ABSTRACT
Fatliquor could change physical properties of leather, which make it softer, more elastic,
flexible and give smooth grain surface. This research was conducted to observe the influence of
fatliquor addition on physical characteristics of nila skin for shoe upper. The physical
characteristics in this research, consisted of tensile strength, tear strength and elongation at
break. The fatliquor was put into the leather with the amount of 4%, 6% and 8%. Respectively, the
results showed that the addition of fatliquor could improve the physical properties of nila skin.
More fatliquor, could rise the physical properties value of nila skin. The optimal amount of
2
fatliquor was 4%, which resulted in tensile strength value of 233,96 kg/cm , 70% for elongation at
break and 36,08 kg/cm for tear strength value, and fulfill the standard requirement of Acceptable
Quality Levels in Leathers.
ABSTRAK
Minyak/lemak merupakan komponen penting dalam kulit yang berfungsi untuk
melunakkan kulit atau sebagai pelumas jaringan kulit pada proses penyamakan kulit. Minyak
atau lemak dapat mengubah sifat-sifat penting kulit antara lain kulit menjadi lebih lunak, liat,
mulur, lembut, dan permukaan rajahnya lebih halus. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari
pengaruh penambahan jumlah minyak sulfonasi terhadap kualitas fisik kulit ikan nila untuk
bagian atas sepatu. Sifat fisik yang diamati meliputi kekuatan tarik, kekuatan sobek dan
kemuluran. Dalam penelitian ini variasi jumlah minyak yang digunakan adalah 4, 6 dan 8%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan minyak, dapat
meningkatkan sifat fisis dari kulit ikan nila. Penambahan minyak yang optimal adalah sebesar
2
4%, yang menunjukkan sifat fisis dengan nilai kekuatan tarik 233,96 kg/cm , kemuluran 70% dan
kekuatan sobek 36,08 kg/cm, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Acceptable
Quality Levels in Leathers.
106 MAJALAH KULIT, KARET DAN PLASTIK Vol.28 No.2 Desember Tahun 2012 : 105-111
Disulfonasi, yang berasal dari minyak ikan, Pentangan, spray gun, alat peregang manual
hewan, nabati. Minyak sulfonasi banyak (hand staking) terbuat dari lempeng baja
digunakan karena dapat memberikan dispersi diameter 20 cm, mesin pencetak (embossing)
minyak yang baik dan tidak sensitif terhadap merk Mostardini, alat uji tensile strength merk
asam. Temperatur yang digunakan pada proses Kao Tieh model KT 7010 A untuk menguji
peminyakan sekitar 45°C untuk penyamakan kekuatan tarik, kemuluran dan kekuatan
nabati, dan untuk penyamakan full chrome sobek.
sekitar 60-65°C, diputar selama 30-40 menit
(Etherington dan Roberts, 2011). Proses Rancangan penelitian
peminyakan merupakan proses yang sangat Dalam penelitian ini faktor yang
kompleks tergantung banyak faktor dan dapat dipelajari adalah jumlah minyak yang
mempengaruhi sifat fisis kulit seperti digunakan pada proses peminyakan. Jumlah
kekuatan tarik, kekuatan sobek, pegangan, minyak yang ditambahkan divariasi berturut-
kelemasan, keawetan, water vapour, wetting turut 4, 6 dan 8% dari berat kulit wet blue.
properties, waterproofness (Palop, 2007; Proses penyamakan secara umum
Sivakumara, et al., 2008). Menurut hasil menggunakan metode standar proses
penelitian yang dilakukan oleh Palop (2007), penyamakan kulit ikan dari Laboratorium
penggunaan minyak yang optimal pada proses Riset Penyamakan Kulit di Balai Besar Kulit,
peminyakan kulit untuk bagian atas sepatu Karet dan Plastik (BBKKP) dengan tahapan
adalah 1,7-5,3%. Lebih lanjut, Blaschke proses seperti pada Tabel 1.
