Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat allah swt karena berkat rahmat-nya kami
bisa menyelesaikan modul yang berjudul “Prinsip Prinsip Hubungan Manusia” modul ini
dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah komunikasi konseling. Penulis mengakui bahwa
penyelesaian modul ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Rifzul Maulina, S.ST.,M.Kes selaku dosen mata kuliah komunikasi konseling di ITSK
RS Dr.Soepraoen yang telah memberikan tugas membuat modul mengenai “prinsip
prinsip hubungan manusia” sehingga dapat menambah pengetahuan kami dalam
pembuatan modul ini makin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penyusunan
skripsi kami di kemudian hari.
2. Orang tua kami yang telah memberi kami semangat dan dukungan dalam perkuliahan.
3. Semua rekan-rekan kelas A Prodi Sarjana Terapan Kebidanan yang telah ikut serta dalam
proses penyusunan modul ini hingga selesai.
Selesainya modul ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya modul ini. Semoga
modul ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB VI .................................................................................................................................... 27
KONSEP DIRI ..................................................................................................................... 27
I. Pengertian Konsep Diri Menurut Para Ahli .............................................................. 27
II. Komponen konsep diri .............................................................................................. 28
III. Jenis-jenis konsep diri .............................................................................................. 28
IV. Latihan 6 ................................................................................................................... 30
BAB VII .................................................................................................................................. 32
TEORI JOHARY WINDOWS............................................................................................. 32
I. Teori Johary Windows Untuk Meningkatkan Kolaborasi......................................... 32
II. Cara Mengenal Diri Sendiri Dengan Teori Johary Windows ................................... 32
III. Area Kepribadian dan Potensi Diri Berdasarkan Teori Johari Window .................. 34
IV. Teori Johary Windows Untuk Diri dan Bisnis .......................................................... 36
V. Latihan 7.................................................................................................................... 38
KUNCI JAWABAN ................................................................................................................ iv
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. vi
iii
PENDAHULUAN
1
BAB I
PENGERTIAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
1. Cabot dan Kahl dalam (Tyastuti, Handayani, & Kusmiyati, 2008), hubungan antar
manusia adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan,
khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi
mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang
mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2. Cabot dan Kahl dalam (Tyastuti, Handayani, & Kusmiyati, 2008) lebih lanjut
menjelaskan, interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan
perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku
individu lain atau sebaliknya.
3. Menurut Davis, Human Relation at Work adalah interaksi antara seseorang dengan
orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari
kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan
interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama
secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
4. Tonnies dalam (Tyastuti, Handayani, & Kusmiyati, 2008) menyatakan bahwa
manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1)
Gemeinscaft, yaitu hal yang dialami oleh orang lain yang dirasakan sebagaimana
terjadi pada dirinya olek karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis,
pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft, yaitu pergaulan yang mempertimbangkan
untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.
Hubungan antar manusia satu dengan yang lain bersifat action oriented mengandung
unsur kejiwaan yang mendalam untuk merubah sikap, pendapat dan perilaku
seseorang, hubungan antar manusia mempunyai 2 pengertian:
1. Hubungan manusia dalam arti luas
2
Adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi di
semua bidang kehidupan. Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang berfikir
(homo sapiens) sehingga dalam hidupnya selalu berhubungan dengan masyarakat
dan lingkungannya. Menurut ferdinand tonnies manusia yang hidup bermasyarakat
ini mempunyai dua jenis pergaulan yaitu gemeniscafi dan gesellscafi.
Gemeinscafi yaitu seseorang yang bergaul sangat akrab, sehingga yang
dialami orang lain dirasakan pula sebagaimana terjadi pada dirinya. Adapun sifat
pergaulan ini adalah statis ( tidak hanya mengalami perubahan dinamika), bersifat
pribadi, tidak rasional ( tidak ada tata cara atau peraturan yang mengatur pergaulan
tersebut).
