IDENTITAS
Nama Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Sistem Kopling
Kelas, Semester : XI, Genap
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar :
1. Mengidentifikasi sistem kopling
2. Memelihara sistem kopling dan komponen-komponenya.
3. Memperbaiki sistem kopling dan komponen-komponennya.
Indikator :
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa diharapkan mampu melakukan identifikasi terhadap unit
kopling.
2. Siswa diharapkan mampu melakukan pemeliharaan rutin unit
kopling dan komponen-komponennya sesuai SOP.
3. Siswa diharapkan mampu memperbaiki kerusakan yang terjadi
pada unit kopling dan komponennya sesuai dengan SOP.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran adalah sebuah pengetahuan, keterampilan dan
juga sebuah sikap yang harusnya dimiliki oleh semua peserta didik di
dalam memenuhi standart pembelajaran kompetensi yang telah di
tetapkan.
1
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang
relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi.
Berdasarkan indikator guna mencapai kompetensi pada mata pelajaran
sistem kopling materi pembelajaran yang digunakan dibagi menjadi dua,
diantaranya :
1. Materi mengenai sistem kopling dan komponennya serta fungsi
dari sistem kopling pada kendaraan serta fungsi komponen-
komponennya. (Terlampir)
2. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan unit kopling beserta
komponen-komponennya. (Terlampir)
D. METODE PEMBELAJARAN
Menurut Pupuh Fathurrahman dalam Suyadi (2013: 15) metode
adalah suatu cara atau prosedur yang ditempuh guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis yang dilakukan
oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan seperangkat komponen yang
telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto
dalam Taniredja, 2012: 1).
Menurut Ahmadi (1997: 52) metode pembelajaran adalah suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru
atau instruktur.
2
Sedangkan Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S.
Winataputra (2008) berpendapat bahawa metode pembelajaran adalah
serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar pada siswa.
3
apa itu sistem kopling dan menjelaskan tentang bagaimana melakukan
praktek pemeliharaan unit kopling dan komponen-komponennya yang
disertai dengan peragaan oleh guru yang dibantu dengan media
pembelajaran.
Agenda Pembelajaran :
4
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Metode Waktu
kelak.
Inti 1. Guru menunjukkan Demonstrasi 70
unit kopling kepada menit
siswa.
2. Guru menunjukkan
alat-alat yang
digunakan.
3. Guru
mendemonstrasikan
mengenai sistem
kopling dengan
peragaan
menggunakan unit
kopling.
Penutup 1. Guru mengevaluasi Ceramah 10
kembali materi yang menit
sudah dijelaskan.
2. Guru menjelaskan
kesimpulan materi
yang dijelakan dan
membuat tugas untuk
siswa agar digunakan
sebagai sarana belajar.
3. Guru memberikan
motivasi kepada siswa
untuk lebih aktif lagi.
5
akan disajikan. Karena siswa dapat mendengarkan sekaligus melihat
secara langsung apa itu sistem kopling dan bagaimana pemeliharaan unit
kopling dan komponen-komponennya sebelum melakukannya sendiri
secara langsung sehingga mudah memahami materi yang dijelaskan oleh
guru. Karena apa saja yang dilakukan secara langsung akan lebih mudah
untuk di ingat kembali. Dengan begitu indikator terpenuhi dan standar
kompetensi tercapai dengan baik.
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran sebagai penerapan ilmiah tentang proses
belajar pada manusia dalam tugas prkatis belajar mengajar.(Heinich,
Molenida dan Russel:1993)
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. (Miarso:2004)
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar.(Ali:1992)
Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar seperti film, buku dan kaset. (Arif S.
Sadirman:1984)
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, mengenai pengertian
media pembelajaran, maka dapat saya simpulkan pengertian media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan guna melengkapi
metode yang diterapkan agar siswa dapat dengan lebih mudah memahami
materi pembelajaran.
