Anda di halaman 1dari 10

BAB II WAWASAN KEBANGSAAN

Point G evaluasi :

1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga


menjadi bagian kompetensi ASN ?
jawab :
Menurut saya, sangat penting bagi aparatur sipil negara (ASN) untuk memiliki wawasan
kebangsaan yang kuat dan menjadi bagian dari kompetensinya. Hal ini dikarenakan ASN
adalah pilar penting dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Berikut beberapa alasan mengapa ASN harus memiliki wawasan kebangsaan:
a. Mewujudkan tujuan negara: ASN adalah bagian dari pemerintahan yang bertugas untuk
mewujudkan tujuan negara, seperti pembangunan, pemerataan, dan kesejahteraan
masyarakat. Dengan memiliki wawasan kebangsaan yang baik, ASN dapat memahami dan
menerapkan nilai-nilai, prinsip, dan tujuan negara dalam melaksanakan tugasnya.
b. Meningkatkan loyalitas dan dedikasi: ASN yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat
cenderung memiliki rasa kebanggaan dan loyalitas terhadap negara dan bangsanya.
Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan identitas
nasional, sehingga lebih termotivasi untuk bekerja dengan dedikasi dan integritas dalam
melayani masyarakat.
c. Membangun persatuan dan kesatuan: Wawasan kebangsaan dapat membantu ASN dalam
memahami dan menghargai keragaman sosial, budaya, dan agama di Indonesia. Dengan
pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan, ASN dapat
menjadi agen perubahan yang mempromosikan dialog, kerjasama, dan rekonsiliasi antar
kelompok masyarakat, serta mengurangi konflik sosial.
d. Meningkatkan kinerja pelayanan publik: ASN yang memiliki wawasan kebangsaan yang
baik akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Mereka dapat merancang dan menyediakan program dan layanan publik yang
responsif, relevan, dan berkeadilan, serta memastikan bahwa kebijakan dan keputusan
yang diambil mencerminkan kepentingan bersama.
e. Menghadapi tantangan global: Dalam era globalisasi dan keterhubungan dunia saat ini,
ASN harus dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan tantangan global.
Wawasan kebangsaan yang luas dapat membantu ASN memahami posisi dan peran
Indonesia dalam konteks global, serta berkontribusi dalam isu-isu global seperti
perdamaian, keberlanjutan lingkungan, dan penanggulangan bencana.
Dengan demikian, urgensi ASN memiliki wawasan kebangsaan yang kuat adalah untuk
memastikan bahwa mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif,
mengabdi kepada negara dan masyarakat, serta membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara yang lebih baik.

2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !


Jawab :
Pergerakan kebangsaan Indonesia adalah serangkaian perjuangan dan aktivitas yang
dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dari penjajahan kolonial.
Berikut adalah ringkasan singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia:
a. Awal Abad ke-20: Pada awal abad ke-20, muncul gerakan pergerakan nasional di
Indonesia yang bertujuan untuk mengakhiri penjajahan Belanda. Salah satu organisasi
awal yang penting adalah Budi Utomo, didirikan pada tahun 1908 untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Era Perserikatan: Pada tahun 1928, Kongres Pemuda II di Jakarta menegaskan semangat
nasionalisme dengan menyusun Sumpah Pemuda. Sumpah ini menekankan persatuan
Indonesia tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan ras. Semangat persatuan ini
menjadi dasar pergerakan kebangsaan Indonesia.
c. Pergerakan Politik: Pada tahun 1920-an dan 1930-an, gerakan politik semakin kuat dengan
munculnya partai politik seperti Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh
Soekarno. Mereka berjuang untuk mendapatkan hak-hak politik dan kemerdekaan.
d. Perlawanan dan Pergerakan Rakyat: Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945) dalam
Perang Dunia II, pergerakan rakyat semakin intensif. Meskipun Jepang menekan kegiatan
pergerakan, tetapi di sisi lain, mereka juga memberikan pendidikan dan pelatihan yang
memperkuat semangat nasionalisme.
e. Proklamasi Kemerdekaan: Setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II, Indonesia
memanfaatkan momentum itu untuk memproklamirkan kemerdekaannya. Pada tanggal
17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta secara resmi menyatakan
kemerdekaan Indonesia.
f. Perang Kemerdekaan: Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia menghadapi
perlawanan dari Belanda yang berusaha untuk mempertahankan koloninya. Perang
Kemerdekaan Indonesia berlangsung dari tahun 1945 hingga 1949. Melalui perjuangan
rakyat dan diplomasi internasional, Indonesia akhirnya memperoleh pengakuan sebagai
negara merdeka.
g. Pembangunan dan Konsolidasi: Setelah meraih kemerdekaan, Indonesia menghadapi
berbagai tantangan dalam membangun negara baru. Pemerintahan mengutamakan
pembangunan nasional, pemulihan ekonomi, dan konsolidasi politik serta menyusun
dasar negara dalam bentuk Undang-Undang Dasar 1945.
h. Perkembangan Modern: Sejak itu, pergerakan kebangsaan Indonesia terus berkembang
dalam berbagai aspek kehidupan nasional. Bangsa Indonesia melalui perjuangan dan
transformasi sosial-politik telah menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan dalam
mencapai pembangunan dan kemajuan

3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan


bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN ?
jawab :
Konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang umumnya relevan dalam
mewujudkan profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai dasar negara: Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang
mencakup nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh warga negara,
termasuk ASN. Dalam konteks profesionalitas ASN, Pancasila mengajarkan prinsip-prinsip
moral dan etika yang penting, seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, kesetiaan
kepada negara, dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Profesionalitas ASN harus
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila agar dapat melayani masyarakat dengan baik dan
menjaga kepentingan nasional.

b. UUD 1945 sebagai konstitusi negara: Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum tertinggi
di Indonesia yang menetapkan landasan negara dan prinsip-prinsip pemerintahan. ASN
sebagai pelaksana pemerintah harus mematuhi dan menghormati konstitusi ini. Dalam
konteks profesionalitas ASN, hal ini berarti menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi,
supremasi hukum, keadilan, dan perlindungan hak asasi manusia. ASN harus menjalankan
tugas-tugasnya secara profesional sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

c. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara: Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti
"berbeda-beda tetapi tetap satu," menggarisbawahi pentingnya persatuan dan kesatuan
di tengah keragaman masyarakat Indonesia. Profesionalitas ASN harus mencerminkan
semangat inklusivitas, toleransi, dan menghormati perbedaan dalam melayani
masyarakat. ASN harus mampu bekerja sama dengan beragam kelompok dan memastikan
bahwa kepentingan semua warga negara dihormati dan dilayani tanpa diskriminasi.

d. Negara Kesatuan Republik Indonesia: Prinsip dasar negara Indonesia adalah kesatuan
yang berarti bahwa negara Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. ASN
memiliki peran penting dalam mempertahankan persatuan dan keutuhan negara ini.
Profesionalitas ASN mencakup loyalitas kepada negara dan mengutamakan kepentingan
nasional di atas kepentingan pribadi atau kelompok. ASN harus menjaga netralitas politik
dan menghindari konflik kepentingan yang dapat membahayakan integritas mereka
sebagai pelayan publik.

Relevansi konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara ini dalam mewujudkan
profesionalitas ASN adalah untuk menegaskan prinsip-prinsip moral, etika, hukum,
persatuan, dan kesetiaan yang harus dipegang oleh ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab mereka sebagai pelayan publik. Dengan mematuhi nilai-nilai ini, ASN dapat
menjalankan tugas mereka secara profesional, transparan, dan akuntabel, serta memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat
BAB III NILAI-NILAI BELA NEGARA
Point K evaluasi :

1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Beala Negara masih relevan saat ini ?
Jawab :
Menurut saya, nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini. Nilai-nilai dasar
Bela Negara merupakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kepentingan
nasional, keamanan, dan persatuan bangsa. Meskipun konteks dan tantangan yang
dihadapi oleh sebuah negara terus berkembang seiring waktu, nilai-nilai ini tetap
relevan dalam membentuk kesadaran dan tanggung jawab warga negara terhadap
negara dan bangsanya.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa nilai-nilai dasar Bela Negara tetap relevan:

a. Kepentingan Nasional: Nilai-nilai dasar Bela Negara menekankan pentingnya


mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan individu atau
kelompok. Dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar
negeri, kesatuan dan solidaritas dalam menjaga kepentingan nasional masih
diperlukan.

b. Pertahanan dan Keamanan: Nilai-nilai dasar Bela Negara juga melibatkan


kewaspadaan terhadap ancaman terhadap keamanan negara. Ancaman dapat
berupa konflik militer, terorisme, kejahatan lintas negara, atau bahkan ancaman
siber. Kesadaran dan keterlibatan warga negara dalam menjaga keamanan tetap
penting untuk menjaga stabilitas dan kedaulatan negara.

c. Persatuan Bangsa: Nilai-nilai dasar Bela Negara juga menggarisbawahi pentingnya


persatuan bangsa di tengah keragaman yang ada. Bangsa yang bersatu memiliki
kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan dan membangun masa
depan yang lebih baik. Nilai-nilai ini mengajarkan solidaritas, saling menghormati,
dan menghargai perbedaan dalam memperkuat persatuan.

d. Tanggung Jawab Sosial: Nilai-nilai dasar Bela Negara mendorong setiap warga
negara untuk memiliki tanggung jawab sosial terhadap negara dan
masyarakatnya. Hal ini termasuk dalam menjalankan kewajiban-kewajiban
seperti membayar pajak, mengikuti peraturan, dan turut serta dalam
pembangunan sosial dan ekonomi negara.

