Anda di halaman 1dari 770

Kata Pengantar

Buku Pedoman Perbaikan ini mencakup di dalamnya diagnosa, perawatan, penyetelan, perbaikan kecil, peng-
gantian komponen (Service) dan membongkar komponen utama lainnya (Perbaikan Unit Overhaul).

Model : GC415

Isi buku ini dipisahkan bab per bab yang ditunjukkan dengan nomor sebagaimana pada Daftar Isi pada halaman
berikut. Dan pada halaman pertama setiap bab berisi index bab tersebut.
Simpan buku ini di tempat yang mudah dijangkau untuk digunakan sebagai referensi pada saat perbaikan.
Perhatikan spesifikasi setiap bagian untuk kinerja yang prima dari kendaraan anda.

Gunakan selalu SUZUKI genuine parts / komponen asli SUZUKI, tool dan material servis (pelumas, sealant,
dll.) sesuai spesifikasi sebagaimana terdapat dalam buku ini.

Seluruh informasi, gambar dan spesifikasi dalam buku ini didasarkan pada informasi produk terakhir saat buku
ini diterbitkan. Dan dapat digunakan sebagai standar spesifikasi kendaraan.
Karenanya, kemungkinan ada perbedaan antara gambar di dalam buku ini dengan kondisi aktual kendaraan
saat dilakukan perbaikan.
Perubahan dapat dilakukan setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

© PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNATIONAL 2004


Penting
PERINGATAN/PERHATIAN/CATATAN
Baca dan patuhi seluruh instruksi pada buku ini seara seksama dan hati-hati. Khususnya pada informasi yang
terdapat pada PERINGATAN, PERHATIAN dan CATATAN. Perhatikan dengan baik dan patuhi seluruh
instruksi yang terdapat di dalam label-label tersebut.

PERINGATAN:
Menunjukkan kemungkinan bahaya yang dapat berakibat pada kecelakaan atau bahkan kematian.

PERHATIAN:
Menunjukkan kemungkinan kerusakan pada kendaraan.

CATATAN:
Memberikan informasi penting untuk mempermudah atau memperjelas instruksi dalam perawatan.

PERINGATAN:
Buku pedoman perbaikan ini diperuntukkan bagi Bengkel Resmi SUZUKI dan mekanik ahli. Mekanik
yang tidak berpengalaman atau yang tidak dilengkapi tool dan peralatan yang memadai mungkin tidak
akan dapat melaksanakan perbaikan sebagaimana diterangkan pada buku ini. Proses pengerjaan
yang tidak benar dapat mengakibatkan bahaya bagi mekanik dan juga pada kondisi kendaraan yang
tidak aman untuk pengemudi maupun penumpangnya.
Daftar Isi
INFORMASI UMUM TRANSMISI, CLUTCH DAN 0A
Informasi Umum 0A DIFFERENTIAL 0A
Perawatan dan Pelumasan 0B Transmisi Manual 7A 0B 7A
HEATER DAN AIR CONDITIONER Clutch 7C 7C
Heater and Ventilasi 1A Differential Belakang 7F 1A 7F
Air Conditioner 1B SISTIM KELISTRIKAN BODI 8 1B 8
SETIR, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3 Wiring Diagram 8A 3 8A
Wheel Alignment 3A Sistim Lampu 8B 3A 8B
Manual Rack & Pinion 3B Panel Instrumen/Informasi Pengemudi 8C 3B 8C
Sistim Power Steering (P/S) 3B1 Jendela, Kaca, Keamanan dan Kunci 8D 3B1 8D
Steering Wheel and Column ) 3C PERBAIKAN BODI 9 3C 9
Suspensi Depan 3D SISTIM RESTRAINT 10 3D 10
Suspensi Belakang 3E 3E
Roda dan Ban 3F 3F
DRIVE SHAFT/PROPELLER SHAFT
Propeller Shaft 4B 4B
REM 5 5
MESIN
Uraian Umum dan Diagnosa Mesin 6 6
Mekanisme Mesin (G15) 6A 6A
Pendingin Mesin 6B 6B
Bahan Bakar Mesin 6C 6C
Sistim Kontrol Mesin dan Emisi 6E 6E
Sistim Ignition 6F 6F
Sistim Cranking 6G 6G
Sistim Charging 6H 6H
Sistim Exhaust 6K 6K

CATATAN:
Bab 8A terdapat pada buku tersendiri “Manual Wiring Diagram”.
INFORMASI UMUM 0A-1

BAB 0A

INFORMASI UMUM

DAFTAR ISI
Cara Menggunakan Service Manual..............0A-2 Identifikasi Kendaraan..................................0A-13
Pencegahan Umum ......................................0A-3 Nomor Rangka............................................ 0A-13
Pencegahan untuk Catalytic Converter.........0A-6 Nomor Mesin............................................... 0A-13
Pencegahan saat Menangani Sirkuit Label Peringatan, Perhatian dan
Listrik .............................................................0A-6 Informasi........................................................0A-14
Prosedur Memeriksa Sirkuit Listrik................0A-7 Titik Dongkrak/Lift ........................................0A-15
Memeriksa Sirkuit yang Putus...................0A-8
Singkatan-singkatan dan Simbol yang
Memeriksa Sirkuit Koslet (wire harness
Digunakan......................................................0A-17
ke ground) ...............................................0A-10
Sambungan Kendur dan Masalah Sesaat ..0A-10 Informasi Mur dan Baut................................0A-20
Perhatian saat Memasang Perlengkapan Mur dan Baut Metric.................................... 0A-20
Komunikasi..................................................0A-12 Identifikasi Kekuatan Mur dan Baut ............ 0A-20
Standar Momen Pengencangan ................. 0A-21
0A-2 INFORMASI UMUM

Cara Menggunakan Service Manual


1) Untuk mencari bab yang diperlukan dapat melihat daftar isi yang terdapat pada halaman 3.
Sedangkan untuk melihat isi dari setiap bab dapat melihat daftar isi yang terdapat pada halaman pertama
setiap babnya.
2) Setiap bab mempunyai nomor halaman sendiri yang tercetak di bagian atas halaman dan selalu disertai
dengan nama bab.
3) Pemakaian Special Tool dan Momen Pengencangan ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini.

4) Untuk mengetahui singkatan-singkatan yang digunakan bisa dilihat pada “Singkatan-singkatan yang
digunakan pada Manual ini”.
5) Buku Petunjuk Perbaikan ini menggunakan Standar Internasional, metric dan foot-pound system.
6) Prosedur “Diagnosa” masing-masing bagian terdapat pada setiap bab.
7) Di akhir setiap bab, terdapat penjelasan mengenai “Special Tools”, “Material yang digunakan” dan “Spesi-
fikasi Momen Pengencangan” yang harus dipakai dalam setiap prosedur kerja.
INFORMASI UMUM 0A-3

Pencegahan Umum
PERINGATAN dan PERHATIAN di bawah ini harus ditaati selama melakukan perbaikan kendaraan. Pencega-
han umum ini terdapat pada setiap prosedur pekerjaan di buku pedoman perbaikan ini, dan akan diulang pada
prosedur kerja yang lain bila diperlukan.
PERINGATAN:
• Setiap kali mengangkat kendaraan, pastikan untuk selalu memperhatikan “Titik Dongkrak/Lift”
pada bab 0A.
• Bila diperlukan perbaikan dengan kondisi mesin hidup, rem tangan harus ditarik dan transmisi
pada posisi Netral (kendaraan transmisi manual) atau pada posisi Park (kendaraan transmisi
otomatis). Jauhkan tangan, rambut, pakaian, tool, dll. dari fan dan belt saat mesin hidup.
• Jika perlu menghidupkan mesin di ruang tertutup, aliran udara exhaust harus diusahakan ke luar
ruangan.
• Jauhkan barang-barang yang mudah terbakar seperti bensin atau refrigrant dari sistim exhaust dan
pastikan area kerja berventilasi baik.
• Jauhkan barang-barang dari radiator, exhaust manifold, tailpipe, muffler, etc.
• Jauhkan oli baru dan bekas berbahaya bagi anak-anak dan binatang piaraan.
Terlalu sering bersentuhan dengan oli bekas dapat menyebabkan kanker kulit.
Gunakan lengan panjang dan sarung tangan saat mengganti oli, untuk menghindari iritasi.
Jika terkena oli mesin, segera cuci dan keringkan, lakukan daur ulang atau buang oli bekas dengan
baik.
• Tutup kap mesin dengan rapat, dan dikunci. Untuk menghindari kemungkinan berbahaya saat
kendaraan melaju.

• Sebelum melakukan perbaikan, lindungi fender, seat,


dan komponen lain yang mudah tergores dengan cover.
Berhati-hati terhadap pakaian (seperti; kancing) yang
dapat menimbulkan bahaya saat pengerjaan kendaraan.

• Ketika memperbaiki komponen kelistrikan, jika tidak


memerlukan power dari battery, lepas kabel negatif
battery.
• Ketika melepas kabel negatif battery, catat tampilan
pada jam dan/atau sistim audio sebelum melepas dan
set kembali seperti sedia kala setelah pemasangan.
0A-4 INFORMASI UMUM

• Saat melepas komponen yang akan digunakan kembali,


susun pada urutan yang benar untuk memudahkan
pemasangan.

• Gunakan seal, gasket, packing, O-ring, washer, pin, mur


atau komponen lain sesuai spesifikasinya. Gunakan
yang baru, khusus untuk pemasangan gasket atau
packing, bersihkan sisa-sisa yang masih menempel.

• Pastikan komponen yang dipasang dalam keadaan


bersih.
• Ketika menggunakan pelumas, bond atau sealant,
gunakan yang sesuai spesifikasi.
“A”: Sealant 99000-31150

• Gunakan special tool yang disarankan.


Special tool
(A) : 09917-98221
(B) : 09916-58210
INFORMASI UMUM 0A-5

• Saat melepas vacuum hose, beri tanda yang berisi


keterangan posisi dimana hose harus dipasang.

• Setelah memperbaiki bagian bahan bakar, oli,


pendingin, vacuum, exhaust atau sistim rem, periksa
kebocoran pada sistim yang berhubungan.

• Kendaraan dengan sistim injection, jangan melepas


saluran bahan bakar antara fuel pump dan injector
tanpa melepas atau membuang tekanannya terlebih
dahulu, untuk menghindari bahan bakar menyembur
keluar.
0A-6 INFORMASI UMUM

Pencegahan untuk Catalytic Converter


Untuk kendaraan yang dilengkapi catalytic converter,
gunakan bahan bakar tanpa timbal dan hati-hati jangan sam-
pai bahan bakar masuk ke converter, untuk mencegah keru-
sakan.
• Lakukan tes busi jika perlu, lakukan dengan cepat, dan
jangan membuka throttle.
• Lakukan pemeriksaan tekanan mesin dengan cepat.
• Hindari kemungkinan salah pengapian (seperti start
mesin saat tangki bahan bakar kosong).

Pencegahan saat Menangani Sirkuit Listrik


• Saat melepas atau memasang soket, kunci kontak harus
dalam posisi OFF, untuk menghindari kerusakan
komponen kelistrikan.

• Hati-hati jangan menyentuh bagian terminal komponen


yang menggunakan microcomputer (electronic control
unit seperti ECM, PCM, P/S controller, dll.). Muatan
listrik statis pada tubuh dapat merusak komponen ini.

• Jangan menghubungkan tester (voltmeter, ohmmeter,


atau sejenisnya) ke electronic control unit ketika
soketnya dilepas.
• Jangan menghubungkan ohmmeter ke electronic
control unit saat terpasang pada soketnya. Hal ini dapat
merusak electronic control unit dan sensor.
• Gunakan voltmeter/ohmmeter yang sesuai spesifikasi,
untuk hasil pengukuran yang akurat.
INFORMASI UMUM 0A-7

• Mengukur connector dengan tester, harus dilakukan


dari sisi belakang connector.
1. Soket
2. Probe

• Ketika menghubungkan probe tester di bagian terminal


soket karena tidak dapat dilakukan dari bagian
belakang, hati-hati jangan sampai membengkokkan
terminal (-) saat membuka/melepas terminal (+).
Untuk soket seperti pada gambar, hubungkan probe
sebagaimana ditunjukkan untuk menghindari melepas
terminal (+).
Jangan menghubungkan prober dimana terminal (-)
dimasukkan.
1. Coupler
2. Probe
3. Tempat terminal (-)

• Ketika memeriksa hubungan terminal, periksa bagian (-)


dari bengkok dan (+) dari longgar dan periksa keduanya
dari karat atau debu.

• Sebelum memeriksa tegangan masing-masing terminal,


pastikan tegangan battery 11 V atau lebih. Tegangan
yang terlalu rendah dapat mengakibatkan kesalahan
diagnosa.

Prosedur Memeriksa Sirkuit Listrik


Dengan adanya berbagai metode pemeriksaan sirkuit kelistrikan,
disini dijelaskan secara umum pemeriksaan sirkuit yang putus
dan short dengan menggunakan ohmmeter dan voltmeter.
0A-8 INFORMASI UMUM

Memeriksa Sirkuit yang Putus


Kemungkinan penyebab putusnya sirkuit sebagai berikut. Dalam
banyak kasus penyebabnya adalah pada connector atau termi-
nal, periksa bagian ini dengan baik.
• Kendurkan connector
• Sambungan terminal buruk (karena ada debu, karat, atau
korosi, kekencangan sambungan buruk, karena adanya
benda asing di dalam)
• Wiring harness putus.
Saat memeriksa sirkuit sistim termasuk electronic control unit
seperti ECM, TCM, ABS control module, dll., lakukan dengan
sangat hati-hati, lakukan pemeriksaan di bagian yang mudah ter-
lebih dahulu.
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Periksa setiap connector di kedua ujung circuit dari kondisi
kendur. Periksa juga kondisi penguncian connector.
1. Pemeriksaan sambungan 3. ECM
kendur
2. Sensor

3) Gunakan terminal (-) periksa kedua terminal sirkuit dari kek-


encangan kontak terminal (+).
Periksa masing-masing terminal dari kontak yang lemah
(kemungkinan oleh kotoran, korosi, karat atau ada benda
lainnya) Pada saat bersamaan, periksa apakah masing-
masing terminal mengunci dengan baik.
1. Periksa kekencangan dengan cara memasang dan mencabutnya
sekali.

4) Lakukan pengecekan tegangan atau sambungan sebagaim-


ana di halaman berikut. Periksa apakah ada kabel yang
putus atau sambungan terminal yang lemah.
1. Kendur
2. Putus
3. Kabel tipis (sehelai kabel)
INFORMASI UMUM 0A-9

Memeriksa Sambungan

1) Ukur tahanan di kedua ujung terminal connector sirkuit (ant-


ara. A-1 dan C-1 seperti pada gambar).
Jika tidak ada hubungan, artinya sirkuit putus antara termi-
nal A-1 dan C-1.

2) Lepas connector pada circuit (connector-B pada gambar)


dan ukur tahanan antara terminal A-1 dan B-1.
Jika tidak ada sambungan, artinya sirkuit antara terminal A-1
dan B-1 putus. Jika tersambung, Ada circuit yang putus ant-
ara terminal B-1 dan C-1 atau connector-B rusak.

Memeriksa Tegangan

Jika tegangan terjadi pada circuit yang diperiksa, pemeriksaan


tegangan juga untuk pemeriksaan circuit.
1) Dengan connector terpasang dan ada tegangan pada sirkuit,
ukur tegangan masing-masing terminal dan ground bodi.
a) Jika pengukuran sesuai gambar di samping dan hasilnya
sesuai daftar di bawah ini. Artinya sirkuit antara terminal B-
1 dan A-1 putus..
Tegangan antara:
C-1 dan bodi ground : ± 5V
B-1 dan bodi ground : ± 5V
A-1 dan bodi ground : 0V
b) Dan jika hasilnya sebagaimana daftar di bawah ini, artinya
ada hambatan (ketidak-normalan) yang berhubungan den-
gan turunnya tegangan sirkuit antara terminal A-1 dan B-1.
Tegangan antara:
C-1 dan bodi ground : ± 5V
B-1 dan bodi ground : ± 5V
A-1 dan bodi ground : ± 3V (tegangan turun 2V)
0A-10 INFORMASI UMUM

Memeriksa Sirkuit Koslet (wire harness ke ground)

1) Lepas kabel negatif battery.


2) Lepas kedua ujung connector pada sirkuit yang akan
diperiksa.

CATATAN:
Jika sirkuit yang akan diperiksa terhubung ke komponen
lain, lepas seluruh connector komponen tersebut untuk
menghindari kesalahan diagnosa.

3) Ukur tahanan antara terminal sirkuit (terminal A-1 pada gam-


bar) dan bodi ground. Jika ada hubungan, artinya terjadi
short ke ground antara terminal A-1 dan C-1 pada sirkuit.
1. Ke komponen lain
2. Komponen lain

4) Lepas connector pada sirkuit (connector B) dan ukur resis-


tance antara A-1 dan bodi ground.
Jika ada hubungan, sircuit short ke ground antara terminal
A-1 dan B-1.
1. Ke komponen lain

Sambungan Kendur dan Masalah Sesaat


Kebanyakan masalah sesaat (kadang-kadang muncuk) disebab-
kan oleh kerusakan sambungan atau kabel kelistrikan, meskipun
ada kalanya relay atau solenoid dapat menjadi penyebab kerusa-
kan. Saat memeriksa sambungan, lakukan dengan hati-hati hal
berikut :
INFORMASI UMUM 0A-11

• Connector tidak pas, terminal tidak tepat pada connector


bodi.
• Kotoran atau korosi pada terminal. Terminal harus
dibersihkan dan bebas dari benda asing lainnya yang dapat
mempengaruhi kontak terminal.
Membersihkan karat atau kotoran dengan amplas tidak
diperkenankan.
• Bodi connector rusak, terminal terbuka bagi kelembaban
dan kotoran karena letaknya tidak pas dengan connector.

• Terminal rusak atau berubah bentuk.


Periksa masing-masing connector terminal pada sirkuit yang
bermasalah dengan hati-hati. Jika tension kurang kencang
kencangkan atau ganti.
1. Periksa tension kontak dengan memasang dan mencabutnya sekali.
2. Periksa masing-masing terminal

• Sambungan terminal ke kabel krndur.


Periksa wire harness pada sirkuit dengan cara menggoyang-
goyangkannya dengan tangan. Jika ada ditemukan kondisi
abnormal, perbaiki atau ganti.
0A-12 INFORMASI UMUM

• Kabel terkelupas, menyebabkan intermittent short pada


wiring atau komponen kendaraan.
• Kabel patah di dalam, pada pemeriksaan hubungan
menunjukkan circuit dalam kondisi baik, jika 1 atau 2 kabel
dari multi kabel patah akan menunjukkan tahanan yang
terlalu besar.
Jika ada ketidak-normalan, perbaiki atau ganti.

Perhatian saat Memasang Perlengkapan


Komunikasi
Ketika kendaraan dilengkapi alat komunikasi seperti radio CB
(Citizens-Band) atau telepon selular, perhatikan hal-hal berikut
ini, untuk menghindari kerusakan sistim kontrol elektronik.
• Letakkan antena sejauh mungkin dari electronic control unit.
• Usahakan jarak feeder antena minimal 20 cm (7.9 in.) dari
electronic control unit dan wiring harness.
• Feeder antena tidak boleh paralel dengan wiring harnesses.
• Pastikan penyetelan antena dan feeder sudah benar.
INFORMASI UMUM 0A-13

Identifikasi Kendaraan
Nomor Rangka
Nomor ini tertera di panel ruang mesin sisi kiri di bawah jok
1. Jok
2. Ruang mesin
3. Panel ruang mesin sisi kiri

Nomor Mesin
Nomor ini tertera pada cylinder block.
0A-14 INFORMASI UMUM

Label Peringatan, Perhatian dan Informasi


Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa lokasi label yang tertera di bagian kendaraan.
Saat menangani dan memperbaiki komponen, perhatikan PERINGATAN/PERHATIAN yang tertera pada label.
Jika label PERINGATAN/PERHATIAN kotor atau rusak, bersihkan atau ganti jika perlu.

CATATAN:
Label PERHATIAN/PERINGATAN air bag hanya pada kendaraan yang dilengkapi sistim air bag .

1. Plakat ban
2. Label kipas pendingin
3. Label peringatan coolant
INFORMASI UMUM 0A-15

Titik Dongkrak/Lift
PERINGATAN:
• Sebelum menaikkan kendaraan dengan lift, perhatikan keseimbangan kendaraan. Keseimbangan
ini sangat dipengaruhi oleh komponen apa yang akan diangkat/dilepas.
• Sebelum kendaraan dinaikkan, periksa apakah ujung lengan lift tidak menyentuh pipa rem, pipa
bahan bakar, braket atau komponen lain.
• Ketika menggunakan lift di bagian frame/rangka, lakukan sebagaimana gambar (kiri dan kanan
pada posisi yang sama). Angkat kendaraan hingga keempat roda terangkat sedikit dan pastikan
kendaraan tidak akan terjatuh dengan cara menggoyang kendaraan.
Lakukan perbaikan setelah kondisi tersebut di atas aman.
• Kunci lift dengan baik setelah kendaraan terangkat.

[A] : Menggunakan lift 2. Titik angkat belakang 4 Body mount hanger


1. Titik angkat depan 3. Depan 5 Leaf spring front hanger
0A-16 INFORMASI UMUM

Ketika mendongkrak bagian depan atau belakang kendaraan.


Letakkan dongkrak di bagian tengah frame suspensi depan (2)
atau axle housing belakang (3).

PERINGATAN:
• Jangan mendongkrak di bagian suspensi (seperti,
stabilizer, dll.), differential housing cover (4) atau lantai
kendaraan, untuk menghindari kerusakan.
• Jika kendaraan didongkrak di bagian depan atau
belakang saja, ganjal roda yang menempel pada lantai,
untuk alasan keamanan.
Setelah kendaraan didongkrak, ganjal dengan stands.
Sangat berbahaya, jika kendaraan hanya disanggah
dongkrak saja.

1. Dongkrak
[A] Depan
[B] Belakang

Lakukan perbaikan dengan ujung bagian belakang atau depan


disanggah oleh dongkrak pasang stand di bawah body mount
hanger (2) atau leaf spring front hanger (3) supaya aman. Kemu-
dian periksa apakah body mount hanger (2) atau leaf spring front
hanger (3) tidak tergelincir dan kendaraan pada posisi aman.
INFORMASI UMUM 0A-17

Singkatan-singkatan dan Simbol yang Digunakan


ABS Anti-lock Brake System ELR Emergency Locking Retractor
ABDC After Bottom Dead Center EPS Electronic Power Steering
AC Alternating Current E EVAP Evaporative Emission
A/C Air Conditioning EVAP Canister Evaporative Emission Canister
A-ELR Automatic-Emergency Locking (Charcoal Canister)
Retractor F 4WD 4 Wheel Drive
A
A/F Air Fuel Mixture Ratio GEN Generator
G
ALR Automatic Locking Retractor GND Ground
API American Petroleum Institute HC Hydrocarbons
A/T Automatic Transmission HO2S Heated Oxygen Sensor
H
ATDC After Top Dead Center HVAC Heating, Ventilating and Air Condi-
ATF Automatic Transmission Fluid tioning
B+ Battery Positive Voltage IAC Valve Idle Air Control Valve (Idle Speed
BBDC Before Bottom Dead Center Control Solenoid Valve, ISC Sole-
B
BCM Body Electrical Control Module noid Valve)
BTDC Before Top Dead Center IAT Sensor Intake Air Temperature Sensor
CKT Circuit I (Air temperature Sensor, ATS)
CMP Sensor Camshaft Position Sensor (Crank ICM Immobilizer Control Module
Angle Sensor, CAS) IG Ignition
CO Carbon Monoxide ISC Actuator Idle Speed Control Actuator
C CPP Switch Clutch Pedal Position Switch (Motor)
(Clutch Switch, Clutch Start LH Left Hand
L
Switch) LSPV Load Sensing Proportioning Valve
CPU Central Processing Unit MAF Sensor Mass Air Flow Sensor (Air Flow
CRS Child Restraint System Sensor, AFS, Air Flow Meter,
DC Direct Current AFM)
DLC Data Link Connector (Assembly MAP Sensor Manifold Absolute Pressure Sen-
Line Diag. Link, ALDL, Serial Data sor (Pressure Sensor, PS)
Link, SDL) Max Maximum
M
D DOHC Double Over Head Camshaft MFI Multiport Fuel Injection (Multipoint
DOJ Double Offset Joint Fuel Injection)
DRL Daytime Running Light MIL Malfunction Indicator Lamp
DTC Diagnostic Trouble Code (Diag- (“CHECK ENGINE” Light)
nostic Code) Min. Minimum
EBCM Electronic Brake Control Module, M/T Manual Transmission
ABS Control Module N NOx Nitrogen Oxides
EBD Electric Brake force Distribution OBD On-Board Diagnostic System
ECM Engine Control Module (Self-Diagnosis Function)
O
ECT Sensor Engine Coolant Temperature Sen- O/D Overdrive
sor (Water Temp. Sensor, WTS) OHC Over Head Camshaft
E EFE Heater Early Fuel Evaporation Heater PCM Power train Control Module
(Positive Temperature Coefficient, PCV Positive Crankcase Ventilation
PTC Heater) PNP Park/Neutral Position
P
EGR Exhaust Gas Recirculation P/S Power Steering
EGRT Sensor EGR Temperature Sensor (Recir- PSP Switch Power Steering Pressure Switch
culated Exhaust Gas Temp. Sen- (P/S Pressure Switch)
sor, REGTS) R RH Right Hand
0A-18 INFORMASI UMUM

SAE Society of Automotive Engineers VIN Vehicle Identification Number


V
SDM Sensing and Diagnostic Module VSS Vehicle Speed Sensor
(Air bag controller, Air bag control WU-OC Warm Up Oxidation Catalytic
S
module) Converter
W
SFI Sequential Multiport Fuel Injection WU-TWC Warm Up Three Way Catalytic
SOHC Single Over Head Camshaft Converter
TBI Throttle Body Fuel Injection (Sin-
gle-Point Fuel Injection, SPI)
TCC Torque Converter Clutch
TCM Transmission Control Module (A/T
Controller, A/T Control Module)
TP Sensor Throttle Position Sensor
T TVV Thermal Vacuum Valve (Thermal
Vacuum Switching Valve, TVSV,
Bimetal Vacuum Switching Valve,
BVSV)
TWC Three Way Catalytic Converter
(Three Way Catalyst)
2WD 2 Wheel Drive
INFORMASI UMUM 0A-19

Simbol

SIMBOL KETERANGAN SIMBOL KETERANGAN


Momen Pengencangan Berikan SUZUKI BOND NO. 1216
99000-31160

Berikan oli (mesin, transmisi, transfer, Berikan SILICONE SEALANT


differential) 99000-31120

Berikan oli (brake, power steering Berikan SEALING COMPOUND


atau oli automatic transmission) 366E 99000-31090

Berikan SUZUKI SUPER GREASE A


99000-25010

Berikan SUZUKI SUPER GREASE C Berikan THREAD LOCK 1322


99000-25030 99000-32110

Berikan SUZUKI SUPER GREASE E Berikan THREAD LOCK 1333B


99000-25050 99000-32020

Berikan SUZUKI SUPER GREASE H Berikan THREAD LOCK 1342


99000-25120 99000-32050

Berikan SUZUKI SUPER GREASE I


99000-25210

Berikan SUZUKI BOND NO. 1215 Jangan gunakan kembali


99000-31110

Berikan SUZUKI BOND NO. 1207F Perhatian untuk pemasangan kembali


99000-31250

Simbol Warna Kabel


Simbol Warna Kabel Simbol Warna Kabel
B BLK Black/Hitam O, Or ORN Orange/Oranye
Bl BLU Blue/Biru R RED Red/Merah
Br BRN Brown/Coklat W WHT White/Putih
G GRN Green/Hijau Y YEL Yellow/Kuning
Gr GRY Gray/Abu-abu P PNK Pink/Merah muda
Lbl LT BLU Light blue/biru muda V PPL Violet/Ungu
Lg LT GRN Light green

Ada dua macam sistim warna kabel, kabel warna tunggal dan
kabel dua warna (dengan strip).
Kabel warna tunggal hanya menggunakan satu simbol warna
(seperti. “GRN”).
Kabel dua warna menggunakan dua simbol warna (seperti “GRN/
YEL”). Warna pertama menunjukkan warna kabel (“GRN”) dan
warna kedua ditunjukkan dengan strip (“YEL”).
0A-20 INFORMASI UMUM

Informasi Mur dan Baut


Mur dan Baut Metric
Kebanyakan mur dan baut yang digunakan pada kendaraan ini adalah jenis metric.
Pada saat penggantian, perhatikan diameter, drat/ulir dan kekuatannya.

Identifikasi Kekuatan Mur dan Baut


Mur dan baut yang banyak digunakan adalah dengan tingkat kekuatan seperti 4T, 6.8, 7T, 8.8 yang tertera di
bagian kepala masing masing baut beberapa mur jenis metric ditandai dengan angka 6 atau 8 di permukaan
mur. Gambar di bawah ini menunjukkan penandaan mur dan baut.
Mengganti mur dan baut metric harus memperhatikan spesifikasi aslinya (dengan nomor yang sama atau yang
lebih besar). Penting sekali memperhatikan diameter dan drat/ulir mur dan baut yang akan diganti. Hubungi
bagian spare part untuk penggantian yang benar.
Baut metric: Nomor pada baut menunjukkan kekuatan baut (semakin besar nomor menunjukkan kekuatan yang
lebih besar).

1. Identifikasi kekuatan mur


INFORMASI UMUM 0A-21

Standar Momen Pengencangan


Baut harus dikencangkan sesuai spesifikasi . Jika tidak ada keterangan atau spesifkiasi, lihat tabel momen pen-
gencangan untuk masing-masing mur dan baut.
Mur dan baut pengganti yang lebih kuat harus mengikuti momen pengencangan sesuai aslinya.

CATATAN:
• Untuk flange bolt, flange nut dan self-lock nut 4T dan 7T, tambahkan 10% dari tabel momen pengen-
cangan di bawah ini.
• Tabel ini berlaku hanya jika mur dan baut terbuat dari baja atau light alloy.

Tabel Momen Pengencangan:


Diameter Drat/Ulir (Diameter Nominal) (mm)
4 5 6 8 10 12 14 16 18
Setingkat 4T
N·m 1.5 3.0 5.5 13 29 45 65 105 160

kg-m 0.15 0.30 0.55 1.3 2.9 4.5 6.5 10.5 16

lb-ft 1.0 2.5 4.0 9.5 21.0 32.5 47.0 76.0 116.0

Setingkat 6.8 tanpa flange


N·m 2.4 4.7 8.4 20 42 80 125 193 280

kg-m 0.24 0.47 0.84 2.0 4.2 8.0 12.5 19.3 28

lb-ft 2.0 3.5 6.0 14.5 30.5 58.0 90.5 139.5 202.5

Setingkat 6.8 dengan flange


N·m 2.4 4.9 8.8 21 44 84 133 203 298

kg-m 0.24 0.49 0.88 2.1 4.4 8.4 13.3 20.3 29.8

Tingkat lb-ft 2.0 3.5 6.5 15.5 32.0 61.0 96.5 147.0 215.5
Kekua-
Setingkat 7T
tan N·m 2.3 4.5 10 23 50 85 135 210 240

kg-m 0.23 0.45 1.0 2.3 5.0 8.5 13.5 21 24

lb-ft 2.0 3.5 7.5 17.0 36.5 61.5 98.0 152.0 174.0

Setingkat 8.8 tanpa flange


N·m 3.1 6.3 11 27 56 105 168 258 373

kg-m 0.31 0.63 1.1 2.7 5.6 10.5 16.8 25.8 37.3

lb-ft 2.5 4.5 8.0 19.5 40.5 76.0 121.5 187.0 270.0

Setingkat 8.8 dengan flange


N·m 3.2 6.5 12 29 59 113 175 270 395

kg-m 0.32 0.65 1.2 2.9 5.9 11.3 17.5 27 39.5

lb-ft 2.5 5.0 9.0 21.0 43.0 82.0 126.5 195.5 286.0
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-1

BAB 0B
0B
PERAWATAN DAN PELUMASAN

DAFTAR ISI
Jadwal Perawatan ...........................................0B-2 Memeriksa PCV Valve ................................ 0B-11
Kondisi Pengendaraan Normal .....................0B-2 Memeriksa Clutch ....................................... 0B-11
Kondisi Pengendaraan Berat ........................0B-3 Memeriksa Disc Brake dan Pad Depan ...... 0B-12
Perawatan ........................................................0B-4 Memeriksa Tromol Rem dan Brake Shoe
Belakang ..................................................... 0B-12
Memeriksa Drive Belt /V-Belt ........................0B-4
Memeriksa Selang dan Pipa Rem .............. 0B-12
Memeriksa Belt Water Pump/Generator ...0B-4
Mengganti Minyak Rem .............................. 0B-13
Memeriksa Belt Pompa P/S atau
Memeriksa Tuas dan Kabel Rem................ 0B-13
Compressor A/C (jika dilengkapi)..............0B-5
Memeriksa Ban ........................................... 0B-13
Mengganti Drive Belt /V-Belt .........................0B-5
Memeriksa Wheel Disc ............................... 0B-14
Mengganti Belt Water Pump/Generator ....0B-5
Memeriksa Sistim Suspensi........................ 0B-14
Mengganti Belt Pompa P/S atau
Memeriksa Propeller Shaft.......................... 0B-14
Compressor A/C (jika dilengkapi)..............0B-5
Memeriksa Oli Transmisi ............................ 0B-15
Mengganti Timing Belt ..................................0B-6
Mengganti Oli Transmisi ............................. 0B-15
Memeriksa Celah Valve ................................0B-6
Memeriksa Oli Differential........................... 0B-15
Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli ...............0B-6
Mengganti Oli Differential............................ 0B-15
Mengganti Coolant Mesin .............................0B-8
Memeriksa Sistim Steering ......................... 0B-16
Memeriksa Sistim Exhaust ............................0B-8
Memeriksa Latch, Engsel dan Kunci........... 0B-17
Mengganti Busi .............................................0B-9
Pintu ........................................................ 0B-17
Memeriksa Filter Udara .................................0B-9
Front hood............................................... 0B-17
Mengganti Air Filter .....................................0B-10
Memeriksa Sistim Power Steering (P/S) (jika
Mengganti Fuel Filter ..................................0B-10
dilengkapi)................................................... 0B-17
Memeriksa Saluran Bahan Bakar dan
Pemeriksaan Akhir untuk Pemeliharaan..... 0B-18
Sambungan .................................................0B-11
Memeriksa Fuel Tank..................................0B-11 Minyak dan Pelumas yang dianjurkan ........0B-20
Memeriksa Crankcase Ventilation Hoses Spesifikasi Momen Pengencangan .............0B-20
dan Sambungan ..........................................0B-11 Special Tool...................................................0B-20
0B-2 PERAWATAN DAN PELUMASAN

Jadwal Perawatan
Kondisi Pengendaraan Normal

CATATAN:
Interval berdasarkan pembacaan odometer atau bulan, yang mana tercapai terlebih dahulu.
Tabel ini mencakup perawatan hingga 90,000 km. Setelah 90,000 km, lakukan perawatan dengan inter-
val yang sama.

Km (x 1,000) 15 30 45 60 75 90
Interval
Bulan 12 24 36 48 60 72
MESIN
Drive belt / V-belt – – P – – G
Timing belt Ganti setiap 100,000 km .
Celah valve – P – P – P
Oli mesin Ganti setiap 5.000 km. Multi grade SAE 10W-30 atau 10W-40 API
Service SJ atau yang lebih tinggi
Filter Oli Ganti pada 5.000 km (Free Service) dan 10.000 km pertama,
selanjutnya Ganti setiap 10.000 km
Coolant mesin – – G – – G
Sistim Exhaust (kecuali catalyst) – P – P – P
SISTIM PENGAPIAN
Busi Lihat “Perawatan Pada Kondisi Pengendaraan Berat”
SISTIM BAHAN BAKAR
Filter udara P P G P P G
Filter bahan bakar Ganti setiap 60,000 km
Saluran bahan bakar – P – P – P
Tangki bahan bakar – – P – – P
SISTIM KONTROL EMISI
Selang dan sambungan ventilasi crankcase – P – P – P
PCV valve – – P – – P
CHASSIS DAN BODY
Clutch – P – P – P
Disc brake dan pad (depan) P P P P P P
Tromol rem dan brake shoe (belakang) – P – P – P
Selang dan pipa rem – P – P – P
Minyak rem – G – G – G
Tuas dan kabel rem Periksa pada 15,000 km pertama saja.
Ban P P P P P P
Wheel disc P P P P P P
Sistim suspensi – P – P – P
Propeller shaft – – P – – P
Oli transmisi (manual) G – G – – G
Oli differential G – G – G –
Sistim steering – P – P – P
Semua latch, engsel dan kunci – P – P – P
Sistim power steering (P/S) P P P P P P

CATATAN:
• “G”: Ganti
• “P”: Periksa (kualitas, kuantitas dan warna) dan perbaiki, kencangkan, ganti atau lumasi jika perlu
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-3

Kondisi Pengendaraan Berat


Jika kendaraan sering digunakan pada kondisi seperti di bawah ini, lakukan pemeliharaan sesuai tabel berikut .

Kode kondisi pengendaraan:


A: Perjalanan pendek yang berulang
B: Mengemudi di jalan kasar dan berlumpur
C: Mengemudi di jalan berdebu
D: Mengemudi di jalan yang dingin dan bergaram
E: Perjalanan pendek berulang-ulang dan dingin
F: Menggunakan bahan bakar bertimbal
G: –
H: Derek (jika memungkinkan)

Kode Kondisi
Perawatan Tindakan Jadwal Perawatan
Pengendaraan
Setiap 15,000 km
P
(9,000 miles) atau 12 bulan
–BCD–––– Drive belt / V belt
Setiap 45,000 km
G
(27,000 miles) atau 36 bulan
Setiap 5,000 km
A – C D E F – H Oli mesin dan filter oli G
(3,000 miles) atau 4 bulan
Setiap 10,000 km
A B C – E F – H Busi G
(6,000 miles) atau 8 bulan
Setiap 2,500 km
P
(1,500 miles)
––C––––– Filter udara
Setiap 30,000 km
G
(18,000 miles) atau 24 bulan
Setiap 15,000 km
–BCD–––H Bearing roda P
(9,000 miles) atau 12 bulan
Setiap 15,000 km
AB–D–––H Propeller shaft P
(9,000 miles) atau 12 bulan
Ganti 15,000 km pertama
(9,000 miles) atau 12 bulan
Oli transmisi manual / oli dif-
AB––––H G Kedua dan berikutnya ganti setiap 30,000
ferential
km (18,000 miles) / 24 bulan, dihitung dari
penggantian oli yang pertama (15.000 km)
Setiap 15,000 km
–B–––––– Mur dan baut suspensi P
(9,000 miles) atau 12 bulan

CATATAN:
• “P”: Periksa (kualitas, kuantitas dan warna) dan perbaiki, kencangkan, ganti atau lumasi jika perlu
• “G”: Ganti
0B-4 PERAWATAN DAN PELUMASAN

Perawatan
Memeriksa Drive Belt /V-Belt

PERINGATAN:
Semua pemeriksaan dan penggantian harus dilakukan
pada KONDISI MESIN MATI.

Memeriksa Belt Water Pump/Generator


1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Periksa belt dari retak, tergores, berubah bentuk, aus dan
kebersihannya.
Jika rusak, ganti. Periksa pula kekencangan belt.
Kekencangan belt water pump/generator
“a”
Kelenturan “a”: 6 – 7 mm (0.24 – 0.27 in.),
pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb)

CATATAN:
Untuk belt yang baru, setel kelenturan pada 4.5 – 5.5 mm
(0.18 – 0.22 in.).

3) Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, setel sesuai


spesifikasi dengan mengatur posisi generator.
4) Kencangkan baut generator dan generator adjusting bolt.
5) Hubungkan kabel negatif (–) battery.
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-5

Memeriksa Belt Pompa P/S atau Compressor A/C


(jika dilengkapi)
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Periksa belt dari retak, putus, berubah bentuk, aus dan
kebersihannya.
Jika ada yang rusak, ganti.
Periksa tension belt.
Jika tension belt tidak sesuai spesifikasi, setel sesuai “Meny-
etel Belt Pompa P/S” di Bab 3B1 atau “Memeriksa dan
Menyetel Belt Compressor A/C” di Bab 1B.
Kekencangan belt pompa P/S atau compressor A/C
Kelenturan “a”: 8 – 9 mm (0.31 – 0.35 in.),
pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb)
[A]: Dengan P/S 2. Pulley pompa P/S (jika dilengkapi)
[B]: Dengan A/C 3. Pulley compressor A/C (jika dilengkapi)
[C]: Dengan P/S dan A/C 4. Tension pulley
1. Pulley crankshaft

3) Hubungkan kabel negatif (–) battery

Mengganti Drive Belt /V-Belt


Mengganti Belt Water Pump/Generator
Ganti belt sesuai “Melepas dan Memasang Belt Water Pump/
Generator” di Bab 6B.

Mengganti Belt Pompa P/S atau Compressor A/C (jika


dilengkapi)
Ganti belt, lihat “Mengganti Belt Compressor A/C” di Bab 3B1
atau “Melepas dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 1B.
0B-6 PERAWATAN DAN PELUMASAN

Mengganti Timing Belt


Ganti timing belt lihat “Melepas dan Memasang Timing Belt dan
Tensioner” di Bab 6A.

Memeriksa Celah Valve


Periksa celah valve intake dan exhaust sesuai prosedur “Celah
Valve” di Bab 6A.
1. Thickness gauge

Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli

PERINGATAN:
• Oli baru dan bekas mengandung bahan beracun.
Perhatikan dengan baik “PERINGATAN” di bagian
“Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan” di Bab 0A.
• Langkah 1) – 7) di bawah ini harus dilakukan pada kon-
disi MESIN MATI. Untuk langkah 8), lakukan di ruang
dengan ventilasi cukup saat mesin hidup.

Sebelum membuang oli mesin, periksa kebocoran oli pada


mesin. Jika ada, perbaiki komponen yang rusak sebelum melan-
jutkan pekerjaan berikut ini.
1) Buka oil drain plug dan keluarkan oli mesin.
2) Setelah oli dikeluarkan, bersihkan tutup oli.
Pasang kembali tutup oli, dan kencangkan sesuai spesi-
fikasi.
Momen pengencangan
Oil drain plug (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)

(a)
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-7

1 (A)
3) Kendurkan filter oli (1) dngan menggunakan oil filter wrench
(special tool).
Special tool
(A): 09915-40611 atau 09915-47331

CATATAN:
Sebelum memasang filter oli baru, berikan oli mesin pada
O-ring.

4) Pasang dan putar filter oli yang baru pada stand dengan tan-
gan agar O-ring filter menempel pada mounting.

PERHATIAN:
Kencangkan filter oli secukupnya, hal ini penting untuk
memastikan apakah O-ring telah menempel ke permu-
kaan mounting.

1, (a) 5) Kencangkan filter sebanyak 3/4 putaran dari titik sentuh den-
3/4 gan mounting dengan menggunakan special tool.

(A) Special tool


(A): 09915-40611 atau 09915 - 47331
Momen pengencangan
(a): 14 N·m (1.4 kg-m, 10.5 lb-ft)

6) Isi kembali oli hingga tanda FULL pada stik oli (kapasitas oil
[A] pan dan filter oli). Lubang pengisian di bagian atas cylinder
20W-40, 20W-50
head cover.
15W-40, 15W-50 Gunakan oli grade SJ atau yang lebih tinggi. Pilih viskositas
10W-40, 10W-50
oli sesuai chart [A].
10W-30
CATATAN:
5W-30
o
C -30 -20 -10 0 10 20 30 40 Pada suhu di antara –20 °C (–4 °F) dan 30 °C (86 °F),
o
F -22 -4 14 32 50 68 86 104
gunakan oli SAE 10W-30.
0B-8 PERAWATAN DAN PELUMASAN

Spesifikasi oli mesin

Kapasitas oil pan sekitar 3.5 liter (7.4/6.2 US/lmp pt.)


Kapasitas filter oli sekitar 0.2 liter (0.4/0.35 US/lmp pt.)
Lain-lain sekitar 0.3 liter (0.6/0.5 US/lmp pt.)
Total sekitar 4.0 liter (8.5/7.0 US/lmp pt.)

CATATAN:
Kapasitas oli mesin sesuai spesifikasi. Namun demikian,
saat penggantian oli mungkin terdapat perbedaan den-
gan jumlah oli seperti data pada tabel, tergantung berb-
agai kondisi (suhu, viskositas, dll.)

7) Periksa filter oli dan tutup pembuangan dari kebocoran oli.


8) Hidupkan mesin selama tiga menit. Matikan dan tunggu
selama lima menit sebelum memeriksa jumlah oli. Tambah-
kan oli, jika perlu, hingga tanda FULL (1) pada stik.
2. Tanda Low (lubang)

Mengganti Coolant Mesin

PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
tutup radiator saat mesin dan radiator panas. Cairan dan
uap panas dapat menyembur keluar karena adanya
tekanan.

PERHATIAN:
Saat mengganti coolant mesin, gunakan campuran
sesuai spesifikasi 70% air dan 30% COOLANT ANTI
BEKU / KARAT untuk mencegah karat dan pelumasan.

Ganti coolant mesin lihat “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim


Pendingin” di Bab 6B.

Memeriksa Sistim Exhaust

PERINGATAN:
Menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistim
exhaust saat masih panas. Perbaikan pada sistim
exhaust harus dilakukan saat dingin.
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-9

Saat melakukan perawatan berkala, atau kendaraan sedang


dinaikkan ke atas lift untuk perawatan, periksa sistim exhaust
sebagai berikut:
• Periksa mounting rubber dari rusak atau posisi yang salah.
• Periksa sistim exhaust dari kebocoran, sambungan kendur,
bengkok dan rusak.
Jika mur atau baut kendur, kencangkan sesuai spesifikasi.
• Periksa bodi di sekitarnya dari kerusakan, lepas, atau
komponen yang posisinya tidak benar, terbuka, lubang,
sambungan kendur atau kerusakan lain yang dapat
menyebabkan gas buang masuk ke dalam kendaraan.
• Pastikan komponen sistim exhaust punya jarak yang cukup
dengan bodi bagian bawah untuk menghindari overheating
dan kemungkinan rusaknya karpet.
• Perbaiki segera jika ada kerusakan.

Mengganti Busi
Ganti busi dengan yang baru, lihat “Melepas dan Memasang
Busi” di Bab 6F.

Memeriksa Filter Udara


1) Lepas intake air temperature (1).
2) Lepas selang air intake (2) dari air cleaner case.
3 3) Lepas clamp air cleaner case (3).
4) Keluarkan air cleaner filter dari case.
2

5) Periksa filter dari kotoran, rusak atau oli.


Ganti filter yang terlalu kotor.
Bersihkan filter dengan udara bertekanan dari bagian luar fil-
ter.
0B-10 PERAWATAN DAN PELUMASAN

6) Pasang filter udara dan tutup case dengan memasang tab


(1) pada groove (2). Kaitkan klem dengan baik.

3
1
2

7) Pasang selang air intake (1) dan kencangkan baut klem


sesuai spesifikasi.
(a)
Momen pengencangan
Baut klem air intake hose
1 (a): 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)
8) Hubungkan soket sensor intake air temperature (2).

Mengganti Air Filter


Ganti air filter dengan yang baru, lakukan prosedur pemeriksaan
1) hingga 4) dan 6) hingga 8).

Mengganti Fuel Filter

PERINGATAN:
Pekerjaan ini harus dilakukan di tempat dengan ventilasi
baik dan dan jauh dari sumber api (seperti gas air panas
untuk heater).

Filter bahan bakar (1) adalah bagian dari fuel pump assembly (2)
yang terpasang pada tangki bahan bakar.
Ganti filter bahan bakar dengan yang baru secara berkala, lihat
“Membongkar dan Merakit Kembali Fuel Pump Assembly” di Bab
2
6C.
1
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-11

Memeriksa Saluran Bahan Bakar dan


Sambungan
1) Periksa saluran bahan bakar dan sambungan dari keboco-
ran, selang yang retak dan rusak. Pastikan semua klem
dalam keadaan baik.
Perbaiki kebocoran, jika ada.
Ganti selang yang retak/sobek.
2) Periksa gasket fuel tank cap. Jika rusak, ganti dengan yang
baru.

Memeriksa Fuel Tank


Periksa fuel tank dari rusak, retak, kebocoran, karat dan baut dari
kendur.
Jika ada yang bermasalah, perbaiki atau ganti.

Memeriksa Crankcase Ventilation Hoses dan


Sambungan
Lihat “Memeriksa PCV (Positive Crankcase Ventilation) Valve”.

Memeriksa PCV Valve


Periksa selang crankcase ventilation dan selang PCV dari bocor,
retak atau tersumbat, dan PCV valve dari lengket atau tersumbat.
Lihat “Memeriksa Sistim PCV” di Bab 6E untuk prosedur pemerik-
saan PCV valve.

Memeriksa Clutch
Periksa pedal ketinggian dan free travel (1) clutch lihat “Keting-
gian Pedal Clutch” dan “Pedal Free Travel Clutch” di Bab 7C.
Setel atau perbaiki jika perlu.
0B-12 PERAWATAN DAN PELUMASAN

Memeriksa Disc Brake dan Pad Depan


1) Lepas roda dan caliper. Jangan melepas brake hose dari
caliper.
2) Periksa front disc brake pad dan disc dari aus, rusak dan
miring. Ganti jika perlu. Untuk jelasnya, lihat “Memeriksa
Brake Pad Depan” dan “Memeriksa Disk Brake Depan” di
Bab 5.
Berikan momen pada baut caliper pin sesuai spesifikasi.

Memeriksa Tromol Rem dan Brake Shoe


Belakang
1) Lepas roda dan tromol rem.
2) Periksa rear tromol rem dan brake lining dari aus dan rusak,
Ketika roda dan tromol dilepas. Pada saat yang bersamaan,
periksa wheel cylinders dari bocor. Ganti jika perlu.
Untuk jelasnya, lihat “Memeriksa Komponen Tromol Rem” di
Bab 5.

Memeriksa Selang dan Pipa Rem


Lakukan pemeriksaan dengan penerangan yang cukup dan
gunakan kaca jika perlu.
• Periksa selang dan pipa rem pada pengaitnya, bocor, retak,
chafing dan kerusakan lain.
• Periksa apakah selang dan pipa bebas dari komponen lain-
nya/tidak terkait.
Perbaiki atau ganti jika perlu.

PERHATIAN:
Setelah mengganti selang atau pipa, lakukan air purge
(keluarkan udara).
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-13

Mengganti Minyak Rem


Ganti minyak rem dengan cara sbb.:
Keluarkan minyak dari sistim, isi kembali sistim dengan minyak
yang sesuai spesifikasi dan lakukan air purge.
Prosedur air purging, lihat to “Bleeding Sistim Rem” di Bab 5.

Memeriksa Tuas dan Kabel Rem


1) Periksa kabel rem dari rusak dan gerakannya.
Ganti kabel jika kondisinya rusak.

2) Periksa ujung gigi dari rusak atau aus, Jika ada yang rusak
atau aus, ganti tuas rem tangan.
3) Periksa gerakan rem tangan dan jumlah takiknya, dan setel
jika perlu.
Untuk prosedur pemeriksaan dan penyetelan, lihat “Memer-
iksa dan Menyetel Rem Tangan” di Bab 5.
Jumlah takik tuas rem tangan
“a”: 5 – 7 takik (dengan 200 N (20 kg, 44 lbs) ditarik penuh)

Memeriksa Ban
1) Periksa ban dari aus, atau rusak.
Jika rusak, ganti.
Untuk selengkapnya, lihat “Diagnosa Ban” di Bab 3.
1. Indikator keausan

2) Periksa tekanan masing-masing ban dan setel tekanan


sesuai spesifikasi jika perlu.
0B-14 PERAWATAN DAN PELUMASAN

CATATAN:
• Tekanan ban harus diperiksa saat kondisi ban dingin.
• Tekanan ban yang sesuai spesifikasi terdapat pada
placard atau Buku Petunjuk kendaraan.

3) Rotasi ban.
Untu lengkapnya, lihat “Rotasi Ban” di Bab 3F.

Memeriksa Wheel Disc


Periksa masing-masing wheel disc dari bengkok, miring dan
retak. Disc yang terlalu rusak harus diganti.

Memeriksa Sistim Suspensi


• Periksa strut depan dan belakang shock absorber belakang
dari kebocoran oli, bengkok atau kerusakan lain pada
sleeve; dan periksa ujung anchor dari kerusakan.
Ganti komponen yang rusak, jika ada.
• Periksa sistim suspensi depan dan belakang dari kerusakan,
kendur atau ada yang lepas; dan juga komponen yang aus
atau kurang pelumasan.
Perbaiki atau ganti kompnen yang rusak, jika ada.

• Periksa suspension depan arm ball joint stud dust seals dari
kebocoran, lepas, sobek atau kerusakan lainnya.
Ganti boot yang rusak , jika ada.
• Periksa kekencangan mur dan baut suspensi dan kencang-
kan jika perlu. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, jika
ada.

Memeriksa Propeller Shaft


1) Periksa baut propeller shaft dari kemungkinan kekenduran.
Jika ada yang kendur, kencangkan sesuai spesifikasi.
2) Periksa propeller shaft joint dari aus, play dan kerusakan.
Jika ada kerusakan, ganti.
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-15

Memeriksa Oli Transmisi


1) Periksa case transmisi dari kebocoran oli.
Perbaiki kebocoran, jika ada.
2) Tempatkan kendaraan di area yang rata untuk memeriksa
jumlah oli.
3) Lepas tutup pengisian oli transmisi (1).
4) Periksa jumlah oli.
Jumlah oli dapat diketahui dari lubang pengisian oli.
Karenanya, jika oli luber atau jika jumlah oli terlihat saat
tutup, jumlah oli sudah cukup.
Jika oli tidak cukup, tambahkan dengan yang sesuai spesi-
fikasi. Oli yang sesuai spesifikasi, lihat “Mengganti Oli Trans-
misi Manual” di Bab 7A.
2. Drain plug

5) Berikan sealant pada plug dan kencangkan sesuai momen


spesifikasi.

Mengganti Oli Transmisi


1) Parkir kendaraan di tempat yang rata, dan keluarkan oli.
2) Beri sealant pada tutup oli yang telah dibersihkan sebelum-
nya dan kencangkan sesuai spesifikasi.
3) Tambahkan oli yang sesuai spesifikasi hingga penuh.
4) Kencangkan tutup pengisian oli sesuai spesifikasi.
Jenis oli, jumlah dan momen pengencangan dapat dilihat
pada “Mengganti Oli Transmisi Manual” di Bab 7A.

Memeriksa Oli Differential


1) Periksa differential dari kebocoran oli.
Perbaiki kebocoran jika ada.
2) Parkir kendaraan di tempat yang rata, periksa jumlah oli.
3) Buka tutup pengisian (1) oli differential dan periksa jumlah
oli.
Jumlah oli dapat diketahui dari lubang pengisian, jika oli
luber atau jika jumlah oli terlihat saat tutup dibuka, oli sudah
1
cukup. Jika oli kurang, tambahkan dengan oli yang sesuai
spesifikasi. Lihat petunjuknya pada “Mengganti Oli Differen-
tial” di Bab 7F.
4) Pasang tutup pengisian oli, dan periksa kebocoran oli.

Mengganti Oli Differential


Ganti oli differential dengan yang sesuai spesifikasi oli lihat
“Mengganti Oli Differential” di Bab 7F.
0B-16 PERAWATAN DAN PELUMASAN

Memeriksa Sistim Steering


1) Periksa play dan putaran steer, tahan kendaraan pada
posisi lurus ke depan di area yang rata.
Steering wheel play “a”: 0 – 30 mm (0 – 1.2 in.)
2) Periksa apakah steering wheel dapat diputar penuh ke kiri
dan kanan. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak.

3) Periksa universal joint (3) steering shaft dari bunyi dan


rusak. Jika bunyi atau rusak, ganti komponen yang rusak
dengan yang baru.
4) Periksa komponen steering dari kendur dan rusak. Perbaiki
atau ganti komponen yang rusak, jika ada.
5) Periksa kekencangan baut dan mur dan kencangkan jika
perlu. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, jika ada.
6) Periksa boot (1) dan (2) steering linkage dan steering gear
case dari kerusakan (bocor, lepas, sobek, dll.). Jika ada
yang rusak, ganti boot yang rusak dengan yang baru.
Jika ada yang bengkok pada steering gear case boot, per-
baiki dengan cara memutar steering wheel ke kiri atau kanan
sejauh mungkin dan tahan selama beberapa detik.
7) Jika dilengkapi sistim power steering, periksa juga apakah
steering wheel dapat diputar penuh ke kiri dan kanan den-
gan lebih ringan saat mesin pada putaran idle dibandingkan
saat mesin mati. Perbaiki, jika ada yang rusak.
8) Periksa wheel alignment, lihat “Memeriksa dan Menyetel
Front Wheel Alignment ” di Bab 3A.
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-17

Memeriksa Latch, Engsel dan Kunci


Pintu

Periksa pintu depan, belakang dan pintu bagasi dengan cara


membuka dan menutup dan menguncinya saat ditutup.
Jika ada yang rusak, lumasi engsel dan latch atau perbaiki sistim
door lock.

Front hood
Periksa kerja secondary latch (periksa apakah secondary latch
dapat dibuka dengan cara menarik handle dari dalam ken-
daraan.) Periksa juga apakah hood dapat dibuka dan ditutup den-
gan mudah dan mengunci dengan baik saat ditutup.
Jika ada yang rusak, lumasi engsel dan latch, atau perbaiki sistim
pengunci hood.

Memeriksa Sistim Power Steering (P/S) (jika


dilengkapi)
1) Periksa sistim power steering dari bocor atau rusak.
2) Periksa jumlah minyak saat mesin mati.
Jika kurang dari tanda LOWER (2), tambahkan minyak
hingga tanda UPPER (1).
1

CATATAN:
• Periksa jumlah oli saat kondisi mesin dingin.
2
• Gunakan minyak P/S yang sesuai spesifikasi.

3) Periksa belt pompa P/S dari retak dan aus.


4) Periksa kekencangan belt, lihat “Memeriksa Drive Belt” pada
bab ini. Jika perlu, setel atau ganti belt.
0B-18 PERAWATAN DAN PELUMASAN

Pemeriksaan Akhir untuk Pemeliharaan

PERINGATAN:
Saat road test, cari tempat / jalan yang sepi (aman) untuk mencegah kecelakaan.

Tempat Duduk
Periksa apakah tempat duduk dapat digeser dan dikunci dengan baik di semua posisi. Periksa juga cara kerja
reclining tempat duduk depan yang disetel ke semua sudut.

Sabuk Pengaman
Periksa webbing, buckles, latch plates, retractors dan anchors dari rusak atau aus.
Periksa apakah sabuk keselamatan dapat mengunci dengan baik.

Memeriksa Jumlah Electrolyte Battery


Periksa jumlah electrolyte semua cell battery antara tanda upper dan lower.
Jika battery dilengkapi dengan built-in indicator, periksa kondisi battery.

Fungsi Pedal Gas


Periksa apakah pedal dapat berfungsi dengan baik.

Hidupkan Mesin
Periksa apakah mesin dapat hidup dengan mudah.

PERINGATAN:
Sebelum melakukan pemeriksaan berikut ini, tempatkan kendaraan di tepat yang cukup luas. Kemu-
dian aktifkan rem tangan. Jangan mainkan pedal gas. Jika mesin hidup, siap-siap untuk mematikan
kembali. Perhatikan hal-hal tersebut, sebab kendaraan dapat bergerak tanpa ada tanda terlebih
dahulu, hal ini dapat membahayakan orang atau benda lainnya.

Pada kendaraan transmisi otomatis, coba hidupkan mesin pada semua posisi tuas transmisi. Mesin hanya
dapat hidup pada posisi “P” (Park) atau “N” (Netral).
Pada kendaraan transmisi manual, tepatkan tuas pada posisi “Netral,” tekan pedal clutch penuh dan hidupkan
mesin.
Memeriksa Sistim Exhaust
Periksa kebocoran, retak atau kendur.

Clutch (Untuk Transmisi Manual)


Periksa hal-hal berikut ini.
• Clutch benar-benar bebas saat pedal clutch dilepas.
• Clutch tidak selip saat pedal dilepas dan kecepatan bertambah.
• Clutch dalam kondisi normal.

Tuas Transmisi
Periksa gerakan tuas ke semua posisi gear dan kerja transmisi di semua posisi.
Jika kendaraaan dilengkapi transmisi otomatis, periksa juga apakah indikator sesuai dengan posisi tuas.
Jika kendaraan dilengkapi transmisi otomatis, hentikan terlebih dahulu sebelum pindah ke posisi “P” dan lepas
rem
PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-19

Rem kaki
Periksa hal-hal berikut ini:
• ayunan pedal normal,
• rem berfungsi normal,
• rem tidak berbunyi,
• kendaraan tidak menarik ke satu arah saat direm,
• dan rem tidak berderit.

Rem tangan
Periksa tuas dapat bekerja dengan baik.

PERINGATAN:
Saat kendaraan diparkir di daerah yang miring, pastikan tidak ada benda atau orang di bawahnya
untuk menghindari terjadinya kerusakan. Aktifkan rem tangan, meski kendaraan akan dijalankan.

Periksa apakah kendaraan bekerja efektif saat kendaraan diparkir di daerah yang miring.

Setir
• Periksa apakah setir normal, atau terasa berat.
• Periksa apakah kendaraan tidak bergetar atau menarik ke satu sisi.

Mesin
• Periksa apakah mesin responsif di semua kecepatan.
• Periksa apakah mesin bebas dari bunyi dan getaran yang tidak normal.

Bodi, Roda dan Sistim Pemindah Daya


Periksa apakah bodi, roda dan sistim pemindah daya bebas dari abnormal noise dan getar atau kondisi abnor-
mal lainnya.

Meter dan Gauge


Periksa fungsi speedometer, odometer, fuel meter, temperature gauge, dll.

Lampu
Periksa semua lampu berfungsi dengan baik.

Defroster Kaca Depan


Periksa apakah udara keluar dari outlet defroster saat mengoperasikan heater atau air conditioner.
Untuk pemeriksaan ini, tuas fan pada posisi “HI”.
0B-20 PERAWATAN DAN PELUMASAN

Minyak dan Pelumas yang dianjurkan


Oli mesin SJ atau yang lebih tinggi (Lihat “ Mengganti Oli Mesin dan Filter”)
Coolant mesin
Coolant anti beku / anti karat
(Ethylene glycol base coolant)
Minyak rem DOT3 atau SAE J1703
Oli transmisi manual Lihat “Mengganti Oli Transmisi Manual ” di Bab 7A.
Oli differential Lihat “Mengganti Oli Differential” di Bab 7F.
Minyak power steering Lihat “Material Service” di Bab 3B1.
Engsel pintu Oli mesin atau grease anti air
Hood latch assembly Oli mesin atau grease anti air
Key lock cylinder Semprotkan pelumas

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Oil drain plug 50 5.0 36.5
Filter oli Kencangkan 3/4 putaran dari titik sentuh
dengan permukaan mounting (14 N·m (1.4
kg-m, 10.5 lb-ft))
Baut pengikat air intake hose 2.0 0.2 1.5

Special Tool

09915-40611 09915-47331
Oil filter wrench socket Oil filter wrench

CATATAN:
09915-47331 dapat digunakan sebagai pengganti 09915-40611.
HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-1

BAB 1A

HEATER DAN VENTILASI 1A


(JIKA DILENGKAPI) 1B

3
3A
DAFTAR ISI 3B
3B1
Uraian Umum...................................................1A-2 Melepas dan Memasang Resistor Motor 3C
Konstruksi Heater dan Ventilasi ....................1A-2 Blower ........................................................... 1A-5
Diagnosa ..........................................................1A-3 Memeriksa Resistor Motor Blower ................ 1A-5 3D
Melepas dan Memasang Heater Control 3E
Diagnosa Sistim Heater dan Ventilasi ...........1A-3
Assy. ............................................................. 1A-5 3F
Perawatan Kendaraan.....................................1A-4 Memeriksa Blower Speed Selector............... 1A-6
Melepas dan Memasang Motor Blower.........1A-4 Melepas dan Memasang Ventilasi Louver .... 1A-7
Memeriksa Motor Blower...............................1A-4 4A
4B

5
5A
5B
5C
5E
1A-2 HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI)

Uraian Umum
Konstruksi Heater dan Ventilasi

[A]: A/C Depan 3. Ventilasi louver 7. Motor blower depan 11. Udara A/C belakang
[B]: A/C Belakang 4. Center ventilasi duct 8. Cooling unit depan 12. Cooling unit belakang
1. Ventilasi udara samping 5. Saluran ventilasi kiri 9. Recirculation air 13. Motor blower belakang
2. Ventilasi udara tengah 6. Saluran ventilasi kanan 10. Udara ruangan 14. Control unit HVAC
HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-3

Diagnosa
Diagnosa Sistim Heater dan Ventilasi
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Motor blower tidak Sikring putus Periksa sikring “HEATER” dan
bekerja ketika switch sikring main heater, dan kemudian
pada posisi ON. periksa sirkuit short ke ground.
Resistor motor blower rusak Periksa resistor motor blower.
Blower speed selector rusak Periksa blower speed selector.
Motor blower rusak Ganti motor blower.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu.
Blower speed selec- Blower speed selector rusak Periksa blower speed selector.
tor tidak bekerja ketika Wiring atau grounding rusak Periksa wiring dan grounding, dan
switch pada posisi ali- kemudian perbaiki as perlu.
ran udara maximum.
Output suhu tidak Temperature control lever rusak Periksa temperature control lever.
benar. Air ducts tersumbat Perbaiki air ducts.
Heater core bocor atau tersumbat (jika Ganti heater core.
dilengkapi)
Heater hose bocor atau tersumbat (jika Ganti heater hose
dilengkapi)
Thermostat rusak Periksa thermostat lihat Bab 6B.
1A-4 HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI)

Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Motor Blower
Melepas

1) Lepas kabel negatif (–) battery.


2) Lepas blower motor coupler (1).
3) Lepas motor blower (2).

Memasang
Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk pemasangan.

Memeriksa Motor Blower


1) Periksa hubungan antara dua terminal seperti pada gambar.
Jika tidak ada hubungan, ganti motor blower.

2) Periksa kerja dan arus pada motor blower.


a) Pegang motor blower (1) dengan menggunakan ragum (2).
b) Hubungkan battery ke motor blower seperti pada gambar.
c) Periksa apakah motor blower bekerja dengan baik dan
tanpa suara-suara abnormal.
d) Periksa apakah ammeter menunjukkan besar arus tertentu.
Jika besar arus tidak tepat, ganti motor blower.
Besar arus pada lower 12 V
Maximum 16 A
HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-5

Melepas dan Memasang Resistor Motor


Blower
Melepas

1) Lepas kabel negatif (–) battery.


2) Lepas blower motor resistor coupler.
3) Lepas resistor motor blower (1).

Memasang
Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk memasang.

Memeriksa Resistor Motor Blower


Ukur tahanan resistor masing-masing terminal-ke-terminal.
Jika besar tahanan tidak benar, ganti resistor motor blower.
Tahanan
H – M2: Approx. 0.56 Ω at 20°C (68°F)
M2 – M1: Approx. 1.0 Ω at 20°C (68°F)
M1 – L: Approx. 1.8 Ω at 20°C (68°F)

Melepas dan Memasang Heater Control Assy.


Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas asbak (3) dan bracketnya.
3) Lepas center lower garnish (2).
4) Lepas blower speed selector coupler dan temperature con-
trol coupler.
5) Lepas heater control assy. (1).
1A-6 HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI)

Memasang
Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk pemasangan.

Memeriksa Blower Speed Selector


Periksa hubungan masing-masing terminal-ke-terminal blower
speed selector.
HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-7

Melepas dan Memasang Ventilasi Louver


Melepas

1) Lepas center ventilasi louver (1) dari center garnish (4) den-
gan menggunakan obeng (2) atau sejenisnya, bungkus den-
gan kain (3) seperti pada gambar.

2) Lepas side ventilasi louver (1) menggunakan obeng (2) atau


sejenisnya, (3) seperti pada gambar.

Memasang

Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk memasang, perhati-


kan hal-hal berikut.
• Pasang ventilasi louver holder (1) dengan benar seperti
pada gambar.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-1

BAB 1B

AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)


1B
PERHATIAN:
Sistim air conditioner kendaraan ini menggunakan HFC-134a (R-134a).
Refrigerant, cli compressor dan komponen dapat antara A/C: yang menggunakan CFC-12 (R-12) dan
HFC-134a (R-134a) berbeda, tidak dapat ditukar satu sama lainnya.
Periksa refrigerant yang digunakan sebelum melakukan perbaikan termasuk pemeriksaan dan peme-
liharaan. Identifikasi antara kedua tipe ini, lihat “Konstruksi Tipe Refrigerant” di bab 1B.
Ketika mengisi kembali dan mengganti refrigerant dan oli compressor dan ketika mengganti
komponen pastikan material atau komponen yang digunakan cocok dengan A/C yang terpasang pada
kendaraan.
Penggunaan material atau komponen yang salah dapat mengakibatkan kebocoran refrigerant, kerusa-
kan komponen atau kondisi abnormal lainnya.

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................1B-2 Memeriksa Expansion Valve....................... 1B-32
Konstruksi Tipe Refrigerant...........................1B-2 Melepas dan Memasang Triple Pressure
Keterangan Sistim Air Conditioner ................1B-2 Switch ......................................................... 1B-32
Komponen Utama Sistim A/C .......................1B-3 Memeriksa Triple Pressure Switch ............. 1B-32
Diagram Sirkuit Kabel Sistim A/C..................1B-5 Komponen A/C Unit Belakang
Diagnosa ..........................................................1B-7 (jika dilengkapi) ........................................... 1B-34
Melepas dan Memasang Unit A/C Belakang
Diagnosa Gejala Sistim A/C ..........................1B-7
(jika dilengkapi) ........................................... 1B-34
Diagnosa Abnormal Noise Sistim A/C.........1B-10
Melepas dan Memasang Expansion
Memeriksa Kinerja Sistim A/C.....................1B-12
Valve Belakang ........................................... 1B-36
Memeriksa Sirkuit Controller .......................1B-17
Memeriksa Refrigerant Pipe dan Hose ....... 1B-36
Perawatan Kendaraan...................................1B-18 Melepas dan Memasang Blower Motor
Mengisi Refrigerant .....................................1B-18 Resistor....................................................... 1B-37
Recovery .................................................1B-19 Memeriksa Blower Motor Resistor .............. 1B-37
Charge.....................................................1B-22 Memeriksa Switch A/C Belakang................ 1B-38
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Pada Memeriksa Relay Compressor dan Relay
Perbaikan Sistim A/C ..................................1B-25 Radiator Fan ............................................... 1B-38
Memeriksa Condenser Assy Pada Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor
Kendaraan...................................................1B-26 A/C .............................................................. 1B-39
Melepas dan Memasang Condenser Assy..1B-26 Mengganti Belt Compressor A/C ................ 1B-39
Melepas dan Memasang Receiver/Dryer ....1B-27 Melepas dan Memasang Compressor Assy.1B-39
Memeriksa Radiator Cooling Fan Motor Komponen Compressor Assy. .................... 1B-41
Pada Kendaraan .........................................1B-28 Memeriksa Magnet Clutch .......................... 1B-41
Komponen Cooling Unit Depan Melepas dan Memasang Magnet Clutch .... 1B-41
(Evaporator) ................................................1B-28 Melepas dan Memasang Relief Valve ........ 1B-44
Melepas dan Memasang Cooling Unit Memeriksa Relief Valve .............................. 1B-44
(Evaporator) ................................................1B-29 Spesifikasi Momen Pengencangan .............1B-45
Melepas dan Memasang Evaporator
Material Service.............................................1B-45
Thermistor (Evaporator Temperature
Sensor)........................................................1B-30 Special Tool...................................................1B-45
Melepas dan Memasang Expansion Valve .1B-31
1B-2 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Uraian Umum
Konstruksi Tipe Refrigerant
Apakah A/C menggunakan HFC-134a (R-134a) atau CFC-12 (R-
12) dapat dilihat pada label (1) compressor. Dan juga, dapat
diperiksa dengan service (charge) valve (2).

Keterangan Sistim Air Conditioner

: Cair
: Uap
: Uap yang dipanaskan

[A]: Model A/C Single 2. Magnetic clutch 5. Triple pressure switch 8. Expansion valve belakang
[B]: Model A/C Dobel 3. Condenser assy 6. Expansion valve 9. A/C evaporator belakang
1. Compressor 4. Receiver dryer 7. A/C evaporator
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-3

Komponen Utama Sistim A/C

[A]: Model A/C single 4. Compressor 9. Side ventilation air 14. Udara A/C belakang
[B}: Model A/C double 5. Condenser assy. 10. Cooling unit belakang 15. Evaporator belakang
1. Cooling unit depan 6. Expansion valve depan 11. Room air
2. Evaporator depan 7. Recirculation air 12. Expansion valve belakang
3. Blower motor depan 8. Ventilation air 13. Blower motor belakang
1B-4 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

[A]: Model A/C single 3. Condenser assy. 7. Condenser outlet pipe 11. High pressure charge valve
[B}: Model A/C double 4. Sight glass 8. Receiver dryer 12. Low pressure charge valve
1. Cooling unit 5. Discharge hose 9. Liquid pipe 13. A/C refrigerant pressure switch
2. Compressor 6. Suction hose 10. Front expansion valve 14. A/C cooling unit belakang
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-5

Diagram Sirkuit Kabel Sistim A/C


Model A/C Single

1. Ignition switch 6. Thermistor 11. Radiator fan main relay 16. Compressor
2. Blower motor 7. A/C controller 12. Radiator fan motor 17. Ke ECM
3. Panel control 8. ECM 13. Radiator fan relay no. 2
4. Heater relay 9. Pressure switch 14. Radiator fan relay no. 1
5. Blower resistor 10. Main relay 15. Compressor relay
1B-6 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Model A/C Double

1. Ignition switch 7. Blower switch (rear) 13. Pressure switch 19. Compressor relay
2. Blower motor (front) 8. Blower motor (rear) 14. Main relay 20. Compressor
3. Panel control 9. Blower resistor (rear) 15. Radiator fan main relay 21. Ke ECM
4. Heater relay 10. Thermistor 16. Radiator fan motor
5. Blower resistor (front) 11. A/C controller 17. Radiator fan relay no.2
6. Blower motor relay (rear) 12. ECM 18. Radiator fan relay no.1
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-7

Diagnosa
Diagnosa Gejala Sistim A/C
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Tidak ada udara din- Refrigerant kosong Lakukan recovery, evacuation dan charge.
gin yang keluar (sistim Fuse blown Periksa sikring yang berhubungan, dan
A/C tidak bekerja) periksa sirkuit short keground.
Switch a/c rusak Periksa Switch a/c.
Blower speed selector rusak Periksa blower speed selector sesuai
prosedur “Memeriksa Blower Speed
Selector” di Bab 1A.
Sensor A/C evaporator temperature Periksa sensor A/C evaporator tempera-
rusak ture.
Triple pressure switch rusak Periksa triple pressure switch.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu.
Sensor ECT rusak Periksa sensor ECT lihat Bab 6E.
Magnet clutch rusak Periksa magnet clutch.
Compressor drive belt kendur atau Setel atau ganti drive belt.
patah
Compressor rusak Periksa compressor.
Compressor relay rusak Periksa compressor relay.
Tidak ada udara din- Sikring putus Periksa related sikring, dan periksa sirkuit
gin yang keluar (Radi- ke ground.
ator cooling fan motor Wiring atau ground rusak Perbaiki jika perlu.
tidak bekerja) Radiator motor relay rusak Periksa radiator motor relay.
Radiator motor rusak Periksa radiator fan motor.
ECM dan/atau sirkuitnya rusak Periksa ECM dan sirkuitnya lihat Bab 6E.
Tidak ada udara din- Sikring putus Periksa sikring yang berhubungan, dan
gin yang keluar periksa sirkuit short ke ground.
(Blower motor tidak Blower motor resistor rusak Periksa blower motor resistor sesuai
bekerja) prosedur “Memeriksa Resistor Motor
Blower ” di Bab 1A.
Blower speed selector rusak Periksa blower speed selector sesuai
prosedur “Memeriksa Blower Speed
Selector” di Bab 1A.
Wiring atau ground rusak Perbaiki jika perlu.
Blower motor rusak Periksa blower motor sesuai prosedur
“Memeriksa Motor Blower” di Bab 1A.
1B-8 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Udara dingin tidak Refrigerant kurang atau berlebihan Periksa refrigerant dan sistim dari keboco-
keluar atau kurang ran.
dingin (sistim A/C bek- Condenser tersumbat Periksa condenser.
erja normal) A/C evaporator tersumbat atau mem- Periksa A/C evaporator dan sensor A/C
beku evaporator temperature.
Sensor A/C evaporator temperature Periksa sensor A/C evaporator tempera-
rusak ture.
Expansion valve rusak Periksa expansion valve.
Desiccant tersumbat Periksa receiver / dryer
Compressor drive belt kendur atau Setel atau ganti drive belt.
patah
Magnetic clutch rusak Periksa magnetic clutch.
Compressor rusak Periksa compressor.
Udara sistim A/C Ganti desiccant, dan lakukan evacuation
dan charge.
Kebocoran udara dari unit HVAC atau Perbaiki jika perlu.
air duct
Ventilasi sistim rusak Periksa HVAC, heater control assy.
Blower motor rusak Periksa blower motor sesuai prosedur
“Memeriksa Motor Blower” di Bab 1A.
Tekanan minyak pada sistim A/C ber- Keluarkan tekanan minyak dari sirkuit sis-
lebihan tim A/C, dan periksa compressor.
Udara dingin yang Sambungan wiring rusak Perbaiki jika perlu.
keluar hanya intermit- Expansion valve rusak Periksa expansion valve.
tent Kelembaban berlebihan dalam sistim A/ Ganti receiver / dryer, dan lakkukan evac-
C uation dan charge.
Magnetic clutch rusak Periksa magnetic clutch.
Refrigerant berlebihan Periksa refrigerant.
Udara dingin hanya Condenser tersumbat Periksa condenser.
keluar pada putaran Refrigerant rusak Periksa refrigerant.
tinggi Udara dalam sistim A/C Ganti receiver / dryer, dan lakukan evacu-
ation dan charge.
Compressor drive belt kendur atau Setel atau ganti drive belt.
patah
Compressor rusak Periksa compressor.
Condenser cooling fan motor rusak Periksa condenser cooling fan motor.
Condenser cooling fan motor relay Periksa condenser cooling fan motor relay.
rusak
Condenser cooling fan blade rusak Periksa condenser cooling fan blade.
Udara dingin tidak Refrigerant berlebihan Periksa charge refrigerant.
keluar pada putaran A/C evaporator membeku Periksa A/C evaporator dan sensor A/C
tinggi evaporator temperature.
Aliran udara dingin A/C evaporator tersumbat atau mem- Periksa A/C evaporator dan sensor A/C
tidak cukup beku evaporator temperature.
kebocoran udara dari cooling unit atau Perbaiki jika perlu.
air duct
Blower motor rusak Periksa blower motor sesuai prosedur
“Memeriksa Motor Blower” di Bab 1A.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-9

Sistim A/C Belakang

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Tidak ada udara din- Blower motor switch belakang rusak Periksa blower motor switch belakang,
gin keluar (blower dan kemudian perbaiki A/C evaporator
motor belakang bek- belakang, dan periksa sensor A/C themp-
erja normal) eratur belakang jika perlu.
A/C evaporator belakang tersumbat Periksa A/C evaporator belakang, dan
atau membeku kemudian ganti jika perlu
Expansion valve belakang rusak Periksa expansion valve belakang, dan
kemudian jika perlu
Air leaking fron belakang A/C unit atau Periksa dan perbaiki jika perlu
air duct
Kurang atau excessive charge of Periksa refrigerant, dan lakukan recovery,
refrigerant evacuation dan charging jika perlu
Refrigerant pipe atau hose deformed Periksa pipe (hose), dan kemudian ganti
jika perlu
Tidak ada udara din- Sikring putus Periksa “A/C” dan sikring blower, dan
gin keluar (blower kemudian periksa sirkuit short ke ground.
motor belakang tidak Relay blower motor belakang rusak Periksa relay blower motor belakang, dan
bekerja normal) kemudian ganti jika perlu
Switch blower motor belakang rusak Periksa switch blower motor belakang,
dan kemudian ganti jika perlu
Resister blower motor belakang rusak Periksa resister blower motor belakang,
dan kemudian ganti jika perlu
Wiring atau grounding rusak Periksa dan perbaiki
Blower motor belakang rusak Periksa blower motor belakang, dan
kemudian ganti jika perlu
Udara dingin hanya kendur atau sambungan wiring connec- Pasang connector dengan benar
keluar intermittent tor buruk
Expansion valve belakang Periksa belakang expansion valve, dan
kemudian ganti jika perlu
Wiring atau grounding rusak Periksa dan perbaiki
Udara dingin tidak A/C evaporator belakang membeku Periksa A/C evaporator temperatur bela-
keluar pada putaran kang, evaporator drain hose dan kemu-
tinggi dian ganti jika perlu
Aliran udara dingin A/C evaporator belakang tersumbat Periksa A/C evaporator belakang, dan
kurang atau membeku kemudian perbaiki A/C evaporator bela-
kang atau periksa A/C evaporator temper-
ature belakang jika perlu
Kebocoran udara dari A/C unit bela- Periksa A/C unit belakang dan air duct,
kang atau air duct dan kemudian perbaiki jika perlu
Blower motor belakang rusak Periksa blower motor belakang, dan
kemudian ganti jika perlu
Wiring atau ground rusak Periksa dan perbaiki
1B-10 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Diagnosa Abnormal Noise Sistim A/C


Abnormal noise dari compressor

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Selama compressor bekerja, Celah in swash plat dan piston shoe Ganti compressor.
noise terdengar sesuai puta- kurang
ran mesin.
Noise pada rpm, tertentu san- Kendur atau compressor drive belt Setel drive belt tension atau ganti
gat besar sesuai putaran rusak drive belt.
mesin. Baut compressor mounting kendur Kencangkan.
Bunyi desis pada putaran Baut compressor clutch plate kendur Kencangkan.
rendah rpm. Ganti compressor jika kondisinya
berlangsung lama

Abnormal noise dari magnetic clutch

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Terdengar noise (gemuruh) Aus atau bearing rusak Ganti magnet clutch assy.
ketika compressor tidak bek-
erja.
Terdengar noise (mendecit) Celah magnet clutch rusak (celah ter- Setel celah magnet clutch.
ketika compressor ter- lalu besar)
hubung. Permukaan magnet clutch aus Ganti magnet clutch assy.
Oli compressor bocor dari shaft seal, Ganti compressor body assy.
pada permukaan yang bergesekan

Abnormal noise dari tubing

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Terdengar noise (dengung) Tubing clamp rusak Perbaiki posisi clamp atau naikkan
dari bagian dalam kendaraan, jumlah clamp.
tetapi sulit didengar di dalam Resonansi diakibatkan perubahan Pasang silencer ke tubing, atau
engine compartment. tekanan refrigerant modifikasi posisi dan panjangnya.

Abnormal noise dari condenser assy.

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Getaran pada condenser Resonansi dari condenser assy. Pasang silencer antara condenser
assy. bracket dan bodi assy bracket dan bodi.
Kendurkan baut condenser cooling Kencangkan baut-bautnya.
fan
Condenser cooling fan blad rusak Ganti condenser cooling fan blade.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-11

Abnormal noise dari pulley crankshaft

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Terdengar noise (mendesis) Kendurkan baut crankshaft pulley Kencangkan baut.
pada putaran idle atau perce-
patan mendadak.

Abnormal noise dari tension pulley

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Terdengar noise (mendecit) Aus atau bearing rusak Ganti tension pulley.
dari pulley.
Pulley crank menempel. Retak atau bracket kendur Ganti atau kencangkan bracket.

Abnormal noise dari A/C evaporator

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Terdengar suara dari A/C Tergantung pada kombinasi suhu ant- Untuk beberapa waktu, men-
evaporator. ara interior/exterior, putaran mesin gurangi sedikit jumlah refrigerant
dan tekanan refrigerant, refrigerant mungkin menghilangkan noise.
mengalir keluar dari expansion valve, Periksa expansion valve dan ganti
pada kondisi tertentu, berbunyi jika rusak.

Abnormal noise dari blower motor

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Blower motor mengeluarkan Aus atau motor brushes atau commu- Ganti blower motor.
suara mendecit sesuai puta- tator ruak
ran mesin.
Terdengar noise (mencuit Daun atau kotoran masuk dari fresh Keluarkan kotoran dan pastikan
atau mendengung) dari air inlet ke blower motor screen pada fresh air inlet utuh.
blower motor.
1B-12 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Memeriksa Kinerja Sistim A/C


1) Pastikan kondisi kendaraan dan lingkungan sbb.:
– Kendaraan tidak terkena langsung sinar matahari.
– Suhu di luar antara 15 ° C – 35 ° C (59 ° F – 95 ° F).
2) Pastikan high pressure valve (1) dan low pressure valve (2)
manifold gauge tertutup rapat.
3) Pasang high pressure charging hose (3) ke high pressure
service valve (5) pada kendaraan, dan padang low pressure
charging hose (4) ke low pressure service valve (6) pada
kendaraan.
4) Bleeding udara di charging hose (3) dan (4) kendurkan mur-
mur manifold gauge. Ketika terdengar bunyi mendesis, ken-
cangkan segera murnya.

PERHATIAN:
Jangan menukar antara high dan low pressure charging
hose.
5) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal dan lakukan put-
aran idle sesuai spesifikasi.
6) Putar blower selector pada maximum “4”, temperature selec-
tor pada dingin maximum (Pastikan apakah A/C compressor
dan condenser fan bekerja.)
7) Jendela, pintu dan kap mesin biarkan terbuka.

Kinerja diagnosa

Suhu udara masuk A/C 15 – 35 °C (59 – 95 °F)


Putaran mesin Pada 1,500 r/min.
Blower fan switch “4” (posisi maximum)
Temperature control Dingin maximum
Pintu kendaraan Terbuka semua
8) Masukkan sekitar 20 mm (0.8 in.) thermometer bohlam ker-
ing ke tengah duct air outlet dan satu lagi dekat evaporator
air inlet, baca perbedaan suhu antara air outlet dan air inlet.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-13

9) Periksa tekanan low side dan high side daerah dengan bay-
angan grafik di sebelah kiri.
Jika pembacaan tekanan masing-masing gauge tidak sesuai
spesifikasi, perbaiki komponen yang rusak lihat Tabel Tes
Diagnosa berikut.

CATATAN:
Tekanan pada gauge bervariasi sesuai suhu di luar.
Karenanya, gunakan grafik di sebelah kiri untuk menen-
tukan apakah tekanan normal atau tidak.
Contoh:
Pembacaan gauge pada suhu di luar 30 °C (86 °F)
Tekanan pada high pres- 1400 – 1600 kPa
sure gauge (HI): 14.0 – 16.0 kg/cm2
Tekanan pada low pres- 150 – 250 kPa
sure gauge (LO): 1.5 – 2.5 kg/cm2

10) Periksa hubngan inlet port temperature-ke-outlet port tem-


perature dengan menggunakan grafik di sebelah kiri.
Sebagai contoh, jika suhu evaporator inlet port 25 ° C (77 ° F)
dan suhu center duct air outlet 8 ° C (46.4 ° F), Tarik garis
menyilang apakah masuk ke daerah abu-abu seperti pada
grafik di sebelah kiri.
Dalam hal ini, kerja pendingin sudah baik dan benar.
11) Jika garis menyilang di luar daerah dengan abu-abu, diag-
nosa masalahnya lihat tabel Tes Diagnosa berikut

Kinerja tabel diagnosa

CATATAN:
Jika suhu di luar sekitar 30 °C (86 °F), dapat dilakukan diagnosa sistim A/C secara rinci dapat dilihat
pada “RINCIAN TABEL DIAGNOSA (SUHU DI LUAR 30 °C (86 °F))” pada “Memeriksa Kinerja Sistim
A/C”.
1B-14 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

High Pressure Gauge

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Pressure high Refrigerant terlalu banyak Recharge.
(area “A” grafik) Expansion valve beku atau tersumbat Periksa expansion valve.
Saluran refrigerant bagian atas tersumbat Bersihkan atau ganti.
Condenser cooling fan rusak (pendinginan con- Periksa condenser cooling fan.
denser tidak cukup)
Condenser fin kotor atau bengkok (pendinginan Clean atau perbaiki.
condenser tidak cukup)
Compressor rusak (oli kurang dll.) Periksa compressor.
Engine overheat Periksa sistim pendingin mesin
lihat Bab 6B.
Pressure low Refrigerant kurang (charge kurang atau bocor) Periksa kebocoran, perbaiki jika
(area “B” grafik) perlu dan recharge.
Expansion valve rusak (valve membuka terlalu Periksa expansion valve.
lebar)
Compressor rusak (compression kurang) Periksa compressor.

Low Pressure Gauge

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Tekanan tinggi Expansion valve malfunction (valve opens too Periksa expansion valve.
(area “C” grafik) wide)
Compressor malfunction ( Kurang compres- Periksa compressor.
sion)
Tekanan rendah Kurang refrigerant ( Kurang charge atau keb- Periksa for kebocoran, perbaiki jika
(area “D” grafik) ocoran) perlu dan recharge.
Expansion valve rusak (valve membuka terlalu Periksa expansion valve.
kecil)
Saluran refrigerant tersumbat (pipa bengkok) Perbaiki atau ganti.

Thermometer Pada Center Duct

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Suhu udara Outlet Kurang atau excessive charge of refrigerant Periksa refrigerant pressure.
pada center duct Dirty atau bent A/C evaporator fins Clean atau perbaiki.
tinggi Air kebocoran dari cooling (heater) unit atau air Perbaiki atau ganti.
(Titik temu di area “E”) duct
Malfunctioning, switch over function of door in Perbaiki atau ganti.
cooling (heater) unit
Compressor malfunction Periksa compressor.
Suhu udara Outlet Kurang air volume dari center duct (Heater Periksa blower motor dan fan.
pada center duct blower malfunction)
renndah Compressor malfunction Periksa compressor.
(Titik temu di area “F”)
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-15

Rincian Tabel Diagnosa (Suhu Luar 30°c (86°f))

Kondisi
MPa
Manifold
(kg/cm2) KemungkinanPenyebab Perbaikan
Gauge Keterangan
(psi)
Lo Hi
0.23 – 0.35 1.4 – 1.75 Normal kondisi
(2.3 – 3.5) (14 – 17.5) – –
(33 – 50) (200 – 249)
Tekanan 0.5 – 0.6 Pembacaan low pres- Debu atau tetesan air ter- Bersihkan expansion
Negatif (5 – 6) sure side negatif, dan jebak atau membeku di valve.
(71.2 – 85.3) High pressure side ter- bagian dalam expansion Ganti jika tidak dapat
lalu rendah. valve, menghalangi aliran dibersihkan.
Ada bunga es di sekitar refrigerant Ganti receiver / dryer.
tubing ke dan dari Evacuate sistim A/C dan
receiver / dryer dan recharge kembali dengan
expansion valve. refrigerant baru.
Normal : Normal : Selama A/C bekerja, Expansion valve mem- Ganti expansion valve.
0.23 – 0.35 1.4 – 1.75 low pressure side terk- beku krena kelembaban Ganti receiver / dryer.
(2.3 – 3.5) (14 – 17.5) adang menunjukkan pada sistim, dan menu- Evacuate sistim A/C dan
(33 – 50) (200 – 249) negatif, dan kadang tup sementara siklus recharge kembali dengan
↑↓ ↑↓ normal. Dan juga pem- refrigeration refrigerant baru.
Abnormal : Abnormal : bacaan high pressure
Negatif 0.7 – 1.0 side berubah-ubah ant-
pressure (7 – 10) ara abnormal dan nor-
(100 – 142) mal.
0.05 – 0.15 0.7 – 1.0 Tekanan pada sisi low Refrigerant pada sistim Menggunakan detector
(0.5 – 1.5) (7 – 10) dan high rendah. kurang kebocoran, periksa keb-
(4.2 – 21.3) (100 – 142) Terdapat gelembung (Kebocoran refrigerant) ocoran dan perbaiki jika
udara pada sight glass. perlu.
Udara yang keluar Recharge refrigerant
kurang dingin. sesuai spesifikasi.
Jika tekanan hampir 0
ketika manifold gauge
dipasang, periksa keboc-
oran, perbaiki, dan evac-
uate sistim.
0.4 – 0.6 Tekanan pada low pres- Kebocoran di bagian Periksa compressor dan
(4 – 6) sure side tinggi. dalam compressor perbaiki atau ganti jika
(56.9 – 85.3) Takanan pada high perlu.
pressure side rendah.
Kedua tekanan men-
jadi sama setelah A/C
OFF.
1B-16 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Kondisi
MPa
Manifold
(kg/cm2) KemungkinanPenyebab Perbaikan
Gauge Keterangan
(psi)
Lo Hi
0.35 – 0.45 2.0 – 2.5 Tekanan pada low dan Overcharged sistim A/C Setel refrigerant sesuai
(3.5 – 4.5) (20 – 25) high pressure side spesifikasi.
(50 – 64) (285 – 355) tinggi. Condenser pendingin Bersihkan condenser.
Tidak ada busa pada rusak
rpm rendah. Condenser cooling fan Periksa dan perbaiki con-
rusak denser cooling fan.
Tekanan pada low dan Ada udara pda sistim A/C Ganti receiver / dryer.
high pressure side (evacuate tidak tepat) Periksa jumlah minyak
tinggi. compressor dan oli ter-
Low pressure side tub- campur.
ing tidak dingin ketika Evacuate sistim dan
disentuh. recharge refrigerant baru.
Tidak terlihat busa
pada kaca.
0.45 – 0.55 Tekanan pada low dan Expansion valve rusak Ganti expansion valve.
(4.5 – 5.5) high pressure side Refrigerant mengalir
(64 – 78) tinggi. tidak beraturan.
Terdapat banyak bunga
es atau embun pada
low pressure side tub-
ing.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-17

Memeriksa Sirkuit Controller


Controller A/C (1) dan sirkuitnya dapat diperiksa pada soket wir-
ing controller dengan mengukur voltage.

PERHATIAN:
Controller tidak dapat diperiksa secara langsung. Tidak
boleh melepas connector ketikda memeriksa amplifier.

Memeriksa voltage

1) Lepas amplifier dari cooling unit assy.


2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa voltage di mas-
ing-masing terminal amplifier, lihat tabel di bawah ini.

TERMINAL VOLTAGE
WARNA
CONNEC- SIRkUIT IGNI- E/G ON
KABEL
TOR TION ON & A/C ON
Kunci
P 12 V 12 V BRN
kontak
O Ground -- -- BLK
Pressure
M -- -- GRN/ BLK
Switch
Switch A/
J 12 V -- PNK/ BLU
C
signal
H -- 12 V GRY
ECU
Signal A/
D 12 V 0,5 V BRN/WHT
C
Relay
A Com- 12 V -- VLT
pressor
Ther-
R -- 0,5 V WHT/BLK
mistor
Ther-
Q -- 0,5 V YEL/WHT
mistor
1B-18 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Perawatan Kendaraan
Mengisi Refrigerant

PERINGATAN:
• Refrigerant (cair) tidak boleh terkena mata .
Cairan HFC-134a (R-134a) yang keluar karena sesuatu hal dapat mencapai suhu hampir –6 °C (21
°F) di bawah titik beku. Jika HFC-134a (R-134a) terkena mata, dapat menyebabkan cedera. Untuk
melindungi mata, gunakan selalu kaca mata. Jika HFC-134a (R-134a) terkena mata, konsultasikan
ke dokter segera.
– Jangan menggunakan tangan untuk mengusap mata yang terkena refrigerant. Gunakan air dan
basuh muka dan mata yang terkena tadi.
– Segera beri obat dari dokter atau spesialis mata.
• Jika cairan HFC-134a (R-134a) terkena kulit, area yang terkena lakukan hal yang sama.
• Refrigerant tidak boleh ditaruh dekat pengelasan atau steam cleaning.
• Refrigerant harus disimpan di tempat yang dingin dan gelap. Jangan menyimpan di tempat yang
panas seperti terkena sinar matahari langsung, dekat sumber panas dan di dalam kendaraan (ruang
bagasi).
• Jangan menghisap udara ketika HFC-134a (R-134a) dibakar. Asap yang keluar tidak baik untuk
kesehatan.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-19

Recovery
Recovery Refrigerant

Ketika discharging refrigerant dari sistim A/C, recover dengan


menggunakan refrigerant recovery dan peralatan recycling
karena discharging refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara
dapat merusak lingkungan.

CATATAN:
• Setelah recovering refrigerant dari sistim, jumlah dile-
pas oli compressor harus diukur untuk mengisi
kembali oli compressor.
• Ketika menggunakan peralatan recovery dan recy-
cling, ikuti instruksi pada manualnya.

Mengisi Kembali Oli Compressor

Tambahkan jumlah oli compressor (1) sesuai spesifikasi dari


lubang compressor suction (2) sebelum evacuating dan charging
refrigerant.

Ketika charging refrigerant saja


Ketika charging refrigerant tanpa mengganti komponen, tambah-
kan jumlah oil yang sama ketika ketika recovering refrigerant (jika
tidak diukur, tambahkan 20 cc oli).
1B-20 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Ketika mengganti compressor

PERHATIAN:
Gunakan oli compressor (ND-OIL8) atau oli compressor
yang sejenis.

Setiap compressor baru sudah terisi oli sesuai dengan jumlah


yang dibutuhkan sistim A/C. Karenanya, ketika menggunakan
compressor baru untuk penggantian, kuras oli dengan perhitun-
gan sebagai berikut.
“C” = “A” – “B”
“C”: Jumlah oli yang harus dikeluarkan
“A”: Jumlah oli pada compressor baru
“B”: Sisa oli pada compressor yang dilepas

CATATAN:
Compressor assy baru dari pabrik sudah terisi oli den-
gan jumlah berikut.

Jumlah oli pada compressor


160 ± 15 cm3 (160 ± 15 cc)
1. Compressor baru
2. Compressor yang dilepas

Ketika mengganti komponen lain


Tambahkan oli compressor sebagai beriikut.
Jumlah oli compressor yang harus ditambahkan

Ganti part Amount of compressor oil


Evaporator 40 cm3 (40 cc, 2,44 in3)
Condenser 20 cm3 (20 cc, 1,.22 in3)
Dryer 20 cm3 (20 cc, 1.22 in3)
Hoses 20 cm3 (20 cc, 1.22 in3) each
Pipes 20 cm3 (20 cc, 1.22 in3) each

Evakuasi Sistim A/C


Prosedur evakuasi

PERHATIAN:
Jangan meng-evacuate sebelum recovering refrigerant
sistim.

CATATAN:
Sekali sirkuit sistim air conditioning terbuka (expose) ke
udara, sistim harus di-evacuate dengan menggunakan
vacuum pump. Sistim harus terpasang dengan manifold
gauge set, dan harus di-evacuate sekitar 15 menit.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-21

1) Hubungkan high charging hose (1) dan low charging hose


(2) manifold gauge set (3) sebagai berikut:
High charging hose (1) → High pressure charging valve (4)
pada condenser outlet pipe.
Low charging hose (2) → Low pressure charging valve (5)
pada suction pipe.
2) Attach center charging hose (6) manifold gauge set (3) ke
vacuum pump (7).
3) Operate vacuum pump (7), dan kemudian buka discharge
side valve (Hi) (9) manifold gauge set (3).
Jika tidak ada penghalang pada sistim, akan ada indikasi
pada high pressure gauge (10).
Jika hal ini terjadi, buka sisi lain valve (Lo) (8) set dan per-
baiki sistim.
4) Sekitar 10 menit kemudian, low pressure gauge (11) harus
menunjukkan vacuum lebih rendah dari -10 kPa (-1.0 kg/
cm2, –760 mmHg, -14.2 psi) dengan tidak ada kebocoran.

CATATAN:
• Jika sistim tidak menunjukkan vacuum di bawah -10
kPa (-1.0 kg/cm2, -760 mmHg, -14.2 psi), tutup kedua
valve, hentikan vacuum pump dan gerakan low pres-
sure gauge.
• Naikknya pembacaan gauge menunjukkan adanya keb-
ocoran. Dalam hal ini, perbaiki sistim sebelum melan-
jutkan evacuation.
• Jika gauge menunjukkan pembacaan yang stabil (tidak
ada kebocoran kebocoran), lanjutkan evacuation.

5) Evacuation harus dilakukan sedikitnya 15 menit.


6) Lanjutkan evacuation hingga low pressure gauge (11)
menunjukkan vacuum kurang dari -10 kPa (-1.0 kg/cm2, –
760 mmHg, -14.2 psi), dan kemudian tutup kedua valve (8),
(9).
7) Hentikan vacuum pump (7). Lepas center charging hose (6)
dari pump inlet. Sekarang, sistim siap untuk charging refrig-
erant.

Memeriksa sistim A/C dari kebocoran tekanan


Setelah selesai evacuation, tutup manifold gauge high pressure
valve dan low pressure valve dan tunggu 10 menit. Pastikan
pembacaan pressure gauge tidak berubah.

PERHATIAN:
Jika pembacaan gauge bergerak mendekati “0”, ada keb-
ocoran. Periksa sambungan tubing, jika perlu perbaikan,
dan evacuate sistim sekali lagi, pastikan tidak ada keboc-
oran.
1B-22 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Charge

PERHATIAN:
• Lakukan charge melalui low pressure sistim A/C setelah charging yang pertama dari high pressure
dengan mesin mati.
• Jangan men-charge ke high pressure sistim A/C dengan mesin hidup.
• Jangan men-charge saat compressor panas.
• Ketika memasang tap valve ke refrigerant container untuk membuat lubang, lakukan secara hati-
hati dengan mengikuti petunjuk pembuatnya.
• Pressure gauge harus selalu digunakan selama charging.
• Container refrigerant harus dikosongkan sebelum melepasnya.
• Container refrigerant tidak boleh dipanaskan hingga 40 °C (104 °F) atau lebih.
• Container refrigerant tidak boleh terbalik selama charging. Container yang terbalik dapat
menyebabkan cairan refrigerant masuk ke compressor, menyebabkan masalah, seperti kompresi
cairan refrigerant dan sejenisnya.

CATATAN:
Sistim air conditioning terdiri dari HFC-134a (R-134a).
Di sini diterangkan metode charging refrigerant sistim air conditioning dari container. Ketika charging
refrigerant dengan menggunakan refrigerant dan peralatan recycling (ketika recycling refrigerant),
ikuti prosedur dan instruksi pada manualnya.

Prosedur Charging
Charging sistim A/C yang pertama dilakukan dari high pressure
dan kondisi mesin mati. Dan selanjutnya, metode ini harus dilaku-
kan dengan charging dari low pressure dan kondisi mesin hidup.
1) Periksa jika hose sudah terpasang dengan benar setelah
evacuating sistim.

2) Pasang low charging hose (1) dan high charging hose (2)
manifold gauge set (3) pada posisi yang benar. Kemudian,
buka container valve refrigerant (4) untuk membuka saluran
charging.
3) Buka high pressure side valve (6) dan charge refrigerant ke
sistim.
4) Setelah itu, buka low pressure side valve (5) dan tutup high
pressure side valve (6).

PERINGATAN:
Pastikan high pressure side valve tertutup dengan benar.

5) Hidupkan mesin dan lakukan putaran 1500 r/min. Kemudian,


aktifkan air conditioning.
6) Charge sistim A/C dengan refrigerant dalam kondisi uap.
Pada kondisi ini, container refrigerant (4) harus dalam posisi
menghadap ke atas.

CATATAN:
• Model A/C Dual dapat mengoperasikan sistim A/C
belakang juga.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-23

7) Ketika container refrigerant (1) sudah kosong, gunakan


prosedur berikut ini untuk mengganti container (1) yang
baru.
a) Tutup low pressure valve.
b) Ganti container yang kosong (1) container yang telah
dicharge refrigerant. Ketika menggunakan refrigerant con-
tainer tap valve (2), gunakan prosedur berikut ini untuk
penggantiannya.
i) Tarik needle (3) dan lepas refrigerant container tap valve
(2) dengan mengendurkan plate nut (4).
ii) Pasang kembali refrigerant container tap valve (2) ke
refrigerant container yang baru (1).

c) Keluarkan udara yang ada di bagian tengah charging hose


Ketika menggunakan refrigerant container tap valve,
gunakan prosedur berikut ini untuk melepas udara.
i) Kencangkan refrigerant container tap valve (1), dan
kemudian kendurkan (buka) plate nut (2) sedikit.
ii) Buka low pressure side valve (3) manifold gauge set (4)
sedikit.
iii) Segera setelah refrigerant keluar dengan suara “hiss”
melalui celah antara refrigerant container dan tap valve,
kencangkan plate nut (2) sama seperti low pressure side
valve (3).
iv) Putar handle tap valve (1) searah jarum jam sehingga
needle masuk ke container baru untuk membuat lubang
bagi aliran refrigerant.

8) Setelah sistim di-charge sesuai spesifikasi (model A/C single:


400 ± 30g, model A/C double: 700 ± 30 g) refrigerant atau
ketika low pressure gauge (1) dan high pressure gauge (2)
mengindikasikan hal-hal berikut sesuai spesifikasi, tutup low
pressure side valve (3) pada manifold gauge set (4). Jika
dilengkapi sight glass, lihat ke dalam sight glass (6) con-
denser outlet pipe (5) dan periksa tidak ada gelembung (7)
di dalamnya, yang berarti sistim di-charge penuh.
Contoh Low side dan high side pressure
Gauges harus membaca sebagai berikut ketika suhu di
luar 30 °C (86 °F).
Pressure 1400 – 1600 kPa
pada high pressure gauge 14.0 – 16,0 kg/cm2
199.1 – 227,5 psi
Pressure 150 – 250 kPa
pada low pressure gauge 1,5 – 2,5 kg/cm2
21,3 – 35,5 psi
1B-24 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Melepas Manifold Gauge Set

PERINGATAN:
High pressure side dibawah tekanan tinggi. Hati-hati, lindungi mata dan kulit.

Ketika sistim A/C telah dicharge sesuai spesifikasi, lepas manifold gauge set as follows:
1) Tutup low pressure side valve manifold gauge set. (High pressure side valve tertutup terus menerus selama
proses charging.)
2) Tutup refrigerant container valve.
3) Matikan mesin.
4) Menggunakan majun, lepas charging hose dari service valve. Pekerjaan ini harus dilakukan berulang.
5) Pasang cap pada service valve.

Tes Kebocoran
Jika ada kebocoran refrigerant pada sistim atau pekerjaan lain yang dapat merusak saluran atau sambungan,
lakukan tes kebocoran.
Lakukan tes kebocoran refrigerant, karena akan memerlukan waktu lama, secara umum, tergantung pada
masalah dan tipe pelaksanaan perbaikan pada sistim.

Detektor Kebocoran

PERINGATAN:
• Untuk mencegah meledak atau kebakaran, pastikan
tidak ada barang yang mudah terbakar di dekatnya.
• Ketika mendekati sumber api, refrigerant akan berubah
menjadi gas beracun (phosgene). Jangan menghirup-
gas ini.

Ada beberapa titik dan tempat pada sistim air conditioning


dimana cairan detector kebocoran dapat digunakan untuk
mengetahui kebocoran refrigerant.
Lapisi area yang dicurigai dengan cairan dengan kain, akan mun-
cul gelembung udara jika ada kebocoran.
Untuk membatasi areanya, bagian evaporator dan condenser,
electronic (refrigerant) detektor kebocoran lebih praktis untuk
menentukan kebocoran.
Special tool
(A): 09990 - 86011
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-25

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Pada Perbaikan Sistim A/C

PERINGATAN:
Jika refrigerant HFC-134a (R-134a) terkena mata, konsultasikan ke dokter segera.
• Jangan mengusap mata yang terkena dengan tangan. Gunakan air untuk membasuh mata yang
terkena.
• Berikan obat sesegera mungkin dari dokter atau spesialis mata. JIka cairan refrigerant HFC-134a
(R-134a) terkena kulit, gunakan air untuk membasuh bagian kulit yang terkena.

Saluran Refrigerant

[A]: A/C model Single 1. Suction hose 4. Condenser outlet pipe 7. Front suction pipe

[B]: Dual A/C model 2. Discharge hose 5. Expansion valve 8. Belakang suction pipe

Berikan compressor oil (refrigerant oil) to O- 3. Front liquid pipe 6. Dual (refrigerant) pressure 9. Belakang suction pipe
ring. switch

• Never use heat for bending pipes. Ketika bending a pipe, try to make its bending angle as smooth as possi-
ble.
• Keep internal parts of air conditioning free dari moisture dan dirt. Ketika disconnecting any line dari sistim,
pasang a blind plug atau cap to the fitting immediately.
• Ketika connecting hose dan pipa, berikan beberapa tetes oli compressor (ND-OIL8) untuk memasang cou-
pling nut dan O-ring.
• Ketika mengencangkan atau mengendurkan fitting, gunakan dua wrench, satu untuk memutar dan lainnya
untuk menahan.
• Periksa drain hose sehingga air yang keluar tidak mengenai komponen kendaraan.
• Jika pipa atau hose diganti, tambahkan sesuai spesifikasi jumlah oli compressor pada compressor suction
sesuai prosedur “Mengisi Kembali Oli Compressor” pada “Mengisi Refrigerant” di bab ini.
• Kencangkan flared nut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
8 mm pipe: 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
12 mm pipe: 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
14.5 mm pipe: 33 N·m (3.3 kg-m, 24.0 lb-ft)
1B-26 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Menangani refrigerant HFC-134a (R-134a)


• Gunakan selalu kacamata pelindung.
• Hindari menyentuh langsung cairan refrigerant.
• Jangan memanaskan container refrigerant di atas 40 °C (104 °F).
• Jangan men-discharge refrigerant ke udara.
• Jangan membiarkan cairan refrigerant terkena bagian metal. Refrigerant dapat mengikat kelembaban dan
menyebabkan karat dan membuat permukaan metal menjadi kusam termasuk chrome.

Refrigerant recovery
Ketika discharging refrigerant dari sistim A/C, lakukan recover dengan menggunakan refrigerant recovery dan
peralatan recycling. Discharging refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara dapat merusak lingkungan.

Refrigerant charge
After lakukan replenishing compressor oil dan evacuating, charge a proper amount of refrigerant to A/C sistim
sesuai prosedur “Charge” pada “Mengisi Refrigerant” di bab ini.

PERHATIAN:
Jangan melakukan charging refrigerant tambahan ke sistim A/C. Dapat menyebabkan overcharge.

Memeriksa Condenser Assy Pada Kendaraan


Periksa hal-hal berikut.
• Condenser fin tersumbat.
Jika, ada yang tersumbat, condenser fin harus dibersihkan dengan air, dan dikeringkan dengan angin com-
pressor.
• Condenser fin dari kebocoran dan patah.
Jika ada yang rusak, perbaiki atau ganti condenser.
• Condenser fitting dari kebocoran.
Jika any yang rusak, perbaiki atau ganti condenser.

Melepas dan Memasang Condenser Assy

PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak condenser fin. Jika condenser
fin bengkok, luruskan dengan menggunakan obeng
minus atau dua buah tang.

Melepas

1) Lepas kabel negatif (–) battery.


2) Recover refrigerant dari sistim A/C sesuai prosedur “Recov-
ery” pada “Mengisi Refrigerant” di bab ini.

CATATAN:
Jumlah oli compressor yang dilepas harus diukur untuk
mengisi kembali oli compressor.
3) Lepas bumper depan sesuai prosedur “Melepas dan Me-
masang Bumper Depan dan Bumper Belakang” di Bab 9.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-27

4) Lepas discharge hose (1) dan liquid pipe (2) dari condenser
assy.

5) Lepas baut condenser assy. (1).


6) Lepas condenser assy

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang condenser
perhatikan instruksi berikut.
• Tambahkan oli compressor ke compressor suction side
sesuai spesifikasi sesuai prosedur “Mengisi Kembali Oli
Compressor” pada “Mengisi Refrigerant”.
• Evacuasi dan charge refrigerant sesuai prosedur “Evacua-
tion” dan “Charge” pada “Mengisi Refrigerant”.

Melepas dan Memasang Receiver/Dryer


Melepas
1) Lepas condenser assy. sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Condenser Assy.” pada bab ini.
2) Dari belakang condensor, gunakan hexagon wrench 10 mm
(1), lepas cap header condenser (2).
3) Lepas filter assy (4) dan desicant (5).
2. O-ring
1B-28 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang receiver/
dryer.

Memeriksa Radiator Cooling Fan Motor Pada


Kendaraan
Periksa radiator cooling fan motor sesuai prosedur “Memeriksa
Radiator Cooling Fan” di bab 6B.

Komponen Cooling Unit Depan (Evaporator)

1. Inlet duct case 4. Lower case 7. Expansion valve 10. Packing


2. Heater upper case 5. Resistor motor blower 8. Evaporator
3. Upper case 6. Blower motor assy. 9. O-ring
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-29

Melepas dan Memasang Cooling Unit


(Evaporator)
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Recover refrigerant dari sistim refrigeration dengan meng-
gunakan peralatan recovery dan recycling sesuai prosedur
“Mengisi Refrigerant” pada bab ini.
3) Lepas suction pipe (1), dan liquid pipe (2) dari evaporator
(cooling unit)

PERHATIAN:
Segera setelah hose dan pipa dilepas, tutup fitting yang
terbuka sehingga udara lembab dan debu tidak masuk ke
cooling unit.
4) Lepas steering wheel dan column, lihat pada Bab 3C.
5) Lepas panel instrument sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Instrumen Panel” di Bab 9.

6) Lepas baut cross member (1).


7) Lepas cross member (2). ”

8) Lepas thermistor wire coupler.


9) Lepas bolts dan nuts of cooling unit.
10) Lepas cooling unit

Memasang
• Kebalikan dari urutan melepas untuk memasang cooling
unit, perhatikan hal-hal berikut.
• Jika cooling unit atau evaporator diganti, tambahkan 40 cc
oli refrigerant ke compressor suction-side.
1B-30 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

• Pasang padding (1) yang sama ke lubang pemasangan.


• Evacuate dan charge sistim sebagaimana prosedur sebel-
umnya.
Memeriksa Cooling Unit (Evaporator)
• A/C evaporator fin tersumbat
Jika ada sumbatan, A/C evaporator fin harus dibersihkan
dengan air dan dikeringkan dengan angin compressor.
• A/C evaporator fin dari kebocoran dan patah
Jika ada kerusakan, perbaiki atau ganti A/C evaporator.
• A/C evaporator fitting dari kebocoran
Jika ada kerusakan, perbaiki atau ganti A/C evaporator.

Melepas dan Memasang Evaporator


Thermistor (Evaporator Temperature Sensor)
Melepas
1) Lepas evaporator sesuai prosedur “Melepas dan Memasang
Cooling Unit (Evaporator)” pada bab ini.
2) Lepas evaporator thermistor.

Memasang

Kebalikan dari urutan melepas untuk memasang cooling unit,


perhatikan hal-hal berikut.
Pasang Evaporator thermistor (Evaporator temperature sensor)
(3) pada posisi semula. Ketika posisi awalnya tidak meyakinkan,
pasang ke bagian tengah evaporator lihat gambar.
1. Thermistor b = 50 ± 5 mm’
2. Evaporator c = 54.4 mm
a = 13 mm’ d + 67.8 mm
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-31

Memeriksa Evaporator Thermistor (Evaporator Tempera-


ture Sensor)

Periksa tahanan antar terminal evaporator thermistor (1).


Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti evaporator
thermistor.
Tahanan evaporator thermistor

Sensor Temperature Tahanan


0°C, 32°F 6.65 – 6.85 kΩ
25°C, 77°F 2 – 2.14 kΩ

CATATAN:
Ketika evaporator thermistor dilepas, pasang kembali ke
posisinya semula.

