QAQC Awareness - Online Training
QAQC Awareness - Online Training
Iskandar
QAQC Management
1
Linda S. Iskandar
WORKING EXPERIENCE
• Quality HSE, Food Safety & Laboratory Trainer & Auditor
• Oilfield Pipe Inspection, Sdn Bhd Quality & HSE Manager
• PT SENTRAL TEHNOLOGI MANAGEMEN - QHSE Consultant
• PT. EJJV ENGINEERING INDONESIA Quality & HSE Manager
• PT. IMECO INTER SARANA Quality & HSE Specialist
• PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI Plant G Bogor (GarudaFood) - SHE
Section Head,
• PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI Plant J Sidoarjo (GarudaFood) -
Management Reprepsentative, PDCA & Project leader ISO 9001:2008
• PT. Keramik Diamond Industries QM Coordinator
• PT. Surveyor Indonesia Surabaya Branch - Surabaya Junior Consultant
OUTLINE
4
1. Quality Evolution
2. Quality Management Vs Quality Control & Quality Assurance
3. Total Quality Management
4. Quality Control
5. Quality Assurance
6. Correction, Corrective Action & Preventive Action In QAQC
Actitivities
QAQC Management
2
Linda S. Iskandar
Konsep Pemahaman
5
• 10% mengerti apabila kita mendengar
QUALITY EVOLUTION
QAQC Management
3
Linda S. Iskandar
Evolusi Mutu
7
Evolusi Mutu
No TAHAP FOKUS DAMPAK
QAQC Management
4
Linda S. Iskandar
Evolusi Mutu
9
Evolusi Mutu
Fokus dan Budget perusahaan lebih ditekankan pada Tindakan Pencegahan untuk mengurangi
biaya kesalahan
QAQC Management
5
Linda S. Iskandar
Evolusi Mutu
Traditional Perencanaan Realisasi Modern
Konsep : Bagaimana nanti Konsep : Nanti Bagaimana
Mengatasi masalah setelah masalah Mengantisipasi potensi masalah,
timbul Melakukan tindakan sebelum masalah
timbul
• Benefit :
– Cost pengembangan produk bisa ditekan (tidak over budget)
– Project bisa diselesaikan tepat waktu
– Kualitas produk baik sejak awal produk dibuat/ dilaunch
11
QUALITY MANAGEMENT vs
QUALITY CONTROL &
QUALITY ASSURANCE
QAQC Management
6
Linda S. Iskandar
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT?
QAQC Management
7
Linda S. Iskandar
1
5
QAQC Management
8
Linda S. Iskandar
17
Definisi
Total Quality Management (atau TQM) adalah konsep pengawasan / Supervision
yang diciptakan oleh W. Edwards Deming
PROGRAM
TOTAL
QUALITY
MANAGEMENT
18
QAQC Management
9
Linda S. Iskandar
PROGRAM
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
a. Fokus pada pelanggan.
b. Obsesi terhadap kualitas.
c. Pendekatan ilmiah
d. Komitmen jangka panjang.
e. Kerja sama tim.
f. Peningkatan sistem secara berkesinambungan
g. Pendidikan dan pelatihan.
h. Kebebasan yang terkendali.
i. Kesatuan tujuan.
j. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
20
QAQC Management
10
Linda S. Iskandar
ASSURANCE
Quality Control
Quality Control Quality Assurance
Quality Assurance
Defect Defect
Identification Prevention
21
QUALITY ASSURANCE
sem ua kegiatan terencana dan sistem atis yang
dilaksanakan untuk m em beri jam inan bahw a
produk / jasa yang dihasilkan dapat m em enuhi
persyaratan untuk kualitas
QAQC Management
11
Linda S. Iskandar
23
FOKUS mengidentifikasi (dan memperbaiki) mencegah cacat dengan fokus pada proses
cacat pada produk jadi. yang digunakan untuk membuat produk.
