN:
Gunakan battery yang penuh.
1. Generator
2. Ammeter (antara terminal (B) generator dan terminal (+) battery)
3. Voltmeter (antara terminal (B) generator dan terminal ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch (OFF)
CATATAN:
Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, sep-
erti ditunjukkan gambar.
PERHATIAN:
Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal
ini dapat merusak komponen elektronik.
Arus standard 10A max.
Voltage standard 14.4 - 15.0 V (at 20°C, 68°F)
SISTIM PENGISIAN 6H-9
(Generator Denso)
CATATAN:
Gunakan battery yang penuh.
1. Generator
2. Ammeter (antara terminal (B) generator dan terminal (+) battery)
3. Voltmeter (antara terminal (B) generator dan terminal ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch (OFF)
CATATAN:
Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, sep-
erti ditunjukkan gambar.
PERHATIAN:
Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal
ini dapat merusak komponen elektronik.
Battery Overcharge
(Generator Mitsubishi)
(Generator Denso)
1) Untuk mengetahui kondisi battery, lihat petunjuk “Uraian
Umum Battery” di bab ini.
2) Jika terjadi kondisi overcharge dengan adanya semburan
elektrolit, ukur tegangan terminal B generator pada putaran
mesin 2.000 rpm.
3) Jika hasil pengukuran lebih tinggi dari limit, bongkar genera-
tor.
4) Periksa ground brush, jika brush tidak digroundkan, ganti IC
regulator. Kemudian periksa ground dan kemungkinan short
pada field coil.
A: Regulated voltage (V)
B: Heatsink temperature (°C)
SISTIM PENGISIAN 6H-11
Perawatan Kendaraan
Menjumper Battery untuk Kondisi Darurat
Dengan Battery Lain (Booster)
PERHATIAN:
Untuk kendaraan model transmisi manual dan memiliki catalytic converter, jangan mendorong atau
menariknya untuk menghidupkan mesin. Hal ini dapat merusak sistim emisi atau komponen lainnya.
Hati-hati saat menyambung kabel jumper pada booster dan battery yang lemah. Ikuti instruksi di bawah ini, dan
jangan sampai menimbulkan percikan api.
PERINGATAN:
• Mengabaikan prosedur di bawah ini dapat mengakibatkan:
– Kerusakan mata, battery meledak, sifat asam battery, atau percikan api dari listrik.
– Kerusakan komponen elektronik.
• Lepas cincin, perhiasan lainnya
• Gunakan kacamata pelindung.
• Jangan sampai peralatan jumper atau bagian bodi menyentuh terminal positif (+) battery. Hal ini
untuk menghindari terjadinya short.
• Kabel negatif tidak boleh dihubungkan secara langsung ke terminal negatif battery yang lemah.
1) Aktifkan rem tangan dan tuas transmisi otomatis di posisi Park ( Netral untuk transmisi manual ).
Kunci kontak pada posisi OFF dan semua beban kelistrikan dalam kondisi OFF.
2) Periksa jumlah cairan elektrolit, jika di bawah garis LOW, tambahkan air suling.
3) Pasang ujung kabel jumper ke terninal positif battery booster dan ujung lainnya ke terminal positif battery
yang lemah. (gunakan battery 12 V untuk melakukan jumper).
4) Pasang ujung kabel negatif ke terminal negatife battery booster, dan ujung lainnya ke ground mesin (seperti
exhaust manifold) degan jarak 45 cm (18 in.) dari battery kendaraan yang distarter.
5) Start mesin kendaraan dengan battery booster dan matikan seluruh asesoris. Kemudian start kendaraan
dengan battery yang lemah.
6) Lepas kabel jumper dengan urutan terbalik.
PERHATIAN:
Jumper dengan peralatan charging. Gunakan perlatan dengan ground negatif 12 volt, jangan meng-
gunakan yang 24 volt, hal ini dapat menyebabkan kerusakan sistim dan komponen elektronik.
6H-12 SISTIM PENGISIAN
Penanganan
Ketika menangani battery, perhatikan hal-hal berikut untuk alasan
keselamatan:
• Gas hydrogen dihasilkan oleh battery. Api atau percikan di
dekat battery dapat mengakibatkan gas tersulut.
• Cairan battery sangat bersifat asam. Jangan sampai tumpah
di kain atau pakaian, jika hal ini terjadi segera bilas dan cuci
dengan air yang banyak
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.
5) Lepas mur terminal “B” (1) dan connector terminal “IG” & “L”
(2) from generator (3)
6) Lepas clamp kabel bracket bolt (4).
7) Kendurkan baut bawah generator (7) dari bagian bawah
vehicle.
8) Lepas generator adjusting bolt (5) dan adjuster bolt (6),
kemudian lepas drive belt dari generator pulley.
Memasang
Membongkar
3) Lepas generator front housing (2) dan rear housing (1) den-
gan menggunakan special tool. Pada saat bersamaan, tap-
ping front housing ke depan perlahan dengan menggunakan
palu plastic (3).
Special tool
(A): 09912-34510
PERHATIAN:
Beri kain bersih (2) antara rotor dan ragum agar rotor
tidak tergores.
5) Lepas rotor dari front housing.
10) Lepas stator coil (1), rectifier (2) dan regulator (3) dengan
menggunakan solder.
Merakit
PERHATIAN:
Berikan kain (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak
rusak.
CATATAN:
• Lepas kabel setelah rotor dipasang.
• Periksa apakah tanda pada front dan rear housing
sudah lurus.
4) Setelah memasang generator, pastikan rotor berputar den-
gan lembut.
Memeriksa
Rotor
Stator
Rectifier
Condenser
Generator Denso
Membongkar
6) Lepas generator front housing dengan rotor (2) dan unit rear
housing (1) dengan cara memukul rear housing perlahan
menggunakan palu plastik (3).
CATATAN:
Rear housing, stator core, rectifier dan regulator adalah
satu unit assembly dan tidak dapat dibongkar.
PERHATIAN:
Berikan kain (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak
rusak.
8) Lepas rotor dari front housing.
SISTIM PENGISIAN 6H-23
Merakit
CATATAN:
• Ketika memasang brush holder assembly, pastikan
brush dan slip ring sudah bersih dari grease.
• Pasang front housing (1) ke rear housing (2) dengan
memasang washer (3) di belakang rear bearing.
• Luruskan tanda (4), kemudian kencangkan baut gener-
ator (5) bertahap secara menyilang sehingga front
housing rata dan pas dengan rear housing.
Momen pengencangan
Baut housing generator : 60 N.m (0.60 kg-m, 4.0 lb-ft)
Pulley nut : 110 N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)
Baut brush holder : 1.8 N.m (0.18 kg-m, 1.5 lb-ft)
Baut rectifier : 2.2 N.m (0.22 kg-m, 1.5 lb-ft)
Baut regulator : 1.5 N.m (0.15 kg-m, 1.0 lb-ft)
6H-24 SISTIM PENGISIAN
Memeriksa
Rotor
GROUND
Antara slip ring (2) dan rotor core (1) harus diberi insulator.
Gunakan ohmmeter (3) untuk pemeriksaan.
Fan
Pastikan fan blade dalam kondisi baik.
Bearing
Periksa putarannya dengan tangan.
SISTIM PENGISIAN 6H-25
Spesifikasi
Battery
M/T A/T
Tipe battery 36B20R 55B24R
Nominal output 12 V
Kapasitas rata-rata 35 Ah 45 Ah
Arus saat cold cranking 277 A 415 A
Elektrolit 2.4 L 3.0 L
Spesifikasi gravitas elektrolit 1.280 saat penuh pada 20°C
Dimensi battery
Generator
Mitsubishi Denso
Tipe 60 A 80 A
Rated voltage 12 V
Nominal output 60 A 80 A
Putaran max. 18000 r/min.
Putaran tanpa beban 1250 r/min (rpm)
Setting voltage 14.4 sampai 15.0 V 14.2 sampai 14.8 V
Suhu udara luar –30 sampai 90°C
(–22 sampai 194°F)
Polarisasi Ground negatif
Arah putaran Searah jarum jam dari sisi pulley
6H-26 SISTIM PENGISIAN
Generator Denso
Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut generator housing 6.0 0.60 4.0
Mur terminal“B” 6.9 0.69 5.0
Mur Pulley 110 11.0 80.0
Baut brush holder 1.8 0.18 1.5
Baut rectifier 2.2 0.22 1.5
Baut regulator 1.5 0.15 1.0
Special Tool
09912-34510
Case separator
SISTIM EXHAUST 6K-1
BAB 6K
SISTIM EXHAUST
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6K-2 Manifold ........................................................ 6K-4
6K
Perawatan ........................................................6K-2 Memeriksa Exhaust Manifold ........................ 6K-4
Perawatan Kendaraan.....................................6K-3 Melepas dan Memasang Exhaust Pipe ........ 6K-4
Komponen Sistim Exhaust ............................6K-3 Spesifikasi Momen Pengencangan ...............6K-4
Melepas dan Memasang Exhaust
6K-2 SISTIM EXHAUST
Uraian Umum
Sistim exhaust terdiri dari exhaust manifold, exhaust pipes, muffler dan seal, gasket dll.
Perawatan
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar (luka bakar), jangan
menyentuh sistim exhaust saat panas. Perbaikan pada
sistim exhaust harus dilakukan saat dingin.
Perawatan Kendaraan
Komponen Sistim Exhaust
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya, jangan menyentuh sistim exhaust saat sistim panas. Pengerjaan di
bagian ini harus dilakukan saat sistim dingin.
• Kencangkan baut sesuai spesifikasi momen ketika dipasang kembali, liha “Komponen Sistim Exhaust” di
bab ini.
• Selesai pemasangan, start mesin dan periksa setiap joint sistim exhaust dari kebocoran.
BAB 7A
TRANSMISI MANUAL
DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................7A-1 Case Assy................................................... 7A-16
Kontruksi dan Perbaikan Transmisi Komponen Transmisi Manual Assy. ........... 7A-19
Manual ..........................................................7A-1 Membongkar dan Memasang Unit Transmisi
Mekanisme Case Tuas Transmisi .................7A-3 Assy. ........................................................... 7A-20
Diagnosa ..........................................................7A-4 Mengganti Oil Seal Input Shaft ................... 7A-23
Komponen Gear Shift Shaft dan Fork......... 7A-24
Diagnosa Masalah Transmisi Manual ...........7A-4
Melepas dan Memasang Gear Shift Shaft
Perawatan Kendaraan.....................................7A-4 dan Fork...................................................... 7A-25
Mengganti Oli Transmisi Manual...................7A-4 Memeriksa Gear Shift Fork dan Locating
Mengganti Oil Seal ........................................7A-5 Spring.......................................................... 7A-28
Komponen Tuas Gear Shift Control ..............7A-6 Komponen Input Shaft, Main Shaft,
Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Countershaft dan Reverse Idle Gear
Gear Shift Control .........................................7A-7 Shaft............................................................ 7A-30
Menyetel Kabel Gear Select .........................7A-9 Melepas dan Memasang Input Shaft, Main
Melepas dan Memasang Switch Lampu Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear
Mundur ........................................................7A-10 Shaft............................................................ 7A-31
Memeriksa Switch Lampu Mundur ..............7A-10 Membongkar dan Merakit Input Shaft
Melepas dan Memasang Vehicle Speed Assy. ........................................................... 7A-37
Sensor (VSS) ..............................................7A-11 Membongkar dan Merakit Main Shaft 7A
Unit Overhaul.................................................7A-12 Assy. ........................................................... 7A-38
Komponen Unit Transmisi Manual ..............7A-12 Memeriksa Main Shaft ................................ 7A-41
Membongkar dan Merakit Unit Transmisi Membongkar dan Merakit Countershaft
Manual ........................................................7A-13 Assy. ........................................................... 7A-42
Komponen Gear Shift Lever Case Assy. ....7A-14 Spesifikasi Momen Pengencangan .............7A-43
Melepas dan Memasang Gear Shift Lever Material Service.............................................7A-44
Case Assy. ..................................................7A-15 Special Tool...................................................7A-45
Membongkar dan Merakit Gear Shift Lever
Uraian Umum
Kontruksi dan Perbaikan Transmisi Manual
Transmisi manual terdiri dari input shaft, main shaft, Gear shift lever case terletak di sisi atas extension
countershaft and reverse idle gear yang terpasang di case dan terdapat cam (reverse shift limit yoke)
dalam case yang terbuat dari aluminum dengan yang berfungsi untuk mencegah dari gigi 5 masuk ke
plate yang terbuat dari besi baja (cast iron). Lima gigi mundur.
tingkat gigi kecepatan maju menggunakan sistim
Antara aluminum case dan plate dilapisi dengan
synchro mesh dan gigi mundur menggunakan sistim
selant (gasket liquid). Pada saat memasang/merakit
constant mesh.
diharuskan menggunakan sealant asli atau yang
Main shaft gear terpasang pada needle bearing dan sejenis. Jangan lupa untuk mengencangkan baut
di dalamnya terdapat synchronizer ring dan synchro- sesuai spesifikasi.
nizer sleeve & hub.