Melepas dan Memasang Expansion Valve


Melepas
1) Recover refrigerant dari sistim refrigeration dengan meng-
gunakan peralatan recovery dan recycling sesuai prosedur
“Mengisi Refrigerant”.
2) Kendurkan cairan tube dan baut suction tube (1).
3) Kendurkan baut-baut expansion (2) dan lepas expansion
valve (3).

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan
hal-hal berikut.
• Berikan compressor oil ke expansion valve O-ring dan con-
necting hose dan tube O-ring.
• Evacuate dan charge sistim sebagaimana prosedur sebel-
umnya.
1B-32 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Memeriksa Expansion Valve


Lihat “Memeriksa Kinerja Sistim A/C”.

Melepas dan Memasang Triple Pressure


Switch
Melepas
1) Recover refrigerant dari sistim refrigeration dengan meng-
gunakan perlatan recovery dan recycling sesuai prosedur
“Mengisi Refrigerant”.
2) Lepas kabel negatif (–) battery.
3) Lepas dual pressure switch.

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan
hal-hal berikut.
• Berikan oli compressor ke O-ring triple pressure switch.
• Evacuate dan charge sistim sebagaimana prosedur sebel-
umnya.
Momen pengencangan
Pressure sensor: 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

Memeriksa Triple Pressure Switch


1) Periksa hubungan triple pressure switch (1) pada suhu normal
(sekitar. 25 ° C (77 ° F)) ketika sistim A/C sudah di-charge
refrigerant dan sistim A/C (compressor) bekerja. Pada mas-
ing-masing kasus ini, hubungan switch harus baik.

2) Periksa hubungan antara high dan terminal low pressure


switch sesuai spesifikasi.
Spesifikasi High dan Low Pressure Switch
A: Sekitar 200 KPa (2.0 kg/cm2, 28.5 psi)
B: Sekitar 230 KPa (2.3 kg/cm2, 32.5 psi)
C: Sekitar 2600 KPa (26 kg/cm2, 370 psi)
D: Sekitar 3200 KPa (32 kg/cm2, 455 psi)
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-33

Spesifikasi Medium Pressure Switch


E: Sekitar 1100 KPa (11.0 kg/cm2, 156 psi)
F: Sekitar 1500 KPa (15.0 kg/cm2, 213 psi)
1. High dan low pressure
2. Medium pressure
1B-34 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Komponen A/C Unit Belakang (jika dilengkapi)

1. Cooling unit belakang 3. Switch belakang


2. Switch belakang 4. Cooling side cover

Melepas dan Memasang Unit A/C Belakang


Melepas

1) Lepas kabel negatif (-) battery.


2) Recover refrigerant sesuai prosedur “Mengisi Refrigerant”.
3) Lepas cooling side cover (1) belakang Kiri & Kanan.
4) Lepas cooling switch belakang (2).
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-35

5) Lepas drain hose (1).

PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak drain hose port

6) Lepas suction hose (1) dan liquid hose (2) dari cooling unit
belakang.

PERHATIAN:
Segera setelah hose dan/atau pipe dilepas, sumbat fitting
agar udara lembab dan debu tidak masuk ke sistim A/C.

7) Lepas cooling harness connector belakang (1) dan resistor


blower connector (2).

8) Lepas baut blower unit belakang (1).


9) Lepas blower unit belakang (2) dari kendaraan.

10) Lepas case cooling unit belakang bagian atas dan bawah .
11) Lepas blower motor assembly (1) dari cooling unit belakang.
1B-36 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan
hal-hal berikut.
• Evacuation dan charge refrigerant sistim A/C sesuai spesi-
fikasi sesuai prosedur “Mengisi Refrigerant” di bab ini.

Memeriksa Unit A/C Belakang

1) Periksa hubungan antar terminal seperti pada gambar.


Jika tidak ada hubungan, ganti blower motor.

2) Periksa kerja blower motor.


a) Perbaiki blower motor (1) dengan menggunakan ragum (2).
b) Hubungkan battery ke blower motor sebagaiman gambar.
c) Periksa apakah blower motor bekerja dengan baik tanpa
abnormal noise.

Melepas dan Memasang Expansion Valve


Belakang
Melepas

1) Lepas Unit A/C belakang, sesuai prosedur “Melepas dan


Memasang Unit A/C Belakang” pada bab ini.
2) Lepas insulator return tube (1).
3) Lepas tube liquid clamp.
4) Lepas expansion valve connector.
5) Lepas expansion valve dari belakang cooling unit (2).

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-37

Memeriksa Refrigerant Pipe dan Hose


• Gunakan leak tester untuk memeriksa hose dan pipe dari
kebocoran gasf.
• Periksa kekencangan masing-masing clamp hose atau pipe.
Kencangkan atau ganti clamp yang kendur jika perlu.

Melepas dan Memasang Refrigerant Pipe dan Hose


Melepas

PERHATIAN:
Segera setelah hose atau pipe dilepas, sumbat fitting yang terbuka untuk mencegah masuknya udara
lembab dan debu.
1) Recover refrigerant dengan menggunakan peralatan recovery dan recyling. Ikuti instruksi pada manualnya .
Jumlah oli compressor yang dilepas harus diukur dan tambahkan dengan jumlah yang sama pada sistim
ketika dipasang kembali.
2) Ganti hose atau pipe yang rusak.

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang saluran refrigerant perhatikan hal-hal berikut.
• Evacuasi dan charge sistim sesuai prosedur “Evacuating” dan “Charging”.

Melepas dan Memasang Blower Motor


Resistor
Melepas

1) Lepas kabel negatif (–) battery.


2) Lepas cover cooling kiri belakang.
3) Lepas soket blower motor resistor (2).
4) Lepas blower motor resistor (1).

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
1B-38 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

Memeriksa Blower Motor Resistor


Ukur masing-masing tahanan terminal-ke-terminal resistor.
Jika hasil pengukuran tahanan tidak benar, ganti resistor blower
motor .
Tahanan
H – M: Sekitar 4.7 Ω at 20 °C (68 °F)
M – L: Sekitar 4.3 Ω at 20 °C (68 °F)

Memeriksa Switch A/C Belakang


Periksa switch A/C belakang masing-masing hubungan terminal-
ke-terminal.

Memeriksa Relay Compressor dan Relay


Radiator Fan
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas compressor relay (1).
3) Periksa apakah tidak ada hubungan antara terminal “c” dan
“d”. Jika ada, ganti relay.
4) Hubungkan terminal positif (+) battery ke terminal “b” relay.
Hubungkan terminal negatif (–) battery ke terminal “a” relay.
Periksa hubungan antara terminal “c” dan “d”.
Jika tidak ada hubungan ketika relay terhubung ke battery,
ganti relay.
2. Radiator fan high relay 2
3. Radiator fan high relay 1
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-39

Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor


A/C
Memeriksa

• Periksa compressor drive belt dari aus dan retak, dan ganti
jika perlu.
• Periksa tension compressor drive belt dengan mengukur
berapa kali ketika ditekan di bagian tengah antara tension
pulley dan crank pulley dengan gaya 100 N (10 kg) setelah
satu putaran crankshaft pulley.
Jika belt tension tidak ada spesifikasinya, setel belt tension
sesuai prosedur di bawah ini.
Kekencangan belt pompa P/S dan/atau compressor A/C
Kelenturan “a”: 8 – 9 mm (0.31 – 0.35 in.),
pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb)
1. Pulley pompa P/S (jika dilengkapi) 3. Pulley crankshaft
2. Pulley compressor A/C (jika dilengkapi) 4. Evaporator

Menyetel
1) Kendurkan mur tension pulley (5).
2) Setel belt tension dengan mengencangkan atau mengendur-
kan baut penyetelan tension pulley (6).
3) Kencangkan mur tension pulley.
4) Putar crank pulley 1 putaran, kemudian periksa belt tension.

Mengganti Belt Compressor A/C


1) Kendurkan mur tension pulley.
2) Kendurkan belt tension dengan mengendurkan baut peny-
etelan tension pulley.
3) Lepas compressor drive belt.
4) Pasang compressor drive belt baru.
5) Setel belt tension sesuai prosedur di atas.

Melepas dan Memasang Compressor Assy.


Melepas
1) Lakukan putaran idle dengan air conditioning ON selama 10
menit. Setelah itu matikan mesin.
2) Lepas kabel negatif (-) battery.
3) Recover refrigerant dari sistim A/C sesuai prosedur “Recov-
ery” pada “Mengisi Refrigerant”.
4) Lepas engine splash cover.
5) Lepas compressor drive belt dengan mengendurkan mur
tension puley dan baut penyetelan.
6) Lepas magnetic clutch lead wire coupler.
1B-40 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

7) Lepas discharge hose (1) dan suction hose (2) dari com-
pressor.

CATATAN:
Sumbat fitting yang terbuka segera untuk menjaga
kelembaban keluar dari sistim.

8) Lepas baut compressor (1) dan kemudian lepas compressor


dari bracket (2).

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang compres-
sor perhatikan hal-hal berikut.
• Jika compressor diganti, tambahkan oli compressor sesuai
prosedur “Mengisi Kembali Oli Compressor”.
• Evacuate dan charge sistim sesuai prosedur “Recovery”.
• Setel tension drive belt sesuai prosedur “Memeriksa dan
Menyetel Belt Compressor A/C”.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-41

Komponen Compressor Assy.

1. Compressor 3. Circlip 5. Shim 7. Baut 18 N·m (1.8 kg-m, 13.0 lb-ft)

2. Magnetic clutch coil 4. Clutch pulley 6. Hub sub assy Jangan digunakan
kembali.

Memeriksa Magnet Clutch


• Periksa armature plate dan magnet clutch pulley dari aus
dan terendam oli.
• Periksa magnet clutch pulley bearing dari noise, aus dan
kebocoran grease.
• Ukur tahanan magnet clutch coil pada 20 ° C (68 ° F).
Jika hasil pengukuran tahanan tidak masuk toleransi di atas,
ganti magnet clutch assy.
Standar Tahanan: 2.9 – 3.8 Ω

Melepas dan Memasang Magnet Clutch


Melepas
1) Lepas compressor dari kendaraan sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Compressor Assy.”.
1B-42 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

2) Perbaiki hub sub assy plate (1) dengan special tool dan
lepas armature plate bolt.
Special tool
(A): 09920–53740

3) Lepas hub sub assy plate.


4) Lepas shim dari shaft.

5) Lepas circlip menggunakan special tool.


Special tool
(A) : 09900-06107

6) Lepas magnet clutch pulley (2).

CATATAN:
Jika sulit untuk melepas magnet clutch pulley dengan
tangan, gunakan puller (1).

PERHATIAN:
Ketika menggunakan puller (1), putar baut bagian tengah
puller dengan tangan. Atau, magnet clutch pulley dapat
rusak.

7) Lepas magnet clutch lead wire coupler dan lepas magnet


clutch lead wire clamp.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-43

8) Lepas circlip (1) dengan menggunakan special tool.


Special tool
(A) :09900–06107
9) Lepas magnet clutch coil (2) dari compressor (3).

Memasang

1) Pasang magnet clutch coil (2).


Tonjolan di bagian bawah magnet clutch coil harus tepat
pada lubang di compressor (3) untuk mencegahnya berg-
erak dan lead wire tepat pada tempatnya.
2) Menggunakan special tool, pasang circlip baru (1)
sebagaimana gambar.
Special tool
(A):09900–06107

3) Hubungkan magnet clutch lead wire coupler dan pasang


magnet clutch lead wire clamp.
4) Pasang clutch pulley (1).
• Set clutch pulley (1) pada boss clutch pulley.
• Pasang special tool ke clutch coil bearing.
Pastikan bagian ujungnya pada inner race bearing.

5) Pasang hub sub assy plate baru dan kencangkan bautnya


sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Baut clutch plate (a): 18 N·m (1.8 kg-m, 13.0 lb-ft)
Special tool
(A): 09920-53740
1B-44 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)

6) Periksa celah antara armature plate (1) dan magnet clutch


pulley (2).
Jika celah tidak standar standar, setel celah dengan
memasang shim pada compressor shaft.
Standar celah “a”: 0.35 – 0.60 mm (0.014 – 0.024 in)

Melepas dan Memasang Relief Valve


Melepas

1) Melepas compressor dari kendaraan sesuai prosedur


“Melepas dan Memasang Compressor Assy.”.
2) Lepas tutup, relief valve dan O-ring.

Memasang

1) Pasang relief valve (1) dan O-ring.

CATATAN:
Berikan oli compressor ke relief valve O-ring.
Momen pengencangan
Relief valve (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
2) Pasang tutup/sumbat.
3) Pasang compressor ke mesin sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Compressor Assy.”.

Memeriksa Relief Valve


Dengan menggunakan special tool, periksa jika ada kebocoran
refrigerant.
Jika ada kebocoran refrigerant, ganti relief valve.
AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-45

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Refrigerant 8 mm pipe 13 1.3 9.5
Refrigerant 12 mm pipe 23 2.3 17.0
Refrigerant 14.5 mm pipe 33 3.3 24.0
Baut cutch plate 18 1.8 13.0
Relief valve 10 1.0 7.5

Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Compressor oil COMPRESSOR OIL • O-ring
(refrigerant oil) P/No.: 99000-99095-00A • Each component

Special Tool

09990-86011 09920-53740 09900-06107 09990-06010


Gas leak detector Clutch sleeve hub holder Snap ring puller Manifold gauge set
(Opening type)
STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-1

BAB 3

STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN


FRONT END ALIGNMENT. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab 3A
MANUAL RACK DAN PINION . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab 3B
SISTIM POWER STEERING (P/S) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab 3B1
STEERING WHEEL DAN COLUMN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab 3C
SUSPENSI DEPAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab 3D
SUSPENSI BELAKANG. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab 3E
RODA DAN BAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bab 3F

DAFTAR ISI
Diagnosa ............................................................ 3-2 Tanda Keausan........................................... 3-5
Diagnosa Umum ............................................. 3-2 Goncangan Ban Radial ............................... 3-6
Tabel Diagnosa ............................................... 3-2 Tarikan Ban Radial...................................... 3-6
Diagnosa Ban.................................................. 3-5 Diagnosa Getaran........................................... 3-7
Keausan yang tidak rata.............................. 3-5
3-2 STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN

Diagnosa
Diagnosa Umum
Karena masalah pada steering, suspensi, roda dan ban terkait dengan beberapa sistim, perhatikan hal ini saat
mendiagnosa masalah. Untuk menghindari kesalahan diagnosa dari gejala yang ada, lakukan tes jalan.
Lakukan pemeriksaan penting berikut ini dan perbaiki masalah yang ditemukan.
1) Periksa tekanan dan keausan ban.
2) Naikkan kendaraan ke atas lift dan periksa suspensi (depan dan belakang) dan sistim steering dari kemu-
ngkinan kendur atau komponennya rusak.
3) Putar roda depan. Periksa round-out ban, velg, bearing roda kendur dan tidak tepat.

Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Kendaraan menarik ke Ban tidak sama ukurannya. Ganti ban.
satu sisi (lead) Tekanan ban tidak sama Setel tekanan ban.
Spring patah atau mati. Ganti spring.
Gaya lateral ban radial. Ganti ban.
Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment.
Axle alignment belakang tidak tepat. Periksa axle belakang.
Rem macet di satu roda. Perbaiki depan brake.
Komponen suspensi depan atau belakang ken- Kencangkan atau ganti komponen-
dur, bengkok atau rusak. suspensi .
Keausan ban berlebi- Spring goyang atau patah. Ganti spring.
han atau tidak normal Ban tidak balance. Setel balance atau ganti ban.
Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment.
Shock absorber rusak . Ganti shock absorber.
Setir keras Ganti ban.
Kendaraan terlalu berat. Ganti ban.
Ban tidak dirotasi. Ganti atau rotasi ban.
Bearing roda aus atau kendur. Ganti bearing roda.
Roda atau ban goyang. Ganti roda atau ban.
Tekanan ban tidak sama Setel tekanan.
Putaran roda tidak sta- Ban benjol atau bengkak Ganti ban.
bil Gerak shock absorber tidak sesuai. Ganti shock absorber.
Setir semi dan ber- Ban atau roda tidak balance. Balance roda atau ganti ban dan/
getar atau roda.
Bearing roda kendur. Ganti bearing roda.
Tie rod end aus. Ganti tie rod end.
Lower ball joints aus. Ganti suspensi control arm depan.
Run out roda terlalu besar. Perbaiki atau ganti roda atau ban.
Ban benjol atau bengkak. Ganti ban.
Run out roda terlalu besar. Ganti ban atau roda.
Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment.
Tie-rod end kendur atau aus . Kencangkan atau ganti tie-rod end.
Baut steering gear case kendur. Kencangkan baut case.
STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-3

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Setir keras Tie rod end ball studs atau lower ball joint Ganti tie rod end atau suspensi
lengket. control arm depan.
Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment.
Rack and pinion tidak pas. Periksa dan setel steering gear
(jika dilengkapi dengan manual steering gear box.
case)
Tekanan ban tidak sama Sesuaikan tekanan ban.
Steering column lengket. Perbaiki atau ganti.
Kurang minyak, drive belt kendur atau power Periksa dan perbaiki.
steering system rusak.
(jika dilengkapi P/S)
Play setir terlalu besar Bearing roda aus. Ganti bearing roda.
Baut steering gear case kendur. Kencangkan.
Rack and pinion tidak pas. Periksa dan setel momen rack and
(jika dilengkapi dengan manual steering gear pinion.
case)
Steering shaft joints aus. Ganti joint.
Tie rod end atau tie rod inside ball joints aus. Ganti tie rod end atau steering gear
case.
Lower ball joint aus. Ganti suspensi control arm depan.
Setir tidak kembali Tie rod end ball studs lengket. Ganti tie rod end.
penuh Ball joint lengket. Ganti ball joint.
Steering column lengket. Perbaiki atau ganti.
Pelumasan rack and pinion buruk. Periksa, perbaiki atau lumasi rack
(jika dilengkapi manual steering gear case) and pinion.
Front end alignment tidak tepat. Periksa dan setel front end align-
ment.
Rack and pinion tidak tepat. Periksa dan setel momen rack and
(jika dilengkapi manual steering gear case) pinion.
Tekanan ban tidak sama. Setel tekanan ban.
Setir bunyi Mur dan baut kendur. Kencangkan
Bearing roda patah atau rusak. Ganti.
Tie rod end aus atau lengket. Ganti.
Rack and pinion tidak tepat. Periksa dan setel momen rack and
(jika dilengkapi dengan manual steering gear pinion.
case)
Terdapat suara tidak Tie rod end, lower ball joint, tie rod inside ball Ganti tie rod end, control arm,
normal di bagian joint atau drive shaft joint aus, lengket atau ken- steering gear case atau drive shaft
depan dur. joint.
Shock absorber, strut atau mounting rusak. Ganti atau perbaiki.
Control arm bushing aus. Ganti.
Stabilizer bar kendur. Kencangkan baut atau ganti bush.
Mur roda kendur. Kencangkan mur roda.
Mur dan baut suspensi kendur. Kencangkan mur dan baut sus-
pensi.
Bearing roda rusak. Ganti bearing roda.
Spring suspensi rusak. Ganti spring.
Pelumasan strut bearing kurang atau aus. Lumasi atau ganti strut bearing.
3-4 STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Setir getar atau tidak Tekanan atau ukuran ban tidak sama. Ganti ban atau tekanan disesuai-
stabil kan.
Ball joints dan tie rod ends kendur. Ganti suspensi control arm atau tie
rod end.
Shock absorbers/struts atau mounting rusak . Ganti absorber/strut atau perbaiki
mounting.
Stabilizer bar kendur . Kencangkan atau ganti stabilizer
bar atau bush.
Spring macet atau patah. Ganti spring.
Rack dan pinion not properly adjusted. Periksa atau setel rack dan pinion
(jika equipped with manual steering gear case) torque.
Front end alignment tidak tepat. Periksa dan setel depan end align-
ment.
Saat pengereman Bearings roda aus. Ganti bearing roda.
Setir tidak stabil Spring lemah atau patah Ganti spring.
Wheel cylinder atau caliper bocor. Perbaiki atau ganti
Disc bengkok. Ganti disc brake.
Brake linings aus. Ganti brake shoe lining.
Drum tidak bundar. Ganti drum.
Tekanan ban tidak sama Sesuaikan tekanan ban
Wheel cylinder rusak. Ganti atau perbaiki
Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment.
Tinggi trim tidak Broken atau sagging springs. Ganti spring.
sesuai Kelebihan beban. Periksa beban.
CATATAN: Spring salah. Ganti spring.
lihat CATATAN *1.
Terlalu lembut Shock absorber atau strut rusak. Ganti shock absorber atau strut.
Suspensi terlalu Kelebihan beban Periksa beban.
rendah Shock atau strut rusak. Ganti shock absorber atau strut.
Spring rusak atau macet. Ganti spring.
Bodi kendaraan Stabilizer bar kendur Kencangkan baut stabilizer bar
bergoyang atau ganti bush
Shock sbsorber, strut atau mounting rusak Ganti shock absorber, strut atau
kencangkan mounting
Spring lemah atau patah Ganti spring
Muatan berlebihan Periksa dan sesuaikan muatan
Ban meliuk Strut depan rusak Ganti trut
Bearing roda rusak / aus Ganti bearing roda
Ban atau velg rusak Ganti ban atau velg
Ball joint rusak. Ganti suspensi control arm depan
Ban tidak balance. Balancing
STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-5

CATATAN:
*1: Perbedaannya tinggi trim (H) kanan-ke-kiri harus seki-
tar 15 mm (0.6 in.) with curb weight. (Sama dengan
bagian belakang).

Diagnosa Ban
Keausan yang tidak rata

Keausan ini disebabkan oleh banyak hal. Diantaranya tekanan


ban kurang, ban tidak dirotasi, kebiasaan berkendara, alignment
yang tidak tepat.
Jika kondisi berikut ini terjadi, lakukan rotasi dengan urutan:
• Keausan ban depan berbeda dengan belakang.
• Terjadi keausan pada bagian kembang ban.
• Keausan ban kiri depan dan kanan depan ban tidak sama.
• Keausan kiri belakang dan kanan belakang tidak sama.
• Bentuk keausan berbeda-beda.

Pemeriksaan front end alignment perlu dilakukan jika terjadi kon-


disi di bawah ini:
• 1)Keausan ban depan kiri dan kanan tidak sama.
• 2)Keausan ban depan tidak merata.
• 3)Salah satu ban depan sobek (terlihat adanya benang).
[A] : Sulit belok, kurang tekanan atau tidak dirotasi
[B] : Wheel alignment tidak tepat, konstruksi ban tidak sama atau roda sering
pada kecepatan tinggi

Tanda Keausan

Semua ban orisinil dibuat tanda keausan yang ditunjukkan pada


alur ban.
Jika kedalamam alur ban mencapai 1.6 mm akan terlihat tanda
keausan berupa belitan selebar 12 mm.
Bila tanda keausan ini terjadi pada 3 alur ban dan lebih dari 6
tempat, dianjurkan untuk mengganti ban.
3-6 STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN

Goncangan Ban Radial

Goncangan menyamping pada kendaraan sangat terasa pada


saat kecepatan rendah ( 8 - 48 km/jam ), hal ini disebabkan oleh
kawat baja dalam ban tidak lurus.

Untuk memastikan penyebabnya harus dilakukan test jalan,


tetapi bila terjadi dibagian belakang lakukan dengan menggoy-
angkan kendaraan dari bagian samping.
Goncangan dapat diketahui dengan cepat bila menggunakan alat
tire problem detector ( TPD ) atau alat yang dianjurkan dari
pabrik.

Jika peralatan TPD tidak tersedia, untuk mengetahui sumber


goncangan lakukan tindakan sebagai berikut:
1) Jalankan kendaraan untuk mengetahui bagian depan atau
belakang yang bergoncang.
2) Pasang velg dan ban yang baik pada tempat dimana gon-
cangan terjadi.
3) Lakukan tes jalan kembali untuk memastikan terjadinya gon-
cangan kembali. Apabila tidak ada perbaikan atau ditemu-
kan kelainan ganti seluruh ban segera.

Tarikan Ban Radial


"Roda menarik ke salah satu sisi" adalah bergesernya / menyimpangnya kendaraan ke arah kiri atau kanan dari
jalan lurus dan rata tanpa memutar setir, tarikan / penyimpangan umumnya disebabkan oleh:
1) Front alignment yang tidak tepat.
2) Penyetelan rem yang tidak seimbang.
3) Konstruksi ban.
Jalan dimana tempat ban berpijak dapat menyebabkan terjadinya tarikan pada kendaraan, atau belt pada ban
radial yang tidak lurus juga dapat menyebabkan terjadinya tarikan pada kendaraan.
Bila salah satu sisi ban mempunyai diameter yang tidak sama, dapat menyebabkan ban cenderung akan
menarik ke samping. Diagnosa sebagaimana gambar di atas harus digunakan untuk memastikan front align-
ment menjadi efektif
1) Sebagian hal pada prosedur diagnosa ban berbeda dengan cara rotasi ban yang benar sebagaimana ter-
cantum dalam Buku Pedoman Perbaikan maupun Buku Petunjuk. Jika ban dilakukan rotasi, pastikan ken-
daraan tidak pada kondisi pengendaraan berat.
2) Ban belakang tidak menyebabkan kendaraan menarik ke samping.
STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-7

Diagnosa Getaran
Roda / ban yang tidak balance dapat menyebabkan timbulnya getaran, bila getaran masih terjadi meskipun
roda / ban telah dibalance, kemungkinan penyebabnya adalah :
1) Ban tidak bulat.
2) Velg tidak bulat.
3) Kekakuan ban yang bervariasi.
Pengukuran run-out ban dan/atau roda hanya akan menyelesaikan sebagian masalah. Ketiga penyebab terse-
but di atas, diketahui sebagai radial run-out, harus diperiksa dengan menggunakan Tire Problem Detector
(TPD). Jika TPD tidak ada, lakukan penggantian ban.

[A]: Disebabkan ban tidak bulat 1. Jalan rata


[B]: Disebabkan oleh perbedaan 2. Gerakan suspensi (putaran dengan beban)
kekakuan ban
[C]: Disebabkan velg bengkok atau tidak
bulat
FRONT END ALIGNMENT 3A-1

BAB 3A

FRONT END ALIGNMENT

DAFTAR ISI
3A
Uraian Umum...................................................3A-2 Penyetelan Toe............................................. 3A-3
Penyetelan Toe .............................................3A-2 Penyetelan Camber dan Caster.................... 3A-4
Caster............................................................3A-2 Sudut Setir .................................................... 3A-4
Pemeriksaan Awal Untuk Front Alignment....3A-3 Side Slip (Referensi) ..................................... 3A-4
3A-2 FRONT END ALIGNMENT

Uraian Umum
Front alignment menunjukkan sudut yang dibentuk oleh roda
depan, komponen suspensi depan dan lantai (ground). Secara
umum, penyetelan yang diperlukan untuk roda depan adalah
penyetelan toe.
Camber dan caster tidak dapat disetel. Karenanya, jika camber
ataur caster tidak sesuai spesifikasi dikarenakan kondisi jalan
yang buruk atau tabrakan, kerusakan harus ditentukan, apakah
terjadi pada bodi atau suspensi. Jika kerusakan pada bodi, dapat
diperbaiki, jika kerusakan pada suspensi harus diganti.

Penyetelan Toe
Toe adalah putaran roda depan ke dalam (toe-in) atau ke luar
(toe-out). Tujuan penyetelan ini adalah memastikan putaran
paralel roda depan (toe-in atau toe-out yang terlalu besar mem-
percepat keausan ban).
Nilai toe dapat dihasilkan dari pengurangan “B” dan “A” seperti
pada gambar dalam satuan mm (in.).
Toe (alat ukur Toe-in) tanpa beban
“B” – “A” : 0 ± 1.5 mm (0 ± 0.059 in.)
[A] : Tampak atas
1. Depan

Camber
Camber adalah penyimpangan tegak lurus (vertical) pada roda
depan yang dilihat dari posisi depan kendaraan, jika roda depan
menyimpang ke arah luar pada bagian atasnya adalah camber
positif sebaliknya jika roda depan menyimpang ke arah dalam
pada bagian atasnya adalah camber negatif. Besaran penyim-
pangan dalam satuan derajat.
Sudut camber tanpa beban
“C” : 0° 45’ (positif) ............... untuk velg 185
“C” : 0° 30’ (positif) ............... untuk velg 195
[A] : Tampak depan
1. Garis tengah roda
2. Garis tengah bodi

Caster
Sudut caster tanpa beban
3° 30’ ............... untuk velg 185
3° 36’ ............... untuk velg 195
FRONT END ALIGNMENT 3A-3

Pemeriksaan Awal Untuk Front Alignment


Masalah pada steering dan getar tidak selalu disebabkan oleh masalah alignment. Hal yang juga harus
diperiksa adalah kemungkinan ban menarik ke satu sisi yang disebabkan oleh keausan atau ukuran ban yang
salah. “Menarik ke Satu Sisi” adalah penyimpangan kendaraan dari posisi lurus pada kondisi jalan rata tanpa
ada beban pada setir.
Bab 3 ini menjelaskan hal-hal mengenai fenomena kendaraan seperti dijelaskan di atas.
Sebelum memutuskan untuk penyetelan toe, pemeriksaan berikut ini harus dilakukan untuk memastikan pem-
bacaan alignment dan penyetelan alignment:
1) Periksa tekanan ban dan keausan ban.
2) Periksa kekencangan ball joint dan tie rod end; jika ada yang kendur, lakukan pengencangan sebelum
melakukan penyetelan.
3) Periksa run-out roda dan ban.
4) Periksa tinggi trim; jika tidak sesuai spesifikasi dan harus diperbaiki, lakukan penyetelan toe sebelumnya.
5) Periksa kekencangan control arm.
6) Periksa kekenduran atau bagian yang hilang dari stabilizer bar.
7) Perhatikan beban kendaraan, seperti tool box. Jika hal ini adalah normal, lakukan alignment.
8) Perhatikan peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan alignment dan ikuti petunjuk penggunaannya.
9) Apapun peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan alignment, kendaraan harus ditempat yang benar-
benar datar.

CATATAN:
Untuk menghindari kesalahan pembacaan camber atau caster, goyang bagian ujung depan atau bela-
kang beberapa kali sebelum dilakukan pemeriksaan.

Penyetelan Toe
1) Kendurkan tie rod end lock nuts kiri dan kanan terlebih
dahulu.
2) Rotasi tie rods kiri dan kanan untuk penyetelan toe-in
sesuai spesifikasi. Dalam hal ini tie rod kiri dan kanan harus
sama panjang “A”.

CATATAN:
Sebelum merotasi tie rod, beriksan grease diantara tie
rod dan rack boot agar boot tidak terpuntir.
3) Setelah penyetelan, kencangkan lock nut sesuai spesifikasi .
Momen Pengencangan
Tie rod dan kock nut (a) : 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)

CATATAN:
Pastikan rack boot tidak terpuntir.
3A-4 FRONT END ALIGNMENT

Penyetelan Camber dan Caster


Jika camber atau caster tidak sesuai spesifikasi, temukan
penyebabnya, Jika rusak, kendur, bengkok, atau aus di bagian
suspensi, lakukan penggantian. Jika di bagian bodi, perbaiki.
Untuk menghindari kesalahan pembacaan camber atau caster,
goyang kendaraan di bagian ujung depan dan belakang sebelum
pemeriksaan.

Sudut Setir
Ketika tie rod end diganti, periksa toe dan juga sudut setir dengan
radius gauge (1).
Jika sudut setir tidak tepat, periksa apakah tie-rod kiri dan kanan
memiliki panjang yang sama (“A” dalam gambar).
Sudut Setir
Inside: 39° 24’
outside: 35° 12’............... untuk velg 185
Inside: 34° 48’
outside: 31° 25’............... untuk velg 195

CATATAN:
Jika panjang tie rod dirubah untuk penyesuaian sudut
setir, periksa kembali toe-in.

Side Slip (Referensi)


Untuk pemeriksaan side slip roda depan slip dengan side slip
tester:
Limit:
OUT 1.0 - OUT 3.0 mm/m (OUT 0.039 - OUT 0.118 in./3.3 ft)
Jika side slip melebihi batas di atas, toe atau front wheel align-
ment tidak tepat.

CATATAN:
Ketika side slip melebihi limit atau ketika penyetelan
wheel alignment, setel alignment hingga sesuai nilai side
slip di atas.
MANUAL RACK DAN PINION 3B-1

BAB 3B

MANUAL RACK DAN PINION


CATATAN:
Pengencangan pada steering gear sangat penting untuk menjaga kinerja komponen dan sistim vital,
mengabaikan bagian ini dapat menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi. Penggantian harus dilaku-
kan dengan nomor part atau kualitas yang sama. Perhatikan momen pengencangan saat pemasan-
gan kembali untuk keawetan komponen.

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................3B-2 Pelumasan .................................................... 3B-5
Konstruksi Steering Rack dan Pinion ............3B-2 Komponen Rack dan Pinion Assembly......... 3B-5
Diagnosa ..........................................................3B-3 Melepas dan Memasang Steering Gear
Case.............................................................. 3B-6
Tabel Diagnosa .............................................3B-3
Membongkar dan Merakit Steering Gear
Memeriksa Play Steering Wheel ...................3B-3
Case.............................................................. 3B-8
Memeriksa Boot Steering Rack.....................3B-3
Memeriksa Steering Gear Case.................. 3B-13
Memeriksa Boot Tie Rod End .......................3B-3
Memeriksa Steering Shaft Joint ....................3B-4 Spesifikasi Momen Pengencangan .............3B-15
Memeriksa Tie Rod End................................3B-4 Material Service.............................................3B-15
Perawatan Kendaraan.....................................3B-5 Special Tool...................................................3B-16
3B-2 MANUAL RACK DAN PINION

Uraian Umum
Konstruksi Steering Rack dan Pinion
Sistim rack dan pinion steering ini terdiri dari dua komponen, rack dan pinion. Ketika setir diputar, gerakan akan
diteruskan ke steering shaft joint dan kemudian ke pinion.
Dengan mengaitnya gigi pinion dengan gigi rack, gerakan ini diteruskan ke rack dan dirubah menjadi gerakan
linear. Gaya ini kemudian diteruskan melalui tie rod ke steering knuckle kemudian diteruskan untuk membelok-
kan roda.

1. Pinion 4. Steering shaft joint 7. Steering shaft


2. Rack 5. Tie rod 8. Rack housing dan gear case
3. Steering wheel 6. Steering knuckle [A]: Rack dan pinion
MANUAL RACK DAN PINION 3B-3

Diagnosa
Tabel Diagnosa
Lihat bab 3.

Memeriksa Play Steering Wheel


Periksa play dan bunyi pada setir, kendaraan pada posisi lurus
dan rata.
Play steering wheel
“a”: 0 – 30 mm (0 – 1.1 in.)
Jika play steering wheel tidak sesuai spesifikasi, periksa hal-hal
berikut ini dan ganti jika ada yang rusak.
• Keausan tie-rod end ball stud (ball stud harus bergerak
ketika ada momen lebih dari 2 kg-cm)
• Keausan lower ball joint
• Keausan steering shaft joint
• Steering pinion atau rack gear dari aus atau patah
• Setiap komponen dari kondisi longgar

Memeriksa Boot Steering Rack


Naikkan kendaraan kendaraan. Periksa setiap boot dari kerusa-
kan. Boot yang sobek mengakibatkan masuknya debu atau koto-
ran atau air yang menyebabkan ausnya steering rack dan pinion
hingga menimbulkan bunyi dan tidak berfungsinya sistim steer-
ing. Jika ditemukan sedikit saja ada sobek, ganti dengan yang
baru.
Periksa juga masing-masing boot dari kemungkinan bengkok.
Jika ada, perbaiki dengan cara boot dipres beberapa detik
periksa kondisi boot dari rusak, bengkok dan sobek secara
berkala dan ketika kendaraan dinaikkan ke atas lift untuk perbai-
kan lainnya.

Memeriksa Boot Tie Rod End


Periksa masing-masing boot dari sobek. Meskipun hanya sobek
kecil, ganti dengan yang baru.
3B-4 MANUAL RACK DAN PINION

Memeriksa Steering Shaft Joint


Periksa shaft joint dari kemungkinan aus, patah dan kerusakan
lainnya, ganti jika ada kerusakan.

Memeriksa Tie Rod End


1) Periksa play ball joint.
2) Periksa play rack end ball joint.
Jika pada salah satu ditemukan masalah, ganti.
MANUAL RACK DAN PINION 3B-5

Perawatan Kendaraan
Pelumasan
Ketika kompponen bagian dalam steering gear case dibongkar, cuci bersih terlebih dahulu sebelum dipasang
kembali. Gunakan grease sesuai spesifikasi di bawah ini.

* SUZUKI SUPER GREASE (E) 99000-25050), atau Lithium grease (untuk -40°C - 130°C (104°F - 266°))

Komponen Rack dan Pinion Assembly


3B-6 MANUAL RACK DAN PINION

1. Steering rack 15. Steering rack housing dan gear case


: Berikan grease 9900-25050 pada permukaan gigi rack. : Berikan sealant 99000-31120 antara boot dan grooves
gear case.
2. Tie rod lock washer 16. Steering rack bushing
: Berikan grease 99000-25050 ke seluruh permukaan bush-
ing
3. Steering tie rod 17. Steering rack side mount
4. Tie rod end 18. Spacer
5. Boot 19. Baut dan mur steering gear case
6. Steering pinion 20. Tie rod end lock nut
: Berikan grease 99000-25050 to pinion shaft.
7. Steering gear case oil seal 21. Rack boot clip
: Berikan grease 99000-25050 to oil seal lip.
8. Pinion bearing plug 22. Wire
: Berikan grease 99000-25050 ke bagian dalam pinion bearing
plug.
: Berikan thread lock cement 1342 99000-32050 to plug thread.
9. O-ring 23. Mur steering gear case
: Berikan grease 99000-25050 pada O-ring
10. Steering pinion needle bearing Jangan digunakan kembali.
: Berikan grease 99000-25050 pada roller bearing.
11. Rack damper screw 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)
: Kencangkan momen putar hingga sesuai spesifikasi.
: Berikan sealant 99000-31250 ke seluruh ulir damper screw.
12. Rack plunger spring 95 N·m (9.5 kg-m, 69.0 lb-ft)

13. Steering rack plunger 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)


: Berikan grease 99000-25050 pada sliding part plunger.
14. O-ring 115 N·m (11.5 kg-m, 83.0 lb-ft)

Melepas dan Memasang Steering Gear Case


Melepas

PERHATIAN:
Luruskan roda depan dan lepas kunci kontak sebelum-
nya.

1) Geser tempat duduk pengemudi ke belakang sejauh


mungkin.
2) Untuk memudahkan pemasangan, kendurkan steering shaft
upper joint bolt (2) tetapi jangan dilepas.
3) Lepas steering shaft lower joint bolt (3) dan lepas lower joint
dari pinion.
1. Lower steering shaft
4. Steering shaft seal

4) Naikkan kendaraan ke atas lift dan lepas kedua roda lihat


“Melepas dan Memasang Roda” di bab 3F.
5) Lepas split pin dan tie rod castle nut dari kedua knuckle.
MANUAL RACK DAN PINION 3B-7

6) Lepas kedua tie rod end dari knuckle dengan menggunakan


special tool.
Special tool
(A): 09913-65210

7) Lepas mur steering gear case (1), baut mounting steering


gear case (3) dan gear case bracket, kemudian lepas steer-
ing gear case (2).

Memasang
Untuk pemasangan, dengan prosedur terbalik dengan melepas,
perhatikan instruksi berikut.
Setelah pemasangan, periksa wheel alignment lihat bab 3A.

• Kencangkan baut mounting gear case (a dan b) dan mur


sesuai momen spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut steering gear case
sisi pinion (a): 115 N·m (11.5 kg-m, 83.0 lb-ft)
sisi rack (b): 28 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft)
1. Steering gear case

• Pasang steering lower shaft (1) pada steering pinion dan


kemudian kencangkan baut lower joint (3) terlebih dahulu
kemudian upper joint bolt (2).
Momen pengencangan
Baut steering shaft joint (b): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
4. Steering shaft seal
3B-8 MANUAL RACK DAN PINION

• Pasang tie rod end (1) pada knuckle (2). Kencangkan mur
tie rod end (3) sesuai spesifikasi momen, kemudian tekuk
split pin baru (4) seperti pada gambar shown.
Momen pengencangan
Mur tie rod end (a): 43 N·m (4.3 kg-m, 31.0 lb-ft)

CATATAN:
Mur tie rod end yang sudah dilepas harus diganti dengan
yang baru.
• Kencangkan mur tie rod end lock (5) sesuai spesifikasi
momen.
Momen pengencangan
Tie rod end lock nut (b): 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)

• Kencangkan mur roda sesuai spesifikasi momen.


Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

• Selesai pemasangan, periksa wheel alignment dan penyete-


lan toe. Setel jika perlu (lihat bab 3A.)

Membongkar dan Merakit Steering Gear Case


Membongkar

1) Lepas steering gear case.


Untuk memudahkan penyetelan setelah pemasangan, beri
tanda (1) pada mur tie rod end lock dan ulir tie rod dan
kemudian lepas tie rod end.
2) Kendurkan tie rod end lock nut dan lepas tie rod end
MANUAL RACK DAN PINION 3B-9

3) Lepas boot wire (2) dan clip (1).


4) Lepas boot dari tie rod.

5) Luruskan bagian penguncian tie rod lock washer (1) dan


lepas tie rod (2) dari steering rack (3).

6) Lepas komponen seperti pada gambar.


1. Rack damper screw
2. O - ring
3. Rack plunger spring
4. Rack plunger

7) Lepas steering gear case cover.


8) Lepas pinion bearing plug dengan special tool.
Special tool (43 mm socket)
(A): 09944-26011
3B-10 MANUAL RACK DAN PINION

9) Pukul steering gear case dengan plastic hammer (2) untuk


melepas pinion assembly (1) dari housing, dan lepas pinion
assembly.

10) Lepas rack dari gear case. Arah melepas rack seperti pada
gambar.

PERHATIAN:
Bagian dalam steering rack bushing dilapisi dengan pel-
apis khusus. Karena mudah rusak, hati-hati saat melepas
rack dari steering gear case.

11) Lepas pinion bearing dari gear case dengan special tool
seperti pada gambar.
Special tool
(A): 09921-20200
(B): 09930-30104

12) Lepas oil seal (2) dari pinion bearing cap (1) dengan meng-
gunakan special tool.
13) Pasang bracket mounting engine belakang.
Special tool
(B): 09913-50121
MANUAL RACK DAN PINION 3B-11

Merakit

Pasang dengan urutan terbalik dengan melepas, perhatikan hal-


hal berikut.
1) Berikan grease pada roller pinion bearing.
2) Press-fit pinion bearing (1) pada gear case dengan special
tool seperti pada gambar.
Setelah press-fitting, pastikan bearing rollers terpasang den-
gan benar.
Special tool
(A): 09943-88211

3) Pasang pinion bearing oil seal ke pinion bearing plug (1)


dengan menggunakan special tool.
“A”: Grease 99000-25050
Special tool
(C): 09925-98210

4) Berikan grease ke seluruh permukaan gigi rack dan seki-


tarnya.
5) Geser rack ke dalam steering gear case dengan arah seperti
pada gambar.

PERHATIAN:
Bagian dalam steering rack bushing dilapisi dengan pel-
apis khusus. Karena mudah rusak, hati-hati saat melepas
rack dari steering gear case.

6) Berikan grease ke seluruh gigi pinion (2), pinion bearing (6)


dan oil seal gear case (1).
Isi bagian dalam pinion bearing plug (5) dengan grease.
“A”: Grease 99000-25050
7) Pasang pinion assembly.
3. Isi bagian dalam pinion bearing plug dengan grease
4. O-ring
3B-12 MANUAL RACK DAN PINION

8) Pasang pinion assembly dan kencangkan pinion bearing


plug sesuai spesifikasi.
Special tool (43 mm socket)
“A”: 09944-26011
Momen pengencangan
Pinion bearing plug (a): 95 N·m (9.5 kg-m, 69.0 lb-ft)

9) Berikan sedikit grease di bagian plunger yang bergerak (4)


pada rack.
“A”: Grease 99000-25050
10) Pasang komponen seperti pada gambar.
11) Berikan sealant ke seluruh bagian ulir rack damper screw (1)
dan kencangkan sesuai momen spesifikasi.
“B”: Sealant 99000-31150
Momen pengencangan
Rack damper screw (a): 12 N·m (1.2 kg-m, 9.0 lb-ft)
2. O-ring
3. Rack plunger spring

12) Setelah rack damper screw dikencangkan sesuai momen


spesifikasi, putar kembali sebesar 40° - 75 ° dan periksa
momen rotasi pinion.
Jika tidak sesuai spesifikasi below, setel hingga sesuai
spesifikasi momen.
Special tool
(A): 09944-18220
Momen putar pinion
(a): 0.4 – 1.2 N·m (0.04 – 0.12 kg-m, 0.29 – 0.87 lb-ft)
Periksa juga apakah rack dapat bergerak lembut.
1. Momen wrench

13) Pasang steering gear case cover.


Pasang cover dengan bagian yang menojol (lip) berada di
celah pinion.
14) Pasang tie rod lock washer (2) baru seperti pada gambar
dan tie rod (3) pada steering rack (1).
Luruskan “D” pada washer dengan “E” rack.
15) Kencangkan mur tie rod sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur tie rod (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
4. Rack side
MANUAL RACK DAN PINION 3B-13

16) Bengkokkan lock washer pada tie rod side seperti pada
gambar.

17) Berikan grease pada tie rod side “F” boot.


18) Posisi boot tepat pada groove gear case dan tie rod (4), dan
kemudian clamp dengan wire (1) baru dan clip (3).
Wire harus baru dan harus dililitkan dua kali dan dikencang-
kan dengan cara memuntir kedua ujungnya bersamaan.
Ujung yang dipuntir harus ditekuk melingkar. Setelah itu,
periksa boot bebas dari puntiran dan tekukan.

2. Rack side mounting

19) Pasang tie rod end lock nut dan tie rod end. Posisi lock nut
tepat pada tanda (1) yang dibuat pada saat melepas.

CATATAN:
Ketika tie rod diganti, ukur panjang “b” tie rod yang dile-
pas dan gunakan yang baru tie rod pengganti agar posisi
lock nut benar.

Memeriksa Steering Gear Case


Rack Plunger

• Periksa rack plunger (4) dari aus atau kerusakan.


• Periksa rack plunger spring (3) dari kerusakan.
Jika ditemukan kerusakan, ganti.
1. Rack damper screw
2. O-ring
3B-14 MANUAL RACK DAN PINION

Steering Pinion

• Periksa permukaan gigi pinion (3) dari aus atau rusak.


• Periksa oil seal (1) dari rusak.
• Ganti komponen yang rusak.
• Periksa kondisi putaran bearing dan periksa keausan.
Jika ada rusak, ganti.
2. O-ring

Bearing Steering Pinion


Periksa kondisi putaran bearing dan periksa keausan.
Jika ada yang rusak, ganti gear case assembly.

Bushing Steering Rack dan Bushing Steering Pinion


Periksa rack bushing dan pinion bushing dari aus atau rusak.
Jika ada rusak, ganti gear case assembly.

Steering Rack

Periksa ketidak lurusan, keausan gigi, atau kerusakan, keausan


bagian belakang atau rusak.
Limit ketidak lurusan rack 0.40 mm (0.016 in.)
Jika deflection melebihi batas, ganti rack.

PERHATIAN:
Jangan menggunakan kawat besi untuk membersihkan.
MANUAL RACK DAN PINION 3B-15

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Bagian yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut steering shaft joint 25 2.5 18.0
Baut steering gear case (sisi rack) 28 2.8 20.5
Baut steering gear case (sisi pinion) 115 11.5 83.0
Mur tie rod end 43 4.3 31.0
Tie rod end lock nut 45 4.5 32.5
Steering pinion bearing plug 95 9.5 69.0
Tie rod inside ball nut 85 8.5 61.5
Mur roda 85 8.5 61.5

Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium Grease SUZUKI SUPER GREASE (E) • Bagian rack yang bergesek pada steering
(Harus digunakan (99000-25050) housing (Sekitar rack plunger dan rack)
pada –40 C° – 130 • Bagian yang bergesek pada steering pinion
°C atau –40 °F – 266 (Oil seal lip, needle bearing)
°F) • Steering rack dan pinion gear teeth
• Rack end ball joint
Lock cement THREAD LOCK CEMENT 1342 • Drat pinion bearing plug
(99000-32050)
Sealant SUZUKI BOND NO. 1207F • Sekitar ulir rack damper screw
(99000-31250)
Silicon sealant SUZUKI SILICONE SEAL • Mur rack damper screw
(99000-31120) • Pinion bearing plug
3B-16 MANUAL RACK DAN PINION

Special Tool

09913-50121 09921-20200 09925-98210 09943-55010 (J-22610)


Oil seal remover Pinion bearing remover Bearing installer Boot clamp pliers

09943-88211 09944-18220 09944-26011 09913-65210


Pinion bearing installer Pinion momen checking 43 mm Socket (Pinion Tie rod end remover
socket bearing plug socket)

09930-30104
Sliding hammer
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-1

BAB 3B1

SISTIM POWER STEERING (P/S)


CATATAN:
• Beberapa komponen power steering gear box tidak dapat diuraikan/bongkar atau disetel. Untuk
informasi selengkapnya, lihat pada uraian “Komponen Gear Box P/S Assy.”.
• Semua komponen pengencangan (mur, baut, screw dll.) steering gear adalah sangat penting 3B1
artinya dalam menjaga fungsi komponen and sistim penting lainnya, dan/atau mengabaikannya
dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar. Jika perlu diganti, lakukan penggantian dengan
nomor part atau dengan kualitas yang sama. Perhatikan momen pengencangan saat pemasangan
kembali, hal ini sangat penting artinya untuk keawetan komponen.

DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................3B1-2 Bleeding Sistim P/S .................................. 3B1-12
Konstruksi Sistim P/S ..................................3B1-2 Perawatan Kendaraan ................................3B1-13
Diagram Flow Minyak P/S ...........................3B1-2 Melepas dan Memasang Tie-Rod End ..... 3B1-13
Konstruksi Steering Gear Box .....................3B1-3 Memeriksa Tie-Rod End Ball Joint............ 3B1-14
Konstruksi Pompa P/S ................................3B1-4 Komponen Gear Box P/S Assy................. 3B1-15
Diagnosa ........................................................3B1-5 Melepas dan Memasang Gear Box P/S
Diagnosa Gejala Sistim P/S ........................3B1-5 Assy. ......................................................... 3B1-15
Memeriksa Play Setir ..................................3B1-6 Melepas dan Memasang Boot Tie-Rod
Memeriksa Steering Force ..........................3B1-7 dan Rack................................................... 3B1-16
Memeriksa Minyak P/S ...............................3B1-7 Komponen Pompa P/S ............................. 3B1-18
Memeriksa dan Menyetel Belt Pompa Melepas dan Memasang Pompa P/S ....... 3B1-19
P/S ..............................................................3B1-7 Membongkar dan Merakit Pompa P/S ...... 3B1-20
Memeriksa Sistim Idle Up............................3B1-8 Memeriksa Pompa P/S ............................. 3B1-23
Memeriksa Jumlah Minyak P/S ...................3B1-9 Spesifikasi Momen Pengencangan ...........3B1-25
Memeriksa Tekanan Minyak P/S.................3B1-9 Material Service...........................................3B1-25
Memeriksa Boot Steering Rack.................3B1-11 Special Tool.................................................3B1-25
Memeriksa Boot Tie-Rod End ...................3B1-11
Memeriksa Steering Shaft Joint ................3B1-12
3B1-2 SISTIM POWER STEERING (P/S)

Uraian Umum
Konstruksi Sistim P/S
Sistim power steering (P/S) pada kendaraan ini mengurangi tenaga yang diperlukan pengemudi untuk memutar
roda kemudi/setir dengan adanya tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa power steering (P/S) berdasar-
kan putaran mesin.
Rack dan pinion gear dan steering gear box yang terdiri dari control valve unit, hydraulic pressure cylinder
adalah kesatuan unit yang kompak.

1. Gear box P/S 2. Pompa P/S 3. Reservoir minyak P/S

Diagram Flow Minyak P/S

1. Pompa P/S 3. Reservoir minyak P/S 5. Pinion


2. Valve bab 4. Rack 6. Cylinder
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-3

Konstruksi Steering Gear Box


Steering gear box terdiri dari dua bagian, cylinder dan valve.
Komponen utama cylinder adalah gear box (6) dan rack (7).
Komponen utama valve adalah valve case (9), sleeve (3) dan
stub shaft (1). Sleeve terhubung dengan pinion (5) melalui pin,
valve dan stub shaft adalah satu kesatuan unit. Kemudian pinion
dan stub shaft terhubung satu sama lain oleh torsion bar (2).
Ketika stub shaft bergerak posisi valve akan berubah, dan minyak
P/S akan mengalir dari pompa P/S ke cylinder untuk membantu
memutar steer.
Ketika setir terasa berat karena adanya kebocoran minyak P/S
atau sebab kerusakan lain (kembali pada sistim setir manual),
stub shaft dan pinion terhubung secara langsung diteruskan ke
pinion dan rack.
4. Bearing
8. Ferrule

Cara Kerja

Ketika posisi setir lurus


Saat setir tidak diputar, valve tertahan oleh torsion bar pada
posisi netral, sehingga minyak P/S dari pump mengalir melalui
valve kembali ke tangki (lihat bab 3B1-2.).

Ketika setir diputar ke kanan


Memutar setir searah jarum jam, akan menyebabkan stub hub
berputar searah jarum jam dan mengungkit (memuntir) torsion
bar. Kemudian valve akan terbuka sehingga minyak P/S akan
mengalir ke cylinder yang kemudian mendorong rack.
Dengan bergeraknya rack, pinion berputar searah jarum jam (put-
aran setir) untuk menggerakkan torsion bar yang kemudian
menyebabkan valve kembali ke sistim P/S.
P: Pump port 1. Pompa
L: Tank port 2. Tank
R: Cylinder port kanan
3B1-4 SISTIM POWER STEERING (P/S)

Konstruksi Pompa P/S


Pompa P/S yang digunakan adalah tipe vane, pump tersebut diputar oleh crankshaft melalui V-ribbed belt.

Komponen

1. Suction connector 5. Spring 9. Vane 13. Pulley (pump shaft)


2. O-ring 6. Plug 10. Rotor 14. Oil seal
3. Pressure switch 7. Pump cover 11. Snap ring 15. Bodi pompa
4. Flow control valve (Relief valve) 8. Cam ring 12. Side plate

Spesifikasi

Model Vane type


Kontrol tekanan Relieved tekanan 2
6400 kPa (64 kg/cm , 910 psi)
hydraulic Peralatan kontrol Flow control valve
Relief valve
Switch tekanan P/S Switch ON (menutup) ketika tekanan lebih dari 2400 –
3100 kPa (24 – 31 kg/cm2, 342 – 441psi).
ECM menggunakan sinyal ini untuk mengontrol putaran
idle.
Kapasitas Sekitar 0,1 lt.(0,21/0,18 US/Imp. pt)
Spesifikasi minyak P/S DEXRON ® II, atau yang sejenisnya

Flow Control Valve


Dengan berkurangnya peningkatan putaran pompa P/S flow control valve mengontrol jumlah optimal minyak
untuk kerja steering berdasarkan putaran mesin (kondisi pengendaraan).
Berikut dijelaskan kerja P/S pada putaran mesin yang berbeda.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-5

Diagnosa
Diagnosa Gejala Sistim P/S
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Setir terasa berat Minyak tidak sesuai, viskositas rendah, minyak Ganti minyak.
(pada putaran rendah) tercampur
Pipa atau selang berubah bentuk, udara masuk Ganti komponen yang rusak.
ke joint
Udara dari sirkuit P/S terlalu banyak Keluarkan udara.
Belt pompa P/S aus, tidak lentur Setel belt tension atau ganti belt
jika perlu.
Tekanan ban terlalu rendah Tambahkan tekanan
Front end alignment tidak tepat Periksa dan setel front end align-
ment.
Setir tidak terpasang dengan benar Perbaiki.
Tie rod atau tie rod end ball joint lengket Ganti komponrn yang rusak.
Tekanan hidrolik pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Tekanan hidrolik pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti part yang rusak.
Steering gear box rusak Ganti gear box.
Setir berat sesaat saat Udara masuk karena kurangnya minyak Tambahkan minyak dan keluarkan
diputar ke kiri atau ke udara.
kanan Belt pompa P/S selip Setel belt tension atau ganti belt
jika perlu.
Tekanan minyak pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Tekanan minyak pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Steering gear box rusak Ganti gear box.
Setir tidak kembali Pipa atau selang berubah bentuk Ganti komponen yang rusak
penuh (lihat catatan) Steering column tidak terpasang dengan benar Pasang steering column dengan
benar.
Front end alignment tidak tepat Periksa dan setel front end align-
ment.
Ball joints lengket Ganti komponen yang rusak
Tekanan minyak pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Tekanan minyak pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau
ganti komponen yang rusak.
Steering gear box rusak Ganti gear box.
3B1-6 SISTIM POWER STEERING (P/S)

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Kendaraan menarik ke Ban tidak sama Ganti ban.
satu sisi saat berjalan Tekanan ban rendah atau tidak sama Sesuaikan tekanan ban kiri dan
lurus kanan
Rem lengket pada satu roda Perbaiki.
Front end alignment tidak tepat Periksa dan setel front end align-
ment.
Rear end alignment tidak tepat Periksa dan setel rear end align-
ment.
Control valve pada gear box tidak berfungsi Ganti gear box.
Play setir terlalu besar Lihat “Diagnosa” pada Bab 3.
dan kendaraan
goyang
Minyak bocor Sambungan pipa / selang minyak P/S kendur Kencangkan.
Pipa atau selang berubah bentuk atau rusak Ganti komponen yang rusak
Bunyi tidak normal Udara masuk, karena kurangnya minyak Tambahkan minyak dan keluarkan
udara.
Udara bercampur minyak dari pipa atau selang Ganti pipa atau selang.
Belt pompa P/S selip / kendur Setel belt tension.
Belt pompa P/S aus Ganti belt.
Baut gear box kendur Kencangkan baut.
Linkage atau joint kendur Kencangkan.
Pipa atau selang menempel ke komponen bodi Pasang pipa dan selang dengan
kendaraan benar.
Vanes pompa P/S rusak Ganti komponen yang rusak
Control valve pada gear box tidak berfungsi Ganti gear box.
Bearing pompa P/S shaft rusak Ganti bearing.
Putaran mesin (idle) Pressure switch P/S rusak Ganti pressure switch P/S .
tidak naik

Memeriksa Play Setir


Periksa setir dari kendur atau bunyi dengan menggerakkan
kearah shaft dan arah menyamping.
Jika ada yang rusak, perbaiki atau ganti.
Periksa play setir, tahan kendaraan pada posisi lurus dan rata,
dan kondisi mesin mati.
Play setir
“a”: 0 – 30 mm (0 – 1.2 in.)
Jika play setir tidak sesuai spesifikasi, periksa hal-hal berikut ini
dan ganti jika ada yang rusak.
• Tie-rod end ball stud aus
• Lower ball joint aus
• Steering shaft joint aus
• Steering pinion atau rack gear aus atau patah
• Masing-masing komponen dari kendur
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-7

Memeriksa Steering Force


1) Tempatkan kendaraan pada jalan yang rata dan set setir
pada posisi lurus.
2) Periksa tekanan ban, apakah sesuai spesifikasi. (Lihat
plakat ban.)
3) Hidupkan mesin dan biarkan hingga minyak P/S mencapai
suhu 50 - 60°C (122 hingga 140°F).

4) Dengan putaran idle, ukur steering force dengan menarik


spring balancer yang dikatikan pada setir secara lurus.
Steering force
Kurang dari 40 N (4.0 kg, 8.8 lb)

Memeriksa Minyak P/S


Dengan mesin mati, periksa jumlah minyak pada reservoir min-
yak P/S, jumlahnya harus di antara tanda “UPPER” dan
“LOWER”. Jika kurang dari tanda “LOWER”, tambahkan minyak
hingga tanda “UPPER”.

CATATAN:
• Gunakan minyak P/S yang sesuai spesifikasi.
• Jumlah minyak harus diperiksa saat minyak dingin.

Memeriksa dan Menyetel Belt Pompa P/S


Memeriksa

• Periksa belt dari kemungkinan rusak dan pasang dengan


benar pada pulley groove.
• Periksa ketegangan belt dengan mengukur berapa jauh
kelenturannya saat ditekan di bagian tengah pulley dengan
gaya/tekanan sebesar 10 kg (22 lb).
Kelenturan belt pompa P/S:
“a”: 8 – 9 mm (0.31 – 0.35 in.)
1. Pompa P/S pulley 4. Tension pulley
2. A/C compressor pulley 5. Water pump pulley
3. Crank shaft pulley 6. Generator
3B1-8 SISTIM POWER STEERING (P/S)

Menyetel

1) Kendurkan mur pulley tension belt (3).


2) Setel ketegangan belt (1) sesuai spesifikasi, dengan men-
gencangkan/mengendurkan baut penyetel (2).
3) Kencangkan mur pulley sesuai momen spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur belt tension pulley
“a”: 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)

Memeriksa Sistim Idle Up


1) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal
2) OFF-kan switch A/C, jika dilengkapi.
3) Putar penuh setir dan periksa putaran idle.
Putaran idle mesin akan turun sesaat ketika setir diputar
penuh tetapi akan kembali sesuai spesifikasi dengan cepat.
Jika pengukuran tersebut dilakukan saat connector pressure
switch P/S terpasang, lakukan hal yang sama dengan con-
nector dilepas. Turunnya putaran idle dengan connector ter-
pasang harus lebih sedikit dibandingkan saat dilepas.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-9

Memeriksa Jumlah Minyak P/S


Hidupkan mesin dan putar setir ke kiri dan kanan hingga tekanan hydraulic maximum. Kemudian periksa gear
box, pompa P/S dan reservoir minyak P/S dan semua sambungan pipa dari kemungkinan bocor.

PERHATIAN:
Jangan memutar penuh setir selama lebih dari 10 detik.

Memeriksa Tekanan Minyak P/S


1) Setelah joint hose tekanan tinggi dan pompa P/S dibersih-
kan, lepas selang dari pompa dan pasang special tool (oil
pressure gauge, attachment dan selang).
Kencangkan masing-masing flare nut sesuai spesifikasi.

PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak A/C condenser (jika dilengkapi)
saat melakukan perbaikan.
Special tool
(A): 09915-77411 (oil pressure gauge)
(B): 09915-77420
2) Periksa masing-masing sambungan dari kebocoran minyak
dan keluarkan udara (air bleed).
Lihat “ Bleeding Sistim P/S” pada bab ini.
1. Reservoir minyak P/S 4. Gear box P/S
2. Gauge valve (open) 5. Sisi tekanan tinggi
3. Pompa P/S 6. Sisi tekanan rendah
3B1-10 SISTIM POWER STEERING (P/S)

3) Dengan putaran mesin idle, putar setir dan panaskan mesin


hingga suhu minyak pada reservoir minyak P/S naik hingga
50 – 60°C (122 – 140°F).

4) Periksa tekanan balik dengan mengukur tekanannya pada


putaran mesin idle dan lepas setir.
Tekanan balik
Kurang dari 1000 kPa (10 kg/cm2, 142 psi)
Ketika tekanan balik lebih tinggi dari spesifikasi, periksa control
valve dan pipa dari sumbatan.
1. Reservoir minyak P/S 4. Gear box P/S
2. Gauge valve (open) 5. Sisi tekanan tinggi
3. Pompa P/S 6. Sisi tekanan rendah

5) Periksa tekanan relief.


• Naikkan putaran mesin hingga 1,500 r/min (rpm). Tutup
gauge valve perlahan sambil memperhatikan naiknya
tekanan pada gauge dan perhatikan tekanan relief (tekanan
maksimal).
Tekanan relief
6,20 – 6,89 kPa (62 – 69 kg/cm2, 882 – 982 psi)
• Jika lebih tinggi dari spesifikasi, kemungkinan penyebabnya
adalah relief valve tidak berfungsi.
• Jika lebih rendah dari spesifikasi, kemungkinan penyebab-
nya adalah pompa P/S rusak atau penyetelan spring relief
valve tidak tepat.

PERHATIAN:
Jangan menutup gauge valve lebih dari 10 detik.
1. Reservoir minyak P/S 4. Pompa P/S
2. Gauge valve (manutup) 5. Gear box P/S
3. Oil pressure gauge
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-11

• Selanjutnya, buka gauge valve penuh dan naikkan putaran


mesin hingga 1,500 r/min (rpm). Kemudian putar setir ke kiri
atau kanan penuh dan baca tekanan relief.
Tekanan relief
6,20 – 6,89 kPa (62 – 69 kg/cm2, 882 – 982 psi)
• Jika lebih tinggi dari spesifikasi, kemungkinan penyebab
adalah relief valve rusak.
• Jika lebih rendah dari spesifikasi, kemungkinan penyebab
adalah steering gear box rusak. Ganti gear box.

PERHATIAN:
Jangan memutar setir penuh lebih dari 10 detik.
1. Reservoir minyak P/S 4. Pompa P/S
2. Gauge valve (open) 5. Gear box P/S
3. Oil pressure gauge

Memeriksa Boot Steering Rack


Periksa boot dari kemungkinan robek atau rusak, hal ini dapat,
menyebabkan gear berkarat, kotor atau grease akan berkurang.
Periksa juga jika ada kerusakan.
Periksa steering boot dari robek atau rusak.
Jika ada, perbaiki dengan cara di-press.

Memeriksa Boot Tie-Rod End


Periksa boot dari robek dan rusak. Jika rusak ganti dengan yang
baru.
3B1-12 SISTIM POWER STEERING (P/S)

Memeriksa Steering Shaft Joint


Periksa semua shaft joint dari kemungkinan aus, patah dan keru-
sakan lain. Jika rusak ganti dengan yang baru.

Bleeding Sistim P/S


1) Angkat kendaraan bagian depan dan pasang jack stand.
2) Isi reservoir minyak P/S hingga sesuai spesifikasi.

CATATAN:
Sebelum menghidupkan mesin, transmissi pada posisi
“Netral” (posisi “P” untuk model A/T), dan tarik rem tan-
gan.

3) Setelah mesin hidup idle selama 3 - 5 detik, matikan mesin


dan tambahkan minyak hingga sesuai spesifikasi.
4) Saat mesin mati, putar setir ke kanan dan kiri penuh, ulangi
beberapa kali dan isi minyak hingga sesuai spesifikasi.
5) Dengan mesin idle, ulangi memutar setir beberapa kali
hingga busa pada reservoir minyak P/S hilang.

CATATAN:
Lakukan bleeding. Jika masih terdapat udara pada min-
yak, pompa P/S akan menimbulkan bunyi atau setir akan
terasa berat.
6) Setelah selesai, periksa jumlah minyak sesuai spesifikasi.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-13

Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Tie-Rod End
Melepas

1) Naikkan kendaraan dan lepaskan roda.


2) Lepas split pin (4)
3) Lepas mur tie-rod end castle (3).
1. Tie-rod end
2. Knuckle

4) Lepas tie-rod end dengan menggunakan special tool.


Special Tool
(A): 09913-65230

5) Untuk memudahkan penyetelan setelah pemasangan, beri


tanda (1) pada posisi ulir tie-rod pada tie-rod end lock nut
(3). Kemudian kendurkan lock nut dan lepas tie rod end (4)
dari tie rod (2).

Memasang

1) Pasang tie-rod end lock nut (3) dan tie rod end (4) pada tie-
rod (1).
2) Kencangkan lock nut hingga tanda pada ulir tie-rod (2).
3) Pasang tie-rod end ke knuckle (5).
4) Kencangkan tie-rod end castle nut (6) sesuai spesifikasi.
5) Pasang split pin baru (7).
Momen pengencangan
Mur tie-rod end (a): 43 N·m (4.3 kg-m, 31.5 lb-ft)
3B1-14 SISTIM POWER STEERING (P/S)

6) Bengkokkan split pin (7) seperti pada gambar.

7) Setelah memasang roda, turunkan kendaraan dan kencang-


kan mur roda (1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

8) Periksa ukuran toe-in dengan merujuk ke spesifikasi “Front


End Alignment”.
9) Setelah penyetelan toe-in, kencangkan tie-rod end lock nut
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Tie-rod end lock nut (a): 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)

Memeriksa Tie-Rod End Ball Joint


Periksa play tie-rod end ball joint (1). Jika rusak, ganti.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-15

Komponen Gear Box P/S Assy.

1. Steering pinion side mounting 5. High pressure pipe 9. Rack boot wire 13. Clip
2. Mount bracket 6. Low pressure return pipe 10. Rack boot clip 14. Tie rod
3. Cylinder pipa “A” 7. Rack side boot 11. Steering tie rod end 15. Split pin
4. Cylinder pipa “B” 8. Pinion side boot 12. Boot

Melepas dan Memasang Gear Box P/S Assy.


Melepas

1) Keluarkan minyak P/S dari reservoir.


2) Lepas high pressure pipe (1) dari steering gear box dengan
melepas union bolt (2).

CATATAN:
Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang
dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa
disumbat.
3) Lepas low pressure hose (3) dari steering gear box.

CATATAN:
Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang
dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa
disumbat.
4) Lepas steering lower shaft bolt (4).
5) Naikkan kendaraan dan lepas roda kiri dan kanan.
6) Lepas tie rod end kiri dan kanan dari knuckle, lihat langkah
2) dan 3) “Melepas dan Memasang Tie-Rod End” pada bab ini.
3B1-16 SISTIM POWER STEERING (P/S)

7) Lepas baut-baut steering gear box (2), mur steering gear


box (1) dan kemudian lepas steering gear box dari ken-
daraan.
Ganti dengan yang baru jika didapatkan steering gear box
rusak.

PERHATIAN:
Jangan membongkar gear box P/S. Hal ini akan berpen-
garuh pada kemampuan kerjanya.

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut ini.

PERHATIAN:
Saat memasang steering lower joint pada steering pinion
shaft, pastikan posisi setir dan roda depan lurus.
• Lepaskan plug (sumbat), sebelum pipa disambung kembali.
• Gunakan momen sesuai spesifikasi berikut.
Momen pengencangan
Baut steering lower shaft (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Baut union gear box (b): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
Mur dan baut steering gear box (c):
115 N·m (11.5 kg-m, 83.0 lb-ft)
Baut mounting steering gear box (d):
28.0 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft)
Steering gear box cyinder pipe flare nut (e):
13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
• Setelah pemasangan, isi minyak P/S sesuai spesifikasi dan
keluarkan udara (bleeding).
• Periksa seting toe. Setel jika perlu. (Lihat Bab 3A)

Melepas dan Memasang Boot Tie-Rod dan


Rack
Melepas

1) Lepas steering gear box dari kendaraan, lihat “Melepas dan


Memasang Gear Box P/S Assy.”.
2) Berikan tanda pada tie rod end lock nut untuk posisi ulir tie
rod (3) (untuk memudahkan pemasangan).
3) Kendurkan tie rod end lock nut dan lepas tie rod end (1).
4) Lepas pengikat boot dan clip.
5) Lepas boot (2) dari tie rod.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-17

6) Luruskan bagian yang ditekuk (2 tempat) pada tie rod lock


washer (1) dan lepas tie rod (2) dari rack (3).
4. Aluminium plate
5. Vise

Memasang

1) Pasang tie rod lock washer baru dan tie rod pada rack.
2) Kencangkan tie rod ball nut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Tie rod ball nut (a): 88 N·m (8.8 kg-m, 63.5 lb-ft)
3) Bengkokkan lock washer baru di 2 tempat sebagaimana
gambar.
1. Tie rod ball nut

4) Posisikan boot dengan benar pada groove gear case (2) dan
tie rod (4) dan clamp dengan kawat/kabel (1) dan clip (3).
Kabel harus baru dan dililitkan dua kali, dikencangkan den-
gan cara memuntir kedua ujungnya. Kedua ujung yang
dipuntir harus ditekuk melingkar. Setelah itu, pastikan boot
tidak terpuntir dan tidak tertekuk.
“A”: Berikan grease (99000-25050)

5) Pasang tie rod end lock nut dan tie rod end pada tie rod.
Letakkan lock nut sesuai tanda (1) yang dibuat saat
melepas.

CATATAN:
Ketika tie rod diganti, ukur panjang “A”. Gunakan ukuran
tersebut untuk tie rod yang baru sehingga tepat dengan
posisi lock nut.
6) Pasang steering gear box pada kendaraan, lihat “Melepas
dan Memasang Gear Box P/S Assy.”.
7) Lepas steering gear case, lihat “Melepas dan Memasang
Gear Box P/S Assy. ”.
3B1-18 SISTIM POWER STEERING (P/S)

Komponen Pompa P/S

1. Pompa P/S assy. 5. Low pressure return hose (sisi 9. Belt P/S 28 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft)
reservoir)
2. Reservoir tank 6. Low pressure return pipe 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft) 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)

3. Selang & pipa tekanan tinggi 7. Bracket 24 N·m (2.4 kg-m, 17.5 lb-ft) 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)

4. Suction hose 8. Belt tension 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)


SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-19

Melepas dan Memasang Pompa P/S


Melepas

CATATAN:
Bersihkan setiap joint suction dan tempat discharge
sebelum melepas.
1) Lepas engine splash cover.
2) Kendurkan belt tension pulley dan lepas belt pompa P/S.
3) Lepas suction hose dari pump, kemudian lepas kabel negatif
battery.
4) Lepas reservoir (1) dan selang suction (2).

5) Lepas baut union. Kemudian lepas high pressure pipe dari


pompa.

CATATAN:
Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang
dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa
disumbat.
6) Lepas pressure switch lead wire dan coupler lead wire A/C.
7) Lepas compressor A/C (jika dilengkapi) dari bracket dengan
A/C hose tetap terpasang.

CATATAN:
Gantung compressor A/C untuk mencegah selang A/C
tertekuk, terpuntir atau tertarik.

8) Lepas baut pompa P/S.


9) Lepas pompa P/S.

CATATAN:
Sumbat lubang pump agar kotoran atau bahan lainnya
tidak masuk.
1. P/S pulley
2. Mounting bolt

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.

CATATAN:
• Isi minyak P/S sesuai spesifikasi setelah pemasangan
dan lakukan bleeding sesuai “ Bleeding Sistim P/S ”.
• Untuk momen pengencangan, lihat diagram pada hala-
man sebelumnya.
3B1-20 SISTIM POWER STEERING (P/S)

Membongkar dan Merakit Pompa P/S


Membongkar

1) Bersihkan bagian luar seluruhnya.


2) Lapisi ragum dengan aluminum plate, jepit body pompa.
3) Lepas baut suction connector (1), suction connector (16)
dan O-ring (2) dari pump body (15).
4) Lepas pressure switch P/S (terminal set) (3) dari pump body.
5) Lepas connector (6), relief valve (flow control valve) (4) dan
low control spring (5) dari pump body.
6) Lepas baut cover (17), pump cover (7) dan O-ring (18) dari
pump body.
7) Lepas snap ring (11) dari pump shaft.
8) Lepas vanes (9) dari rotor (10).
9) Lepas cam ring (8), rotor, side plate (12) dan O-rings (19)
dari pump body (15).
10) Tarik pulley (13) dari pump body.
11) Lepas oil seal dari pump body.

Merakit

Kebalikan dengan prosedur membongkar, perhatikan hal-hal


berikut ini.
1) Berikan grease ke oil seal (1) dan berikan minyak P/S ke
bagian yang bergesekan kemudian pasang pulley’s shaft (2)
dari sisi oil seal pump body.
“A”: Grease 99000-25010

2) Berikan minyak P/S ke O-ring (1) dan tepatkan pada pump


body.

3) Pasang side plate ke pump body, luruskan pin grooves (2)


side plate dan lubang baut cover (1).

CATATAN:
Hati-hati, luruskan dowel pin sisi plate pada lubang baut
sebagaimana gambar.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-21

4) Berikan minyak P/S ke permukaan rotor yang bergesekan.


5) Pasang rotor (1) ke shaft, arahkan tanda (2) pada rotor ke
atas.
6) Pasang snap ring baru (3) ke shaft, kemudian pasang snap
ke shaft groove dengan benar.

CATATAN:
Jangan gunakan kembali snap ring yang lama .

7) Berikan minyak P/S pada permukaan cam ring yang


bergesekan (1).
8) Pasang cam ring pada pump body, luruskan tanda “T” pada
cam ring ke arah plate (ke arah bawah).

9) Berikan minyak P/S pada masing-masing vane (3).


10) Pasang vane (10 buah) pada rotor (2).

CATATAN:
Pastikan bagian radius/bulat pada vane (1) terpasang
dengan arah yang benar seperti pada gambar .

11) Berikan minyak P/S pada O-ring (1).


12) Pasang O-ring ke pump bodi.

13) Berikan minyak P/S ke permukaan pump cover yang


bergesekan dan rotor.
14) Pasang pump cover ke pump body, luruskan dowel pins (1)
cover plate (2) ke lubang cam ring seperti pada gambar.
3B1-22 SISTIM POWER STEERING (P/S)

15) Kencangkan baut pump cover sesuai spesifikasi (secara


urutan diagonal).

CATATAN:
Setelah memasang pump cover, pastikan shaft dapat
diputar dengan tangan.
Momen pengencangan
Baut pump cover (a): 24 N·m (2.4 kg-m, 17.5 lb-ft)

16) Berikan minyak P/S ke relief valve (flow control valve).


17) Pasang relief valve (1) ke pump body.

CATATAN:
Periksa relief valve (flow control valve) dapat bergerak
lembut.
18) Berikan minyak P/S ke O-ring connector.
19) Pasang O-ring ke connector.

20) Kencangkan connector (1) sesuai spesifikasi


Momen pengencangan
Connector (a): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)

21) Berikan minyak P/S ke O-ring pressure switch (1).


22) Pasang pressure switch ke pump body.
Momen pengencangan
Pressure switch (a): 28 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft)

23) Beri minyak P/S ke O-ring suction connector (1).


24) Pasang O-ring (2) ke suction connector.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-23

25) Pasang suction connector (2) ke pump body seperti pada


gambar.
Kencangkan baut suction connector sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut suction connector (a): 10 N.m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)

Memeriksa Pompa P/S


Pump Body, Cover, Side Plate dan Shaft

Periksa bagian yang bergesekan dari kemungkinan aus atau


rusak.
Jika ada, ganti pump assy.

Cam Ring

Periksa bagian yang bergesekan cam ring dari kemungkinan aus


atau rusak.
Jika ada, ganti pump assy.

Rotor dan Vane

• Periksa bagian rotor dan vane yang bergesekan dari kemu-


ngkinan aus dan rusak.
3B1-24 SISTIM POWER STEERING (P/S)

• Periksa celah antara rotor dan vane.


Celah:
Standar: 0.015 mm (0.0006 in.)
Limit: 0.027 mm (0.0011 in.)
Ganti pump assy. jika ada kerusakan dari pemeriksaan di atas.
1. Thickness gauge

Relief Valve (Flow Control Valve) dan Spring

• Periksa saluaran minyak relief valve dan orifice connector


dari kerusakan (tersumbat).
• Periksa bagian yang bergesekan dari relief valve dari kemu-
ngkinan aus dan rusak.

• Periksa panjang relief valve spring (1).


Panjang:
Standar: 33.3 mm (1.310 in.)
Limit: 30.0 mm (1.180 in.)
Ganti pump assy. jika ada yang rusak.
SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-25

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut mounting steering gear box 28 2.8 20.5
Mur dan baut gear box 115 11.5 83.0
Steering gear box cylinder pipe flare nut 13 1.3 9.5
Baut union gear box 60 6.0 43.5
Tie-rod end lock nut 45 4.5 32.5
Ball nut tie rod 88 8.8 63.5
Mur belt tension pulley 45 4.5 32.5
Baut steering lower shaft 25 2.5 18.0
Baut pump cover 24 2.4 17.5
Connector 60 6.0 43.5
Pressure switch 28 2.8 20.5
Baut suction connector 10 1.0 7.5
Mur tie-rod end 43 4.3 31.5
Mur roda 85 8.5 61.5

Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUPER GREASE (A) • Oil seal pulley shaft pompa P/S
(99000-25010)
Minyak P/S Setara dengan DEXRON ® -III atau • Mengisi reservoir minyak P/S
® • Pelumasan
DEXRON -II

Special Tool

09915-77420 09915-77411 09943-55010


Oil pressure gauge Oil pressure gauge Boot clamp plier
attachment dan hose set
STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-1

BAB 3C

STEERING WHEEL DAN COLUMN


PERHATIAN:
Jika melepas mur, baut atau pengikat, pasang kembali ke tempat semula. Jika perlu penggantian, 3C
gunakan pengganti dengan nomor part yang sama. Jika tidak ada, gunakan mur, baut atau pengikat
dengan ukuran dan kekuatan yang sama (atau lebih kuat). Komponen pengencangan yang tidak dapat
digunakan kembali, dan yang menggunakan thread-locking compound, harus diganti. Perhatikan
momen pengencangan saat memasang kembali. Jika prosedur di atas tidak dipatuhi, dapat berakibat
kerusakan komponen atau sistim.

CATATAN:
Mur, baut atau pengikatdi bagian setir dan column adalah sangat penting artinya dalam menjaga
fungsi komponen and sistim penting lainnya, dan/atau mengabaikannya dapat menimbulkan biaya
perbaikan yang besar. Jika perlu diganti, lakukan penggantian dengan nomor part atau dengan kuali-
tas yang sama. Perhatikan momen pengencangan saat pemasangan kembali, hal ini sangat penting
artinya untuk keawetan komponen.

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................3C-2 Memeriksa Column Assembly ......................3C-8
Diagnosa ..........................................................3C-3 Melepas dan Memasang Steering Lock
Pemeriksaan dan Perbaikan Setelah Assy (Ignition Switch)....................................3C-9
Kecelakaan ...................................................3C-3 Memeriksa Adjustable Steering Column
Release Lever (Tuas Tilt Steering) .............3C-10
Perawatan ........................................................3C-3
Melepas dan Memasang Steering Lower
Melepas dan Memasang Steering Wheel .....3C-3 Shaft............................................................3C-10
Melepas dan Memasang Combination Pemeriksaan Steering Column Setelah
Switch............................................................3C-4 Kecelakaan .................................................3C-12
Pemeriksaan Combination Switch.................3C-5
Spesifikasi Momen Pengencangan .............3C-13
Melepas dan Memasang Steering Column
Assembly.......................................................3C-6 Special Tool...................................................3C-13
3C-2 STEERING WHEEL DAN COLUMN

Uraian Umum
Steering column tipe double tube ini memiliki tiga keuntungan tambahan sebagai fungsi steering:
• Column menyerap energy. didisain untuk meredam benturan yang terjadi di bagian ujung depan.
• Kunci kontak dan pengunci terpasang pada column ini.
• Dengan column terkunci, kunci kontak dan setir tidak dapat dioperasikan, hal ini untuk menghindari pencu-
rian.
Untuk mengoptimalkan fungsi penyerapan energi, gunakan screw, mur dan baut serta momen pengencangan
yang sesuai dengan spesifikasi
Saat column assy. dilepas dari kendaraan, lakukan dengan hati-hati. Gunakan steering wheel puller yang dian-
jurkan untuk menghindari kerusakan di bagian ujung steering shaft, pemasangan yang miring , terjatuh hingga
mempengaruhi panjang dan posisi column.

1. Steering wheel 3. Steering column upper cover 5. Steering column assembly 7. Steering wheel pad
2. Combination switch 4. Steering column lower cover 6. Steering lower shaft 8. Tilt steering
STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-3

Diagnosa
Untuk diagnosa steering wheel, steering column dan steering shaft lower assembly, lihat bab 3.

Pemeriksaan dan Perbaikan Setelah Kecelakaan


Setelah kecelakaan, lakukan pemeriksaan dan perbaikan lihat petunjuknya di “Pemeriksaan Steering Column
Setelah Kecelakaan” pada bab ini.

Perawatan
Melepas dan Memasang Steering Wheel
Melepas

1) Lepas kabel battery negatif.


2) Lepas steering wheel pad (2).
3) Lepas horn harness dan lepas bracket dan steering wheel
pad.
1. Steering wheel

4) Lepas mur steering shaft nut.


5) Berikan tanda (1) pada steering wheel dan shaft untuk
memudahkan saat pemasangan.

6) Lepas steering wheel (1) dengan special tool.


Special tool
(A): 09944-36011

PERHATIAN:
Jangan memukul ujung shaft. Hal ini dapat menyebabkan
kendurnya plastik pin yang menjaga panjang desain col-
umn.
3C-4 STEERING WHEEL DAN COLUMN

Memasang

1) Pasang steering wheel pada steering shaft dengan 2 lugs (1)


pada combination switch terpasang di dua celahnya (2) di
bagian belakang steering wheel dan juga luruskan tanda (3)
pada steering wheel dan steering shaft.
2) Kencangkan mur steering shaft sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Mur steering shaft (a): 33 N·m (3.3 kg-m, 24.0 lb-ft)
3) Pasang bracket dan hubungkan horn harness.
4) Pasang steering wheel pad.
5) Hubungkan kabel negatif battery.

Melepas dan Memasang Combination Switch


Melepas

1) Lepas kabel battery negatif.


2) Lepas steering wheel dari steering column. Lihat “Melepas
dan Memasang Steering Wheel” pada bab ini.
3) Lepas lubang cover steering column (1).

4) Dengan posisi tilt steering bebas, lepas steering column


cover screws (3 bh).
5) Pisahkan upper cover (2) dan lower cover (3), kemudian
lepas keduanya.
6) Lepas semua connector untuk combination switch.
STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-5

7) Lepas combination switch (1) dari steering column.

Memasang

1) Pasang combination switch (1) ke steering column.


2) Hubungkan semua connector yang dilepas.
2. Screw

3) Pasang steering column upper (2) dan lower cover (3).


4) Kencangkan steering column cover screws (1).

PERHATIAN:
Ketika memasang lower cover dan upper cover, hati-hati
agar combination switch lead wire tidak tersangkut di
antara cover.

5) Pasang steering column hole cover.


6) Pasang steering wheel ke steering column. Lihat “Steering
Wheel”.
7) Hubungkan kabel negatif battery.

Pemeriksaan Combination Switch


Periksa kabel (harness) combination switch dari kemungkinan
terbakar, meleleh atau kerusakan lain. Jika ada, ganti.
3C-6 STEERING WHEEL DAN COLUMN

Melepas dan Memasang Steering Column Assembly

PERHATIAN:
Jika steering column dilepas dari kendaraan, column mudah sekali rusak. Jika column assy. terjatuh
di bagian ujungnya dapat menyebabkan steering shaft rusak atau plastic shear pinkendur yang akan
mempengaruhi panjang column pada column assy. sehingga bengkok atau berubah bentuk.
Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan desain collapsible column.
Ketika mengendurkan mur dan baut steering column, pastikan steering column assy. dan steering
upper shaft assy. telah dipisahkan. Mengendurkan dengan steering column assy. dan steering upper
shaft assy. telah dipasang sebelumnya dapat mengakibatkan kerusakan pada upper joint dan mount-
ing bracket steering upper shaft assy.

CATATAN:
Untuk memperbaiki steering column atau komponennya, lepas steering wheel. Tetapi untuk melepas
steering column untuk memudahkan perbaikan komponen pada instrument panel, biarkan steering
wheel terpasang pada steering column.

Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas steering wheel dan combination switch assembly, jika perlu. Lihat “Steering Wheel” dan “Combina-
tion Switch Assembly”.
Lakukan prosedur berikut ini jika steering wheel atau combination switch tidak dilepas.
a) Putar steering wheel hingga ban depan kendaraan pada posisi lurus.
b) Putar kunci kontak ke posisi “LOCK” dan lepas kunci.

3) Luruskan tanda (4) pada upper joint (1) dan shaft (column
side) untuk memudahkan saat pemasangan.
4) Kendurkan baut upper joint (3) (sisi lower shaft) kemudian
lepas baut upper joint (2) (sisi column).
5) Geser upper joint assy. ke sisi lower shaft (searah tanda
panah sebagaimana pada gambar).

6) Kendurkan baut steering column (1).


STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-7

7) Jika tidak melepas combination switch assy., lepas steering


column lower (2) dan upper cover (1) dari steering column
dengan melepas 3 cover screws (3).
8) Lepas semua connector komponen berikut ini.
• Combination switch dan combination switch assy., jika perlu.
• Kunci Kontak.

9) Lepas baut steering column (1).


10) Lepas steering column (2).

Memasang

1) Pastikan roda depan dan setir pada posisi lurus.


2) Pasang steering column assy. (6) dan kencangkan mur dan
bautnya dengan kekencangan tangan.
3) Sambungkan semua connector yang telah dilepas.
4) Pasang steering upper joint (7) ke steering column assy.
5) Pasang steering lower shaft dengan menepatkan tanda (9)
yang dibuat saat melepas.

PERHATIAN:
Setelah tightening steering column mounting bolts,
kemudian kencangkan steering shaft joint bolts.
6) Untuk steering yang dilengkapi dengan tilt steering, naik dan
turunkan tuas tilt steering (10).
Kemudian kunci pada posisi tertinggi.
7) Kencangkan baut steering shaft lower joint (1), mur mount-
ing steering column (3), baut steering shaft upper joint (4)
(sisi column) dan baut steering shaft upper joint (5) (sisi pin-
ion) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur dan baut mounting steering column
(a) : 14 N·m (1.4 kg-m, 10.0 lb-ft)
Baut steering shaft joint
(b) : 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
3C-8 STEERING WHEEL DAN COLUMN

8) Jika combination switch tidak dilepas, pasang steering col-


umn upper dan lower cover, dan kemudian kencangkan
screw steering column cover.
9) Jika combination switch dilepas. Lihat “Memasang dan
Melepas Combination Switch” pada bab ini.
10) Jika steering wheel dilepas, pasang steering wheel. Lihat
“Melepas dan Memasang Steering Wheel” di bab ini.
11) Hubungkan kabel battery negatif.

Memeriksa Column Assembly


Periksa steering column dari kemungkinan rusak, lihat “Pemerik-
saan Steering Column Setelah Kecelakaan” pada bab ini.

Prosedur Pemeriksaan

1) Periksa kedua capsule dari kemungkinan rusak.


Jika rusak, ganti steering column assembly.
2) Ukur “a” seperti pada gambar.
Jika lebih pendek dari spesifikasi, ganti column assembly.
Panjang “a”: 497 ± 1 mm

3) Periksa steering shaft joints (2) dan shaft (1) dari kerusakan
seperti retak, patah, tidak berfungsi atau play terlalu besar.
Jika ada yang rusak, ganti column assy., upper joint assy.
atau lower shaft.
4) Periksa putaran steering shaft.
Jika ada yang rusak, ganti column assembly.
5) Periksa steering shaft dan column dari bengkok, retak atau
berubah bentuk. Jika ada yang rusak, ganti
STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-9

Melepas dan Memasang Steering Lock Assy


(Ignition Switch)
Melepas

1) Lepas steering column. Lihat “Melepas Steering Column”.

2) Gunakan center punch (1) seperti pada gambar, kendurkan


dan lepas baut steering lock (2).

CATATAN:
Hati-hati saat menggunakan center punch, jangan meru-
sak komponen aluminum steering lock body .
3) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan lepas
steering lock assy. dari steering column.
1. Center punch (dengan sharp point
2. Steering lock mounting bolts

Memasang

1) Posisi lubang oblong steering shaft di bagian tengah lubang


pada column (1).
2) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan pasang
steering lock assy. ke column.
3) Kemudian putar ke posisi “LOCK” dan tarik keluar.
4) Luruskan hub pada lock dengan lubang oblong pada steer-
ing shaft (2) dan putar shaft untuk memastikan steering
shaft telah terkunci.
1. Steering column

5) Kencangkan baut yang baru (1) hingga kepalanya putus.


6) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan periksa
apakah steering shaft dapat berputar dengan lembut.
Periksa juga kerja lock.

7) Pasang steering column. Lihat “Steering Column”.


3C-10 STEERING WHEEL DAN COLUMN

Memeriksa Adjustable Steering Column


Release Lever (Tuas Tilt Steering)
Periksa hal-hal berikut ini:
• Steering column (1) dapat berputar dengan baik ketika tuas
tilt steering di posisi bawah (2) (steering column tidak
terkunci).
• Steering column tidak bergerak saat tuas tilt steering di
posisi atas (3) (steering column terkunci).

Melepas dan Memasang Steering Lower Shaft

PERHATIAN:
Jangan memutar steering wheel saat steering shaft lower
joint dilepas.

Melepas

1) Putar steering wheel sehingga roda depan dan setir ken-


daraan pada posisi lurus.
2) Putar kunci kontak ke posisi “LOCK” dan lepaskan kunci.
3) Lepas steering shaft seal (8) dari dash panel.
4) Buat tanda “A” pada steering shaft dan upper joint (3) dan
tanda “B” pada steering lower shaft (2) dan pinion shaft (7)
untuk memudahkan saat pemasangan.
5) Kendurkan baut upper joint (5) (sisi lower shaft) kemudian
lepas baut upper joint (4) (column side).
6) Gerakkan upper joint assy ke sisi lower joint (seperti tanda
panah pada gambar)
7) Lepas baut lower joint (6).
8) Lepas steering lower shaft dan upper joint assembly (3).
1. Steering column
STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-11

Memasang

1) Pastikan roda depan dan steer pada posisi lurus.


2) Luruskan bagian “C” lower shaft assembly dengan lubang
baut “D” upper joint assembly seperti pada gambar. Ken-
cangkan baut upper joint (sisi lower shaft) dengan tangan.
3) Pasang lower shaft pada pinion shaft dengan meluruskan
tanda (“B”).
4) Kencangkan baut lower joint (2) (sisi pinion) sesuai spesi-
fikasi momen.
Momen pengencangan
Baut lower joint
(a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
5) Berikan grease ke “E” pada steering shaft seal.
Grease: SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010)
6) Pasang steering shaft seal (1) ke dash panel.
7) Pasang upper joint assy. pada steering shaft (sisi column)
dengan meluruskan tanda (“A”).

8) Kencangkan baut upper joint (1) (sisi column) sesuai spesi-


fikasi momen kemudian kencangkan baut upper joint (2) (sisi
lower shaft) sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
(a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
3C-12 STEERING WHEEL DAN COLUMN

Pemeriksaan Steering Column Setelah


Kecelakaan

CATATAN:
Kendaraan yang mengalami kecelakaan akan terjadi
kerusakan di bagian bodinya, dimana steering column
mengalami benturan, sehingga mengakibatkan kerusa-
kan atau steering column menjadi tidak lurus.

Prosedur Pemeriksaan

1) Periksa kedua capsule dari kemungkinan retak.


Jika rusak, ganti steering column assy.
2) Ukur “b” seperti pada gambar. Jika panjangnya tidak sesuai
spesifikasi, ganti column assy. dengan yang baru.
Panjang steering column assy.
“b”: 497 ± 1 mm

3) Periksa steering shaft joint dan shaft dari kerusakan seperti


retak, patah, tidak berfungsi atau play yang terlalu besar.
Jika ada kerusakan, ganti column assy., upper joint assy.
atau putarannya.
4) Periksa kehalusan putaran steering shaft. Jika ada yang
rusak, ganti column assembly.
5) Periksa steering shaft dan column dari bengkok, retak atau
berubah bentuk. Jika ada yang rusak, ganti column assy.
STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-13

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Mur steering shaft 33 3.3 24.0
Baut steering column 14 1.4 10.0
Baut steering shaft joint (upper dan lower) 25 2.5 18.0

Special Tool

09944-36011
Steering wheel remover
SUSPENSI DEPAN 3D-1

BAB 3D

SUSPENSI DEPAN
CATATAN:
• Pengencangan di bagian suspensi depan sangat penting artinya karena mempengaruhi performa
sistim dan komponen lainnya, mengabaikan bagian ini dapat menimbulkan biaya perbaikan yang
besar. Penggantian komponen di bagian ini harus dilakukan dengan nomor part yang sama, dan
memperhatikan momen pengencangan untuk keawetan komponen di bagian ini.
• Jangan dipanaskan, pengelasan atau usaha untuk meratakan bagian suspensi depan. Ganti
komponen yang rusak dengan yang baru.
3D

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................3D-2 Strut Assembly..............................................3D-7
Konstruksi Suspensi Depan ..........................3D-2 Melepas dan Memasang Strut Assembly .....3D-8
Diagnosa ..........................................................3D-3 Membongkar dan Merakit Strut Assy............3D-9
Melepas dan Memasang Control Arm dan
Tabel Diagnosa .............................................3D-3
Bushing Suspensi .......................................3D-11
Memeriksa Stabilizer Bar, Stabilizer Bar
Memeriksa Control Arm dan Bushing
Joint dan Bushing..........................................3D-3
Suspensi .....................................................3D-12
Memeriksa Compression Rod dan
Melepas dan Memasang Compression
Bushing .........................................................3D-4
Rod .............................................................3D-13
Memeriksa Strut Assembly ...........................3D-4
Komponen Wheel Hub dan Steering
Memeriksa Control Arm Suspensi, Steering
Knuckle .......................................................3D-14
Knuckle dan Wheel Hub................................3D-5
Melepas dan Memasang Wheel Hub dan
Memeriksa Suspension Control Arm Joint ....3D-5
Steering Knuckle.........................................3D-14
Memeriksa Pengencangan Suspensi
Depan............................................................3D-6 Spesifikasi Momen Pengencangan .............3D-18
Memeriksa Roda, Mur Roda dan Bearing .....3D-6 Material Service.............................................3D-19
Perawatan Kendaraan.....................................3D-7 Special Tool...................................................3D-19
3D-2 SUSPENSI DEPAN

Uraian Umum
Konstruksi Suspensi Depan

1. Strut assembly 7. Stabilizer joint Do not reuse. 45 N.m (4.5 kg-m, 32.5 50 N.m (5 kg-m, 36.0 lb-
lb-ft) ft)
2. Stabilizer bar 8. Tie rod 82 N.m (8.2 kg-m, 59.5 95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0
lb-ft) lb-ft) lb-ft)
3. Steering knuckle 9. Wheel hub 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 50 N.m (5 kg-m, 36.0 lb- 50 - 80 N.m (5 - 8 kg-m,
lb-ft) ft) 36.0 - 58.0 lb-ft)
4. Wheel 10. Suspension frame 250 N.m (25 kg-m, 100 N.m (10 kg-m, 72.0 55 N.m (2.5 kg-m, 18.0
181.0 lb-ft) lb-ft) lb-ft)
5. Suspension control arm 11. Compression rod 85 N.m (8.5 kg-m, 61.5 53 N.m (5.3 kg-m, 38.5
lb-ft) lb-ft)
6. Vehicle body [A] : Forward 95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 43 N.m (4.3 kg-m, 31.0
lb-ft) lb-ft)
SUSPENSI DEPAN 3D-3

Diagnosa
Tabel Diagnosa
Lihat “Tabel Diagnosa” pada bab 3.

Memeriksa Stabilizer Bar, Stabilizer Bar Joint


dan Bushing
Bar

Periksa kerusakan.
Jika rusak, ganti.

Joint

1) Periksa kehalusan atau kelembutan putaran.


2) Periksa kerusakan ball stud.
3) Periksa kerusakan dust cover.

CATATAN:
Stabilizer joint tidak dapat dilepas.
Jika ada kerusakan diantara keduanya, stabilizer joint assembly
harus diganti.

Bushing

Periksa kerusakan atau aus.


Jika rusak, ganti.
3D-4 SUSPENSI DEPAN

Memeriksa Compression Rod dan Bushing


Rod

Periksa kerusakan.
Jika rusak, ganti.

Bushing

Periksa kerusakan atau keausan.


Jika rusak, ganti.

Memeriksa Strut Assembly


• Periksa strut dari kebocoran oli atau kerusakan.
• Jika strut rusak, ganti.
• Periksa fungsi strut sesuai prosedur berikut.
1) Periksa dan setel tekanan ban sesuai spesifikasi.
2) Goyang bodi kendaraan 3 atau 4 kali dengan mendorong
bagian ujung kendaraan dimana strut akan diperiksa.
3) Berikan tekanan yang sama pada tiap-tiap dorongan dan
perhatikan resistan strut saat didorong dan berbalik.
4) Perhatikan pula, berapa banyak bodi kendaraan kembali
hingga akhirnya berhenti, setelah tangan dilepas. Lakukan
hal yang sama di bagian strut lainnya.
5) Bandingkan resistan strut dan jumlah ayunan di bagian
kanan dan kiri. Dan keduanya harus sama. Dengan strut
yang baik, bodi kendaraan akan berhenti mengayun saat
tangan dilepas atau setelah satu atau dua ayunan saja.
Jika kondisi strut meragukan, bandingkan dengan kendaraan
yang kondisi strutnya baik.
• Periksa keausan bearing , bunyi tidak normal.
Jika rusak, ganti.
• Periksa retak atau perubahan bentuk pada spring seat.
Jika rusak, ganti.
• Periksa bump stopper.
Jika rusak, ganti.
SUSPENSI DEPAN 3D-5

• Periksa rebound stopper dan strut mount dari keausan, retak


atau berubah bentuk.
Jika rusak, ganti.

Memeriksa Control Arm Suspensi, Steering


Knuckle dan Wheel Hub
Control Arm Suspensi dan Bushing

Periksa kerusakan atau keausan.


Jika rusak, ganti.

Steering Knuckle dan Wheel Hub

Periksa retak atau rusak.


Jika rusak, ganti.

Memeriksa Suspension Control Arm Joint


• Periksa kehalusan atau kelembutan putaran.
• Periksa ball stud dari kerusakan.
• Periksa dust cover dari kerusakan.
• Periksa play ball joint. Jika rusak, ganti.

CATATAN:
Control arm suspensi dan arm joint tidak dapat dipisah.

Jika ada kerusakan diantara keduanya, ganti unit control arm


assembly.
3D-6 SUSPENSI DEPAN

Memeriksa Pengencangan Suspensi Depan


Memeriksa baut dan mur di bagian suspensi, kencangkan sesuai
spesifikasi jika ada yang kendur, lihat “Uraian Umum”.

Memeriksa Roda, Mur Roda dan Bearing


• Periksa masing-masing roda dari kemungkinan bengkok,
terpuntir dan retak.
Ganti roda yang rusak berat.
• Periksa kekencangan mur roda dan jika perlu, kencangkan
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

• Periksa bearing roda dari keausan.


a) Lepas roda, lihat bab 3F.
b) Kencangkan posisi disc brake dengan mur roda.
c) Pasang dial gauge.
d) Ukur thrust play bearing roda.
Jika hasil pengukuran, ganti bearing.
Batas thrust play:
0.1 mm (0.004 in.)

• Dengan memutar roda, periksa bearing roda dari noise dan


putarannya.
Jika rusak, ganti bearing.
SUSPENSI DEPAN 3D-7

Perawatan Kendaraan
Strut Assembly
Komponen

1. Mur Strut: 7. Bump stopper 13. E-ring


2. Strut lock washer 8. Coil spring 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

3. Strut support 9. Shock absorber 82 N.m (8.2 kg-m, 59.5 lb-ft)

4. Strut bearing: 10. Mur support strut. 95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 lb-ft)

5. Coil spring upper seat 11. Mur braket strut [A] Depan
6. Coil spring seat 12. Baut braket strut
3D-8 SUSPENSI DEPAN

Melepas dan Memasang Strut Assembly


Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas glove box (untuk strut kiri).
3) Naikkan kendaraan, biarkan suspensi depan tergantung.
4) Lepas roda, lihat “Melepas Roda” di bab 3F.

5) Lepas Caliper (1) dengan carrier (2).

PERHATIAN:
• Gantung caliper dengan hook (3) atau sejenisnya
untuk mencegah brake hose (4) dari tertekuk dan ter-
puntir atau tertarik.
• Jangan mengoperasikan pedal rem saat pad dilepas.

6) Lepas E-ring (1) pengaman brake hose dan ambil brake


hose dari bracket strut seperti pada gambar.
7) Lepas mur stabilizer bar joint dari strut.
8) Lepas baut-baut bracket strut (2).

9) Lepas mur support strut (1).

CATATAN:
Tahan strut sehingga tidak lepas.
10) Lepas strut assembly.
SUSPENSI DEPAN 3D-9

Memasang
Pasang strut assembly dengan prosedur terbalik dari melepas,
perhatikan instruksi berikut.
• Pasang baut braket strut (1) dari arah belakang seperti pada
gambar.
• Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur bracket Strut (a): 95 N·m (9.5 kg-m, 68.5 lb-ft)
Mur support strut (b): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Mur strut (c): 82 N·m (8.2 kg-m, 59.5 lb-ft)
Mur joint (d): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)

PERHATIAN:
• Ketika memasang brake hose jangan sampai terpuntir.
• Pasang E-ring (3) sejauh mungkin dari bracket (2)
sebagaimana gambar.
• Kencangkan baut roda sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
• Setelah pemasangan, periksa front wheel alignment sesuai
“Pemeriksaan Awal untuk Front Alignment” di bab 3A.

A : Depan

Membongkar dan Merakit Strut Assy.


Membongkar

1) Dengan special tool (A) pasang spring seperti pada gambar,


putar baut special tool hingga tension spring lemah.
Lemah atau belum diketahui dengan memutar strut perlahan
saat strut spring dalam kondisi stationar.
Special tool
(A): 09940-71431

2) Lepas mur strut saat coil spring ditekan dan rebound stopper
strut (1) ditahan ragum (2).
3) Bongkar strut assembly.
3D-10 SUSPENSI DEPAN

Merakit
Untuk memasang (merakit), kebalikan dari prosedur mem-
bongkar, perhatikan instruksi berikut.
• Berikan grease pada strut bearing (1) dan bagian strut rod
yang bergesekan (2).

• Tepatkan ujung spring dengan bagian ujung (3) dudukan


spring bagian bawah (2) seperti pada gambar.
• Pasang spring seat pada coil spring dan salah satu baut
support strut (1) di bagian tengah bracket strut (4).
• Pasang bearing spacer, bearing, support strut dan unit strut
sesuai urutan ini.
• Kencangkan mur strut sementara (tidak terlalu kencang).

• Tahan strut rebound stopper (1) dengan ragum (2) seperti


pada gambar, kencangkan mur strut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur strut (a): 82 N·m (8.2 kg-m, 59.5 lb-ft)
SUSPENSI DEPAN 3D-11

Melepas dan Memasang Control Arm dan


Bushing Suspensi
Melepas

1) Naikkan kendaraan ke atas lift dan lepas roda.


2) Lepas mur depan compression rod (7) dari suspension arm
(1).
3) Lepas split pin ball stud (6) dan mur castle (5).
4) Lepas baut suspension arm (2) dan mur (3).
5) Lepas suspension arm baut stud baut dari knuckle dengan
menggunakan special tool.
Special tool
(A): 09913-65230

6) Lepas bushing (1).


Potong bushing flange (2) dengan pisau seperti pada gam-
bar.

7) Dorong bushing dengan menggunakan hydraulic press (1)


dan special tool.
Special tool
(A): 09951-16040

Memasang

1) Menggunakan hydraulic press dan special tool, press-fit


bushing sehingga lower arm housing tertahan diantara
flange.
Special tool
(A): 09951-16040

CATATAN:
Ketika press fit bushing, berikan air sabun dibagian luar
bushing untuk mempermudah pekerjaan.
3D-12 SUSPENSI DEPAN

2) Pasang suspension arm ke frame suspension dan kencang-


kan baut suspension arm (c) dan mur (d) sementara.

CATATAN:
Jangan kencangkan baut suspension arm terlalu ken-
cang. Kencangkan baut tersebut sesuai momen spesi-
fikasi saat kendaraan berada diatas lift dan tanpa beban.
3) Pasang compression rod ke suspension arm.
Kencangkan mur rod tersebut dengan kekuatan tangan.
4) Pasang ball stud ke knuckle.
5) Kencangkan semua baut dan mur kecuali baut suspension
arm.
Momen pengencangan
Suspension arm castle nut (a): 53 N.m (5.3 kg-m, 38.5 lb-ft)
Mur compression rod (b): 50 N.m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)
6) Pasang split pin to ball joint stud dan mur castle.
7) Pasang wheel dan lower vehicle.
Kencangkan baut suspension arm sesuai momen spesi-
fikasi.
Momen pengencangan
Baut suspension arm (c): 100 N.m (10.0 kg-m, 72.0 lb-ft)
8) Periksa toe dan setel jika perlu.

Memeriksa Control Arm dan Bushing


Suspensi
1) Periksa retak, perubahan bentuk atau rusak.
2) Periksa kehalusan atau kelembutan putarannya.
3) Periksa ball stud.
4) Periksa dust cover.
5) Periksa play ball joint.
Jika ada kerusakan, ganti.
SUSPENSI DEPAN 3D-13

Melepas dan Memasang Compression Rod


Melepas

1) Naikkan kendaraan dan lepaskan roda.


2) Lepas oli pan guard member dari kendaraan.

3) Lepas mur belakang compression rod (1).

4) Lepas mur depan compression rod (2) dari control arm.


5) Lepas compression rod (1).

Memasang

Pasang compression rod dengan prosedur terbalik dari melepas,


perhatikan instruksi berikut.
Kencangkan mur compression rod depan dan belakang sesuai
momen spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur depan compression rod (a):
50 N.m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)
Mur belakang compression rod (b):
50 - 80 N.m (5.0 - 8.0 kg-m, 36.0 - 58.0 lb-ft)
3D-14 SUSPENSI DEPAN

Komponen Wheel Hub dan Steering Knuckle

1. Wheel hub depan 4. Steering knuckle 7. Oil seal


2. Circlip 5. Mur drive shaft: Calk, setelah pengencangan 250 N.m (25 kg-m, 181.0 lb-ft)

3. Bearing roda: Rubber seal dengan 6. Cap Jangan gunakan kembali.


lekukan menghadap ke hub roda.

Melepas dan Memasang Wheel Hub dan


Steering Knuckle
Melepas

1) Naikkan kendaraan ke atas lift dan lepaskan roda.


2) Lepas caliper (1) dengan carrier (2).

PERHATIAN:
• Kaitkan caliper dengan hook (3) atau sejenisnya untuk
mencegah brake hose (4) tertekuk dan terpuntir atau
tertarik.
• Jangan menginjak pedal rem saat pad dilepas.

3) Lepas tie rod end (1) dari knuckle (2) dengan menggunakan
special tool.
Special tool
(A) : 09913-65230
SUSPENSI DEPAN 3D-15

4) Lepas split pin (1) dan ball stud mur (2).


5) Lepas knuckle dari ball stud.

6) Lepas baut bracket strut (1).


7) Lepas knuckle (2) dari kendaraan.

8) Lepas hub cap.


9) Lepas lock nut bearing roda (1).

10) Lepas lock nut bearing roda depan.

11) Lepas wheel hub(1) dari knuckle (2) dengan menggunakan


hydraulic press dan special tool.
Special tool
(A) : 09913-75510
3D-16 SUSPENSI DEPAN

12) Lepas oli seal bearing roda.


13) Lepas circlip bearing.

14) Lepas bearing dengan menggunakan hydraulic press (1)


dan special tool.
Special tool
(A) : 09913-74510
(B) : 09951-16030

PERHATIAN:
Jangan merusak dust cover disc brake .
15) Lepas stud bolts dari hub roda.

Memasang
Pasang knuckle dengan prosedur terbalik dari melepas, perhati-
kan instruksi berikut.
1) Pasang stud bolts (1) baru pada lubang hub.
Putar stud perlahan sehingga lurus dengan baut aslinya.

2) Press-fit bearing outer race hingga ujungnya menyentuh


permukaan stepped knuckle dengan menggunakan hydrau-
lic press dan special tool.

PERHATIAN:
Jangan gunakan kembali sirklip bearing roda dan oil seal
bekas. Gunakan yang baru saat pemasangan.
Special tool
(A) : 09924-74510
(B) : 09944-88210
SUSPENSI DEPAN 3D-17

3) Pasang sirklip bearing pada celah hub roda.


4) Pasang oli seal bearing (1) dengan menggunakan special
tool.
Special tool
(A) : 09924-74510
(B) : 09944-66010

PERHATIAN:
• Berikan lithium grease (a) secara merata pada permu-
kaan bibir oil seal dan bagian yang bergesekan.
Pasang oli seal hingga lurus dengan ujung permukaan
bearing, seperti pada gambar.
• Pasang oil seal (1) dengan baik seperti pada gambar.

5) Beri sedikit lithium grease ke bagian dalam bearing roda (4).


“A”: Grease 99000-25010
6) Pasang wheel hub (1) ke knuckle (2) dengan menggunakan
hydraulic press (3) dan special tool.
Special tool
(B) : 09913-75810

7) Pasang bearing washer.


8) Kencangkan lock nut bearing roda sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Lock nut bearing roda (a): 250 N·m (25.0 kg-m, 181.0 lb-ft)

9) Kunci lock nut bearing roda seperti pada gambar.


Spesifikasi Penguncian “a” : 0.5 mm (0.02 in.) atau lebih.

PERHATIAN:
Tidak boleh ada retak pada lock nut.
Ganti mur yang retak dengan yang baru.
3D-18 SUSPENSI DEPAN

10) Pasang hub cap (1) dengan menggunakan general tool (A).

PERHATIAN:
• Ketika memasang hub cap, ketuk general tool dengan
palu perlahan di beberapa tempat hingga rapat dengan
knuckle.
• Ganti hub cap dengan yang baru setiap melakukan
pembongkaran untuk penggantian wheel bearing.
Celah (a) : Max 0.2 mm
(A) : General tool

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut brake caliper 85 8.5 61.5
Mur compression rod depan 50 5.0 36.0
Mur compression rod belakang 50 - 80 5.0 - 8.0 36.0 - 58.0
Stud bolt control arm 53 5.3 38.5
Baut suspension arm 100 10.0 72.0
Mur strut 82 8.2 59.5
Mur support strut 25 2.5 18.0
Lock nut bearing roda 250 25.0 181.0
Mur bracket strut 95 9.5 68.5
Mur tie rod end 45 4.5 32.5
Baut frame suspension 95 9.5 68.5
Stud bolt tie rod end 43 4.3 31.0
Joint nut stabilizer bar 50 5.0 36.0
Baut braket stabilizer bar 25 2.5 18.0
Baut braket compression rod 55 5.5 40.0
Mur roda 85 8.5 61.5
SUSPENSI DEPAN 3D-19

Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Strut bearing
(99000-25010)
Lithium grease SUPER GREASE E • Permukaan bearing roda.
(99000-25050)

Special Tool

09913-65230 09900-06108 09944-66010 09913-75810


Tie rod end remover Snap ring pliers (closing Knuckle oli seal installer Bearing installer
type)

09944-88210 09951-16030 09951-16040 09924-74510


Bearing installer Bearing remover Control arm bush Bearing installer handle
installer/remover

09940-71431
Spring compressor
SUSPENSI BELAKANG 3E-1

BAB 3E

SUSPENSI BELAKANG
PERINGATAN:
Saat kendaraan diangkat, lakukan di titik dongkrak yang benar. Lihat petunjuknya di bab 0A.

CATATAN:
• Pengencangan pada bagian suspensi depan sangat penting artinya dalam menunjang kemampuan
kerja bagian vital lainnya. Mengabaikan pengencangan di bagian suspensi dapat menyebabkan
biaya perbaikan yang mahal. Gantilah komponen sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan harus diperhatikan untuk keawetan komponen kendaraan.
3E
• Jangan memanaskan, menempa atau meluruskan komponen suspensi. Ganti dengan yang baru,
untuk menghindari kerusakan komponen.

