Anda di halaman 1dari 16

A.

IDENTIFIKASI

Nama Sekolah : SMK


Mata Pelajaran : Pemeliharaan kelistrikan sepeda motor
Kelas, Semester : XI, GENAP
Kurikulum : 2013

Standar Kompetensi : Memelihara kelistrikan sepeda motor

Kompetensi Dasar :
1. Mengidentifikasi kelistrikan sepeda motor
2. Memelihara kelistrikan sepeda motor dan komponen-komponenya.
3. Memperbaiki kelistrikan sepeda dan komponen-komponennya.

Indikator

1. Mengidentifikasi sistem starter sepeda motor.


2. Memahami sistem starter sepeda motor.
3. Memperbaiki sistem starter sepeda motor.
Alokasi waktu : 2x45menit

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa diharapkan mampu melakukan identifikasi komponen sistem
starter.
2. Siswa diharapkan mampu melakukan diagnosa kerusakan sistem
starter
3. Siswa diharapkan mampu memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
sistem starter dan komponennya sistem starter sepeda motor sesuai
SOP.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran adalah sebuah pengetahuan, keterampilan yang
disusun oleh guru untuk di olah dan dipahami oleh peserta didik untuk
mencapai tujuan-tujuan pengajaran, materi pelajaran yang terdiri dari,
fakta ,konsep, prosedur dan prinsip. Yang memenuhi standart pembelajaran
kompetensi yang telah di tetapkan.
Mempertegas arti dari materi pembelajaran, Menurut Wina Sanjaya (2015:
141) yakni bahan atau materi pelajaran (learning materials) adalah segala
sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai
dengan kopetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap
mata pelajaran dalam suatu pendidikan tertentu.
Menurut Wina Sanjaya (2015: 142) Materi pelajaran dapat dibedakan
menjadi: pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude).
Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disimpan dalam pikiran (mind)
siswa dengan demikian pengetahuan berhubungan dengan berbagai informasi
yang harus di hafal dan di kuasai oleh siswa, sehingga manakala diperlukan
siswa dapat mengungkapkan kembali. Keterampilan (skill) menunjukan
kepada tindakan-tindakan (fisik dan non-fisik) yang dilakukan seseorang
dengan cara yang kompeten untuk mencapai tujuan tertentu. Sikap menujuk
kecendrungan seseorang untuk bertindang sesuai dengan nilai yang di yakini
kebenarnya oleh siswa.
Menurut Merril (1977) dalam Wina Sanjaya (2015: 142), membedakan isi
( materi pelajaran menjadi empat macam yaitu: fakta, konsep, prosedur, dan
prinsip.
Disimpulkan oleh penulis tentang empat macam materi pelajaran yaitu,
a. Fakta adalah suatu sifat dari suatu gejala, pristiwa, benda yang
memang benar adanya. Yang merupaka pengetahuan yang merupakan
data spesifik. Misalnya Lampu pada sepeda motor akan menyala jika
terhubung antara arus positif dan negative massa dihubungkan.
b. Konsep adalah kesamaan atau keterhubungan sekelompok benda tau
sifat
c. Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan
kemampuan siswa tentang menjelaskan langka-langka secara
sistematis. Misalnya langka-langka merakit rangkaian pengapian pada
sepeda motor
d. Prinsip hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji
secara empiris dinamakan generalisasi yang selanjutnya dapat
lanjutkan ke prinsip. Misalnya prinsip kerja pada motor starter.
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang
relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
Berdasarkan indikator guna mencapai kompetensi pada mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan sepeda motor materi pembelajaran yang digunakan
dibagi menjadi delapan, diantaranya dua :
1. Materi mengenai sistem starter dan komponennya serta fungsi dari
sistem starter pada sepeda motor. (Terlampir)
2. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan sistem starter beserta
komponen-komponennya. (Terlampir).

Dengan menggunakan materi pembelajaran diatas diharapkan peserta didik


dapat memahami secara menyeluruh dari mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan
sepeda motor. Peserta didik juga diharapkan dapat memenuhi kompetensi Mengenai
pemeliharaan kelistrikan sepeda motor, dan setelah itu peserta didik diharapkan dapat
menerima materi pelajaran sesuai dengan ketentuan yang telah ada dan sesuai dengan
target dari guru tetapkan.
D. METODE PEMBELAJARAN

Dalam menyusun sebuah kegiatan belajar mengajar perlu sekiranya


mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses belajar mengajar
salah satunya mempersiapkan dan memilih metode apa yang cocok untuk digunakan
dalam mata pelajaran tertentu. dalam memilih metode pun harus disesuaikan dengan
kondisi peseta didik dan mata pelajaran yang di ajarkan. pada mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan sepeda motor penulis coba mengkombinasikan beberapa
metode yang dapat memudakan mecapai tujuan yang sudah di rumuskan terlebih
dahulu, adapun metode yang coba penulis kombinasikan yaitu (1). Metode Ceramah
(2). Metode demonstrasi (3) metode pemecahan masalah (problem solving)

Sebelum jauh membahas tentang metode apa yang akan di gunakan dalam
proses pembelajaran mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan sepeda motor perlu
kiranya memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran.

Menurut Hamzah B. Uno (2016; 2) metode pembelajaran dapat di definisikan


sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan
alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran bersifat procedural,
yaitu berisi tahapan tertentu.

Menurut pupuh farhurrahman dalam suyadi (2013:15) metode adalah suatu


cara atau proses atau prosedur yang di tempuh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis yang dilakukan oleh seseorang guru agar terjadi
proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dari pendapat beberapa ahli di atas penulis mendefinisi metode pembelajaran


adalah suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran,
cara yang disusun sesuai dengan tujuan intruksional dan kompetensi pada mata
pelajaran yang di ajarkan.
Setelah memahami makna dari metode seorang guru bisa menentukan atau
memilih metode yang tepat dan cocok yang digunakan untuk mengajar mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan sepeda motor, di awal sudah sempat di singgung bahwa
penulis mencoba mengkombinasikan beberapat metode untuk mencapai tujuan yang
telah di tentukan sesuai dengan silabus. Sehingga perlu di pahami terlebih dahulu arti
dari setiap metode yang digunakan dan implementasi yang akan di gunakan pada
mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan sepeda motor adapun arti metode yang
dipilih yaitu :

1. Metode ceramah
Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2010: 106) metode ceramah
merupaka cara mengajar yang paling tradisional dan talah lama
dilaksanakan oleh guru. Metode ceramah adalah penuturan bahan ajar
secara lisan
Menurut Saiful Bahri Djamarah dan aswan zain (2014: 97) metode
ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional karna
sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
Menurut abdul majid (2010: 137) metode ceramah merupakan cara
menyampaikan materi atau ilmu pengetahuan dan agama kepada anak
didik dilakukan secara lisan. Yang perlu diperhatikan, hendaknya ceramah
mudah diterima, isinya mudah dipahami serta mampu menstimulasikan
pendengar (anak didik) untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar dari
isi ceramah yang di sampaikan.

Dari beberapa pendapat ahli diatas penulis berpendapat dan menerapkan


metode ceramah pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan sepeda motor. Metode
ceramah adalah cara untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan
menggunakan lisan dari guru ke peserta didik. Dan jika di terapkan pada pelajaran
pemeliharaan kelistrikan sepeda motor maka guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan menggunakan lisan dengan di bantu media pembelajaran untuk
memudakan guru menyampaikan materi ajar., sehingga diharapkan siswa dapat
memahami terlebih dahulu materi yang akan di pelajari. Dan guru juga dapat
menggunakan metode ceramah untuk pengantar sebelum kegiatan praktek dan evalusi
praktek kelistrikan sepeda motor.

2. Metode demonstrasi

Menurut Saiful Bahri Djamarah dan aswan zain (2014: 91) metode
demonstrasi merupakan cara penyajian pembelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang
sedang di pelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai
dengan penjelasan lisan.

Dari pendapat ahli di atas penulis berpendapat dan menerapkan pada pelajaran
pemeliharaan sistem starter sepeda motor metode demonstrasi adalah cara pengajaran
yang menggunakan media praga maupun media sesungguhnya untuk di pragakan atau
di pertunjukan cara kerja atau proses dari materi tertentu yang di ajarkan. pada
pelajaran pemeliharaan sistem starter sepeda motor guru mempertunjukan dan
meragakan cara merangkai komponen sistem starter dan menujukan komponen-
komponen yang perlu di identifikasi tentunya dengan bantuan metode ceramah dan
media praktek baik media nyata maupun media yang telah dirakit untuk
memudahkan proses praga. sehingga diharapkan setelah guru mendemonstrasikan
siswa dapat melakukan praktek dan mencoba sendiri merangkai kelistrikan sepeda
motor.

3. Metode pemecahan masalah ( problem solving)

Menurut Saiful Bahri Djamarah dan aswan zain (2014: 91) metode
problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem
solving dapat menggunakan metode metode lainya yang dimulai dengan
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Menurut abdul majid (2010: 142) metode pemecahan masalah (problem


solving) merupakan caraa memberikan pengertian dengan menstimulasikan
anak didik untuk memperhatikan, menelaah dan berfikir tentang suatu
masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk
memecahkan masalah.

