Skripsi
Oleh :
1110101000085
JAKARTA
2014
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
ii
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
ABSTRAK
Kebakaran merupakan salah satu bencana yang dampaknya dapat memberi
kerugian yang cukup besar, apalagi jika terjadi di rumah sakit, tidak terkecuali di
RSUD Kota Tangerang. Untuk memastikan seluruh sistem proteksi yang tersedia
selalu siap digunakan maka perlu dilakukan evaluasi, salah satunya dengan
menggunakan pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung
(Pd-T-11-2005-C).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif . Sumber data pada
penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan data sekunder. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Juni 2014 dengan melakukan observasi, wawancara dan
telaah dokumen mengenai kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem
proteksi aktif dan sistem proteksi pasif kebakaran di RSUD Kota Tangerang.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 1) Tingkat keandalan kelengkapan
tapak bangunan baik, semua sub komponen dalam kategori baik. 2) Tingkat
keandalan sarana penyelamatan baik namun sub komponen jalan keluar nilainya
kurang baik. 3) Tingkat keandalan sistem proteksi aktif kategori cukup. Sub
komponen APAR dan sistem pemadam luapan masih kurang. 4) Tingkat
keandalan sistem proteksi pasif dalam kategori baik. Secara keseluruhan tingkat
keandalan sistem keselamatan bangunan terhadap kebakaran dalam kondisi baik
dengan nilai keandalan 81,23%.
Peneliti menyarankan agar pihak RSUD Kota Tangerang harus tetap selalu
melakukan pemeriksaan, melakukan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan
terhadap sistem tersebut berkala untuk menjaga agar kondisinya tetap baik. Pihak
RSUD Kota Tangerang juga harus memperbaiki kondisi sistem proteksi aktif yang
dalam kategori cukup.
iii
ISLAMIC STATE UNIVERSITY JAKARTA
MEDICINE AND HEALTH SCIENCE FACULTY
PUBLIC HEALTH
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
ABSTRACT
Fire is one of disaster which given major lost to the victims such as
hospital, unexceptionally in Local Government Hospital of Tangerang City. To
ensure all of the fire protection utilities are ready to use, therefore evaluation is
needed, one of the evaluation can be used is Fire Safety Inspection Guidelines for
Building (Pd-T-11-2005-C).
This research used descriptive qualitative method. Sources of data in this
research were using primary and secondary data. On July 2014, this research used
observation, interview and literature review to collecting data about completeness
site, rescue facilities, active protection and passive protection in Local
Government Hospital of Tangerang City.
This research claimed that in Local Government Hospital of Tangerang
City 1) Level of reliability of completeness site were in a good category 2) Level
of reliability of rescue facilities were in a good category, but the exit facilities
were not good enough 3) Level of reliability of active protection system were in a
acceptable category. The fire extinguishers and fire overflow system are in low
category 4) Level of reliability of passive protection are in a good category. Level
of reliability in Local Government Hospital of Tangerang City are in a good
category with level of completing 81,23%.
Researcher recommended that Local Government Hospital of Tangerang
City still have to checking, maintain and fixing all of the system periodically to
keep this condition. And still, Local Government Hospital of Tangerang City
should fixing active protection because it was in acceptable category.
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA DIRI
Agama : Islam
Telepon/Handphone : 08561586164
Email : permanaekasatria@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Hidayatullah Jakarta
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, seluruh puji serta syukur selalu dilantunkan ke hadirat Allah SWT,
Sang Pemilik Pengetahuan, yang dengan rahmat dan inayah-Nya jualah maka
penulis mampu merampungkan skripsi yang berjudul “Evaluasi Keandalan
Sistem Keselamatan Kebakaran Bangunan dengan Menggunakan Pedoman
Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Bangunan Gedung (Pd-T-11-2005-C)
di RSUD Kota Tangerang Tahun 2014”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
Rasulullah SAW, yang atas perkenan Allah, telah mengantarkan umat manusia ke
pintu gerbang pengetahuan Allah yang Maha luas.
1. Keluarga tercinta, H. Andi Somantri Pribadi, Hj. Tati Kurniati dan Dini
Kurniawati, SE. yang dengan doa, restu serta dukungan yang diberikan
tanpa mengenal batas waktu hingga akhirnya penulis mampu mencapai
pendidikan di jenjang universitas.
2. Pak Yudi selaku Kepala Seksi Bangunan Dinas Tata Kota Tangerang.
3. Seluruh staff Dinas Tata Kota Tangerang, yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi.
4. Ibu Susi selaku Kepala Bagian Umum RSUD Kota Tangerang.
5. Seluruh staff RSUD Kota Tangerang yang dengan sukarela membantu
penulis ketika membutuhkan informasi yang diperlukan dalam rangka
penyusunan laporan.
6. Ibu Iting Shofwati, selaku pembimbing I dan penanggung jawab
peminatan K3 yang telah memberikan bimbingan, saran dan arahan
kepada penulis agar senantiasa berupaya melakukan yang terbaik dalam
penyelesaian skripsi penulis.
7. Ibu Fajar Ariyanti, selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran dan arahan kepada penulis agar selalu melakukan yang
terbaik dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Para Dosen Program Studi Kesehatan Masayarakat, atas semua ilmu yang
telah diberikan.
9. Retno Palupiningtyas yang telah memberi warna dalam semua kegiatan.
10. Agung Raharjo, M. Amri Yusuf dan Yusuf Al Aziz yang telah menjadi
pemicu semangat penulis.
viii
11. Kawan-kawan Peminatan K3 2010 yang tidak terlewatkan Sony, Zaki,
Dani, Dika, Dian, Randy, Iqbal, Evi, Kiki, Sinta, Asri, Dini,dan Dewi.