Gesellscafi adalah pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya
sehingga anggotanya bebas keluar masuk dari kelompok tersebut. Adapun sifatnya
adalah dinamis ( hubungan dengan orang banyak secara bergantian), tidak pribadi,
rasional ( mempunyai aturan-aturan ketat yang mengikat). Pergaulan hidup bersifat
tak pribadi maka komunikasi seringkali tidak berlangsung mulus dusebabkan
hubungan psikologis, sosiologis atau antropologis (Tyastuti, Handayani, &
Kusmiyati, 2010:25-26).
2. Hubungan manusia dalam arti sempit
Adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan
dalam organisasi kekaryaam. Dipandang dari kepemimpinanya, yang bertanggung
jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja
yang memotifasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan
ekonomis, psikologis, dan social ( keith davis “ human relation work”) (Tyastuti,
Handayani, & Kusmiyati, 2010:26).
Secara umum hubungan antar manusia dapat di artikan sebagai kemampuan
mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Hakikat dan hubungan anatar manusia
adalah komunikasi anatar pribadi. Hubungan antar manusia sebenanrnya dilandaskan
pada adanya kepentingan-kepentingan individual.
Hubungan antar manusia merupakan dasar terjadinya interaksi dan komunikasi
antara tenaga kesehatan sebagai petugas pelayanan kesehatan dengan klien sebagai
pemanfaat layanan Kesehatan
Hubungan antar manusia dalam arti luas mencoba menemukan, mengidentifikasi
masalah dan membahasnya untuk mencari pemecahan (Romauli dalam Amir, 2015).
3
Hakikat dari hubungan antar manusia adalah komunikasi antarpribadi. Hubungan
antar manusia sebenarnya dilandaskan pada adanya kepentingan-kepentingan
individual. Hubungan antar manusia diartikan sebagai suatu proses interaksi antar
individu untuk mempertahankan keseimbangan agar tercipta suatu keserasian,
keselarasan dan kebahagiaan dalam tatanan kehidupan manusia (Yulifah &
Yuswanto dalam Suriati, & Yusnidar, 2020).
Secara kodrat, manusia adalah homo sapiens atau /makhluk berfikir dan homo
socius atau makluk sosial sehingga memerlukan hubungan dengan orang lain.
Menurut Tonnies dalam Tyastuti, Handayani, & Kusmiyati (2008), ada 2 jenis
pergaulan yaitu Gemeinscaft & Geselscaft.
a. Gemeinscaft adalah seseorang yang bergaul sangat akrab, sehigga segala yg
dialami orang lain dirasakan sebagai tujuan pada dirinya. Sifat-sifat pergaulan
Gemeinscaft antara lain:
1) Statis, pergaulan tidak banyak mengalami perubahan & dinamika
2) Bersifat pribadi, bila terjadi masalah segera dapat diatasi
3) Tidak rasional, tidak ada tata cara/peraturan pergaulan
b. Geselscaft adalah pergaulan yang memperhitungkan untung dan ruginya,
sehingga anggotanya bebas keluar dari kelompok tersebut. Sifat pergaulan ini
adalah sebagai berikut.
1) Dinamis, hubungan dengan banyak orang bergantian
2) Tidak pribadi, bila ada konflik tidak mudah diselesaikan
3) Rasional, punya aturan-aturan yang mengikat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Gesellscaft titik berat pada
rasio, ditekankan pada keuntungan mendatang. Sedangkan Gemenscaft ditekankan
pada perasaan yang bertujuan mendapatkan hubungan kekeluargaan /kekerabatan,
keuntungan datang sendiri.
II. Latihan 1
1. Suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah
interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan
menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan
dalam penyesuaian dengan situasi baru. Uraian tersebut merupakan pengertian dari
…
A. Hak Asasi Manusia
4
B. Hubungan Antar Manusia
C. Hakikat Manusia
D. Peran Sosial
E. Nilai dan Norma Sosial
5
A. Kepentingan kelompok
B. Kepentingan individualnya
C. Kepentingan umum
D. Kepentingan yang radikal
E. Kepentingan kelompok dan individu
6
BAB II
SIFAT-SIFAT HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
I. Definisi
Hubungan manusia dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang dengan orang
lain dalam segala situasi di semua bidang kehidupan. Menurut Ferdinand Tonnies manusia
yg hidup bermasyarakat mempunyai 2 jenis pergaulan yaitu Gemeinscaft dan Gesellscaft.