Meskipun nilai-nilai dasar Bela Negara tetap relevan, cara implementasinya bisa
berubah seiring dengan perkembangan zaman. Pendidikan dan kesadaran Bela
Negara perlu diperbarui sesuai dengan perkembangan teknologi, globalisasi, dan
tantangan baru yang dihadapi oleh masyarakat dan negara.

2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini
dan mengancam eksistensi NKRI ?
Jawab :
berdasarkan situasi dan tren global saat ini, ada beberapa ancaman yang dapat
diidentifikasi sebagai potensial bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Penting untuk diingat bahwa penilaian ini bersifat subjektif dan dapat
berubah seiring waktu.
a. Separatisme: Salah satu ancaman terbesar bagi eksistensi NKRI adalah gerakan
separatis di beberapa wilayah. Ada beberapa kelompok yang mendukung
kemerdekaan atau otonomi penuh bagi wilayah tertentu, seperti Papua dan Aceh.
Jika gerakan ini semakin kuat dan tidak diatasi dengan penyelesaian politik yang
efektif dan inklusif, mereka dapat mengancam keutuhan NKRI.

b. Ketegangan Sosial dan Agama: Ketegangan sosial dan agama juga merupakan
ancaman yang signifikan. Konflik etnis, agama, dan budaya dapat memecah belah
masyarakat dan menciptakan celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang ingin merusak persatuan dan kesatuan negara.

c. Radikalisme dan Terorisme: Keberadaan kelompok-kelompok radikal dan teroris


juga merupakan ancaman serius bagi NKRI. Mereka dapat merusak stabilitas dan
keamanan negara, serta menciptakan ketakutan dan ketidakpastian di kalangan
masyarakat.

d. Ketidakadilan Sosial dan Ekonomi: Ketidakadilan sosial dan ekonomi yang luas
dapat menciptakan ketegangan dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Ketimpangan yang tinggi antara kelompok-kelompok sosial dan wilayah-wilayah
dapat memicu ketidakstabilan dan mempengaruhi eksistensi NKRI.

e. Krisis Lingkungan: Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan global juga dapat
menjadi ancaman bagi eksistensi NKRI. Dampak seperti kenaikan permukaan air
laut, penurunan produktivitas pertanian, dan bencana alam dapat mengganggu
kehidupan masyarakat dan stabilitas negara.

Untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut, penting bagi pemerintah,


masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bekerja sama dalam
mempromosikan inklusivitas, penyelesaian konflik yang adil, pembangunan yang
berkelanjutan, serta peningkatan kesadaran sosial dan budaya.
BAB IV SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Point M evaluasi :

1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara


Indonesia ?
Jawab :
Pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting dalam konteks penyelenggaraan
negara Indonesia. Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang menjadi dasar
negara, yaitu sebagai pandangan hidup, ideologi, dan filsafat negara. Kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara ini tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945, yang menyatakan bahwa negara Indonesia berdasarkan Pancasila.

