1
1. Suhu < → Kp > (karena reaksi eksotermis/∆H negatif)
r = k1CSO2 CO2 2 − k 2C SO3 2. Hubungan temperatur dengan Kp
k1 pSO3
Reaksi fase gas → K p = = 1 T (K)
600 700 800 900
k2
pSO2 pO2 2
Kp (atm-1/2) 9500 880 69,5 9,8
1
nSO3 nt 2 3. Mol O2/SO2 > stoikhiometris.
Kp = 1 P 4. Karena ∆ = ½ → pengaruh tekanan tidak terlalu besar,
umumnya tekanan operasi atmosferis.
(nSO2 )(nO2 ) 2
1
5. nt < →hasil >, dalam campuran gas masuk konverter
1
P 2 diusahakan tidak ada SO3. [nt= (nSO3)0 + nSO2 + nO2 + nN2 + nSO3]
nSO3 = K p (nSO2 )(nO2 ) 2
nt
1
•Aktivitas katalisator berkurang antara lain karena umur dan
racun katalisator.
•Debu-debu yang halus bisa menutup permukaan
katalisator (mengurangi aktivitas), tetapi dapat dihilangkan
dengan cara screening.
•Racun katalisator yang lain misalnya As, Pb, dll.
Katalisator vanadium tahan terhadap As. Halogen dan
asam halogen juga meracuni katalisator, reaktivasi
katalisator dapat dilakukan dengan pemanasan pada suhu
tinggi.
•Suhu terlalu tinggi → puncak aktif katalisator bisa lebur.
Kalau ini terjadi, maka katalisator harus diganti.