NIM : 211311020
Praktikum ke – 11
Realisasi ZN2 dan CL-ZN1
Tahun Perkuliahan
2022/2023
A. Tujuan
Setelah melakukanpraktikum ini, maka saya :
- Dapat mengidentifikasi PID dari repon plant dengan metode Ziegler-Nichols 2 &
CL-ZN1
- Dapat menganalisis PID respon plant dengan metode Ziegler-Nichols 2 & CL-
ZN1
B. Dasar Teori
1. Ziegler-Nichols 2
1.1. Latar Belakang
- Ziegler Nichols 2, di implementasikan untuk struktur kendali di Industri yang
sudah terinstal. Sehingga, tidak memungkinkan untuk melakukan prosedur
Ziegler Nichols 1 [1].
- Metode ini digunakan untuk beberapa struktur Plant yang hanya bisa
menggunakan ZN-2 ini. Misalnya : balancing robot, ball on plate, umumnya
kendali posisi. [1]
Sistem plant di set gain/Kp dari nilai nol atau kecil. Lalu Kp/Gain di perbesar hingga
Respon sistem plant berosilasi terus-menerus terjadi.
Amplitudo yang berosilasi akibat dari Gain/Kp penguatan sistem plan terjadi terus
menerus yang disebut ini Kcr terjadi dan Periode ini juga disebut dengan Pcr. Setelah itu,
identifikasi besar Kp, Ti, dan Td-nya berdasarkan tabel tuning ZN-2 (Metode ke-2).
Gambar 5. ZN 2 Tuning Rule berdasarkan Kcr dan Pcr.
Tuning dilakukan dengan memperhatikan sifat dari masing-masing sistem kendali PID
yang ada pada parameter Kp, Ki, dan Kd.
D. Prosedur/Langkah Kerja
Dalam mendesain sistem kendali PID terdapat langkah kerja yang memandu
rancangan parameternya. Yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Buat blok di SIMULINK dengan struktur Closed Loop. Gunakan blok ‘slider
gain’
untuk proses perubahan gain.
2. Agar terlihat bahwa sinyal berosilasi terus menerus (periodic sustain oscillation),
range waktu diperbesar.
3. Pada setingan history dari Scope, jumlah titik yg terecord harus dibuat tak hingga
4. Atur kerapatan titik plot dengan mengubah nilai sampled time. Semakin kecil,
semakin presisi, tetapi proses simulasinya semakin lama. Jadi cari nilai yg cukup
0,1 atau 0,01.
Tuning Design
Pcr Count (X axis) PID
Kcr
Titik 1 Titik 2 Pcr Kp (0,6kcr) Ti (0,5Pcr) Ki Td (0,125Pcr) Kd
a 17,35 112 134 22,00 0,6 10,41 0,5 11,00 0,95 0,125 2,75 28,63
- Hasil respon dari yang di uji dengan input step dari Pcr Osilasi ke dua :
Tuning Design
Pcr Count (X axis) PID
Kcr
Titik 1 Titik 2 Pcr Kp (0,6kcr) Ti (0,5Pcr) Ki Td (0,125Pcr) Kd
b 50,08 149 165 16,00 0,6 30,048 0,5 8,00 3,76 0,125 2,00 60,10
F. Analisis
1. Model A Intensitas ZN2
- Non-Tuned
Kp=10.41;
Ti=0.95;
Td=28.63;
- Tuned
Kp=3.41;
Ti=0.8;
Td=0.63;
- Tuned
Kp=5.41;
Ti=0.51;
Td=0.11;
- Tuned
Kp : 5.41
Ti : 0.30
Td : 0.02
Kp=5.500;
Ti=1.100;
Td=0.050;
PID P I D
1 0,341 1,951 0,488
- Tuned
Kp=8.541;
Ti=0.501;
Td=0.020;
- Tuned
Kp=8.541;
Ti=0.300;
Td=0.020;
- Tuned
Kp=8.500;
Ti=0.200;
Td=0.050
- Tuned
Kp=5.500;
Ti=1.000;
Td=0.050;
G. Kesimpulan
- ZN2 dan CL ZN1 digunakan pada plant yang tidak di ketahui bentuk model
matematisnya.
- Pada uji coba plant ZN2, terdapat 2 respon saat diuji dan berosiliasi saling
mendektai respon namun posisi dibawah atau di atas setpoint untuk di lakukan
tuning.
- Hasil tuning ZN2 & CLZN1 memiliki nilai yang sama. Namun overshoot tidak
ada dan risetime cepat.
H. Referensi
[1] Feriyonika, "P3. Desain PID dg ZN2, ZN2inZN1," 2021. [Online]. Available: https://e-
learning.polban.ac.id/mod/resource/view.php?id=158852.