Anda di halaman 1dari 3

LATSAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XV TAHUN

2022 KABUPATEN MAJALENGKA

Nama : 1. Maya Aditia Utami, A.Md


2. Nursiah Almaulida,
A.Md.Kes
3. Rima Ayu Lestari,A.Md.Kep
4. Rima Lispiani Yunita, A.Md.Kes
5. Anggi Agus Subarkah, A.Md.Kep

Materi : Kedudukan dan Peran PNS menuju Smart Governance


Pembelajaran : Agenda 3
Pemateri :
Kelompok : 2 (dua)
Hari/ Tanggal : 30 September 2022
Link Upload Tugas :

ISU : “MyPERTAMINA : Digitalisasi SPBU & Cashless Payment”

Moderator : Assalamualaikum
Semua : Waalaikumussalam
Moderator : hallo selamat sore semuanya
Semua : hallo selamat sore
Moderator : Kami dari peserta latsar CPNS kabupaten majalengka angkatan 15
kelompok 2 akan berdiskusi tentang isu aktual terkait SMART Governance.
Moderator : Sebelumnya kita perkenalan dulu ya, diawali dari saya sebagai
moderator Nama saya Rima Lispiani Yunita NDH. Selanjutnya dari teman-teman
Risma ayu : hallo nama saya Risma Ayu NDH
Maya : hallo nama saya Maya NDH 04
Anggi : Assalamualaikum Nama saya Anggi NDH 38
Nursiah : Hallo nama saya Nursiah NDH 29

(Rima Lispiani)
Baik, terima kasih kepada temen-teman yang sudah memperkenalkan diri. Kita
langsung mulai saja ya diskusinya. Pada diskusi kali ini kami akan membahas mengenai
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dalam upaya mewujudkan SMART Governance.
Presiden Joko Widodo telah menyatakan dalam pidatonya bahwa Seluruh ASN di indonesia harus
memiliki konsep nilai dasar yang sama. Maka dari itu, beliau menetapkan core value berakhlak dan
penerapan kedudukan dan peran ASN menuju SMART Governance. Nilai dasar tersebut juga
diterapkan dalam semua lini usaha milik negara yaitu BUMN.
Jadi, untuk saat ini ada isu yang terkait SMART Governance gak nih?
Coba dari temen-temen kalau ada yang tau mengenai isu yang pernah didengar terkait hal ini.
(Rima Ayu)
Saya dengar saat ini sedang ramai dibicarakan terkait aplikasi MyPertamina.
PT Pertamina (Persero) berencana memperketat pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite
dan Solar untuk kendaraan roda empat di wilayah tertentu pada tahap pertama mulai 1 Juli
2022, melalui pemanfaatan aplikasi MyPertamina. Maka dari itu, masyarakat pengguna BBM
bersubsidi perlu mendaftarkan di sistem aplikasi tersebut dan memahami penggunaannya
serta fitur-fitur menarik di dalamnya. Penggunaan aplikasi itu juga akan memudahkan
Pertamina untuk memperketat distribusi bahan bakar bersubsidi.

(Rima Lispiani)
Wah menarik sekali ya aplikasi MyPertamina ini, Apakah ada yang mau menjelaskan
cara penggunaan aplikasi MyPertamina?

(Maya)
Mohon izin

MyPertamina dapat diunduh melalui Google Play Store atau App Store, kemudian pengguna dapat
melakukan registrasi dengan mengisi nama lengkap, nomor telepon dan PIN 6 digit. Dalam aplikasi
tersebut, pengguna dapat menyambungkan metode pembayaran BBM dengan dompet digital LinkAja
dan debit Bank Mandiri, BRI dan BNI. Untuk melakukan pembelian, konsumen harus memastikan
bahwa aplikasi MyPertamina telah aktif. Konsumen bisa memastikannya dengan login kembali
menggunakan nomor telepon dan kata sandi yang telah didaftarkan sebelumnya.

(Rima Lispiani)
Teman-teman ada yang mau menambahkan?

(Anggi)
Izin menambahkan
Selain transaksi pembayaran, dengan digitalisasi SPBU, maka MyPertamina dapat memantau kondisi
stok BBM, penjualan BBM dan transaksi pembayaran di SPBU. Selain itu seluruh data- data tersebut
juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM,
Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas sehingga dapat saling mendukung
untuk pengawasan penyaluran BBM termasuk yang bersubsidi yaitu Biosolar (B30) dan Premium dan
Petralite.

