Anda di halaman 1dari 15

BAB 3

KEBAKARAN (2)

Minimum Oxygen Concentration (MOC)

• Di bawah MOC, tidak ada energi yang cukup untuk menginisiasi


berlangsungnya reaksi pembakaran campuran uap bhn bakar dan
udara.

• Kebakaran dan ledakan bisa dicegah dengan pengurangan kadar


oksigen untuk mencegah terjadinya konsentrasi pembakaran.

• Secara umum, senyawa organik yang mudah terbakar tidak akan


menghasilkan nyala api jika kadar O2 < 10.5% jika O2 berada
bersama N2, atau < 13% bersama CO2.

2
Perhitungan MOC dengan N2

• MOC dengan N2 bisa dihitung dari O2 yang dibutuhkan untuk pembakaran


sempurna pada LFL.

molsof O2 to 
• MOC  LFL   
combust 1mol fuel 

 molsfuel   molsO2 
   
 molsmixture  molsfuel 

• Contoh : C3H8
LFL = 2.1 vol%
MOC = 2.1 x 5 (C3H8 + 5O2  3CO2 + 4H2O)
MOC = 10.5%

Contoh Angka MOC

Pada suhu dan tekanan atmosferis.


N2 – Udara CO2 – Udara
Vol % O2 Vol % O2

Acetone 13.5 15.5

Benzene 11 14

Carbon Disulphide 5 8

Ethyl Alcohol 10.5 13

Hydrogen 5 6

Propylene 11.5 14
4
Autoignition Temperature (AIT)
• AIT adalah suhu di mana uap suatu bahan terbakar secara spontan tanpa
sumber nyala api; (sumber nyala api berasal dari panas lingkungan).

• Suhu AIT tergantung thd konsentrasi uap, volume dan tekanan sistem, ada
tidaknya katalis dan kondisi aliran campuran uap-udara.

• Beberapa suhu AIT (di udara)


0C

Methane 537
Diethyl ether 82
Acetone 538
Carbon Disulphide 102
Hydrogen 579
5

Penyalaan dengan Kompresi Adiabatis


• Besarnya kenaikan temperatur pada kompresi adiabatis gas ideal:

T = Suhu mutlak akhir


 1
To = Suhu mutlak mula mula
 P  
T  To 
P 
P = Tekanan absolut akhir
 o  Po = Tekanan absolut mula mula
 = Cp/CV

• Untuk udara: (=1.4) Initial Final

Pressure (atm) 1 16

Temperature (0K) 298 658

• Kecelakaan kecelakaan terbesar yang pernah terjadi disebabkan oleh:


– Uap senyawa yang mudah terbakar tersedot ke dalam kompresor udara, tekanan naik, suhu naik mencapai suhu AIT
kemudian terjadi outoignition
– MInyak pelumas kompresor mengalami Autoignition ketika tekanan outlet naik (misalnya karena fouling aftercooler)

6
Energi Penyalaan Minimum (MIE)

• MIE adalah energi minimum yang harus diberikan untuk mengawali pembakaran

• MIE terendah terjadi di dekat konsentrasi stoikiometris

• MIE turun apabila suhu dan tekanan naik

• Contoh harga MIE pada tekanan 1 atm :


Hydrocarbons ~ 0.25 mJ
Hydrogen ~ 0.03 mJ
Flour Dust ~ 0.3 mJ

Energi kilatan api


spark plug ~ 25 mJ
berjalan diatas karpet ~ 22 mJ

Sumber sumber penyalaan – Listrik Statis


• Listrik statis merupakan sumber nyala utama dalam pabrik kimia.
• Dihasilkan dari kontak dan pemisahan dua bahan yang berbeda.
• Ketika permukaan suatu bahan terpisah dari bahan lain, satu permukaan menjadi
bermuatan positif, dan satunya bermuatan negatif.
• Apabila kedua bahan yang berpisah tadi berupa konduktor yang bagus, muatan muatan
yang dihasilkan bisa bergerak bebas, dan pada saat terpisah, keduanya akan kembali
kepada keadaan semula(tidak bermuatan) melalui titik titik pertemuan terakhir.
• Jika keduanya adalah konduktor yang buruk, muatan listrik tetap ada setelah kedua
permuakaan terpisah.
• Contoh: butiran minyak di dinding tangki terlepas

• Beda Potensial pemisahan berkisar antara 1 – 1000 volt.

8
Listrik Statis

Pengaruh listrik statis bisa besar pada:


• Pemompaan cairan berkonduktivitas rendah di dalam pipa, filter, dll.
• Pengisian tanki dengan cairan berkonduktifitas rendah
• Mixing / settling cairan cairan immiscible
• Spraying (penyemprotan) dengan air
• Cleaning dengan wet steam
• Pengangkutan atau fluidisasi padatan
• Aktifitas manusia : berjalan di atas karpet, melepas sweater, menyisir
rambut

Daya Hantar Listrik

• Cairan berkonduktifitas rendah (LOW CONDUCTIVITY LIQUIDS)


Gasoline
Kerosene
Naphtha
Benzene
• Cairan berkonduktifitas tinggi (HIGH CONDUCTIVITY LIQUIDS)
Crude oil
Water
Ethanol

10
Listrik Statis

• Kuat arus rendah -> tegangan tinggi.


