Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANDIRI

1. SPORT NUTRITION

No Kasus Strength Weakness Opportunities Threats


A Tn. X / 23 tahun, Atlet Judo, BB : 90Kg. Menjalankan Usia yang sangat baik -Berat Badan masuk kategori Intensitas Tinggi Diet karbohidrat disesuaikan
program latihan dengan volume 30% dan intensitas 90% untuk Olahraga Obesitas namun disesuaikan Volume rendah karena dengan kelas yang diikuti,
dengan durasi latihan 2 jam, 2 kali sehari. Prestasi mengikuti dengan Kelas yang diikuti masih dalam tahap Kemungkinan Cedera yang tinggi
Berdasarkan perhitungan Jumlah kalori yang dikonsumsi Berkompetisi -Intensitas Latihan Terlalu persiapan umum, dapat dan hasil latihan yang suboptimal
adalah 1600 kalori/ hari Berat dilakukan penurunan Latihan dengan menggunakan otot
-Kalori 54-62 x 90kg = 4860 – berat badan jika lengan dan bahu untuk bantingan
5580 kal/hari (kalori diperlukan sesuai dengan /ipong
tidak mencukupi) kelas yang diikuti dan
peluang berhasil di kelas
tersebut

B 2 jam sebelum timbang badan, Nono diperintahkan Masih berada dalam Training Parachute dapat Berat badan optimal Kemungkinan gagal untuk
untuk melakukan jogging dengan menggunakan training Usia Muda menyebabkan dehidrasi; tercapai sebelum mencapai BB sesuai kelas, tidak
parachute dengan harapan berat badan sesuai dengan Berat badan masih belum pertandingan berkompetisi daam kondisi prima,
kategori/ kelas. sesuai kategori/Kelas kondisi
psikologis terganggu
C Nn. Y / 30 tahun, BB : 60 kg Atlet Angkat Besi, berlatih Positive nitrogen Tanpa karbohidrat, otot dan Target angkatan dapat Metabolic burden terhadap ginjal
untuk mencapai target angkatan rekor tahun ini. Untuk balance diet untuk protein akan dipecah untuk didukung dengan diet dan hati serta resiko PJK
mendukung latihan diatur pola makan dengan hanya mendukung sumber energi
protein, 2000 kalori. peningkatan massa
otot dan strength
D Tn. M/ 45 th/ penderita DM tipe II dianjurkan untuk Tidak mengonsumsi Ketidaktahuan mengenai Melaksanakan anjuran Buah tinggi fruktosa akan
berolahraga dan mengurangi kosumsi berindeks nasi yang merupakan jenis buah- buahan yang juga olahraga dan mengurangi dikonversi menjadi sorbitol
glikemik tinggi. Mengikuti rekomendasi tersebut Tn.M makanan indeks memiliki indeksi glikemik konsumsi makanan menyebabkan nyeri perut,
tidak mau mengonsumsi nasi sama sekali, namun glikemik yang tinggi yang tinggi berindeks glikemik tinggi flatulens, diare dan menyebabkan
banyak makan buah buahan diabetic eye
yang manis seperti mangga,semangka, pisang dll.

E Ny. IM/ 36 tahun, penderita dislipidemia memiliki hobi Olahraga weight Masakan padang tinggi lemak Olahraga meningkatkan Anggapan telah olahraga rutin
makan masakan padang, namun berolahraga weight training rutin & jenuh menyebabkan HDL dan sehingga
training dengan rutin dan terprogram di Pusat terprogram peningkatan TG, meningkatkan tidak menjaga intake makanan
kebugaran. LDL pembakaran kalori
F Nn. FL/ 21 tahun, BB : 68 kg, TB : 150cm Tekad dalam Perubahan diet Diet tanpa BMI: 30.2
dianjurkan untuk berolahraga dan memperbaiki pola mengubah pola tanpa karbohidrat karbohidrat akan (obese),
makannya, oleh karenaitu Nn. FL mengubah pola makan dapat menggunakan lemak Pemecahan
makan menjaditanpa karbohidrat. menyebabkan dan protein sebagai lemak terlalu
hipoglikemia sumber energi cepat
menyebabkan
hiperlipidemia
HYDRATION PROTOCOL