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................3E-2 Komponen Leaf Spring ................................. 3E-7
Diagnosa ..........................................................3E-3 Melepas dan Memasang Leaf Spring ........... 3E-8
Tabel Diagnosa .............................................3E-3 Komponen Axle Belakang........................... 3E-12
Memeriksa Shock Absorber Belakang ..........3E-3 Melepas dan Memasang Axle Shaft dan
Memeriksa Leaf Spring dan Bump Bearing Roda Belakang .............................. 3E-13
Stopper..........................................................3E-3 Melepas dan Memasang Oil Seal Axle
Memeriksa Bushing Leaf Spring Depan........3E-3 Shaft Belakang............................................ 3E-17
Memeriksa Disc, Mur dan Bearing Roda.......3E-4 Melepas dan Memasang Axle Housing
Belakang ..................................................... 3E-18
Perawatan Kendaraan.....................................3E-5
Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 3E-20
Komponen Shock Absorber Belakang ..........3E-5
Melepas dan Memasang Shock Absorber Material Service............................................. 3E-21
Belakang .......................................................3E-5 Special Tool................................................... 3E-21
3E-2 SUSPENSI BELAKANG

Uraian Umum
Suspensi belakang menggunakan tipe leaf spring, terdiri dari leaf spring, axle housing, axle shaft dan bump
stopper. Kedua ujung leaf spring depan dan belakang terhubung ke bodi melalui bushing.
Axle housing terpasang di bagian kiri dan kanan leaf spring dengan spring seat dan U bolt.
Kedua shock absorber (kiri & kanan) terpasang dengan bagian bawahnya pada spring seat dan bagian atasnya
ke bodi kendaraan, semuanya melalui rubber bushing.

[A] Tipe rigid clamp 9. Baut tengah leaf spring 19. Brake drum
[B] Tipe Iso clamp 10. Bump stopper belakang 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)

1. Shock absorber belakang 11. Leaf spring seat 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)

2. Leaf spring 12. Leaf spring clamp plate 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)

3. Bushing depan leaf spring 13. Leaf spring pad 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

4. Shackle pin 14. Axle shaft belakang 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

5. Shackle plate 15. Bearing roda belakang Jangan digunakan kembali.

6. Bushing shackle pin No.1 16. Oil seal axle shaft belakang
: Berikan Lithium grease 99000-25010 pada bibir oil
seal.
7. Bushing shackle pin No.2 17. Axle housing belakang
: Berikan water tight sealant 99000-31090 to joint of
brake back plate dan belakang axle housing.
8. U-bolt 18. Brake back plate
SUSPENSI BELAKANG 3E-3

Diagnosa
Tabel Diagnosa
Lihat “Tabel Diagnosa” di Bab 3.

Memeriksa Shock Absorber Belakang


• Periksa perubahan bentuk atau rusak.
• Periksa bushing dari aus atau rusak.
• Periksa dari kebocoran oli.
Ganti komponen yang rusak.

1 PERINGATAN:
Saat menangani shock absorber belakang (1) dimana ter-
dapat gas bertekanan tinggi, perhatikan hal-hal berikut.
• Jangan dibongkar.
• Jangan diletakkan dekat api.
• Jangan disimpan di tempat yang panas.
• Sebelum dilepas, buat lubang (sekitar diameter 3 mm
(0.12 in.)) (2) seperti tanda panah pada gambar kemu-
dian biarkan gas dan oli keluar.
Pisahkan bagian ini, dikhawatirkan gas keluar bersama
serbuk besi yang membahayakan.

Memeriksa Leaf Spring dan Bump Stopper


Periksa dari retak dan rusak.
Ganti jika terdapat kerusakan.
Periksa jika bump stopper tepat pada tempatnya.
Jika tidak pas dengan dudukannya, ganti.

Memeriksa Bushing Leaf Spring Depan


Periksa dari aus dan patah.
Ganti jika terdapat kerusakan.
3E-4 SUSPENSI BELAKANG

Memeriksa Disc, Mur dan Bearing Roda


1) Periksa masing-masing disc dari bengkok, berubah bentuk
dan retak.
(a)
Disc yang rusak harus diganti.
2) Periksa kekencangan mur roda, jika perlu, kencangkan
sesuai spesifikasi.
Momen Pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

3) Periksa bearing roda dari aus. Ketika mengukur thrust play,


gunakan dial gauge di bagian tengah axle shaft.
Jika melebihi batas, ganti bearing.
Thrust play “a”: batas 0.8 mm (0.03 in.)

“a”

4) Dengan memutar roda, periksa bearing roda dari noise dan


kondisi putarannya.
Jika rusak, ganti bearing.
SUSPENSI BELAKANG 3E-5

Perawatan Kendaraan
Komponen Shock Absorber Belakang

2 (a)
4
5

5
4 2 (a)

1. Shock absorber belakang 3. Bush shock absorber belakang 5. Washer No.2 shock absorber belakang
2. Mur Shock absorber belakang 4. Washer No.1 shock absorber belakang 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)

Melepas dan Memasang Shock Absorber


Belakang

CATATAN:
Shock absorber belakang tidak dapat disetel, tidak dapat
diisi kembali, dan tidak dapat dibongkar.
Ganti shock absorber jika kondisinya tidak standar, ada
kebocoran atau rusak.

Melepas
1) Angkat kendaraan.

1 2) Lepas mur shock absorber atas dan bawah (1).


3) Lepas shock absorber (2).

1
3E-6 SUSPENSI BELAKANG

Memasang

1) Pasang shock absorber seperti pada gambar.


2) Kencangkan mur (1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur shock absorber belakang (a):
1, (a)
45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)

3) Turunkan dongkrak.
SUSPENSI BELAKANG 3E-7

Komponen Leaf Spring


Leaf spring sebelah kiri

15
4 7

[A]
5

13
6 (a)

10 (b)
3

14

11

12 (b)
12 (b)

[A] Tipe Iso clamp 4. Shackle pin 9. Baut depan leaf spring 14. Leaf spring pad
F Bagian depan kendaraan 5. Shackle plate 10. Mur depan leaf spring 15. Axle housing
1. U-bolt 6. Shackle nut 11. Leaf spring seat 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)

2. Bump stopper belakang 7. Bushing shackle pin No.1 12. Mur U-bolt 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)

3. Leaf spring 8. Bushing shackle pin No.2 13. Leaf spring clamp plate
3E-8 SUSPENSI BELAKANG

Melepas dan Memasang Leaf Spring


Melepas

1) Angkat kendaraan, tetapi jangan meletakkan dongkrak (1)


pada komponen yang berkaitan dengan sistem suspensi.
Setelah itu gunakan safety stand di bawah chassis untuk
menahan body.

CATATAN:
2
Jangan biarkan axle housing belakang bergantung pada
selang rem atau pipa. Jika hal ini terjadi, maka selang
rem atau pipa akan rusak.
Untuk mencegahnya, gunakan safety stand (1) untuk
1
menyangga axle housing belakang (2).

2) Lepas roda belakang.


3) Lepas clamp kabel rem tangan (1).

3 4) [Untuk tipe rigid clamp]


Kendurkan mur U-bolt (1), kemudian lepas U-bolt (2) dan
bump stopper belakang (3).

1
SUSPENSI BELAKANG 3E-9

2 5) [Untuk tipe iso clamp]


4
Kendurkan mur U-bolt (1), kemudian lepas U-bolt (2), bump
stopper belakang (3), leaf spring clamp plate (4) dan leaf
spring pad (5).

6) Kendurkan shackle nut (1), kemudian lepas shackle pin (2)


dan shackle plate (3).

2
3

7) Lepas baut (1) dan mur (2) depan leaf spring, kemudian
lepas leaf spring (3).

1
3

Memasang

CATATAN:
Leaf spring assy. kiri dan kanan tidak sama. Hal ini harus
diperhatikan saat memasang.

• Lihat CATATAN pada halaman 3E-1 pada bab ini.


• Pasang leaf spring dengan prosedur terbalik dari melepas
danperhatikan hal-hal berikut.
3E-10 SUSPENSI BELAKANG

1) Press-fit bushing shackle pin No.1 (1) pada kendaraan, dan


1
bushing shackle pin No.2 (2) pada leaf spring (3).
Gunakan air sabun untuk memudahkan pemasangan bush.
1
CATATAN:
2
Jangan berikan minyak apapun pada bush.

2) Pasang baut depan leaf spring (1) dari luar kendaraan ke


arah dalam.
2
3. Bagian dalam kendaraan

1
3

3) Pasang shackle pin (1) dari bagian tengah kendaraan ke


arah luar.
4) Pasang shackle plate (2).
3, (a)
CATATAN:
Pasang shackle pin dan shackle plate hingga bagian
yang runcing mengarah ke atas seperti pada gambar.
1
2
4
5) Kencangkan mur shackle pin (3) dan mur depan spring (2)
2, (b) sesuai spesifikasi.
2 Momen Pengencangan
Shackle nut (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
Mur depan leaf spring (b): 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)
4
4. Bagian luar kendaraan

6) [Untuk tipe rigid clamp]


4
Pasang baut dan mur tengah leaf spring (1) pada lubang (2)
leaf spring seat (3) dan axle housing (4).

2
1

3
SUSPENSI BELAKANG 3E-11

3 7) [Untuk tipe iso clamp]


Pasang leaf spring (1), leaf spring pad (2) dan leaf spring
clamp plate (3) pada axle housing (4) dan leaf spring seat (5)
seperti pada gambar.
4
2

5
2

8) Pasang bump stopper belakang (1) pada axle housing bela-


kang dengan mengikuti instruksi berikut.
• Posisikan bump stopper belakang sehingga lubang (2)
menghadap ke bagian depan kendaraan.
• Pastikan celah pada stopper depan “b” dan belakang “a”
sama besar.

9) Pasang U-bolt (1), dan kencangkan mur U-bolt (2) sesuai


spesifikasi.

1
CATATAN:
[A] [B]
Kencangkan 4 mur U-bolt sama rata, sehingga besar “a”
1
sama pada keempat titik.

Momen pengencangan
Mur U-bolt (a): 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)
2, (a)
“a”
[A]: Tipe rigid clamp [B]: Tipe Iso clamp

10) Pasang clamp kabel rem tangan (1).


Momen pengencangan
Baut kabel rem tangan (a): 9.0 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft)
1

(a)
3E-12 SUSPENSI BELAKANG

11) Pasang roda (1) dan kencangkan mur roda (2) sesuai spesi-
1
fikasi.
2 Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

(a)

12) Turunkan dongkrak.

Komponen Axle Belakang

1. Axle housing belakang 6. Brake back plate 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
: Berikan water tight sealant 99000-31090 pada
joint brake back plate dan axle housing belakang.
2. Axle shaft belakang 7. Mur brake back plate 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

3. Bearing roda belakang 8. Stud bolt Jangan digunakan kembali

4. Retainer ring 9. Mur roda


5. Oil seal axle shaft belakang 10. Brake drum
: Berikan Lithium grease 99000-
25010 pada bibir oil seal.
SUSPENSI BELAKANG 3E-13

Melepas dan Memasang Axle Shaft dan Bear-


ing Roda Belakang
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepas roda belakang.
2) Pastikan rem tangan tidak ditarik.
3) Lepas brake drum belakang dengan menggunakan dua baut
8 mm (1). Selengkapnya lihat “Melepas dan Memasang
Brake Drum” di Bab 5.

4) Keluarkan oil dari axle housing belakang, lihat “Mengganti


Oli Differential” di Bab 7F.
5) Lepas brake shoe sesuai “Melepas dan Memasang Brake
Shoe” di Bab 5.

3 6) Lepas kabel rem tangan (1) dari brake back plate.


2
7) Lepas pipa rem (2) dari wheel cylinder dan pasang wheel
cylinder bleeder plug cap (3) pada pipa untuk mencegah
4
minyak mengalir keluar.
8) Lepas mur brake back plate (4) dari axle housing.

9) Gunakan special tool seperti pada gambar untuk menarik


keluar axle shaft bersama dengan brake back plate.
Special tool
(A): 09942-15511
(B): 09943-17912

10) Untuk melepas retainer ring (1) dari axle shaft (3), gerinda
dua bagian bearing retainer ring (2) hingga cukup tipis sep-
erti pada gambar.

PERHATIAN:
Hati-hati saat menggerinda, jangan sampai terkena shaft.
3E-14 SUSPENSI BELAKANG

11) Patahkan bagian retainer ring yang tipis dengan meng-


gunakan pahat, kemudian lepaskan.

12) Lepas bearing (2) dari shaft (1) dengan menggunakan mesin
press (3).
13) Lepas brake back plate.

14) Lepas stud bolt (1) dengan menggunakan mesin press (2).
SUSPENSI BELAKANG 3E-15

Memasang
Pasang komponen dengan urutan terbalik saat melepas, dan per-
hatikan hal-hal berikut:

1) Luruskan antara tanda stud bolt baru (1) dan flange, pasang
stud bolt baru (1) dengan cara mengencangkan mur (2) sep-
erti pada gambar.
3. Washer
4. Flange axle shaft

2) Pasang brake back plate, bearing roda baru dan retainer


ring baru.
3) Tekan masuk bearing roda (1) dan retainer ring (2) dengan
menggunakan mesin press (3).

PERHATIAN:
• Hati-hati jangan merusak bagian luar retainer ring.
• Saat mengepress bearing, jangan menekan bagian luar
bearing [diameter].
• Press-fit bearing roda (1) hingga menyentuh stepped
part axle shaft.
• Press-fit retainer ring (2) hingga menyentuh bearing
(1).

4) Pasang oil seal axle shaft baru dan berikan grease pada
bibir oil seal, lihat “Melepas dan Memasang Oil Seal Axle
Shaft Belakang ” pada bab ini.
5) Bersihkan dan berikan sealant pada permukaan axle hous-
ing (1) yang bersentuhan dengan brake back plate.

CATATAN:
Bersihkan sealant yang lama sebelum memberikan seal-
ant baru.

“A”: Sealant 99000-31090


1,“A”
3E-16 SUSPENSI BELAKANG

6) Pasang axle shaft belakang pada axle housing belakang,


dan kencangkan mur brake back plate (1) sesuai spesifikasi.

3, (b) CATATAN:
2
Saat memasang axle shaft belakang, hati-hati jangan
sampai merusak bibir oil seal pada axle housing.

1, (a)
Momen pengencangan
Mur brake back plate (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
7) Pasang pipa rem (2) ke wheel cylinder dan kencangkan pipa
rem flare nut (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
4 Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft)
(c)
8) Pasang kabel rem tangan (4) ke brake back plate.
Momen pengencangan
Mur cap kabel rem tangan (c): 9.0 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft)
9) Pasang brake shoe sesuai “Melepas dan Memasang Brake
Shoe” di Bab 5.
10) Pasang brake drum. Untuk lengkapnya, lihat “Melepas dan
Memasang Brake Drum” di Bab 5.
11) Isi Kembali axle housing (differential) belakang dengan oli
baru, lihat “Mengganti Oli Differential” pada Bab 7F.

12) Isi reservoir dengan minyak rem dan lakukan bleeding sistim
rem, lihat “Bleeding Sistim Rem” di Bab 5.
13) Pasang roda (1) dan kencangkan mur roda (2) sesuai spesi-
1
fikasi.
2 Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

(a)

14) Tekan pedal rem sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs) tiga hingga
lima kali agar celah drum-ke-shoe tepat.
15) Setelah selesai, tarik rem tangan sebesar 200 N (20 kg, 44
lbs) lima hingga tujuh kali agar celah drum-ke-shoe tepat.
Setel kabel rem tangan (penyetelan, lihat “Memeriksa dan
Menyetel Rem Tangan” di Bab 5).
16) Turunkan dongkrak.
17) Pastikan brake drum tidak bergesek dan pengereman ber-
fungsi dengan baik.
18) Lakukan tes rem (rem kaki dan rem tangan).
(Untuk tes pengereman, lihat “Tes Pengereman” di Bab 5.)
19) Periksa kebocoran oli.
SUSPENSI BELAKANG 3E-17

Melepas dan Memasang Oil Seal Axle Shaft


Belakang
Melepas
1) Lepas axle shaft belakang sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda Belakang”.
2) Lepas oil seal axle shaft (1) dari axle housing (2) dengan
menggunakan special tool.
Special tool
(A): 09913-50121
3. Balok kayu

Memasang

1) Pasang oil seal (1) dengan menggunakan special tool


hingga menyentuh oil seal protector (2) pada axle housing.

CATATAN:
• Pastikan oil seal tidak miring saat dipasang.
• Pasang oil seal dengan benar seperti pada gambar.

Special tool
(A): 09913-85210
“A”: Grease 99000-25010
3. Sisi differential

2) Prosedur selanjutnya, lihat “ Melepas dan Memasang Axle


Shaft dan Bearing Roda Belakang”.
3E-18 SUSPENSI BELAKANG

Melepas dan Memasang Axle Housing Bela-


kang
Melepas

1) Angkat kendaraan (pasang dongkrak di bawah chassis) dan


lepas roda belakang.
2) Lepas axle shaft belakang (kiri dan kanan) lihat langkah 2) –
9) “ Melepas dan Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda
Belakang”.
3) Lepas oil seal axle shaft belakang sesuai prosedur “Melepas
dan Memasang Oil Seal Axle Shaft Belakang”.
4) Lepas pipa (3) dari flexible hose (2) dan lepaskan E-ring (1).
5) Lepas klem pipa rem dan pipa dari axle housing.

3
2

6) Sebelum melepas propeller shaft, beri tanda (1) pada joint


flange dan propeller shaft (2) seperti pada gambar.
7) Lepas propeller shaft.

8) Selanjutnya, ganjal axle housing belakang dengan meng-


gunakan dongkrak (1) di bawah axle housing (2).

9) Lepas differential belakang dari axle housing belakang


sesuai prosedur “Membongkar dan Merakit Differential Bela-
kang” di Bab 7F.
SUSPENSI BELAKANG 3E-19

1 10) Lepas U-bolt (1) dan bump stopper (2).


2
11) Lepas axle housing belakang (3).
4. Mur U-bolt

4 3

Memasang
Pasang komponen yang dilepas dengan kebalikan dari urutan
melepas dan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1) Pasang baut leaf spring tengah (1), mur pada lubang axle
housing belakang (2) dan spring seat.

1 2) Pasang bump stopper (1) dan U-bolt (2). Selengkapnya,


lihat “Melepas dan Memasang Leaf Spring”.
3) Kencangkan mur U-bolt sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur U-bolt (a): 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)
2

(a)

4) Pasang differential belakang pada axle housing belakang


sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Differential Bela-
kang” di Bab 7F.
5) Isi Kembali axle housing (differential) belakang dengan oli
baru sesuai prosedur “Mengganti Oli Differential” di Bab 7F.

6) Pasang propeller shaft (1) pada joint flange dengan melurus-


kan tanda (2), kemudian kencangkan mur propeller shaft
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur propeller shaft (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)
3E-20 SUSPENSI BELAKANG

7) Pasang brake flexible hose (1) pada bracket axle housing


dan kencangkan dengan menggunakan E-ring (2).
8) Pasang pipa rem (3) ke flexible hose rem dan kencangkan
3 brake pipe flare nut (4) sesuai spesifikasi.
1
Momen pengencangan
Brake pipe flare nut (a): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft)
2

4, (a)

9) Pasang oil seal axle shaft belakang sesuai prosedur


“Melepas dan Memasang Oil Seal Axle Shaft Belakang”.
10) Pasang axle shaft belakang, brake shoe, brake drum dan
roda sesuai langkah 5) sampai 13) pada “Melepas dan
Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda Belakang”.
11) Tekan pedal rem sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs) sebanyak
tiga sampai lima kali hingga celah drum-ke-shoe tepat.
12) Setelah semuanya selesai, tarik rem tangan sebesar 200 N
(20 kg, 44 lbs) lima sampai tujuh kali hingga celah drum-ke-
shoe tepat.
Setel kabel rem tangan (penyetelan, lihat “Memeriksa dan
Menyetel Rem Tangan” di Bab 5).
13) Turunkan dongkrak.
14) Pastikan brake drum tidak bergesekan dan pengereman
bekerja dengan baik.
15) Lakukan tes rem (rem kaki dan rem tangan).
(Untuk tes rem, lihat “Tes Pengereman” di Bab 5.)
16) Periksa kebocoran oli.

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Mur shock absorber belakang 45 4.5 32.5
Mur depan leaf spring 80 8.0 58.0
Shackle nut 50 5.0 36.5
Mur U-bolt 80 8.0 58.0
Baut kabel rem tangan 9.0 0.9 6.5
Mur brake back plate 25 2.5 18.0
Brake pipe flare nut 16 1.6 11.5
Mur cap kabel rem tangan 9.0 0.9 6.5
Mur propeller shaft 50 5.0 36.5
Mur roda 85 8.5 61.5
SUSPENSI BELAKANG 3E-21

Material Service
Recommended SUZUKI product
Material Penggunaan
(Nomoar Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE (A) • Oil seal axle shaft
(99000-25010)
Water tight SUZUKI SEALING COMPOUND 366E • Joint seam axle housing
sealant (99000-31090)
Minyak rem DOT 3 atau SEA J1703 • Tangki reservoir
Sealant Lihat “Penggantian Oli Differential Bela- • Joint seam differential dan axle housing
Oli kang” di Bab 7F. • Differential (axle housing belakang)

Special Tool

09942-15511 09943-17912 09913-50121 09913-85210


Sliding hammer Brake drum remover Oil seal remover Oil seal installer
RODA DAN BAN 3F-1

BAB 3F

RODA DAN BAN


CATATAN:
Komponen pengencangan pada bagian roda sangat penting artinya yang dapat mempengaruhi kerja
komponen roda dan sistim lainnya, dan/atau mengabaikan bagian ini dapat menimbulkan biaya per-
baikan yang besar. Jika perlu, penggantiannya harus dengan nomor part atau dengan kualitas yang
sama. Perhatikan pula spesifikasi momen untuk keawetan seluruh komponen.
Pengelasan di bagian ini tidak dianjurkan, karena dapat merusak dan menurunkan kwalitas metal.

DAFTAR ISI 3F
Uraian Umum................................................... 3F-2 Roda dan Ban ............................................... 3F-5
Ban ................................................................ 3F-2 Mencocokkan Ban dan Roda (Kendaraan
Roda.............................................................. 3F-2 dengan Velg Baja)..................................... 3F-5
Mengganti Ban .............................................. 3F-2 Tekanan Ban............................................. 3F-5
Mengganti Roda ............................................ 3F-3 Plakat Ban................................................. 3F-6
Mur dan Baut Stud Roda Metrik .................... 3F-3 Rotasi Ban................................................. 3F-6
Diagnosa .......................................................... 3F-4 Perawatan ........................................................ 3F-7
Tabel Diagnosa ............................................. 3F-4 Melepas dan Memasang Roda ..................... 3F-7
Balancing Roda ............................................. 3F-4 Melepas dan Memasang Ban ....................... 3F-7
Perawatan dan Penyetelan Ringan................ 3F-5 Perbaikan Ban........................................... 3F-8
Spesifikasi Momen Pengencangan ............... 3F-8
3F-2 RODA DAN BAN

Uraian Umum
Ban
Kendaraan ini menggunakan ban ukuran 185/80 R14, 185 R14C atau 195/65 R15 jenis tubeless, hal ini
dirancang untuk kenyamanan pemakaian dengan beban penuh pada kecepatan tinggi dengan tekanan angin
ban sesuai spesifikasi.
Tekanan ban yang sesuai spesifikasi dan kebiasaan berkendara sangat mempengaruhi keawetan ban. Beban
berat, kecepatan tinggi dan pengereman yang tiba-tiba mempercepat kerusakan ban.

Roda
Standar perlengkapan roda menurut bahan yang digunakan adalah baja 14 x 5J atau 14 x 51/2J

Mengganti Ban
Bila ban perlu diganti, ganti dengan ban yang sesuai dengan spesifikasi, keterangan mengenai ban dan ukuran
tekanan angin ban terdapat pada plakat. Penggunaan ban yang tidak sesuai spesifikasi kemungkinan akan
berefek pada pengendaraan, handling, kalibrasi speedometer/odometer serta berubahnya ground clearance.

CATATAN:
Jangan menggunakan jenis dan ukuran ban yang berbeda, hal ini akan menyulitkan pengemudian
dan dapat menimbulkan bahaya.
Lakukan penggantian kedua ban pada axle yang sama, jika hanya satu ban yang akan diganti, pasangkan den-
gan ban yang paling bagus kembangnya, untuk keseimbangan saat pengereman.

Ukuran tekanan angin ban biasanya dinyatakan dengan


kilopascal ( kPa ), pada plakat biasanya ditulis dua satuan yaitu
kPa dan psi, Gunakan alat pengukur tekanan ban saat
menambah tekanan angin.
Konversi
: 1 psi = 6.895 kPa
: 1 kgf/cm2 = 98.066 kPa
RODA DAN BAN 3F-3

Mengganti Roda
Roda harus diganti bila kondisinya penyok/lingkarannya tidak
bulat dan ada kebocoran udara pada bagian yang dilas atau
lubang bautnya membesar serta berkarat.
Roda dengan lingkaran yang tidak bulat/rata dapat menimbulkan
getaran.
Penggantian roda harus disesuaikan dengan ukuran beban,
diameter, lebar velg, konfigurasi mounting dan off-set aslinya. .
Roda dengan ukuran tidak sesuai ketentuan dapat
mempengaruhi keawetan bearing, pendingin rem, kalibrasi
speedometer/odometer, jarak bodi/chasis dengan permukaan
jalan.
Untuk mengukur run-out roda, gunakan dial indicator yang aku-
rat. Pengukuran ban dapat dilakukan dengan ban terpasang atau
dilepas.
Ukur lateral runout dan radial runout pada sisi dalam dan sisi luar
rim.
Atau hasil pengukuran run-out tidak sesuai spesifikasi dan tidak
dapat dibalancing lagi, roda/ban harus diganti..
Batas lateral runout “a” : 1.20 mm (0.047 in.)
Batas radial runout “b” : 0.70 mm (0.027 in.)

Mur dan Baut Stud Roda Metrik


Semua mur dan baut stud roda menggunakan jenis metrik
(ukuran M12 x P1.25).
3F-4 RODA DAN BAN

Diagnosa
Tabel Diagnosa
Lihat Bab 3 “Tabel Diagnosa”.

Balancing Roda
Ada 2 jenis Balancing Roda : Statis dan Dinamis.
Balancing statis, seperti pada gambar, adalah penyebaran beban
secara merata ke seluruh bagian roda. Roda yang tidak balance
secara statis menyebabkan guncangan yang disebut tramp. Hal
ini sering menyebabkan keausan ban.
1. Heavy spot roda tramp [A] : Sebelum perbaikan
2. Balance weights addition point [B] : Perbaikan beban
3. C/L spindle

Balance Dinamis, seperti pada gambar, adalah penyebaran yang


merata di semua garis tengah roda sehingga ketika ban berputar
tidak ada kecenderungan ban untuk goyang.
Roda yang tidak balance dinamis dapat menyebabkan kendaraan
goyang.
1. Heavy spot roda shimmy [C] : Sebelum perbaikan
2. Balance weights addition point [D] : Perbaikan beban
3. C/L of spindle

Prosedur Umum Balancing


Kotoran, batu, lumpur dll. di bagian ban dan velg harus dibersihkan terlebih dahulu.

PERINGATAN:
Batu atau kotoran lain yang terdapat di bagian kembang harus dibersihkan terlebih dahulu untuk
menghindari bahaya saat ban berputar dan agar hasil balancing lebih akurat.
Periksa ban dari kerusakan, kemudian lakukan balancing sesuai rekomendasi/petunjuknya.

Off-vehicle Balancing
Alat Off-Vehicle Balance sistim elektronik memiliki akurasi yang lebih baik dibanding On-Vehicle Balance,
disamping lebih mudah menggunakannya, juga dapat membalance secara dinamis, akurasinya mencapai 1/8
ons.

On-vehicle Balancing
Balancing roda dengan alat On-Vehicle Balance terdapat bermacam-macam cara tergantung dari pabrik yang
mengeluarkan alat tersebut. Ikuti petunjuk/manual untuk penggunaannya.
RODA DAN BAN 3F-5

Perawatan dan Penyetelan Ringan


Roda dan Ban
Perbaikan roda dengan las, pemanasan, atau diketok tidak dianjurkan. Semua roda yang rusak harus diganti.

Stud
Jika stud patah, lihat Bab 3E (belakang) atau Bab 3D (depan) untuk Catatan dan prosedur penggantian.

Mencocokkan Ban dan Roda (Kendaraan dengan


Velg Baja)

Ban dan roda sudah terpasang dengan benar di pabrik.


Artinya bagian keras radial ban atau “high spot”, sudah tepat den-
gan tanda radius kecil atau “low spot” roda.
Hal ini dimaksudkan untuk kenyamanan pengendaraan.
“High spot” ban aslinya ditandai oleh titik cat (1) di bagian luar
ban.
“Low spot” roda aslinya ditandai oleh titik cat (2) di bagian velg.
Tanda pada velg (2) harus dicocokkan/diluruskan dengan tanda
pada ban (1) seperti pada gambar.
Jika ban harus dilepas dari roda, saat pemasangannya, tanda
pada ban dan roda harus lurus/cocok. Jika tanda cat pada ban (1)
tidak ada, buat garis ban dan roda sebelum pemasangan, dan
pasang keduanya dengan tanda pada posisi yang sama.

Tekanan Ban
Tekanan ban akan berpengaruh pada pengendaraan yang stabil, nyaman, dan keawetan ban.
Pemeriksaan tekanan ban dilakukan saat ban dingin ( setelah 3 jam atau lebih) harus dilakukan setiap bulan
secara berkala dengan memperhatikan spesifikasi pada plakat yang ada pada sisi panel instrumen
Selama pengendaraan, adalah hal yang normal jika ban menjadi panas, jangan mengurangi tekanan ban saat
panas, karena akan sangat berkurang lagi saat ban kembali dingin.
Tekanan ban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan:
• Setir keras
• Ban meledak.
• keausan ban di bagian tengah.
Tekanan ban yang berbeda antar kiri dan kanan dapat menyebabkan:
• Pengereman tidak normal.
• Setir menarik ke samping.
• Pengendalian tidak nyaman
• Percepatan tidak normal.
Tutup pentil harus dipasang untuk menjaga masuknya debu dan air.
Tekanan ban yang terlalu rendah dapat menyebabkan:
• Ban berbunyi saat belok.
• Setir keras.
• Keausan ban di bagian ujung kembang.
• Velg ban patah.
• Kawat ban putus.
• Ban panas.
• Pengendalian tidak nyaman.
• Bahan bakar boros.
3F-6 RODA DAN BAN

Plakat Ban
Plakat ban terdapat di ujung instrumen panel sisi pengemudi
yang berisikan seluruh informasi mengenai ban (beban maksi-
mum, ukuran dan tekanan ban yang diperbolehkan).

Rotasi Ban

Agar keausan merata, rotasi ban secara berkala seperti pada


gambar.
[A] : rotasi 5-ban
[B] : rotasi 4-ban
1. Depan
RODA DAN BAN 3F-7

Perawatan
Melepas dan Memasang Roda
Melepas

1) Kendurkan mur roda ± 180° (separuh putaran).


2) Naikkan kendaraan ke atas lift.
3) Lepas roda.

CATATAN:
Jangan gunakan pemanasan untuk mengendurkan roda
karena akan mengurangi keawetan roda dan merusak
bearing roda .

Memasang

Mur roda harus dikencangkan sesuai urutannya dan sesuai


spesifikasi momen untuk menghindari roda, drum rem atau disc
bengkok seperti pada gambar.

CATATAN:
Sebelum memasang roda, lepas karat pada permukaan
dudukan roda dan drum rem atau permukaan dudukan
disc dengan cara digosok atau menggunakan kawat besi.
Jika pemasangan roda tidak memperhatikan kebersihan
di bagian ini, dapat menyebabkan kendurnya mur, yang
memungkinkan lepasnya roda saat berjalan.
Momen pengencangan
Mur roda (a) : 100 N·m (10.0 kg-m, 72.5 lb-ft)

Melepas dan Memasang Ban


Untuk menghindari kerusakan pada ban, pekerjaan ini harus
menggunakan peralatan khusus, .
Sebelum melepas dan memasang ban dari velg, bersihkan per-
mukaaan velg dan lumasi bagian yang besentuhan dengan ban
dengan pelumas khusus.
Setelah selesai memasang ban, pompa ban sesuai spesifikasi.

PERINGATAN:
Untuk mencegah bahaya, jangan berdiri di atas ban saat
dipompa, dan sesuaikan tekanan ban sesuai spesifikasi /
jangan melebihi 240 kPa (35 psi).

Pasang pentil dan sesuai tekanan ban.


3F-8 RODA DAN BAN

Perbaikan Ban
Banyak cara dan bahan yang digunakan untuk memperbaiki ban.
Tidak semua jenis ban dilengkapi informasi mengenai cara dan
kapan ban harus diperbaiki.
Untuk melakukan perbaikan, mintalah cara perbaikan ke pabrik
ban tersebut.

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Mur roda 85 8.5 61.5
PROPELLER SHAFT 4B-1

BAB 4B

PROPELLER SHAFT

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................4B-1 Perawatan Kendaraan ....................................4B-2
Propeller Shaft ..............................................4B-1 Propeller Shaft .............................................. 4B-2
Diagnosa ..........................................................4B-1 Memeriksa Kendaraan.................................. 4B-2
Diagnosa Propeller Shaft ..............................4B-1 Melepas dan Memasang Propeller Shaft...... 4B-3
Memeriksa Propeller Shaft Joint ...................4B-2 Memeriksa Propeller Shaft............................ 4B-4
Spesifikasi Momen Pengencangan ...............4B-4

4B
Uraian Umum
Propeller Shaft
Universal joint tidak membutuhkan perawatan. Pada propeller shaft sudah terdapat pelumas, propeller shaft ini
tidak dapat ditambah pelumas. Universal joint harus diganti jika bunyi atau aus.
Propeller shaft sudah dalam kondisi balance. Perbaiki dengan hati-hati sehingga balance dapat terjaga dengan
baik.

Diagnosa
Diagnosa Propeller Shaft
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
• Baut universal joint kendur Kencangkan baut universal joint.
Bunyi tidak normal • Spider bearing aus atau lengket Ganti propeller shaft.
• Spider aus Ganti propeller shaft.
Getaran • Propeller shaft berubah bentuk Ganti
4B-2 PROPELLER SHAFT

Memeriksa Propeller Shaft Joint


Periksa keausan universal joint jika dari analisa sebagai
penyebab bunyi. Periksa gerakan cross spider di yoke dan ganti
propeller shaft dengan yang baru jika rusak.
Bunyi dari universal joint dapat dibedakan dengan mudah dari
bunyi yang lain sebab bunyi tersebut akan muncul berkaitan den-
gan kecepatan kendaraan. Bunyi akan muncul pada saat ken-
daraan mulai berjalan atau saat berkendara.

Perawatan Kendaraan
Propeller Shaft

1. Propeller shaft 3. Propeller shaft but


2. Propeller Shaft Bolt Tightening torque
50 N.m (5.0 kg.m, 36.5 lb.ft)

Memeriksa Kendaraan
• Periksa baut propeller shaft dari kemungkinan kendur. Jika
ada yang kendur, kencangkan sesuai spesifikasi.
• Periksa propeller shaft joints dari kemungkinan aus, bunyi
dan rusak. Jika ada, ganti.
PROPELLER SHAFT 4B-3

Melepas dan Memasang Propeller Shaft


Melepas
1) Naikkan kendaraan ke atas lift.
2) Sebelum melepas propeller shaft, berikan tanda (1) pada
propeller shaft flange yoke (3) dan companion flange (2) dif-
ferential belakang seperti pada gambar.
3) Kendurkan baut propeller shaft di ujung depan dan bela-
kang, dan lepas propeller shaft assy.

PERHATIAN:
• Jangan sampai merusak oil seal extension case trans-
mission untuk menghindari kebocoran oli, lepas pro-
peller shaft dengan hati-hati.
• Jangan sampai ada benda asing yang masuk ke trans-
missi, berikan tutup di bagian ujung belakang exten-
sion housing oil seal.

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, pasang propeller shaft dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
• Saat memasang propeller shaft ke rear differential, tepatkan
tandanya (1).
Jika tidak, dapat menimbulkan getaran saat berkendara.
• Berikan oil di bagian sliding yoke
• Kencangkan baut-baut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut-baut propeller shaft (a) : 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 Ib-ft)
4B-4 PROPELLER SHAFT

Memeriksa Propeller Shaft


• Periksa propeller shaft dan flange yoke dari kerusakan.
• Periksa run-out propeller shaft.
Jika ada kerusakan atau run-out shaft melebihi batas, ganti.
Batas run-out propeller shaft : 1.0 mm (0.039 in.)

• Periksa putaran universal joint ke semua arah.

1. Sisi transmisi
2. Sisi differential

Spesifikasi Momen Pengencangan

Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut propeller shaft 50 5.0 36.5
REM 5-1

BAB 5
6F1
6F2
REM 6G
6H
6K
CATATAN:
Pengencangan di bagian rem sangat penting artinya dan dapat mempengaruhi kinerja komponen dan 7A
sistim penting lainnya, dan/atau mengabaikannya dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar. 7A1
Penggantian harus dilakukan dengan nomor part atau dengan kualitas yang sama. Perhatikan momen 7B1
pengencangan saat pemasangan untuk keawetan komponen. Pengelasan tidak diperkenankan di 7C1
bagian ini, karena dapat berakibat pada kerusakan dan melunakkan sifat metalnya.
7D
7E
7F
DAFTAR ISI
8A
Uraian Umum.................................................... 5-2 Memeriksa Master Cylinder Assy. ............... 5-21 8B
Diagnosa ........................................................... 5-3 Melepas dan Memasang Brake Booster...... 5-21
Melepas dan Memasang BPV (Blend 8C
Tes Pengereman............................................ 5-3
Kebocoran Minyak Rem ................................. 5-3 Proportioning Valve) .................................... 5-24
Minyak Rem Yang Tidak Standar atau Memeriksa BPV (Blend Proportioning Valve) 5-24 5
Terkontaminasi............................................... 5-3 Lokasi Komponen Pedal Rem dan Bracket . 5-25
Tabel Diagnosa .............................................. 5-4 Melepas dan Memasang Pedal Rem 9
dan Bracket.................................................. 5-26
Pemeriksaan dan Penyetelan.......................... 5-6
Melepas dan Memasang Switch Lampu Rem 5-27
Bleeding Sistim Rem ...................................... 5-6 Lokasi Komponen Rem Depan .................... 5-28 10
Memeriksa Tinggi Bebas Pedal Rem ............. 5-8 Melepas dan Memasang Disc 10A
Memeriksa dan Menyetel Switch Lampu Rem 5-8 Brake Pad Depan......................................... 5-29
Memeriksa Ayunan Pedal .............................. 5-9 10B
Memeriksa Disc Brake Pad Depan .............. 5-30
Memeriksa Play Pedal Rem ........................... 5-9 Memeriksa Disc Brake Depan ..................... 5-31
Memeriksa Jumlah Minyak Rem .................. 5-10 Memeriksa Caliper Carrier ........................... 5-32
Memeriksa Selang dan Pipa Rem................ 5-10 Melepas dan Memasang Disc Brake
Memeriksa Master Cylinder.......................... 5-10 Caliper Depan .............................................. 5-32
Memeriksa Disc Brake ................................. 5-11 Memeriksa Disc Brake Caliper Boot Depan. 5-34
Memeriksa Brake Pad .................................. 5-11 Membongkar dan Merakit Disc Brake
Memeriksa Brake Shoe ................................ 5-11 Caliper Depan .............................................. 5-34
Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan ....... 5-12 Melepas dan Memasang Disc Brake Depan 5-38
Menguras Sistim Hidrolik Rem ..................... 5-13 Lokasi Komponen Tromol Rem ................... 5-39
Memeriksa Fungsi Booster .......................... 5-13 Melepas dan Memasang Brake Drum ......... 5-40
Memeriksa Kerapatan Udara ................... 5-13 Memeriksa Komponen Tromol Rem ............ 5-41
Memeriksa fungsi ..................................... 5-14 Melepas dan Memasang Brake Shoe .......... 5-43
Periksa Kerapatan Udara Pada Beban .... 5-14 Melepas dan Memasang Wheel Cylinder .... 5-44
Perawatan Kendaraan.................................... 5-15 Memeriksa Wheel Cylinder .......................... 5-45
Lokasi Komponen Pipa Rem........................ 5-15 Melepas dan Memasang Brake Back Plate . 5-45
Melepas dan Memasang Selang/Pipa Rem . 5-16 Lokasi Komponen Rem Tangan .................. 5-46
Komponen Master Cylinder.......................... 5-17 Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan 5-47
Melepas dan Memasang Reservoir Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan 5-48
Master Cylinder ............................................ 5-17 Spesifikasi Momen Pengencangan .............. 5-50
Melepas dan Memasang Master Material Service.............................................. 5-50
Cylinder Assy. .............................................. 5-19
Special Tool.................................................... 5-51
Membongkar dan Merakit Master
Cylinder Assy. .............................................. 5-20
REM 5-2

Uraian Umum
Saat pedal rem ditekan, terjadi tekanan hidrolik pada master cylinder yang akan menggerakkan piston (dua di
depan dan empat di belakang) .
Blend proportioning valve (BPV) terpasang pada sirkuit antara master cylinder dan rem belakang.
Pada sistim rem ini, disc brake digunakan untuk rem roda depan, tromol rem (leading/trailing shoe) untuk rem
roda belakang.
Sistim rem tangan bekerja secara mekanik. Memberikan gaya pengereman hanya pada roda belakang saja
melalui kabel dan sistim kerja mekanik. Shoe yang sama digunakan untuk pengereman.

1. Brake booster 3. Primary side 5. Blend proportioning valve (BPV)


2. Master cylinder 4. Secondary side 6. Depan
5-3 REM

Diagnosa
Tes Pengereman
Pengetesan harus dilakukan di jalan yang kering, bersih, halus dan rata serta tidak ramai Pengetesan dilakukan
dengan cara menginjak pedal rem perlahan dan keras di semua kecepatan, untuk mengetahui efektifitas dan
kemampuan pengereman.
Kemudikan kendaraan untuk mengetahui apakah kendaraan menarik ke satu sisi dengan atau tanpa pengere-
man. Jika terjadi, periksa tekanan ban, front wheel alignment dan suspensi depan dari kondisi kendur.
Lihat tabel diagnosa untuk penyebab lainnya.

Kebocoran Minyak Rem


Periksa jumlah minyak rem pada master cylinder. Berkurangnya jumlah minyak rem secara perlahan yang di-
sebabkan oleh adanya kebocoran pada sistim. Jika hal ini terjadi, periksa seluruh sistim rem dari kebocoran,
jika terjadi kebocoran kecil saja, harus diperbaiki segera atau komponen yang rusak harus diganti.
Jika jumlah minyak pada reservoir kurang dari minimum, isi kembali dengan minyak rem sesuai spesifikasi.

Minyak rem: Lihat tutup tangki reservoir

PERHATIAN:
Jangan mencampur atau menggunakan minyak rem dengan tipe yang berbeda dengan yang tertera
pada tutup reservoir, karena hal ini dapat mengakibatkan kerusakan.
Jangan menggunakan minyak rem bekas, atau dari kemasan yang sudah terbuka segelnya.

Minyak Rem Yang Tidak Standar atau Terkontaminasi


Minyak rem yang tidak tepat, minyak mineral atau air dapat menyebabkan minyak rem mendidih atau
komponen karet pada sistim hidrolik rusak.
Jika primary piston cup membesar dan komponen karetnya rusak, maka kerusakan dapat diketahui dengan
membesarnya wheel cylinder piston cup pada tromol rem.
Jika terjadi kerusakan pada karet, bongkar komponen hidrolik dan cuci dengan minyak rem sesuai spesifiikasi.
Keringkan dengan udara bertekanan sebelum dipasang untuk mencegah minyak rem keluar dari sistim.
Ganti semua komponen karet pada sistim, termasuk selang-selang. Dan juga, saat bekerja dengan mekanisme
rem, periksa minyak yang terdapat pada kampas. Jika minyak berlebihan, ganti kampas.
Jika kondisi piston seal master cylinder baik, periksa kebocoran atau panas yang berlebihan. Jika kebocoran
tidak ada, keluarkan minyak rem, kuras dan isi dengan minyak baru dan lakukan bleeding pada sistim.
Sistim harus dikuras jika ada keraguan mengenai grade minyak pada sistim atau jika minyak sudah digunakan
sebelumnya atau sudah terkontaminasi.
REM 5-4

Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Rem tidak pakem Ada kebocoran minyak rem Temukan dan perbaiki
Rem overheat Temukan peyebabnya dan perbaiki
Shoe tidak menempel dengan baik pada tromol Perbaiki
rem
Disc brake atau drum lengket dengan oli Bersihkan atau ganti
Brake pad atau kampas lengket dengan oli atau Ganti
basah oleh air
Kampas (pad atau shoe) aus Ganti
Wheel cylinder rusak Perbaiki atau ganti
Caliper assy. rusak Perbaiki atau ganti
Terdapat udara pada sistim Lakukan bleeding
Rem menarik ke satu Kampas pad dan/atau shoe basah atau lengket Ganti
sisi oleh minyak
(rem tidak selaras) Penyetelan celah drum ke shoe tidak tepat Periksa mekanisme auto adusting
(mekanisme auto adjusting tidak bekerja)
Disc dan/atau drum tidak bulat Ganti
Tekanan ban tidak sama Sesuaikan
Wheel cylinder tidak berfungsi Perbaiki atau ganti
Front wheel alignment tidak tepat Setel
Ban tidak sama Gunakan ban yang sama kembang-
nya
Pipa dan selang rem rusak Periksa kerusakan selang dan pipa
rem. Ganti dengan yang baru
Caliper assy. tidak berfungsi Periksa mounting suspensi
Komponen suspensi kendur Periksa mounting suspensi
Caliper kendur Periksa dan kencangkan baut
sesuai spesifikasi.
Noise (bunyi mencicit Kampas depan aus Ganti kampas
saat tidak ada penger- Disc rem terlihat aus Ganti pad
eman)
Ayunan pedal terlalu Sebagian sistim pengereman rusak Periksa sistim rem dan perbaiki jika
dalam (langkah terlalu perlu
besar) Minyak pada reservoir master cylinder kurang Isi reservoir dengan minyak rem
yang tepat
Periksa kebocoran dan udara pada
sistim rem
Periksa lampu peringatan
Bleeding sistim jika perlu
Terdapat udara pada sistim (pedal ngempos) Bleeding sistim.
Sistim rem belakang tidak disetel (mekanisme Perbaiki mekanisme auto adjusting
auto adjusting tidak berfungsi) Setel rem belakang
Brake shoe bengkok Ganti
Brake shoe belakang aus Ganti
5-5 REM

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Rem bergesek (terjadi Piston master cylinder tidak kembali dengan Ganti master cylinder
setelah pedal dilepas) benar
Selang atau pipa rem tersumbat Periksa kerusakan pada selang
atau pipa dan ganti jika perlu
Penyetelan rem belakang tidak sesuai Periksa dan setel sesuai spesi-
fikasi.
Return spring lemah atau patah Ganti
Kabel rem tangan atau linkage lemah Perbaiki atau ganti
Wheel cylinder atau caliper piston lengket Perbaiki
Piston seal caliper aus Ganti piston seal
Pedal bergetar Bearing roda kendur atau rusak Ganti bearing roda
(saat ditekan untuk Steering knuckle atau axle shaft belakang mir- Ganti knuckle atau axle shaft bela-
pengereman) ing kang
Runout disc terlalu besar Periksa, jika tidak sesuai spesifikasi
ganti atau perbaiki
Paralel antara pad dan disc tidak sesuai spesi- Periksa, jika tidak sesuai spesifikasi
fikasi ganti atau perbaiki
Tromol rem belakang tidak rata Periksa runout
Perbaiki atau ganti drum jika perlu
Pengereman bunyi Brake shoe licin atau ada benda menempel Perbaiki atau ganti brake shoe
Brake shoe aus atau miringn Ganti kampas (atau pad).
Front wheel bearing kendur Ganti wheel bearing.
Backing plate miring atau baut kendur Ganti atau kencangkan baut
Disc brake aus Ganti pad
Lampu rem hidup set- Rem tangan diaktifkan Lepas rem tangan dan periksa apa-
elah mesin hidup kah lampu rem mati
Minyak rem kurang Tambahkan
Ada kebocoran minyak rem Periksa kebocoran, perbaiki dan
tambahkan minyak rem
Sirkuit lampu rem rusak Perbaiki sirkuit
Lampu rem tangan Ada kebocoran minyak rem Periksa kebocoran, perbaiki dan
menyala saat rem diin- tambahkan minyak rem
jak Minyak rem kurang Tambahkan
Lampu rem tidak men- Sirkuit lampu rem rusak Ganti bohlam atau perbaiki sirkuit
yala saat rem tangan
ditarik
REM 5-6

Pemeriksaan dan Penyetelan


Bleeding Sistim Rem

PERHATIAN:
Minyak rem dapat merusak cat. Jika terkena permukaan
cat, bersihkan segera.

Lakukan bleeding jika perlu untuk melepas udara yang masuk ke


dalam saluran hidrolik rem.
Saluran hidrolik pada sistim rem terdiri dari dua saluran, satu
untuk rem depan dan lainnya untuk rem belakang. Lakukan
bleeding jika perlu pada rem bagian kanan dan kiri depan dan
rem kiri belakang (3 tempat).
Lakukan bleeding pada sistim rem sesuai prosedur ketika sirkuit
3 dilepas. Saat pipa atau selang rem dilepas, lakukan bleeding
1 4
pada kedua ujung pipa atau selang. Ketika bagian joint master
cylinder atau joint lain antara master cylinder dan masing-masing
rem dilepas, sistim hidrolik rem harus dibleeding di bagian kanan
7 dan kiri depan dan kiri belakang (3 tempat).

CATATAN:
2 Lakukan bleeding dimulai dari wheel cylinder yang ter-
5 6 jauh dari master cylinder.
1. Master cylinder 5. Caliper kiri depan
2. Blend proportioning valve 6. Wheel cylinder kiri belakang
3. Caliper rem kanan depan 7. Depan
4. Wheel cylinder kanan belakang •: Titik bleeding

1) Isi reservoir master cylinder dengan minyak rem dan isi 1 1/2
bagian selama proses bleeding.

2) Lepas bleeder plug cap (1).


Pasang vinyl tube (2) ke bleeder plug wheel cylinder, dan
pasang ujung lainnya ke container (3).
5-7 REM

3) Tekan pedal rem beberapa kali, dan sambil menekan pedal,


kendurkan bleeder plug sekitar 1/3 hingga 1/2 putaran.

4) Saat tekanan minyak pada cylinder hampir kosong, ken-


cangkan bleeder plug.
5) Ulangi langkah ini hingga tidak ada gelembung udara pada
saluran hidrolik.

6) Jika sudah tidak ada lagi gelembung, sambil menekan


pedal, kencangkan bleeder plug.
Momen pengencangan
Bleeder plug depan: 8.0 N·m (0.8 kg-m, 6.0 lb-ft)
Bleeder plug belakang: 8.0 N·m (0.8 kg-m, 6.0 lb-ft)
7) Kemudian pasang bleeder plug cap.
8) Setelah selesai melakukan bleeding, berikan tekanan min-
yak pada pipa saluran dan periksa saluran.

9) Isi kembali reservoir dengan minyak rem sesuai spesifikasi.


10) Periksa pedal rem dari “ngempos”. Jika ada, ulangi lagi
prosedur bleeding.
REM 5-8

Memeriksa Tinggi Bebas Pedal Rem


Buka karpet dan periksa tinggi pedal rem.
Jika tidak sesuai spesifikasi, periksa dan setel hal-hal berikut.
Tinggi pedal rem
“a” dari lantai dan dash panel (tanpa sealer):
287 mm (11.3 in.)
• Periksa pedal rem dari bengkok.
• Periksa booster apakah sudah terpasang dengan benar.
• Periksa posisi switch lampu rem sesuai prosedur “Memer-
iksa dan Menyetel Switch Lampu Rem” di bawah ini.
• Periksa ukuran antara permukaan dudukan booster dan
bagian tengah lubang clevis pin sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Brake Booster”.

Memeriksa dan Menyetel Switch Lampu Rem


Memeriksa

1) Periksa celah switch “a” antara pedal rem dan bodi switch
lampu rem.
Celah “a”: 0.5 – 1.5 mm (0.02 – 0.06 in.)
2) Periksa juga fungsi switch lampu rem.

Menyetel
Jika celah antara pedal rem dan bodi switch lampu rem tidak
sesuai spesifikasi, pasang kembali switch lampu rem ke bracket
sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Switch Lampu Rem”.
Celah disetel secara otomatis sesuai spesifikasi saat dipasang
kembali. Jika celah tidak optimal, ganti switch dengan yang baru.
5-9 REM

Memeriksa Ayunan Pedal


1) Buka karpet dan hidupkan mesin.
2) Tekan pedal beberapa kali.
3) Tekan pedal rem sekitar 300 N (30 kg, 66 lbs), ukur celah
pedal ke silencer (1) “a”.
4) Jika celah “a” kurang dari spesifikasi, kemungkinan besar
terjadi keausan yang berlebihan pada brake shoe belakang
atau ada udara pada saluran.
Jika celah “a” kurang dari spesifikasi meski brake shoe telah
diganti dan telah dilakukan bleeding pada sistim, kemungki-
nan lain akan tetapi jarang terjadi adalah brake shoe
adjuster belakang tidak berfungsi atau panjang booster push
rod tidak tepat.
– Lakukan bleeding sistim lihat “Bleeding Sistim Rem”.
– Lepas tromol rem untuk memeriksa penyetelan.
Jika rusak, perbaiki atau ganti.
Celah antara pedal rem dan corner (lantai dan dash panel
silencer) “a”: Lebih dari 185 mm (7.28 in.)

Memeriksa Play Pedal Rem


Play pedal harus sesuai spesifikasi. Jika tidak sesuai spesifikasi,
periksa switch lampu rem untuk posisi pemasangan dan setel jika
perlu.
Periksa juga baut pedal shaft dan pemasangan master cylinder
pin dari kendur dan ganti jika rusak.
Play pedal
“a”: 1 – 6 mm (0.04 – 0.23 in.)
REM 5-10

Memeriksa Jumlah Minyak Rem


Gunakan minyak rem dengan jenis seperti tertera pada tutup res-
ervoir atau seperti yang dianjurkan pada buku petunjuk.
Jangan menggunakan minyak rem dengan jenis yang berbeda.
Jumlah minyak rem harus diantara tanda MIN dan MAX pada res-
ervoir.
Jika lampu rem menyala saat dikendarai, tambahkan minyak rem
hingga tanda MAX.
Jika minyak berkurang dengan cepat, periksa sistim rem dari
kebocoran.
Perbaiki titik kebocoran dan isi kembali sesuai spesifikasi.

PERHATIAN:
Jangan menggunakan minyak shock absorber atau min-
yak lainnya yang mengandung mineral. Jangan meng-
gunakan penampung yang telah digunakan oleh minyak
mineral atau basah.
Minyak mineral dapat menyebabkan komponen karet
pada pada sistim hidrolik rem mengembang atau rusak
dan air yang tercampur dapat mendidih. Tutup rapat tem-
pat minyak rem, untuk menghindari kontaminasi.

Memeriksa Selang dan Pipa Rem


Selang rem harus diperiksa dari kerusakan, retak, bocor dan
panas.
Lampu dan kaca mungkin diperlukan dalam pemeriksaan ini. Jika
ditemukan kerusakan pada selang rem, ganti.
Periksa pipa dari kerusakan, retak, bengkok dan karat. Jika ada,
ganti.

Memeriksa Master Cylinder


Periksa master cylinder dan tangki reservoir dari retak, rusak dan
bocor. Jika ada, perbaiki atau ganti
5-11 REM

Memeriksa Disc Brake


Lihat “Memeriksa Disc Brake Pad Depan” untuk prosedur
pemeriksaan.

Memeriksa Brake Pad


Periksa kampas pad secara berkala sesuai jadwal perawatan
saat ban dilepas (untuk rotasi ban atau perbaikan lain).
Periksa lubang caliper rem dan periksa ketebalan kampas (1)
masing-masing pad.
Jika salah satu pad mencapai batas keausan, semua kampas
harus diganti secara bersamaan.
Ketebalan “a”
Limit: 2.0 mm (0.08 in.)

Memeriksa Brake Shoe


Brake shoe harus diperiksa secara berkala. Pemeriksaan harus
dilakukan pada hal-hal berikut, setelah pemeriksaan travel pedal
(celah pedal ke silencer) rem.
Keausan brake shoe dapat diperiksa sebagai berikut.
1) Lepas tromol rem sesuai prosedur “Melepas dan Memasang
Tromol Rem”.
2) Periksa brake shoe dari aus. Jika keausan salah satu brake
shoe mencapai batas, semua shoe harus diganti secara ber-
samaan.

PERHATIAN:
Jangan mengamplas kampas, Serbuk kasarnya dapat
“f”
menempel pada kampas dan merusak tromol. Jika perlu
perbaikan, ganti dengan yang baru

Ketebalan “f”
Limit: Lihat “Memeriksa Komponen Tromol Rem”.
REM 5-12

Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan


Memeriksa

Tahan bagian tengah tuas rem tangan dan tarik ke atas dengan
gaya sebesar 200 N (20 kg, 44 lbs) force.
Seperti pada gambar, hitung jumlah takik saat ditarik penuh ke
atas, jumlah takik harus diantara 5 hingga 7.
Periksa juga kedua ban kiri dan kanan apakah sudah terkunci
dengan baik.
Untuk menghitung dengan mudah, dengarkan bunyi “klik” pada
saat menarik tuas rem tangan tanpa menekan tombolnya.
Satu suara klik berarti satu takik.
Jika jumlah takik tidak sesuai spesifikasi, setel kabel dengan
melihat prosedur penyetelan agar sesuai spesifikasi.

CATATAN:
Periksa gigi masing-masing takik dari kerusakan atau
aus. Jika ada yang rusak atau aus, ganti tuas rem tangan.

Menyetel

CATATAN:
Pastikan kondisi berikut ini sebelum menyetel kabel.
• Tidak ada udara pada sistim rem.
• Travel pedal sudah tepat.
• Tekan pedal rem beberapa kali dengan beban sebesar
300 N (30 kg, 66 lbs).
• Tarik tuas rem tangan dengan gaya sebesar 200 N (20
kg, 44 lbs).
JIka kabel rem tangan diganti dengan yang baru, tarik
tuas ke atas beberapa kali dengan gaya sebesar 500 N
(50 kg, 110 lbs).
• Keausan brake shoe belakang tidak melebihi limit, dan
mekanisme self adjusting bekerja dengan baik.
• Jika langkah tuas tuas rem tangan tidak sesuai spesi-
fikasi, kendurkan adjusting nut (1) sejauh mungkin dari
ujung baut. Kemudian tekan pedal rem berulang-ulang
dengan beban sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs) hingga
suara ‘klik’ adjuster actuator tidak terdengar dari drum
brake.

Setelah kondisi tersebut di atas tercapai, setel langkah tuas rem


tangan dengan mengendurkan atau mengencangkan murnya.

PERHATIAN:
Periksa tromol rem dari gesekan setelah penyetelan.
Langkah rem tangan
Tuas ditarik ke atas dengan gaya 200 N (20 kg, 44 lbs).):
5 hingga 7 takik.
5-13 REM

Menguras Sistim Hidrolik Rem


Kuras seluruh sistim dengan minyak rem yang bersih saat
memasang komponen baru pada sistim hidrolik
Penggantian minyak rem secara berkala juga dianjurkan.

Memeriksa Fungsi Booster


Ada dua cara pemeriksaan, dengan dan tanpa tester.
Biasanya, pemeriksaan dilakukan tanpa menggunakan tester

CATATAN:
Untuk pemeriksaan ini, pastikan tidak ada udara pada
saluran hidrolik.

Memeriksa Kerapatan Udara


1) Hidupkan mesin.
2) Matikan mesin setelah 1 hingga 2 menit.

3) Tekan pedal rem beberapa kali dengan beban yang sama


pada pengereman normal dan perhatikan travel pedal.
1. Pertama
2. Kedua
3. Ketiga

4) Jika travel pedal tidak berubah, maka tidak terjadi kerapatan


udara.

CATATAN:
Jika rusak, periksa saluran vacuum dan sealing part, dan
ganti jika ada kerusakan komponen.
Jika sudah selesai, ulangi seluruh tes.

1. Pertama, kedua dan ketiga


REM 5-14

Memeriksa fungsi

1) Matikan mesin, tekan pedal rem beberapa kali dengan


beban yang sama dan pastikan travel pedal tidak berubah.

2) Hidupkan mesin sambil menekan pedal rem. Jika travel


pedal bertambah seperti pada gambar, berarti fungsinya
baik. Tetapi, jika tidak ada perubahan travel pedal, artinya
pedal rem tidak berfungsi dengan baik.

Periksa Kerapatan Udara Pada Beban

1) Hidupkan mesin, tekan pedal rem kemudian matikan mesin,


sambil menahan pedal rem.
1. Tahan

2) Tahan pedal rem selama 30 detik. Jika tinggi pedal tidak


berubah, berarti kondisinya baik. Tetapi jika tinggi pedal
berubah, menunjukkan kondisinya tidak baik.
1. Tahan
T. 30 detik
5-15 REM

Perawatan Kendaraan
PERHATIAN:
• Lumasi komponen karet dengan minyak rem yang bersih/baru untuk memudahkan pemasangan.
• Jangan melumasi komponen rem dengan pelumas lain karena dapat merusak komponen karet.
• Jika komponen hidrolik dilepas atau saluran rem dilepas, lakukan bleeding sistim rem.
• Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak dilumasi.
• Minyak rem jangan sampai tertumpah di atas permukaan cat, hal ini dapat merusak permukaan cat.

Lokasi Komponen Pipa Rem

1. Dari master cylinder primary ke BPV 9. Mur booster Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prosedur

2. Dari master cylinder secondary ke BPV 10. Gasket 9 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft)

3. Dari BPV ke rem kiri depan 11. BPV (Blend proportioning valve) 4.5 N·m (0.45 kg-m, 3.5 lb-ft)

4. Dari BPV ke rem kanan depan 12. Baut BPV 15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)

5. Dari BPV ke rem kanan belakang 13. Baut bracket BPV 16 N·m (1.6 kg-m, 11.6 lb-ft)

6. Dari rem kanan belakang ke rem kiri 14. Baut clamp pipa rem Jangan digunakan kembali.
belakang
7. Master cylinder 15. Mur master cylinder
8. Brake hose belakang 16. Brake pipe flare nut
REM 5-16

Melepas dan Memasang Selang/Pipa Rem


Melepas
1) Angkat dan ganjal kendaraan dengan baik. Lepas ban dan
roda sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Roda” di
bab 3F.
2) Bersihkan kotoran dan benda lainnya dari kedua ujung flexi-
ble hose dan ujung fitting pipa.
3) Kuras minyak rem dari reservoir.

PERHATIAN:
Minyak rem jangan sampai tertumpah ke permukaan cat,
permukaan cat dapat rusak karenanya, bilas segera den-
gan air dan lap hingga benar-benar bersih.

4) Lepas flexible hose atau pipa rem.

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas flexible hose rem, perhati-
kan hal-hal berikut.

PERHATIAN:
Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat pengencangan
baut, jika terpuntir pasang kembali dengan hati-hati.

• Pasang selang rem dengan baik, pastikan tidak ada kesala-


han pada pemasangan metal fitting (1) selang yang ter-
hubung ke bracket (2) pada bodi kendaraan.
• Pasang E-ring (3) dengan baik, pastikan tidak menonjol dari
ujung bracket (2).
Setelah memasang E-ring (3), periksa apakah ujung ring
tidak putus dan tidak ada celah antara metal fitting dengan
bracket ujung selang.
• Setir pada posisi lurus dan flexible hose tidak terpuntir atau
terjepit.
• Periksa flexible hose tidak tersangkut komponen suspensi
lainnya, saat diputar penuh ke kiri dan kanan. Jika ada per-
baiki.
• Isi dan jaga jumlah minyak pada reservoir.
• Bleeding sistim rem. Lihat “Bleeding Sistim Rem”.
• Lakukan tes rem dan periksa kebocoran minyak.
5-17 REM

Komponen Master Cylinder

2 (a)

9 (b)

3 3

4 5 6

1. Reservoir 5. Secondary piston assy 9. Mur master cylinder


Berikan minyak rem ke permukaan yang bergesekan.

2. Baut reservoir 6. Primary piston assy 2.5 N·m (0.25 kg-m, 2.0 lb-ft)
: Berikan minyak rem ke permukaan yang bergesekan.
: Berikan sedikit silicon grease (juga pada spare part) ke
permukaan yang menempel antara rod seal dan primary
piston.
3. Grommet 7. Piston guide 15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)
: Berikan minyak rem. : Berikan sedikit rubber grease (termasuk spare part) ke
permukaan yang menempel antara O-ring and piston
guide / Secondary cup dan piston guide.
4. Bodi master cylinder 8. Circlip Jangan digunakan kembali
: Berikan minyak rem ke
bagian dalam cylinder.

Melepas dan Memasang Reservoir Master


Cylinder
Melepas
1) Bersihkan bagian luar reservoir.

2) Lepas soket fluid level switch (1).


1 3) Keluarkan minyak dengan penyuntik atau sejenisnya.
REM 5-18

4) Lepas connector reservoir atau bautnya (1).


4 1
5) Lepas reservoir (2) dan grommet (3) dari master cylinder (4).

Memasang

1) Berikan minyak rem pada grommet baru dan pasang grom-


met (2) ke master cylinder (1).
2
CATATAN:
Gunakan selalu grommet baru.

“A”: Minyak rem


1, "A"

2) Pasang reservoir (1) ke master cylinder.


3) kencangkan baut reservoir.
1
Momen pengencangan
Baut reservoir (a): 2.5 N·m (0.25 kg-m, 2.0 lb-ft)
4) Hubungkan connector fluid level sensor (2).
5) Isi reservoir dengan minyak rem sesuai spesifikasi hingga
tanda MAX.
6) Setelah dipasang, keluarkan udara dan periksa kebocoran
minyak rem.
2 (a)
5-19 REM

Melepas dan Memasang Master Cylinder


Assy.
Melepas
1) Bersihkan bagian luar master cylinder.
2) Keluarkan minyak rem dari reservoir.
3) Lepas soket fluid level switch (1) pada reservoir.
1
4) Lepas pipa rem (2) yang terhubung ke master cylinder.

PERHATIAN:
Minyak rem jangan sampai mengenai permukaan cat, jika
ini terjadi bilas dengan air dan bersihkan.

5) Lepas mur master cylinder (3).


6) Lepas master cylinder.

3 2

Memasang

1) Pasang master cylinder ke booster dan kencangkan mur


master cylinder (3) sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
1 Mur master cylinder
(a): 15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 Ib-ft)
2) Pasang pipa rem ke master cylinder dan kencangkan flare
nut (2) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 12.0 Ib-ft)
3) Pasang connector fluid level switch (1) pada reservoir.
4) Isi reservoir dengan minyak rem sesuai spesifikasi hingga
3, (a) 2, (b) tanda MAX.
5) Setelah selesai, bleeding udara dan periksa play pedal rem.
6) Lakukan tes rem dan periksa masing-masing komponen
dari kebocoran.
REM 5-20

Membongkar dan Merakit Master Cylinder


Assy.
Membongkar
1) Lepas circlip dari master cylinder.
2) Lepas komponen bodi master cylinder.

Merakit

PERHATIAN:
• Sebelum merakit, cuci terlebih dahulu komponen den-
gan minyak yang dianjurkan.
• Periksa apakah bagian dalam dinding cylinder, piston
dan cup seal sudah bersih dari debu dan kotoran, dan
hati-hati jangan sampai timbul kerusakan.
• Jangan menjatuhkan komponen, komponen yang ter-
jatuh tidak boleh digunakan kembali.

1) Berikan sedikit rubber grease (termasuk komponen) ke per-


mukaan “a” (piston cup (3) dan piston guide (1)) dan “b” (pis-
ton guide (1) dan O-ring (2)).
2) Berikan sedikit silicon grease (termasuk komponen) ke per-
mukaan “c” (rod seal (4) dan primary piston (5)).
3) Berikan minyak rem ke bagian dalam cylinder (5) dan piston
assy. (secondary piston cup (6) dan primary piston cup (7)).
“A”: Minyak rem
4) Pasang secondary piston assy. baru (6) ke bodi master cyl-
inder (5).
5) Pasang primary piston assy. baru (7) ke master cylinder
assy. (5).
5-21 REM

6) Pasang piston guide (1) dan circlip baru (2).

Memeriksa Master Cylinder Assy.


Memeriksa
1) Periksa semua komponen yang dibongkar dari aus dan
rusak. Jika ada yang rusak, ganti.

PERHATIAN:
• Cuci semua komponen yang dibongkar dengan min-
yak rem.
• Jangan menggunakan kembali piston cup.

2) Periksa lubang screw di master cylinder dari karat.


Jika ada kerusakan, ganti.

PERHATIAN:
Cuci master cylinder dengan minyak rem baru. Jangan
menggunakan kain untuk mengeringkan cylinder agar
fiber tidak menempel pada bagian dalam cylinder.

Melepas dan Memasang Brake Booster

PERHATIAN:
Brake booster tidak dapat dibongkar. Jangan meng-
gunakan booster yang sudah dilepas. Jika booster rusak,
ganti dengan yang baru.

Melepas
1) Lepas master cylinder lihat “Melepas dan Memasang Master
Cylinder Assy”.
2) Lepas tangki washer.
3) Lepas lampu besar kanan.
REM 5-22

4) Lepas vacuum hose rem (1) dari booster rem.


5) Lepas pipa rem (dari master cylinder ke BPV).
1

3 6) Lepas push rod clevis (1) dari pedal rem (2).


1
7) Lepas mur-murnya (3) dan kemudian booster.

PERHATIAN:
Jika menggunakan booster yang telah dilepas, jangan
membongkar booster atau mengendurkan murnya (1)
seperti pada gambar. Jika booster ada yang rusak, ganti
dengan yang baru.

Memasang

CATATAN:
Posisi pemasangan panjang push rod length.
Jika push rod clevis (1) diganti, setel jarak antara permu-
kaan pemasangan booster (tidak termasuk packing) dan
bagian tengah lubang clevis pin sesuai standar “a” dan
kencangkan mur (2) sesuai spesifikasi momen.

Jarak “a” antara bagian tengah lubang pin booster cle-


vis dan permukaan booster
Standar: 115.5 – 116.5 mm (4.547 – 4.586 in.)
Momen pengencangan
Clevis pin lock nut (a): 15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)
1) Kendurkan baut bracket pedal rem .
2) Pasang booster rem dan gasket ke dash panel.
5-23 REM

3) Pasang booster push rod clevis (1) ke pedal arm (2) dengan
1 clevis pin (3) dan clip (4).
“A”: Grease A 99000-25010

3, "A"
4

4) Kencangkan mur-mur booster rem (1) dan kemudian baut


2, (b)
bracket pedal rem (2) sesuai spesifikasi.

PERHATIAN:
Saat mengencangkan mur booster (a) dan baut bracket
pedal rem (b), kencangkan mur (a) terlebih dahulu dan
kemudian bautnya (b).

1, (a)
Momen pengencangan
Mur booster
(a): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prose-
dur
Baut bracket pedal rem
(b): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prose-
dur

5) Hubungkan vacuum hose (1) ke brake booster.


6) Pasang master cylinder lihat “Melepas dan Memasang Mas-
1 ter Cylinder Assy”.
7) Periksa fungsi booster lihat “Memeriksa Fungsi Booster”.
REM 5-24

Melepas dan Memasang BPV (Blend Propor-


tioning Valve)

PERHATIAN:
Jangan membongkar BPV. Hal ini dapat mengurangi
kemampuan kerjanya. Ganti dengan yang baru jika
rusak.

Melepas
1) Bersihkan sekitar BPV dan keluarkan minyak dengan
penyuntik atau sejenisnya.
2) Lepas pipa rem (1) dari BPV (2).
1 3) Lepas baut BPV.
4) Lepas BPV dari bracket.

1 2

Memasang

1) Pasang BPV (1) ke bracket dan kencangkan baut BPV (2)


(b) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut BPV (a): 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)
2) Pasang pipa rem pada BPV dan kencangkan flare nut
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
2, (a)
(b) 1 Baut BPV (a): 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)
Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 12.0 lb-ft)
3) Isi reservoir dengan minyak rem sesuai spesifikasi dan
bleeding sistim rem sesuai prosedur “Bleeding Sistim Rem”.
4) Selesai pemasangan, periksa kebocoran.

Memeriksa BPV (Blend Proportioning Valve)


Memeriksa

Periksa BPV dari retak, rusak dan kebocoran minyak rem.


Jika ada kerusakan, ganti.

1
5-25 REM

Lokasi Komponen Pedal Rem dan Bracket

1. Bracket pedal rem 4. Switch lampu rem 7. Pedal rem


2. Baut pedal rem 5. Pedal bush 8. Pedal pad
: Berikan SUZUKI SUPER GREASE A
(99000-25010) ke permukaan yang
bergeser.
3. Mur pedal rem 6. Pedal shaft spacer 29 N·m (2.9 kg-m, 21.0 lb-ft)
: Berikan SUZUKI SUPER GREASE A
(99000-25010) ke permukaan yang
bergeser
REM 5-26

Melepas dan Memasang Pedal Rem dan


Bracket
Melepas

4 1) Lepas connector switch lampu rem (1).


2) Lepas push rod clevis pin (2) dari pedal rem.
1 3) Lepas mur booster (3) dan baut bracket (4).
4) Lepas bracket pedal rem dengan pedal.

Memasang
1) Pasang bracket pedal rem ke dash panel.
2) Hubungkan push rod clevis (1) ke pedal rem.
“A”: Grease A 99000-25010
3) Kencangkan mur booster (2) dan kemudian mur bracket
3, (b)
pedal (3) sesuai spesifikasi.

PERHATIAN:
Saat mengencangkan mur-mur booster (a) dan baut
4
bracket pedal rem (b), kencangkan mur (a) terlebih
dahulu kemudian kencangkan baut (b).

Momen pengencangan
2, (a) Mur Booster
(a): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prose-
dur
Baut bracket pedal rem
1, "A" (b): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prose-
dur
4) Hubungkan connector switch lampu rem (4).
5) Selesai memasang, periksa play pedal rem dan lakukan tes
pengereman.
5-27 REM

Melepas dan Memasang Switch Lampu Rem


Melepas

1) Lepas connector switch (1).


2) Lepas switch lampu rem (2).

Memasang
2 1) Pasang switch lampu rem (1) sebagai berikut.
1
a) Tekan switch.
b) Putar switch searah jarum jam.
2) Hubungkan connector switch (2).
a 3) Ukur celah “a” antara pedal rem dan bodi switch untuk
memeriksa posisi switch.
b
Celah “a”: 0.5 to 1.5 mm (0.02 – 0.06 in)
4) Periksa juga fungsi switch. Setel atau ganti switch, jika ada
kerusakan.
REM 5-28

Lokasi Komponen Rem Depan

PERHATIAN:
Lumasi komponen sesuai spesifikasi. Jangan menggunakan pelumas lain karena akan merusak
komponen karet. Jika komponen atau selang/pipa dilepas, bleeding sistim rem. Ganti pad satu set.
Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak dilumasi.

1. Baut slide pin 8. Piston 15. Boot set ring


2. Slide pin: 9. Piston seal 38 N·m (3.8 kg-m, 27.5 lb-ft)
Berikan rubber grease ke permukaan : Berikan minyak rem.
yang bergeser.
3. Pin boot 10. Piston boot 8 N·m (0.8 kg-m, 6.0 lb-ft)
: Berikan minyak rem.

4. Caliper rem 11. Brake pad 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

5. Bleeder plug 12. Pad spring 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

6. Caliper carrier 13. Disc brake Jangan digunakan kembali

7. Baut caliper carrier 14. Baut flexible hose


5-29 REM

Melepas dan Memasang Disc Brake Pad


Depan
Melepas

1) Angkat kendaraan dan lepas roda.


2) Lepas baut slide pin (1).

3) Lepas caliper rem (1) dari caliper carrier.

CATATAN:
Gantung caliper yang dilepas dengan pengait (2) atau
sejenisnya untuk mencegah hose tertekuk, terpuntir atau
tertarik. Jangan mengoperasikan pedal rem saat brake
pad dilepas.
4) Lepas brake pad (3) dan pad spring.

Memasang

PERHATIAN:
Perhatikan PERHATIAN di bagian awal “Lokasi
Komponen Rem Depan”.

1) Pasang pad spring (2) dan pad (1).

CATATAN:
Pasang brake pad dengan sensor (3) ke bagian tengah
1
kendaraan.

2
3
REM 5-30

2) Pasang caliper rem (1) dan kencangkan baut-baut slide pin


(2) sesuai spesifikasi.

PERHATIAN:
Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencang-
kan baut hose.
Jika terpuntir, pasang kembali dengan hati-hati.

Momen pengencangan
Baut slide pin (a): 38 N·m (3.8 kg-m, 27.5 lb-ft)

CATATAN:
Pastikan boot (3) tepat pada groove.

3) Kencangkan baut-baut roda depan sesuai spsifikasi.


Momen pengencangan
Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
4) Selesai pemasangan, lakukan tes pengereman.

Memeriksa Disc Brake Pad Depan


Periksa kampas pad (2) dari aus. Jika salah satu pad aus menca-
pai limit, seluruh pad harus diganti secara bersamaan.

PERHATIAN:
Jangan mengamplas pad. Serbuk kasar amplas akan
menempel pada kampas dan dapat merusak disc. Jika
kampas pad perlu perbaikan, ganti dengan yang baru

Ketebalan pad (kampas)


Standar (a): 9.0 mm (0.354 in.)
Limit (b): 1.0 mm (0.04 in.)

CATATAN:
Saat pad dilepas, periksa caliper dari kebocoran. Per-
baiki jika ada kebocoran.
5-31 REM

Memeriksa Disc Brake Depan


1) Lepas caliper, lihat “Melepas dan Memasang Disc Brake
Pad Depan”.
2) Periksa permukaan disc dari goresan. Jika goresan pada
permukaan disc dalam dan terjadi di seluruh permukaan,
ganti dengan yang baru. Jika goresan di satu sisi saja, per-
baiki.
Ketebalan disc “a”
Standar: 18.0 mm (0.70 in.)
Limit: 16.0 mm (0.63 in.)

3) Gunakan mur dan plain washer untuk menahan disc pada


hub, kemudian pasang dial indicator seperti pada gambar
dan ukur run-out pada 20 mm (0.79 in.) dari ujung luar disc.
Limit kemiringan disc: 0.10 mm (0.004 in.)

CATATAN:
Periksa bearing roda depan dari kendur sebelum pen-
gukuran.

Memeriksa Rem Depan Setelah Dipasang

Pasang ban dan periksa putarannya, dengan gaya sebesar 300


N (3.0 kg, 6.6 lb).
1. Spring measure
2. String

CATATAN:
Untuk pemeriksaan di atas, perhatikan hal-hal berikut.
• Angkat roda depan kiri dan kanan.
• Pada gambar memperlihatkan lingkaran luar ban.
• Hati-hati jangan menginjak pedal rem saat memeriksa
putaran ban.

Jika putarannya berat, periksa hal-hal berikut ini:


• Bearing roda.
• Kerataan disc (disc yang tidak rata menyebabkan putaran
berat karena menempel dengan kampas).
Untuk memeriksanya, ukur kemiringan disc.
REM 5-32

Memeriksa Caliper Carrier


Lepas caliper, lihat “Melepas dan Memasang Disc Brake Pad
Depan”.

Cylinder Slide Pin

Periksa gerakan slide pin (1) seperti pada gambar.


Jika ada kerusakan, perbaiki atau ganti. Berikan rubber grease ke
permukaan luar guiding dan locking pin.
Rubber grease yang digunakan harus dapat berfungsi pada suhu
rendah –40 °C (–40 °F).
“A”: Rubber grease
Locking pin (2) memiliki groove dan rubber tube tetapi guiding pin
(1) tidak memiliki groove. Pasang guiding pin (1) ke lubang pin
carrier bagian atas.

Boot Pelindung
Periksa boot (3) dari patah, retak dan rusak. Jika rusak, ganti.

Melepas dan Memasang Disc Brake Caliper


Depan
Melepas

1) Angkat kendaraan dan lepas roda.


2) Lepas baut flexible hose (1) dari caliper (2). Hal ini dapat
menyebabkan minyak rem mengalir keluar, letakkan penam-
pung oli (3) di bagian bawah sebelumnya.

PERHATIAN:
Hati-hati flexible hose jangan sampai terpuntir saat baut
dikendurkan.
5-33 REM

1 3) Lepas baut slide pin (1).


4) Lepas caliper.

Memasang

PERHATIAN:
Perhatikan PERHATIAN di bagian awal “Lokasi
Komponen Rem Depan”.

Sebelum memasang caliper (bodi cylinder) ke caliper carrier,


periksa slide pin (1) pada masing-masing lubang caliper carrier
apakah dapat bergerak dengan baik.

CATATAN:
Gunakan rubber grease yang viskositasnya hanya
berubah sedikit pada suhu –40 °C (–40 °F).

“A”: Rubber grease

1) Pasang caliper (1) ke caliper carrier (2).

3, (a)
PERHATIAN:
Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencang-
kan baut. Jika terpuntir, pasang kembali dengan hati-
hati.

1 2) Kencangkan baut slide pin (3) sesuai spesifikasi.


Momen pengencangan
Baut slide pin (a): 38 N·m (3.8 kg-m, 27.5 lb-ft)
3, (a)
2
CATATAN:
Pastikan boot terpasang dengan benar pada groove.
REM 5-34

3) Pasang flexible hose (1) dan gasket baru (3) seperti pada
gambar dan kencangkan bautnya (2) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut flexible hose (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

2, (a)

3
1

4) Pasang roda dan kencangkan murnya sesuai spesifikasi.


Momen pengencangan
Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
5) Selesai pemasangan, isi reservoir dengan minyak rem dan
lakukan bleeding sistim rem. Lakukan tes pengereman dan
periksa kebocoran.

Memeriksa Disc Brake Caliper Boot Depan


Periksa boot dari patah, retak, rusak dan bocor. Jika ada, ganti
piston seal and piston boot.

Membongkar dan Merakit Disc Brake Caliper


Depan
Membongkar
Sebelum dibongkar, bersihkan caliper dengan minyak rem.
5-35 REM

1) Lepas spring pad.


2) Semprotkan angin bertekanan ke cylinder melalui lubang
baut dimana flexible hose dipasang. Hati-hati saat menyem-
protkan, piston dapat terdorong keluar dari cylinder.

PERINGATAN:
Jangan menyemprot terlalu keras, piston dapat terlempar
keluar dari cylinder. Lakukan berulang dengan tekanan
sedang. Jangan meletakkan jari di depan piston saat
menyemprotkan angin.

1. Kain

3) Lepas piston seal dengan menggunakan lempengan tipis


seperti thickness gauge, dll.

PERHATIAN:
Hati-hati, jangan merusak bagian dalam (bore) cylinder.

Merakit
Rakit kembali rem depan, kebalikan dengan urutan melepas. Per-
hatikan hal-hal berikut.

PERHATIAN:
• Cuci bersih komponen sebelum dipasang dengan min-
yak yang sama dengan yang ada di reservoir master
cylinder.
• Jangan menggunakan minyak lain atau thinner.
• Sebelum memasang piston dan piston seal ke cylin-
der, berikan minyak terlebih dahulu.
• Setelah saluran rem dipasang, lakukan bleeding.
• Pasang piston seal baru pada groove cylinder dengan
baik, dan pastikan tidak tertekuk.
Sebelum memasang caliper, berikan rubber grease (seki-
tar 5 g) sesuai spesifikasi di bawah ini.
• Groove boot “a” slide pin (1) dan sekitar permukaan
“b” yang bergesekan dengan cylinder.
• Caliper slide pin boot (2) “c”.
Rubber grease:
Ketika suhu mencapai –30 °C (–22 °F), gunakan rubber
grease yang viskositasnya berubah sedikit pada suhu –
40 °C (– 40 °F).
REM 5-36

Piston Seal, Piston dan Boot

CATATAN:
Piston seal digunakan pada piston dan cylinder ber-
fungsi untuk menyesuaikan celah antara pad dan disc.
Ganti dengan yang baru setiap melakukan overhaul.

1) Pasang piston seal (1) baru pada groove cylinder, lakukan


dengan hati-hati agar tidak tertekuk.
1

2) Sebelum memasang piston (2) ke cylinder, pasang boot (1)


ke piston seperti pada gambar.
“A”: 2-groove mengarah ke cylinder
“B”: 3-groove mengarah ke pad

3) Pasang boot seperti pada gambar ke groove di cylinder den-


gan jari.
Periksa apakah boot terpasang pada groove di cylinder den-
gan benar secara melingkar penuh.

4) Pasang piston ke cylinder dengan tangan dan pasang boot


ke groove piston.
5-37 REM

5) Pasang boot set ring (2).

6) Untuk memastikan apakah boot sudah terpasang dengan


benar pada groove cylinder, tarik piston keluar dari cylinder
sedikit saja, jangan sampai keluar.
7) Pasang piston ke cylinder dengan tangan.

Slide Guide Pin

1) Sebelum memasang caliper (bodi cylinder) ke carrier,


periksa apakah guide pin pada masing-masing lubang cali-
per carrier dapat bergerak dengan baik.
2) Berikan rubber grease ke slide pin (1).

CATATAN:
Saat suhu mencapai –30 °C, gunakan rubber grease yang
viskositasnya berubah sedikit pada suhu –40 °C (–40 °F).

“A”: Rubber grease

3) Pasang slide guide pin boot (1) ke caliper carrier dan pasang
slide pin (2) ke caliper carrier lihat “Melepas dan Memasang
Disc Brake Pad Depan”.

CATATAN:
Pastikan apakah boot sudah terpasang pada groove den-
gan baik.
REM 5-38

Melepas dan Memasang Disc Brake Depan

PERHATIAN:
Ketika melepas, hati-hati jangan merusak flexible hose
dan jangan menekan pedal rem.

Melepas

1) Angkat kendaraan dan lepas roda, lihat “Melepas dan


Memasang Roda” di bab 3F.
2) Lepas caliper assy. dengan mengendurkan baut caliper car-
rier (1).
1

3) Lepas disc brake menggunakan baut 8 mm (1) (2 bh.).

Memasang
1) Pasang disc brake ke hub roda.
2) Pasang caliper assy. ke steering knuckle.

PERHATIAN:
Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencang-
1, (a)
kan baut joint. Jika terpuntir, pasang kembali dengan
hati-hati.

3) Kencangkan baut caliper carrier (1) sesuai spesifikasi.


Momen pengencangan
Baut caliper carrier (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

4) Kencangkan baut roda depan sesuai spesifikasi.


Momen pengencangan
Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
5) Selesai pemasangan, lakukan tes pengereman.
5-39 REM

Lokasi Komponen Tromol Rem

PERHATIAN:
• Ganti semua komponen saat perbaikan tromol. Berikan pelumas komponen sesuai spesifikasi.
• Jika ada komponen hidrolik atau saluran rem yang dilepas, lakukan bleeding sistim.
• Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak diberi pelumas.

1. Brake back plate: 10. Bleeder plug cap


: Berikan sealant anti air (99000-31090) ke joint seam brake back plate dan axle belakang
2. Brake shoe 11. Adjuster spring
3. Push nut 12. Parking brake shoe lever
4. Shoe hold down spring 13. Brake drum
5. Shoe return upper spring 14. Shoe return spring
6. Shoe hold down pin 15. Baut Wheel cylinder
7. Brake strut (adjuster) 8 N·m (0.8 kg-m, 6.0 lb-ft)

8. Wheel cylinder 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)


: Berikan minyak rem ke piston cup
9. Bleeder plug Jangan digunakan kembali.
REM 5-40

Melepas dan Memasang Tromol Rem


Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepas roda.
2) Lepas tuas rem tangan.
3) Lepas tromol rem.
Tarik keluar tromol rem menggunakan baut 8 mm (1).

CATATAN:
Ketika tromol dilepas, periksa wheel cylinder dari keboc-
oran. Perbaiki, jika ada.

Memasang

1) Sebelum memasang tromol rem, periksa diameter luar “a”


brake shoe. Jika tidak sesuai spesifikasi di bawah ini, setel
dengan memutar adjuster.

Diameter luar Diameter dalam 0.5 – 1.0 mm


= –
brake shoe “a” tromol rem (0.02 – 0.04 in.)
2) Pasang tromol rem setelah bagian dalam tromol rem dan
brake shoe benar-benar bersih dari kotoran dan oli.

3) Selesai seluruhnya, tekan pedal rem dengan beban 300 N


(30 kg, 66 lbs) sedikitnya 15 – 20 kali hingga bunyi ‘klik’
adjuster actuator tidak terdengar dari tromol rem, yang
berarti celah drum-ke-brake shoe sudah tepat.
Setel kabel rem tangan, lihat “Memeriksa dan Menyetel
Rem Tangan”.
4) Pasang roda dan kencangkan bautnya sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
5) Periksa apakah tromol tidak bergesekan dan pengereman
bekerja normal. Turunkan kendaraan dan lakukan tes pen-
gereman (rem tangan dan rem kaki).
5-41 REM

Memeriksa Komponen Tromol Rem


Tromol Rem
Diameter Dalam

Periksa kebersihan tromol. Periksa keausan dengan mengukur


diameter bagian dalam.
Diameter dalam tromol rem
Standar: 220 mm (8.66 in.)
Limit: 222 mm (8.74 in.)
Saat tromol dilepas, bersihkan seluruhnya dan periksa dari kon-
disi retak, gores atau bergelombang.

Tromol yang Retak, Gores atau Bergelombang


Tromol yang retak tidak aman untuk perbaikan dan harus diganti.
Jangan melakukan pengelasan pada tromol yang retak.
Haluskan jika ada goresan. Jika goresannya terlalu dalam akan
menyebabkan kampas tromol rem menjadi aus dan jika perlu
lapisi permukaan tromol rem.
Jika kampas aus dan tromol beralur, maka tromol harus dipolish
dengan menggunakan kain dan amril, tetapi tidak boleh digosok
memutar.

CATATAN:
Ketika tromol dilepas, periksa wheel cylinder dari keboc-
oran minyak rem, perbaiki kebocoran jika ada.

Brake Shoe
Ketebalan Brake Shoe (Aus)

Ketika keausan kampas melebihi limit, ganti brake shoe.


Ketebalan (kampas + shoe rim)
Standar: 6.0 mm (0.23 in.)
Limit: 3.0 mm (0.12 in.)
Jika salah satu kampas melebihi limit, semua kampas harus
diganti bersamaan.

PERHATIAN:
Kampas jangan diamplas. Serbuk kasar akan menempel
pada kampas dan dapat merusak drum. Jika perlu mem-
perbaiki kampas, ganti dengan yang baru.
REM 5-42

Wheel Cylinder
Periksa wheel cylinder dari kebocoran.

Tuas Brake Shoe Rem Tangan

Periksa gerakan brake shoe (1) pada shoe rim. Jika ada kerusa-
kan, perbaiki atau ganti.

PERHATIAN:
Gunakan push nut yang baru.

Brake Adjuster (Strut) and Adjuster Actuator

Periksa fungsi ratchet (1) adjuster dan adjuster actuator (2), aus
1 atau rusak.
Jika rusak, perbaiki atau ganti.

Spring

Periksa shoe return spring, strut shoe return spring dan shoe hold
down spring dari rusak, karat dan lemah.
Jika ada yang rusak, ganti.
5-43 REM

Melepas dan Memasang Brake Shoe


Melepas
1) Lepas tromol sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Tro-
mol Rem”.
2) Lepas shoe hold down spring (1) dengan cara memutar
1 shoe hold down pin (2).

3) Lepas adjuster spring dan adjuster actuator (2).


2
4) Lepas return spring (1), brake shoe dan strut.

5) Lepas kabel rem tangan (1) dari shoe lever (2).


2

6) Lepas push nut (1).


7) Lepas parking brake shoe lever (2) dari shoe rim (3).
REM 5-44

Memasang

1) Pasang komponen kebalikan dengan urutan melepas, per-


1 [A] [B]
hatikan hal-hal berikut.
• Pasang shoe hold down spring (2) dengan cara ditekan dan
memutar pin (1).
[A] Rearward
[B] Forward

2) Pasang tromol sesuai prosedur langkah 1) sampai 5)


“Melepas dan Memasang Tromol Rem”.

Melepas dan Memasang Wheel Cylinder


Melepas

1) Lepas tromol rem sesuai prosedur “Melepas dan Memasang


Tromol Rem”.
2) lepas brake shoe sesuai prosedur “Melepas dan Memasang
Brake Shoe”.
3) Kendurkan flare nut pipa rem (1) tapi jangan sampai bocor.
4) Lepas baut wheel cylinder (2). Lepas pipa rem dari wheel
cylinder dan pasang wheel cylinder bleeder plug cap (3) ke
pipa untuk mencegah minyak tumpah.

Memasang
1) Lepas bleeder plug cap dari pipa rem dan pasang pipa ke
wheel cylinder untuk menghindari kebocoran.
2) Kencangkan wheel cylinder (1) ke brake back plate (2)
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut wheel cylinder (a): 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
3) Kencangkan flare nut (3) pipa rem (4) yang dipasang pada
langkah 1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 12.0 lb-ft)

4) Pasang bleeder plug cap dari pipa kembali ke bleeder plug.


5-45 REM

5) Pasang brake shoe, lihat “Melepas dan Memasang Brake


Shoe”.
6) Pasang tromol, lihat “Melepas dan Memasang Tromol
Rem”.
7) Isi reservoir dengan minyak rem dan bleeding sistim. Lihat
“Bleeding Sistem Rem” di bab 5.)
8) Selesai seluruh pekerjaan, tekan pedal sekitar 30 kg (66 lbs)
3 hingga 5 kali untuk mendapatkan celah drum-ke-shoe
yang tepat.
Setel kabel rem tangan.
9) Pasang roda dan kencangkan murnya sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)
10) Periksa tromol rem dari gesekan dan pengereman bekerja
dengan baik. Kemudian turunkan kendaraan dari dongkrak
dan lakukan tes pengereman (rem tangan dan rem kaki).
11) Periksa kebocoran oli.

Memeriksa Wheel Cylinder


Periksa komponen wheel cylinder dari aus, retak, karat atau
rusak.

CATATAN:
Bersihkan komponen wheel cylinder dengan minyak rem.

Melepas dan Memasang Brake Back Plate


Lihat “Melepas dan Memasang Axle Shaft Belakang dan Bearing
Roda” di bab 3E.
REM 5-46

Lokasi Komponen Rem Tangan

“a”: Sudut pemasangan (tilt) equalizer (5) 4. Tidak ada 8. Baut clamp kabel rem No.2 12. Parking brake shoe lever
harus diantara 12 derajat.
1. Tuas rem tangan. 5. Equalizer 9. Baut clamp kabel rem No.3 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft)
Tilt “a”: antara 12 derajat.
2. Baut tuas rem tangant 6. Kabel rem tangan 10. Baut clamp kabel rem No.4 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)

3. Adjusting nut 7. Baut clamp kabel rem No.1 11. Baut kabel rem tangan
5-47 REM

Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan


Melepas
1) Lepas tromol, lihat “Melepas dan Memasang Tromol Rem”.
2) Lepas kabel rem dari tuas brake shoe rem tangan lihat
“Melepas dan Memasang Brake Shoe”.
3) Lepas kabel rem tangan (1) dari brake back plate (2) dan
lepas clamp kabel.

CATATAN:
Jika perlu melepas kabel rem tangan kiri dan kanan,
1 ulangi langkah 1) dan 2) pada roda kiri dan kanan.

4) Lepas kabel rem (1) dari equalizer (2).

1
2

Memasang

1) Pasang kabel rem tangan (1) ke equalizer (2).

1
2

2) Pasang kabel rem tangan (1) ke brake back plate (2) dan
kencangkan baut kabel rem tangan (a).
Momen pengencangan
Baut kabel rem tangan No.4
1
(a): 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)

(a) 3) Pasang kabel rem tangan ke shoe lever lihat “Melepas dan
Memasang Brake Shoe”
2
REM 5-48

4) Pasang brake shoe lihat “Melepas dan Memasang Brake


Shoe”.
5) Pasang brake drum lihat langkah 1) hingga 5) “Melepas dan
Memasang Brake Drum“.
6) Klem kabel rem tangan dengan baik dan aman.
7) Setel kabel rem tangan lihat “Memeriksa dan Menyetel
Kabel Rem Tangan” dan periksa sudut kemiringan equalizer.
Sudut equalizer “a”: Antara 12 derajat
8) Periksa tromol dari gesekan dan kerja sistim rem. Setelah
kendaraan diturunkan, lakukan tes pengereman.

Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan


Melepas

1) Lepas kabel negatif (–) battery.


2) Lepas console box.
3) Ganjal roda dan lepas tuas rem tangan.
4) Lepas soket kabel utama switch rem tangan.
5) Kendurkan adjusting nut kabel rem tangan (1).
3
6) Lepas baut tuas rem tangan (2) dan kemudian lepas tuas
1 rem tangan (3).

2
5-49 REM

Memasang

1) Pasang kebalikan dengan prosedur melepas.


Periksa sudut kemiringan equalizer.
Sudut equalizer “a”: antara 12 derajat
Momen pengencangan
Baut tuas rem tangan
(a): 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft)
(a) 2) Setelah seluruh komponen terpasang, setel tuas rem tan-
gan, lihat “Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan” di bab 5.
3) Periksa tromol dari gesekan dan kerja sistim rem.

"a"
REM 5-50

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen pengencangan
Komponen yang dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Air bleeder plug Rem depan 8.0 0.8 6.0
Rem belakang 8.0 0.8 6.0
Baut reservoir 2.5 0.25 2.0
Mur master cylinder 15 1.5 11.0
Flare nut pipa rem 16 1.6 12.0
Mur booster Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
sesuai spesifikasi
Baut bracket pedal rem Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
sesuai spesifikasi
Baut blend proportioning valve (BPV) 9 0.9 7.0
Baut caliper pin 38 3.8 27.5
Baut flexible hose 23 2.3 17.0
Baut caliper carrier 85 8.5 61.5
Baut cylinder roda 13 1.3 9.5
Baut kabel rem tangan No.4 9 0.9 7.0
Baut tuas rem tangan 21 2.1 15.5
Mur roda 85 8.5 61.5
Booster push rod clevis lock nut 15 1.5 11
Untuk momen pengencangan yang tidak terdapat pada tabel, lihat “Lokasi Komponen Pipa Rem”, “Komponen
Master Cylinder”, “Lokasi Komponen Booster Rem”, “Lokasi Komponen Pedal Rem dan Bracket Pedal Rem”,
“Lokasi Komponen Rem Depan”, “Lokasi Komponen Tromol Rem” dan “Lokasi Komponen Kabel Rem Tangan”.

Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Minyak rem DOT 3 • Untuk mengisi reservoir master cylinder.
• Reservoir grommet.
• Membersihkan dan melumasi bagian dalam-
master cylinder.
• Membersihkan dan melumasi bagian dalam
caliper rem dan wheel cylinder saat
dibongkar.
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Clevis pin.
(99000-25010) • Pedal bush dan pedal shaft spacer.
Rubber grease Rubber grease yang viskosistasnya • Berikan rubber grease ke permukaan luar
berubah sedikit pada suhu –40 °C (– guide pin.
40 °F)
Sealant anti air SUZUKI BOND 366E • Untuk melumasi permukaan antara brake
99000-31090 back plate dan axle housing belakang.
Material service yang tidak termasuk pada tabel, lihat “Komponen Master Cylinder”, “Lokasi Komponen Pedal
Rem dan Bracket Pedal Rem”, “Lokasi Komponen Rem Depan” dan “Lokasi Komponen Tromol Rem”.
5-51 REM

Special Tool

09950-78220
Flare nut wrench (8 mm)
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-1

BAB 6

INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

DAFTAR ISI
Informasi Umum................................................ 6-2 Tabel A-5 Memeriksa Sirkuit Power ECM
Kebersihan dan Perawatan ............................. 6-2 dan Ground – Lampu Tidak Menyala Saat
Informasi Umum Perawatan Mesin ................. 6-2 Kunci Kontak ON dan Mesin Tidak Hidup
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Sistim Meski Distarter. ............................................. 6-42
Bahan Bakar ................................................... 6-3 DTC P0107/P0108 Input Sirkuit Manifold
Melepas Tekanan Bahan Bakar ...................... 6-3 Absolute Pressure Rendah/Tinggi ................ 6-45
Memeriksa Kebocoran Bahan Bakar .............. 6-3 DTC P0112 Input Sensor Intake Air
Diagnosa ............................................................ 6-4 Temperature Rendah.................................... 6-47
DTC P0113 Input Sirkuit Sensor Intake Air
Uraian Umum Diagnosa Mesin ....................... 6-4
Temperature Tinggi....................................... 6-49
Uraian Sistim On-Board Diagnostic................. 6-5
DTC P0117 Input Sirkuit Engine Coolant
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
Temperature Rendah.................................... 6-51
Diagnosa Masalah .......................................... 6-6
DTC P0118 Input Sirkuit Engine Coolant
Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi .... 6-7
Temperature Tinggi....................................... 6-53
Form Memeriksa Masalah Customer
DTC P0122 Input Sirkuit Throttle Position
(Contoh) .......................................................... 6-9
Sensor Rendah ............................................. 6-55
Memeriksa Malfuntion Indicator Lamp
DTC P0123 Input Sirkuit Sensor Throttle
(MIL) .............................................................. 6-10
Position Tinggi .............................................. 6-57
Memeriksa Diagnostic Trouble Code
DTC P0335 Sirkuit Crankshaft Position
(DTC) ............................................................ 6-10
Sensor........................................................... 6-59
Menghapus Diagnostic Trouble Code
DTC P0340 Sirkuit Camshaft Position
(DTC) ............................................................ 6-11
Sensor........................................................... 6-61
Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC) .......... 6-13
DTC P0500 Vehicle Speed Sensor............... 6-63
Tabel Fail-safe .............................................. 6-14
DTC P0601 Memeriksa Memori Internal
Memeriksa Langsung .................................... 6-15
Control Module (Error) .................................. 6-65
Memeriksa Dasar Mesin................................ 6-16 6
Tabel B-1 Memeriksa Sirkuit Fuel Injector .... 6-66
Diagnosa Gejala Pada Mesin........................ 6-17
Tabel B-2 Memeriksa Fuel Pump dan
Scan Tool Data ............................................. 6-22
Sirkuitnya ...................................................... 6-67
Memeriksa ECM dan Sirkuitnya .................... 6-25
Table B-3 Memeriksa Tekanan Bahan
Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Bakar............................................................. 6-69
Engine – Lampu Tidak “Menyala” Pada Saat
Tabel B-4 Memeriksa Sistim Idle Air
Kunci Kontak ON (Mesin Mati) ...................... 6-39
Control .......................................................... 6-71
Tabel A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Table B-5 Memeriksa Sirkuit Sinyal A/C
Engine – Lampu Menyala Terus (Mesin
(Kendaraan dengan Sistim A/C) ................... 6-73
Hidup)............................................................ 6-40
Tabel B-6 Memeriksa Beban Listrik Sirkuit
Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Sinyal ............................................................ 6-75
Engine – Berkedip saat Kunci Kontak ON .... 6-41
Tabel B-7 Memeriksa Sistim Control Radiator
Tabel A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check
Fan................................................................ 6-77
Engine – Lampu Menyala Terus atau OFF
Meski Switch Terminal Diagnosa Special Tool..................................................... 6-79
Digroundkan .................................................. 6-41
6-2 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Informasi Umum
Kebersihan dan Perawatan
Mesin pada kendaraan merupakan susunan komponen-
komponen yang mempunyai ukuran sangat presisi dengan toler-
ansi hingga 1/1.000 milimeter, sehingga diperlukan kecermatan
dan kebersihan saat perawatan.
Dalam bagian ini ada hal-hal yang harus diperhatikan saat pera-
watan pada bagian mesin terutama bagian yang harus mendapat
pelumasan. Di bawah ini dijelaskan prosedur perawatan bagian-
bagian pada mesin :
• Saat memasang, gunakan oli yang bersih untuk melumasi
komponen yang bergesekan.
• Komponen seperti valve, piston, piston ring, connecting rod,
rod bearing dan crankshaft journal bearing saat dilepas
harus sesuai dengan urutan pada prosedur melepas dan
dikembalikan ke posisi semula saat memasang.
• Kabel battery harus dilepas sebelum melakukan perbaikan
pada mesin.
• Pada buku pedoman perbaikan ini keempat cylinder mesin
diberi nomor : No.1 (1), No.2 (2), No.3 (3) and No.4 (4) mulai
dari crankshaft pulley side ke arah flywheel.

Informasi Umum Perawatan Mesin


Informasi mengenai perawatan mesin ini harus diperhatikan den-
gan baik untuk mencegah kerusakan yang akan mempengaruhi
kemampuan mesin.
• Saat mengangkat mesin untuk perbaikan, jangan men-
dongkrak di bagian oil pan, hal ini dapat menyebabkan oil
pan penyok sehingga menghambat jalannya pelumasan oli
ke bagian mesin lainnya.
• Sistem kelistrikan mesin adalah 12 Volt, jika terjadi hubun-
gan singkat (kosleting) dapat mengakibatkan kerusakan
pada komponen listrik. Untuk mencegah hal tersebut, sebe-
lum melaksanakan perbaikan, lepas kabel negatif battery.
• Ketika melepas air cleaner, air intake hose, throttle body,
atau Intake manifold, tutuplah lubang intake manifold. Hal ini
untuk mencegah masuknya benda/kotoran kecil yang dapat
mengakibatkan kerusakan fatal saat mesin dihidupkan.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-3

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Sistim


Bahan Bakar
Lihat “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan” di Bab 6C.

Melepas Tekanan Bahan Bakar


Setelan kondisi mesin dingin, lakukan langkah berikut ini untuk
melepas tekanan bahan bakar.
1) Tuas transmisi pada posisi “Netral” (“P” untuk model A/T ),
tarik rem tangan, dan ganjal setir.
2) Lepas relay box cover.
3) Lepas fuel pump relay (1) dari relay box.
1
4) Buku tutup tangki bahan bakar untuk melepas tekanan, dan
kemudian pasang kembali.
5) Hidupkan mesin dan biarkan hingga mati dengan sendirinya
karena bahan bakar habis. Kemudian, cranking mesin 2-3
kali selama 3 detik untuk melepas tekanan yang terdapat di
saluran. Seluruh sambungan bahan bakar kini aman untuk
perbaikan.
6) Selesai perbaikan, hubungkan fuel pump relay ke connector.

Memeriksa Kebocoran Bahan Bakar


Setelah melakukan perbaikan pada sistim bahan bakar, periksa
untuk memastikan tidak ada kebocoran, sbb.:
1) Kunci kontak ke posisi ON selama 3 detik (untuk mengop-
erasikan fuel pump), kemudian putar ke posisi OFF.
2) Ulangi Langkah 1) sebanyak 3 atau 4 kali hingga terasa
tekanan pada saluran bahan bakar, dengan cara memegang
selang.
3) Pada kondisi ini, periksa kebocoran bahan bakar pada
komponen atau sistim bahan bakar.
6-4 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Diagnosa
Uraian Umum Diagnosa Mesin
Kendaraan ini dilengkapi dengan sistim kontrol mesin dan emisi yang dikontrol oleh ECM.
Sistim kontrol mesin dan emision pada kendaraan ini dikontrol oleh ECM. ECM memiliki sistim On-Board Diag-
nostic yang mendeteksi tidak berfungsinya sistim dan ketidak-normalan pada komponen emisi gas buang
mesin. Ketika mendiagnoss masalah pada mesin, perhatikan “ Sistim On-Board Diagnostic” dan masing-masing
hal pada “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mendiagnosa Masalah” dan lakukan diagnosa sesuai
“Memeriksa Sistim Mesin dan Kontrol Emisi”.
Terdapat hubungan antara mekanisme mesin, sistim pendingin mesin, sistim ignition, sistim gas buang, dll. dan
mesin dan sistim kontrol emisi pada struktur dan cara kerjanya. Jika terjadi masalah pada mesin, meskipun
tidak berfungsi indicator lamp (MIL) tidak ON, lakukan diagnosa sesuai “Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan
Emisi”.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-5

Uraian Sistim On-Board Diagnostic


ECM mendiagnosa masalah yang terjadi pada komponen berikut
1 ketika kunci kontak ON dan mesin hidup, dan menunjukkan hasil-
nya melalui nyala malfuntion indicator lamp (1).
• sensor ECT
• sensor TP
• sensor IAT
• sensor MAP
• sensor CMP
• sensor CKP
• VSS
• CPU (Central Processing Unit) ECM
ECM dan malfuntion indicator lamp bekerja sbb.:
• Tidak Berfungsi indicator lamp akan menyala saat kunci
kontak ON (mesin mati) dengan switch terminal tidak
digroundkan tanpa memperhatikan kondisi sistim kontrol
mesin dan emisi. Hal ini hanya untuk memeriksa bohlam
malfuntion indicator lamp dan sirkuitnya.
• Jika sistim kontrol mesin dan emisi bebas dari masalah sete-
lah mesin hidup (saat mesin hidup), malfuntion indicator
2
lamp OFF.
• Ketika ECM mendeteksi adanya masalah, malfuntion indica-
tor lamp akan ON saat mesin hidup untuk mengingatkan
pengemudi.
Ketika ECM mendeteksi adanya kerusakan, termasuk kerusakan
sementara, informasi diagnosa, diagnostic trouble code (DTC),
tersimpan pada memory module. DTC dapat dideteksi dengan
menggunakan SUZUKI scan tool (2) atau dengan membaca pola
nyala lampu malfuntion indicator lamp menggunakan connector
diagnosa (3). Untuk prosedur memeriksa, lihat “Memeriksa Diag-
nostic Trouble Code (DTC)”. Untuk menghapus informasi diag-
nosa , lihat “Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC)”.
3

Warm-up Cycle
Warm up cycle artinya pengoperasian kendaraan hingga suhu-
coolant minimal mencapai 22°C (40°F) saat mesin mulai hidup
hingga suhu minimum coolant 71°C (160°F).

Driving Cycle
Driving cycle terdiri dari engine startup, driving mode dimana jika
ada kerusakan akan dideteksi, dan mesin mati.
6-6 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Data Link Connector (DLC)

DLC (1) terletak di bagian bawah panel instrument tempat duduk


pengemudi.
Serial data line (K line ISO 9141) (3) digunakan SUZUKI scan tool
(Tech 2) untuk berkomunikasi dengan ECM.
2. B+
4. ground ECM
5. ground bodi

16 15 14 13 12 11 10 9

8 7 6 5 4 3 2 1

3 4 5
1

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam


Diagnosa Masalah
• Jangan lepas soket dari ECM, kabel battery, kabel ground
ECM dari mesin atau sikring utama sebelum mencatat infor-
masi diagnosa (DTC, freeze frame data, etc.) yang disimpan
pada memory ECM. Melepas bagian-bagian tersebut akan
menghapus semua informasi yang tersimpan di dalam mem-
ory ECM.
• Informasi diagnosa yang tersimpan di memory ECM dapat
dihapus dengan menggunakan SUZUKI scan tool. Sebelum
menggunakan scan tool, baca petunjuknya dengan sek-
sama tentang cara penggunaannya.
• Perhatikan “Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Perbai-
kan Sirkuit Kelistrikan” di Bab 0A sebelum memeriksa.
• Penggantian ECM
Ketika mengganti ECM, periksa kondisi berikut ini. untuk
menghindari kerusakan ECM.
– Besarnya tahanan semua relay, actuator harus sesuai
spesifikasi.
– Sensor MAP dan sensor TP dalam kondisi baik dan tidak
ada sirkuit power short ke ground.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-7

Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi


Lihat halaman berikut untuk masing-masing langkah.

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Analisa keluhan Customer Lanjut Ke langkah 2. Lakukan analisa kelu-
1) Lakukan analisa keluhan customer lihat ke han customer
“Analisa Keluhan Customer”.
Apakah analisa keluhan customer telah dilaku-
kan?
2 Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC) , Print DTC atau catat dan Lanjut ke langkah 4.
menyimpan dan menghapus hapus, lihat “Menghapus
1) Memeriksa DTC lihat “Memeriksa Diagnostic Diagnostic Trouble Code
Trouble Code (DTC)”. (DTC)”, dan kemudian
1) Apakah muncul DTC? lanjut ke langkah 3.
3 Memeriksa Langsung Lanjut ke langkah 5.
1) Lakukan memeriksa langsung lihat “Memer-
iksa Langsung”. Perbaiki atau ganti
Apakah kondisinya rusak? komponen yang rusak,
4 Memeriksa Langsung dan kemudian lanjut ke Lanjut ke langkah 8.
1) Lakukan memeriksa langsung lihat “Memer- langkah 11.
iksa Langsung”.
Apakah kondisinya rusak?
5 Konfirmasi Gejala Masalah Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 7.
1) Konfirmasikan gejala masalah, lihat “Konfir-
masi Gejala Masalah”.
Apakah gejalanya dapat diikenali?
6 Periksa Kembali dan simpan DTC Lanjut ke langkah 9. Lanjut ke langkah 8.
1) Periksa Kembali untuk DTC lihat “Memer-
iksa Diagnostic Trouble Code (DTC)”.
Apakah muncul DTC?
7 Periksa Kembali dan simpan DTC Lanjut ke langkah 10.
1) Periksa kembali DTC lihat “Memeriksa Diag-
nostic Trouble Code (DTC)”.
Apakah muncul DTC?
8 Memeriksa dasar mesin dan diagnosis table
mesin
1) Periksa dan perbaiki, lihat “Memeriksa
Periksa dan perbaiki
Dasar Mesin” dan “Diagnosa Gejala Mesin”.
komponen yang rusak,
Apakah memeriksa dan perbaikan selesai? Lanjut ke langkah 11.
kemudian lanjut ke
9 Perbaikan DTC
langkah 11.
1) Periksa dan perbaiki sesuai diag. flow table
DTC,
Apakah memeriksa dan perbaikan selesai?
10 Periksa masalah sesaat (kadang muncul) Perbaiki atau ganti Lanjut ke langkah 11.
1) Periksa untuk masalah sesaat lihat “Memer- komponen yang rusak,
iksa Masalah Sesaat”. kemudian lanjut ke lang-
Apakah kondisinya rusak? kah 11.
6-8 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


11 Tes Akhir Lanjut ke langkah 6. Selesai
1) Hapus DTC jika ada.
2) Lakukan tes akhir, lihat “Tes Akhir”.
Apakah muncul gejala masalah, DTC atau kon-
disi tidak normal?

Langkah 1. Analisa Keluhan Customer


Catat data masalah (kerusakan, keluhan) dan kronologis kejadiannya sesuai pembicaraan customer. Untuk ini,
gunakan form memeriksa untuk mengumpulkan informasi dan hal-hal penting yang diperlukan untuk analisa
dan diagnosa yang akurat.
Langkah 2. Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC), Menyimpan dan Menghapus
Pertama-tama, periksa DTC lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)”. Jika DTC muncul, cetak atau
catat dan kemudian hapus, lihat “Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC)”. DTC menunjukkan kerusakan
pada sistim tetapi tidak menunjukkan waktu kejadiannya, apakah terjadi baru saja atau terjadi beberapa waktu
lalu dan kondisi telah kembali normal. Untuk menentukan masalah yang terjadi, periksa gejala yang terjadi
sesuai langkah 4 dan cocokkan dengan DTC yang muncul sesuai langkah 5.
Lakukan diagnosa sesuai DTC yang muncul, kesalahan menghapus DTC pada langkah ini akan mengaburkan
hasil diagnosa, atau kesulitan dalam melakukan perbaikan.
Langkah 3. dan 4. Memeriksa Langsung
Sebagai langkah awal, lakukan memeriksa bagian-bagian yang berhubungan dengan fungsi mesin.
Langkah 5. Konfirmasi Gejala Masalah
Berdasarkan informasi pada “Langkah 1. Analisa Keluhan Customer” dan “Langkah 2. Memeriksa Diagnostic
Trouble Code (DTC) Menyimpan dan Menghapus”, konfirmasi gejala masalah. Dan juga, konfirmasikan DTC
sesuai “Prosedur Konfirmasi DTC” sesuai masing-masing DTC.
Langkah 6. dan 7. Periksa kembali dan Catat DTC
Lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)” untuk prosedur memeriksa.
Langkah 8. Engine Basic Memeriksa dan Engine Diagnosis Table
Lakukan memeriksa dasar berdasarkan “Basic Memeriksa Mesin”. Pertama.setelah didapatkan flow table,
periksa komponen kemungkinan penyebab kerusakan lihat “Diagnosis Masalah Mesin” dan berdasarkan gejala
yang ada pada kendaraan (keluhan customer, analisa keluhan, identifikasi masalah, basic memeriksa mesin)
dan perbaiki atau ganti komponen yang rusak.
Langkah 9. Perbaikan untuk DTC (Lihat Flow Tabel masing-masing DTC Diagnosa)
Berdasarkan DTC yang muncul pada langkah 5 lihat tabel flow diagnosa DTC, tentukan penyebab masalahnya,
misalnyaa sensor, switch, wire harness, connector, actuator, ECM atau komponen lain dan perbaiki atau ganti
komponen yang rusak.
Langkah 10. Memeriksa untuk masalah Masalah Sesaat (Terkadang Muncul)
Periksa komponen dimana mudah sekali terjadi masalah sesaat (terkadang muncul) (seperti, wire harness,
connector, dll.), lihat “Masalah Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Sambungan yang Kendur” di Bab 0A
dan sirkuit yang berhubungan dengan DTC yang tersimpan di langkah 2.
Langkah 11. Tes Akhir
Konfirmasikan gejala masalah yang telah diperbaiki dan mesin telah bebas dari kondsi abnormal. Jika muncul
DTC masalah yang telah diperbaiki, hapus DTC segera, lakukan prosedur konfirmasi DTC dan pastikan DTC
yang sama tidak muncul lagi.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-9

Form Memeriksa Masalah Customer (Contoh)

CATATAN:
Diatas adalah contoh form standar. Lakukan modifikasi sesuai kondisi dan karakteristik masing-mas-
ing daerah.
6-10 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Memeriksa Malfuntion Indicator Lamp (MIL)


1) ON kan kunci kontak (kondisi mesin mati) dan periksa
bahwa MIL (1) menyala.
1
Jika MIL tidak menyala, lanjut ke “Diagnostic Flow Table A-
1”.
Jika MIL nyala berkedip, lanjut ke “Diagnostic Flow Table A-
3”.
2) Hidupkan mesin dan periksa bahwa MIL mati.
3) Jika MIL menyala dan tidak ada DTC pada ECM, lanjut ke
“Tabel Flow Diagnostic A-2”.

Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)


[Menggunakan SUZUKI scan tool atau Tech 2]
1) Siapkan SUZUKI scan tool.
2) Dengan kunci kontak OFF, hubungkan ke data link connec-
tor (DLC) (1) di bagian bawah instrument panel pengemudi.
Special tool
(A): SUZUKI scan tool

3) Putar kunci kontak ke posisi ON dan pastikan MIL menyala.


4) Perhatikan DTC yang muncul dan print atau catat.
Lihat buku petunjuk scan tool untuk lebih jelasnya.
Jika komunikasi antara scan tool dan ECM tidak mungkin,
periksa scan tool dengan menghubungkannya dengan ECM
pada kendaraan lain. Jika komunikasi baik, berarti scan tool
1 dalam kondisi baik. Kemudian, periksa data link connector
(A) dan serial data line (sirkuit) pada kendaraan dimana scan
tool tidak dapat berkomunikasi.
5) Setelah selesai memeriksa, putar kunci kontak ke posisi
OFF dan lepas scan tool dari data link connector.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-11

[Tidak menggunakan SUZUKI scan tool]


1) Periksa malfuntion indicator lamp lihat “Memeriksa Malfun-
tion Indicator Lamp (MIL)”.
2) Dengan kunci kontak di posisi OFF, hubungkan switch termi-
nal diagnosa (1) dan terminal ground (2) pada connector
diagnosa (3) dengan kabel jumper (4).
3) Dengan kunci kontak ON dan mesin OFF, baca DTC dari
pola penyalaan malfuntion indicator lamp lihat “Tabel Diag-
nostic Trouble Code (DTC)”. Jika lampu tidak berkedip atau
tetap ON atau OFF, lanjut ke “Tabel Flow Diagnosa A-4”.

3
1

CATATAN:
• Jika terjadi kondisi abnormal atau ada yang tidak ber-
fungsi di dua tempat atau lebih, tidak berfungsi indica-
tor lamp akan menyala sesuai kode masing-masing
secara bergantian. Dan, akan terus diulang selama ter-
minal diagnosisa digroundkan dan kunci kontak pada
posisi ON.
• Catat terlebih dahulu diagnostic trouble code yang
muncul .

4) Selesai memeriksa, putar kunci kontak ke posisi OFF dan


lepas kabel jumper dari connector diagnosa.

Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC)


[Menggunakan SUZUKI scan tool atau Tech 2]
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke data link connector den-
gan cara yang sama saat melakukan memeriksa DTC.
2) Kunci kontak pada posisi ON.
3) Hapus DTC.
4) Selesai menghapus DTC, putar kunci kontak ke posisi OFF
dan lepas scan tool dari data link connector.
6-12 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

CATATAN:
DTC yang tersimpan di dalam memory ECM akan terha-
pus pada kondisi berikut. Hati-hati jangan mengapus
DTC yang belum dicatat.
• Ketika power ECM terputus (dengan melepas kabel
battery, melepas sikring atau melepas connector ECM)
• Ketika kerusakan yang sama (DTC) tidak dideteksi set-
elah 40 putaran engine.

[Tanpa menggunakan SUZUKI scan tool]


Cara 1
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Lepas kabel negatif battery sesuai spesifikasi waktu di
bawah ini untuk menghapus diagnostic trouble code dalam
memory ECM dan hubungkan kembali.

Waktu yang diperlukan untuk menghapus DTC:

Suhu ruang Waktu untuk memutus


power ECM
Di atas 0°C (32°F) 30 detik atau lebih
Tidak spesifik.
Di bawah 0°C (32°F) lakukan di daerah dengan
suhu di atas 0°C (32°F).

Cara 2
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan kabel jumper (1) ke terminal switch diagnosa (2)
pada connector diagnosa (3).
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Hubungkan ujung kabel jumper lainnya ke terminal ground
(4) pada connector diagnosa sebanyak lebih dari 5 kali
selama 10 detik.

4
1
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-13

Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC)


DTC No. Bagian Kondisi Kerusakan MIL
Input sirkuit manifold absoluteTegangan output sensor manifold absolute
P0107 1 driving cycle
pressure rendah pressure kurang dari 0.75 V selama 0.5 detik
Input sirkuit manifold absoluteTegangan output sensor manifold absolute
P0108 1 driving cycle
pressure tinggi pressure kurang dari 4,5 V selama 0.5 detik
Input sirkuit intake air temper-
Tegangan output sensor intake air temperature
P0112 1 driving cycle
ature rendah kurang dari 0.15 V selama 0.5 detik.
Input sirkuit intake air temper-
Tegangan output sensor Intake air temperature
P0113 1 driving cycle
ature tinggi kurang dari 4.85 V selama 0.5 detik.
Input sirkuit engine coolant Tegangan output sensor engine coolant tem-
P0117 1 driving cycle
temperature rendah perature kurang dari 0.15 V selama 0.5 detik.
Input sirkuit engine coolant Tegangan output sensor engine coolant tem-
P0118 1 driving cycle
temperature tinggi perature lebih dari 4.85 V selama 0.5 detik.
Input sirkuit throttle positionTegangan output sensor throttle position
P0122 1 driving cycle
sensor rendah kurang dari 0.1 V selama 0.5 detik.
Input sirkuit throttle positionTegangan output sensor throttle position lebih
P0123 1 driving cycle
sensor tinggi dari 4.8 V selama 0.5 detik.
Tegangan output sensor crankshaft position
Sirkuit crankshaft position
P0335 tidak terdeteksi selama lebih dari 2 detik ketika 1 driving cycle
sensor
cranking.
• Jumlah output sinyal pulse sensor CMP
kurang dari atau sama dengan 3 selama 6
Sirkuit camshaft position sen- putaran crankshaft.
P0340 1 driving cycle
sor • Sinyal output sensor CMP pulse tidak terde-
teksi selama 6 putaran crankshaft antara
BTDC 75 °CA dan BTDC 5 °CA.
Sinyal output VSS tidak ada selama lebih dari 4
P0500 Vehicle speed sensor detik. meski kendaraan hidup dengan fuel cut 1 driving cycle
pada penurunan percepatan.
Internal control module mem-
P0601 Data write error 1 driving cycle
ory error

Contoh Pola Kedip Malfunction Indicator Lamp (MIL)

[A]
(a)

(b)

[B]
(a)

(b)

[C]
(a)

(b)

[A]: Normal (tidak ada DTC yang muncul) [C]: DTC P0123 (b): MIL OFF
[B]: DTC P0108 (a): MIL ON
6-14 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Tabel Fail-safe
Ketika DTC berikut muncul, selama kerusakan terjadi, ECM memasukkan mode fail-safe tetapi mode tersebut
akan dihapus setelah kondisi ECM normal kembali.

No. DTC. Bagian Cara Kerja Fail-Safe


Input sirkuit manifold absolute • Saat mesin di-starter, engine control bekerja pada tekanan
P0107
rendah 101 kPa pada manifold absolute pressure.
• Pada putaran mesin idle, engine control bekerja pada
tekanan 40 kPa manifold absolute pressure.
Input sirkuit manifold absolute
P0108 • Pada saat mesin hidup kecuali kondisi di atas, engine con-
pressure tinggi
trol bekerja pada tekanan 67 kPa manifold absolute pres-
sure.
Input sirkuit intake air tempera-
P0112
ture rendah Engine control bekerja pada 20°C (68°F) intake air tempera-
Input sirkuit intake air tempera- ture.
P0113
ture sensor tinggi
Input sirkuit engine coolant tem- • Engine control bekerja pada 80°C (176°F) engine coolant
P0117
perature rendah temperature.
Input sirkuit engine coolant tem- • Radiator cooling fan bekerja terus.
P0118
perature tinggi
Input sirkuit throttle position sen-
P0122
sor rendah
Engine control bekerja pada 20° posisi throttle.
Input sirkuit throttle position sen-
P0123
sor tinggi
• Engine control bekerja hanya dengan camshaft position sen-
sor.
P0335 Sirkuit crankshaft position sensor
• Fuel cut hanya bekerja pada putaran mesin di atas 4000
rpm.
• Engine control bekerja hanya menggunakan crankshaft
position sensor.
P0340 Sirkuit camshaft position sensor
• Fuel cut hanya bekerja pada putaran mesin di atas 4000
rpm.
P0500 Vehicle speed sensor ECM menghentikan fungsi idle air control.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-15

Memeriksa Langsung
Memeriksa komponen dan sistim.

Bagian Memeriksa Lihat Bab


• Engine oil – – – – – jumlah, kebocoran Bab 0B
• Engine coolant – – – – – jumlah, kebocoran Bab 0B
• Bahan bakar – – – – – jumlah, kebocoran Bab 0B
• Filter udara – – – – – kotor, tersumbat Bab 0B
• Battery – – – – – jumlah, karat pada terminal Bab 0B
• Water pump belt – – – – – tension, rusak Bab 0B
• Kabel throttle – – – – – play, memasang Bab 6E
• Selang vacuum air intake system – – – – – lepas, kendur, rusak, bengkok
• Sambungan kabel/harness – – – – – lepas, gesek
• Sikring – – – – – terbakar Bab 8
• Komponen – – – – – memasang
• Baut – – – – – kendur
• Komponen – – – – – rusak
• Komponen lain yang dapat diperiksa secara langsung
Periksa juga hal-hal berikut saat mesin hidup, jika mungkin
• Indicator lamp tidak berfungsi – – – – – cara kerja Bab 6
• Charge warning lamp – – – – – cara kerja Bab 6H
• Lampu peringatan tekanan oli – – – – – cara kerja Bab 8 (bab 6 untuk memeriksa)
• Engine coolant temp. meter – – – – – cara kerja Bab 8
• Fuel level meter – – – – – cara kerja Bab 8
• Udara masuk dari sistim air intake
• Sistim exhaust – – – – – kebocoran gas buang, bunyi tidak normal
• Komponen lain yang dapat diperiksa langsung
6-16 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Memeriksa Dasar Mesin


Memeriksa ini sangat penting untuk melakukan perbaikan ketika ECM tidak mendeteksi adanya DTC dan
adanya kejanggalan saat memeriksa langsung.
Perhatikan tabel flow berikut ini dengan seksama.

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah “Memeriksa Sistim Kontrol Mesin Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa Sis-
dan Emisi” sudah dilakukan? tim Kontrol Mesin dan
Emisi”.
2 Periksa apakah tegangan. battery Lanjut ke langkah 3. Charge atau ganti battery.
11 V atau lebih?
3 Apakah mesin di-starter? Lanjut ke langkah 4. Lanjut ke “Diagnosa” di
Bab 6G.
4 Apakah mesin hidup? Lanjut ke langkah 5. Lanjut ke langkah 7.
5 Periksa duty engine idle speed/IAC lihat Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke “Diagnosa
“Memeriksa Duty Idle Speed/Idle Air Control Gejala Pada Mesin”.
(IAC) ” di Bab 6E.
Apakah sesuai spesifikasi?
6 Memeriksa ignition timing lihat “ Memeriksa Lanjut ke “Diagnosa Periksa komponen yang
dan Penyetelan Ignition Timing” di Bab 6F. Gejala Mesin”. terhubung dengan ignition
Apakah hasil memeriksa sesuai spesifikasi? control, lihat Bab 6F.
7 Periksa supply bahan bakar berikut. Lanjut ke langkah 9. Lanjut ke langkah 8.
1) Periksa apakah jumlah bahan bakar
pada tangki cukup?.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON selama
2 detik dan kemudian OFF.
Apakah tekanan balik (suara) dapat dirasa-
kan pada selang bahan bakar saat kunci
kontak di-ONkan?
8 Periksa kerja fuel pump. Lanjut ke “Tabel B-3 Lanjut ke “Tabel B-2
1) Apakah suara fuel pump terdengar dari Memeriksa Tekanan Memeriksa Fuel Pump
lubang pengisian bahan bakar sekitar 2 Bahan Bakar”. dan Sirkuitnya”.
detik setelah kunci kontak ON dan stop?
9 Memeriksa pengapian busi lihat “Tes Pen- Lanjut ke langkah 10. Lanjut ke “Diagnosa” di
gapian Busi” di Bab 6F. Bab 6F.
Apakah kondisinya baik?
10 Periksa fungsi fuel injector lihat “Memeriksa Lanjut ke “Diagnosa Lanjut ke “Tabel B-1
Fuel Injector” di Bab 6E. Gejala Mesin”. Memeriksa Sirkuit Fuel
Apakah kondisinya baik? Injector”.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-17

Diagnosa Gejala Pada Mesin


Lakukan perbaikan lihat tabel ketika ECM tidak mendeteksi DTC dan kerusakan pada memeriksa langsung dan
telah dilakukan memeriksa dasar sebelumnya.

Kondisi Kemungkinan Penyebab Referensi


Mesin sulit hidup Busi rusak “Melepas dan Memasang Busi” di Bab
6F.
Kabel busi bocor “Melepas dan Memasang Kabel Busi”
di Bab 6F.
Sambungan kabel busi kendur atau lepas “Melepas dan Memasang Kabel Busi”
di Bab 6F.
Ignition coil rusak “Memeriksa Ignition Coil Assy (terma-
suk Ignitor)” di Bab 6F.
Selang atau pipa bahan bakar tersumbat “Table Flow Diagnosa B-3”.
Fuel pump tidak berfungsi “Table Flow Diagnosa B-3”.
Air masuk dari gasket intake manifold atau “Melepas dan Memasang Throttle Body
gasket throttle body dan Intake Manifold” di Bab 6A.
Sistim idle air control rusak “Table Flow Diagnosa B-4”.
Sensor ECT atau MAP rusak “Engine Coolant Temperature (ECT)
Sensor Memeriksa” atau “Manifold
Absolute Pressure (MAP) Sensor
Memeriksa” di Bab 6E.
ECM rusak
Low compression “Periksa Kompresi” di Bab 6A.
Busi kendur atau rusak “Melepas danMPemasang Busi” di Bab
6F.
Kompresi bocor dari dudukan valve “Memeriksa Cylinder Head dan Valve”
di Bab 6A.
Valve stem bengkok “Memeriksa Cylinder Head dan Valve”
di Bab 6A.
Valve spring lemah atau rusak “Memeriksa Cylinder Head dan Valve”
di Bab 6A.
Kompresi bocor dari gasket cylinder head “Memeriksa Cylinder Head dan Valve”
di Bab 6A.
Ring piston bengkok atau rusak “Memeriksa Pistons, Piston rings, Con-
necting Rods dan Cylinders” di Bab 6A.
Piston, ring atau cylinder aus “Memeriksa Pistons, Piston rings, Con-
necting Rods dan Cylinders” di Bab 6A.
PCV valve tidak berfungsi “Memeriksa SIstim PCV” di Bab 6E.
Fuel injector rusak “Memeriksa Fuel Injector” di Bab 6E.
Crankshaft timing belt pulley rusak “Melepas dan Memeriksa Timing Belt
dan Tensioner” di Bab 6A.
CMP sensor sensing rotor rusak “KOmponen Rocker Arms, Rocker Arm
Shaft dan Camshaft” di Bab 6A.
6-18 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Kondisi Kemungkinan Penyebab Referensi


Tekanan oli rendah Viskositas oli tidak standar “Penggantian Oli Mesin dan Oil Filter”
di Bab 0B.
Oil strainer tersumbat “Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump
Strainer” di Bab 6A.
Fungsi oil pump terganggu “Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump
Strainer” di Bab 6A.
Oil pump relief valve aus “Memberihkan Oil Pan dan Oil Pump
Strainer” di Bab 6A.
Celah antar komponen terlalu besar
Bunyi tidak normal Valve lash tidak tepat “Memeriksa Valve dan Cylinder Head”
pada mesin di Bab 6A.
Catatan: Sebelum Valve stem dan guide aus “Memeriksa Valve dan Cylinder Head”
memeriksa bunyi di Bab 6A.
pada bagian Valve spring lemah atau patah “Memeriksa Valve dan Cylinder Head”
mekanik, pastikan: di Bab 6A.
Busi dan bahan Valve tertekuk atau terlipat “Memeriksa Valves dan Cylinder Head”
bakar yang di Bab 6A.
digunakan sesuai Piston, ring dan cylinder bore aus “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
spesifikasi. ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder” di Bab 6A.
Bearing rod aus “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder” di Bab 6A.
Starter pin aus “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder” di Bab 6A.
Mur-mur rod kendur “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder” di Bab 6A.
Tekanan oli rendah “Tekanan Oli Rendah” pada table
Bearing aus “Memeriksa Main Bearing” di Bab 6A.
Crankshaft journal aus “Memeriksa Crankshaft” di Bab 6A.
Baut bearing cap kendur “Memeriksa Main bearing” di Bab 6A
Crankshaft thrust play terlalu besar “Memeriksa Crankshaft” di Bab 6A.
Overheating Thermostat tidak berfungsi “Memeriksa Thermostat” di Bab 6B.
Fungsi water pump kendur “Memeriksa Water Pump” di Bab 6B.
Radiator bocor atau tersumbat “Memeriksa Radiator” di Bab 6B.
Grade oli mesin tidak standar “Penggantian Oli Mesin dan Oil Filter”
di Bab 0B.
Oil filter atau oil strainer tersumbat “Memeriksa Tekanan Oli” di Bab 6A.
Fungsi oil pump kendur “Memeriksa Oil Pressure” di Bab 6A.
Kontrol sistim radiator fan rusak “Table Flow Diagnosa B-7”.
Rem bergesekkan “Table Diagnosa” di Bab 5”.
Clutch selip “Table Diagnosa” di Bab 7C.
Gasket cylinder head rusak “ Memeriksa Valve dan Cylinder Head”
di Bab 6A.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-19

Kondisi Kemungkinan Penyebab Referensi


Bahan bakar boros Sambungan kabel busi bocor atau kendur “Melepas dan Memasang Kabel Busi”
di Bab 6F.
Busi rusak (celah tidak standar, sisa karbon “Melepas dan Memasang Busi” di Bab
terlalu banyak dan electroda hangus, dll.) 6F.
Putaran idle tinggi “Putaran idle atau mesin tidak dapat
dle” pada tabel ini.
Kerja sensor TP, ECT atau MAP kendur “Memeriksa Throttle Position (TP) Sen-
sor”, “Memeriksa Sensor Engine Cool-
ant Temperature (ECT)” atau
“Memeriksa Sensor Manifold Absolute
Pressure (MAP)” di Bab 6E.
Rusak fuel injector(s) “Tabel Flow Diagnosa B-1”.
ECM rusak
Tekanan rendah “Tekanan Rendah” pada tabel.
Dudukan valve kendur “Memeriksa Valve dan Cylinder Head”
di Bab 6A.
Rem bergesekan “Tabel Diagnosa” di Bab 5.
Clutch selip “Tabel Diagnosa” di Bab 7C.
Thermostat tidak berfungsi dengan baik “Memeriksa Thermostat” di Bab 6B.
Tekanan ban tidak sesuai “Perawatan Ban” di Bab 3F.
Oli sangat boros Gasket cylinder head rusak “Memeriksa Valve dan Cylinder Head”
di Bab 6A.
Oil seal camshaft bocor “Melepas dan Memasang Rocker Arm,
Rocker Arm Shaft dan Camshaft” di
Bab 6A.
Piston ring lengket “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder ” di Bab 6A.
Piston dan cylinder aus “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder ” di Bab 6A.
Piston ring groove dan ring aus “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder ” di Bab 6A.
Lokasi piston ring gap tidak tepat “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder ” di Bab 6A.
Valve stem seal aus atau rusak “Membongkar dan Merakit Valve dan
Cylinder Head di Bab 6A.
Valve stem aus “Memeriksa Valve dan Cylinder Head”
di Bab 6A.
6-20 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Kondisi Kemungkinan Penyebab Referensi


Mesin tersendat- Busi rusak atau celah busi tidak standar “Melepas dan Memasang Busi” di Bab
sendat 6F.
(Terkadang tidak Kabel busi bocor “Melepas dan Memasang Kabel Busi”
ada respon saat di Bab 6F.
pedal gas ditekan Tekanan bahan bakar tidak sesuai spesifkasi “Tabel Flow Diagnosa B-3”.
di semua kecepatan. Kerja sensor TP, ECT atau MAP kendur “Memeriksa Sensor Throttle Position
Seringkali ketika (TP)”, “Memeriksa Sensor Engine Cool-
saat pertama kali ant Temperature (ECT” atau “Memer-
kendaraan akan ber- iksa Sensor Manifold Absolute
jalan dari kondisi Pressure (MAP)” di Bab 6E.
berhenti.) Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”.
Rusak ECM
Engine overheating “Overheat” pada tabel ini.
Compression rendah “Tekanan Rendah” pada tabel ini.
Hentakan Kabel busi bocor atau kendur “Melepas dan memasang Kabel Busi”
(Tenaga mesin di Bab 6F.
berubah-ubah tanpa Busi rusak (deposit carbon, gap dan elec- “Melepas dan Memasang Busi” di Bab
ada perubahan trode terbakar dll.) 6F.
tekanan pada pedal Variable fuel pressure “Tabel Flow Diagnosa B-3”.
gas) Kinky atau damaged fuel hose dan lines
Rusak fuel pump (clogged fuel filter)
MAP sensor tidak berfungsi “Memeriksa Manifold Absolute Pres-
sure (MAP) Sensor” di Bab 6E.
Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”.
Rusak ECM
Ada Ledakan Busi rusak “Melepas dan Memasang Busi” di Bab
(Mesin terjadi letu- 6F.
pan pada saat pem- Kabel busi kendur “Melepas dan Memasang Kabel Busi”
bukaan throttle) di Bab 6F.
Engine overheating “Overheating” di table ini.
Fuel filter atau salurannya tersumbat “Tabel Flow Diagnosa B-1” atau “Diag-
nostic Flow Table B-2”.
Intake manifold atau gasket throttle body “Melepas dan Memasang Throttle Body
bocor dan Intake Manifold ” di Bab 6A.
ECT sensor atau MAP sensor tidak berfungsi “Engine Coolant Temperature (ECT) ”
atau “Memeriksa Sensor Manifold
Absolute Pressure (MAP)” di Bab 6E.
Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”.
ECM rusak
Timbunan karbon terlalu banyak “Memeriksa dan Membersihkan Pis-
ton, Piston ring, Connecting Rod dan
Cylinder ” di Bab 6A.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-21

Kondisi Kemungkinan Penyebab Referensi


Mesin tidak berte- Busi rusak “Melepas dan Memasang Busi” di Bab
naga 6F.
Ignition coil dengan ignitor rusak “Memeriksa Ignition Coil Assy (terma-
suk Ignitor)” di Bab 6F.
Kabel busi kendur atau lepas “Melepas dan Memasang Kabel Busi”
di Bab 6F.
Selang atau pipa tersumbat “Tabel Flow Diagnosa B-3”
Fuel pump tidak berfungsi “Tabel Flow Diagnosa B-2”
Udara masuk dari gasket intake manifold atau “Melepas dan Memasang Throttle Body
gasket throttle body dan Intake Manifold” di Bab 6A.
Mesin overheat “Overheat” pada tabel ini.
Penyetelan kabel gas tidak tepat “Penyetelan Kabel Gas” di Bab 6E.
TPS, ECT atau MAP tidak berfunsi “Memeriksa Sensor Throttle Posisi (TP)
”, “Memeriksa Sensor Engine Coolant
Temperature (ECT)” atau “Memeriksa
Sensor Manifold Absolute Pressure
(MAP” di Bab 6E.
Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”.
ECM rusak
Rem bergesekan “Tabel Diagnosa” di Bab 5.
Clutch selip “Tabel Diagnosa” di Bab 7C.
Tekanan rendah “Memeriksa Rendah” di Bab 6A.
Tekanan bahan bakar tidak sesuai spesifikasi “Tabel Flow Diagnosa B-3”.
Putaran idle mesin Busi rusak “Melepas dan Memasang Busi” di Bab
tidak standar 6F.
Kabel busi bocor “Melepas dan Memasang Kabel Busi”
di Bab 6F.
Ignition coil dengan ignitor rusak “Memeriksa Ignition Coil Assy (terma-
suk Ignitor)” di Bab 6F.
Tekanan bahan bakar tidak sesuai spesifikasi “Tabel Flow Diagnosa B-3”.
Gasket Manifold , throttle body, atau cylinder
head bocor
Sistim idle air control rusak “Tabel Flow Diagnosa B-4”.
Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”.
Sensor ECT, TP atau MAP tidak bekerja “Memeriksa Sensor Throttle Position
(TP)”, “Memeriksa Sensor Engine Cool-
ant Temperature (ECT)” atau “Memer-
iksa Sensor Manifold Absolute
Pressure (MAP)” di Bab 6E.
ECM rusak
Sambungan vacuum hose kendur
PCV valve tidak berfungsi “Memeriksa Sistim PCV” di Bab 6E.
Mesin overheat “Overheat” pada tabel ini.
Tekanan rendah “Memeriksa Tekanan” di Bab 6A.
6-22 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Scan Tool Data


Data di bawah ini adalah nilai standar pada kondisi pengendaraan normal dengan menggunakan SUZUKI scan
tool, yang dapat digunakan sebagai referensi. Meski kendaraan dalam kondisi baik, dalam beberapa kasus
hasil pemeriksaaan mungkin tidak sesuai dengan spesifikasi. Karenanya, kondisi abnormal kendaraan tidak
dapat didasarkan hanya pada data ini semata.
Kondisi pada tabel di bawah ini dapat diperiksa dengan menggunakan scan tool yang dideteksi oleh ECM dan
output dari ECM berupa perintah-perintah dan pada beberapa kasus dimana mesin atau actuator tidak berop-
erasi sebagaimana yang ditunjukkan oleh scan tool. Gunakan timing light untuk memeriksa ignition timing.

CATATAN:
Ketika memeriksa data dengan kondisi mesin pada putaran idle atau tinggi, pindahkan tuas transmisi
(M/T) ke posisi netral dan posisi “Park” (A/T) dan tarik rem tangan penuh. Jika mengindikasikan tidak
ada beban, matikan A/C, semua beban kelistrikan, P/S dan switch lainnya.

Data Scan Tool Kondisi Kendaraan Kondisi/ Normal


Nilai Standar
SUHU COOLANT Idle speed sesuai spesifikasi setelah warming up 80 – 100°C, 176 – 212°F
(ENGINE COOLANT
TEMP.)
INTAKE AIR TEMP Idle speed sesuai spesifikasi setelah warming up
–5°C (23°F) + suhu di sekitar
hingga 40°C (104°F) +
suhu di sekitar.
ENGINE SPEED Pada putaran idlie tanpa beban setelah warming idle speed ideal
up ±50 r/min
INJ PULSE WIDTH Idle speed sesuai spesifikasi tanpa beban setelah 2.0 – 4.0 msec.
(FUEL INJECTION PULSE warming up
WIDTH) Pada putaran 2500 r/min tanpa beban setelah 2.0 – 3.6 msec.
warming up
TP SENSOR VOLT Kunci kontak ON/ pedal gas dilepas 0.2 – 0.95 V
(TEGANGAN OUTPUT warmed up engine pedal gas ditekan penuh Kurang dari 4.8 V
THROTTLE POSITION dihentikan
SENSOR)
IDLE IDEAL Pada putaran idle dengan radiator cooling fan 750 r/min
(IDLE SPEED IDEAL) tidak berputar dan all komponen kelistrikan OFF
setelah warming up, M/T posisi netral
IAC FLOW DUTY Pada putaran idle tanpa beban setelah warming 5 – 30%
(IDLE AIR CONTROL up
FLOW DUTY)
THROTTLE POSITION Kunci kontak ON/ pedal gas dilepas 4 – 19%
(ABSOLUTE THROTTLE warmed up engine pedal gas ditekan penuh 60 – 90%
POSITION) dihentikan
MAP Putaran idle sesuai spesifikasi tanpa beban sete- 20 – 40 kPa
(INTAKE MANIFOLD lah warming up
ABSOLUTE PRESSURE)
FUEL CUT Ketika mesin pada kondisi fuel cut ON
Selain dari kondisi fuel cut OFF
POSISI THROTTLE Throttle valve pada posisi idle ON
MENUTUP (CLOSED Pembukaan throttle valve lebih besar dari posisi OFF
THROTTLE POSITION) idle
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-23

Data Scan Tool Kondisi Kendaraan Kondisi/ Normal


Nilai Standar
IGNITION ADVANCE Putaran idle sesuai spesifikasi tanpa beban sete- 8 – 16° BTDC
(IGNITION TIMING lah warming up
ADVANCE UNTUK CYLIN-
DER NO.1)
TEGANGAN BATTERY Kunci kontak ON/mesin mati 10 – 14 V
FUEL PUMP Dalam 2 detik setelah kunci kontak ON atau ON
mesin hidup
Mesin mati pada kunci kontak ON OFF
BEBAN KELISTRIKAN Kunci kontak ON/lampu besar, lampu kota, defog- OFF
ger belakang, atau blower motor OFF
Kunci kontak ON/lampu besar, lampu kota, atau ON
defogger belakang ON
SWITCH REM Kunci kontak ON pedal rem dilepas OFF
pedal rem ditekan ON
RADIATOR FAN Kunci kontak ON Engine coolant temp.: di OFF
(RADIATOR FAN CON- bawah 87.5°C (189.5°F)
TROL RELAY) Engine coolant temp.: ON
90°C (194°F) atau lebih
BLOWER FAN Kunci kontak ON Blower fan switch pada ON
posisi kecepatan ke1 atau
lebih
Blower fan switch pada OFF
posisi OFF
SWITCH A/C Mesin hidup setelah warming up, sistim A/C tidak OFF
(jika dilengkapi A/C) bekerja
Mesin hidup setelah warming up, A/C berfungsi ON
A/C MAG CLUTCH Mesin hidup Switch A/C dan switch ON
(jika dilengkapi A/C) motor blower ON
Switch A/C dan switch OFF
motor blower OFF
KECEPATAN KEN- Kendaraan tidak hidup 0 km/h
DARAAN

DEFINISI DATA SCAN TOOL


COOLANT TEMP (ENGINE COOLANT TEMPERATURE, °C, °F)
Dideteksi oleh sensor engine coolant temp.
INTAKE AIR TEMP (°C, °F)
Dideteksi oleh sensor intake air temp.
ENGINE SPEED (rpm)
Komputerisasi berdasarkan pulsa dari sensor camshaft posisi.
PANJANG/PENDEKNYA PULSA (PANJANG/PENDEKNYA PULSA INJEKSI BAHAN BAKAR, msec.)
Menunjukkan waktu injector drive (pembukaan valve) berdasarkan pulsa dari ECM (tetapi waktu injector drive
cylinder NO.1 untuk multiport fuel injection).
Tegangan TP SENSOR (TEGANGAN OUTPUT THROTTLE POSITION SENSOR, V)
Throttle Position Sensor membaca adanya informasi pembukaan throttle valve dalam bentuk tegangan.
6-24 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

IDLE IDEAL (PUTARAN IDLE YANG IDEAL, rpm)


Putaran idle seuai parameter internal ECM yang menunjukkan putaran idle yang diinginkan ECM. Jika mesin
tidak hidup, besarannya tidak valid.
IAC FLOW DUTY (CONTROL DUTY IDLE AIR (PUTARAN), %)
Parameter ini menunjukkan besar arus pada putaran IAC valve (rata-rata pembukaan valve) yang mengontrol
jumlah udara langsung (bypass) (putaran idle).
THROTTLE POS (ABSOLUTE THROTTLE POSITION, %)
Ketika throttle position sensor pada posisi tertutup penuh, nilai pembukaan throttle akan ditunjukkan 0% dan
posisi membuka penuh 90 – 100%.
MAP (MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE, mmHg, kPa)
Untuk menjaga jumlah campuran udara/bahan bakar (sesuai teori stoichiometric) .
Hal tersebut akan dideteksi oleh sensor manifold absolute pressure.
FUEL CUT (ON/OFF)
ON: Bahan bakar diputus (sinyal output ke injector dihentikan)
OFF: Bahan bakar tidak diputus
POSISI THROTTLE MENUTUP (ON/OFF)
Parameter akan membaca ON saat throttle valve tertutup penuh, dan OFF saat throttle tidak tertutup.
IGNITION ADVANCE (IGNITION TIMING ADVANCE UNTUK CYLINDER NO.1, °)
Ignition timing cylinder NO.1 berdasarkan perintah dari ECM. Ignition timing secara aktual harus diperiksa den-
gan menggunakan timing light.
TEGANGAN BATTERY (V)
Parameter ini menunjukkan tegangan positif battery yang masuk dari main relay ke ECM.
FUEL PUMP (ON/OFF)
ON ketika ECM mengaktifkan fuel pump melalui switch fuel pump relay.
BEBAN KELISTRIKAN (ON/OFF)
ON: Lampu besar, lampu kota, dan defogger belakang sinyal ON masuk.
OFF: Semua beban kelistrikan OFF.
BRAKE SW (ON/OFF)
Parameter ini menunjukkan kondisi switch brake.
RADIATOR FAN (RADIATOR FAN CONTROL RELAY, ON/OFF)
ON: Mengeluarkan perintah untuk mengaktifkan relay radiator fan.
OFF: Tidak mengeluarkan perintah untuk mengaktifkan relay radiator fan.
BLOWER FAN (ON/OFF)
Parameter ini menunjukkan kondisi blower motor switch.
A/C SWITCH (ON/OFF)
ON: Perintah untuk mengaktifkan A/C dari ECM ke A/C amplifier.
OFF:Tidak ada perintah untuk mengaktifkan A/C.
A/C MAG SWITCH (RELAY A/C COMPRESSOR, ON/OFF)
Parameter ini menunjukkan kondisi switch A/C.
KECEPATAN KENDARAAN (km/h)
Komputerisasi berdasarkan sinyal pulsa dari vehicle speed sensor.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-25

Memeriksa ECM dan Sirkuitnya


ECM dan sirkuitnya dapat diperiksa pada soket ECM dengan
cara mengukur tegangan, sinyal pulsa dan tahanan.

PERHATIAN:
ECM tidak dapat diperiksa secara langsung. Sangat dila-
rang untuk menghubungkan voltmeter atau ohmmeter ke
ECM dengan soket dilepas.

Memeriksa Tegangan

1) Lepas ECM (1) dari bodi kendaraan lihat “Melepas dan


Memasang Engine Control Module (ECM)” di Bab 6E.
1
2) Periksa tegangan dan sinyal pulsa pada masing-masing ter-
minal soket (2) terhubung, menggunakan voltmeter (3) dan
oscilloscope (4).
3 4
CATATAN:
• Tegangan masing-masing terminal sesuai tegangan
2 battery, besarnya 11 V atau lebih saat kunci kontak ON.
• Tegangan dengan asterisk(*) tidak dapat diukur den-
gan voltmeter karena berupa pulse sinyal.
Periksa dengan oscilloscope jika perlu.

2 2 2
C20 C21 E06

7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26

1. ECM
2. Soket ECM (dilihat dari harness)
6-26 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Nomor Warna Tegangan Nor-


Sirkuit Kondisi
Terminal Kabel mal
6 – 12 V Selama cranking mesin
C20-1 BLU Sinyal engine start
0–1V Selain dari kondisi di atas
10 – 14 V Kunci kontak ON
* 0 – 0.6 V
↑↓
Mesin hidup
10 – 14 V
C20-2 BRN/YEL Fuel injector No.4 (Output sinyal adalah pulsa rendah
(Referensi ben-
aktif. Frequency pulsa bervariasi ter-
tuk gelombang
gantung putaran mesin.)
No.4, No.5 dan
No.17)
10 – 14 V Kunci kontak ON
* 0 – 0.6 V
↑↓
Mesin hidup
10 – 14 V
C20-3 BRN/WHT Fuel injector No.3 (Output sinyal adalah pulsa rendah
(Referensi ben-
aktif. Frequency pulsa bervariasi ter-
tuk gelombang
gantung putaran mesin.)
No.4, No.6 dan
No.17)
10 – 14 V Kunci kontak ON
* 0 – 0.6 V
↑↓
Mesin hidup
10 – 14 V
C20-4 BRN Fuel injector No.2 (Output sinyal adalah pulsa rendah
(Referensi ben-
aktif. Frequency pulsa bervariasi ter-
tuk gelombang
gantung putaran mesin.)
No.4, No.7 dan
No.17)
10 – 14 V Kunci kontak ON
* 0 – 0.6 V
↑↓
10 – 14 V Mesin hidup
C20-5 LT GRN Fuel injector No.1 (Referensi ben- (Output sinyal adalah pulsa rendah
tuk gelombang aktif. Frequency pulsa bervariasi ter-
No.4, No.8, gantung putaran mesin.)
No.16 dan
No.17)
C20-6 BLK/YEL Ground di bawah 0.3 V Kunci kontak ON
C20-7 BLK/YEL Ground di bawah 0.3 V Kunci kontak ON
*0–2V
Mesin pada putarant idle setelah
↑↓
warm up
8 – 14 V
C20-8 ORN IAC valve (Output sinyal adalah pulsa rendah
(Referensi ben-
aktif. Rasio duty tergantung beban
tuk gelombang
mesin dan putaran idle mesin.)
No.1)
C20-9 WHT/BLU Monitor output 10 – 14 V Kunci kontak ON
0–1V Selama 2 detik dari kunci kontak ON
C20-10 PNK/BLK Fuel pump relay
10 – 14 V Setelah 2 detik kunci kontak ON
C20-11 – – – –
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-27

Nomor Warna Tegangan Nor-


Sirkuit Kondisi
Terminal Kabel mal
Kunci kontak ON, engine coolant
10 – 14 V temperature kurang dari 87.5°C
C20-12 RED/WHT Radiator fan relay No.1 (189.5°F)
Kunci kontak ON, engine coolant
0–1V
temperature more dari 90°C (194°F)
Kunci kontak ON, engine coolant
10 – 14 V temperature antara 90°C (194°F)
Radiator fan relay No.2 dan dan 100°C (212°F)
C20-13 PNK/BLU
No.3 (jika dilengkapi) Kunci kontak ON, engine coolant
0–1V temperature kurang dari 87.5°C
(189.5°F)
C20-14 – – – –
10 – 14 V Kunci kontak OFF
C20-15 BLK/ORN Main relay
0.4 – 1.5 V Kunci kontak ON
C20-16 – – – –
C20-17 – – – –
C20-18 – – – –
C20-19 – – – –
C20-20 – – – –
C20-21 – – – –
C20-22 – – – –
C20-23 – – – –
C20-24 – – – –
C20-25 – – – –
C20-26 – – – –
C20-27 – – – –
10 – 14 V Kunci kontak ON
Power steering pressure Mesin pada putaran idle, steering
C20-28 GRN/WHT
switch (jika dilengkapi) 0 – 1.5 V wheel diputar ke kanan atau kiri
hingga berhenti
C20-29 PNK Test switch terminal 10 – 14 V Kunci kontak ON
C20-30 BLU/WHT Diagnosis switch terminal 10 – 14 V Kunci kontak ON
0–1V Kunci kontak ON
* 0 – 0.6 V
↑↓ Mesin hidup
Ignition coil assembly (untuk
C20-31 WHT/RED 4–6V (Output sinyal adalah pulsa tinggi
No.2 dan No.3 spark plugs)
(Referensi ben- aktif. Frequency pulsa bervariasi ter-
tuk gelombang gantung putaran mesin.)
No.2)
0–1V Kunci kontak ON
* 0 – 0.6 V
↑↓ Engine running
Ignition coil assembly (untuk
C20-32 WHT/BLK 4–6V (Output sinyal adalah pulsa tinggi
No.1 dan No.4 spark plugs)
(Referensi ben- aktif. Frequency pulsa bervariasi ter-
tuk gelombang gantung putaran mesin.)
No.3 dan No.16)
C20-33 – – – –
C20-34 – – – –
6-28 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Nomor Warna Tegangan Nor-


Sirkuit Kondisi
Terminal Kabel mal
C21-1 BLK Ground Di bawah 0.3 V Kunci kontak ON
C21-2 BLK/RED Power source 10 – 14 V Kunci kontak ON
C21-3 BLK/RED Power source 10 – 14 V Kunci kontak ON
C21-4 – – – –
Shield wire ground untuk
C21-5 – Di bawah 0.3 V Kunci kontak ON
CKP sensor
C21-6 – – – –
C21-7 – – – –
Power source untuk MAP
C21-8 PNK/BLU 4.75 – 5.25 V Kunci kontak ON
sensor
C21-9 YEL/BLK Power source untuk sensors 4.75 – 5.25 V Kunci kontak ON
Power source untuk CO
C21-10 LT GRN 4.75 – 5.25 V Kunci kontak ON
adjusting resistor
* 3.3 – 4.0 V
(Referensi ben- Kunci kontak ON dengan barometric
tuk gelombang pressure pada 100 kPa (760 mmHg)
No.11)
C21-11 YEL/GRN Sinyal sensor MAP
* 0.4 – 1.8 V Engine running pada sesuai spesi-
(Referensi ben- fikasi idle speed setelah warm up,
tuk gelombang barometric pressure pada 100 kPa
No.12) (760 mmHg)
Kunci kontak ON dan throttle valve
0.3 – 1.0 V pada idle posisi dengan warmed
C21-12 GRN/WHT Sinyal sensor TP engine
Kunci kontak ON dan throttle valve
3.4 – 4.7 V
pada full putus posisi
C21-13 PNK CO adjusting resistor – –
C21-14 – – – –
Kunci kontak ON, ECT pada 20°C
2.70 – 3.00 V
(68°F)
Kunci kontak ON, ECT pada 80°C
C21-15 WHT/GRN Sinyal sensor ECT 0.65 – 0.80 V
(176°F)
Kunci kontak ON, ECT pada 110°C
0.30 – 0.40 V
(230°F)
Kunci kontak ON, IAT pada 20°C
2.10 – 2.50 V
(68°F)
LT GRN/ Kunci kontak ON, IAT pada 80°C
C21-16 Sinyal sensor IAT 0.52 V
BLK (176°F)
Kunci kontak ON, IAT pada 120°C
0.20 V
(248°F)
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-29

Nomor Warna Tegangan Nor-


Sirkuit Kondisi
Terminal Kabel mal
0–1V Kunci kontak ON
Mesin hidup pada putaran idle sete-
lah warm up, antara sinyal (+) dan (–
* 1 – 1.5 V ) sensor CKP
↑↓ (Input sinyal dengan bentuk gelom-
C21-17 RED/BLU Sinyal sensor CKP (+) 0–1V bang sinusoid.
(Referensi ben- Frequency bentuk gelombang ber-
tuk gelombang variasi tergantung pada putaran
No.9 dan No.10) mesin.
30 pulsa terjadi setiap satu putaran
crankshaft.)
C21-18 – – – –
C21-19 – – – –
C21-20 – – – –
C21-21 – – – –
C21-22 – – – –
C21-23 – – – –
C21-24 – – – –
C21-25 – – – –
C21-26 – – – –
C21-27 – – – –
C21-28 BLU/YEL Sensor ground di bawah 0.3 V Kunci kontak ON
C21-29 – – – –
C21-30 – – – –
Kunci kontak ON, tekanan refriger-
0–1V ant A/C di bawah 1500 kPa (15 kg/
A/C pressure switch (jika cm2, 218 psi)
C21-31 ORN
dilengkapi) Kunci kontak ON, tekanan refriger-
10 – 14 V ant A/C 1500 kPa (15 kg/cm2, 218
psi) atau lebih
* 0 – 0.6 V
Mesin pada putaran idle setelah
↑↓
warm up
4–6V
C21-32 BRN Sinyal sensor CMP (Frekquency sinyal sensor bervari-
(Referensi ben-
asi tergantung pada putaran mesin.)
tuk gelombang
(2 pulsa setiap 1 putaran camshaft.)
No.9 dan No.10)
0–1V Kunci kontak ON
Mesin hidup pada putaran idle sete-
lah warm up, antara sinyal (+) dan (–
* 1 – 1.5 V ) sensor CKP
↑↓ (Input sinyal dengan bentuk gelom-
C21-33 WHT Sinyal sensor CKP (–) 0–1V bang sinusoid.
(Referensi ben- Frequency bentuk gelombang ber-
tuk gelombang variasi tergantung pada putaran
No.9 dan No.10) mesin.
30 pulsa terjadi setiap satu putaran
crankshaft.)
6-30 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Nomor Warna Tegangan Nor-


Sirkuit Kondisi
Terminal Kabel mal
0–1V
↑↓
4–6V
untuk ken-
daraan dengan
tachometer (Ref- Kendaraan berjalan
erensi bentuk (Frequency pulse bervairasi tergan-
C21-34 YEL Sinyal VSS gelombangform tung pada kecepatan kendaraan)
No.13) (2548 pulsa tiap 60 km/h (37.5 ml/
0–1V h).)
↑↓
10 – 14 V
untuk ken-
daraan tanpa
tachometer
C21-34 – – – –
Kunci kontak ON, switch defogger
0–1V
belakang OFF
E06-1 RED/WHT Switch defogger belakang
Kunci kontak ON, switch defogger
10 – 14 V
belakang ON
Kunci kontak ON, blower fan selec-
10 – 14 V
tor OFF
E06-2 PNK/BLU Switch blower fan
Kunci kontak ON, blower fan selec-
0–1V
tor pada posisi 1 atau lebih
E06-3 – – – –
Kunci kontak ON, switch lampu stop
0–1V
OFF
E06-4 GRN/WHT Switch lampu stop
Kunci kontak ON, switch lampu stop
10 – 14 V
ON
E06-5 BLK/WHT Kunci kontak 10 – 14 V Kunci kontak ON
E06-6 – – – –
Sumber arus untuk cadan-
E06-7 WHT/RED 10 – 14 V Setiap saat
gan
E06-8 – – – –
E06-9 – – – –
Input sinyal A/C (jika 10 – 14 V Mesin hidup, A/C tidak bekerja
E06-10 BRN/WHT
dilengkapi) 0–1V Mesin hidup, A/C bekerja
0–1V Kunci kontak ON, posisi lampu OFF
E06-11 RED/YEL Sinyal switch lampu
10 – 14 V Kunci kontak ON, posisi lampu ON
Sinyal cut A/C (jika 10 – 14 V Mesin hidup, A/C bekerja
E06-12 GRY
dilengkapi) 0–1V Mesin hidup, A/C tidak bekerja
E06-13 – – – –
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-31

Nomor Warna Tegangan Nor-


Sirkuit Kondisi
Terminal Kabel mal
0–1V
↑↓
4–6V
untuk ken-
daraan dengan
tachometer (Ref-
Kendaraan hidup
erensi bentuk
VSS sinyal untuk combina- (Frequency pulsa bervairasi tergan-
E06-14 YEL gelombang
tion meter tung pada kecepatan kendaraan)
No.13)
(2548 pulsa par 60 km/h, 37.5 ml/h)
0–1V
↑↓
10 – 14 V
untuk ken-
daraan without
tachometer
Kunci kontak ON dan mesin pada
0–1V
kondisi mati
*0–1V
Engine revolution sinyal ↑↓ Saat mesin hidup
E06-15 BRN untuk tachometer (jika 10 – 14 V (Frequency pulse bervairasi tergan-
dilengkapi) (Referensi ben- tung pada kecepatan kendaraan)
tuk gelombang (2 pulsa per 1putaran crankshaft.)
No.14 dan (3000 r/min = 100 Hz)
No.15)
Indicator lamp tidak ber- 0–1V Kunci kontak ON dan mesin mati
E06-16 PPL
fungsi 10 – 14 V Mesin hidup
Saluran komunikasi serial
E06-17 PPL/WHT 10 – 14 V Kunci kontak ON
data link connector
E06-18 – – – –
E06-19 – – – –
E06-20 – – – –
E06-21 – – – –
E06-22 – – – –
E06-23 – – – –
E06-24 – – – –
E06-25 – – – –
E06-26 – – – –
E06-27 – – – –
E06-28 – – – –
E06-29 – – – –
Ground (jika dilengkapi den-
E06-30 BLK di bawah 0.3 V Kunci kontak ON
gan sistim A/C)
E06-31 – – – –
6-32 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

1. Referensi bentuk gelombang No.1


Sinyal valve IAC

Terminal pen- CH1: C20-8 ke C21-1


gukuran
Penyetelan CH1: 5 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 4 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi

2. Referensi bentuk gelombang No.2


Sinyal ignition coil No.2 dan No.3 pada putaran idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-31 ke C21-1
Penyetelan CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal ignition No.2 dan No.3

3. Referensi bentuk gelombang No.3


Sinyal ignition coil No.1 dan No.4 pada putaran idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-32 ke C21-1
Penyetelan CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal ignition No.1 dan No.4
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-33

4. Referensi bentuk gelombang No.4


Sinyal fuel injector pada putaran mesin idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-4 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 4 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal Fuel injector
a. Rentang pulsa fuel injection: 2 – 4 msec.

5. Referensi bentuk gelombang No.5


Sinyal fuel injector No.4 pada putaran idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-2 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal fuel injector No.4

6. Referensi bentuk gelombang No.6


Sinyal fuel injector No.3 pada putaran idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-3 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal fuel injector No.3
6-34 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

7. Referensi bentuk gelombang No.7


Sinyal fuel injector No.2 pada putaran idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-4 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal fuel injector No.2

8.Referensi bentuk gelombang No.8


Sinyal fuel injector No.1 pada putaran idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-5 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal fuel injector No.1

9. Referensi bentuk gelombang No.9


Sinyal sensor CMP pada mesin idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C21-17 ke C21-33
Penyetelan CH1: 2 V/DIV, CH2: 1 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal CKP
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-35

10. Referensi bentuk gelombang No.10


Sinyal sensor CMP pada mesin idle

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C21-17 ke C21-33
Penyetelan CH1: 2 V/DIV, CH2: 1 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 20 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal CKP

11. Referensi bentuk gelombang No.11


Manifold absolute pressure sensor sinyal pada ignition switch
turned ON

Terminal pen- CH1: C21-11 ke C21-28


gukuran CH2: C21-12 ke C21-28
Penyetelan CH1: 2 V/DIV, CH2: 1 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 200 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Kunci kontak ON
1. Sinyal sensor manifold absolute pressure
2. Sinyal sensor throttle position

12. Referensi bentuk gelombang No.12


Manifold absolute pressure sensor sinyal pada putaran mesin
tinggi.

Terminal pen- CH1: C21-11 ke C21-28


gukuran CH2: C21-12 ke C21-28
Penyetelan CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 200 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Pada putaran mesin tinggi
1. Sinyal sensor manifold absolute pressure
2. Sinyal sensor throttle position
6-36 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

13. Referensi bentuk gelombang No.13


Sinyal VSS pada 30 km/jam (19 mil/jam)

Terminal pen- CH1: C21-34 ke C21-1


gukuran CH2: E06-14 ke C21-1
Penyetelan CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Kendaraan pada 30 km/jam (19 mil/h)
1. Sinyal VSS
2. Sinyal VSS untuk combination meter

14. Referensi bentuk gelombang No.14


Sinyal pulsa ignition pada putaran mesin idle.

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: E06-15 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 5 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 40 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran mesin idle sesuai
spesifikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal pulsa ignition

15. Referensi bentuk gelombang No.15


Sinyal pulsa ignition pada putaran mesin idle.

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: E06-15 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 5 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 10 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin pada putaran idle sesuai spesi-
fikasi
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal pulsa ignition
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-37

16. Referensi bentuk gelombang No.16


Ignition coil sinyal dan fuel injector sinyal pada engine distarter.

Terminal pen- CH1: C20-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-5 ke C21-1
CH3: C21-32 ke C21-1
CH4: C20-1 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 50 V/DIV
oscilloscope CH3: 5 V/DIV, CH4: 10 V/DIV
WAKTU: 100 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin distarter
1. Sinyal ignition coil No.1 dan No.4
2. Sinyal fuel injector No.1
3. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
4. Sinyal starting motor

17. Referensi bentuk gelombang No.17


Sinyal fuel injector pada mesin distarter

Terminal pen- CH1: C21-32 ke C21-1


gukuran CH2: C20-4 ke C21-1
Penyetelan CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV
oscilloscope WAKTU: 10 ms/DIV
Kondisi pen- • Setelah warm up ke suhu kerja normal
gukuran • Mesin distarter
1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP)
2. Sinyal fuel injector
3. Rentang pulsa Injeksi: 6 – 12 msec.
6-38 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Memeriksa Tahanan (Tahanan)

1) Lepas soket ECM (1) dari ECM dengan kunci kontak OFF.

PERHATIAN:
Jangan menyentuh terminal ECM secara langsung atau
menghubungkan voltmeter atau ohmmeter (2).

2) Periksa tahanan antara masing-masing terminal soket


sebagaimana tabel berikut.

PERHATIAN:
• Hubungkan probe ohmmeter dari bagian soket wire
harness.
• Putar kunci kontak ke posisi OFF.
• Tabel tahanan di bawah ini pada suhu 20°C (68°F).

Terminal Sirkuit Tahanan Standar Kondisi


C20-5 ke C21-2/3 Fuel injector No.1 10 – 15 Ω
C20-4 ke C21-2/3 Fuel injector No.2 10 – 15 Ω
C20-3 ke C21-2/3 Fuel injector No.3 10 – 15 Ω
C20-2 ke C21-2/3 Fuel injector No.4 10 – 15 Ω
C20-12 ke C21-2/3 Radiator fan relay No.1 160 – 240 Ω
C20-10 ke E06-5 Fuel pump relay 160 – 240 Ω
C20-15 ke E06-7 Main relay 160 – 240 Ω Battery dilepas
C21-1 ke Body ground Ground ada hubungan
C20-6 ke Body ground Ground ada hubungan
C20-7 ke Body ground Ground ada hubungan
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-39

Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak “Menyala”
Pada Saat Kunci Kontak ON (Mesin Mati)
Wiring Diagram

5
PPL E06-16

4
:5V
GRN BLK/WHT E06-5
: 12 V
3

WHT/BLU YEL/BLK BLK/ORN C20-15 C20-30 BLU/WHT

8
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A BLK
2
PNK
C20-29
BLK/RED C21-3

C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK

9 9
C20 C21 E06

7 6 3 2 1 5
15 16

30 29

1. Battery 4. “IG” sikring (15 A) 7. ECM


2. Relay/sikring box 5. Lampu Check Engine (MIL) 8. Connector diagnosa
3. Switch ignition 6. Main relay 9. Connector ECM (dilihat dari harness side)

Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak ON, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact point menutup). Dengan demikian
ECM mempunyai power untuk menyalakan (ON) lampu check engine (MIL). Ketika mesin mulai hidup dan tidak
terdeteksi adaya kerusakan pada sistim,lampu tersebut akan OFF tetapi jika dideteksi adanya kerusakan, MIL
akan ON meski mesin hidup.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Indikator Lain/memeriksa lampu perin- Lanjut ke langkah 2. Sikring utama (main fuse)
gatan putus, kunci kontak tidak
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. berfungsi, sirkuit “BLK/
Apakah indikator lain/lampu peringatan WHT” antara sikring “IG”
pada combination meter ON? dan combination meter
atau hubungan soket
pada combination meter
kendur.
6-40 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


2 Memeriksa starter mesin Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke “Tabel A-3
Apakah mesin hidup? Memeriksa Sirkuit Lampu
Check Engine (MIL)
Berkedip Saat Kunci Kon-
tak ON”.
3 Memeriksa sirkuit MIL Sirkuit test switch terminal Bohlam putus, kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan short ke ground atau “PPL” atau sirkuit kabel
lepas connectors ECM. kabel “PNK” short ke “BLK/WHT” putus atau
2) Periksa hubungan ke ECM pada termi- ground (kendaraan den- kabel “PNK” short ke
nal “E06-16”. gan connector diagnosa). ground.
3) Jika OK, kemudian gunakan kabel Ganti ECM dan periksa
jumper, groundkan terminal “E06-16” kembali.
pada connector yang dilepas.
Apakah MIL menyala pada kunci kontak
ON?

Tabel A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus
(Mesin Hidup)
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Table A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu tidak menyala pada saat kunci kontak ON
(mesin mati)”.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Memeriksa Diagnostic trouble code (DTC) Lanjut ke langkah 2 Lanjut ke langkah 2.
1) Periksa DTC lihat “Memeriksa Diagnostic “Memeriksa Mesin dan
Trouble Code (DTC) ”. Sistim Kontrol Emisi”.
Apakah muncul DTC(s)?
2 Memeriksa Diagnostic trouble code (DTC) Lanjut ke langkah 3.
Hidupkan mesin dan periksa kembali DTC.
Apakah muncul DTC(s)?
3 Memeriksa sirkuit MIL Sirkuit kabel “PPL” short Ganti ECM dan periksa
1) Kunci kontak ke posisi OFF. ke ground. kembali.
2) Lepas connector dari ECM.
MIL menyala saat kunci kontak ON?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-41

Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Berkedip saat Kunci Kon-
tak ON
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Table A- Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu tidak menyala saat Kunci Kontak ON (mesin
mati)”.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Memeriksa sirkuit switch terminal diagno- Kabel “BLU/WHT” ( Ganti ECM dan periksa
sis switch terminal diagnosa) kembali.
1) Dengan kunci kontak OFF, lepas soket short ke ke sirkuit ground.
kelistrikan ECM. Jika OK, ganti ECM dan
2) Periksa sambungan dari terminal “C20- periksa kembali.
30” connector ECM ke ground.
Apakah ada hubungan?

Tabel A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus
atau OFF Meski Switch Terminal Diagnosa Digroundkan
Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit
Lihat “Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak Menyala Saat Kunci Kontak ON
(Mesin Mati)”.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Switch terminal diagnosa sirkuit periksa Lanjut ke langkah 2. Kabel “BLU/WHT”
1) Dengan ignition switch OFF posisi, connec- (switch terminal diag-
tor lepas ECM electrical. nosa), Kabel “BLK”
2) Hubungkan kabel jumper (1) ke diagnosa monitor connector
switch terminal (2) dan ground terminal (3) putus.
dari connector diagnosa (4). Jika OK, ganti ECM
Lihat Fig.1. dan periksa kembali.
3) Periksa untuk continuity dari “C20-30” ter-
minal of ECM connector ke ground.
Is there continuity?
2 Memeriksa sirkuit test switch terminal Kabel “PNK” (test switch Hubungan connector
1) Periksa sambungan dari terminal “C20-29” terminal) terhubunga ke ECM kendur.
connector ECM ke ground. sirkuit ground . Jika OK, ganti ECM
Apakah ada hubungan? Jika OK, ganti ECM dan dan periksa kembali.
periksa kembali.
6-42 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

[A]
[A]: Gambar1 untuk Langkah 1

4
2

Tabel A-5 Memeriksa Sirkuit Power ECM dan Ground – Lampu Tidak Menyala
Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Tidak Hidup Meski Distarter.
Wiring Diagram

5
PPL E06-16

4
:5V
GRN BLK/WHT E06-5
: 12 V
3

WHT/BLU YEL/BLK BLK/ORN C20-15 C20-30 BLU/WHT

8
BLK/RED C21-2
80A 60A 15A BLK
2
PNK
C20-29
BLK/RED C21-3

C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK

9 9
C20 C21 E06

7 6 3 2 1 5
15 16

30 29

1. Battery 4. “IG” sikring (15 A) 7. ECM


2. Relay/sikring box 5. Malfunction indicator lamp (MIL) 8. Connector diagnosa
3. Ignition switch 6. Main relay 9. Connector ECM (dilihat dari harness)
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-43

Keterangan Sirkuit
Ketika kunci kontak ON, main relay ON (contact point menutup) dan main power disuplai ke ECM.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Memeriksa sikring Lanjut ke langkah 2. Ganti sikring yang putus,
1) Lepas connector ECM dengan kunci dan kemudian periksa
kontak OFF lihat “Melepas dan sirkuit yang konslet dari
Memasang Engine Control Module sikring yang putus.
(ECM)” di Bab 6E.
2) Periksa sambungan ke ECM pada ter-
minal kabel “E06-5”, “C20-15”, “C21-2”,
“C21-3”, “C20-6”, “C20-7” dan “C21-1”.
3) Jika OK, periksa sikring lainnya.
Apakah kondisinya baik?
2 Memeriksa main relay Lanjut ke langkah 3. Ganti main relay.
1) Periksa main relay lihat “Memeriksa
Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radi-
ator Fan Relay” di Bab 6E.
Apakah kondisinya baik?
3 Memeriksa ignition sinyal sirkuit Lanjut ke langkah 4. Sirkuit kabel “BLK/WHT”
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. atau “ORN” putus.
2) Ukur tegangan antara terminal kabel
“E06-5” pada connector ECM dan
ground.
Apakah tegangan 10 –14 V?
4 Memeriksa sirkuit main relay Lanjut ke langkah 5. Lanjut ke langkah 9.
1) Dengan kunci kontak pada posisi ON,
Ukur tegangan antara kabel terminal
“C20-15” pada connector ECM dan
ground.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
5 Memeriksa sirkuit main relay Lanjut ke langkah 7. Lanjut ke langkah 6.
1) Lepas ECM dari kendaraan.
2) Hubungkan connector ke ECM.
3) Dengan kunci kontak pada posisi ON,
Ukur tegangan antara terminal kabel
“C20-15” pada connector ECM dan
ground.
Apakah tegangan 0 – 1 V?
6 Memeriksa sirkuit ground ECM Ganti ECM dan periksa Sirkuit kabel “BLK/YEL”
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kembali. atau “BLK” putus atau
2) Lepas connector dari ECM. tahanan tinggi.
3) Ukur tahanan antara masing-masing
kabel terminal “C20-6”, “C20-7” dan
“C21-1” pada connector ECM dan
ground.
Apakah tahanan 1 Ω atau kurang?
6-44 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


7 Memeriksa sirkuit Main relay Ganti ECM dan periksa Lanjut ke langkah 8.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kembali.
2) Lepas connector dari ECM.
3) Gunakan kabel jumper, groundkan ter-
minal kabel “C20-15” pada connector
ECM.
4) Ukur tegangan antara masing-masing
terminal kabel “C21-2” dan “C21-3”
pada connector ECM dan ground.
Apakah tegangan 10 – 14 V?
8 Memeriksa sirkuit main relay Lanjut ke langkah 9. Sirkuit kabel “BLK/RED”
1) Lepas main relay dari relay/box sikring. putus atau tahanan tinggi.
2) Periksa sambungan kabel ke connector-
main relay pada terminal kabel “YEL/
BLK” dan “BLK/RED”.
3) Jika OK, ukur tahanan antara masing-
masing terminal kabel “C21-2” dan
“C21-3” pada connector ECM dan termi-
nal kabel “BLK/RED” pada connector-
main relay .
Apakah tahanan 1 Ω atau kurang?
9 Memeriksa sirkuit main relay Sirkuit kabel “BLK/ORN” Sirkuit kabel “YEL/BLK”
1) Lepas main relay dari relay/box sikring. putus atau tahanan tinggi. putus.
2) Ukur tegangan terminal kabel “YEL/ Jika OK, ganti ECM dan
BLK” pada connector main relay dan periksa kembali.
ground.
Apakah tegangannya 10 – 14 V?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-45

DTC P0107/P0108 Input Sirkuit Manifold Absolute Pressure Rendah/Tinggi


Wiring Diagram

2
1 5V
5V
PNK/BLU C21-8

AMP YEL/GRN C21-11

BLU/YEL C21-28

3
4 4
C20 C21 E06

11 8

28

1. Sensor manifold absolute pressure (MAP) 3. Manifold pressure


2. ECM 4. Connector ECM (dilihat dari harness)

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


DTC P0107: • Sensor manifold absolute pressure dan
Output tegangan sensor manifold absolute pressure di sirkuitnya
bawah 0.75 V selama 0.5 detik. • Saluran vacuum sensor manifold absolute
DTC P0108: pressure
Output tegangan sensor manifold absolute pressure di • ECM
bawah 4.5 V selama 0.5 detik.

Prosedur Konfirmasi DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.
6-46 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sis- Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
tim Kontrol Emisi” ? Mesin dan Sistim
Kontrol Emisi”.
2 Memeriksa sinyal sensor MAP Masalah masalah Lanjut ke langkah 3.
1) Lepas ECM dari kendaraan tanpa melepas con- sesaat (Terkadang
nector ECM lihat “Melepas dan Memasang Muncul) atau ECM
Engine Control Module (ECM)” di Bab 6E. rusak.
2) Ukur tegangan antara terminal “C21-11” dan Periksa masalah
“C21-28” connector ECM pada kondisi berikut. sesaat (terkadang
• Dengan kunci kontak pada posisi ON dan mesin muncul) lihat
berhenti: sekitar 3.6 V “Masalah Sesaat
• Pada putaran idle: sekitar 1.6 V (Terkadang Muncul)
Apakah hasil memeriksa sesuai spesifikasi? dan Hubungan Ken-
dur” di Bab 0A.
3 Memeriksa sirkuit sensor MAP Lanjut ke langkah 4. Perbaiki kabel yang
1) Lepas connector sensor MAP dan ECM dengan rusak.
kunci kontak pada posisi OFF.
2) Periksa hubungan ke sensor MAP pada masing-
masing terminal.
3) Periksa shirt dan putus pada kabel “PNK/BLU”,
“YEL/GRN” dan “BLU/YEL”.
Apakah masing-masing kabel normal?
4 Memeriksa sensor MAP Ganti ECM dan Ganti sensor MAP.
1) Periksa kerja sensor MAP lihat “Memeriksa Sen- periksa kembali.
sor Manifold Absolute Pressure (MAP)” di Bab
6E.
Apakah hasil pemeriksaannya baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-47

DTC P0112 Input Sensor Intake Air Temperature Rendah


Wiring Diagram

5V
1

LT GRN/BLK C21-16

BLU/YEL C21-28

3 3
C20 C21 E06

16

28

1. Sensor intake air temperature (IAT)


2. ECM
3. Connector ECM (dilihat dari harness)

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


Output tegangan sensor intake air temperature kurang dari 0.15 • Sirkuit sensor IAT
V selama 0.5 detik. • Sensor IAT
• ECM

Prosedur Konfirmasi DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Kunci kontak pada posisi ON, kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
Sistim Kontrol Emisi”? Mesin dan Sistim Kon-
trol Emisi”.
2 Memeriksa sensor IAT dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah masalah
1) Hubungkan SUZUKI scan tool dengan kunci sesaat (terkadang
kontak OFF. muncul).
2) Turn ON kunci kontak. lihat “Masalah Sesaat
3) Periksa intake air temp. pada layar scan tool. (Terkadang Muncul)
Apakah besarnya 119°C (246°F)? dan Sambungan Ken-
dur” di Bab 0A.
6-48 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


3 Memeriksa sirkuit sensor IAT Lanjut ke langkah 4. “LT GRN/BLK” sirkuit
1) Lepas sensor connector IAT dengan kunci short ke ground. Jika
kontak OFF. kabel OK, ganti ECM
2) Periksa intake air temp. pada tampilan scan dan periksa kembali.
tool.
Apakah besarnya –40°C (–40°F) ?
4 Memeriksa sensor IAT Ganti ECM dan periksa Ganti sensor IAT.
1) Periksa sensor IAT lihat “Memeriksa Sensor kembali.
Intake Air Temperature (IAT)” di Bab 6E.
Apakah hasil memeriksa baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-49

DTC P0113 Input Sirkuit Sensor Intake Air Temperature Tinggi


Wiring Diagram

5V
1

LT GRN/BLK C21-16

BLU/YEL C21-28

3 3
C20 C21 E06

16

28

1. SensorIntake air temperature (IAT)


2. ECM
3. Connector ECM (dilihat dari harness)

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


Output tegangan sensor intake air temperature lebih dari 4.85 • Sirkuit sensor IAT
V selama 0.5 detik. • Sensor IAT
• ECM

Prosedur Konfirmasi DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sis- Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
tim Kontrol Emisi” ? Mesin dan Sistim
Kontrol Emisi”.
6-50 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


2 Memeriksa Sensor IAT dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah masalah
1) Hubungkan SUZUKI scan tool dengan kunci kon- sesaat (terkadang
tak OFF. muncul). Periksa
2) Putar kunci kontak ke posisi ON. masalah sesaat (terk-
3) Periksa intake air temp. pada layar scan tool. adang muncul) lihat
Apakah besarnya –40°C (–40°F) ? “Masalah Sesaat
(Terkadang Muncul)
dan Sambungan Ken-
dur” di Bab 0A.
3 Memeriksa wire harness Lanjut ke Langkah 4. Kabel “LT GRN/BLK”
1) Lepas connector sensor IAT dengan kunci kontak putus atau short ke
OFF. sirkuit power, atau
2) Periksa sambungan sensor IAT pada terminal sambungan terminal
kabel “LT GRN/BLK” dan “BLU/YEL”. “C21-16” kendur. Jika
Jika OK, kemudian dengan kunci kontak ON, apakah kabel dan sambungan
tegangan pada terminal kabel “LT GRN/BLK” sekitar OK, ganti ECM dan
4 – 6 V? periksa kembali.
4 Memeriksa wire harness Lanjut ke langkah 5. Sirkuit “BLU/YEL”
1) Menggunakan kabel jumper, hubungkan connec- putus atau sambun-
tor terminal sensor IAT. gan terminal “C21-28”
2) Kunci kontak pada posisi ON dan periksa intake kendur. Jika kabel
air temp. pada scan tool. dan sambungan OK,
Apakah besarnya 119°C (246°F) ? ganti ECM dan
periksa kembali.
5 Memeriksa sensor IAT Ganti ECM dan Ganti sensor IAT.
Periksa sensor IAT lihat “Memeriksa Sensor Intake periksa kembali.
Air Temperature (IAT)” di Bab 6E.
Apakah hasil memeriksa baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-51

DTC P0117 Input Sirkuit Engine Coolant Temperature Rendah


Wiring Diagram

5V
1

WHT/GRN C21-15

BLU/YEL C21-28

3 3

C20 C21 E06

15

28

1. Sensor Engine coolant temperature (ECT)


2. ECM
3. Connector ECM (dilihat dari harness)

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


Output tegangan sensor engine coolant temperature kurang dari • Sirkuit sensor ECT
0.15 V selama 0.5 detik. • Sensor ECT
• ECM

Prosedur Konfirmasi DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle untuk 1 menit.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sis- Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
tim Kontrol Emisi”? Mesin dan Sistim Kon-
trol Emisi”.
6-52 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


2 Memeriksa sensor ECT dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah Masalah
1) Hubungkan SUZUKI scan tool dengan kunci kon- Sesaat (Terkadang
tak OFF. Muncul) .
2) Putar kunci kontak ke posisi ON. Periksa masalah
3) Periksa engine coolant temp. pada tampilan scan sesaat (terkadang
tool. muncul), lihat
Apakah menunjukkan 119°C (246°F) ? “Masalah Sesaat
(Terkadang Muncul)
dan Hubungan Ken-
dur” di Bab 0A.
3 Memeriksa Wiring Harness Lanjut ke langkah 4. Sirkuit “WHT/GRN”
1) Lepas connector sensor ECT dengan kunci kon- short ke ground. Jika
tak OFF. kabel OK, ganti ECM
2) Periksa engine coolant temp. pada scan tool. dan periksa kembali.
Apakah menunjukkan –40°C (–40°F) ?
4 Memeriksa sensor ECT Ganti ECM dan Ganti sensor ECT.
1) Periksa sensor ECT lihat “Memeriksa Sensor periksa kembali.
Engine Coolant Temperature (ECT)” di Bab 6E.
Apakah hasil memeriksa baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-53

DTC P0118 Input Sirkuit Engine Coolant Temperature Tinggi


Wiring Diagram

5V
1

WHT/GRN C21-15

BLU/YEL C21-28

3 3

C20 C21 E06

15

28

1. Sensor engine coolant temperature (ECT)


2. ECM
3. ECM connectors (dilihat dari harness side)

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


Output tegangan sensor engine coolant temperature di atas 4.85 V • Sirkuit sensor ECT
selama 0.5 detik. • Sensor ECT
• ECM

DTC Confirmation Prosedur


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan ignition switch turned OFF.
2) ON kan kunci kontak, dan kemudian clear DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Start engine, dan kemudian run it pada idle speed untuk 1 menit.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Troubleshooting

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sis- Lanjut ke langkah Lanjut ke “Memeriksa
tim Kontrol Emisi” ? 2. Mesin dan Sistim Kon-
trol Emisi”.
6-54 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


2 Memeriksa sensor ECT dan sirkuitnya Lanjut ke langkah Masalah Masalah
1) Hubungkan SUZUKI scan tool dengan kunci kon- 3. Sesaat (Terkadang
tak OFF. Muncul). Periksa
2) Turn ON ignition switch. masalah sesaat (terk-
3) Periksa engine coolant temp. pada scan tool. adang muncul) lihat
Apakah menunjukkan –40°C (–40°F) ? “Masalah Sesaat
(Terkadang Muncul)
dan Hubungan Ken-
dur” di Bab 0A.
3 Periksa Wiring harness Lanjut ke langkah Sirkuit “WHT/GRN”
1) Lepas connector sensor ECT dengan kunci kontak 4. putus atau short ke
OFF. power sirkuit, atau
2) Periksa hubungan ke sensor ECT pada terminal hubungan terminal
kabel “WHT/GRN” dan “BLU/YEL”. “C21-15” kendur. Jika
Jika OK, kemudian dengan kunci kontak ON, tegan- kabel dan hubungan
gan terminal kabel “WHT/GRN” sekitar 4 – 6 V? OK, ganti ECM dan
periksa kembali.
4 Periksa Wiring harness Lanjut ke langkah Sirkuit di “BLU/YEL”
1) Gunakan kabel jumper, hubungkan connector ter- 5. putus atau hubungan
minal sensor ECT. terminal “C21-28” ken-
2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa dur.
engine coolant temp. pada scan tool. Jika wire dan hubun-
Apakah muncul 119°C (246°F) ? gan OK, ganti ECM
dan periksa kembali.
5 Memeriksa sensor ECT Ganti ECM dan Ganti sensor ECT.
1) Periksa sensor ECT lihat “Memeriksa Sensor periksa kembali.
Engine Coolant Temperature (ECT)” di Bab 6E.
Apakah hasil memeriksa baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-55

DTC P0122 Input Sirkuit Throttle Position Sensor Rendah


Wiring Diagram

2
1
5V 5V

YEL/BLK C21-9

GRN/WHT C21-12

BLU/YEL C21-28

3 3
C20 C21 E06

12 9

28

1. Throttle posisi (TP) sensor


2. ECM
3. ECM connectors (viewed dari harness side)

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

DTC Detecting Kondisi Trouble Area


Lower dari 0.1 V throttle posisi sensor output tegangan is • TP sensor sirkuit
detected untuk 0.5 detik. • TP sensor
• ECM

Prosedur Konfirmasi DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle speed selama 1 menit.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Troubleshooting

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
dan Sistim Kontrol Emisi”? Mesin dan Sistim Kontrol
Emisi”.
2 TP sensor dan its sirkuit periksa Lanjut ke langkah 3. Masalah Masalah Sesaat
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC den- (Terkadang Muncul) .
gan kunci kontak OFF, dan kemudian putar Periksa masalah sesaat
ke posisi ON. (terkadang muncul) lihat
2) Periksa persentase pembukaan throttle “Masalah Sesaat (Terk-
valve pada scan tool saat throttle valve. adang Muncul) dan
Apakah muncul 0%? Hubungan Kendur” di Bab
0A.
6-56 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


3 Periksa wiring harness Lanjut ke langkah 4. sirkuit “GRN/WHT” short
1) Lepas connector dari sensor TP dengan ke ground atau hubungan
kunci kontak OFF. terminal “C21-12” kendur.
2) Periksa hubungan ke sensor TP pada termi- Jika kabel dan hubungan
nal kabel “YEL/BLK” dan “GRN/WHT” con- OK, ganti ECM dan
nector yang dilepas. periksa kembali.
3) Jika OK, dengan kunci kontak ON, ukur
tegangan antara terminal kabel“GRN/WHT”
connector yang dilepas dan ground.
Apakah tegangan sekitar 4 – 6 V?
4 Periksaan wiring harness Lanjut ke langkah 5. Kabel sirkuit “YEL/BLK”
1) Dengan kunci kontak ON, ukur tegangan putus atau hubungan ter-
antara terminal kabel “YEL/BLK” connector minal “C21-9” kendur.
yang dilepas dan ground. Jika OK, ganti ECM dan
Apakah tegangan sekitar 4 – 6 V? periksa kembali.
5 Memeriksa sensor TP Ganti ECM dan periksa Ganti sensor TP.
1) Periksa sensor TP lihat “ Memeriksa Throt- kembali.
tle Posisi (TP) Sensor” di Bab 6E.
Apakah hasil memeriksa baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-57

DTC P0123 Input Sirkuit Sensor Throttle Position Tinggi


Wiring Diagram

2
1
5V 5V

YEL/BLK C21-9

GRN/WHT C21-12

BLU/YEL C21-28

3 3
C20 C21 E06

12 9

28

1. Sensor throttle posisi (TP)


2. ECM
3. Connector ECM (dilihat dari harness)

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


Higher dari 4.8 V throttle posisi sensor output tegangan • TP sensor sirkuit
is detected untuk 0.5 detik. • TP sensor
• ECM

Prosedur Konfirmasi DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
dan Sistim Kontrol Emisi” ? Mesin dan Sistim Kontrol
Emisi”.
6-58 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


2 Memeriksa sensor TP dan sirkuitnya Lanjut ke langkah 3. Masalah masalah sesaat
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC den- (terkadang muncul).
gan kunci kontak OFF. Periksa masalah sesaat
2) Putar kunci kontak ke posisi ON. (terkadang muncul) lihat
3) Periksa persentase pembukaan throttle “Masalah Sesaat (Terk-
valve pada scan tool saat membuka throt- adang Muncul) dan Sam-
tle valve dari posisi idle ke posisi membuka bungan Kendur” di Bab
penuh. 0A.
Apakah muncul 99.6%?
3 Memeriksa wiring harness Lanjut ke langkah 4. Sirkuit “GRN/WHT” putus
1) Lepas connector sensor TP dengan kunci atau short ke power sup-
kontak OFF. ply.
2) Periksa hubungan ke sensor TP pada mas-
ing-masing terminal kabel.
3) Jika OK, dengan kunci kontak ON, ukur
tegangan antara kabel terminal “GRN/
WHT” pada connector sensor TP dan
ground.
Apakah tegangannya sekitar 4 – 6 V?
4 Memeriksa wiring harness Lanjut ke langkah 5. Perbaiki kabel yang
1) Dengan kunci kontak OFF, lepas connec- rusak.
tors dari ECM lihat “Melepas dan
Memasang Engine Control Module (ECM)”
di Bab 6E.
2) Periksa kabel “YEL/BLK”, “GRN/WHT” dan
“BLU/WHT” dari putus dan short.
Apakah masing-masing kabel normal?
5 Memeriksa sensor TP Ganti ECM dan periksa Ganti sensor TP.
1) Periksa sensor TP lihat “Memeriksa Sensor kembali.
Throttle Position (TP)” di Bab 6E.
Apakah hasil memeriksa baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-59

DTC P0335 Sirkuit Crankshaft Position Sensor


Wiring Diagram

2
3

RED/BLU C21-17
1

WHT C21-33

C21-5

5 5
C20 C21 E06

5
17

33

1. Crankshaft position sensor sensing rotor 4. ECM


2. Starter position sensor 5. Connector ECM (dilihat dari harness)
3. Shield wire

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


Output sinyal crankshaft position sensor tidak terdeteksi • sirkuit sensor CKP
selama lebih dari 2 detik ketika cranking. • Gigi sinyal
• Sensor CKP
• ECM

Konfirmasi Prosedur DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hapus DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Starter mesin selama lebih dari 2 detik.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Perbaikan

CATATAN:
Jika sirkuit starter putus (seperti, sirkuit sinyal starter OK tetapi mesin tidak dapat hidup), DTC ini dis-
impan di dalam memory saat switch starter ON, meskipun sensor CKP dalam kondisi baik.
Ketika starter motor tidak dapat hidup dan muncul DTC ini, periksa sirkuit starter terlebih dahulu .
6-60 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
Emisi” sudah dilakukan? Mesin dan Sistim Kontrol
Emisi”.
2 Apakah mesin distarter? Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke “Diagnosa
Gejala Sistim Cranking”
di Bab 6G.
3 Memeriksa sirkuit sensor CKP Lanjut ke langkah 4. Perbaiki kabel rusak.
1) Lepas connector ECM lihat “Melepas dan
Memasang Engine Control Module (ECM)
” di Bab 6E.
2) Lepas connector dari sensor CKP.
3) Periksa kabel “RED/BLU” dan “WHT/BLU”
untuk putus dan short.
Apakah masing-masing kabel normal?
4 Periksa tahanan sensor CKP Lanjut ke langkah 5. Ganti sensor CKP.
1) Lepas connector sensor CKP dengan
kunci kontak OFF.
2) Periksa hubungan ke CKP sensor pada
terminal kabel “RED/BLU” dan “WHT”.
3) Jika OK, ukur tahanan antar terminal sen-
sor. Lihat gambar 1.
Tahanan sensor CKP : 360 – 460 Ω pada
20°C, 68°F
4) Ukur tahanan masing-masing terminal dan
ground.
Tahanan insulation: 1 MΩ atau lebih.
Apakah nilai tahanan pada langkah 3) dan 4)
Sesuai spesifikasi?
5 Periksa sensor CKP dan pulley Ganti ECM dan periksa Membersihkan, perbaiki
Lihat gambar 2. kembali. atau ganti.
• Rusak
• Tidak ada benda asing yang menempel.
• Memasang sudah benar.
Apakah kondisinya baik?

[A] [B]

[A]: Gambar 1 untuk langkah 4


[B]: Gambar 2 untuk langkah 5
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-61

DTC P0340 Sirkuit Camshaft Position Sensor


Wiring Diagram

2
1
+B
5V

BLK/RED

BRN C21-32

BLK

3 3
C20 C21 E06

32

1. Camshaft position (CMP) sensor


2. ECM
3. Connector ECM (dilihat dari harness)

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


• Jumlah pulsa output sinyal sensor CMP kurang dari • Sirkuit sensor CMP
atau sama dengan 3 selama 6 putaran crankshaft. • Sinyal rotor teeth
• Pulsa output sinyal sensor CMP tidak terdeteksi • Sensor CMP
selama 6 putaran crankshaft antara BTDC 75 °CA dan • ECM
BTDC 5 °CA.

Prosedur Konfirmasi DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool.
3) Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
Emisi” sudah dilakukan? Mesin dan Sistim Kontrol
Emisi”.
2 Periksa sensor CMP dan connector untuk Lanjut ke langkah 3. Perbaiki
memasang yang benar.
Apakah sensor CMP terpasang dengan benar
dan connector terpasang dengan aman?
6-62 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


3 Memeriksa wiring harness dan sambungan Lanjut ke langkah 5. Lanjut ke langkah 4.
1) Lepas connector dari sensor CMP.
2) Periksa sambungan ke sensor CMP pada
masing-masing terminal.
3) Jika OK, putar kunci kontak ke posisi ON
dan periksa tegangan pada masing-mas-
ing terminal connector sensor dan ground.
Terminal kabel “BLK/RED” : 10 – 14 V
Terminal kabel “BRN” : 4 – 5 V
Terminal kabel “BLK” : 0 V
Apakah hasil memeriksa baik?
4 Memeriksa sirkuit sensor CMP Ganti ECM dan periksa Perbaiki kabel yang
1) Lepas connector ECM lihat “Melepas dan kembali. rusak.
Memasang Engine Control Module (ECM) ”
di Bab 6E.
2) Periksa kabel “BLK/RED”, “BRN” dan “BLK”
untuk putus dan short.
Apakah masing-masing kabel normal?
5 Memeriksa sirkuit ground Lanjut ke langkah 6. Kabel “BLK” putus atau
1) Kunci kontak pada posisi OFF. sambungan ground ken-
2) Ukur tahanan antara terminal “GND” con- dur.
nector sensor CMP dan ground mesin.
Apakah tahanan di bawah 2 Ω?
6 Memeriksa sensor CMP Lanjut ke langkah 7. Ganti sensor CMP.
1) Periksa sensor CMP lihat “Memeriksa Sen-
sor Camshaft Position (CMP)” di Bab 6E.
Apakah hasil memeriksa baik?
7 Periksa sinyal rotor untuk hal-hal berikut. Ganti ECM dan periksa Ganti atau membersih-
• Rusak kembali. kan gigi rotor.
• Benda asing yang menempel
Apakah kondisinya baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-63

DTC P0500 Vehicle Speed Sensor


Wiring Diagram

12V
3

YEL

2
5V
1
+B 4
5V
YEL E06-14
BLK/RED

YEL C21-34

BLK/YEL

5
5
C20 C21 E06

14

34

1. Vehicle speed sensor (VSS) 3. Speedometer tanpa tachometer 5. Connector ECM (dilihat dari harness)
2. ECM 4. Speedometer dengan tachometer

Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


Output sinyal VSS tidak ada selama lebih dari 4 detik. • VSS sensor sirkuit
saat kendaraan berjalan dengan fuel cut saat perlam- • VSS
batan. • ECM
• Speedometer

Prosedur Konfirmasi DTC

PERINGATAN:
• Ketika melakukan road test, lakukan di daerah yang sepi atau kemungkinan terjadinya kecelakaan
kecil dan lakukan dengan hati-hati.
• Road test harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester.

1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.


2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hapus DTC dengan menggunakan SUZUKI scan tool.
3) Kendaraan pada kecepatan 80 km/jam di gigi 3 sambil memperhatikan kecepatan kendaraan pada SUZUKI
scan tool.
4) Lepas pedal gas dengan mengaktifkan engine brake, dan pacu kendaraan selama 5 detik.
5) Periksa DTC dengan menggunakan SUZUKI scan tool.
6-64 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
Emisi” sudah dilakukan? Mesin dan Sistim Kontrol
Emisi”.
2 Apkah speedometer menunjukkan kecepatan Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke langkah 4.
kendaraan?
3 Periksa Sinyal VSS. Masalah Sesaat (Terk- Kabel “YEL” antara VSS
Apakah kecepatan kendaraan ditampilkan scan adang Muncul) trouble dan ECM putus atau
tool pada langkah 3) dan 4) prosedur konfirmasi atau ECM rusak. short.
DTC? Periksa masalah sesaat Sambungan pada ECM
(terkadang muncul), lihat dan connector terminal
“Masalah sesaat (terk- VSS kendur.
adang muncul) dan Sam- Jika OK, ganti ECM dan
bungan Kendur” di Bab periksa kembali.
0A.
4 1) Dengan kunci kontak OFF, lepas connector Lanjut ke langkah 5. Kabel “BLK/RED” atau
VSS. “BLK/YEL” putus atau
2) Putar kunci kontak ke posisi ON tanpa mesin short.
hidup.
3) Ukur tegangan dari terminal “BLK/RED” ke
“BLK/YEL” connector VSS.
Apakah tegangannya antara 10 – 14 V?
5 1) Lepas connector ECM “E06” lihat “Melepas Lanjut ke langkah 6. Kabel “YEL” antara com-
dan Memasang Engine Control Module bination meter dan VSS
(ECM)” di Bab 6E. putus atau short.
2) Dengan kunci kontak posisi ON, ukur tegan- Sambungan pada ECM
gan antara kabel terminal “E06-14” connec- dan terminal connector
tor ECM dan ground. combination meter.
Apakah tegangannya 4 – 6 V untuk kendaraan Jika OK, ganti combina-
dengan tachometer atau 10 – 14 V untuk ken- tion meter.
daraan tanpa tachometer?
6 1) Lepas connector dari combination meter lihat Lanjut ke langkah 7. Kabel “YEL” putus atau
“Melepas dan Memasang Combination short.
Meter” di Bab 8. Sambungan connector
2) Ukur tegangan kabel terminal “YEL” connec- terminal ECM kendur.
tor VSS ke ground. Jika OK, ganti ECM dan
Apakah tegangannya 4 – 6 V? periksa kembali.
7 1) Lepas VSS. Sinyal rotor VSS.rusak Sambungan connector
2) Periksa sinyal rotor sensor VSS dari kerusa- terminal VSS kendur.
kan. Jika OK, ganti VSS dan
Apakah ada kerusakan? periksa kembali.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-65

DTC P0601 Memeriksa Memori Internal Control Module (Error)


Keterangan Sistim
Internal control module terpasang di dalam ECM.

Kondisi Pendeteksiang DTC dan Area Masalah

Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah


Data error atau memeriksa error ECM

Prosedur Konfirmasi DTC


1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF.
2) Kunci kontak pada posisi ON dan hapus DTC, dan freeze frame data dengan menggunakan scan tool.
3) Hidupkan mesin, dan kemudian tepatkan putaran mesin idle jika mungkin.
4) Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.

Perbaikan
Ganti ECM dan periksa kembali.
6-66 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Tabel B-1 Memeriksa Sirkuit Fuel Injector


Wiring Diagram

+B

5
BLK/RED
1
LT GRN C20-5

2
BRN C20-4

3
BRN/WHT C20-3

4
BRN/YEL C20-2

6 6
C20 C21 E06

5 4 3 2

1. Fuel injector No.1 3. Fuel injector No.3 5. ECM


2. Fuel injector No.2 4. Fuel injector No.4 6. Connector ECM (dilihat dari harness)

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
Emisi” sudah dilakukan? Mesin dan Sistim Kontrol
Emisi”.
2 Memeriksa bunyi kerja Injector Sirkuit Fuel injector Lanjut ke langkah 3.
Menggunakan sound scope, periksa bunyi mas- dalam kondisi baik.
ing-masing injector saat mesin di-starter.
Apakah ke 4 injector bunyi?
3 Apakah tidak ada dari ke 4 injector yang berbu- Lanjut ke langkah 4. Periksa sambungan so-
nyi pada Langkah 2? ket, wiring harness injec-
tor dan injector tidak ber-
bunyi lihat “Memeriksa
Fuel Injector” di Bab 6F.
4 Memeriksa sirkuit power injector Periksa tahanan ke 4 Sirkuit power putus atau
Apakah normal? injector. Jika tahanan short.
OK, ganti ECM dan
periksa kembali.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-67

Tabel B-2 Memeriksa Fuel Pump dan Sirkuitnya


Wiring Diagram

PNK/BLK C20-10

PNK

BLK/WHT 7 BLK

BLK/RED
4
GRN BLK/WHT E06-5

5
WHT/BLU YEL/BLK BLK/ORN C20-15

BLK/RED C21-2
80A 60A 15A
2

BLK/RED C21-3

C20-6 BLK/YEL
1 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK

9 9
C20 C21 E06

7 6 3 2 1 5
15 10

1. Battery 4. “IG” sikring (15 A) 7. Fuel pump


2. Relay/sikring box 5. Main relay 8. ECM
3. Kunci kontak 6. Fuel pump relay 9. Connector ECM (dilihat dari harness)

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kon- Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke “Memeriksa
trol Emisi ” sudah dilakukan? Mesin dan Sistim Kontrol
Emisi”.
2 Memeriksa sistim kontrol fungsi fuel Sirkuit fuel pump dalam Lanjut ke langkah 3.
pump kondisi baik.
1) Periksa jika bunyi fuel pump terdengar
selama 2 detik setelah kunci kontak ON?
Lihat gambar 1.
Apakah terdengar bunyi?
3 Memeriksa Sikring Lanjut ke langkah 4. Periksa short pada kabel
1) Periksa sikring yang berhubungan putus. yang ter sambung ke
Apakah normal? sikring yang putus.
6-68 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


4 Memeriksa relay Fuel pump Lanjut ke langkah 5. Ganti fuel pump relay.
1) Periksa relay fuel pump lihat “Memeriksa
Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radi-
ator Fan Relay” di Bab 6E.
Apakah normal?
5 Memeriksa sirkuit sistim Lanjut ke langkah 6. Perbaiki kabel yang
1) Periksa kabel “BLK/RED”, “BLK/WHT”, rusak.
“PNK”, “PNK/BLK” dan “BLK” dari putus
dan short.
Apakah masing-masing kabel normal?
6 Memeriksa fungsi fuel pump Ganti ECM dan periksa Ganti fuel pump lihat
1) Periksa fungsi fuel pump lihat “ Memer- kembali. “Melepas dan Memasang
iksa Fuel Pump Kendaraan” di Bab 6E. Fuel Pump Assy” di Bab
Apakah hasil memeriksa baik? 6C.

[A]: Gambar1 untuk Langkah 2


[A]
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-69

Table B-3 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar


Wiring Diagram

1. Fuel injector (A): Fuel pressure gauge


2. Delivery pipe (B): Fuel pressure hose
3. Fuel pump (C): 3 way joint

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Memeriksa tekanan bahan bakar Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke langkah 4.
(Selengkapnya lihat Bab 6E)
1) Lepas tekanan pada saluran.
2) Pasang fuel pressure gauge.
3) Periksa tekanan dengan kunci kontak ON
dan OFF berulang-ulang. Lihat gambar. 1.
Apakah tekanan 270 – 310 kPa (2.7 – 3.1 kg/
cm2, 38.4 – 44.0 psi)?
2 Apakah tekanan sebesar 200 kPa (2.0 kg/ Tekanan normal. Lanjut ke langkah 3.
2,
cm 28.4 psi) atau lebih terjadi selama 1
menit setelah fuel pump dihentikan pada lang-
kah 1?
3 Apakah ada kebocoran pada selang, pipa Kebocoran pada selang, Fuel pressure regula-
atau sambungannya? pipa atau sambungan. tor.rusak
4 Apakah tekanan lebih tinggi dari spesifikasi Fuel pressure regulator Fuel filter tersumbat,
pada langkah 1? rusak. selang atau pipa terjepit,
Fuel pressure control fuel pump rusak atau
valve rusak. kebocoran pada sam-
bungan selang di tangki.
6-70 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

[A]: Gambar untuk langkah 1


1. Fuel pressure gauge
2. Fuel pressure hose
3. 3 way joint & tool

Special tool
(A): 09912-58442
(B): 09912-58432
(C): 09912-58490
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-71

Tabel B-4 Memeriksa Sistim Idle Air Control


Wiring Diagram

4
GRN BLK/WHT E06-5

5
WHT/BLU YEL/BLK BLK/ORN C20-15

BLK/RED C21-2
80A 60A 15A
2
BLK/RED C21-3

C20-6 BLK/YEL
1 6 ORN C20-8 C20-7 BLK/YEL
C21-1 BLK

BLK

8
C20 C21 E06

7 6 3 2 1 5
15 8

1. Battery 4. Sikring “IG” (15 A) 7. ECM


2. Relay/sikring box 5. Main relay 8. connector ECM (dilihat dari harness)
3. Ignition switch 6. Idle air control (IAC) valve

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Periksa putaran idle dan IAC duty lihat “Memer- Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke langkah 5.
iksa Idle Speed/Idle Air Control (IAC) Duty” di
Bab 6E.
Apakah putaran idle sesuai spesifikasi?
2 Apakah IAC duty sesuai spesifikasi pada lang- Lanjut ke ke langkah 3. Periksa hal-hal berikut.
kah 1? Kebocoran Vacuum
Saluran udara IAC ter-
sumbat
Beban accessory mesin
Posisi throttle tertutup
PCV valve lengket
3 Apakah putaran idle mesin sesuai spesifikasi Sistim dalam kondisi Lanjut ke langkah 4.
meski lampu besar ON? baik
6-72 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


4 Memeriksa sistim idle air control Masalah masalah Lanjut ke langkah 8.
[Menggunakan SUZUKI scan tool] sesaat (terkadang mun-
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC den- cul) atau ECM rusak.
gan kunci kontak OFF, tarik rem tangan dan Periksa masalah sesaat
ganjal roda. (terkadang muncul) lihat
2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal. “Masalah Sesaat (Terk-
3) Hapus DTC dan pilih mode “MISC TEST” adang Muncul) dan
pada SUZUKI scan tool. Sambungan Kendur” di
Apakah dimungkinkan mengontrol (naik dan Bab 0A.
turun) putaran idle mesin dengan SUZUKI scan
tool?
[Tidak menggunakan SUZUKI scan tool]
1) Lepas IAC valve dari throttle body lihat
“Melepas dan Memasang Valve IAC” di Bab
6E.
2) Periksa fungsi valve IAC lihat “Memeriksa
Valve IAC” di Bab 6E.
Apakah hasil memeriksa baik?
5 Apakah putaran idle lebih tinggi dari spesifikasi Lanjut ke langkah 6. Lanjut ke langkah 8.
seperti pada langkah 1?
6 Apakah IAC duty kurang dari 3% (atau lebih Periksa udara masuk Periksa sensor TP
dari sekitar 97% untuk OFF duty meter) pada tidak normal dari sistim (posisi throttle menutup)
langkah 1? air intake dan sistim dan fungsi sensor ECT.
PCV. Jika sensor normal,
ganti ECM.
7 Periksa sirkuit sinyal A/C (input) sinyal lihat Lanjut ke langkah 8. Perbaiki atau ganti
“Tabel B-5 Memeriksa Sistim Kontrol A/C (Ken- sirkuit sinyal A/C atau
daraan Dengan A/C)” di bab ini. sistim A/C.
Apakah kondisinya baik?
8 Memeriksa wiring harness dari putus dan Ganti IAC valve dan Perbaiki atau ganti.
short periksa kembali.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Lepas connector IAC valve.
3) Periksa sambungan ke IAC valve pada
masing-masing terminal.
4) Jika normal, lepas connector ECM.
5) Periksa sambungan ECM pada terminal
“C20-8” .
6) Jika normal, periksa sirkuit “BLK/RED”,
“ORN” dan “BLK” untuk putus dan short.
Apakah kondisinya baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-73

Table B-5 Memeriksa Sirkuit Sinyal A/C (Kendaraan dengan Sistim A/C)
Wiring Diagram

1 12V

BRN/WHT E06-10
12V

GRY E06-12

3 3

C20 C21 E06

12 10

1. Control module A/C 3. Connector ECM (dilihat dari harness)


2. ECM

Keterangan Sistim
Control module A/C memancarkan “sinyal A/C” ke ECM ketika A/C kondisi ON.
ECM memancarkan “sinyal A/C ON” ke control module A/C ketika “sinyal A/C” masuk ke ECM dan kondisi A/C
ON. Kemudian, A/C bekerja.

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 1) Lepas control module A/C dari heater dan Lanjut ke langkah 2. Sambungan pada kabel
cooling unit lihat “Melepas dan Memasang terminal “E06-10” connec-
Control Module A/C” di Bab 1B. tor ECM kendur atau kabel
2) Lepas connector dari control module A/C. “BRN/WHT” putus atau
3) Dengan kunci kontak ON, ukur tegangan short ke ground. Jika kabel
antara kabel terminal “BRN/WHT” pada dan sambungan OK, ganti
connector control module A/C dan ground. ECM dan periksa kembali.
Apakah tegangannya 10 – 14 V?
2 1) Hubungkan connector ke A/C control mod- Lanjut ke langkah 3. Sambungan pada kabel
ule. terminal “BRN/WHT” con-
2) Hidupkan mesin. nector control module A/C
3) Ukur tegangan antara kabel terminal “BRN/ kendur atau ground control
WHT” pada control module A/C dan ground. module A/C rusak. Jika
Apakah tegangannya 10 – 14 V pada posisi sambungan dan ground
switch A/C OFF dan 0 V pada A/C posisi switch OK, ganti control module A/
ON? C dan periksa kembali.
6-74 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


3 1) Matikan mesin. Lanjut ke langkah 4. Sambungan pada kabel
2) Lepas connector dari ECM. terminal “GRY” pada con-
3) Dengan ignition switch ON, ukur tegangan nector control module A/C
antara kabel terminal “E06-12” pada con- kendur atau kabel “GRY”
nector ECM dan ground. putus atau short ke ground.
Apakah tegangannya 10 – 14 V? Jika kabel dan sambungan
OK, ganti control module A/
C dan periksa kembali.
4 1) Hubungkan connector ke ECM. Sirkuit sistim sinyal0 Sambungan pada kabel
2) Hidupkan mesin. A/C OK. terminal “E06-12” connec-
3) Ukur tegangan antara kabel terminal “E06- tor ECM kendur atau
12 pada ECM dan ground. ground ECM rusak. Jika
Apakah tegangannya 0 V pada switch A/C OFF hubungan dan ground OK,
dan 10 – 14 V pada switch A/C ON? ganti ECM dan periksa
kembali.
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-75

Tabel B-6 Memeriksa Beban Listrik Sirkuit Sinyal


Wiring Diagram

IG1 1
2
RED/WHT E06-1

+BB 3
RED/YEL E06-11

6
6
C20 C21 E06

1
11

1. Switch defogger belakang 4. Lampu kota


2. Defogger belakang 5. ECM
3. Switch lampu kota 6. Connector ECM (dilihat dari harness)

Troubleshooting

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Apakah ada SUZUKI scan tool? Lanjut ke langkah 2. Lanjut ke langkah 3.
2 Memeriksa beban listrik sirkuit sinyal Beban listrik sirkuit sinyal Sirkuit “RED/WHT”,
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dalam kondisi baik. “RED/YEL” dan/atau
dengan kunci kontak OFF. “PNK/BLU” putus atau
2) Hidupkan mesin dan pilihmode “DATA short, atau masing-mas-
LIST” pada SUZUKI scan tool. ing beban listrik sirkuit
3) Periksa beban listrik sinyal pada kondisi tidak berfungsi.
berikut.
Beban listrik sinyal
Lampu besar, lampu kota, dan/atau defog-
ger belakang ON: ON
Lampu besar, lampu kota, dan/atau defog-
ger belakang OFF: OFF
Apakah hasil memeriksa baik?
6-76 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Langkah Tindakan Ya Tidak


3 Memeriksa Beban listrik sirkuit sinyal Beban listrik sirkuit sinyal Sirkuit “RED/WHT”,
Kunci kontak pada posisi ON. dalam kondisi baik. “RED/YEL” dan/atau
Periksa tegangan pada terminal “E06-1”, “PNK/BLU” putus atau
“E06-2” dan “E06-11”. short, atau masing-mas-
Tegangan pada terminal “E06-1” ing beban listrik sirkuit
Defogger belakang ON: 10 – 14 V tidak berfungsi.
Defogger belakang OFF: 0 – 1 V
Tegangan pada terminal “E06-11”
Lamu kota ON: 10 – 14 V
Lamu kota OFF: 0 – 1 V
Apakah hasil memeriksa baik?
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-77

Tabel B-7 Memeriksa Sistim Control Radiator Fan


Wiring Diagram

2
5
RED/WHT C20-12
80A 25A 30A 15A
BLU/RED
BLU/RED
YEL/BLK
BLK L+
6 H+
BLU/BLK 8 BLK
1 3 L-
H-
9
PNK/BLU C20-13
BLK/ORN
RED/BLU

4 BLK/RED 7
BLU/WHT
BLK/YEL C20-6
RED
BLK BLK/YEL C20-7
BLK C21-1

10 10
C20 C21 E06

7 6 1
13 12

1. Battery 5. Radiator fan relay No.1 9. ECM


2. Relay/box sikring 6. Radiator fan relay No.2 (jika dilengkapi) 10. Connector ECM (dilihat dari harness)
3. Main relay 7. Radiator fan relay No.3 (jika dilengkapi)
4. Ke ECM 8. Radiator fan motor
6-78 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

Perbaikan

Langkah Tindakan Ya Tidak


1 Memeriksa sistim control radiator fan Sistim kontrol radiator Lanjut ke langkah 2.
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC den- fan dalam kondisi baik.
gan kunci kontak OFF.
2) Hidupkan mesin, dan kemudian pilih mode
“DATA LIST” pada SUZUKI scan tool.
3) Panaskan mesin hingga suhu coolant 90°C
(194°F) atau lebih dan matikan switch A/C.
(Jika suhu engine coolant tidak naik,
periksa sistim engine cooling atau sensor
ECT.)
Apakah radiator fan mulai bekerja saat suhu
engine coolant 90°C (194°F)?
2 Memeriksa Sikring Lanjut ke langkah 3. Periksa short pada kabel
1) Periksa jika sikring yang berhubungan yang terhubung ke
putus. sikring.yang putus
Apakah kondisinya normal?
3 Memeriksa Radiator fan relay Lanjut Ke ke Langkah Ganti radiator fan relay
1) Matikan mesin. 4. dengan baru one.
2) Dengan kunci kontak posisi OFF, lepas
radiator fan relay. Lihat gambar 1.
3) Periksa radiator fan relay lihat “Memeriksa
Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radiator
Fan Relay” di Bab 6E.
Apakah kondisinya baik?
4 Memeriksa sistim sirkuit Lanjut ke langkah 5. Perbaiki kabel yang
1) Periksa kabel yang putus dan short. rusak.
Apakah masing-masing kabel normal?
5 Radiator fan motor periksa Ganti ECM dan periksa Ganti radiator fan motor
1) Periksa radiator fan motor lihat “Memeriksa kembali. lihat “Melepas dan
Radiator Cooling Fan” di Bab 6B. Memasang Radiator
Apakah hasil memeriksa baik? Cooling Fan” di Bab 6B.

[A]
2 [A]: Gambar1 untuk Langkah 3
1. Radiator fan relay No.1
2. Radiator fan relay No.2 (jika dilengkapi)
3. Radiator fan relay No.3 (jika dilengkapi)
3
1
INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-79

Special Tool

09912-58442 09912-58432 09912-58490


Fuel pressure gauge Fuel pressure hose 3-way joint & tool Tech 2 kit (SUZUKI scan tool)
Lihat CATATAN.

CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3 DLC kabel, 4. SAE 16/19 adapter, 5. Cigarette kabel,
6.DLC loopback adapter, 7. Kabel power battery, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adapter,
10. RS232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply
MEKANISME MESIN (G15) 6A-1

BAB 6A

MEKANISME MESIN (G15) 6A

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6A-2 Unit Overhaul ................................................6A-41
Mesin.............................................................6A-2 Komponen Engine Mounting....................... 6A-41
Pelumasan Mesin..........................................6A-3 Melepas dan Memasang Engine
Informasi dan Prosedur Diagnosa.................6A-4 Assembly .................................................... 6A-41
Memeriksa Tekanan......................................6A-4 Komponen Oil Pan dan Oil Pump
Memeriksa Kevakuman Mesin ......................6A-5 Strainer ....................................................... 6A-46
Memeriksa Tekanan Oli ................................6A-6 Melepas dan Memasang Oil Pan dan
Celah Valve ...................................................6A-7 Oil Pump Strainer........................................ 6A-46
Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump
Perawatan Kendaraan.....................................6A-9
Strainer ....................................................... 6A-49
Melepas dan Memasang Air Cleaner Komponen Pompa Oli................................. 6A-50
Element .........................................................6A-9 Melepas dan Memasang Pompa Oli ........... 6A-50
Memeriksa dan Membersihkan Air Cleaner Membongkar dan Merakit Kembali Pompa
Element .........................................................6A-9 Oli................................................................ 6A-53
Melepas dan Memasang Cylinder Head Memeriksa Pompa Oli................................. 6A-55
Cover.............................................................6A-9 Komponen Piston, Piston Ring dan
Komponen Throttle Body dan Intake Connecting Rod .......................................... 6A-56
Manifold.......................................................6A-11 Melepas dan Memasang Piston, Piston
Melepas dan Memasang Throttle Body dan Ring dan Connecting Rod........................... 6A-56
Intake Manifold ............................................6A-11 Membongkar dan Merakit Kembali Piston,
Komponen Exhaust Manifold ......................6A-14 Piston Ring, Connecting Rod dan
Melepas dan Memasang Exhaust Cylinder....................................................... 6A-59
Manifold.......................................................6A-14 Memeriksa dan Membersihkan Piston,
Komponen Timing Belt dan Tensioner ........6A-17 Piston Ring, Connecting Rod dan
Melepas dan Memasang Timing Belt dan Cylinder....................................................... 6A-61
Tensioner ....................................................6A-17 Komponen Main Bearing, Crankshaft dan
Memeriksa Timing Belt dan Tensioner........6A-21 Cylinder Block ............................................. 6A-67
Komponen Rocker Arm, Rocker Arm Shaft Melepas dan Memasang Main Bearing,
dan Camshaft ..............................................6A-22 Crankshaft dan Cylinder Block.................... 6A-68
Melepas dan Memasang Rocker Arm, Memeriksa Crankshaft ................................ 6A-71
Rocker Arm Shaft dan Camshaft ................6A-23 Memeriksa Main Bearing ............................ 6A-72
Memeriksa Rocker Arm, Rocker Arm Shaft Memeriksa Oil Seal Belakang..................... 6A-77
dan Camshaft ..............................................6A-28 Memeriksa Flywheel ................................... 6A-77
Komponen Valve dan Cylinder Head ..........6A-31 Memeriksa Cylinder Block .......................... 6A-78
Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder
Spesifikasi Momen Pengencangan .............6A-79
Head............................................................6A-31
Membongkar dan Merakit Kembali Valve Material Service.............................................6A-80
dan Cylinder Head ......................................6A-33 Special Tool...................................................6A-80
Memeriksa Valve dan Cylinder Head ..........6A-37
6A-2 MEKANISME MESIN (G15)

Uraian Umum
Mesin
Mesin dilengkapi pendingin air, mesin tipe in line 4 cylinder, 4 langkah dengan S.O.H.C. mekanisme valve (Sin-
gle Overhead Camshaft) untuk konfigurasi valve tipe “V” dan 16 valve (IN 2 dan EX 2 pada setiap cylinder).
Single overhead camshaft terpasang pada cylinder head: digerakkan oleh crankshaft melalui timing belt dan
kerja membuka dan menutup valve dilakukan rocker arm.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-3

Pelumasan Mesin
Pompa oli yang digunakan adalah tipe trochoid, terpasang pada crankshaft di bagian pulley. Oli masuk ke oil
pump strainer dan mengalir melalui pompa ke filter oli. Oli yang telah disaring kemudian mengalir ke dua bagian
cylinder block. Di satu bagian, oli akan mengalir ke crankshaft journal bearing.
Oli dari crankshaft journal bearing diteruskan ke connecting rod bearing melalui saluran pada crankshaft, dan
diinjeksikan dari lubang kecil di ujung connecting rod untuk melumasi piston, ring, dan dinding cylinder.
Di bagian lainnya, oli masuk ke cylinder head dan melumasi camshaft journal, rocker arm, camshaft, dll., men-
galir ke oil gallery di rocker arm shaft.
Oil relief valve terpasang pada pompa oli. Valve ini akan melepas tekanan oli saat tekanan melebihi 400 kPa
(4.0 kg/cm2, 56.9 psi). Tekanan dilepaskan kembali ke oil pan.
6A-4 MEKANISME MESIN (G15)

Informasi dan Prosedur Diagnosa


Memeriksa Tekanan
Periksa tekanan pada keempat cylinder sebagai berikut:
1) Panaskan mesin.
2) Matikan mesin setelah mencapai suhu kerja normal.

CATATAN:
Setelah memanaskan mesin, pindahkan tuas transmisi
ke posisi “Netral” (posisi “P” untuk model A/T), aktifkan
rem tangan dan ganjal setir.

3) Lepas semua connector kabel injector.


4) Lepas ignition coil assembly dan semua busi sesuai prose-
dur “Melepas dan Memasang Busi” dan “Melepas dan
Memasang Ignition Coil Assy. (Termasuk Igniter)” di Bab 6F.

5) Pasang special tool (compression gauge) pada lubang busi.


Special tool
(A): 09915-64510-001
(B): 09915-64510-002
(C): 09915-64530
(D): 09915-64550

6) Injak pedal kopling untuk memperkecil beban pada mesin


(untuk model M/T), dan tekan pedal gas untuk membuka
throttle valve penuh.

7) Starter mesin dengan kondisi battery penuh, dan perhatikan


tekanan tertinggi pada compression gauge.

CATATAN:
Untuk mengukur tekanan, starter mesin sedikitnya 250
rpm. dengan gunakan battery yang penuh.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-5

Tekanan

Tekanan kompresi
1400 kPa
Standar
(14.0 kg/cm2, 199.0 psi)
1200 kPa
Limit
(12.0 kg/cm2, 170.0 psi)
Perbedaan maksimum 100 kPa
antara dua cylinder (1.0 kg/cm2, 14.2 psi)
8) Lakukan langkah 5) hingga 7) masing-masing cylinder
hingga 4 kali pembacaan.
9) Setelah pemeriksaan, pasang busi dan ignition coil assy.
kemudian pasang connector kabel injector dengan baik.

Memeriksa Kevakuman Mesin


Kevakuman yang terjadi pada saluran intake sebagai indicator
baiknya kondisi mesin. Prosedur memeriksa kevakuman sebagai
berikut:
1) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal.

CATATAN:
Setelah mesin dipanaskan, pindahkan tuas transmisi
pada posisi “Netral” (“P” untuk model A/T), tarik rem tan-
gan dan ganjal setir.

2) Matikan mesin, lepas selang vacuum fuel pressure regulator


dari intake manifold dan hubungkan 3-way joint, selang dan
special tool (vacuum gauge dan joint) antara intake manifold
dan vacuum hose dilepas.
Special tool
(A): 09915-67311
(B): 09918-08210
SUZUKI GENUINE PARTS
(C): Hose 09355-35754-6010
(D): 3-way joint 09367-04002
3) Hidupkan mesin sesuai spesifikasi idle, dan perhatikan vac-
uum gauge.
Kevakuman harus sesuai spesifikasi berikut.
Spesifikasi kevakuman (di atas permukaan laut)
52.6 – 72.3 kPa (40 – 55 cmHg, 15.7 – 21.6 in.Hg) sesuai
spesifikasi putaran idle
4) Setelah pemeriksaan, pasang selang vacuum ke intake
manifold.
6A-6 MEKANISME MESIN (G15)

Memeriksa Tekanan Oli

CATATAN:
Sebelum memeriksa tekanan oli, periksa hal-hal berikut
ini.
• Jumlah oli pada oil pan.
Jika jumlahnya sedikit, tambahkan hingga tanda
penuh (1).
• Kualitas oli.
Jika oli berubah warna atau tercampur, ganti.
Untuk oli yang digunakan, lihat tabel “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
• Kebocoran oli.
Jika ada kebocoran, perbaiki.
2. Tanda kurang

1) Lepas oil pressure switch (1) dari cylinder block.


2. Filter oli

2) Pasang special tool (oil pressure gauge) ke lubang pada cyl-


inder block.
Special tool
(A): 09915-77311
(B): 09915-78211
3) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal.

CATATAN:
Pastikan tuas transmisi pada posisi “Netral” (“P” untuk
model A/T) dan tarik rem tangan dan ganjal setir.

4) Setelah memanaskan mesin, tingkatkan putaran mesin


hingga 4.000 rpm dan ukur tekanan oli.
Spesifikasi tekanan oli
330 kPa (3.3 kg/cm2, 46.9 psi) atau lebih
5) Matikan mesin dan lepas oil pressure gauge.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-7

6) Sebelum oil pressure switch dipasang kembali, bungkus ulir/


drat screw dengan sealing tape (1) dan kencangkan switch
sesuai spesifikasi.