Gemeinscaft adalah seseorang yang bergaul sangat akrab, sehingga segala yg
dialami org lain dirasakan pula sebagaimana terjadi pada dirinya. Sifat pergaulan : statis
(tidak banyak mengalami perubahan & dinamika), bersifat pribadi, tidak rasional (tidak ada
tata cara/ peraturan yang mengatur pergaulan tersebut).
Gesellscaft adalah pergaulan yang memperhitungkan untung & ruginya. Sifat
pergaulan : dinamis (hubungan dengan orang banyak secara bergantian), tidak pribadi,
rasional (mempunyai aturan aturan ketat yang mengikat). Pergaulan ini bersifat tak pribadi
maka komunikasi tidak berlangsung mulus ada hambatan psikologis, sosiologis,
antropologis.
Hubungan manusia dalam arti sempit adalah interaksi antara seseorang dengan
orang lain dalam situasi kerja & dalam organisasi kekaryaan (Paramitha, 2010).
7
Dialognya mendalam, sampai hal – hal bersifat pribadi bisa diutarakan untuk
maksud mengetahui permasalahannya dan dapat memecahkan masalah sampai tuntas.
4. Berorientasi pada Tindakan
Berorientasi pada tindakan, jadi kegiatan benar – benar bisa teramati, bukan
suatu saat nanti.
5. Merubah sikap
Dengan hubungan dengan orang lain sikap bisa berubah entah positif atau
negative, untuk itu dalam melakukan hubungan pandai – pandailah memilih teman
bergaul, dan khusus untuk anak remaja hal ini sering tidak terkontrol sehingga jatuh
dalam pergaulan hyang salah.
6. Pendapat dan tanggapan
Dengan berhubungan dengan orang lain pendapat yang kita utarakan akan
mendapat tanggapan/respon. Hal ini dapat menambah wawasan dan pendewasaan
dalam gaya berfikir.
7. Perilaku bisa diamati
Dengan interaksi kita akan bertemu, bergaul memberikan bantuan kepada orang
lain, dan kegiatan – kegiatan itu nyata sehingga dapat dilihat dan diamati (Tyastuti,
Handayani, & Kusmiyati, 2010:28-29).
III. Latihan 2
1. Menurut Ferdinand Tonnies manusia yg hidup bermasyarakat mempunyai 2 jenis
pergaulan yaitu……….
A. Gemeinscaft dan Gesellscaft.
B. Imitasi dan sugesti
C. Simpati dan identifikasi
D. Otoritas dan reaksi
8
3. Apa yang harus kita lakukan saat aktif dan reaksi pada klien……….
A. Memberi arahan positif atau negatif
B. Harus ada timbal balik antara komunikator
C. Berpandai-pandai memilih teman bergurau
D. Mengacuhkan klien
4. Cara mengetahui permasalahan klien dan dapat memecahkan masalah tersebut sampai
tuntas dapat dilakukan dengan cara……..
A. Mengolok-olok klien
B. Memaksa klien untuk bercerita
C. Menanyakan kepada tetangga
D. Melakukan dialog mendalam
5. Anak remaja yang sering tidak terkontrol sehingga jatuh kedalam pergaulan yang salah
masuk ke dalam sifat……..
A. Perilaku bisa diamati
B. Mendalam
C. Merubah sikap
D. Dialognya mendalam
9
BAB III
SYARAT-SYARAT HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
10
c. Kontak sosial antar kelompok dengan kelompok. Contoh: pertemuan OSIS antar
sekolah, pertandingan sepak bola antar sekolah, dan lainnya.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian sesuatu hal atau pesan dari seseorang
kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar
orang lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu. Orang yang memberi pesan
disebut komunikator, isi komunikasi atau berita yang disampaikan disebut pesan
(message), sedangkan orang yang menerima pesan disebut komunikan.
Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi berbagai macam penafsiran
terhadap tingkah laku orang lain. Suatu senyum, misalnya dapat ditafsirkan sebagai
suatu keramah-tamahan, sikap bersahabat atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap
ingin menunjukkan suatu kemenangan. Suatu lirikan mata, misalnya dapat ditafsirkan
sebagai suatu tanda bahwa orang yang bersangkutan merasa kurang senang atau bahkan
sedang marah. Dengan demikian, komunikasi memungkinkan kerjasama antara orang-
perorangan dan antara kelompok-kelompok manusia, atau justru mengakibatkan terjadi
kesalahpahaman karena masing-masing pihak tidak mau mengalah. Komunikasi mana
yang termasuk dalam interaksi sosial? Kalau kita cermati, tidak semua komunikasi
dapat menyebabkan terjadinya interaksi sosial, karena komunikasi dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu:
a. Komunikasi searah (one way communication); yaitu komunikasi di mana
komunikan hanya sebagai obyek penerima pesan saja, tidak dapat menjadi
komunikator. Hubungan hanya bersifat searah saja, tidak ada timbal balik.
Misalnya, komunikasi lewat radio, televisi, atau lewat media massa cetak (koran,
majalah, dan lain-lain).
b. Komunikasi dua arah (two way communication); yaitu komunikasi yang terjadi
secara timbal-balik antara komunikator dengan komunikan. Suatu saat tertentu
komunikator menjadi komunikan, dan saat lainnya komunikan menjadi
komunikator. Jadi ada hubungan timbal-balik antara keduanya. Misalnya, proses
interaksi belajar mengajar di kelas antara guru dan siswa, di mana ada saat siswa
bertanya dan guru menjelaskan, atau sebaliknya.
Berdasarkan dua kategori komunikasi di atas, komunikasi dua arah termasuk
dalam kriteria interaksi sosial. Hal ini sesuai dengan batasan dari interaksi sosial yang
menyatakan bahwa interaksi sosial merupakan proses hubungan timbal balik antara
individu dengan individu, antara individu dengan kelompok dan antara kelompok
11
dengan kelompok untuk mencapai suatu tujuan. Namun, ada kalanya komunikasi satu
arah dapat menjadi jembatan untuk menciptakan interaksi sosial.
II. Latihan 3
1. Hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung,
seperti dengan sentuhan, percakapan, maupun tatap muka, Merupakan pengertian dari
kontak
A. Kontak Sekunder
B. Kontak Primer
C. Kontak Sosial
D. Kontak antar Individu
E. Kontak antar Kelompok
2. Hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung,
seperti dengan sentuhan, percakapan, maupun tatap muka, Merupakan pengertian dari
kontak
A. Kontak Sekunder
B. Kontak Primer
C. Kontak Sosial
D. Kontak antar Individu
E. Kontak antar Kelompok
3. Hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung,
seperti dengan sentuhan, percakapan, maupun tatap muka, Merupakan pengertian dari
kontak
A. Kontak Sekunder
B. Kontak Primer
C. Kontak Sosial
D. Kontak antar Individu
E. Kontak antar Kelompok
4. Hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung,
seperti dengan sentuhan, percakapan, maupun tatap muka, Merupakan pengertian dari
kontak
12
A. Kontak Sekunder
B. Kontak Primer
C. Kontak Sosial
D. Kontak antar Individu
E. Kontak antar Kelompok
5. Hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung,
seperti dengan sentuhan, percakapan, maupun tatap muka, Merupakan pengertian dari
kontak
A. Kontak Sekunder
B. Kontak Primer
C. Kontak Sosial
D. Kontak antar Individu
E. Kontak antar Kelompok
13
BAB IV
TUJUAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tujuan Hubungan Antar Manusia adalah terciptanya kehidupan yang serasi, dimana
semua orang dapat saling bekerjasama dengan saling beradaptasi satu lainnya serta mampu
memanfaatkan sama pengetahuan mengenai faktor sosial serta psikologis. Beberapa tujuan
hubungan antar manusia lainnya yang sudah dikutip oleh Priyanto (2009), diantaranya:
14
8. Menumbuhkan sikap untuk bekerja sama.
9. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
10. Menghindari adanya sikap stagnan.
11. Menciptakan dan menjaga hubungan bermaknadengan orang lainnya.
15
Kita tidak bisa hidup sendiri,semua kegiatan perlu bantuan dari orang lain,
sehingga kita perlu membina hubungan baik agar semua kegiatan bisa lancar (Tyastuti,
Handayani, & Kusmiyati, 2010:31-32).
Dari beberapa penjelasan diatas tentang tujuan hubungan antar manusia dapat
disimpulkan bahwa tujuan hubungan antar manusia adalah memanfaatkan pengetahuan
tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi
keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin, memenuhi kebutuhan
antara individu yang satu dengan yang lain, memperoleh pengetahuan dan informasi
baru, menumbuhkan sikap kerjasama, menghilangkan sikap egois/paling benar,
menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”,
mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.
II. Latihan 4
1. Tujuan dari hubungan antar manusia menurut pendapat Lestari & Wahyuningrum serta
Andi Gani adalah?
A. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor ekonomi dan psikologis dalam
penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian.
B. Memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologi dalam penyesuaian
diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri itu terjadi dengan serasi
selaras dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin.
C. Untuk terciptanya kehidupan yang tidak serasi, dimana semua orang tidak dapat
saling bekerjasama dengan saling beradaptasi satu lainnya serta mampu
memanfaatkan sama pengetahuan mengenai faktor sosial serta psikologis.
D. Untuk saling menghargai antar sesama dan tidak berlaku seenaknya bahkan
terhadap orang yang tidak memiliki kedudukan.
E. Untuk saling berkomunikasi dan bertukar pikiran.
16
3. Menurut pendapat Priyanto dalam bukunya menjelaskan tujuan hubungan antar
manusia itu ada berapa tujuan?
A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
E. 11
5. Apa yang dimaksud dengan “Menemukan diri sendiri” dalam tujuan hubungan antar
manusia?
A. Sikap dan perilaku diri sendiri maupun orang lain dapat dirubah dengan adanya
masukan – masukan , kritik – kritik atau meniru dari apa yang kita lihat. Dengan
pergaulan atau komunikasi dengan orang lain bisa memberikan masukan negative
atau positif pada diri kita atau orang lain.
B. Dengan menjalin hubungan antar manusia kita sebagai makhluk social akan
semakin meningkatkan hubungan dan dapat menghindari kesalahpahaman yang
mungkin terjadi karena komunikasi akan selalu terpelihara.
C. Dengan melakukan hubungan dengan orang lain maka kita dapat menemukan
konsep diri kita, mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita, yang tidak bisa kita
ketahui tanpa masukan dari orang lain. Sehingga dengan masukan itu kita dapat
mengetahui siapa diri kita dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita.
D. Dunia luar yang tidak kita ketahui bisa kita dapatkan dan ketahui dengan bergaul
dengan orang lain, sehingga bisa membuka wawasan kita pada hal – hal
dilingkungan luar kita.
17
E. Orang yang tidak pernah melakukan komunikasi denagn orang lain, tentu hidupnya
akan kesepian. Dengan bergaul maka kita akan mendapatkan hiburan dan
permainan.
18
BAB V
TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
19
Komunikasi diantaranya :
Sumber atau pengirim menyebarluaskan informasi agar dapat diketahui penerima
(informasi / to inform), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah menyampaikan
pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi kepada orang lain, artinya diharapkan
dari penyebarluasan informasi itu para penerima informasi akan mengetahui sesuatu yang
ingin dia ketahui.
Sumber menyebarluaskan informasi dalam rangka mendidik penerima (pendidikan
/ to educate), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah menyampaikan pesan
(informasi) atau menyebarluaskan informasi yang bersifat mendidik kepada orang lain,
artinya dari penyebarluasan informasi itu diharapkan para penerima informasi akan
menambah pengetahuan tentang sesuatu yang ingin dia ketahui.
