Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MANGGIS I

Alamat : Jln Raya Ulakan Manggis KodePos 80871


Telp (0363) 41625 Email : puskesmasmanggis1@gmail.com

PROFIL INDIKATOR MUTU PPI

PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

1. KEPATUHAN CUCI TANGAN


1. Nama Indikator Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan
kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan lima
momen.
2. Program Keselamatan Pasien
3. Dimensi Mutu Kenyamanan, keselamatan
4. Tujuan Tergambarnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan

hand hygiene
5. Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6. Definisi Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam
melakukan prosedur cuci tangnan dengan menggunakan
metode 6 langkah dan lima momen. Lima momen yang di
maksud adalah :
 Sebelum kontak dengan pasien

 Sebelum melaksanakan tindakan aseptic

 Setelah kontak dengan pasien

 Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

 Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

7. Kriteria Inklusi Semua nakes yang melakukan pelayanan klinik kepada pasien
8. Kriteria Eksklusi Nakes yang melakukan tindakan diluar 5 momen
9. Tipe Indikator Proses
10. Jenis Indikator Presentase
11. Numerator Momen cuci tangan yang dilakukan (E)
12. Denumerator Jumlah opportonity ( D )
13. Formula Momen cuci tangan yang dilakukan

--------------------------------------------- x 100 % = …..%

Σ Opportonity
14. Standar 100 %
15. Sumber Data Lembar register kepatuhan hand hygine PPI
16. Wilayah pengamatan Semua Instalasi
17. Metode Pengumpulan Observasi

Data
18. Pengumpulan Data IPCLN
19. Frekwensi Pengumpul Hanya bisa observasi langsung dengan purfosive sampling
Data ketika ada kegiatan yang seharusnya dilakukan kebersihan
tangan dengan metode lima momen.

20. Periode Waktu Laporan 1 Bulan


21. Rencana Analisis Setelah data dikumpulkan selama 6 bulan, akan dilakukan
analisa data terhadap kepatuhan petugas kesehatan dalam
melakukan hand hygiene terhadap kecenderungan kenaikan
atau penurunan angka capaian.
22. Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang dipapan pengumuman unit

staf terkait.
23. Nama Alat / system Form pengumpul data kepatuhan hand hygiene petugas

Audit Kesehatan
24. Alasan pemilihan Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting
indikator dalam mencegah infeksi nasokomial. Tangan adalah instrument
yang digunakan untuk menyentuh pasien , memegang alat,
perabot rumah sakit dan juga untuk keperluan pribadi deperti
makan.
Ignaz Semmelweis adalah orang pertama yang menunjukan
pentingnya penularan infeksi melaui tangan . Ketika ia menjadi
staf dokter di rumah sakit di Vienna pada tahun 1840 –an ia
memperhatikan bahwa cuci tangan ternyata dapat mencegah
penularan infeksi. Sejak itu ditunjang dengan penelitian , cuci
tangan jadi komponen paling penting dalam pencegahan
infeksi.

2. KAMUS INDIKATOR : PHLEBITIS


1. Nama Indikator Angka Kejadian infeksi Jarum infuse (Phlebitis)
2. Program Keselamatan pasien
3. Dimensi Mutu Keselamatan
4. Tujuan 1. Mendapatkan data dasar endemic,angka kejadian phlebitis

2. Menurunkan angka kejadian phlebitis


5. Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6. Definisi operasional Plebitis adalah infeksi di daerah lokal tusukan / incerta IV
kateter dengan tanda sebagai berikut : merah, bengkak,
terasa seperti terbakar dan sakit bila ditekan

7. Kriteria Inklusi Semua pasien yang terpasang IVL di Instalasi rawat inap
8. Kriteria Eksklusi -
9. Tipe Indikator Outcome
10. Jenis Indikator Presentase
11. Numerator Jumlah kejadian phlebitis pada pasien di Instalasi Rawat

Inap yang terpasang IVL dalam 1 bulan


12. Denumerator Jumlah hari pasang IVL dalam satu bulan di Instalasi Rawat

Inap
13. Formula Numerator
--------------------- x 1000 = ……. ‰

Denumerator
14. Standar 5‰
15. Sumber Data Hasil surveilans infeksi puskesmas
16. Wilayah pengamatan Instalasi Rawat Inap
17. Metode Pengumpulan Data Prospektif
18. Pengumpulan Data IPCLN
19. Frekwensi Pengumpul Data Harian
20. Periode Waktu Laporan 1 Bulan
21. Rencana Analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan akan dilakukan

analisa data terhadap angka phlebitis. Untuk bulan

berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap

kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian.


22. Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman

staf instalasi rawat inap dan tempat lain yang telah ditentukan.
23. Nama Alat / system Audit Form pengumpul data Plebitis.
24. Alasan pemilihan indikator Pengendalian Infeksi Nasokomial di Puskesmas merupakan

salah satu tolak ukur mutu pelayanan puskesmas, salah satu

bentuk kejadian infeksi nasokomial adalah insiden phlebitis.

3. KAMUS INDIKATOR : ISK

1. Nama Indikator Infeksi Saluran Kemih


2. Program PPI
3. Dimensi Mutu Pengendaliam Pencegahan Infeksi
4. Tujuan Menurunkan angka infeksi
5. Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6. Definisi Operasional Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan jenis infeksi yang

terjadi pada saluran kemih murni (uretra dan permukaan

kandung kemih ) atau melibatkan bagian yang lebih dalam

dari organ-organ pendukung saluran kemih ( ginjal, ureter,

kandung kemih, uretra dan jaringan sekitar retroperitonial

atau rongga perinefrik) karena penggunaan kateter urine ˃

48 jam
Kriteria
7. Kriteria Inklusi Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis :

Demam ( ≥ 38⁰C )

Disuria

Nyeri supra pubik

Tanda dan gejala ISK anak ≤ 1 tahun :

Demam ˃ 38⁰C rektal


Hypotermi ˂ 37⁰C rektal

Apnea

Bradikardia

Letargi

Muntah-muntah

Tes Diagnostik

Tes carik celup (dipstik) positif untuk lekosit esterase dan

atau nitrit,

Piuri ( terdapat kurang lebih 10 lekosit per ml atau terdapat

3 lekosit per LPB ( mikroskop kekuatan tinggi / 1000 x),

dari urin tanpa dilakukan sentrifugasi).

Ditemukan kuman dengan pewarnaan gram dari urin yang

tidak disentrifugasi

Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi

Dokter memberikan terapi yang sesuai untuk ISK.


8. Kriteria Eksklusi Pasien dengan ISK sebelum pemasangan kateter urin

Menetap
9. Tipe Indikator Proses
10. Jenis Indikator Permil (‰)
11. Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi kateter urin
12. Denumerator Jumlah hari terpasang kateter urin
13. Formula Numerator

--------------------- x 1000 = ……. ‰

Denumerator
14. Standar 5‰
15. Sumber Data 1. Formulir Surveilan

2. Pasien yang dirawat inap terkena infeksi ISK dalam jangka

waktu 2 x 24 jam
16. Wilayah pengamatan
17. Metode Pengumpulan Data Retrospektif
18. Pengumpulan Data IPCN dan IPCLN
19. Frekwensi Pengumpul Data 1 Bulan
20. Periode Waktu Laporan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan , 1 tahun
21. Rencana Analisis Control Chart, grafik atau batang
22. Data disebarluaskan pada Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja,

staf pengiriman analisa ISK setiap 3 bulan ke unit kerja dan

direksi ,
23. Nama Alat / system Audit Formulir Surveilans Harian , Bulanan
24. Alasan memilih indikator 1. Standar Akreditasi Nasional dan Internasional
2. Menjadi pusat rujukan pendidikan dan pelayanan

3. Indikator penilaian Direktur Utama

4. Meningkatkan Patient Safety

4. KAMUS INDIKATOR : PAJANAN TERTUSUK JARUM

N STANDAR INDIKATOR

O
1 Nama Indikator Kejadian Pajanan Tertusuk Jarum Suntik
2 Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3 Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
4 Tujuan Mengetahui peran manajemen rumah sakit dalam

mengidentifikasi insiden tertusuk jarum serta kualitas

manajeman dalam perlindungan petugas


5 Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6 Definisi Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cedera yang tidak

diinginkan yang beresiko terjadi pada seluruh staf yang berada

di Puskesmas baik staf medis, penunjang maupun non medis.

