Pengolahan Hasil
Sayuran
MATA PELAJARAN PRODUKSI PENGOLAHAN HASIL NABATI
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga Modul
Pembelajaran Produksi Pengolahan Hasil Nabati tentang penerapan dan produksi olahan hasil sayuran
dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Penghargaan dan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua, keluarga, dosen, dan
para sahabat serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingannya untuk
membantu penyelesaian modul ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan modul ini baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis berharap semoga modul Produksi Pengolahan Hasil Nabati tentang penerapan dan
produksi olahan hasil sayuran ini dapat dimanfaatkan sebagai buku pengantar mata pelajaran
Produksi Pengolahan Hasil Nabati di SMK/MAK TPHP.
Penulis
B. Deskripsi
Mata pelajaran produksi pengolahan hasil nabati merupakan bahan kajian dan
pembelajaran tentang proses pengolahan dan perancangan produk baru untuk sayuran. Pengolahan
sayuran merupakan kegiatan produksi dengan bahan dasar sayuran yang dapat menghasilkan
berbagai jenis produk olahan seperti sau tomat, csaus cabe, pickel, keripik sayuran, dan lian-lain.
Pengolahan ini dimulai dari kriteria bahan yang digunakan, proses pengolahan, dan proses
pengujian organoleptik. Dengan demikian, produk yang dihasilkan oleh siswa dapat dimakan oleh
semua orang dengan aman dan enak.
C. Waktu
4x45 menit (2x pertemuan)
D. Prasyarat
Sebelum mempelajari modul ini, siswa diharapkan telah memahami dan mengetahui
tentang dasar proses pengolahan hasil pertanian.
1. Membantu peserta didik dalam memahami konsep dan praktik serta menjawab pertanyaan
peserta didik mengenai proses belajar siswa.
2. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
3. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
4. Menentukan kegiatan praktik yang akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan fasilitas dan
bahan yang ada.
5. Kegiatan praktik dapat diulang sesuai kebutuhan pencapaian kompetensi peserta didik.
6. Mengorganisasikan kerja kelompok jika diperlukan.
7. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya.
8. Melaksanakan penilaian.
9. Menjelaskan kepada peserta didik tentang sikap, pengetahuan, dan keterampilan dari suatu
kompetensi yang belum memenuhi tingkat kelulusan dan perlu untuk remedial.
10. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik.
F. Tujuan Akhir
Pembelajaran Produksi Pengolahan Hasil Nabati bertujuan untuk:
1. Menyadari kebesaran Tuhan YME yang menciptakan bumi dan seisinya khususnya tumbuhan
dan hewan sebagai hasil pertanian yang dimanfaatkan manusia sebagai kebutuhan pokok
untuk tumbuh dan berkembang.
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun,
ulet, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap ilmiah dalam melakukan
percobaan dan diskusi.
Modul Produksi Pengolahan Hasil Nabati | 2
3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
4. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerja sama
dengan orang lain.
5. Mengembangkan pengalaman menggunakan metode ilmiah untuk merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen
percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil
percobaan secara lisan dan tertulis.
6. Menguasai konsep dan mampu menerapkan prinsip pengolahan pangan, pengemasan,
perencanaan usaha, dan pemasaran serta mempunyai keterampilan mengembangkan
pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang pengolahan hasil pertanian.
Amati produk olahan sayuran di bawah ini, produk apa saja yang Anda kenal!
Gambar 1. Gambar 2.
Gambar 3. Gambar 4.
Saus merupakan sejenis kuah yang kental sebagai penyedap masakan yang dapat
memberi aroma pada makanan. Saus tomat merupakan salah satu produk yang termasuk
dalam kelompok makanan olahan atau awetan dengan tekstur setengah basah (intermediate
moisture food) yang berupa bubur berwarna merah segar, akan tetapi dalam setengah basah
produk ini menjadi lebih mudah rusak.
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat saus adalah bersumber dari sayuran,
kacang-kacangan, ikan kering, atau buah-buahan. Dalam pembuatan saus dapat
ditambahkan bahan lain seperti gula, garam, cuka, dan rempah-rempah yang berfungsi
sebagai penambah aroma. Penampilan saus dari bahan baku buah umumnya kental.
www.cnnindonesia.com
Gambar 1. Saus Tomat
Tomat
No. Zat Gizi
Muda Masak
1. Energi (kal) 23 20
2. Protein (g) 2 1
3. Lemak (g) 0,7 0,3
4. Karbohidrat (g) 2,3 4,2
5. Kalsium (mg) 5 5
6. Fosfor (mg) 27 27
C. Rangkuman
❖ Sayuran merupakan produk yang mudah rusak, baik secara mekanis maupun fisiologis.
Kerusakan mekanis dapat terjadi akibat gesekan, penumpukan ataupun kesalahan
pemanenan, sehingga terjadi memar dan luka pada sayuran. Sedangkan kerusakan fisiologis
terjadi penurunan secara fisiologis pada sayuran yang akhirnya terjadi pelunakan tekstur
sayuran dan layu.
❖ Pengolahan sayuran merupakan upaya untuk mengolah dan mengawetkan, yaitu dengan
mengubah sayuran menjadi produk-produk olahan yang mempunyai kenampakan, rasa,
warna, dan aroma yang khas. Produk olahan sayuran banyak jenisnya, setiap jenis produk
olahan sayur memerlukan bahan dasar sayuran yang berbeda tingkat kematangannya.
D. Tugas
Buatlah makalah tentang produksi hasil sayuran yang ada di daerah Anda yang merupakan produk
asli daerah Anda. Kemudia kumpulkan di guru Anda.
E. Penilaian Diri
❖ Pertanyaan tertutup
Kadang- Tidak
No Pernyataan Selalu Sering
kadang pernah
Selama Kegiatan Kelompok
1 Saya selalu berperan aktif dalam kelompok
2 Saya menghargai pendapat teman
3 Saya mengusulkan ide kepada kelompok
4 Saya sibuk mengerjakan tugas sendiri
5 Saya aktif bertanya
Saya melaksanakan tugas kelompok sesuai
6
pembagian tugas yang sudah disepakati
7 Saya membuat catatan yang hal-hal penting
Saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan
8
masalah
9 Saya peduli dalam mengerjakan tugas kelompok
Saya bersikap lapang dada ketika pendapat saya
10
tidak diterima oleh teman
❖ Pertanyaan terbuka
A. Pilihan Ganda
1. Bu Rina ingin membuat saos cabai, tetapi stok bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat saos
cabai tersebut ternyata sudah habis. Oleh sebab itu Bu Rina harus pergi ke pasar untuk membeli
bahan-bahan. Sesampainya di pasar Bu Rina bingung karena banyak pilihan cabai. Bu Rina harus
membeli cabai yang bagus dan awet untuk dijadikan saos. Karakteristik cabai yang harus Bu Rina
pilih untuk membuat saos cabai adalah ....
A. Cabai yang berwarna hijau, segar, dan berukuran kecil
B. Cabai yang berwarna merah, layu, dan berukuran kecil
C. Cabai yang berwarna merah, segar, dan berukuran sedang
D. Cabai yang berwarna hijau, layu, dan berukuran sedang
E. Cabai yang berwarna merah, segar, dan berukuran kecil
2. Sayuran dapat tumbuh di tanah maupun air dengan berbagai keadaan daerahnya. Ada sayuran yang
dapat tumbuh di air, ada juga sayuran yang dapat tumbuh di daerah dataran rendah dan dataran
tinggi. Dataran tinggi merupakan wilayah daratan yang memiliki ketinggian minimal 500 meter di
atas permukaan laut. Berdasarkan tempat tumbuhnya yang ideal, sayuran dapat dibudidayakan
pada daerah dataran tinggi. Berikut jenis sayuran yang cocok ditanam di daerah dataran tinggi
yaitu ....
A. Wortel, bawang merah, buncis
B. Kentang, wortel, kol
C. Selada, kentang, kangkung
D. Bawang merah, bawang putih, kentang
E. Bayam, kangkung, kol
3. Pigmen adalah senyawa yang berasal dari tumbuhan itu sendiri akibat reaksi fitokimia. Pigmen
pada sayuran yang memiliki warna yang berbeda-beda. Pigmen yang berwarna merah pada
sayuran seperti wortel, tomat, dan paprika adalah pigmen ....
A. Karotenoid
B. Beta karoten
C. Flavonoid
D. Likopen
E. Zeaxanthin
4. Sayuran merupakan sumber utama vitamin, mineral, dan fitokimia yang mengandung serat
makanan yang baik untuk kesehatan. Sayuran juga sebagai salah satu makanan yang penting untuk
tubuh manusia selain buah-buahan, karbohidrat, dan protein. Setiap sayuran memiliki manfaat
yang berbeda-beda untuk kesehatan tubuh manusia. Sayuran kangkung mengandung serat, vitamin
A, vitamin C, kalium, zat besi dan senyawa antioksidan. Dari beberapa zat kandung gizi yang
terdapat pada kangkung memiliki manfaat. Berikut yang termasuk manfaat dari sayuran kangkung
adalah ....
