KELAS : 2 EGT
Ketika bahan bakar (dalam hal ini hidrogen) diumpankan terus menerus ke kompartemen anoda
dan oksidan (dalam kasus ini oksigen) diumpankan terus menerus ke kompartemen katoda, reaksi
elektrokimia berlangsung take pada elektroda untuk menghasilkan arus listrik. Arus listrik
kemudian dilakukan di jalur eksternal sehingga pekerjaan yang bermanfaat dapat dilakukan.
b. Cara Kerja Fuel Cell
Fuel Cell adalah perangkat elektrokimia yang mengubah bahan bakar hidrogen secara langsung
menjadi Listrik dan panas tanpa pembakaran. Berdasarkan sifat reaksi elektrokimianya, Fuel Cell
bisa lebih dari dua kali lipat efisien sebagai mesin pembakaran internal (sekitar 60% dibandingkan
dengan sekitar 30%) Sebuah mesin konvensional membakar bahan bakar untuk menciptakan
panas dan pada gilirannya mengubah panas menjadi energi mekanik dan akhirnya listrik. Sebuah
Fuel Cell menghasilkan listrik, air dan panas langsung dari hidrogen dan oksigen.
Mesin konvensional
Sejumlah Fuel Cell dapat digabungkan untuk membentuk tumpukan Fuel Cell. Output daya akan
tergantung pada ukuran tumpukan. Sebuah tumpukan dapat digunakan sendiri dengan sumber
hidrogen langsung, atau terintegrasi dengan sejumlah komponen lain untuk menyediakan sistem
tenaga operasional yang disesuaikan untuk kebutuhan tertentu aplikasi atau pasar.
Penjelasan sederhana dari H 2 -0 2 sel Proton Exchange Membrane (PEM) Fuel akan
menggambarkan secara umum, bagaimana Fuel Cell bekerja. Fuel Cell terdiri dari elektroda
negatif (anoda), elektroda positif elektroda (katoda), dan elektrolit. Bahan bakar gas (dalam hal ini
hidrogen murni) diangkut melalui anoda menuju antarmuka anoda-elektrolit di mana reaksi
oksidasi berikut (disederhanakan) terjadi:
Elektron yang dibebaskan bermigrasi keluar dari anoda dan melalui sirkuit eksternal di mana
pekerjaan dilakukan, lalu akhirnya, ke katoda. Di sisi lain, ion hidrogen positif (H +) bermigrasi
melintasi elektrolit, menuju katoda, di mana mereka akhirnya bereaksi dengan gas oksigen dan
elektron untuk membentuk air:
H2 + 1/2 O2 = H2O
Analisa Data
Fuel Cell adalah perangkat elektrokimia yang menggabungkan bahan bakar hidrogen dengan
oksigen untuk menghasilkan listrik, panas dan air. Dalam pratikum kali ini, dilakukan
percobaan dengan menggunakan papan bioenergi Nvis 6013. Percobaan ini bertujuan untuk
mempelajari pembangkitan listrik dengan menggunakan bioenergi serta menjalankan
berbagai aplikasi menggunakan pembangkitan listrik. Bahan bakar proses fuel cell
menggunakan Metanol dan air maka untuk jenis alat Nvis 6013 termasuk ke jenis Direct
Metanol Fuel Cell (DMFC).
Direct methanol fuel cell (DMFC) merupakan salah satu dari beberapa jenis sel bahan bakar
yang menggunakan membran penukar proton (proton exchange membrane (PEM)) sebagai
penghubung antara reaksi di katoda dan anoda. Komponen dasar dari sel bahan bakar ini
adalah dua buah elektroda (katoda dan anoda) yang dipisahkan oleh sebuah membran. katoda
langsung bertindak sebagai katalis (elektrokatalis) yang mempercepat terjadinya reaksi
perubahan metanol di anoda. Katalis yang biasanya digunakan adalah Platina (Pt).
Pada praktikum ini menggunakan variasi percobaan konsentrasi methanol dengan masing-
masing konsentrasi 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, 25 ml, dan 30 ml. Dimana proses yang terjadi
sampai menghasilkan tegangan yaitu pada sisi anoda metanol dan air diinjeksikan ke dalam
batch reaksi dengan kecepatan konstan. Tumbukan dengan katalis membantu terjadi reaksi
konversi metanol secara katalitik menjadi proton, CO2 dan elektron. Gas CO2 di keluarkan
dari sistem sementara proton bergerak menyeberangi membran menuju katoda yang
kemudian bereaksi dengan oksigen menghasilkan air. Tumpukan elektron di anoda
menghasilkan beda
NAMA : NISA RAHMADINA
KELAS : 2 EGT
potensial yang memaksa elektron dari reaksi konversi tersebut mengalir dalam sebuah sirkuit
tegangan, untuk pratikum ini di aplikasikan pada beban fan dan buzzer.
Pada grafik 1 dapat dilihat bahwa konsentrasi methanol terhadap tegangan pada beban fan
dan buzzer cenderung konstan atau stabil, sedangkan pada grafik 2 terhadap laju arus listrik
pada fan dan buzzer juga tidak terlalu mengalami perbedaan signifikan. Pada variasi
konsentrasi 20 ml methanol dengan 40 ml aquadest merupakan konsentrasi yang optimal
menghasilkan tegangan dan arus. Hal ini, dikarenakan pengadukan yang dilakukan pada
metanol dan aquadest optimal sehingga homogen dan mungkin bahan bakar semua masuk ke
dalam membran fuel cell sehingga kinerjanya efisien. Namun, diperlukan percobaan lebih
lanjut seperti memvariasikan kembali perbandingan antara metanol dan aquadest yang tepat
untuk dijadikan bahan bakar papan bioenergi.