7A-2 TRANSMISI MANUAL
1. Input shaft 10. Main shaft 5th gear 19. Reverse gear shaft
2. Clutch release bearing 11. Breather plug 20. Oil drain plug
3. Clutch release shaft 12. Gear shift lever shaft 21. Reverse idle gear
4. Main shaft 3rd gear 13. Gear select shaft 22. Intermediate plate
5. Main shaft 2nd gear 14. Gear shift lever case 23. Countershaft reverse gear
6. Main shaft low gear 15. switch lampu mundur 24. Transmission case
7. Locating spring bolt (plug) 16. Extension case 25. Countershaft
8. Main shaft release gear 17. Main shaft 26. Clutch housing
9. Gear shift shaft 18. VSS exciter ring
TRANSMISI MANUAL 7A-3
Diagnosa
Diagnosa Masalah Transmisi Manual
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Susah masuk gigi Shift fork shaft aus. Ganti.
Shift fork atau synchronizer sleeve aus. Ganti.
Locating spring lemah atau rusak. Ganti.
Bearing pada input shaft atau main shaft aus. Ganti.
Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus. Ganti sleeve dan gear.
Circlip tidak ada atau hilang Pasang.
Gigi tidak bisa dipin- Synchronizer spring lemah atau rusak. Ganti.
dahkan Shift shaft atau shift fork tidak berfungsi. Ganti.
Gigi susah dipindah- Jarak bebas pedal tidak sesuai Setel.
kan Gear select cable (kabel tuas transmisi) tidak sesuai. Setel.
Clutch disc kurang berfungsi atau rusak. Ganti.
Pressure plate rusak. Ganti clutch cover.
Synchronizer ring aus. Ganti.
Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus. Ganti sleeve dan gear.
Shift shaft tidak berfungsi. Ganti.
Bunyi Oli transmisi kurang Isi (tambah).
Bearing aus atau rusak. Ganti.
Gear aus atau rusak. Ganti.
Synchronizer ring aus atau rusak. Ganti.
Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus atau rusak. Ganti.
Perawatan Kendaraan
PERHATIAN:
Jangan menggunakan kembali circlip, spring pin, E-ring,
oil seal, gasket, self caulking nut (mur pengunci) dan
komponen spesifik. Penggunaan kembali komponen
tersebut dapat menyebabkan masalah.
CATATAN:
Saat kendaraan dinaikkan menggunakan lift untuk keper-
luan perbaikan tertentu, periksa selalu kebocoran oli
TRANSMISI MANUAL 7A-5
CATATAN:
• Klasifikasi SAE, lihat chart viscositas [A] seperti gam-
bar.
• Rekomendasi untuk menggunakan API GL-4 80W-90
gear oil.
6
10
6
10
1 9
5
6
A
7
3 11 (a)
1 1) Lepas gear shift dan select cable (1) dari gear shift lever (2),
4
kemudian lepas kabel dari bracket (3) setelah melepas E-
2
ring (4).
2) Lepas console box belakang.
3) Lepas knob control lever.
4) Lepas console box depan.
5) Lepas clip (1) yang terdapat di ujung gear shift cable dan
lepas gear shift and select cable (2) dari gear shift control
lever (3).
3
1 2
6) Lepas cable grommet (1) dan cable grommet plate (2) dari
2
1 engine room center member (3).
7) Lepas gear shift and select cable (4).
3 8) Lepas gear shift control lever (5) dari engine room center
member.
4
Memasang
(a)
7A-8 TRANSMISI MANUAL
2 2) Pasang gear shift and select cable (1) ke gear shift control
3 lever, kemudian pasang cable grommet (2) dan cable grom-
met plate (3) ke engine room center member (4).
3) Sambungkan dan setel gear select cable, lihat “Menyetel
Kabel Gear Select” di bab ini.
1
4
1 9) Pasang gear shift dan select cable (1) ke bracket kabel (2),
3
kemudian pasang E-ring (3).
10) Sambungkan gear shift and select cable ke gear shift lever
(4).
2
4
TRANSMISI MANUAL 7A-9
1,“A”
7A-10 TRANSMISI MANUAL
Memasang
2 1
Memasang
(a)
Momen pengencangan
Baut VSS (a): 5 N·m (0.5 kg-m, 3.5 lb-ft)
2) Sambungkan coupler VSS.
1 3) Sambungkan kabel negatif battery.
7A-12 TRANSMISI MANUAL
Unit Overhaul
Komponen Unit Transmisi Manual
9 (b)
6
7
1
10 (c)
8 (a)
5
1. Transmission unit 6. Rear intake manifold stiffener 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)
2. Transmission left stiffener 7. Rear mounting 55 N·m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)
3. Transmission right stiffener 8. Transmission stiffener bolt 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
CATATAN:
Tidak perlu mengeluarkan/mengetap oli transmisi jika
hanya memperbaiki clutch.
Merakit
Kebalikan dari prosedur membongkar, perhatikan hal-hal berikut.
• Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi, lihat
“Komponen Unit Transmisi Manual” di bab ini.
• Pasang dan clamp setiap kabel dengan aman.
• Isi kembali transmisi lihat ke “Mengisi Oli Transmisi Manual”
di bab ini.
• Sambungkan battery dan periksa fungsi mesin, clutch dan
transmisi.
3
4 (a)
5
8 (b) 1215 6
7
2 9 (c)
8 (b) 1215
11 10
16
12
15 13
24 A 21
23 A 14
22 19
20 A
18 A 17
1. Gear shift lever case 11. Retainer washer 21. Gear shift lever pin
2. Gear shift lever shaft 12. Reverse shift limit yoke 22. Select return low spring
3. Boot 13. Reverse shift limit yoke spring 23. Select return low holder
: Apply grease 99000-25010 ke
holder inside.
4. Gear select arm nut 14. Reverse shift limit yoke retainer 24. Shift lever shaft oil seal
: Apply grease 99000-25010 ke oil
seal lip.
5. Gear select arm lock washer 15. Dowel pin 17 N·m (1.7 kg-m, 12.5 lb-ft)
6. Gear select arm washer 16. Gear select shaft 10 N·m (1.0 kg-m, 7.0 lb-ft)
7. Gear select lever 17. E-ring 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
8. Gear shift lever case bolt 18. Select return reverse holder Do not reuse.
: Apply sealant 99000-31110 ke all : Apply grease 99000-25010 ke holder
around thread part of bolt. inside.
9. Shift lever shaft locating bolt 19. Select return reverse spring
10. Reverse shift limit pin 20. Gear shift lever
: Apply grease 99000-25010 ke gear shift
lever inside.
TRANSMISI MANUAL 7A-15
Memasang
4) Tarik keluar gear shift lever shaft (1), dan lepas gear shift
lever (2), select return spring (3) dan select return holder (4).
TRANSMISI MANUAL 7A-17
5) Lepas retainer limit yoke (1), limit yoke (2), spring dan
washer.
6) Lepas oil seal (3), jika diperlukan.
Merakit
1) Periksa bagian komponen yang aus, tidak berfungsi maksi-
mal atau rusak.
Jika terdapat kerusakan, Ganti komponen yang rusak den-
gan yang baru.
2) Pasang oil seal baru (1) ke case dengan menggunakan spe-
cial tool, dan berikan grease ke bibir oil seal tersebut.
Special tool
(A): 09926-26020
“A”: Grease 99000-25010
3) Pasang washer, spring, limit yoke (1) dan retainer limit yoke
(2).
CATATAN:
Arah posisi lever shaft ke lever harus seperti pada gam-
bar.
20 (f) 1215
7 1215
19 (g)
15 (d) 1215
18
OIL
11 17 A
22 (d) 1322
16 (d)
5
6 1215
14 (d) 1215
13 (e)
12 (b) 11
11
4
8 (a)
3 1215
10 (c)
11
2 1215
8 (a)
21 (d) 1215
9 (b)
7A-20 TRANSMISI MANUAL
13. Transmission case stud bolt 19 N·m (1.9 kg-m, 13.5 lb-ft)
Merakit
10. Reverse & 5th gear shift shaft Jangan digunakan kembali
TRANSMISI MANUAL 7A-25
CATATAN:
Letakkan balok kayu (2) di bawah countershaft untuk
memudahkan pengerjaan dan untuk melindungi
komponen dari kerusakan.
2) Lepas low speed, high speed dan reverse & 5th gear shift
fork pin menggunakan special tool.
Special tool
(A): 09922-85811
CATATAN:
Ketika melepas gear shift shaft pastikan gear shift shafts
pada posisi netral .
5) Posisi reverse & 5th gear shift shaft (1) seperti pada gambar,
kemudian tarik high speed gear shift shaft (2) dengan inter-
lock pin.
6) Lepas interlock ball dan reverse & 5th gear shift shaft.
CATATAN:
Hati-hati interlock ball dan pin jangan hilang.
7A-26 TRANSMISI MANUAL
Memasang
2) Pasang reverse & 5th gear shift shaft (1) ke fork (3) dan
intermediate plate (2) tetapi spring pin jangan diputar masuk
(fork terpasang sementara).
3) Tekan masuk reverse & 5th gear shift shaft (1) saat memu-
tarnya 90 derajat.
4) Berikan grease ke interlock ball (2), kemudian pasangkan.
“A”: Grease 99000-25010
TRANSMISI MANUAL 7A-27
5) Pasang high speed gear shift fork (1) dan low speed gear
shift fork (2) ke masing-masing sleeve.
6) Berikan grease ke interlock pin (4), kemudian pasang ke
high speed gear shift shaft (3).
“A”: Grease 99000-25010
7) Pasang high speed gear shift shaft (3) dengan interlock pin
(4) ke intermediate plate dan high speed gear shift fork (1).
CATATAN:
• Saat memasang high speed gear shift shaft, periksa
reverse shaft sebagaimana pada langkah 3). Jika tidak,
high speed gear shift shaft tidak dapat dipasang.
• Ketika memasang high speed gear shift shaft, hati-hati
interlock pin jangan sampai terjatuh.
8) Pasang reverse & 5th gear shift shaft (1) dan high speed
gear shift shaft (2) pada posisi netral.
9) Berikan grease ke interlock ball (3), kemudian pasangkan.
“A”: Grease 99000-25010
[A]: Posisi netral
4. Reverse & 5th gear shift yoke
10) Pasang low speed gear shift shaft (1) ke intermediate plate
(4) dan low speed gear shift fork.
11) Pasang shaft stop plate (2) dan kencangkan bautnya (3)
yang telah diberikan thread lock cement sebelumnya.
“A”: Thread lock cement 99000-32110
Momen pengencangan
Baut stop plate
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
14) Pasang locating ball (1) dengan grease, spring dan washer
(6) ke intermediate plate (5).
“A”: Grease 99000-25010
15) Berikan sealant ke locating plug (3), dan kencangkan sesuai
spesifikasi .
“B”: Sealant 99000-31110
Momen pengencangan
Locating plug
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
2. Spring (pendek)
4. Spring (panjang)
Periksa locating spring dari rusak dan ganti dengan yang baru
jika perlu.
Locating spring
Panjang locat-
Standar Service limit
ing spring
High & reverse 25.0 mm (0.98 in.) 23.4 mm (0.92 in.)
Low 31.7 mm (1.25 in.) 29.9 mm (1.18 in.)
7A-30 TRANSMISI MANUAL
Komponen Input Shaft, Main Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear Shaft
40
18
8 8
45
46
8 38
44 39
43 38
42 37
18 30
41 36
34
8
35 31
34
28
33 29
27 28
18 27
32
26
18
7
21 24
23
18
25
22
19
20
19 8
23
14 1
18 8
13
17
12
15 A 8
11
16
8
8
10 7
6
9
8 5
2 3 4 1322 (a)
CATATAN:
Ketika membongkar reverse synchronizer sleeve dan
hub assy., pisahkan antara reverse synchronizer spring
dan high speed synchronizer spring untuk memudahkan
saat memasang kembali.
7A-32 TRANSMISI MANUAL
8) Lepas reverse idle gear shaft (1) dengan idle gear (2), ball,
washer dan stop plate (3).
10) Lepas circlip main shaft bearing (1) dan circlip countershaft
center bearing (2).
