SISTEM PERNAPASAN
Disusun Oleh :
Elta Almunawaroh (2018016027)
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian bernapas dan respirasi
dengan tepat.
2. Melalui media pembelajaran, siswa dapat menganalisis keterkaitan struktur dan organ
pernapasan pada manusia dengan benar.
3. Melalui media pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi mekanisme pernapasan
dada dan pernapan perut dengan tepat.
4. Melalui diskusi, siswa dapat menyelidiki frekuensi pernapasan pada manusia dengan
benar.
5. Melalui dikusi, siswa dapat menganalisis faktor yang memengaruhi frekuensi
`pernapasan manusia dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Struktur dan fungsi pernapasan manusia
a. Organ pernapasan manusia yaitu organ yang membantu proses udara masuk atau
keluar dari dalam saluran pernapasan yang terdiri dari:
1) Hidung
2) Faring
3) Laring
4) Trakea
5) Bronkus
6) Bronkiolus
7) Paru-paru
8) Alveolus
b. Mekanisme pernapasan manusia terdiri dari dua, yaitu inspirasi dan ekspirasi yang
dilakukan dengan cara pernapasan dada dan pernapasan perut.
c. Frekuensi pernapasan manusia dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, posisi tubuh,
aktivitas, umur, dan suhu tubuh.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific approach
2. Metode : Demonstrasi, pengamatan, dan diskusi.
3. Model : Learning cycle 5E
H. Penilaian
1. Instrumen Penilaian
Bentuk Butir
NO Aspek Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen
1 Sikap Sosial Observasi Lembar Terlampir Terlampir
pengamatan
Lembar
2 Keterampilan Observasi Terlampir Terlampir
pengamatan
3 Pengetahuan Tes tertulis essay Terlampir Telampir
2. Pembelajaan remedial
Kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk:
a. Tutor sebaya
b. Membagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian.
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan pemahaman materi.
A. Petunjuk Umum
1. Inatrumen penilaian sikap sosial ini berupa lembar obsevasi
2. Intrumen ini diisi oleh guru yang mengajar
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan selama 2 minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
dengan memberi skor 4,3,2, atau 1 pada Lembar Obsevasi
Sikap Indikator
Kejujuran Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa
adanya
Melaporkan dan mengkomunikasina hasil pengamatan
sesuai data yang diperoleh
Tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan
Disiplin Datang tepat waktu
Patuh pada tata tertib
Mengerjakan/ mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
Ketelitian Melakukan pengamatan secara runtut
Mencatat semua informasi/data yang diperoleh
Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan
secara terperinci
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :
Semester :
Tahun Pelajaran :
Periode Pengamatan :
Butir Nilai : Kejujuran, Disiplin, dan Ketelitian
KETERANGAN:
4 = memenuhi 3 indikator
3 = memenuhi 2 indikator
2 = memenuhi 1 indikator
1 = tidak memenuhi indikator
Guru Mata Pelajaran,
NIP.
3. Kategori Ketuntasan
a. Tuntas apabila memperoleh nilai sikap sikap B
b. Tidak tuntas apabila memperoleh nilai sikap B
PENILAIAN KETERMPILAN
A. Petunjuk Penilaian
1. Instrumen penilaian keterampilan ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan selama dua minggu terakhir, nilailah keterampilan dengan
memberikan skor 4, 3, 2, atau 1.
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :
Semester :
Tahun Pelajaran :
Periode Pengamatan :
Butir Nilai :
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2. Melakukan praktikum dengan benar dan teliti
3. Menyusun data hasil praktikum.
4. Membersihkan dan mengembalikan alat pada tempatnya.
No Nama Perta Skor penilaian Jumlah Skor Keterangan
Didik Indikator sikap akhir
1 2 3 4
1
5
KETERANGAN:
4 = Selalu melakukan
3 = Sering melakukan
2 = Kadang-kadang melakukan
1 = Tidak pernah melakukan
NIP
D. Pengitungan Skor
1. Rumus Peghitungan Skor Akhir
3. Kategori Ketuntasan
c. Tuntas apabila memperoleh nilai sikap sikap B
d. Tidak tuntas apabila memperoleh nilai sikap B
PENILAIAN PENGETAHUAN
A. Pembelajaran reguler
Kisi- kisi
Bentuk Nomor
NO Kompetensi Dasar Materi Indikator soal
Soal Soal
3.9 Menganalisis
sistem pernapasan
pada manusia, dan
Siswa
memahami
Sistem memahami
1 gangguan pada PG 1
pernapasan mekanisme
sistem pernapasan ,
pernapasan
serta upaya menjaga
kesehatan sistem
pernapasan.
3.9 Menganalisis
sistem pernapasan
pada manusia, dan
Siswa mampu
memahami
Sistem mengetahui
2 gangguan pada PG 2
pernapasan organ
sistem pernapasan ,
pernapasan
serta upaya menjaga
kesehatan sistem
pernapasan.
3.9 Menganalisis
sistem pernapasan
pada manusia, dan
Siswa
memahami
Sistem memahami
3 gangguan pada PG 3
pernapasan mekanisme
sistem pernapasan ,
pernapasan
serta upaya menjaga
kesehatan sistem
pernapasan.
3.9 Menganalisis
sistem pernapasan
pada manusia, dan
Siswa dapat
memahami
Sistem menjelaskan
4 gangguan pada PG 4
pernapasan mekanisme
sistem pernapasan ,
pernapasan dada
serta upaya menjaga
kesehatan sistem
pernapasan.
