Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN


DISTRIBUSI STOMATA PADA
BERBAGAI MACAM TANAMAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Fisiologi Tumbuhan
Yang dibina oleh Ibu Nugrahaningsih

Oleh :
Kelompok 2
Ainun Nadzifatun A (160342606232)
Gufron Alifi (160342606296)
Lutfita Fitriania (160342606284)
Nicholas Gerry A (160342606297)
Ratri Arum A (160342606243)
Rima Girinita S (160342606230)
Offering H

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
OKTOBER 2017
A. Tujuan
a) Menghitung jumlah stomata pada satuan luas tertentu.
b) Membandingkan distribusi stoma pada berbagai jenis daun berdasarkan
lingkungan hidupnya.
B. Dasar Teori
Stomata adalah tampilan pokok epidermis daun, hal itu berhubungan dengan
fungsi daun sebagai organ transpirasi dan fotosintesis. Daun yang mempunyai stomata
di kedua permukaan disebut daun amfistomatik, sedangkan apabila memiliki stomata
yang hanya terdapat di permukaan atas saja disebut daun epistomatik, dan sebaliknya
apabila mempunyai stomata yang hanya terdapat pada permukaan bawah saja disebut
daun hipostomatik (Setjo, 2004). Distribusi dari stomata pada daun berbeda terutama
menurut habitatnya. Pada tumbuhan air, stomata banyak dibentuk di permukaan atas
daun, sebaliknya pada tumbuhan darat stomata banyak di permukaan bawah daun
(Tim Pengampu Fisiologi Tumbuhan, 2010).
Tumbuhan darat pada umumnya mempunyai stomata yang terdapat pada
permukaan absial daun, namun adapula yang jenis-jenis tumbuhan darat yang lebih
banyak stomatanya pada permukaan adaksial daunnya. Pada daerah xerofit, tanaman
menyesuaikan daun yang tebal, sedikit stoma, stoma yang tersembunyi. Sedangkan
pada tanaman yang hidup di air, stoma biasanya terletak di atas.
Berikut data mengenai banyaknya stoma yang terdapat per 1 mm2 pada daun-
daun tanaman di Indonesia :
C. Alat dan Bahan
- Daun Ficus Elastica - Mikroskop
- Daun Rheodiscolor - Kaca benda dan kaca penutup
- Daun Costus - Silet
D. Prosedur
 Membuat preparat dari daun Ficus Elastica
 Diiris melintang daun Ficus pada bagian bawah dengan sangat tipis
 Diletakkan pada kaca benda
 Ditutup dengan kaca penutup
 Diamati dan dihitung jumlah stomata yang terlihat.
 Diukur diameter bidang pandang mikroskop.
 Dicatat pada lembar hasil data pengamatan.
 Dilakukan pula pada bagian atas daun.
 Membuat preparat dari daun Rheodiscolor
 Diiris melintang daun Rheodiscolor pada bagian bawah dengan sangat
tipis
 Diletakkan pada kaca benda
 Ditutup dengan kaca penutup
 Diamati dan dihitung jumlah stomata yang terlihat.
 Diukur diameter bidang pandang mikroskop.
 Dicatat pada lembar hasil data pengamatan.
 Dilakukan pula pada bagian atas daun.
 Membuat preparat dari daun Costus
 Diiris melintang daun Costus pada bagian bawah dengan sangat tipis
 Diletakkan pada kaca benda
 Ditutup dengan kaca penutup
 Diamati dan dihitung jumlah stomata yang terlihat.
 Diukur diameter bidang pandang mikroskop.
 Dicatat pada lembar hasil data pengamatan.
 Dilakukan pula pada bagian atas daun.
 Mengukur diameter bidang pandang mikroskop
 Diambil suatu titik untuk patokan
 Diletakkan pada batas kiri bidang pandang
 Dicatat kedudukannya dengan melihat angka nol yang berimpit dengan
angka satunya
 Dilihat angka yang pada skala yang terdapat di meja benda.
 Digeser titik tadi sampai persis pada batas kanan pada bidang pandang.
 Dicatat kedudukannya pada data hasil pengamatan.