11) Pisahkan input shaft assy. (1) dan main shaft assy. (2) den-
gan countershaft assy. (3) dari intermediate plate (4).
TRANSMISI MANUAL 7A-33
Memasang
4) Pasang input shaft assy. (1) dan main shaft assy. (2) dengan
countershaft (3) ke intermediate plate (4).
7) Pasang reverse idle gear (1), shaft (2), ball (3) dan washer
(4) dengan arah sesuai spesifikasi seperti pada gambar,
kemudian pasang ke intermediate plate (10).
8) Kencangkan baut stop plate (6) yang telah diberi thread lock
cement untuk memasang shaft dengan stop plate (5).
“A”: Thread lock cement 99000-32110
Momen pengencangan
Baut reverse idle shaft stop plate
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
7. Oil hole
8. Chamfered side
9. Intermediate plate side
9) Pasang main shaft reverse gear (1) dan needle bearing (2).
TRANSMISI MANUAL 7A-35
10) Pasang reverse synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sebagai
berikut.
a) Pasang reverse synchronizer sleeve ke hub sesuai spesi-
fikasi seperti pada gambar.
b) Pasang 3 key (2) sesuai spesifikasi seperti pada gambar.
c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasang projec-
tion part synchronizer spring (5) pada lubang hub (6).
Ketebalan reverse synchronizer spring
Ketebalan “a”: 1.3 mm (0.051 in.)
Ketebalan “b”: 1.6 mm (0.062 in.)
7. Main shaft reverse gear
13) Pasang main shaft 5th gear (1), synchronizer ring (2) dan
needle bearing (3) pada main shaft (4).
7A-36 TRANSMISI MANUAL
14) Pasang countershaft reverse gear (1) dan 5th gear (2)
sesuai spesifikasi seperti in pada gambar.
3. Chamfered side
1) Lepas circlip input shaft dan tarik input shaft bearing (1) den-
gan menggunakan bearing puller kemudian press.
Merakit
CATATAN:
Ketika membongkar high speed synchronizer hub dan
sleeve assy., pisahkan antara high speed synchronizer
spring dan reverse synchronizer spring untuk memudah-
kan pemasangan.
CATATAN:
Perhatikan steel ball yang keluar dari dalam washer, jan-
gan sampai hilang.
7) Lepas low gear bush (1) bersamaan dengan low speed syn-
chronizer sleeve dan hub assy. (2), synchronizer ring, 2nd
gear (3) dan 2nd gear needle bearing.
Merakit
1) Bersihkan semua komponen dan periksa dari ketidak-nor-
malan dan ganti dengan yang baru jika perlu.
Berikan oli transmisi ke komponen.
TRANSMISI MANUAL 7A-39
2) Pasang needle bearing (1), 2nd gear (2) dan 2nd synchro-
nizer ring (3) ke main shaft (4).
3) Pasang low speed synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sbb.:
a) Pasang low speed synchronizer sleeve ke hub sesuai
spesifikasi seperti in pada gambar.
b) Pasang 3 key (2) ke hub.
c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasukkan syn-
chronizer spring (5) pada lubang hub (6).
7. 2nd gear
11) Pasang needle bearing (1), 3rd gear (2) dan synchronizer
ring (3) ke main shaft (4).
TRANSMISI MANUAL 7A-41
12) Pasang high speed synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sbb:
a) Pasang high speed synchronizer sleeve ke hub sesuai
spesifikasi seperti pada gambar.
b) Pasang 3 key (2) ke hub.
c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasang syn-
chronizer spring (5) pada lubang hub (6).
Ketebalan high speed synchronizer spring
Ketebalan “a”: 1.18 mm (0.046 in.)
13) Pasang high speed synchronizer assy. seperti pada gambar.
Merakit
1) Bersihkan semua komponen, periksa kondisi abnormal dan
ganti dengan yang baru jika perlu.
2) Pasang bearing countershaft depan (1) dengan meng-
gunakan special tool dan press, kemudian pasang circlip.
Special tool
(A): 09913-84510
TRANSMISI MANUAL 7A-43
Material Service
Produk yang dianjurkan
Material Penggunaan
(Nomor part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Ujung kabel gear select.
(99000-25010) • Ujung kabel gear shift
• Locating ball
• Extension case oil seal.
• Select return holder.
• Input shaft oil seal.
• Interlock pin.
• Interlock ball.
• Shift lever shaft oil seal.
• Gear shift lever.
• Input shaft needle bearing.
• Select shaft oil seal.
Sealant SUZUKI BOND NO. 1215 • Permukaan gear shift lever case.
(99000-31110) • Permukaan case transmisi.
• Permukaan retainer input shaft bearing.
• Permukaan case extension.
• Locating plug.
• Baut case gear shift lever.
• Oil lever / filler dan drain plug.
• Baut retainer input shaft bearing.
Thread lock cement THREAD LOCK 1322 • Baut bearing retainer transmisi.
(99000-32110) • Baut stop plate.
• Baut reverse idle shaft stop plate.
TRANSMISI MANUAL 7A-45
Special Tool
09925-18011 09926-26020
Bearing installer Oil seal installer
CLUTCH 7C-1
BAB 7C
CLUTCH
DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................. 7C-2 Memeriksa Cover Clutch, Disc Clutch dan
Diagnosa ......................................................... 7C-3 Flywheel..................................................... 7C-11
Tabel Diagnosa ............................................ 7C-3 Bearing input shaft ................................. 7C-11
Disc clutch.............................................. 7C-12
Perawatan Kendaraan.................................... 7C-4
Cover clutch ........................................... 7C-12 7C
Komponen Kabel Clutch .............................. 7C-4 Flywheel ................................................. 7C-12
Melepas dan Memasang Kabel Clutch ........ 7C-5 Melepas dan Memasang Mekanisme Clutch
Memeriksa Kabel Clutch .............................. 7C-6 Release...................................................... 7C-12
Komponen Pedal dan Braket Clutch ............ 7C-7 Memeriksa Mekanisme Clutch Release..... 7C-14
Memeriksa Pedal Clutch .............................. 7C-8 Clutch release bearing ........................... 7C-14
Ketinggian pedal clutch ............................ 7C-8 Clutch release shaft ............................... 7C-14
Jarak bebas pedal clutch.......................... 7C-8
Spesifikasi Momen Pengencangan ............ 7C-14
Unit Overhaul.................................................. 7C-9
Material Servis.............................................. 7C-15
Komponen Sistim Clutch .............................. 7C-9
Special Tool.................................................. 7C-15
Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disc
Clutch dan Flywheel ..................................... 7C-9
7C-2 CLUTCH
Uraian Umum
Clutch yang digunakan adalah tipe dry single disc. Spring diaphragma menggunakan tipe tapering-finger den-
gan ring solid yang terdapat pada bagian diameter luarnya, dengan susunan tapered finger/jari-jari mengarah
kedalam.
Terdapat 4 coil torsional spring pada disc yang terpasang di gerigi input shaft transmisi
Diagnosa
Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Clutch Selip Jarak bebas pedal clutch tidak standar Setel
Permukaan clutch kotor / berminyak Ganti disc.
Ganti disc, cover clutch atau
Permukaan clutch, pressure plate atau flywheel rusak
flywheel
Spring diafragma lemah Ganti cover clutch
Kabel clutch berkarat Ganti kabel
Clutch Berdenyit Jarak bebas pedal tidak standar Setel
Spring diafragma lemah atau spring tip aus Ganti cover clutch
Spline input shaft berkarat Lumasi
Spline input shaft transmisi rusak atau aus Ganti input shaft
Disc clutch goyang Ganti disc
Kampas patah atau berminyak Ganti disc
Clutch Bergetar Kampas clutch licin Perbaiki atau ganti dic
Kampas berminyak Ganti disc
Putaran lepas bearing pada input shaft bearing Lumasi atau ganti input shaft
retainer tidak halus bearing retainer
Disc clutch goyang atau permukaan kampas rusak Ganti disc
Momen spring lemah (pada disc clutch) Ganti disc
Rivet disc clutch kendur Ganti disc
Ganti cover clutch atau fly-
Pressure plate atau permukaan flywheel rusak
wheel
Mur dan baut kendur Kencangkan atau ganti
Clutch bunyi Lepas bearing rusak atau aus Ganti lepas bearing
Front input shaft bearing rusak Ganti input shaft bearing
Clutch disc hub bunyi Ganti disc
Clutch disc retak Ganti disc
Pressure plate dan spring diafragma bunyi Ganti cover clutch
Clutch lengket Clutch disc terendam oli Ganti disc
Clutch disc rem rusak Ganti disc
7C-4 CLUTCH
Perawatan Kendaraan
Komponen Kabel Clutch
8 A
9 (a)
6 5 (b)
2
4
A
1 3 A
[A]
[A]: Dilihat dari dari A 4. Joint nut kabel clutch 8. Hook kabel clutch
: Berikan grease 99000-25010 hook.kabel
1. Kabel clutch 5. Clutch lepas lever nut 9. Clutch kabel klem bolt
2. Clutch lepas lever 6. Clutch lepas lever bolt 6 N·m (0.6 kg-m, 4.5 lb-ft)
3. Joint pin kabel clutch 7. Clutch pedal 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
: Berikan grease 99000-25010 to joint pin.
CLUTCH 7C-5
4
5
2 3
Memasang
1) Berikan grease ke ujung pengait kabel (1) dan juga joint pin
1 (2) sebelum memasang kabel.
“A”: Grease 99000-25010
2) Kaitkan ujung kabel pada pedal dengan menggunakan
“A”
2 obeng atau pliers hidung panjang dari bagian dalam cabin,
kemudian gabungkan joint .pin bagian dalam kabel pada
release lever.
3) Hubungkan kabel clutch ke klem dan braket.
4
7C-6 CLUTCH
9-2 (a)
1
2 (b) 1
4 A
5 A
7
4 A
6
9-1 (a)
[A] A
Ukur ketinggian pedal clutch (a), jarak antara posisi bagian ten-
gah pedal pad (1) dan joint dash panel (2) dan floor panel (3).
Standar tinggi
“a”: 213.5 mm (8.41 in.)
1) Tekan pedal clutch (1), hentikan jika sudah terasa ada gaya
menahan, dan ukur jarak (jarak bebas clutch pedal). Jarak
bebas harus sesuai spesifikasi.
Jika jarak bebas pedal tidak sesuai spesifikasi, lanjut ke
langkah 2).
Jarak bebas pedal
“a”: 5 – 15 mm (0 – 0.4 in.)
1
a
CLUTCH 7C-9
Unit Overhaul
Komponen Sistim Clutch
6 A
8 7 A
10 9 A
A
11
2 (a)
6. Clutch release shaft No.1 bush 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft).
: Berikan grease 99000-25010 ke bagian dalam bush
7. Clutch release shaft No.2 bush
: Berikan grease 99000-25010 ke bagian dalam bush
Memasang
CATATAN:
Sebelum memasang, pastikan permukaan flywheel dan
pressure plate telah dibersihkan dan dikeringkan sebel-
umnya.
CATATAN:
Luruskan posisi knock-pin crankshaft dengan lubang
pada flywheel.
Special tool
(A): 09924-17811
Momen Pengencangan
Baut flywheel (a): 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)
CLUTCH 7C-11
CATATAN:
• Saat mengencangkan baut cover clutch, compress
disc clutch dengan special tool (C) tahan disc dengan
tangan agar posisinya tengah.
• Kencangkan baut cover sedikit demi sedikit dengan
cara menyilang.
Special tool
(A): 09924-17811
(C): 09923-36320
Momen Pengencangan
Baut cover clutch (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft)
CATATAN:
Saat memasang inputshaft transmisi ke disc clutch,
putar crankshaft sedikit demi sedikit hingga inputshaft
masuk dengan tepat.
Disc clutch
Ukur kedalaman rivet head, yakni jarak antara rivet head dan
permukaan. Jika ada salah satu lubang yang melebihi limit, ganti
disc assy.
Kedalaman rivet head
Standar: 1.3 – 1.9 mm (0.05 – 0.07 in.)
Service limit: 0.5 mm (0.02 in.)
Cover clutch
Flywheel
Periksa permukaan clutch disc dari aus atau hangus. Ganti atau
perbaiki jika perlu.
Memasang
1) Pasang bush clutch release shaft No.2 dan kemudian beri-
kan grease ke bagian dalam bush.
Grease 99000-25010
2) Pasang release shaft dengan return spring.
3) Berikan grease ke bagian dalam bush clutch release shaft
No.1 (1) dan press-fit hingga bush menempel pada stopper
(3) clutch housing (2) seperti pada gambar dengan meng-
gunakan special tool.