(Rima Lispiani)
Iya jadi bisa langsung dimonitor ya oleh pihak yang berwenang. Ini kan berbasis aplikasi jadi
pasti dari sini kita menemukan isu isu ataupun hambatan yang terjadi . apakah ada yang bisa
menjelaskan?

(Nursiah)
Mohon izin Teh Rima, saya ingin mengutarakan pendapat saya terhadap aplikasi ini.
Menurut saya ada beberapa Kekurangan dalam penerapan Aplikasi ini.

Dalam liputan media, diberitakan mulai 1 Juli 2022, pemerintah mengatakan siapa pun yang ingin
membeli Pertalite harus menggunakan aplikasi MyPertamina. Reaksi publik terhadap hal ini
cenderung mengarah pada opini negatif. Pasalnya, tidak banyak masyarakat Indonesia yang ahli
dalam menggunakan aplikasi terutama untuk lansia. Mayoritas masyarakat meyakini bahwa kebijakan
ini justru akan menyulitkan pengguna yang terbiasa melakukan pembayaran menggunakan uang tunai
atau cash.

Kedua Banyak pihak yang menganggap keberadaan kebijakan ini justru bermasalah. Pertamina
sebelumnya memiliki kebijakan pelarangan penggunaan ponsel di dekat SPBU atau pada saat
pengisian BBM. penggunaan MyPertamina sebagai metode pembayaran digital disorot karena
memiliki konflik dengan larangan penggunaan telepon seluler pada saat melakukan pengisian BBM.

(Rima Lispiani)

Terimakasih atas pendapatnya, Kira-kira teman-teman lain ada mau memberikan tanggapan terhadap
kekurangan aplikasi ini?

(Rima Ayu)
Izin menambahkan

Banyak terjadi pro dan kontra dikalangan masyarakat mulai tingkat menengah kebawah. Bagi mereka
yang berasal dari kalangan orang orang kaya tentunya tidak menjadi masalah untuk membeli BBM
jenis Pertamax, Pertamax Plus/ Pertamax Torbo, dan Dexlite. Mereka tidak perlu repot repot
menggunakan aplikasi My Pertamina tersebut. Karena mereka mampu membeli BBM jenis Pertamax,
Pertamax Plus / Pertamax Turbo, dan Dexlite

Belum lagi dengan lebih mudahnya para pengendara kendaraan bermotor membeli BBM jenis Pertalite
dan Solar dari pedagang eceran. Khususnya di daerah luar Jabodetabek masyarakat lebih percaya
dengan pedagang eceran, padahal letaknya disamping atau didepan SPBU Pertamina. Hal ini terjadi
karena ada kerjasama antara pedagang eceran dengan karyawan SPBU dengan uang tertentu
perliternya. Hal ini sudah dketahui masyarakat namun pihak Pertamina belum mampu memberantasnya
karena dibekingi oleh oknum aparat.

Mungkin berikut beberapa pendapat yang dapat saya sampaikan. Saya kembalikan ke mba nita
sebagai moderator.

(Rima Lispiani)

Wah sangat menarik ya diskusi kita saat ini. Barangkali ada lagi pendapat yang diutarakan teman-
teman? Jika tidak ada mungkin saya sedikit menyimpulkan. Penggunaan aplikasi ini merupakan hal
positif dan merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan Smart Governance. Dalam penerapannya
pasti akan ada pro dan kontra dan menjadi hal yang wajar. Pengaplikasian Mypertamina ini masih
dalam tahap percobaan dan masih banyak perbaikan. Tujuan utamanya yaitu mengawal penggunaan
bbm bersubsidi, digitalisasi metode pembayaran, dan beberapa fitur diskon ataupun hadiah dalam
strategi marketing. Dalam menyambut era digital, maka digitalisasi dalam beberapa aspek memang
perlu dilakukan. Dalam penerapan di lapangan, perlu ada masa pembelajaran dan adaptasi masyarakat.
Maka dari itu, perlu adanya toleransi pada masa awal adaptasi. Terobosan terobosan seperti ini perlu
dilakukan dan ditiru oleh instansi lainnya baik itu instansi pemerintah maupun BUMN. Mungkin
sekian diskusi kita kali ini, mudah-mudahan dapat menjadi gambaran untuk kita sebagai CPNS dalam
penerapan Smart Governance dalam bidang kita masing-masing. Assalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai