Anda di halaman 1dari 3

18/03/2020

3. Unit Purifikasi Shift converter

a. Shift Converter
Fungsi : Merubah gas CO menjadi CO2 HTSC (T ± 315oC)
 Jumlah mol reaktan sama dengan jumlah mol produk,
•Shift converter terdiri atas dua bagian : sehingga tekanan tidak mempengaruhi keseimbangan
1. High Temperature Shift Converter (HTSC) dengan katalis  Reaksi eksotermis, sehingga naiknya temperatur menggeser
reaksi ke arah reaktan (kiri) tetapi temperatur yang tinggi akan
Fe
mempercepat reaksi. Karena itu sebelum kesetimbangan
2. Low Temperature Shift converter (LTSC) dengan katalis Cu tercapai, maka temperatur diturunkan.
Reaksi yang terjadi pada HTSC dan LTSC:
 H2O berlebih akan menggeser reaksi ke arah produk (kanan)
→ CO 2 + H2 + 9,8 kcal/mol
CO + H2O ←
Fe/Cr atau Cu
 CO slip 3,2%
Reaksi ini seimbang dan eksotermis (mengeluarkan panas). LTS (T ± 200oC)
 Temperatur diturunkan supaya keseimbangan ke kanan
Reaksi pada HTSC bisa terjadi pada T 315oC, sedangkan pada meskipun turunnya temperatur akan menurunkan laju reaksi.
LTSC 200o C  Katalisator dipakai untuk membantu mempercepat reaksi
Konversi CO dipengaruhi oleh temperatur, S/C rasio, dan aktivitas  CO slip 0,17%
katalisator.

Shift converter Shift converter

Aspek ekonomis, gas CO slip harus ditekan sekecil mungkin karena :


- CO lolos menurunkan potensi produk Amoniak Start
up
Dari reaksi di HTSC/LTSC 1 mol CO akan menghasilkan 1 mol H2 Vent
sehingga kalau CO slip besar, berarti H2 terbentuk menjadi berkurang HTS
maka produk amoniak turun.

→ CO2 + H2 + 9,8 kcal/mol


CO + H2O ←
Fe/Cr atau Cu

Bila CO lolos banyak, maka 1 mol CO akan bereaksi dengan 3 mol H2 di


Proses Gas
methanator, akibatnya H2 yang akan bereaksi dengan N2 menjadi NH3 dari
Secondary LTS
berkurang sehingga produk amoniak turun. Reformer

 → CH4 + H2O + 49,3 kcal/mol


Ni To CO2
CO + 3H2 ← Removal

CH4 yang terbentuk di Methanator harus dibuang di syn loop (sebagai


inert).
Gambar 7. Shift Converter (Maryono, 2010)

CO2 Removal
b. CO2 Removal Alat yang dipakai yaitu absorber untuk menyerap dan stripper untuk
regenerasi larutan penyerap
•Fungsi : Memisahkan CO2 dari gas proses menggunakan
CO2 ke
larutan Benfield atau aMDEA atau penyerap yang lain. Urea
Absorber
•Terdiri atas 2 alat utama yaitu Absorber (menyerap) dan
Stripper (regenerasi) Stripper
Ke methanator
•Kondisi absorber : Tekanan tinggi dan temperatur rendah.
Pada tekanan tinggi maka daya larut gas dalam cairan
menjadi lebih besar.
•Stripper terjadi pada tekanan rendah dan temperatur tinggi.
Untuk mendapatkan temperatur tinggi dengan memanfaatkan
proses gas keluar LTS.
A-105-C A-106-C A-121-J
•Gas CO2 dikirim ke Pabrik Urea sebagai bahan baku, dan gas
proses (bebas CO2) dikirim ke Methanator Gambar 8. CO2 removal (Maryono, 2010)

1
18/03/2020

CO2 removal
Salah satu larutan penyerap yaitu larutan Benfield terdiri atas:
CO2 removal
K2CO3 : komponen penyerap CO2
V2O5 : membuat lapisan passivasi Selain larutan Benfield, ada larutan penyerap lain yang
DEA : aktivator penyerapan CO2 bisa digunakan yaitu senyawa amin seperti :
Aktivator DEA ini dapat terdegradasi (thermal degradation) sehingga
larutan keluar absorber berwarna kehitaman (senyawa polimer dengan
 MEA (monoethanolamine)
berat molekul yang tinggi).
 DEA (diethanolamine)
Aktivator lain yaitu ACT-1 (merupakan senyawa amin dengan molekul
yang lebih stabil) tidak mudah terdegradasi.  MDEA (methyldiethanolamine)
Dengan penyerap Benfield:  DGA (diglycolamine)
di absorber terjadi reaksi:

→ 2KHCO3
CO 2 + H2O + K 2CO3 ←
  aMDEA (activated methyldiethanolamine)
di stripper reaksinya:

→ K 2CO 3 + H2O + CO 2
2KHCO3 ←

CO2 removal.. CO2 removal..

