27 - 32 ISSN : 2337-8204
1) Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universias Tanjungpura
Email: asifa.asrie56@yahoo.com
Abstrak
Telah dirancang dan dibuat sistem instalasi biogas untuk pengoptimalan produksi gas metan yang terdiri
dari tiga komponen utama, yaitu: (1) Reaktor; (2) Sistem Filtrasi dan Penampung Biogas; serta (3) Alat
ukur monitoring. Berdasarkan analisis hasil produksi biogas, didapatkan suhu yang paling baik untuk
produksi gas metan dari variasi suhu yang dilakukan adalah 35°C dengan volume produksi gas metan
602,7 arb.unit dan laju produksi biogas 76,65 ± 5,22. Untuk variasi interval pengadukan didapatkan
pengadukan yang paling baik dari variasi frekuensi pengadukan yang dilakukan adalah setiap delapan
jam dengan kenaikan laju produksi biogas hingga 18,6%. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi
solusi komprehensif yang mampu mendukung berkembangnya penggunaan biogas sebagai energi
alternatif terbarukan.
27
PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 27 - 32 ISSN : 2337-8204
ditingkatkan. Proses pemurnian ini dapat (posisi titik 1 dan 2 pada Gambar 1). Besar
dilakukan dengan memanfaatkan sifat-sifat tekanan absolut gas dalam wadah adalah
kimia-fisika gas pengotor yang ingin difiltrasi. sebagai berikut:
a. Filtrasi Karbon Dioksida (CO2)
Pemisahan karbon dioksida dari biogas dapat Pgas Pa 2 g ( h2 h1 ) (2)
dilakukan dengan memanfaatkan sifat
kelarutannya yang tinggi di dalam air. Sifat ini
5. Metode Regresi Linier
memungkinkan penyaringan secara absorbsi Dalam kajian statistik data eksperimen,
dengan melewatkan biogas melalui air sebagai
terdapat beberapa metode untuk membentuk
bahan absorban. model persamaan yang menghubungkan
b. Filtrasi Hidrogen Sulfida (H2S)
variabel bebas yang divariasikan dan variabel
Hidrogen sulfida memiliki sifat korosif yang terikat yang diperoleh dari hasil pengukuran.
tinggi sehingga menyebabkan gas ini mudah Untuk data yang memiliki kecendrungan (trend)
bereaksi dengan logam sehingga menyebabkan
garis lurus metode yang umum digunakan
logam berkarat (Hadi dkk., 2000). Proses filtrasi
dalam menentukan y = f(x) adalah regresi linear.
dapat dilakukan dengan melewatkan hidrogen Metode regresi linear yang paling umum
sulfida pada serabut baja (steel wool). digunakan dan memiliki akurasi yang baik
c. Filtrasi Uap Air (H2O)
adalah metode kuadrat terkecil (least-square
Filtrasi gas pengotor jenis ini secara sederhana method). Untuk mengetahui ukuran kecocokan
dapat dilakukan dengan perangkap uap air
model linear yang dibuat dengan data yang
(water trap). dimodelkan ditunjukkan secara kualitatif oleh
nilai koefisien korelasi r2 (Chapra, dkk., 2006).
4. Pengukuran Tekanan Gas
Estimasi rentang ketidakpastian nilai gradien m
Sesuai karakteristiknya, tekanan fluida dan titik potong terhadap sumbu vertikal c
dapat dinyatakan sebagai fungsi skalar yang
dapat diketahui dari nilai ralatnya dengan σm
bekerja sama besar ke semua arah pada suatu
dan σc berturut-turut adalah ralat m dan ralat c
titik (Potter, 2009). Besar perubahan tekanan
(Taylor, 1996).
fluida statis dP, terhadap perubahan ketinggian
dz dapat dituliskan sebagai berikut: 6. Metodologi
Rancang bangun sistem instalasi biogas
dP gdz (1) terdiri dari: (a) Reaktor biogas; (b) Sistem
filtrasi dan penampung biogas; dan (c) alat ukur
Perangkat untuk mengukur tekanan fluida monitoring manometer tabung terbuka. Lebih
dengan membaca ketinggian cairan pada kolom detail sistem instalasi biogas secara skematik
pipa disebut manometer (Nakayama, dkk., ditunjukkan oleh Gambar 2.
2002). Gambar 1 memberikan deskripsi
skematik manometer sederhana berbentuk pipa
U yang dihubungkan dengan wadah gas yang
akan diukur tekanannya.
Pa z
wadah
ρ1
Pgas
ρ2 (a) (b) (c)
h2
hg Gambar 2. Desain rancang bangun sistem
1 2
• • instalasi biogas
h1
Tangki reaktor dibuat dari lempeng
0
alumunium yang dibentuk menjadi wadah
Gambar 1. Skema manometer U yang silinder berdiameter 30 cm dan tinggi 60 cm
dihubungkan dengan wadah dengan tutup yang dapat dilepas. Pada bagian
penampung gas tengah tutup dipasang tangkai pengaduk dan
dihubungkan dengan blade dan menjangkau
Salah satu cara untuk menganalisis dasar reaktor. Blade terbuat dari lempeng besi
pengukuran tekanan dengan manometer adalah dengan ukuran tinggi 24 cm dan lebar 25 cm.
dengan meninjau dua titik yang memiliki Termometer digital diletakkan pada bagian atas
tekanan yang sama pada ketinggian sejajar
28
PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 27 - 32 ISSN : 2337-8204
V o lu m e [ A r b . U n it ]
berukuran (35 x 20) cm. Zat cair yang digunakan 400 400
untuk mengisi manometer adalah air. Penggaris
300 300
plastik 30 cm ditempel di tengah papan dengan
posisi tepat disisi vertikal pipa manometer. 200 200
600 600
tanda panah, yaitu: (a) Reaktor biogas; (b) 500 500
Sistem filtrasi dan penampung biogas; dan (c) 400 400
alat ukur monitoring manometer tabung 300 300
terbuka. 200 200
100 100
(c) (b) (a) 0 0
0 2 4 6 80 2 4 6 8
Waktu [Hari] Waktu [Hari]
(a) (b)
29
PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 27 - 32 ISSN : 2337-8204
600
tanpa kontrol, data 1
tanpa kontrol, data 2
500
nilai-nilai r2 yang didapat, tampak bahwa
pemodelan yang dilakukan memiliki kesesuaian
Volume [Arb. Unit]
400
yang cukup baik dengan data eksperimen. Hal
300
ini ditunjukkan dengan nilai r2 yang mendekati
satu pada semua kelompok data.
200 Pengaruh tingkat produktivitas biogas
terhadap variasi parameter fisis yang diberikan
100 dapat dilihat dari perbandingan data pada tiap
perlakuan. Data yang dibandingkan adalah nilai
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
rata-rata dari dua pengukuran berulang untuk
Waktu [Hari] setiap variasi. Gambar 7 menampilkan grafik
perbandingan produksi biogas untuk berbagai
variasi suhu reaktor dan referensi tanpa kontrol
Gambar 6. Produksi biogas tanpa pengontrolan perlakuan.
suhu dan pengadukan 700
o
T = 25 C
600 o
Berdasarkan data yang diperoleh (untuk selang T = 35 C
tanpa perlakuan
tujuh hari) untuk Gambar 4 dan Gambar 5, 500
ditemukan bahwa hubungan antara waktu
Volume [Arb. Unit]
30
700
t = 4 jam
600 t = 8 jam
tanpa pengadukan
500
PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 27 - 32 ISSN : 2337-8204
300
200
Tabel 2. Nilai m, c, dan r2 hasil perhitungan regresi linear untuk perbandingan produktifitas rata-rata
reaktor untuk pengaturan suhu, interval pengadukan
100 dan tanpa pengaturan
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu [Hari]
31
PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 27 - 32 ISSN : 2337-8204
32