• Besarnya arus listrik statis pada sebuah pipa yang mengalirkan cairan
berkonduktifitas rendah adalah ~ 10-9 to 10-6 ampare.
• Pada arus bermuatan 10-6 ampere, the tegangan container bisa meningkat
hingga 1000 volts/detik.
• Potensial tegangan 10.000 volt dengan cepat segera terbentuk.
• Padahal, Potensial 350 volts sudah bisa menghasilkan percikan api pada
dua plat berjarak 0.01 mm.
• Pertanyaannya: mampukah percikan yang dihasilkan oleh listrik statis ini
memberikan energi untuk memulai pembakaran uap flammable?

11

Energi Kapasitor Bermuatan

• Jika suatu bahan bermuatan adalah sebuah kondukrtor yang bagus, bisa
dianggap sebagai suatu kapistor listrik, dimana :

C = capacitance (farads)
CV 2
E V = voltage (volts)
2 E = energy (joules)

Capacitance
(farads)
50 gallon drum 100 x 10-12
Human body 200 x 10-12

Tank truck 1000 x 10-12


12
Energi Kapasitor Bermuatan (lanjutan)

• Seseorang mampu menghasilkan potensial tegangan ~ 1000 volts hanya


dengan gerakan memakai baju atau berjalan diatas karpet.

CV 2  200  1012 
E   10002  10 mJ
2  2 

Energi minimum untuk pembakaran campuran uap flammable = 0.1 mJ

13

Pengendalian Listrik Statis

• Membatasi kecepatan aliran cairan


• Menghindari pengisian tiba tiba pada vessel (Gunakan selang panjang
hingga ke dasar / dip leg)
• Penambahan aditif antistatis (meningkatkan konduktifitas cairan)
• Minimalkan kandungan air (keberadaan air di dalam minyak bisa
meningkatakn muatan listrik statis hingga 50x)
• Penambahan tangki relaksasi
• Sambungkan peralatan yang ada secara listrik ke tanah
• Earthing peralatan yang berlapis kaca
• ‘Inerting’ uap flammable

14
Pengendalian Listrik Statis

15

Sumber Nyala Api : Nyala Terbuka

• Di dalam industri proses kimia, pemanas berbahan bakar gas atua minyak
dan cerobong api (flare) menghasilkan nyala terbuka (naked flame)

• Nyala api ini merupakan sumber penyalaan untuk gas mudah terbakar yang
ada di udara terbuka

• Cerobong api yang tidak terawat dengan baik bisa menghasilkan partikel
carbon membara di angin yang kencang

• Mesin diesel bisa terus hidup, meskipun suplai bahan bakar utama sudah
dihentikan; hal ini karena masih ada udara yang kaya uap bhn bakar.
Akibatnya adalah flash back mesin, yang menghasilkan sumber nyala.

16
Sumber Nyala Kebakaran Kebakaran Besar
Data* dari 25.000 kebakaran
Electrical (motors) 23%
Smoking 18%
Hot surfaces 15%
Friction (bearings) 10%
Burner flames 7%
Combustion sparks 5%
Spontaneous combustion 4%
Cutting and welding 4%
Exposure (fire jumping) 3%
Arson 3%
Mechanical sparks 2%
Molten substances 2%
Chemical action 1%
Static sparks 1% * Ref. Accident Prevention Manual for Industrial Operations
Lighting 1% (Chicago : National Safety Council, 1974)
Miscellaneous 1%

17

Proses Pertumbuhan dan Penyebaran Api

• Sumber panas berkontak dengan bahan yang bisa terbakar


• Padatan atau cairan bahan yang bisa terbakar berubah menjadi uap
• Uap dan udara membentuak campuran flammable
• Campuran flammable mengalami pemanasan hingga titik nyala untuk
memulai terjadinya pembakaran
• Api akan terus menyala apabila ada panas yang senantiasa dihasilkan.
• Panas yang dihasilkan juga mempercepat proses penguapan padatan atau
cairan yang terbakar, sehingga api semakin membesar.

18
Mekanisme Pertumbuhan Api
• Posisi Nyala dan bahan

• Bahan terbakar yang bergerak

• Transfer Panas

Conduction (very little)


Convection ~ 75%
Radiation ~ 25%

19

Transfer Panas Api

Konveksi
• ~75% panas ditransfer secara konveksi ke arah atas oleh gas panas hasil
pembakaran yang berdensitas ~1/4 densitas udara.