(2012) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa struktur jaringan kulit yang telah diberi Pengujian
minyak 3,5% menunjukkan adanya kenaikan Kulit hasil penelitian diuji sifat fisisnya
densitas dan akan mengurangi jarak antara di Laboratorium Uji Komoditi Kulit dan
bungkusan serabut tunggal (single fibre Sepatu (LUKKUS), BBKKP. Uji fisis kulit
bundles). Tujuan penelitian ini untuk meliputi uji kekuatan tarik, kemuluran dan
mempelajari pengaruh penambahan jumlah kekuatan sobek.
minyak sulfonasi terhadap kualitas fisik kulit
ikan nila untuk bagian atas sepatu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat fisik kulit tersamak merupakan
BAHAN DAN METODE PENELITIAN sifat yang sangat mempengaruhi penggunaan
kulit tersamak pada suatu produk. Kualitas
Bahan Penelitian fisik kulit tersamak yang baik akan
Bahan penelitian terdiri atas bahan baku meningkatkan kualitas produk. Sifat fisik
dan bahan kimia. Bahan baku berupa kulit ikan yang dominan dalam menentukan kualitas
nila awetan kering yang diperoleh dari suatu produk kulit adalah kekuatan tarik,
distributor kulit ikan nila di Surakarta. Bahan kemuluran dan kekuatan sobek. Secara umum,
kimia untuk proses penyamakan dan finishing penggunaan kulit jadi (finished leather)
kulit, antara lain NaHCO3, wetting agent, membutuhkan kulit yang mempunyai
Ca(OH)2, Na2S, NH4Cl, bating agent, NaCl, kekuatan tarik dan kekuatan sobek yang
HCOOH, H2SO4, Tannigan PAK, Tannigan tinggi, dan kemuluran yang rendah.
HO, Tannigan OS, Novaltan PF, Chromosal B,
minyak sulfonasi, dyestuff, Preventol, binder Pengaruh jumlah minyak terhadap sifat
protein dan lak air. Bahan kimia tersebut kekuatan tarik kulit ikan nila
diperoleh dari distributor bahan kimia di Kekuatan tarik adalah besarnya gaya
Yogyakarta. maksimal yang diperlukan untuk menarik
kulit sampai putus yang dinyatakan dalam
2 2
Alat kg/cm atau N/m . Sifat kuat tarik kulit
Alat penelitian terdiri atas wadah plastik menggambarkan kuatnya ikatan antara serat
(ember) kapasitas 5 liter, timbangan, papan kolagen penyusun kulit dengan zat penyamak.
108 MAJALAH KULIT, KARET DAN PLASTIK Vol.28 No.2 Desember Tahun 2012 : 105-111
Proses penyamakan yang baik akan
menghasilkan kulit dengan kekuatan tarik
yang tinggi. Dari Gambar 1 dapat dilihat
bahwa kekuatan tarik kulit ikan nila cenderung
naik seiring dengan penambahan jumlah
minyak. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
minyak berpengaruh terhadap kekuatan tarik.
Proses peminyakan merupakan proses yang
sangat kompleks tergantung banyak faktor dan
dapat mempengaruhi sifat fisis kulit seperti Gambar 1. Pengaruh jumlah minyak
kekuatan tarik, kekuatan sobek, dan terhadap kekuatan tarik kulit ikan nila
kelemasan (Palop, 2007; Sivakumara et al.,
2008). Sifat fisik kulit dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya kualitas kulit Pengaruh jumlah minyak terhadap sifat
mentah, pengawetan kulit, proses pengapuran, kemuluran kulit ikan nila
pengikisan protein, penyamakan, peminyakan Kemuluran adalah pertambahan
maupun proses penyelesaian seperti panjang kulit pada saat ditarik sampai putus,
peregangan, pementangan dan pemberian dibagi panjang semula dan dinyatakan dalam
larutan finishing. persen (%). Pada Gambar 2 menunjukkan
Hasil uji kekuatan tarik dari sampel bahwa kemuluran kulit cenderung naik sejalan
yang diberi perlakuan penambahan minyak dengan penambahan jumlah minyak.