12. Teman-teman yang inspiratif Ilham, Fuad, Prima, Alul, Supri, Angga,
Bayu, Harun, Richo, Angger, Akbar, Febri dan Furin.
13. Seluruh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2010 yang insya Allah selalu solid.
14. Pengikut futsal kesmas yang telah memberi opsi hiburan disela-sela waktu
penulisan skripsi ini.
Dan akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis panjatkan doa dan harap,
semoga kebaikan mereka dicatat sebagai amal shaleh di hadapan Allah SWT dan
menjadi pemberat bagi timbangan kebaikan mereka kelak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan agar dapat dijadikan
masukan di waktu mendatang.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRACT .................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
x
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 14
Gedung ........................................................................................... 35
xi
4.5.1 Data Primer .......................................................................... 52
xii
5.4.4 Hidran Gedung ..................................................................... 94
xiii
6.3.2 Jalan Lingkungan ................................................................. 128
xiv
VII. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 159
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 5.6 Pemenuhan Kriteria Penilaian Sarana Jalan Keluar di RSUD
xvii
Tabel 5.18 Pemenuhan Kriteria Penilaian Pembuangan Asap di RSUD
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR BAGAN
xx
DAFTAR ISTILAH
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari hubungan arus pendek listrik dan selebihnya akibat kelalaian
pemilik perusahaan.
1
2
selain ancaman bahaya dari berbagai penyakit infeksi, di rumah sakit juga
jiwa para petugas di rumah sakit, pasien maupun para penunjang lain yang
jumlah yang sesuai dan siap digunakan, sebelum api membesar, api
dicegah dan bila terjadi kebakaran, hal tersebut tidak akan menyebabkan
Sari Asih Serang, Banten kejadian kebakaran ini terjadi akibat hubungan
pasien yang sedang dalam kondisi tidak sehat. Kondisi ini menyebabkan
Kesehatan RI, 2011). Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu fasilitas
Oleh karena itu, pihak Rumah Sakit wajib untuk melakukan perencanaan,
bahwa dari 32 tabung APAR hanya 23 tabung yang dalam kondisi baik
tersedia hanya APAR, dan jumlah serta pemasangan APAR yang ada juga
ini ditunjukkan dengan masih terdapat APAR yang tidak sesuai dengan
sakit.
adalah sistem yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik
untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif maupun cara-cara
sistem proteksi yang baik dan dapat mencegah timbulnya kerugian yang
memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat, dan bagus atau tidak.
standar. Kemudian hal ini juga penting untuk dilakukan sebagai acuan
Muckett, 2007).
dalam hal ini di RSUD Kota Tangerang selama masa pakai dari gedung
Sakit Sari Asih Serang dapat terjadi meskipun Rumah Sakit Sari Asih
Serang baru berdiri selama satu tahun (Anonim, 2010). Meskipun rumah
sakit tersebut baru berdiri, hal itu tidak menjamin seluruh sistem
keselamatan kebakaran selalu dalam kondisi baik. Hal ini tentu juga
9
potensi kebakaran dan merupakan bangunan umum yang setiap hari selalu
rumah sakit yang memiliki tujuan melayani seluruh warga Kota Tangerang.
Rumah sakit ini diharapkan dapat menjadi rumah sakit rujukan seluruh
Rumah sakit tanpa kelas yang pertama kali ada di Indonesia ini juga
terdapat beberapa alat pemadam api ringan (APAR) yang dipasang tanpa
diantisipasi akibat kurang siapnya alat pemadam api ringan yang ada di
bangunan rumah sakit tersebut masih kurang optimal. Oleh karena itu,
Tahun 2014.
Gedung (Pd-T-11-2005-C).
Gedung (Pd-T-11-2005-C).
Gedung (Pd-T-11-2005-C).
kebakaran.
dari bahaya kebakaran. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – Juli
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebakaran
buah unsur, yaitu bahan yang dapat terbakar, oksigen yang terdapat di
udara dan panas yang dapat berakibat menimbulkan kerugian harta benda
tidak lepas dari teori timbulnya api, dimana kebakaran adalah api yang
temperatur tertentu yang pada prosesnya timbul nyala, suara dan cahaya.
persentuhan bahan bakar, oksigen dan panas atau kalor, yang tidak
oksigen, dan adanya sumber panas atau nyala (Suma’mur, 1997). Tiga
unsur tersebut dinamakan segitiga api. Bila salah satu dari elemen-
14
15
reaksi kimia. Jadi sebuah reaksi berantai dapat terjadi bila ketiga elemen
api tersebut ada pada kondisi dan jumlah atau proporsi yang cukup.
dalam tahap awal penyalaan sangat penting untuk dilakukan, baik dengan
peralatan pemadam kebakaran yang sesuai dan cocok untuk bahan yang
karet/plastik.
potensi api.
(foam), serbuk kering (dry chemical) gas halon dan gas CO2,
suhu kamar
sekali.
sukar terbakar, besarnya zat padat tersebut, jika sedikit, tak cukup
b. Penyinaran
pijar atau nyala api tidak perlu atas dasar persentuhan. Semua
jika suhunya terus naik maka pada akhirnya benda tersebut akan
menyala.
udara akan menyala, jika terkena benda pijar atau nyala api dan
kadar gas atau uap berada dalam batas untuk menyala atau
meledak.
20
campuran gas dan udara atau uap dalam udara dan dapat meledak.
e. Percikan api
terbakarnya campuran gas, uap atau debu dan udara yang dapat
f. Terbakar sendiri
dibutuhkan.
g. Reaksi kimiawi
h. Peristiwa-peristiwa lain
khususnya untuk sistem proteksi kebakaran pasif yang meliputi jenis bahan
bangunan, meliputi tata letak dan orientasi bangunan, jarak antar bangunan,
2005). Adapun ketentuan dari tata letak tapak bangunan sebagai berikut
(Hesna, 2009) :
struktur.
2005), yaitu
a. Sumber Air
b. Jalan Lingkungan
pemadam kebakaran.
24
d. Hidran Halaman
Proteksi kebakaran pasif adalah suatu teknik desain tempat kerja untuk
membatasi atau menghambat penyebaran api, panas dan gas baik secara
memasang dinding pembatas yang tahan api, menutup setiap bukaan dengan
media yang tahan api atau dengan mekanisme tertentu. Adapun yang
1) Kompartemenisasi
2) Sarana Evakuasi
gedung untuk melakukan evakuasi dari dalam bangunan gedung secara aman
Dalam NFPA 101 life safety code, juga disebutkan bagaimana persyaratan
Jumlah jalan keluar terdapat lebih dari satu dengan letak berjauhan
darurat
10 lux
Penempatan lampu darurat baik, sehingga bila salah satu lampu mati
tidak gelap
Sistem proteksi kebakaran aktif adalah penerapan suatu desain sistem atau
instalasi deteksi, alarm dan pemadan kebakaran pada suatu bangunan tempat
kerja yang sesuai dan handal sehingga pada bangunan tempat kerja tersebut
deteksi dan alarm kebakaran. Menurut Suma’mur (1997), terdapat dua jenis
dengan tangan.
Pada atap datar, detektor tidak boleh dipasang pada jarak kurang
Detektor tidak boleh dipasang dalam jarak kurang dari 1,5 meter
detik
Jarak titik panggil manual tidak boleh lebih dari 30 meter dari
hidran, hose-reel, sistem sprinkler, dan pemadam api ringan (UU Nomor
28 Tahun 2002).
a) APAR
yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api
memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran dan pada saat api belum
membesar.
29
jenis kebakaran
Sebelum dipakai, segel harus dalam keadaan baik dan tutup tabung
Bobot APAR tidak lebih dari 18,14 Kg dan ujung APAR berjarak
1,53 meter dari lantai, jika bobot lebih dipasang dengan ujung atas
b) Hidran
berwarna putih
terlindungi
c) Hose-reel
1 inch.
dari cuaca
32
gedung)
d) Sprinkler
maupun pasir
Selain dari sistem proteksi yang ada tersebut, sistem proteksi juga
diantaranya:
5) Tanggap darurat
kerugian baik berupa materil maupun korban manusia jika terjadi suatu
keadaan darurat. Bila hal ini tidak diantisipasi dan tidak diambil langkah
a. Pembagian tanggung jawab yang jelas pada tiap satuan kerja baik
c. Gerakan segera setiap satuan atau unit atau perorangan yang sesuai
pembagian tugas dan tanggung jawab dalam rencana keadaan darurat bila
proteksi kebakaran baik pasif maupun aktif serta seluruh sarana menuju jalan
ke luar sesuai dengan hasil perencanaan dan secara efektif dapat memberikan
lapangan.
1 Kelengkapan Tapak 25
2 Sarana Penyelamatan 25
dengan menghitung nilai kondisi dari setiap sub-bagian yang diteliti dengan
mengisi lembar pengamatan yang telah dibuat. Nilai kondisi keandalan sistem
yang menunjukkan kinerja yang prima, berfungsi maksimal atau tidak sesuai
agar audit dapat berjalan dengan baik. Menurut Santoso dalam (Hamdi, 2010)
adalah:
A. Persiapan
B. Pertemuan
C. Melakukan Audit
1. Pengenalan Fasilitas
2. Wawancara
acak.
3. Pemeriksaan Fisik
D. Pertemuan Penutup
E. Laporan
elemen.
untuk dilaksanakan.
42
Pengamanan terhadap
bahaya kebakaran
bangunan dan gedung
Gedung (Pd-T-11-2005-C)
BAB III
pemeriksaan yang telah dibuat. Salah satu pedoman yang dapat digunakan
sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Masing-masing dari keempat
lain : sumber air, jalan lingkunan, jarak antar bangunan dan hidran halaman.
sistem pemadam luapan, pengendali asap, deteksi asap, pembuangan asap, lift
43
44
kebakaran, cahaya darurat, listrik darurat dan ruang pengendali operasi. Dan
Bagan 3.1
Kerangka Pemikiran
A. Kelengkapan Tapak
Hasil Ukur :
Sesuai persyaratan
Pedoman Teknis
Pemeriksaaan
> 80 - 100 Keselamatan Baik (B)
Kebakaran
Bangunan Gedung
(Pd-T-11-2005-C)
B. Sarana Penyelamatan
2005-C).
meteran
Hasil Ukur :
meteran
Hasil Ukur :
meteran
Hasil Ukur :
METODOLOGI PENELITIAN
2014.
50
51
Tangerang.