Jenis media pembelajaran menurut Herry (2007:6.31) ada 3 jenis
media yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran oleh guru disekolah yaitu :
1. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra penglihatan terdiri atas media yang dapat
6
diproyeksikan (projekted visual) dan media yang tidak dapat
diproyeksikan (nonprojekted visual).
2. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar dan jenisnya.
3. Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan
media audio visual atau media pandangan dengar.
7
diproyeksikan dan didengar serta media proyeksi gerak yang dapat
langsung disentuh dan diraba.
8
LAMPIRAN :
A. Fungsi System
B. Syarat-syarat kopling :
1. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke
transmisi dengan lembut.
2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya
secara penuh (100%) tanpa slip.
3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung
dengan relatif cepat.
C. Komponen-komponen kopling:
1. Tutup kopling (cluth cover).
2. Pelat kopling.
3. Disc clutch
4. Presure plate
5. Strap
6. Retraxing spring
7. Diafragma spring
D. Nama komponen dan fungsinya
1. Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling
manual yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen
lainnya yang mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu
clutch cover menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran
disc plate dengan fly wheel berrotasi bersama saat pedal kopling tidak
diinjak.
9
2. Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada
clucth cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada
diafragma spring dengan serangkaian komponen pendukung dan
diafragma spring menarik presure plate supaya tidak menekan disc
plate dan putaran flywheel dgn disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat
pedal kopling dilepas.
3. Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara
flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama
dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke
input shaft transmisi.
4. Presure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk
menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya
oleh diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth
cover.
E. Cara kerja kopling
Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan
sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini
dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini
poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar,
demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan
suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang
poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal
ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu
pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda
gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda
gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan
roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan
ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama
persneling
F. Trooble Sooting (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)
10
1. Kerusakan yang seing terjadi pada komponen kopling dan cara
mengatasinya:
Cara cek kopling mobil yaitu dengan cara mesin dihidupkan tarik rem
tangan masukan gigi 1 lepas kopling perlahan kaki kanan dalam posisi
menginjak rem dan gas perlahan, bila posisi pedal kopling sudah terlepas
tetapi mesin tidak mati maka kampas kopling sudah habis,setelah mekanik
mengetesnya ternyata ada tanda-tanda plat kopling habis .
11
e) Setelah terbuka pisahkan tranmissi dan kopling
f) Periksa cluth dish dan cluth cover apakah layak atau
tidak untuk di pakai
g) Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus .di
wajibkan harus diganti
h) Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan
menggunakan kuas
d. Pemasangan
Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus
menggunakan senter kopling .
Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan
kunci yang pas
Pasang tranmissi kembali dengan rapih apabila sudah
bersih dari debu
Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas
dengan rapih seperti kabel yang menempel di tranmissi, As
roda ,Stabilizer bar dan lain sebagainya.
Pasang roda / ban dengan menggunkan kunci roda.
3. PENGGANTIAN PLAT KOPLING YANG SUDAH AUS
a. Pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah
terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/
menghalangi, antara lain:
Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
Unit transmisi dan sistem pemindahnya
12
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release
bearing dan release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga secara
mudah dapat dilepaskan dengan melepas pengunci release fork terhadap porosnya,
kemudian tarik keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan release
bearing akan terlepas.
Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan
dapat dengan mudah dibongkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
13
5. Lepaskan clutch cover
6. Lepaskan pegas-pegas penekan
7. Lepaskan pin dan release lever
G. Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling
1. Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan
tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan
pembersihan pada pelumasannya.Pemeriksaan pertama yang dapat
dilakukan adalah secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika
ada kotoran, luka bekas gesekan / terbakar, tergores dan itu
hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.
Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.
Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai
berikut :
Putar bearing dengan tangan dan berilah tenagapada arah
axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan
sebaiknya ganti.
Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan
pada semua arah untuk memastikan self-centering system
agar tidak tersangkut. Hub dan case harus bergerak kira-
kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya
diganti dengan yang baru
2. Pegas Penekan dan Tuas Pembebas
Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas
dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah
ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau
retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
14
kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah,
sebainya diganti.
Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas
gesekan release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6
mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi
spesifikasi ganti dengan yang baru.
Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness
gauge). Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa
kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas
pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal
0.5 mm.
Pemeriksaan dengan dial indicator
Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat
dilakukan pengukuran ketidakrataan permukaan ujung
pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.Untuk
memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik
base pada mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.
Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang
bervariasi tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga
dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat buku manual)
Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi
semakin besar.
Pemeriksaan tegangan pegas penekan
Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada
kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran dan daya
mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan semakin
kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan.
Spesifikasi tegangan pegas dapat dilihat pada buku
manual kendaraan. Perbedaan antar pegas juga tidak
15
boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan
kopling tidak merata.
3. Perbaikan/ penyetelan
a. Pegas diaphragm
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan
dengan SST.
b. Tuas pembebas
Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut
penyetel pada pengikat tuas pembebas dan plat penekan dengan
bantuan SST pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat, maka
kunci dan keraskan mur penahan pengunci.
4. Plat Penekan
Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan
yaitu :
Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah
ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,tergores dan atau
retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah,perbaiki
dengan menggunakan mesin bubut atau jika tidak
memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh
edge dan filler gauge. Ketidakrataan max.adalah 0.5 mm.
Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan
menggunakan mesin bubut atau ganti dengan plat penekan
yang baru.
5. Plat Kopling
16
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
:
Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah
ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,tergores dan atau
retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti
kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keeling
dengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling,
minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi
spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat
kopling baru.
17
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
:
Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah
ada kotoran, luka bekas gesekan, tergores dan atau retak
pada bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat
dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling baru.
Pemeriksaaan keausan gigi-gigi ring gear dari
keausan dan kerusakan. Jika terdapat kerusakan, ganti
dengan ring gear yang baru. Penggantian ring gear adalah
dengan cara dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100oC,
kemudian lepaskan ring gear lama dan pasangkan ring gear
baru dengan menggunakan mesin press. Pemanasan tidak
boleh melebihi 120oC karena bisa mengubah sifat logam.
Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indicator
Periksalah run-out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2
mm, gantilah fly wheel.
Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri
tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat
kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing
yang baru.
Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot
bearing lama dengan SSt sliding hamer dan kemudian
memasangkan pilot bearing baru.
7. Langkah Pemasangan
Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali
dengan merakit unit plat penekan dan rumah kopling. Pemasangan
adalah dengan urutan sebagai berikut :
Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan.
18
Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat
penekan.
Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan
posisi yang tepat.
Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch cover
Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan
sehingga pegas penekan tertekan sehingga baut
pemegang/ penyetel pressure lever dapat dipasangkan.
Lepaskan tekanan mesin penekan,dan lakukan penyetelan
tinggi pressure lever.
19
Keraskan baut pengikat sesuai momen
spesifikasi pengencangan yaitu berkisar 195 kg cm atau
19 N-m.
Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan
release lever shaft, release lever dan release bearing pada
dudukannya dengan sebelumnya diberikan sedikit gemuk/ grease
khusus pada beberapa bagian yang bergesekan. Pastikan bahwa
pengunci release fork terhadap porosnya dan release bearing
terhadap release fork terpasang dengan baik.
Setelah semua komponen unit kopling terpasang,
rakitlah/ pasang unit transmisi, unit pemindah transmisi,propeller
(kendaraan tipe FR dan FWD) dan release cylinder.
20
LEMBAR KERJA VERBAL
21
1) Plat kopling
2) Unit penekan
2. Pemeriksaan
a. Plat Kopling
22
Kondisi karet / pegas ( pecah atau longgar,
ganti ).
b. Plat Penekan
23
Kondisi permukaan gesek tergores atau aus.
Kondisi cincin gigi starter terhadap kerusakan
Kebocoran pada sil oli poros engkol
Kondisi bantalan pilot ( macet, kebebasan )
24
d. Bantalan dan garpu pembebas
25
TES ASPEK KOGNITIF PENDUKUNG PRAKTEK
Nama Siswa :
No Siswa :
Kelas :
Tanda Tangan :
26
e. Tahan terhadap panas, gesekan dan dapat mencengkeram
dengan baik.
4. Komponen kopling hidrolis , yang berfungsi untuk merubah gerak
mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis
adalah …
a. Master silinder d. Boster kopling
b. Pipa hidrolis e. Pegas pengendali kopling
c. Silinder hiodrolis
5. Pada pengoperasian kopling mekanik komponen yang berfungsi
untuk mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan
untuk mengoperasikan kopling adalah …
a. Silinder kopling d. Boster kopling
b. Pedal kopling e. Pegas pedal kopling
c. Kabel kopling
6. Arti dari Clutch Assembly adalah ….
a. Kopling dalam satu set
b. Komponen – komponen kopling
c. Komponen kopling yang harus diganti saat pembongkaran
d. Kopling dengan sumber tenaga dari mesin
e. Pesawat untuk memutus dan menghubungkan putran mesin
7. Letak dari pesawat kopling berada …
a. Tepat ditengah transmisi
b. Diantara engine dan transmisi
c. Diantara transmisi dan poros penggerak
d. Berada di poros deffrensial
e. Berada di tengah engine
8. Jarak main bebas pedal kopling adalah sebesar
a. 1 -2 cm c. 2-3 cm e. 2-4 cm
b. 5-7 cm d. 10-15 cm
9. Komponen kopling yang berfungsi untuk menekan plat kopling
adalah…
27
a. Bantalan pembebas d. Silinder pembebas
b. Garpu pembebas e. Pegas diagfragma
c. Pressure plate
10. Komponen yang berfungsi mengubah gerakan mekanis dari pedal
kopling menjadi tekanan minyak hidrolis adalah ….
a. Pipa hidrolis
b. Silinder kopling
c. Master silinder kopling
d. Boster kopling
e. Pedal kopling
28
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :
Bobot
NO. Komponen Yang Diobservasi
1 2 3 4
1 Sikap Kerja
2 Kedisiplinan
3 Keselamatan Kerja
4 Perawatan Mesin/Komponen
5 Perawatan Alat
Bobot Yang Diperoleh
Bobot Maksimum
29
orang lain dan memperhatikan SOP.
2. Kedisiplinan Selalu datang di bengkel, memulai 4
praktek, mengakhiri praktek dan
meninggalkan bengkel sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
3
Sesekali datang di bengkel, memulai
praktek, mengakhiri praktek dan
meninggalkan bengkel tidak sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
2
Seringkali datang di bengkel, memulai
praktek, mengakhiri praktek dan
meninggalkan bengkel tidak sesuai
dengan waktu yang ditentukan. 1
Selalu datang di bengkel, memulai
praktek, mengakhiri praktek dan
meninggalkan bengkel tidak sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
3. Keselamatan Selalu bekerja dengan cara yang aman 4
Kerja sesuai dengan K3. 3
Sesekali masih bekerja dengan cara yang
berbahaya sesuai dengan K3. 2
30
dalam keadaan kotor dan tidak normal.
Seringkali meninggalkan bahan praktek 2
dalam keadaan kotor dan tidak normal.
Selalu meninggalkan bahan praktek 1
31
LEMBAR OBSERVASI PROSES
Aspek : Proses
Nama Siswa :
No. Siswa :
Kelas :
Bobot
No. Komponen yang diobservasi
1 2 3 4
1 Plat kopling
4 Bantalan pilot
5 Bantalan pembebas
Bobot Maksimum
32
LEMBAR OBSERVASI
Aspek : Produk
Nama Siswa :
No. Siswa :
Kelas :
A + 0,5 (B + C) + D
Nilai Akhir =
33
34
35