• Ke arah atas : ke udara terbuka di pabrik terbuka.


ke atap di dalam gedung

Radiasi
• ~25% panas ditransfer secara radiasi; sebagian ke atas, sebagian ke sekeliling

• Di dalam pabrik terbuka, radiasi justru menjadi moda transfer panas yang
paling diperhitungkan.

20
Tahapan Kebakaran

• Tahap tahap pembentukan kebakaran

• Flashover terjadi di dalam area tertutup ketika suhu yang meningkat menghasilkan
uap flammable yang kemudian menyala dan tumbuh dengan cepat.
• Api yang mengcover area yang luas bisa menghasilkan Firestorm (badai api)
sebagai akibat dari induksi panas konveksi oleh angin. Pada perang dunia 2
beberapa kota di eropa habis dilahap api oleh badai api yang diawali dengan bom.

21

Pool Fires

• Adalah di atas genangan cairan flammable yang tumpah dari tangki.

• Apabila terjadi di dalam tangki, bisa jadi diikuti dengan vapour space
explosion yang bisa menghancurkan atap tangki.

• Panas nyala api ditransfer ke cairan sehingga cairan mengalami penguapan


dan pembakaran bisa terus berlangsung

• Nyala api bisa dengan mudah digeser oleh angin.

22
Pool Fires : Bentuk Nyala

Udara diam (tanpa angin) Ada Angin (2 m/detik)


23

Pool Fires : Panas yang diradiasikan


Panas yang diradiasikan dari nyala pool fire

Q = kAbc (kW)

A = luas area genangan (pool) (m2)


k = total fraksi panas pembakaran yang diradisikan (~0.25)
b = kecepatan pembakaran (ms-1) [kisaran: 0.75 – 1.0 cm min-1)
 = liquid density (kg m-3)
c = nilai panas pembakarn cairan (kJ kg-1)

Besarnya panas yang diradiasikan dari permukaan nyala pool fire


berbentuk silinder ~170 hinggao 240 kWm-2

24
Pool Fires : Efek Radiasi

• Korban Kebakaran disekitar pool fire ditentukan dengan metode view factor
• Metode ini juga digunakan dalam perancangan cerobong flare.
• Diasumsikan bhw semua panas diradiasikan dari sebuah titik di tengah tengah nyala
api.

• Besarnya intensitas panas yang diterima korban kebakaran:


Q cos
I kW m 2
4 r 2

25

Pool Fires : Efek Radiasi

Ambang batas intensitas panas radiasi


• 4.7 kW m-2 Ambang batas rasa sakit untuk kulit tanpa pelindung (besarnya
radiasi sinar matahari ~1 kWm-2)
• 12.6 kW m-2 Uap flammable terlepas dari kayu, eternit, kertas, dll. Kabel PVC
meleleh.
• 15 kW m-2 5 detik pemaparan mengakibatkan luka bakar stadium dua.
• 30-35 kW m Ambang batas yang disarankan bagi tangki penyimpan di
-2
sekitarnya

Parameter Probit untuk meninggal karena kebakaran pool fire


(Y = k1 + k2 ln V)
V = tl 4/3/104, k1 = -14.9, k2 = 2.56
t = lama waktu pemaparan (s)
l = intensitas radiasi karena pool fire (Wm-2)
26
Pool Fires : Efek Radiasi

Sehingga bisa dihitung :


• Luas area sekeliling pool fire dimana tidak mungkin bagi operator untuk
bekerja (misal: menutup kran di dekat tangki)
• Jarak yang aman antara ruang kendali (control rooms) dan posisi
kebakaran
• Jarak aman antara tangki tangki penyimpan yang tidak dilengkapi pelindung
api atau hydrant.

Rule of Thumb:
Jarak aman bagi karyawan disekitar pool fire adalah 3 – 5 x diameter pool.

27

Fireballs (Bola Api)

• Berasal dari penyalaan tiba tiba dari emisi tiba tiba suatu gas atau cairan
flammable

• Panas pembakaran mengakibatkan aliran panas yang sangat kuat ke arah


atas sehingga mengahasilkan bola api berbentuk bola pipih

• Puing puing yang ada tersedot, terbakar dan terlempar ke arah yang luas.

• Efek radiasi di permukaan sulit diprediksi karena bola api tumbuh dengan
cepat dan berlangsung singkat.

28
Flash Fires (Kilatan Api)

• Dihasilkan dari penyalaan yang tertunda dari awan gas flammable

• Waktunya singkat karena nyala bergerak cepat di awan gas (~1ms -1)

• Panas radiasi yang tinggi bisa menyebabkan kematian

• Kematian juga bisa diakibatkan oleh kekurangan O2 (karena tersedot untuk


pembakaran)

• Flash fires menghasilkan jalan sumber nyala jarak jauh ke titik keluarnya gas
untuk menginisiasi timbulnya jet fire atau pool fire

• Apabila awan gas nya besar sekali, percepatan gerak nyala bisa
menghasilkan vapour cloud explosion (VCE)
29

Anda mungkin juga menyukai