Penanganan ini sesuai dengan prosedur tindakan penanganan

pajanan di tempat kerja oleh Risk Management


Kriteria
7 Kriteria inklusi Semua tenaga kesehatan
8 Kriteria Ekslusi -
9 Tipe Indikator Proses
10 Jenis Indikator Frekuensi
11 Numerator Jumlah seluruh kejadian tertusuk jarum
12 Denomerator Jumlah tindakan resiko tertusuj jarum
13 Formula Numerator

--------------------- x 1000 = ……. ‰

Denumerator
14 Standar 85%
15 Sumber Data Survey unit/Instalasi di Puskesmas Purwakarta
16 Wilayah Pengamatan Unit/Instalasi di Puskesmas Purwakarta
17 Metoda Pengumpulan Prosprektif

Data
18 Pengumpul Data IPCLN
19 Frekuensi Pengumpul Harian

Data
20 Periode Waktu Laporan 1 Bulanan
21 Rencana Analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, akan dilakukan

analisa data terhadap kejadian tertusuk jarum di masing-

masing unit. Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan

pula terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka


capaian.
22 Data Disebarluaskan Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman unit

pada Terkait
23 Nama Alat/ Sistem Audit Form pengumpul data kejadian tertusuk jarum
24 Alasan Pemilihan Manajemen resiko perlu dilaksanakan untuk mencegah

Indikator terjadinya insiden yang terus menerus. Pencegahan ini dapat

terlaksana jika data insiden dapat teridentifikasi secara rutin

oleh PPI

5. KAMUS INDIKATOR : KEPATUHAN APD

NO STANDAR INDIKATOR
1 Nama Indikator Kepatuhan Peggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
2 Program Keselamatan Pasien
3 Dimensi Mutu Manfaat Untuk terhindar dari resiko Penularan penyakit
4 Tujuan Untuk melindungi tubuh tenaga kesehatan, pasien atau

pengunjung dari penularan penyakit diPuskesmas


5 Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6 Definisi - Kepatuhan petugas dalam menggunakan APD yang sesuai

dengan indikasi

- APD adalah alat terstandar yang berguna untuk melindungi

tubuh tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan

penyakit di puskesmas seperti masker, sarung tangan karet,

penutup kepala, sepatu boots dan gaun


- Kriteria
7 Kriteria inklusi Semua petugas Puskesmas yang kontak dengan pasien
8 Kriteria Ekslusi -
9 Tipe Indikator Outcome
10 Jenis Indikator Persentase
11 Numerator Kriteria yang dilaksanakan oleh petugas
12 Denomerator Jumlah seluruh kriteria / poin yang dinilai
13 Formula Kriteria yang dilaksanakan oleh petugas : jumlah seluruh

kriteria atau poin yang dinilai x 100% =----- %


14 Standar 85%
15 Sumber Data Survey IPCN
16 Wilayah Pengamatan Semua instalasi
17 Metoda Pengumpulan Restrospektif

Data
18 Pengumpul Data IPCN
19 Frekuensi Pengumpul Bulanan
20 Periode Waktu Laporan 1 Bulanan
21 Rencana Analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, akan dilakukan

analisa data terhadap kepatuham penggunaan APD. Untuk

bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap

kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian.


22 Data Disebarluaskan Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman unit

pada Terkait
23 Nama Alat/ Sistem Audit Form pengumpul data kepatuhan APD
24 Alasan Pemilihan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan alat yang ditujukan

Indikator untuk perlindungan atau mengisolasi tenaga kesehatan dari

bahaya akibat kerja

6. KAMUS INDIKATOR : Infeksi Daerah Tindakan Perawatan Bedah minor

NO STANDAR INDIKATOR
1. Nama Indikator Infeksi Daerah Tindakan Perawatan Bedah minor
2. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Dimensi Mutu Patient Safety
4. Tujuan Untuk mencegah terjadinya peningkatan infeksi di

Puskemsas
5. Dasar Pemikiran Keselamatan Pasien
6. Definisi Operasional Infeksi Daerah Tindakan Perawatan Bedah minor adalah

infeksi yang terjadi pada daerah insisi, daerah luka bedah

minor dalam waktu 30 hari tanpa implan dan 90 hari dengan

implan pasca bedah


Kriteria
7. Kriteria Inklusi Pus keluar dari luka bedah minor atau drain yang dipasang

diatas facia

Biakan positif dari cairan yang keluar dari luka atau

jaringan yang diambil secara aseptic

Sengaja dibuka oleh dokter karena terdapat peradangan

kecuali hasil biakan negatif ( paling sedikit terdapat satu

dari tanda-tanda infeksi berikut ini : nyeri, bengkak total,

kemerahan dan hangat lokal ) dan

Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi.