3.9 Menganalisis
sistem pernapasan
pada manusia, dan Siswa dapat
memahami mengidentifikas
Sistem
5 gangguan pada i faktor PG 5
pernapasan
sistem pernapasan , frekuensi
serta upaya menjaga pernapasan
kesehatan sistem
pernapasan.
Soal
Soal dapat di akses pada google form :
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSesNh7qhvAcXmWWVGKloWC6WTPMwWpEZA
rlKLvqvEb9DQko7w/viewform?usp=sf_link
Kunci Jawaban
1. A
2. C
3. C
4. B
5. D
B. Pembelajaran Remedial
Siswa mengulang materi sistem pernapasan dengan cara tutor sebaya.
C. Pembelajaran Pengayaan
Siswa ditugaskan membuat untuk menganalisis gangguan pada sistem pernapasan
yang berkaiatan dengan kehidupan sehari-hari.
Lampiran 2
Materi Pembelajaran
Sistem Pernapasan
A. Organ pernapasan
1. Hidung
Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir, dan konka.
Rambut-rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang
masuk bersama udara. Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk
terhirup saat bernapas, misalnya debu , virus, dan bakteri. Konka mempunyai banyak
kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan
suhu tubuh atau menghangatkan udra yang masuk ke apru-paru.
2. Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga
hidung hingga rongga mulut dan di atas laring (superior). Faring berfungsi sebagai
jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang
berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
3. Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang menghubungkan faring
dengan trakea. Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara.
4. Trakea
Trakea merupakan saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus. Dindingnya
tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan
epitelium bersilia. Fungsi silia pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda
asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
5. Bronkus
Bronkus merupakan bagian percabangan trakea. Masing-masing bronkus memasuki
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea,
tetapi lebih sempit bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling
dengan otot polos.
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung
bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis
yang disebut alveolus.
7. Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian,
yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru terbungkus oleh selaput rangkap
dua yang disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa.
Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan
mengempis. Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas
oksigen dan gas karbondioksida yaitu alveolus
8. Alveolus
Dinding alveolus perbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam
alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di
dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkin pertambahan luas
permukaan untuk proses pertukaran gas.
B. Mekanisme Pernapasan
Mekanisme pernapasan terdiri dari dua yaitu inspirasi dan ekspirasi yang dilakukan
dengan cara pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi akibat
adanya kontraksi dan relaksasi otot-otot antar tulang rusuk bagian luar (otot eksternal
interkostalis). Pernapasan perut terjadi akibat adanya kontraksi dan relaksasi otot
diafragma. Penjlasan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Inspirasi adalah aktivitas menghirup udara dari atmosfer masuk ke dalam tubuh
melalui rongga hidung. Ketika terjadi inspirasi ditandai, diafragma dan otot dada akan
mengalami kontraksi. Proses inspirasi yaitu, volume rongga dada meningkat – volume
paru-paru meningkat – diafragma menurun – tulang rusuk membesar – tekanan udara
menurun – udara masuk.
2. Ekspirasi adalah aktivitas pelepasan karbon dioksida (CO 2) dari dalam tubuh hingga
kemudian dibawa keluar melalui rongga hidung. Ketika terjdi ekspirasi, diafragma
dan otot dada akan mengalami relaksasi. Proses ekspirasi yaitu volume rongga dada
mengecil – volume paru-paru mengecil – diafragma naik – tulang rusuk mengecil –
tekanan udara meningkat – udara keluar.
3. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
Inspirasi
otot antar tulang rusuk luar berkontaksi – tulang rusuk terangkat – volume rongga
dada membesar – paru-paru mengembang – tekanan udara menurun – udara
masuk.
Ekspirasi
otot antar tulang rusuk luar berelaksasi – tulang rusuk menurun – volume rongga
dada mengecil – paru-paru mengecil – tekanan udara meningkat – udara keluar.
4. Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan aktivitas otot-otot diafragma.
Inspirasi
otot antar diafragma berkontaksi –diafragma mendatar – volume rongga dada
membesar – tekanan udara menurun – par-paru mengembang – udara masuk.
Ekspirasi
Otot diafragma berelaksasi – otot dinding perut berkontraksi – diafragma
melengkung - volume rongga dada mengecil – tekanan udara meningkat – udara
keluar.
C. Frekuensi Pernapasan
Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jenis kelamin, posisi
tubuh, aktivitas tubuh, umur, dan suhu tubuh.
1. Pada umumnya, laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak memerlukan
energi. Kebutuhan oksigen dan produksi CO2 pada laki-laki lebih tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa proses metabolisme pada laki-laki jauh lebih tinggi daripada
perempuan.
2. Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Hal ini berkaitan
dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Pada saat posisi tubuh berdiri,
otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan tubuh
untuk tetap tegak berdiri. Sedangkan pada saat posisi tubuh duduk atau
terbaring,beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak
membutuhkan banyak energi, dengan demikian frekuensi pernapasannya rendah.
3. Orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak energi dibandingkan
dengan orang yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran. Ketika
tubuh memerlukan banyak energi maka tubuh perlu lebih banyak oksigen sehingga
frekuensi pernapasan meningkat.
4. Semakin bertambah umur seseorang maka semakin rendah frekuensi pernapasannya.
Hal ini berhubungan erat dengan makn berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.
5. Semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini
terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh, sehingga
diperlukan peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran CO2.