005 - Evi Nur Rahmawati - UASLO
005 - Evi Nur Rahmawati - UASLO
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kepada
Yth. PT D.O zhaolie Indonesia
Jl. Panglima No.13
Surabaya
Dengan Hormat
Evi Nur Rahmawati, S.H., M.H., Advokat dan Konsultan Hukum yang berkantor di Jl.
Wonocolo Lt. 4, no 9, Surabaya, Jawa Timur
Dengan demikian maka Legal Opinon (LO) ini hanya dapat dipergunakan untuk
membuat terang permasalahan hukum kasus tersebut di atas dan tidak diperuntukkan keperluan
lain, meskipun untuk kasus yang hampir sama dengan permasalahan hukum di atas. Demikian
juga Legal Opinon (LO) ini tidak dapat dipergunakan oleh pihak lain yang menghadapi
permasalahan hukum mengenai tindak pidana Penipuan dalam Perjanjian Sewa Guna Usah
yang dilakukan oleh Wang Lihee sebagai LESSEE pada PT D.O zhaolie Indonesia sebagai
LESSOR.
Fakta Hukum
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
LEGAL OPINION
BNA&PARTNERS
ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT
Pendapat hukum ini di dasarkan oleh kualifikasi sebagai berikut : Bahwa kronologis
kejadian & data yang telah diberikan oleh PT D.O zhaolie Indonesia tersebut di atas adalah
benar sesuai dengan aslinya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Oleh
karenanya dapat dipergunakan sebagai surat-surat bukti di persidangan Pengadilan. Bahwa
ketentuan hukum yang dipakai sebagai acuan dalam pembuatan Legal Opinion (LO) ini, adalah
sebagai berikut :
Posisi Kasus
1. Bahwa pada tanggal 20 Maret 2015, di Kota Surabaya, antara PT D.O zhaolie Indonesia
(untuk selanjutnya disebut “LESSOR”) dengan Wang Lihee (untuk selanjutnya disebut
“LESSEE”) mengikatkan diri dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha Nomor: 6061600069
(untuk selanjutnya disebut “PERJANJIAN”) atas objek barang modal berupa 1 (satu)
unit mesin LONKIN FORKLIFT NEW TAHUN 2015 (untuk selanjutnya disebut
“BARANG MODAL”).
2. Bahwa LESSOR mengirimkan “SURAT PEMBERITAHUAN KE-II” kepada LESSEE
tertanggal 25 Juli 2015 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
a. LESSOR mengingatkan LESSEE bahwa pembayaran hutang LESSEE yang
tertunggak per tanggal 30 Juli 2015 adalah sebesar Rp. 39.010.500,- (tiga puluh
sembilan juta sepuluh ribu lima ratus rupiah).
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
LEGAL OPINION
BNA&PARTNERS
ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
LEGAL OPINION
BNA&PARTNERS
ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT
Permasalahan Hukum
1. Apakah perbuatan Wang Lihee sebagai LESSEE termasuk sebagai tindak pidana yang
dilarang oleh peraturan perundang-undangan di Indonesia?
Bahwa istilah “tindak pidana” dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang oleh hukum
diancam dengan hukuman, bertentangan dengan hukum, dilakukan oleh seorang yang bersalah,
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
LEGAL OPINION
BNA&PARTNERS
ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT
dan orang itu boleh dianggap bertanggung jawab atas perbuatannya. Catatan penting mengenai
pengertian ini adalah sebagai berikut: Untuk adanya suatu “tindak pidana” itu disyaratkan
bahwa di situ harus terdapat suatu tindakan yang dilarang ataupun yang diwajibkan oleh
undang-undang, di mana pelanggaran terhadap larangan atau kewajiban semacam itu telah
dinyatakan sebagai suatu tindakan yang dapat dihukum. Agar sesuatu tindakan itu dapat
dihukum, maka tindakan tersebut harus memenuhi semua unsur dari delik seperti yang
dirumuskan di dalam undang-undang; dan Setiap “tindak pidana” sebagai pelanggaran
terhadap larangan atau kewajiban menurut undang-undang itu, pada hakikatnya merupakan
suatu tindakan melawan hukum atau merupakan suatu “onrechtmatige handeling”. Bahwa
sepanjang merujuk pada PERJANJIAN beserta semua lampiran-lampirannya, perbuatan-
perbuatan LESSEE dan dikaitkan dengan konsep tentang “tindak pidana”, LESSEE dapat
diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum, khususnya hukum pidana yang terkait
dengan tindak pidana penggelapan sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHP. Untuk
menentukan apakah perbuatan LESSEE termasuk sebagai tindak pidana penggelapan, maka
perlu dijelaskan unsur-unsur pembentuk Pasal 372 KUHP dan dikaitkan dengan perbuatan
LESSEE.