Dalam QC dilakukan kualitas yang
reaktif. Dalam QA dilakukan proses kualitas yang
proaktif.
23
QAQC Management
12
Linda S. Iskandar
QUALITY ASSURANCE
semua kegiatan terencana dan sistematis yang dilaksanakan untuk
memberi jaminan bahwa produk / jasa yang dihasilkan dapat memenuhi
persyaratan untuk kualitas
25
QUALITY ASSURANCE
QAQC Management
13
Linda S. Iskandar
Long term
decision
(quality policy)
Day to day
operation
(SOP’s worksheet)
27
28
QAQC Management
14
Linda S. Iskandar
QUALITY CONTROL
QAQC Management
15
Linda S. Iskandar
QUALITY CONTROL
31
32
QAQC Management
16
Linda S. Iskandar
INSPECTION LOOP
CORRECTION
IDENTIFICATION OF
OF DEFECT
DEFECTS
QUALITY
CONTROL
FEEDBACK OF TO
APPROPRIATE
DETERMINATION CAUSE
PERSON
OF DEFFECT
34
QAQC Management
17
Linda S. Iskandar
INPUTS OUTPUTS
QUALITY CONTROL
kegiatan operasional teknis yang digunakan untuk memenuhi
persyaratan untuk kualitas
Inspeksi Peralatan
Inspeksi In Proses
Inspeksi In Production
QAQC Management
18
Linda S. Iskandar
PRE-PRODUCTION QC INSPECTION
Inspeksi raw material dilakukan untuk memastikan kesesuaian /
terpenuhinya standar yang ditentukan dari aspek kualitas dan keselamatan
bahan baku (misal kontaminasi dll) bertujuan untuk mengurangi risiko output /
produk yang tidak berkualitas / tidak aman
IN PROCESS INSPECTION
Umumnya kegiatan operasional teknis yang dilakukan
• Inspeksi harus mengkonfirmasi bahwa tes dalam proses telah dilakukan, seperti yang dijelaskan dalam
rencana, dan memastikan bahwa hasilnya sesuai spesifikasi.
38
QAQC Management
19
Linda S. Iskandar
QC INSPECTION - IN PROCESS
Umumnya kegiatan operasional teknis yang dilakukan
39
QC INSPECTION - IN PRODUCTION
Kegiatan Inspeksi berdasarkan dominasi saat Produksi
1. Component dominant: Bahan baku / parts yang digunakan dalam proses produksi harus diperiksa untuk
spesifikasi yang diperlukan.
2. Set-up dominant : operasional yang diatur pada suatu level tertentu akan bertahan lama pada level tersebut
Oleh karena itu produk yang dihasilkan oleh dari line produksi yang bebbas dari defect maka dapat
dipastikan operasional lanjutan.
3. Machine dominant : Operasional tidak berfokus dari set up awal oleh karena itu membutuhkan inspeksi
berkala untuk mengoreksi pengaturan.
40
QAQC Management
20
Linda S. Iskandar
QC INSPECTION - IN PRODUCTION
Kegiatan Inspeksi berdasarkan dominasi saat Produksi
4. Operator dominant : Sebagian pekerjaan sepenuhnya dipengaruhi oleh keahlian operator .
5. Information dominant : Semua informasi termasuk SOP, sifat pekerjaan diberikan kepada
personil yang berpengaruh
6. Record dominant : Catatan tertulis dan dokumentasi setiap proses dan tes yang dilakukan
harus dijaga.
41
QC FINAL INSPECTION
Kegiatan Inspeksi yang juga dikenal pemeriksaan pra-pengiriman.
inspeksi QC yang paling populer
42
QAQC Management
21
Linda S. Iskandar
SAMPLING INSPECTION
43
QAQC Management
22
Linda S. Iskandar
Jika total Defect ditemukan (D1) < jumlah standar Jika total Defect ditemukan (D1) > jumlah standar
C2 → TERIMA
Jika D1+D2 <fecti ecti→ TOLAK
Jika D1+D2 > C2
• Pada setiap tahap pengambilan sampel, hasil yang terakumulasi dianalisis untuk mengambil
keputusan menerima / sample
• Jika tidak ada keputusan akhir yang dapat diambil pada tahap apa pun, maka sampel lain
diambil untuk mengambil keputusan lebih lanjut.