Pancasila memiliki peran dan fungsi yang luas dalam penyelenggaraan negara
Indonesia. Beberapa aspek penting dalam kedudukan Pancasila antara lain:
a. Dasar Hukum: Pancasila menjadi landasan utama dalam pembentukan hukum di
Indonesia. Hukum-hukum yang dibuat dan dijalankan di Indonesia haruslah
selaras dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila menjadi pijakan untuk
menjamin keadilan, persamaan, dan kesejahteraan masyarakat.
b. Ideologi Negara: Pancasila merupakan ideologi negara yang diadopsi oleh
Indonesia. Sebagai ideologi negara, Pancasila menjadi perekat yang mengikat
beragam elemen masyarakat Indonesia. Pancasila mencakup nilai-nilai seperti
ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Pembentukan Sistem Pemerintahan: Pancasila menjadi acuan dalam
pembentukan sistem pemerintahan di Indonesia. Pancasila menggariskan bahwa
sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem demokrasi yang berdasarkan atas
kedaulatan rakyat. Dalam konteks ini, Pancasila mengatur tentang pembagian
kekuasaan, pemilihan umum, serta perlindungan hak asasi manusia.
d. Pedoman Pembangunan Nasional: Pancasila menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia. Visi pembangunan nasional
haruslah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang mencakup aspek keadilan sosial,
persatuan, dan kesejahteraan masyarakat. Pancasila juga menjadi dasar untuk
mencapai tujuan nasional yang diarahkan kepada kemajuan, kesetaraan, dan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
e. Harmoni dan Kerukunan Sosial: Pancasila juga berperan dalam menjaga harmoni
dan kerukunan sosial di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan,
kerakyatan, dan gotong royong, dijunjung tinggi untuk menciptakan iklim sosial
yang stabil dan damai. Pancasila mendorong penghormatan terhadap
keberagaman serta penyelesaian konflik secara damai.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki kedudukan yang kuat dan meliputi
berbagai aspek penyelenggaraan negara. Pancasila menjadi payung bagi
pembentukan hukum, sistem pemerintahan, pembangunan nasional, serta menjaga
harmoni sosial.
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam konteks
penyelenggaraan negara Indonesia
Jawab :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah
konstitusi yang menjadi landasan penyelenggaraan negara Indonesia. Dalam konteks
penyelenggaraan negara, UUD 1945 memiliki kedudukan yang sangat penting dan
kuat.

Pertama-tama, UUD 1945 menetapkan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.


Pancasila adalah ideologi dasar yang mengatur prinsip-prinsip dasar negara, seperti
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila menjadi landasan filosofis dan ideologis dalam penyelenggaraan negara
Indonesia.

Kedua, UUD 1945 juga mengatur pembagian kekuasaan dalam negara Indonesia. UUD
1945 mengakui adanya tiga kekuasaan negara yang saling berdiri sendiri dan saling
melengkapi, yaitu kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif, dan kekuasaan yudikatif.
Setiap kekuasaan ini memiliki fungsi dan tugas yang spesifik dalam penyelenggaraan
negara, sehingga tercipta sistem pemerintahan yang berimbang dan memastikan
keseimbangan kekuasaan.

Ketiga, UUD 1945 juga mengatur struktur dan lembaga-lembaga negara. Di dalam UUD
1945 terdapat ketentuan mengenai Presiden sebagai kepala negara dan
pemerintahan, Dewan Perwakilan Rakyat sebagai lembaga legislatif, dan Mahkamah
Konstitusi sebagai lembaga yudikatif yang mengawasi keberlanjutan
konstitusionalitas. Selain itu, UUD 1945 juga memberikan dasar bagi pembentukan
lembaga-lembaga negara lainnya, seperti lembaga-lembaga tinggi negara dan
lembaga-lembaga pemerintahan daerah.

Keempat, UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara. UUD 1945
menjamin hak-hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan
hak-hak lainnya. UUD 1945 juga menetapkan kewajiban-kewajiban warga negara
dalam membangun negara dan menjaga persatuan dan kesatuan.

Dalam keseluruhannya, UUD 1945 memiliki kedudukan yang kuat sebagai konstitusi
tertinggi di Indonesia. UUD 1945 dapat diubah melalui proses amandemen, tetapi
prinsip-prinsip dasarnya dan nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pijakan utama dalam
penyelenggaraan negara. UUD 1945 memberikan kerangka hukum dan tata cara
penyelenggaraan negara yang menjadi dasar bagi berfungsinya pemerintahan,
menjalankan keadilan, dan menjaga stabilitas negara Indonesia.
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Jawab :
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengandung beberapa nilai-
nilai penting yang menjadi dasar filosofi dan prinsip-prinsip negara Indonesia. Berikut
adalah beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945:
1. Kebangsaan: Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa negara Indonesia didirikan
sebagai negara bangsa, yang mengakui dan menghormati identitas serta keberagaman
suku, agama, ras, dan adat istiadat di Indonesia.

2. Kemanusiaan: Nilai kemanusiaan tercermin dalam pembukaan yang menegaskan


bahwa tujuan negara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, serta untuk mensejahterakan kehidupan rakyat Indonesia
secara keseluruhan.

3. Persatuan: Pembukaan UUD 1945 menegaskan pentingnya persatuan dalam


berbagai aspek kehidupan nasional. Persatuan di antara bangsa Indonesia dijadikan
pijakan utama untuk mencapai cita-cita bersama.

