Anda di halaman 1dari 15

(Tulisan Draft)

MENJAWAB BUKU
PENYIMPANGAN MIMPI
MUHAMMAD QASIM

KEKELIRUAN RAHMAT RAMADHAN DAN LPPI


TENTANG MUHAMMAD QASIM DAN MIMPINYA
(Bukunya Tipis, Tapi Kekeliruannya Tebal)

Diki Candra Purnama MM dan Ustadz Tommy Albanjari


(Majelis Gerakan Akhir Zaman - GAZA)

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 1


JAWABAN ATAS KOMENTAR TENDENSIUS DARI PENGANTAR PENERBIT

Di halaman iii s/d iv, tertulis, “Semua klaim Muhammad Qasim tidak
didasarkan atas kesadaran diri, terlebih data ilmiah. Tetapi justru semua klaimnya
hanya berlandaskan kepada mimpi-mimpi yang dia alami, dan mimpi orang biasa
tidak memiliki kekuatan hukum.”
Tanggapan kami: Kalimat itu hampir senada dengan keyakinan para Ahlul
Kitab kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan sikap Ahlul Kitab di zaman Nabi-Nabi
sebelumnya. Salah satu alasannya karena Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan Nabi-Nabi
sebelumnya, orang-orang biasa dan bukan dari golongan (level) nya, lalu
merendahkan dan mengingkari isi kalam ilahi-Nya.
Sesuai banyak hadits yang bisa kami tampilkan dalam buku ini, mimpi benar
dari Allah ‫ ﷻ‬atau mubasyirat atau kabar kenabian, tidak hanya akan dialami orang
saleh atau orang alim, tapi bisa dialami umat muslim pada umumnya. Kami heran
mengapa Rahmat Ramadhan hanya menukil hadits yang menguntungkan
tulisannya?

Masih menurut Penerbit, “Banyak umat Islam yang mengikuti dan


mengkultuskan mimpi-mimpi Muhammad Qasim tersebut.
Tanggapan kami: Tuduhan itu sangat tendensius, gegabah, pendapat kira-
kira bukan hasil tabayyun dan cenderung menyesatkan. Kita menjadi malu dengan
nama LPPI, yaitu Lembaga Penelitian Pengkajian, namun narasinya tidak layak
keluar dari sebuah Lembaga Penelitian dan Pengkaji. Narasi tersebut tidak
bedanya dengan penulis perorangan yang miskin penelitian, hanya mengandalkan
data sekunder yang datanya juga pas-pasan. Plus nol dari data primer. Sehingga
buku tersebut tidak ilmiah seperti diklaimnya.
Kami percaya mubasyirat atau petunjuk akhir zaman dari Allah melalui mimpi,
karena ada petunjuknya dari begitu banyak hadits. Dan menjadikan mimpi
Muhammad Qasim dan mimpi yang lainnya, sebagai kabar gembira, peringatan
dan penjelasan tambahan atas banyak hadits Nabi Muhammad.
Bagaimana kami mengkultuskan, ada beberapa mimpi Muahmmad Qasim
yang kami anggap sebagai bunga tidur, akibat dari peristiwa dan suasana
Muhammad Qasim saat itu. Membaca tiga surat qul (An-Nas, Al-Falaq dan Al-Iqlas)
hanya mencegah mimpi dari setan, bukan mencegah dari mimpi dari bunga tidur.

KATA PENGANTAR KH. TETEN ROMLY QOMARUDDIEN MA. – KETUA


PEMBINA LPPI PUSAT, YANG MENYESATKAN DAN BERBAHAYA.

Di halaman v s/d viii, penjelasan dari saudara Teten Romly Qomarruddien


atas dalil-dalil umum tentang mimpi sudah benar, namun tidak menjelaskan
keterkaitan atau memperkuat judul buku tersebut.

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 2


Yang menjadi masalah ketika, sudah masuk kepada analiasnya atau
tanggapan terhadap fakta mimpi yang diterima oleh umat muslim dengan menyebut
haraqah Jamaah Tabligh, dan orang-orang yang percaya mimpi Muhammad
Qasim, dengan pernyataan sebagai berikut;

“Semua itu, bisa dikatakan sebagai pemahaman serumpun yang sama-sama


mengembalikan pondasi teologisnya kepada mimpi”.
Tanggapan Kami ; Teologis dalam islam diartikan sebagai ilmu tauhid. Ketika
menyangkut tauhid, maka menjadi kata sakral untuk tidak mudah menuduh kepada
umat islam yang lain seolah keluar dari tauhid yang lurus. Saudara Teten Romly
Qomaruddien telah menuduh bahwa umat muslim yang percaya dengan mimpi,
termasuk mimpi Muhammad Qasim, telah menjadikan mimpi sebagai pondasi
tauhidnya.
Sangat disayangkan tanpa penelitian mendalam, misalnya dengan cara
memverivikasi atau tabayyun, dengan mudah mengatakan Jamaah Tabligh dan
kami, mengembalikan pondasi tauhidnya (teologisnya) kepada mimpi. Tuduhan itu
fitnah serius.
Kami yang sudah percaya mimpi Muhammad Qasim sebagai mubasyirat atau
ru’ya shadiqah, menjadikan mimpi tersebut sebagai informasi tambahan dari
hadits-hadits yang ada tentang akhir zaman. Sebagai kabar gembira bahwa yang
dijanjikan Allah dan Rasulullah tentang berbagai peristiwa di ujung akhir zaman,
semakin jelas dengan ada petunjuk dalam mimpi itu.
Kami di Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) terdiri banyak latar belakang
berbeda, ada dari Muhammadiyah, Nahdiyyin, Jamaah Tabligh, Salafi, Tarekat,
Dewan dakwah dan lainnya, semua tetap memiliki pondasi teologis (tauhid)
nya sesuai latar belakang masing-masing.

PILIHAN DIKSI DARI RAHMAT RAMADHAN YANG MENYESATKAN. ALLAH


MEMBERIKAN TAKDIR KEPADA MUHAMMAD QASIM, MENJADI ALLAH
SANGAT TERGANTUNG MUHAMMAD QASIM.

Dihalaman 2, Rahmat Ramadhan sang penulis, yang juga Direktur LPPI,


menyatakan Allah dan Rasulullah digambarkan sangat bergantung kepada
Muhammad Qasim untuk mengubah umat manusia dan menyelamatkan agama
islam.
Tanggapan Kami: Secara umum, ketika kita membaca tulisannya, level
ilmunya Rahmat Ramadhan, belum layak untuk mengomentari mubasyirat, yang
dijelaskan oleh Rasulllah dalam beberapa haditsnya, memiliki kedudukan sebagai
bagian dari kabar kenabian. Artinya mimpi diakhir zaman yang akan dialami umat
muslim, yang benar dari Allah adalah bagian dari kalam ilahi. Fakta-fakta yang kami

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 3


buktikan dalam keseluruhan buku ini menunjukan banyak sekali kekeliruan fatal
dan kerancuan Rahmat Ramadhan dalam tulisannya.
Khusus menjawab pernyataan dari tulisan Rahmat Ramadhan diatas, adalah
berikut;
1. Pilihan kalimat (diksi) “sangat tergantung”, adalah berlebihan dan tendensius.
Fakta dari keseluruhan mimpi Muhammad Qasim, yang tepat adalah Allah
mentakdirkan “tugas yang dibebankan kepada Muhammad Qasim saat setelah
takdirnya terjadi”. Terbukti dalam mimpinya Muhammad Qasim mengatakan
semua keberhasilannya karena atas rahmat atau bantuan dari Allah. Bahkan
dalam banysk mimpinya, Muhammad Qasim tidak berdaya, kecuali sebab
cahaya (petunjuk) yang diterimanya dari Allah.
Kalau saja Rahmat Ramadhan membaca hadits-hadist tentang tugas
seorang Al-Mahdi (orang yang mendapat petunjuk) yang sudah dibaiat menjadi
Imam Mahdi (pimpinan umat Islam yang mendapat petunjuk), sangat jelas
sejalan dengan mimpi-mimpi nya Muhammad Qasim.
Pertanyaanya, jika benar takdirnya nanti Muhammad Qasim akan dibaiat
menjadi Imam Mahdi, apakah dengan membaca dua contoh hadits dibawah ini,
Rahmat Ramadhan juga berani menyatakan Allah dan Rasulullah sangat
bergantung kepada Al-Mahdi (Imam Mahdi) untuk mengubah umat manusia dan
menyelamatkan agama islam?

a. Dari Abu Said al Khurdri RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW


bersabda,
ُ‫ َوتَ ْكث ُ ُر ْال َما ِش َية‬،‫ص َحا ًحا‬
ِ ‫ َويُ ْعطِ ي ْال َما َل‬،‫ض نَ َباتَ َها‬ ُ ‫ َوت ُ ْخ ِر ُج ْاْل َ ْر‬، َ‫َّللا ْالغَيْث‬ ُّ ‫َي ْخ ُر ُج فِي آخِ ِر أ ُ َّمتِي ْال َم ْه ِد‬
ُ َّ ‫ي َي ْسقِي ِه‬
‫ يَ ْعنِي حِ َج ًجا‬،‫س ْبعًا أَ ْو ثَ َمانِيًا‬
َ ‫ِيش‬ ُ ‫ يَع‬،ُ‫َوتَ ْعظُ ُم ْاْل ُ َّمة‬
"Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. Allah akan menurunkan hujan,
akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara
merata. Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan
bertambah besar. Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun." (HR. Al
Hakim).
b. Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Tammam bin Bazi'] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Imran Al Qaththan] dari [Qatadah] dari [Abu
Nadhrah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:

‫سعِي ٍد ْال ُخد ِْري ِ قَا َل قَا َل‬ َ ‫ع ْن أَ ِبي‬َ َ‫ع ْن أَ ِبي نَض َْرة‬ َ َ‫ع ْن قَتَا َدة‬ َ ُ‫طان‬ َّ َ‫يع َح َّدثَنَا ع ِْم َرانُ ْالق‬ َ ‫َح َّدثَنَا‬
ٍ ‫س ْه ُل بْنُ تَ َّم ِام ب ِْن َب ِز‬
‫َت‬ ْ ‫عد ًًْل َك َما ُم ِلئ‬
َ ‫طا َو‬ ً ‫ض ِق ْس‬ َ ‫ي مِ نِي أَجْ لَى ْال َج ْب َه ِة أَ ْقنَى ْاْل َ ْنفِ َي ْم ََل ُ ْاْل َ ْر‬ ُّ ‫سلَّ َم ْال َم ْه ِد‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ُل‬
َ ‫َّللا‬ ُ ‫َر‬
َ‫س ْب َع ِسنِين‬ َ ُ‫َج ْو ًرا َوظُ ْل ًما َي ْم ِلك‬

"Al Mahdi itu dari keturunanku, dahinya lebar dan hidungnya mancung, ia
akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi pernah

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 4


dipenuhi dengan kejahatan dan kezhaliman. Ia akan berkuasa selama tujuh
tahun." (Hadits Abu Daud No 3736).

Sebetulnya tidaklah heran, jika benar Muhammad Qasim takdirnya menjadi


Imam Mahdi, maka kedudukannya akan lebih dari para Sahabat Rasulullah.

‫ هو‬:‫ المهدي خير أو أبو بكر وعمر رضي هللا عنهما؟ قال‬:‫ قيل له‬.‫ عن ابن سيرين‬،‫ عن السري بن يحيى‬،‫حدثنا يحيى‬
‫ ويعدل بنبي‬،‫خير منهما‬
Telah menceritakan kepada kami Yahya, dari As-Sari bin Yahya. Diriwayatkan
dari Ibnu Sirin, bahwa ditanyakan kepadanya:
"Manakah yang lebih baik, Al-Mahdi ataukah Abu Bakar dan Umar?"
Ia menjawab: "Al-Mahdi lebih baik dari mereka berdua, dia (al-Mahdi) setara
dengan seorang Nabi."
(Kitab al-Fitan, karya: Na'im bin Hammad al-Marwazi, terbitan: Maktabah al-Ma'arif
Riyadh/Maktabah at-Tauhid Kairo, hal. 356, no. 1027)

RAHMAT RAMADHAN KELIRU MENEMPATKAN MUHAMMAD QASIM SAAT


INI ADALAH IMAM MAHDI

Dimulai dari halaman 2 sampai halaman berikut-berikutnya, Rahmat Ramadhan


menyatakan Muhammad Qasim adalah Imam Mahdi.
Tanggapan kami: Ini jelas keliru. Kami dari majelis GAZA dan atau para
helper belum mengakui Muhammad Qasim sebagai Imam Mahdi. Karena belum
dibaiat. Belum menjadi pemimpin umat islam. Kami baru menyakini dia adalah
sosok Mahdi (AL-Mahdi) yang artinya orang yang mendapat petunjuk.

Masih dihalaman 2, Rahmat Ramadhan menyatakan; Propagandis utama di


Indonesia adalah Diki Candra yang juga seorang pendiri GAZA (Gerakan Akhir
Zaman). Diki telah berkunjung ke Negara Pakistan untuk melakukan bai’at kepada
Muhammad Qasim.
Tanggapan kami: Ini fitnah dan kecerohohan luar biasa. Sehingga menuduh
Diki Candra sudah mengangap Muhammad Qasim itu Imam Mahdi, karena sudah
berbaiat. Dampak kedua, seolah Diki Candra nyata tersesatnya, karena hadits
tentang baiat pasti terjadinya di Mekkah.
Siapapun belum ada yang berbai’at kepada Muhammad Qasim. Kami dan
banyak pihak datang ke Pakistan hanya untuk tabayyun. Dan untuk mengenal lebih
jauh siapa dan bagaimana Muhammad Qasim tersebut, sekaligus menggali mimpi-
mimpinya secara langsung.
Sebagai Direktur LPPI dan menyandang gelar sarjaan Islam, Rahmat
Ramadhan seharusnya lebih berhati-hati karena apa yang ditulisnya akan di
pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Sebagai Sarjana Islam, kalau merasa

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 5


beriman (Karena ayat ini ditujukan kepada yang beriman) seharusnya ingat
perintah Allah dalam Al Hujurat:6 ;
َ‫علَ ٰى َما فَ َع ْلت ُ ْم نَادِمِ ين‬ ِ ُ ‫ِق ِبنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَ ْن ت‬
ْ ُ ‫صيبُوا قَ ْو ًما ِب َج َهالَ ٍة فَت‬
َ ‫ص ِب ُحوا‬ ٌ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإ ْن َجا َءكُ ْم فَاس‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang orang fasik membawa berita
maka periksa berita tersebut dengan teliti agar tidak menyebabkan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang nantinya akan
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan tersebut”.

TIDAK BISA MEMBACA DATA SEKUNDER

Di halaman 30, bagian (bab) kedua, untuk membaca data sekunder saja Rahmat
Ramadhan sangat jelas sekali kekeliruannya. Kami malah hampir tidak percaya,
seorang Direktur LPPI tidak mampu membaca sebuah data sekunder.

Rahmat Ramadhan menulis; “Berikut hasil penelusuran terhadap penyimpangan


yang terdapat dalam mimpi-mimpi Muhammad Qasim:
A. PENYIMPANGAN MAKSUD DALIL YANG BERSUMBER DARI DALIL AL-
QUR’AN DAN AS-SUNNAH UNTUK MELEGITIMASI HAWA NAFSUNYA.
Untuk menyakinkan bahwa mimpinya adalah sebuah mimpi yang benar,
Muhammad Qasim menyertakan dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an
dan As-Sunnah. Berikut dalil-dalil yang digunakan Muhammad Qasim
sebagai dalil:
Muhammad Qasim berkata, “Topik yang akan kita bahas hari ini adalah
tentang mimpi, terutama mimpi benar dari Muhammad Qasim bin Abdul Karim
dan arti mimpi dalam hidup kita. Banyak orang yang bertanya mengapa
Muhammad Qasim bin Abdul menyebarkan mimpinya? Dan mengapa sangat
penting untuk menyebarkan dan menafsirkan mimpi-mimpi itu aku telah
melakukan penelitian tentang topik ini dan hari ini aku akan memberikan
penjelasan singkat berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits tentang mimpi
Muhammad Qasim kepada semua orang.
Tanggapan Kami: Sangat jelas sekali, dari sisi tatabahasanya yang
menulis tersebut bukan Muhammad Qasim. Itu tulisan salah satu pendukung
Muhammad Qasim. Karena selama ini Muhammad Qasim tidak pernah
menyusun tulisan kecuali hanya menulis isi mimpinya saja, tidak pernah
menyertakan dalil-dalil haditsnya.
Konsekwensi kesalahan fatal Direktur LPPI Rahmat Ramadhan ini,
kepada berbagai pendapat di halaman-halaman berikutnya. Dan menjadi
fitnah dengan menuduh “Dengan tulisan tersebut, Muhammad Qasim
melegitimasi hawa nafsunya”.

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 6


FATWA RAHMAT RAMADHAN YANG KELIRU. MIMPI DARI ALLAH TIDAK
HARUS DIALAMI ORANG SALEH.

Di halaman 36-37, Rahmat Ramadhan menulis; maka untuk sampai pada


kesimpulan bahwa mimpi Muhammad Qasim adalah mimpi benar (Dari Allah),
maka pihak Muhammad Qasim harus membuktikan klaim ketiga syarat tersebut
(Pertama, Muhammad Qasim itu jujur dan saleh. Kedua, meyakini hari kebangkitan
telah dekat. Ketiga, Mimpi Qasim satu bagian dari empat puluh enam bagian dari
kenabian)
Jawaban kami: Mungkin karena kurang litelatur, Rahmat Ramadhan hanya
merujuk sebagian kecil hadits saja. Padahal ada hadits lain yang menyatakan
mimpi benar dari Allah atau kabar kenabian akan dialami umat muslim, tidak harus
orang soleh. Contoh beberapa hadits tersebut adalah;

1. Kabar Kenabian akan Allah berikan kepada seorang muslim. Seorang muslim,
belum tentu orang saleh.
‫ع ْن أَبِ ي‬ َ َ‫يرين‬ ِ ‫ع ْن ُم َح َّم ِد ب ِْن ِس‬ َ ِ ‫ُّوب الس َّْختِيَانِي‬ َ ‫ع ْن أَي‬ َ ‫ي‬ ُّ ‫ب الثَّقَ ِف‬ ِ ‫ع ْب ُد ْال َوهَّا‬ َ ‫ي َح َّدثَنَا‬ ُّ ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ أَبِي عُ َم َر ْال َم ِك‬
‫ص َدقُ كُ ْم‬ْ َ‫ص َدقُ كُ ْم ُرؤْ يَا أ‬ ْ َ‫الز َمانُ لَ ْم تَ َك ْد ُرؤْ يَا ْال ُم ْس ل ِِم تَ ْكذِبُ َوأ‬ َّ ‫ب‬ َ ‫سلَّ َم قَا َل ِإذَا ا ْقت ََر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ َ ِ ‫ع ْن النَّبِي‬ َ َ‫ه َُري َْرة‬
‫َّللا َو ُرؤْ يَا‬ِ َّ ‫صا ِل َح ِة بُ ْش َرى مِ ْن‬ ٌ
َّ ‫الرؤْ يَا ثَ ََلثَة فَ ُرؤْ يَا ال‬ َ
ُّ ‫َحدِيثًا َو ُرؤْ يَا ال ُم ْسل ِِم ُج ْز ٌء مِ ْن خ َْم ٍس َوأ ْربَعِينَ ُج ْز ًءا مِ ْن النُّب َُّوةِ َو‬ ْ
‫اس‬ َ َّ‫ِث بِ َها الن‬ ْ ‫ص ِل َو ًَل يُ َحد‬ َ ُ‫سهُ فَإِ ْن َرأَى أَ َح ُدكُ ْم َما يَ ْك َرهُ فَ ْليَ قُ ْم فَ ْل ي‬ َ ‫ِث ْال َم ْر ُء نَ ْف‬ ُ ‫ان َو ُرؤْ يَا مِ َّما يُ َحد‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ين مِ ْن ال‬ ٌ ‫تَحْ ِز‬
‫ير ينَ و َح َّد ثَنِي ُم َح َّم ُد‬ ِ ‫ث أ ْم قَالَهُ ا بْنُ ِس‬ َ ْ
ِ ‫ِين فَ ََل أد ِْري ه َُو فِي ال َحدِي‬ َ ْ ْ َ ْ
ِ ‫قَا َل َوأحِ بُّ القَ ْي َد َوأ ْك َرهُ الغُ َّل َوالقَ ْي ُد ثَبَاتٌ فِي الد‬ ُ
ْ َ
‫ث قَا َل أ بُو ه َُري َْرةَ فَ يُ ْع ِج بُ نِي ال قَ ْي ُد‬ ْ
ِ ‫اْل ْسنَا ِد َوقَا َل فِي ال َحدِي‬ ِ ْ ‫ُّوب ِب َهذَا‬ َ ‫ع ْن أَي‬ َ ‫ق أَ ْخبَ َرنَا َم ْع َم ٌر‬ ِ ‫الر َّزا‬ َّ ‫ع ْب ُد‬َ ‫بْنُ َراف ٍِع َح َّدثَنَا‬
َ ْ
‫سل َم ُرؤْ يَا ال ُمؤْ مِ ِن ُج ْز ٌء مِ ْن ِس ت َّ ٍة َوأ ْر بَ ِع ينَ ُج ْز ًءا‬ َّ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫َّللا‬
ُ َّ ‫صلى‬ َّ َ ‫ي‬ ُّ ‫ِين َوقَا َل النَّ ِب‬ِ ‫َوأَ ْك َرهُ ْالغُ َّل َو ْالقَ ْي ُد ثَبَاتٌ فِي الد‬
‫ع ْن أَ ِب ي ه َُر ي َْرةَ قَا َل ِإذَا‬ َ ‫ع ْن ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫يع َح َّدثَنَا َح َّما ٌد يَ ْعنِي ابْنَ زَ ْي ٍد َح َّدثَنَا أَيُّوبُ َو ِهشَا ٌم‬ ِ ‫الر ِب‬ َّ ‫مِ ْن النُّب َُّوةِ َح َّدثَنِي أَبُو‬
ُ‫ِيم أَ ْخبَ َر نَا ُم َعاذ‬ َ ‫سلَّ َم و َح َّدثَنَاه ِإ ْس َحقُ بْنُ ِإ ب َْر ا ه‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ‫َّللا‬ُ َّ ‫صلَّى‬ َ ‫ي‬ َّ ‫ساقَ ْال َح ِديثَ َولَ ْم يَ ْذكُ ْر فِي ِه النَّ ِب‬ َ ‫الز َمانُ َو‬ َّ ‫ب‬ َ ‫ا ْقت ََر‬
‫سلَّ َم َو أَد َْر َج فِي‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّ ى‬
َ ‫َّللا‬ َ ِ ‫ع ْن النَّ ِبي‬ َ َ‫ع ْن أَ ِبي ه َُري َْرة‬ َ َ‫يرين‬ ِ ‫ع ْن ُم َح َّم ِد ب ِْن ِس‬ َ َ‫ع ْن قَتَا َدة‬ َ ‫بْنُ ِهش ٍَام َح َّدثَنَا أَ ِبي‬
ِ‫الرؤْ يَا ُج ْز ٌء مِ ْن ِست َّ ٍة َوأَ ْربَ ِعينَ ُج ْز ًءا مِ ْن النُّب َُّوة‬ ْ ْ
ُّ ‫ث قَ ْولَهُ َوأَ ْك َرهُ الغُ َّل ِإلَى تَ َم ِام الك َََل ِم َولَ ْم يَ ْذكُ ْر‬ ِ ‫ْال َحدِي‬
Nabi‫ ﷺ‬bersabda: Apabila hari kiamat telah dekat, maka jarang sekali mimpi
seorang muslim yang tidak benar. Dan mimpi yang paling paling benar
adalah mimpi yang selalu bicara benar. Mimpi seorang muslim adalah
sebagian dari empat puluh lima macam Nubuwwah (wahyu). Mimpi itu ada tiga
macam: (1) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah ‫ ﷻ‬. (2) mimpi
yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari syetan. (3) dan mimpi
yang timbul karena ilusi angan-angan, atau khayal seseorang. (Hadits Muslim
No. 4200).

‫س و ُل‬ ُ ‫ع ْن أَ ِب ي ه َُر ي َْرةَ َقا َل َقا َل َر‬ َ َ‫يرين‬ ِ ‫ع ْن ُم َح َّم ِد ب ِْن ِس‬ َ ُ‫ي َح َّدثَنَا أَيُّوب‬ ِ ‫ع ْب ُد ْال َوهَّا‬
ُّ ‫ب الثَّقَ ِف‬ َ ‫علِي ٍ َح َّدثَنَا‬ َ ُ‫ص ُر بْن‬ ْ َ‫َح َّدثَنَا ن‬
‫ص َدقُ ُه ْم َح ِد ي ثًا َو ُر ؤْ َيا ْال ُم ْس ِل ِم‬ ْ َ‫الز َمانُ لَ ْم تَ َك ْد ُرؤْ َيا ْال ُمؤْ مِ ِن تَ ْكذِبُ َوأ‬
ْ َ‫ص َدقُ ُه ْم ُرؤْ َيا أ‬ َّ ‫ب‬ َ ‫سلَّ َم ِإذَا ا ْقت ََر‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ ِ َّ
‫ان‬ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬ َّ ‫ين ال‬
ِ ‫الرؤْ يَا مِ ْن تَحْ ِز‬ َّ ‫صا ِل َحةُ بُ ْش َرى مِ ْن‬
ُّ ‫َّللاِ َو‬ َّ ‫الرؤْ يَا ال‬ ُّ َ‫ث ف‬ ٌ ‫الرؤْ يَا ثَ ََل‬ ُّ ‫ُج ْز ٌء مِ ْن ِست َّ ٍة َوأَ ْربَعِينَ ُج ْز ًءا مِ ْن النُّب َُّوةِ َو‬
‫اس قَا َل َو أُحِ بُّ ْالقَ ْي َد‬ َ َّ‫ِث بِ َها الن‬ ْ ‫سهُ فَإِذَا َرأَى أَ َح ُدكُ ْم َما يَ ْك َرهُ فَ ْليَقُ ْم فَ ْليَتْفُ ْل َو ًَل يُ َحد‬ َ ‫الر ُج ُل نَ ْف‬
َّ ‫ِث بِ َها‬ ُ ‫الرؤْ يَا مِ َّما يُ َحد‬
ُّ ‫َو‬
‫صحِ ي ٌح‬ َ ‫سن‬ ٌ ٌ َ
َ ‫ِين قا َل َو َهذا َحدِيث َح‬ َ ٌ‫ات‬ َ َ ْ َّ ُ ْ
ِ ‫فِي الن ْو ِم َوأك َرهُ الغل الق ْي ُد ثبَ فِي الد‬ْ َ َّ
Rasulullah‫ ﷺ‬bersabda: "Bila waktu sudah terasa ringkas (mendekati kiamat),
hampir mimpi mu`min bukanlah bohong, dan mimpi mereka yang paling benar

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 7


adalah yang paling benar kata-katanya dan mimpi muslim adalah satu dari
empatpuluh enam bagian kenabian, mimpi itu ada tiga; mimpi yang baik
adalah khabar gembira dari Allah ‫ ﷻ‬, mimpi dari kesedihan yang dibuat setan
dan mimpi yang dibisikkan oleh jiwa seseorang, bila salah seorang dari kalian
bermimpi sesuatu yang tidak ia suka, hendaklah meludah dan tidak
memberitahukannya kepada orang-orang." Beliau bersabda: "Aku suka ikatan
dalam tidur dan aku tidak suka pengkhianatan, ikatan itu adalah teguh dalam
agama." (Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 2196).

ِ َّ ‫ع ْب ِد‬
‫َّللا ب ِْن َم ْع بَ ِد ب ِْن‬ َ ‫ِيم ب ِْن‬َ ‫ع ْن ِإب َْر ا ه‬َ ‫ع ْن سُ َل ْي َمانَ ب ِْن سُ َحي ٍْم‬ ُّ ‫َح َّدثَنَا ِإ ْس َحقُ بْنُ ِإ ْس َم ِعي َل ْاْل َ ْي ِل‬
َ ‫ي َح َّدثَنَا سُ ْفيَانُ بْنُ عُيَ ْينَ َة‬
‫ف‬َ ‫وف َخ ْل‬ ُ ُ‫صف‬ ُّ ‫ض ِه َوال‬ ِ ‫َارةَ فِي َم َر‬ ِ ‫سلَّ َم‬
َ ‫الست‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ ِ َّ ‫َف َرسُو ُل‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫َّاس قَا َل َكش‬ ٍ ‫عب‬ َ ‫ع ْن اب ِْن‬ َ ‫ع ْن أَبِي ِه‬
َ ‫َّاس‬ٍ ‫عب‬ َ
َ ْ ُ
ُ‫صا ِل َحة يَ َراهَا ال ُم ْس ِل ُم أ ْو ت ُ َرى لَه‬ ُّ ‫ت النُّب َُّوةِ ِإ ًَّل‬
َّ ‫الرؤْ يَا ال‬ ِ ‫اس ِإنَّهُ لَ ْم يَبْقَ مِ ْن ُمبَش َِرا‬ َ
ُ َّ‫أبِي بَ ْك ٍر فَقَا َل أيُّ َها الن‬ َ
"Ketika sakit, Rasulullah‫ ﷺ‬membuka tirai jendelanya, sementara barisan
orang-orang berada di belakang Abu Bakar, lalu beliau bersabda: "Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya kabar kenabian telah tiada, kecuali mimpi
yang baik yang di mimpikan oleh seorang muslim atau mimpi yang di
perlihatkan kepadanya." (Hadits Sunan Ibnu Majah No. 3889)

‫َار بْنُ فُ ْلفُ ٍل‬


ُ ‫ع ْب ُد ْال َواحِ ِد َي ْعنِي ابْنَ ز َيا ٍد َح َّدثَنَا ْال ُم ْخت‬ َ ‫عفَّانُ بْنُ ُم ْسل ٍِم َح َّدثَنَا‬
َ ‫ي َح َّدثَنَا‬ َّ ‫سنُ بْنُ ُم َح َّم ٍد‬
ُّ ِ‫الز ْعف ََران‬ َ ‫َح َّدثَنَا ْال َح‬
‫ت فَ ََل َر سُو َل َب ْع ِد ي َو ًَل‬ َ َ‫سالَةَ َوالنُّب َُّوةَ قَ ْد ا ْن ق‬
ْ ‫ط َع‬ ِ ‫سلَّ َم ِإ َّن‬
َ ‫الر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ ِ َّ ‫َس بْنُ َمالِكٍ قَا َل قَا َل َرسُو ُل‬
َ ‫َّللا‬ ُ ‫َح َّدثَنَا أَن‬
‫ِي ُج ْز ٌء‬ َ ‫َّللا َو َما ْال ُم َبش َِراتُ قَا َل ُرؤْ َيا ْال ُم ْس ل ِِم َو ه‬ ِ َّ ‫اس فَقَا َل لَك ِْن ْال ُم َبش َِراتُ قَالُوا َيا َرسُو َل‬ ِ َّ‫علَى الن‬ َ َ‫ي قَا َل فَش ََّق ذَلِك‬ َّ ‫نَ ِب‬
‫يث‬ ُ
ٌ ‫َّاس َوأ ِم كُ ْر ٍز َو أَ ِب ي أَ ِس ي ٍد قَا َل َهذَ ا َح ِد‬ ٍ ‫عب‬ َ ‫ع ْن أَ ِبي ه َُري َْرةَ َو ُحذَ ْيفَةَ ب ِْن أَسِي ٍد َواب ِْن‬ َ ‫مِ ْن أَجْ زَ اءِ النُّب َُّوةِ َوفِي ْال َباب‬
‫َار ب ِْن فُ ْلفُ ٍل‬
ِ ‫ث ْال ُم ْخت‬ ِ ‫صحِ ي ٌح غ َِريبٌ مِ ْن َهذَا ْال َوجْ ِه مِ ْن َحدِي‬ َ ‫س ٌن‬ َ ‫َح‬
Rasulullah‫ ﷺ‬bersabda: "risalah dan kenabian telah terputus, maka tidak ada
rasul dan nabi setelahku." Anas berkata: Hal itu memberatkan orang-orang,
lalu beliau‫ ﷺ‬bersabda: "Akan tetapi yang ada adalah mubasyyirat" para
sahabat bertanya: Apa yang dimaksud mubasyirat wahai Rosulullah? beliau
menjawab: "Mimpi seorang muslim adalah salah satu dari sekian bagian
kenabian." (Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 2198).

Sangat jelas, keliru bahwa syarat mimpinya benar dari Allah atau mimpi itu
bagian dari kenabian itu harus dialami orang Saleh. Orang saleh hanya salah
satunya saja.
Perbedaan muslim dan saleh. Berikut penjelasannya:
1. Arti Muslim ;
Secara harfiyah makna muslim (‫ )مسلم‬berarti "seseorang yang berserah diri"
kepada Allah. Jadi muslim adalah sebutan bagi pemeluk agama Islam. Namun
seorang muslim belum tentu seorang yang taat menjalankan semua kewajiban
kepada Allah.

ً ‫ضنَا َب ْعضا ً أَ ْر َبابا‬


ُ ‫شيْئا ً َوًلَ َيتَّخِ ذَ َب ْع‬ َ َّ‫س َواء َب ْينَنَا َو َب ْينَكُ ْم أًَلَّ نَ ْع ُب َد ِإًل‬
َ ‫َّللا َوًلَ نُ ْش ِركَ ِب ِه‬ َ ‫ب تَ َعالَ ْواْ ِإلَى َكلَ َم ٍة‬ِ ‫قُ ْل َيا أَ ْه َل ْال ِكتَا‬
َ‫ُون َّللاِ فَإِن ت ََولَّ ْواْ فَقُولُواْ ا ْش َهدُواْ بِأَنَّا ُم ْس ِل ُمون‬ِ ‫مِ ن د‬

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 8


"Katakanlah: "Hai Ahlul Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Rabb-Rabb
selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:
"Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)". (QS Ali Imran [3]: 64).
Allah memisahkan menempatkan kata muslim, mukmin, taat/saleh;

‫ت‬
ِ ‫صبِ ٰر‬
ّٰ ‫صبِ ِرينَ َوال‬ّٰ ‫ت َوال‬ ِ ‫صد ِٰق‬ّٰ ‫ص ِدقِينَ َوال‬ ّٰ ‫ت َوال‬ ِ ‫ت َو ْال ٰقنِتِينَ َو ْال ٰقنِ ٰت‬ِ ‫ت َو ْال ُمؤْ مِ نِينَ َو ْال ُمؤْ مِ ٰن‬ ِ ٰ‫إِ َّن ْال ُم ْسلِمِ ينَ َو ْال ُم ْسلِم‬
ِ ‫ت َو ْالحٰ فِظِ ينَ فُ ُرو َج ُه ْم َو ْالحٰ ف ِٰظ‬
َ َّ َ‫ت َوالذّٰك ِِرين‬
‫َّللا‬ ِ ٰ‫صئِم‬ّّٰٰٓ ‫صئِمِ ينَ َوال‬ ّّٰٰٓ ‫ت َوال‬ِ ‫ص ِد ٰق‬َ َ‫ص ِدقِينَ َو ْال ُمت‬ َ َ‫ت َو ْال ُمت‬ ِ ‫َو ْال ٰخ ِشعِينَ َو ْال ٰخ ِش ٰع‬
‫عظِ ي ًما ۞ه‬ َ ‫َّللا لَ ُهم َّم ْغف َِرة ً َوأَجْ ًرا‬ َ َ‫ت أ‬
ُ َّ ‫ع َّد‬ ِ ‫ِيرا َوالذّٰك ِٰر‬ ً ‫َكث‬

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan


yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki
dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan
perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki
dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS.
Al-Ahzab [33]:35)

2. Arti Saleh.

Secara umum arti saleh adalah mereka yang taat memenuhi hak Allah dan
hak para hamba-Nya.

Dalam Al-Qur’an dapat ditemukan pada Surat An-Nisa ayat 69 berikut ini:

‫صالِحِ ينَ َو َحسُ َن‬ ِ ‫علَيْ ِه ْم ِم َن النَّ ِبيِي َن َو‬


َّ ‫الصدِيقِي َن َو الشُّ َهدَا ِء َو ال‬ َّ ‫الر سُو َل فَأ ُولَئِكَ َم َع الَّذِينَ أَنْعَ َم‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ِ‫َو َم ْن يُ ِط ع‬
َّ ‫َّللا َ َو‬
ُ
‫أ ولَئِكَ َرفِيقًا‬

“Siapa saja yang menaati (ketentuan) Allah dan rasul-Nya, niscaya mereka
kelak akan bersama orang-orang yang diberi nikmat oleh-Nya, yaitu para nabi,
kalangan shiddiq, syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka adalah sebaik-
baik sahabat,” (Surat An-Nisa ayat 69)
Dari berbagai karya tafsir, kita menemukan beragam pengertian yang
diberikan ulama untuk kata “As–Shalihin” atau orang orang saleh. Imam Al-
Baidhawi dalam tafsirnya, Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil, mengatakan
bahwa orang saleh adalah orang yang menghabiskan usianya untuk menaati
Allah dan mengerahkan hartanya di jalan yang diridhai-Nya. Syekh Wahbah
Az-Zuhayli dalam Tafsir Al-Munir mengatakan bahwa orang saleh itu bukan
berarti orang suci yang tidak memiliki kesalahan. Orang saleh adalah orang
yang baik batinnya dan kebaikannya lebih dominan daripada keburukannya.
Syekh Thahir bin Asyur dalam Tafsir At-Tahrir wat Tanwir menyebutkan, orang
ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 9
saleh adalah orang (beriman) yang menjaga istiqamah. Sedangkan Tafsir An-
Nasafi menyebut orang saleh sebagai orang yang baik lahir dan batinnya.
“Orang-orang yang saleh adalah mereka yang memenuhi hak Allah dan hak
para hamba-Nya (terkait muamalah, munakahah, jinayah, wathaniyah, dan
hak-hak lainnya),” (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi,
Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa
tahun], halaman 51).

FITNAH RAHMAT RAMADHAN ATAU LPPI BERIKUTNYA

Masih dihalaman 36, Rahmat Ramadhan menyatakan; Pada klaim pertama pihak
Muhammad Qasim mengklaim dirinya sebagai orang yang jujur dan saleh.
Jawaban kami: Didalam tulisan hasil karya orang yang sudah percaya Mimpi
Muhammad Qasim tersebut, tidak ada kata atau kalimat Muhammad Qasim
mengklain dirinya sebagai saleh. Tidak pernah ada mengakuan Muhammad
Qasim, bahwa dia adalah orang yang jujur. Yang ada adalah dia jujur tentang
mimpinya. Bukan hasil dari mengarang.

RAHMAT RAMADHAN SEDANG MEMPEROLOK ATAU BERMAIN-MAIN


DENGAN KABAR KENAIBAN.

Di halaman 42, Rahmat Ramadhan menyatakan; keyakinan kiamat sudah dekat


versi Qasim tidak memiliki landasan ysng sesuai syariat.
Jawaban Kami; Qiamat sudah dekat itu adalah sebuah informasi berupa
mimpi, bukan sesuatu yang di buat atau di karang, seperti menulis buku, Mimpi
penuh dengan isyarat yang memerlukan tafsir atau takwil.
Bagaimana mungkin mimpi ini hadir harus berlandaskan syari’at, seakan-
akan ia adalah sebuah karangan atau pernyataan. Mimpi bukanlah sesuatu yang
bisa di buat-buat, ia hadir kedalam mimpi seseorang sesuai dengan kehendak atau
seijin Allah. Baik itu berupa bunga tidur, mubasyirat, mau pun mimpi dari syaithan.
Maka jika ingin menilainya, harus lebih dulu memahami tafsir dan takwilnya,
Apakah ia baik, buruk atau pun tidak ada artinya, kalau menilai mimpi tanpa ilmu,
maka ini namanya Rahmat Ramadhan sedang bermain-main dengan kenabian.
Imam Malik Rahimahullah pernah ditanya, “Apakah semua orang bisa
menakwilkan mimpi?” Maka beliau menjawab, “Akankah ia bermain-main dengan
kenabian?!” Lalu beliau Rahimahullah melanjutkan,
‫الرؤيا جزء من النبوة فَل يلعب بالنبوة‬
“Mimpi itu sebagian dari kenabian, maka janganlah ia bermain dengan perkara
kenabian.”
Tetunya kami, tidak sembarangan dalam menilai sebuah mimpi, kami akan
menilai dulu apakah ia mimpi yang baik atau pun buruk atau bahkan tidak ada

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 10


artinya. Baru mentakwilnya atau pun mentafsirkannya sesuai dengan kitab-kitab
tafsir mimpi yang mahsyur dan Al Qur’an serta Hadits. Hal tersebut sesuai dengan
sabda Nabi Muhammad,
ْ ‫ و ْلي‬، ‫ُفسرها‬
ُ ‫ فَل ُيفَس ِْرها و ًل ي‬، َ‫ و إذا رأى الرؤيا القبيحة‬، ‫ُخبر بها‬
‫ُخبر بها‬ ْ ‫إذا رأى أحدُكم الرؤيا الحسنةَ ْفلي‬
“Jika kalian mengalami mimpi yang baik, maka carilah artinya dan ceritakanlah
mimpi indah itu. Dan jika kalian mengalami mimpi buruk, maka janganlah ia
mencari-cari takwil dan artinya, dan jangan pula menceritakannya kepada orang
lain” (HR. As-Suyuti dalam Al-jami’ As-Shaghir).

MUHAMMAD QASIM BUKAN SEDANG BERDALIL, TADI SEDANG


MENYAMPAIKAN MUBASYIRAT DARI ALLAH.

Di halaman 38, Rahmat Ramadhan menulis; Akan tetapi sangat disayangkan


tanda-tanda kiamat yang dijadikan landasan kiamat sudah dekat oleh pihak
Muhammad Qasim tidak bersumber dari dalil dalil syar’i. Hanya berlandaskan
kepada mimpi-mimpinya yang tidak mempunyai kedudukan kuat dalam syariat.
Jawaban kami: Ada pertanyaan untuk Rahmad Ramadhan, Apakah Nabi
Muhammad atau utusan Allah sebelumnya, dalam menyampaikan petunjuk dari
Allah menyampaikan juga dalil-dalil dari kitab-kitab terdahulu? Kalau pakai kitab
terdahulu, itu artinya levelnya sekelas Rahmad Ramadhan yang ilmunya sangat
terbatas seluas bacaan apa yang dia baca, alias bukan utusan Allah.
Dengan jawaban tersebut, maka berbagai argumerntasi Rahmad Ramadhan
sampai halaman 46 tidak perlu dijawab lagi. Kecuali halaman 45 yang akan
dijelaskan diparagrap berikutnya.
Untuk menjawab pernyataannya tentang kedudukan mimpi tidak punya
kedudukan kuat dalam syariat. Maka kita perlu mengajari Direktur LPPI, Rahmat
Ramadhan, bagaimana kedudukan mimpi yang benar dari Allah atau mubasyirat
atau kabar kenabian, cukup kami jawab dengan mengutip resume pernyataan K.H.
Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) tentang mimpi benar dari Allah. Versi detail
bisa kita dengar langsung di channel youtube;
https://www.youtube.com/watch?v=LbbGqU4PgDg&t=12s :
1. Dalam teori kitab, mimpi lebih otoritatf dari dunia nyata.
2. Orang melihat langsung itu terpengaruh oleh keadaan, kepentingan dan
lingkungan. Dengan melihat kepentingan itu, akhirnya tidak pernah jujur.
3. Manusia itu hakekatnya tidur. Tidur itu sangat penting, karena mimpi saat tidur,
itu hanya dikendalikan oleh Allah, tidak bisa mengendalikan sendiri.
4. Orang soleh, tidak soleh, orang kafir, semua dikendalikan oleh Allah.
5. Dan lainnya.

MUHAMMAD QASIM TANDA KIAMAT BESAR PERTAMA

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 11


Di halaman 40, Rahmat Ramadhan menyatakan; pada tanda kiamat versi Qasim
ini, tidak ditemukan landasannya, baik dari Al-Kitab (Qur’an) maupun dari As-
Sunnah, dan hanya berlandasan kepada mimpi Qasim.
Jawaban kami: Mengenai hal ini tergantung Keilmuan dan pemahaman
seseorang terhadap Al Qur’an dan hadits, saat Rahmat Ramadhan tidak
menemukan landasannya, bukan berarti tidak ada. Menurut Syekh Mahir Ahmad
Ash Shufi dalam bukunya ‘Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Besar’ mengatakan tanda
kiamat besar atau kubra merupakan periode setelah tanda kiamat sughra dan
wustha terjadi. Disebut tanda kubra karena sudah begitu dekat dengan peristiwa
kiamat dan merupakan akhir segala bentuk kehidupan di alam semesta ini.
Salah satu tanda dari kiamat kubra adalah munculnya Al Mahdi dan
kekhalifahannya. Hal ini juga dijelaskan oleh Rasulullah : Dari Abdullah, ia berkata,
Rasulullah bersabda,
‫ئ ا ْس ُمهُ اَسْمِ ي‬ َ ‫ى يَ ْملِكَ ْالعَ َر‬
ُ ِ‫ب َر ُج ٌل مِ ْن أَ ْه ِل بَ ْيتِي ي َُواط‬ َّ ‫ًلَ تَ ْذهَبُ ال ُّد ْنيَا َحت‬
Artinya: “Tidak akan sirna (berakhir) dunia ini sampai ada seorang laki-laki dari
keluargaku yang akan memimpin bangsa Arab, namanya sesuai dengan namaku.”
(HR. Abu Dawud).
Jika kita memahami mimpi Muhammad Qasim, bahwa Rasulullah
mengatakan ia salah satu ciri pertama tanda kiamat, bukankah hal tersebut salah
satu tanda bahwa ia adalah orang yang penting dan mempunyai kemungkinan
besar bahwa seorang Al Mahdi?
Persoalan percaya atau tidaknya kepada Muhammad Qasim atas mimpi-
mimpinya, itu tergantung masing-masing. Ahlul kitab di zaman nabi Muhammad
dan zaman para Nabi sebelumnya pun, tidak percaya atas status para Nabi
tersebut.

RESUME YANG KELIRU RAHMAT RAMADHAN TENTANG MIMPI MUHAMMAD


QASIM TERKAIT MALHAMAH KUBRO
Masih dihalaman 40, di kolom catatan (footnote), Radmat Ramadhan menulis;
Dalam mimpi Muhammad Qasim pada tanggal 3 maret 2017 disebutkan bahwa
Perang Dunia ke Tiga adalah perang antara Pakistan melawan India dan negara
adi daya Amerika, Rusia, dan negara-negara lainnya.
Jawaban kami; Walaupun kelihatannya sepele, kesimpulan itu menyesatkan.
Dalam mimpi Muhammad Qasim yang benar adalah perang antara Pakistan dan
India (Ghazwa-Hind) itu bagian dari Malhamah Kubro. Yang kedua, yang terlibat
perang Malhamah Kubro tidak hanya Pakistan melawan nagara-negara besar,
namun Indonesia, Malaysia dan negara Pakistan Raya (negara-negara disekitar
ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 12
Pakistan yang akan bergabung menajdi bagian negara Pakistan Raya) juga akan
bergabung dengan Pakistan untuk membebaskan Jazirah Arab yang nanti akan
lebih dikuasai oleh negara-negara Barat dan Rusia. Semua peristiwa diatas adalah
bagian dari Malhamah Kubro yang telah Rasulullah sampaikan dalam banyak
haditsnya. Walahu’alam.

RANJAU FITNAH RAHMAT RAMADHAN BERIKUTNYA


Di halaman 41 dia menulis; Pada tanda ini, mungkin (mimpi) Muhammad Qasim
berlandaskan kepada hadits “Hari Kiamat tidak akan terjadi , hingga dua kelompok
saling berperang, padahal semboyan keduanya adalah satu [islam]”. (H.R. Al-
Bukhari no.6423).
Jawaban kami; Diki Candra dan rekan-rekan lainnya, sangat kenal
Muhammad Qasim sedetail-detailnya, karena selama lima bulan telah Bersama
dengan Muhammad Qasim. Jadi pernyataan tersebut adalah fitnah, karena
Muhammad Qasim tidak pernah ketika menyampaikan mimpinya berlandaskan
sebuah hadits melainkan murni apa yang ia lihat di dalam mimpi.
Rahmat Ramadhan beranggapan seakan-akan Muhammad Qasim
mengarang mimpinya berdasarkan hadits, selain itu bahkan Hadits yang ia
sampaikan terkesan memaksakan kehendaknya untuk menggiring pemikiran
bahwa Qasim mengarang mimpinya sesuai hadits yang bahkan tidak ada
kaitannya.
Hadits yang di maksud penulis buku tersebutb bermaksud tentang nubuwwah
peperangan yang pernah terjadi di zaman sahabat yaitu Pertempuran Shiffin, yakni
peperangan Sayyidina Ali bin abi thalib dengan Muawiyah bin abi sufyan.
Ada pun hadits yang berkaitan dengan Mimpi Muhammad Qasim yang ada
dalam halaman 40 tersebut, menurut kajian kami adalah ini,
ُ َّ ُ‫َّللا ث ُ َّم تَ ْغ ُزونَ ال َّدجَّا َل فَ َي ْفتَ ُحه‬
‫َّللا‬ ُ َّ ‫وم فَ َي ْفتَ ُح َها‬ ُّ َ‫َّللا ث ُ َّم تَ ْغ ُزون‬
َ ‫الر‬ ُ َّ ‫س فَ َي ْفتَ ُح َها‬ ِ َ‫َّللا ث ُ َّم ف‬
َ ‫ار‬ ِ ‫يرةَ ْال َع َر‬
ُ َّ ‫ب فَ َي ْفتَ ُح َها‬ َ ‫تَ ْغ ُزونَ َج ِز‬

“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya.
Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya.
Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya.
Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian
atasnya.”(HR.Muslim No. 5161)

LAGI-LAGI ISINYA FITNAH

Menanggapi pernyataan Rahmat Ramadhan, pada halaman 43, bahwa pihak


Qasim menyamakan atau mengqiyaskan Qasim sebagaimana Nabi Yusuf.

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 13


Jawaban Kami: Pihak Muhammad Qasim tidak pernah menyatakan atau
mengqiyaskan bahwa Muhammad Qasim sama dengan Nabi Yusuf atau Nabi-nabi
lainnya.
Isi mimpi-mimpi Muhammad Qasim ini bersifat umum saja. Pernyataan-
pernyataan yang memuat tentang mimpi Nabi yusuf maupun Nabi Ibrahim
misalnya, hal tersebut hanya untuk menegaskan pentingnya sebuah mimpi.
Ada pun Muhammad Qasim menyebarkan mimpinya semata-mata karena
Allah dan RasulNya di dalam Mimpinya memerintahkan untuk menyebarkannya.

RAHMAT RIYADHI TIDAK BISA MEMBEDAKAN MASA NABI (MASA WAHYU


TURUN) DAN MASA AL-MAHDI (MASA MUBASYIRAT TURUN).

Dihalaman 45 ini, ditulis; Iqrar Nabi berada dalam satu cakupan dengan qaul
(perkataan) dan fi’il (tindakan) Rasul. Maka, mimpi sahabat dapat menjadi hukum
karena adanya persetujuan Nabi, lalu dengan persetujuan siapa Qasim mengklaim
bahwa mimpinya adalah sebuah hukum yang harus didukung oleh umat Islam?
Kalua jawabannya dengan persetujuan Diki Candra, maka pihak Qasim harus
membuktikan kenabian Diki Candra, dan hal itu tentu saja mustahil adanya..
Jawaban kami: Membaca tulisannya, terasa geli, mungkin karena tulisannya
sejak awal sudah banyak yang keliru, walaupun hanya sekedar menyindir, namun
nampak sekali, secara tidak langsung yang bersangkutan telah menampikkan
tentang adanya hadits-hadits mubasyirat yang akan muncul di ujung akhir zaman.
Tentunya yang menilai kebenaran mimpi-mimpi Muhammad Qasim adalah
kaidah dan hujjah tentang mimpi. Diperkuat hasil penelitian selama 5 bulan di
Pakistan. Terakhir diperkuat oleh para ahli takwil mimpi yang sudah bergabung
dengan majelis GAZA.
Karena fungsi mubayirat bukanlah melahirkan hukum baru, maka tidak perlu
seorang Nabi. Jika harus ada nabi yang mengesahkan keberan sebuah mimpi
(Seperti kata Rahmat Ramadhan), lalu mengapa Rasulullah menyatakan setelah
beliau wafat akan ada orang-orang muslim yang bermimpi dan mimpinya sebagai
kabar kenabian atau mubasyirat?. Jasi cukup ulama atau yang paham umumnya.
Apakah mimpi-mimpinya sesuai tidak dengan hadits-hadits akhir zaman yang
Rasulullah sampaikan.
Pikiran Rahmad Ramadhan Nampak bingung, tidak bisa membedakan masa
Nabi atau masa wahyu dan masa al-Mahdi atau masa mubasyirat atau masa ke-
nabi-an. Tidak bisa diperbandingkan eval to eval. Karena masa al-Mahdi misinya
hanya akan mengambalikan islam seperti islam dizaman Nabi Muhammad. Bukan
membuat syariat atau ajaran baru.

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 14


Menanggapi pernyataan di halaman 45, bahwa Muhammad Qasim
mengklaim bahwa mimpinya adalah sebuah hukum yang harus di dukung ummat
islam, hal ini juga sebuah tuduhan yang tidak berdasar.
Muhammad Qasim tidak pernah mengklaim bahwa mimpinya adalah sebuah
hukum yang wajib di ikuti. Ia hanya menyampaikan mimpinya saja sesuai perintah
Allah dan Ralullah dalam mimpinya. Muhammad Qasim tidak berambisi supaya
banyak pengikut. Maka kami tidak tahu atas tuduhan Rahmat Ramadhan ini, mana
yang di maksud hukum yang harus di ikuti dalam mimpi Muhamad Qasim?.
Apakah tentang mimpi terkait prilaku syirik? Jika yang dimaksud adalah itu,
seharusnya Rahmat Ramadhan paham, itu bukan hukum yang baru. Hukum ini
sudah lama ada dan menjadi perselisihan antar para ulama. Dari mimpi Muhammad
Qasim lah kita mengetahui, dari perbedaan pendapat para ulama tersebut, yang
benar dimata Allah itu seperti apa.

(BERSAMBUNG…… SAMPAI HALAMAN 45)

ASUS Majelis GAZA - Menjawab Buku Penyimpangan Mimpi Muhammad Qasim 15

Anda mungkin juga menyukai