Anda di halaman 1dari 3

1.

Data pribadi

Nama INGKAN
Tempat Dsn. Suran , 02 – 12 - 1961
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin Laki laki
Agama Kristen
Suku Dayak
Jabatan Ketua LDPH Sandang Beliung
Alamat Dusun Nala Radin ,Desa Radin Jaya, Kec. Ketungau Tengah, Kab. Sintang
No HP 0823 5100 3351

2. Data LDPH Sandang Beliung

Nama Sandang Beliung


SK pertama SK. 10506/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 Luas 210 ha
SK perubahan SK. 3998/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/5/2022 Luas 4.935 ha
Desa Radin Jaya Luas 12.180 ha

3. Kegiatan yang dibantu dari Program FIP-1(dalam dan luar Hutan Desa)

Agrorestri 2018 42,5 ha, dengan 4 KTH


2020 80 ha, dengan 5 KTH
2021 120 ha, dengan 4 KTH
ANR 2022 1.200 ha, demgan 3 KTH
Budidaya
Lebah 2019 1 KTH jumlah anggota 15 kk
Kelulut/Trigona
Budidaya Ikan
2021 dan 2022 1 KTH jumlah anggota 35 kk + BUMDES
Air Tawar
Proklim 2022
Home Garden 2021 2 KTH jumlah anggota 30 kk
PLTS/Soar
2018 250 paket, masing KK mendapat satu paket
Panel
Jalan Pertanian 2021 Sepanjang 1 km
Air Bersih 2021 Untuk dusun Nala Radin

4. Kendala atau hambatan terbesar dalam mengintegrasikan kegiatan LDPH dengan


kebijakan perubahan iklim

Kebiasaan masyarakat berladang berpindah pindah, dengan alasan lahan tidak subur
1
kalau tahun depan tetap dilokasi yang sama
Kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar, dengan alasan lahan tidak subur
2
kalau tidak dibakar terlebih dahulu
Hampir secara keseluruhan hutan yang masuk dalam Hutan Desa ada pemilik / hak
3
ulayat
4 Banyak masyarakat yang menanam Sawit
Belum paham secara keseluruhan terutama masyarakat/ penerima manfaat tidak
5
lansung tentang pentingnya memiliki Hutan Desa.
6 Jual beli lahan meskipun tanpa ada surat, pembeli bukan masyarakat setempat
Dari data diatas beberapa kegiatan dalam mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan Iklim
yang utama adalah kegiatan Agroforestri , proklim dan ANR. Dengan adanya ketiga kegiatan
tersebut, minimal masyarakat Desa Radin Jaya membantu dalam mengatasi perubahan iklim.
Dan secara tidak langsung dengan kegiatan Agroforestri membantu menutup lahan kritis
dengan mengurangi jumlah ladang berpindah masyarakat. Dengan Agroforestri masyarakat
diajari pembukaan lahan tanpa bakar.Dengan ANR masyarakat diajari cara melindungi dan
merawat pohon yang mempunyai nilai tinggi.Dengan proklim masyarakat diajari untuk
meningkatkan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas
rumah kaca.

Kebiasaan berladang dengan berpindah masih dilakukan masyarakat, karena masyarakat itu
berladang untuk menanam padi, sebetulnya kami berharap ada upaya pemerintah untuk
mengajari masyarakat membuat sawah atau dibuatkan sawah seperti di Jawa.

Masyarakat tidak ada jalan lain untuk menanam padi selain dengan membuka ladang,
kebiasaan membakar juga masih dilakukan karena dengan tidak dibakar lahan tidak bisa subur
, ini pendapat masyarakat pada umumnya, Pupuk juga sangat mahal.

Masyarakat bukan tidak mengetahui kalau membakar lahan itu dilarang, tetapi karena itu satu
satunya jalan untuk membuat subur tanaman, masyarakat tetap melakukan.

Kami atasnama Desa Radin Jaya dan LDPH Sandang Beliung merasa senang sudah mempunyai
Hutan Desa dan sudah mendapatkan SK, dengan pengetahuan kami bahwa kami diberi
wewenang mengelola Hutan sendiri tanpa ada rasa takut kalau Hutan kami diambil alih oleh
perusahaan (kemungkinan Perusahaan perkebunan sawit). Tetapi yang kami sayangkan justru
masyarakat kami yang menanam sawit, terus terang kami tidak bisa melarang karena seperti
yang saya sampaikan dalam kendala kendala LDPH, bahwa didalam Hutan Desa, semua bidang
tanah termasuk dalam hutan ada pemilik sebagai hak ulayat.dilema bagi kami LDPH disisi lain
kita mempunyai ijin kelola untuk menghindari perusahaan, tetapi justru masyarakat kami
yang semaunya sendiri, bahkan sudah ada yang memperjual belikan ke seseorang dengan
luasan kurang lebih 200 ha, inilah masalah masalah kami, kami berharap ada campur tangan
pemerintah daerah untuk membantu kami terkait pembelian tanah masyarakat secara besar
besaran, ini tidak hanya di Desa Radin Jaya, juga ada di Desa Kayu Dujung. Kami hanya bisa
menghimbau jangan menjual tanah ke siapapun , jangan tergiur dengan uang yang nilainya
sangat murah.

5. Potensi Hutan Desa Desa Radin Jaya

Desa Radin Jaya dengan luasan 12.180 ha apabila dikurangi luasan Hutan Desa seluas 4.935 ha
masih ada luasan 7.000 ha, artinya bahwa potensi perdagangan karbon masih terbuka, karena
di sebelah Hutan Desa ada hutan yang jarang dirambah oleh masyarakat,masyarakat biasa
menyebut milik umum, sayang sekali mengapa tidak masuk dalam sekema Hutan Desa. Dari
luasan ANR 1.200 ha, kemungkinan yang bisa dilindungi sekitar 600 ha s/d 700 ha di tambah
hutan umum disebelah Hutan Desa kurang lebih 500 ha.

LDPH pernah ada sekali pembahasan dengan PRCF , mungkin juga tentang perdagangan
karbon saat itu di dalam Hutan di gali potensi dan zona pemanfaatannya dan melihat titk titik
luasan dalam Hutan Desa yang dapat di lindungi dan dikelola, ssayangnya setelah itu tidak ada
tindak lanjut, secara garis besar LDPH dan masyarakat belum memahami tentang sekema
perdagangan Karbon , apalagi cara menghitung karbon. Kami sebetulnya menunggu untuk ada
tindak lanjut dari PRCF.

Potensi lain juga banyak, seperti sebagai sumber mata air, tanaman obat, kulit kulit kayu,
rotan, buah buahan dan lain lain.

Harapan kami LDPH Sandang Beliung terus mendapat pembinaaan dan perhatian dari
Pemerintah, seperti saat ini kami LDPH Sandang Beliung di bantu dari program FIP-1 dalam
pembentukan KUPS KUPS untuk mengakomodasi kegiatan dalam Hutan Desa.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai