Hamid Abdillah
1
Materi dan Tujuan
Materi
• Metode-metode tuning PID controller:
– Ziegler-Nichols Open-loop
– Coon-Cohen Open-loop
– Ziegler-Nichols Closed-loop
– Lambda Tuning
– Visual Loop Tuning
– Autotuning
Tujuan
• Memahami penyetelan pengendalian.
• Dapat menggunakan berbagai metode tuning PID
dan memilih metode yang tepat untuk penerapan
proses tertentu (spesifik)
2
Pendahuluan (1)
Menyetel Pengendali
• Prosedur penyetelan sistematis pada
parameter pengendali untuk memperoleh
kinerja sistem pengendalian yang diinginkan
Menyetel Pengendali PID
• Adalah masalah memilih nilai racikan yang pas
untuk aksi P, I, dan D untuk mencapai kinerja
yang diinginkan.
3
Pendahuluan (2)
Kriteria kinerja untuk sistem tertutup
• Stabil
• Pengaruh gangguan yang seminimal mungkin
• Cepat, responnya mulus terhadap perubahan set point
• Tidak ada offset
• Tidak memerlukan aksi pengendalian yang berlebihan
• Robust (handal)
Trade-offs (tawar menawar) dalam masalah pengendalian
• Mengikuti set point vs. penolakan gangguan
• Kehandalan vs. kinerja
4
Pendahuluan (3)
Bagaimana kita tahu bahwa proses sudah di setel
dengan baik?
• Proses berjalan lancar
• Variabel proses yang terukur cukup dekat
dengan setpoint
• Segala gangguan yang terjadi bisa diatasi
5
Pendahuluan (4)
Masalah
• Kita punya pengetahuan tentang pengaruh setiap mode PID
terhadap respon loop tertutup, tetapi dari nilai P, I dan D
berapa seharusnya kita memulai?
Jawaban
• Jika anda sebelumnya telah mempunyai proses yang telah
disetel, gunakan nilai yang hampir sama untuk parameter
pengendali PID.
• Jika hasilnya tidak memuaskan anda, maka gunakan lah
metode tuning pengendali PID yang akan kita pelajari yang
sebagian besar akan cocok dengan penerapan
pengendalian proses anda …
6
Pendahuluan(5)
Prosedur Umum Tuning
– Sebelum melakukan tuning, HARUS TAHU/FAMILIAR dengan
RESIKO OPERASI
– Tanya kepada operator berpengalaman, jelaskan kerja anda dan
ceritakan kepadanya.
7
Metode Tuning Cohen-Coon Open-loop (1)
• Diusulkan pada 1953 by G. H.
Cohen and G. A. Coon1 CO
• Prinsip utama:
– Output dari proses dipengaruhi
tidak hanya oleh dinamika time
proses tetapi juga pada
dinamika dari sensor dan PV
P only 1 t 1+
Td
- -
K Td 3t
1 t Td 30 + 3Td /t
0.9 + Td
PI K Td 12t 9 + 20Td /t
-
1 t 4 + Td 32 + 6Td /t 4
PID Td Td
K Td 3 4t 13 + 8Td /t 11 + 2Td /t
10
Metode Tuning Ziegler-Nichols Open-loop (2)
Prosedur
1. Letakkan system pengendalian pada mode MANUAL (tanpa
feedback)
2. Ubah sistem secara manual pada titik operasi yang diinginkan
(start-up control loop)
3. Terapkan perubahan fungsi tangga secara manual (STEP change)
dari controller output (CO) (biasanya 5– 10 %)
4. Tunggu hingga variabel proses (PV) settle / berdiam pada kondisi
steady-state
11
Metode Tuning Ziegler-Nichols Open-loop (1)
• Diusulkan pada 1942 oleh J. G. Ziegler dan N. B. Nichols dengan
Taylor Instruments (now part of ABB instrumentation in Rochester,
N.Y.) 2
• Dilakukan pada mode manual
• Untuk proses-proses delay-followed-by-first-order-lag (dinamika
orde satu dengan dead time)
2)
J. G. Ziegler and N. B. Nichols, Optimum Setting for Automatic Controllers, Trans. ASME,Vol. 64, pp. 759-768, 1942.
12
Metode Tuning Ziegler-Nichols Open-loop (3)
P
CO OUTPUT LEVEL
TEMPERATURE
PV
R
L
TD
TIME
13
Metode Tuning Ziegler-Nichols Open-loop (4)
6. Setelah nilai parameter proses diperoleh, parameter PID dapat dihitung
dengan rumus :
Controller KC Im D
1 t
P only Td - -
K
PI 0.9 t 0.33 Td -
K Td
1.2 t
PID Td
2 Td 0.5 Td
K
14
Metode Tuning Ziegler-Nichols Closed-loop(1)
• Proposed in 1942 by J. G. Ziegler and N. B. Nichols of Taylor
Instruments (now part of ABB instrumentation in Rochester, N.Y.)
• Also known as continuous cycling or ultimate gain methods
• It has been developed for use on delay-followed-by-first-order-lag
processes
• It has been refined for other specific process control objectives
15
Metode Tuning Ziegler-Nichols Closed-loop(3)
Prosedur
1. Pada pengendali, pilih hanya proportional (P-ONLY), yaitu atur P ke nilai
terendah (PB to the highest value) dan Tm ke tak terhingga (I ke nol) dan D ke
nol
Set P/Kp =0 (atau sekecil mungkin), Ki =0 atau rate (Im)=tak terhingga
2. Atur sistem secara manual pada titik operasi yang diinginkan
3.Set variable yang dimanipulasi pada controller ke manual.
