LEDAKAN (1)
Ledakan
• Ledakan adalah sebuah pelepasan energi yang terjadi secara
cepat dan bersifat merusak.
• Sebuah ledakan terjadi akibat adanya peningkatan volume gas
yang sangat cepat yang menghasilkan gelombang kejut (shock
wave) dan gelombang tekanan (pressure wave).
• Bsarnya daya rusak suatu ledakan tergantung pada kecepatan
pelepasan energi.
– Energi yang tersimpan di dalam roda mobil yang kelebihan
tekanan bisa dikeluarkan dengan ban pecah (menghasilkan
ledakan), atau bisa juga dikelurkan pelan pelan (ban kempes).
2
Ledakan (lanjutan)
• Ban meletus adalah MECHANICAL explosion (ledakan mekanis)
• Di industri proses kimia, fokus perhatiannya adalah CHEMICAL
explosions, dimana energi ledakan berasal dari suatu reaksi kimia,
paling sering adalah reaksi pembakaran.
• Chemical explosions bisa berupa :
DEFLAGRASI
atau
DETONASI
Detonasi
• Terjadi apabila reaksi reaksi yang terjadi di flame front
mengalami percepatan, misalnya dengan mekanisme reaksi
berantai dimana pembentukan radikal bebas meningkat
drastis.
• Hal ini bisa diawali dengan adanya input energi yang cepat
dan besar untuk mengawali terbentuknya shock wave.
• Kecepatan front Detonation di dalam gas yang tidak bereaksi,
untuk campuran HC/udara adalah ~2000 ms-1 (Kecepatan
suara adalah 330 ms-1).
• Kecepatan perubahan tekanan dari tekanan lingkungan
hingga tekanan maksimum dalam shock wave adalah kurang
dari 1 milisecond.
• Peak pressure yang dihasilkan oleh detonasi campuran
HC/udara pada tekanan 1 atm dalam vessel tertutup adalah
~20 bar.
6
Transisi Deflagrasi / Detonasi
• Di dalam sebuah pipa, energi yang berasal dari
deflagrasi bisa beralih ke pressure wave,
menyebabkan terbentuknya kenaikan tekanan.
• Hal ini akan meningkatkan produksi energi per unit
volume, dan kecepatan flame front meningkat
drastis.
• Dalam situasi sepeti ini sebuah deflagrasi bisa
berubah menjadi detonasi.
• Akan tetapi hal ini kecil kemungkinannya terjadi di
dalam vessel atau unconfined vapour clouds.
7
8
Energi Ledakan: Ledakan Mekanis
(Mechanical Explosion)
• Energi yang dilepas oleh suatu ledakan dari suatu ekspansi gas bertekanan
adalah sama dengan kerja isentropis gas tsb.
• Energi ledakan dari 1 m 3 udara (=1.4) pada tekanan 100 bar absolute
setara dengan 3.9 kg TNT.
H2+0.5(O2+3.76N2) =
H2O+1.88N2 3.38 2.88 0.85
10
CH4+2(O2+3.76N2) =
2H2O+CO2+7.52N2
10.52 10.52 1.0
C5H12+8(O2+3.75N2) =
6H2O+5CO2+30.08N2
39.08 41.08 1.05
Ledakan Terbatas : Deflagrasi
• Perubahan suhu lebih dominan.
• Temperatur Nyala adiabatis (Tf) untuk campuran
stoikiometris Hidrokarbon/udara = ~2200 K.
• Tetapi Tf dihitung pada kondisi tekanan konstan.
• Dalam deflagrasi, yang konstan adalah volume .
• Sehingga, suhu akhir lebih besar dari Tf karena
adanya pemanasan gas gas hasil pembakaran dan
gas gas tak terbakar akibat naiknya tekanan.
11
P1V1 P2V2
– gas ideal, sehingga
T1 T2
P2 T2 2300
8
• P1 T1 288 (cocok dengan percobaan)
P2
• Untuk campuran Hidrokarbon/udara, 16
P1
12
Pressure Piling / Tekanan Berganda
• Bentuk geometri vessel berikut ini berpeluang menghasilkan pressure
piling :-
13
Deflagrasi Tertutup
• Profil hubungan Tekanan vs waktu:
15
16
Shock Wave Ideal
17
18
Kerusakan oleh Overpressure
Overpressure
Kerusakan
psi kPa
0.3 2 95% kemungkinan tanpa kerusakan serius
19
5.0 35 Paku paku di peralatan kayiu terlepas
r
z
m 3
1
20
Overpressure vs Scaled Distance
Example : Perkirakan nilai overpressure pada lokasi sejauh 30m dari ledakan
5kg TNT.
r 30m
z 1
1/ 3
17.5 mkg1/ 3
(m) 3 ( 5kg )
Missile Damage
• Untuk vessel bertekanan :
Pb
~ 4 to 5
dimana P1
Pb = tekanan untuk membuat vessel pecah
P1 = tekanan operasi
• Deflagrasi campuran uap hidrokarbon/udara menghsilkan
P2/P1 ~ 8 ; sehingga dengan mudah mampu memecahkan
suatu vessel bertekanan
• Pada pecahnya vessel bertekanandengan L/D~1 dimana tutup
vessel terlepas, kira kira 60% energi ledakan diubah menjadi
energi kinetik pecahan vessel tsb.
22
Radius Horizontal Pecahan Ledakan
23
k1 k2
Gendang Telinga pecah -15.6 1.93
24