Dari pendapat para ahli diatas penulis berpendapat dan menerapkan pada mata
pelajaran pemeliharaan kelistrikan sepeda motor khususnya sistem stater sepeda
motor. Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu proses
pembelajaran dimana peserta didik belajar berfikir menelaah dan mecarikan solusi
atas permasalahan yang ada. Jika diterapkan pada mata pelajaran pemeliharaan
kelistrikan sepeda motor maka metode ini dapat digunakan setelah guru melakukan
metode ceramah dan demonstrasi dengan menggunakan metode ini peserta didik di
ajak mulai berfikir menelaah dan mencarikan solusi atas permasalahan yang terjadi
pada sistem starte sepeda motor misalnya seorang guru memberi maslah untuk di
pecahkan pada sistem starter, motor starter tidak bisa berputar, siswa di suruh tugas
mengdiagnosa kerusakan dan memperbaiki komponen pada sistem starter.

Beberapa metode pembelajaran yang penulis pilih untuk mata pelajaran


pemeliharaan kelistrikan sepeda motor, penulis menyadari tidak ada satu metode yang
sempurna untuk digunakan dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan
metode ceramah, demostrasi, dan pemecahan masalah penulis sehingga benar-benar
diharapkan dapat mencapai tujuan insruksional yang terlah di tetapkan.
Berikut penerapan guru dalam menggunakan metode dalam pelaksanaan
pembelajaran :

Agenda Pembelajaran :

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Metode Waktu


Pendahuluan 1. Menyiapkan peserta Ceramah 10
didik secara psikis dan menit
fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran
dengan memberikan
salam dan berdoa.
2. Guru menjelaskan
kompetensi yang akan
dicapai.
3. Guru memotivasi
siswa pentingnya
mempelajari
pemeliharaan
kelistrikan sepeda
motor
4. Guru mengkaitkan
mata pelajaran
pemeliharaan
kelistrikan sepeda
motor, lebih spesifik
sistes starter sepeda
motor dengan mata
pelajaran lain dan
menjelaskan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Metode Waktu
manfaatnya bagi
kehidupan siswa
kelak.
Inti 1. Guru menunjukkan Demonstrasi 20
unit kelistrikan sepeda menit
motor kepada siswa.
2. Guru menunjukkan
alat-alat yang
digunakan.
3. Guru
mendemonstrasikan
mengenai sistem
kelistrikan sepeda
motor lebih spesifik
sistem starter sepeda
motor dengan
peragaan
menggunakan unit
sistem starter
4. Siswa melakukan Pemecahan 50
praktek sendiri pada masalah menit
media yang telah guru (problem
sediakan dan solving)
selajutnya guru
memberikan
permasalahan yang
harus dipecahkan.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Metode Waktu
Tapi tetap di awasi
guru.
Penutup 1. Guru mengevaluasi Ceramah 10
kembali materi yang menit
sudah dijelaskan.
2. Guru menjelaskan
kesimpulan materi
yang dijelakan dan
membuat tugas
berbentuk laporan
hasil dari pemecahan
masalah dan langka
yang perlu diambil
dalam perbaikan.
3. Guru memberikan
motivasi kepada siswa
untuk lebih aktif lagi.

E. MEDIA PEMBELAJARAN

Dalam sebuah proses pembelajaran tidak dapat hanya mengandalkan metode jika
ingin mencapai tujuan instruksional yang sudah di bentuk dan ingin di tujuh sehingga
metode pembelajaran harus berjalan beriringan sesuai dengan kebutuhan dari metode
yang digunakan. Jika dilihat dari pengertian media pembelajaran penulis memberi
pengertian yaitu, perantara atau pengantar yang digunakan untuk menyampaikan dan
memudahkan seorang guru menyampaikan dan memberikan materi pembelajaran
agar sampai pada tujuan yang ingin di tujuh dan agar siswa mudah memahami
maksud yang ingin di sampaikan oleh guru. Pengertian di atas di perkuat oleh
pendapat parah ahli yaitu sebagai berikut.

Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2010: 112) media pembelajaran dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau
isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa
sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.

Menurut Saiful Bahri Djamarah dan aswan zain (2014: 91) media pembelajaran
adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia,
benda, atau pun pristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan
dan keterampilan.

Setelah melihat definisi media pembelajaran di atas penulis menggunakan


beberapa media untuk mencapai mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan sepeda
motor khususnya sistem starter termasuk didalamnya 1. Media berbasis cetakan, 2.
Media berbasis audio-visual media ini dipilih untuk memenuhi tujuan yang ingin di
capai dari mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan sepeda motor adapun penjelasan
tentang media yang di gunakan dan penerapan pada mata pelajaran adalah sebagai
berikut.

1. Media berbasis cetakan

Menurut Azhar Arsyad (2015;85) Materi pembelajaran berbasis cetakan yang


paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan
lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menentukan enam elemen yang perlu
diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya
tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.