8. Kriteria Eksklusi Pasien yang di bedah minor di IGD atau Rawat Inap

Puskesmas
9. Tipe Indikator Outcome
10. Jenis Indikator Presentase
11. Numerator Jumlah kasus operasi dalam satu bulan
12. Denumerator Jumlah seluruh pasien operasi
13. Formula Jumlah kasus operasi dalam satu bulan : Jumlah seluruh

pasien bedah minor x 100 %


14. Standar 2%
15. Sumber Data Formulir Surveilans

Pasien Rawat Inap 2 x 24 jam yang dilakukan bedah minor,

pasien IGD
16. Wilayah pengamatan Puskesmas Manggis 1
17. Metode Pengumpulan Data Retrospektif
18. Pengumpulan Data IPCN dan IPCLN
19. Frekwensi Pengumpul Data Per bulan
20. Periode Waktu Laporan Per bulan, per 3 bulan, per 6 bulan, 1 tahun
21. Rencana Analisis Grafik batang dan garis
22. Data disebarluaskan pada Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja,

staf pengiriman analisa IAD setiap 3 bulan ke unit kerja,

direksi , Kemkes
23. Nama Alat / system Audit Formulir surveilans harian dan bulanan
24. Alasan memilih indikator 1. Standar Akreditasi nasional dan internasional

2. Menjadi pusat rujukan pendidikan dan pelayanan

3. Indikator penilaian Direktur Utama

4. Meningkatkan pasien safety

7. KAMUS INDIKATOR : ANGKA KEJADIAN INFEKSI NOSOKOMIAL

1 Judul Angka kejadian infeksi nosokomial


2 Ruang Lingkup Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3 Dimensi Mutu Keselamatan, pasien
4 Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial Puskesmas
5 Defenisi Operasional Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien yang

diperoleh selama dirawat di rumah Puskesmas yang meliputi

dekubitus,

phlebitis, sepsis
6 Frekuensi Tiap bulan

Pengumpulan Data
7 Periode Analisis Tiap 3 bulan
8 Numerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam

satu bulan
9 Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan.
1 Sumber Data Survey, laporan infeksi nosokomial

0
1 Standar ≤ 1,5 %

1
1 Penanggung Jawab Kepala Unit rawat inap /panitia mutu/tim PPI

2 Pengumpulan Data

8. KAMUS INDIKATOR : INDIKATOR KEGIATAN PENCATATAN DAN

PELAPORAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI PUSKESMAS

1 Judul Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi

nosokomial di Puskesmas
2 Ruang Lingkup Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3 Dimensi Mutu Keamanan pasien, petugas dan pengunjung.
4 Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan infeksi di Puskesmas
5 Defenisi Operasional Kegiatan pengamatan factor resiko infeksi nosokomial,

pengumpulan data (cek list) pada instalasi yang tersedia di

Puskesmas
6 Frekuensi Setiap hari

Pengumpulan Data
7 Periode Analisis 1 bulan
8 Numerator Jumlah Unit Terkait yang melakukan pencatatan dan pelaporan
9 Denominator Jumlah Unit yang tersedia
1 Sumber Data Survey

0
1 Standar 75 %

1
1 Penanggung Jawab Tim PPI Puskesmas

2 Pengumpulan Data

9. KAMUS INDIKATOR : DEKONTAMINASI ALAT KESEHATAN

1 Judul Dekontaminasi alat kesehatan


2 Ruang Lingkup Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3 Dimensi Mutu Mutu Pelayanan, keamanan pasien,, petugas dan pengunjung
4 Tujuan - Sebagai pemutus mata rantai infeksi

- Meminimalkan dan mengisolasi potensi kontaminasi

- Merupakan langkah awal (first step) universal precaution

yang perlu dilaksanakan.


5 Defenisi Operasional Proses untuk menghilangkan kotoran, komponen organik dan
mikroorganisme patogen dan alat kesehatan/instrumen sehingga
aman untuk pengelolaan selanjutnya.
Proses dekontaminasi meliputi perendaman, pembersihan,
pencucian, disinfeksi, dan sterilisasi.
6 Frekuensi Tiap bulan

Pengumpulan Data
7 Periode Analisis Tiap 3 bulan
8 Numerator Jumlah set alat yang tidak di lakukan dekontaminasi dalam satu
Bulan
9 Denominator Jumlah set alat yang tersedia di unit pelayanan
1 Sumber Data Survey, laporan alat yang tidak di dekontaminasi

0
1 Standar ≤ 1,5 %

1
1 Penanggung Jawab Kepala Unit rawat inap /panitia mutu/tim PPI

2 Pengumpulan Data

Anda mungkin juga menyukai