Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

MANAJEMEN KEUANGAN PERHOTELAN: TUGAS 9

Oleh:

Nama : Ni Nyoman Rahayu Savitri Tenaya

NPM : 202133121168

Kelas : D6 Akuntansi Semester 4

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN 2022/2023
Harga Pokok Biaya:

1. Harga Pokok Makanan dan Minuman

2. Bahan Dipakai Habis

 Harga Pokok Makanan dan Minuman

Pada bisnis hotel dan retauran yang dimaksud dengan Harga pokok makanan dan
minuman adalah harga semua bahan makanan yang digunakan untuk memproduksi
suatu jenis makanan. Harga pokok langsung dikompensasikan pada penjualan
makanan yang terjadi. Biaya – biaya lain seperti biaya tenaga kerja tidak
dibebankan pada perhitungan harga pokok makanan dan minuman.

Akuntansi perhotelan pada dasarnya merupakan akuntansi departemental, karena


setiap departemant membuat laporan mengenai penjualan dan atau biaya- biaya
departemen tu sendiri. Menjalankan bisnis rertauran pada sebuah hotel ada dua
katagori yaitu mandiri dan terintergrasi. yang dimaksud dengan Restaurant mandiri
adalah restaurant yang secara operational menawarkan makanan dan minuman
merupakan sutu entitas yang tidak menjadi bagian atau unit dari suatu hotel. Untuk
restauran yang merupakan bagian (outlet) dari suatu hotel mengkompensasikan
harga pokok makanan dan minuman dengan penjualan yang dicapai.

Rumus Perhitungan Harga Pokok Makanan dan Minuman

Tabel ilustrasi (nasi goreng nanas) perhitungan harga pokok takaran baku per
porsi ;

No Nama Bahan Jmlah Harga/Unit HP (Rp)

1. Udang 6 Ekor 450 gr 3.000 6.000


2. Nasi putih 1500 gr 1.500 1.500
3. Nenas Utuh 1 pcs 2.000 2.000
4. Sambal 10 sdk 50 500
5. Saos Tomat 10 sdk 50 500
6. Garam 10 sdk 25 250
7. Merica 10 sdk 25 250
8. Gula Pasir 10 sdk 25 250
9. Bawang Putih 10 sdk 25 250
10. Bawang Bombay 10 grm 50 500
11. Daun Bawang 10 grm 50 500
12. Cabe Merah Diiris 20 grma 25 500

Jumlah Harga Pokok Rp 13.000


Harga pokok per porsi Rp 13.000
Harga jual per porsi Rp 27.000
Persentase harga pokok per porsi : 48,15 %

Jadi rumus / formula perhitungan cost sbb:


[ Harga Pokok / Harga Jual x 100 = …… % ]

Standar Yield

Yield merupakan berat bersih yang didapat setelah suatu makanan segar melalui
pra penyiapan hingga siap dimasak. Yield dapat dinyatakan dengan rasio berat
mula- mula dengan berat bersih.

Sebagai ilustrasi ; beratudang ketika dibeli 1000 gram, agar menjadi bahan siap olah
maka kepala dan kulit dihilangkan, berat bersih yang didapat setelah pra penyiapan
700 gram. Yield untuk udang 70% atau 700 gram. Ada 300 gram bagian udang yang
terbuang setelah proseshingga masak. Bila harga mula – mula Rp 10.000 untuk
1000 gram maka dapat dinyatakan bahwa harga udang bersih untuk 1000 gram
menjadi Rp14.286 (dibulatkan).

 Bahan Dipakai Habis

Bahan Dipakai Habis dalam akuntansi keuangan hotel merujuk pada konsep
pencatatan dan pengelolaan bahan yang digunakan dan habis selama operasional
hotel. Ini mencakup bahan makanan, minuman, dan barang-barang kebutuhan
operasional seperti bahan pembersih, peralatan kecil, atau kertas. Pencatatan dan
pengelolaan yang tepat dari bahan yang dipakai habis membantu hotel dalam
mengontrol persediaan, menghitung biaya operasional yang akurat, dan menyajikan
informasi keuangan yang relevan dalam laporan keuangan.

Dalam praktiknya, bahan yang dipakai habis dicatat saat pembelian sebagai
pengeluaran dan dicatat saat digunakan untuk menghasilkan produk atau layanan.
Setiap kali bahan digunakan, jumlah yang digunakan dicatat untuk memantau
persediaan yang tersisa. Pada akhir periode, persediaan bahan yang tersisa dihitung
untuk menentukan jumlah bahan yang dipakai habis. Selanjutnya, biaya bahan yang
dipakai habis dihitung dengan mengalikan jumlah bahan yang dipakai habis dengan
biaya per unit bahan.
Informasi tentang bahan yang dipakai habis digunakan dalam pelaporan keuangan
hotel, seperti laporan laba rugi. Ini membantu manajemen hotel dalam menganalisis
biaya operasional, mengendalikan persediaan, dan membuat keputusan yang
berhubungan dengan pengelolaan persediaan dan efisiensi operasional.
Berikut adalah beberapa contoh bahan yang dipakai habis dalam akuntansi
keuangan hotel:

1. Bahan Makanan: Ini mencakup segala jenis makanan yang digunakan dalam
operasional restoran, kafe, atau layanan makanan hotel. Contohnya termasuk
sayuran, daging, ikan, rempah-rempah, susu, tepung, dan produk roti.
2. Bahan Minuman: Ini meliputi minuman seperti air mineral, jus, soda, teh, kopi,
minuman keras, dan wine. Bahan minuman juga dapat mencakup es batu, gula,
sirup, dan garnis untuk minuman.
3. Bahan Kebersihan: Ini mencakup pembersih, deterjen, sabun, sampo, pelembut
kain, tisu, handuk, dan perlengkapan kebersihan lainnya yang digunakan di area
umum dan kamar tamu.
4. Bahan Kertas: Ini mencakup kertas untuk mencetak dokumen seperti faktur,
kwitansi, laporan, formulir pemesanan, dan kertas toilet yang digunakan di kamar
mandi tamu.
5. Peralatan Kecil: Ini meliputi peralatan kecil yang sering digunakan dalam
operasional hotel, seperti piring, gelas, sendok, garpu, pisau, panci, penggorengan,
blender, penggiling kopi, dan alat pemanggang roti.
6. Bahan Dekorasi: Ini meliputi bahan seperti bunga segar, dekorasi meja, lilin, dan
dekorasi ruangan lainnya yang digunakan untuk menghias ruang tamu, restoran,
atau area acara khusus.
7. Bahan Pelayanan: Ini termasuk bahan yang digunakan oleh staf pelayanan seperti
serbet, sarung tangan, apron, nametag, dan perlengkapan lainnya yang digunakan
untuk memberikan pelayanan kepada tamu.

Pencatatan dan perhitungan bahan-bahan ini dalam akuntansi keuangan hotel


memungkinkan hotel untuk mengendalikan persediaan, menghitung biaya
operasional yang akurat, dan memantau efisiensi penggunaan bahan.
Daftar Pustaka

Indogastronomi. 2016. Menghitung food beverage cost. Diakses pada 13 mei 2023
melalui https://indogastronomi.wordpress.com/2016/03/11/cara-menghitung-food-
beverage-cost-untuk-hotel-dan-restaurant/

Anda mungkin juga menyukai