4. Naikkan p atau kp secara perlahan hingga mencapai osilasi harmoni, catat nilai p
ini sebagai P kritis
5. Ambil nilai P sebagai nilai P kritis (proportional-action coefficient) PcritA
16
Metode Tuning Ziegler-Nichols Closed-loop(4)
Prosedur
6. Tentukan Periode osilasi (satu osilasi) yang dinamakan tcrit,
17
Metode Tuning Ziegler-Nichols Closed-loop(4)
Prosedur
7. Setelah nilai Pcrit dan tcrit diperoleh, parameter PID dapat dihitung dengan
rumus:
Controller P Im D
18
Metode Tuning Ziegler-Nichols Closed-loop(5)
19
Metode Tuning Ziegler-Nichols Closed-loop(6)
• Contoh
4e-3.5s Pc = 0.95
Gp(s) =
7s+1 tc = 12
Controller P Im D
20
Metode Tuning Ziegler-Nichols Closed-loop(6)
21
Metode Tuning Ziegler-Nichols Closed-loop(7)
Kerugian metode siklus kontinyu
• Menghabiskan waktu
• Kehilangan kualitas produk dan produktivitas ketika
percobaan
• Siklus kontinyu mungkin bisa melanggar batas proses dan
membahayakan keselamatan
• Tidak dapat diterapkan pada proses open-loop yang tidak
stabil
• Proses orde satu dan tanpa dead time tidak mungkin
berosilasi walaupun diterapkan gain proporsional (P) yang
besar
Mengilhami Metode Relay Feedback (Åström and Hagglund, 1984)
22
Tuning Lambda (1)
• Dikembangkan untuk mencapai respon yang mencapai
setpoint atau perubahan beban secara mulus
• Menjamin kestabilan, kehandalan, dan tidak
menghasilkan overshoot
• Sangat populer di industri pulp & paper
23
Tuning Lambda (2)
Proses orde 1 dengan Dead Time
Prosedur:
• Secara manual, naikkan CO lalu amati PVm
0.283Dy
• Konstanta waktu proses tp = 1.5(T2 – T1)
0.632Dy
24
Tuning Lambda (3)
1st Order Process with Dead Time (contd.)
Lambda Tuning:
• Pilihlah konstanta waktu closed-loop yang diinginkan,
l (biasanya 2 hingga 3 kali konstanta waktu process)
respon yang lambat
Parameter tuning PID:
2tp + td
• gain proportional : P =
2Gp(l + td)
td
• aksi integral : Tm = tp + 2
•Aksi derivative : D = tp td
2 tp + td
25
Tuning Lambda (4)
26
Tuning Visual Loop (1)
Masalah-masalah
• Loop tidak stabil
Bagaimana cara
• Loop lamban memperbaiki kinerja
merespon tanpa menggunakan
perubahan setpoint hitungan?
PVm
SP SP SP
PVm PVm
27
Tuning Visual Loop (2)
Ketidakstabilan PVm
SP
• loop berosilasi
– Karena umpan balik yang berlebihan, atau
– Dipengaruhi secara periodik oleh proses lain
Procedure:
– Ubah loop ke manual (jika aman melakukan hal ini)
– Pada mode manual, jika proses nampak mengalami settle down setelan
kurang baik
Tuning problems:
– Apakah osilasi disebabkan oleh terlalu besarnya atau terlalu kecilnya
gain/integral/ derivative atau kombinasinya?
28
Tuning Visual Loop (3)
Prosedur Tuning untuk ketidak stabilan:
– Proses-proses yang bersifat Self-regulating
• Jika nilai I (min/repeat) lebih kecil dari setengah dari periode osilasi
m t
– Pertama, tingkatkan nilai Im
– Jika nilai Im (min/repeat) lebih lama dari periode osilasi, maka aman untuk menurunkan gain (P)
t
SP SP
PVm PVm
29
Tuning Visual Loop (4)
Respon yang lamban
Penyebab umum:
– Loop biasanya tidak mempunyai aksi derivatif SP
– Nilai Im (min/repeat) relatif besar
PVm
dibandingkan waktu respon proses / (gain
integral terlalu kecil)
– Nilai gain proporsional terlalu rendah
30
Visual Loop Tuning (5)
Sluggish Response: prosedur Tuning
1. Mengatur Gain
Bergelombang lebih dari satu kali Bergelombang kurang dari satu kali Bergelombang pas satu kali
terlalu banyak gain terlalu sedikit gain Gain sudah pas…
Turunkan gain!! Naikkan gain!!
31
Visual Loop Tuning (6)
Respons yang lamban (contd.)
Tuning procedure: Mengatur aksi Integral
• Tempatkan pengendali pada mode manual, kecilkan nilai Im, lalu naikkan CO pada
nilai yang masuk akal
• Segera kembalikan pengendali ke mode auto. Awasi respon proses untuk
mengetahui aksi pengendali
• Ulangi proses hingga didapatkan PVm mencapai kembali setpoint dengan
kecepatan Setengah dari ketika berpindah dari setpoin dari peningkatan CO
32
Tuning Visual Loop (7)
Peta tuning map untuk pengaruh gain (P) dan reset(Im)
No reset Increasing reset Fast reset
(small repeat/min) (integral) action (more repeat/min)
(large min/repeat) (less min/repeat)
33
Visual Loop Tuning (8)
Pengaruh penambahan Derivative
a) Best tuning
achieved with b) Too little derivative
proportional and
integral modes only
c) Derivative added
gain increased d) Too much derivative
integral action faster
34