“A”: Grease 99000-25010
Special tool
(A): 09925-98221
4, (a) 3 1
7C-14 CLUTCH
CAUTION:
Release bearing jangan dicuci. Hal ini dapat menyebab-
kan kebocoran grease dan berakibat bearing rusak.
Periksa clutch release shaft dan pin dari miring atau rusak.
Jika tidak normal, ganti.
Material Servis
Produk Suzuki
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Kabel end hook dan joint pin.
(99000-25010) • Lepas shaft bushes.
• Lepas shaft.
• Lepas bearing inside.
• Pedal spring.
• Pedal shaft spacer.
SUZUKI SUPER GREASE I Input shaft spline dan front end.
(99000-25210)
Special Tool
BAB 7F
DIFFERENTIAL BELAKANG
DAFTAR ISI
Uraian Umum................................................... 7F-2 Membongkar dan Merakit Differential ........... 7F-7
Konstruksi Differential ................................... 7F-2 Memeriksa Differential ................................ 7F-12
Diagnosa .......................................................... 7F-3 Mengukur Celah Side Bearing Pack ........... 7F-13
Memilih Shim Side Bearing ......................... 7F-14
Diagnosa Gejala Pada Differential ................ 7F-3
Memilih Shim Bevel Pinion ......................... 7F-17
Perawatan Kendaraan..................................... 7F-4 Menyetel Backlash Drive Bevel Gear ......... 7F-19
Mengganti Oli Differential .............................. 7F-4 Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 7F-21
Melepas dan Memasang Differential Assy.... 7F-5 7F
Material Service............................................. 7F-21
Unit Perbaikan Overhaul ................................ 7F-6
Special Tool................................................... 7F-22
Komponen Differential................................... 7F-6
7F-2 DIFFERENTIAL BELAKANG
Uraian Umum
Konstruksi Differential
Tipe differential yang digunakan adalah hypoid bevel pinion and gear.
Differential assy. sangat penting karena seluruh tenaga penggerak kendaraan terkonsentrasi di sini.
Karenanya, gunakan selalu suku cadang asli SUZUKI dan perhatikan momen pengencangan. Selanjutnya,
karena gesekan antara pinion dan gear sangat besar, lumasi bagian-bagian tersebut dengan hypoid gear oil.
Hypoid gear memiliki keuntungan karena tidak menimbulkan bunyi, untuk hal tersebut diperlukan penyetelan
(kontak gigi dan backlash yang tepat).
3
8
2
8
6
7 5
Diagnosa
Diagnosa Gejala Pada Differential
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Bunyi pada gear Pelumas rusak atau tercampur dengan air Perbaiki dan tambahkan.
Pelumas kurang Perbaiki dan tambahkan.
Penyetelan backlash antara bevel pinion dan Setel dan periksa kembali.
gear tidak tepat
Kontak gigi antara bevel pinion dan gear tidak Setel atau ganti.
tepat
Baut bevel gear kendur Ganti atau kencangkan kembali.
Gear atau pinion rusak Ganti.
Bunyi pada bearing Bunyi tetap (konstant): Pelumas rusak atau ter- Perbaiki atau tambahkan.
campur air
Bunyi tetap (konstan): Pelumas kurang Perbaiki atau tambahkan.
Bunyi saat jalan: Bearing bevel pinion rusak Ganti.
Bunyi saat belok: Bearing differential rusak Ganti.
Oil bocor (rembes) Plug pernafasan (breather) tersumbat Bersihkan.
Oil seal aus atau rusak Ganti.
Oli berlebihan Kurangi.
7F-4 DIFFERENTIAL BELAKANG
Perawatan Kendaraan
Mengganti Oli Differential
1) Sebelum mengganti atau memeriksa oli, matikan mesin dan
tempatkan kendaraan secara horizontal.
2) Periksa jumlah oli dan kebocoran. Untuk memeriksa secara
cepat, lihat bagian bawah lubang oli. Jika ada kebocoran,
perbaiki penyebabnya.
3) Lepas baut cover differential (1).
CATATAN:
1 1
Untuk mencegah cover differential terjatuh, pasang 2
atau 3 bautnya sementara (belum kencang).
Special tool
(A): 09921-96510
“a”
“b”
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-5
CATATAN:
• Gunakan oli SAE 80W-90.
• Ketika kendaraan dinaikkan lift untuk suatu perbaikan,
periksa kebocoran oli.
Oli differential
Hypoid gear oil API GL-5
Untuk viskositas oli, lihat diagram di samping.
Kapasitas oli differential
1.05 liter (2.2/1.8 US/Imp. pt)
[A]: Diagram viskositas SAE
Memasang
Untuk memasang differential assy. pada axle housing belakang,
lihat “Melepas dan Memasang Axle Housing Belakang” di bab 3E.
7F-6 DIFFERENTIAL BELAKANG
1. Mur drive bevel pinion 13. Drive bevel gear (hypoid gear) 25. Differential pinion washer
: Kencangkan mur agar momen putar drive bevel pinion
sesuai spesifikasi.
2. Companion flange 14. Spring pin 26. Differential pinion
3. Oil seal 15. Differential case 27. Differential side gear
4. Plate 16. Drive bevel gear bolt 28. Differential side washer
5. Drive bevel pinion front bearing 17. Shim side bearing(s) 29. Differential pinion shaft
6. Drive bevel pinion front bearing outer race 18. Differential side bearing Jangan digunakan kembali
7. Axle housing 19. Differential side bearing outer race Berikan oli differential.
8. Pinion spacer 20. Side bearing cap Differential 105 N·m (10.5 kg-m, 76.0 lb-ft)
9. Drive bevel pinion rear bearing outer race 21. Side bearing cap Differential bolt 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
10. Drive bevel pinion rear bearing 22. Cover differential 41 N·m (4.1 kg-m, 30.0 lb-ft)
Special tool
2
(A) (A): 09923-06110
(B): 09900-20607
4) Lepas special tool.
(A)
8) Keluarkan spring pin dengan special tool.
Special tool
(A): 09922-85811
1. Differential case
14) Lepas drive bevel pinion rear bearing (2) dengan meng-
gunakan bearing puller (3) dan hydraulic press.
1. Drive bevel pinion
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-9
15) Lepas oil seal (1) dari axle housing menggunakan special
tool atau flat head.
Special tool
(A) (A): 09913-50121
16) Lepas bearing depan drive bevel pinion dan plate.
1
Merakit
PERHATIAN:
• Drive bevel gear dan drive bevel pinion harus diganti
satu set.
• Ketika mengganti taper roller bearing, ganti inner race
& outer race assy.
PERHATIAN:
Lakukan press-fitting dengan hati-hati sehingga outer
race tidak terpuntir. Outer race yang terpuntir dapat
merusak outer race atau axle housing.
Special tool
(B) (A): 09913-85210
(B): 09913-75510
7F-10 DIFFERENTIAL BELAKANG
7) Pilih shim bevel pinion lihat “Memilih Drive Shim Bevel Pin-
(A)
ion”.
8) Pasang shim bevel pinion ke drive bevel pinion (2) dan
(B) press-fit drive bevel pinion rear bearing menggunakan spe-
1
cial tool.
3
Special tool
(A): 09924-07730
2
(B): 09940-51710
CATATAN:
Gunakan selalu spacer baru (3) saat memasang.
1
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-11
10) Pasang drive bevel pinion (1) dan bearing depan drive bevel
pinion (2) ke axle housing (3).
11) Pasang plate dan oil seal baru (1) ke axle housing (2) hingga
rata dengan ujung axle housing menggunakan pad dan palu.
1, “A”
12) Pasang companion flange (1) ke drive bevel pinion dan ken-
cangkan mur drive bevel pinion dengan special tool dan
power wrench bertahap, hingga preload sesuai spesifikasi.
PERHATIAN:
Preload tidak boleh lebih dari spesifikasi dan jangan
mengendurkan mur pinion untuk mengurangi preload
pinion bearing. Jika preload terlalu besar, pasang col-
lapsible spacer baru. Langkah 9) – 12) harus diulangi.
CATATAN:
• Sebelum mengukur, periksa putaran dengan tangan.
• Preload bearing drive bevel Pinion dapat disetel den-
gan mengencangkan mur drive bevel pinon.
Untuk penyetel, gunakan selalu spacer baru dan ken-
cangkan mur drive bevel pinion bertahap dan periksa
momen awal (preload) setiap kali mengencangkan
untuk mencegah kerusakan spacer.
• Untuk mengukur preload bearing drive bevel Pinion,
putar drive bevel pinion sekitar 5/6 putaran per detik.
(A): 09922-66021
Preload bearing drive bevel Pinion
Bearing baru : 1.5 – 2.1 N·m (0.15–0.21 kg-m, 1.10 – 1.50 lb-ft)
Bearing bekas: 1.0–1.5 N·m (0.1–0.15 kg-m, 0.75–1.1 lb-ft)
Momen pengencangan
Mur drive bevel pinion
: 217 – 678 N·m (21.7 – 67.8 kg-m, 157.0 – 490.0 lb-ft)
(untuk referensi)
7F-12 DIFFERENTIAL BELAKANG
Memeriksa Differential
• Periksa companion flange dari aus atau rusak.
• Periksa bearing dari aus atau berubah warna.
• Periksa axle housing dari retak.
• Periksa drive bevel pinion dan bevel gear dari aus atau
retak.
• Periksa side gear, pinion gear dan pinion shaft dari aus atau
rusak.
• Periksa side gear spline dari aus atau rusak.
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-13
CATATAN:
Celah ini harus diukur tanpa drive bevel pinion.
CATATAN:
Jangan memasang shim side bearing.
2
3) Lepas special tools (spreader, spreader adapter kit dan dial
(A)
gauge) dari axle housing (2).
(A) CATATAN:
Tandai baut drive bevel gear dengan marker pen.
Special tool
(A): 09900-20607
2
8) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial
(A)
gauge) dari axle housing (2).
CATATAN:
Pilih shim dengan drive bevel pinion terpasang.
CATATAN:
Jangan memasang shim side bearing.
2
3) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial
(A)
gauge) dari axle housing (2).
(A) CATATAN:
Tandai baut drive bevel gear dengan marker pen.
Special tool
(A): 09900-20607
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-15
5) Tekan drive bevel gear agar tepat dengan pinion gear sesuai
arah tanda panah seperti pada gambar.
Kunci drive bevel gear agar gear bertautan. Dengan tetap
menekan differential case, set indicator pada angka 0 (nol).
2
9) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial
(A)
gauge) dari axle housing (2).
7F-16 DIFFERENTIAL BELAKANG
10) Pilih ketebalan shim bevel gear (1) bearing differential case
sesuai hasil pengukuran “a” diantara ukuran yang tersedia.
CATATAN:
Gunakan shim dengan ketebalan yang paling benar, jika
mungkin.
“b”
CATATAN:
Gunakan shim dengan ketebalan yang sesuai, jika
mungkin.
1) Pasang special tool dan bearing (1) dan (2) seperti pada
gambar.
Special tool
(C) (D)
(A): 09922-76160
(B): 09922-76190
2
1
(C): 09922-76260
(D): 09922-76170
3, (B)
(A) CATATAN:
Sebelum mengukur, periksa putaran dengan tangan
sebanyak 15 putaran lebih.
CATATAN:
“c”
• Jarak pengesetan special tool (referensi)
“c”: 2 – 3 mm (0.079 – 0.118 in.)
• Sebaiknya jarum pendek menunjukkan lebih dari 3 mm
(0.118 in.), dan jarum panjang menunjukkan 0 (nol).
CATATAN:
Jika mungkin, gunakan satu shim dengan ketebalan
yang tepat.
CATATAN:
Lakukan pengukuran ini dengan differential case dan
side bearing cap terpasang.
CATATAN:
• Ujung pengukur dial gauge pada sudut yang benar
pada sisi cembung (convex) dari gigi.
• Ukur sedikitnya pada 3 titik di sekeliling drive bevel
gear.
PERHATIAN:
Saat memberikan gear marking compound ke gigi, lumuri
permukaan gigi secara merata. Pasta jangan terlalu ker-
ing atau terlalu cair.
CATATAN:
Hati-hati jangan memutar bevel gear lebih dari satu puta-
ran, hal ini dapat mengaburkan hasil pemeriksaan.
HIGH CONTACT
Pinion terlalu jauh dari bagian tengah
drive bevel gear.
1) Tambah ketebalan shim ketinggian
pinion dan dekatkan pinion ke
bagian tengah gear.
2) Setel drive bevel gear backlash
sesuai spesifikasi.
LOW CONTACT
Posisi pinion terlalu dekat dengan
bagian tengah drive bevel gear.