E. Data Hasil Pengamatan

No. Daun dari Jumlah Stomata


Tumbuhan
Permukaan Atas Daun Permukaan Bawah Daun

X1 X2 X3 X4 XR X1 X2 X3 X4 XR

1. Rhoeo - - - - - 18 18 15 14 16.25
discolour

2. Ficus elastic 16 16 8 26 16.5 31 30 36 32 32.5

3. Costus - - - - - 52 52 35 21 40

Keterangan:

X1 : Kanan
X2 : Kiri
X3 : Atas
X4 : Bawah
XR : Rata-rata
Luas Bidang Pandang

 Permukaan Bawah
1. Rhoeodiscolor = LBP = a-b = 5mm, k-k = 8mm
2. Ficus elastic = LBP = a-b = 1mm, k-k = 2mm
3. Costus = LBP = a-b = 2mm, k-k = 1mm
 Permukaan Atas
1. Rhoeodiscolor = LBP = a-b = 2mm, k-k = 1mm
2. Ficus elastic = LBP = a-b = 2mm, k-k = 2mm
3. Costus = LBP = a-b = 7mm, k-k = 1mm
F. Analisis Data

Pengamatan distribusi stomata pada permukaan atas dan bawah daun menggunakan
tiga daun dari tanaman 3 tanaman yang berbeda yaitu Rhoeodiscolor, Ficus elastica, dan
Costus. Pertama dihitung terlebih dahulu luas bidang pandang untuk pengamatan yang
permukaan bawah dan atas. Yang kemudian akan dihitung jumlah stomata dari bagian kanan,
kiri, atas, bawah dari preparat. Lalu, hasil keempat jumlah stomata tadi dirata-rata.
Pada tanaman pertama yaitu Rhoeodiscolor, luas bidang pandang pada preparat
permukaan bawah daun yang atas ke bawah adalah 5mm, dan yang kiri ke kanan adalah
8mm. Untuk bidang pandang preparat daun permukaan atas yaitu yang atas ke bawah adalah
2mm dan yang kiri ke kanan adalah 1mm. Lalu hasil perhitungan dari stomata adalah yang
permukaan atas daun 0 atau tidak memiliki stomata, dan yang permukaan bawah daun yang
bagian kanan 18, kiri 18, atas 15, dan bawah 14, lalu dirata-rata yang hasilnya 16.25.
Pada tanaman kedua yaitu Ficus elastica, luas bidang pandang pada preparat
permukaan bawah daun yang atas ke bawah adalah 1mm, dan yang kiri ke kanan adalah
2mm. Untuk bidang pandang preparat daun permukaan atas yaitu yang atas ke bawah adalah
2mm dan yang kiri ke kanan adalah 2mm. Lalu hasil perhitungan dari stomata adalah yang
permukaan atas daun yaitu yang bagian kanan 16, kiri 16, atas 8, bawah 26 dan rata-ratanya
16.5, untuk yang permukaan bawah daun yang bagian kanan 31, kiri 30, atas 36, dan bawah
32, lalu dirata-rata yang hasilnya 32.5.
Pada tanaman ketiga yaitu Costus, luas bidang pandang pada preparat permukaan
bawah daun yang atas ke bawah adalah 2mm, dan yang kiri ke kanan adalah 1mm. Untuk
bidang pandang preparat daun permukaan atas yaitu yang atas ke bawah adalah 7mm dan
yang kiri ke kanan adalah 1mm. Lalu hasil perhitungan dari stomata adalah yang permukaan
atas daun 0 atau tidak memiliki stomata, dan yang permukaan bawah daun yang bagian kanan
52, kiri 52, atas 35, dan bawah 21, lalu dirata-rata yang hasilnya 40.

G. Pembahasan
Stomata adalah tampilan pokok epidermis daun, hal itu berhubungan dengan fungsi
daun sebagai organ transpirasi dan fotosintesis. Daun yang mempunyai stomata di kedua
permukaan disebut daun amfistomatik, sedangkan apabila memiliki stomata yang hanya
terdapat di permukaan atas saja disebut daun epistomatik, dan sebaliknya apabila mempunyai
stomata yang hanya terdapat pada permukaan bawah saja disebut daun hipostomatik (Setjo,
2004). Distribusi dari stomata pada daun berbeda terutama menurut habitatnya. Pada
tumbuhan air, stomata banyak dibentuk di permukaan atas daun, sebaliknya pada tumbuhan
darat stomata banyak di permukaan bawah daun (Tim Pengampu Fisiologi Tumbuhan, 2010).
Pada praktikum kali ini, kami mengamati 3 jenis daun yakni Rhoeo discolor, Ficus
elastica, dan Costus sp. Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40
menunjukkan bahwa masing masing tumbuhan memiliki distribusi stomata yang berbeda-
beda. Pada tanaman Rhoeo discolor stomata ditemukan pada epidermis bawah daun, dan
tidak ditemukan stomata pada epidermis bagian atas daun. Rhoeo discolor termasuk
tumbuhan berhabitus herba yang memanjang atau tegak. Daun pada Rhoeo discolor tunggal,
bangun daun seperti pedang (ensiformis), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun rata
(truncatus) memeluk batang, tepi daun rata (integer), panjang daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm,
daging daun tipis lunak (herbaceous), permukaan daun licin suram (laevis opacus), tulang
daun sejajar (rectivernis), permukaan atas daun hijau, permukaan bawah daun merah
kecoklatan. Letak stomata terhadap epidermis pada Rhoeo discolor bertipe phanerofor.
Bentuk sel penjaga bertipe ginjal, dan bentuk sel tetangganya adalah bertipe tetrasitik (Setjo
et al, 2003).
Pada pengamatan kami kali ini, tidak ditemukan stomata pada bagian permukaan atas
daun Rhoeo discolor. Sedangkan pada bagian bawah daun Rhoeo discolor ditemukan stomata
dengan luas bidang pandang dari kanan kekiri 8 mm dan atas ke bawah 5 mm. Yang mana
pada bagian kanan ditemukan sebanyak 18 stomata, bagian kiri 18 stomata, bagian atas 15
stomata, dan bagian bawah 14 stomata. Dari hasil yang kami temukan pada daun Rhoeo
discolor dapat disimpulkan rata-rata stomata Rhoeo discolor sebanyak 16,25. Daun yang
hanya ditemukan stomata pada bagian bawah termasuk daun hypostomatik (Setjo et al,
2003).
Tumbuhan Costus speciosus memilki daun tunggal, lancet memanjang. Ujung daun
meruncing dan pangkal daun tumpul. Tepi daun rata mengkilat, dan permukaan bawah
berbulu lembut. Panjang daun antara 11-28 cm, sedangkan lebar daun 8-11 cm. Tangkai daun
pendek, berwarna keunguan, dan duduk melingkar pada batang. Pertulangan atas beralur dan
berwarna hijau. Stomata daun Costus specious hanya ditemukan pada bagian permukaan
bawah daun. Tumbuhan Costus merupakan tumbuhan teristrial yakni tumbuhan yang tumbuh
diatas permukaan tanah. Oleh karena itu, stomata hanya ditemukan pada bagian epidermis
bawah yang berfungsi untuk mengurangi penguapan yang terjadi pada tumbuhan sehingga
tumbuhan tidak dengan mudah kehilangan air.
Berdasarkan letak stomata terhadap epidermis, stomata Costus speciosus memiliki
stomata bertipe phanerofor. Letak stomata hanya berada pada epidermis bawah daun,
sehingga daun Costus speciosus termasuk daun hypostomatik. Pada pengamatan kami, kami
tidak menemukan stomata pada bagian atas daun dan menemukan stomata pada bagian
bawah daun dengan luas bidang pandang dari kanan kekiri 2 mm dan atas ke bawah 1 mm.
Kami menemukan stomata pada bagian kanan daun sejumlah 52 stomata, kiri sebanyak 52
stomata, bagian atas sebanyak 32 stomata, dan bagian bawah sebanyak 21 stomata. Dari hasil
perhitungan stomata yang kami dapatkan, rata rata stomata pada daun Costus speciosus
sebanyak 40 stomata dalam satu luas bidang pandang.
Pengamatan ketiga adalah daun Ficus elastica dengan perbesaran 40 X 10 diperoleh
pengamatan sebagai tanaman dikotil, terlihat litosit, kutikula dan sel mesofil dan bagian