CATATAN:
Potong sealing tape jika ujungnya menggulung pada ulir
switch.

Momen pengencangan
Oil pressure switch
(a): 14 N·m (1.4 kg-m, 10.5 lb-ft)
7) Hidupkan mesin dan periksa oil pressure switch dari keboco-
ran.

Celah Valve
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover ” di bab ini.
3) Gunakan socket 17 mm, putar pulley crankshaft (1) searah
jarum jam hingga tanda “V” (dengan cat putih) (2) pada pul-
ley lurus dengan tulisan “0” (nol) pada timing belt cover.

4) Periksa apakah rocker arm cylinder No.1 tidak tepat pada


kuping cam (camshaft); jika demikian, valve (1), (2), (5) dan
(7) seperti terlihat pada gambar siap untuk pemeriksaan dan
penyetelan celah.
Periksa celah valve (1), (2), (5) dan (7).
Jika rocker arms cylinder No.4 tidak tepat pada kuping cam,
periksa celah valve (3), (4), (6) dan (8).

CATATAN:
Ketika memeriksa celah valve, pasang thickness gauge
antara camshaft dan permukaan cam-riding rocker arm.
6A-8 MEKANISME MESIN (G15)

5) Jika celah valve tidak sesuai spesifikasi, setel dengan cara


memutar adjusting screw setelah mengendurkan lock nut
terlebih dahulu.
Setelah penyetelan, kencangkan lock nut sesuai spesifikasi
sambil menahan adjusting screw, dan pastikan lagi apakah
celah valve sesuai spesifikasi.
Spesifikasi celah valve

Ketika panas
Ketika dingin
(Suhu coolant 60 –
(Suhu coolant 15 –
68°C atau 140 –
25°C atau 59 – 77°F)
154°F)
0.13 – 0.17 mm 0.17 – 0.21 mm
Intake
(0.005 – 0.006 in.) (0.007 – 0.008 in.)
0.23 – 0.27 mm 0.28 – 0.32 mm
Exhaust
(0.009 – 0.010 in.) (0.011 – 0.012 in.)

Special tool
(A): 09917-18211
Momen pengencangan
Rocker arm adjusting screw lock nut
(a): 12 N·m (1.2 kg-m, 9.0 lb-ft)
1. Thickness gauge

6) Setelah memeriksa dan menyetel celah valve (1), (2), (5)


dan (7), (atau (3), (4), (6) dan (8)) putar crankshaft satu put-
aran penuh (360°) dan periksa celah valve (3), (4), (6) dan
(8) (atau (1), (2), (5) dan (7)). Setel jika perlu.
7) Setelah memeriksa dan menyetel semua valve, lakukan
kebalikan prosedur melepas untuk memasangnya.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-9

Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Air Cleaner Element
Melepas

1) Lepas masing-masing hose dari case.


2) Lepas connector IAT Sensor (2) dari case.
3) Lepas air cleaner case clamp (1).
4) Lepas air cleaner element dari case.

2
1

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang.

Memeriksa dan Membersihkan Air Cleaner


Element
Periksa air cleaner element dari kotoran. Ganti jika element ter-
lalu kotor.
Semprotkan debu dengan angin bertekanan dari sisi luar ele-
ment.

Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover


Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas ignition coil assy. dengan kabel businya.
3) Lepas PCV valve dan breather hose dari head cover.
6A-10 MEKANISME MESIN (G15)

4) Lepas cylinder head cover (1) dengan cylinder head cover


gasket (2) dan O-ring (3).

Memasang

1) Pasang O-ring (2) baru dan gasket cylinder head cover baru
(1) ke cylinder head cover (3).

CATATAN:
Periksa masing-masing komponen dari perubahan atau
rusak sebelum pemasangan dan ganti jika ditemukan
kerusakan.

2) Pasang cylinder head cover (1) ke cylinder head dan ken-


cangkan baut cover (2) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut cylinder head cover
(a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

CATATAN:
Ketika memasang cylinder head cover, hati-hati agar
gasket cylinder head cover atau O-ring tidak lepas atau
terjatuh.

3) Pasang ignition coil assy. (1) dengan kabel businya (2).


4 3 4) Pasang PCV valve hose (3) ke PCV valve (5).
5
5) Pasang breather hose (4) ke head cover.
6) Pasang kabel negatif battery.

1
1
2
MEKANISME MESIN (G15) 6A-11

Komponen Throttle Body dan Intake Manifold

1. Intake manifold 5. Throttle body 9. Baut intake manifold (panjang)


2. Gasket intake manifold 6. Bracket kabel gas 10. Baut intake manifold (pendek)
3. Rear intake manifold stiffener 7. Intake manifold stiffener Jangan digunakan kembali.

4. Gasket throttle body 8. Engine hook

Melepas dan Memasang Throttle Body dan


Intake Manifold
Melepas
1) Lepas tekanan bahan bakar sesuai “Melepas Tekanan Bahan
Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif battery.
3) Kuras coolant sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi
Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
6A-12 MEKANISME MESIN (G15)

4) Lepas console box (1).


5) Lepas gear shift dan select cable sesuai prosedur “Melepas
1 dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di Bab
7A.
6) Lepas kabel rem tangan sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Tuas Rem Tangan” di Bab 5.
7) Lepas engine room center member (2).

8) Lepas kabel kelistrikan berikut ini.


• Connector ignition coil assy. (1)
• Kabel ground intake manifold (2)
• Sensor manifold absolute pressure (MAP) (3)
• Sensor engine coolant temperature (ECT) (4)
• Soket injector lead wires (5)
1
• IAT Sensor (6)
8 • TP Sensor (7)
• IAC valve
• CMP Sensor (8)
9) Lepas kabel gas dan kabel throttle A/T (untuk A/T) dari throt-
12
tle body.
5 4
10) Lepas hose berikut.
2 10 • Brake booster hose (9) dari intake manifold
• Hose (sisi luar) pendingin mesin (coolant) dari throttle body
11
9 • Radiator inlet hose (10) dari thermostat cap
• PCV hose (12) dari intake manifold dan cylinder head cover
3 • Fuel feed hose dan return hose dari masing-masing pipa
• Vacuum hose (11) dari intake manifold
7 • AIr intake hose (13)

13

1 11) Lepas braket generator (1).


12) Lepas intake manifold stiffener dari intake manifold.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-13

13) Lepas intake manifold (1) dengan throttle body dari cylinder
head (2), dan kemudian gasketnya (3).

3 1

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Gunakan gasket intake manifold yang baru (1).

• Ketika memasang intake manifold, pasang clamp (1) dengan


posisi seperti pada gambar.
1
• Setel play kabel intake manifold dan play kabel throttle A/T
(untuk A/T), sesuai prosedur “Menyetel Kabel Gas” dan “
Menyetel Kabel Throttle A/T” di Bab 6E.
• Sebelum memasang engine room center member, periksa
apakah seal engine room center member berubah bentuk.
Ganti jika perlu.
• Pasang engine room center member sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Con-
trol” di Bab 7A.
• Setel kabel gear select sesuai prosedur “Menyetel Kabel
Gear Select ” di Bab 7A.
• Setel kabel rem tangan sesuai prosedur “Memeriksa dan
Menyetel Rem Tangan” di Bab 5.
• Periksa dan pastikan komponen yang dilepas telah ter-
pasang kembali pada posisinya semula. Pasang kembali
komponen lain yang belum terpasang.
• Isi kembali coolant sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi
Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
• Selesai pemasangan, putar kunci kontak ke posisi ON tetapi
kondisi mesin OFF dan periksa kebocoran bahan bakar.
• Selanjutnya, hidupkan mesin dan periksa kebocoran cool-
ant.
6A-14 MEKANISME MESIN (G15)

Komponen Exhaust Manifold

PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melakukan perbaikan sistim exhaust saat mesin panas.
Lakukan perbaikan setelah sistim sudah dingin.

1. Exhaust manifold 4. Lower cover


2. Upper cover 5. Engine hook
3. Gasket Jangan digunakan kembali

Melepas dan Memasang Exhaust Manifold

PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melakukan perbaikan sistim exhaust saat mesin panas.
Lakukan perbaikan setelah sistim sudah dingin.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-15

Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas oil pan guard member (1).

3) Lepas belt pompa P/S (1) sesuai prosedur “Melepas dan


Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.

4) Dengan hose terpasang, lepas compressor A/C (1) dari cyl-


inder block (jika dilengkapi).

5) Dengan hose terpasang, lepas pompa P/S (1) dari cylinder


block.
6) Lepas upper dan lower cover exhaust manifold.

1
6A-16 MEKANISME MESIN (G15)

2
7) Lepas baut-baut pipa exhaust (2).
1
1. Pipa exhaust

8) Lepas exhaust manifold (1), engine hook (3) dan gasket (2)
dari cylinder head.

Memasang

1) Pasang gasket baru (1) dan exhaust manifold (2) ke cylinder


head.
2) Pasang engine hook (3) ke exhaust manifold.
3) Pasang pipa exhaust ke exhaust manifold sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Exhaust Manifold” di Bab 6K.
4) Pasang upper dan lower cover ke exhaust manifold.
5) Pasang pompa P/S (1) ke cylinder block sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Pompa P/S” di Bab 3B1.
6) Pasang compressor A/C (1) ke cylinder block (jika
dilengkapi) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Com-
pressor Assy.” di Bab 1B.
7) Pasang belt pompa P/S (1) sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.
8) Pasang oil pan guard member (1) ke body.
9) Pasang kabel negatif battery.
Periksa sistim exhaust dari kebocoran gas.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-17

Komponen Timing Belt dan Tensioner

1. Timing belt 7. Baut pulley camshaft 13. Tensioner stud bolt


2. Tensioner 8. Seal 14. Baut cover timing belt
3. Tensioner plate 9. Inside cover seal 15. Mur cover timing belt
4. Tensioner spring 10. Inside cover 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

5. Pulley camshaft 11. Outside cover seal 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

6. Baut tensioner 12. Outside cover 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)

Melepas dan Memasang Timing Belt dan


Tensioner

PERHATIAN:
• Setelah timing belt dilepas, jangan memutar camshaft
dan crankshaft sendiri-sendiri, seperti terlihat pada
gambar. Jika diputar, akan terjadi kekacauan pada
kerja piston dan valve, dan komponen lain yang ber-
hubungan ke piston dan valve dapat rusak.
• Jangan menekuk timing belt.

1. Putaran camshaft yang diperbolehkan - - - Dengan tanda timing, 90° dari tanda “V”
pada head cover kiri dan kanan
2. Putaran camshaft yang diperbolehkan - - - Dengan tanda timing, 90° dari tanda panah
pada oil pump case kiri dan kanan
6A-18 MEKANISME MESIN (G15)

Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Kuras engine coolant dan lepas inlet hose dari radiator.
3) Angkat kendaraan.

4) Lepas oil pan guard member (1).

5) Lepas belt pompa P/S (1) sesuai prosedur “Melepas dan


Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.
6) Lepas pulley water pump sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Water Pump” di Bab 6B.

7) Lepas pulley crankshaft dengan melepas 5 baut pulley (1).

8) Lepas timing belt outside cover (1).


MEKANISME MESIN (G15) 6A-19

9) Untuk memasang timing belt, luruskan 4 tanda timing seperti


pada gambar dengan cara memutar crankshaft.
1. Tanda “V” pada cylinder head cover
2. Tanda timing dengan “E” pada pulley camshaft
3. Tanda panah pada oil pump case
4. Tanda pada crankshaft timing belt pulley

10) Lepas tensioner (6), tensioner plate (2), tensioner spring (5)
dan timing belt (1).
3. Baut tensioner
4. Stud bolt tensioner

Memasang

1) Pasang tensioner plate (3) ke tensioner (4).


Pasang lug (1) tensioner plate ke lubang (2) pada tensioner.

2) Pasang tensioner (2) dan tensioner plate (3):


Kencangkan sementara baut tensioner (1) dengan tangan.
Periksa gerakan plate sesuai arah tanda panah seperti pada
gambar, pastikan tensioner bergerak ke arah yang sama.
Jika gerakan antara plate dan tensioner tidak berhubungan,
lepas kembali tensioner dan plate dan pasang kembali plate
lug ke lubang tensioner.

3) Pastikan tanda timing “E” (2) pada pulley camshaft (3) lurus
dengan tanda “V” (1) pada cylinder head cover seperti pada
gambar. Jika tidak, luruskan kedua tanda dengan memutar
camshaft, hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang
diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Peringatan”
dan “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”.
6A-20 MEKANISME MESIN (G15)

4) Pastikan tanda (2) pada pulley crankshaft timing belt (3)


lurus dengan tanda panah (1) pada oil pump case seperti
pada gambar. Jika tidak, luruskan kedua tanda dengan puta-
ran crankshaft dengan hati-hati hingga tidak melebihi batas
putaran yang diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada
“Perhatian” dan “Melepas dan Memasang Timing Belt dan
Tensioner”.

5) Pasang timing belt (1) dan tensioner spring (2).


Sambil memperhatikan kelurusan kedua tanda, tekan ten-
sioner plate ke atas dan pasang timing belt di kedua pulley
hingga drive side belt (1) dapat bergerak bebas.
Kemudian pasang tensioner spring seperti pada gambar,
dan kencangkan tensioner stud bolt (3) dengan tangan.

CATATAN:
• Ketika memasang timing belt, luruskan tanda panah
(→) pada timing belt dengan arah putaran crankshaft.
• Pada kondisi ini, piston No.4 pada posisi top dead cen-
ter langkah kompresi.
4. Damper

6) Untuk menarik bagian timing belt yang kendur (1), putar


crankshaft sebanyak dua putaran searah jarum jam setelah
timing belt terpasang. Setelah yakin timing belt tidak kendur,
kencangkan tensioner stud bolt (2) terlebih dulu baru kemu-
dian baut tensioner (3) sesuai spesifikasi.
Pastikan lagi kedua pasang tanda telah lurus.
Momen pengencangan
Tensioner stud bolt (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
Tensioner bolt (b): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

7) Pasang cover timing belt (1).


Sebelum memasang, pastikan ada seal antara water pump
dan oil pump case.
Momen pengencangan
Baut cover timing belt (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-21

8) Pasang pulley crankshaft (2).


Tepatkan lubang pulley ke pin (1) pada pulley crankshaft,
dan kencangkan baut pulley (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut pulley crankshaft (a): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft)
9) Pasang water pump pulley sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Water Pump” di Bab 6B.
10) Pasang water pump belt sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Belt Water Pump/Generator” di Bab 6B.
11) Pasang belt pompa P/S sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.

12) Pasang oil pan guard member (1) ke bodi.


13) Pasang radiator inlet hose ke radiator.
14) Isi kembali sistim pendingin sesuai prosedur “Menguras dan
Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
15) Pasang kabel negatif battery.
16) Pastikan tidak ada kebocoran coolant di sambungan selang.

Memeriksa Timing Belt dan Tensioner


• Periksa timing belt dari aus atau retak.
Ganti jika perlu.

• Periksa putaran tensioner.


6A-22 MEKANISME MESIN (G15)

Komponen Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft

[A]: Tempat sealant 15. Camshaft housing No.1


1. Camshaft 16. Camshaft housing No.2
2. Oil seal camshaft 17. Camshaft housing No.3
3. Rocker arm shaft 18. Camshaft housing No.4
4. O-ring 19. Camshaft housing No.5
5. Baut rocker arm shaft 20. Camshaft housing No.6
: Beri sealant 99000-31110 ke mating permukaan antara housing dan cylinder head.
6. Rocker arm (IN) 21. Case CMP sensor
: Beri sealant 99000-31110 ke hatched part seperti pada gambar.
7. Rocker arm No.1 (EX) 22. O-ring
8. Rocker arm No.2 (EX) 23. Baut case CMP sensor
9. Valve adjusting screw 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

10. Valve adjusting screw 12 N·m (1.2 kg-m, 9.0 lb-ft)

11. Clip 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

12. Lock nut Jangan digunakan kembali.

13. Rocker arm spring : Berikan oli mesin ke permukaan part yang bergesekan.

14. Baut housing camshaft


MEKANISME MESIN (G15) 6A-23

Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker


Arm Shaft dan Camshaft
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas timing belt sesuai prosedur “Melepas dan Memasang
Timing Belt dan Tensioner”.
3) Lepas pulley camshaft (1) dengan menggunakan special
tool.
Special tool
(A): 09917-68221
4) Lepas cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover ”.

5) Lepas connector CMP sensor dan lepas case CMP sensor


(2) dari cylinder head.
Letakkan tempat/wadah di bawah case CMP sensor, untuk
menampung oli yang keluar saat melepas case.
1. CMP sensor

6) Setelah mengendurkan semua valve adjusting screw lock


nut (2), putar adjusting screw (1) ke arah berlawanan agar
rocker arm (3) dapat bergerak bebas.

7) Lepas camshaft housing dan camshaft.

CATATAN:
Untuk melepas baut camshaft housing, kendurkan
sesuai urutan angka seperti ditunjukkan gambar, dengan
cara sedikit demi sedikit.
6A-24 MEKANISME MESIN (G15)

8) Lepas rocker arm shaft plug (1) dan inside cover timing belt
(2).

9) Lepas intake rocker arm (1) dengan clip (2) dari rocker arm
shaft (3).

CATATAN:
Jangan menekuk clip ketika melepas intake rocker arm.

10) Lepas baut rocker arm shaft (1).


2. Rocker arm shaft

11) Tekan ujung rocker arm shaft ke flywheel dan lepas O-ring
(2) dari shaft (1).

12) Lepas exhaust rocker arm (1) dan rocker arm spring (2) den-
gan menarik rocker arm shaft ke arah timing belt.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-25

Memasang

1) Beri oli mesin ke rocker arm shaft dan rocker arm.


2) Pasang rocker arm shaft, rocker arm (sisi exhaust) (2) dan
rocker arm spring (1).

CATATAN:
Ketika memasang rocker arm shaft, putar hingga lubang
bautnya menghadap ke atas.

3) Dengan groove O-ring pada rocker arm shaft (1) mengh-


adap ke flywheel, pasang O-ring (2) baru ke rocker arm
shaft.

4) Pasang baut rocker arm shaft (1) dan kencangkan sesuai


spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut rocker arm shaft (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

5) Masukkan sedikit oli mesin ke arm pivot holding part (3)


pada rocker arm shaft. Pasang rocker arm (sisi intake) (1)
dengan clip (2) ke rocker arm shaft.
6A-26 MEKANISME MESIN (G15)

6) Beri oli mesin pada cam dan journal camshaft dan letakkan
camshaft pada cylinder head. Pasang camshaft housing ke
camshaft dan cylinder head.
• Beri oli mesin ke permukaan yang bergesekan dari masing-
masing housing yang menempel pada camshaft journal.
• Beri sealant ke permukaan camshaft housing No.6 (3) yang
menempel pada cylinder head.
“A” Sealant: 99000-31110
A: Sisi timing belt
B: Sisi flywheel

• Tanda embos pada masing-masing camshaft housing,


menunjukkan posisi dan arah untuk pemasangan.
Pasang housing sebagaimana ditunjukkan dengan tanda-
tanda ini.
A. Menunjukkan posisi dari sisi timing belt. Pasang sesuai urutan nomor dimulai dari sisi
timing belt.
B. Menunjukkan arah housing. Pasang sehingga tanda panah menghadap timing belt.

• Camshaft housing No.1 menahan camshaft pada posisinya


ke arah depan, pasang housing No.1 terlebih dahulu ke jour-
nal No.1 camshaft dengan baik.

• Setelah baut housing diberi oli mesin, kencangkan sement-


ara. Kemudian kencangkan dengan urutan nomornya sep-
erti pada gambar.
Kencangkan sedikit masing-masing baut dan ulangi dua
atau tiga kali sebelum dikencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut camshaft housing (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

7) Pasang oil seal camshaft baru (1).


Setelah bibir oil seal diberi oli mesin, press-fit camshaft oil
seal hingga permukaan oil seal rata dengan permukaan
housing.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-27

8) Pasang rocker arm shaft plug (1) dan inside cover timing belt
(2). Kemudian kencangkan rocker arm shaft plug sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan
Rocker arm shaft plug
(a): 32 N·m (3.2 kg-m, 23.0 lb-ft)

9) Pasang pulley camshaft (1) ke camshaft sambil memasuk-


kan pin (2) pada camshaft ke slot pada tanda “E”.

10) Gunakan special tool dan kencangkan baut pulley sesuai


spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut pulley camshaft (a): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)
Special tool
(A): 09917-68221
11) Pasang tensioner, timing belt, outside cover, pulley crank-
shaft dan belt water pump sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner”.

12) Setelah bagian “A” diberi sealant seperti pada gambar,


pasang case CMP sensor (2) cylinder head dan kencangkan
baut sesuai spesifikasi.
Pasang connector CMP sensor.
“A” Sealant: 99000-31110
Momen pengencangan
Baut case CMP sensor
(a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
1. O-ring

13) Setel celah valve sesuai prosedur “Celah Valve”.


14) Pasang cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover ”.
15) Isi Kembali sistim pendingin sesuai prosedur “Menguras dan
Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
16) Isi Kembali Minyak A/T sesuai prosedur “Mengganti Minyak”
di Bab 7B1.
6A-28 MEKANISME MESIN (G15)

17) Pasang kabel negatif battery.


18) Setelah selesai pemasangan, pastikan tidak ada kebocoran
coolant atau minyak A/T (untuk kendaraan A/T) di tiap-tiap
sambungan.
19) Pastikan timing ignition sesuai spesifikasi sesuai prosedur
“Memeriksa Timing Ignition” di Bab 6F.

Memeriksa Rocker Arm, Rocker Arm Shaft


dan Camshaft
Adjusting Screw dan Rocker Arm

Jika ujung adjusting screw (1) aus, ganti.


Rocker arm (2) harus diganti jika permukaan cam-riding (3) aus.
[A]: Sisi exhaust
[B]: Sisi intake

Rocker Arm Shaft Runout

Gunakan “V” blocks dan dial gauge, periksa runout. Jika runout
melebihi limit, ganti rocker arm shaft.
Limit runout rocker arm shaft
0.20 mm (0.008 in.)

Celah Rocker Arm-ke-Rocker Arm Shaft

Gunakan micrometer dan bore gauge, ukur diameter rocker arm


shaft dan diameter dalam rocker arm.
Perbedaan antara kedua hasil pengukuran tersebut adalah limit
celah arm-ke-shaft yang sesuai spesifikasi.
Jika limit service terlalu besar, ganti shaft dan/atau arm.
Diameter dalam Rocker arm
Standar: 15.996 – 16.014 mm (0.6298 – 0.6304 in.)
Diameter rocker arm shaft
Standar: 15.969 – 15.984 mm (0.6287 – 0.6292 in.)
Celah rocker arm ke rocker arm shaft
Standar: 0.012 – 0.045 mm (0.0005 – 0.0017 in.)
Limit: 0.09 mm (0.0035 in.)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-29

Keausan Cam

Gunakan micrometer, ukur tinggi cam. Jika tingginya di bawah


limit, ganti camshaft.
Tinggi cam

Standar Limit
36.184 – 36.344 mm 36.084 mm
Intake cam
(1.4246 – 1.4308 in.) (1.4206 in.)
35.900 – 36.060 mm 35.800 mm
Exhaust cam
(1.4134 – 1.4196 in.) (1.4094 in.)

Runout Camshaft

Tahan camshaft diantara dua “V” blocks, dan ukur runout dengan
menggunakan dial gauge.
Jika runout melebihi limit, ganti camshaft.
Limit runout camshaft
0.10 mm (0.0039 in.)

Keausan Journal Camshaft

Periksa camshaft journal dan camshaft housing dari kondisi ber-


lubang, goresan, aus atau rusak.
Jika ada kerusakan, ganti camshaft atau cylinder head dengan
housing. Jangan mengganti cylinder head tanpa mengganti hous-
ing.
Periksa celah dengan menggunakan gaging plastic.
Prosedurnya sebagai berikut.
1) Bersihkan housing dan camshaft journal.
2) Pasang camshaft ke cylinder head.
3) Tempatkan gaging plastic sesuai lebar celah journal cam-
shaft (ke camshaft).
4) Pasang camshaft housing sesuai langkah 6) “Memasang”
pada “Melepas dan Memasang Rocker Arms, Rocker Arm
Shaft dan Camshaft”.

CATATAN:
Jangan memutar camshaft saat gaging plastic terpasang.
6A-30 MEKANISME MESIN (G15)

5) Lepas housing dan gunakan scale (2) pada gaging plastic


(1) envelope, ukur tebal gaging plastic.
Celah camshaft journal
Standar: 0.040 – 0.082 mm (0.0016 – 0.0032 in.)
Limit: 0.12 mm (0.0047 in.)

Jika ukuran celah camshaft journal melebihi limit, ukur bore jour-
nal (housing) dan diameter luar camshaft journal.
Ganti camshaft atau cylinder head assy. jika perbedaannya lebih
besar dari spesifikasi.
Diameter bore camshaft journal
Standar: 28.000 – 28.021 mm (1.1024 – 1.1031 in.)
Diameter luar camshaft journal
Standar: 27.939 – 27.960 mm (1.1000 – 1.1007 in.)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-31

Komponen Valve dan Cylinder Head

12

8 (a)

1 1

3 4 2

3 11
4 9
5
5 10

7
6

1. Valve cotter 9. Cylinder head


: Tanda “TOP” pada gasket menghadap pulley crankshaft, ke atas.
2. Valve spring retainer 10. Knock pin
3. Valve spring 11. Oil jet
4. Seal valve stem 12. Valve guide
5. Valve spring seat 66 N·m (6.6 kg-m, 47.5 lb-ft)

6. Exhaust valve Jangan digunakan kembali

7. Intake valve : Beri oli mesin pada permukaan yang bergesekan.

8. Baut cylinder head


: Lihat ke langkah 4) “Memasang”.

Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder


Head
Melepas
1) Lepas tekanan bahan bakar sesuai prosedur “Prosedur
Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif battery.
3) Kuras sistim pendingin sesuai prosedur “Menguras dan
Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
4) Lepas intake manifold sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Throttle Body dan Intake Manifold”.
5) Lepas cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Cylinder Head Cover ”.
6) Kendurkan valve adjusting screws secara penuh.
6A-32 MEKANISME MESIN (G15)

7) Lepas timing belt dan camshaft sesuai prosedur “Melepas


dan Memasang Timing Belt dan Tensioner” dan “Melepas
dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Cam-
shaft” .
8) Lepas generator adjust arm bracket dari intake manifold.

9) Lepas pipa exhaust dari exhaust manifold (1) dan lepas


exhaust manifold.

10) Kendurkan baut cylinder head sesuai urutan nomor seperti


pada gambar dan lepaskan cylinder head.
“A”: Sisi timing belt
“B”: Sisi flywheel

11) Periksa sekitar cylinder head dari komponen lain yang harus
dilepas atau yang perlu dilepas.
12) Lepas cylinder head dengan intake manifold dan exhaust
manifold, gunakan alat angkat.

Memasang

1) Lepas gasket yang lama dan oli di permukaan yang menem-


pel dan pasang knock pin (2) dan gasket cylinder head yang
baru (1) seperti pada gambar, tanda “TOP” pada gasket
harus menghadap ke timing belt, menghadap ke atas (ke
arah cylinder head).
A: Sisi timing belt
B: Sisi flywheel

2) Pastikan venturi plug (1) sudah terpasang dan tidak tersum-


bat. Ketika memasang, kencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Venturi plug (a): 4 N·m (0.4 kg-m, 3.0 lb-ft)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-33

3) Pasang cylinder head ke cylinder block.


4) Beri oli mesin pada baut cylinder head dan kencangkan per-
lahan sebagai berikut.
a) Kencangkan semua baut sebesar 33 N·m (3.3 kg-m, 24.0
lb-ft) sesuai urutan nomor pada gambar.
b) Dengan cara yang sama seperti langkah a), kencangkan
sebesar 53 N·m (5.3 kg-m, 38.5 lb-ft).
c) Kendurkan semua baut hingga momen 0.
d) Sama seperti langkah a), kencangkan 33 N·m (3.3 kg-m,
24.0 lb-ft).
e) Sama seperti langkah a) kemudian, kencangkan sesuai
spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut cylinder head
(a): 66 N·m (6.6 kg-m, 47.5 lb-ft)
“A”: Sisi timing belt

5) Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.


6) Setel kekencangan belt water pump sesuai prosedur
“Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator” di
Bab 6B.
7) Setel kekencangan belt pompa P/S sesuai prosedur pada
“Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S ” di Bab 3B1.
8) Setel celah intake dan exhaust valve sesuai prosedur pada
“Celah Valve”.
9) Setel play kabel gas dan play kabel throttle A/T sesuai
prosedur pada “Menyetel Kabel Gas” dan “Menyetel Kabel
Throttle A/T” di Bab 6E.
10) Pastikan semua part yang dilepas telah terpasang kembali
pada tempatnya semula.
11) Isi kembali sistim pendingin sesuai prosedur “Menguras dan
Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
12) Pasang kabel negatif battery.
13) Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar, coolant dan gas
buang di masing-masing sambungan.
14) Pastikan ignition timing sesuai spesifikasi pada “Memeriksa
Ignition Timing” di Bab 6F.

Membongkar dan Merakit Kembali Valve dan


Cylinder Head
Membongkar
1) Untuk memudahkan saat memperbaiki cylinder head, lepas
intake manifold dengan throttle body dan exhaust manifold
dari cylinder head.
2) Lepas rocker arm dan rocker arm shaft sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft
dan Camshaft”.
6A-34 MEKANISME MESIN (G15)

3) Gunakan special tool (valve lifter), compress valve spring


dan kemudian lepas valve cotter (1) dengan menggunakan
special tool (Forceps) seperti pada gambar.
Special tool
(A): 09916-14510
(B): 09916-14910
(C): 09916-84511
4) Lepas special tool, spring retainer dan valve spring.
5) Lepas valve dari sisi ruang bakar.

6) Lepas valve stem oil seal (1) dari valve guide, dan kemudian
valve spring seat (2).

CATATAN:
Jangan menggunakan oil seal yang telah dilepas.
Gunakan oil seal baru ketika memasang.

7) Gunakan special tool (valve guide remover) untuk mengelu-


arkan valve guide dari sisi ruang bakar ke sisi valve spring .
Special tool
(A): 09916-44910

CATATAN:
Jangan menggunakan kembali valve guide yang telah
dilepas. Gunakan valve guide baru (Oversize) ketika
memasang.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-35

8) Letakkan part yang dilepas kecuali seal valve stem dan


valve guide sesuai urutan, untuk memudahkan saat
memasangnya kembali.

Merakit Kembali

1) Sebelum memasang valve guide ke cylinder head, haluskan


lubang guide dengan menggunakan special tool (reamer 11
mm) untuk melepas serpihan logam dan membuatnya benar
benar bulat.
Special tool
(A): 09916-34542
(B): 09916-38210
2) Pasang valve guide ke cylinder head.
Panaskan cylinder head pada suhu 80 hingga 100°C (176
hingga 212°F) agar head tidak rusak, dan pasang valve
guide yang baru ke dalam lubang dengan special tool.
Pasang valve guide baru hingga valve guide installer meny-
entuh cylinder head. Setelah pemasangan, pastikan tinggi
tonjolan valve guide (1) dari cylinder head sesuai spesifikasi.
Special tool
(C): 09916-56011
(D): 09916-58210

CATATAN:
• Jangan menggunakan kembali valve guide yang telah
dilepas.
Pasang valve guide baru (oversize).
• Intake dan exhaust valve guide adalah sama.

Valve guide oversize


0.03 mm (0.0012 in.)
Tonjolan valve guide (In dan Ex)
11.5 mm (0.45 in.)

3) Haluskan lubang valve guide dengan special tool (5.5 mm


reamer).
Setelah dihaluskan, bersihkan bore.
Special tool
(A): 09916-34542
(B): 09916-34550
4) Pasang valve spring seat ke cylinder head.
6A-36 MEKANISME MESIN (G15)

5) Pasang seal valve stem yang baru (1) ke valve guide.


Setelah memberikan oli mesin ke seal dan spindle special
tool (valve guide installer handle), pasang oil seal ke spindle,
dan kemudian pasang seal ke valve guide dengan cara
menekan special tool dengan tangan.
Setelah installing, pastikan seal terpasang dengan baik pada
valve guide.

PERHATIAN:
Ketika memasang, jangan mengetuk atau memukul spe-
cial tool dengan palu atau sejenisnya. Pasang seal ke
guide hanya dengan menekan special tool dengan tan-
gan. Mengetuk atau memukul special tool dapat
menyebabkan kerusakan seal.

Special tool
(A): 09917-98221
(B): 09916-58210

6) Pasang valve (1) ke valve guide.


Sebelum memasang valve ke valve guide, berikan oli mesin
ke stem seal, valve guide bore, dan valve stem.

7) Pasang valve spring dan spring retainer.


Setiap valve spring memiliki ujung atas (ujung besar (1)) dan
ujung bawah (ujung kecil (2)). Pastikan posisi spring sudah
benar dengan ujung bawahnya (sisi valve spring retainer (3))
menghadap ke bawah (sisi valve spring seat (4)).

8) Gunakan special tool (valve lifter), compress valve spring


dan pasang dua valve cotter (1) ke dalam groove valve
stem.
Special tool
(A): 09916-14510
(B): 09916-14910
(C): 09916-84511
9) Pasang rocker arm, spring dan rocker arm shaft sesuai
prosedur “Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm
Shaft dan Camshaft”.
10) Pasang intake manifold dan exhaust manifold.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-37

Memeriksa Valve dan Cylinder Head


Valve Guide

Gunakan micrometer dan bore gauge untuk mengukur diameter


valve stem dan guide dan untuk memeriksa celah stem-ke-guide.
Lakukan pemeriksaan lebih dari satu tempat di sepanjang mas-
ing-masing stem dan guide.
Jika celah melebihi limit, ganti valve dan valve guide.
Spesifikasi valve dan valve guide

Item Standar Limit


5.465 – 5.480 mm
In –
Diameter valve (0.2152 – 0.2157 in.)
stem 5.440 – 5.455 mm
Ex –
(0.2142 – 0.2147 in.)
Diameter dalam In 5.500 – 5.512 mm

valve guide Ex (0.2166 – 0.2170 in.)
0.020 – 0.047 mm 0.07 mm
In
Celah stem-ke- (0.0008 – 0.0018 in.) (0.0027 in.)
guide 0.045 – 0.072 mm 0.09 mm
Ex
(0.0018 – 0.0028 in.) (0.0035 in.)

Jika bore gauge tidak ada, periksa ujung miring valve stem den-
gan dial gauge.
Geser ujung stem ke arah (1) dan (2) untuk mengukur ujung mir-
ing.
Jika kemiringan melebihi limit, ganti valve stem dan valve guide.
Limit ujung miring valve stem
Intake: 0.14 mm (0.005 in.)
Exhaust: 0.18 mm (0.007 in.)

Valve
• Lepas semua carbon dari valve.
• Periksa masing-masing valve dari aus, angus atau kerusa-
kan pada permukaannya dan stem, jika perlu ganti.
• Ukur ketebalan valve head. Jika ketebalannya melebihi limit,
ganti valve.
Ketebalan valve head “a”:

Standar Limit
Intake 0.8 – 1.2 mm 0.6 mm (0.023 in.)
Exhaust (0.032 – 0.047 in.) 0.7 mm (0.027 in.)

“b”: 45°
6A-38 MEKANISME MESIN (G15)

• Periksa ujung permukaan valve stem dari berlubang dan


aus. Jika ada lubang atau aus, ujung valve stem harus dira-
takan, tetapi jangan terlalu banyak saat menggerinda cham-
fer. Ketika keausan mengakibatkan chamfer hilang, ganti
valve.

• Lebar dudukan:
Beri compound pada dudukan valve dan dengan memutar
dudukan tapping dengan valve head. Gunakan valve lapper
(alat untuk proses sekir valve).
Pola yang terbentuk pada permukaan dudukan valve harus
rata dan tanpa celah/patahan, dan ketebalannya harus dian-
tara spesifikasi berikut.
Standar lebar dudukan “a” pada permukaan valve
Intake dan exhaust: 1.1 – 1.3 mm (0.0433 – 0.0511 in.)

• Perbaikan dudukan valve:


Dudukan valve tidak membentuk pola gesekan yang
seragam pada valve atau jika ada jarak tidak sesuai spesi-
fikasi harus diperbaiki dengan cara menggerinda atau dipo-
tong dan gerinda kembali, dan diakhiri dengan proses
lapping.
1) Dudukan exhaust valve:
Gunakan cutter untuk membuat tiga potongan seperti pada
gambar. Potongan pertama membentuk sudut 15°, kedua
membentuk sudut 75° dan terakhir membentuk sudut 45°.
Potongan kedua harus sesuai dengan tebal dudukan.
Lebar dudukan untuk exhaust valve
1.1 – 1.3 mm (0.0433 – 0.0511 in.)
2) Urutan pemotongan dudukan Intake valve sama untuk
exhaust valve seat.
Lebar dudukan intake valve
1.1 – 1.3 mm (0.0433 – 0.0511 in.)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-39

3) Sekir valve.
Lakuan sekir dalam dua tahap, pertama menggunakan com-
pound kasar kemudian menggunakan compound yang
halus. Saat menggunakan lapper (alat sekir), lakukan den-
gan cara yang benar.

Cylinder Head

• Lepas carbon dari ruang bakar.

CATATAN:
Jangan menggunakan alat yang tajam untuk melepas
carbon. Hati-hati jangan sampai menggores atau menge-
lupas permukaan metal ketika melepas carbon. Hal yang
sama untuk valve dan dudukan valve.

• Periksa cylinder head dari retak pada intake dan exhaust


port, ruang bakar, dan permukaan head.

• Kerataan permukaan gasket:


Gunakan mistar baja dan thickness gauge, periksa permu-
kaan di 6 lokasi. Jika kerusakan melebihi limit, perbaiki per-
mukaan gasket dengan plate dan amplas no. 400 (amplas
anti air silicon carbide), amplas permukaan plate, dan per-
mukaan dengan gasket untuk menghilangkan bagian yang
tinggi. Jika hal ini masih tidak dapat mencapai standar pen-
gukuran thickness gauge, ganti cylinder head.
Kebocoran gas buang dari gasket joint sering terjadi kaer-
ena permukaan gasket keriting, sehingga menyebabkan
kurangnya tenaga mesin kendaraan.
Limit kerusakan permukaan gasket cylinder head
0.05 mm (0.002 in.)
6A-40 MEKANISME MESIN (G15)

• Kerusakan permukaan dudukan manifold:


Periksa permukaan dudukan cylinder head manifold,
gunakan mistar baja dan thickness gauge, untuk menentu-
kan apakah cylinder head dapat diperbaiki atau diganti.
Limit kerusakan permukaan manifold
0.10 mm (0.004 in.)

Valve Spring

• Lihat data di bawah ini, periksa masing-masing kondisi


spring, pastikan tidak ada yang patah atau lemah. Perlu diin-
gat, valve spring yang lemah dapat menyebabkan bunyi,
dan kemungkinan berkurangnya tenaga output mesin
karena adanya kebocoran gas.
Panjang valve spring
Standar: 36.83 mm (1.4500 in.)
Limit: 35.67 mm (1.4043 in.)
Preload valve spring
Standar:
107 – 125 N (10.7 – 12.5 kg, 23.6 – 27.5 lb) for 31.5 mm
(1.24 in.)
Limit:
93 N (9.3 kg, 20.5 lb) for 31.5 mm (1.24 in.)

• Kelurusan spring:
Gunakan permukaan plate yang rata dan lurus, kemudian
periksa masing-masing celah spring antara ujung valve
spring dan plate . Jika celah valve spring lebih besar dari
limit, lakukan penggantian.
Limit kelurusan valve spring
2.0 mm (0.079 in.)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-41

Unit Overhaul
Komponen Engine Mounting

1. Bagian depan kendaraan 8. Engine mounting belakang 15. Baut bracket engine mounting kiri
2. Member engine mounting depan 9. Mounting member collar 16. Baut No.1 engine mounting belakang
3. Engine mounting depan kiri 10. Mounting member cushion atas 17. Baut No.2 engine mounting belakang
4. Cover engine mounting depan kiri 11. Mounting member cushion bawah 55 N·m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)

5. Bracket engine mounting depan kiri 12. Baut mounting member 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

6. Engine mounting depan kanan 13. Mur engine mounting


7. Bracket engine mounting depan kanan 14. Baut bracket engine mounting kanan

Melepas dan Memasang Engine Assembly


Melepas
1) Lepas tekanan bahan bakar sesuai prosedur pada “Melepas
Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif battery.
6A-42 MEKANISME MESIN (G15)

3) Kuras sistim pendingin sesuai prosedur pada “Menguras


dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.

4) Lepas console box (1).


5) Lepas kabel gear shift dan kabel gear select sesuai prosedur
1 pada “Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift
Control” di Bab 7A
6) Lepas kabel rem tangan sesuai prosedur pada “Melepas
dan Memasang Kabel Rem Tangan” di Bab 5
7) Lepas engine room center member (2).

8) Lepas kabel listrik berikut.


• Kabel ground dari intake manifold dan exhaust manifold
• Sensor manifold absolute pressure (MAP) (1)
• CMP sensor (2)
• Sensor engine coolant temperature (ECT) (3)
• TP sensor (4)
6
6
• IAC valve
2
• Fuel injector wire at the connector
• IAT sensor (5)
• MAF sensor
• Ignition coil assembly connector (6)
3 • CKP sensor
• Kabel ground dari cylinder block (jika dilengkapi)
1 8
• Engine oil pressure switch
• Power steering pressure switch dan lepas wire harnes dari
clamp.
9 9) Lepas hose berikut.
• Breather hose (7)
4 7
• Radiator outlet hose (8) dari inlet pipa
• Brake booster hose (9) dari intake manifold
• Heater inlet dan outlet hose dari pipa
• Fuel feed hose dan return hose dari masing-masing pipa
10
• A/T fluid hose clamp dari bracket
5 • Air intake hose (10)
10) Lepas kabel gas dan kabel throttle A/T (jika dilengkapi) dari
throttle body dan clamp-nya.
11) Angkat kendaraan.
12) Kuras oli mesin jika perlu.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-43

13) Lepas oil pan guard member (1).

14) Lepas belt pompa P/S (1) sesuai prosedur pada “Melepas
dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.

15) Dengan hose dilepas, lepaskan compressor A/C (1) dari cyl-
inder block (jika dilengkapi).

16) Dengan hose dilepas, lepaskan pompa P/S (1) dari cylinder
block.

1 2
17) Lepas baut pipa exhaust (1).
6A-44 MEKANISME MESIN (G15)

18) Kuras oli transmisi sesuai prosedur “Mengganti Oli Trans-


misi” di Bab 7A.
19) Lepas kabel clutch dari clutch release arm sesuai prosedur
pada “Melepas dan Memasang Kabel Clutch” di Bab 7C.

1 20) Lepas soket switch lampu mundur (1) dan VSS (2).
21) Lepas propeller shaft sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Propeller Shaft” di Bab 4B.

22) Ganjal engine assy. dan transmisi (2) dengan dongkrak (1).
23) Lepas baut engine mounting bracket dan baut mounting
belakang.

CATATAN:
Sebelum melepas engine assy. dengan transmisi dari
bodi, pastikan semua hose, kabel listrik dan kabel telah
2 dilepas dari engine assy. dan transmisi.

24) Turunkan engine assy. dengan transmisi dari bodi.

CATATAN:
Sebelum menurunkan mesin, untuk menghindari pompa
P/S dan compressor A/C dari kerusakan, perhatikan tim-
ing belt sewaktu mengangkat.
Usahakan tidak ada gaya berlebihan pada hose.

25) Lepas transmisi dari engine assy. sesuai prosedur “Mem-


bongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual ” di Bab 7A.
26) Lepas cover clutch, disk clutch dan flywheel sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disk Clutch dan Fly-
wheel” di Bab 5C.

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Pasang cover clutch, disk clutch dan flywheel sesuai prose-
dur “Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disk Clutch dan
Flywheel” di Bab 5C.
• Pasang transmisi ke engine assy. sesuai prosedur “Mem-
bongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual ” di Bab 7A.
• Kencangkan baut mounting engine assy. sesuai prosedur
pada “Komponen Engine Mounting”.
• Pasang pipa exhaust sesuai prosedur pada “Komponen Sis-
tim Exhaust” di Bab 6K.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-45

• Pasang pompa P/S sesuai prosedur “Melepas dan


Memasang Pompa P/S” di Bab 3B1.
• Sebelum memasang engine room center member, periksa
engine room center member seal dari kerusakan. Ganti jika
perlu.
• Pasang engine room center member sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Con-
trol” di Bab 7A.
• Setel belt pompa P/S sesuai prosedur pada “Menyetel Kek-
encangan Belt Pompa P/S ” di Bab 3B1.
• Setel play kabel gas sesuai prosedur pada “Menyetel Kabel
Gas” di Bab 6E.
• Setel kabel gear select sesuai prosedur pada “Menyetel
Kabel Gear Select ” di Bab 7A.
• Setel kabel rem tangan sesuai prosedur pada “Memeriksa
dan Menyetel Rem Tangan” di Bab 5
• Isi kembali oli transmisi sesuai prosedur pada “Mengganti
Oli Transmisi” di Bab 7A.
• Isi Kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
• Isi Kembali coolant sesuai prosedur pada “Menguras dan
Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
• Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar, coolant dan gas
buang di setiap sambungan.
• Pasang battery dan periksa fungsi mesin, clutch dan trans-
misi.
6A-46 MEKANISME MESIN (G15)

Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer

1. Oil pan 6. CKP sensor 11. Baut bracket oil pump strainer
: Beri sealant 99000-31250 ke permukaan yang menempel antara oil pan
dan cylinder block, lihat langkah 1 “Memasang”.
2. Oil pump strainer 7. Mur oil pan 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)

3. Seal 8. Baut oil pan 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

4. Drain plug gasket 9. Baut CKP sensor 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)

5. Drain plug 10. Baut oil pump strainer Jangan digunakan kembali.

Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil


Pump Strainer
Melepas

1) Lepas engine assy. sesuai prosedur pada “Melepas dan


Memasang Engine Assembly”.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-47

2) Lepas soket CKP sensor (1) dan CKP sensor (2) dengan
melepas bautnya (jika dilengkapi).

2
1

3) Kuras oli mesin dengan membuka drain plug (2).


1. Oil pan

4) Lepas oil pan (3) kemudian oil pump strainer (2).


1. Cylinder block

Memasang
“A” 1) Bersihkan permukaan sealing pada oil pan dan cylinder
block.
2) Beri sealant ke seluruh permukaan oil pan seperti pada
gambar.
“A”: Sealant 99000-31250
“a”: 2 mm (0.08 in.)
“b”: 3 mm (0.12 in.)

“A” “A”
“a” “a”

“b” “b”
6A-48 MEKANISME MESIN (G15)

3) Pasang seal baru (2) dengan posisi seperti pada gambar.


4) Pasang oil pump strainer (1) dan oil pan (3).
Kencangkan baut strainer (4) dan kemudian baut bracket (5)
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut oil pump strainer (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
Baut bracket oil pump strainer
(b): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
5) Setelah memasang oil pan ke cylinder block, pasang baut-
bautnya dengan benar dan mulai pengencangan dari tengah
kemudian gerakkan wrench ke arah luar dan kencangkan
satu per satu.
Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur dan baut oil pan (c): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

6) Pasang gasket baru dan drain plug (2) ke oil pan (1).
Kencangkan drain plug sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Drain plug
(a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)

7) Pasang CKP sensor (1) dan pasang soketnya.


Momen pengencangan
Baut CKP sensor
(a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)

8) Pasang engine assy. ke kendaraan sesuai prosedur


“Melepas dan Memasang Engine Assembly”.
9) Isi kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
10) Pastikan tidak ada kebocoran di semua sambungan.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-49

Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump Strainer


• Bersihkan permukaan yang menempel antara oil pan dan
cylinder block.
Bersihkan oli, sealant, dan kotoran dari permukaan yang
menempel dan bagian dalam oil pan.

• Bersihkan saringan oil pump strainer.


6A-50 MEKANISME MESIN (G15)

Komponen Pompa Oli

1. Rotor plate 6. Oil pump Pin 11. Oil pump plate screw 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

2. Inner rotor 7. Relief valve 12. Oil Pump plug Jangan digunakan kembali

3. Outer rotor 8. Spring 13. Baut pompa oli (pendek)


4. Gasket 9. Retainer 14. Baut pompa oli (panjang)
5. Rotor plate pin 10. Circlip 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

Melepas dan Memasang Pompa Oli


Melepas
1) Lepas engine assy. sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Engine Assembly”.
2) Lepas timing belt sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner”.
3) Lepas generator dan bracketnya sesuai prosedur pada
“Membongkar dan Melepas Generator” di bab 6H.

4) Lepas pulley crankshaft (3).


Untuk mengunci crankshaft, pasang special tool (gear stop-
per) pada flywheel ring gear (1).
Dengan crankshaft terkunci, lepas baut pulley timing belt
crankshaft (2).
Special tool
(A): 09927-56010
MEKANISME MESIN (G15) 6A-51

5) Lepas oil pan (3) dan oil pump strainer (2) sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”.
1. Cylinder block

6) Lepas pompa oli assy. (1) kemudian lepas rubber seal (2)
dan oil pump pin.

Memasang
1) Pasang dua oil pump pin dan gasket pompa oli yang baru ke
cylinder block.
2) Untuk mencegah bibir oil seal rusak atau terpuntir ketika
memasang pompa oli ke crankshaft, pasang special tool (oil
seal guide) ke crankshaft, dan beri oli mesin pada special
tool.
Special tool
(A): 09926-18210

3) Pasang pompa oli ke cylinder block.


Ada 2 tipe baut pompa oli, lihat gambar untuk penggunaan
yang benar dan kencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut pompa oli
(a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
1. Baut No.1 (pendek)
2. Baut No.2 bolts (panjang)
6A-52 MEKANISME MESIN (G15)

4) Pasang rubber seal di antara pompa oli dan water pump.

5) Pasang key (1) dan crank timing belt pulley (2). Lihat gam-
bar untuk pemasangan yang benar.
Dengan crankshaft terkunci, kencangkan baut crank timing
belt pulley (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut crank timing belt pulley
(a): 130 N·m (13.0 kg-m, 94.0 lb-ft)
Special tool
(A): 09927-56010
4. Dowel pin
5. Flywheel

6) Pasang timing belt, tensioner, oil pump strainer, oil pan dan
komponen lain sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner” dan “Melepas dan
Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”.
7) Pasang generator dan bracket sesuai prosedur pada “Mem-
bongkar dan Merakit Generator” di Bab 6H.
8) Pastikan semua komponen yang dilepas telah terpasang
kembali pada tempatnya semula.
9) Setel kekencangan belt water pump sesuai prosedur pada
“Memeriksa dan Menyetel Tension Cooling Fan Belt” di Bab
6B.
10) Setel kekencangan belt pompa P/S sesuai prosedur pada
“Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.
11) Isi kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
12) Pastikan tidak ada kebocoran coolant dan oli di tiap-tiap
sambungan.
13) Setelah selesai pemasangan, periksa tekanan oli dengan
menghidupkan mesin sesuai prosedur pada “Memeriksa
Tekanan Oli”.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-53

Membongkar dan Merakit Kembali Pompa Oli


Membongkar

1) Lepas baut oil level gauge guide (3) dan tarik keluar guide
(2) dari pompa oli (1).
4. Guide seal

2) Lepas rotor plate (1).

3) Lepas rotor plate pin (1) dari oil pump case (2).
4) Lepas outer rotor (3) dan inner rotor (4).

5) Lepas relief valve (1), spring (2) dan retainer (3) dengan
melepas circlip (4).
6A-54 MEKANISME MESIN (G15)

Merakit Kembali

1) Cuci, bersihkan dan keringkan semua komponen yang


dibongkar.
2) Beri sedikit oli mesin ke inner dan outer rotor (1), oil seal,
permukaan bagian dalam oil pump case dan plate.
3) Pasang outer dan inner rotor (2) ke pump case.
4) Pasang rotor plate pin (3) ke oil pump case (4).

5) Pasang rotor plate (2) dan kencangkan 5 screw (1) sesuai


spesifikasi.
Setelah memasang plate, pastikan rotor dapat berputar
mudah dengan tangan.
Momen pengencangan
Oil pump plate screw (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

6) Berikan oli mesin pada relief valve (1) dan pasang dengan
spring (2), retainer (3) dan circlip baru (4).

7) Berikan oli mesin pada guide seal (3) kemudian pasang


guide seal dan guide (2).
Kencangkan baut oil level gauge guide sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut oil level gauge guide (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
1. Pompa oli
MEKANISME MESIN (G15) 6A-55

Memeriksa Pompa Oli


• Periksa bibir oil seal dari kerusakan. Ganti jika perlu.

CATATAN:
Ketika memasang oil seal baru (1), press-fit hingga
ujungnya rata dengan ujung oil pump case (2).

• Periksa outer dan inner rotor, rotor plate, dan oil pump case
dari aus atau rusak.

• Periksa celah radial antara outer rotor (1) dan case (2) den-
gan menggunakan thickness gauge.
Jika celah melebihi limit, ganti outer rotor atau case.
Limit celah radial antara outer rotor dan oil pump case
0.310 mm (0.0122 in.)

• Periksa celah samping dengan menggunakan mistar baja


(1) dan thickness gauge.
Limit celah samping oil pump inner rotor
0.15 mm (0.0059 in.)
6A-56 MEKANISME MESIN (G15)

Komponen Piston, Piston Ring dan Connecting Rod

1. Ring pertama 6. Connecting rod bearing cap 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)
: Jangan memberikan oli mesin ke permu-
kaan dalam cap.
2. Ring kedua 7. Connecting rod bearing Jangan digunakan kembali.
: Jangan memberikan oli mesin ke bagian di
antara ujung besar rod dan bearing, antara
cap dan bearing.
3. Oil ring 8. Piston pin :Berikan oli mesin pada permukaan yang
bergesekan.
4. Piston 9. Piston pin circlip
5. Connecting rod 10. Connecting rod bearing cap nut
: Jangan memberikan oli mesin ke permu-
kaan dalam ujung besar rod.

Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring


dan Connecting Rod
Melepas
1) Lepas engine assy. sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Engine Assembly”.
2) Lepas cylinder head dari cylinder block sesuai prosedur
pada “Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder Head”.
3) Kuras oli mesin.
4) Lepas oil pan dan oil pump strainer sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”.
5) Tandai nomor cylinder di semua piston, connecting rod dan
rod bearing cap, gunakan pencil silver atau cat yang cepat
kering.
6) Lepas rod bearing cap.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-57

7) Pasang guide hose (1) melalui ulir baut rod. Hal ini untuk
mencegah kerusakan bearing journal dan ulir baut rod ketika
melepas connecting rod.
8) Lepas carbon di bagian atas bore cylinder sebelum melepas
piston dari cylinder.
9) Tekan piston dan connecting rod assy. keluar melaui bagian
atas bore cylinder.

Memasang

1) Berikan oli mesin pada piston, ring, dinding cylinder, con-


necting rod bearing dan crankpin.

CATATAN:
Jangan memberikan oli ke bagian antara connecting rod
dan bearing atau antara bearing cap dan bearing.

2) Pasang guide hose melalui baut connecting rod.


Karena guide hose berfungsi untuk melindungi crankpin dan
ulir baut rod dari kerusakan selama pemasangan connecting
rod dan piston assy.

3) Ketika memasang piston dan connecting rod assy. ke bore


cylinder, arahkan tanda panah pada piston head ke timing
belt.
A: Sisi timing belt
B: Sisi flywheel

4) Pasang piston dan connecting rod assy. ke bore cylinder.


Gunakan special tool (piston ring compressor) untuk
mengkompres ring.
Pasang connecting rod ke crankshaft.
Gunakan pegangan martil, ketuk piston head untuk
memasang piston ke bore. Tahan ring compressor pada cyl-
inder block hingga semua piston ring masuk ke dalam cylin-
der bore.
Special tool
(A): 09916-77310
6A-58 MEKANISME MESIN (G15)

5) Pasang bearing cap (1):


Arahkan tanda panah (2) pada cap ke timing belt.
Kencangkan mur cap sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur connecting rod bearing
(a): 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)
A: Timing belt side

6) Kebalikan prosedur melepas untuk memasang, sebagaim-


ana telah diterangkan sebelumnya.
7) Setel kekencangan belt water pump sesuai prosedur pada
“Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator” di
Bab 6B.
8) Setel kekencangan belt pompa P/S sesuai prosedur pada
“Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S ” di Bab 3B1.
9) Setel celah valve intake dan exhaust sesuai prosedur pada
“Celah Valve”.
10) Setel play kabel gas dan play kabel throttle A/T (untuk model
4 A/T) sesuai prosedur pada “Menyetel Kabel Gas” dan
“Menyetel Kabel Throttle A/T” di Bab 6E.
11) Pastikan komponen yang telah dilepas, telah dipasang
kembali di tempatnya semula.
12) Isi kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli
Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B.
13) Isi kembali sistim pendingin sesuai prosedur pada “Mengu-
ras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
14) Pasang kabel negatif battery.
15) Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar, coolant, oli dan
gas buang di tiap-tiap sambungan.
16) Pastikan ignition timing sesuai spesifikasi, lihat “Memeriksa
Ignition Timing” di Bab 6F.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-59

Membongkar dan Merakit Kembali Piston,


Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder
Membongkar
1) Gunakan piston ring expander, lepas dua compression ring
(top dan 2nd) dan oil ring dari piston.
2) Lepas piston pin dari connecting rod.
• Keluarkan piston pin circlip (1) seperti pada gambar.

• Tekan piston pin keluar.


6A-60 MEKANISME MESIN (G15)

Merakit Kembali

CATATAN:
Ada dua ukuran piston standar untuk menjaga celah pis-
ton-ke-cylinder. Ketika memasang piston standar, cocok-
kan piston dengan cylinder sebagai berikut.

a) Setiap piston (5) memiliki nomor 1 atau 2 (6) seperti pada


gambar. Nomor ini menunjukkan diameter piston.
b) Terdapat juga nomor 1 dan 2 (6) pada cylinder block sep-
erti pada gambar. Angka pertama menunjukkan diameter
dalam cylinder No.1 (1), angka kedua cylinder No.2 (2),
angka ketiga cylinder No.3 (3) dan angka keempat cylinder
No.4 (4).
A: Sisi timing belt
B: Sisi flywheel

c) Nomor yang tertera pada piston dan cylinder block ber-


hubungan. Karenanya, pasang piston nomor 2 ke cylinder
nomor 2 dan piston nomor 1 ke cylinder nomor 1.
Spesifikasi piston dan cylinder

Piston Cylinder
Nomor
Celah pis-
di
Diameter Nomor Diameter ton-ke-cyl-
bagian
luar (tanda) Bore inder
atas
(tanda)
74.9801 – 75.0101 –
0.02 – 0.04
74.9900 mm 75.0200 mm
1 1 mm (0.0008
(2.9520 – (2.9531 –
– 0.0015 in.)
2.9523 in.) 2.9535 in.)
74.9700 – 75.0000 –
0.02 – 0.04
74.9800 mm 75.0100 mm
2 2 mm (0.0008
(2.9516 – (2.9528 –
– 0.0015 in.)
2.9519 in.) 2.9531 in.)

Dan juga, huruf A, B atau C yang tertera pada bagian atas piston.
Tetapi biasanya tidak perlu membedakan piston dengan huruf-
huruf ini.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-61

1) Pasang piston pin ke piston (1) dan connecting rod (3):


Setelah piston pin dan lubang piston pin pada piston dan
connecting rod diberikan oli mesin, pasang connecting rod
ke piston seperti pada gambar dan pasang piston pin ke pis-
ton dan connecting rod, kemudian pasang piston pin circlip.

CATATAN:
Circlip (5) harus dipasang dengan bagian potongannya
menghadap ke atas atau bawah seperti pada gambar.

2. Tanda panah
4. Lubang oli
A: Sisi timing belt

2) Pasang piston ring ke piston:


• Perhatikan ukuran ring pertama (1) dari ring kedua (2) sep-
erti pada gambar.
• Seperti pada gambar, ring pertama dan kedua memiliki
tanda masing-masing (4).
Ketika memasang piston ring ke piston, arahkan tanda ke
bagian atas piston.
• Ketika memasang oil ring (3), pasang spacer terlebih dahulu
dan kemudian kedua railnya.

3) Setelah memasang ketiga ring (1st, 2nd dan oil ring), lurus-
kan ujung celahnya seperti pada gambar.
1. Tanda panah 5. Oil ring lower rail gap
2. Gap ujung 1st ring 6. Sisi intake
3. Gap ujung 2nd ring dan gap oil ring spacer 7. Sisi Exhaust
4. Oil ring upper rail gap

Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston


Ring, Connecting Rod dan Cylinder
Cylinder
1) Periksa dinding cylinder dari goresan, kasar atau aus. Jika
cylinder bore sangat kasar atau goresannya dalam atau aus,
lakukan corter pada cylinder dan gunakan piston oversize.
6A-62 MEKANISME MESIN (G15)

2) Gunakan cylinder gauge, ukur cylinder bore secara thrust


dan axial di dua posisi seperti pada gambar.
Jika ada kondisi berikut, lakukan corter pada cylinder.
• Cylinder bore diameter melebihi limit.
• Perbedaan antara dua posisi pengukuran melebihi limit
taper.
• Perbedaan antara pengukuran thrust dan axial melebihi limit
out-of-round .
Limit diameter cylinder bore
75.15 mm (2.9586 in.)
Limit taper cylinder bore
Limit: 0.10 mm (0.0039 in.)
Cylinder bore out-of-round
Limit: 0.10 mm (0.0039 in.)

CATATAN:
Jika dari keempat cylinder harus dicorter, lakukan corter
pada keempatnya dengan ukuran yang sama. Hal ini
perlu untuk keseimbangan kerja mesin.

“a”: 50 mm (1.96 in.)


“b”: 95 mm (3.74 in.)

Piston
1) Periksa piston dari kerusakan, retak atau lainnya.
Piston yang rusak harus diganti.
2) Diameter piston:
Seperti pada gambar, diameter piston harus diukur pada
posisi “a” dari ujung piston dan tegak lurus dengan piston
pin.
Diameter piston

Ukuran Piston Diameter Piston


74.970 – 74.990 mm
Standar
(2.9516 – 2.9523 in.)
Over size: 0.50
75.470 – 75.480 mm
mm (0.0196
(2.9713 – 2.9716 in.)
in.)

“a”: 23 mm (0.91 in.)


MEKANISME MESIN (G15) 6A-63

3) Celah piston:
Ukur diameter cylinder bore dan diameter piston untuk
mengetahui perbedaannya sebagai celah piston. Celah pis-
ton harus sesuai spesifikasi sebagaimana berikut. Jika tidak
sesuai spesifikasi, lakukan corter pada cylinder dan gunakan
piston oversize.
Celah piston
0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.)

CATATAN:
Diameter cylinder bore yang digunakan adalah hasil pen-
gukuran pada dua posisi.

“a”: 23 mm (0.91 in.)

4) Celah ring groove:


Sebelum diperiksa, piston groove harus dibersihkan, kering-
kan dan bersihkan dari carbon.
Pasang piston ring baru (1) ke piston groove, dan ukur celah
antara ring dan ring land dengan menggunakan thickness
gauge (2).
Jika celah tidak sesuai spesifikasi, ganti piston.
Celah ring groove
Top: 0.03 – 0.07 mm (0.0012 – 0.0027 in.)
2nd: 0.02 – 0.06 mm (0.0008 – 0.0023 in.)

Piston Pin

1) Periksa piston pin, bore ujung kecil connecting rod dan pis-
ton bore dari aus atau rusak. Perhatikan dengan baik kondisi
ujung kecil bore bush. Jika pin, bore ujung kecil connecting
rod atau piston bore sangat aus atau rusak, ganti pin, con-
necting rod atau piston.
2) Celah piston pin:
Periksa celah piston pin di bagian ujung kecil. Ganti connect-
ing rod jika bagian ujung kecilnya sangat aus atau rusak
atau jika pengukuran celah melebihi limit.
Piston clearance ujung yang kecil
Standard: 0.003 – 0.016 mm (0.0001 – 0.0006 in.)
Limit: 0.05 mm (0.0020 in.)
Bore connecting rod ujung yang kecil
19.003 – 19.011 mm (0.7482 – 0.7484 in.)
Diameter piston pin.
18.997 – 19.000 mm (0.7479 – 0.7480 in.)
6A-64 MEKANISME MESIN (G15)

Piston Ring

Untuk mengukur ujung gap, pasang piston ring (3) ke cylinder


bore dan ukur gap dengan menggunakan thickness gauge (2).
Jika pengukuran gap tidak sesuai spesifikasi, ganti ring.

CATATAN:
Bersihkan carbon dan bagian atas cylinder bore sebelum
memasang piston ring.

Gap ujung piston ring

Standar Limit
0.20 – 0.33 mm 0.7 mm
Top ring
(0.0079 – 0.0130 in.) (0.0275 in.)
0.28 – 0.41 mm 0.7 mm
2nd ring
(0.0110 – 0.0161 in.) (0.0275 in.)
0.20 – 0.50 mm 1.7 mm
Oil ring
(0.0079 – 0.0197 in.) (0.0669 in.)

1. Cylinder block
“a”: 120 mm (4.72 in.)

Connecting Rod

1) Celah sisi ujung besar:


Pastikan ujung besar connecting rod, dengan rod terpasang
dan terhubung ke crank pin. Jika pengukuran melebihi limit,
ganti connecting rod.
Celah sisi ujung besar connecting rod
Standar: 0.10 – 0.25 mm (0.0039 – 0.0098 in.)
Limit: 0.4 mm (0.0157 in.)

2) Kelurusan connecting rod:


Pasang connecting rod pada aligner untuk memeriksa
bengkok dan terpuntir dan jika melebihi limit, ganti.
Kelurusan Connecting rod
Limit bengkok: 0.05 mm (0.0020 in.)
Limit terpuntir: 0.10 mm (0.0039 in.)
MEKANISME MESIN (G15) 6A-65

Crank Pin dan Connecting Rod Bearing

1) Periksa crank pin dari aus atau rusak. Ukur crank pin dari
out-of-round atau taper dengan micrometer. Jika crank pin
rusak, atau out-of-round atau taper melebihi limit, ganti
crankshaft atau bubut crank pin dengan melihat langkah f).
Spesifikasi crank pin dan connecting rod bearing

Ukuran Con. rod bearing Diameter crank pin


43.982 – 44.000 mm
Standar
(1.7316 – 1.7322 in.)
0.25 mm (0.00984 in.) under- 43.732 – 43.750 mm
size (1.7218 – 1.7224 in.)

Crank pin out-of-round


Limit: 0.01 mm (0.0004 in.)
Crank pin taper
Limit: 0.01 mm (0.0004 in.)

2) Rod bearing:
Periksa bearing shell dari tanda-tanda meleleh, berlubang,
angus atau mengelupas dan perhatikan pola kontaknya.
Bearing shell yang rusak harus diganti.
Ada dua macam rod bearing, ukuran standar dan undersize
0.25 mm. Untuk membedakannya, pada undersize 0.25 mm
tertera tulisan (US025) di bagian punggungnya seperti pada
gambar, tetapi yang standar tidak ada tandanya.

3) Celah rod bearing:


a) Sebelum memeriksa celah bearing, bersihkan bearing dan
crank pin.
b) Pasang bearing pada connecting rod dan bearing cap.
c) Pasang gaging plastic (1) diantara crankpin dengan bear-
ing (parallel ke crankshaft) tetapi hindari lubang oli.

d) Pasang rod bearing cap (1) ke connecting rod.


Ketika memasang cap, pastikan tanda panah (2) pada cap
mengarah ke sisi timing belt, seperti pada gambar. Setelah
baut rod diberikan oli mesin, kencangkan mur cap sesuai
spesifikasi. Jangan memutar crankshaft dengan gaging
plastic terpasang.
Momen pengencangan
Mur bearing cap connecting rod
(a): 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)
“A”: Sisi timing belt
6A-66 MEKANISME MESIN (G15)

e) Lepas cap dan gunakan scale (2) pada gaging plastic (1)
envelope, ukur lebar gaging plastic (celah).
Jika celahnya melebihi limit, gunakan bearing standar baru
dan ukur kembali celahnya.
Celah oli connecting rod bearing
Standar: 0.020 – 0.050 mm (0.0008 – 0.0019 in.)
Limit: 0.080 mm (0.0031 in.)

f) Jika celah tidak dapat mencapai limit meski dengan meng-


gunakan bearing standar baru, ganti crankshaft atau bubut
kembali crankpin hingga undersize sebagai berikut.
– Pasang bearing undersize 0.25 mm (0.00984 in.) ke ujung
besar connecting rod.
– Ukur diameter bore ujung besar connecting rod.
– Bubut kembali crankpin hingga diameter berikut.

Ukuran ujung besar


Diameter- 0.035 mm
= diameter bore. (terma- –
crankpin . (0.0014 in.)
suk bearing undersize)

– Pastikan celah bearing sesuai standar di atas.


Membersihkan
Bersihkan carbon dari kepala piston dan ring groove dengan
menggunakan tool yang sesuai.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-67

Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block

1. Cylinder block 7. Crankshaft 13. Baut housing (panjang) Beri oli mesin ke permukaan
yang bergesekan.
2. Oil seal depan 8. Thrust bearing 14. Input shaft bearing 54 N·m (5.4 kg-m, 39.0 lb-ft)

3. Main bearing: Jangan memberikan oli mesin 9. Oil seal belakang 15. Flywheel 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)
di antara cylinder block dan bearing, antara
bearing cap dan bearing.
4. Bearing cap 10. Pin 16. Baut flywheel 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

5. Baut cap 11. Baut housing (pendek) 17. Oil seal housing gasket
6. Timing pulley key 12. Oil seal housing Jangan digunakan
: Beri sealant 99000- kembali
31250 pada permukaan
yang menempel
6A-68 MEKANISME MESIN (G15)

Melepas dan Memasang Main Bearing,


Crankshaft dan Cylinder Block
Melepas
1) Lepas engine assy. dari kendaraan sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Engine Assembly ”.
2) Lepas intake manifold sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Throttle Body dan Intake Manifold”.
3) Lepas piston dan connecting rod sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring, Connecting
Rod dan Cylinder”.
4) Lepas pompa oli (1) sesuai prosedur pada “Melepas dan
Memasang Pompa Oli”.
5) Lepas oil seal housing (1) dan gasket (2).
6) Lepas connecting rod bearing cap.

7) Kendurkan baut crankshaft bearing cap sesuai urutan


nomornya seperti pada gambar satu persatu dan lepas bear-
ing cap.
8) Lepas crankshaft (1) dari cylinder block (2).

Memasang

CATATAN:
• Semua komponen yang akan dipasang harus benar-
benar bersih.
• Berikan oli pada crankshaft journal, journal bearing,
thrust bearing, crankpin, connecting rod bearing, pis-
ton, piston ring dan cylinder bore.
• Journal bearing, bearing cap, connecting rod, rod
bearing, rod bearing cap, piston dan piston ring
sebagai satu set. Jangan dibongkar dan pastikan mas-
ing-masing komponen telah terpasang pada tempat-
nya semula.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-69

1) Pasang main bearing ke cylinder block (1).


Bagian atas bearing (2) terdapat oil groove (3) dipasang ke
cylinder block, dan bagian lainnya yang tanpa oil groove
dipasang ke bearing cap.
Pastikan kedua bagian tersebut mempunyai warna cat yang
sama.

2) Pasang thrust bearing (1) ke cylinder block antara No.2 dan


No.3 . Hadapkan oil groove (2) ke crank web.
3) Pasang crankshaft ke cylinder block.

4) Pasang bearing cap ke cylinder block dan pastikan tanda


panah (pada masing-masing cap) menghadap ke timing belt.
Pasang sesuai urutan, 1, 2, 3, 4 dan 5, dimulai dari sisi tim-
ing belt.
5) Setelah semua bearing cap bolt diberi oli, kencangkan bear-
ing cap bolt sesuai urutan seperti pada gambar satu persatu
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut crankshaft bearing cap
(a): 54 N·m (5.4 kg-m, 39.0 lb-ft)

CATATAN:
Setelah mengencangkan baut cap, pastikan crankshaft
dapat berputar dengan baik dengan gaya sebesar 8.0
N·m (0.8 kg-m, 5.8 lb-ft) atau di bawahnya.
6A-70 MEKANISME MESIN (G15)

6) Pasang gasket baru (4) dan oil seal housing belakang (1) ke
cylinder block, dan kencangkan bautnya sesuai spesifikasi.

CATATAN:
Ada 2 tipe baut housing, lihat gambar untuk penggunaan
yang benar.

Momen pengencangan
Baut oil seal housing belakang
(a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
2. Baut panjang
3. Baut pendek

7) Pasang pompa oli sesuai prosedur pada “Melepas dan


Memasang Pompa Oli”.
8) Pasang flywheel (1) (model M/T) atau drive plate (untuk-
model A/T).
Gunakan special tool untuk mengunci flywheel dan kencang-
kan bautnya sesuai spesifikasi.
Special tool
(A): 09924-17811
Momen pengencangan
Baut flywheel atau drive plate
(a): 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)
9) Pasang piston dan connecting rod sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring, Connecting
Rod dan Cylinder”.
10) Pasang cylinder head assy. sesuai prosedur pada “Melepas
dan Memasang Valve dan Cylinder Head”.
11) Pasang rocker arm, rocker arm shaft dan camshaft sesuai
prosedur pada “Melepas dan Memasang Rocker Arm,
Rocker Arm Shaft dan Camshaft”.
12) Pasang timing belt dan tensioner sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”.
13) Pasang cylinder head cover sesuai prosedur pada “Melepas
dan Memasang Cylinder Head Cover ”.
14) Pasang oil pan dan oil pump strainer sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”.
15) Pasang intake dan exhaust manifold sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Throttle Body dan Intake Manifold”
dan “Melepas dan Memasang Exhaust Manifold”.
16) Pasang clutch cover, clutch disc dan flywheel sesuai prose-
dur pada “Melepas dan Memasang Clutch cover, Clutch disc
dan Flywheel” di Bab 7C.
17) Pasang transmisi sesuai prosedur pada “Membongkar dan
Merakit Unit Transmisi Manual” di Bab 7A.
18) Pasang engine assy. ke kendaraan sesuai prosedur pada
“Melepas dan Memasang Engine Assembly ”.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-71

Memeriksa Crankshaft
Runout Crankshaft

Gunakan dial gauge, ukur runout di bagian tengah journal. Putar


crankshaft perlahan. Jika runout melebihi limit, ganti crankshaft.
Limit runout crankshaft
0.06 mm (0.0023 in.)

Thrust Play Crankshaft

1) Ukur play dengan crankshaft terpasang di cylinder block,


dengan thrust bearing (1) dan journal bearing caps ter-
pasang.

2) Gunakan dial gauge untuk mengukur pergerakan pada arah


axial (thrust) crankshaft.
Jika limitnya terlalu besar, ganti thrust bearing dengan yang
baru atau oversize untuk mencapai thrust play standar.
Thrust play crankshaft
Standar: 0.11 – 0.31 mm (0.0044 – 0.0122 in.)
Limit: 0.38 mm (0.0149 in.)
Ketebalan crankshaft thrust bearing
Standar: 2.47 mm – 2.52 mm (0.0973 – 0.0992 in.)
Oversize (0.125 mm (0.0049 in.)):
2.533 – 2.583 mm (0.0998 – 0.1016 in.)

Out-of-Round dan Taper (Keausan) Journal

Keausan crankshaft journal dapat diketahui dari perbedaan diam-


eter pada posisi menyilang atau sepanjang journal (atau kedu-
anya). Perbedaan ini, jika ada, dapat diketahui dari micrometer.
Jika journal rusak atau keausannya melebihi limit, bubut kembali
atau ganti crankshaft.
Limit out-of-round dan taper crankshaft journal
0.01 mm (0.0004 in.)
6A-72 MEKANISME MESIN (G15)

Memeriksa Main Bearing


Informasi Umum
• Main bearing mempunyai ukuran standar dan undersize
0.25 mm (0.0098 in.), dan dan masing-masing memiliki 5
macam tolerasi ukuran bearing.
• Bagian atas bearing (2) memiliki oil groove (3) seperti pada
gambar. Pasang bagian ini pada cylinder block (1).

• Pada masing-masing main bearing cap, terdapat tanda


panah dan nomor seperti pada gambar.
Ketika memasang masing-masing bearing cap ke cylinder
block, tanda panah menghadap ke sisi timing belt dan
pasang masing-masing cap dari sini ke arah flywheel sesuai
urutan npmor “1”, “2”, “3”, “4” dan “5”.
Kencangkan baut cap sesuai spesifikasi.

Memeriksa Secara Visual

Periksa bearing dari berlubbang, gores, aus atau rusak.


Jika ada kerusakan, ganti kedua bagian atas dan bawah.
Jangan mengganti hanya satu bagian saja.

Celah Main Bearing


Periksa celah dengan menggunakan gaging plastic sesuai prose-
dur berikut.
1) Lepas bearing cap.
2) Bersihkan bearing dan main journal.
MEKANISME MESIN (G15) 6A-73

3) Pasang gaging plastic (1) ke bearing (parallel ke crankshaft)


pada journal dan hindari lubang oli.

4) Pasang bearing cap sebagaimana telah diterangkan sebel-


umnya dan kencangkan baut cap sesuai spesifikasi.
Bearing cap harus dikencangkan sesuai spesifikasi agar
pengukuran celah akurat.
Momen pengencangan
Baut crankshaft bearing:
54 N·m (5.4 kg-m, 39.0 lb-ft)

CATATAN:
Jangan memutar crankshaft saat gaging plastic ter-
pasang.

5) Lepas cap dan gunakan scale (2) pada gaging plastic (1)
envelope, ukur lebar gaging plastic. Jika celahnya melebihi
limit, ganti bearing. Lakukan penggantian bagian atas dan
bawah sebagai satu unit.
Bearing standar yang baru harus mencapai celah standar.
Jika tidak, bubut kembali crankshaft journal untuk meng-
gunakan bearing undersize 0.25 mm (0.009842 in.).
Setelah memilih bearing baru, periksa kembali celah.
Celah crankshaft bearing
Standar: 0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.)
Limit: 0.060 mm (0.0023 in.)

Memilih Main Bearing


Bearing Standar:

CATATAN:
• Jika bearing rusak atau celah bearing tidak sesuai
spesifikasi, pilih bearing standar yang baru sesuai
prosedur berikut.
• Ketika mengganti crankshaft atau cylinder block
karena sesuatu hal, pilih bearing standar baru yang
akan dipasang dengan memperhatikan angka-angka
yang tertera pada crankshaft dan/atau huruf-huruf
yang terdapat pada cylinder block.
6A-74 MEKANISME MESIN (G15)

1) Pertama-tama, periksa diameter journal dengan meng-


gunakan prosedur berikut.
Seperti pada gambar, crank web cylinder No.2 dan No.3
memiliki lima angka.
Tiga angka (“1”, “2” dan “3”) menunjukkan diameter journal
berikut .
Spesifikasi diameter journal

Angka yang tertera Diameter journal


51.9940 – 52.0000 mm
1
(2.0470 – 2.0472 in.)
51.9880 – 51.9939 mm
2
(2.0468 – 2.0469 in.)
51.9820 – 51.9879 mm
3
(2.0466 – 2.0467 in.)

Pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima (kiri ke kanan)


angka-angka ini menunjukkan diameter journal pada bearing cap
“1”, “2”, “3”, “4” dan “5”.
Sebagai contoh, pada gambar, Angka (paling kiri) “3” menunjuk-
kan diameter journal pada bearing cap “1” antara 51.9820 –
51.9879 mm (2.0466 – 2.0467 in.), dan “1” yang kedua menun-
jukkan diameter journal pada cap “2” antara 51.9940 – 52.0000
mm (2.0470 – 2.0472 in.).
1. Crank web cylinder No.2 dan No.3

2) Kemudian, periksa diameter bore bearing cap tanpa bearing.


Pada permukaan yang menempel dengan cylinder block,
terdapat lima huruf seperti pada gambar.
Tiga huruf (“A”, “B” dan “C”) menunjukkan diameter bore cap
berikut.
Spesifikasi diameter bore crankshaft bearing cap

Diameter bore bearing cap


Huruf
(tanpa bearing)
56.0000 – 56.0060 mm
A
(2.2048 – 2.2049 in.)
56.0061 – 56.0120 mm
B
(2.2050 – 2.2051 in.)
56.0121 – 56.0180 mm
C
(2.2052 – 2.2054 in.)

Huruf pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima (kiri ke kanan)


menunjukkan bore diameter bearing cap “1”, “2”, “3”, “4” dan “5”.
Sebagai contoh, pada gambar, huruf pertama (paling kiri) “B”
menunjukkan bore diameter bearing cap “1” antara 56.0061 –
56.0120 mm (2.2050 – 2.2051 in.), dan the kelima (paling kanan)
huruf “A” menunjukkan bore dia. cap “5” antara 56.0000 –
56.0060 mm (2.2048 – 2.2049 in.).
MEKANISME MESIN (G15) 6A-75

3) Ada lima macam bearing standar berdasarkan ketebalan-


nya. Untuk membedakannya, perhatikan warna cat berikut
pada posisi seperti pada gambar.
Masing-masing warna menunjukkan ketebalan bearing.
Spesifikasi bearing crankshaft

Warna cat Ketebalan bearing


1.996 – 2.000 mm
Hijau
(0.07859 – 0.07874 in.)
1.999 – 2.003 mm
Hitam
(0.07870 – 0.07885 in.)
2.002 – 2.006 mm
Tidak berwarna
(0.07882 – 0.07897 in.)
2.005 – 2.009 mm
Kuning
(0.07894 – 0.07909 in.)
2.008 – 2.012 mm
Biru
(0.07906 – 0.07921 in.)

1. Warna cat

4) Dari angka-angka yang tertera pada crank web cylinder


No.2 dan No.3 dan huruf yang tertera pada permukaan cylin-
der block, gunakan bearing standar baru yang akan
dipasang ke journal, dengan melihat pada tabel di bawah ini.
Sebagai contoh, jika angka yang tertera pada crank web “1”
dan huruf pada permukaannya “B”, pasang bearing standar
baru yang berwarna “Hitam” ke journal.
Spesifikasi standar crankshaft bearing baru

Angka yang tertera pada crank web


(diameter journal)
1 2 3
Huruf yang tert- Tak ber-
A Hijau Hitam
era pada permu- warna
kaan yang Tak ber-
B Hitam Kuning
menempel (bore warna
diameter Bear- Tak ber-
C Kuning Biru
ing cap) warna
Bearing standard baru yang akan
dipasang.

1. Crank webs cylinder No.2 dan No.3

5) Periksa celah bearing dengan bearing standar baru sesuai


prosedur “Celah Main Bearing” pada “Memeriksa Main Bear-
ing” di bab ini.
Jika celah masih melebihi limit, gunakan bearing yang lebih
tebal dan periksa kembali celah.
6A-76 MEKANISME MESIN (G15)

Bearing Undersize (0.25 mm (0.00984 in.)):


• Bearing undersize 0.25 mm (0.00984 in.) tersedia dalam
lima ketebalan.
Untuk menentukannya, tiap bearing di beri cat dengan
warna berikut pada posisi seperti pada gambar.
Tiap warna menunjukkan ketebalan center bearing.
Ketebalan undersize bearing crankshaft

Warna cat Ketebalan bearing


2.121 – 2.125 mm
Hijau & Merah
(0.08351 – 0.08366 in.)
2.124 – 2.128 mm
Hitam & Merah
(0.08363 – 0.08377 in.)
2.127 – 2.131 mm
Merah saja
(0.08374 – 0.08389 in.)
2.130 – 2.134 mm
Kuning & Merah
(0.08386 – 0.08401 in.)
2.133 – 2.137 mm
Biru & Merah
(0.08398 – 0.08413 in.)

1. Warna cat

• Jika perlu, bubut kembali crankshaft journal dan gunakan


bearing undersize sebagai berikut.
1) Bubut kembali journal hingga diameter berikut.
Diameter crankshaft journal
51.732 – 51.750 mm (2.0367 – 2.0373 in.)
2) Gunakan micrometer, ukur diameter journal.
Pengukuran harus dilakukan di dua arah tegak lurus untuk
memeriksa out-of-round.
3) Gunakan diameter journal hasil pengukuran di atas dan
huruf yang tertera pada permukaan cylinder block, pilih
bearing undersize dengan melihat tabel di bawah ini.
Periksa celah bearing dengan bearing undersize yang baru.

Spesifikasi crankshaft undersize bearing

Hasil pengukuran diameter journal


51.7440 – 51.7500 mm 51.7380 – 51.7439 mm 51.7320 – 51.7379 mm
(2.0371 – 2.0373 in.) (2.0369 – 2.0371 in.) (2.0367 – 2.0369 in.)
Huruf pada permu- A Hijau & Merah Hitam & Merah Merah
kaan cylinder block B Hitam & Merah Merah Kuning & Merah
C Merah Kuning & Merah Biru & Merah
Bearing undersize yang akan dipasang
MEKANISME MESIN (G15) 6A-77

Memeriksa Oil Seal Belakang


Periksa oil seal (1) belakang dari aus atau rusak. Jika aus atau
rusak, ganti.

Untuk pemasangan oil seal, press-fit oil seal belakang (1) hingga
ujung oil seal housing (2) rata dengan ujung permukaan oil seal.

Memeriksa Flywheel
• Jika ring gear rusak, retak atau aus, ganti flywheel.
• Jika permukaan disc clutch rusak, atau terlalu aus, ganti fly-
wheel.
• Periksa runout flywheel dengan dial gauge.
Jika runout melebihi limit, ganti flywheel.
Limit runout flywheel
0.2 mm (0.0078 in.)
6A-78 MEKANISME MESIN (G15)

Memeriksa Cylinder Block


Kerusakan Permukaan Gasket

Gunakan mistar baja dan thickness gauge, periksa permukaan


dengan gasket dari kerusakan dan jika kerataannya melebihi
limit, perbaiki.
Limit kerusakan cylinder block
0.06 mm (0.0023 in.)

Honing atau Corter Cylinder

1) Ketika cylinder perlu dicorter, semua cylinder harus dicorter


secara bersamaan.
2) Pilih piston oversize sesuai keausan cylinder.
Diameter piston

Ukuran Diameter piston


75.470 – 75.480 mm
Oversize 0.50 mm (0.020 in.)
(2.9713 – 2.9716 in.)

3) Gunakan micrometer dan ukur diameter piston.


“a”: 23 mm (0.91 in.)

4) Hitung diameter cylinder bore yang akan di-corter.


D=A+B–C
D: Bore diameter cylinder yang akan di-corter.
A: Diameter piston.
B: Celah piston = 0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.)
C: Honing yang diperbolehkan = 0.02 mm (0.0008 in.)

5) Lakukan corter dan hone cylinder sesuai hasil perhitungan.

CATATAN:
Sebelum dicorter, pasang semua main bearing cap
ditempatnya dan kencangkan sesuai spesifikasi untuk
menghindari kerusakan bearing bore.

6) Ukur celah piston setelah honing.


MEKANISME MESIN (G15) 6A-79

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Oil pressure switch 14 1.4 10.5
Rocker arm adjusting screw lock nut 12 1.2 9.0
Baut cylinder head cover 11 1.1 8.0
Baut pipa exhaust 50 5.0 36.5
Tensioner stud bolt 11 1.1 8.0
Baut tensioner 25 2.5 18.0
Baut timing belt outside cover 11 1.1 8.0
Baut pulley crankshaft 16 1.6 11.5
Baut oil pump strainer 11 1.1 8.0
Baut bracket oil pump strainer 11 1.1 8.0
Mur dan baut oil pan 11 1.1 8.0
Drain plug 50 5.0 36.5
Baut CKP sensor 10 1.0 7.5
Oil pump plate screw 11 1.1 8.0
Baut oil level gauge guide 11 1.1 8.0
Baut pompa oli 11 1.1 8.0
Baut crank timing belt pulley 130 13.0 94.0
Oil pump plug 23 2.3 17.0
Baut camshaft housing 11 1.1 8.0
Baut rocker arm shaft 11 1.1 8.0
Rocker arm shaft plug 32 3.2 23.0
Baut pulley camshaft 60 6.0 43.5
Baut case CMP sensor 11 1.1 8.0
Baut cylinder head 66 6.6 47.5
Mur connecting rod bearing cap 35 3.5 25.5
Mur dan baut bracket engine mounting 55 5.5 40.0
Baut transmisi ke cylinder block 85 8.5 61.5
Mur transmisi ke cylinder block 85 8.5 61.5
Baut transmission stiffener 50 5.0 36.5
Baut crankshaft bearing cap 54 5.4 39.0
Baut rear oil seal housing 11 1.1 8.0
Baut flywheel atau drive plate 76 7.6 55.0
Mur dan baut bracket engine mounting frame side 93 9.3 67.5
Venture plug 4 0.4 3.0
6A-80 MEKANISME MESIN (G15)

Material Service
Produk Yang Dianjurkan
Material Penggunaan
(Nomor Part)
• Permukaan antara cylinder block
SUZUKI BOND NO.1207F
Sealant dan oil pan.
(99000-31250)
• Permukaan cylinder block.
• Permukaan camshaft housing
SUZUKI BOND NO.1215 (No.6).
Sealant
(99000-31110) • Permukaan antara camshaft posi-
tion sensor case dan cylinder head.

Special Tool

09915-47331 09915-67311
Lihat CATATAN “A”. Lihat CATATAN “B”. Oil filter wrench Vacuum gauge

09915-77311 09915-78211 09916-34542 09916-34550


Oil pressure gauge Oil pressure gauge Reamer handle Reamer (5.5 mm)
attachment
MEKANISME MESIN (G15) 6A-81

09916-38210 09916-44910 09916-56011 09916-58210


Reamer (11 mm) Valve guide remover Valve guide installer Valve guide installer
attachment handle

09916-77310 09916-84511 09917-18211 09917-68221


Piston ring compressor Forceps Tappet adjuster wrench Camshaft pulley holder

09917-98221 09918-08210 09924-17811 09926-18210


Valve stem seal installer Vacuum gauge hose joint Flywheel holder Oil seal guide (Vinyl resin)

09927-56010
Gear stopper
6A-82 MEKANISME MESIN (G15)

CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
“A”: 1. 09915-64510-001 Compression gauge, 2. 09915-64510-002 Connector, 3. 09915-64530 Hose,
4. 09915-64550 Attachment
“B”: 1. 09916-14510 Valve lifter, 2. 09916-14910 Valve lifter attachment
PENDINGIN MESIN 6B-1

BAB 6B

PENDINGIN MESIN 6B

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6B-2 Melepas dan Memasang Thermostat ......... 6B-11
Sirkulasi Sistim Pendingin .............................6B-2 Memeriksa Thermostat ............................... 6B-11
Coolant ..........................................................6B-3 Melepas dan Memasang Radiator .............. 6B-12
Diagnosa ..........................................................6B-4 Memeriksa Radiator .................................... 6B-13
Membersihkan Radiator.............................. 6B-13
Tabel Diagnosa .............................................6B-4
Memeriksa Relay Radiator Cooling Fan ..... 6B-13
Memeriksa Sirkuit Sistim ...............................6B-4
Melepas dan Memasang Radiator Cooling
Perawatan ........................................................6B-5 Fan.............................................................. 6B-14
Memeriksa Jumlah Coolant...........................6B-5 Memeriksa Radiator Cooling Fan ............... 6B-14
Memperbaiki dan Memeriksa Sistim Melepas dan Memasang Belt Water Pump/
Pendingin ......................................................6B-6 Generator.................................................... 6B-15
Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Melepas dan Memasang Water Pump........ 6B-15
Pendingin ......................................................6B-6 Memeriksa Water Pump ............................. 6B-16
Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/ Melepas dan Memasang Engine Coolant
Generator ......................................................6B-8 Temperature (ECT) Sensor ........................ 6B-16
Perawatan Kendaraan.....................................6B-9 Memeriksa Engine Coolant Temperature
Komponen Sistim Pendingin .........................6B-9 (ECT) Sensor .............................................. 6B-16
Mengosongkan Sistim Pendingin ................6B-10 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6B-17
Mengisi Kembali Sistim Pendingin ..............6B-10 Material Service.............................................6B-17
Melepas dan Memasang Selang atau Pipa
Sistim Pendingin .........................................6B-10
6B-2 PENDINGIN MESIN

Uraian Umum
Sistim pendingin terdiri dari radiator cap, radiator, coolant reservoir, hoses, water pump, cooling fan dan ther-
mostat. Radiator yang digunakan adalah tipe tube-and-fin.

Sirkulasi Sistim Pendingin


• Ketika mesin dipanaskan (thermostat menutup), sirkulasi pendingin sebagai berikut.

1. Radiator inlet hose 4. Throttle body outlet hose 7. Throttle body


2. Radiator outlet hose 5. Thermostat 8. Mesin
3. Throttle body inlet hose 6. Water pump 9. Radiator

• Saat pendingin dipanaskan hingga suhu kerja normal thermostat membuka, pendingin akan mengalir
hingga ke radiator core untuk didinginkan sebagai berikut.

1. Radiator inlet hose 4. Throttle body outlet hose 7. Throttle body


2. Radiator outlet hose 5. Thermostat 8. Mesin
3. Throttle body inlet hose 6. Water pump 9. Radiator
PENDINGIN MESIN 6B-3

Coolant
Sistim recovery pendingin adalah standar. Pendingin pada radiator akan mengembang dengan adanya panas,
dan kelebihannya akan ditampung di tangki reservoir.
Ketika sistim kembali dingin, pendingin akan dialirkan kembali ke radiator.
Sistim pendingin telah diisi coolant yang berupa campuran 70/30 antara air dan ethylene glycol anti beku.
Campuran coolant 70/30 untuk mencegah pembekuan hingga suhu –14.5°C (6°F).
• Penggunaan anti beku pada sistim pendinginan hingga suhu –14.5°C (6°F) adal ah untuk mencegah karat
dan penguapan coolant. Hal ini harus diperhatikan walau kondisi tersebut tidak terjadi.
• Tambahkan ethylene glycol base coolant ketika coolant harus ditambah saat coolant berkurang atau untuk
mencegah pembekuan pada suhu di bawah –14.5°C (6°F).

CATATAN:
• Alcohol atau methanol base coolant atau air saja tidak boleh digunakan pada sistim pendingin,
karena dapat menyebabkan kerusakan sistim.
• Coolant harus dicampur dengan air didemineralisasi atau air murni.

Tabel Proporsi Anti Beku

°C –14.5
Suhu beku
°F 6
Konsentrasi coolant anti-
% 30
beku/anti-karat
Itr. 1.65 / 3.85
Ratio campuran
US pt. 3.49 / 8.13
coolant
Imp pt. 2.90 / 6.78

Kapasitas Coolant

Untuk M/T model Untuk A/T model


Engine radiator dan heater 5.0 liters (10.00 US pt. / 8.80 lmp pt.)
Reservoir 0.5 liters (1.06 US pt. / 0.88 lmp pt.)
Total 5.5 liters (11.62 US pt. / 9.68 lmp pt.)
6B-4 PENDINGIN MESIN

Diagnosa
Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Mesin overheat Belt water pump kendur atau patah Setel atau ganti.
(kipas bekerja) Coolant kurang Periksa jumlah coolant dan tam-
bahkan jika perlu.
Thermostat rusak Ganti.
Water pump rusak Ganti.
Radiator fin bengkok atau kotor Bersihkan atau perbaiki.
Kebocoran coolant pada sistim pendingin Perbaiki.
Radiator tersumbat Periksa dan ganti radiator jika
perlu.
Radiator cap rusak Ganti.
Ignition timing tidak tepat Setel.
Rem lengket Setel brake.
Clutch selip Setel atau ganti.
Battery lemah Periksa dan ganti jika perlu.
Generator lemah Periksa dan perbaiki.
ECT sensor rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Relay radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
ECM rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki.
Terlalu banyak beban listrik Kurangi
Motor radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Mesin overheat Sikring putus Periksa sikring 30A relay/box
(kipas tidak bekerja) sikring dan periksa untuk circuit
short ke ground.
Relay radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
ECT sensor rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Motor radiator cooling fan rusak Periksa dan ganti jika perlu.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu
ECM rusak Periksa dan ganti jika perlu.

Memeriksa Sirkuit Sistim


Lihat “Tabel B-7 Memeriksa Sistim Kontrol Fan Radiator” di Bab 6.
PENDINGIN MESIN 6B-5

Perawatan
PERINGATAN:
• Untuk menghindari bahaya dari air yang mendidih, jangan melepas tutup radiator untuk memeriksa
jumlah coolant, periksa jumlah coolant secara langsung pada reservoir tank.
Jika diperlukan, tambahkan coolant hanya melalui reservoir tank.
• Dengan adanya tekanan pada sistim pendingin, suhu pendingin dapat lebih tinggi dari titik didih
pada radiator. Melepas radiator cap saat mesin panas dan tekanan yang tinggi akan menyebabkan
air sistim pendingin mendidih seketika dan bisa menyembur keluar mengenai fender mesin dan
orang yang melepas cap.
• Jangan menggunakan anti-beku yang mudah terbakar seperti alcohol untuk radiator coolant, hal ini
dapat memicu terjadinya kebakaran.

Memeriksa Jumlah Coolant

PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.
Untuk memeriksa jumlah coolant, angkat kap mesin dan lihat
coolant pada reservoir tank. Jangan melepas radiator cap untuk
memeriksa jumlah coolant.

Saat mesin dingin, periksa jumlah coolant pada reservoir (1).


Jumlah yang normal adalah diantara tanda “FULL” (2) dan “LOW”
(3) pada reservoir (1).
Jika coolant di bawah tanda “LOW” (3), lepas reservoir cap (4)
dan tambahkan coolant pada reservoir hingga tanda “FULL” (2).
Kemudian pasang kembali cap (4) dan luruskan tanda panah (5)
pada reservoir dan cap (4).

PERHATIAN:
• Anti beku yang baik sudah terdapat pada sistim pend-
ingin, untuk itu tidak diperlukan lagi bahan-bahan atau
zat aditif lainnya, selain merusak kerja sistim, hal ini
juga hanya sia-sia saja.
• Saat memasang reservoir cap, luruskan tanda panah
(5) pada reservoir dan cap.
6B-6 PENDINGIN MESIN

Memperbaiki dan Memeriksa Sistim


Pendingin

PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.

1) Periksa sistim pendingin dari kebocoran atau kerusakan.


2) Cuci radiator cap dan filler neck dengan air bersih dengan
melepas radiator cap saat mesin dingin.
3) Periksa jumlah dan cairan anti beku coolant.

4) Gunakan pressure tester (1), periksa sistim dan radiator cap


(2) untuk kapasitas tekanan yang sesuai.
Jika penggantian cap diperlukan, gunakan cap yang sesuai.
Sistim pendingin dan radiator cap holding pressure
(untuk memeriksa): 110 kPa (1.1 kg/cm2, 15.6 psi)

CATATAN:
Setelah memasang radiator cap pada radiator, pastikan
bagian kuping cap parallel dengan radiator.

5) Kencangkan hose clamp dan periksa semua hose. Ganti


hose jika retak, bengkak atau rusak.
6) Bersihkan bagian depan radiator core.

Menguras dan Mengisi Kembali Sistim


Pendingin

PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator panas.
Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat
tutup radiator dibuka dengan cepat.

CATATAN:
Spesifikasi coolant secara lengkap, dapat dilihat pada
“Coolant”.
1) Lepas radiator cap saat mesin dingin sebagai berikut.
a) Putar cap berlawanan arah jarum jam secara perlahan
hingga “mentok”. (jangan menekan saat memutar).
b) Tunggu hingga tekanan yang ada keluar semua (ditandai
oleh suara mendesis) kemudian tekan cap dan teruskan
memutar.
PENDINGIN MESIN 6B-7

2) Dengan radiator cap dilepas, nyalakan mesin hingga hose


atas terasa panas (hal ini menunjukkan thermostat terbuka
dan coolant mengalir ke dalam sistim).

3) Matikan mesin dan kuras coolant dari radiator drain plug (1).
4) Tutup radiator drain plug, kemudian tambahkan air hingga
sistim terisi penuh dan hidupkan mesin hingga radiator hose
atas terasa panas kembali.
5) Lakukan langkah 3) dan 4) beberapa kali hingga air yang
keluar tidak berwarna.
6) Tutup radiator drain plug dan kencangkan.

7) Lepas reservoir (1), dan lepas cap (2) dari reservoir.


8) Keluarkan cairan yang ada, sikat dan bersihkan bagian
dalam reservoir dengan sabun dan air. Bilas dengan air ber-
sih dan buang, kemudian pasang kembali reservoir.
9) Isi reservoir dengan coolant hingga tanda “Full” (3).
10) Pasang reservoir cap dan luruskan tanda (4) pada reservoir
dan cap.
11) Kendurkan baut ventilasi udara (5) sebanyak satu setengah
putaran.
12) Isi radiator dengan coolant hingga coolant keluar dari baut
ventilasi udara.
13) Kencangkan baut ventilasi udara.
14) Isi radiator dengan coolant hingga bagian bawah leher radia-
tor.
15) Hidupkan mesin pada putaran idle dengan radiator cap dile-
pas.
16) Lakukan putaran mesin 2000-3000 rpm, kendurkan baut
ventilasi udara dan kencangkan sesuai spesifikasi setelah
coolant keluar dari lubangnya.
Momen pengencangan
Baut ventilasi udara (a) : 3.0 N·m (0.30 kg-m, 2.0 lb-ft)
17) Hidupkan mesin hingga motor fan radiator bekerja.
18) Matikan mesin dan tunggu hingga mesin dingin untuk meng-
hindari bahaya terbakar.
19) Tambahkan coolant ke radiator hingga bagian bawah leher
radiator, dan pasang radiator cap.
Pastikan bagian kuping cap parallel dengan radiator.
20) Pastikan jumlah coolant pada tanda “Full”.
Jika coolant kurang, ulangi langkah 9) dan 10).
6B-8 PENDINGIN MESIN

Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator

PERINGATAN:
• Lepas kabel negatif battery sebelum memeriksa dan menyetel kekencangan belt.
• Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap saat mesin dan radiator masih
panas. Caiiran dan uap panas dibawah tekanan akan menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat.

1) Perika belt dari retak, putus, perubahan bentuk, aus dan


kebersihannya. Jika perlu mengganti belt, Lihat “ Melepas
dan Memasang Belt Water Pump/Generator”.
2) Pastikan kelenturan belt water pump/generator sesuai spesi-
fikasi berikut saat ditekan dengan ibu jari.
Kekencangan belt water pump/generator
Kelenturan (a): 6 – 7 mm (0.24 – 0.28 in.)
Tekanan (1): 10 kg (22 lbs)

CATATAN:
Kelenturan untuk belt water pump/generator yang baru
adalah 4.5 – 5.5 mm (0.18 – 0.22 in.).
3) Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, setel dengan
cara menggeser posisi generator.
4) Untuk menyetel tension belt, kendurkan baut generator (2)
dan geser posisi generator dengan mengendurkan atau
mengencangkan baut adjuster (3).
Momen pengencangan
Generator adjusting bolt (a) : 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
5) Pasang kabel negatif battery.
PENDINGIN MESIN 6B-9

Perawatan Kendaraan
PERINGATAN:
• Melepas komponen sistim pendingin harus dilakukan saat suhu coolant dingin.
• Lepas terminal negatif battery sebelum melepas komponen.

Komponen Sistim Pendingin

1. Radiator assembly 10. Radiator inlet engine hose 19. Bracket mounting
2. Reservoir 11. Thermostat cap 20. Mounting
3. Radiator cap 12. Thermostat 21. Hose, water circulation
4. Drain plug 13. Radiator outlet engine hose 22. Clip
5. Radiator outlet hose 14. Pipa water floor 23. Hose, Heater Inlet Eng.
6. Radiator inlet hose 15. Heater union plug (tanpa heater) A: Ke intake manifold
7. Cooling fan 16. Water inlet pipe Jangan digunakan kembali.

8. Motor cooling fan 17. O-ring


9. Shroud 18. Clamp
6B-10 PENDINGIN MESIN

Mengosongkan Sistim Pendingin


1) Lepas radiator cap.
2) keluarkan coolant dari radiator drain plug (1).
3) Kencangkan kembali drain plug dengan baik.

Mengisi Kembali Sistim Pendingin


Perhatikan langkah 7) sampai 20) “Menguras dan Mengisi
Kembali Sistim Pendingin”.

Melepas dan Memasang Selang atau Pipa


Sistim Pendingin
Melepas

1) Kuras sistim sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi


Kembali Sistim Pendingin”.
2) Untuk melepas pipa atau selang, kendurkan clamp masing-
masing selang dan tarik ujung selang.

Memasang
Pasang part yang dilepas dengan prosedur terbalik dari melepas,
perhatikan hal-hal berikut.
• Kencangkan masing-masing clamp dengan baik.
• Isi kembali sistim pendingin sesuai langkah 7) sampai 20)
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.
PENDINGIN MESIN 6B-11

Melepas dan Memasang Thermostat


Melepas

1) Lepas kabel negatif battery.


2) Kosongkan coolant sesuai prosedur “Mengosongkan Sistim
Pendingin”.
3) Lepas bagian tengah console box.
4) Lepas kabel gear shift control sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di Bab 7A.
5) Lepas kabel rem tangan sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Kabel Rem Tangan” di Bab 5.
6) Lepas baut center member ruang mesin.
7) Lepas radiator inlet engine hose dan thermostat cap (1) dari
intake manifold.
8) Lepas thermostat dari intake manifold.

Memasang

Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-


perhatikan hal-hal berikut.
• Ketika meletakkan thermostat (1) pada thermostat case (2),
pastikan posisi air bleed valve (3) berada di bagian atas sep-
erti pada gambar.
• Isi kembali sistim pendingin, perhatikan langkah 7) sampai
20) “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.
• Pastikan tidak ada kebocoran coolant pada setiap sambun-
gan.
A. Atas

Memeriksa Thermostat
1) Pastikan air bleed valve (1) pada thermostat kondisinya ber-
sih, hal ini untuk mencegah overheat.
2) Pastikan valve seat (2) bebas dari benda asing untuk
mencegah valve macet.
3) Periksa seal thermostat (3) dari bocor, berubah bentuk atau
kerusakan lain.
6B-12 PENDINGIN MESIN

4) Pastikan gerakan thermostatic dari wax pellet sebagai


berikut:
a) Rendam thermostat (1) dalam air, dan panaskan air perla-
han seperti pada gambar.
b) Periksa apakah valve mulai membuka pada suhu tertentu.
Thermostat valve mulai membuka: 82°C (179°F)
Thermostat valve membuka penuh: 95°C (203°F)
Valve terangkat: lebih dari 8 mm pada 95°C (203°F)
c) Jika valve mulai membuka pada suhu di bawah atau di atas
suhu spesifikasi, ganti thermostat dengan yang baru.
2. Thermometer
3. Heater

Melepas dan Memasang Radiator


Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Kosongkan coolant sesuai prosedur “Mengosongkan Sistim
Pendingin”.
3) Lepas soket cooling fan motor.

4) Lepas air cleaner suction pipe (3)


5) Lepas radiator inlet dan outlet hose dari radiator (2).
6) Lepas baut bracket radiator (1).
7) Lepas bumper depan sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Bumper Depan” di Bab 9.

8) Lepas baut atas condenser A/C (1) dari radiator (jika


dilengkapi dengan A/C).
PENDINGIN MESIN 6B-13

CATATAN:
Gantung condenser A/C yang dilepas dengan tali (1) atau
sejenisnya, untuk mencegah keluarnya refrigerant A/C
dari pipa dan agar discharge hose tidak tertekuk.
9) Lepas baut bawah condenser A/C dari radiator.
10) Lepas radiator dengan cooling fan motor dari kendaraan.
11) Lepas radiator dari cooling fan motor.

Memasang

Kebalikan dari prosedur melepas dengan memperhatikan hal-hal


berikut.
• Lepas mounting bawah radiator (1) dari radiator, kemudian
pasang mounting pada member (2) seperti pada gambar.
• Berikan air sabun pada lubang mounting untuk memudah-
kan saat memasang radiator.
• Isi kembali Sistim Pendingin sesuai langkah 7) hingga 20)
pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.
• Selesai memasang, periksa setiap sambungan dari keboco-
ran.

Memeriksa Radiator
Periksa radiator dari kebocoran atau damage.
Straighten bent fins, jika any.

Membersihkan Radiator
Bersihkan bagian depan radiator core.

Memeriksa Relay Radiator Cooling Fan


Lihat “Memeriksa Main Relay, Relay Fuel Pump dan Relay Radi-
ator Fan” di Bab 6E.
6B-14 PENDINGIN MESIN

Melepas dan Memasang Radiator Cooling


Fan
Melepas

1) Lepas kabel negatif battery.


2) Kosongkan coolant sesuai prosedur “Mengosongkan Sistim
Pendingin”.
3) Lepas radiator sesuai prosedur “Melepas dan Memasang
Radiator”.
4) Lepas radiator cooling fan motor (1) dari radiator.

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-
perhatikan hal-hal berikut.
• Isi kembali sistim pendingin sesuai langkah 7) hingga 20)
pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.
• Setelah memasang, pastikan tidak ada kebocoran coolant
pada tiap sambungan.

Memeriksa Radiator Cooling Fan


1) Periksa hubungan antar terminal. Jika ada yang putus, ganti
radiator fan motor.

2) Hubungkan battery ke soket radiator fan motor seperti pada


gambar, kemudian periksa kerja radiator fan motor. Jika
radiator fan motor tidak bekerja dengan baik, ganti motor.
Arus radiator cooling fan motor pada 12 V:
7A maximum (pada putaran rendah)
10A maximum (pada putaran tinggi)
1. Terminal (+) putaran tinggi 3. Terminal (+) putaran rendah
2. Terminal (-) putaran tinggi 4. Terminal (-) putaran rendah
[A]: Putaran tinggi [B]: Putaran rendah
PENDINGIN MESIN 6B-15

Melepas dan Memasang Belt Water Pump/


Generator
Melepas

1) Lepas kabel negatif battery.


2) Jika kendaraan dilengkapi A/C, lepas belt compressor A/C
(4) sebelum melepas belt water pump (1). Lihat “ Melepas
dan Memasang Compressor Assy.” di Bab 1B.
3) Kendurkan generator adjusting bolt (2) dan baut bagian
bawah generator (5).
4) Kendurkan generator adjuster bolt (3) untuk menggeser gen-
erator dan kemudian lepaskan belt water pump.

Memasang

1) Pasang belt (1) ke pulley water pump (2), pulley crankshaft


(3) dan pulley generator (4).
2) Setel kekencangan belt sesuai prosedur “Memeriksa dan
Menyetel Belt Water Pump/Generator”.
3) Jika kendaraan dilengkapi A/C, pasang belt compressor A/C
(5) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Compressor
Assy.” di Bab 1B.
4) Pasang kabel negatif battery.

Melepas dan Memasang Water Pump


Melepas

1) Lepas kabel negatif battery.


2) Kuras coolant sesuai prosedur “Menguras Sistim Pendin-
gin”.
3) Lepas center member ruang mesin dengan gear shift control
lever dan parking brake lever.
4) Lepas belt water pump/generator sesuai prosedur “Melepas
dan Memasang Belt Water Pump/generator”.
5) Lepas timing belt sesuai prosedur “Melepas & Memasang
Timing Belt dan Tensioner” di Bab 6A.
6) Lepas water pump assembly (1).
6B-16 PENDINGIN MESIN

Memasang

Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan mem-


perhatikan hal-hal berikut.
1) Pasang gasket water pump baru pada cylinder block.
2) Pasang water pump assembly (2) ke cylinder block dan ken-
cangkan baut dan mur sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur dan baut water pump (a) : 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
3) Pasang rubber seal (1) antara water pump dan oil pump,
dan yang lainnya antara water pump dan cylinder head.
4) Pasang timing belt sesuai prosedur “Melepas & Memasang
Timing Belt dan Tensioner” di Bab 6A.
5) Pasang belt water pump/generator sesuai prosedur
“Melepas dan Memasang Belt Water Pump/Generator”.
6) Pasang belt compressor A/C (jika dilengkapi) sesuai prose-
dur “Melepas dan Memasang Compressor Assy” di Bab 1B.
7) Isi kembali sistim pendingin sesuai langkah 7) hingga 20)
pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.
8) Pasang kabel negatif battery.
9) Periksa semua komponen dari kebocoran.

Memeriksa Water Pump

CATATAN:
Jangan membongkar water pump.
Jika water pump perlu perbaikan, ganti secara assy.
1) Putar water pump dengan tangan untuk memeriksa putaran-
nya. Jika pump tidak berputar dengan mudah atau timbul
buyi, ganti.
2) Periksa impeller water pump dari kerusakan.
Ganti jika perlu.

Melepas dan Memasang Engine Coolant


Temperature (ECT) Sensor
Lihat “Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature
(ECT) Sensor” di Bab 6E.

Memeriksa Engine Coolant Temperature


(ECT) Sensor
Lihat “Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor” di
Bab 6E.
PENDINGIN MESIN 6B-17

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut thermostat cap 11 1.1 8.0
Baut ventilasi udara 3 0.3 2.0
Baut thermostat case 25 2.5 18.0
Baut generator adjusting 23 2.3 17.0
Mur dan baut water pump 11 1.1 8.0

Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Ethylene glycol base Tambahan pada sistim pendingin mesin untuk
coolant (coolant anti- — meningkatkan efisiensi pendinginan dan untuk
beku/anti-karat) mencegah karat.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-1

BAB 6C

BAHAN BAKAR MESIN 6C

DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................. 6C-1 Memeriksa Fuel Tank Inlet Valve................. 6C-9
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan................. 6C-2 Melepas dan Memasang Tangki Bahan
Perawatan Kendaraan.................................... 6C-3 Bakar............................................................ 6C-9
Memeriksa Tangki Bahan Bakar ................ 6C-12
Komponen Sistim Bahan Bakar ................... 6C-3
Membuang (Melepas) Uap Bahan Bakar... 6C-13
Membuka dan Memasang Klem Selang
Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan ... 6C-13
Bahan Bakar (Klem Normal) ........................ 6C-4
Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy. 6C-13
Melepas dan Memasang Klem Selang
Memeriksa Fuel Tank Pressure Control
Bahan Bakar (Tipe Quick Joint) ................... 6C-6
Valve .......................................................... 6C-15
Memeriksa Saluran Bahan Bakar ................ 6C-6
Melepas dan Memasang Sensor Fuel
Melepas dan Memasang Pipa Bahan
Level .......................................................... 6C-16
Bakar ............................................................ 6C-6
Memeriksa Tutup Bahan Bakar.................... 6C-8 Spesifikasi Momen Pengencangan ............ 6C-16
Melepas dan Memasang Fuel Tank Inlet Special Tool.................................................. 6C-17
Valve ............................................................ 6C-8

Uraian Umum
Komponen utama pada sistim bahan bakar adalah tangki bahan bakar, fuel pump assy. (dengan fuel filter, fuel
level gauge, fuel pressure regulator dan tank pressure control valve), saluran bahan bakar.
Penjelasan lengkap tentang aliran bahan bakar, dapat dilihat pada “Uraian Umum” di bab 6E.
6C-2 BAHAN BAKAR MESIN

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

PERINGATAN:
Sebelum perbaikan di bagian sistim bahan bakar, perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari ter-
jadinya kecelakaan.
• Lepas kabel negatif battery.
• Jangan merokok, dan pasang tanda “Dilarang Merokok” di area bekerja.
• Pastikan CO2 fire extinguisher/pemadam kebakaran dekat dengan anda.
• Pastikan area tempat bekerja memiliki ventilasi yang cukup dan jauh dari sumber api (seperti gas
untuk heater).
• Gunakan kacamata pengaman.
• Untuk melepas uap bahan bakar pada tangki, lepas tutup tangki bahan bakar beberap saat, lalu
pasang kembali.
• Karena adanya tekanan di saluran bahan bakar, mengendurkan atau melepas saluran bahan bakar
dapat mengakibatkan tersemburnya bahan bakar. Untuk menghindari bahaya tersebut, lihat petun-
juknya di bab 6.
• Sebagian kecil bahan bakar mungkin akan keluar saat melepas saluran bahan bakar.
Bungkus bagian sambungan yang akan dilepas dengan kain untuk menghindari bahan bakar
menyembur, setelah selesai buang di tempat yang benar.
• Perhatikan sambungan selang, ukuran selang berbeda-beda tergantung pada jenis pipa. Pasang
selang pada pipa yang sesuai dan kencangkan klemnya.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-3

Perawatan Kendaraan
Komponen Sistim Bahan Bakar

1. Tangki bahan bakar 9. Fuel tank inlet valve 17. Neck hose
2. Fuel pump assy. 10. Fuel filler neck protector 18. Fuel vapor hose-1 (jika dilengkapi)
3. Breather hose 11. Tank cover 19. Fuel vapor hose-2 (jika dilengkapi)
4. Fuel tank filler hose 12. Fuel pump gasket Jangan digunakan kembali

5. Fuel filler cap 13. Baut tangki bahan bakar 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

6. Fuel feed pipe 14. Baut fuel pump assy. 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)

7. Fuel return pipe 15. Fuel filler neck assy.


8. Wire harness untuk fuel pump 16. Baut fuel filler neck
6C-4 BAHAN BAKAR MESIN

Membuka dan Memasang Klem Selang Bahan


Bakar (Klem Normal)
Jenis klem sangat banyak sesuai dengan tipe pipa. Pasang dan
klem masing-masing selang dengan baik sebagaimana gambar.