4. Kerakyatan: Nilai demokrasi dan kepartisipan rakyat menjadi asas penting dalam
Pembukaan UUD 1945. Pembukaan ini menegaskan bahwa kedaulatan berada di
tangan rakyat, dan pemerintahan berdasarkan atas permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial: Pembukaan UUD 1945 menekankan pentingnya mewujudkan


keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip ini menggarisbawahi perlunya
pembangunan yang merata, adil, dan berkelanjutan.

6. Ketertiban: Pembukaan UUD 1945 menekankan pentingnya menjaga ketertiban


dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketertiban ini diperlukan
untuk mencapai tujuan negara dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.

7. Kemandirian: Pembukaan UUD 1945 mencerminkan semangat kemandirian bangsa


Indonesia dalam mengatur nasib sendiri. Hal ini tercermin dalam penegasan bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu tidak dapat
ditawar-tawar.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini menjadi landasan filosofis
bagi negara Indonesia dan dijadikan panduan dalam pembentukan sistem
pemerintahan, kebijakan publik, serta upaya mewujudkan cita-cita nasional Indonesia.
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jawab :
Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, tidak ada ketentuan yang secara
khusus membahas tentang kedudukan batang tubuh. Sebagai pengingat, batang tubuh
adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada hirarki dan struktur kekuasaan di
dalam suatu negara.

UUD 1945 Indonesia mengatur tentang pembentukan negara, kedaulatan rakyat,


lembaga-lembaga negara, dan hak-hak asasi manusia. Namun, tidak ada pasal yang
secara spesifik mengatur tentang batang tubuh, seperti eksekutif, legislatif, dan
yudikatif yang biasanya menjadi bagian dari batang tubuh.

Namun demikian, dalam praktik ketatanegaraan Indonesia, batang tubuh negara


didasarkan pada konsep pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Struktur batang tubuh negara Indonesia saat ini terdiri dari Presiden sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai
lembaga legislatif, dan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga yudikatif yang
bertugas memeriksa konstitusionalitas undang-undang.

Meskipun UUD 1945 tidak secara eksplisit menyebutkan tentang batang tubuh, namun
konsep dan prinsip-prinsip batang tubuh tersebut diimplementasikan dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia melalui amandemen- amandemen UUD dan peraturan
perundang-undangan yang ada.

5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia
Jawab :
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kedudukan dan peran yang penting dalam
mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. ASN adalah pegawai negeri
yang bekerja di lembaga-lembaga pemerintah di seluruh tingkatan, mulai dari pusat
hingga daerah. Berikut adalah penjelasan mengenai kedudukan dan peran ASN dalam
konteks persatuan dan kesatuan bangsa:

1. Kedudukan sebagai abdi negara: ASN memiliki kedudukan sebagai abdi negara yang
bekerja untuk kepentingan negara dan rakyat. Mereka harus menjunjung tinggi nilai-
nilai kebangsaan dan kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, dan cita-cita proklamasi kemerdekaan.

2. Pelayan masyarakat: ASN bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat.


Dalam hal ini, mereka harus bersikap adil, profesional, dan memberikan pelayanan
yang berkualitas tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan. Dengan
memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh masyarakat Indonesia, ASN
berperan dalam menciptakan rasa persatuan dan kesatuan.

3. Penegak hukum: ASN memiliki tugas untuk menjalankan hukum dan peraturan
negara. Mereka harus berperan dalam memastikan keadilan dan kepatuhan terhadap
hukum di seluruh lini pemerintahan. Dalam menjalankan tugas ini, ASN harus berlaku
adil dan tidak memihak, sehingga masyarakat dapat merasakan keadilan yang sama.

4. Penggerak pembangunan: ASN juga berperan sebagai penggerak pembangunan


nasional. Mereka terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dalam hal ini, ASN harus melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi,
integritas, dan kejujuran, sehingga pembangunan dapat berjalan dengan baik dan
merata di seluruh wilayah Indonesia.

5. Pengawal kebijakan negara: ASN bertugas mengimplementasikan kebijakan-


kebijakan negara yang telah ditetapkan. Mereka harus memiliki pemahaman yang baik
tentang kebijakan-kebijakan tersebut dan bertanggung jawab dalam
melaksanakannya. Dengan menjalankan kebijakan negara dengan baik, ASN
berkontribusi dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Seluruh ASN memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga dan mewujudkan
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Mereka harus mengedepankan semangat
Bhinneka Tunggal Ika, menghormati keberagaman, dan mengupayakan peningkatan
kesejahteraan masyarakat secara merata. Melalui tindakan dan sikap yang konsisten
dengan prinsip-prinsip tersebut, ASN dapat menjadi agen perubahan yang membawa
dampak positif dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai