misal saya membeli ayam goreng

problem recognitionnya jika idealnya naik aktualnya turun, saya membeli mc donald
jika idealnya turun aktualnya naik, saya akan membeli sabana

information search, internal information dan eksternal information

nah di internal information, ada past search, nah bisa jadi sebelum membeli ayam
goreng,
saya cari cari dulu nih menu apa yang enak
terus ada personal experience, nah ternyata ibu saya pernah tuh nyoba mcd,
katanya tempatnya enak buat nongkrong sambil nugas atau kerja
external informationnya ada referensi dari keluarga, atau om, l
alu ada personal contact, kaya dapet dari orang yang kerja disana,
ada marketer information, lalu experiental

evaluation alternatif, di tahap ini ada awareness set kaya yang kita sadari,
dan unawareness set yang ga kita sadari
di awareness set ada evoked set, inert set, inept set, evoked set kaya mc donald
inert setnya kfc, inept setnya wendys
specific alternatif purchase mcd, alternative considered kfc

pas udah mau beli ada info dari reference group ayam goreng disitu gaenak, atau
keadaan yang ga terduga,
kaya mules ingin BAB

post purchase evaluation, puas atau tidak, jika puas setelah membeli ini produk,
kita akan membeli lagi, jika kecewa akan menimbulkan yang menimbulkan pindah ke
brand lain,
ataupun keluhan, respon suara, tanggapan pihak ketiga

the type of purchase situation, untuk kopi biasanya purchase stuationnya adalah
habitual buying decision
untuk kopi termasuk siatusi pembelian yang habitual buying decision,
karena tingkat keterlibatan rendah berdarsarkan risiko yang dirasakan,
setelah membeli kopi tingkat kecemasan tidak tinggi

untuk attitudenya merupakan low involment hierarchy

karena sikap berdasarkan proses pembelajaran perilaku, cognition, behaviour,
lalu affection dan menimbulkan attitude berdasarkan pembelajaran perilaku

pada tahap decision salah satu faktor yang membuat membatalkan pembelian
adalah reference group dan opinion leader
reference group itu seperti kelompok yang memiliki pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap seseorang
key opinion leader adalah individu atau seseorang yang memiliki pengaruh untuk
menggiring opini publik
ada 3 social power dari opinion leader seperti informational power, Legitimate
Power, dan Reward Power

nilai budaya dapat berpengaruh terhadap pola pembelian makanan konsumen,

misal kita di bali, kita ingin memakan sate sapi,
namun di bali sapi adalah hewan yang dihormati dalam adat
jadi kita bisa mengganti daging sapi dengan daging kerbau

karakteristik situasi pembelian konsumen,

ada ritual situation kaya saat idul fitri kita sering mencari baju muslim
lalu ada physical surrounding kaya masuk ke store wakai yang mempunyai wangi yang
khas, dan desain yang unik
lalu task definition, belanja bulanan, atau kita pedagang roti yang melakukan
pembelian karena tugas dia membuat kue
komponen social class, occupational prestige kaya udah jadi manager di perusahaan,
atau punya bisnis dengan cabang dimana mana
membuat kelas sosial naik
lalu ada Incorrie spending, bagaimana cara dia menghabiskan uang, semakin dia
banyak menghabiskan uang, semakin dia dipandang
dan menaikan socia classnya
lalu yang terakhir ada family, kaya kita dari keluarga yang ternama, seperti anak
tanoesodibjo, bakrie, dan lain lain.