46
QAQC Management
23
Linda S. Iskandar
QUALITY PLAN
48
QAQC Management
24
Linda S. Iskandar
Waktu : 15 Menit
QAQC Management
25
Linda S. Iskandar
WORKSHOP
Tentukan dokumen tersebut dibawah ini masuk kelompok dokumen pedoman atau record
52
QAQC Management
26
Linda S. Iskandar
CORRECTION, CORRECTIVE
& PREVENTIVE ACTION IN
QAQC ACTITIVITIES
FILOSOFI DASAR
Preventive action vs Corrective Action
Melakukan tindakan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian sehingga kasus yang
Menghilangkan potensi
sama tidak terulang (PREVENT RE-
ketidaksesuaian
CURRENCE)
sehinggamencegah masalah
tidak terjadi (PREVENT
OCCURRENCE) Tindakan Tindakan
Pencegahan Perbaikan
(Preventive Action) (Corrective Action)
Waktu
54 54
QAQC Management
27
Linda S. Iskandar
DISKUSIKAN
55
Corrective Action
Dalam melakukan tindakan pada tahap Corrective Action perlu dilakukan
Dari contoh diatas bahwa supaya badan kita sehat tidak terseramg penyakit
malaria, kita harus memberantas sarang saran nyanuk atau tempat tempat
yang potensial menjadi sarang nyamuk, atau dengan selalu membiasakan
dengan memasang kelambu tempat tidur. Hal ini desebut”preventive
against the recurrence” atau PAR
56
QAQC Management
28
Linda S. Iskandar
Preventive action :
Melakukan balancing surat jalan antar plant
58
QAQC Management
29
Linda S. Iskandar
Ban serep hilang Memotong gaji supir untuk mengganti ban serep yang
hilang, supaya supir lebih bertanggung jawab
Antrian kernel terlalu lama Penyebabnya antrean yang cukup panjang di bulking
Spare part dari mobil yang rusak hilang Penyebabnya spare part dikanibal ke mobil yang lain
Terjadi kecelakaan kendaraan Saat truk belok kiri, ada motor dari kiri yang mencoba
menabrak sepeda motor hingga menyalib ingin ikut belok, tidak terlihat oleh supir sehingga
pengendara meninggal tertabrak
2 hari terakhir, air radiator sering Melapor ke bagian maintenance untuk diperiksa, takut ada
kurang jadi harus ditambah cukup bocor
banyak
59
QAQC Management
30
Linda S. Iskandar
■ Improvement
□ Tidak terkait dengan problem
□ Sifatnya meningkatkan performa (memecahkan record)
61
0,60%
Series1
0,40%
Daerah kestabilan
0,20%
0,00%
62 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617
QAQC Management
31
Linda S. Iskandar
QAQC Management
32
Linda S. Iskandar
FOKUS
ANALISA
MASALAH / Terlepas dari adanya berbagai alternative metode
analisa masalah yang tersedia, pada intinya analisa
PROBLEM masalah terdiri dari
SOLVING
1. Pelaksanaan tindakan koreksi terhadap problem
(memadamkan api)
2. Analisa akar penyebab masalah
3. Melakukan tindakan perbaikan terhadap akar masalah,
sehingga masalah terselesaikan secara permanen dan tidak
terulang
4. Melakukan verifikasi efektifitas tindakan perbaikan
5. Standarisasi
65
FOKUS
ANALISA
MASALAH / ■ Metode apapun yang digunakan, harus tepat guna
PROBLEM
□ Problem yang sederhana, yang sudah diketahui penyebabnya
SOLVING → Diselesaikan dengan cara yang sederhana.