Rumusan Pasal 372 KUHP adalah sebagai berikut: “Barangsiapa dengan sengaja
menguasai secara melawan hak, suatu benda yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang
lain, yang ada di bawah kekuasannya bukan karena kejahatan, dihukum karena salah telah
melakukan penggelapan, dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun atau dengan
hukuman denda setinggi tingginya enam puluh rupiah.”. Berikut adalah penjelasan atas unsur-
unsur pembentuk tindak pidana dalam Pasal 372 KUHP dan dikaitkan dengan perbuatan
LESSEE.
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
LEGAL OPINION
BNA&PARTNERS
ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
LEGAL OPINION
BNA&PARTNERS
ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
LEGAL OPINION
BNA&PARTNERS
ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT
g. Yang ada di bawah kekuasaannya tidak karena kejahatan atau (dat hijamders dan door
misrijf onder zich heeft) Sesuatu benda itu dapat berada di bawah kekuasaan seseorang
itu tidaklah selalu harus karena kejahatan, misalnya karena adanya perjanjian sewa-
menyewa, perjanjian pinjammeminjam, perjanjian menyimpan, perjanjian gadai, dan
sebagainya. Orang dapat mengatakan bahwa sesuatu benda itu telah berada di bawah
kekuasaan seseorang, apabila orang itu telah benar-benar menguasai benda tersebut
secara langsung dan nyata. Ini berarti bahwa hubungan antara orang yang menguasai
benda tersebut dengan benda itu sendiri adalah demikian langsungnya, sehingga untuk
melakukan sesuatu dengan benda tersebut, ia tidak perlu melakukan sesuatu tindakan
yang lain. Bahwa apabila unsur “opzettelijk” tersebut di atas dihubungkan dengan unsur
“dat hij anders dan door misdrif onder zich heeft” atau dengan unsur “yang berada di
bawah kekuasaannya bukan karena kejahatan”, maka ini berarti bahwa si pelaku
haruslah mengetahui bahwa benda yang telah ia “zich toeeigent” itu berada di bawah
kekuasannya bukan karena kejahatan. Dalam hal dikaitkan dengan posisi kasus di atas,
benda yang ada dalam penguasaan LESSEE saat ini diperoleh karena adanya Perjanjian
Sewa Guna Usaha Nomor: 6061600069 atas objek barang modal berupa 1 (satu) unit
mesin LONKIN FORKLIFT NEW TAHUN 2015. Dengan demikian, unsur “yang ada
di bawah kekuasaannya tidak karena kejahatan atau (dat hijamders dan door misrijf
onder zich heeft)” telah terpenuhi.
Berdasarkan penjelasan atas unsur-unsur pembentuk tindak pidana dalam Pasal 372
KUHP dan dikaitkan dengan perbuatan LESSEE sebagaimana tersebut di atas, perbuatan
LESSEE yang menguasai BARANG MODAL milik LESSOR merupakan tindak pidana
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 372 KUHP
Kesimpulan Hukum
Demikian Legal Opini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama baiknya kami ucapkan
Terimakasih BNALAWSECRET@GMAIL.COM
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
LEGAL OPINION
BNA&PARTNERS
ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT
Hormat Kami
Konsultan Hukum/Advokat
BNALAWSECRET@GMAIL.COM
BNALAWSECRET@GMAIL.COM