Modul Produksi Pengolahan Hasil Nabati | 18
A. Menurunkan tekanan darah
B. Menurunkan gula darah
C. Menurunkan kolesterol
D. Menurunkan berat badan
E. Menurunkan resiko kanker
5. Pada proses pembuatan produk olahan hasil sayuran ada penambahan larutan tertentu. Larutan
merupakan campuran homogen dari dua atau lebih zat yang bereaksi secara kimia, komposisinya
dapat bervariasi, dan memiliki manfaat untuk produk yang dibuatnya. Salah satunya larutan brine
dipakai dalam pembuatan produk pengolahan hasil sayuran. Contoh produk pengolahan sayuran
yang memanfaatkan larutan tersebut adalah ....
A. Pickle
B. Saus tomat
C. Saus cabai
D. Keripik sayuran dengan vacuum frying
E. Keripik sayuran dengan deep frying
6. Prinsip dasar pengolahan pangan diawali dengan penanganan terhadap bahan mentah, khususnya
proses pemisahan atau penyortiran yang umumnya meliputi tahap-tahap. Dalam pembuatan olahan
hasil sayuran seperti pickle menggunakan prinsip dasar pengolahan pangan ....
A. Pemanasan
B. Pengeringan
C. Pemisahan
D. Pemindahan
E. Pengawetan
7. Proses pengolahan hasil sayuran adalah suatu kegiatan atau proses mengubah suatu bahan mentah
menjadi bahan jadi/hasil olahan/produk pangan, baik secara fisik maupun kimiawi dengan
menggunakan dana, tenaga kerja, peralatan serta bahan pembantu sehingga dapat diperoleh suatu
produk yang mempunyai nilai lebih tinggi dari sebelumnya. Sayuran perlu diolah kembali menjadi
suatu produk olahan baru agar ....
A. Memiliki daya tarik konsumen
B. Memiliki manfaat olahan pangan yang baru
C. Menambah nilai gizi yang lebih baik
D. Menambah jenis olahan pangan
A. Memiliki daya simpan yang lebih lama
B. Essay
1. Sebutkan kandungan gizi yang terdapat pada pickles!
2. Bagaimana alur proses produksi pengolahan hasil sayuran?
3. Pada produk olahan keripik bayam perlu diuji karakteristik/organoleptiknya. Sebutkan dan
jelaskan apa saja yang termasuk pengujian organoleptik pada produk olahan tersebut!
1. C
2. B
3. D
4. A
5. A
6. E
7. E
Essay
1. Untuk meningkatkan nilai gizi makanan, menyehatkan sistem pencernaan dan usus,
meningkatkan fungsi pankreas bagi penderita diabetes.
2. Pembersihan – Sortasi – Grading – Pengolahan – Pengemasan – Penyimpanan –
Pengangkutan – Pendistribusian
3. Pengujian organoleptik pada keripik bayam yaitu ada 3 yaitu:
- Tekstur: pada proses pemasakan dan jumlah takaran bahan sangat berpengaruh terhadap
tekstur yang akan dihasilkan.
- Warna: indikator pertama yang langsung diamati oleh konsumen, apabila warnanya
tidak sesuai dengan warna bayam maka akan mengurangi daya minat penikmatnya.
- Rasa: merupakan salahsatu faktor utama yang mempengaruhi penerimaan konsumen
terhadap produk keripik bayam.
D. Penskoran
Pengolahan Nilai Keterampilan :
∑𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
NK = 𝒙 𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Langkah Kerja :
A.
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Timbang buah tomat sejumlah 2 kg. Cuci hingga bersih.
c) Kukus (blanching) pada suhu 87oC , selama ± 5 menit.
d) Dinginkan segera, kupas kulitnya hingga bersih. Buang pula bagian yang tidak diperlukan.
e) Hancurkan daging buah tomat dengan menggunakan blender.
B.
a) Timbang tomat matang/merah 2.200 g dan pepaya matang 1.800.
b) Cuci dan hilangkan bagian kulit dan yang rusak atau busuk (daging).
Modul Produksi Pengolahan Hasil Nabati | 23
c) Hancurkan dengan menggunakan blender.
C.
a) Ambil botol jam beserta tutupnya 1 buah.
b) Cuci hingga bersih.
c) Sterilkan dengan cara dikukus atau direbus dalam air mendidih selama ± 30 menit.
D.
a) Timbang :
1. Gula pasir : 500 gram
2. Garam : 100 gram
3. Bawang putih : 100 gram
4. Bawang merah : 250 gram
5. Keningar : 25 gram
6. Daun jeruk : 10 lembar
7. Jahe : 100 gram
8. Pala (biji atau bunga) : secukupnya
9. Merica : 25 gram
10. Serai : 10 batang
11. Daun salam : 10 lembar
b) Tumbuk atau hancurkan semua rempah tersebut, kecuali jahe dan lengkuas cukup dimemarkan,
serta biji pala.
c) Semua rempah yang telah halus serta cengkeh dan kayu manis dimasukkan ke dalam kain saring.
E.
a) Masak bubur buah tomat hingga setengah kental menggunakan wajan.
b) Tambahkan gula dan garam ke dalamnya. Lanjutkan pemasakan hingga diperoleh bubur kental.
c) Masukkan bumbu (dalam kain saring) ke dalamnya.
d) Lanjutkan pemasakan selama ± 10 menit.
e) Tambahkan asam cuka ± 5–10 ml atau hingga diperoleh rasa yang dikehendaki.
f) Dalam keadaan panas, masukkan ke dalam botol yang telah disterilkan. Tutup botolnya.
g) Sterilkan botol dan isinya dengan cara dikukus selama ± 30 menit.
h) Beri label.
Langkah kerja :
a) Petiki daun bayam, cuci bersih kemudian tiriskan sampai semua air turun, sisihkan.
b) Haluskan bumbu-bumbu, masukkan ke dalam campuran tepung terigu dan tepung beras, aduk
rata.
c) Tuang santan ke dalam campuran tepung dan bumbu, aduk hingga adonan licin dan tidak
bergumpal.
d) Lapisi sehelai daun bayam dengan adonan tepung hingga rata.
e) Goreng dalam minyak dengan panas sedang, hingga tepung berwarna kuning kecoklatan.
f) Tiriskan sampai semua minyak turun.
g) Kemas dalam kemasan plastik.
Langkah Kerja :
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai daftar dan periksa semua alat dan bahan tersebut
b) Lakukan sortasi untuk memisahkan sayuran yang rusak karena busuk atau lunak karena benturan
atau himpitan.
c) Lakukan trimming menggunakan pisau kemudian cuci bersih.
d) Iris atau potong sayuran sesuai ukuran yang diinginkan.
e) Blansir sayuran dalam air mendidih selama 3 menit, kemudian masukkan ke dalam air es, agar
proses pemasakan tidak berlanjut.
f) Goreng dengan alat penggoreng vakum pada suhu 90 0C selama 30 menit lakukan pembalikan
selama penggorengan 15 menit sekali.
g) Lakukan pemusingan untuk memisahkan minyak dan agar tekstur menjadi keras dan renyah
h) Lakukan pengemasan dengan plastik polietilen tebal dengan diisi silika gel didalamnya.
Langka Kerja :
a) Sortasi ketimun, pilih bahan yang muda, tekstur keras, lurus dan bebas dari segala bentuk cacat.
b) Pisahkan ketimun dari tangkainya, lalu cuci bersih.
c) Siapkan larutan garam atau brine 5%.
d) Masukkan ketimun ke dalam gelas jar/stoples, yang telah disterilkan dengan cara direbus dalam
air mendidih selama 30 menit.
e) Tuangkan larutan brine ke dalam gelas jar/stoples yang telah diisi ketimun.
f) Sisakan sedikit ruangan kosong (headspace) di bagian atas jar/stoples. Pastikan semua bahan
terendam sempurna dalam larutan brine, tutup rapat gelas jar/stoples.
g) Fermentasi pada suhu kamar selama 1 minggu.
h) Bila pada brine terdapat endapan/lendir, pisahkan endapan/lendir dengan menyaring brine. Bila
brine berwarna hitam, ganti larutan brine dengan yang baru (sesuaikan konsentrasinya) yang
ditambah cuka 2%.
i) Masukkan kembali brine ke dalam jar/stoples, tutup rapat.
j) Pasteurisasi pada suhu 70-80°C selama 15 menit, segera dinginkan dengan cepat setelah
pasteurisasi selesai. Lakukan hal ini sebelum pickle disimpan atau dikonsumsi.