PENDAHULUAN
dengan syari'at dan ada pula yang tidak sesuai dengannya, seiring
1
2
hubungan ini tidak ada satu hal pun yang lebih sempurna dari
kebutuhan masing-masing.
Jual beli semacam itulah yang biasanya disebut barter. Pada tahap
1
Yusuf Qardhawi, Halal Haram Dalam Islam, (Surakarta: Era
Intermedia, 2000), h. 221.
3
praktis dan tidak mengandung resiko yang besar. Alat tukar tersebut
adalah uang.
manusia untuk mencari rizqi yang halal dari Allah SWT. Hukum
jual beli itu adalah mudah. 2 Hal ini sesuai dengan firman Allah
2
Syayid Sabik, Fiqih Sunah 12, (Bandung: Penerbit Al-Ma’arif,1995),
h.48-49
3
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT.
Sinergi Pustaka Indonesia), 2012., h. 39.
4
termasuk di dalamnya adalah jual beli. Dalam hal jual beli terdapat
tersebut dapat dikatakan sah dengan sesuai syari'at islam. Salah satu
bersih barangnya4.
saja. Bahkan barang yang sudah rusak dan tidak dapat diambil
masyarakat.
barang rongsokan atau barang yang sudah rusak, akan tetapi terjadi
jual beli yang sudah rusak tidak diperbolehkan oleh syari'at Islam.
4
M. Ali.Hasan, Berbagai macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: Raja
grafindo persada 2003), h.123-124
5
praktik jual beli ini tidak hanya melibatkan dua pihak saja. Namun
beli ini berlangsung sesuai dengan adat dan kebiasaan yang terjadi
barang yang dijual karena cacat menurut bahasa apa-apa yang dapat
7
tertinggal sebagai sisa yang sudah rusak, yang tidak di gunakan lagi
perubahan zaman, dari yang tadinya barang dan jasa sekarang sudah
7
“Pengertian Tukar Menukar Menurut Islam “http:/www.google.co.id/,
diunduh pada 07 maret, 2018.pukul 22.00 WIB
8
sebagai bahan bakar dan rabuk, demikian pula boleh menjual setiap
dimakan.8
praktek jual beli yang kurang sesuai dengan hukum yang berlaku
Namun yang perlu dikaji lagi adalah transaksi jual beli tersebut
8
Sohari Sahrani,Ru’fah Abdullah,Fiqih Muamalah,(Bogor:penerbit
Ghalia Indonesia 2011),h.131
10
B. Fokus Penelitian
Desa Pangkalan.
C. Rumusan Masalah
Pangkalan ?
D. Tujuan Penelitian
Kecamatan Sobang.
11
E. Manfaat Penelitian
dalam jual beli barang bekas yang ditinjau dari hukum Islam dan
G. Kerangka Pemikiran
belah pihak, yang satu menerima benda benda dan pihak lain
dibenarkan syara’ dan disepakati, Begitu pula dalam jual beli secara
Berkaitan dalam hal ini proses jual beli adalah proses yang
jual beli tersebut terjadi pada suatu mekanisme jual beli barang
maka tidaklah sah jual beli yang menimbulkan keraguan salah satu
pihak.
Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat ialah
didekatkan dengan para nabi, para sahabat dan orang orang yang
mati syahid pada hari qiamat. Bila anatara penjual dan pembeli
punya barang, bila antara keduanya tidak ada saksi dan bukti lainnya.
9
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), h.76-
77.
15
jual beli yang artinya harta yang dipindahkan dari kedua belah pihak
besi-besi bangunan yang sudah tidak terpakai lagi dan barang barang
lainnya yang dianggap tidak bisa digunakan lagi. Akan tetapi dengan
H. Metode Penelitian
10
Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung: CV.
Alfabeta, 2003), h. 143
16
1. Jenis Penelitian
langsung dengan objek yang akan diteliti. Sehingga dalam hal ini
2. Lokasi Penelitian
a. Observasi
11
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten, Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah, h.7
17
masa kini.12
b. Wawancara
12
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung
Alfabeta, 2014), h. 228
18
c. Dokumentasi
sebagainya.14
4. Sumber Data
a. Data Primer
Sobang.
13
Sugiono, …h. 233
14
Van houve, Hasan Shadily, Ensiklopedia Indonesia Jilid 7, (Jakarta:
Ichtiar Baru), h. 849
19
b. Data Skunder
5. Pengelolaan Data
6. Teknik Penulisan
berpedoman pada:
20
Indonesia.
buku-buku tersebut
I. Sistematika Penulisan
dengan BAB lainnya saling terkait satu sama lain. Hal ini penulis
adalah:
penulisan.
dasar tentang jual beli meliputi: pengertian dan syarat sah jual beli,
syarat dan rukun jual beli, dasar hukum jual beli, hadits jual beli,