Selain sistim bahan bakar

[A]: Tipe lurus 3. Klem


[B]: Tipe spool “a”: 0 mm (0 in.)
[C]: Tipe pendek “b”: 3 – 7 mm (0.12 – 0.27 in.)
1. Pipa “c”: 20 – 25 mm (0.79 – 0.98 in.)
[A] 2. Selang
“c”

“b”

2 3 1

[B] “b”

“a”

2 3 1

“b”
[C]
“a”

2 1
3
BAHAN BAKAR MESIN 6C-5

Sistim Bahan Bakar

1. Pipa “a”: 3 – 7 mm (0.12 – 0.27 in.) “g”: 30 – 35 mm (1.18 – 1.38 in.)


2. Selang “b”: 25 – 30 mm (0.98 – 1.18 in.) “h”: 5 – 10 mm (0.20 – 0.39 in.)
3. Klem “c”: 20 mm (0.79 in.) “i”: Minimum 15 mm (0.59 in.)
4. Fuel filler hose klem screw “d”: 5 – 12 mm (0.20 – 0.47 in.) “j”: 1 - 3 mm (0.04 - 0.12 in.)
5. Bagian depan kendaraan “e”: 35 mm (1.38 in.) 2 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)

6. Bagian kanan kendaraan “f”: 35 – 40 mm (1.38 – 1.57 in.)


6C-6 BAHAN BAKAR MESIN

Melepas dan Memasang Klem Selang Bahan


Bakar (Tipe Quick Joint)
Melepas

a) Bersihkan lumpur, kotoran atau kotoran lain diantara pipa


1
(1) dan quick joint (2) dengan meniupkan udara (air com-
2 (A) pressor).
b) Buka kunci joint menggunakan special tool diantara pipa
dan quick joint.
2
Special tool
2 (A): 09919-47020

1 c) Lepas quick joint dari pipe.

Memasang
Pasang quick joint ke pipa bahan bakar hingga terkunci dengan
baik (terdengar bunyi ‘klik’), dan pastikan quick joint tidak dapat
dilepas dengan tangan.

Memeriksa Saluran Bahan Bakar

PERHATIAN:
Dengan adanya tekanan tinggi pada saluran bahan bakar
1 (1), lakukan perbaikan dengan hati-hati.

Periksa saluran dari kebocoran bahan bakar, selang yang retak


atau rusak.
Pastikan semua klem terpasang dengan baik.
Ganti komponen jika perlu.

Melepas dan Memasang Pipa Bahan Bakar

PERINGATAN:
• Sebelum melakukan prosedur berikut, ikuti “Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan” untuk mengurangi resiko
dan terjadinya kecelakaan.
• Sejumlah kecil bahan bakar mungkin akan keluar sete-
lah selang bahan bakar dilepas. untuk menghindari
kecelakaan, tutup selang dan pipa yang dilepas den-
gan kain.
• Buang kain yang telah digunakan di tempat yang
benar.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-7

Melepas
1) Lepas tekanan bahan bakar pada saluran, lihat “Prosedur
Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif (–) battery.
3) Angkat kendaraan.
4) Lepas joint dan selang (1) dari pipa (2) di bagian depan dan
belakang pipa bahan bakar.
1

5) Beri tanda pada klem (1) pipa bahan bakar (2), agar klem
tidak salah tempat saat dipasang kembali.
6) Lepas pipa (2) dengan klem (1) dari kendaraan.
2
7) Lepas klem (1) dari pipa (2).
1

Memasang
1) Pasang klem sesuai tandan pada pipa. Jika klem berubah
bentuk atau kaitnya bengkok atau patah, ganti dengan yang
baru.
2) Pasang pipa dengan pipa klem ke kendaraan.
3) Hubungkan selang bahan bakar dan pipa ke masing-masing
pipa.

PERHATIAN:
Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana
joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint men-
gunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah ter-
pasang dengan baik, atau ada kebocoran.

4) Turunkan kendaraan.
5) Hubungkan kabel negatif (–) battery.
6) Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan
periksa kebocoran bahan bakar.
6C-8 BAHAN BAKAR MESIN

Memeriksa Tutup Bahan Bakar

PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.

PERHATIAN:
Jika tutup tangki perlu diganti, ganti dengan spesifikasi
yang sama. Tutup tangki yang tidak standar dapat
menyebabkan sistim tidak bekerja.

Lepas tutup tangki (1), dan periksa gasket pada bagian leher
tangki. Jika gasket (2) rusak, ganti tutup tangki.

Melepas dan Memasang Fuel Tank Inlet Valve

PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.

Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas tutup tangki.
3) Pasang selang pompa tangan ke dalam fuel filler hose (1)
dan keluarkan bahan bakar “A” pada gambar.

PERHATIAN:
Jangan memasukkan pump hose ke tangki, atau pump
hose akan merusak fuel tank inlet valve (2).

4) Lepas tangki bahan bakar dari kendaraan lihat “Melepas dan


Memasang Tangki Bahan Bakar”.

5) Lepas fuel tank inlet valve (1) gunakan flat head rod (2) atau
sejenisnya.

PERHATIAN:
Hati-hati jangan sampai merusak fuel tank inlet valve (1)
dengan flat head rod (2) atau sejenisnya.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-9

Memasang

1) Pasang fuel tank inlet valve (1) ke fuel tank dengan melurus-
kan tanda (2) dengan notch (3).
2) Pasang tangki bahan bakar ke kendaraan lihat “Melepas
dan Memasang Tangki Bahan Bakar”.
3) Turunkan kendaraan dan pasang tutup tangki bahan bakar.
4) Hubungkan (–) kabel negatif battery.
5) Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan
periksa kebocoran.

Memeriksa Fuel Tank Inlet Valve


Periksa fuel tank inlet valve (1) sebagai berikut.
• Rusak
1
• Membuka dan menutup dengan baik
Jika ada kerusakan atau tidak berfungsi, ganti.

Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar

PERINGATAN:
• Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati
“Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk
mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
• Sejumlah kecil bahan bakar mungkin akan keluar sete-
lah selang bahan bakar dilepas. untuk menghindari
kecelakaan, tutup selang dan pipa yang dilepas den-
gan kain. Selesai pekerjaan, simpan kain di tempat
yang baik.

Melepas
1) Lepaskan tekanan di dalam saluran, lihat “Prosedur Melepas
Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif (–) battery.
3) Angkat kendaraan.
6C-10 BAHAN BAKAR MESIN

4) Lepas protector (1).

5) Lepas fuel filler hose (1), fuel tank breather hose (2) dan
neck hose (3) dari filler neck (4).

PERHATIAN:
3
Jangan melepas fuel filler hose (1) dari fuel tank inlet, jika
2 jumlah bahan bakar masih setengah atau lebih pada
tangki, bahan bakar akan mengalir keluar.
1

6) Karena tidak adanya saluran pembuangan, kuras bahan


bakar dengan cara dipompa keluar dari tangki.
Gunakan pompa tangan untuk menguras bahan bakar.

PERHATIAN:
• Jangan memasukkan pump hose ke tangki, atau pump
hose akan merusak fuel tank inlet valve.
• Jangan menyimpan bahan bakar yang telah dikeluar-
kan di tempat/penampung yang terbuka, untuk meng-
hindari kemunkginan terbakar atau meledak.

7) Lepas fuel pipe joint dan fuel hose (1) dari pipa (2).

2
BAHAN BAKAR MESIN 6C-11

8) Tahan tangki (1) dengan dongkrak (2) dan lepas baut-baut-


nya.

9) Turunkan tangki untuk melepas wire harness pada connec-


1 tor (1), kemudian lepas tangki.

Memasang

PERHATIAN:
• Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa
dimana joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga
joint mengunci dengan baik dan periksa apakah pipa
telah terpasang dengan baik, atau ada kebocoran.
• Selang bahan bakar jangan sampai bersentuhan den-
gan harness sensor ABS (jika dilengkapi).

1) Jika ada komponen yang dilepas dari tangki bahan bakar,


pasang kembali sebelum memasang tangki ke kendaraan.
2) Naikkan tangki (1) dengan dongkrak dan hubungkan con-
nector fuel pump dan gauge dan klem wire harness.
3) Pasang tangki (1) ke kendaraan.
Momen pengencangan
Baut tangki bahan bakar (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
6C-12 BAHAN BAKAR MESIN

4 4) Hubungkan fuel filler hose (1), fuel tank breather hose (2)
dan neck hose (3) ke filler neck (4) sebagaimana gambar fig-
ure dan klem dengan baik.
(a)
Momen pengencangan
3
Klem fuel filler hose (a): 2 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)
2

5) Pasang protector fuel filler neck (1).

6) Hubungkan fuel hose (1) ke masing-masing pipa (2)


1
sebagaimana gambar dan klem dengan baik.
7) Turunkan kendaraan.
8) Hubungkankabel negatif (–) battery.
1
Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan
periksa kebocoran.
2

Memeriksa Tangki Bahan Bakar


Setelah melepas tangki bahan bakar, periksa selang dan pipa
yang terpasang ke tangki bahan bakar dari kebocoran, kendur-
kan sambungan, buruk atau rusak. Periksa juga fuel pump assy.
gasket dari bocor, periksa tangki dari bocor dan rusak.
Ganti komponen yang rusak.
BAHAN BAKAR MESIN 6C-13

Membuang (Melepas) Uap Bahan Bakar

PERINGATAN:
• Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati
“Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk
mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.
• Prosedur ini tidak akan melepas semua uap bahan
bakar.
Jangan memperbaiki tangki dengan menggunakan
panas, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan.

PERHATIAN:
Setelah tangki dicuci, bersihkan dan keringkan dengan
baik, untuk mencegah karat.

1) Setelah melepas tangki, lepas semua selang, pipa dan fuel


pump assy. dari tangki.
2) Keluarkan semua bahan bakar dari tangki.
3) Letakkan tangki di tempat pembilasan.
4) Isi tangki dengan air hangat atau air kran, dan kocok agak
cepat dan keluarkan airnya. Ulangi hingga tangki benar-
benar bersih.
Ganti tangki jika bagian dalamnya berkarat.
5) Bilas dan keringkan tangki setelah dicuci.

Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan


Lihat to “Memeriksa Fuel Pump Pada Kendaraan” di Bab 6E.

Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.

PERINGATAN:
Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk men-
gurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.

PERHATIAN:
Jangan membongkar fuel pump assy. kecuali fuel level
sensor. Membongkar bagian ini akan mempengaruhi kin-
erjanya .
Jika ada kerusakan, ganti dengan yang baru.

Melepas
1) Lepas tangki bahan bakar dari kendaraan lihat “Melepas dan
Memasang Tangki Bahan Bakar”.
6C-14 BAHAN BAKAR MESIN

1 2) Lepas connector (1), neck hose (2), fuel feed hose (3), fuel
return hose (4) dan pipa dari fuel pump assy. (5).
3

5
2

3) Lepas fuel pump assy. (1) dari fuel tank (2).


1

Memasang

PERHATIAN:
Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana
joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint men-
gunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah ter-
pasang dengan baik, atau ada kebocoran.

1) Bersihkan permukaan antara fuel pump assy. (1) dan tangki


bahan bakar.
4 2) Pasang plate (2) pada fuel pump assy. (1) dengan menco-
3
cokkan tanda pada fuel pump assy. (3) ke lubang plate (4)
1 sebagaimana gambar.
2

4 3

3) Pasang gasket baru (2) dan fuel pump assy. (1) dengan
(a)
plate (3) ke fuel tank (4).
3
Momen pengencangan
1 2 4 Baut fuel pump assy. (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
BAHAN BAKAR MESIN 6C-15

1
4) Hubungkan connector (1), neck hose (2), fuel feed hose (3)
(pipe joint) dan fuel return hose (4) (pipe joint) ke fuel pump
3 5
assy. (5).
5) Pasang tangki ke kendaraan lihat “Melepas dan Memasang
Tangki Bahan Bakar”.

Memeriksa Fuel Tank Pressure Control Valve


Periksa tank pressure control valve sbb.:
Jika udara tidak keluar melalui valve pada langkah b) atau terjadi
kevakuman pada langkah c), ganti braket sub assy.

PERINGATAN:
Jangan menyumbat udara di bagian leher selang.
Tekanan uap bahan bakar di dalam sangat berbahaya .

a) Melepas fuel pump assy. dari tangki bahan bakar lihat


“Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.”.

2 b) Udara harus keluar melalui valve (2) perlahan dari “A” fuel
hose (3) ke “B” saat disemprot/tiup dengan keras.
3 1 c) Dan juga, saat vacuum pump dipasang pada bagian leher
“A”
selang dan pompakan udara melalui valve, udara harus
“B”
keluar dari “B” ke “A”.
Special tool
(A): 09917-47011
3 1. Bracket sub assy.
(A)
2

“A” 1

“B”
6C-16 BAHAN BAKAR MESIN

Melepas dan Memasang Sensor Fuel Level

PERHATIAN:
• Jangan menyentuh resister plate (1) atau deform arm
1 (2). Hal ini dapat menyebabkan fuel level sensor tidak
berfungsi.
• Hati-hati jangan merusak fuel tube (bagian dengan seal
pada bore). Jika rusak, ganti dengan yang baru, atau
akan terjadi kebocoran.

Melepas
1) Melepas fuel pump assy. dari tangki bahan bakar lihat
“Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.”.
2) Lepas connector fuel level sensor.
3) Dengan pressing snap-fit part (2), lepas fuel level sensor (1)
dengan menggesernya searah tanda panah, sebagaimana
gambar.
2

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas.

Memeriksa
• Periksa fuel level sensor dari kerusakan.
• Untuk memeriksa fuel level sensor, lihat “Memeriksa Fuel
Level Sensor (Gauge Unit)” di Bab 8C.

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Bagian Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut tangki bahan bakar 23 2.3 17.0
Klem fuel filler hose 2 0.2 1.5
Baut fuel pump assy. 10 1.0 7.5
BAHAN BAKAR MESIN 6C-17

Special Tool

09917-47011 09919-47020
Vacuum pump gauge Quick joint remover
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-1

BAB 6E

MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6E-2 Melepas dan Memasang Manifold
Konstruksi Mesin dan Sistim Kontrol Emisi ...6E-2 Absolute Pressure (MAP) Sensor ........... 6E-26
Uraian Sistim Air Intake.................................6E-5 Memeriksa Manifold Absolute Pressure
Uraian Sistim Suplai Bahan Bakar (Fuel (MAP) Sensor.......................................... 6E-27
Delivery) ........................................................6E-6 Memeriksa Position (TP) Sensor pada
Uraian Sistim Kontrol Electronik....................6E-7 Kendaraan............................................... 6E-27
Perawatan Kendaraan...................................6E-12 Melepas dan Memasang Throttle
Position (TP) Sensor ............................... 6E-28
Menyetel Kabel Gas ....................................6E-12
Melepas dan Memasang Intake Air
Memeriksa Idle Speed/Idle Air Control
Temperature (IAT) Sensor ...................... 6E-28
(IAC) Duty ...................................................6E-12
Memeriksa Intake Air Temperature (IAT)
Memeriksa/Menyetel Idle Mixture................6E-14
Sensor..................................................... 6E-29
Sistim Air Intake ..........................................6E-15
Melepas dan Memasang Engine Coolant
Komponen Throttle Body.........................6E-15
Temperature (ECT) Sensor..................... 6E-29
Memeriksa Throttle Body pada
Memeriksa Sensor Engine Coolant
Kendaraan...............................................6E-15
Temperature (ECT) ................................. 6E-30
Melepas dan Memasang Throttle
Melepas dan Memasang Camshaft
Body ........................................................6E-15
Position (CMP) Sensor............................ 6E-30
Membongkar dan Merakit Throttle
Memeriksa Sensor Camshaft Position
Body ........................................................6E-17
(CMP) dan Sirkuitnya .............................. 6E-31
Melepas dan Memasang Idle Air Control
Memeriksa Crankshaft Position (CKP)
(IAC) Valve ..............................................6E-18
Sensor pada Kendaraan ......................... 6E-32
Memeriksa Idle Air Control (IAC) Valve...6E-18
Melepas dan Memasang Crankshaft
Sistim Fuel Delivery ....................................6E-18
Position (CKP) Sensor ............................ 6E-32
Memeriksa Tekanan Bahan Bakar ..........6E-18
Memeriksa Vehicle Speed Sensor
Memeriksa Fuel Pump pada
(VSS)....................................................... 6E-33
Kendaraan...............................................6E-20
Melepas dan Memasang Vehicle Speed
Melepas dan Memasang Fuel Pump.......6E-20
Sensor (VSS) .......................................... 6E-33
Memeriksa Fuel Pressure Regulator
Memeriksa Main Relay, Fuel Pump
pada Kendaraan......................................6E-20
Relay dan Radiator Fan Relay ................ 6E-33
Melepas dan Memasang Fuel Pressure
Memeriksa Fungsi Fuel Cut .................... 6E-34
Regulator.................................................6E-20
Memeriksa Sistim Kontrol Radiator
Memeriksa Fuel Injector pada
Fan .......................................................... 6E-34
Kendaraan...............................................6E-22
Sistim Kontrol Emisi .................................... 6E-34
Melepas dan Memasang Fuel Injector ....6E-22
Memeriksa Sistim PCV ........................... 6E-34
Memeriksa Fuel Injector ..........................6E-24
Sistim Pengontrol Electronik .......................6E-25 Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 6E-35
Melepas dan Memasang Engine Control Special Tool................................................... 6E-36
Module (ECM) .........................................6E-25
6E-2 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Uraian Umum
Konstruksi Mesin dan Sistim Kontrol Emisi
Mesin dan sistim kontrol emisi dibagi menjadi 4 sub-system utama: sistim pemasukan udara (air intake), sistim
suplai bahan bakar (delivery), sistim kontrol elektronik dan sistim kontrol emisi. Komponen sistim air intake ter-
diri dari sarigan udara (air cleaner), throttle body, IAC valve dan intake manifold. Sistim delivery bahan bakar
terdiri dari fuel pump, delivery pipe, fuel pressure regulator, dll. Sistim kontrol elektronik terdiri dari ECM, sen-
sor-sensor dan peralatan kontrol. PCV termasuk dalam sistim kontrol emisi.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-3

Diagram Flow Mesin dan Sistim Kontrol Emisi


6E-4 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Diagram Mesin dan Sistim Kontrol Emisi

29
26

28

31
30
24-1
24-2
24-3
20

24
17

18

19

21

22

23

27
25
16
14

15
14

12
11
6
5

13
10
9
3

4
1

8
2
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-5

1. Air cleaner 13. CKP sensor 24 Diagnosis connector


2. IAT sensor 14. Ignition coil 24-1. Diagnosis switch terminal
3. IAC valve 15. VSS 24-2. Test switch terminal
4. Throttle body 16. ECM 24-3. Duty output terminal
5. TP sensor 17. Switch lampu rem 25. Radiator fan
6. MAP sensor 18. Power steering pressure switch (jika dilengkapi) 26. MIL
7. Fuel pressure regulator 19. A/C pressure switch (Jika dilengkapi) 27. Main relay
8. Fuel pump 20. DLC 28. Ignition switch
9. PCV valve 21. Electric load 29. Starting motor
10. CMP sensor 22. CO adjusting resistor 30. Main fuse
11. Fuel injector 23. A/C control module (Jika dilengkapi) 31. Battery
12. ECT sensor

Uraian Sistim Air Intake


Komponen utama sistim air intake adalah air cleaner (1), air cleaner outlet hose (2), throttle body (3), idle air
control valve (4) dan intake manifold (5). Udara yang disaring (sesuai pembukaan throttle valve (6) dan putaran
mesin) oleh air cleaner (1), menuju ke throttle body (3) dan masuk ke intake manifold (5) dan akhirnya masuk ke
ruang bakar. Ketika idle air control valve (4) membuka sesuai sinyal dari ECM, udara yang melewati bypass (7)
tanpa melalui throttle valve (6) dan akhirnya masuk ke intake manifold (5).

Diagram Sistim Air Intake


6E-6 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Uraian Sistim Suplai Bahan Bakar (Fuel Delivery)


Sistim ini terdiri dari fuel tank (1), fuel pump (2) (dengan fuel filter (3)), fuel pressure regulator (11), delivery pipe
(9) dan fuel injector (10). Bahan bakar di fuel tank dipompa naik oleh fuel pump, disaring oleh fuel filter dan
bahan bakar bertekanan tersebut dusuplai/dialirkan ke injector melalui pipa. Tekanan bahan bakar didalam
saluran akan tetap terjaga oleh adanya fuel pressure regulator. Pada saat injector terbuka (berdasarkan sinyal
dari ECM) bahan bakar disalurkan ke intake (silinder). Bahan bakar yang tidak diinjeksikan akan dikembalikan
ke fuel tank oleh fuel pressure regulator melalui fuel return lina (8).

Diagram Sistim Suplai Bahan Bakar (Fuel Delivery)

4. Fuel cut valve 6. Ke intake manifold


5. Fuel tank pressure control valve 7. Fuel feed line

Fuel Pump

In-take tipe electric pump telah digunakan pada fuel pump (1).
yang terpasang pada pump assy.;
• Tank pressure control valve (2) menjaga tekanan di dalam
tangki bahan bakar secara konstan untuk mencegah
menyemburnya bahan bakar dan perubahan bentuk tangki.
• Relief valve (3) berfungsi untuk mencegah tekanan yang
berlebihan pada tangki.
• Fuel cut valve (4) akan menutup saat pelampung naik seh-
ingga bahan bakar tidak mengalir berlebihan ketika jumlah
bahan bakar pada tangki naik tergantung pada jumlah
bahan bakar di tangki dan sudut kemiringan kendaraan.
Dan juga, termasuk fuel filter (5) dan fuel level gauge (6) ter-
pasang di dalamnya.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-7

Uraian Sistim Kontrol Electronik


Sistim kontrol electronik terdiri dari 1) sensor-sensor yang mendeteksi keadaan mesin dan kondisi pengen-
daraan, 2) ECM yang mengontrol berbagai peralatan sesuai sinyal dari sensor dan 3) berbagai peralatan kon-
trol lainnya.
Fungsinya, dibagi kedalam beberapa sub system berikut:
• Sistim fuel injection control
• Sistim idle speed control
• Sistim fuel pump control
• Sistim kontrol A/C (jika dilengkapi)
• Sistim kontrol radiator fan
• Sistim kontrol pengapian

Penempatan Komponen Sistim Kontrol Electronik

g
f
D

1
E B 10
C

c 5 4
b
11

d
7

8 6
2

3
6E-8 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

INFORMASI SENSOR PERALATAN KONTROL LAIN-LAIN


1. CO adjusting resistor a: MIL A: ECM
2. CMP sensor b: IAC valve B: A/C control module (jika dilengkapi)
3. VSS c: Fuel injector C: Data link connector
4. CKP sensor d: Ignition coil assembly D: Main relay
5. ECT sensor e: Fuel pump relay E: Diagnosis connector
6. MAP sensor f: Radiator fan relay No.1
7. IAT sensor g: Radiator fan relay No.2
8. TP sensor h: Radiator fan relay No.3
9. Battery
10. Stop lamp switch
11. Power steering pressure switch (jika dilengkapi)

Tabel Input/Output Mesin & Kontrol Emisi

ELECTRIC CONTROL DEVICE

A/C CONTROL MODULE (IF EQUIPPED)


IGNITION COIL WITH IGNITER
OUTPUT

RADIATOR FAN RELAY


FUEL PUMP RELAY

FUEL INJECTOR

MAIN RELAY
IAC VALVE

INPUT

MIL
DIAGNOSIS SWITCH

STOP LAMP SWITCH


SIGNAL FROM SENSOR, SWITCH AND CONTROL MODULE

STARTER RELAY

IGNITION SWITCH

POWER STEERING PRESSURE SWITCH (IF EQUIPPED)

LIGHTING SWITCH

REAR DEFOGGER SWITCH

BLOWER SWITCH

A/C CONTROL MODULE (IF EQUIPPED)

VSS

IAT SENSOR

ECT SENSOR

TP SENSOR

MAP SENSOR

CMP SENSOR

CKP SENSOR

TEST SWITCH TERMINAL

CO ADJUSTING RESISTOR
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-9

Diagram Sirkuit Input/Output ECM

21
+B
1
22
C21-32 C20-5 LT GRN
BRN
23
C20-4 BRN
2 48 24
RED/BLU C21-17 C20-3 BRN/WHT
25
WHT C21-33 C20-2 BRN/YEL
C21-5 26
C20-8 ORN
3
YEL/BLK 27
C21-9
C20-10 PNK/BLK
28
GRN/WHT C21-12 P
4 29
PNK/BLU C21-8 C20-12 RED/WHT
YEL/GRN C21-11

5 30
L+
WHT/GRN C21-15
6 L- H+
M
7 32 31
LT GRN/BLK C21-16 H-
C20-13 PNK/BLU
8
LT GRN C21-10

PNK C21-13 33

BLU/YEL C21-28
C20-32 WHT/BLK
IG1
PPL E06-16
9 10 34
BRN E06-15
YEL E06-14 C20-31 WHT/RED

+B
YEL C21-34 35 IG2
11
M
12 E06-2 PNK/BLU
36
GRN/WHT C20-28

E06-10 BRN/WHT
37

+BB
IG1

IG2
BLK E06-30
PPS E06-12 GRY

+B
+BB 38
14 13
C21-31 ORN
IG1
+B

GRN/WHT E06-4

E06-5 BLK/WHT
+BB 15
RED/YEL E06-11
C41-17 E06-7 WHT/RED IG2
41 40 IG1 39
16
C20-15 BLK/ORN ST
IG1 17 C21-2 BLK/RED
RED/WHT E06-1
C21-3 BLK/RED 42
18

C20-1 BLU
BLU/WHT C20-30 43
19 44
DN

GND TS MON WHT/BLU C20-9 BLK 45


C21-1
C20-7 BLK/YEL
PNK C20-29 C20-6 BLK/YEL

PPL/WHT E06-17 : 46
+BB : 47
20
:5V
: 12 V
6E-10 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

1. Sensor CMP 18. Rear defogger 35. Blower fan motor


2. Sensor CKP 19. Diagnosis connector 36. Switch blower fan
3. Sensor TP 20. Data link connector 37. A/C control module (jika dilengkapi)
4. Sensor MAP 21. ECM 38. A/C pressure switch (jika dilengkapi)
5. Sensor ECT 22. Fuel injector No.1 39. Kunci kontak
6. Ke combination meter 23. Fuel injector No.2 40. “IG” fuse
7. Sensor IAT 24. Fuel injector No.3 41. Main relay
8. CO adjusting resistor 25. Fuel injector No.4 42. Starter relay
9. Combination meter 26. IAC valve 43. Starter motor
10. MIL 27. Fuel pump relay 44. Main fuse box
11. VSS 28. Fuel pump 45. Battery
12. Power steering pressure switch (jika dilengkapi) 29. Radiator fan relay No.1 46. Engine ground
13. Switch lampu rem 30. Radiator fan relay No.2 (jika dilengkapi) 47. Body ground
14. Lamp rem 31. Radiator fan relay No.3 (jika dilengkapi) 48. Shield wire
15. Switch lampu 32. Radiator fan motor
16. Lampu kota 33. Ignition coil assembly (untuk busi No.1 dan No.4)
17. Switch rear defogger 34. Ignition coil assembly (untuk busi No.2 dan No.3)

Connector ECM (Susunan Terminal Dilihat dari sisi Kabel/Harness)

C20 C21 E06

7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-11

Terminal Warna kabel Sirkuit Terminal Warna kabel Sirkuit


1 BIRU Engine start sinyal 18 – –
2 COK/KUN Fuel injector No.4 19 – –
3 COK/PUT Fuel injector No.3 20 – –
4 COK Fuel injector No.2 21 – –
5 HIJ MUDA Fuel injector No.1 22 – –
6 HIT/KUN Ground 23 – –
7 HIT/KUN Ground 24 – –
8 ORN IAC valve 25 – –
9 PUT/BIRU Monitor output 26 – –
10 PNK/HIT Output fuel pump relay C21 27 – –
11 – – 28 BIRU/KUN Sensor ground
12 MER/PUT Output radiator fan relay No.1 29 – –
Output radiator fan relay No.2 dan No.3 (jika
13 PNK/BIRU 30 – –
dilengkapi)
14 – – 31 ORN A/C pressure switch (jika dilengkapi)
15 HIT/ORN Output main relay 32 COK CMP
16 – – 33 PUT Sinyal sensor CKP (–)
17 – – 34 KUN Sinyal VSS
C20
18 – – 35 – –
19 – – 1 MER/PUT Rear defogger switch sinyal
20 – – 2 PNK/BIRU Blower fan switch
21 – – 3 – –
22 – – 4 HIJ/PUT Stop lamp switch
23 – – 5 HIT/PUT Sinyal ignition switch
24 – – 6 – –
25 – – 7 PUT/MER Power source untuk back-up
26 – – 8 – –
27 – – 9 – –
28 HIJ/PUT Power steering pressure switch (jika dilengkapi) 10 COK/PUT Sinyal input A/C (jika dilengkapi)
29 PNK Test switch terminal 11 MER/KUN Sinyal switch lampu
30 BIRU/PUT Diagnosis switch terminal 12 ABU Sinyal A/C cut output (jika dilengkapi)
31 PUT/MER Ignition coil assembly (busi No.2 dan No.3) 13 – –
32 PUT/HIT Ignition coil assembly (busi No.1 dan No.4) 14 KUN Sinyal VSS untuk combination meter
Sinyal putaran mesin untuk combination meter
33 – – 15 COK (jika dilengkapi)
34 – – 16 UNG Malfunction indicator lamp
1 HIT Ground E06 17 UNG/PUT Serial communication line data link connector
2 HIT/MER Sumber arus 18 – –
3 HIT/MER Sumber arus 19 – –
4 – – 20 – –
5 – Ground shield wire untuk sensor CKP 21 – –
6 – – 22 – –
7 – – 23 – –
8 PNK/BIRU Sumber arus untuk sensor MAP 24 – –
9 KUN/HIT Sumber arus untuk sensor TP 25 – –
C21
10 HIJ MD Sumber arus untuk CO adjusting resistor 26 – –
11 KUN/HIJ Sinyal sensor MAP 27 – –
12 HIJ/PUT Sinyal sensor TP 28 – –
13 PNK CO adjusting resistor 29 – –
Ground: kendaraan
14 – –
Switch terminal radia- dengan sistim A/C
30 HIT
tor fan control Putus: kendaraan den-
15 PUT/HIJ ECT sensor sinyal
gan sistim A/C
16 HIJ MD/HIT Sinyal sensor IAT 31 – – –
17 MER/BIRU Sinyal sensor CKP (+)
6E-12 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Perawatan Kendaraan
Menyetel Kabel Gas
1) Dengan throttle valve tertutup, periksa play pedal gas harus
sesuai spesifikasi berikut. Jika hasil pengukuran tidak sesuai
spesifikasi, setel kabel gas (1) melaui murnya (2).
Play pedal gas “a”: 2.0 – 5.0 mm (0.08 – 0.20 in.)

3. Lock nut

2) Dengan pedal gas ditekan penuh, periksa celah antara throt-


tle lever (2) dan lever stopper (1) (throttle body) harus sesuai
spesifikasi berikut. Jika hasil pengukuran tidak sesuai spesi-
fikasi, setel dengan cara merubah tinggi baut stopper pedal
(3).
Celah “b”: 0.5 – 2.0 mm (0.02 – 0.08 in.)

Memeriksa Idle Speed/Idle Air Control (IAC)


Duty
Sebelum memeriksa idle speed/IAC duty, pastikan kondisi berikut
ini.
• Kabel dan selang electronic fuel injection dan sistim kontrol
emisi sudah terpasang dengan baik dan benar.
• Kabel gas memiliki play sesuai spesifikasi.
• Celah valve diperiksa dan disetel sesuai jadwal perawatan
berkala.
• Timing pengapian sesuai spesifikasi.
• Semua accessories (wiper, heater, lampu, A/C, dll.) tidak
berfungsi.
• Air cleaner sudah terpasang dengan benar dan dalam kon-
disi baik.
• Tidak ada udara yang masuk dari sistim air intake.
Setelah hal-hal tersebut di atas diperiksa, periksa idle speed dan
IAC duty sebagai berikut.

CATATAN:
Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada
posisi “Netral”, tarik rem tangan dan ganjal setir.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-13

1) Pasang SUZUKI scan tool pada DLC (1) dengan kunci kon-
[A]
tak OFF.
Special tool
(A): SUZUKI scan tool
2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal.
3) Periksa putaran idle mesin dan “IAC duty” sbb.:
[A]: Menggunakan scan tool
[B]: Menggunakan duty meter

a) Menggunakan SUZUKI scan tool:


1 (A) i) Pilih mode “Data List” pada scan tool untuk memeriksa
“IAC duty”.
b) Menggunakan duty meter (7):
i) Set tachometer.
ii) Gunakan kabel jumper (2), groundkan “diagnosis switch
terminal” (4) pada diagnosis connector (3), dan kemudian
[B]
pasang duty meter antara “monitor output terminal” (5)
dan “ground terminal” (6) diagnosis connector (3).
4) Jika “IAC duty” dan idle speed tidak sesuai spesifikasi,
periksa sistim kontrol idle air lihat “Tabel B-4 Memeriksa Sis-
tim Idle Air Control” di Bab 6.
Putaran idle Mesin dan IAC duty

A/C OFF A/C ON


2
750 ± 50 r/min (rpm) 5 – 25% 900 ± 50 r/min (rpm)
7
6 - + CATATAN:
Duty di atas adalah indikasi ON duty (tegangan rendah)
4 meter.
5 3

5) Lepas kabel jumper dari diagnosis connector.


6) Periksa putaran idle mesin apakah sesuai spesifikasi den-
gan A/C ON (jika dilengkapi A/C). Jika tidak OK, periksa
sirkuit sinyal A/C ON dan sistim kontrol idle air.
6E-14 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Memeriksa/Menyetel Idle Mixture


Semua kendaraan dari pabrik telah disetel CO% nya sbb:.
Spesifikasi (CO%) pada putaran mesin idle : 0.5 – 1.5%
Setelan CO (dari pabrik) tidak boleh dirubah/disetel. Meskipun,
CO% tidak sesuai spesifikasi, id le mixture dapat disetel melalui
prosedur berikut.

CATATAN:
Untuk pemeriksaan dan menyetel ini diperlukan exhaust
gas tester (CO meter) dan engine tachometer.

1) Periksa idle speed, lihat “Memeriksa Putaran Idle/Duty Idle


Air Control (IAC)”.
2) Gunakan exhaust gas tester, periksa idle mixture CO%
sesuai spesifikasi di atas. Jika tidak sesuai spesifikasi, setel
dengan memutar kenob penyetel resistor CO.
"B" CATATAN:
1
"A" Putar kenob CO adjusting resistor ke “A” menaikkan
CO% (A/F campuran kaya) dan putar ke “B” menurunkan
CO% (A/F campuran kurus).
1. CO adjusting resistor

3) Setelah menyetel, pastikan idle speed sesuai spesifikasi.


MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-15

Sistim Air Intake


Komponen Throttle Body

5 (a)

2
4

1
6
5 (a)
7

8 (b)

1. Throttle body assembly 5. Sensor screw : 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)

2. Throttle body gasket 6. O-ring : 3.5 N·m (0.35 kg-m, 2.5 lb-ft)

3. TP sensor 7. IAC valve Jangan digunakan kembali

4. MAP sensor 8. IAC valve screw

Memeriksa Throttle Body pada Kendaraan


Periksa jika throttle valve lever (1) dapat bergerak lembut.

Melepas dan Memasang Throttle Body


Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Kuras coolant dari sistim pendingin lihat “Menguras dan
Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
6E-16 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

3) Lepas kabel (1) dari throttle valve lever.

4) Lepas air cleaner outlet hose dari throttle body.


5) Lepas connector dari sensor TP (1), sensor MAP (3) dan
valve IAC (2).
6) Lepas engine coolant hose (5) dari throttle body.
7) Lepas throttle body (4) dari intake manifold.

Memasang
1) Bersihkan permukaan yang menempel antara throttle body
dan intake manifold.
2) Pasang gasket throttle body baru (1) ke intake manifold.

3) Pasang throttle body (4) dan bracket kabel gas ke intake


manifold.
4) Pasang engine coolant hose (5).
5) Pasang connector ke sensor TP (1), sensor MAP (3) dan
valve IAC (2) dengan benar.

6) Pasang air cleaner outlet hose ke throttle body.


7) Pasang kabel gas dan setel play kabel lihat “Menyetel Kabel
Gas”.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-17

8) Isi kembali sistim pendingin dengan coolant lihat “Menguras


dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.
9) Pasang kabel negatif battery.

Membongkar dan Merakit Throttle Body


Membongkar
Lepas sensor TP, sensor MAP dan valve IAC dari throttle body.

CATATAN:
Ketika membongkar dan merakit throttle body, jangan
merusak lever pada throttle valve shaft dan komponen
lainnya.

Merakit
1) Pasang IAC valve ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang Idle Air Control (IAC) valve”.
2) Pasang sensor TP ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang sensor Throttle Posisi (TP)”.
3) Pasang sensor MAP ke throttle body lihat “Melepas dan
Memasang Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP) ”.

Membersihkan Throttle Body

Bersihkan lubang throttle body (1) dan saluran idle air (2) dengan
menyemprotkan angin.

PERHATIAN:
Jangan meletakkan sensor TP, sensor MAP, IAC valve
atau komponen lain (karet) pada solvent atau cleaner
karena reaksi kimia yang dapat merusak komponen ini,
seperti melar, mengeras dan tidak berfungsi.
6E-18 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Melepas dan Memasang Idle Air Control (IAC) Valve


Melepas
1) Lepas throttle body dari intake manifold lihat “Melepas dan
Memasang Throttle Body”.
2) Lepas IAC valve dari throttle body.

Memasang

1) Pasang O-ring (2) baru ke throttle body (1).


2) Pasang IAC valve (3) ke throttle body, dan kemudian ken-
cangkan IAC valve screw sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
IAC valve screw (a): 3.5 N·m (0.35 kg-m, 2.5 lb-ft)

3) Pasang throttle body ke intake manifold, lihat “Melepas dan


Memasang Throttle Body ”.

Memeriksa Idle Air Control (IAC) Valve

1) Pasang connector ke IAC valve (1), sensor TP dan sensor


MAP.
2) Setelah kunci kontak ON, periksa apakah rotary valve (2)
IAC valve membuka dan menutup sekali dan kemudian ber-
henti sekitar 60 ms. Jika rotary valve IAC valve tidak bekerja
sama sekali, periksa wire harness dari kemungkinan putus
dan short. Jika wire harness dalam kondisi baik, ganti IAC
valve dan periksa kembali.

CATATAN:
• Pemeriksaan ini harus dilakukan oleh dua orang. Satu
orang memutar kunci kontak dan yang lainnya memer-
iksa kerja valve.
• Karena kerja valve sangat cepat, kemungkinan tidak
terlihat. Untuk itu, lakukan memeriksa ini 3 kali atau
lebih secara terus menerus.

Sistim Fuel Delivery


Memeriksa Tekanan Bahan Bakar

PERINGATAN:
Lakukan pemeriksaan ini di area dengan ventilasi yang
baik dan jauh dari sumber api, atau resiko kebakaran.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-19

1) Buang/lepas tekanan bahan bakar, lihat “Prosedur Melepas


Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas fuel feed hose dari fuel delivery pipe.

PERHATIAN:
Letakkan penampung di bawah joint dengan kain untuk
menampung atau menyerap bahan bakar yang tumpah.
Jika sudah selesai, buang kain tadi di tempat yang aman.

3) Pasang special tool di antara fuel delivery pipe dan fuel feed
hose seperti pada gambar, kemudian pasang clamp hose de
ngan baik untuk mencegah kebocoran selama pemeriksaan.
Special tool
(A): 09912-58442
(B): 09912-58432
(C): 09912-58490

4) Periksa apakah tegangan battery di atas 11 V.


5) Untuk mengoperasikan fuel pump, putar kunci kontak ke
posisi ON , kemudian OFF-kan setelah 2 detik. Ulangi hal ini
3 atau 4 kali, kemudian periksa tekanan bahan bakar.
Spesifikasi tekanan bahan bakar

Kondisi Tekanan Bahan Bakar


270 – 310 kPa
Fuel pump bekerja
2.7 – 3.1 kg/cm²
(mesin mati)
38.4 – 44.1 psi
210 – 260 kPa
Pada putaran mesin idle 2.1 – 2.6 kg/cm²
29.9 – 37.0 psi
1 menit setelah mesin (fuel di atas 250 kPa
pump) mati (tekanan akan 2.5 kg/cm²
berkurang) 35.6 psi

6) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal.


7) Ukur tekanan bahan bakar pada putaran idle. Jika tekanan
tidak sesuai spesifikasi, lihat “Table B-3 Memeriksa Tekanan
Bahan Bakar” di Bab 6 dan periksa masing-masing kemu-
ngkinan kerusakan komponen. Ganti jika perlu.
8) Setelah memeriksa tekanan bahan bakar, lepas fuel pres-
sure gauge.

PERHATIAN:
Jika fuel feed line pada tekanan tinggi, buang/lepas
tekanan sesuai prosedur berikut.
• Letakkan penampung bahan bakar di bawah joint.
• Bungkus joint dengan kain, kemudian kendurkan mur
joint perlahan untuk membuang/melepas tekanan.
6E-20 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

9) Lepas special tool dari fuel delivery pipe dan fuel feed hose.
10) Pasang fuel feed hose ke fuel delivery pipe dan clamp den-
gan baik.
11) Dengan mesin mati dan kunci kontak ON, periksa kebocoran
bahan bakar.

Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan

PERHATIAN:
Ketika filler cap dilepas, lakukan hal ini di area terbuka
dan jauhkan sumber api dan dilarang merokok.

1) Lepas filler cap dan ON kan kunci kontak (2). Kemudian,


suara kerja fuel pump harus terdengar dari fuel filler (1) seki-
tar 2 detik. Pasang kembali fuel filler cap. Jika hasil pemerik-
saan di atas tidak memuaskan, lihat “Table B-2 Memeriksa
Fuel Pump dan Sirkuitnya” di Bab 6.

2) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan tunggu selama 10


menit.
3) Tekanan harus dapat dirasakan pada fuel feed hose (1)
selama 2 detik setelah kunci kontak ON. Jika tekanan bahan
bakar tidak terasa lihat “Table B-3 Memeriksa Tekanan
Bahan Bakar” di Bab 6.

Melepas dan Memasang Fuel Pump


Lihat “Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.” di Bab 6C.

Memeriksa Fuel Pressure Regulator pada Kendaraan


Lakukan memeriksa sesuai prosedur pada “Memeriksa Tekanan
Bahan Bakar”.

Melepas dan Memasang Fuel Pressure Regulator


Melepas
1) Lepas tekanan bahan bakar lihat “Prosedur Melepas
Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif battery.
3) Lepas console box.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-21

4) Lepas engine room center member dengan tuas dan kabel


rem tangan dari bodi kendaraan.

3 5) Lepas fuel return hose (1) dan vacuum hose (2) dari fuel
1
pressure regulator.
6) Lepas baut fuel delivery pipe (3).

7) Lepas fuel delivery pipe (1) dengan fuel injector dari intake
2
manifold.
8) Lepas fuel pressure regulator (2) dari fuel delivery pipe (1).

1
PERHATIAN:
Letakkan kain di bawah delivery pipe agar tetesan bahan
bakar terserap kain.

Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
• Gunakan O-ring baru (1).
• Beri bensin ke O-ring untuk memudahkan memasang.
• Kencangkan baut fuel pressure regulator sesuai spesifikasi
momen.
Momen pengencangan
Baut fuel pressure regulator (a):
11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

• Periksa apakah injector insulator sobek atau rusak. Jika ada


yang rusak, ganti dengan yang baru.
6E-22 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

(a) • Kencangkan baut fuel delivery pipe sesuai spesifikasi


momen dan pastikan injector dapat berputar dengan mudah.
Momen pengencangan
Baut fuel delivery pipe (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

• Pasang engine room center member ke bodi kendaraan lihat


“Komponen Gear Shift Control Lever” di Bab 7A.
• Dengan mesin mati dan kunci kontak ON, periksa kebocoran
di sekitar sambungan.

Memeriksa Fuel Injector pada Kendaraan

1) Gunakan sound scope (1) atau sejenisnya, periksa suara


injector (2) ketika mesin hidup atau saat starter. Putaran
suara bervariasi sesuai putaran mesin. Jika tidak ada suara
atau suaranya aneh, periksa sirkuit injector (kabel atau con-
nector) atau injector.

2) Lepas connector dari injector, pasang ohmmeter antar termi-


nal injector dan periksa tahanan. Jika tahanan tidak sesuai
spesifikasi, ganti fuel injector.
Tahanan fuel injector: 10 – 15 Ω pada 20°C, 68°F

3) Pasang connector ke injector dengan baik.

Melepas dan Memasang Fuel Injector


Melepas
1) Lepas tekanan bahan bakar lihat “Prosedur Melepas
Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.
2) Lepas kabel negatif battery.
3) Lepas console box.
4) Lepas engine room center member dengan shift control
lever dan kabel rem tangan dari bodi kendaraan.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-23

3 5) Lepas connector (1) dari masing-masing injector.


2
6) Lepas fuel return hose (2) dari fuel pressure regulator.
7) Lepas baut-baut fuel delivery pipe (3).

8) Lepas fuel delivery pipe (1) dengan fuel injector dari intake
manifold.
9) Lepas fuel injector (2) dari fuel delivery pipe (1).

1 PERHATIAN:
Setelah melepas injector bahan bakar mungkin akan
keluar , tutuplah dengan kain.

Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas perhatikan
hal-hal berikut ini.

1 • Ganti injector O-ring (1) dengan yang baru dan pasang den-
gan hati-hati.
• Periksa apakah insulator (3) sobek rusak. Jika ada, ganti
2
dengan yang baru.
• Beri sedikit bensin pada O-ring (1) dan kemudian pasang
injector (2) ke delivery pipe dan intake manifold.
Pastikan injector dapat berputar dengan mudah. Jika tidak,
3 O-ring tidak terpasang dengan benar. Ganti O-ring dengan
yang baru.

(a) • Kencangkan baut-baut fuel delivery pipe sesuai spesifikasi


momen dan pastikan injector dapat berputar dengan mudah.
Momen pengencangan
Baut fuel delivery pipe (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

• Pasang engine room center member ke bodi kendaraan lihat


“Komponen Gear Shift Control Lever” di Bab 7A.
• Setelah memasang, dengan mesin mati dan kunci kontak
ON, periksa kebocoran di sekitar sambungan.
6E-24 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Memeriksa Fuel Injector

PERINGATAN:
Pada pemeriksaan ini, bahan bakar akan diinjeksikan,
lakukan pemeriksaan di area terbuka dan jauhkan dari
sumber api. hati-hati jangan sampai ada percikan saat
melepas dan menghubungkan kabel tes ke dan dari bat-
tery.

1) Pasang injector (3) dan fuel pressure regulator (4) ke special


tool (tool pemeriksa injector) dengan washer M10 antara
holder special tool (tool pemeriksa injector) dan injector.
Special tool
(A): 09912-58421
2) Pasang special tool (hose dan attachment) ke fuel feed hose
(1) kendaraan.
Special tool
(B): 09912-58432
3) Pasang special tool (test lead) ke injector.
Special tool
(C): 09930-88530

2. Fuel return line

4) Pasang vinyl tube yang sesuai pada injector nozzle untuk


mencegah bahan bakar menyembur saat penginjeksian.
5) Letakkan cylinder di bawah injector.
6) Operasikan fuel pump dan beri tekanan pada injector jika
2
hal-hal berikut terjadi:
a) Lepas fuel pump relay (2) dari main fuse box.
b) Pasang dua terminal relay connector dengan meng-
gunakan kabel jumper (1) seperti pada gambar.

PERHATIAN:
1
Pastikan menyambung antar terminal dengan benar.
Kesalahan menyambung dapat menyebabkan kerusakan
ECM, wire harness, dll.

c) Putar kunci kontak ke posisi ON.


MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-25

7) Berikan tegangan battery (3) ke injector (2) selama 15 detik


dan ukur volume penginjeksian dengan gelas ukur. Tes
masing-masing injector dua atau tiga kali. Jika tidak sesuai
spesifikasi, ganti injector.
Volume penginjeksian:
48 – 52 cc/15 sec. (1.62/1.69 – 1.76/1.83 US/Imp. oz/15 sec.)
8) Periksa kebocoran dari injector nozzle. Jangan mengop-
erasikan injector untuk memeriksa ini (tetapi fuel pump
harus bekerja).
Jika ada kebocoran bahan bakar (1) melebihi spesifikasi,
ganti injector.
Kebocoran bahan bakar: kurang dari 1 tetes/menit.

4. Letakkan sejauh mungkin

Sistim Pengontrol Electronik


Melepas dan Memasang Engine Control Module
(ECM)

PERHATIAN:
ECM adalah komponen yang presisi, jangan memberikan
beban berlebihan pada ECM.

Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas glove box dari panel instrumen.
2 1 3) Lepas connector dari ECM (1).
4) Lepas ECM (1) dengan melepas dua bautnya (2).

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut.
• Pasang connector ke ECM dengan baik.
6E-26 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Melepas dan Memasang Manifold Absolute Pressure


(MAP) Sensor
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas connector sensor MAP.
3) Lepas sensor MAP (1) dari throttle body.

Memasang

Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut.


• Ganti O-ring (2) dengan yang baru.
• Kencangkan screw sensor MAP sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Screw MAP sensor (a): 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)
• Pasang connector sensor MAP (1) dengan baik.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-27

Memeriksa Manifold Absolute Pressure (MAP)


Sensor
1) Susun 3 buah battery 1,5 V baru (2) secara seri (total 4.5 –
5.0 V) dan pasang terminal positif ke terminal “Vin” sensor
dan terminal negatif ke terminal “Ground”. Kemudian,
periksa tegangan antara “Vout” dan “Ground”. Periksa juga
apakah tegangan berkurang ketika terjadi vacuum hingga
400 mmHg dengan menggunakan vacuum pump (3). Jika
hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti sensor MAP (1).
Tegangan output (Ketika tegangan input 4.5 – 5.5 V, suhu
di luar 20 – 30°C, 68 – 86°F)

Ketinggian Tekanan Output


(Referensi) Barometer Voltage
(ft) (m) (mmHg) (kPa) (V)
0 0 760 100 3.5 – 3.7
2000 610 707 95 3.3 – 3.5
5000 1524 634 85 3.0 – 3.2
8000 2438 567 75 2.7 – 3.0
10000 3048 526 70 2.6 – 2.8

Memeriksa Position (TP) Sensor pada Kendaraan

1) Lepas kabel negatif battery dan connector dari sensor TP


(4).
2) Gunakan ohmmeter, periksa tahanan antara terminal pada
masing-masing kondisi sesuai tabel di bawah ini. Jika hasil
memeriksa tidak baik, ganti sensor TP.
Tahanan sensor TP

Terminal Tahanan
Antara terminal 1
2.5 – 6.0 kΩ
dan 3
Throttle valve pada
0.17 – 11.4 kΩ
posisi idle
Antara terminal 2
Throttle valve pada
dan 3
posisi terbuka 1.72 – 15.50 kΩ
penuh

CATATAN:
Perbedaan tahanan harus di atas 1.5 kΩ antara ketika
throttle valve pada posisi idle dan terbuka penuh.
1. Referensi voltage terminal
2. Output voltage terminal
3. Ground terminal

3) Pasang connector sensor TP dengan baik.


4) Pasang kabel negatif battery.
6E-28 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Melepas dan Memasang Throttle Position (TP)


Sensor
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas connector sensor TP.
3) Lepas sensor TP (2) dari throttle body (1).

Memasang

1) Pasang sensor TP (1) ke throttle body.


Pasang sensor TP ke throttle body sehingga lubangnya (3)
agak jauh dari lubang screw sensor TP (2) dan putar sensor
TP hingga kedua lubang lurus.
Momen pengencangan
Screw TP sensor (a): 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)

4. Putar sensor TP setelah kedua lubang lurus

2) Pasang connector ke sensor TP dengan baik.


3) Pasang kabel negatif battery.

Melepas dan Memasang Intake Air Temperature (IAT)


Sensor
Melepas

1) Lepas kabel negatif battery.


2) Lepas connector dari sensor IAT (1).
3) Lepas sensor IAT (1) dari air cleaner case (2).

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hatl berikut ini
• Bersihkan permukaan yang menempel antara sensor IAT
dan air cleaner case.
• Pasang connector sensor IAT dengan baik.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-29

Memeriksa Intake Air Temperature (IAT) Sensor

Taruh komponen pengukur suhu sensor IAT di dalam air (atau


es) dan ukur tahanan antar terminal sensor, dengan cara yang
sama ukur pada air panas. Jika pengukuran tahanan tidak
menunjukkan characteristic seperti gambar, ganti sensor IAT.
Tahanan IAT sensor

Suhu Air °C (°F) Tahanan (kΩ)


20 (68) 2.2 – 2.7
80 (176) 0.27 – 0.37

[A]: Tahanan
[B]: Suhu

Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature


(ECT) Sensor
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Kuras air pendingin lihat “Menguras dan Mengisi Kembali
Sistim Pendingin” di Bab 6B.

PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
tutup radiator ketika mesin dan radiator panas. Dikhawat-
irkan, cairan dan uap panas dapat menyembur karena
adanya tekanan.

3) Lepas connector (1) dari sensor ECT (2).


2
4) Lepas sensor ECT (2) dari intake manifold.

Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas perhatikan
hal-hal berikut.
• Bersihkan permukaan yang menempel antara sensor ECT
dan intake manifold.
• Periksa O-ring dari kerusakan dan ganti, jika perlu.
6E-30 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

• Kencangkan sensor ECT sesuai spesifikasi.

(a)
Momen pengencangan
ECT sensor (a): 12.5 N·m (1.25 kg-m, 9.0 lb-ft)
• Pasang connector (1) ke sensor ECT dengan baik.

• Isi kembali sistim pendingin dengan coolant.

Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature


(ECT)

Rendam komponen pengukur suhu sensor ECT di air (atau es)


dan ukur tahanan antara sensor terminal (1) dan (2) sewaktu
memanaskan air. Jika pengukuran tahanan tidak menunjukkan
characteristic seperti gambar, ganti sensor ECT.
Tahanan sensor ECT

Suhu air °C (°F) Tahanan (kΩ)


20 (68) 2.3 – 2.6
80 (176) 0.30 – 0.32

[A]: Tahanan
[B]: Temperature
[C]: ( ) Untuk referensi

Melepas dan Memasang Camshaft Position (CMP)


Sensor
Melepas
1) Lepas negatif kabel dari battery.
2) Lepas connector dari CMP sensor.
3) Lepas CMP sensor (1) dari sensor case.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-31

Memasang

1) Periksa O-ring (2) dari kerusakan.


2) Periksa sensor CMP (1) dan sinyal rotor tooth dari partikel
metal dan kerusakan.
3) Pasang sensor CMP (1) ke sensor case.
4) Kencangkan baut sensor CMP sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut CMP sensor (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)

5) Pasang connector ke sensor CMP dengan baik.


6) Pasang kabel negatif battery.

Memeriksa Sensor Camshaft Position (CMP) dan


Sirkuitnya
1) Pastikan hubungan voltage terminal dan sirkuit ground pada
terminal connector sensor CMP dalam kondisi baik lihat
langkah 3 dan 5 “DTC P0340 (DTC No.15) Sirkuit Camshaft
Posisi Sensor” di Bab 6. Jika tidak, perbaiki sirkuit sensor
CMP .
2) Periksa voltage sinyal sensor CMP dengan prosedur berikut.
a) Lepas sensor CMP dari sensor case.
b) Lepas partikel metal di ujung permukaan sensor CMP, jika
ada.
c) Pasang connector ke sensor CMP.
d) Putar kunci kontak ke posisi ON.
e) Pastikan voltage antara kabel terminal “C21-32” connector
ECM dan ground berubah seperti tabel di bawah ini.
Voltage sinyal sensor CMP

Position 1 0 - 1V
Position 2 4 - 5V
Position 3 0 - 1V

1. Posisi 1
2. Posisi 2
3. Posisi 3
4. Magnetic substance (besi)
5. Approx. 1 mm (0.03 in.)
6E-32 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Memeriksa Crankshaft Position (CKP) Sensor pada


Kendaraan
1) Lepas kabel negatif dari battery.
2) Naikkan kendaraan.
3) Lepas connector dari sensor CKP.
4) Ukur tahanan antar terminal sensor CKP. Jika tahanan tidak
sesuai spesifikasi, ganti sensor CKP.
Tahanan sensor CKP
360 – 460 Ω pada 20°C, 68°F

5) Pasang connector ke sensor CKP dan kabel negatif ke bat-


tery.

Melepas dan Memasang Crankshaft Position (CKP)


Sensor
Melepas
1) Lepas kabel negatif dari battery.
2) Lepas connector dari sensor CKP.
3) Lepas sensor CKP (1) dari oil pan.

Memasang

1) Periksa apakah sensor CKP dan pulley tooth bebas dari par-
tikel metal dan kerusakan.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-33

2) Pasang sensor CKP (1) ke oil pan.


3) Kencangkan sensor CKP sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Baut CKP sensor (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)

PERHATIAN:
Kencangkan sesuai spesifikasi. Sensor CKP akan rusak
jika terlalu kencang, dan sinyal sensor CKP tidak masuk
jika pemasangannya kendur.

4) Pasang connector ke sensor CKP dengan benar.


5) Pasang kabel negatif ke battery.

Memeriksa Vehicle Speed Sensor (VSS)


Periksa vehicle speed sensor lihat langkah 3 “DTC P0500 (DTC
No.16) Vehicle Speed Sensor” di Bab 6. Jika ada kerusakan,
ganti VSS.

Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS)


Lihat “Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS)” di
Bab 7A.

Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay dan


Radiator Fan Relay
1) Lepas kabel negatif battery.

4 3 2) Lepas main relay (1), fuel pump relay (2), radiator fan relay
1
5 No.1 (3), radiator fan relay No.2 (4) (jika dilengkapi), dan
radiator fan relay No.3 (5) (jika dilengkapi).
3) Periksa tidak ada hubungan antara terminal “A” dan “B”. Jika
ada hubungan, ganti relay.
4) Pasang terminal positif (+) battery ke terminal “C” relay dan
2 terminal negatif (–) battery “D” relay. Periksa hubungan ant-
ara terminal “A” dan “B”. Jika tidak ada hubungan ketika
relay dihubungkan ke battery, ganti relay.
“C” “B”

“D”
“A”
6E-34 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Memeriksa Fungsi Fuel Cut

CATATAN:
Sebelum memeriksa, periksa posisi tuas transmisi pada
posisi netral, A/C OFF dan rem tangan ditarik penuh.

1) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal.


2) Sambil mendengarkan suara injector (1) dengan meng-
gunakan sound scope (2) atau sejenisnya, naikkan putaran
mesin hingga lebih dari 3,000 r/min.
3) Periksa apakah suara kerja injector berhenti ketika throttle
valve menutup dan terdengar lagi saat putaran mesin
berkurang hingga 2,000 r/min.

Memeriksa Sistim Kontrol Radiator Fan

PERINGATAN:
Untuk mencegah kecelakaan hindarkan tangan, tool, dan
pakaian dari fan. Fan bekerja berdasarkan arus listrik dan
dapat bekerja saat mesin hidup atau mati. Fan bekerja
secara otomatis sesuai sensor ECT dengan kunci kontak
pada posisi ON.

Periksa fungsi sistim lihat “Table B-7 Memeriksa Sistim Control


Radiator Fan” di Bab 6. Jika radiator fan tidak bekerja dengan
baik, periksa relay, radiator fan dan sirkuit kelistrikan.

Sistim Kontrol Emisi


Memeriksa Sistim PCV

CATATAN:
Periksa apakah tidak ada masalah pada PCV valve atau
hose sebelum memeriksa IAC duty, Masalah pada PCV
valve atau hose mempengaruhi keakuratan penyetelan.

PCV Hose
Periksa sambungan dari kemungkinan kebocoran, tersumbat dan
rusak.
Ganti jika perlu.

PCV Valve
1) Lepas PCV valve dari cylinder head cover dan pasang plug
ke lubang head cover.
2) Tepatkan mesin pada idle.
MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-35

3) Untuk memeriksa kevacuuman, tutup dengan jari bagian


ujung PCV valve (1) . Jika tidak ada vacuum, periksa apakah
valve tersumbat. Ganti jika perlu.

4) Setelah memeriksa vacuum, matikan mesin dan lepas PCV


valve (1). Goyang valve dan dengarkan bunyi check needle
di dalam valve. Jika valve tidak berbunyi, ganti valve.

5) Setelah memeriksa bunyi, lepas plug dan pasang PCV


valve.

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Screw TP sensor 2.0 0.2 1.5
Screw IAC valve 3.5 0.35 2.5
ECT sensor 12.5 1.25 9.0
Screw MAP sensor 2.0 0.2 1.5
Baut CMP sensor 10.0 1.0 7.5
Baut fuel delivery pipe 25.0 2.5 18.0
Baut CKP sensor 10.0 1.0 7.5
Baut fuel pressure regulator 11.0 1.1 8.0
6E-36 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI

Special Tool

09912-58442 09912-58432 09912-58490 09912-58421


Pressure gauge Pressure hose 3-way joint & hose Tool set memeriksa
(See NOTE “A”.)

09930-88530 Tech 2 kit (SUZUKI scan


tool)
Injector test lead (See NOTE “B”.)

CATATAN:
• “A”: Kit ini terdiri dari.
1. Tool body & washer, 2. Body plug, 3. Body attachment-1, 4. Holder, 5. Return hose & clamp,
6. Body attachment-2 & washer, 7. Hose attachment-1, 8. Hose attachment-2
• “B”: Kit ini terdiri dari.
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3. DLC kabel, 4. SAE 16/19 adaptor, 5. Cigarette kabel,
6. DLC loopback adaptor, 7. Battery power kabel, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adaptor,
10. RS 232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-1

BAB 6F

SISTIM PENGAPIAN
(SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)

DAFTAR ISI
Uraian Umum................................................... 6F-2 Memeriksa Kabel Busi .................................. 6F-8
Konstruksi Sistim Pengapian ........................ 6F-2 Melepas dan Memasang Kabel Busi ............ 6F-8
Diagram Penempatan Komponen Sistim Memeriksa Busi ............................................ 6F-9
Pengapian ..................................................... 6F-3 Melepas dan Memasang ignition Coil Assy.
Diagram Sirkuit Sistim Pengapian................. 6F-4 (Termasuk Ignitor)......................................... 6F-9
Diagnosa .......................................................... 6F-5 Memeriksa Ignition Coil Assy. (Termasuk
Ignitor)......................................................... 6F-10
Diagnosa Gejala Sistim Pengapian............... 6F-5
Crankshaft Position (CKP) Sensor.............. 6F-10
Bentuk Gelombang ....................................... 6F-5
Camshaft Position (CMP) Sensor ............... 6F-10
Diagnosa Tabel Flow Sistim Pengapian........ 6F-5
Memeriksa Ignition Timing .......................... 6F-10
Perawatan Kendaraan..................................... 6F-7
Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 6F-13
Tes Pengapian Busi ...................................... 6F-7
Special Tool................................................... 6F-13
Melepas dan Memasang Kabel Busi............. 6F-7

6F
6F-2 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)

Uraian Umum
Konstruksi Sistim Pengapian
Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian elektronik tanpa distributor (distributorless). Yang
terdiri dari komponen-komponen berikut ini.
• ECM
Mendetekasi kondisi mesin dan kendaraan melalui sinyal dari sensor, untuk menentukan ignition timing
yang tepat dan waktu mengalirnya arus listrik ke primary coil dan mengirim sinyal ke ignitor (power unit) di
pengapian coil assy.
• Ignition coil assy. (termasuk igniter)
Ignition coil assy dimana terdapat ignitor di dalamnya yang meng-ON-OFFkan aliran listrik ke primary coil
sesuai sinyal dari ECM. Ketika arus mengalir ke primary coil diputus, terjadi tegangan tinggi pada secondary
coil.
• Kabel busi dan busi.
• Sensor CMP dan sensor CKP
Menggunakan sinyal dari sensor-sensor ini, ECM mengidentifikasi cylinder mana yang pistonnya pada lang-
kah kompresi, mendeteksi sudut crank dan menyetel ignition timing secara otomatis.
• Sensor TP, sensor ECT, sensor MAP dan sensor lainnya/switch
Lihat “Sistim Kontrol Elektronik ” di Bab 6E.
Sistim pengapian tidak dilengkapi distributor, tetapi dilengkapi dengan ignition coil assy. (coil pertama untuk
busi No.1 dan No.4 dan coil kedua untuk busi No.2 dan No.3). Ketika sinyal pengapian dikirim dari ECM ke igni-
tor pada ignition coil assy. untuk busi No.1 dan No.4, terjadi tegangan tinggi pada secondary coil dan busi No.1
dan No.4 secara bersamaan. Seperti, ketika sinyal pengapian dikirim ke ignitor pada ignition coil assy., busi
No.2 dan No.3 secara bersamaan.
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-3

Diagram Penempatan Komponen Sistim Pengapian

12
13

7 5
11

3
8

2 9 6
4

10

1. ECM 5. Sensor CKP 9. Sensor TP 13. Data link connector (DLC)


2. Pengapian coil assy. untuk busi No.1 dan No.4 6. Sensor MAP 10. VSS
3. Pengapian coil assy. untuk busi No.2 dan No.3 7. Sensor ECT 11. Pressure switch Power steering
(jika dilengkapi)
4. Sensor CMP 8. Sensor IAT 12. Connector diagnosa
6F-4 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)

Diagram Sirkuit Sistim Pengapian

3
12
5 7
10
BRN C21-32
C20-32 WHT/BLK BLK
6
RED/BLU C21-17 4
8
WHT C21-33
9
18 C21-5
C20-31 WHT/RED BLK
E06-5 BLK/WHT

BLU/WHT C20-30
14 E06-7 13
WHT/RED
DN 2
1
GND TS MON WHT/BLU C20-9 C20-15 BLK/GRN
C21-2 BLK/RED
PNK C20-29
C21-3 BLK/RED

PPL/WHT E06-17 BLK


C21-1 16
15 C20-7 BLK/YEL
+BB C20-6 BLK/YEL : 19
: 20
17 :5V
11 : 12 V

C20 C21 E06

7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 27 26 25 24 23 22 21 20 25 24 23 22 21 20 19 18
34 33 32 31 30 29 28 35 34 33 32 31 30 29 28 31 30 29 28 27 26

1. Kunci kontak 11. Informasi yang diterima (sensor MAP, sensor ECT, sensor IAT, sensor TP, VSS,
sinyal beban listrik, sinyal engine start dan sinyal tekanan power steering)
2. Main relay 12. ECM
3. Pengapian coil assy. untuk busi No.1 dan No.4 13. “IG” fuse
4. Pengapian coil assy. untuk busir No.2 dan No.3 14. Diagnosa connector
5. Sensor CMP 15. Data link connector (DLC)
6. Sensor CKP 16. Main fuse box
7. Ke busi No.1 17. Battery
8. Ke busi No.2 18. Shield ground
9. Ke busi No.3 19. Engine ground
10. Ke busi No.4 20. Body ground
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-5

Diagnosa
Diagnosa Gejala Sistim Pengapian
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Mesin dapat distarter, Sikring pengapian coil putus Ganti.
tetapi tidak dapat Sambungan kabel kendur atau lepas Pasang dengan baik.
hidup atau sulit hidup (kabel busi)
(Tidak ada pengapian Kabel busi rusak Ganti.
atau pengapian tidak Busi rusak Setel, bersihkan atau ganti.
normal) Ignition coil (ignitor) rusak Ganti ignition coil assy.
Sensor CKP atau crankshaft timing belt pulley Bersihkan, kencangkan atau ganti.
(sinyal rotor) rusak
Sensor CMP atau sensor rotor tooth camshaft Bersihkan, kencangkan atau ganti.
rusak
ECM rusak Ganti.
Bensin boros atau Ignition timing tidak tepat Periksa sensor yang berhubungan
kerja mesin tidak baik dan crankshaft timing belt pulley
(sinyal rotor).
Busi atau kabel busi rusak Setel, bersihkan atau ganti.
Ignition coil assy. rusak Ganti.
Sensor CKP atau crankshaft timing belt pulley Bersihkan, kencangkan atau ganti.
(sinyal rotor) Rusak
Sensor CMP atau sensor rotor tooth camshaft Bersihkan, kencangkan atau ganti.
rusak
ECM rusak Ganti.

Bentuk Gelombang
Lihat bentuk gelombang No.2, No.3, No.9 dan No.10 pada “Memeriksa ECM dan Sirkuit” di Bab 6 untuk mem-
bangkitkan pengapian, sinyal sensor CMP dan sensor CKP.

Diagnosa Tabel Flow Sistim Pengapian


Langkah Tindakan Ya Tidak
Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi ” Lihat langkah 2. Lihat “Memeriksa
1 di Bab 6 sudah dilakukan? Mesin dan Sistim Kon-
trol Emisi” di Bab 6.
Tes Pengapian Busi Lihat langkah 12. Lihat langkah 3.
1) Periksa kondisi dan tipe semua busi lihat
“Memeriksa Busi”.
2
2) Jika OK, lakukan tes pengapian busi, lihat “Tes
Pengapian Busi”.
Apakah terjadi pengapian pada semua busi?
Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC) Lihat DTC Diag. Lihat langkah 4.
1) Periksa jika ada DTC yang muncul lihat “Memer- Flow Table di Bab 6.
3
iksa Diagnostic Trouble Code (DTC)” di Bab 6.
Apakah DTC tersimpan ECM?
6F-6 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)

Langkah Tindakan Ya Tidak


Periksa sambungan electrical Lihat langkah 5. Pasang dengan baik.
1) Periksa sambungan kabel ignition coil assy. dan
4
kabel busi.
Apakah dalam kondisi baik?
Memeriksa Kabel Busi Lihat langkah 6. Ganti kabel busi.
1) Periksa tahanan kabel busi lihat “Memeriksa
5
Kabel Busi”.
Apakah hasil pemeriksaan baik?
Memeriksa Power Supply Ignition Coil Assy dan Lihat langkah 7. Perbaiki atau ganti.
Periksa Sirkuit Ground
1) Periksa power supply ignition coil assy. (kabel
6
“BLK/WHT”) dan sirkuit ground (kabel “BLK”) dari
putus dan short.
Apakah sirkuit dalam kondisi baik?
Memeriksa Ignition Coil Assy. Lihat langkah 8. Ganti ignition coil
1) Periksa tahanan pengapian coil lihat “Memeriksa assembly.
7
Pengapian Coil Assy. (termasuk ignitor)”.
Apakah hasil memeriksa baik?
Memeriksa Sensor Crankshaft Position (CKP) Lihat langkah 9. Kencangkan CKP sen-
1) Periksa sensor crankshaft position (CKP) lihat sor bolt, ganti CKP
8 “DTC P0335 Sirkuit Crankshaft Positi Sensor” di sensor atau crank-
Bab 6. shaft timing belt pulley.
Apakah hasil memeriksa baik?
Memeriksa Camshaft Position (CMP) Sensor Lihat langkah 10. Kencangkan baut CMP
1) Periksa posisi CMP sensor lihat pada “DTC sensor atau ganti CMP
9
P0340 Camshaft Posisi Sensor Circuit” in Bab 6. sensor.
Apakah hasil memeriksa baik?
Memeriksa Sirkuit Sinyal Pengapian Trigger Lihat langkah 11. Perbaiki atau ganti.
1) Periksa kabel sinyal pengapian trigger (kabel
10 “WHT/BLK” dan “WHT/RED”) dari putus, short
dan sambungan buruk.
Apakah sirkuit dalam kondisi baik?
Penggantian Coil Assembly Lihat langkah 12. Ganti ECM, dan kemu-
1) Ganti ignition coil assy dan kemudian ulangi lang- dian ulangi langkah 2.
11
kah 2.
Apakah hasil memeriksa pada langkah 2 baik?
Memeriksa ignition timing Sistim dalam kondisi Periksa sensor CKP,
1) Periksa ignition timing awal dan timing ignition baik. crankshaft timing belt
lanjutan “Memeriksa Pengapian Timing”. pulley (sinyal rotor)
12
Apakah hasil memeriksa baik? dan sinyal input yang
berhubungan dengan
sistim.
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-7

Perawatan Kendaraan
Tes Pengapian Busi
1) Pindahkan tuas transmisi ke posisi “Netral”, aktifkan rem
tangan, dan ganjal setir.
2) Lepas semua soket injector dari injector.

PERINGATAN:
Jika soket injector tidak dilepas, gas buang akan keluar
dari lubang busi. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan
terbakar dan sangat berbahaya.

3) Lepas busi dari cylinder head lihat “Melepas dan Memasang


Busi”.
4) Periksa kondisi dan tipe busi lihat “Memeriksa Busi”.

5) Jika OK, pasang soket pengapian coil ke pengapian coil


assy. dan pasang busi ke pengapian coil assy. atau high-
tension cord, dan kemudian groundkan busi.
6) Crank engine dan periksa apakah busi memercikkan bunga
api.
7) Jika tidak ada percikan, periksa komponen yang berhubun-
gan lihat “ Diagnosa Gejala Sistim Pengapian”.
8) Setelah tes, lepas soket pengapian coil dari pengapian coil
assy.

9) Pasang busi ke cylinder head lihat “Melepas dan Memasang


Busi”.
10) Pasang semua soket injector ke injector.

Melepas dan Memasang Kabel Busi


Melepas

1) Kendurkan reservoir minyak P/S (1) dan bracket (2) dari bodi
3 kendaraan dengan melepas baut bracket.
2) Lepas kabel busi (3) dari ignition coil assy. dengan
memegang capnya.

1
2
6F-8 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)

3) Tarik kabel busi dari busi dengan memegang capnya.

PERHATIAN:
Lepas tiap-tiap sambungan dengan memegang bagian
cap agar tidak merusak kabel (resistive conductor).

Memasang
1) Pasang kabel busi ke busi dan ignition coil assy. dengan
memegang bagian cap.

PERHATIAN:
• Jangan menggunakan metal conductor kabel busi
sebagai komponen pengganti.
• Pasang cap dengan baik.

2) Pasang reservoir minyak P/S dan bracketnya ke bodi ken-


daraan lihat “Komponen P/S Pump” di Bab 3B1.

CATATAN:
Ketika memasang bracket reservoir minyak P/S ke bodi
kendaraan, jangan lupa memasang kabel ground dari
exhaust manifold.

Memeriksa Kabel Busi


Ukur tahanan kabel busi No.1 (1) dan No.3 (2) dengan meng-
gunakan ohmmeter. Jika tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti
1
kabel busi.
2
Tahanan kabel busi No.1
1.2 – 3.2 Ω
Tahanan kabel busi No.3
0.5 – 1.6 Ω

Melepas dan Memasang Kabel Busi


Melepas
1) Lepas kabel busi lihat “Melepas dan Memasang Kabel Busi”.
2) Lepas pengapian coil assy. lihat “Melepas dan Memasang
Ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor)”.
3) Lepas busi dari cylinder head.
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-9

Memasang
1) Pasang busi ke cylinder head dan kencangkan sesuai spesi-
fikasi.
Momen pengencangan
Busi : 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
2) Pasang ignition coil assy. lihat “Melepas dan Memasang
Ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor)”.
3) Pasang kabel busi dan reservoir minyak P/S dengan bracket
lihat “Melepas dan Memasang Kabel Busi”.

Memeriksa Busi
Periksa electrode, carbon dan insulator. Jika ada ketidak-norma-
lan, setel celah, bersihkan atau ganti busi baru sesuai spesifikasi.
Celah busi
“a”: 0.7 – 0.8 mm (0.028 – 0.031 in.)
Tipe busi
NGK: BKR6E
DENSO: K20PR-U

Melepas dan Memasang ignition Coil Assy.


(Termasuk Ignitor)
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
6 4 6 2) Kendurkan reservoir minyak P/S (1) dan bracketnya (2) dari
bodi kendaraan dengan melepas bautnya.
3) Lepas soket ignition coil (3) dari pengapian coil assy (5).
4) Lepas kabel busi (4) dari ignition coil assy. dengan
memegang cap.

PERHATIAN:
3
Lepas tiap-tiap sambungan dengan memgang bagian cap
untuk mencegah kerusakan bagian dalam kabel (resis-
3 tive conductor).

1 5) Lepas baut-baut pengapian coil (6) dan tarik ignition coil


2 5 assy. dari cylinder head cover.
6F-10 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang ignition
coil assy. perhatikan instruksi berikut ini.
• Kencangkan baut ignition coil sesuai spesifikasi .
Momen pengencangan
Baut ignition coil (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
• Kencangkan baut bracket reservoir minyak P/S lihat
“Komponen P/S Pump” di Bab 3B1.

CATATAN:
Ketika memasang bracket reservoir minyak P/S ke bodi,
jangan lupa memasang kabel ground dari exhaust mani-
fold.

Memeriksa Ignition Coil Assy. (Termasuk


Ignitor)

Ukur tahanan lilitan secondar dengan menggunakan ohmmeter.


Jika tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti ignition coil assy.
Tahanan lilitan sekunder
7.1 – 9.5 kΩ pada 20°C, 68°F

Crankshaft Position (CKP) Sensor


Lihat “Melepas dan Memasang Crankshaft Position (CKP) Sen-
sor” dan “Memeriksa Crankshaft Position (CKP) Sensor” di Bab
6E.

Camshaft Position (CMP) Sensor


Lihat “Melepas dan Memasang Camshaft Position (CMP) Sensor”
dan “Memeriksa Camshaft Position (CMP) Sensor” di Bab 6E.

Memeriksa Ignition Timing

CATATAN:
• Ignition timing tidak dapat disetel. Jika ignition timing
tidak sesuai spesifikasi, periksa komponen pada sis-
tim yang berhubungan.
• Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada
posisi “Netral” .
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-11

1) Ganjal semua roda.


2) Lepas console box.
3) Lepas kabel rem tangan dan connector kabel switch rem
tangan pada tuas lihat “Melepas dan Memasang Tuas Rem
Tangan” di Bab 5.
4) Lepas engine room center member (1) dari bodi dengan
1 melepas baut-baut engine room center member, dan kemu-
dian geser engine room center member ke sisi air cleaner
2 case.
5) Lepas cap lubang memeriksa (2) pada case transmisi untuk
mengetahui pengapian timing.

6) Pasang SUZUKI scan tool ke DLC (1) dengan kunci kontak


OFF. Jika SUZUKI scan tool tidak ada, lanjut ke langkah
berikut.
Special tool
(A): SUZUKI scan tool

(A)
1

7) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal.


8) Pastikan semua beban kelistrikan pada kondisi OFF kecuali
pengapian.
9) Periksa apakah putaran idle sesuai spesifikasi lihat “Memer-
iksa Putaran Idle/Idle Air Control (IAC) Duty” di Bab 6E.

10) Tepatkan ignition timing dengan menggunakan mode “Fixed


Spark” SUZUKI scan tool. Jika SUZUKI scan tool tidak ada,
pasang test switch terminal (3) dan ground terminal (4) con-
2
nector diagnosa (1) dengan menggunakan kabel jumper (2)
4 agar timimg pengapian tepat pada saat pertama dilakukan.
1
3
6F-12 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)

1,(A) 11) Gunakan timing light (1) ke kabel busi No.1, dan kemudian
periksa ignition timing harus sesuai spesifikasi.
Ignition timing awal (Test switch terminal ground atau
tepatkan dengan SUZUKI scan tool)
5 ± 3° BTDC pada putaran mesin idle
Urutan pengapian (FO)
T
1-3-4-2

10 Special tool
(A): 09930-76420

2. Flywheel
3. Tanda timing match

3 2

12) Jika ignition timing tidak sesuai spesifikasi, periksa hal-hal


berikut ini:
• Sensor CKP
• Crankshaft timing belt pulley (sinyal rotor)
• Sensor TP
• Sirkuit sinyal test switch
13) Setelah memeriksa ignition timing awal, lepas ignition timing
fixation dengan menggunakan SUZUKI scan tool atau den-
gan melepas kabel jumper dari connector diagnosa.
14) Dengan putaran mesin idle (pembukaan throttle pada posisi
menutup dan mobil berhenti), periksa lonjakan ignition timing
antara 7° – 17° BTDC. (Bervariasi secara tetap pada beber-
apa derajat dari 7° – 17° tidak menunjukkan kondisi abnor-
mal tetapi menunjukkan fungsi sistim kontrol timing
electronik.) Dan juga, periksa meningkatnya putaran mesin
berakibat pada ignition timing.
Jika memeriksa di atas hasilnya tidak memuaskan, periksa
sensor CKP, sirkuit sinyal test switch dan ECM.
15) Pasang cap lubang memeriksa pada case transmisi.
16) Pasang engine room center member ke bodi kendaraan lihat
“Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Con-
trol” di Bab 7A.
17) Pasang kabel rem tangan dan connector kabel switch rem
tangan ke tuas rem tangan lihat “Melepas dan Memasang
Tuas Rem Tangan” di Bab 5.
18) Pasang console box.
SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-13

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Kompnen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Busi 25 2.5 18.0
Baut ignition coil 10 1.0 7.5

Special Tool

09930-76420
Timing light (tipe battery Tech 2 kit (SUZUKI scan
kering) tool) (Lihat CATATAN.)

CATATAN:
Kit ini terdiri dari:
1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3. DLC kabel, 4. SAE 16/19 adapter, 5. Cigarette kabel,
6. DLC loopback adapter, 7. Battery power kabel, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adapter, 10. RS232 loop-
back connector, 11. Tas, 12. Power supply
SISTIM STARTER 6G-1

BAB 6G

SISTIM STARTER
CATATAN:
Motor starter berbeda-beda tergantung spesifikasi kendaraan, dll. Pastikan model dan spesifikasi
6G
kendaraan sebelum melakukan penggantian part.

DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................. 6G-2 Perawatan Kendaraan ....................................6G-5
Diagram Sirkuit Sistim Starter ...................... 6G-2 Melepas dan Memasang Motor Starter.........6G-5
Diagnosa ......................................................... 6G-2 Membongkar dan Merakit Motor Starter .......6G-6
Diagnosa Sistim Starter ............................... 6G-2 Pemeriksaan .................................................6G-8
Tes Sistim Starter........................................ 6G-4 Spesifikasi .....................................................6G-13
Pull-in Test ............................................... 6G-4 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6G-13
Hold-in Test .............................................. 6G-4 Material Service.............................................6G-13
Tes Plunger dan Pinion ............................ 6G-4 Special Tool...................................................6G-14
Tes Kinerja Tanpa Beban......................... 6G-5
6G-2 SISTIM STARTER

Uraian Umum
Diagram Sirkuit Sistim Starter

1. Pinion drive lever 5. Plunger 9. Flywheel gear


2. Pinion & Over-running clutch 6. Magnetic switch contacts 10. A/T: Transmisi range switch (shift lever switch)
3. Magnetic switch 7. Pull-in coil 11. Ignition & Starter switch
4. Hold-in coil 8. Motor starter 12. Battery

Diagnosa
Diagnosa Sistim Starter
Gejala yang menunjukkan masalah pada sistim starting sebagai berikut:
• Motor starter tidak hidup (atau putaran lemah).
• Motor starter hidup tetapi tidak dapat menstarter mesin.
• Ada suara abnormal.
Diagnosa yang tepat harus dilakukan untuk menentukan penyebab kerusakan apakah terjadi pada battery, wir-
ing harness (termasuk switch motor starter), motor starter atau mesin.
Jangan melepas motor hanya karena motor starter tidak hidup. Periksa hal-hal berikut dan perkecil kemungki-
nan penyebanya.
1) Kondisi masalah
2) Kekencangan terminal battery (termasuk kabel ground pada mesin) dan terminal motor starter
3) Kosongkan muatan battery
4) Pemasangan motor starter
SISTIM STARTER 6G-3

Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Motor tidak berputar Tuas tidak pada posisi P atau N, atau tidak disetel Posisi P atau N, atau setel
(tidak ada suara mag- (A/T) switch.
netic switch) Battery lemah Recharge battery.
Tegangan battery terlalu lemah karena rusak. Ganti battery.
Sambungan terminal battery buruk Kencangkan kembali atau
ganti.
Kendurkan sambungan kabel grounding Kencangkan kembali.
Sikring set kendur atau putus Kencangkan atau ganti.
Hubungan kunci kontak dan magnetic switch Ganti.
buruk
Soket kabel kendur Kencangkan kembali.
Sirkuit antara kunci kontak dan magnetic switch Perbaiki.
putus
Sirkuit pada pull-in coil putus Ganti magnetic switch.
Brushes tidak pas atau aus Perbaiki atau ganti.
Gerakan plunger dan/atau pinion buruk Perbaiki.
Motor tidak berputar Battery lemah Recharge battery.
(suara magnetic switch Tegangan battery terlalu lemah karena battery Ganti battery.
terdengar) rusak
Kendurkan sambungan kabel battery Kencangkan kembali.
Contact point terbakar, atau kontak magnetic Ganti magnetic switch.
switch rusak
Brushes tidak pas atau aus Perbaiki atau ganti.
Spring bush lemah Ganti.
Commutator terbakar Ganti armature.
Sirkuit armature short Ganti.
Putaran crankshaft macet Perbaiki.
Motor Starter berputar Kontak magnetic switch tidak cukup Ganti magnetic switch.
tetapi terlalu lambat Sirkuit armature short Ganti.
(momen kecil) (Jika Commutator terlepas, terbakar atau aus Perbaiki commutator atau ganti
battery dan wiring are armature.
baik, periksa motor Brushes aus Ganti brush.
starter) Brush spring lemah Ganti spring.
Ujung bush terbakar atau aus Ganti bush.
Motor Starter hidup, Pinion tip aus Ganti over-running clutch.
tetapi tidak cranking Over-running clutch tidak lancar Perbaiki.
mesin Over-running clutch selip Ganti over-running clutch.
Gigi ring gear aus Ganti flywheel.
Suara tidak normal Bush aus Ganti bush.
Pinion atau gigi ring gear aus Ganti pinion atau flywheel.
Pinion (tidak dapat kembali) Perbaiki atau ganti.
Internal atau gigi planetary gear aus Ganti.
Oli kurang Lumasi
Motor Starter tidak Contact point magnetic switch terhubung ke Ganti magnetic switch.
dapat berhenti sikring
Sirkuit short magnetic switch coil ( sirkuit short) Ganti magnetic switch.
Kunci kontak tidak dapat kembali Ganti.
6G-4 SISTIM STARTER

Tes Sistim Starter

PERHATIAN:
Masing-masing tes harus dilakukan selama 3 – 5 detik
untuk menghindari terbakarnya coil.

Pull-in Test

Hubungkan battery ke magnetic switch seperti ditunjukkan gam-


bar.
Periksa apakah plunger dan pinion keluar.
Jika plunger dan pinion tidak bergerak, ganti magnetic switch.

CATATAN:
Sebelum pengetesan, lepas kabel dari terminal M.

1. Terminal “S”
2. Terminal “M”
3. Lead wire (switch ke motor)

Hold-in Test

Ketika dihubungkan seperti di atas dengan plunger keluar, lepas


kabel negatif dari terminal “M”.
Periksa apakah plunger dan pinion masih di luar.
Jika plunger dan pinion kembali ke dalam, ganti magnetic switch.

Tes Plunger dan Pinion

Lepas kabel negatif dari bodi motor starter.


Periksa that plunger dan pinion kembali ke dalam.
Jika plunger dan pinion tidak kembali, ganti magnetic switch.
SISTIM STARTER 6G-5

Tes Kinerja Tanpa Beban

Hubungkan battery dan ammeter dengan 10A ke starter seperti


pada gambar.
Periksa apakah starter berputar lembut dan benar dengan pinion
bergerak ke luar. Periksa apakah penunjukkan arus ammeter
sesuai spesifikasi.
Arus sesuai spesifikasi (tes tanpa beban):
53 A MAX. pada 11.5 V

Perawatan Kendaraan
Melepas dan Memasang Motor Starter

Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas kabel magnetic switch (1) dan kabel battery (2) dari terminal motor starter.
3) Lepas baut motor starter (3).
4) Lepas transmisi assy., lihat “Melepas Unit Transmisi” di bab 7A untuk transmisi manual dan bab 7B1 untuk
transmisi otomatis.
5) Lepas motor starter (5).

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.
Momen pengencangan
Mur kabel battery motor starter (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
Mur dan baut motor starter (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft)
6G-6 SISTIM STARTER

Membongkar dan Merakit Motor Starter


CATATAN:
Berikan grease (99500-25010) ke bagian yang bergeser komponen di bawah ini.

1. Screw magnetic switch 8. Stop ring 15. Armature shaft washer


: ketebalan 0.5 mm (0.02 in.)
2. Front housing 9. Over-running clutch 16. Bracket belakang
3. Pinion driver lever 10. Armature 17. Baut bracket belakang
4. Magnetic switch 11. Yoke 18. Screw bracket belakang
5. Field coil lead nut 12. Brush Jangan gunakan kembali.

6. Armature shaft bush 13. Brush holder


7. Snap ring 14. Armature shaft washer
: ketebalan 1.8 mm (0.07 in.)
SISTIM STARTER 6G-7

Membongkar

CATATAN:
Sebelum membongkar motor starter, buat tanda di dua
lokasi seperti ditunjukkan pada gambar untuk menghin-
dari kesalahan pemasangan.

A, B: Tanda

1) Lepas mur kabel terminal field coil (1) di bagian kepala mag-
netic switch (2).

2) Lepas magnetic switch (2) dari bodi motor starter dengan


melepas dua screw (1).

3) Kendurkan 2 baut dan 2 screw untuk melepas commutator


end cover.
4) Pisahkan drive housing (1) dan armature (2) dari yoke (3).

5) Tarik brush (1) dari holder (2).


6G-8 SISTIM STARTER

Merakit
Kebalikan dari prosedur membongkar.

Pemeriksaan
Plunger

Periksa plunger (1) dari aus. Ganti jika perlu.

Magnetic Switch

Tekan masuk plunger (1) dan lepas. Plunger harus kembali den-
gan cepat ke posisi semula. Ganti jika perlu.

Tes Sirkuit Pull-in Coil

Periksa hubungan antara switch magnetic terminal ‘S’ (1) dan ter-
minal ‘M’ (2). Jika no hubungan, coil is putus dan should be
diganti.
SISTIM STARTER 6G-9

Tes Sirkuit Hold-in Coil

Periksa hubungan antara magnetic switch ‘S’ terminal (1) dan coil
case. Jika tidak ada hubungan, coil putus dan harus diganti.

Bracket Bush Belakang

Periksa bush dari aus atau rusak. Ganti jika perlu.

Brush

• Periksa brush (1) dari aus.


Ukur panjang brush dan jika di bawah limit, ganti brush.

Panjang Brush

Standar 17.0 mm (0.67 in.)


Limit 11.5 mm (0.45 in.)
• Pasang brush pada masing-masing brush holder dan
periksa gerakannya.

Spring

Periksa brush springsdari aus, rusak atau kondisi abnormal lain-


nya. Ganti jika perlu.
Ketegangan spring brush

P1 (gaya menarik) 31.4 N (3.14 kg) ± 10%


P2 (gaya mendorong) 14.7 N (1.47 kg) ± 10%
6G-10 SISTIM STARTER

Drive Lever

Periksa drive lever (1) dari aus. Ganti jika perlu.

Brush Holder

• Periksa gerakan brush pada brush holder. Jika gerakan


brush pada brush holder buruk, periksa brush holder dan
permukaan gesek dari kerusakan.
Bersihkan atau perbaiki jika perlu.
• Periksa hubungan antara insulated brush holder (sisi positif)
dan brush holder yang digroundkan (sisi negatif ).
Jika ada hubungan, brush holder digroundkan dengan
adanya insulation yang rusak dan harus diganti.

Armature

• Periksa commutator dari kotoran atau hangus. Perbaiki den-


gan amplas atau lathe, jika perlu.
1. Amplas #300 – 400

• Periksa commutator dari aus dengan armature (1) ditahan


oleh V-blocks (2). Jika penyimpangan dial gauge pointer (4)
melebihi limit, perbaiki atau ganti.

CATATAN:
Spesifikasi di bawah ini jika armature tidak bengkok.
Armature yang bengkok harus diganti.

Commutator out of round

Standar 0.05 mm (0.002 in.)


Limit 0.1 mm (0.004 in.)
3. Magnetic stand
SISTIM STARTER 6G-11

• Periksa commutator dari aus. Jika diameter di bawah limit,


ganti armature.
Diameter luar commutator:
31.0 – 32.0 mm (1.22 – 1.30 in.)

• Periksa kedalaman insulator commutator. Perbaiki atau


ganti jika di bawah limit.
Kedalaman insulator commutator “a”:
0.5 – 1.0 mm (0.020 – 0.039 in.)
A: Benar
B: Salah
1. Commutator segment
2. Insulator

• Periksa commutator dan armature core. Jika ada hubungan,


armature digroundkan dan harus diganti.

• Periksa hubungan antar segment. Jika tidak ada hubungan


pada titik tes, ada sirkuit yang putus dan armature harus
diganti.
6G-12 SISTIM STARTER

Field Coil
Tes ground

Periksa hubungan antara brush dan permukaan.


Jika ada hubungan, field windings terhubung ke ground.
Yoke assy. harus diganti.

Pinion dan Over-running Clutch

• Periksa pinion dari aus, rusak atau kondisi abnormal lainnya.


Periksa apakah clutch mengunci saat diputar dan berputar
lembut saat diputar ke arah sebaliknya. Ganti jika perlu.

• Periksa gigi spline dari aus atau rusak. Ganti jika perlu.
Periksa gerakan pinion.

Front Housing Bush

Periksa bush dari aus atau rusak. Ganti jika perlu.


SISTIM STARTER 6G-13

Spesifikasi
Tegangan 12 volt
Output 0.8 kW
Rating 30 detik
Arah putaran Searah jarum jam dari sisi pinion
Panjang brush Standar: 17.0 mm (0.67 in.) Limit: 11.5 mm (0.45 in.)
Jumlah gigi pinion 8
Kinerja Kondisi Guarantee
Karakteristik tanpa 53 A maximum
11.5 V
beban 6,000 rpm minimum
9V 2.8 N·m (0.28 kg-m, 2.0 lb-ft) minimum
Sekitar 20°C Karakteristik beban
150 A 2,000 rpm minimum
(68°F)
360 A maximum
Karakteristik terkunci 5V
6.9 N·m (0.69 kg-m, 5.0 lb-ft) minimum
Tegangan kerja magnetic switch 8 volt maximum

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Mur kabel battery motor starter 10 1.0 7.5
Baut motor starter 23 2.3 16.5

Material Service
Produk SUZUKI
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Armature shaft
(99000-25010) • Over-running clutch
• Armature shaft bushe
• Drive lever
6G-14 SISTIM STARTER

Special Tool

09900-06107 09921-20200 09930-30102


Snap ring pliers (Tipe Bearing remover Sliding shaft
buka)
SISTIM PENGISIAN 6H-1

BAB 6H

SISTIM PENGISIAN

DAFTAR ISI
6H
Uraian Umum...................................................6H-2 Memeriksa Dengan Beban......................6H-10
Uraian Umum Battery....................................6H-2 Battery Overcharge .................................6H-10
Elektrolit Beku ...........................................6H-2 Perawatan Kendaraan ..................................6H-11
Pembentukan Kristal Sulfat .......................6H-2 Menjumper Battery untuk Kondisi
Built-in Indicator (jika dilengkapi)...............6H-2 Darurat ........................................................6H-11
Merawat Battery ........................................6H-2 Melepas dan Memasang Battery ................6H-12
Uraian Umum Generator ...............................6H-3 Memeriksa dan Menyetel Belt Generator ...6H-12
Generator Mitsubishi .................................6H-4 Melepas dan Memasang Generator ...........6H-12
Generator Denso.......................................6H-5 Membongkar dan Merakit Generator ..........6H-15
Diagnosa ..........................................................6H-6 Generator Mitsubishi ...............................6H-15
Memeriksa Battery ........................................6H-6 Generator Denso.....................................6H-21
Memeriksa secara Visual ..........................6H-6 Spesifikasi .....................................................6H-25
Tes Hydrometer.........................................6H-6 Battery.........................................................6H-25
Diagnosa Gejala pada Generator .................6H-7 Generator....................................................6H-25
Penyalaan Lampu Indikator.......................6H-7 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6H-26
Battery Lemah ...........................................6H-8
Special Tool...................................................6H-26
Memeriksa Tanpa Beban ..........................6H-8
6H-2 SISTIM PENGISIAN

Uraian Umum
Uraian Umum Battery
Battery memiliki fungsi utama dalam sistim kelistrikan.
• Sebagai sumber energi listrik untuk menstarter mesin.
• Sebagai stabilizer tegangan sistim kelistrikan.
• Untuk waktu tertentu, sebagai penyedia energi ketika beban melebihi kapasitas generator.

Elektrolit Beku
Titik beku elektrolit tergantung pada berat jenisnya, jika electrolit membeku, battery akan rusak. Oleh karenanya
battery harus tetap terisi arus listrik (full charge). Battery yang beku tidak boleh dicharge, hingga kembali dingin.

Pembentukan Kristal Sulfat


Bila battery dibiarkan terlalu lama dan tidak disetrum kembali akan terjadi pembentukan kristal sulfat, kristal ini
adalah hasil proses reaksi kimia pada battery. Battery yang sudah mengalami pengkristalan sulfat bila dicharge
akan tegangan akan lebih rendah.

Built-in Indicator (jika dilengkapi)


Pada battery terdapat built-in temperature compensated indicator di bagian atas battery. Indicator ini digunakan
melalui prosedur diagnosa. Saat pemeriksaan indicator, pastikan bagian atas battery bersih.

Merawat Battery

PERINGATAN:
• Jangan meletakkan battery dekat api atau aliran listrikbecause of battery generate gas which is
flammable and explosive.
• Hindari cairan battery dari mata, kulit dan permukaan cat. Jika hal ini terjadi, bilas segera dengan
air.
• Jauhkan battery dari jangkauan anak-anak.

1) Battery adalah komponen yang penting, yang perlu perawatan secara berkala.
• Jaga agar braket battery bersih.
• Hindari karat di bagian terminal.
• Jaga agar jumlah cairan di setiap sel sama banyak.
• Untuk battery yang sudah lama, ikuti instruksi di bawah ini.
– Seminggu sekali, start mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal pada putaran mesin 2.000 - 3.000
rpm. Semua switch elektrik harus dalam kondisi OFF sebelum kendaraan disimpan.
– Recharge battery dua kali sebulan untuk mencegah battery soak. Hal ini harus dilakukan jika suhu di luar
dingin.
Battery akan soak jika kendaraan disimpan terlalu lama. Cairan battery akan membeku dan battery dapat
pecah jika pada suhu dingin battery tidak dicharge.
2) Jaga kebersihan kabel battery
Khususnya terminal posistif (+), sering terjadi karat di bagian permukaan konduktor yang mana terjadi aliran
listrik. Bersihkan terminal dan fitting secara berkala dan lumasi grease untuk mencegah karat.
3) Ketahuilah kondisi charge battery.
Gunakan hydrometer untuk mengetahui kondisi charge battery. Hydrometer berfungsi untuk mengukur
gravitas (SG) elektrolit battery. Besarnya gravitas elektrolit menunjukkan kondisi charge.
SISTIM PENGISIAN 6H-3

Uraian Umum Generator


Generator adalah sebuah benda kecil dengan kinerja tinggi yang di dalamnya terdapat regulator IC. Seluruh
komponen di dalamnya terhubung secara elektronik sebagaimana digambarkan di halaman berikut.
Generaot dapat digambarkan sebagai berikut:
• Di dalam generator terdapat regulator.
• Seluruh komponen regulator terpasang dalam solid mold.
• Unit ini terpasang pada housing belakang.
• Regulator IC menggunakan sirkuit yang terintegrasi dan mengontrol arusl listrik yang ditimbulkan generator,
dan tidak dapat dilakukan penyetelan.
• Bearing rotor generator sudah diberikan cukup grease untuk waktu yang lama. Kedua brush mengalirkan
arus listrik ke dua slip ring dan fiel coil pada rotor, dan pada kondisi normal tidak memerlukan perawatan
untuk waktu lama.
• Winding stator terpasang pada bagian dalam laminated core pada frame generator.
• Kondensor terpasang pada regulator assy. melindungi diode dari tegangan tinggi dan meredam noise radio.
• The stator coil, rectifier and regulator dilas menjadi satu unit yang tidak dapat dipisahkan dab jika harus
diganti sebagai unit assy. (untuk generator Denso).
6H-4 SISTIM PENGISIAN

Generator Mitsubishi
Diagram Sirkuit

1. Generator dengan regulator assembly 3. Kunci kontak 5. Beban


2. Lampu indikator Charging 4. Battery

Konstruksi Generator

1. Pulley 3. “B” terminal E. Ground


2. Pulley nut 4. “L” terminal 110N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)
SISTIM PENGISIAN 6H-5

Generator Denso
Diagram Sirkuit

1. Generator assembly 4. Rectifier diode 7. Ignition switch


2. Regulator 5. Field coil 8. Battery
3. Stator coil 6. Charge indicator light 9. Load switch

Konstruksi Generator

1. Pulley 3. terminal “B” E. Ground


2. Pulley nut 4. terminal “L” 110N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)
6H-6 SISTIM PENGISIAN

Diagnosa
Memeriksa Battery
Memeriksa secara Visual
Periksa kerusakan, seperti retak yang dapat menyebabkan keb-
ocoran elektrolit, jika perlu ganti battery.
Ketahui penyebab kerusakan tersebut dan perbaiki.

Tes Hydrometer
Metode pemeriksaan kondisi charge battery secara langsung
adalah dengan cara tes discharge tinggi, yang menggunakan
voltmeter dengan presisi tinggi dan instrumen yang sangat mahal
yang digunakan di bengkel, tapi tidak disarankan untuk
digunakan oleh pengguna kendaraan.
Pada suhu battery 20 °C (suhu cairan):
– Kondisi battery penuh, SG elektrolit 1,280
– Battery setengah penuh, SG elektrolit 1,220
– Battery hampir lemah, SG 1,150 dan battery hampir beku.
Dengan bervariasinya SG battery bergantung suhunya, jika suhu
battery tidak pada 20 °C, periksa kembali SG (gunakan hydrome-
ter).
Untuk itu, lihat grafik yang menunjukkan hubungan antara
perubahan suhu dan nilai SG.

Membaca Grafik
Jika pembacaan SG adalah 1,28 dan suhu battery –5°C (23°F).
perhatikan perpotongan antara garis –5 °C dan garis 1.28 S.G. .
Perpotongan pada zona “A” (area dengan bayangan) dan itu
yang disebut “Perubahan”.
Untuk mengetahui berapa banyak battery telah dicharge, gambar
sebuah garis lurus dari zona batas ke arah kanan hingga bertemu
scala prosentase. Sebagai contoh, Garis yang mencapai titik
85%, artinya battery dalam kondisi di-charge 85%.
SISTIM PENGISIAN 6H-7

Diagnosa Gejala pada Generator

PERHATIAN:
• Jangan salah menghubungkan kutub terminal L dan IG.
• Jangan sampai terjadi short antara terminal L dan IG.
Hubungkan terminal-terminal ini melalui lampu.
• Jangan memberi beban antara L dan E.
• Saat menghubungkan battery charger atau booster den-
gan battery kendaraan, perhatikan petunjuknya.

Masalah pada sistim pengisian dapat diketahui dari kondisi


berikut:
1) Nyala lampu indikator tidak sesuai.
2) Battery lemah diketahui dari sulitnya menstarter mesin.
3) Battery over charged diketahui dengan adanya semburan
electrolyte dari lubang.
Bunyi yang berasal dari generator dapat disebabkan oleh ken-
durnya pulley drive, baut-baut, bearing yang aus atau kotor, diode
atau stator rusak.
IG: Terminal kunci kontak (ON) )
B: Generator output (Terminal battery)
E: Ground
L: Terminal lampu

Penyalaan Lampu Indikator

Masalah Kemungkinan Penyebab Perbaikan


Lampu tidak menyala • Sikring putus Periksa sikring
saan kunci kontak ON • Lampu putus Ganti lampu
dan mesin OFF. • Sambungan kabel kendur Kencangkan
• Regulator IC atau coil field rusak Periksa generator
Lampu tidak menyala • Drive belt kendur atau aus Setel atau ganti drive belt
saat mesin hidup (bat- • Regulator IC atau alternator rusak Periksa sistim pengisian
tery perlu dicharge) • Wiring rusak Perbaiki wiring
Noise dari radio • Condenser rusak Ganti IC regulator assy. (generator
Mitsubishi) atau
Ganti rear housing assy. (generator
Denso)
6H-8 SISTIM PENGISIAN

Battery Lemah
Kondisi ini dapat diketahui dari sulitnya menstarter mesin yang
disebabkan oleh satu atau beberapa gejala di bawah ini,
meskipun lampu indikator bekerja normal.
Prosedur berikut dapat digunakan pada kendaraan dengan volt-
meter dan ammeter.
• Pastikan kondisi battey lemah ini tidak disebabkan oleh
penggunaan accessories untuk waktu yang lama.
• Periksa tension drive bel.
• Jika battery rusak, lihat petunjuk pemeriksaannya.
• Periksa wiring, sambungan kabel battery, starter dan kabel
ground ignition.

Memeriksa Tanpa Beban


(Generator Mitsubishi)

1) Hubungkan voltmeter (V) 20 V dan ammeter (A) 100 A as


seperti pada gambar.

CATATAN:
Gunakan battery yang penuh.

1. Generator
2. Ammeter (antara terminal (B) generator dan terminal (+) battery)
3. Voltmeter (antara terminal (B) generator dan terminal ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch (OFF)

2) Hidupkan mesin dari putaran idle hingga 2,000 rpm dengan


semua accessories OFF dan baca meter.
3) Jika tegangan lebih tinggi dari standar, periksa ground
brush.
Jika ground brush bagus, ganti regulator.
4) Jika tegangan di bawah standar, hidupkan mesin hingga
putaran 2000 rpm kemudian hidupkan lampu besar dan
motor blower.
Ukur arus dan jika kurang dari 20 A, perbaiki generator.

CATATAN:
Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, sep-
erti ditunjukkan gambar.

PERHATIAN:
Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal
ini dapat merusak komponen elektronik.
Arus standard 10A max.
Voltage standard 14.4 - 15.0 V (at 20°C, 68°F)
SISTIM PENGISIAN 6H-9

(Generator Denso)

1) Hubungkan voltmeter 20 V (V) dan ammeter 100 A (A) sep-


erti pada gambar.

CATATAN:
Gunakan battery yang penuh.

1. Generator
2. Ammeter (antara terminal (B) generator dan terminal (+) battery)
3. Voltmeter (antara terminal (B) generator dan terminal ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch (OFF)

2) Hidupkan mesin pada putaran idle hingga 2,000 rpm dengan


semua accessories OFF dan baca meter (arus battery harus
10 A).
Jika tegangan lebih tinggi dari standar, periksa ground
brush.
Jika brush tidak terhubung dengan ground, ganti regulator,
rectifier dan stator coil seluruhnya.
Jika tegangan di bawah standar, lakukan pemeriksaan
berikut ini:
Spesifikasi untuk battery lemah (pemeriksaan tanpa
beban)
Tegangan standar: 14.2 – 14,8 Volt pada 25°C (77°F)

CATATAN:
Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, sep-
erti ditunjukkan gambar.

PERHATIAN:
Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal
ini dapat merusak komponen elektronik.

A: Regulated voltage (V)


B: Heatsink temperature (°C)
6H-10 SISTIM PENGISIAN

Memeriksa Dengan Beban


1) Lakukan putaran mesin pada 1.200 rpm dan nyalakan lampu
besar dan motor heater.
2) Ukur arus dan jika di bawah 20A, perbaiki atau ganti genera-
tor.

Battery Overcharge
(Generator Mitsubishi)

Untuk memeriksa generator saat battery overcharge, perhatikan


petunjuk berikut.
1) Hidupkan mesin pada putaran 2.000 rpm dengan kondisi
lampu besar ON dan ukur tegangan.
2) Jika hasil pengukuran lebih tinggi dari limit, periksa ground
brush atau IC generator.

(Generator Denso)
1) Untuk mengetahui kondisi battery, lihat petunjuk “Uraian
Umum Battery” di bab ini.
2) Jika terjadi kondisi overcharge dengan adanya semburan
elektrolit, ukur tegangan terminal B generator pada putaran
mesin 2.000 rpm.
3) Jika hasil pengukuran lebih tinggi dari limit, bongkar genera-
tor.
4) Periksa ground brush, jika brush tidak digroundkan, ganti IC
regulator. Kemudian periksa ground dan kemungkinan short
pada field coil.
A: Regulated voltage (V)
B: Heatsink temperature (°C)
SISTIM PENGISIAN 6H-11

Perawatan Kendaraan
Menjumper Battery untuk Kondisi Darurat
Dengan Battery Lain (Booster)

PERHATIAN:
Untuk kendaraan model transmisi manual dan memiliki catalytic converter, jangan mendorong atau
menariknya untuk menghidupkan mesin. Hal ini dapat merusak sistim emisi atau komponen lainnya.

Hati-hati saat menyambung kabel jumper pada booster dan battery yang lemah. Ikuti instruksi di bawah ini, dan
jangan sampai menimbulkan percikan api.

PERINGATAN:
• Mengabaikan prosedur di bawah ini dapat mengakibatkan:
– Kerusakan mata, battery meledak, sifat asam battery, atau percikan api dari listrik.
– Kerusakan komponen elektronik.
• Lepas cincin, perhiasan lainnya
• Gunakan kacamata pelindung.
• Jangan sampai peralatan jumper atau bagian bodi menyentuh terminal positif (+) battery. Hal ini
untuk menghindari terjadinya short.
• Kabel negatif tidak boleh dihubungkan secara langsung ke terminal negatif battery yang lemah.
1) Aktifkan rem tangan dan tuas transmisi otomatis di posisi Park ( Netral untuk transmisi manual ).
Kunci kontak pada posisi OFF dan semua beban kelistrikan dalam kondisi OFF.
2) Periksa jumlah cairan elektrolit, jika di bawah garis LOW, tambahkan air suling.
3) Pasang ujung kabel jumper ke terninal positif battery booster dan ujung lainnya ke terminal positif battery
yang lemah. (gunakan battery 12 V untuk melakukan jumper).
4) Pasang ujung kabel negatif ke terminal negatife battery booster, dan ujung lainnya ke ground mesin (seperti
exhaust manifold) degan jarak 45 cm (18 in.) dari battery kendaraan yang distarter.
5) Start mesin kendaraan dengan battery booster dan matikan seluruh asesoris. Kemudian start kendaraan
dengan battery yang lemah.
6) Lepas kabel jumper dengan urutan terbalik.

Dengan Peralatan Charging

PERHATIAN:
Jumper dengan peralatan charging. Gunakan perlatan dengan ground negatif 12 volt, jangan meng-
gunakan yang 24 volt, hal ini dapat menyebabkan kerusakan sistim dan komponen elektronik.
6H-12 SISTIM PENGISIAN

Melepas dan Memasang Battery


Melepas
1) Lepas kabel negatif (1).
2) Lepas kabel positi (2)f.
3) Lepas retainer (3).
4) Lepas battery (4).

Penanganan
Ketika menangani battery, perhatikan hal-hal berikut untuk alasan
keselamatan:
• Gas hydrogen dihasilkan oleh battery. Api atau percikan di
dekat battery dapat mengakibatkan gas tersulut.
• Cairan battery sangat bersifat asam. Jangan sampai tumpah
di kain atau pakaian, jika hal ini terjadi segera bilas dan cuci
dengan air yang banyak

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.

Memeriksa dan Menyetel Belt Generator


Untuk melepas, memasang, memeriksa dan menyetel lihat
“Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator ” di bab
6B.

Melepas dan Memasang Generator


Melepas

1) Lepas kabel negatif battery.


2) Lepas breather hose (1) dari air cleaner housing (2).
3) Lepas vacuum hose (3) dari suction chamber (4).
4) Lepas adjusting arm reinforcement (5).
SISTIM PENGISIAN 6H-13

5) Lepas mur terminal “B” (1) dan connector terminal “IG” & “L”
(2) from generator (3)
6) Lepas clamp kabel bracket bolt (4).
7) Kendurkan baut bawah generator (7) dari bagian bawah
vehicle.
8) Lepas generator adjusting bolt (5) dan adjuster bolt (6),
kemudian lepas drive belt dari generator pulley.

9) Lepas baut oil level guide (1).

10) Lepas generator adjusting arm (1).


11) Lepas generator lower bolt.
12) Lepas generator (2) dari vehicle.
6H-14 SISTIM PENGISIAN

Memasang

Kebalikan dengan prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut.


• Pasang baut bagian bawah generator sementara dengan
tangandan kencangkan setelah tension belt disetel.
Kekencangan belt generator
Kelenturan (1) : 4.5 - 5.5 mm (0.18 - 0.22 in.)
Tekanan (2) : 10 kg (22 lbs)
Momen pengencangan
Generator adjusting bolt (a): 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Generator lower bolt (b): 48 N.m (4.8 kg-m, 34.5 lb-ft)
Generator adjst. arm bolt (c): 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Baut oil level guide (d): 11 N.m (1.1kg-m, 8.0 lb-ft)
Mur terminal “B” (e): 6.9 N.m (0.69 kg-m, 5.0 lb-ft)
SISTIM PENGISIAN 6H-15

Membongkar dan Merakit Generator


Generator Mitsubishi

1. Pulley 5. Retainer 9. Brush 13. Regulator


2. Stator coil 6. Bearing 10. Baut 14. Front housing
3. Insulator 7. Spacer 11. Rotor 15. Rear housing
4. Bearing 8. Rectifier 12. Pulley nut 110N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)

Membongkar

1) Untuk memudahkan pemasangan, beri tanda (3) di bagian


depan (1) dan belakang housing (2) seperti pada gambar,
sebelum dilepas.
6H-16 SISTIM PENGISIAN

2) Lepas housing bolts (1) dari generator.

3) Lepas generator front housing (2) dan rear housing (1) den-
gan menggunakan special tool. Pada saat bersamaan, tap-
ping front housing ke depan perlahan dengan menggunakan
palu plastic (3).
Special tool
(A): 09912-34510

4) Lepas mur pulley dengan menahan rotor (1) dengan ragum


(3), lalu tarik pulley.

PERHATIAN:
Beri kain bersih (2) antara rotor dan ragum agar rotor
tidak tergores.
5) Lepas rotor dari front housing.

6) Lepas screw bearing retainer (2).


7) Lepas bearing (3) dari front housing (1).
SISTIM PENGISIAN 6H-17

8) Lepas rear bearing (1) dengan menggunakan hydraulic


press (2), general rod (3) and general tool (4).

9) Lepas stator, rectifier dan regulator (3) dari rear housing


dengan melepas tiga screw (1) dan mur terminal “B” genera-
tor (2).