stomata yakni celah, sel penjaga dan sel tetangga stomatanya berbentuk ginjal. Stomata
letaknya tenggelam dari permukaan daun. Tipe stomata ini disebut tipe kriptofor dimana
terlihat memiliki sel epidermis yang tidak beraturan. (Arifin, 2010) mengemukakan bahwa
umumnya tipe kriptofor ini terdapat pada tumbuhan Xerophyta dan tumbuhan berdaun kaku
serta tebal. Stomata pada Ficus elastica berbentuk ginjal. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Salisbury & Ross (1995) bahwa stomata khas pada dikotil terdiri dari dua sel
penjaga berbentuk ginjal, sel penjaga rumputan dan teki cenderung lebih memanjang
(berbentuk halter). Sel penjaga mengandung sedikit kloroplas, sedangkan sel epidermis
tetangganya tidak punya.
Ficus elastica memiliki habitus berbentuk pohon, tinggi 8 – 40 meter. Memiliki akar
tunggang. Batang berkayu, berbentuk silindris, warna coklat tua, permukaan batang halus,
percabangan batang menyebar tak beraturan hingga membentuk pohon yang rindang. Dalam
keadaan liar mula – mula hidupnya epifitis, berkecambah  pada pohon lain, banyak akar
udara yang menuju ke tanah, yang nantinya masing – masing menjadi batang, kemudian
tumbuh bersatu menjadi satu batang yang besar.
Daun tersebar (folio sparsa) bertangkai cukup panjang, seperti kulit, memanjang atau
eliptis, kerapkali dengan pangkal tumpul dan ujung meruncing, tepi rata, dari atas hijau tua
dan mengkilat (nitidus), dari bawah lebih muda dan buram, berbintik – bintik transparan yang
rapat, gundul. Daun memiliki stipulae. Daun tersusun berseling (alternate). Pada pohon yang
masih muda panjang daun ± 35 cm, lebar ± 15 cm, setelah pohon menjadi dewasa rata-rata
panjang daun menjadi lebih kecil dengan panjang ± 10-15 cm dan lebar ± 5-7 cm, daun muda
berwarna merah hati setelah dewasa menjadi hijau tua, kuncup daun muda tertutup dengan
selaput bumbung (ocrea) berbentuk kerucut tajam berwarna merah muda.
Pada pengamatan kami kali ini, kami menemukan stomata pada bagian atas dan
bawah dari daun ficus elastica. Yang mana pada bagian epidermis atas dengan luas bidang
pandang atas kebawah sebesar 2 mm, dan kanan ke kiri sebesar 2 mm. Pada bagian kanan
ditemukan 16 stomata, bagian kiri 16 stomata, bagian atas terdapat 8 stomata dan pada bagian
bawah terdapat 25 stomata. Dari hasil data yang kami dapatkan rata rata stomata pada bagian
epidermis atas daun Ficus elastica sebanyak 16,5. Pada pengamatan bagian epidermis bawah
daun terdapat lebih banyak stomata, yakni dengan luas bidang pandang atas kebawah sebesar
1 mm dan kanan kekiri 2 mm didapatkan stomata pada bagian kanan sebanyak 31 stomata,
bagian kiri 30 stomata, sedangkan pada bagian atas terdapat 36 stomata dan bagian bawah
ditemukan 32. Yang mana dari data tersebut dapat disimpulkan rata-rata pada permukaan
bagian bawah daun Ficus elastica sebanyak 32,25 stomata. Jadi tipe daun pada Ficus elastica
adalah amfistomatik, yang mana stomata ditemukan pada epidermis atas dan bawah daun.

H. Kesimpulan
1.
Luas Rhoeo discolor Costus speciosus Ficus Elastica
bidang
pandang Atas Bawah Atas Bawah Atas Bawah

Atas 0 15 0 35 8 36

Bawah 0 14 0 21 26 32

Kanan 0 18 0 52 16 31

Kiri 0 18 0 52 16 30

Rata rata 0 16.25 0 40 16,5 32.25

2.
Rhoeo discolor Costus specious Ficus elastica

Stomata terdapat di Stomata terdapat di Stomata terdapat


epidermis bagian bawah epidermis bagian bawah diepidermis bagian atas
dan bawah
Hipostomatik Hipostomatik Amfistomatik

Ditanah Ditanah Ditanah

I. Daftar Pustaka
Arifin.2010. Jaringan epidermis dan derivatnya. (Online) Diakses pada 1 Oktober
2017
Dahlia, Betty Lukiati. 2010. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang:
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:PT Raja
Setjo, S., et al.2003. Anatomi Tumbuhan. Malang: Jurusan Biologi Fakultas MIPA
Universitas Negeri Malang
Tim pengampu Fisiologi Tumbuhan. 2010. Petunjuk Praktikum fisiologi Tumbuhan.
FMIPA UM.

Anda mungkin juga menyukai