Anda di halaman 1dari 2

BIOLOGI

1. Keton
Keton adalah produk sampingan dari metabolisme lemak, keton diproduksi ketika glukosa
tidak tersedia untuk sel tubuh sebagai sumber energi atau ketika tubuh tidak dapat
menggunakan glukosa sebagai sumber bahan bakar karena tidak ada insulin atau tidak cukup
insulin. Lemak digunakan sebagai bahan bakar pengganti. Saat lemak dimetabolisme, produk
sampingan yang disebut keton ini terbentuk dan ada di dalam darah, lalu dikeluarkan melalui
urin.

Jika kadar keton dalam darah tinggi, artinya pasien menderita diabetes tipe 1 dan berisiko
terkena ketoasidosis diabetikum. Ketoasidosis Diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut
diabetes yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi disertai dengan
adanya tes urine positif mengandung badan keton atau disebut juga dengan ketonuria. KAD
sering muncul pada penderita DM tipe 1, namun dapat juga terjadi pada penderita DM tipe 2
pada keadaan-keadaan tertentu.
2. HCG
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh
jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin. Jadi, terdeteksinya HCG pada
tes urine menandakan orang tersebut dengan hamil.
3. Benedict-Glucose
Apabila terdapat kandungan glukosa dalam urine mengindikasikan adanya gangguan pada
proses reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal. Bagian ini berguna menyerap air, natrium,
dan glukosa kembali ke dalam darah. Itu berarti normalnya, glucose tidak ada dalam urine
karena direabsorpsi kembali ke dalam pembuluh darah sebagai energi. Namun, jika kadar
kandungan glukosa melampaui ambang batas, akibat resistensi insulin, yaitu ketika tubuh
menjadi kebal atau tidak responsif terhadap insulin. Hal tersebut menyebabkan glucose tidak
dapat masuk ke dalam sel sehingga menumpuk dan gula di dalam darah tetap tinggi. Dalam
istilah medis, urin yang bercampur dengan glukosa disebut glukosuria
4. Protein
Albuminuria atau proteinuria adalah kondisi urine atau air kencing mengandung jumlah
albumin yang tidak normal. Kondisi ini disebut juga dengan ginjal bocor. Albumin
merupakan salah satu jenis protein dalam darah. Dalam keadaan normal protein tidak
melewati glomerulus karena ukuran protein yang besar tidak dapat melewati lubang-lubang
glomerulus yang kecil. Namun karena kerusakan glomerulus, protein (albumin) dapat
melewati glomerulus sehingga dapat ditemukan dalam urin yang disebut dengan albuminuria.

Enzim hidrogen peroksida


1) Suhu; Enzim umumnya bekerja secara opimal pada suhu 30ºC-40ºC atau pada suhu
tubuh, sedangkan pada suhu rendah (0ºC atau dibawahnya) enzim akan bersifat
nonaktif, tetapi tidak rusak karena apabila suhunya kembali normal enzim tersebut
dapat bekerja kembali. Namun, suhu terlalu tinggi bisa menyebabkan enzim rusak.
2) pH; Sebagian besar enzim memiliki pH optimum antara 6-8. Sehingga diluar ph
optimum, baik terlalu rendah maupun tinggi mengakibatkan enzim tidak dapat bekerja

3) Konsentrasi enzim dan substrat; semakin besar konsentrasi enzim akan meningkatkan
kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai
kecepatan konstan, yaitu jika semua substrat sudah terikat oleh enzim. Konsentrasi
enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

Anda mungkin juga menyukai