10) Lepas stator coil (1), rectifier (2) dan regulator (3) dengan
menggunakan solder.

11) Lepas wire cover (1) dari brush holder (2).


12) Lepas brush wire (3) dari regulator dengan menggunakan
solder.

Merakit

Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan instruksi berikut.


1) Periksa gambar “A” untuk arah pemasangan brush (1) yang
benar.
6H-18 SISTIM PENGISIAN

2) Kencangkan mur pulley generator dengan menahan rotor (1)


dengan ragum (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Pulley Nut: 110 N.m (11.0 kg-m, 8.0 lb-ft)

PERHATIAN:
Berikan kain (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak
rusak.

3) Ditekan brush pada brush holder, kemudian tahan brush


dengan kabel (1) hingga lubang pada rear housing (2).
Kemudian pasang rotor ke rear housing.

CATATAN:
• Lepas kabel setelah rotor dipasang.
• Periksa apakah tanda pada front dan rear housing
sudah lurus.
4) Setelah memasang generator, pastikan rotor berputar den-
gan lembut.

Memeriksa
Rotor

1) Gunakan ohmmeter, periksa hubungan antara slip rings


rotor (1). Jika tidak ada hubungan, lepas rotor.
Standard resistance: 2.6 - 3.2 Ω

2) Gunakan ohmmeter, periksa apakah tidak ada hubungan


antara slip rings dan rotor (1). Jika ada hubungan, ganti
rotor.
3) Periksa permukaan atau goresan pada slip rings. Jika ada
ganti rotor.
SISTIM PENGISIAN 6H-19

Stator

1) Gunakan ohmmeter, periksa hubungan semua kabel.


Jika tidak ada hubungan, ganti stator (1).

2) Gunakan ohmmeter, periksa apakah tidak ada hubungan


antara coil lead (2) dan stator core (1).
Jika ada hubungan, ganti stator.

Brush dan Brush Holder

Periksa brush dari keausan dengan mengukur panjangnya sep-


erti pada gambar.
Jika brush aus hingga garis service limit (1), ganti brush.

Standard Garis Service limit


Panjang brush “A”
18.5 mm (0.73 in) 5 mm (0.2 in)
6H-20 SISTIM PENGISIAN

Rectifier

1) Gunakan ohmmeter, periksa hubungan antara upper dan


lower rectifier bodi dan tiap-tiap diode lead (2) seperti pada
gambar. Periksa keduanya dengan membalik probe ohmme-
ter dan hanya boleh hubungan satu arah saja.
Jika tidak, ganti rectifier.
2) Dengan cara yang sama pada langkah 1) di atas, apakah
hanya ada hubungan one-way diantara kedua lead diode trio
(3).
1. Rectifier

Condenser

Periksa kapasitas condenser (2).


Kapasitas Condenser: 0.5 µF
1. Regulator
SISTIM PENGISIAN 6H-21

Generator Denso

1. Pulley 5. Retainer 9. Washer 13. Pulley nut


2. Insulator 6. Retainer screw 10. Brush holder assy 14. Screw brush holder
3. Front housing assy 7. Through bolt 11. Mur rear housing cover 15. Rear housing unit
4. Bearing 8. Rear housing cover 12. Rotor assy 110N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)

Membongkar

1) Untuk memudahkan pemasangan, beri tanda (1) pada front


dan rear housing seperti pada gambar sebelum dilepas.
6H-22 SISTIM PENGISIAN

2) Lepas mur terminal “B” (2).


3) Lepas tiga mur (1), kemudian lepas end cover (4) dan insu-
lator (3).

4) Lepas baut brush (1), kemudian lepas brush holder assy.


(2).
5) Lepas baut generator housing (3).

6) Lepas generator front housing dengan rotor (2) dan unit rear
housing (1) dengan cara memukul rear housing perlahan
menggunakan palu plastik (3).

CATATAN:
Rear housing, stator core, rectifier dan regulator adalah
satu unit assembly dan tidak dapat dibongkar.

7) Lepas mur pulley dengan menahan rotor (1) dengan ragum


(3), kemudian tarik pulley.

PERHATIAN:
Berikan kain (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak
rusak.
8) Lepas rotor dari front housing.
SISTIM PENGISIAN 6H-23

9) Lepas screw bearing retainer (1) dan retainer (2).


10) Lepas bearing (3) dari front housing (4).

Merakit

Berdasarkan masalah yang ditemukan sebelum dibongkar, dan


masalah yang ditemukan saat pemeriksaan setelah dibongkar,
persiapkan komponen pengganti dan rakit kembali generator
dengan prosedur terbalik dari membongkar.

CATATAN:
• Ketika memasang brush holder assembly, pastikan
brush dan slip ring sudah bersih dari grease.
• Pasang front housing (1) ke rear housing (2) dengan
memasang washer (3) di belakang rear bearing.
• Luruskan tanda (4), kemudian kencangkan baut gener-
ator (5) bertahap secara menyilang sehingga front
housing rata dan pas dengan rear housing.

• Pasang kabel (1) atau sejenisnya melalui lubang sep-


erti pada gambar sebelum pemasangan brush.

Momen pengencangan
Baut housing generator : 60 N.m (0.60 kg-m, 4.0 lb-ft)
Pulley nut : 110 N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)
Baut brush holder : 1.8 N.m (0.18 kg-m, 1.5 lb-ft)
Baut rectifier : 2.2 N.m (0.22 kg-m, 1.5 lb-ft)
Baut regulator : 1.5 N.m (0.15 kg-m, 1.0 lb-ft)
6H-24 SISTIM PENGISIAN

Memeriksa
Rotor

GROUND
Antara slip ring (2) dan rotor core (1) harus diberi insulator.
Gunakan ohmmeter (3) untuk pemeriksaan.

Periksa hubungan dan resistance field coil (1) dengan meng-


gunakan probe ohmmeter pada slip ring (2). Jika resistan tidak
sesuai spesifikasi, ganti rotor.
Resistan field coil: 1.8 – 2.4 Ω

Fan
Pastikan fan blade dalam kondisi baik.

Bearing
Periksa putarannya dengan tangan.
SISTIM PENGISIAN 6H-25

Spesifikasi
Battery
M/T A/T
Tipe battery 36B20R 55B24R
Nominal output 12 V
Kapasitas rata-rata 35 Ah 45 Ah
Arus saat cold cranking 277 A 415 A
Elektrolit 2.4 L 3.0 L
Spesifikasi gravitas elektrolit 1.280 saat penuh pada 20°C
Dimensi battery

Panjang (L) 193 – 197 mm 234 – 238 mm


Lebar (W) 125 – 129 mm 125 – 127 mm
Tinggi (H) 220 – 226 mm 223 – 227 mm

Generator
Mitsubishi Denso
Tipe 60 A 80 A
Rated voltage 12 V
Nominal output 60 A 80 A
Putaran max. 18000 r/min.
Putaran tanpa beban 1250 r/min (rpm)
Setting voltage 14.4 sampai 15.0 V 14.2 sampai 14.8 V
Suhu udara luar –30 sampai 90°C
(–22 sampai 194°F)
Polarisasi Ground negatif
Arah putaran Searah jarum jam dari sisi pulley
6H-26 SISTIM PENGISIAN

Spesifikasi Momen Pengencangan


Generator Mitsubishi
Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Mur outer terminal “B” 11 1.1 8.0
Screw rectifier dan regulator 4 0.4 3.0
Retainer bearing screw 4 0.4 3.0
Housing through bolt 4.4 0.44 3.0
Mur Pulley 110 11.0 80.0

Generator Denso
Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut generator housing 6.0 0.60 4.0
Mur terminal“B” 6.9 0.69 5.0
Mur Pulley 110 11.0 80.0
Baut brush holder 1.8 0.18 1.5
Baut rectifier 2.2 0.22 1.5
Baut regulator 1.5 0.15 1.0

Special Tool

09912-34510
Case separator
SISTIM EXHAUST 6K-1

BAB 6K

SISTIM EXHAUST

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................6K-2 Manifold ........................................................ 6K-4
6K
Perawatan ........................................................6K-2 Memeriksa Exhaust Manifold ........................ 6K-4
Perawatan Kendaraan.....................................6K-3 Melepas dan Memasang Exhaust Pipe ........ 6K-4
Komponen Sistim Exhaust ............................6K-3 Spesifikasi Momen Pengencangan ...............6K-4
Melepas dan Memasang Exhaust
6K-2 SISTIM EXHAUST

Uraian Umum
Sistim exhaust terdiri dari exhaust manifold, exhaust pipes, muffler dan seal, gasket dll.

Perawatan
PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya terbakar (luka bakar), jangan
menyentuh sistim exhaust saat panas. Perbaikan pada
sistim exhaust harus dilakukan saat dingin.

Pada saat pemeriksaan berkala atau untuk saat kendaraan


dinaikkan ke atas lift, periksa juga sistim exhaust sbb.:

• Periksa kerusakan atau posisi karet mounting (1).


• Periksa kebocoran, kendur, bengkok atau rusak pada sistim
exhaust.
• Jika baut atau mur kendur, kencangkan sesuai spesifikasi.
• Periksa kondisi rusak, hilang, bergesar, terkelupas, ber-
lubang, kendur atau lainnya yang memungkinkan masuknya
gas buang ke dalam kabin kendaraan.
• Periksa jarak antara komponen sistim exhaust dengan bodi
bagian bawah, untuk menghindari terjadinya rambatan
panas yang terlalu besar yang dapat membakar karpet.
• Kerusakan pada sistim harus diperbaiki segera.
SISTIM EXHAUST 6K-3

Perawatan Kendaraan
Komponen Sistim Exhaust

PERINGATAN:
Untuk menghindari bahaya, jangan menyentuh sistim exhaust saat sistim panas. Pengerjaan di
bagian ini harus dilakukan saat sistim dingin.

1. Exhaust manifold 5. Seal ring 9. Exhaust manifold stud bolt


2. Gasket 6. Baut pipa exhaust 10. Pipa exhaust
3. Exhaust upper cover 7. Muffler 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)

4. Exhaust lower cover 8. Muffler mounting Jangan dipakai lagi.


6K-4 SISTIM EXHAUST

Melepas dan Memasang Exhaust Manifold


Melepas dan Memasang
Lihat “Melepas dan Memasang Exhaust Manifold” di bab 6A1.

Memeriksa Exhaust Manifold


Periksa gasket dan seal dari kerusakan.
Ganti jika perlu.

Melepas dan Memasang Exhaust Pipe


Melepas dan Memasang
Penggantian exhaust pipe, naikkan kendaraan ke atas lift dan perhatikan “PERINGATAN” pada “Perawatan” di
bagian ini.

• Kencangkan baut sesuai spesifikasi momen ketika dipasang kembali, liha “Komponen Sistim Exhaust” di
bab ini.
• Selesai pemasangan, start mesin dan periksa setiap joint sistim exhaust dari kebocoran.

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut exhaust pipe 50 5.0 36.5
TRANSMISI MANUAL 7A-1

BAB 7A

TRANSMISI MANUAL

DAFTAR ISI
Uraian Umum...................................................7A-1 Case Assy................................................... 7A-16
Kontruksi dan Perbaikan Transmisi Komponen Transmisi Manual Assy. ........... 7A-19
Manual ..........................................................7A-1 Membongkar dan Memasang Unit Transmisi
Mekanisme Case Tuas Transmisi .................7A-3 Assy. ........................................................... 7A-20
Diagnosa ..........................................................7A-4 Mengganti Oil Seal Input Shaft ................... 7A-23
Komponen Gear Shift Shaft dan Fork......... 7A-24
Diagnosa Masalah Transmisi Manual ...........7A-4
Melepas dan Memasang Gear Shift Shaft
Perawatan Kendaraan.....................................7A-4 dan Fork...................................................... 7A-25
Mengganti Oli Transmisi Manual...................7A-4 Memeriksa Gear Shift Fork dan Locating
Mengganti Oil Seal ........................................7A-5 Spring.......................................................... 7A-28
Komponen Tuas Gear Shift Control ..............7A-6 Komponen Input Shaft, Main Shaft,
Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Countershaft dan Reverse Idle Gear
Gear Shift Control .........................................7A-7 Shaft............................................................ 7A-30
Menyetel Kabel Gear Select .........................7A-9 Melepas dan Memasang Input Shaft, Main
Melepas dan Memasang Switch Lampu Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear
Mundur ........................................................7A-10 Shaft............................................................ 7A-31
Memeriksa Switch Lampu Mundur ..............7A-10 Membongkar dan Merakit Input Shaft
Melepas dan Memasang Vehicle Speed Assy. ........................................................... 7A-37
Sensor (VSS) ..............................................7A-11 Membongkar dan Merakit Main Shaft 7A
Unit Overhaul.................................................7A-12 Assy. ........................................................... 7A-38
Komponen Unit Transmisi Manual ..............7A-12 Memeriksa Main Shaft ................................ 7A-41
Membongkar dan Merakit Unit Transmisi Membongkar dan Merakit Countershaft
Manual ........................................................7A-13 Assy. ........................................................... 7A-42
Komponen Gear Shift Lever Case Assy. ....7A-14 Spesifikasi Momen Pengencangan .............7A-43
Melepas dan Memasang Gear Shift Lever Material Service.............................................7A-44
Case Assy. ..................................................7A-15 Special Tool...................................................7A-45
Membongkar dan Merakit Gear Shift Lever

Uraian Umum
Kontruksi dan Perbaikan Transmisi Manual
Transmisi manual terdiri dari input shaft, main shaft, Gear shift lever case terletak di sisi atas extension
countershaft and reverse idle gear yang terpasang di case dan terdapat cam (reverse shift limit yoke)
dalam case yang terbuat dari aluminum dengan yang berfungsi untuk mencegah dari gigi 5 masuk ke
plate yang terbuat dari besi baja (cast iron). Lima gigi mundur.
tingkat gigi kecepatan maju menggunakan sistim
Antara aluminum case dan plate dilapisi dengan
synchro mesh dan gigi mundur menggunakan sistim
selant (gasket liquid). Pada saat memasang/merakit
constant mesh.
diharuskan menggunakan sealant asli atau yang
Main shaft gear terpasang pada needle bearing dan sejenis. Jangan lupa untuk mengencangkan baut
di dalamnya terdapat synchronizer ring dan synchro- sesuai spesifikasi.
nizer sleeve & hub.
7A-2 TRANSMISI MANUAL

1. Input shaft 10. Main shaft 5th gear 19. Reverse gear shaft
2. Clutch release bearing 11. Breather plug 20. Oil drain plug
3. Clutch release shaft 12. Gear shift lever shaft 21. Reverse idle gear
4. Main shaft 3rd gear 13. Gear select shaft 22. Intermediate plate
5. Main shaft 2nd gear 14. Gear shift lever case 23. Countershaft reverse gear
6. Main shaft low gear 15. switch lampu mundur 24. Transmission case
7. Locating spring bolt (plug) 16. Extension case 25. Countershaft
8. Main shaft release gear 17. Main shaft 26. Clutch housing
9. Gear shift shaft 18. VSS exciter ring
TRANSMISI MANUAL 7A-3

Mekanisme Case Tuas Transmisi


Reverse shift limit yoke, retainer, spring dan pin terdapat di case
tuas transmisi yang berfungsi untuk mencegah masuknya dari
gigi 5 ke gigi mundur.

1) Saat tuas di posisi gigi 5, shift lever pin menekan kebawah


limit yoke (3). Ketika tuas mencapai posisi gigi 5, limit yoke
kembali ke posisi semula oleh kekuatan spring pengem-
balian.
1. Shift lever pin (Neutral)
2. Shift lever pin (5th position)
4. Limit yoke retainer
5. Spring
6. Shift limit pin

2) Pergerakan dari gigi 5 ke gigi mundur tidak mungkin terjadi,


sebab yoke akan membatasi pergerakan lever pin, dan limit
pin membatasi pergerakan yoke.
3) Ketika tuas transmisi dipindahkan ke gigi netral dari posisi
gigi 3 atau gigi 4, mekanisme shift limit tidak difungsikan
oleh karena adanya aksi dari spring
1. Shift lever pin (5th position)
2. Shift lever pin (Neutral position of 3rd – 4th)
7A-4 TRANSMISI MANUAL

Diagnosa
Diagnosa Masalah Transmisi Manual
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Susah masuk gigi Shift fork shaft aus. Ganti.
Shift fork atau synchronizer sleeve aus. Ganti.
Locating spring lemah atau rusak. Ganti.
Bearing pada input shaft atau main shaft aus. Ganti.
Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus. Ganti sleeve dan gear.
Circlip tidak ada atau hilang Pasang.
Gigi tidak bisa dipin- Synchronizer spring lemah atau rusak. Ganti.
dahkan Shift shaft atau shift fork tidak berfungsi. Ganti.
Gigi susah dipindah- Jarak bebas pedal tidak sesuai Setel.
kan Gear select cable (kabel tuas transmisi) tidak sesuai. Setel.
Clutch disc kurang berfungsi atau rusak. Ganti.
Pressure plate rusak. Ganti clutch cover.
Synchronizer ring aus. Ganti.
Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus. Ganti sleeve dan gear.
Shift shaft tidak berfungsi. Ganti.
Bunyi Oli transmisi kurang Isi (tambah).
Bearing aus atau rusak. Ganti.
Gear aus atau rusak. Ganti.
Synchronizer ring aus atau rusak. Ganti.
Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus atau rusak. Ganti.

Perawatan Kendaraan
PERHATIAN:
Jangan menggunakan kembali circlip, spring pin, E-ring,
oil seal, gasket, self caulking nut (mur pengunci) dan
komponen spesifik. Penggunaan kembali komponen
tersebut dapat menyebabkan masalah.

Mengganti Oli Transmisi Manual


1) Sebelum mengganti atau memeriksa, pastikan mesin dalam
kondisi mati dan kendaraan dinaikkan menggunakan lift
secara horizontal.
2) Dengan kondisi tersebut periksa kebocoran oli. Perbaiki jika
terdapat kebocoran.

CATATAN:
Saat kendaraan dinaikkan menggunakan lift untuk keper-
luan perbaikan tertentu, periksa selalu kebocoran oli
TRANSMISI MANUAL 7A-5

3) Lepas oil filler plug (2).


4) Lepas drain plug (1), dan keluarkan oil.
5) Berikan sealant pada ulir drain plug, dan kencangkan sesuai
spesifikasi.
“A”: Sealant 99000-31110
Momen pengencangan
Drain plug (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
6) Isi dengan oli yang telah ditentukan hingga mencapai batas
bawah lubang filler plug (3) seperti pada gambar.

CATATAN:
• Klasifikasi SAE, lihat chart viscositas [A] seperti gam-
bar.
• Rekomendasi untuk menggunakan API GL-4 80W-90
gear oil.

Spesifikasi oil transmisi: API GL-4


Referensi:
Kapasitas oli transmisi: 1.75 liter (3.7/3.1 US/Imp. pt)
7) Berikan sealant pada ulir level / filler plug, dan kencangkan
sesuai spesifikasi.
“A”: Sealant 99000-31110
Momen pengencangan
Level / filler plug (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

Mengganti Oil Seal


1) Naikkan kendaraan (horizontal).
2) Lepas propeller shaft, lihat “Melepas dan Memasang Propel-
ler Shaft” di Bab 4B.
3) Lepas oil seal.
4) Gunakan special tool dan plastic hammer, pasang dan tekan
oil seal baru pada case (rumah transmisi) hingga menyentuh
bagian extension case.
Special tool
(A): 09926-26020
5) Berikan grease pada bibir oil seal.
“A”: Grease 99000-25010
6) Pasang propeller shaft, lihat “Melepas dan Memasang Pro-
peller Shaft” di Bab 4B.
7A-6 TRANSMISI MANUAL

Komponen Tuas Gear Shift Control

6
10

6
10

1 9

5
6

A
7

3 11 (a)

1. Knob 5. Gear shift cable 9. E-ring


: Apply grease 99000-25010 ke cable end.
2. Boot 6. Clip 10. Washer
3. Gear shift control lever assembly 7. Cable grommet 11. Gear shift control lever bolt
4. Gear select cable 8. Grommet plate 20 N·m (2.0 kg-m, 15.0 lb-ft)
: Apply grease 99000-25010 ke cable end.
TRANSMISI MANUAL 7A-7

Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear


Shift Control
Melepas

1 1) Lepas gear shift dan select cable (1) dari gear shift lever (2),
4
kemudian lepas kabel dari bracket (3) setelah melepas E-
2
ring (4).
2) Lepas console box belakang.
3) Lepas knob control lever.
4) Lepas console box depan.

5) Lepas clip (1) yang terdapat di ujung gear shift cable dan
lepas gear shift and select cable (2) dari gear shift control
lever (3).
3

1 2

6) Lepas cable grommet (1) dan cable grommet plate (2) dari
2
1 engine room center member (3).
7) Lepas gear shift and select cable (4).
3 8) Lepas gear shift control lever (5) dari engine room center
member.
4

Memasang

1) Pasang gear shift control lever (1).


1 Momen pengencangan
Baut gear shift control lever
(a): 20 N·m (2.0 kg-m, 15.0 lb-ft)

(a)
7A-8 TRANSMISI MANUAL

2 2) Pasang gear shift and select cable (1) ke gear shift control
3 lever, kemudian pasang cable grommet (2) dan cable grom-
met plate (3) ke engine room center member (4).
3) Sambungkan dan setel gear select cable, lihat “Menyetel
Kabel Gear Select” di bab ini.
1
4

4) Berikan grease di ujung gear shift cable, kemudian sam-


bungkan gear shift cable (1) ke gear shift control lever (2).
2
“A”: Grease 99000-25010
5) Pasang clip (3) ke ujung gear shift cable dengan baik.
6) Pasang console box depan.
7) Pasang knob control lever.
8) Pasang console box belakang.
3 1, “A”

1 9) Pasang gear shift dan select cable (1) ke bracket kabel (2),
3
kemudian pasang E-ring (3).
10) Sambungkan gear shift and select cable ke gear shift lever
(4).

2
4
TRANSMISI MANUAL 7A-9

Menyetel Kabel Gear Select


1) Lepas plate pengunci (1) yang mengunci pergerakan cable
end holder (2).
2) Tekan cable end holder (2) keluar dari penyetel dengan
menggunakan alat yang tersedia (3).

3) Berikan grease ke pin pada gear shift control lever, kemu-


dian pasang penyetel/adjuster (1) ke dalam pin dari gear
shift control lever dengan baik.
1 4 3
“A”: Grease 99000-25010
4) Tekan masuk cable end holder (2) sesuai arah A.
C CATATAN:
3
2 A
Pada kondisi tersebut, jangan menggunakan tekanan
searah B ke adjuster.

5) Geser lock plate (3) searah C, hingga mencapai pengunci/


claw (4) pada cable end holder.

1,“A”
7A-10 TRANSMISI MANUAL

Melepas dan Memasang Switch Lampu


Mundur
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Naikkan kendaraan.
3) Lepas coupler switch lampu mundur (1).
1
2 4) Lepas switch lampu mundur (2).

Memasang

1) Lumasi oil ke O-ring baru (1), dan kencangkan switch lampu


mundur (2) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Switch lampu mundur (a): 19 N·m (1.9 kg-m, 13.5 lb-ft)
2) Sambungkan coupler switch lampu mundur.
3) Sambungkan kabel negatif battery.
2, (a) 1

Memeriksa Switch Lampu Mundur


Periksa fungsi switch lampu mundur (1) menggunakan ohmme-
1
ter.
Jika rusak, ganti.
Switch ON (dilepas): Ada hubungan
Switch OFF (ditekan): Tidak ada hubungan
TRANSMISI MANUAL 7A-11

Melepas dan Memasang Vehicle Speed


Sensor (VSS)
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Naikkan kendaraan dengan lift.
3) Lepas coupler VSS (1).
4) Lepas VSS (2).

2 1

Memasang

1) Lumasi oil ke O-ring baru (1), dan pasang VSS ke extension


case setelah memeriksa bahwa tidak ada adhesif dari ser-
buk besi dll.

(a)
Momen pengencangan
Baut VSS (a): 5 N·m (0.5 kg-m, 3.5 lb-ft)
2) Sambungkan coupler VSS.
1 3) Sambungkan kabel negatif battery.
7A-12 TRANSMISI MANUAL

Unit Overhaul
Komponen Unit Transmisi Manual

9 (b)

6
7

1
10 (c)

8 (a)
5

1. Transmission unit 6. Rear intake manifold stiffener 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)

2. Transmission left stiffener 7. Rear mounting 55 N·m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)

3. Transmission right stiffener 8. Transmission stiffener bolt 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

4. Clutch housing lower plate 9. Rear mounting bolt


5. Cable bracket 10. Rear mounting bracket bolt
TRANSMISI MANUAL 7A-13

Membongkar dan Merakit Unit Transmisi


Manual
Membongkar
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas baut dan connector kabel pada motor starter, lihat
“Melepas dan Memasang Motor Starter” di Bab 6G, kemu-
dian ikat motor starter untuk menghindari terjatuh saat trans-
misi dilepas dari mesin.
3) Keluarkan/tap oli transmisi, lihat “Mengganti Oli Transmisi
Manual” di bab ini.

CATATAN:
Tidak perlu mengeluarkan/mengetap oli transmisi jika
hanya memperbaiki clutch.

4) Lepas kabel clutch dari clutch release arm, lihat “Melepas


dan Memasang Clutch Cable ” di Bab 7C.
5) Lepas kabel gear shift and select dari transmisi, lihat
“Melepas and Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Con-
trol” di bab ini.

1 6) Lepas coupler switch lampu mundur (1) dan coupler VSS


(2).
7) Lepas propeller shaft, lihat “Melepas dan Memasang Propel-
ler Shaft ” di Bab 4B.

2 8) Lepas stiffener transmisi (1).


9) Lepas stiffener intake manifold belakang (2).
1

10) Lepas clutch housing lower plate (1).


1
11) Tahan/topang transmisi dengan jack.
12) Lepas baut dan mur yang mengikat antara transmisi dan
mesin.
13) Lepas baut mounting belakang.
14) Tarik transmisi kearah luar (belakang) sehingga terlepas dari
clutch disc, kemudian turunkan transmisi.
7A-14 TRANSMISI MANUAL

Merakit
Kebalikan dari prosedur membongkar, perhatikan hal-hal berikut.
• Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi, lihat
“Komponen Unit Transmisi Manual” di bab ini.
• Pasang dan clamp setiap kabel dengan aman.
• Isi kembali transmisi lihat ke “Mengisi Oli Transmisi Manual”
di bab ini.
• Sambungkan battery dan periksa fungsi mesin, clutch dan
transmisi.

Komponen Gear Shift Lever Case Assy.

3
4 (a)
5
8 (b) 1215 6

7
2 9 (c)

8 (b) 1215

11 10

16

12

15 13
24 A 21
23 A 14
22 19

20 A

18 A 17

1. Gear shift lever case 11. Retainer washer 21. Gear shift lever pin
2. Gear shift lever shaft 12. Reverse shift limit yoke 22. Select return low spring
3. Boot 13. Reverse shift limit yoke spring 23. Select return low holder
: Apply grease 99000-25010 ke
holder inside.
4. Gear select arm nut 14. Reverse shift limit yoke retainer 24. Shift lever shaft oil seal
: Apply grease 99000-25010 ke oil
seal lip.
5. Gear select arm lock washer 15. Dowel pin 17 N·m (1.7 kg-m, 12.5 lb-ft)

6. Gear select arm washer 16. Gear select shaft 10 N·m (1.0 kg-m, 7.0 lb-ft)

7. Gear select lever 17. E-ring 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

8. Gear shift lever case bolt 18. Select return reverse holder Do not reuse.
: Apply sealant 99000-31110 ke all : Apply grease 99000-25010 ke holder
around thread part of bolt. inside.
9. Shift lever shaft locating bolt 19. Select return reverse spring
10. Reverse shift limit pin 20. Gear shift lever
: Apply grease 99000-25010 ke gear shift
lever inside.
TRANSMISI MANUAL 7A-15

Melepas dan Memasang Gear Shift Lever


Case Assy.
Melepas
1) Lepas unit transmisi lihat ke “Membongkar dan Merakit Unit
Transmisi” di bab ini.
2) Lepas gear shift lever case assy. (1) dari extension case (2).

Memasang

1) Bersihkan permukaan kedua extension case (2) dan gear


shift lever case (3), dan berikan sealant ke lever case seperti
gambar.
2) Pasang lever case yang telah diberi sealant ke extension
case, juga berikan sealant pada baut lever case (1), kemu-
dian kencangkan sesuai spesifikasi.
“A”: Sealant 99000-31110
Momen pengencangan
Baut Gear shift lever case
(a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
3) Pasang kembali unit transmisi, lihat “Membongkar dan Mer-
akit Unit Transmisi” di bab ini.
7A-16 TRANSMISI MANUAL

Membongkar dan Merakit Gear Shift Lever


Case Assy.
Membongkar

1) Lepas gear select lever (1), shaft (2) dan washer.

2) Tahan/topang lever case dengan ragum yang lunak, lepas


holder stop E-ring (1) gunakan ujung tipis obeng minus (2)
atau sejenisnya.

3) Lepas shift lever shaft locating bolt (1).

4) Tarik keluar gear shift lever shaft (1), dan lepas gear shift
lever (2), select return spring (3) dan select return holder (4).
TRANSMISI MANUAL 7A-17

5) Lepas retainer limit yoke (1), limit yoke (2), spring dan
washer.
6) Lepas oil seal (3), jika diperlukan.

Merakit
1) Periksa bagian komponen yang aus, tidak berfungsi maksi-
mal atau rusak.
Jika terdapat kerusakan, Ganti komponen yang rusak den-
gan yang baru.
2) Pasang oil seal baru (1) ke case dengan menggunakan spe-
cial tool, dan berikan grease ke bibir oil seal tersebut.
Special tool
(A): 09926-26020
“A”: Grease 99000-25010

3) Pasang washer, spring, limit yoke (1) dan retainer limit yoke
(2).

4) Berikan grease ke bagian dalam select return holder (1) dan


shift lever (2), kemudian pasang shift lever shaft (3), lever,
select return holder dan spring (4) ke case.

CATATAN:
Arah posisi lever shaft ke lever harus seperti pada gam-
bar.

“A”: Grease 99000-25010


7A-18 TRANSMISI MANUAL

5) Tekan (Compress) spring dengan tangan dan pegang den-


gan special tool seperti pada gambar.
Pasang E-ring (1) kedalam celah shaft.
Special tool
(A): 09912-34510

6) Kencangkan shift lever shaft locating bolt (1) sesuai spesi-


fikasi.
Momen pengencangan
Shift lever shaft locating bolt
(a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

7) Berikan grease ke oil seal (1), kemudian pasang gear select


shaft (2), lever, washer (3) dan lock washer (4).
“A”: Grease 99000-25010
Momen pengencangan
Mur gear select shaft (a): 17 N·m (1.7 kg-m, 12.5 lb-ft)
TRANSMISI MANUAL 7A-19

Komponen Transmisi Manual Assy.

20 (f) 1215

7 1215

19 (g)
15 (d) 1215
18

OIL
11 17 A

22 (d) 1322

16 (d)
5

6 1215

14 (d) 1215

13 (e)

12 (b) 11
11
4
8 (a)

3 1215

10 (c)

11
2 1215

8 (a)
21 (d) 1215

9 (b)
7A-20 TRANSMISI MANUAL

1. Clutch housing 17. Extension case oil seal


: Apply grease 99000-25010 ke oil seal lip.
2. Input shaft bearing retainer 18. O-ring
: Apply sealant 99000-31110 ke mating surface of input shaft bear-
ing retainer and transmission case.
3. Transmission case 19. switch lampu mundur
: Apply sealant 99000-31110 ke mating surface of transmission
case and intermediate plate.
4. Intermediate plate assembly 20. Gear shift lever case bolt
: Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of bolt.
5. Transmission bearing retainer 21. Input shaft bearing retainer bolt
: Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of bolt.
6. Extension case 22. Transmission bearing retainer bolt
: Apply sealant 99000-31110 ke mating surface of extension case : Apply thread lock 99000-32110 ke all around thread part of bolt.
and intermediate plate.
7. Gear shift lever case assembly 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)
: Apply sealant 99000-31110 ke mating surface of gear shift lever
case and extension case.
8. Clutch housing stud bolt 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)

9. Transmission ke engine nut 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)

10. Clutch housing bolt 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

11. Dowel pin 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)

12. Transmission ke engine bolt 10 N·m (1.0 kg-m, 7.0 lb-ft)

13. Transmission case stud bolt 19 N·m (1.9 kg-m, 13.5 lb-ft)

14. Transmission oil drain plug Do not reuse.


: Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of plug.
15. Transmission oil level / filler plug Apply transmission oil.
: Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of plug.
16. Extension case bolt

Membongkar dan Memasang Unit Transmisi


Assy.
Membongkar
1) Lepas gear shift lever case dari extension case, lihat
“Melepas dan Memasang Gear Shift Lever Case Assy. ” di
bab ini.
2) Lepas extension case (1) menggunakan special tool.
Special tool
(A): 09912-34510
3) Lepas clutch release bearing.

4) Lepas clutch housing (1).


TRANSMISI MANUAL 7A-21

5) Lepas retainer input shaft bearing (1) menggunakan special


tool.
Special tool
(A): 09912-34510

6) Lepas circlip input shaft bearing (1).

7) Lepas/pisahkan case transmisi (1) dari intermediate plate (2)


dengan menggunakan special tool.
Special tool
(A): 09912-34510

Merakit

1) Bersihkan permukaan case transmisi (1), intermediate plate


(2) dan extension case (3), serta berikan sealant pada case
transmisi case dan extension case seperti pada gambar.
“A”: Sealant 99000-31110
2) Rakit case transmisi, intermediate plate dan extension case.
7A-22 TRANSMISI MANUAL

3) Kencangkan baut extension case (1) dan mur (2) sesuai


spesifikasi.
Pasang kaitan/hook (3) pada tempatnya seperti pada gam-
bar.
Momen pengencangan
Baut dan mur extension case
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

4) Pasang circlip input shaft bearing (1) di celah bearing.

5) Bersihkan permukaan kedua case transmisi (1) dan


reatianer input shaft bearing (2), serta berikan sealant ke
reatiner input shaft bearing seperti pada gambar.
6) Pasang retainer input shaft bearing, dan berikan sealant ke
baut reatiner input shaft bearing (3), kemudian kencangkan
sesuai spesifikasi.
“A”: Sealant 99000-31110
Momen pengencangan
Baut retainer Input shaft bearing
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
TRANSMISI MANUAL 7A-23

7) Pasang clutch housing (1).


Momen pengencangan
Baut clutch housing (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)
8) Pasang clutch release bearing.
9) Pasang case gear shift lever ke extension case, lihat
“Melepas dan Memasang Gear Shift Lever Case Assy.” di
bab ini.

Mengganti Oil Seal Input Shaft


1) Lepas oil seal dari retainer input shaft.
2) Pasang oil seal baru (1) mengunakan special tool dan pukul
ke arah luar dari permukaan case.
Special tool
(A): 09913-84510
3) Berikan grease pada oil seal.
“A”: Grease 99000-25010
7A-24 TRANSMISI MANUAL

Komponen Gear Shift Shaft dan Fork

1. Spring pin 11. Interlock ball


: Berikan grease 99000-25010.
2. Low speed gear shift yoke 12. Interlock pin
: Berikan grease 99000-25010.
3. Locating plug 13. Low speed gear shift fork
: Beri sealant 99000-31110 to bolt thread.
4. Locating spring (panjang) 14. High speed gear shift fork
5. Locating spring (pendek) 15. Reverse & 5th gear shift fork
6. Locating ball 16. Shaft stop plate
: Beri grease 99000-25010.
7. Reverse & 5th gear shift yoke 17. Stop plate bolt
: Berikan thread lock 99000-32110 to bolt thread.
8. Low speed gear shift shaft 18. Locating washer
9. High speed gear shift shaft 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

10. Reverse & 5th gear shift shaft Jangan digunakan kembali
TRANSMISI MANUAL 7A-25

Melepas dan Memasang Gear Shift Shaft dan


Fork
Melepas

1) Lepas locating plug (1), washer, spring dan ball.

CATATAN:
Letakkan balok kayu (2) di bawah countershaft untuk
memudahkan pengerjaan dan untuk melindungi
komponen dari kerusakan.

2) Lepas low speed, high speed dan reverse & 5th gear shift
fork pin menggunakan special tool.
Special tool
(A): 09922-85811

3) Lepas shaft stop plate (1).


4) Tarik low speed gear shift shaft (2), kemudian lepas interlock
ball.

CATATAN:
Ketika melepas gear shift shaft pastikan gear shift shafts
pada posisi netral .

5) Posisi reverse & 5th gear shift shaft (1) seperti pada gambar,
kemudian tarik high speed gear shift shaft (2) dengan inter-
lock pin.
6) Lepas interlock ball dan reverse & 5th gear shift shaft.

CATATAN:
Hati-hati interlock ball dan pin jangan hilang.
7A-26 TRANSMISI MANUAL

7) Lepas tiap yoke dari shaft dengan menggunakan special


tool.
Special tool
(A): 09922-85811

Memasang

1) Pasang masing yoke ke shaft dengan spring pin (1) baru


seperti pada gambar.
2. Reverse & 5th gear shift yoke
3. Low speed gear shift yoke
4. Reverse & 5th gear shift shaft
5. Low speed gear shift shaft
6. Long
7. Short

2) Pasang reverse & 5th gear shift shaft (1) ke fork (3) dan
intermediate plate (2) tetapi spring pin jangan diputar masuk
(fork terpasang sementara).

3) Tekan masuk reverse & 5th gear shift shaft (1) saat memu-
tarnya 90 derajat.
4) Berikan grease ke interlock ball (2), kemudian pasangkan.
“A”: Grease 99000-25010
TRANSMISI MANUAL 7A-27

5) Pasang high speed gear shift fork (1) dan low speed gear
shift fork (2) ke masing-masing sleeve.
6) Berikan grease ke interlock pin (4), kemudian pasang ke
high speed gear shift shaft (3).
“A”: Grease 99000-25010
7) Pasang high speed gear shift shaft (3) dengan interlock pin
(4) ke intermediate plate dan high speed gear shift fork (1).

CATATAN:
• Saat memasang high speed gear shift shaft, periksa
reverse shaft sebagaimana pada langkah 3). Jika tidak,
high speed gear shift shaft tidak dapat dipasang.
• Ketika memasang high speed gear shift shaft, hati-hati
interlock pin jangan sampai terjatuh.

8) Pasang reverse & 5th gear shift shaft (1) dan high speed
gear shift shaft (2) pada posisi netral.
9) Berikan grease ke interlock ball (3), kemudian pasangkan.
“A”: Grease 99000-25010
[A]: Posisi netral
4. Reverse & 5th gear shift yoke

10) Pasang low speed gear shift shaft (1) ke intermediate plate
(4) dan low speed gear shift fork.
11) Pasang shaft stop plate (2) dan kencangkan bautnya (3)
yang telah diberikan thread lock cement sebelumnya.
“A”: Thread lock cement 99000-32110
Momen pengencangan
Baut stop plate
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

12) Pastikan interlock system bekerja dengan baik sbb.


a) Ketika pada posisi gigi 1, perpindahan ke gigi 3, gigi 4, gigi
5 atau mundur tidak dimungkinkan.
[A]: Posisi gigi 1
1. Reverse & 5th gear shift yoke
2. Low speed gear shift yoke
3. High speed gear shift shaft
7A-28 TRANSMISI MANUAL

b) Ketika pada posisi gigi 5, perpindahan ke gigi 1, gigi 2, gigi


3 atau gigi 4 tidak dimungkinkan.
[A]: Posisi gigi 5
1. Reverse & 5th gear shift yoke
2. Low speed gear shift yoke
3. High speed gear shift shaft

13) Pasang spring pin baru (1) ke masing-masing fork (mundur


& 5, high speed dan low speed) memiliki panjang A yang
sama di kedua sisinya.

14) Pasang locating ball (1) dengan grease, spring dan washer
(6) ke intermediate plate (5).
“A”: Grease 99000-25010
15) Berikan sealant ke locating plug (3), dan kencangkan sesuai
spesifikasi .
“B”: Sealant 99000-31110
Momen pengencangan
Locating plug
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
2. Spring (pendek)
4. Spring (panjang)

Memeriksa Gear Shift Fork dan Locating


Spring
Dengan menggunakan feeler gauge, periksa celah antara sleeve
(1) dan gear shift fork (2).
Ganti komponen jika perlu.
Celah antara fork dan sleeve
Service limit “a”: 1.2 mm (0.047 in.)
TRANSMISI MANUAL 7A-29

Periksa locating spring dari rusak dan ganti dengan yang baru
jika perlu.
Locating spring

Panjang locat-
Standar Service limit
ing spring
High & reverse 25.0 mm (0.98 in.) 23.4 mm (0.92 in.)
Low 31.7 mm (1.25 in.) 29.9 mm (1.18 in.)
7A-30 TRANSMISI MANUAL

Komponen Input Shaft, Main Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear Shaft

40
18

8 8
45
46
8 38
44 39
43 38
42 37
18 30
41 36
34
8
35 31
34
28
33 29
27 28
18 27
32
26
18
7
21 24
23
18
25
22
19
20
19 8
23
14 1
18 8

13
17
12

15 A 8
11
16
8
8
10 7
6

9
8 5
2 3 4 1322 (a)

1. Intermediate plate 17. Input shaft 33. Low gear


2. Reverse idle gear washer 18. Needle bearing 34. Bearing washer
3. Reverse idle gear 19. High speed synchronizer spring 35. Main shaft center bearing
4. Reverse idle shaft stop plate bolt 20. High speed synchronizer hub 36. Reverse gear bush
: Berikan thread lock cement 99000-32110 to bolt
thread.
5. Stop plate 21. High speed synchronizer key 37. Main shaft reverse gear
6. Reverse idle gear shaft 22. High speed synchronizer sleeve 38. Reverse synchronizer spring
7. Ball 23. High speed synchronizer ring 39. Reverse synchronizer hub
8. Circlip 24. 3rd gear 40. Reverse synchronizer key
9. Countershaft front bearing 25. Main shaft 41. Reverse synchronizer ring
10. Countershaft 26. 2nd gear 42. Main shaft 5th gear
11. Countershaft center bearing 27. Low speed synchronizer ring 43. 5th gear washer
12. Reverse gear 28. Low speed synchronizer spring 44. Main shaft rear bearing
13. Countershaft 5th gear 29. Low speed synchronizer hub 45. VSS exciter ring
14. Countershaft rear bearing 30. Low speed synchronizer key 46. Reverse synchronizer sleeve
15. Input shaft oil seal 31. Low speed synchronizer sleeve 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
: Berikan grease 99000-25010 to oil seal lip.
16. Input shaft bearing 32. Low gear bush Jangan digunakan kembali.
TRANSMISI MANUAL 7A-31

Melepas dan Memasang Input Shaft, Main


Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear
Shaft
Melepas

1) Lepas VSS exciter ring (1) setelah melepas circlip exciter


ring belakang (2) menggunakan flat head obeng (6) atau
sejenisnya.
2) Lepas circlip exciter ring depan (3) dan circlip main shaft
bearing belakang (4) menggunakan flat head screw driver
(6) atau sejenisnya.
5. Main shaft rear bearing

3) Lepas main shaft rear bearing (1) menggunakan puller.


4) Lepas main shaft 5th gear washer dan ball.

5) Lepas circlip countershaft belakang, dan kemudian lepas


countershaft rear bearing (1) together dengan countershaft
5th gear (2) menggunakan puller.
6) Lepas countershaft reverse gear (3) dan main shaft 5th gear
(4), synchronizer ring dan needle bearing.

7) Lepas circlip (1), reverse synchronizer sleeve dan hub assy.


(2), needle bearing dan reverse gear (3).

CATATAN:
Ketika membongkar reverse synchronizer sleeve dan
hub assy., pisahkan antara reverse synchronizer spring
dan high speed synchronizer spring untuk memudahkan
saat memasang kembali.
7A-32 TRANSMISI MANUAL

8) Lepas reverse idle gear shaft (1) dengan idle gear (2), ball,
washer dan stop plate (3).

9) Lepas retainer transmission bearing (1) dari intermediate


plate (2).

10) Lepas circlip main shaft bearing (1) dan circlip countershaft
center bearing (2).

11) Pisahkan input shaft assy. (1) dan main shaft assy. (2) den-
gan countershaft assy. (3) dari intermediate plate (4).
TRANSMISI MANUAL 7A-33

Memasang

1) Bersihkan semua komponen, periksa kondisi abnormal dan


ganti dengan yang baru jika perlu.
Berikan oli transmisi ke permukaan bearing dan gear yang
bergesekan .

2) Letakkan intermediate plate (1) pada balok kayu (2) dengan


bagian ujung dalam menghadap ke atas.
3) Periksa untuk memastikan dowel pin (3) sudah terpasang.

4) Pasang input shaft assy. (1) dan main shaft assy. (2) dengan
countershaft (3) ke intermediate plate (4).

5) Pasang circlip main shaft bearing (1) dan circlip countershaft


center bearing (2), kemudian pastikan apakah circlip ter-
pasang pada alurnya dengan benar.
7A-34 TRANSMISI MANUAL

6) Pasang transmission bearing retainer (1) dan kencangkan


baut (2) yang telah diberikan thread lock cement.
“A”: Thread lock cement 99000-32110
Momen pengencangan
Baut transmission bearing retainer
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)

7) Pasang reverse idle gear (1), shaft (2), ball (3) dan washer
(4) dengan arah sesuai spesifikasi seperti pada gambar,
kemudian pasang ke intermediate plate (10).
8) Kencangkan baut stop plate (6) yang telah diberi thread lock
cement untuk memasang shaft dengan stop plate (5).
“A”: Thread lock cement 99000-32110
Momen pengencangan
Baut reverse idle shaft stop plate
(a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
7. Oil hole
8. Chamfered side
9. Intermediate plate side

9) Pasang main shaft reverse gear (1) dan needle bearing (2).
TRANSMISI MANUAL 7A-35

10) Pasang reverse synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sebagai
berikut.
a) Pasang reverse synchronizer sleeve ke hub sesuai spesi-
fikasi seperti pada gambar.
b) Pasang 3 key (2) sesuai spesifikasi seperti pada gambar.
c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasang projec-
tion part synchronizer spring (5) pada lubang hub (6).
Ketebalan reverse synchronizer spring
Ketebalan “a”: 1.3 mm (0.051 in.)
Ketebalan “b”: 1.6 mm (0.062 in.)
7. Main shaft reverse gear

11) Pasang reverse synchronizer sleeve dan hub assy. pada


main shaft.

12) Pasang circlip (1) main shaft (2) pada alurnya.

13) Pasang main shaft 5th gear (1), synchronizer ring (2) dan
needle bearing (3) pada main shaft (4).
7A-36 TRANSMISI MANUAL

14) Pasang countershaft reverse gear (1) dan 5th gear (2)
sesuai spesifikasi seperti in pada gambar.
3. Chamfered side

15) Pasang bearing countershaft belakang (1) dengan meng-


gunakan special tool, kemudian pasang circlip countershaft
belakang.
Special tool
(A): 09913-80113

16) Pasang ball (1) dan 5th gear washer (2).


Oil groove washer harus menghadap 5th gear.
3. Oil groove

17) Pasang bearing main shaft belakang (1) dengan meng-


gunakan special tool.
18) Pasang circlip.
Special tool
(A): 09925-18010

19) Pasang VSS exciter ring (1) dan circlip (2).


20) Periksa apakah main shaft dapat berputar halus dengan
countershaft.
TRANSMISI MANUAL 7A-37

Membongkar dan Merakit Input Shaft Assy.


Membongkar

1) Lepas circlip input shaft dan tarik input shaft bearing (1) den-
gan menggunakan bearing puller kemudian press.

Merakit

1) Pasang input shaft bearing (1) dengan menggunakan spe-


cial tool sesuai spesifikasi seperti pada gambar.
Special tool
(A): 09925-18011
2. Groove circlip

2) Pasang circlip (1).


3) Untuk memudahkan pelumasan, semprotkan lubang oli (2)
dan pastikan bebas dari kerusakan.
7A-38 TRANSMISI MANUAL

Membongkar dan Merakit Main Shaft Assy.


Membongkar
1) Lepas input shaft needle bearing.
2) Lepas circlip high speed hub.
3) Lepas high speed synchronizer hub dan sleeve assy. (1),
3rd synchronizer ring (2), 3rd gear (3) dan needle bearing
(4).

CATATAN:
Ketika membongkar high speed synchronizer hub dan
sleeve assy., pisahkan antara high speed synchronizer
spring dan reverse synchronizer spring untuk memudah-
kan pemasangan.

4) Lepas reverse gear bush, ball dan bearing washer.

CATATAN:
Perhatikan steel ball yang keluar dari dalam washer, jan-
gan sampai hilang.

5) Tarik main shaft center bearing (1) dengan menggunakan


bearing puller kemudian press.
6) Lepas bearing washer, ball, low gear dan low gear bearing.

7) Lepas low gear bush (1) bersamaan dengan low speed syn-
chronizer sleeve dan hub assy. (2), synchronizer ring, 2nd
gear (3) dan 2nd gear needle bearing.

Merakit
1) Bersihkan semua komponen dan periksa dari ketidak-nor-
malan dan ganti dengan yang baru jika perlu.
Berikan oli transmisi ke komponen.
TRANSMISI MANUAL 7A-39

2) Pasang needle bearing (1), 2nd gear (2) dan 2nd synchro-
nizer ring (3) ke main shaft (4).

3) Pasang low speed synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sbb.:
a) Pasang low speed synchronizer sleeve ke hub sesuai
spesifikasi seperti in pada gambar.
b) Pasang 3 key (2) ke hub.
c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasukkan syn-
chronizer spring (5) pada lubang hub (6).
7. 2nd gear

4) Pasang low speed synchronizer assy. sesuai spesifikasi


seperti pada gambar.
5) Pasang low gear bush ke main shaft.

6) Pasang low gear needle bearing, synchronizer ring, low gear


(1) dan ball (3).
7) Pasang washer (2) sehingga groove di atas ball (3).
Pasang washer dengan keliling tirusnya menghadap ke
main shaft center bearing.
7A-40 TRANSMISI MANUAL

8) Press masuk main shaft center bearing (1) dengan meng-


gunakan special tool dan press as seperti pada gambar.
Special tool
(A): 09925-18011
2. Groove circlip

9) Pasang ball (1) dan washer (2) sehingga bagian tirusnya


menghadap center bearing dan groove di atas ball.
10) Pasang reverse gear bush ke main shaft (3).

11) Pasang needle bearing (1), 3rd gear (2) dan synchronizer
ring (3) ke main shaft (4).
TRANSMISI MANUAL 7A-41

12) Pasang high speed synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sbb:
a) Pasang high speed synchronizer sleeve ke hub sesuai
spesifikasi seperti pada gambar.
b) Pasang 3 key (2) ke hub.
c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasang syn-
chronizer spring (5) pada lubang hub (6).
Ketebalan high speed synchronizer spring
Ketebalan “a”: 1.18 mm (0.046 in.)
13) Pasang high speed synchronizer assy. seperti pada gambar.

14) Pasang circlip (1) dialurnya pada main shaft (2).

Memeriksa Main Shaft


Periksa celah “a” antara synchronizer ring (1) dan gear (2), key
slot lebar “b” synchronizer ring dan masing-masing gigi tirus gear
dan synchronizer ring.
Ganti dengan yang baru jika perlu. Dan juga, periksa gigi-gigi
gear.
Celah “a” antara gear dan synchronizer ring
Standar: 1.0 – 1.4 mm (0.039 – 0.055 in.)
Service limit: 0.5 mm (0.019 in.)
Ketebalan key slot “b” synchronizer ring
Standar: 10.1 mm (0.397 in.)
Service limit: 10.4 mm (0.409 in.)
7A-42 TRANSMISI MANUAL

Membongkar dan Merakit Countershaft Assy.


Membongkar

1) Lepas bearing countershaft tengah (1) menggunakan bear-


ing puller kemudian press.

2) Lepas circlip countershaft depan (1) dengan menggunakan


obeng minus (2) atau sejenisnya.

3) Lepas bearing countershaft depan (1) dengan meng-


gunakan bearing puller, press dan special tool.
Special tool
(A): 09913-84510

Merakit
1) Bersihkan semua komponen, periksa kondisi abnormal dan
ganti dengan yang baru jika perlu.
2) Pasang bearing countershaft depan (1) dengan meng-
gunakan special tool dan press, kemudian pasang circlip.
Special tool
(A): 09913-84510
TRANSMISI MANUAL 7A-43

3) Pasang countershaft center bearing (1) menggunakan spe-


cial tool dan press sesuai spesifikasi seperti pada gambar.
Special tool
(A): 09925-18011
2. Groove of circlip

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen pengencangan
Komponen yang dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Oil level / filler plug (transmisi) 23 2.3 17.0
Oil drain plug (transmisi) 23 2.3 17.0
Baut gear shift control lever 20 2.0 15.0
Back up lamp switch 19 1.9 13.5
Baut VSS 5 0.5 3.5
Baut gear shift lever case 10 1.0 7.5
Baut shift lever shaft locating 11 1.1 8.0
Mur gear select shaft 17 1.7 12.5
Mur dan baut extension case 23 2.3 17.0
Baut input shaft bearing retainer 23 2.3 17.0
Baut clutch housing 50 5.0 36.0
Baut stop plate 23 2.3 17.0
Baut locating 23 2.3 17.0
Baut transmission bearing retainer 23 2.3 17.0
Mur gear select arm 17 1.7 12.5
Baut transmission stiffener 50 5.0 36.0
Baut mounting belakang 55 5.5 40.0
Baut bracket mounting belakang 25 2.5 18.0
Baut clutch housing stud 35 3.5 25.5
Mur dan baut yang mengikat transmisi ke mesin 85 8.5 61.5
Baut bearing retainer transmisi 23 2.3 17.0
Baut case stud transmisi 13 1.3 9.5
7A-44 TRANSMISI MANUAL

Material Service
Produk yang dianjurkan
Material Penggunaan
(Nomor part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Ujung kabel gear select.
(99000-25010) • Ujung kabel gear shift
• Locating ball
• Extension case oil seal.
• Select return holder.
• Input shaft oil seal.
• Interlock pin.
• Interlock ball.
• Shift lever shaft oil seal.
• Gear shift lever.
• Input shaft needle bearing.
• Select shaft oil seal.
Sealant SUZUKI BOND NO. 1215 • Permukaan gear shift lever case.
(99000-31110) • Permukaan case transmisi.
• Permukaan retainer input shaft bearing.
• Permukaan case extension.
• Locating plug.
• Baut case gear shift lever.
• Oil lever / filler dan drain plug.
• Baut retainer input shaft bearing.
Thread lock cement THREAD LOCK 1322 • Baut bearing retainer transmisi.
(99000-32110) • Baut stop plate.
• Baut reverse idle shaft stop plate.
TRANSMISI MANUAL 7A-45

Special Tool

09912-34510 09913-80113 09913-84510 09922-85811


Case separator Bearing installer Bearing installer Spring pin remover

09925-18011 09926-26020
Bearing installer Oil seal installer
CLUTCH 7C-1

BAB 7C

CLUTCH

DAFTAR ISI
Uraian Umum.................................................. 7C-2 Memeriksa Cover Clutch, Disc Clutch dan
Diagnosa ......................................................... 7C-3 Flywheel..................................................... 7C-11
Tabel Diagnosa ............................................ 7C-3 Bearing input shaft ................................. 7C-11
Disc clutch.............................................. 7C-12
Perawatan Kendaraan.................................... 7C-4
Cover clutch ........................................... 7C-12 7C
Komponen Kabel Clutch .............................. 7C-4 Flywheel ................................................. 7C-12
Melepas dan Memasang Kabel Clutch ........ 7C-5 Melepas dan Memasang Mekanisme Clutch
Memeriksa Kabel Clutch .............................. 7C-6 Release...................................................... 7C-12
Komponen Pedal dan Braket Clutch ............ 7C-7 Memeriksa Mekanisme Clutch Release..... 7C-14
Memeriksa Pedal Clutch .............................. 7C-8 Clutch release bearing ........................... 7C-14
Ketinggian pedal clutch ............................ 7C-8 Clutch release shaft ............................... 7C-14
Jarak bebas pedal clutch.......................... 7C-8
Spesifikasi Momen Pengencangan ............ 7C-14
Unit Overhaul.................................................. 7C-9
Material Servis.............................................. 7C-15
Komponen Sistim Clutch .............................. 7C-9
Special Tool.................................................. 7C-15
Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disc
Clutch dan Flywheel ..................................... 7C-9
7C-2 CLUTCH

Uraian Umum
Clutch yang digunakan adalah tipe dry single disc. Spring diaphragma menggunakan tipe tapering-finger den-
gan ring solid yang terdapat pada bagian diameter luarnya, dengan susunan tapered finger/jari-jari mengarah
kedalam.
Terdapat 4 coil torsional spring pada disc yang terpasang di gerigi input shaft transmisi

Saat pedal kopling dilepas (clutch bekerja)


Clutch cover yang terpasang (dibaut) pada flywheel akan menekan pressure plate ke arah flywheel (matahari),
sehingga terjadi kaitan antara flywheel, clutch dan pressure plate, dengan demikian putaran mesin akan diter-
uskan ke inputshaft melalui clutch.

Saat pedal kopling ditekan (clutch tidak bekerja)


Dengan menekan pedal kopling menyebabkan release bearing bergerak maju menekan spring diafragma. Hal
ini menyebabkan pressure plate bergerak mundur membebaskan clutch dari pressure plate dan flywheel, den-
gan demikian putaran mesin tidak diteruskan ke inputshaft.

1. Crankshaft 5. Clutch cover 9. Input shaft


2. Flywheel 6. Diaphragm spring 10. Clutch housing
3. Clutch disc 7. Lepas shaft 11. Lepas bearing
4. Pressure plate 8. Input shaft bearing
CLUTCH 7C-3

Diagnosa
Tabel Diagnosa
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Clutch Selip Jarak bebas pedal clutch tidak standar Setel
Permukaan clutch kotor / berminyak Ganti disc.
Ganti disc, cover clutch atau
Permukaan clutch, pressure plate atau flywheel rusak
flywheel
Spring diafragma lemah Ganti cover clutch
Kabel clutch berkarat Ganti kabel
Clutch Berdenyit Jarak bebas pedal tidak standar Setel
Spring diafragma lemah atau spring tip aus Ganti cover clutch
Spline input shaft berkarat Lumasi
Spline input shaft transmisi rusak atau aus Ganti input shaft
Disc clutch goyang Ganti disc
Kampas patah atau berminyak Ganti disc
Clutch Bergetar Kampas clutch licin Perbaiki atau ganti dic
Kampas berminyak Ganti disc
Putaran lepas bearing pada input shaft bearing Lumasi atau ganti input shaft
retainer tidak halus bearing retainer
Disc clutch goyang atau permukaan kampas rusak Ganti disc
Momen spring lemah (pada disc clutch) Ganti disc
Rivet disc clutch kendur Ganti disc
Ganti cover clutch atau fly-
Pressure plate atau permukaan flywheel rusak
wheel
Mur dan baut kendur Kencangkan atau ganti
Clutch bunyi Lepas bearing rusak atau aus Ganti lepas bearing
Front input shaft bearing rusak Ganti input shaft bearing
Clutch disc hub bunyi Ganti disc
Clutch disc retak Ganti disc
Pressure plate dan spring diafragma bunyi Ganti cover clutch
Clutch lengket Clutch disc terendam oli Ganti disc
Clutch disc rem rusak Ganti disc
7C-4 CLUTCH

Perawatan Kendaraan
Komponen Kabel Clutch

8 A

9 (a)
6 5 (b)

2
4

A
1 3 A

[A]

[A]: Dilihat dari dari A 4. Joint nut kabel clutch 8. Hook kabel clutch
: Berikan grease 99000-25010 hook.kabel
1. Kabel clutch 5. Clutch lepas lever nut 9. Clutch kabel klem bolt
2. Clutch lepas lever 6. Clutch lepas lever bolt 6 N·m (0.6 kg-m, 4.5 lb-ft)

3. Joint pin kabel clutch 7. Clutch pedal 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
: Berikan grease 99000-25010 to joint pin.
CLUTCH 7C-5

Melepas dan Memasang Kabel Clutch


Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas mur clutch cabel joint (1).
3) Lepas joint pin (2) dari clutch release lever (3).
4) Lepas kabel clutch dari klem dan braket.
3 2

5) Lepas pengait kabel (1) dari clutch pedal (4).


1 6) Lepas kabel clutch (3) dari braket (5).

4
5

2 3

Memasang

1) Berikan grease ke ujung pengait kabel (1) dan juga joint pin
1 (2) sebelum memasang kabel.
“A”: Grease 99000-25010
2) Kaitkan ujung kabel pada pedal dengan menggunakan
“A”
2 obeng atau pliers hidung panjang dari bagian dalam cabin,
kemudian gabungkan joint .pin bagian dalam kabel pada
release lever.
3) Hubungkan kabel clutch ke klem dan braket.

4) Pasang kabel clutch (2) ke braket (3).


5) Pasang dan putar mur joint dan setel jarak bebas pedal
clutch sesuai spesifikasi, lihat “Jarak Bebas Pedal Clutch”.
6) Periksa fungsi clutch saat mesin hidup.
1
3
2

4
7C-6 CLUTCH

Memeriksa Kabel Clutch


Periksa kabel clutch dan ganti jika kondisi di bawah ini terjadi.
• Kabel bergesekan
• Kabel sobek
• Kabel bengkok atau terpuntir
• Boot sobek
• Ujung kabel aus
CLUTCH 7C-7

Komponen Pedal dan Braket Clutch

9-2 (a)
1

2 (b) 1

4 A

5 A
7

4 A

6
9-1 (a)

[A] A

[A]: Dilihat dari A 6. Clutch pedal


: Berikan grease 99000-25010 ke groove pedal-pin.
1. Braket pedal clutch 7. Pedal spring
: Berikan grease 99000-25010 ke kait spring.
2. Pedal shaft nut 8. Pedal pad
3. Pedal shaft bolt 9. Mur dan baut pedal braket
: Kencangkan mur (9-1) first kemudian baut (9-2).
4. Pedal bush 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)
: Berikan grease 99000-25010 ke seluruh permukaan.
5. Pedal shaft spacer 29 N·m (2.9 kg-m, 21.0 lb-ft)
: Berikan grease 99000-25010 ke permukaan bagian luar.
7C-8 CLUTCH

Memeriksa Pedal Clutch


Ketinggian pedal clutch

Ukur ketinggian pedal clutch (a), jarak antara posisi bagian ten-
gah pedal pad (1) dan joint dash panel (2) dan floor panel (3).
Standar tinggi
“a”: 213.5 mm (8.41 in.)

Jarak bebas pedal clutch

1) Tekan pedal clutch (1), hentikan jika sudah terasa ada gaya
menahan, dan ukur jarak (jarak bebas clutch pedal). Jarak
bebas harus sesuai spesifikasi.
Jika jarak bebas pedal tidak sesuai spesifikasi, lanjut ke
langkah 2).
Jarak bebas pedal
“a”: 5 – 15 mm (0 – 0.4 in.)

2) Setel mur joint kabel (1).


Jarak mur dengan ujung kabel (untuk referensi)
a: 3 ± 2 mm (0.12 ± 0.08 in.)
3) Periksa fungsi clutch saat mesin hidup.

1
a
CLUTCH 7C-9

Unit Overhaul
Komponen Sistim Clutch

6 A

8 7 A

10 9 A
A

11
2 (a)

1. Flywheel 8. Return spring


2. Baut flywheel 9. Clutch release shaft
: Berikan grease 99000-25010 ke ujung release shaft arm.
3. Clutch disc 10. Release bearing
: Berikan grease 99000-25010 ke joint bearing dan release shaft arm dan
juga bagian dalam bearing.
4. Clutch cover 11. Input shaft bearing
5. Clutch cover bolt 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)

6. Clutch release shaft No.1 bush 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft).
: Berikan grease 99000-25010 ke bagian dalam bush
7. Clutch release shaft No.2 bush
: Berikan grease 99000-25010 ke bagian dalam bush

Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disc


Clutch dan Flywheel
Melepas
1) Turunkan transmisi assy. lihat “Melepas dan Memasang
Kembali Unit Transmisi” di bab 7A.
2) Tahan flywheel dengan special tool, dan lepas baut cover
clutch (1), cover clutch (2) dan disc clutch.
Special tool
(A): 09924-17811
7C-10 CLUTCH

3) Lepas flywheel (1) dan lepas input shaft bearing dengan


menggunakan special tool (A) jika perlu.
Special tool
(A): 09925-98210

Memasang

CATATAN:
Sebelum memasang, pastikan permukaan flywheel dan
pressure plate telah dibersihkan dan dikeringkan sebel-
umnya.

1) Dengan menggunakan special tool, pasang input shaft bear-


ing ke flywheel (1) jika dilepas.
Special tool
(A): 09925-98210

2) Pasang flywheel (1) ke crankshaft, dan kencangkan baut (2)


sesuai spesifikasi momen.

CATATAN:
Luruskan posisi knock-pin crankshaft dengan lubang
pada flywheel.

Special tool
(A): 09924-17811
Momen Pengencangan
Baut flywheel (a): 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)
CLUTCH 7C-11

3) Tepatkan posisi disc clutch ke bagian tengah flywheel den-


gan menggunakan special tool, pasang cover clutch(1) dan
bautnya. Kemudian kencangkan baut sesuai spesifikasi.

CATATAN:
• Saat mengencangkan baut cover clutch, compress
disc clutch dengan special tool (C) tahan disc dengan
tangan agar posisinya tengah.
• Kencangkan baut cover sedikit demi sedikit dengan
cara menyilang.

Special tool
(A): 09924-17811
(C): 09923-36320
Momen Pengencangan
Baut cover clutch (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft)

4) Berikan sedikit grease ke input shaft (1), kemudian pasang


transmisi assy. denga mesin mesin lihat “Melepas dan
Memasng Unit Transmisi” di Bab 7A.
“A”: Grease 99000-25210

CATATAN:
Saat memasang inputshaft transmisi ke disc clutch,
putar crankshaft sedikit demi sedikit hingga inputshaft
masuk dengan tepat.

Memeriksa Cover Clutch, Disc Clutch dan Fly-


wheel
Bearing input shaft

Periksa putaran bearing (1) dan ganti jika tidak normal.


7C-12 CLUTCH

Disc clutch

Ukur kedalaman rivet head, yakni jarak antara rivet head dan
permukaan. Jika ada salah satu lubang yang melebihi limit, ganti
disc assy.
Kedalaman rivet head
Standar: 1.3 – 1.9 mm (0.05 – 0.07 in.)
Service limit: 0.5 mm (0.02 in.)

Cover clutch

1) Periksa spring diaphragm (1) dari aus atau rusak.


2) Periksa pressure plate (2) dari aus atau hangus.
3) Jika ada yang tidak normal, ganti clutch cover. Jangan dip-
isahkan menjadi diaphragm spring dan pressure plate (2).

Flywheel
Periksa permukaan clutch disc dari aus atau hangus. Ganti atau
perbaiki jika perlu.

Melepas dan Memasang Mekanisme Clutch


Release
Melepas
1) Lepas lepas lever dengan mengendurkan mur dan bautnya.
2) Keluarkan release bearing dengan cara memutar release
shaft (1).
3) Lepas kaitan return spring (2) dengan menggunakan pliers.
4) Keluarkan bush clutch release shaft No.1 dengan meng-
gunakan special tool dan palu.
Special tool
(A): 09925-48510
5) Lepas release shaft (1) dan return spring (2).
6) Lepas bush clutch release shaft No.2.
CLUTCH 7C-13

Memasang
1) Pasang bush clutch release shaft No.2 dan kemudian beri-
kan grease ke bagian dalam bush.
Grease 99000-25010
2) Pasang release shaft dengan return spring.
3) Berikan grease ke bagian dalam bush clutch release shaft
No.1 (1) dan press-fit hingga bush menempel pada stopper
(3) clutch housing (2) seperti pada gambar dengan meng-
gunakan special tool.
“A”: Grease 99000-25010
Special tool
(A): 09925-98221

4) Kaitkan return spring (4).


5) Berikan grease ke release bearing (1) inside dan lepas shaft
arm (2), kemudian pasang release bearing (1).
“A”: Grease 99000-25010
6) Berikan grease pada alur gigi dan ujung depan input shaft
(3).
“B”: Grease 99000-25210

7) Pasang release lever (1) ke release shaft (2) turuskan tan-


2 danya (3), kemudian kencangkan mur (4).
Momen Pengencangan
Mur release lever (a): 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)

4, (a) 3 1
7C-14 CLUTCH

Memeriksa Mekanisme Clutch Release


Clutch release bearing

Periksa putaran clutch release bearing.


Jika ada kerusakan, ganti.

CAUTION:
Release bearing jangan dicuci. Hal ini dapat menyebab-
kan kebocoran grease dan berakibat bearing rusak.

Clutch release shaft

Periksa clutch release shaft dan pin dari miring atau rusak.
Jika tidak normal, ganti.

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen Pengencangan
Komponen Yang Dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut flywheel 76 7.6 55.0
Baut cover clutch 23 2.3 16.5
Lepas lever nut 13 1.3 9.5
Baut braket pedal 13 1.3 9.5
Pedal braket nut 13 1.3 9.5
Pedal shaft nut 29 2.9 21.0
Baut klem kabel clutch 6 0.6 4.5
CLUTCH 7C-15

Material Servis
Produk Suzuki
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Kabel end hook dan joint pin.
(99000-25010) • Lepas shaft bushes.
• Lepas shaft.
• Lepas bearing inside.
• Pedal spring.
• Pedal shaft spacer.
SUZUKI SUPER GREASE I Input shaft spline dan front end.
(99000-25210)

Special Tool

09921-26020 09923-36320 09924-17811 09925-48510


Bearing remover Clutch center guide Flywheel holder Bush remover

09925-98210 09925-98221 09930-30104


Input shaft bearing Bearing installer Sliding shaft
installer
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-1

BAB 7F

DIFFERENTIAL BELAKANG

DAFTAR ISI
Uraian Umum................................................... 7F-2 Membongkar dan Merakit Differential ........... 7F-7
Konstruksi Differential ................................... 7F-2 Memeriksa Differential ................................ 7F-12
Diagnosa .......................................................... 7F-3 Mengukur Celah Side Bearing Pack ........... 7F-13
Memilih Shim Side Bearing ......................... 7F-14
Diagnosa Gejala Pada Differential ................ 7F-3
Memilih Shim Bevel Pinion ......................... 7F-17
Perawatan Kendaraan..................................... 7F-4 Menyetel Backlash Drive Bevel Gear ......... 7F-19
Mengganti Oli Differential .............................. 7F-4 Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 7F-21
Melepas dan Memasang Differential Assy.... 7F-5 7F
Material Service............................................. 7F-21
Unit Perbaikan Overhaul ................................ 7F-6
Special Tool................................................... 7F-22
Komponen Differential................................... 7F-6
7F-2 DIFFERENTIAL BELAKANG

Uraian Umum
Konstruksi Differential
Tipe differential yang digunakan adalah hypoid bevel pinion and gear.
Differential assy. sangat penting karena seluruh tenaga penggerak kendaraan terkonsentrasi di sini.
Karenanya, gunakan selalu suku cadang asli SUZUKI dan perhatikan momen pengencangan. Selanjutnya,
karena gesekan antara pinion dan gear sangat besar, lumasi bagian-bagian tersebut dengan hypoid gear oil.
Hypoid gear memiliki keuntungan karena tidak menimbulkan bunyi, untuk hal tersebut diperlukan penyetelan
(kontak gigi dan backlash yang tepat).

3
8
2

8
6

7 5

1. Companion flange 5. Differential pinion


2. Axle housing 6. Differential side gear
3. Drive bevel gear (hypoid gear) 7. Differential case
4. Drive bevel pinion (hypoid gear) 8. Adjusting shim
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-3

Diagnosa
Diagnosa Gejala Pada Differential
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Bunyi pada gear Pelumas rusak atau tercampur dengan air Perbaiki dan tambahkan.
Pelumas kurang Perbaiki dan tambahkan.
Penyetelan backlash antara bevel pinion dan Setel dan periksa kembali.
gear tidak tepat
Kontak gigi antara bevel pinion dan gear tidak Setel atau ganti.
tepat
Baut bevel gear kendur Ganti atau kencangkan kembali.
Gear atau pinion rusak Ganti.
Bunyi pada bearing Bunyi tetap (konstant): Pelumas rusak atau ter- Perbaiki atau tambahkan.
campur air
Bunyi tetap (konstan): Pelumas kurang Perbaiki atau tambahkan.
Bunyi saat jalan: Bearing bevel pinion rusak Ganti.
Bunyi saat belok: Bearing differential rusak Ganti.
Oil bocor (rembes) Plug pernafasan (breather) tersumbat Bersihkan.
Oil seal aus atau rusak Ganti.
Oli berlebihan Kurangi.
7F-4 DIFFERENTIAL BELAKANG

Perawatan Kendaraan
Mengganti Oli Differential
1) Sebelum mengganti atau memeriksa oli, matikan mesin dan
tempatkan kendaraan secara horizontal.
2) Periksa jumlah oli dan kebocoran. Untuk memeriksa secara
cepat, lihat bagian bawah lubang oli. Jika ada kebocoran,
perbaiki penyebabnya.
3) Lepas baut cover differential (1).

CATATAN:
1 1
Untuk mencegah cover differential terjatuh, pasang 2
atau 3 bautnya sementara (belum kencang).

4) Letakkan oil pan di bagian bawah antara cover differential


dan housing.
5) Untuk mengeluarkan oli differential, lepas cover differential
(A) dengan special tool dan palu (hammer) (2).
1
CATATAN:
Hati-hati jangan sampai oli differential tumpah dari celah
2
antara cover dan housing.

Special tool
(A): 09921-96510

1 6) Bersihkan permukaan antara cover differential dan housing


(1).

1 7) Berikan sealant ke permukaan cover differential (1) seperti


“A”
pada gambar.
“A”: Loctite 5699
“a”: Tebal 4 – 6 mm (0.125 – 0.250 in.)
“b”: Tinggi 4 – 6 mm (0.125 – 0.250 in.)

“a”

“b”
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-5

(a) (a) 8) Pasang cover differential ke housing.


2
Momen pengencangan
Baut cover differential
(a): 41 N·m (4.1 kg-m, 30.0 lb-ft)
9) Isi oil sesuai spesifikasi dengan jumlah seperti dibawah ini
(hingga lubang oli).
10) Pasang tutup yang baru (2).
(a)

CATATAN:
• Gunakan oli SAE 80W-90.
• Ketika kendaraan dinaikkan lift untuk suatu perbaikan,
periksa kebocoran oli.

Oli differential
Hypoid gear oil API GL-5
Untuk viskositas oli, lihat diagram di samping.
Kapasitas oli differential
1.05 liter (2.2/1.8 US/Imp. pt)
[A]: Diagram viskositas SAE

Melepas dan Memasang Differential Assy.


Melepas
Untuk melepas differential assy. termasuk axle housing bela-
kang, lihat “Melepas dan Memasang Axle Housing” di bab 3E.

Memasang
Untuk memasang differential assy. pada axle housing belakang,
lihat “Melepas dan Memasang Axle Housing Belakang” di bab 3E.
7F-6 DIFFERENTIAL BELAKANG

Unit Perbaikan Overhaul


Komponen Differential

1. Mur drive bevel pinion 13. Drive bevel gear (hypoid gear) 25. Differential pinion washer
: Kencangkan mur agar momen putar drive bevel pinion
sesuai spesifikasi.
2. Companion flange 14. Spring pin 26. Differential pinion
3. Oil seal 15. Differential case 27. Differential side gear
4. Plate 16. Drive bevel gear bolt 28. Differential side washer
5. Drive bevel pinion front bearing 17. Shim side bearing(s) 29. Differential pinion shaft
6. Drive bevel pinion front bearing outer race 18. Differential side bearing Jangan digunakan kembali

7. Axle housing 19. Differential side bearing outer race Berikan oli differential.

8. Pinion spacer 20. Side bearing cap Differential 105 N·m (10.5 kg-m, 76.0 lb-ft)

9. Drive bevel pinion rear bearing outer race 21. Side bearing cap Differential bolt 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)

10. Drive bevel pinion rear bearing 22. Cover differential 41 N·m (4.1 kg-m, 30.0 lb-ft)

11. Shim bevel pinion(s) 23. Cover differential bolt


12. Drive bevel pinion (hypoid gear) 24. Level / filler cap
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-7

Membongkar dan Merakit Differential


Membongkar
3 2 1) Beri tanda (“R” atau “L”) (3) pada differential bearing cap (2)
dan axle housing dengan marker pen.
L 3

2) Lepas bearing cap differential dengan melepas bautnya.


3) Tahan axle housing (2) dengan 0.5 mm (0.0197 in.) gunakan
special tool dan lepas differential case (1) dengan drive
bevel gear dari axle housing.
(B)
PERHATIAN:
1
Jangan menahan axle housing lebih dari 0.5 mm (0.0197
in.). Jika terlalu besar dapat merusak axle housing.

Special tool
2
(A) (A): 09923-06110
(B): 09900-20607
4) Lepas special tool.

5) Gunakan special tool, tarik bearing differential.


Special tool
(C) (A): 09925-86110
(A)
(B): 09926-37610-001
(B) (C): 09926-37610-003

6) Dengan plat aluminum pada ragum, jepit differential case


1
dan lepas baut drive bevel gear.
2 7) Ketuk drive bevel gear (2) dengan palu plastic untuk
melepas drive bevel gear dari differential case (1).
7F-8 DIFFERENTIAL BELAKANG

(A)
8) Keluarkan spring pin dengan special tool.
Special tool
(A): 09922-85811
1. Differential case

9) Lepas differential pinion shaft.


10) Lepas gear differential, pinion dan washer.

11) Tahan companion flange dengan special tool, kemudian


lepas mur drive bevel pinion dengan menggunakan socket
wrench (2) dan power wrench (3).
Special tool
(A): 09922-66021
1. Baut

12) Lepas companion flange dari drive bevel pinion.


Gunakan special tool jika sulit untuk melepasnya.
(A)
Special tool
(B)
(A): 09913-61510
(B): 09913-85230
13) Lepas drive bevel pinion dengan rear bearing, dan spacer
dari axle housing.

14) Lepas drive bevel pinion rear bearing (2) dengan meng-
gunakan bearing puller (3) dan hydraulic press.
1. Drive bevel pinion
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-9

15) Lepas oil seal (1) dari axle housing menggunakan special
tool atau flat head.
Special tool
(A) (A): 09913-50121
16) Lepas bearing depan drive bevel pinion dan plate.
1

Merakit

PERHATIAN:
• Drive bevel gear dan drive bevel pinion harus diganti
satu set.
• Ketika mengganti taper roller bearing, ganti inner race
& outer race assy.

Tentukan kerusakan yang terjadi sebelum membongkar dan


periksa secara langsung bearing dan gigi-gigi gear dll. setelah
dibongkar, siapkan komponen pengganti dan rakit kembali sesuai
prosedur di bawah ini. Pastikan komponen yang dipasang dalam
keadaan bersih.
1) Pasang outer race bevel pinion bearing (depan dan bela-
(A) kang) hingga bagian bawah lubang pemasangan dengan
menggunakan special tool seperti pada gambar.

PERHATIAN:
Lakukan press-fitting dengan hati-hati sehingga outer
race tidak terpuntir. Outer race yang terpuntir dapat
merusak outer race atau axle housing.

Special tool
(B) (A): 09913-85210
(B): 09913-75510
7F-10 DIFFERENTIAL BELAKANG

2) Pasang differential gear (2), pinion (3) washer dan pinion


shaft (4) pada differential case (1).
3) Pasang spring pin baru untuk pinion shaft differential hingga
(A) ujung pin rata dengan permukaan differential case.
1
Special tool
3
(A): 09922-85811
2 4

4) Pasang drive bevel gear (1) ke differential case (2) dengan


2
baut baru (3).
3, (a)
Momen pengencangan
Baut drive bevel gear
(a): 105 N·m (10.5 kg-m, 76.0 lb-ft)

5) Pilih bearing shim lihat “Mengukur Celah Bearing Pack” dan


(A)
“Memilih Bearing Shim”.
6) Pasang bearing shim (3) ke differential case (2) dan press-fit
1
3 bearing differential (1) menggunakan special tool.
2 Special tool
(A): 09913-70123
(B): 09913-85230
3
1
(B)

7) Pilih shim bevel pinion lihat “Memilih Drive Shim Bevel Pin-
(A)
ion”.
8) Pasang shim bevel pinion ke drive bevel pinion (2) dan
(B) press-fit drive bevel pinion rear bearing menggunakan spe-
1
cial tool.

3
Special tool
(A): 09924-07730
2
(B): 09940-51710

9) Pasang pinion spacer baru (1) ke drive bevel pinion.

CATATAN:
Gunakan selalu spacer baru (3) saat memasang.
1
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-11

10) Pasang drive bevel pinion (1) dan bearing depan drive bevel
pinion (2) ke axle housing (3).

11) Pasang plate dan oil seal baru (1) ke axle housing (2) hingga
rata dengan ujung axle housing menggunakan pad dan palu.

1, “A”

12) Pasang companion flange (1) ke drive bevel pinion dan ken-
cangkan mur drive bevel pinion dengan special tool dan
power wrench bertahap, hingga preload sesuai spesifikasi.

PERHATIAN:
Preload tidak boleh lebih dari spesifikasi dan jangan
mengendurkan mur pinion untuk mengurangi preload
pinion bearing. Jika preload terlalu besar, pasang col-
lapsible spacer baru. Langkah 9) – 12) harus diulangi.

CATATAN:
• Sebelum mengukur, periksa putaran dengan tangan.
• Preload bearing drive bevel Pinion dapat disetel den-
gan mengencangkan mur drive bevel pinon.
Untuk penyetel, gunakan selalu spacer baru dan ken-
cangkan mur drive bevel pinion bertahap dan periksa
momen awal (preload) setiap kali mengencangkan
untuk mencegah kerusakan spacer.
• Untuk mengukur preload bearing drive bevel Pinion,
putar drive bevel pinion sekitar 5/6 putaran per detik.

(A): 09922-66021
Preload bearing drive bevel Pinion
Bearing baru : 1.5 – 2.1 N·m (0.15–0.21 kg-m, 1.10 – 1.50 lb-ft)
Bearing bekas: 1.0–1.5 N·m (0.1–0.15 kg-m, 0.75–1.1 lb-ft)
Momen pengencangan
Mur drive bevel pinion
: 217 – 678 N·m (21.7 – 67.8 kg-m, 157.0 – 490.0 lb-ft)
(untuk referensi)
7F-12 DIFFERENTIAL BELAKANG

13) Renggangkan axle housing (2) 0.5 mm (0.0197 in.) meng-


gunakan special tool dan pasang differential case (1) den-
gan drive bevel gear ke axle housing.
(B)
PERHATIAN:
1
Jangan meregangkan axle housing lebih dari 0.5 mm
(0.0197 in.). Hal ini dapat menyebabkan kerusakan axle
housing.
2
(A) Special tool
(A): 09923-06110
(B): 09900-20607
14) Lepas special tool dari axle housing (2).

1 15) Pasang side bearing cap differential dengan mencocokkan


tandanya (1).
L 1
Momen pengencangan
R Baut side bearing cap differential
(a): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)

16) Ukur backlash lihat “Mengukur Backlash Drive Bevel Gear”.


17) Kunci mur drive bevel pinion dengan baik.

Memeriksa Differential
• Periksa companion flange dari aus atau rusak.
• Periksa bearing dari aus atau berubah warna.
• Periksa axle housing dari retak.
• Periksa drive bevel pinion dan bevel gear dari aus atau
retak.
• Periksa side gear, pinion gear dan pinion shaft dari aus atau
rusak.
• Periksa side gear spline dari aus atau rusak.
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-13

Mengukur Celah Side Bearing Pack

CATATAN:
Celah ini harus diukur tanpa drive bevel pinion.

1) Pasang special tool (side bearing dummy) ke differential


1 case (1).

CATATAN:
Jangan memasang shim side bearing.

(A) (A) Special tool


(A): 09922-76270

2) Pasang differential case dengan special tool (side bearing


dummy) ke axle housing sama seperti membongkar differen-
(B) tial lihat “Membongkar dan Merakit Differential”.
1
Special tool
(A): 09923-06110
(B): 09900-20607

2
3) Lepas special tools (spreader, spreader adapter kit dan dial
(A)
gauge) dari axle housing (2).

4) Pasang dial gauge dengan magnet stand seperti pada gam-


bar. Ujung dial gauge pada permukaan yang rata dari baut
drive bevel gear.

(A) CATATAN:
Tandai baut drive bevel gear dengan marker pen.

Special tool
(A): 09900-20607

5) Ukur play arah tegak lurus (thrust) differential case.

Celah side bearing


= Hasil pengukuran dial gauge
pack “s”
(A)
6) Lepas dial gauge dan magnet stand.
7F-14 DIFFERENTIAL BELAKANG

7) Lepas differential case dengan special tool (side bearing


dummy) (1) dari axle housing sama seperti differential assy.
(B) lihat “Membongkar dan Merakit Differential”.
1
Special tool
(A): 09923-06110
(B): 09900-20607

2
8) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial
(A)
gauge) dari axle housing (2).

Memilih Shim Side Bearing

CATATAN:
Pilih shim dengan drive bevel pinion terpasang.

1) Pasang special tool (side bearing dummy) ke differential


1 case (1).

CATATAN:
Jangan memasang shim side bearing.

(A) (A) Special tool


(A): 09922-76270

2) Pasang differential case dengan special tool (side bearing


dummy) ke axle housing sama seperti saat membongkar dif-
(B) ferential lihat “Membongkar dan Merakit Differential”.
1
Special tool
(A): 09923-06110
(B): 09900-20607

2
3) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial
(A)
gauge) dari axle housing (2).

4) Pasang dial gauge dengan magnet stand seperti pada gam-


bar. Ujung dial gauge pada permukaan salah satu baut drive
bevel gear.

(A) CATATAN:
Tandai baut drive bevel gear dengan marker pen.

Special tool
(A): 09900-20607
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-15

5) Tekan drive bevel gear agar tepat dengan pinion gear sesuai
arah tanda panah seperti pada gambar.
Kunci drive bevel gear agar gear bertautan. Dengan tetap
menekan differential case, set indicator pada angka 0 (nol).

6) Tekan differential case (drive bevel gear) jauh dari pinion


gear, agar tercapai pembacaan indicator. Ulangi hingga
pembacaannya sama setiap kali diulang. Pembacaan ini
diperlukan untuk menentukan jumlah shim antara differential
case dan differential side bearing pada ring gear. Catat hasil
pengukuran dial gauge.

Hasil pengukuran dial gauge “a”

7) Lepas dial gauge dan magnet stand.


Special tool
(A): 09900-20607
8) Lepas differential case dengan special tool (side bearing
dummy) (1) dari axle housing sama seperti saat merakit dif-
(B) ferential lihat “Membongkar dan Merakit Differential”.
1
Special tool
(A): 09923-06110
(B): 09900-20607

2
9) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial
(A)
gauge) dari axle housing (2).
7F-16 DIFFERENTIAL BELAKANG

10) Pilih ketebalan shim bevel gear (1) bearing differential case
sesuai hasil pengukuran “a” diantara ukuran yang tersedia.

Ketebalan shim “a” Hasil pengukuran dial gauge


=
yang diperlukan “a” sebagaimana langkah 6)

CATATAN:
Gunakan shim dengan ketebalan yang paling benar, jika
mungkin.

Ketebalan shim yang tersedia


“a”: 0.08, 0.13, 0.25 dan 0.76 mm (0.0031, 0.0051, 0.0098
1 dan 0.0299 in.)
11) Hitung ketebalan shim “b” dengan menggunakan perhitu-
ngan sbb.:
“a”
2

“b”

12) Pilih shim (2) terdekat dengan hasil perhitungan “b” .

CATATAN:
Gunakan shim dengan ketebalan yang sesuai, jika
mungkin.

Ketebalan shim yang tersedia


“b”: 0.08, 0.13, 0.25 dan 0.76 mm (0.0031, 0.0051, 0.0098
dan 0.0299 in.)
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-17

Memilih Shim Bevel Pinion


• Drive bevel gear dan drive bevel pinion terpasang dalam
satu set. Angka yang tertera pada (1) dan (3) pada kedua
2
drive bevel pinion dan drive bevel gear adalah untuk penen-
tuan (verifikasi). Jika gear set baru digunakan, cocokkan
angka pada drive bevel pinion dan drive bevel gear sebelum
melanjutkan merakit.
• Jika drive bevel gear dan drive bevel pinion set lama akan
3
1 digunakan kembali, ukur ketebalan shim lama dan gunakan
shim baru dengan dimensi yang sama.
• Pada ujung bawah masing-masing pinion tertera tulisan plus
(+), angka (2), minus (–) , atau nol (0) , yang mengindikasi-
kan posisi gear set. Dimensi ini dikontrol oleh shim yang ter-
letak di belakang pinion head.

1) Pasang special tool dan bearing (1) dan (2) seperti pada
gambar.
Special tool
(C) (D)
(A): 09922-76160
(B): 09922-76190
2
1
(C): 09922-76260
(D): 09922-76170
3, (B)

(A) CATATAN:
Sebelum mengukur, periksa putaran dengan tangan
sebanyak 15 putaran lebih.

2) Kencangkan mur bevel pinion (special tool) (3) dengan tan-


gan.

3) Pasang special tool ke axle housing seperti pada gambar.


Special tool
(A): 09922-76180
(B): 09922-76280
7F-18 DIFFERENTIAL BELAKANG

4) Pasang dial gauge ke special tool dan setel hingga menun-


(B) jukkan angka 0 (nol) pada permukaan plate.
(A)
Special tool
(A): 09910-20607
(B): 09910-26510

CATATAN:
“c”
• Jarak pengesetan special tool (referensi)
“c”: 2 – 3 mm (0.079 – 0.118 in.)
• Sebaiknya jarum pendek menunjukkan lebih dari 3 mm
(0.118 in.), dan jarum panjang menunjukkan 0 (nol).

1 5) Tempatkan dial gauge support dan dial gauge yang telah


diset (1) pada bevel pinion block dummy (2) dan ukur antara
posisi 0 (nol) dan gerakan ujung dial gauge.
“d”
6) Ukur ketebalan shim dengan menggunakan hasil penguku-
ran “d” pada langkah 6 dan penghitungan berikut.
Ketebalan shim “t”:
Untuk tanda (+) “A”
2
Hasil pengukuran dial Huruf “A”
“t”= –
gauge “d” 0.00A mm

Untuk tanda (–) “B”

Hasil pengukuran dial Huruf “B”


“t”= +
gauge “d” 0.00B mm

Untuk angka 0 (nol)

Hasil pengukuran dial


“t”=
gauge “d”

7) Pilih shim bevel pinion.

CATATAN:
Jika mungkin, gunakan satu shim dengan ketebalan
yang tepat.

Ketebalan shim yang tersedia


“t”: 0.97 – 2.13 mm (0.0382 – 0.0839 in.)
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-19

Menyetel Backlash Drive Bevel Gear

CATATAN:
Lakukan pengukuran ini dengan differential case dan
side bearing cap terpasang.

1) Untuk mengukur backlash drive bevel gear, pasang dial


gauge pada gigi bevel gear dengan sudut yang benar, tepat-
kan drive bevel pinion, kencangkan kedua retainer dan baca
(A)
dial gauge sambil menggeser bevel gear.

CATATAN:
• Ujung pengukur dial gauge pada sudut yang benar
pada sisi cembung (convex) dari gigi.
• Ukur sedikitnya pada 3 titik di sekeliling drive bevel
gear.

Backlash drive gear


Standar: 0.13 – 0.20 mm (0.0052 – 0.0078 in.)
Perbedaan max. antara dua titik: 0.05 mm (0.0019 in.)
Special tool
(A): 09900-20607
2) Periksa pola kontak gear sbb.:

PERHATIAN:
Saat memberikan gear marking compound ke gigi, lumuri
permukaan gigi secara merata. Pasta jangan terlalu ker-
ing atau terlalu cair.

a) Setelah membersihkan permukaan gigi drive bevel gear,


lumuri gigi dengan gear marking compound dengan meng-
gunakan kuas atau sponge dll.

CATATAN:
Hati-hati jangan memutar bevel gear lebih dari satu puta-
ran, hal ini dapat mengaburkan hasil pemeriksaan.

b) Putar gear agar bagian yang dilumuri compound tepat den-


gan bevel pinion dan putar ke depan dan belakang dengan
tangan untuk mengulang pola kontaknya.
c) Putar bagian dengan compound ke atas dan periksa pola
kontaknya, lihat tabel berikut ini. Jika pola kontak tidak nor-
mal, setel kembali atau ganti jika perlu sesuai instruksi
pada tabel.
7F-20 DIFFERENTIAL BELAKANG

Pola Kontak Gigi Diagnosa dan Perbaikan


NORMAL

HIGH CONTACT
Pinion terlalu jauh dari bagian tengah
drive bevel gear.
1) Tambah ketebalan shim ketinggian
pinion dan dekatkan pinion ke
bagian tengah gear.
2) Setel drive bevel gear backlash
sesuai spesifikasi.
LOW CONTACT
Posisi pinion terlalu dekat dengan
bagian tengah drive bevel gear.
1) Kurangi ketebalan shim ketinggian
pinion dan jauhkan posisi pinion
dari bagian tengah gear.
2) Setel backlash drive bevel gear
sesuai spesifikasi.
Pola kontak ini menunjukkan “offset” differential terlalu
besar atau terlalu kecil. Perbaiki dengan mengganti
axle housing dengan yang baru.

Pola kontak ini, di bagian atas dan bawah drive dan


coast, artinya 1) kedua pinion dan gear rusak, 2) car-
rier tidak sesuai dan persegi, atau 3) gear tidak tepat
duduk pada differential case. Perbaikannya dengan
mengganti member yang rusak.
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-21

Pola Kontak Gigi Diagnosa dan Perbaikan


Pola tidak tetap: Jika polanya tidak oval, artinya bevel
gear rusak. High atau low spot pada permukaan gigi
atau pada dudukan bevel gear menjadi penyebab pola
tidak tetap pada beberapa gigi. Perbaikannya dengan
mengganti pinion dan gear set dan jika dudukannya
rusak, ganti juga axle housing.

Spesifikasi Momen Pengencangan


Momen pengencangan
Komponen yang dikencangkan
N•m kg-m lb-ft
Baut cover differential 41 4.1 30.0
Mur drive bevel pinion (untuk referensi) 217 – 678 21.7 – 67.8 157.0 – 470.5
Baut drive bevel gear 105 10.5 76.0
Baut side bearing cap differential 60 6.0 43.5

Material Service
Produk yang disarankan
Material Penggunaan
(Nomor Part)
Sealant Loctite 5699 Permukaan cover differential
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A Oil seal
(99000-25010)
7F-22 DIFFERENTIAL BELAKANG

Special Tool

09900-20607 09910-26510 09913-50121 09913-61510


Dial gauge Dial gauge support Oil seal remover Bearing puller

09913-70123 09913-85210 09913-85230-000 09921-96510


Bearing installing tool Bearing pulling holder Bearing remover tool Oil pan seal cutter

09922-66021 09922-76160 09922-76170 09922-76180


Flange holder Bevel pinion shaft Bevel pinion block dummy Bevel pinion bearing
dummy

09922-76190 09922-76260 09922-76270 09922-76280


Bevel pinion nut Bevel pinion front collar Side bearing dummy Mounting shaft dummy
DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-23

09922-85811 09923-06110 09924-07730 09925-86110


Spring pin remover Spreader Bearing installer Bearing puller attachment

09926-37610-001 09926-37610-003 09940-51710


Bearing puller Bearing remover attach- Bearing installer
ment
SISTIM LAMPU 8B-1

BAB 8B

SISTIM LAMPU

DAFTAR ISI

Diagnosa ..........................................................8B-2 Melepas dan Memasang Switch


Diagnosa Gejala Pada Lampu Besar ............8B-2 Lampu Kabut Depan ..................................... 8B-9
Diagnosa Gejala Pada Lampu Sein Memeriksa Switch Lampu Kabut Depan..... 8B-10
dan Hazard....................................................8B-2 Memeriksa Relay Lampu Kabut Depan ...... 8B-10
Diagnosa Gejala Pada Lampu Kota, Melepas dan Memasang Lampu
Lampu Belakang dan Lampu Plat Nomor .....8B-3 Kabut Depan ............................................... 8B-11
Diagnosa Gejala Pada Lampu Mundur .........8B-3 Penyetelan Arah Sinar Lampu Kabut
Diagnosa Gejala Pada Lampu Rem..............8B-3 Depan Dengan Layar.................................. 8B-12
Diagnosa Gejala Pada Lampu Kabut Arah Sinar ............................................... 8B-12
Depan (Jika Dilengkapi) ................................8B-4 Mengganti Bohlam Lampu Kabut Depan .... 8B-13
Diagnosa Gejala Pada Lampu Interior ..........8B-4 Melepas dan Memasang Switch 8B
Perawatan Kendaraan.....................................8B-5 Lampu Sein................................................. 8B-13
Memeriksa Switch Lampu Sein................... 8B-14
Perhatian Untuk Perbaikan Sistim
Melepas dan Memasang Switch
Kelistrikan Bodi .............................................8B-5
Lampu Hazard ............................................ 8B-14
Uraian Switch Untuk Sistim Lampu ...............8B-5
Memeriksa Switch Lampu Hazard .............. 8B-15
Melepas dan Memasang Switch Lampu
Melepas dan Memasang Relay
(Termasuk Switch Lampu Besar dan
Lampu Sein dan Lampu Hazard ................. 8B-15
Switch Lampu Sein) ......................................8B-6
Memeriksa Relay Lampu Sein dan Hazard
Memeriksa Headlight Switch (Switch Lampu)8B-6
(Jika Tidak Dilengkapi Sistim
Melepas dan Memasang Lampu Besar. .......8B-7
Keyless Entry)............................................. 8B-15
Menyetel Arah Sinar Lampu Dengan Layar ..8B-8
Memeriksa Sirkuit Sistim Lampu Sein
Mengganti Bohlam Lampu Besar ..................8B-9
dan Hazard (Jika Dilengkapi Sistim
Keyless Entry)............................................. 8B-16
8B-2 SISTIM LAMPU

Diagnosa
Diagnosa Gejala Pada Lampu Besar
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Hanya satu lampu Bohlam putus Ganti bohlam.
yang tidak menyala Sikring putus Ganti sikring to periksa untuk short.
Socket, wiring atau grounding rusak Perbaiki socket atau sirkuit.
Lampu besar tidak Main sikring putus Ganti sikring, periksa dari kemu-
menyala saat switch- ngkinan konslet.
pada posisi “HEAD” Switch lampu besar rusak Periksa switch lampu besar, lihat
“Pemeriksaan Switch Lampu
Besar”.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.

Diagnosa Gejala Pada Lampu Sein dan Hazard


Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Frekwensi kedipan Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
tinggi atau hanya satu Bohlam tidak sesuai Ganti bohlam.
yang berkedip Bohlam terbakar Ganti bohlam.
Relay sein dan lampu hazard rusak Periksa relay sein dan lampu haz-
ard, lihat “Memeriksa Relay
Lampu Sein dan Lampu Hazard
(Jika tidak dilengkapi sistim Key-
less Entry)” atau “Pemeriksaan
Sirkuit Sistim Sein dan Lampu Haz-
ard(Jika dilengkapi sistim Keyless
Entry )”, di bab ini.
Sirkuit putus atau tahanan tinggi antara switch Perbaiki sirkuit.
sein dan lampu sein menyala (satu sisi)
Tidak berkedip Sikring sirkuit lampu sein dan lampu hazard Ganti sikring, periksa dari kemu-
putus. ngkinan konslet.
Sirkuit putus atau tahanan tinggi antara battery Perbaiki sirkuit.
dan lampu sein atau switch lampu hazard
Relay sein dan lampu hazard rusak Periksa relay sein dan lampu haz-
ard lihat “Memeriksa Relay Sein
dan Lampu Hazard ”.
Switch sein rusak Periksa switch sein lihat “Memer-
iksa Switch Sein”.
Switch lampu hazard rusak Periksa switch lampu hazard lihat
“Memeriksa Switch Lampu Haz-
ard”.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Frekwensi kedipan Arus listrik terlalu kecil Periksa sistim charging lihat “Gen-
rendah erator” di Bab 6H.
Relay sein dan lampu hazard rusak Periksa relay sein dan lampu haz-
ard lihat to “Memeriksa Relay Sein
dan Lampu Hazard”.
SISTIM LAMPU 8B-3

Diagnosa Gejala Pada Lampu Kota, Lampu Belakang dan Lampu Plat Nomor
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Salah satu lampu tidak Bohlam putus Ganti bohlam.
menyala Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Tidak ada lampu yang Sikring putus Ganti sikring periksa short.
menyala saat switch- Switch rusak Periksa switch lihat “Memeriksa
pada posisi “SMALL” Switch Lampu Besar”.

Diagnosa Gejala Pada Lampu Mundur


Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Lampu tidak menyalat Sikring putus Ganti sikring periksa untuk short.
Bohlam putus Ganti bohlam.
Switch rusak Periksa switch lihat “Memeriksa
Switch Lampu Mundur” di Bab 7A.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Lampu ON terus Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Switch lampu mundur rusak Periksa switch lampu mundur lihat
“Memeriksa Switch Lampu Mun-
dur” di Bab 7A.

Diagnosa Gejala Pada Lampu Rem


Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Lampu rem tidak men- Sikring putus Ganti sikring to periksa untuk short.
yala Bohlam burnt out Ganti bohlam.
Switch lampu rem rusak Setel atau ganti switch.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Lampu rem ON terus Switch rusak Setel atau ganti switch.
Hanya satu lampu rem Bohlam putus Ganti bohlam.
tidak menyalat Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
8B-4 SISTIM LAMPU

Diagnosa Gejala Pada Lampu Kabut Depan (Jika Dilengkapi)


Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Salah satu lampu tidak Bohlam putus Ganti bohlam.
menyala Socket, wiring atau grounding rusak Perbaiki socket atau sirkuit.
Tidak ada lampu yang Sikring putus Ganti sikring untuk memeriksa
menyala short.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Relay lampu kabut depan rusak Periksa relay lihat “Memeriksa
Relay Lampu Kabut Depan”.
Switch lampu kabut rusak Periksa switch lihat “Memeriksa
Switch Lampu Kabut Depan”.
Switch lampu rusak Periksa switch lihat “Memeriksa
Switch Lampu Besar ”.

Diagnosa Gejala Pada Lampu Interior


Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Lampu interior tidak Sikring putus Ganti sikring periksa short.
menyala Bohlam putus Ganti bohlam.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Switch pintu rusak Periksa switch lihat “Memeriksa
Switch Pintu” di Bab 8D.
Lampu interior rusak Periksa lampu interior.
Switch lampu interior rusak Periksa switch lampu interior.
SISTIM LAMPU 8B-5

Perawatan Kendaraan
Perhatian Untuk Perbaikan Sistim Kelistrikan Bodi
Ketika melakukan perbaikan yang berhubungan dengan sistim kelistrikan, perhatikan dengan seksama “Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan Pada Sirkuit Kelistrikan” di Bab 0A untuk melindungi komponen kelistrikan dan
mencegah terjadinya kebakaran.

Uraian Switch Untuk Sistim Lampu

7
6

3
1
2

1. Switch lampu 5. Switch lampu kabut depan


2. Switch lampu pada posisi “OFF” 6. Switch lampu hazard
3. Switch lampu pada posisi “SMALL” 7. Relay lampu sein dan hazard
4. Switch lampu pada posisi “HEAD”
8B-6 SISTIM LAMPU

Melepas dan Memasang Switch Lampu (Ter-


masuk Switch Lampu Besar dan Switch
Lampu Sein)
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.

2
2) Lepas steering column hole cover (1) dan steering column
cover (2).

3) Lepas switch lampu (1) dari combination switch assy. (2)


dan lepas soketnya (3).

2
3

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.

Memeriksa Headlight Switch (Switch Lampu)


Periksa hubungan tiap-tiap posisi switch.
Jika tidak ada hubungan pada salah satu posisi, ganti switch.
Spesifikasi switch lampu besar (switch lampu)

Terminal B T RF EL HL HU
Switch Position
OFF LO
PASS
HI
SMALL LO
PASS
HI
HEAD LO
PASS
HL HU T EL RF B HI
SISTIM LAMPU 8B-7

Melepas dan Memasang Lampu Besar.


Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas bumper depan lihat “Bumper Depan dan Belakang” di
Bab 9.
3) Lepas baut dan clip lampu besar.
4) Lepas lampu besar (1) dari vehicle.
5) Lepas soket dari lampu besar (1).

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
Setelah memasang, periksa dan setel arah sinar lampu lihat
“Menyetel Arah Sinar Lampu Denan Layar”.
8B-8 SISTIM LAMPU

Menyetel Arah Sinar Lampu Dengan Layar

CATATAN:
Sesuaikan dengan peraturan daerah setempat, setel arah
sinar lampu sesuai prosedur berikut.

1) Ikuti langkah-langkah berikut ini.


• Kendaraan di tempat yang datar/permukaannya rata mengh-
adap ke dinding (layar) (1).
Jarak antara layar dan lampu
“a”: 10 m (32.8 ft.)
• Setel tekanan ban sesuai spesifikasi.
• Ayun kendaraan beberapa kali dengan tangan untuk menor-
malkan kerja suspensi.
• Seorang pengemudi yang siap mengarahkan sinar lampu.
Berat pengemudi
75 kg (165 lb)
2) Periksa apakah hot spot (6) (zona intensitas tinggi) masing-
masing low beam axis seperti pada gambar.
Spesifikasi hot spot
“H”: Sekitar. 130 mm (5.15 in.)
3) Arahkan sinar lampu sesuai spesifikasi dengan menyesuai-
kan gear.
2. Garis potong (bounding line)
3. Lampu besar
4. Gear (untuk penyetelan kanan / kiri)
5. Gear (untuk penyetelan atas/bawah)
X-X: Garis tengah horizontal bohlam
A-A: Garis tengah vertikal bohlam lampu besar kiri
B-B: Garis tengah vertikal bohlam lampu besar kanan
[A]: Lampu besar kiri
[B]: Lampu besar kanan
SISTIM LAMPU 8B-9

Mengganti Bohlam Lampu Besar

PERINGATAN:
• Bohlam lampu yang baru saja dimatikan akan terasa
sangat panas sekali, dan dapat mencederai tangan
anda. Ganti bohlam setelah dingin.
• Bohlam lampu besar berisi gas halogen bertekanan.
Dapat meledak dan berbahaya jika terbentur atau ter-
jatuh. Lakukan dengan sangat hati-hati.

PERHATIAN:
Minyak pada tangan anda dapat menyebabkan bohlam
dengan gas halogen menjadi overheat dan meledak saat
dinyalakan. Pegang bohlam dengan dilapisi kain terlebih
dahulu.

1) Lepas kabelnegatif (–) battery.


2) Lepas soket dari bohlam.
3) Lepas socket cover (1).
4) Ganti bohlam (2).
5) Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.

b)
b)

a)

a)
A

Melepas dan Memasang Switch Lampu Kabut


Depan
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas garnish (1).

1
8B-10 SISTIM LAMPU

3) Lepas switch lampu kabut depan (1) dan lepas soket (2).

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.

2 1

Memeriksa Switch Lampu Kabut Depan


Periksa hubungan tiap-tiap posisi switch.
ILE E Jika tidak ada hubungan pada salah satu posisi, ganti switch.
Spesifikasi switch lampu kabut depan

Terminal IG LOAD E IL ILE


Switch Position
OFF
IL IG LOAD ON

Memeriksa Relay Lampu Kabut Depan


1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas relay lampu kabut depan (1) dari box sikring.
1
3) Periksa apakah tidak ada hubungan antara terminal “c” dan
“d”. Jika ada hubungan, ganti relay.
4) Periksa apakah ada hubungan antara terminal “c” dan “d”
saat battery 12 V dihubungkan ke terminal “a” dan “b”.
Jika tidak ada hubungan, ganti relay.

b a

c d

a b
c
d
SISTIM LAMPU 8B-11

Melepas dan Memasang Lampu Kabut Depan


Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas bumper depan lihat “Bumper depan dan Belakang” di
Bab 9.

2
3) Lepas screw (1).
1 4) Lepas lampu kabut assy. (2) dari bumper depan.

1
Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
Setelah memasang, periksa dan setel arah sinar lampu lihat
“Penyetelan Arah Sinar Lampu Kabut Depan Dengan Layar”.
8B-12 SISTIM LAMPU

Penyetelan Arah Sinar Lampu Kabut Depan


Dengan Layar
Arah Sinar

CATATAN:
• Sesuaikan dengan peraturan daerah setempat, setel
arah sinar lampu sesuai prosedur berikut.
• Sebagai contoh jarak lampu ke dinding 10 m seperti
pada gambar. Jarak “H” dihitung pada jarak “a” 10 m
dan sudut “b” (1.2°).

1) Ikuti langkah-langkah berikut ini.


• Tempatkan kendaraan di atas permukaan yang datar/rata
dan di depan dinding (layar) (1) lampu kabut depan mengh-
adap ke depan.
Jarak antara layar dan lampu kabut depan
“a”: 10m (32.8ft.)
• Setel tekanan semua ban sesuai spesifikasi.
• Ayun bodi kendaraan dengan tangan untuk menstabilkan
suspensi.
• Seorang pengemudi didalam kendaraan untuk mengarah-
kan sinar lampu.
Berat pengemudi
75 kg (165 lb)
2) Periksa apakah hot spot (zone intensitas tinggi) masing-
masing titik jatuh sinar lampu kabut sebagaimana gambar.
Spesifikasi hot spot
Sudut “b”: 1.2° (Spesifikasi)
Jarak “H”: Sekitar. 210 mm (8.27 in.)
3) Jika tidak sesuai, sesuaikan arah lampu sesuai spesifikasi
dengan memutar gear.
2. Putar (untuk penyetelan naik)
3. Putar (untuk penyetelan turun)
4. Hot spot
5. Bounding line
X-X: Garis tengah horizontal bohlam lampu kabut
depan
A-A: Garis tengah vertikal bohlam lampu kabut
depan kiri
B-B: Garis tengah vertikal bohlam lampu kabut
depan kanan
SISTIM LAMPU 8B-13

Mengganti Bohlam Lampu Kabut Depan

PERINGATAN:
• Bohlam lampu yang baru saja dimatikan akan terasa
sangat panas sekali, dan dapat mencederai tangan
anda. Ganti bohlam setelah dingin.
• Bohlam lampu besar berisi gas halogen bertekanan.
Dapat meledak dan berbahaya jika terbentur atau ter-
jatuh. Lakukan dengan sangat hati-hati.

PERHATIAN:
Minyak pada tangan anda dapat menyebabkan bohlam
dengan gas halogen menjadi overheat dan meledak saat
dinyalakan. Pegang bohlam dengan dilapisi kain terlebih
dahulu.

1) Lepas kabel negatif (–) battery.


2) Lepas bumper depan lihat “Bumper Depan dan Belakang” di
Bab 9.
3) Lepas socket cover (1).
4) Ganti bohlam (2).
2 5) Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
Setelah memasang, periksa dan setel arah sinar lihat “Peny-
1
etelan Arah Sinar Lampu Dengan Layar”.

Melepas dan Memasang Switch Lampu Sein


Lihat “Melepas dan Memasang Switch Lampu (termasuk switch
lampu besar dan switch lampu sein)”.
8B-14 SISTIM LAMPU

Memeriksa Switch Lampu Sein


L Periksa hubungan masing-masing posisi switch. Jika hubungan
pada switch lampu sein tidak ada pada salah satu posisi, ganti
switch lampu sein.
N
Spesifikasi switch lampu sein

Terminal TL TB TR
R Switch Position
L
N
R

TR TB TL

Melepas dan Memasang Switch Lampu Haz-


ard
Melepas
1) Lepas negatif (–) kabel battery.
2) Lepas garnish (1).

3) Lepas switch lampu hazard (1) dan lepas soketnya (2).

2
Memasang
1
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.
SISTIM LAMPU 8B-15

Memeriksa Switch Lampu Hazard


Periksa hubungan masing-masing posisi switch.
d c b a
Jika tidak ada hubungan pada salah satu posisi switch hazard ,
ganti switch lampu hazard.
Hazard warning light switch specification

Terminal
Switch Position a b c d e f g h i j

j i h g e OFF
f
ON

Melepas dan Memasang Relay Lampu Sein


dan Lampu Hazard
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas combination meter lihat “Melepas dan Memasang
Combination Meter” di Bab 8C.

1 3) Lepas relay lampu sein dan hazard (1).

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.

Memeriksa Relay Lampu Sein dan Hazard


(Jika Tidak Dilengkapi Sistim Keyless Entry)
1) Hubungkan relay lampu sein dan hazard (1), battery (2) dan
1 bohlam tes (12 V, 43 W) (3) seperti pada gambar dengan
wire harness.
2) Jika lampu tidak berkedip terus menerus, ganti relay lampu
3
sein dan hazard.
Spesifikasi siklus kedip relay lampu sein dan hazard
+ 60 – 120 putaran/menit
2
8B-16 SISTIM LAMPU

Memeriksa Sirkuit Sistim Lampu Sein dan


Hazard (Jika Dilengkapi Sistim Keyless Entry)
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas combination meter lihat “Melepas dan Memasang
Combination Meter”.

1 3) Lepas connector “E36” relay lampu sein dan hazard (1).

4) Hubungkan kabel negatif (–) battery.


5) Pastikan apakah lampu sein kanan atau kiri menyala saat
menghubungkan terminal “E36-4” ke “E36-2” atau terminal
“E36-3” kabel jumper.
Jika lampu sein tidak menyala, periksa bohlam atau perbaiki
3 2 1
sirkuit.
8 7 6 5 4 1. Connector relay lampu sein dan hazard “E36” dili-
1
hat dari sisi harness

3 2 1
6) Periksa tegangan dan hubungan antara masing-masing ter-
8 7 6 5 4
1 minal dan bodi ground pada masing-masing kondisi.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, perbaiki
sirkuit.
Jika semua hasil pemeriksaan OK, ganti relay lampu sein
dan hazard dan periksa kembali.
V

1. Connector relay lampu sein dan hazard “E36” dili-


hat dari sisi harness
SISTIM LAMPU 8B-17

Pemeriksaan sirkuit sistim lampu sein dan hazard

Terminal Wire Sirkuit Specification Condition


10 – 14 V Kunci kontak posisi ON.
E36-1 BRN Sirkuit kunci kontak
0–1V Kunci kontak posisi OFF.
Power supply lampu sein
E36-4 WHT/BLU 10 – 14 V –
dan hazard
Hubungan Switch lampu sein pada posisi L.
Sirkuit switch lampu sein
E36-5 BLU Tidak ada Switch lampu sein pada posisi N
kanan
hubungan atau R.
Hubungan Switch lampu sein pada posisi R.
Tidak ada Switch lampu sein pada posisi N
E36-6 RED/BLK Sirkuit switch lampu sein kiri
hubungan atau L.

E36-7 BLK Ground 0–1Ω –


Switch hazard pada posisi ON.
Sekitar 1,3 detik setelah tombol
Hubungan UNLOCK pada transmitter ditekan.
Switch hazard dan sirkuit
E36-8 WHT Sekitar 0,5 detik setelah tombol
sistim keyless entry
LOCK pada transmitter ditekan.
Tidak ada switch hazard pada posisi OFF.
hubungan
PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-1

BAB 8C

PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI

CONTENTS

Diagnosa ..........................................................8C-2 Melepas dan Memasang Combination Meter8C-9


Diagnosa Masalah Speedometer dan VSS...8C-2 Memeriksa Fuel Gauge.................................8C-9
Diagnosa Masalah Unit Fuel Meter dan Melepas dan Memasang Fuel Level
Fuel Gauge ...................................................8C-2 Sensor (Gauge Unit) ...................................8C-10
Diagnosa Masalah Engine Coolant Memeriksa Fuel Level Sensor (Gauge Unit)8C-10
Temperature (ECT) Gauge dan ECT Sensor8C-2 Melepas dan Memasang VSS ....................8C-11
Diagnosa Masalah Lampu Tekanan Oil ........8C-3 Memeriksa VSS ..........................................8C-11
Sistim Lampu Rem (Indikator Lampu Parkir Memeriksa Engine Coolant Temperature
dan Peringatan Minyak Rem)........................8C-3 (ECT) Gauge...............................................8C-11
Perbaikan Kendaraan .....................................8C-4 Melepas dan Memasang ECT Sensor ........8C-12
Memeriksa ECT Sensor..............................8C-12
Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi
Engine Oil Pressure Switch Inspection .......8C-12
Elektrikal.......................................................8C-4 8C
Melepas dan Memasang Engine Oil
Memeriksa Ignition (Main) Switch .................8C-4
Pressure Switch ..........................................8C-12
Melepas dan Memasang Ignition (Main)
Memeriksa Brake Fluid Level Switch ..........8C-13
Switch............................................................8C-5
Memeriksa Parking Brake Switch ...............8C-13
Sirkuit Combination Meter .............................8C-5
8C-2 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI

Diagnosa
Diagnosa Masalah Speedometer dan VSS
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Speedometer tidak Sikring putus Periksa dari kemungkinan konslet,
bekerja atau bekerja ganti sikring.
tapi tidak normal Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Vehicle speed sensor (VSS) rusak Periksa vehicle speed sensor, lihat
“Memeriksa Vehicle Speed Sensor
(VSS)” di Bab 6E.
Combination meter rusak Periksa sirkuit combination meter,
lihat “Sirkuit Combination Meter ” di
bab ini.
Signal rotor Vehicle speed sensor (VSS) rusak Periksa vehicle speed sensor, lihat
“Pemeriksaan Vehicle Speed Sen-
sor (VSS)” di Bab 6E.

Diagnosa Masalah Unit Fuel Meter dan Fuel Gauge


Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Fuel meter tidak bek- Sikring putus Periksa kemungkinan konslet,
erja ganti sikring.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit
Unit Fuel gauge rusak Periksa unit fuel gauge, lihat
“Memeriksa Fuel Level Sensor
(Gauge Unit)” di bab ini
Combination meter rusak Periksa sirkuit combination meter,
lihat “Memeriksa Fuel Gauge” di
bab ini

Diagnosa Masalah Engine Coolant Temperature (ECT) Gauge dan ECT Sensor
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Engine coolant tem- Sikring putus Periksa kemungkinan konslet,
perature meter tidak ganti sikring.
bekerja atau bekerja Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
tapi tidak normal ECT sensor rusak Periksa ECT sensor lihat, “Memer-
iksa ECT Sensor” di bab ini.
Combination meter rusak Periksa combination meter sirkuit
lihat “Memeriksa Engine Coolant
Temperature (ECT) Gauge” di bab
ini.
PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-3

Diagnosa Masalah Lampu Tekanan Oil


Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Lampu tekanan oil Sikring putus Periksa kemungkinan konslet,
tidak menyala saat ganti sikring.
posisi kunci kontak Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
ON (mesin mati) Oil pressure switch rusak Periksa oil pressure switch, lihat
“Memeriksa Engine Oil Pressure
Switch” di bab ini.
Combination meter rusak Periksa sirkuit combination meter,
lihat “Memeriksa Sirkuit Combina-
tion Meter” di bab ini.
Lampu tekanan oil Wiring rusak Perbaiki sirkuit.
stays ON Oil pressure switch rusak Periksa oil pressure switch, lihat
“Memeriksa Engine Oil Pressure
Switch” di bab ini.

Sistim Lampu Rem (Indikator Lampu Parkir dan Peringatan Minyak Rem)
Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Sistim lampu rem Sikring putus Periksa kemungkinan konslet,
tidak menyala (ketika ganti sikring.
minyak rem sedikit Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
atau rem parkir ditarik Brake fluid level switch rusak Periksa brake fluid switch, lihat
penuh) “Pemeriksaan Brake Fluid Switch”
di bab ini.
Parking brake switch rusak Periksa switch parking brake, lihat
“Memeriksa Parking Brake Switch”
di bab ini.
Lampu rem menyala Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
terus Brake fluid level rusak Periksa brake fluid level.
Brake fluid level switch rusak Periksa brake fluid switch lihat
“Brake Fluid Level Switch Inspec-
tion” di bab ini.
Parking brake switch rusak Periksa parking brake switch, lihat
“Memeriksa Parking Brake Switch”
di bab ini.
8C-4 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI

Perbaikan Kendaraan
Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal
Lihat “Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal” di Bab 8B.

Memeriksa Ignition (Main) Switch


1) Lepas kabel battery negatif.

2
2) Lepas cover steering hole (1) dan cover steering column
(2).

3) Lepas coupler ignition (main) switch (1).


1

4) Periksa kesambungan (hubungan) antara terminal di setiap


"b" posisi switch. Jika kesambungan tidak sesuai dengan tabel
"c" "a"
berikut, ganti ignition (main) switch.
Memeriksa ignition (main) switch

Terminal
Position a b c d e f
"f" "e" "d"
LOCK
ACC
ON
START
PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-5

Melepas dan Memasang Ignition (Main)


Switch
Lihat “Melepas dan Memasang Steering Lock Assembly (Kunci
Kontak) ” di Bab 3C.

Sirkuit Combination Meter


Tidak dilengkapi tachometer

E32-3

E32-10

E31-8

E31-3

3
E32-11
E32-9

E32-6

E31-6

E31-5

E31-9

E31-10

E31-14

E31-1 E31-16

E31-11 E31-12

E32-1 E32-2

1. Speedometer 2. Fuel gauge 3. Engine coolant temperature gauge

1 2

16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1. Connector E31 viewed from harness side 2. Connector E32 viewed from harness side
8C-6 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI

Terminal E31 Warna Kabel Sirkuit


E31-1 GRN/YEL Ke combination switch (Control signal indikator signal belok
kanan)
E31-2 – –
E31-3 YEL/RED Ke fuel level gauge
E31-4 – –
E31-5 WHT/GRN Ke generator (Control signal indikator peringatan pengisian)
E31-6 GRN Ke oil pressure switch
E31-7 – –
E31-8 YEL Ke ECM (Signal speedometer)
E31-9 BLU Ke brake fluid level switch
E31-10 RED/BLK Ke parking brake switch
E31-11 WHT/BLU Ke sikring “H/L, L”
E31-12 RED Ke combination switch (Control signal indikator high beam)
E31-13 – –
E31-14 GRN/RED Ke combination switch ( Control signal indikator signal belok kiri)
E31-15 – –
E31-16 BLK Ke ground bodi

Terminal E32 Warna Kabel Sirkuit


E32-1 RED/YEL Ke combination switch (Control signal Illumination )
E32-2 BLK Ke ground bodi
E32-3 WHT/RED Ke sikring “RADIO” (Signal igniton ON)
E32-4 – –
E32-5 – –
E32-6 PPL Ke ECM (Control signal indikator MIL)
E32-7 – –
E32-8 – –
E32-9 BRN/YEL Ke ECT sensor
E32-10 WHT Ke sikring “METER” (Signal IGNITION on)
E32-11 BLK/YEL Ke ground mesin
E32-12 – –
E32-13 – –
PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-7

Model dilengkapi dengan tachometer

E34-8 8 1

E34-9 7
2
7

E33-18 7
3
7
5V
E33-19 7
4
E33-20 7 10

5
5V

6
E33-16 7

5V
9
E33-15 7 7

E33-2

E34-5

E33-3

E34-4

E33-5

E34-7

E33-8 E34-10

E34-6 E34-11

1. Speedometer 4. Engine coolant temperature gauge 7. Interface 10. CPU


2. Tachometer 5. ODO-TRIP 8. Power supply
3. Fuel gauge 6. EEPROM 9. Trip switch
8C-8 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI

1 2

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1

22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 16 15 14 13 12 11 10 9 8

1. Connector E33 viewed from harness side 2. Connector E34 viewed from harness side

Terminal E33 Warna Kabel Sirkuit


E33-1 – –
E33-2 PPL Ke ECM (Control signal indikator MIL)
E33-3 BLU Ke brake fluid level switch
E33-4 RED/BLK Ke parking brake switch
E33-5 WHT/GRN Ke generator (Control signal indikator peringatan pengisian)
E33-6 – –
E33-7 – –
E33-8 GRN/RED Ke combination switch (Control signal indikator signal belok kiri)
E33-9 – –
E33-10 – –
E33-11 – –
E33-12 – –
E33-13 – –
E33-14 – –
E33-15 YEL/RED Ke fuel level gauge
E33-16 BRN/YEL Ke ECT sensor
E33-17 – –
E33-18 RED/YEL Ke combination switch (Control signal illumination)
E33-19 YEL Ke ECM (Signal speedometer)
E33-20 BRN Ke ECM (Signal tachometer)
E33-21 – –
E33-22 – –

Terminal E34 Warna Kabel Sirkuit


E34-1 – –
E34-2 – –
E34-3 – –
E34-4 – –
E34-5 GRN Ke oil pressure switch
E34-6 GRN/YEL Ke combination switch (Control signal indikator signal belok
kanan)
E34-7 RED Ke combination switch (Control signal indikator high beam)
E34-8 WHT/RED Ke sikring “RADIO”
E34-9 WHT Ke sikring “METER” (Signal ignition ON)
E34-10 BLK/YEL Ke ground mesin
PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-9

Terminal E34 Warna Kabel Sirkuit


E34-11 BLK Ke ground bodi
E34-12 – –
E34-13 – –
E34-14 – –
E34-15 – –
E34-16 – –

Melepas dan Memasang Combination Meter


Melepas
1) Lepas kabel battery negatif.
1 2) Lepas panel instrument cluster (1).
3) Lepas panel meter cluster and combination meter (2).
4) Lepas semua coupler dari combination meter.
3. Screw

Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas.

3 3

Memeriksa Fuel Gauge


1) Lepas kabel battery negatif.
2) Lepas connector instrument harness “E41” (1) dari connec-
tor floor harness “L01”.
1

3) Lepas combination meter lihat, “Melepas dan Memasang


Combination Meter ” di bab ini.
4) Hubungkan connector combination meter ke combination
meter.
8C-10 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI

5) Sambungkan kabel battery negatif.


[A] 6) Periksa bahwa meter pointer (2) dari fuel level gauge
1 menunjukkan “E” setelah 5 minute saat kunci kontak di ON
kan.
7) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
8) Hubungkan connector kabel terminal “YEL/RED” combina-
tion meter ke ground bodi melalui bohlam 20 W (1) seperti
gambar.
9) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan periksa bahwa lampu
2 menyala dan meter pointer (2) fuel level gauge bergerak dari
“E” ke “F”.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai, ganti combination
meter.
[B]
[A] Without tachometer model
1 [B] With tachometer model

Melepas dan Memasang Fuel Level Sensor


(Gauge Unit)
Lepas fuel pump assembly, lihat “Melepas dan Memasang Fuel
Pump Assembly ” di Bab 6C.

Memeriksa Fuel Level Sensor (Gauge Unit)


• Periksa bahwa tahanan antara terminal “2” dan “3” fuel level
sensor berubah dengan berubahnya posisi float.
• Periksa tahanan antara terminal “2” dan “3” di setiap posisi
float.
Jika hasil pengukuran diluar spesifikasi, ganti fuel level sen-
sor.
Spesifikasi fuel level sensor

Posisi Float Tahanan (Ω)


Atas “a” 103.8 mm (4.09 in.) 2–4
Tengah (1/2) “b” 148.1 mm (5.83 in.) 29.5 – 35.5
Bawah “c” 216.1 mm (8.51 in.) 119 – 121

1. Fuel pump assembly


PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-11

Melepas dan Memasang VSS


Lihat “Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS)” di
Bab 6E1.

Memeriksa VSS
Lihat “Memeriksa Vehicle Speed Sensor (VSS)” di Bab 6E1.

Memeriksa Engine Coolant Temperature


(ECT) Gauge
1) Lepas kabel battery negatif.
2) Lepas connector engine coolant temperature sensor (ECT
sensor) lihat, “Melepas dan Memasang Engine Coolant
Temperature Sensor (ECT Sensor)” di Bab 6E1.
3) Lepas combination meter, lihat “Melepas dan Memasang
Combination Meter ” di bab ini.
4) Sambungkan connector combination meter ke combination
meter.
5) Sambungkan kabel battery negatif.

[A]
6) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan periksa bahwa meter
pointer (2) engine coolant temperature (ECT) gauge menun-
1 juk ke “C”.
7) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
8) Hubungkan connector terminal kabel “BRN/YEL” combina-
tion meter ke ground bodi melalui bohlam 10 W (1) seperti
gambar.
9) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan periksa bahwat meter
2
pointer (2) engine coolant temperature (ECT) gauge
berubah dari “C” ke “H”.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti combination
meter.
[B]
[A] Without tachometer model
1 [B] With tachometer model

2
8C-12 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI

Melepas dan Memasang ECT Sensor


Lihat “Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature
Sensor (ECT Sensor) ” di Bab 6E1.

Memeriksa ECT Sensor


1) Rendam bagian sensor temperature dari ECT sensor (1) di
dalam air.
2) Ukur tahanan antara terminal sensor (2) dan bagian hex
sensor sa’at air panas.
Jika tahanan tidak turun sa,at temperatur naik atau diluar
spesifikasi berikut:
Spesifikasi ECT sender gauge
136 – 216 Ω at 50 °C (122 °F)
16.4 – 19.4 Ω at 120 °C (248 °F)

Engine Oil Pressure Switch Inspection


1) Lepas kabel oil pressure switch (1).
2) Periksa kesambungan (hubungan) antara terminal engine oil
pressure switch (2) dan cylinder block (3) seperti di gambar.
Jika tidak memuaskan, ganti engine oil pressure switch (1).
Memeriksa engine oil pressure switch
Selama mesin hidup: Tidak ada hubungan
Saat mesin mati: Ada hubungan
4. Engine oil filter
F. Depan

Melepas dan Memasang Engine Oil Pressure


Switch
Lihat “Memeriksa Oil Pressure” di Bab 6A1.
PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-13

Memeriksa Brake Fluid Level Switch


Periksa kesambungan (hubungan) antar terminal brake fluid level
1
switch (1).
Jika rusak, ganti reservoir master cylinder.
Spesifikasi brake fluid level switch
Posisi OFF (float naik): Tidak ada hubungan
Posisi ON (float turun): Ada hubungan

Memeriksa Parking Brake Switch


Periksa apakah ada hubungan antara terminal parking brake
switch dan ground bodi.
2
Jika rusak, ganti parking brake switch.

1 Spesifikasi parking brake switch


Posisi OFF (tuas parking brake diturunkan) (1):
Tidak ada hubungan
Posisi ON (parking brake ditarik penuh (2):
Ada hubungan
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-1

BAB 8D

JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN


KUNCI

DAFTAR ISI

Diagnosa ..........................................................8D-2 Melepas dan Memasang Washer Tank


Diagnosa Gejala Pada Window Defogger dan Washer Pump ......................................8D-12
Belakang (Jika Dilengkapi)............................8D-2 Memeriksa Washer Pump Depan
Diagnosa Gejala pada Wiper dan dan Belakang ..............................................8D-12
Washer Depan ..............................................8D-2 Memeriksa Motor Wiper Depan ..................8D-13
Diagnosa Gejala pada Wiper dan Washer Memeriksa Motor Wiper Belakang ..............8D-13
Belakang (Jika Dilengkapi)............................8D-3 Memeriksa Main Switch Power Window .....8D-14
Diagnosa Gejala pada Control Sistim Memeriksa Sub Switch Power Window ......8D-15
Power Window (Jika Dilengkapi)...................8D-4 Memeriksa Switch Stop Lamp (Brake)........8D-16
Diagnosa Gejala pada Sistim Power Lokasi Komponen Sistim Power
Door Lock (Jika Dilengkapi) ..........................8D-4 Door Lock....................................................8D-16
Memeriksa Kerja Sistim Power 8D
Diagnosa Gejala Sistim Keyless Entry
(Jika Dilengkapi)............................................8D-5 Door Lock....................................................8D-17
Control Sistim Power Door Mirror Memeriksa sirkuit sistim power
(Jika Dilengkapi) Gejala Diagnosa ................8D-5 door Lock ................................................8D-17
Perbaikan Kendaraan .....................................8D-6 Memeriksa Switch Key Cylinder .................8D-18
Memeriksa Actuator Door Lock...................8D-19
Perhatian dalam Perbaikan Sistim
Memeriksa Switch Pintu..............................8D-20
Bodi Elektrikal ...............................................8D-6
Lokasi Komponen Sistim Power
Memeriksa Switch Window
Door Lock dengan Sistim Keyless Entry.....8D-20
Defogger Belakang .......................................8D-6
Uraian Sistim...............................................8D-21
Memeriksa Kabel Window
Memeriksa Kerja Sistim Keyless Entry .......8D-21
Defogger Belakang .......................................8D-6
Memeriksa Sirkuit Sistim Keyless Entry......8D-21
Memperbaiki Kabel Window
Mengganti Battery Transmitter....................8D-23
Defogger Belakang .......................................8D-7
Prosedur Pencatatan Kode Transmitter......8D-23
Komponen Wiper dan Washer ......................8D-8
Memeriksa Power Door Mirror ....................8D-24
Melepas dan Memasang Switch Wiper
Melepas dan Memasang Actuator
dan Washer ...................................................8D-9
Power Door Mirror.......................................8D-24
Memeriksa Switch Wiper dan Washer ........8D-10
Memeriksa Actuator Power Door Mirror......8D-25
8D-2 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Diagnosa
Diagnosa Gejala Pada Window Defogger Belakang (Jika Dilengkapi)
Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan
Defogger belakang Sikring putus Ganti sikring, periksa dari kemu-
tidak bekerja ngkinan konslet.
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Kabel window defogger belakang rusak Periksa kabel window defogger
belakang, lihat “Memeriksa Kabel
Window Defogger Belakang” di bab
ini.
Switch window defogger belakang rusak Periksa switch, lihat “Memeriksa
Switch Window Defogger Bela-
kang”.

Diagnosa Gejala pada Wiper dan Washer Depan


Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan
Wiper depan tidak Sikring putus Ganti sikring, periksa dari kemu-
bekerja atau bergerak ngkinan konslet.
tapi tidak sesuai Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
spesifikasi Motor wiper depan rusak Periksa motor wiper depan, lihat
“Memeriksa Motor Wiper Depan”.
Switch wiper dan washer rusak Periksa switch wiper dan washer,
lihat “Memeriksa Switch Wiper dan
Washer” di bab ini.
Wiper depan tidak Arm wiper kendur Pasang kembali arm wiper dengan
dapat kembali ke benar.
posisi semula Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Switch wiper dan washer rusak Periksa switch wiper dan washer
lihat “Memeriksa Switch Wiper dan
Washer” di bab ini.
Motor wiper depan rusak Periksa motor wiper depan, lihat
“Memeriksa Motor Wiper Depan” di
bab ini.
Wiper intermittent timer depan rusak Periksa switch wiper dan washer,
lihat “Memeriksa Switch Wiper dan
Washer” di bab ini.
Hanya wiper intermit- Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
tent wiper depan tidak Switch wiper dan washer rusak Periksa switch wiper dan washer,
bekerja lihat “Memeriksa Switch Wiper dan
Washer” di bab ini.
Wiper intermittent timer depan rusak Periksa switch wiper dan washer,
lihat “Memeriksa Switch Wiper dan
Washer di bab ini”.
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-3

Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan


Washer atau wiper Selang washer atau nozzle tersumbat Perbaiki selang atau nozzle
tidak bekerja ketika Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
switch washer ON Washer pump rusak Periksa motor washer lihat,
“Memeriksa Washer Pump” di bab
ini.
Switch wiper dan washer rusak Periksa switch wiper dan washer
lihat “Memeriksa Switch Wiper dan
Washer” di bab ini.
Wiper intermittent timer depan rusak Periksa switch wiper dan Washer,
lihat “Memeriksa Switch wiper Dan
WASHER” di bab ini.

Diagnosa Gejala pada Wiper dan Washer Belakang (Jika Dilengkapi)


Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan
Wiper tidak berkerja Pemasangan arm wiper kendur Pasang Kembali arm wiper dengan
atau tidak kembali ke benar.
posisi semula Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Sikring putus Ganti sikring, dan periksa dari
kemungkinan konslet
Switch wiper dan washer rusak Periksa switch wiper dan washer,
lihat “Memeriksa Switch Wiper dan
Washer” di bab ini.
Motor wiper belakang rusak Periksa motor wiper belakang, lihat
“Memeriksa Motor Wiper Bela-
kang” di bab ini.
Belakang washer mal- Selang washer atau nozzle tersumbat Perbaiki selang atau nozzle.
function Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Washer pump rusak Periksa washer motor, lihat
“Memeriksa Washer Pump” di bab
ini.
Switch wiper dan washer rusak Periksa switch wiper dan washer,
lihat “Memeriksa Switch wiper Dan
washer” di bab ini.
8D-4 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Diagnosa Gejala pada Control Sistim Power Window (Jika Dilengkapi)


Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan
Semua Power window Sikring putus Ganti sikring, periksa dari kemu-
tidak berfungsi ngkinan konslet
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Kunci kontak rusak Periksa kunci kontak, lihat “Memer-
iksa Kunci Kontak” in Bab 8C.
Main switch Power window rusak Periksa main switch power window,
lihat “Memeriksa Main Switch
Power Window” di bab ini.
Hanya salah satu Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
power window yang Main switch power window rusak Periksa main switch power Window
tidak berfungsi lihat “Memeriksa Main Switch
Power Window” di bab ini.
Switch sub power Window rusak Periksa switch sub power window,
lihat “Memeriksa Switch Sub Power
window” di bab ini.
Motor power window rusak Periksa motor power window.

Diagnosa Gejala pada Sistim Power Door Lock (Jika Dilengkapi)


Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan
Semua pintu tidak Sikring putus Ganti sikring, periksa dari kemu-
dapat dikunci atau ngkinan konslet
terkunci meng- Switch pintu rusak Periksa switch pintu, lihat “Memer-
gunakan switch iksa Switch Pintu” di bab ini.
Wiring atau grounding rusak Periksa sistim power door Lock
Controller power door Lock rusak lihat “Sistim Power Door Lock
Sirkuit Pemeriksaan” di bab ini.
Semua pintu tidak Wiring atau grounding rusak Periksa sistim power door Lock
dapat dikunci atau Controller power door lock rusak lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim
terkunci hanya meng- Power Door Lock” di bab ini.
gunakan power door
lock switch
Semua pintu tidak Key cylinder switch sisi pengemudi rusak Periksa key cylinder switch sisi
dapat dikunci atau pengemudi, lihat “Memeriksa Key
terkunci hanya meng- Cylinder Switch” di bab ini.
gunakan key cylinder Wiring atau grounding rusak Periksa sistim power door Lock,
switch sisi pengemudi Controller power door lock rusak lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim
Power Door Lock” di bab ini.
Hanya satu pintu tidak Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
dapat dikunci atau Actuator power door lock rusak Periksa actuator power door lock,
terkunci lihat “Memeriksa Actuator Power
Door lock” di bab ini.
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-5

Diagnosa Gejala Sistim Keyless Entry (Jika Dilengkapi)

CATATAN:
Diagnose sistim keyless entry lihat table berikut setelah memastikan bahwa sistim power door Lock
dalam kondisi baik.

Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan


Semua pintu tidak Transmitter battery rusak Ganti battery.
dapat dikunci atau Transmitter rusak Ganti transmitter.
terkunci hanya meng- Kode registrasi error Lakukan registrasi kode, lihat
gunakan keyless entry “Prosedur Regristasi Kode Trans-
transmitter mitter” di bab ini.
Key remainder switch (di kunci kontak) rusak Periksa kunci kontak, lihat “Memer-
iksa Kunci Kontak” in Bab 8C.
Wiring atau grounding rusak Periksa sirkuit sistim keyless Entry
Controller power door Lock rusak lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim Key-
less Entry” di bab ini.
Lampu sein tidak men- Wiring atau grounding rusak Periksa sirkuit sistim keyless Entry,
yala saat pintu dikunci Controller power door Lock rusak lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim Key-
atau terkunci oleh key- less Entry” di bab ini.
less entry transmitter
Lampu Interior tidak Wiring atau grounding rusak Periksa sirkuit sistim keyless Entry
menyala ketika pintu Controller power door Lock rusak lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim Key-
dibuka menggunakan less Entry” di bab ini.
keyless entry trans-
mitter

Control Sistim Power Door Mirror (Jika Dilengkapi) Gejala Diagnosa


Kondisi Penyebab Kemungkinan Perbaikan
Semua power door Sikring putus Ganti sikring, periksa dari kemu-
mirror tidak bekerja ngkinan konslet
Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
Switch power door mirror rusak Periksa switch power door Mirror,
lihat “Memeriksa Switch Power
Door Mirror” di bab ini.
Salah satu power door Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit.
mirror tidak bekerja Switch power door Mirror rusak Periksa switch power door Mirror
lihat “Switch Power Door Mirror
Pemeriksaan” di bab ini.
Actuator power door mirror rusak Periksa actuator power door Mirror
lihat “Memeriksa Actuator Power
Door Mirror” di bab ini.
8D-6 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Perbaikan Kendaraan
Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elek-
trikal
Lihat “Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal” di Bab
8B.

Memeriksa Switch Window Defogger Bela-


kang
Lihat “Memeriksa Switch Defogger Belakang”.

Memeriksa Kabel Window Defogger Belakang

CATATAN:
• Ketika membersihkan window glass belakang,
gunakan kain kering dan bersihkan searah heat wire
(1).
• Ketika membersihkan glass, jangan gunakan detergent
atau pembersih yang mengandung abrasive.
• Ketika mengukur tegangan kabel, gunakan tester den-
gan probe negatif (2) terbungkus dengan foil (kertas
dll.) tipis (3) dan tekan dengan jari saat mengukur.

• Memeriksa kerusakan kabel.


a) Putar kunci kontak ON.
b) Putar switch defogger ON.
c) Periksa tegangan di bagian tengah (1) dari setiap heat wire
seperti pada gambar berikut.
Jika hasil pengukuran tegangan adalah 10 V, kabel antara
bagian tengah dan ujung positive (5) rusak.
Jika tegangannya 0 V, kabel antara bagian tengah dan
ujung ground (6) rusak.
Tegangan kabel defogger

Tegangan Kriteria
Mendekati. 4 – 6 V (2) Baik (Tidak ada kerusakan
didalam kabel)
Mendekati. 9 – 11 V (3) Kabel rusak
atau 0 – 2 V (4)
X: Damage point
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-7

• Lokasi kerusakan.
1 2 a) Putar kunci kontak ON.
b) Putar switch defogger ON.
c) Tempelkan kabel postif voltmeter (+) ke ujung terminal
positif heat wire (1).
d) Tempelkan kabel negatif voltmeter (–) strip foil ke ujung ter-
minal positif (1), kemudian gerakkan sepanjang ujung ter-
minal kabel negatif (2).
3 4 e) Fluktuasi voltmeter dari 0 – 2 V (3) ke volt (menunjuk ke
+ - beberapa nilai volt) (4), kondisi tersebut adalah rusak.
X: Point kerusakan

Memperbaiki Kabel Window Defogger Bela-


kang
1) Untuk membesihkan, gunakan bensin putih.
2) Berikan masking tape (1) pada kedua sisi atas dan bawah
dari heat wire (2).
3) Berikan commercially-available repair agent (3) dengan
menggunkan fine-tip brush (4).
4) 2 ke 3 menit kemudian, lepas masking tape (1).
5) Tinggalakan/biarkan selama ± 24 jam sebelum mengop-
erasikan kembali defogger.
8D-8 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Komponen Wiper dan Washer

7
2
2
5

6 1
1
6

8
4
3

1. Wiper blade 4. Washer pump 7. Washer nozzle


2. Arm wiper 5. Washer tank 8. Wiper link
3. Motor wiper 6. Washer selang 9. Wiper switch
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-9

Melepas dan Memasang Switch Wiper dan


Washer
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas cover steering column hole (1) dan cover steering col-
umn (2).
3) Lepas switch wiper dan washer (3).
4) Lepas connector switch wiper dan washer (4).
3
Memasang
Kebalikan prosedur melepas, untuk memasang perhatikan hal-
hal berikut.
• Hubungkan connector switch wiper dan washer dengan
4
baik.
• Tekan switch wiper dan washer steering lock assy. hingga
2 bunyi klick.

1
8D-10 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Memeriksa Switch Wiper dan Washer


1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas switch wiper dan washer, lihat “Melepas dan Memer-
iksa Switch Switch wiper Dan WASHER” di bab ini.
3) Periksa kesambungan (hubungan) antara setiap posisi ter-
minal, seperti pada gambar berikut.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti switch
wiper dan washer.
Spesifikasi switch wiper switch depan
MIST
WASH

OFF

OFF
ON
INT WASH
ON + WASH
LO

HI

S 1 B 2

Spesifikasi switch wiper switch belakang

1R WR W EW
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-11

4) Periksa sirkuit relay intermittent wiper seperti berikut (jika


dilengkapi).
a) Putar switch wiper depan ke posisi “INT”.
b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke terminal “B” dan
OFF
terminal negatif (–) ke terminal “EW”.
INT c) Hubungkan kabel voltmeter positive (+) ke terminal “1” dan
kabel negatif (–) ke terminal battery negatif (–).
d) Periksa bahwa voltmeter menunjukkan tegangan battery
(10 – 14 V).
EW 1
e) Hubungkan terminal “S” dan terminal “B” selama 5 detik.
atau lebih dengan menjumper bakel.
f) Lepas ujung kabel jumper dari terminal “B”.
g) Hubungkan ujung kabel jumper yang dilepas ke terminal
“EW”, kemudian periksa bahwa tegangan antara terminal
V “1” dan terminal “EW” berubah seperti pada gambar.
B
S Ganti, jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan.
Spesifikasi switch INT

10-14V

0V
3.3±1 sec.

5) Periksa sirkuit hubungan washer sebagai berikut (jika


dilengkapi).
a) Pastikan posisi switch wiper depan “OFF”.
b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke terminal “B” dan
WASH
terminal negatif (–) ke terminal “EW”.
c) Hubungkan kabel voltmeter positive ke terminal “1” dan
kabel negatif ke terminal battery negatif (–).
V d) Periksa bahwa perubahan tegangan seperti pada gambar
berikut.
EW 1 B
Spesifikasi sambungan sirkuit Washer

ON
OFF

Approx. 2.2 sec.

High
Low
Approx. 0.3 sec.
8D-12 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Melepas dan Memasang Washer Tank dan


Washer Pump
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Lepas sisi kanan lampu besar, lihat “Melepas dan
Memasang Lampu Besar Assy. ” in Bab 8B.
3) Lepas mur washer tank.
4) Lepas coupler kabel pump dan selang(s).
5) Lepas washer tank (1).
6) Lepas washer pump dari washer tank (1).

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas.
Setelah memasang lampu lampu besar sisi kanan, pastikan
untuk memeriksa dan menyetel arah sinar, lihat “Menyetel Arah
Sinar Lampu Besar dengan Layar” in Bab 8B.

Memeriksa Washer Pump Depan dan Bela-


kang
Untuk memeriksa kerja pump, hubungkan terminal battery (+)
dan (–) terminal pump (+) dan (–) dengan benar.
Periksa kerja kedua washer pump depan dan belakang.
Rata-rata pemompaan
Washer pump depan
: lebih dari 1.0 l/min (2.1 US pt./min, 1.76 lmp pt./min)
Washer pump belakang
: lebih dari 1.0 l/min (2.1 US pt./min, 1.76 lmp pt./min)
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-13

Memeriksa Motor Wiper Depan


1) Memeriksa low speed.
B
a) Gunakan battery 12 V
A
b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke terminal motor
D
C motor wiper “B” dan terminal battery negatif (–) ke bracket
motor wiper (1) (ground motor wiper).
Jika putaran motor (2) pada kecepatan putaran rendah dari
44 hingga 52 rpm, kondisinya baik.
2) Periksa untuk kecepatan tinggi.
a) Gunakan battery 12 V.
2 b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke motor wiper ter-
1
minal “A” dan battery negatif (–) terminal ke bracket motor
wiper (1) (ground motor wiper).
Jika putaran motor (2) pada putaran kecepatan tinggi dari
64 hinggan 78 rpm, kondisinya baik.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti motor wiper.

3) Periksa gerak stop secara otomatis.


B 3
a) Hubungkan terminal 12 V battery (+) ke motor wiper termi-
A nal “B” dan battery (–) terminal ke bracket (1) (motor wiper
D
C ground), dan biarkan motor berhenti (2).
b) Lepas terminal motor wiper “B” battery, dan biarkan motor
berhenti (2).
c) Hubungkan terminal motor wiper “B” dan “C” dengan kabel
jumper (3), dan hubungkan terminal motor wiper “D” ke ter-
minal battery (+). Perhatikan motor (2) akan berputar sekali
2
kemudian berhenti pada posisi yang diberikan.
d) Ulangi a) ke c) beberapa kali dan periksa, motor (2) ber-
4 1
henti pada posisi yang telah diberikan beberapa kali.
3
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti motor wiper.
4. Step a)
5
5. Step c)

Memeriksa Motor Wiper Belakang


1) Lakukan test gerak motor.
1 a) Gunakan battery 12 V.
b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke terminal motor
wiper “A” dan terminal battery negatif (–) ke terminal motor
wiper “B”.
Jika putaran motor (1) pada kecepatn putaran rendah,
35 hingga 45 rpm, kondisinya baik.
A
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti motor wiper
belakang.
B C
8D-14 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

2) Periksa berhenti secara otomatis.


a) Hubungkan terminal 12 V battery (+) ke terminal motor
4 wiper “A” dan terminal battery (–) ke terminal motor wiper
1
“B”, dan biarkan motor (2) berputar.
2 b) Lepas terminal motor wiper “A” dan “B” battery, dan biarkan
3
motor (2) berhenti.
c) Hubungkan terminal 12 V battery positive (+) ke terminal-
motor wiper “A” dan terminal battery negatif (–) ke bracket
motor wiper (1). Periksa apakah motor (2) berputar sekali
lagi kemudian berhenti pada posisi yang telah diberikan.
A
d) Ulangi langkah a) ke c) beberapa kali dan periksa, motor
(2) berhenti pada posisi yang telah diberikan beberapa kali.
B C
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti motor wiper
belakang.
3. Step a)
4. Step c)

Memeriksa Main Switch Power Window


Sisi pengemudi
1) Lepas main switch power Window dengan connector ter-
pasang.
2) Periksa kesambungan (hubungan) atau ukur tegangan ant-
ara terminal berikut.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti main
switch power Window.

Switch Window Sisi Spesifikasi


Pengemudi (1)
UP • Hubungan harus ada hubungan ant-
1 ara “DRD” dan “E”.
• Tegangan battery harus ada antara
terminal “DRU” dan “E” ketika diberi-
kan tegangan battery pada terminal
antara “IG” dan “E”.
DRD DRU E
OFF • Hubungan harus ada antara termi-
nal “DRU” dan “E” dan antara termi-
nal “DRD” dan “E”.
DOWN • Hubungan harus ada antara “DRU”
dan “E”.
• Tegangan battery harus ada antara
IG terminal “DRD” dan “E” ketika tegan-
gan battery diberikan antara termi-
nal “IG” dan “E”.
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-15

Selain dari sisi pengemudi

Lepas connector main switch power Window.


Periksa hubungan antara tiap posisi terminal.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti main switch
1
power Window.
3

E ASD ASU

RRD RRU RLD RLU IG

Memeriksa Sub Switch Power Window


Periksa hubungan antara tiap posisi terminal.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti switch sub
power window.
Spesifikasi switch sub power window

Terminal
Switch Position B SU SD U D

UP

OFF

DOWN

U SU B SD D
8D-16 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Memeriksa Switch Stop Lamp (Brake)


Periksa hubungan tiap terminal switch stop lamp (brake). Jika
hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti switch stop lamp
1
(brake).
Spesifikasi switch stop lamp (brake)
Terminal [A] – [B]
Switch slider (1) ditekan: Ada hubungan
Switch slider (1) dilepas: Tidak ada hubungan

[A] [B]

Lokasi Komponen Sistim Power Door Lock

7
2
3 4

5 1

1. Controller power door Lock 4. UNLOCK posisi 7. Back door actuator


2. Pengemudi sisi door knob switch 5. Depan door actuator 8. Switch pintu
3. LOCK posisi 6. Belakang door actua-
tor
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-17

Memeriksa Kerja Sistim Power Door Lock


1) Periksa kerja seperti berikut:
a) Ketika door key cylinder sisi pengemudi diputar sekali ke
LOCK, periksa apakah semua pintu terkunci.
b) Ketika door key cylinder sisi pengemudi diputar dua kali ke
UNLOCK, periksa apakah semua pintu tidak terkunci.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, lihat ke “Memeriksa
Sirkuit Sistim Power Door Lock” di bab ini.

Memeriksa sirkuit sistim power door Lock


1) Lepas kabel battery negatif (–).
[A] 2) Lepas coupler controller door lock (1).
5 4 3 2 1
3) Pastikan bahwa semua pintu tidak terkunci. Hubungkan ter-
12 11 10 9 8 7 6 1 minal battery positive (+) dan negatif (–) ke terminal coupler
controller door lock dan periksa kerja power door lock
sebagai berikut.
Jika tidak bekerja sesuai spesifikasi, perbaiki sirkuit atau
periksa actuator. Jika it bekerja sesuai spesifikasi, lanjut ke
langkah berikutnya.
Kerja power door lock

TERMINAL
OPERATION
[B] E38-10 E38-11
5 4 3 2 1 [A] UNLOCK LOCK
[B] LOCK UNLOCK
12 11 10 9 8 7 6 1

1. Controller power door Lock coupler “E38”


viewed dari harness sisi

4) Hubungkan kabel battery negatif (–).


5) Periksa bahwa tegangan dan kesambungan (hubungan)
5 4 3 2 1 1
antara terminal berikut dan ground bodi sesuai spesifikasi
12 11 10 9 8 7 6
berikut.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, perbaiki
sirkuit.
Jika hasil pemriksaan OK, periksa kembali sistim power door
Lock sepert berikut.
V a) Ganti dengan controller door lock yang baik.
b) Periksa kembali sirkuit sistim power door Lock.
1: Controller power door Lock coupler “E38”
viewed dari harness sisi
8D-18 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Memeriksa sirkuit sistim power door Lock

Terminal Kabel Sirkuit Spesifikasi Kondisi


E38-7 WHT/GRN Main power supply 10 – 14 V –
E38-8 BRN Sirkuit key cylinder sisi Ada hubungan Key cylinder sisi pengemudi pada
pengemudi (sinyal LOCK) posisi LOCK.
Tidak ada Kecuali kondisi tersebut diatas.
hubungan
E38-9 BRN/WHT Sirkuit Key cylinder sisi Ada hubungan Key cylinder sisi pengemudi posisi
pengemudi (sinyal UNLOCK.
UNLOCK) Tidak ada Kecuali kondisi tersebut diatas.
hubungan
E38-12 BLK Ground 1 Ω atau kurang –

Memeriksa Switch Key Cylinder


1) Lepas kabel battery negatif (–).
2) Lepas kunci pintu assy. depan, lihat “Kunci Pintu Depan
Assy.” di Bab 9.

[A] 3) Periksa kesambungan (hubungan) antara posisi terminal


key berikut.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti kunci pintu
[B]
assy...

[C]
Spesifikasi switch key cylinder

[A]: Lock
[B]: Neutral
[C]: Lock

e b a
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-19

Memeriksa Actuator Door Lock


1) Lepas kabel battery negatif (–).
2) Lepas kunci pintu depan assy., kunci pintu belakang assy.
dan kunci pintu bagasi assy,. lihat “Kunci Pintu Depan
Assy.”, “Kunci Pintu Belakang Assy.” dan “Kunci Pintu
Bagasi Assy.” di bab 9.

[A]
3) Hubungkan battery 12 V terminal positive dan negatif ke ter-
[C]
minal actuator kunci pintu seperti pada gambar berikut.
Jika tidak bekerja sesuai spesifikasi seperti tabel berikut,
ganti kunci pintu assy..
Spesifikasi actuator kunci pintu depan dan belakang
[D]

Spesifikasi actuator kunci pintu bagasi [C]


d c

a b
[B]
Unlock Lock + –
Lock Unlock – +
2

4) Periksa switch dari kesambungan (hubungan).


Jika tidak berfungsi, ganti actuator kunci pintu bagasi.
Spesifikasi switch kunci pintu bagasi

Posisi OFF (Pintu tertutup) Tidak ada hubungan


Posisi ON (Pintu terbuka) Ada hubungan

b a

[C]

a
8D-20 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Memeriksa Switch Pintu


Lepas switch pintu dari bodi dan periksa hubungan switch.
[B] Jika rusak, ganti switch.

[A] Spesifkasi switch pintu

OFF [A] posisi (Pintu tertutup) Tidak ada hubungan


ON [B] posisi (Pintu terbuka) Ada hubungan

Lokasi Komponen Sistim Power Door Lock dengan Sistim Keyless Entry

7
2
3 4

5 1

1. Controller power door Lock 4. UNLOCK posisi 7. Back door actuator


2. Pengemudi sisi door knob switch 5. Depan door actuator 8. Transmitter
3. LOCK posisi 6. Belakang door actuator 9. Switch pintu
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-21

Uraian Sistim
Sistim keyless entry mempunyai mode sinyal seperti berikut untuk sinyal feed back ketika controller memerima
sinyal LOCK dan UNLOCK dari transmitter.

Memeriksa Kerja Sistim Keyless Entry


1) Pastikan bahwa sistim power door Lock dalam kondisi baik,
lihat “Memeriksa Kerja Sistim Power Door Lock” di bab ini.
2) Pastikan bahwa sinyal lampu sein dan hazard dalam kondisi
baik, lihat “Sistim Peringatan Sinyal Sein dan Hazard” di bab
ini.
3) Periksa kondisi battery transmitter. Jika battery rusak, ganti
battery, lihat “Mengganti Battery Transmitter” dibagian
“Transmitter” di bab ini.
4) Pastikan bahwa semua pintu tertutup dan tidak terkunci.
5) Periksa kerja seperti:
a) Ketika menekan tombol “LOCK” (1) pada transmitter (2),
2
periksa semual door lock dan dan nyala sekali lampu perin-
gatan hazard.
b) Ketika menekan tombol “UNLOCK” (3) pada transmitter (2),
periksa semua door unlock dan nyala dua kali lampu haz-
3
ard dan nyala lampu interior sekitar 15 detik dengan switch
1
lampu interior di posisi tengah.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, lanju ke “Memeriksa
Sirkuit Sistim Keyless Entry” di bab ini.

Memeriksa Sirkuit Sistim Keyless Entry


Periksa bahwa tegangan dan kesambungan (hubungan) antara
terminal berikut dan bodi ground sesuai spesifikasi pada setiap
kondisi.
5 4 3 2 1 Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, periksa sirkuit
V
12 11 10 9 8 7 6 berikut.
Jika sirkuit normal dan sistim belum normal, periksa kembali
sirkuit sistim keyless Entry sebagai berikut.
1) Ganti controller door lock dengan yang baik.
1 2) Lakukan register key code, lihat “Prosedur Registrasi Kode”
di bab ini.
3) Periksa Kembali sirkuit sistim keyless Entry.
1. Door lock controller
8D-22 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Memeriksa sirkuit sistim keyless Entry

Terminal Kabel Sirkuit Spesifikasi Kondisi


E38-2 BLU/YEL Key remainder sirkuit 0–1V –
Pintu sisi pengemudi, sisi penump-
ang, sisi belakang pengemudi, sisi
0–1V
belakang penumpang atau pintu
bagasi terbuka.
10 – 14 V Semua pintu tertutup
Sirkuit switch pintu & lampu
E38-4 BLK/RED Penuhi kondisi berikut.
interior
• Semua pintu tertutup.
• Switch lampu Interior di posisi ten-
Gambar “A”
gah.
• 15 detik setelah penekanan tom-
bol “UNLOCK” pada transmitter.
Tekan tombol “LOCK” pada trans-
Gambar “B”
Sirkuit signal peringatan mitter.
E38-5 WHT
Hazard Tekan tombol “UNLOCK”pada trans-
Gambar “C”
mitter.

[A] [B] [C]

12V 12V 12V

0V 0V 0V

2ms/div 0.5 s/div 0.5 s/div

[A]: Gambar “A”


[B]: Gambar “B”
[C]: Gambar “C”
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-23

Mengganti Battery Transmitter


Jika transmitter tidak sesuai, ganti battery transmitter seperti
berikut.
1) Lepas screw (1) dan transmitter cover (2).
2) Lepas transmitter (3) dari transmitter holder (4).
1
3) Letakkan ujung coin atau bagian pipih obeng ke slot trans-
2 mitter (3) dan ungkit bagian tersebut untuk membukanya.
4) Ganti battery (tipe lithium disc CR1616 atau battery sejenis)
sehingga terminal + menghadap tanda “+” pada transmitter.
3
5) Pasang bersama dengan transmitter (3) dan pasang ke
4
ransmitter holder (4).
6) Pasang transmitter cover (2) dan screw (1).
7) Pastikan pintu mengunci sesuai pengoperasian transmitter.

PERHATIAN:
Hati-hati grease atau kotoran jangan sampai menempel
ke printed cirkuit board (pcb) dan battery.

CATATAN:
• Untuk mencegah pencurian, patahkan transmitter
sebelum dibuang.
• Buang battery bekas di tempat yang benar. Jangan
membuang battery lithium bersama dengan sampah
rumah tangga lainnya.

Prosedur Pencatatan Kode Transmitter


Jika transmitter atau door lock controller diganti, catat kode
sebagai berikut.
1) Pastikan kendaraan pada kondisi berikut.
• Semua pintu tertutup.
• Kunci kontak telah dicabut.
• Pintu sisi pengemudi tidak terkunci dan jendelanya terbuka.
2) Lepas kabel negatif (–) battery.
3) Setelah 30 detik, lakukan prosedur berikut selma 60 detik.
a) Hubungkan kabel negatif (–) battery.
b) Operasikan knop switch pintu pengemudi sisi dari lock ke
posisi unlock dua kali.
c) Tekan tombol “LOCK” transmitter dan pastikan semua
pintu bekerja dari lock ke posisi unlock.
d) Tekan knop switch pintu sisi pengemudi ke posisi lock.
e) Tekan tombol “LOCK” pada transmitter dua kali dan pasti-
kan semua pintu bekerja dari unlock ke posisi lock. Dengan
demikian, pencatatan kode sudah selesai.

CATATAN:
• Dua kode transmitter dapt dicatat.
• Ketika kode transmitter dicatat, kode yang lama akan
dihapus.
8D-24 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI

Memeriksa Power Door Mirror


1) Lepas kabel negatif (–) battery.
2) Tarik main switch power Window dari door trim.
3) Lepas soket kabel switch kaca spion.
4) Periksa hubungan antar terminal pada tiap-tiap posisi
switch.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti main
switch power Window.
Spesifikasi switch power door Mirror

M1R M2L
M1L M2L

E2 COM B

Melepas dan Memasang Actuator Power Door


Mirror
Melepas

4 1) Lepas door garnish (1) dari door.


2) Lepas door mirror coupler (2).
3) Lepas mur door mounting (3), dan lepas door mirror assy.
(4).

3 2
1

Memasang
Untuk memasang, gunakan prosedur kebalikan dengan prosedur
melepas door mirror assy. perhatikan hal-hal berikut.
• Hati-hati harness antara pintu dan kaca spion jangan sampai
terjepit.
• Hubungkan connector door mirror dengan baik.
JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-25

Memeriksa Actuator Power Door Mirror


Periksa apakah spion bekerja dengan benar ketika tegangan bat-
tery dialirkan ke terminal connector sebagai berikut.
• Hubungkan terminal positif dan negatif battery ke terminal
kaca spion seperti pada gambar berikut.
Jika sesuai tabel, ganti door mirror assy.
spesifikasi actuator power door Mirror

M2 COM M1
PERBAIKAN BODI 9-1

BAB 9

PERBAIKAN BODI
CATATAN:
Pengikat (mur/baut/screw) merupakan komponen tambahan yang dapat mempengaruhi penampilan
komponen vital dan sistem, dan/atau dapat menyebabkan biaya perbaikan yang besar. Mereka harus
Mereka harus diganti dengan part yang sama atau sejenis apabila terjadi penggantian.
Jangan menggunakan komponen pengganti yang memiliki kualitas dibawahnya atau merubah desain.
Nilai torsi harus diikuti sesuai spesifikasi untuk menjamin ketahanan komponen.

DAFTAR ISI
Kaca, Jendela dan Spion.................................. 9-2 Bodi Bagian Samping................................ 9-37
Melepas dan Memasang Kaca Pintu Windshield................................................. 9-38
Depan.............................................................. 9-2 Bagian Atap............................................... 9-39
Memeriksa Jendela Pintu Depan .................... 9-6 Bodi Bagian Bawah................................... 9-40
Melepas dan Memasang Regulator Jendela Celah Panel .................................................. 9-41
Pintu Depan .................................................... 9-6 Informasi Pengemudi dan Instrumentasi ..... 9-43
Memeriksa Regulator Jendela Pintu Melepas dan Memasang panel
Depan.............................................................. 9-7 instrumen ...................................................... 9-43
Melepas dan Memasang Spion....................... 9-8 Tempat Duduk ................................................. 9-45
Melepas dan Memasang Jendela Pintu 9
Melepas dan Memasang Tempat Duduk
Belakang ......................................................... 9-9
Depan ........................................................... 9-45
Memeriksa Jendela Pintu Belakang .............. 9-13
Melepas dan Memasang Tempat Duduk
Melepas dan Memasang Regulator Jendela
Belakang ....................................................... 9-46
Pintu Belakang .............................................. 9-13
Memeriksa Regulator Jendela Pintu Kunci dan Keamanan ..................................... 9-50
Belakang ................................................... 9-14 Melepas dan Memasang Kunci Pintu
Melepas dan Memasang Windshield ............ 9-15 Depan Assy................................................... 9-50
Persiapan .................................................. 9-15 Memeriksa Kunci Pintu Depan Assy............. 9-53
Melepas dan Memasang Q uarter Melepas dan Memasang Kunci Pintu
Window ......................................................... 9-21 Belakang Assy .............................................. 9-54
Melepas dan Memasang Kaca Pintu Memeriksa Kunci Pintu Belakang Assy ........ 9-56
Bagasi ........................................................... 9-22 Melepas dan Memasang Kunci Pintu
Tipe I ............................................................. 9-22 Bagasi Assy .................................................. 9-57
Struktur Bodi ................................................... 9-24 Melepas dan Memasang silinder kunci
Kunci Kontak ............................................. 9-59
Melepas dan Memasang Pintu Depan .......... 9-24
Melepas dan Memasang Pintu Belakang...... 9-27 Trim Eksterior dan Interior............................. 9-59
Melepas dan Memasang Pintu Bagasi.......... 9-28 Melepas dan Memasang Karpet Lantai ........ 9-59
Melepas dan Memasang Hood ..................... 9-30 Melepas dan Memasang Console Box
Menyetel Hood .............................................. 9-30 Tengah.......................................................... 9-60
Memeriksa Hood ........................................... 9-31 Melepas dan Memasang Head Lining .......... 9-61
Melepas dan Memasang Fender Depan ....... 9-31 Cat dan Pelapisan ........................................... 9-64
Melepas dan Memasang Bumper Depan Perlakuan Anti Korosi ................................... 9-64
dan Bumper Belakang................................... 9-32 Area Pemberian Sealant............................... 9-65
Melepas dan Memasang Ekstension Pelapisan (Coating) Area Bagian Bawah...... 9-71
Bumper Belakang.......................................... 9-33 Area Pemberian Campuran Anti Korosi ........ 9-72
Ruang Mesin ............................................. 9-34 Finishing Komponen Plastik.......................... 9-73
Depan........................................................ 9-35 Material Service............................................... 9-73
Pintu Bagasi .............................................. 9-36
9-2 PERBAIKAN BODI

Kaca, Jendela dan Spion


Melepas dan Memasang Kaca Pintu Depan

1. Kaca pintu 4. Trim pintu 7. Weather-strip bukaan pintu


2. Regulator jendela assembly 5. Sealing cover pintu 8. Pemegang kaca bawah
: Apply lithium grease 99000-25010 to sliding part.
3. Sash pintu 6. Screw channel bawah 9. Weatherstrip luar pintu depan
PERBAIKAN BODI 9-3

Melepas

1) Turunkan jendela hingga ujung atasnya mencapai keting-


gian “a”, sekitar 6,5 cm (2,56 in) dari weatherstrip luar.

2) Lepaskan regulator handel jendela (1) (jika dilengkapi).


Untuk melepas, tekan dan keluarkan pengunci dengan
menggunakan kain (2) seperti pada gambar.

3) Lepaskan screw handel dalam (1).

4) Lepaskan garnish dalam spion .


5) Lepaskan mounting screw trim pintu(1).

6) Lepaskan trim pintu (1) dengan handel pintu (2) dan putar
seperti pada gambar.
7) Lepaskan switch power window dan kabel switch spion pada
konektor (jika dilengkapi).
9-4 PERBAIKAN BODI

8) Lepaskan bracket trim pintu (1).


9) Lepaskan sealing cover pintu (2).
10) Lepaskan spion.
Lihat “Melepas dan Memasang Spion” di bab ini.

11) Lepaskan weather-strip luar (1). Jangan merusak saat


melepas.

12) Lepaskan konektor speaker depan dan speaker (jika


dilengkapi).
13) Lepaskan screw channel bawah (1).

14) Lepaskan kaca pintu (1) sambil diputar seperti pada gambar.
PERBAIKAN BODI 9-5

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kaca pintu
dengan memperhatikan hal berikut.
• Tepatkan channel bawah (1) pada bagian bawah kaca sep-
erti pada gambar seperti pada gambar.
Posisi pemasangan kaca pada channel bawah
“a”: 93 mm (3.69 in.)
• Kencangkan screw channel bawah. Kencangkan screw
depan terlebih dahulu, kemudian screw belakang.

• Pasang sealing cover pintu (1) dengan adhesive (2).


• Hubungkan konektor speaker depan dan speakernya (jika
dilengkapi).

• Pasang trim pintu depan seperti gambar.

• Pasang regulator handel jendela (1) (jika dilengkapi) seh-


ingga membentuk sudut 45° ketika kaca tertutup penuh sep-
erti pada gambar.
A : Depan
9-6 PERBAIKAN BODI

Memeriksa Jendela Pintu Depan


Periksa kelurusan run kaca. Jika rusak, ganti dengan yang baru.

Melepas dan Memasang Regulator Jendela


Pintu Depan
Melepas
1) Lepaskan kaca pintu sesuai “Melepas dan Memasang Pintu
Depan Window ” di bab ini.
2) Lepaskan kabel motor power window pada coupler dan ken-
dorkan clamp, jika dilengkapi.
3) Kendorkan screw mounting regulator dan keluarkan regula-
tor melalui lubang (1) seperti pada gambar.

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas regulator jen-
dela dengan memperhatikan hal berikut.
• Berikan grease pada bagian yang bergeser dan berputar (1)
dari regulator.
Grease 99000-25010

• Urutan pengencangan baut panel pintu :


Dengan power window
(1) → (2) → (3) → (4) → (5) → (6)
PERBAIKAN BODI 9-7

Tanpa power window


(1) → (2) → (3) → (4) → (5) → (6)

Memeriksa Regulator Jendela Pintu Depan


Periksa gigi (1)terhadap aus dan kerusakan. Jika rusak, ganti
dengan yang baru.
9-8 PERBAIKAN BODI

Melepas dan Memasang Spion


Ketika melepas atau memasang spion, lihat gambar berikut.

1. Spion a. Screw mount spion Urutan pengencangan : a → b


→c
2. Garnish dalam b. Screw mount spion 4.5 N·m (0.45 kg-m, 3.5 lb-ft)

3. Clip c. Screw mount spion


PERBAIKAN BODI 9-9

Melepas dan Memasang Jendela Pintu Belakang

1. Kaca pintu 4. Sealing cover pintu 7. Braket handel dalam pintu bela-
kang
2. Regulator jendela assy 5. Partisi kaca pintu 8. Handel dalam pintu belakang
: Berikan lithium grease 99000-25010 pada bagian yang
bergerak.
3. Trim pintu 6. Weatherstrip luar pintu belakang 9. Channel bawah kaca
9-10 PERBAIKAN BODI

Melepas

1) Lepaskan handel regulator jendela (1).


Untuk melepas, tekan dan keluarkan pengunci dengan
menggunakan kain (2) seperti pada gambar.

2) Lepaskan screw handel dalam (1).

3) Kendorkan screw mounting trim pintu (1).


4) Lepaskan handel trim pintu (2).

5) Lepaskan trim pintu (1) dengan handel dalam (2) diputar


seperti pada gambar.
6) Lepaskan konektor power window (jika dilengkapi).
PERBAIKAN BODI 9-11

7) Lepaskan braket trim pintu (1).


8) Lepaskan sealing cover pintu (2).

9) Lepaskan weatherstrip luar (1). Jangan merusaknya saat


melepas.
Turunkan jendela sepenuhnya. Gunakan pisau yang
dibungkus kain (atau obeng) untuk mengeluarkan weather-
strip luar.

10) Lepas sash tengah pintu belakang.


11) Lepaskan kaca pintu.
12) Lepaskan channel bawah dengan menggunakan pelumas
seperti air sabun atau air detergen.

13) Lepaskan kaca partisi pintu belakang (1) dengan menarik ke


arah depan kendaraan.

Memasang
Untuk memasang kebalkan dari prosedur melepas kaca pintu
dengan memperhatikan hal berikut.
9-12 PERBAIKAN BODI

• Pasang channel bawah (1) pada bagian bawah kaca seperti


pada gambar. Berikan pelumas seperti air sabun atau deter-
gen untuk memasang channel bawah.
Posisi pemasangan kaca pada channel bawah
“a”: 226.7 mm (8.93 in.)

• Kencangkan screw sash belakang dan baut sesuai urutan


pengencangan.
Urutan pengencangan sash pintu belakang
(1) → (2) → (3)

• Pasang sealing cover pintu (1) dengan adhesive (2).

• Pasang trim pintu belakang.


PERBAIKAN BODI 9-13

• Pasang handel regulator jendela pintu (1) sehingga mem-


bentuk sudut 45° ± bila kaca ditutup.
A : Depan

Memeriksa Jendela Pintu Belakang


Periksa kerusakan pada run kaca. Jika ditemukan kerusakan,
ganti dengan yang baru.

Melepas dan Memasang Regulator Jendela


Pintu Belakang
Melepas

1) Lepaskan kaca pintu (1) sesuai dengan “Melepas dan


Memasang Jendela Pintu Belakang” di bab ini.
2) Kendorkan screw mounting regulator (2).
3) Lepaskan konektor power window (jika dilengkapi).
4) Keluarkan regulator melalui lubang (3) seperti pada gambar.

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas regulator jen-
dela dengan memperhatikan hal berikut.
• Berikan grease pada bagian yang bergeser dan berputar
atau regulator.
Grease 99000-25010

• Urutan pengencangan baut pada panel pintu.


(1) → (2) → (3) → (4)

A. Dengan power window


B. Tanpa power window
9-14 PERBAIKAN BODI

Memeriksa Regulator Jendela Pintu Belakang

Periksa roller (1) dari kemungkinan rusak dan aus. Jika ditemu-
kan kerusakan, ganti dengan yang baru.
PERBAIKAN BODI 9-15

Melepas dan Memasang Windshield


Persiapan
Windshield depan dipasang dengan menggunakan adhesive khusus (yaitu satu komponen urethane adhesive
yang digunakan dengan primer).Untuk penggantian windshield, sangat penting untuk menggunakan adhesive
yang memberikan kekuatan rekat yang cukup dan ikuti prosedur yang ada.

1. Kaca windshield 3. Stopper kaca windshield 5. Trim windshield


2. Molding windshield 4. Spacer kaca windshield

PERHATIAN:
• Penjabaran di bab ini adalah penggantian kaca dengan menggunakan 3 tipe primer dan 1 tipe
adhesive yang dibuat oleh YOKOHAMA (satu komponen urethane adhesive yang digunakan den-
gan primer dengan combination). Ketika menggunakan primer dan adhesive yang dibuat oleh
pabrik lain, perhatikan cara instruksi penanganan yang disediakan. Pengabaian prosedur atau pen-
yalahgunaan adhesive dapat menyebabkan penurunan fungsi adhesive. Karena itu, sebelum bek-
erja, pastikan mengikuti petunjuk dan penjelasan yang diberikan oleh pabrik pembuat dan ikuti
prosedur yang diberikan.
• Jika terdapat permukaan yang tergores atau rusak, perbaiki bagian yang rusak tersebut, jika tidak
dapat menyebabkan terjadinya korosi.

Gunakan adhesive yang memiliki sifat sebagai berikut.


Kekuatan geser adhesive kaca
: 40 kg/cm2 (569 lb/in2) atau lebih
Material adhesive dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melepas dan memasang.
• Satu komponen urethane adhesive dan primer yang digunakan secara kombinasi (Untuk satu lembar wind-
shield)
– Adhesive (470 g (15.7 oz.))
– Primer untuk kaca (30 g (1.0 oz.))
– Primer untuk bodi (30 g (1.0 oz.))
– Primer untuk molding (30 g (1.0 oz.))
• Eyeleteer
• Piano string
• Pisau windshield
• Kuas untuk pemberian primer (2 pcs)
• Pisau
• Rubber sucker grip
9-16 PERBAIKAN BODI

• Sealant gun (untukmengisi adhesive)


• Putty spatula (untuk memperbaiki komponen yang telah menempel)

Melepas
1) Bersihkan permukaan kaca luar dan dalam dan sekeliling-
nya.
2) Lepaskan wiper arm dan garnish.
3) Gunakan solasi, tutupi permukaan bodi disekeliling kaca
untuk mencegah kerusakan.
4) Lepaskan spion dalam, sun visor, dan pillar trim depan
(kanan dan kiri).
5) Jika perlu, lepaskan panel instrumen. Lihat “Melepas dan
Memasang panel instrumen” di bab ini.
6) Jika perlu, lepaskan head lining. Lihat “Melepas dan
Memasang Head Lining” di bab ini.
7) Lepaskan (atau potong) molding windshield.

8) Lubangi dengan eyeleteer (1) pada adhesive dan masukkan


senar piano melaluinya.

9) Potong adhesive disekeliling windshield (1) dengan senar


piano (2). Saat menggunakan pisau windshield (3) untuk
memotong adhesive, hati-hati jangan merusak windshield.
Gunakan kawat untuk memotong adhesive sepanjang
bagian bawah windshield.

CATATAN:
Gunakan senar piano (2) sedekat mungkin dengan kaca
untuk mencegah kerusakan pada bodi dan panel instru-
men.
PERBAIKAN BODI 9-17

10) Gunakan pisau (1), bersihkan adhesive (2) yang tersisa


pada sisi bodi (3) sehingga memiliki ketebalan 1 – 2 mm
(0.039 – 0.078 in.) disekelilingnya.

CATATAN:
Sebelum menggunakan pisau (1), bersihkan dengan
alkohol atau sejenisnya untuk menghilangkan oli yang
melekat.

11) Bila menggunakan windshield lama, lepaskan adhesive (1),


dan jangan sampai merusak lapisan primer (2).

Memasang
1) Gunakan larutan pembersih, bersihkan tepi windshield
dimana kaca windshield akan ditempel. (biarkan mengering
selama 1 menit atau lebih.)
2) Pasang stopper kaca yang baru (1) (2 pieces) pada bagian
bawah windshield.

3) Untuk menentukan posisi pemasangan kaca (1) ke bodi (2),


tempatkan kaca pada bodi sehingga memiliki celah antara
atas kaca (1) dan bodi (2) 10.8 - 12.8 mm (0.43 in.) dan
celah antara setiap ujung (kanan dan kiri) kaca (1) dan bodi
(2) antara 6.6 - 8.6 mm. Tandai permukaan kontak pada
kaca (1) dan bodi (2) seperti pada gambar. Celah atas dapat
disetel dengan menggerakkan posisi stopper kaca.
Celah windshield
“a”: 10.8 - 12.8 mm (0.43 - 0.50 in.)
“b”: 6.6 - 8.6 mm (0.26 - 0.34 in.)
9-18 PERBAIKAN BODI

4) Bersihkan permukaan kontak dari adhesive lama (1), cat


atau logam bodi.
Jika permukaan cat sudah rusak atau logam bodi terlihat,
berikan primer (2) ke bodi. (Perhatian) jangan memberikan
primer (2) ke permukaan adhesive yang masih ada di bodi.

CATATAN:
• Pastikan melihat petunjuk pemakaian primer untuk
penggunaan dan waktu pengeringan yang benar.
• Jangan memegang bodi dan permukaan adhesive
lama dimana kaca akan ditempel.

3. Jangan memberikan primer


4. Berikan primer

5) Pasang molding baru (1) ke kaca (2).


6) Bersihkan permukaan kaca yang akan ditempel ke bodi den-
gan lap bersih. Jika menggunakan cairan pembersih, biar-
kan mengering selama 10 menit atau lebih.
Area yang dibersihkan untuk windshield (jarak dari ujung
kaca atau molding)
“a”: 30 – 50 mm (1.18 – 1.97 in.)

7) Pasang spacer baru (1) ke windshield (2).


PERBAIKAN BODI 9-19

8) Gunakan brush baru, berikan sejumlah primer untuk kaca


sepanjang permukaan kaca yang akan ditempel ke bodi.

CATATAN:
• Pastikan untuk melihat petunjuk pemakaian, peng-
gunaan dan waktu pengeringan yang benar.
• Jangan memberikan primer dibagian luar permukaan
yang dilapisi keramik.
• Jangan menyentuh permukaan yang dilapisi primer.

Lebar primer pada windshield


“a”: 15 mm (0.59 in.)

1. Molding
2. Spacer
3. Berikan primer

9) Berikan primer untuk molding disekeliling permukaan mold-


ing
10) Berikan adhesive (1) seperti pada gambar.

CATATAN:
• Tekan kaca (2) ke permukaan bodi panel segera sete-
lah diberikan adhesive (1).
• Gunakan pemegang kaca untuk membantu memegang
dan membawa kaca setelah diberikan adhesive (1).
• Lakukan langkah 8) sampai 9) selama 10 menit untuk
memastikan sudah melekat erat.
• Pastikan melihat petunjuk pemakaian adhesive untuk
penanganan dan waktu pengeringan yang benar.
• Mulai dari bagian bawah kaca (2).
• Jangan sampai merusak primer.

Spesifikasi jumlah dan posisi adhesive untuk windshield


Lebar “a”: kurang lebih 8 mm (0.31 in.)
Tinggi “b”: kurang lebih 14 mm (0.55 in.)
Posisi “c”: kurang lebih 10 mm (0.39 in.) untuk depan,
belakang dan bagian atas.
Posisi “d”: kurang lebih 16 mm (0.63 in.) untuk bagian
bawah.
3. Molding
9-20 PERBAIKAN BODI

11) Tahan pemegang kaca (1), tempatkan kaca pada bodi den-
gan meluruskan tanda pada langkah 3) dan tekan.

12) Periksa kebocoran air dengan menyiramkan air ke wind-


shield. Jika ditemukan kebocoran, keringkan windshield dan
tambal titik yang bocor dengan adhesive. Jika masih terjadi
kebocoran, lepaskan kaca dan ulangi prosedur pemasangan
lagi.

CATATAN:
• Jangan menggunakan air bertekanan tinggi.
• Jangan menggunakan udara bertekanan pada adhe-
sive saat pengeringan.
• Jangan menggunakan sinar infra merah atau sejenis-
nya untuk pengeringan.

PERHATIAN:
Setelah selesai memasang, perhatikan hal berikut.
• Penutupan pintu secara kasar sebelum adhesive men-
gering dapat menyebabkan kaca menjadi longgar atau
lepas. Karena itu, jika pintu dibuka atau ditutup sebe-
lum adhesive mengering, pastikan untuk membuka
semua kaca pintu dan hati-hati.
• Jika molding tidak terpasang dengan baik, tahan den-
gan selotip sampai adhesive mengering.
• Setiap adhesive memiliki waktu pengeringan yang ber-
beda.
• Pastikan untuk melihat petunjuk pemakaian, periksa
waktu pengeringan adhesive yang digunakan dan per-
hatikan saat adhesive akan mengering.
• Jangan mengemudi sampai adhesive benar-benar ker-
ing untuk memastikan sudah merekat dengan baik.
PERBAIKAN BODI 9-21

Melepas dan Memasang Quarter Window


Melepas dan Memasang
Tipe I
Lihat “Melepas dan Memasang Windshield” di bab ini karena
prosedur melepas dan memasang sama secara prinsip. Namun,
perhatikan hal berikut.
• Perhatikan hal berikut saat memberikan adhesive (1) sepan-
jang tepi kaca (2).
• Adhesive (1) harus diberikan secara merata terutama pada
tinggi.
• Jangan merusak primer (3).
• Tekan kaca pada bodi segera setelah adhesive (1) diberi-
kan.
Spesifikasi jumlah adhesive dan posisi untuk quarter win-
dow
Tinggi “a”: 14 mm (0.55 in.)
Lebar “b”: 8 mm (0.31 in.)
Lebar “c”: 16 mm (0.63 in.)
Posisi “d”: 13 mm (0.51 in.) untuk bagian depan, bawah
dan atas kaca.
Posisi “d”: 16.5 mm (0.65 in.) untuk bagian belakang kaca.

Tipe II
Untuk quater window menggunakan weatherstrip, pasang seperti
gambar dengan memperhatikan hal berikut.
Urutan pemasangan :
1→2→3→4
1,2, Urutan pemasangan F. Depan
3,4
5. Panel luar sisi bodi A. Panel quarter saja
6. Kaca quarter window glass atau x. Pasang ujung hingga menyentuh panel
panel quarter window belakang
7. Panel quarter window belakang y. Posisi awal pemasangan
Lokasi joint pemasangan weatherstrip
pada tengah bagian bawah.
8. Weatherstrip panel jendela z. Posisi akhir pemasangan
9-22 PERBAIKAN BODI

Melepas dan Memasang Kaca Pintu Bagasi


Tipe I

1. Kaca pintu bagasi 2. Pengikat 3. Lubang Mounting

Lihat “Melepas dan Memasang Windshield” di bab ini, karena


pada prinsipnya prosedur melepas dan memasang adalah sama
Namun, perhatikan hal berikut.

• Perhatikan hal berikut saat memberikan adhesive (1) pada


tepi kaca (2).
• Adhesive (1) harus diberikan secara merata terutama ting-
ginya.
• Jangan merusak primer (3).
• Dengan posisi pengikat (5) lurus, pasang kaca (2) padapa-
nel pintu belakang (4).
• Tekan kaca ke bodi segera setelah adhesive (1) diberikan.
Spesifikasi jumlah adhesive dan posisi untuk kaca pintu
bagasi
Tinggi “a”: 14 mm (0.55 in.)
Lebar “b”: 8 mm (0.31 in.)
Lebar “c”: 16 mm (0.63 in.)
Posisi “d”: 15.5 mm (0.61 in.) untuk bagian atas kaca
Posisi “d”: 16 mm (0.63 in.) untuk bagian bawah kaca
Posisi “d”: 26 mm (1.02 in.) untuk bagian samping kaca
PERBAIKAN BODI 9-23

Tipe II

1,2,3 Urutan pemasangan jendela 6. Kaca jendela A. Kaca saja y. Posisi akhir pemasangan
pintu bagasi
4. Panel luar pintu bagasi 7. Weatherstrip kaca jendela x. Posisi awal pemasangan z. Pemasangan ujung sampai menyy-
entuh panel
5. Kaca jendela pintu bagasi

Untuk kendaraan yang menggunakan weatherstrip, pasang kaca pintu bagasi seperti pada gambar dengan
memperhatikan hal berikut.
Urutan pemasangan
1→2→3
9-24 PERBAIKAN BODI

Struktur Bodi
Melepas dan Memasang Pintu Depan

1. Panel pintu 4. Baut engsel pintu depan


2. Engsel pintu 26 N·m (2.6 kg.m, 18.81 lb-ft)
: Berikan lithium grease 99000-25010 untuk bagian yang
berputar
: Berikan sealant 99000-31110 untuk permukaan kontak
3. Stopper bukaan pintu

Melepas
1) Lepaskan ujung kabel harness pintu pada setiap konektor
(jika dilengkapi).

2) Sanggah pintu panel (1) menggunakan dongkrak (2) dengan


sepotong kayu (4) antara dongkrak (2) dan panel (1) seperti
gambar.
3. Kain lap
PERBAIKAN BODI 9-25

3) Kendorkan baut mounting engsel (1).

4) Lepaskan baut stopper bukaan pintu pada bodi (1).


5) Lepaskan pintu assy.

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas pintu assy
dengan memperhatikan hal berikut.
• Saat mengganti pintu, lapisi bagian dalam pintu pengganti
dengan wax untuk perawatan anti korosi.
Lihat “Area Pemberian Campuran Anti Korosi” di bab ini.

• Berikan sealant pada permukaan kontak “A” di engsel (1).


“A”: Sealant 99000-31110
• Berikan grease pada bagian yang berputar “B” di engsel (1).
“B”: Lithium grease 99000-25010

• Kencangkan engsel baut (1) sesuai spesifikasi.


Momen pengencangan
Baut mounting pintu engsel
(a): 26 N·m (2.6 kg-m, 18.81 lb-ft)
9-26 PERBAIKAN BODI

• Pasang stopper bukaan pintu (1) seperti spesifikasi berikut.


Arah pemasangan stopper bukaan pintu
Pintu kanan : tanda R di atas
Pintu kiri : tanda L di atas
2. Tanda

• Setel posisi latch striker pintu sesuai “Melepas dan


Memasang Kunci Assy Pintu Depan” di bab ini.
• Setel cushion pintu depan sehingga pintu rata dengan sisi
bodi.
• Setelah memasang, buka dan tutup pintu untuk memeriksa
kelonggaran.
• Bila weatherstrip mengeras, kebocoran dapat terjadi.
Bila terjadi, ganti dengan yang baru.
PERBAIKAN BODI 9-27

Melepas dan Memasang Pintu Belakang

1. Panel pintu belakang 4. Pintu belakang engsel baut


2. Pintu belakang engsel 26 N·m (2.6 kg·m,18.81 lb-ft)
: Apply lithium grease 99000-25010 to rotating part
: Apply sealant 99000-31110 to contact face
3. Pintu open stopper

Lihat “Melepas dan Memasang Pintu Depan” di bab ini dengan


memperhatikan hal berikut.
• Untuk momen pengencangan, grease dan sealant, lihat
gambar diatas.
• Pasang stopper bukaan pintu (1) sebagai berikut.
Arah pemasangan stopper bukaan pintu
Pintu kanan : tanda R di atas.
Pintu kiri : tanda L di atas.
2. Tanda
9-28 PERBAIKAN BODI

Melepas dan Memasang Pintu Bagasi

1. Panel pintu bagasi 5. Trim pintu


2. Unit balancer pintu bagasi 6. Tutup lampu plat nomor
3. Weatherstrip 7. Garnish pintu bagasi
4. Sealing cover pintu

Melepas

1) Lepaskan trim pintu bagasi (1).


2) Lepaskan ujung atas belakang head lining dan trim quarter
belakang.
3) Lepaskan konektor harness pintu bagasi (2) dan selang
washer (3).
4) Lepaskan balancer pintu bagasi (4) (pertama pada sisi pintu
dan berikutnya pada sisi bodi).
5) Lepaskan mur engsel pintu dan lepaskan pintu bagasi assy.
6) Lepaskan konektor wiring harness di dalam pintu bagasi.
PERBAIKAN BODI 9-29

PERINGATAN:
Penanganan balancer pintu bagasi (Damper)
• Jangan membongkar balancer (1) karena silinder
dipenuhi dengan gas.
• Tangani balancer hati-hati. Jangan menggores permu-
kaan piston rod, dan jangan biarkan cat atau minyak
menempel di permukaannya.
• Jangan memutar piston rod saat balancer memanjang
penuh.
• Bila membuang balancer pintu bagasi (damper),
gunakan bor ukuran 2 – 3 mm (0.08 – 0.12 in.) (2) untuk
membuat lubang seperti pad gambar.
• Gas yang keluar tidak berbahaya namun dapat keluar
bersamaan dengan chip yang terjadi saat pengeboran.
Karena itu, gunakan kacamata pelindung.

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas pintu bagasi
dengan memperhatikan hal berikut.
• Pasang wiring harness (1).

• Berikan sealant ke permukaan kontak “A” engsel pintu (1).


“A”: Sealant 99000-31110
• Berikan grease pada bagian yang berputar “B” di engsel (1).
“B”: Lithium grease 99000-25010

• Setel posisi latch striker pintu sesuai “Kunci Pintu Bagasi” di


bab ini.
• Setel cushion pintu sehingga pintu menjadi rata dengan
bodi.
• Setel celah pintu dengan mengendorkan baut mounting dan
mur engsel pintu sesuai “Celah Panel” di bab ini.
9-30 PERBAIKAN BODI

Melepas dan Memasang Hood


Melepas

PERHATIAN:
Tempatkan kain pada “A” seperti gambar untuk mence-
gah kerusakan.
1) Lepaskan selang washer (1) dari hood (2).
2) Lepaskan 4 baut mounting (3) untuk melepas hood (2).

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas hood dengan
memperhatikan hal berikut.
• Berikan sealant pada permukaan kontak “B” pada engsel
hood (4).
“B”: Sealant 99000-3110

Menyetel Hood
Setel hal-hal berikut::
• Penyetelan posisi hood.
Penyetelan depan dan belakang dan kiri dan kanan.
Setel celah hood dengan mengendorkan baut mounting
hood, lihat “Celah Panel” di bab ini.

• Penyetelan vertikal
Jika hanya satu sisi (kanan atau kiri) dari hood tidak rata
dengan fender depan, ratakan dengan mengencangkan
atau mengendorkan cushion hood (1).

• Penyetelan posisi kunci hood.


Saat menginstal kunci hood (1), set hood latch posisi ter-
endah.
Momen pengencangan
Baut hood latch (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.2 lb-ft)
PERBAIKAN BODI 9-31

Memeriksa Hood
Pastikan hood terbuka dan menutup dengan halus dan benar.
Lumasi jika perlu. Juga pastikan latch kedua bekerja dengan baik
(pastikan latch kedua menjaga hood dari terbuka penuh) dan
hood mengunci saat ditutup.
Setel posisi kunci hood jika perlu.

Melepas dan Memasang Fender Depan

Melepas
1) Lepaskan bumper depan.
2) Lepaskan lampu besar assy. Lihat “Melepas dan Memasang
lampu besar Assy” di bab 8B.
3) Lepaskan fender depan.

Memasang

Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas fender depan


dengan memperhatikan hal berikut.
• Jika cat pada baut fender terkelupas, lakukan pengecatan
ulang.
• Setel celah panel sesuai “Celah Panel” di bab ini.
9-32 PERBAIKAN BODI

Melepas dan Memasang Bumper Depan dan Bumper Belakang


Saat melepas atau memasang bumper depan dan bumper belakang, lihat gambar berikut.

[A]: Bumper depan 1. Bumper depan 3. Clip 5. Baut


[B]: Bumper belakang 2. Screws 4. Bumper belakang
PERBAIKAN BODI 9-33

Melepas dan Memasang Ekstension Bumper Belakang


Saat melepas atau memasang ekstension bumper belakang, lihat gambar berikut.

1. Ekstension bumper belakang 3. Screw


2. Pemegang ekstension 4. Clip
9-34 PERBAIKAN BODI

Dimensi Bodi
CATATAN:
Seluruh titik pengukuran berada pada permukaan luar panel.

Ruang Mesin

a (a’) Lubang pemasangan center member paling luar (M6, den- b (b’) Lubang pemasangan center member belakang (dengan cen-
gan center member dilepas)) ter member dilepas)

Jarak lubang ke lubang


a-b: 511.0 mm (20.12 in) a’-b’: 511.0 mm (20.12 in)
a-b’: 550.6 mm (21.68 in) a’-b: 550.6 mm (21.68 in)
b-b’: 200.0 mm (7.87 in)
PERBAIKAN BODI 9-35

Depan

a. Lubang clip cowl top garnish e (e’) Lubang jig datum atas lamp support panel
b (b’). Lubang pemasangan belakang fender depan (dengan panel fender f (f’). Lubang jig datum lower member depan
dilepas)
c (c’). Lubang pemasangan depan fender depan (dengan panel fender g (g’). Lubang jig datum bawah lamp support panel
dilepas)
d. Lubang mounting front hood stopper

Jarak lubang ke Lubang

a-c: 757.5 mm (29.82 in) b’-c: 1338.8 mm (52.71 in) e-f: 496.1 mm (19.53 in)
a-c’: 644.4 mm (25.37 in) b’-c’: 205.3 mm (8.08 in) e-f’: 916.0 mm (36.06 in)
a-d: 454.6 mm (17.90 in) c-c’: 1320.0 mm (51.97 in) e’-f: 916.0 mm (36.06 in)
b-b’: 1326.0 mm (52.20 in) c-d: 694.3 mm (27.33 in) e’-f’: 496.1 mm (19.53 in)
b-c: 205.3 mm (8.08 in) c’-d’: 694.3 mm (27.33 in) f-f’: 810.0 mm (31.89 in)
b-c’: 1338.8 mm (52.71 in) e-e’: 732.0 mm (28.82 in) g-g’: 1258.0 mm (49.53 in)
9-36 PERBAIKAN BODI

Pintu Bagasi

a (a’). Lubang jig datum hole pada sisi depan flange pada ujung c (c’). Lubang pemasangan ekstension bumper
inner panel belakang
b (b’). Lubang pemasangan rear combination lamp d Lubang pemasangan kanan latch striker

Jarak lubang ke Lubang

a-a’: 519.9 mm (20.47 in) a-d: 1371.0 mm (53.98 in) a’-d: 1363.4 mm (53.68 in)
a-c: 1291.2 mm (50.83 in) a’-c: 1489.4 mm (58.64 in) b-b’: 1124.0 mm (44.25 in)
a-c’: 1489.4 mm (58.64 in) a’-c’: 1291.2 mm (50.83 in) c-c’: 1060.0 mm (41.73 in)
PERBAIKAN BODI 9-37

Bodi Bagian Samping

a. Lubang jig panel luar pilar A e. Lubang pemasangan switch pintu i. Lubang atas engsel pintu
b. Lubang jig panel dalam atap depan f. Step panel lantai depan (bagian atas) j. Lubang pemasangan atas latch striker
c. Lubang jig panel luar pilar B g. Lubang jig atap belakang pada ujung k. Lubang jig datum diatas engsel bawah pintu
lengkungan
d. Lubang atas engsel pintu depan h. Lubang jig panel luar pilar C l. Lubang jig datum sisi depan switch pintu

Jarak lubang ke Lubang

a-c: 681.6 mm (26.83 in) e-f: 708.7 mm (27.30 in) h-k: 1264.2 mm (49.77 in)
a-f: 1071.5 mm (42.18 in) g-h: 860.3 mm (33.87 in) h-l: 784.1 mm (30.87 in)
b-f: 1313.3 mm (51.70 in) g-k: 1011.8 mm (39.83 in) i-j: 1004.1 mm (39.53 in)
c-f: 1239.5 mm (48.80 in) g-l: 1206.7 mm (47.51 in) k-l: 853.4 mm (33.60 in)
d-e: 911.8 mm (35.90 in)
9-38 PERBAIKAN BODI

Windshield

a (a’). Lubang jig datum panel luar atap depan c (c’). Lubang jig datum panel dalam atap depan
b (b’). Lubang pemasagan paling luar cowl top garnish d. Lubang pemasangan latch striker bangku baris ke dua

Jarak lubang ke Lubang

a-a’: 800.0 mm (31.50 in) a’-b’: 753.2 mm (29.65 in)


a-b: 753.2 mm (29.65 in) b-b’: 1256.9 mm (49.48 in)
a-b’: 1254.2 mm (49.38 in) c-d: 1920.9 mm (75.63 in)
a’-b: 1254.2 mm (49.38 in) c’-d: 2028.7 mm (79.87 in)
PERBAIKAN BODI 9-39

Bagian Atap

a (a’). Lubang jig pilar A e (e’) Lubang jig pilar C


b (b’). Lubang jig atap depan f Lubang pemasangan latch striker bangku baris kedua (lubang
kiri dari latch striker kiri
c (c’). Lubang jiga pilar B g (g’) Lubang jig datum pada flange sisi depan
d.(d’) Lubang jig atap

Jarak lubang ke Lubang

a-a’: 1258.2 mm (49.54 in) d’-f: 1627.7 mm (64.08 in)


a-f: 1916.3 mm (75.44 in) e-e’: 1231.0 mm (48.46 in)
b-f: 1704.4 mm (67.10 in) e-f: 1071.5 mm (42.18 in)
b’-f: 1877.5 mm (73.92 in) e’-f: 1342.8 mm (52.87 in)
a’-f: 2083.7 mm (82.04 in) f-g: 1520.8 mm (59.87 in)
c-c’: 1267.2 mm (49.89 in) f-g’: 1609.2 mm (63.35 in)
d-f 1425.9 mm (56.14 in)
9-40 PERBAIKAN BODI

Bodi Bagian Bawah

a. Lubang jig paling depan pada sisi member


b (b’). Lubang jig belakang frame depan
c (c’). Lubang jig depan frame tengah
d (d’). Lubang jig belakang frame tengah
e (e’). Lubang jig belakang frame belakang

Jarak lubang ke Lubang

a-a’: 810.0 mm (31.89 in) b-c’: 917.2 mm (36.11 in) c’-d’: 798.7 mm (31.44 in)
a-b: 959.4 mm (37.77 in) b’-c: 894.9 mm (35.23 in) d-d’: 1065.0 mm (41.93 in)
a-b’: 1247.8 mm (49.13 in) b’-c’: 335.0 mm (13.19 in) d-e: 1270.0 mm (50.00 in)
a’-b: 1263.3 mm (49.74 in) c-c’: 876.0 mm (34.49 in) d-e’: 1657.4 mm (65.25 in)
a’-b’: 959.4 mm (37.77 in) c-d: 798.7 mm (31.44 in) d’-e: 1657.4 mm (65.25 in)
b-b’: 810.0 mm (31.89 in) c-d’: 1253.3 mm (49.34 in) d’-e’: 1270.0 mm (50.00 in)
b-c 332.7 mm (13.10 in) c’-d: 1253.3 mm (49.34 in) e-e’: 1065.0 mm (41.93 in)
PERBAIKAN BODI 9-41

Celah Panel

Jarak panel
a: 7.5 - 10.5 mm d: 3.6 - 5.6 mm
(2.95 - 4.13 in.) (0.14 - 0.22 in.)
b: 34.4 mm e: 3.4 - 5.4 mm
(1.35 in.) (0.13 - 0.21 in.)
c: 6.6 mm f: 3.5 - 5.5 mm
(0.26 in.) (0.14 - 0.22 in.)
9-42 PERBAIKAN BODI

Jarak panel
g: 2.6 - 4.6 mm n: 5.0 - 7.0 mm u: 7.6 - 9.6 mm
(0.10 - 0.18 in.) (0.20 - 0.28 in.) (0.30 - 0.38 in.)
h: 1.0 - 3.0 mm o: 5.1 - 7.1 mm v: 3.5 - 5.5 mm
(0.04 - 0.12 in.) (0.20 - 0.28 in.) (0.14 - 0.22 in.)
i: 0.5 - 2.0 mm p: 6.1 - 8.1 mm w: 4.1 - 6.1 mm
(0.02 - 0.08 in.) (0.24 - 0.32 in.) (0.16 - 0.24 in.)
j: 2.7 - 3.7 mm q: 5.3 - 7.3 mm x: 13.0 - 15.0 mm
(0.11 - 0.15 in.) (0.21 - 0.29 in.) (0.51 - 0.59 in.)
k: 4.2 - 6.2 mm r: 4.1 - 6.1 mm y: 5.7 - 7.7 mm
(0.17 - 0.24 in.) (0.16 - 0.24 in.) (0.22 - 0.30 in.)
l: 4.3 - 6.3 mm s: 5.1 - 7.1 mm Z: 6.5 - 8.5 mm
(0.17 - 0.25 in.) (0.20 - 0.28 in.) (0.26 - 0.33 in.)
m: 2.4 - 4.4 mm t: 5.4 - 7.4 mm aa: 5.3 - 7.3 mm
(0.09 - 0.17 in.) (0.21 - 0.29 in.) (0.21 - 0.29 in.)
PERBAIKAN BODI 9-43

Informasi Pengemudi dan Instrumentasi


Melepas dan Memasang panel instrumen
Melepas
1) Lepaskan kabel negatif battery.

2) Lepaskan steering column hole cover (1).

3) Lepaskan steering column assy sesuai “Melepas dan


Memasang Steering Column Assy ” di bab 3C.

4) Lepaskan glove box (1).


5) Lepaskan hood latch release lever (2).

6) Lepaskan konektor harness panel instrumen, dan antena


yang perlu dilepas untuk melepas panel instrumen.
7) Lepaskan kabel ground panel instrumen.
8) Lepaskan pillar trim (1).
9) Lepaskan tutup speaker (2).
10) Lepaskan instrument cluster.
11) Lepaskan tray penumpang.
12) Lepaskan tape control panel (jika dilengkapi).
9-44 PERBAIKAN BODI

13) Lepaskan mounting screw panel instrumen (2).


14) Lepaskan panel instrumen (1).

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas panel instru-
men dengan memperhatikan hal berikut.
• Saat memasang setiap komponen, pastikan tidak ada kabel
atau wiring harness yang terjepit.
• Saat memasang steering column assy. Lihat “Melepas dan
Memasang Steering Column Assembly” di bab 3C.
PERBAIKAN BODI 9-45

Tempat Duduk
Melepas dan Memasang Tempat Duduk Depan

1. Tempat duduk assy 3. Cover baut tempat duduk baut


cover
2. Baut 35 N·m (3.5 kg·m, 25.81 lb-ft)

Melepas
1) Lepaskan console box.
2) Lepaskan 2 baut mounting untuk melepaskan tempat duduk
assy.

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas tempat
duduk depan.
Kencangkan sesuai spesifikasi yang terdapat pada gambar terse-
but di atas.
9-46 PERBAIKAN BODI

Melepas dan Memasang Tempat Duduk Belakang

1 - 7 Urutan pengencangan baut F. Depan


35 N·m (3.5 kg·m, 25.81 lb-ft)
PERBAIKAN BODI 9-47

[A] Tempat duduk baris ke tiga 1 - 8 Urutan pengencangan baut 9. Plug


tipe bench
[B] Kendaraan tipe 2 tempat 35 N·m (3.5 kg·m, 25.81 lb-ft)
duduk
9-48 PERBAIKAN BODI

1. Baut 3. Baut dengan tutup resin


Catatan : Kencangkan dengan tangan atau
hexagon wrench
2. Baut 35 N·m (3.5 kg·m, 25.81 lb-ft)
PERBAIKAN BODI 9-49

Melepas
1) Lepaskan baut tempat duduk seperti terlihat pada gambar.
2) Lepaskan tempat duduk assy.

Memasang
Pasang tempat duduk assy dengan mengikuti urutan pengencan-
gan seperti pada gambar.
Kencangkan sesuai spesifikasi seperti pada gambar.

Tempat Duduk Baris Ketiga Tipe Bench


Memasang
1) Kencangkan striker dengan (1) baut.
2) Kencangkan lubang yang tidak terpakai untuk tempat duduk
dengan (2) baut (6 tempat).
3) Kencangkan bagian kaki tempat duduk baris ketiga sement-
ara.
Urutan pengencangan : (3)-(4)-(5)-(6)-(7)-(8)
4) Kencangkan baut (3)-(8) setelah tempat duduk baris ketiga
terkunci pada striker.
9-50 PERBAIKAN BODI

Kunci dan Keamanan


Melepas dan Memasang Kunci Pintu Depan Assy

[A]: Tanpa power door lock 3. Handel dalam 7. Retainer atas silinder kunci
[B]: Dengan power door lock 4. Latch striker 8. Screw latch pintu
1. Latch assy pintu depan 5. Shim 9. Screw latch striker pintu
: Berikan lithium grease 99000-25010 ke bagian
yang bergesek
2. Handel luar 6. Silinder kunci 10. Screw aktuator latch pintu

Melepas

1) Lepaskan handel regulator jendela (1) (jika dilengkapi).


Untuk melepas, tekan dan keluarkan pengunci dengan
menggunakan kain (2) seperti pada gambar.
PERBAIKAN BODI 9-51

2) Lepaskan handel dalam (1).

3) Lepaskan garnish dalam spion.


4) Kendorkan screw mounting trim pintu (1).

5) Naikkan jendela.
6) Lepaskan trim pintu (1).
Dengan handel dalam (2) diputar seperti pada gambar.
7) Lepaskan switch power window dan ujung kabel switch
spion pada konektor (jika dilengkapi).

8) Lepaskan bracket trim pintu (1).


9) Lepaskan sealing cover pintu (2).

10) Lepaskan sash pintu (1).


9-52 PERBAIKAN BODI

11) Lepaskan control rod bukaan pintu (1) dari handel luar.
12) Lepaskan control rod latch pintu (2).
13) Lepaskan ujung kabel motor kunci pintu (door lock motor)
pada konektor (jika dilengkapi).
14) Lepaskan tombol kunci pintu (3).
15) Kendorkan screw latch pintu (4), baut aktuator latch pintu
(5) (jika dilengkapi with power door lock) dan lepaskan kunci
pintu assy (6).

16) Lepaskan retainer silinder kunci (1).


17) Lepaskan silinder kunci (2).

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu
depan assy dengan memperhatikan hal berikut.
• Pasang silinder kunci sebagai berikut:
a) Pasang silinder kunci (1) ke panel pintu depan.
b) Masukkan retainer atas silinder kunci (2).
c) Masukkan retainer bawah silinder kunci (3).
d) Masukkan retainer sampai retainer bawah bersentuhan
dengan retainer atas.
• Berikan grease pada komponen yang bergesek pada latch
pintu assy.
Grease 99000-25010

• Gerakkan latch striker pintu (2) ke atas atau ke bawah seh-


ingga bagian tengahnya lurus dengan bagian tengah celah
“A” pada kunci pintu assy (1) seperti terlihat.
Striker harus digerakkan vertikal dan ditempat datar. Jangan
menyetel kunci pintu.
3. Shaft
PERBAIKAN BODI 9-53

• Gerakkan latch striker pintu (1) ke samping untuk menyetel


permukaan panel luar pintu (2) rata dengan panel luar pintu
belakang atau permukaan panel luar bodi (3) seperti gam-
bar.
Untuk mendapatkan pengoperasian kunci pintu, tambah
atau kurangi jumlah shim yang dimasukkan antara bodi dan
striker (1) untuk menyetel.
[A]: Pintu depan
[B]: Pintu belakang

Memeriksa Kunci Pintu Depan Assy


• Periksa pintu terbuka dan menutup dengan halus dan benar.
• Pastikan pintu berhenti pada latch kedua (mencegah pintu
membuka penuh) dan pastikan pintu menutup rapat pada
posisi latch penuh.
• Setel posisi latch striker pintu jika perlu.
9-54 PERBAIKAN BODI

Melepas dan Memasang Kunci Pintu Belakang Assy

[A]: Tanpa power door lock 2. Handel dalam 5. Screw latch pintu 8. Screw actuator latch
pintu
[B]: Dengan power door lock 3. Latch pintu belakang latch assy 6. Screw latch striker pintu 9. Control rod kunci pintu
: Berikan lithium grease 99000-25010 pada
bagian yang bergeser
1. Handel luar 4. Latch striker 7. Shim

Melepas

1) Lepaskan handel regulator jendela (1).


Untuk melepas, tekan dan keluarkan pengunci dengan
menggunakan kain (2) seperti pada gambar.

2) Lepaskan screw handel dalam.


PERBAIKAN BODI 9-55

3) Kendurkan screw mounting trim pintu (1).


4) Lepaskan handel trim pintu (2).

5) Lepaskan trim pintu (1) dengan handel dalam (2) diputar


seperti pada gambar.
6) Lepaskan konektor power window jika dilengkapi.

7) Lepaskan bracket trim pintu (1).


8) Lepaskan sealing cover pintu (2).

9) Lepaskan control rod bukaan pintu (1) dan control rod latch
pintu (2).
10) Lepaskan kabel motor pengunci pintu pada konektor (jika
dilengkapi) dan lepaskan kunci pintu assy (4)..
11) Kendorkan screw mounting latch pintu (3), baut aktuator
latch pintu (5) (jika dilengkapi dengan power door lock)
9-56 PERBAIKAN BODI

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu
belakang lock assy sesuai “Melepas dan Memasang Kunci Pintu
Depan Assy ” di bab ini.

Memeriksa Kunci Pintu Belakang Assy


• Periksa pintu terbuka dan menutup dengan halus dan benar.
• Pastikan pintu berhenti pada latch kedua (mencegah pintu
membuka penuh) dan pastikan pintu menutup rapat pada
posisi latch penuh.
• Setel posisi latch striker pintu jika perlu.
PERBAIKAN BODI 9-57

Melepas dan Memasang Kunci Pintu Bagasi Assy

1. Latch pintu bagasi assy 3. Control rod kunci pintu 10 N·m (1.0 kg-m, 7.0 lb-ft)

2. Screw latch pintu 4. Control rod

Melepas

1) Lepaskan trim pintu (1).

2) Lepaskan control rod kunci pintu (1) dan control rod (2).
3) Lepaskan kabel motor kunci pintu (jika dilengkapi).
4) Kendorkan screw latch pintu (3) dan lepaskan latch pintu
assy (4).
9-58 PERBAIKAN BODI

5) Lepaskan retainer silinder kunci pintu bagasi (1).


6) Lepaskan silinder kunci pintu bagasi (2).

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu
bagasi assy dengan memperhatikan hal berikut.
• Setel latch striker pintu sehingga bagian tengah lurus den-
gan bagian tengah celah pada latch base pintu.

Memeriksa Kunci Pintu Bagasi Assy


• Periksa pintu terbuka dan menutup dengan halus dan benar.
• Pastikan pintu berhenti pada latch kedua (mencegah pintu
membuka penuh) dan pastikan pintu menutup rapat pada
posisi latch penuh.
• Setel posisi latch striker pintu jika perlu.
PERBAIKAN BODI 9-59

Melepas dan Memasang silinder kunci Kunci Kontak


Lihat “Melepas dan Memasang Steering Lock Assy (Kunci Kon-
tak) ” di Bab 3C.

DIAGNOSA ELEKTRIK
Untuk mengatasi masalah elektrikal kunci kontak, lihat “Melepas
dan Memasang Kunci Kontak” di Bab 8C.

Trim Eksterior dan Interior


Melepas dan Memasang Karpet Lantai

1. Karpet lantai depan


2. Karpet lantai belakang bagian depan
3. Karpet lantai belakang bagian belakang

Melepas
1) Lepaskan cushion tempat duduk depan dan tempat duduk belakang.
2) Lepaskan baut anchor bawah seat belt lower anchor baut. Lihat “Melepas dan Memasang Seat Belt Depan
Assy” di Bab 10.
3) Lepaskan trim sisi dash, sisi depan sill scuffs, trim bawah pillar tengah dalam, trim dalam dan sisi belakang
sill scuffs.
4) Lepaskan cover tuas rem tangan dan console box.
5) Lepaskan karpet lantai.

Memasang
Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas karpet lantai depan, dengan memperhatikan hal berikut.
• Untuk momen pengencangan baut anchor seat belt. Lihat “Melepas dan Memasang Seat Belt Depan Assy”
di Bab 10.
9-60 PERBAIKAN BODI

Melepas dan Memasang Console Box Tengah


Saat melepas dan memasang console box tengah, lihat gambar berikut.

1. Console box tengah bagian depan


2. Console box tengah bagian belakang
3. Screw
F. Depan
PERBAIKAN BODI 9-61

Melepas dan Memasang Head Lining


Melepas

1) Lepaskan lampu interior (1).


2) Lepaskan sun visor (2).

3) Lepaskan lampu ruang belakang (1).

4) Lepaskan assistant grip (1).

5) Lepaskan door opening trim (1).


9-62 PERBAIKAN BODI

6) Lepaskan trim quarter window (1).

7) Lepaskan seat belt depan dan belakang (1).

8) Lepaskan trim dalam pilar depan (1).

9) Lepaskan panel air condition belakang sesuai “Melepas dan


Memasang Unit A/C Belakang” di Bab 1B.
10) Lepaskan head lining.
PERBAIKAN BODI 9-63

Memasang

Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas head lining


dengan memperhatikan hal berikut.
• Satukan tanda pada head lining (1) dengan notch (2) pada
panel atap.
• Masukkan kawat lis (3) ke sisi panel dalam bodi (4).

• Gunakan double-face tape (1) pada head lining (2) seperti


gambar.
• Kencangkan screw assistant grip (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Screw assistant grip (a): 4.0 N·m (0.4 kg-m, 3.0 lb-ft)

• Kencangkan screw sun visor (1) sesuai spesifikasi.


Momen pengencangan
Screw sun visor (a): 4 N·m (0.4 kg-m, 3.0 lb-ft)
9-64 PERBAIKAN BODI

Cat dan Pelapisan


Perlakuan Anti Korosi

PERINGATAN:
Standard kerja di bengkel, terutama perlindungan mata, harus diipatuhi selama pekerjaan berikut
berlangsung, hal ini untuk menghindari cedera individu (personal).

Untuk perlakuan anti karat, lembaran baja diberikan ketahanan korosi dibagian dalam dan/atau luar.
Material lembaran baja yang anti korosi ini disebut satu dari dua sisi lembaran baja galvanis.
Karena proteksi terhadap karat maka material ini dipilih dan diberikan beberapa perlakuan seperti berikut.
• Lembaran baja diberikan elektroprimer katodik yang baik untuk ketahanan korosi.
• Lapisan wax anti karat diberikan pada pintu dan side sill dalam dimana kelembaban sangat mungkin terjadi.
• Lapisan vinyl diberikan pada bagian bawah bodi dan di dalam wheel housing.
• Sealer diberikan pada hem pintu hem, sambungan lembaran baja pada kompartemen mesin, dan bagian
yang sepertinya untuk mencegah penetrasi air dan mengakibatkan terjadinya karat
Pada penggantian panel atau perbaikan kerusakan akibat tabrakan, membiarkan area tersebut tanpa terlindun-
gin dapat menyebabkan gangguan pada sistem perlindungan korosi dan akan mengakibatkan terjadinya koro-
sidi daerah tersebut. Karena itu, merupakan fungsi yang penting untuk melakukan pelapisan ulang pada bagian
terkait di area tersebut.
Seluruh panel logam dilapisi dengan conditioner logam dan lapisan primer selama produksi kendaraan.
Mengikuti perbaikan dan/atau pemasangan penggantian komponen, setiap logam yang terekspos (sobek, lecet
dll.) permukaannya harus dibersihkan dan dilapisi dengan primer anti karat. Lakukan langkah ini sebelum pem-
berian sealer dan lapisan wax anti karat.
Sealer diberikan pada sambungan tertentu pada kendaraan selama produksi. Sealer ditujukan untuk mencegah
debu memasuki kendaraan dan berfungsi sebagai lapisan pencegah korosi. Sealer diberikan di daerah pintu
dan hem hood dan antara panel. Perbaiki dan lakukan seal ulang pada sambungan yang memiliki seal jika
mengalami kerusakan. Seal ulang sambungan pada penggantian panel dan daerah hem pada penggantian
pintu atau hood.
Gunakan sealer yang berkualitas untuk sambungan flange, sambungan yang bertumpuk dan las. Sealer harus
memiliki karakterisitik fleksibel dan mampu dicat setelah diberikan pada area yang diperbaiki.
Sealer yang digunakan untuk mengisi sambungan terbuka, gunakan material caulking. Pilih sealer yang sesuai
dengan tempat dan tujuan tertentu. Perhatikan petunjuk pembuat saat menggunakan sealer.
Dalam banyak kasus, tempat yang memerlukan perbaikan membutuhkan pengecatan. Bila ini diperlukan, ikuti
petunjuk teknis untuk persiapan tahap akhir, pengecatan dan pembentukan undercoating.
Wax anti karat, campuran penetrasi, diberikan pada permukaan logam dengan logam (pintu dan bagian dalam
side sill) dimana sulit untuk menggunakan material undercoating untuk pelapisan. Karena itu, saat memilih wax
anti karat, mungkin tipe penetratif.
Selama pemberian undercoating (vinyl coating), perhatikan agar sealer tidak diberikan pada komponen yang
berkaitan dengan mesin dan shock absorber mounting atau komponen yang berpuar. Selama under coating,
pastikan lubang drain bodi tetap terbuka.
Urutan pemberian material anti korosi adalah sebagai berikut.
1) Bersihkan dan siapkan permukaan logam.
2) Berikan primer.
3) Berikan sealer (semua sambungan diberikan sealer saat produksi).
4) Lakukan pengecatan dibagian yang memerlukan seperti hem flange, sambungan terbuka dan komponen di
bawah bodi.
5) Berikan campuran anti korosi (penetrative wax).
6) Berikan undercoating (material anti karat).
PERBAIKAN BODI 9-65

Area Pemberian Sealant

“A”: Berikan sealant rata “C”: Sikat


“B”: Berikan sealant “D”: Bersihkan sealant berlebih
9-66 PERBAIKAN BODI

“A”: Berikan sealant rata “C”: Sikat


“B”: Berikan sealant “D”: Bersihkan sealant berlebih
PERBAIKAN BODI 9-67

“A”: Berikan sealant rata “C”: Sikat “E” : Jangan berikan sealant pada lubang
“B”: Berikan sealant “D”: Bersihkan sealant berlebih
9-68 PERBAIKAN BODI

“A”: Berikan sealant rata “C”: Sikat


“B”: Berikan sealant “D” Bersihkan sealant berlebih
PERBAIKAN BODI 9-69

“A”: Berikan sealant


“B”: Rapikan sealant dengan sikat
9-70 PERBAIKAN BODI

“A”: Berikan sealant


“B”: Berikan sealant sehingga bagian atas flange tertutup dengan baik.
PERBAIKAN BODI 9-71

Pelapisan (Coating) Area Bagian Bawah

“A”: Berikan undercoating (300 µm atau lebih) “C”: Fa ding Zone (0 - 300µm) “E” Jangan berikan under coating
“B”: Berikan anti-chip coat (300 µm atau lebih) “D” Jangan berikan anti-chip coat
9-72 PERBAIKAN BODI

Area Pemberian Campuran Anti Korosi

“A”: Berikan wax anti karat (wax panas 50 µm atau lebih) “B”: Berikan wax anti karat (wax kekentalan tinggi 50 µm atau lebih)
PERBAIKAN BODI 9-73

Finishing Komponen Plastik


Komponen plastik yang dapat dicat adalah komponen plastik ABS.

PENGECATAN
Plastik ABS kaku atau keras tidak memerlukan primer coating.
Larutan acrylic secara umum dapat digunakan untuk mengecat plastik ABS keras dalam istilah kerekatan
1) Gunakan cairan pembersih untuk untuk membersihkan tiap komponen.
2) Gunakan cat acrylic konvensional untuk mengecat permukaan komponen.
3) Ikuti petunjuk cat yang memerlukan waktu pengeringan (Temperature pengeringan yang cocok adalah ant-
ara 60 – 70 °C (140 – 158 °F)).

REFERENSI
Komponen plastik tidak hanya terdiri dari ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) saja namun juga polypropylene,
vinyl, atau sejenisnya. Metode tes bakar untuk mengidentifikasi plastik ABS dijabarkan sebagai berikut.
1) Gunakan pisau tajam untuk memotong bagian plastik dari komponen pada bagian belakangnya.
2) Pegang sampel dengan penjepit dan bakar langsung.
3) Perhatikan kondisi plastik yang terbakar.
4) Plastik ABS akan menghasilkan asap hitam yang mudah dibedakan saat terbakar dengan residu akan ting-
gal sementara di udara.
5) Polypropylene tidak akan menghasilkan asap yang dapat dibedakan saat dibakar.

Material Service
Material Rekomendasi produk SUZUKI Penggunaan
Lithium grease SUZUKI SUPER GREASE A • Regulator jendela
(99000-25010) • Engsel pintu
Sealant SUZUKI BOND No. 1215 • Engsel hood
(99000-31110) • Engsel pintu
SISTIM RESTRAIN 10-1

BAB 10

SISTIM RESTRAIN
PERHATIAN:
Ketika pengencang dilepas, pasang kembali pada tempat yang sama saat dilepas. Jika pengencang
perlu diganti, gunakan dengan nomor part yang sama. Jika tidak ada, gunakan pengganti yang mem-
punyai ukuran atau kekuatan sama (atau lebih kuat). Pengencang yang tidak dapat digunakan
kembali, dan yang memerlukan thread-locking compound saat pemasangannya, jangan digunakan
kembali. Perhatikan spesifikasi momen pengencangan.
Jika prosedur di atas tidak diikuti, dapat mengakibatkan kerusakan komponen atau sistim.

DAFTAR ISI
Uraian Umum................................................... 10-2 Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan .... 10-5
Konstruksi Sabuk Keselamatan .................... 10-2 Komponen Sabuk Keselamatan
Pemeliharaan Kendaraan ............................... 10-3 Belakang (Jika Dilengkapi) ........................... 10-5
Melepas dan Memasang Sabuk
Hal-hal yang Harus Diperhatikan .................. 10-3
Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi) ..... 10-6
Service dan diagnosa................................ 10-3
Pemeriksaan Sabuk Keselamatan
Komponen Sabuk Keselamatan Depan ........ 10-4
Belakang (Jika Dilengkapi) ........................... 10-6
Sabuk keselamatan depan........................ 10-4
Melepas dan Memasang Sabuk Spesifikasi Momen Pengencangan ............... 10-6
Keselamatan Depan...................................... 10-4

10
10-2 SISTIM RESTRAIN

Uraian Umum
Konstruksi Sabuk Keselamatan

4
2
1

5
2
7
6
5
4
2

1. Sabuk keselamatan depan den- 4. Sabuk keselamatan belakang dengan ELR 7. Buckle untuk belakang center seat sabuk kesela-
gan ELR (jika dilengkapi) matan (jika dilengkapi)
2. Retractor assy. 5. Buckle untuk belakang seat sabuk kesela-
matan (jika dilengkapi)
3. Buckle untuk sabuk keselamatan 6. Belakang center seat sabuk keselamatan
depan (jika dilengkapi)

Seat Sabuk Keselamatan dengan ELR


Sabuk keselamatan dengan emergency locking retractor (ELR) didesain untuk mengunci secara darurat
(mencegah webbing tertarik terlalu jauh dari retractor) ketika hal-hal berikut terdeteksi;
• Kecepatan yang menyebabkan webbing tertarik keluar retractor.
• Penambahan atau penurunan kecepatan kendaraan.
• Kemiringan.
SISTIM RESTRAIN 10-3

Pemeliharaan Kendaraan
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Service dan diagnosa

PERINGATAN:
Jika sabuk keselamatan perlu diganti, ganti buckle dan ELR (atau webbing) bersama-sama satu set.
Hal ini untuk keamanan penguncian tongue plate dengan buckle.
Jika diganti secara terpisah, pengunciannya menjadi kurang sempurna. Karenanya, SUZUKI menyedi-
akan satu set buckle dan ELR (atau webbing) sebagai persediaan/cadangan.

Sebelum memperbaiki atau mengganti sabuk keselamatan, perhatikan hal-hal berikut.


• Sabuk keselamatan harus digunakan secara normal antara retractor dan buckle.
• Jauhkan benda tajam dan benda berbahaya lainnya dari sabuk keselamatan.
• Hindari buckle atau latch plate sabuk keselamatan dari tertekuk atau rusak.
• Jangan mencuci bagian webbing sabuk keselamatan . (Gunakan air sabun dan air hangat untuk membersi-
hkannya.)
• Saat memasang anchor bolt sabuk keselamatan, kencangkan terlebih dahulu dengan tangan agar dratnya
tepat, kemudian kencangkan sesuai spesifikasi momen.
• Jangan memperbaiki mekanisme retractor atau retractor covers. Ganti dengan yang baru.
• Jaga agar sabuk bersih dan kering setiap saat.
• Jika ada hal-hal yang meragukan, ganti.
• Ganti sabuk yang bagian webbingnya sobek atau rusak.
• Jangan meletakkan benda apapun dimana sabuk keselamatan terpasang.
10-4 SISTIM RESTRAIN

Komponen Sabuk Keselamatan Depan


Sabuk keselamatan depan

5 (a)

(a)

(a)
4

(a)

3 (a)

1. Anchor atas 3. Retractor assy. 5. Shoulder adjuster (jika dilengkapi)


2. Anchor bawah 4. Buckle 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)

Melepas dan Memasang Sabuk Keselamatan


Depan
Melepas
1) Lepas center pillar trim bawah.
2) Lepas sabuk keselamatan depan dari kendaraan.

Memasang

Pasang dengan urutan terbalik saat melepas, perhatikan hal-hal


berikut.
• Baut anchor sabuk keselamatan harus dengan alur/ulir yang
sama (7/16-20 UNF). Tidak boleh menggunakan baut yang
berbeda ukuran atau screw metric.
• Kencangkan baut dan dan kencangkan dengan urutan (“A” –
“C”) seperti pada gambar.
• Kencangkan baut sesuai spesifikasi lihat “ “Komponen
Sabuk Keselamatan Depan”.
• Pastikan sabuk keselamatan tidak terpuntir saat dipasang.
SISTIM RESTRAIN 10-5

Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan


Sabuk keselamatan dan komponen yang terpasang lainnya dapat
mempengaruhi komponen dan sistim penting pada kendaraan.
Karenanya, periksa dengan hati-hati dan ganti dengan yang asli.
• Sabuk keselamatan
Webbing atau strap harus dalam keadaan baik.
• Retractor assy
Harus mengunci webbing saat ditarik dengan cepat.
Sabuk keselamatan retractor assy. depan (1) harus lulus
pemeriksaan di atas dan harus mengunci webbing meski
dimiringkan (sekitar 15°) ke arah depan dan belakang atau
kiri dan kanan.
• Anchor bolt
Anchor bolts harus dikencangkan sesuai spesifikasi.
• Latch sabuk Keselamatan
Harus aman saat mengunci.

Komponen Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi)

5 7
b
1

6 5

(a)

c
(a) 2

(a) (a)

1. Anchor atas 5. Buckle untuk sabuk keselamatan belakang b. Mounting bolt Anchor sabuk keselamatan bela-
kang
: Urutan pengencangan: a → b → c
2. Anchor bawah 6. Sabuk keselamatan belakang tengah c. Mounting bolt anchor bawah sabuk keselamatan
belakang
: Urutan pengencangan: a → b → c
3. Retractor assy. 7. Buckle untuk sabuk keselamatan belakang ten- 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)
gah
4. Sabuk keselamatan bela- a. Mounting bolt retractor sabuk keselamatan
kang dengan ELR belakang
: Urutan pengencangan: a → b → c
10-6 SISTIM RESTRAIN

Melepas dan Memasang Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi)


Melepas
1) Lepas seat cushion belakang, jika perlu.
2) Lepas sabuk keselamatan belakang lihat “Komponen Sabuk Keselamatan Belakang”.

Memasang
Kebalikan dengan prosedur melepas, untuk pemasangan sabuk keselamatan belakang perhatikan hal-hal
berikut.
• Anchor bolt sabuk keselamatan harus dengan alur/drat yang sesuai (7/16-20 UNF). Jangan menggunakan
yang ukurannya berbeda atau metric screw.
• Kencangkan baut sabuk keselamatan belakang dengan urutan (“a” – “c”) lihat “Komponen Sabuk Kesela-
matan Belakang”.
• Kencangkan baut sabuk keselamatan belakang sesuai spesifikasi momen lihat “Komponen Sabuk Kesela-
matan Belakang” .
• Pastikan sabuk keselamatan tidak terpuntir saat dipasang.

Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi)


Periksa sabuk keselamatan belakang seperti “Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan”.

Spesifikasi Momen Pengencangan


Tightening torque
Fastening part
N•m kg-m lb-ft
Baut upper dan lower anchor 35 3.5 25.5
Baut retractor assembly 35 3.5 25.5
Baut shoulder adjuster 35 3.5 25.5
Baut buckle 35 3.5 25.5
Disusun oleh
PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNATIONAL

Edisi I Juli, 2004

Dicetak di Indonesia

Cetak: Agustus., 2004 768

Anda mungkin juga menyukai