Kategori Dehidrasi Sedang ditandai dengan penurunan cairan tubuh antara 3 – 5% dariberat
badan
Latihan fisik selama 120 menit
a. BB awal 50kg, BB setelah latihan 48kig, minum 600ml
Pengurangan BB 50kg – 48kg = 2kg [(2kg : 50kg)x 100%] = 4%
Water loss = 2kg (4% kehilangan BB), maka termasuk kategori dehidrasi sedang
Total Sweat Loss = (2kg x 1000) +600ml = 2600ml
Terhidrasi normal tidak boleh > 2%, maka 2600 – 1000 = 1600ml cairan yang hilang
1600ml/120 menit = 13,3 = 200 ml setiap 15 menit
Rekomendasi cairan 15 – 30 menit = 200ml – 400ml

b. 3600ml / 120menit = 30ml/menit = 450ml setiap 15 menit


Rekomendasi cairan 15 – 30 menit = 450ml – 900ml
c. 600ml / 120 menit = 5 ml/menit = 300ml setiap 1 jam
d. 2600ml / 120 menit = 21,7 mi/menit = 320 ml setiap 15 menit
e. 1100ml / 120 menit = 9,2 ml/menit = 138 ml setiap 15 menit
f. 1100ml / 120 menit = 9,2 ml/menit = 138 ml setiap 15 menit
g. 900ml / 120 menit = 7,5 ml/menit = 113 ml setiap 15 menit
h. 2000ml/120 menit = 16,7/menit = 250 ml setiap 15 menit
i. 400ml /120 menit = 3,3 / menit = 200 ml setiap 1 jam
j. 3100ml / 120 menit = 25,8 / menit = 390 ml setiap 15 menit

TRAINING ZONE

3. Tentukan Zona latihan untuk masing-masing Atlet

a) Atlet U, sprinter,20 tahun sedang dalam program meningkatkan kecepatan (speed), resting
heart rate (RHR) : 65x/mnt
Sprinter: Speed → 90-100%
Maksimum HR: 220 – 20 = 200
Training (HR): (200 – 65) x 90%-100% + 65 = 186 – 200 bpm

b) Atlet K, Karateka, 18 tahun, sedang


dalam program latihan
meningkatkan performa dengan
intesitas 80 - 90% , RHR : 60x/mnt
Karateka: Performa → 80 – 90%
Maximum HR: 220 – 18 = 202
Training HR: (202 – 60) x 80 – 90% + 60 = 174 – 188 bpm
c) Atlet Badminton, 19 tahun, sedang
dalam program latihan
meningkatkan VO2 Max ( Kapasitas
Aerob ), RHR : 56x/mnt
Badminton: Aerob → 70 – 80%
Maximum HR: 220 – 19= 201
Training HR: (201 – 56) x 70 – 80% + 56 = 158 – 212 bpm

d) Atlet N, 28 tahun, sedang dalam tahap persiapan


umum dan program weight managament dengan
intensitas latihan 60-70%, RHR : 72x/mnt
Weight manajemen: Endurance → 60 – 70%
Maximum HR : 220 – 28 = 192
Training HR: (192 – 72) x 60 – 70% + 72 = 144 - 156 bpm

e) Atlet P, 30 tahun, sedang dalam program latihan recovery post injury, RHR : 70x/mnt
Recovery : moderate Activity → 50 – 60%
Maximum HR: 220 – 30= 190
Training HR: (190 – 70) x 50 – 60% + 70 = 130 -142 bpm

DOPING

1. A. Eat Whatever you like


2. E. Melarang seseorang menggunakan
3. D. Metamphyrone

TAPING

1. C. Bahan tidak elastis


2. D. Mengurangi sirkulasi terhadap jaringan yang mengalami cidera
3. C. Teknik Donut
4. A. 25-50 %
5. D. Heart disease

MASASE

1. E. Peeling
2. A. Varices C
3. A. Trapezius E
4. E. saat cidera otot
5. D. Memperlambat Pemulihan Cidera

Anda mungkin juga menyukai