Larutan penyerap yang baik harus bisa memenuhi 2 MEA mempunyai sifat basa yang lebih kuat dibandingkan
(dua) aspek yaitu : dengan DEA, sehingga akan lebih reaktif terhadap gas CO2
dan membentuk ikatan yang lebih kuat.
1. Aspek teknis, seperti :
MEA biasanya untuk operasi penyerapan pada tekanan
 Kapasitas penyerapan larutan penyerap terhadap rendah dan untuk spesifikasi gas keluar yang ketat. DEA
CO2 besar. biasanya untuk operasi pada tekanan sedang atau tinggi.
Energi stripping kecil CO2 lolos dari absorber harus dikontrol dengan baik karena
Energi untuk pemompaan kecil (viskositas rendah) CO2 slip yang tinggi akan masuk ke methanator dan bereaksi
Tingkat korosi rendah dengan H2 menghasilkan kalor yang tinggi (1 mol CO2
bereaksi dengan 4 mol H2) dan tentu saja mengurangi jumlah
Stabil (tidak terdegradasi, tidak volatil : tidak banyak H2 yang akan ke ammonia converter, reaksinya adalah:
yang hilang)
2. Aspek ekonomis yaitu murah dan mudah didapat. 
CO 2 + 4H2 ←
→ CH4 + 2H2O + 39,5 kcal/mol
Ni

aMDEA
kelebihan
CO2 removal
1. Larutan mempunyai konsentrasi tinggi (50-55%)
Bila larutan penyerap berupa: 2. Kurang korosif
aMDEA (activated Methyl Diethanolamine) 3. Kecepatan degradasi rendah
CH2CH2OH 4. Panas reaksi lebih kecil
H3C-N 5. Tekanan uap rendah sehingga yang hilang sedikit.
CH2CH2OH
kekurangan
Reaksi:
1. Reaksi dengan CO2 lambat (dengan mengatur T dan

→ aMDEAH+ + HCO 3 -
CO 2 + H2O + aMDEA ←
 desain absorber untuk menaikkan waktu tinggal dan
atau menambahkan 5-10% senyawa amin primer atau
sekunder).

→ RNCH4+ + HCO 3 -
CO 2 + H2O + R 2NCH3 ←
 2. Cenderung membentuk buih pada konsentrasi tinggi
3. Harga lebih mahal

2
18/03/2020

Methanator
c. Methanator
Fungsi : untuk mereaksikan CO dan CO2 yang lolos dari •Action Tripnya : menutup secara otomatik valve inlet-nya
proses sebelumnya menjadi CH4 (inert).
dan membuang gas proses di venting start up pada up
stream methanator
CO merupakan racun katalis di Ammonia Converter. •Katalis yang digunakan adalah Nikel
Reaksi yang terjadi di methanator (dengan katalis Ni) adalah: Katalis belum aktif : NiO
→ CH4 + H2O + 49,3 kcal/mol
Ni Katalis aktif (tereduksi) : Ni
CO + 3H2 ←

Reaksi reduksi :

Ni
CO 2 + 4H2 ← → CH4 + 2H2O + 39,5 kcal/mol
NiO + H2 ← → Ni + H2O + Q

o
•Temperatur reaksi 295 – 300 C, sehingga gas outlet CO2
absorber harus dipanaskan terlebih dahulu 
Reduksi dengan CO : NiO + CO ← → Ni + CO 2 + Q

•Reaksi yang terjadi sangat eksotermis, sehingga methanator •Reaksi samping yang harus diwaspadai pada reduksi
dilengkapi dengan temperature High High Trip untuk melindungi dengan CO adalah terbentuknya Nikel Karbonil :
vessel-nya (biasanya vessel di design dengan temperatur
maksimum 450 oC) Ni + 4 CO 
→ Ni(CO)4

Methanator Methanator
•CO + CO2 lolos maksimum <10 ppm
Start
•CH4 hasil reaksi merupakan inert bagi syn loop Ke
Como
up
Vent
•H2O hasil reaksi harus dipisahkan sebelum
dimasukkan sebagai Syn Loop Syn Loop

•CO2 yang lolos akan bertemu dengan NH3 yang ter-


recycle bisa membentuk Amonium karbamat yang Methanathor
korosif. Reaksi pembentukan amonium karbamat
adalah: Start
up

→ NH2COONH4 + 27,95 kcal/mol
2NH3 + CO2 ←
 Vent

•Amonium karbamat sangat korosif dan bisa


mengendap pada kompresor syn gas yang bisa Gambar 9. Methanator (Maryono, 2010)
merusak kompresor.

Anda mungkin juga menyukai