1) Kurangi ketebalan shim ketinggian
pinion dan jauhkan posisi pinion
dari bagian tengah gear.
2) Setel backlash drive bevel gear
sesuai spesifikasi.
Pola kontak ini menunjukkan “offset” differential terlalu
besar atau terlalu kecil. Perbaiki dengan mengganti
axle housing dengan yang baru.
Material Service
Produk yang disarankan
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Sealant Loctite 5699 Permukaan cover differential
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A Oil seal
(99000-25010)
7F-22 DIFFERENTIAL BELAKANG
Special Tool
BAB 8B
SISTIM LAMPU
DAFTAR ISI
Diagnosa
Diagnosa Gejala Pada Lampu Besar
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Hanya satu lampu Bohlam putus Ganti bohlam.
yang tidak menyala Sikring putus Ganti sikring to periksa untuk short.
Socket, wiring atau grounding rusak Perbaiki socket atau sirkuit.
Lampu besar tidak Main sikring putus Ganti sikring, periksa dari kemu-
menyala saat switch- ngkinan konslet.
pada posisi “HEAD” Switch lampu besar rusak Periksa switch lampu besar, lihat
“Pemeriksaan Switch Lampu
Besar”.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Diagnosa Gejala Pada Lampu Kota, Lampu Belakang dan Lampu Plat Nomor
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Salah satu lampu tidak Bohlam putus Ganti bohlam.
menyala Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Tidak ada lampu yang Sikring putus Ganti sikring periksa short.
menyala saat switch- Switch rusak Periksa switch lihat “Memeriksa
pada posisi “SMALL” Switch Lampu Besar”.
Perawatan Kendaraan
Perhatian Untuk Perbaikan Sistim Kelistrikan Bodi
Ketika melakukan perbaikan yang berhubungan dengan sistim kelistrikan, perhatikan dengan seksama “Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan Pada Sirkuit Kelistrikan” di Bab 0A untuk melindungi komponen kelistrikan dan
mencegah terjadinya kebakaran.
7
6
3
1
2
2
2) Lepas steering column hole cover (1) dan steering column
cover (2).
2
3
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
Terminal B T RF EL HL HU
Switch Position
OFF LO
PASS
HI
SMALL LO
PASS
HI
HEAD LO
PASS
HL HU T EL RF B HI
SISTIM LAMPU 8B-7
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
Setelah memasang, periksa dan setel arah sinar lampu lihat
“Menyetel Arah Sinar Lampu Denan Layar”.
8B-8 SISTIM LAMPU
CATATAN:
Sesuaikan dengan peraturan daerah setempat, setel arah
sinar lampu sesuai prosedur berikut.
PERINGATAN:
• Bohlam lampu yang baru saja dimatikan akan terasa
sangat panas sekali, dan dapat mencederai tangan
anda. Ganti bohlam setelah dingin.
• Bohlam lampu besar berisi gas halogen bertekanan.
Dapat meledak dan berbahaya jika terbentur atau ter-
jatuh. Lakukan dengan sangat hati-hati.
PERHATIAN:
Minyak pada tangan anda dapat menyebabkan bohlam
dengan gas halogen menjadi overheat dan meledak saat
dinyalakan. Pegang bohlam dengan dilapisi kain terlebih
dahulu.
b)
b)
a)
a)
A
1
8B-10 SISTIM LAMPU
3) Lepas switch lampu kabut depan (1) dan lepas soket (2).
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
2 1
b a
c d
a b
c
d
SISTIM LAMPU 8B-11
2
3) Lepas screw (1).
1 4) Lepas lampu kabut assy. (2) dari bumper depan.
1
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
Setelah memasang, periksa dan setel arah sinar lampu lihat
“Penyetelan Arah Sinar Lampu Kabut Depan Dengan Layar”.
8B-12 SISTIM LAMPU
CATATAN:
• Sesuaikan dengan peraturan daerah setempat, setel
arah sinar lampu sesuai prosedur berikut.
• Sebagai contoh jarak lampu ke dinding 10 m seperti
pada gambar. Jarak “H” dihitung pada jarak “a” 10 m
dan sudut “b” (1.2°).
PERINGATAN:
• Bohlam lampu yang baru saja dimatikan akan terasa
sangat panas sekali, dan dapat mencederai tangan
anda. Ganti bohlam setelah dingin.
• Bohlam lampu besar berisi gas halogen bertekanan.
Dapat meledak dan berbahaya jika terbentur atau ter-
jatuh. Lakukan dengan sangat hati-hati.
PERHATIAN:
Minyak pada tangan anda dapat menyebabkan bohlam
dengan gas halogen menjadi overheat dan meledak saat
dinyalakan. Pegang bohlam dengan dilapisi kain terlebih
dahulu.
Terminal TL TB TR
R Switch Position
L
N
R
TR TB TL
2
Memasang
1
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
SISTIM LAMPU 8B-15
Terminal
Switch Position a b c d e f g h i j
j i h g e OFF
f
ON
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
3 2 1
6) Periksa tegangan dan hubungan antara masing-masing ter-
8 7 6 5 4
1 minal dan bodi ground pada masing-masing kondisi.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, perbaiki
sirkuit.
Jika semua hasil pemeriksaan OK, ganti relay lampu sein
dan hazard dan periksa kembali.
V
BAB 8C
CONTENTS
Diagnosa
Diagnosa Masalah Speedometer dan VSS
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Speedometer tidak Sikring putus Periksa dari kemungkinan konslet,
bekerja atau bekerja ganti sikring.
tapi tidak normal Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Vehicle speed sensor (VSS) rusak Periksa vehicle speed sensor, lihat
“Memeriksa Vehicle Speed Sensor
(VSS)” di Bab 6E.
Combination meter rusak Periksa sirkuit combination meter,
lihat “Sirkuit Combination Meter ” di
bab ini.
Signal rotor Vehicle speed sensor (VSS) rusak Periksa vehicle speed sensor, lihat
“Pemeriksaan Vehicle Speed Sen-
sor (VSS)” di Bab 6E.
Diagnosa Masalah Engine Coolant Temperature (ECT) Gauge dan ECT Sensor
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Engine coolant tem- Sikring putus Periksa kemungkinan konslet,
perature meter tidak ganti sikring.
bekerja atau bekerja Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
tapi tidak normal ECT sensor rusak Periksa ECT sensor lihat, “Memer-
iksa ECT Sensor” di bab ini.
Combination meter rusak Periksa combination meter sirkuit
lihat “Memeriksa Engine Coolant
Temperature (ECT) Gauge” di bab
ini.
PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-3
Sistim Lampu Rem (Indikator Lampu Parkir dan Peringatan Minyak Rem)
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Sistim lampu rem Sikring putus Periksa kemungkinan konslet,
tidak menyala (ketika ganti sikring.
minyak rem sedikit Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
atau rem parkir ditarik Brake fluid level switch rusak Periksa brake fluid switch, lihat
penuh) “Pemeriksaan Brake Fluid Switch”
di bab ini.
Parking brake switch rusak Periksa switch parking brake, lihat
“Memeriksa Parking Brake Switch”
di bab ini.
Lampu rem menyala Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
terus Brake fluid level rusak Periksa brake fluid level.
Brake fluid level switch rusak Periksa brake fluid switch lihat
“Brake Fluid Level Switch Inspec-
tion” di bab ini.
Parking brake switch rusak Periksa parking brake switch, lihat
“Memeriksa Parking Brake Switch”
di bab ini.
8C-4 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI
Perbaikan Kendaraan
Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal
Lihat “Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal” di Bab 8B.
2
2) Lepas cover steering hole (1) dan cover steering column
(2).
Terminal
Position a b c d e f
"f" "e" "d"
LOCK
ACC
ON
START
PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-5
E32-3
E32-10
E31-8
E31-3
3
E32-11
E32-9
E32-6
E31-6
E31-5
E31-9
E31-10
E31-14
E31-1 E31-16
E31-11 E31-12
E32-1 E32-2
1 2
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1. Connector E31 viewed from harness side 2. Connector E32 viewed from harness side
8C-6 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI
E34-8 8 1
E34-9 7
2
7
E33-18 7
3
7
5V
E33-19 7
4
E33-20 7 10
5
5V
6
E33-16 7
5V
9
E33-15 7 7
E33-2
E34-5
E33-3
E34-4
E33-5
E34-7
E33-8 E34-10
E34-6 E34-11
1 2
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 16 15 14 13 12 11 10 9 8
1. Connector E33 viewed from harness side 2. Connector E34 viewed from harness side
Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.
3 3
Memeriksa VSS
Lihat “Memeriksa Vehicle Speed Sensor (VSS)” di Bab 6E1.
[A]
6) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan periksa bahwa meter
pointer (2) engine coolant temperature (ECT) gauge menun-
1 juk ke “C”.
7) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
8) Hubungkan connector terminal kabel “BRN/YEL” combina-
tion meter ke ground bodi melalui bohlam 10 W (1) seperti
gambar.
9) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan periksa bahwat meter
2
pointer (2) engine coolant temperature (ECT) gauge
berubah dari “C” ke “H”.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti combination
meter.
[B]
[A] Without tachometer model
1 [B] With tachometer model
2
8C-12 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI
BAB 8D
DAFTAR ISI
Diagnosa
Diagnosa Gejala Pada Window Defogger Belakang (Jika Dilengkapi)
Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan
Defogger belakang Sikring putus Ganti sikring, periksa dari kemu-
tidak bekerja ngkinan konslet.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Kabel window defogger belakang rusak Periksa kabel window defogger
belakang, lihat “Memeriksa Kabel
Window Defogger Belakang” di bab
ini.
Switch window defogger belakang rusak Periksa switch, lihat “Memeriksa
Switch Window Defogger Bela-
kang”.
CATATAN:
Diagnose sistim keyless entry lihat table berikut setelah memastikan bahwa sistim power door Lock
dalam kondisi baik.
Perbaikan Kendaraan
Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elek-
trikal
Lihat “Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal” di Bab
8B.
CATATAN:
• Ketika membersihkan window glass belakang,
gunakan kain kering dan bersihkan searah heat wire
(1).
• Ketika membersihkan glass, jangan gunakan detergent
atau pembersih yang mengandung abrasive.
• Ketika mengukur tegangan kabel, gunakan tester den-
gan probe negatif (2) terbungkus dengan foil (kertas
dll.) tipis (3) dan tekan dengan jari saat mengukur.
Tegangan Kriteria
Mendekati. 4 – 6 V (2) Baik (Tidak ada kerusakan
didalam kabel)
Mendekati. 9 – 11 V (3) Kabel rusak
atau 0 – 2 V (4)
X: Damage point
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-7
• Lokasi kerusakan.
1 2 a) Putar kunci kontak ON.
b) Putar switch defogger ON.
c) Tempelkan kabel postif voltmeter (+) ke ujung terminal
positif heat wire (1).
d) Tempelkan kabel negatif voltmeter (–) strip foil ke ujung ter-
minal positif (1), kemudian gerakkan sepanjang ujung ter-
minal kabel negatif (2).
3 4 e) Fluktuasi voltmeter dari 0 – 2 V (3) ke volt (menunjuk ke
+ - beberapa nilai volt) (4), kondisi tersebut adalah rusak.
X: Point kerusakan
7
2
2
5
6 1
1
6
8
4
3
1
8D-10 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI
OFF
OFF
ON
INT WASH
ON + WASH
LO
HI
S 1 B 2
1R WR W EW
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-11
10-14V
0V
3.3±1 sec.
ON
OFF
High
Low
Approx. 0.3 sec.
8D-12 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas.
Setelah memasang lampu lampu besar sisi kanan, pastikan
untuk memeriksa dan menyetel arah sinar, lihat “Menyetel Arah
Sinar Lampu Besar dengan Layar” in Bab 8B.
E ASD ASU
Terminal
Switch Position B SU SD U D
UP
OFF
DOWN
U SU B SD D
8D-16 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI
[A] [B]
7
2
3 4
5 1
TERMINAL
OPERATION
[B] E38-10 E38-11
5 4 3 2 1 [A] UNLOCK LOCK
[B] LOCK UNLOCK
12 11 10 9 8 7 6 1
[C]
Spesifikasi switch key cylinder
[A]: Lock
[B]: Neutral
[C]: Lock
e b a
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-19
[A]
3) Hubungkan battery 12 V terminal positive dan negatif ke ter-
[C]
minal actuator kunci pintu seperti pada gambar berikut.
Jika tidak bekerja sesuai spesifikasi seperti tabel berikut,
ganti kunci pintu assy..
Spesifikasi actuator kunci pintu depan dan belakang
[D]
a b
[B]
Unlock Lock + –
Lock Unlock – +
2
b a
[C]
a
8D-20 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI
Lokasi Komponen Sistim Power Door Lock dengan Sistim Keyless Entry
7
2
3 4
5 1
Uraian Sistim
Sistim keyless entry mempunyai mode sinyal seperti berikut untuk sinyal feed back ketika controller memerima
sinyal LOCK dan UNLOCK dari transmitter.
0V 0V 0V
PERHATIAN:
Hati-hati grease atau kotoran jangan sampai menempel
ke printed cirkuit board (pcb) dan battery.
CATATAN:
• Untuk mencegah pencurian, patahkan transmitter
sebelum dibuang.
• Buang battery bekas di tempat yang benar. Jangan
membuang battery lithium bersama dengan sampah
rumah tangga lainnya.
CATATAN:
• Dua kode transmitter dapt dicatat.
• Ketika kode transmitter dicatat, kode yang lama akan
dihapus.
8D-24 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI
M1R M2L
M1L M2L
E2 COM B
3 2
1
Memasang
Untuk memasang, gunakan prosedur kebalikan dengan prosedur
melepas door mirror assy. perhatikan hal-hal berikut.
• Hati-hati harness antara pintu dan kaca spion jangan sampai
terjepit.
• Hubungkan connector door mirror dengan baik.
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-25
M2 COM M1
PERBAIKAN BODI 9-1
BAB 9
PERBAIKAN BODI
CATATAN:
Pengikat (mur/baut/screw) merupakan komponen tambahan yang dapat mempengaruhi penampilan
komponen vital dan sistem, dan/atau dapat menyebabkan biaya perbaikan yang besar. Mereka harus
Mereka harus diganti dengan part yang sama atau sejenis apabila terjadi penggantian.
Jangan menggunakan komponen pengganti yang memiliki kualitas dibawahnya atau merubah desain.
Nilai torsi harus diikuti sesuai spesifikasi untuk menjamin ketahanan komponen.
DAFTAR ISI
Kaca, Jendela dan Spion.................................. 9-2 Bodi Bagian Samping................................ 9-37
Melepas dan Memasang Kaca Pintu Windshield................................................. 9-38
Depan.............................................................. 9-2 Bagian Atap............................................... 9-39
Memeriksa Jendela Pintu Depan .................... 9-6 Bodi Bagian Bawah................................... 9-40
Melepas dan Memasang Regulator Jendela Celah Panel .................................................. 9-41
Pintu Depan .................................................... 9-6 Informasi Pengemudi dan Instrumentasi ..... 9-43
Memeriksa Regulator Jendela Pintu Melepas dan Memasang panel
Depan.............................................................. 9-7 instrumen ...................................................... 9-43
Melepas dan Memasang Spion....................... 9-8 Tempat Duduk ................................................. 9-45
Melepas dan Memasang Jendela Pintu 9
Melepas dan Memasang Tempat Duduk
Belakang ......................................................... 9-9
Depan ........................................................... 9-45
Memeriksa Jendela Pintu Belakang .............. 9-13
Melepas dan Memasang Tempat Duduk
Melepas dan Memasang Regulator Jendela
Belakang ....................................................... 9-46
Pintu Belakang .............................................. 9-13
Memeriksa Regulator Jendela Pintu Kunci dan Keamanan ..................................... 9-50
Belakang ................................................... 9-14 Melepas dan Memasang Kunci Pintu
Melepas dan Memasang Windshield ............ 9-15 Depan Assy................................................... 9-50
Persiapan .................................................. 9-15 Memeriksa Kunci Pintu Depan Assy............. 9-53
Melepas dan Memasang Q uarter Melepas dan Memasang Kunci Pintu
Window ......................................................... 9-21 Belakang Assy .............................................. 9-54
Melepas dan Memasang Kaca Pintu Memeriksa Kunci Pintu Belakang Assy ........ 9-56
Bagasi ........................................................... 9-22 Melepas dan Memasang Kunci Pintu
Tipe I ............................................................. 9-22 Bagasi Assy .................................................. 9-57
Struktur Bodi ................................................... 9-24 Melepas dan Memasang silinder kunci
Kunci Kontak ............................................. 9-59
Melepas dan Memasang Pintu Depan .......... 9-24
Melepas dan Memasang Pintu Belakang...... 9-27 Trim Eksterior dan Interior............................. 9-59
Melepas dan Memasang Pintu Bagasi.......... 9-28 Melepas dan Memasang Karpet Lantai ........ 9-59
Melepas dan Memasang Hood ..................... 9-30 Melepas dan Memasang Console Box
Menyetel Hood .............................................. 9-30 Tengah.......................................................... 9-60
Memeriksa Hood ........................................... 9-31 Melepas dan Memasang Head Lining .......... 9-61
Melepas dan Memasang Fender Depan ....... 9-31 Cat dan Pelapisan ........................................... 9-64
Melepas dan Memasang Bumper Depan Perlakuan Anti Korosi ................................... 9-64
dan Bumper Belakang................................... 9-32 Area Pemberian Sealant............................... 9-65
Melepas dan Memasang Ekstension Pelapisan (Coating) Area Bagian Bawah...... 9-71
Bumper Belakang.......................................... 9-33 Area Pemberian Campuran Anti Korosi ........ 9-72
Ruang Mesin ............................................. 9-34 Finishing Komponen Plastik.......................... 9-73
Depan........................................................ 9-35 Material Service............................................... 9-73
Pintu Bagasi .............................................. 9-36
9-2 PERBAIKAN BODI
Melepas
6) Lepaskan trim pintu (1) dengan handel pintu (2) dan putar
seperti pada gambar.
7) Lepaskan switch power window dan kabel switch spion pada
konektor (jika dilengkapi).
9-4 PERBAIKAN BODI
14) Lepaskan kaca pintu (1) sambil diputar seperti pada gambar.
PERBAIKAN BODI 9-5
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kaca pintu
dengan memperhatikan hal berikut.
• Tepatkan channel bawah (1) pada bagian bawah kaca sep-
erti pada gambar seperti pada gambar.
Posisi pemasangan kaca pada channel bawah
“a”: 93 mm (3.69 in.)
• Kencangkan screw channel bawah. Kencangkan screw
depan terlebih dahulu, kemudian screw belakang.
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas regulator jen-
dela dengan memperhatikan hal berikut.
• Berikan grease pada bagian yang bergeser dan berputar (1)
dari regulator.
Grease 99000-25010
1. Kaca pintu 4. Sealing cover pintu 7. Braket handel dalam pintu bela-
kang
2. Regulator jendela assy 5. Partisi kaca pintu 8. Handel dalam pintu belakang
: Berikan lithium grease 99000-25010 pada bagian yang
bergerak.
3. Trim pintu 6. Weatherstrip luar pintu belakang 9. Channel bawah kaca
9-10 PERBAIKAN BODI
Melepas
Memasang
Untuk memasang kebalkan dari prosedur melepas kaca pintu
dengan memperhatikan hal berikut.
9-12 PERBAIKAN BODI
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas regulator jen-
dela dengan memperhatikan hal berikut.
• Berikan grease pada bagian yang bergeser dan berputar
atau regulator.
Grease 99000-25010
Periksa roller (1) dari kemungkinan rusak dan aus. Jika ditemu-
kan kerusakan, ganti dengan yang baru.
PERBAIKAN BODI 9-15
PERHATIAN:
• Penjabaran di bab ini adalah penggantian kaca dengan menggunakan 3 tipe primer dan 1 tipe
adhesive yang dibuat oleh YOKOHAMA (satu komponen urethane adhesive yang digunakan den-
gan primer dengan combination). Ketika menggunakan primer dan adhesive yang dibuat oleh
pabrik lain, perhatikan cara instruksi penanganan yang disediakan. Pengabaian prosedur atau pen-
yalahgunaan adhesive dapat menyebabkan penurunan fungsi adhesive. Karena itu, sebelum bek-
erja, pastikan mengikuti petunjuk dan penjelasan yang diberikan oleh pabrik pembuat dan ikuti
prosedur yang diberikan.
• Jika terdapat permukaan yang tergores atau rusak, perbaiki bagian yang rusak tersebut, jika tidak
dapat menyebabkan terjadinya korosi.
Melepas
1) Bersihkan permukaan kaca luar dan dalam dan sekeliling-
nya.
2) Lepaskan wiper arm dan garnish.
3) Gunakan solasi, tutupi permukaan bodi disekeliling kaca
untuk mencegah kerusakan.
4) Lepaskan spion dalam, sun visor, dan pillar trim depan
(kanan dan kiri).
5) Jika perlu, lepaskan panel instrumen. Lihat “Melepas dan
Memasang panel instrumen” di bab ini.
6) Jika perlu, lepaskan head lining. Lihat “Melepas dan
Memasang Head Lining” di bab ini.
7) Lepaskan (atau potong) molding windshield.
CATATAN:
Gunakan senar piano (2) sedekat mungkin dengan kaca
untuk mencegah kerusakan pada bodi dan panel instru-
men.
PERBAIKAN BODI 9-17
CATATAN:
Sebelum menggunakan pisau (1), bersihkan dengan
alkohol atau sejenisnya untuk menghilangkan oli yang
melekat.
Memasang
1) Gunakan larutan pembersih, bersihkan tepi windshield
dimana kaca windshield akan ditempel. (biarkan mengering
selama 1 menit atau lebih.)
2) Pasang stopper kaca yang baru (1) (2 pieces) pada bagian
bawah windshield.
CATATAN:
• Pastikan melihat petunjuk pemakaian primer untuk
penggunaan dan waktu pengeringan yang benar.
• Jangan memegang bodi dan permukaan adhesive
lama dimana kaca akan ditempel.
CATATAN:
• Pastikan untuk melihat petunjuk pemakaian, peng-
gunaan dan waktu pengeringan yang benar.
• Jangan memberikan primer dibagian luar permukaan
yang dilapisi keramik.
• Jangan menyentuh permukaan yang dilapisi primer.
1. Molding
2. Spacer
3. Berikan primer
CATATAN:
• Tekan kaca (2) ke permukaan bodi panel segera sete-
lah diberikan adhesive (1).
• Gunakan pemegang kaca untuk membantu memegang
dan membawa kaca setelah diberikan adhesive (1).
• Lakukan langkah 8) sampai 9) selama 10 menit untuk
memastikan sudah melekat erat.
• Pastikan melihat petunjuk pemakaian adhesive untuk
penanganan dan waktu pengeringan yang benar.
• Mulai dari bagian bawah kaca (2).
• Jangan sampai merusak primer.
11) Tahan pemegang kaca (1), tempatkan kaca pada bodi den-
gan meluruskan tanda pada langkah 3) dan tekan.
CATATAN:
• Jangan menggunakan air bertekanan tinggi.
• Jangan menggunakan udara bertekanan pada adhe-
sive saat pengeringan.
• Jangan menggunakan sinar infra merah atau sejenis-
nya untuk pengeringan.
PERHATIAN:
Setelah selesai memasang, perhatikan hal berikut.
• Penutupan pintu secara kasar sebelum adhesive men-
gering dapat menyebabkan kaca menjadi longgar atau
lepas. Karena itu, jika pintu dibuka atau ditutup sebe-
lum adhesive mengering, pastikan untuk membuka
semua kaca pintu dan hati-hati.
• Jika molding tidak terpasang dengan baik, tahan den-
gan selotip sampai adhesive mengering.
• Setiap adhesive memiliki waktu pengeringan yang ber-
beda.
• Pastikan untuk melihat petunjuk pemakaian, periksa
waktu pengeringan adhesive yang digunakan dan per-
hatikan saat adhesive akan mengering.
• Jangan mengemudi sampai adhesive benar-benar ker-
ing untuk memastikan sudah merekat dengan baik.
PERBAIKAN BODI 9-21
Tipe II
Untuk quater window menggunakan weatherstrip, pasang seperti
gambar dengan memperhatikan hal berikut.
Urutan pemasangan :
1→2→3→4
1,2, Urutan pemasangan F. Depan
3,4
5. Panel luar sisi bodi A. Panel quarter saja
6. Kaca quarter window glass atau x. Pasang ujung hingga menyentuh panel
panel quarter window belakang
7. Panel quarter window belakang y. Posisi awal pemasangan
Lokasi joint pemasangan weatherstrip
pada tengah bagian bawah.
8. Weatherstrip panel jendela z. Posisi akhir pemasangan
9-22 PERBAIKAN BODI
Tipe II
1,2,3 Urutan pemasangan jendela 6. Kaca jendela A. Kaca saja y. Posisi akhir pemasangan
pintu bagasi
4. Panel luar pintu bagasi 7. Weatherstrip kaca jendela x. Posisi awal pemasangan z. Pemasangan ujung sampai menyy-
entuh panel
5. Kaca jendela pintu bagasi
Untuk kendaraan yang menggunakan weatherstrip, pasang kaca pintu bagasi seperti pada gambar dengan
memperhatikan hal berikut.
Urutan pemasangan
1→2→3
9-24 PERBAIKAN BODI
Struktur Bodi
Melepas dan Memasang Pintu Depan
Melepas
1) Lepaskan ujung kabel harness pintu pada setiap konektor
(jika dilengkapi).
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas pintu assy
dengan memperhatikan hal berikut.
• Saat mengganti pintu, lapisi bagian dalam pintu pengganti
dengan wax untuk perawatan anti korosi.
Lihat “Area Pemberian Campuran Anti Korosi” di bab ini.
Melepas
PERINGATAN:
Penanganan balancer pintu bagasi (Damper)
• Jangan membongkar balancer (1) karena silinder
dipenuhi dengan gas.
• Tangani balancer hati-hati. Jangan menggores permu-
kaan piston rod, dan jangan biarkan cat atau minyak
menempel di permukaannya.
• Jangan memutar piston rod saat balancer memanjang
penuh.
• Bila membuang balancer pintu bagasi (damper),
gunakan bor ukuran 2 – 3 mm (0.08 – 0.12 in.) (2) untuk
membuat lubang seperti pad gambar.
• Gas yang keluar tidak berbahaya namun dapat keluar
bersamaan dengan chip yang terjadi saat pengeboran.
Karena itu, gunakan kacamata pelindung.
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas pintu bagasi
dengan memperhatikan hal berikut.
• Pasang wiring harness (1).
PERHATIAN:
Tempatkan kain pada “A” seperti gambar untuk mence-
gah kerusakan.
1) Lepaskan selang washer (1) dari hood (2).
2) Lepaskan 4 baut mounting (3) untuk melepas hood (2).
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas hood dengan
memperhatikan hal berikut.
• Berikan sealant pada permukaan kontak “B” pada engsel
hood (4).
“B”: Sealant 99000-3110
Menyetel Hood
Setel hal-hal berikut::
• Penyetelan posisi hood.
Penyetelan depan dan belakang dan kiri dan kanan.
Setel celah hood dengan mengendorkan baut mounting
hood, lihat “Celah Panel” di bab ini.
• Penyetelan vertikal
Jika hanya satu sisi (kanan atau kiri) dari hood tidak rata
dengan fender depan, ratakan dengan mengencangkan
atau mengendorkan cushion hood (1).
Memeriksa Hood
Pastikan hood terbuka dan menutup dengan halus dan benar.
Lumasi jika perlu. Juga pastikan latch kedua bekerja dengan baik
(pastikan latch kedua menjaga hood dari terbuka penuh) dan
hood mengunci saat ditutup.
Setel posisi kunci hood jika perlu.
Melepas
1) Lepaskan bumper depan.
2) Lepaskan lampu besar assy. Lihat “Melepas dan Memasang
lampu besar Assy” di bab 8B.
3) Lepaskan fender depan.
Memasang
Dimensi Bodi
CATATAN:
Seluruh titik pengukuran berada pada permukaan luar panel.
Ruang Mesin
a (a’) Lubang pemasangan center member paling luar (M6, den- b (b’) Lubang pemasangan center member belakang (dengan cen-
gan center member dilepas)) ter member dilepas)
Depan
a. Lubang clip cowl top garnish e (e’) Lubang jig datum atas lamp support panel
b (b’). Lubang pemasangan belakang fender depan (dengan panel fender f (f’). Lubang jig datum lower member depan
dilepas)
c (c’). Lubang pemasangan depan fender depan (dengan panel fender g (g’). Lubang jig datum bawah lamp support panel
dilepas)
d. Lubang mounting front hood stopper
a-c: 757.5 mm (29.82 in) b’-c: 1338.8 mm (52.71 in) e-f: 496.1 mm (19.53 in)
a-c’: 644.4 mm (25.37 in) b’-c’: 205.3 mm (8.08 in) e-f’: 916.0 mm (36.06 in)
a-d: 454.6 mm (17.90 in) c-c’: 1320.0 mm (51.97 in) e’-f: 916.0 mm (36.06 in)
b-b’: 1326.0 mm (52.20 in) c-d: 694.3 mm (27.33 in) e’-f’: 496.1 mm (19.53 in)
b-c: 205.3 mm (8.08 in) c’-d’: 694.3 mm (27.33 in) f-f’: 810.0 mm (31.89 in)
b-c’: 1338.8 mm (52.71 in) e-e’: 732.0 mm (28.82 in) g-g’: 1258.0 mm (49.53 in)
9-36 PERBAIKAN BODI
Pintu Bagasi
a (a’). Lubang jig datum hole pada sisi depan flange pada ujung c (c’). Lubang pemasangan ekstension bumper
inner panel belakang
b (b’). Lubang pemasangan rear combination lamp d Lubang pemasangan kanan latch striker
a-a’: 519.9 mm (20.47 in) a-d: 1371.0 mm (53.98 in) a’-d: 1363.4 mm (53.68 in)
a-c: 1291.2 mm (50.83 in) a’-c: 1489.4 mm (58.64 in) b-b’: 1124.0 mm (44.25 in)
a-c’: 1489.4 mm (58.64 in) a’-c’: 1291.2 mm (50.83 in) c-c’: 1060.0 mm (41.73 in)
PERBAIKAN BODI 9-37
a. Lubang jig panel luar pilar A e. Lubang pemasangan switch pintu i. Lubang atas engsel pintu
b. Lubang jig panel dalam atap depan f. Step panel lantai depan (bagian atas) j. Lubang pemasangan atas latch striker
c. Lubang jig panel luar pilar B g. Lubang jig atap belakang pada ujung k. Lubang jig datum diatas engsel bawah pintu
lengkungan
d. Lubang atas engsel pintu depan h. Lubang jig panel luar pilar C l. Lubang jig datum sisi depan switch pintu
a-c: 681.6 mm (26.83 in) e-f: 708.7 mm (27.30 in) h-k: 1264.2 mm (49.77 in)
a-f: 1071.5 mm (42.18 in) g-h: 860.3 mm (33.87 in) h-l: 784.1 mm (30.87 in)
b-f: 1313.3 mm (51.70 in) g-k: 1011.8 mm (39.83 in) i-j: 1004.1 mm (39.53 in)
c-f: 1239.5 mm (48.80 in) g-l: 1206.7 mm (47.51 in) k-l: 853.4 mm (33.60 in)
d-e: 911.8 mm (35.90 in)
9-38 PERBAIKAN BODI
Windshield
a (a’). Lubang jig datum panel luar atap depan c (c’). Lubang jig datum panel dalam atap depan
b (b’). Lubang pemasagan paling luar cowl top garnish d. Lubang pemasangan latch striker bangku baris ke dua
Bagian Atap
a-a’: 810.0 mm (31.89 in) b-c’: 917.2 mm (36.11 in) c’-d’: 798.7 mm (31.44 in)
a-b: 959.4 mm (37.77 in) b’-c: 894.9 mm (35.23 in) d-d’: 1065.0 mm (41.93 in)
a-b’: 1247.8 mm (49.13 in) b’-c’: 335.0 mm (13.19 in) d-e: 1270.0 mm (50.00 in)
a’-b: 1263.3 mm (49.74 in) c-c’: 876.0 mm (34.49 in) d-e’: 1657.4 mm (65.25 in)
a’-b’: 959.4 mm (37.77 in) c-d: 798.7 mm (31.44 in) d’-e: 1657.4 mm (65.25 in)
b-b’: 810.0 mm (31.89 in) c-d’: 1253.3 mm (49.34 in) d’-e’: 1270.0 mm (50.00 in)
b-c 332.7 mm (13.10 in) c’-d: 1253.3 mm (49.34 in) e-e’: 1065.0 mm (41.93 in)
PERBAIKAN BODI 9-41
Celah Panel
Jarak panel
a: 7.5 - 10.5 mm d: 3.6 - 5.6 mm
(2.95 - 4.13 in.) (0.14 - 0.22 in.)
b: 34.4 mm e: 3.4 - 5.4 mm
(1.35 in.) (0.13 - 0.21 in.)
c: 6.6 mm f: 3.5 - 5.5 mm
(0.26 in.) (0.14 - 0.22 in.)
9-42 PERBAIKAN BODI
Jarak panel
g: 2.6 - 4.6 mm n: 5.0 - 7.0 mm u: 7.6 - 9.6 mm
(0.10 - 0.18 in.) (0.20 - 0.28 in.) (0.30 - 0.38 in.)
h: 1.0 - 3.0 mm o: 5.1 - 7.1 mm v: 3.5 - 5.5 mm
(0.04 - 0.12 in.) (0.20 - 0.28 in.) (0.14 - 0.22 in.)
i: 0.5 - 2.0 mm p: 6.1 - 8.1 mm w: 4.1 - 6.1 mm
(0.02 - 0.08 in.) (0.24 - 0.32 in.) (0.16 - 0.24 in.)
j: 2.7 - 3.7 mm q: 5.3 - 7.3 mm x: 13.0 - 15.0 mm
(0.11 - 0.15 in.) (0.21 - 0.29 in.) (0.51 - 0.59 in.)
k: 4.2 - 6.2 mm r: 4.1 - 6.1 mm y: 5.7 - 7.7 mm
(0.17 - 0.24 in.) (0.16 - 0.24 in.) (0.22 - 0.30 in.)
l: 4.3 - 6.3 mm s: 5.1 - 7.1 mm Z: 6.5 - 8.5 mm
(0.17 - 0.25 in.) (0.20 - 0.28 in.) (0.26 - 0.33 in.)
m: 2.4 - 4.4 mm t: 5.4 - 7.4 mm aa: 5.3 - 7.3 mm
(0.09 - 0.17 in.) (0.21 - 0.29 in.) (0.21 - 0.29 in.)
PERBAIKAN BODI 9-43
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas panel instru-
men dengan memperhatikan hal berikut.
• Saat memasang setiap komponen, pastikan tidak ada kabel
atau wiring harness yang terjepit.
• Saat memasang steering column assy. Lihat “Melepas dan
Memasang Steering Column Assembly” di bab 3C.
PERBAIKAN BODI 9-45
Tempat Duduk
Melepas dan Memasang Tempat Duduk Depan
Melepas
1) Lepaskan console box.
2) Lepaskan 2 baut mounting untuk melepaskan tempat duduk
assy.
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas tempat
duduk depan.
Kencangkan sesuai spesifikasi yang terdapat pada gambar terse-
but di atas.
9-46 PERBAIKAN BODI
Melepas
1) Lepaskan baut tempat duduk seperti terlihat pada gambar.
2) Lepaskan tempat duduk assy.
Memasang
Pasang tempat duduk assy dengan mengikuti urutan pengencan-
gan seperti pada gambar.
Kencangkan sesuai spesifikasi seperti pada gambar.
[A]: Tanpa power door lock 3. Handel dalam 7. Retainer atas silinder kunci
[B]: Dengan power door lock 4. Latch striker 8. Screw latch pintu
1. Latch assy pintu depan 5. Shim 9. Screw latch striker pintu
: Berikan lithium grease 99000-25010 ke bagian
yang bergesek
2. Handel luar 6. Silinder kunci 10. Screw aktuator latch pintu
Melepas
5) Naikkan jendela.
6) Lepaskan trim pintu (1).
Dengan handel dalam (2) diputar seperti pada gambar.
7) Lepaskan switch power window dan ujung kabel switch
spion pada konektor (jika dilengkapi).
11) Lepaskan control rod bukaan pintu (1) dari handel luar.
12) Lepaskan control rod latch pintu (2).
13) Lepaskan ujung kabel motor kunci pintu (door lock motor)
pada konektor (jika dilengkapi).
14) Lepaskan tombol kunci pintu (3).
15) Kendorkan screw latch pintu (4), baut aktuator latch pintu
(5) (jika dilengkapi with power door lock) dan lepaskan kunci
pintu assy (6).
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu
depan assy dengan memperhatikan hal berikut.
• Pasang silinder kunci sebagai berikut:
a) Pasang silinder kunci (1) ke panel pintu depan.
b) Masukkan retainer atas silinder kunci (2).
c) Masukkan retainer bawah silinder kunci (3).
d) Masukkan retainer sampai retainer bawah bersentuhan
dengan retainer atas.
• Berikan grease pada komponen yang bergesek pada latch
pintu assy.
Grease 99000-25010
[A]: Tanpa power door lock 2. Handel dalam 5. Screw latch pintu 8. Screw actuator latch
pintu
[B]: Dengan power door lock 3. Latch pintu belakang latch assy 6. Screw latch striker pintu 9. Control rod kunci pintu
: Berikan lithium grease 99000-25010 pada
bagian yang bergeser
1. Handel luar 4. Latch striker 7. Shim
Melepas
9) Lepaskan control rod bukaan pintu (1) dan control rod latch
pintu (2).
10) Lepaskan kabel motor pengunci pintu pada konektor (jika
dilengkapi) dan lepaskan kunci pintu assy (4)..
11) Kendorkan screw mounting latch pintu (3), baut aktuator
latch pintu (5) (jika dilengkapi dengan power door lock)
9-56 PERBAIKAN BODI
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu
belakang lock assy sesuai “Melepas dan Memasang Kunci Pintu
Depan Assy ” di bab ini.
1. Latch pintu bagasi assy 3. Control rod kunci pintu 10 N·m (1.0 kg-m, 7.0 lb-ft)
Melepas
2) Lepaskan control rod kunci pintu (1) dan control rod (2).
3) Lepaskan kabel motor kunci pintu (jika dilengkapi).
4) Kendorkan screw latch pintu (3) dan lepaskan latch pintu
assy (4).
9-58 PERBAIKAN BODI
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu
bagasi assy dengan memperhatikan hal berikut.
• Setel latch striker pintu sehingga bagian tengah lurus den-
gan bagian tengah celah pada latch base pintu.
DIAGNOSA ELEKTRIK
Untuk mengatasi masalah elektrikal kunci kontak, lihat “Melepas
dan Memasang Kunci Kontak” di Bab 8C.
Melepas
1) Lepaskan cushion tempat duduk depan dan tempat duduk belakang.
2) Lepaskan baut anchor bawah seat belt lower anchor baut. Lihat “Melepas dan Memasang Seat Belt Depan
Assy” di Bab 10.
3) Lepaskan trim sisi dash, sisi depan sill scuffs, trim bawah pillar tengah dalam, trim dalam dan sisi belakang
sill scuffs.
4) Lepaskan cover tuas rem tangan dan console box.
5) Lepaskan karpet lantai.
Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas karpet lantai depan, dengan memperhatikan hal berikut.
• Untuk momen pengencangan baut anchor seat belt. Lihat “Melepas dan Memasang Seat Belt Depan Assy”
di Bab 10.
9-60 PERBAIKAN BODI
Memasang
PERINGATAN:
Standard kerja di bengkel, terutama perlindungan mata, harus diipatuhi selama pekerjaan berikut
berlangsung, hal ini untuk menghindari cedera individu (personal).
Untuk perlakuan anti karat, lembaran baja diberikan ketahanan korosi dibagian dalam dan/atau luar.
Material lembaran baja yang anti korosi ini disebut satu dari dua sisi lembaran baja galvanis.
Karena proteksi terhadap karat maka material ini dipilih dan diberikan beberapa perlakuan seperti berikut.
• Lembaran baja diberikan elektroprimer katodik yang baik untuk ketahanan korosi.
• Lapisan wax anti karat diberikan pada pintu dan side sill dalam dimana kelembaban sangat mungkin terjadi.
• Lapisan vinyl diberikan pada bagian bawah bodi dan di dalam wheel housing.
• Sealer diberikan pada hem pintu hem, sambungan lembaran baja pada kompartemen mesin, dan bagian
yang sepertinya untuk mencegah penetrasi air dan mengakibatkan terjadinya karat
Pada penggantian panel atau perbaikan kerusakan akibat tabrakan, membiarkan area tersebut tanpa terlindun-
gin dapat menyebabkan gangguan pada sistem perlindungan korosi dan akan mengakibatkan terjadinya koro-
sidi daerah tersebut. Karena itu, merupakan fungsi yang penting untuk melakukan pelapisan ulang pada bagian
terkait di area tersebut.
Seluruh panel logam dilapisi dengan conditioner logam dan lapisan primer selama produksi kendaraan.
Mengikuti perbaikan dan/atau pemasangan penggantian komponen, setiap logam yang terekspos (sobek, lecet
dll.) permukaannya harus dibersihkan dan dilapisi dengan primer anti karat. Lakukan langkah ini sebelum pem-
berian sealer dan lapisan wax anti karat.
Sealer diberikan pada sambungan tertentu pada kendaraan selama produksi. Sealer ditujukan untuk mencegah
debu memasuki kendaraan dan berfungsi sebagai lapisan pencegah korosi. Sealer diberikan di daerah pintu
dan hem hood dan antara panel. Perbaiki dan lakukan seal ulang pada sambungan yang memiliki seal jika
mengalami kerusakan. Seal ulang sambungan pada penggantian panel dan daerah hem pada penggantian
pintu atau hood.
Gunakan sealer yang berkualitas untuk sambungan flange, sambungan yang bertumpuk dan las. Sealer harus
memiliki karakterisitik fleksibel dan mampu dicat setelah diberikan pada area yang diperbaiki.
Sealer yang digunakan untuk mengisi sambungan terbuka, gunakan material caulking. Pilih sealer yang sesuai
dengan tempat dan tujuan tertentu. Perhatikan petunjuk pembuat saat menggunakan sealer.
Dalam banyak kasus, tempat yang memerlukan perbaikan membutuhkan pengecatan. Bila ini diperlukan, ikuti
petunjuk teknis untuk persiapan tahap akhir, pengecatan dan pembentukan undercoating.
Wax anti karat, campuran penetrasi, diberikan pada permukaan logam dengan logam (pintu dan bagian dalam
side sill) dimana sulit untuk menggunakan material undercoating untuk pelapisan. Karena itu, saat memilih wax
anti karat, mungkin tipe penetratif.
Selama pemberian undercoating (vinyl coating), perhatikan agar sealer tidak diberikan pada komponen yang
berkaitan dengan mesin dan shock absorber mounting atau komponen yang berpuar. Selama under coating,
pastikan lubang drain bodi tetap terbuka.
Urutan pemberian material anti korosi adalah sebagai berikut.
1) Bersihkan dan siapkan permukaan logam.
2) Berikan primer.
3) Berikan sealer (semua sambungan diberikan sealer saat produksi).
4) Lakukan pengecatan dibagian yang memerlukan seperti hem flange, sambungan terbuka dan komponen di
bawah bodi.
5) Berikan campuran anti korosi (penetrative wax).
6) Berikan undercoating (material anti karat).
PERBAIKAN BODI 9-65
“A”: Berikan sealant rata “C”: Sikat “E” : Jangan berikan sealant pada lubang
“B”: Berikan sealant “D”: Bersihkan sealant berlebih
9-68 PERBAIKAN BODI
“A”: Berikan undercoating (300 µm atau lebih) “C”: Fa ding Zone (0 - 300µm) “E” Jangan berikan under coating
“B”: Berikan anti-chip coat (300 µm atau lebih) “D” Jangan berikan anti-chip coat
9-72 PERBAIKAN BODI
“A”: Berikan wax anti karat (wax panas 50 µm atau lebih) “B”: Berikan wax anti karat (wax kekentalan tinggi 50 µm atau lebih)
PERBAIKAN BODI 9-73
PENGECATAN
Plastik ABS kaku atau keras tidak memerlukan primer coating.
Larutan acrylic secara umum dapat digunakan untuk mengecat plastik ABS keras dalam istilah kerekatan
1) Gunakan cairan pembersih untuk untuk membersihkan tiap komponen.
2) Gunakan cat acrylic konvensional untuk mengecat permukaan komponen.
3) Ikuti petunjuk cat yang memerlukan waktu pengeringan (Temperature pengeringan yang cocok adalah ant-
ara 60 – 70 °C (140 – 158 °F)).
REFERENSI
Komponen plastik tidak hanya terdiri dari ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) saja namun juga polypropylene,
vinyl, atau sejenisnya. Metode tes bakar untuk mengidentifikasi plastik ABS dijabarkan sebagai berikut.
1) Gunakan pisau tajam untuk memotong bagian plastik dari komponen pada bagian belakangnya.
2) Pegang sampel dengan penjepit dan bakar langsung.
3) Perhatikan kondisi plastik yang terbakar.
4) Plastik ABS akan menghasilkan asap hitam yang mudah dibedakan saat terbakar dengan residu akan ting-
gal sementara di udara.
5) Polypropylene tidak akan menghasilkan asap yang dapat dibedakan saat dibakar.
Material Service
Material Rekomendasi produk SUZUKI Penggunaan
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Regulator jendela
(99000-25010) • Engsel pintu
Sealant SUZUKI BOND No. 1215 • Engsel hood
(99000-31110) • Engsel pintu
SISTIM RESTRAIN 10-1
BAB 10
SISTIM RESTRAIN
PERHATIAN:
Ketika pengencang dilepas, pasang kembali pada tempat yang sama saat dilepas. Jika pengencang
perlu diganti, gunakan dengan nomor part yang sama. Jika tidak ada, gunakan pengganti yang mem-
punyai ukuran atau kekuatan sama (atau lebih kuat). Pengencang yang tidak dapat digunakan
kembali, dan yang memerlukan thread-locking compound saat pemasangannya, jangan digunakan
kembali. Perhatikan spesifikasi momen pengencangan.
Jika prosedur di atas tidak diikuti, dapat mengakibatkan kerusakan komponen atau sistim.
DAFTAR ISI
Uraian Umum................................................... 10-2 Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan .... 10-5
Konstruksi Sabuk Keselamatan .................... 10-2 Komponen Sabuk Keselamatan
Pemeliharaan Kendaraan ............................... 10-3 Belakang (Jika Dilengkapi) ........................... 10-5
Melepas dan Memasang Sabuk
Hal-hal yang Harus Diperhatikan .................. 10-3
Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi) ..... 10-6
Service dan diagnosa................................ 10-3
Pemeriksaan Sabuk Keselamatan
Komponen Sabuk Keselamatan Depan ........ 10-4
Belakang (Jika Dilengkapi) ........................... 10-6
Sabuk keselamatan depan........................ 10-4
Melepas dan Memasang Sabuk Spesifikasi Momen Pengencangan ............... 10-6
Keselamatan Depan...................................... 10-4
10
10-2 SISTIM RESTRAIN
Uraian Umum
Konstruksi Sabuk Keselamatan
4
2
1
5
2
7
6
5
4
2
1. Sabuk keselamatan depan den- 4. Sabuk keselamatan belakang dengan ELR 7. Buckle untuk belakang center seat sabuk kesela-
gan ELR (jika dilengkapi) matan (jika dilengkapi)
2. Retractor assy. 5. Buckle untuk belakang seat sabuk kesela-
matan (jika dilengkapi)
3. Buckle untuk sabuk keselamatan 6. Belakang center seat sabuk keselamatan
depan (jika dilengkapi)
Pemeliharaan Kendaraan
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Service dan diagnosa
PERINGATAN:
Jika sabuk keselamatan perlu diganti, ganti buckle dan ELR (atau webbing) bersama-sama satu set.
Hal ini untuk keamanan penguncian tongue plate dengan buckle.
Jika diganti secara terpisah, pengunciannya menjadi kurang sempurna. Karenanya, SUZUKI menyedi-
akan satu set buckle dan ELR (atau webbing) sebagai persediaan/cadangan.
5 (a)
(a)
(a)
4
(a)
3 (a)
Memasang
5 7
b
1
6 5
(a)
c
(a) 2
(a) (a)
1. Anchor atas 5. Buckle untuk sabuk keselamatan belakang b. Mounting bolt Anchor sabuk keselamatan bela-
kang
: Urutan pengencangan: a → b → c
2. Anchor bawah 6. Sabuk keselamatan belakang tengah c. Mounting bolt anchor bawah sabuk keselamatan
belakang
: Urutan pengencangan: a → b → c
3. Retractor assy. 7. Buckle untuk sabuk keselamatan belakang ten- 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)
gah
4. Sabuk keselamatan bela- a. Mounting bolt retractor sabuk keselamatan
kang dengan ELR belakang
: Urutan pengencangan: a → b → c
10-6 SISTIM RESTRAIN
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas, untuk pemasangan sabuk keselamatan belakang perhatikan hal-hal
berikut.
• Anchor bolt sabuk keselamatan harus dengan alur/drat yang sesuai (7/16-20 UNF). Jangan menggunakan
yang ukurannya berbeda atau metric screw.
• Kencangkan baut sabuk keselamatan belakang dengan urutan (“a” – “c”) lihat “Komponen Sabuk Kesela-
matan Belakang”.
• Kencangkan baut sabuk keselamatan belakang sesuai spesifikasi momen lihat “Komponen Sabuk Kesela-
matan Belakang” .
• Pastikan sabuk keselamatan tidak terpuntir saat dipasang.
Dicetak di Indonesia