sebesar 4%, 6% dan 8%, berturut-turut adalah Purnomo (2002) menyatakan bahwa minyak
233,96; 218,57 dan 261,36 kg/cm2, seperti atau lemak dapat mengubah sifat-sifat penting
terdapat pada Gambar 1. Bila dibandingkan kulit antara lain kulit menjadi lebih lunak, liat,
dengan persyaratan Acceptable Quality Levels mulur, lembut, dan permukaan rajahnya lebih
in Leather untuk bagian atas sepatu, yaitu nilai halus. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
kekuatan tarik minimal adalah 200 kg/cm2, semakin banyak jumlah minyak yang
maka semua perlakuan tersebut memenuhi ditambahkan maka kulit akan menjadi lebih
persyaratan tersebut. Nilai kekuatan tarik mulur. Hasil uji kemuluran sampel berturut-
tertinggi dicapai oleh perlakuan dengan turut adalah 70, 86 dan 90% seperti terdapat
penambahan minyak sebesar 8% yaitu 261,36 pada Gambar 2. Nilai kemuluran tertinggi
2
kg/cm dan nilai terendah dicapai oleh sebesar 90% dicapai pada kulit ikan dengan
perlakuan dengan penambahan minyak penambahan minyak 8%. UNIDO (1976)
2
sebesar 6% yaitu 218,57 kg/cm . Nilai uji dalam Acceptable Quality Levels in Leathers,
kekuatan tarik diatas, bahkan jauh diatas menyatakan bahwa persyaratan maksimal
standar mutu kekuatan tarik yang ditetapkan untuk kemuluran adalah 80%, maka hanya
dalam Standar Nasional Indonesia, SNI perlakuan penambahan minyak 4% yang dapat
0253:2009 kulit bagian atas alas kaki dari kulit memenuhi persyaratan tersebut. Purnomo
kambing. Syarat mutu nilai kekuatan tarik (1985) mengemukakan bahwa untuk
kulit bagian atas alas kaki menurut SNI pembuatan sepatu dari bahan kulit, sebaiknya
0253:2009 adalah minimal 16 N/mm2 atau bahan yang digunakan tidak mempunyai sifat
setara dengan 163,15 kg/cm2. Kekuatan tarik kemuluran yang tinggi, karena akan
dipengaruhi oleh proses peminyakan. Minyak mempengaruhi pada saat pengopenan dan
berfungsi sebagai pelumas dan menjadikan kenyamanan pemakaian sepatu. Kemuluran
serat-serat kulit menjadi lembut dan fleksibel kulit berkaitan dengan sifat
bila dipegang. Pada saat yang bersamaan elastisitas/kelemasan kulit yang dihasilkan.
minyak juga memberikan pengaruh terhadap Kulit samak menjadi lemas karena terjadi
sifat-sifat kulit seperti kuat tarik, daya tahan reduksi elastin pada proses pengapuran dan
sobek, kedap air, kelembaban serta pengikisan protein kulit. Derajat kemuluran
penyerapan udara dan air (Herawati, 1996). serta kelemasan juga dipengaruhi oleh proses
110 MAJALAH KULIT, KARET DAN PLASTIK Vol.28 No.2 Desember Tahun 2012 : 105-111
DAFTAR PUSTAKA Purnomo, E., 1985. Pengetahuan Dasar
Blaschke, K., 2012. Lubricant on Vegetable Teknologi Penyamakan Kulit. Akademi
Tanned Leather: Effects and Chemical Teknologi Kulit, Yogyakarta.
Changes in Restaurator. International _____, 2002. Penyamakan Kulit Ikan Pari.
Journal for The Preservation of Library Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
and Archival Material. 33: 76-99. Rachmi, R., 1992. Pengaruh Berbagai Bahan
Etherington dan Roberts., 2011. A Dictionary Penyamak terhadap Kekuatan Tarik dan
o f D e s c r i p t i v e Te r m i n o l o g y : Kemuluran Kulit Ikan Kakap Merah
Fatliquoring. http://cool.conservation- (Lutjanus sp). Laporan Penelitian.
us.org/don/dt/dt1274.html. Universitas Diponegoro, Semarang.
Herawati, S.Y., 1996. Pengaruh Kadar Cr2O3 Sivakumara, V., R. P. Prakasha, P. G. Raob, B.
dalam Penyamakan Kulit Ikan Tuna V. R a m a b r a h m a m a , d a n G .
terhadap Mutu Kulit Tersamaknya. Swaminathana., 2008. Power
Laporan Penelitian. IPB, Bogor. Ultrasound in Fatliquor Preparation
O'Flaherty, F.T., Roddy dan R.M Lollar., 1978. Based on Vegetable Oil for Leather
The Chemistry and Technology of Application. Journal of Cleaner
Leather: Evaluation of Leather. Production. 16: 549-553.
Huntington Publishing Company, New UNIDO (United Nations Industrial
York. Development Organization)., 1976.
Palop, R., 2007. Influence of Fatliquor on Acceptable Quality Levels in Leathers.
Physical and Chemical Properties of United Nations Publication, New York.
Leather. China Leather and Footwear Untari, S., M. Lutfie, dan J. W. Dadang., 1995.
Industry Research Institute, Beijing. Pengaruh Pelarut Lemak di dalam
Puntener, A., 1996. Fatliquors: Their Effect on Proses Pelarutan Lemak pada
The Lightfastness of Dyed Leathers. Penyamakan Kulit Itik Ditinjau dari
World Leather The Professional Sifat Fisiknya. Jurnal Nusantara Kimia.
Magazine for The Leather Industry. Vol. 12: 31-40.
9, No 1, p. 30-31. Usni, A., 2007. Pembenihan dan Pembesaran
Nila Gift. PT Penebar Swadaya, Depok.