Misal :
▫ Masalah tidak disiplin datang tepat waktu → Menegur orang yang
melanggar disiplin
▫ Lupa memperpanjang surat ijin → Buat daftar surat ijin, tanggal
masa berlaku dan sistem reminder
QAQC Management
33
Linda S. Iskandar
KEBERHASILAN
ANALISA Memahami teknologi proses.
MASALAH / Jika kita kurang paham akan teknologi proses, ajak orang yang berpengalaman dalam
team, atau lakukan banyak interview terhadap pelaksana
PROBLEM
Memahami berbagai teknik analisa masalah, dan menggunakan teknik
SOLVING analisa masalah yang tepat sesuai problem yang terjadi
QC sevent tools, FMEA, SPC (Statistical Proses Control), DOE (Design of Experiment)
dll
QUALITY
Quality Without U is nothing
QAQC Management
34
Linda S. Iskandar
KENDALA
ANALISA
MASALAH / ■ Terlalu cepat menyimpulkan atau terperangkap dengan mitos
PROBLEM (kepercayaan)
SOLVING □ Mesin tidak stabil, jika ingin bagus atau tidak ada reject, mesin
perlu diupgrade.
□ Proses seperti ini memang pasti ada rejectnya.
□ Reject 1% untuk proses seperti ini adalah normal.
□ Reject terjadi karena skill operator tidak baik, atau operatornya
malas atau operatornya tidak peduli terhadap mutu.
□ Produk tidak laku, karena kompetitor menawarkan harga lebih
murah
69
QAQC Management
35
Linda S. Iskandar
TAHAPAN ANALISA
QUALITY
CONTROL 8 RENCANA BERIKUT
CIRCLE MENENTUKAN
1
(QCC) PERSOALAN/TEMA
7 STANDARDISASI
MENEMUKAN SEBAB
2 DARI PERSOALAN
6 MEMERIKSA HASIL
Tidak terlihat
MEMPELAJARI FAKTOR- pengaruhnya
3 FAKTOR APAKAH YANG
PALING BERPENGARUH Tahu
penyebabnya
MELAKSANAKAN
5 PENANGGULANGAN
MENENTUKAN
4 PENANGGULANGAN
3. Stratifikasi
■ Mengelompokkan masalah untuk menyimpulkan letak permasalahan
72
QAQC Management
36
Linda S. Iskandar
■ Fakta proses (Fakta terkait 4M-1E, Material, Mesin, Metode, Manusia, Lingkungan)
□ Amati kondisi proses atau observasi pada saat proses berlangsung. Ambil foto atau
videokan
Studi kasus :
• Problem : KEMACETAN JALAN TOL JAKARTA
• Analisa : Jumlah kendaraan tidak seimbang dengan kapasitas jalan
• Solusi menurut pengamat Ahli Transportasi Bapak X :
Mengurangi jumlah kendaraan dengan cara Pajak Progressive
QAQC Management
37
Linda S. Iskandar
QAQC Management
38
Linda S. Iskandar
Workshop :
Pengiriman
melebihi PO
78
QAQC Management
39
Linda S. Iskandar
79
a. Pengkategorian masalah
• Permasalahan ketidakstabilan atau ketidakmampuan
80
QAQC Management
40
Linda S. Iskandar
Penyebab : Penyebab :
• Ada faktor pencetus yang tidak selalu ada di • Ada faktor penyebab “yang selalu ada” yang
proses “Muncul”, menyebabkan proses menyebabkan proses menjadi tidak mampu
menjadi tidak stabil
81
Pertanyaan Tujuan
1. Bagaimana ciri-ciri produk yang defect ? Untuk memahami permasalahan (identifikasi
(kasus produk) fakta produk)
Tolong ceritakan urutan kejadiannya
2. Apakah permasalahan ini sering (selalu) Untuk menentukan apakah masalah ini adalah
terjadi ? Atau terjadi sekali-sekali ? masalah ketidakstabilan atau ketidakmampuan
3. Pertanyaan untuk kasus ketidakstabilan Untuk mencari faktor pencetus yang
• Apakah ada perubahan orang ? mengakibatkan proses menjadi tidak stabil
• Apakah ada perubahan metode ?
(standard setting dirubah ? tidak diikuti
?)
• Apakah ada gejala abnormality pada
material atau terjadi pergantian
material ?
• Apakah ada gejala abnormality pada
mesin/ tooling ? Atau ada perlakuan
terhadap mesin/ tooling supaya
produksi bisa tetap berjalan
• Apakah ada gejala abnormality pada
82 lingkungan atau lingkungan dirubah
(pemindahan lokasi proses) ?
QAQC Management
41
Linda S. Iskandar
QAQC Management
42
Linda S. Iskandar
85 OK OK
86
QAQC Management
43
Linda S. Iskandar
Mesin dan
Kompetensi Manusia
Standard Resep Infrastruktur
yang baik
87
Pengaturan Input
No Kelonggaran Ulir sebelum Ulir setelah
di assy assy
Masalah Fakta “Kemungkinan penyebab Mencari penyebab pasti
1 1 mm OK OK
QAQC Management
44
Linda S. Iskandar
9 Jlh OK 0
8
12 1 1
13 0
7 1
14 5 1 6
15 2 2
12 2 2
13 0
2
14 3 2 5 10
15 0
12 2 2
3 6 13 0
2 3
5 14 4 4
15 2 2
12 2 2
1 4 13 1 1
4
14 1 2 3
15 2 2 4
89
□ Diagram yang menggambarkan korelasi / hubungan antara 2 faktor / data yang ada.
□ Langkah - langkah pembuatan diagram Pencar:
a. Kumpulkan data dan tabelkan.
b. Gambarkan sumbu tegak dan datar beserta skala dan keterangannya, lalu
gambarkan titik – titik data.
14
Prosentase reject
2,5
12
Jam Produksi
10 1,5
8 1
6 0,5
4 0
2 Shift
0
0 50 100 150
Perubahan trend data
Jumlah Reject Karat
90
QAQC Management
45
Linda S. Iskandar
Alat untuk memahami variasi dari proses apakah suatu proses stabil atau tidak stabil
▫ Untuk proses yang tidak stabil, tindakan yang harus diambil adalah mencari Faktor X yang menjadi
penyebab proses tidak stabil
▫ Untuk proses yang tidak mampu, tindakan yang harus diambil adalah mencari faktor penyebab variasi yang
besar
□ Memberikan sinyal ketika terjadi ketidakstabilan pada proses, sehingga pelaksana proses dapat melakukan
tindakan koreksi untuk mengembalikan kestabilan proses
QAQC Management
46
Linda S. Iskandar
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
KONSEP PERBAIKAN → SELALU BERPIKIR KEARAH SISTEM
93
93
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Merencanakan penanggulangan terhadap penyebab yang pasti
Setelah faktor “Penyebab Masalah” telah ditemukan, tentukan tindakan
perbaikan dengan berdasarkan prioritas :
• Cari tindakan perbaikan yang paling efektif
• Cari tindakan perbaikan yang paling mudah dan paling murah
Problem Faktor “penyebab Alternatif tindakan perbaikan
masalah”
berdasarkan fakta
Kecelakaan kereta api Tingkat kepedulian Menyadarkan para pengendara supaya tidak menerobos pintu kereta,
di pintu kereta rendah, sudah tahu pintu – sosialisasi angka kematian
cipinang karena ditutup masih saja – Penjelasan melalui audio pada saat pengendara menunggu
diterobos oleh diterobos kereta
pengendara
Kereta tidak menyeberangi jalan
– Dibuat kereta bawah tanah
– atau kereta diatas jalan
Palang pintu diperpanjang, sehingga tidak ada ruang untuk
94 menerobos
QAQC Management
47
Linda S. Iskandar
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Teknik Analisa / QC Tools yang digunakan
Branstorming : Sumbang Saran
• Kumpulkan alternatif ide untuk mengatasi “Penyebab”
• Evaluasi alternatif ide untuk mencari solusi terbaik untuk mengatasi “Penyebab” masalah
(pertimbangan teknis, biaya, efektifitas)
Ulir seret Terjadi Spatter “mungkin” terjadi karena ada Kepresisian part
1.Pilih part yang mempunyai Menjaga kepresisian Biaya proses repair
karena ada
spatter,
kerengangan loncatan las yang masuk lewat celah
antara stay dengan gap antara stay dengan pipe
ditingkatkan
kelonggaran maksimal
dan minimal
radius bending pipa sulit bila bending tidak
percikan las pipe sehingga tidak terjadi
2.Trial 10 pc, pastikan ulir karena faktor spring back sesuai
bagus tidak ada spatter
gap
dari proses sebelumnya
yang tidak stabil
(pemasangan ulir ke stay).
Alternative 2
3.Jika ditemukan spatter
setelah diproses, maka
Pertimbangan Pertimbangan biaya
kerenggangan BENAR
MERUPAKAN FAKTOR
teknis
“PENYEBAB MASALAH”
Jig ditambahkan pin Pin “Mungkin” harus Biaya: Modifikasi jig
Spatter welding masuk
lewat celah antara stay
untuk menutup sering rusak terkena Efisiensi:
dengan pipa lubang (menahan spatter las
95 Pengurangan defect
spatter)
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Teknik Analisa / QC Tools yang digunakan
Permasalahan Alternative tindakan Biaya investasi Efisiensi/ Benefit
perbaikan
Penyemprotan anti karat di Pemindahan proses Tidak perlu biaya karena Menurunkan proses
warehouse kurang efektif penyemprotan dari hanya memindahkan proses repair menghilangkan
karena part sudah ditumpuk warehouse ke produksi penyemprotan dari karat
warehouse ke proses
Pencampuran anti karat 100 % cairan anti karat Lebih mahal Tidak perlu repair
dengan solar mengurangi
kualitas anti karat Anti karat : solar 1:1, Lebih murah Jika disimpan terlalu lama
tahan 10 hari bisa karat sehingga perlu
ada perawatan/ pelapisan
ulang
QAQC Management
48
Linda S. Iskandar
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Teknik Analisa / QC Tools : POKAYOKE (Anti Salah)
97
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Penerapan SISTEM POKAYOKE (anti salah)
sehingga faktor “Penyebab masalah” tidak akan pernah muncul kembali
Metode pemberian
anti karat di semprot
Produk
di warehouse Produk Area Pemindahan lokasi pemberian 1
2 Metode disemprot di P. Malas
sehingga produk berkarat produksi anti karat ke produksi minggu
gudang
bagian dalam tidak
untuk
terkena anti karat
mencegah
karat
98
QAQC Management
49
Linda S. Iskandar
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Contoh Penerapan SISTEM POKAYOKE (anti salah)
1. Pokayoke pada tooling sehingga operator tidak akan memasang part terbalik
2. Pokayoke pada inspection, sehingga part reject tidak akan terkirim ke proses selanjutnya atau ke customer
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Penentuan Target
Dalam menentukan target sebaiknya menggunakan prinsip “ SMART “
(Spesific, Measureable, Applicable, Reasonable, Timelimit)
Total 65 32 100
100
QAQC Management
50
Linda S. Iskandar
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Contoh Penerapan SISTEM POKAYOKE (anti salah)
70 120
60 65
100 100
50 40 80
40 40 62,5
30 25 60
20 40 20
10 Sebelum 20 12
Target
0 QCC 0
Material anti karat Metode pemberian anti Material anti karat Metode pemberian anti
Kumulatif Kumulatif
kurang baik karat di semprot di kurang baik karat di semprot di
% %
warehouse sehingga warehouse sehingga
produk bagian dalam produk bagian dalam
tidak terkena anti karat tidak terkena anti karat
101
LANGKAH 4.
Menetapkan Rencana Tindakan Perbaikan
Penentuan Target
TUGAS : Buat detil rencana kerja tindakan perbaikan
Rencana tindakan
No Detil Action Plan PIC 4 5 6 7 8
perbaikan
Penambahan pin 1 Buat stok untuk 3 hari pengiriman Rudi
pada jig untuk 2 Perbaiki jig Bowo
menutup lubang - Jig dibor dan diberi pin diameter 4 mm
102
QAQC Management
51
Linda S. Iskandar
LANGKAH 5.
Melaksanakan Tindakan Perbaikan
Siapkan instruksi kerja sementara sebagai guidance
103
LANGKAH 5.
Melaksanakan Tindakan Perbaikan
Dalam pelaksanaan tindakan perbaikan hal-hal yang perlu diperhatikan
Status
Penyebab Utama Realisasi Rencana/Pembuatan Sarana
No. Status Next Plan
104
QAQC Management
52
Linda S. Iskandar
LANGKAH 5.
Melaksanakan Tindakan Perbaikan
Siapkan check sheet sesuai kebutuhan Ingin melihat point check
mana yang masih
bermasalah
13 14 15 27 28 29 30 31 Total
di awal proses
▫ dll Jlh Check 520 20 325 360 1225
Jlh OK 0
12 1 1
13 0
9 1
8 14 5 1 6
15 2 2
7
12 2 2
13 0
2
14 3 2 5 10
15 0
12 2 2
3 6
13 0
2
3
5 14 4 4
15 2 2
12 2 2
1 4
13 1 1
105 4
14 1 2 3
15 2 2 4
LANGKAH 6.
Melaksanakan Evaluasi Efektifitas Tindakan Perbaikan
Jika hasil trial dalam jumlah terbatas sudah memberikan hasil yang baik,
maka lakukan proses validasi akhir (evaluasi efektifitas tindakan perbaikan)
• 10 produksi berturut-turut tidak ada defect
• Ukur variasi proses, dibandingkan dengan spesifikasi produk (ukur Cp-Cpk)
• Buat instruksi kerja temporary (jika diperlukan)
1 2
NO Item Check Tgl Produksi Reject % reject Tgl Produksi Reject % reject
106
QAQC Management
53
Linda S. Iskandar
LANGKAH 6.
Melaksanakan Evaluasi Efektifitas Tindakan Perbaikan
Pengukuran
Variasi
Memastikan tindakan
Proses Sebenarnya Mampu,
perbaikan sudah efektif Proses Mampu
Variasi < Spec
Proses Tidak Mampu
Variasi > spec tapi posisi variasi bergeser
• Variasi < spec
dalam jangka panjang. • Posisi variasi bergeser
Monitoring 10 hari →
jangan terlalu cepat memutuskan improvement sudah berhasil
107
107
LANGKAH 6.
Melaksanakan Evaluasi Efektifitas Tindakan Perbaikan
Variasi pindah
Proses tidak stabil
QAQC Management
54
Linda S. Iskandar
• Membuat instruksi kerja cara proses yang benar, sehingga output akan
tetap baik walaupun terjadi pergantian orang.
• Membuat control plan/ QCPC (Quality Control Process Chart) yang
terfokus untuk mengontrol penyebab masalah
109
Ganjal
a b Lower base a b
Die
Mesin
110
QAQC Management
55
Linda S. Iskandar
111
112
QAQC Management
56
Linda S. Iskandar
113
Terima Kasih
lindasaraswati.iskandar@gmail.com
PHONE / WA : 081281869775
QAQC Management
57