Dari pendapat ahli diatas penulis berpendapat dan menerapkan pada mata
pelajaran pemeliharaan kelistrikan sepeda motor khususnya sistem stater sepeda
motor yaitu media berbasis cetakan adalah media yang digunakan guru untuk
menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan buku teks, buku penuntun,
fotocopy, dan lain sebagainya. Jika di terapkan pada mata pelajaran pemeliharaan
kelistrikan sepeda motor maka pada pelajaran ini membutuhakan buku yang
digunakan sebagai sumber materi yang akan di sampaikan oleh guru dalam hal ini
buku yang berkenaan dengan teori pemeliharaan kelistrikan sepeda motor dan buku
yang digunakan adalah Teknik Sepeda Motor Jilid 1, media cetak yang dugunakan
yaitu fotocopyan yang digunakan untuk job set yang digunakan pada saat praktek
bongkar sistem starter dan merupakan tuntunan apa saat praktek dan yang perlu
dilakukan oleh siswa dalam melakukan praktek misalnya dalam job set menghitung
ketebalan armature, siswa melakukan pengukuran dan setelah di temukan hasilnya
siswa membandingkan dengan standar spesifikasi setelah itu lakukan analisis
terhadap benda yang di ukur.

2. Media berbasis Audio-Visual

Menurut Azhar Arsyad (2015;91)

A. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran sebagai penerapan ilmiah tentang proses belajar
pada manusia dalam tugas prkatis belajar mengajar.(Heinich, Molenida dan
Russel:1993)
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
(Miarso:2004)
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat memberikan rangsangan untuk belajar.(Ali:1992)
Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar seperti film, buku dan kaset. (Arif S.
Sadirman:1984)
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, mengenai pengertian
media pembelajaran, maka dapat saya simpulkan pengertian media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan guna melengkapi metode
yang diterapkan agar siswa dapat dengan lebih mudah memahami materi
pembelajaran.
Jenis media pembelajaran menurut Herry (2007:6.31) ada 3 jenis
media yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
oleh guru disekolah yaitu :
1. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra penglihatan terdiri atas media yang dapat
diproyeksikan (projekted visual) dan media yang tidak dapat
diproyeksikan (nonprojekted visual).
2. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar dan jenisnya.
3. Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media
audio visual atau media pandangan dengar.

Sedangkan menurut Heinich and Molenda (2009) terdapat enam jenis


dasar dari media pembelajaran, yaitu :
1. Teks. Merupakan elemen dasar dalam menyampaikan suatu informasi
yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya
memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.
2. Media audio. Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih
berkesan dan membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu
persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik atau rekaman
suara dan lainnya.
3. Media visual. Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan
visual seperti gambar, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster,
papan buletin dan lainnya.
4. Media proyeksi gerak. Termasuk didalamnya benda benda tiga
dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat
untuk mengatasi keterbatsan baik obyek maupun situasi sehinnga
proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
5. Manusia. Termasuk di dalamnya guru, siswa atau pakar/ahli di
bidang/materi tertentu.

Berdasarkan pendapat kedua ahli diatas mengenai jenis-jenis media


pembelajaran, terdapat media yang cocok digunakan dalam proses
pembelajaran sistem kopling, yakni media audio visual yang dapat
diproyeksikan dan didengar serta media proyeksi gerak yang dapat langsung
disentuh dan diraba.

Melalui media audio visual yang dapat diproyeksikan guru dalam


menyampaikan bahan pembelajaran dengan menggunakan metode cerramah
lebih mudah dalam penyampaiannya dan terkesan tidak membosankan
sehingga dapat lebih cepat dan lebih mudah memahami bahan pembelajaran.

Pada saat guru mendemonstrasikan materi mengenai apa itu sistem


kopling dan cara kerja sistem kopling dapat menggunakan media proyeksi
gerak yang dapat diproyeksikan dengan cara menggunakan unit kopling yang
dapat bergerak sehingga siswa akan lebih mudah memahami dibandingkan
guru hanya berceramah didepan kelas saja sehingga dengan begitu tujuan
pembelajaran akan mudah tercapai karena siswa tidak akan cepat bosan dan
membuat siswa lebih aktif.

Sedangkan pada saat guru mendemonstrasikan cara pemeliharaan dan


perbaikan unit kopling dan komponen-komponennya menggunakan media
proyeksi gerak stand unit kopling yang ditambah tool box.

Daftar Pustaka

Djamarah, Saiful Bahri dan aswan zain. 2014. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. 2010. Penerapan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Majid, Abdul, 2013. Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi

guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jama, Janius Dkk, 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
Sanjaya, Wina, 2015. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: kharisma

putra utama.

Suyadi, 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.
Uno, Hamzah B, 2016. Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar

yang kreatif dan efektif. Jakarta: bumi aksara.

Anda mungkin juga menyukai