Tabel 4.1
Informan Penelitian
a. Lembar observasi
b. Panduan wawancara
d. Kamera
e. Recorder
52
Triangulasi Metode
Alat Triangulasi
Objek Penelitian
Observasi Sumber Telaah
Wawancara Observasi
Dokumen
Sumber air - - - √ √
Jarak antar
Kelengkapan Meteran - - √ -
bangunan
Tapak
Informan
kunci dan
Hidran halaman Meteran √ √ √
informan
pendukung
Informan
Konstruksi jalan kunci dan
Sarana - √ √ √
keluar informan
Penyelamatan
pendukung
Landasan
- - - √ √
helikopter
Siames connection
- - - √ -
Sistem Informan
Proteksi Aktif kunci dan
APAR Meteran √ √ √
informan
pendukung
Sprinkler Meteran - - √ √
54
Triangulasi Metode
Alat Triangulasi
Objek Penelitian
Observasi Sumber Telaah
Wawancara Observasi
Dokumen
Sistem Pemadam
- - - √ √
Luapan
Informan
kunci dan
Deteksi asap Meteran √ √ √
informan
pendukung
Pembuangan asap - - - √ √
Lift kebakaran - - - √ √
Cahaya darurat - - - √ √
Listrik darurat - - - √ √
Sistem
Proteksi Aktif Ruang pengendali
- - - √ √
operasi
Ketahanan Api
Meteran - - - √
Struktur Bangunan
Informan
Kompartemenisasi kunci dan
Meteran √ √ √
ruang informan
pendukung
Perlindungan
Meteran - - √ √
bukaan
hasil dari pengumpulan data tersebut dipilih yang sesuai dengan ruang
sebagai berikut.
55
Tabel 4.3
K Tidak tersedia
Sesuai Persyaratan (Tinggi s/d 8 – 3 m; 8 s/d
B
14 – 6 m; tinggi > 40m - >8m)
Jarak Antar
3 23 Tidak sesuai Persyaratan (Tinggi s/d 8 – 3 m;
Bangunan C
8 s/d 14 – 6 m; tinggi > 40m ->8 m)
komponen sesuai dengan kriteria yang terdapat pada tabel 4.3. Pemberian
Tabel 4.4
komponen sesuai dengan kriteria yang terdapat pada tabel 4.4. Pemberian
Tabel 4.5
komponen sesuai dengan kriteria yang terdapat pada tabel 4.5. Pemberian
standar sistem keselamatan kebakaran yang berlaku. Selain itu, peneliti juga
Tabel 4.6
komponen sesuai dengan kriteria yang terdapat pada tabel 4.6. Pemberian
standar sistem keselamatan kebakaran yang berlaku. Selain itu, peneliti juga
sebagai berikut:
pengamatan lapangan.
kriteria penilaian.
sub-KSKB.
kondisi KSKB.
proteksi.
Kota Tangerang, seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
5. Pembobotan
Tabel 4.7
dan Rekomendasi
HASIL PENELITIAN
di Jl. Pulau Putri Raya No. 101 Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan
serta efektif dan efisien. Pelayanan rumah sakit yang melihat dan
pegawai.
71
72
sakit tipe C non kelas. Fasilitas yang disediakan terdiri dari Instalasi
a. Visi
b. Misi
berkualitas.
73
dan wawancara telah memenuhi seluruh kriteria penilaian, maka nilai yang
akan diberikan adalah nilai sempurna. Namun, bila terdapat salah satu kriteria
penilaian yang tidak dipenuhi, maka nilai akan berkurang sesuai dengan
Tabel 5.1
No Kriteria
Kondisi Aktual Keterangan
Penilaian
Tangerang berasal dari air PDAM dan pompa air tanah yang
disimpan didalam 2 jenis tangki, yaitu tangki bawah tanah dan tangki
menampung air sejumlah 120 m3 dan dua tangki atap gedung yang
“...saya juga lupa lagi pak, tapi itu udah sesuai sama debit
Tabel 5.2
Tabel 5.3
No Kriteria
Kondisi Aktual Keterangan
Penilaian
Tabel 5.4
“...cukup bagus lah, karena alatnya juga masih baru pasti masih
bagus, terus perencanaan juga dari dinas tata kota saya pikir udah
alat yang tersedia masih baru dan tentu masih terjaga kualitasnya.
80
pada tabel 5.5. Hasil penilaian tersebut dikalikan dengan bobot sub
Tabel 5.5
Tahun 2014
I. Kelengkapan Tapak 25
1 Sumber Air Baik 80 27 21,6 5,4%
Jalan
2 Baik 90 25 22,5 5,625%
Lingkungan
Jarak Antar
3 Baik 90 23 20,7 5,175%
Bangunan
Hidran
4 Baik 80 25 20 5%
Halaman
Jumlah Nilai 21,2%
kriteria penilaian sub komponen sarana jalan keluar dapat dilihat pada
tabel 5.6.
Tabel 5.6
baik, dengan per lantai memiliki 4 jalan keluar, kemudian setiap jalan
Tabel 5.7
mudah terbakar
“... kalau masalah itu, kalau untuk tahan api itu udah, tapi di
yang dimaksud adalah beton yang dapat menahan api sehingga tidak
mudah terbakar.
Tabel 5.8
Kriteria
No Kondisi Aktual Keterangan
Penilaian
Hasil penilaian pada sub komponen sumber air dapat dilihat pada
komponen KSKB.
87
Tabel 5.9
gedung (Pd-T-11-2005-C).
tidak mencapai 100, tetapi berkurang menjadi 80. Hal ini disebabkan
komponen deteksi dan alarm dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut.
Tabel 5.10
fire fighting di RSUD Kota Tangerang, Deteksi dan alarm yang ada di
penggunaan lain.
Tabel 5.11
telah tersedia dan ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau oleh
yang baik.
Gambar 5.1
Siamese Connection
92
penilaian sub komponen APAR dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut.
Tabel 5.12
alat pemadam api ringan yang tersedia di RSUD Kota Tangerang tidak
APAR.
Gambar 5.2
APAR
Tabel 5.13
panjang slang 30 m. Pasokan air juga cukup tersedia dan tiap lantai
5.4.5. Sprinkler
Tabel 5.14
lantai 4 = 155 buah, lantai 5 = 107 buah, lantai 6 = 107 buah, lantai 7
sub komponen sistem pemdam luapan dapat dilihat pada tabel 5.15
berikut.
Tabel 5.15
Tabel 5.16
asap yang ditempatkan dalam zona sesuai dengan reservoir asap yang
dilayani fan. Panel kontrol manual dan indikator kebakaran juga telah
tersedia.
Tabel 5.17
masih belum memenuhi kriteria penilaian secara lengkap. Hal ini juga
“...waktu itu pernah kejadian malem saya denger ada di kantin itu
orang kantin lagi bakar apa gitu,ikan bakar atau apa ya, itu kejadian
Tabel 5.18
Tabel 5.19
Tabel 5.20
exit juga telah jelas dan mendapat pencahayaan yang cukup. Sehingga
Tabel 5.21
No Kondisi
Kriteria Penilaian Keterangan
Aktual
1 Daya yang disuplai sekurang- Daya yang
kurangnya dari 2 sumber yaitu disuplai berasal
sumber daya listrik PLN, atau dari 2 sumber Sesuai
sumber daya darurat berupa yaitu PLN dan
Batere, Generator, dll Generator
Tangerang, daya listrik yang disuplai berasal dari 2 sumber, yaitu PLN
sub komponen ruang pengendali operasi dapat dilihat pada tabel 5.22
berikut.
110
Tabel 5.22
pada tabel 5.23. Hasil penilaian tersebut dikalikan dengan bobot sub
komponen KSKB.
111
Tabel 5.23
yang masih dalam kategori kurang, yaitu alat pemadam api ringan dan
112
dan listrik darurat masuk dalam kategori baik. Karena telah memenuhi
pengetesan alat..
Tabel 5.24
Tabel 5.25
kebakaran, kecuali kalau ada yang kebakaran diluar dia aman, dia
Tabel 5.26
pintu penahan asap dan penutup api telah dapat melindungi dari
api juga telah dalam kondisi yang baik. Lebar bukaan pintu keluar
pada tabel 5.27. Hasil penilaian tersebut dikalikan dengan bobot sub
Tabel 5.27
Dalam tabel 5.27 sistem proteksi pasif yang terdapat di RSUD Kota
Tangerang dalam kondisi yang baik. Hal ini dapat terlihat dari 3 sub
RSUD Kota Tangerang didapatkan dari jumlah hasil perkalian antara masing-
masing nilai kondisi sub komponen KSKB dengan bobot KSKB. Tabel 5.28
Tabel 5.28
Hidran Halaman 5%
Sarana Jalan
7,6
Keluar
Landasan
6,75
Helikopter
Deteksi dan
Alarm 1,728
Sistem Proteksi
24 17,65
Aktif Siamese
Connection 1,536
120
Ketahanan Api
Struktur 7,488
Bangunan
Sistem Proteksi
26 Kompartemenisasi 21,63
Pasif 6,656
Ruang
Perlindungan
Bukaan 7,488
Total 81,23
proteksi aktif yang dalam kategori cukup dan didalam komponen tersebut,
terdapat dua sub komponen dalam kategori kurang yaitu APAR dan sistem
pemadam luapan.
BAB VI
PEMBAHASAN
pedoman ini kurang sensitif terhadap hasil penilaiannya, sebagai contoh pada
proteksi aktif terdapat sub komponen yang dalam kategori kurang. Namun
hasil penilaian secara keseluruhan dalam kategori baik yaitu 81,23%. Padahal
dalam penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2011) sistem proteksi aktif
lebih sensitif terhadap hasil penilaian dan tidak hanya mengacu pada bobot
lebih baik untuk menjauhi nilai dengan kategori cukup. Hal ini dikarenakan
masih terdapat komponen yang dalam kategori cukup yaitu sistem proteksi
2. Perawatan/pemeliharaan berkala
tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Furness dan Muckett
keselamatan kebakaran.
Tangerang.
Pada kelengkapan tapak RSUD Kota Tangerang, telah tercapai hasil yang
(Saptaria, 2005). Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi pihak RSUD
Dengan kelengkapan tapak yang baik, pihak RSUD Kota Tangerang juga
126
kebakaran.
Pada sub komponen sumber air yang telah dalam kategori baik,
penyediaan air, sehingga lebih mudah untuk mencari sumber air yang
pemadaman api, diperlukan sumber air yang selalu tersedia sehingga air
kebakaran. Air dapat diintegrasi dengan alat yang dapat membuat air
efisien.
persyaratan kebutuhan air di rumah sakit sejumlah 500 liter per tempat
tidur, maka sumber air yang diperlukan RSUD Kota Tangerang adalah
cepat.
dampak yang baik. Dampak positif yang akan didapat yang pertama
tentu akan menjadi lebih cepat dalam pemadaman api bila terjadi
gedung. Pada hal ini penghuni gedung rumah sakit yang merupakan
sakit merupakan orang yang sedang berobat dan dalam kondisi yang
130
tidak fit. Dengan tersedianya jalan lingkungan yang cukup, tentu dapat
ke bangunan lain yang ada di sekitar suatu bangunan. Dengan kata lain,
2005-C).
dan keselamatan kerja daripada yang tidak. Dengan begitu tentu citra
memadamkan kebakaran.
selang yang memiliki panjang 30m dan telah terdapat nozzle. Supply air
Kota Tangerang dapat terhindar dari kerugian yang lebih besar bila
terjadi kebakaran.
Tangerang telah dalam kondisi baik, meskipun terdapat pada salah satu sub
dengan baik. Menurut Alfian (2012) salah satu faktor yang berperan dalam
sendiri.
penyelamatan yang baik, akan sangat terbantu dengan ini. Pihak RSUD Kota
Tangerang akan lebih mudah dan cepat melakukan evakuasi bila memiliki
yang terdapat di RSUD Kota Tangerang telah tersedia dan telah sesuai
sarana jalan keluar yang baik, RSUD Kota Tangerang dapat melakukan
perlu terganggu oleh tidak siapnya sarana jalan keluar. Kondisi jalan
135
keluar yang dalam kategori baik dan mendapat penilaian 9,5% dari nilai
Kota Tangerang.
pintu keluar yang tersedia diberi tekanan positif, ukuran lebar jalan
keluar 2m, jarak dari suatu exit maksimal 6m dan jalan keluar langsung
menuju ruang terbuka. Hal ini lah kemudian yang mendukung proses
bahaya kebakaran yang dapat terjadi kapan saja, sehingga rumah sakit
dilindungi dari bahaya kebakaran, lebar jala keluar 2m, jalan keluar
jatuhnya korban bila terjadi keadaan darurat. Kita tidak akan pernah
tahu secepat apa keadaan darurat akan terjadi atau kapan keadaan
saja dan dimana saja. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan
tanpa gangguan.
tepat, efektif, efisien dan terpadu agar kerugian jiwa dan kerugian harta
sistem pemadam luapan, pengendali asap, deteksi asap, pembuangan asap, lift
keadaan baik meskipun sub komponen APAR dan sistem pemadam luapan
Dengan sistem proteksi aktif yang baik, RSUD Kota Tangerang telah
Dengan sistem proteksi aktif yang baik juga, penghuni gedung dapat
kebakaran yang dapat terjadi. Bila terjadi kebakaran, gedung RSUD Kota
memiliki sistem proteksi aktif yang baik. Menurut Gunawan (2011) sistem
Pada sub komponen deteksi dan alarm, hasilnya dalam kondisi baik
dengan hasil penilaian 1,92% dari nilai maksimal 1,92%. Deteksi dan
karena dengan deteksi dan alarm yang baik, pihak RSUD Kota
terjadi tentu akan merusak fasilitas dan aset rumah sakit yang ada di
seluruh aset rumah sakit tanpa sisa dan kerugian akan jauh lebih besar
didapat.
deteksi dan alarm adalah salah satu sistem proteksi aktif kebakaran
Tangerang.
bila kebakaran terjadi. Tentu saja hal ini akan menjadi keuntungan
kejadian kebakaran.
APAR yang tidak siap tentu akan berakibat buruk pada RSUD
Kota Tangerang. Karena api akan membesar dengan cepat bila tidak
menggunakan APAR.
mudah terbakar itu mungkin saja tidak memiliki suhu yang cukup
143
besar untuk mengaktifkan sprinkler, jadi pihak rumah sakit tidak bisa
ditangani dan tidak akan terjadi kebakaran besar karena dapat segera
dapat dipadamkan.
145
sakit akan terhindar dari bahaya kebakaran yang besar dan aset rumah
sakit yang ada dalam gedung yang terkena kebakaran akan dapat
segera terlindung.
6.5.5. Sprinkler
Bahkan bila kebakaran yang terjadi tidak terlalu besar dan terdapat
tersebut.
146
gedung (Pd-T-11-2005-C).
pada alat listrik dan komputer yang berisikan data-data penting rumah
dapat dikatan efek ganda. Yang pertama kebakaran yang terjadi dapat
pengendali asap yang tersedia telah siap untuk digunakan dan dapat
pembentuk api akan berkurang. Hal ini menyebabkan api akan segera
biasa disebut dengan flashover. Kejadian ini lah yang dihindari oleh
Sesuai dengan yang telah dibahas oleh Colt (2014), bahwa dengan
keadaan atau situasi dan dapat berbahaya bila kejadian berulang. Pada
keadaan darurat bila terbiasa seperti itu. Dan bila terjadi kejadian
singkat tersebut dipotong oleh sikap penghuni yang acuh, maka waktu
akan menjadi sangat terbatas. Dalam keadaan seperti itu, pihak RSUD
yang terdapat di RSUD Kota Tangerang masih belum optimal. Hal ini
segera dipadamkan.
kebakaran juga dapat segera terlaksana. Api akan lebih cepat padam
Tangerang.
darurat. Sub komponen ini dalam kondisi baik yang artinya dapat
darurat.
dari kerugian yang sangat besar dan dapat melindungi pasien dan
darurat yang tersedia. Sub komponen ini dalam kondisi baik yang
listrik dalam keadaan darurat bila salah satu sumber tidak dapat
2005).
memiliki ventilasi yang cukup. Hal ini diperlukan agar petugas jaga
memperbaiki hal ini, maka yang akan terjadi adalah petugas jaga
Tangerang.
155
Sistem proteksi pasif RSUD Kota Tangerang yang terdiri dari ketahanan
telah dalam kondisi yang baik. Dengan hasil penilaian yang sempurna, tentu
yang baik juga dapat melindungi penghuni dan aset gedung dari
Tangerang.
akibat kebakaran.
7.1. Simpulan
telah dalam kategori baik dengan nilai 20,75% dari standar nilai
25%, namun terdapat salah satu sub komponen yang tidak dapat
159
160
masuk dalam kategori cukup dengan nilai 17,65% dari standar nilai
7.2. Saran
5. Lift kebakaran yang sudah tersedia akan menjadi lebih baik lagi
peletakkannya.
162
menerus.
Ahmadi. 2009. Akibat Las, RSUD Tangerang Dilalap Api. Diakses dari
http://news.detik.com/read/2009/12/16/164912/1261369/10/akibat-las-rsud-
tangerang-dilalap-api?nd771108bcj pada tanggal 24 Maret 2014
Anonim. 2010. Install fire extinguishers soon. The Financial Express, 2010 Jun
10
Anonim. 2013. Study: Good Safety Boosts The Bottom Line. Diakses dari
http://www.safetynewsalert.com/study-good-safety-boosts-the-bottom-line/ pada
tanggal 24 Mei 2014
Fauza, Iqbal. (2011). Pra Rancangan Pabrik Glukosa Monohidrat dari Pati
Sagu. Diakses dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22554/5/Chapter%20I.pdf pada
tanggal 5 November 2013
Hepiman, Fison; Rico Januar Sitorus; Hamzah Hasyim. 2009. Rancangan dan
Tanggap Darurat Terhadap Bahaya Kebakaran di Rumah Sakit Dr. Ernaldi
Bahar Palembang Tahun 2009. Palembang: Universitas Sriwijaya
Sprinkler 1,92%
Total 95,54
Hidran Halaman Diesel Fire Pump Panel Control Diesel Pump
Dapur Kantin
Matriks Wawancara
Jawaban
No. Pertanyaan
Informan 1 Informan 2
1 Menurut anda, bagaimana potensi ...saya pikir pasti ada lah bahaya itu kebakaran itu.
bahaya kebakaran di RSUD Kota
Tangerang?
2 Menurut anda, apakah seluruh pekerja Saya pikir pasti tau lah, karena kan sebelum ini juga kan ... semua pasti tau lah, ya pasti
mengetahui hal-hal apa saja yang perlu karyawan disini udah dapet pelatihan juga... tau kayak gini ini, pasti tau...
dilakukan jika terjadi kebakaran? Hal
apa yang meyakinkan anda dapat
memiliki opini tersebut?
3 Bagaimana cara RSUD Kota ...pasti udah koordinasi sama damkar, karena emang kan Ada, itu pasti...
Tangerang berinteraksi dengan pembangunan ini sendiri diserahkan sama kontraktor, tapi
Pemadam Kebakaran Kota untuk masalah perencanaan kebakaran ini juga kan
Tangerang? Apakah terdapat resopn awalnya dari dinas tata kota ya, pasti ada koordinasi sama
yang positif dari pihak pemadam pihak damkar...
kebakaran Kota Tangerang?
4 Berapa kapasitas air di RSUD Kota ... mencukupi atau engga saya kira sih mencukupi ya, ... saya juga lupa lagi pak, tapi itu
Tangerang? buktinya sampe sekarang kita ga ada permasalahan udah sesuai sama debit
kekurangan air... pemakaian, jadi udah terbagi
lah...
5 Bagaimana fungsi dari hidran halaman ...cukup bagus lah, karena alatnya juga masih baru pasti ...udah... instalasinya mereka itu
yang ada di RSUD Kota Tangerang? masih bagus, terus perencanaan juga dari dinas tata kota sebelum dikasih ke yang punya,
Apakah telah sesuai dengan peraturan saya pikir udah sesuai pasti sama peraturan yang ada. mereka manggil yang ahlinya...
yang berlaku?
6 Bagaimana konstruksi jalan keluar Kalo itu sih saya kurang paham ya, coba nanti tanya- Itu sesuai ini mah, udah, kita kan
yang terdapat di RSUD Kota tanya lagi aja sama orang teknisi... punya ini jalan utama, yang
Tangerang? Apakah dapat melindungi kawat depan itu nah itu jalan
proses evakuasi? Jika ya, bagaimana utama...
bisa dikatakan demikian?
7 Bagaimana ketahanan api struktur Kalo struktur bangunan saya juga kurang paham, nanti ... kalau masalah itu, kalau untuk
bangunan di RSUD Kota Tangerang? coba saya carikan orang teknisi nya deh ya sekalian biar tahan api itu udah, tapi di tempat-
Apakah sudah sesuai dengan fungsi bisa tanya lebih jauh... tempat tertentu...
bangunan tersebut?
8 Apakah ada kompartemenisasi ruang ...kalau itu sih ada ya, di ruangan administrasi ruang Ada, ada ada... itu dipake ada
di RSUD Kota Tangerang? Bagaimana pasien berobat kecuali poli ya, itu udah temboknya semua ininya khusus, jadi bilamana ada
kriteria kompartemenisasi ruang di beton.. menurut saya sih udah sesuai lah pasti ya, kan kebakaran, kecuali kalau ada
RSUD Kota Tangerang? Apakah balik lagi ya ke yang tadi yang bikin perencanaan gedung yang kebakaran diluar dia aman,
sudah sesuai dengan standar? ini kan orang dinas tata kota pasti juga udah koordinasi dia aman, kebakarannya diluar
sama ahli... dia aman.
9 Apakah terdapat perlindungan bukaan ...pintu darurat disini juga pake besi yang tebel juga tuh ... makanya kita pakai pintu yang
dari bahaya kebakaran di RSUD Kota ya saya pikir bisa meminimalisir lah penyebaran kalo ada tahan api, makanya pakai pintu
Tangerang? Bagaimana kriteria kebakaran... saya pikir udah cukup melindungi lah yang dari besi itu... kaca mah
masing-masing perlindungan bukaan walaupun mungkin tergantung besarnya kebakaran juga pasti pecah, tapi kalau api dia
yang ada? Apakah sudah sesuai tahan, kuat dia...
dengan standar?
10 Apa saja sistem proteksi aktif yang Disini kita sedia apar, ada juga sprinkler, hidran, kayak ... kita kan ga cuma
terdapat di RSUD Kota Tangerang? gitu-gitu mungkin ya ada detektor juga. mengandalkan air, dari apar juga
kan kita menyediakan.
11 Bagaimana sistem deteksi dan alarm Kalo mekanismenya detailnya gimana ya yang lebih tau ... detektor itu Cuma nyala aja
kebakaran di RSUD Kota Tangerang? mungkin teknisi... kalau ada asap, kalau misalnya
Bagaimana mekanisme perawatan dan ada api itu baru sprinkler nyala...
pengecekannya? kalau pengujian kita harus ada
izin sih dari pihak tertentu contoh
waktu itu ada pengujian dari apa
pihak pemadam itu koordinasi
juga orang operator takutnya kan
orang kan panik...
12 Bagaimana APAR yang terdapat di ... disini semua siap, semua bagus kok kondisinya, untuk Bahannya itu, apa gimana ya
RSUD Kota Tangerang? Bagaimana kalo misalnya ada pengecekan itu dari bagian teknisi sejenis itu tapi kan kita kan Cuma
mekanisme perawatan dan untuk mengecek, dan kalo misalnya ada pengisian baru bisa pengoperasiannya doang,
pengecekannya? Apakah sudah sesuai itu diarahkan ke bagian umum... Cuma untuk isi ulang udah ada
dengan standar? disini kan... itu jadi semua
pengoperasian itu kita udah tes
semua jadi semua itu siap pakai
pokoknya itu semua. Ya
termasuk juga yang perawatan itu
mah siap...
13 Bagaimana Hidran gedung yang Ya itu sama aja pak, kalo disini itu yang ngecek semua Kalau hidran gedung itu kan kita
terdapat di RSUD Kota Tangerang? teknisi itu ranahnya, memang seharusnya kan bagian K3 udah menyediakan alat-alatnya
Bagaimana mekanisme perawatan dan tapi untuk sementara ya seperti itu. ada didalam box itu yang hidran
pengecekannya? Apakah sudah sesuai itu, kan kalau pengecekan itu
dengan standar? damkar, makanya yang tadi itu
kan saya bilang awal itu dari 3
bulan itu dia sebulan sekali,
kesininya mungkin dari hasil
pengecekannya udah oke,
makanya paling kalau misalnya
ada kebocoran ada apa paling
baru kita hubungi mereka.
14 Bagaimana springkler yang terdapat di Ya sama kayak tadi pak, balik lagi ke pertanyaan yang Kalau sprinkler mah
RSUD Kota Tangerang? Bagaimana tadi ya begitu itu, kalo misalnya ada kerusakan atau apa pengecekannya perawatannya
mekanisme perawatan dan ya jadinya cepet diperbaiki sama mereka... bisa diliat aja, kayak dari sini dari
pengecekannya? Apakah sudah sesuai bawah aja keliatan, jadi gini aja,
dengan standar? kalau sprinkler itu kalau gak
normal ini, mungkin ada keluar
air, netes...
15 Apakah terdapat pemadam luapan di ... kalo disini selain apar ya saya pikir pakai air ya, karena ... yang beda mungkin penentuan
RSUD Kota Tangerang? Ruangan apa sprinkler juga kan air, hidran juga begitu sama, ya paling titiknya, letaknya, tergantung luas
yang diproteksi menggunakan apar aja yang gak pakai air... ruangan, perseginya berapa meter
pemadam jenis tersebut? Bagaimana kali berapa, penentuan
mekanisme perawatan dan sprinklernya ada berapa titiknya
pengecekannya? Apakah sudah sesuai dimana itu baru beda.
dengan standar?
16 Bagaimana kriteria detektor asap yang ...detektor disini aktif semua, bisa diliat juga dari ruang ...kemarin pernah kejadian ada
terdapat di RSUD Kota Tangerang? kontrol itu ada gimana keaktifannya, sejauh ini aman- orang waskita yang nyobain
Penempatannya? Apakah detektor aman, tapi waktu itu pernah kejadian malem saya denger nyalain alarm, itu pasien-pasien
terintegrasi dengan alat pemadam ada di kantin itu orang kantin lagi bakar apa gitu,ikan semua pada panik, karena kurang
secara otomatis? Bagaimana bakar atau apa ya, itu kejadian alarmnya bunyi... koordinasi. Itu pokoknya sensitif
mekanisme perawatan dan kalau smoke itu, ini misalnya
pengecekannya? Apakah sudah sesuai asap rokok, ya uap air, sama asap
dengan standar? ini ya bara, itu kan beda kalau
bara, itu kan lebih panas, jadi
bakalan nyalain detektornya
17 Bagaimana pembuangan asap yang ... pembuangan asap disini pakai exhaust ya namanya, ya ... , exhaust itu kita misalnya ada
terdapat di RSUD Kota Tangerang? itu dia menyedot asap juga kan, kalau jalurnya sih ya asap itu misalnya asap menyebar
Bagaimana perhitungan penempatan lewat atap itu langsung ke atas kan mesinnya diatas itu, untuk mencegahnya ada
dan jalur buangan? Bagaimana jalur langsung kebuang ke atas... dengan exhaust itu, jadi itu dia
yang dilewati pembuangan ini? kan alatnya ada diatas, mesinnya
Bagaimana mekanisme perawatan dan ada di atap, jadi dibuang ke atas
pengecekannya? Apakah sudah sesuai lewat exhaust itu...
dengan standar?
18 Apakah terdapat buku panduan untuk Mungkin ada... Operatornya ada orang sini,
operator ruang pengendali operasi orang apa mekanik.. mungkin gak
bahaya kebakaran? ada kan itu mah gak dirawat ya
itu jenis elektrik kecuali mesin,
gitu kan, itu mah gak dirawat..