Setelah mengetahui penjelasan tentang komunikasi antarpribadi atau bisa kita sebut
dengan komunikasi interpersonal. Komunikasi antarpribadi dapat kita gunakan dalam
beberapa tujuan. Terdapat 6(enam) tujuan dari komunikasi antarpribadi yang rasanya
penting untuk kita pelajari bersama, di antaranya:
1) Mengenal diri sendiri dan orang lain.
2) Mengetahui dunia luar.
3) Menciptakan dan memelihara hubungan.
4) Mengubah sikap dan perilaku.
5) Bermain dan mencari hiburan.
6) Membantu orang lain
Suatu hal yang perlu kita perhatikan bersama, tujuan-tujuan diatas tidak harus
dilakukan dengan sadar maupun dengan suatu niatan, tapi juga bisa kita lakukan dengan
tidak sadar ataupun tidak memiliki maksud tertentu.
20
Lingkungan komunikasinya menjadi semakin luas dengan bertambahnya usia pada
seseorang. Bersamaan dengan hal tersebut, perkembangan intelektual dan sosial setiap
orang sangat ditentukan oleh kualitas komunikasinya dengan orang lain.
Kedua, identitas atau jati diri seorang anak terbentuk karena ada komunikasi dengan
orang lain. Selama berkomunikasi dengan orang lain, secara sadar maupun tidak sadar ia
akan mengamati, memerhatikan, dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang orang lain
berikan terhadap dirinya. Seorang anak akan menjadi tahu bagaimana pandangan orang
terhadap dirinya. Berkat bantuan komunikasi dengan orang lain, seseorang bisa
menemukan jati dirinya, yaitu mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya.
Ketiga, dalam memahami realitas lingkungan sosial di sekelilingnya serta menguji
kebenaran kesan-kesan dan pemahaman yang dimilikinya tentang lingkungan sekitarnya,
seorang anak perlu membandingkan dengan kesan-kesan dan pemahaman orang lain
tentang suatu realitas. Tentu, perbandingan sosial (social comparation) semacam ini hanya
dapat dilakukan melalui komunikasi dengan orang lain.
Keempat, kesehatan mental sebagian besar orang ditentukan oleh kualitas
komunikasi atau hubungannya dengan orang lain, terlebih seorang guru yang sangat
berpengaruh bagi perkembangan siswanya. Bila hubungan dengan orang lain diliputi
dengan berbagai masalah, tentu ia akan cemas, merasa sedih, menderita, hingga akhirnya
frustasi. Jika dilanjutkan dengan dia menarik diri serta menghindar dari orang lain, maka
rasa sepi yang dideritanya akan menimbulkan penderitaan, tidak hanya kerusakan
emosional atau batin, namun bisa juga berdampak bagi fisiknya.
Untuk mendapatkan kebahagiaan, orang memerlukan konfirmasi dari orang lain,
yakni pengakuan dari orang lain yang menyatakan bahwadia normal, sehat, dan bahagia.
Lawan dari konfirmasi adalah diskonfirmasi, yaitu penolakan dari orang lain berupa
tanggapan bahwa dirinya abnormal, tidak sehat, dan tidak bahagia. Semua itu hanya dapat
diperoleh dengan konfirmasi secara pribadi dari orang lain.
21
Intinya, dalam komunikasi antarpribadi, pesan disampaikan dalam bentuk
pandangan mata, sentuhan, raut wajah atau bisa juga intonasi saat penyampaian kata-kata.
Dengan begitu pesan yang disampaikan menjadi lebih utuh.
Ciri-ciri komunikasi antarpribadi di antaranya:
1) Pesan dikirim dan diterima secara simultan dan spontan, relatif kurang terstruktur
2) Umpan balik segera (immediately feedback)
3) Komunikasi berlangsung secara sirkuler
4) Kedudukan keduanya adalah setara (dialogis).
5) Mempunyai efek yang paling kuat dibanding konteks komunikasi lainnya.
V. Hubungan Antarpribadi
Dalam membina hubungan antar manusia ada lima kualitas atau ancaman umum yang harus
dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung
(suppotiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).
1. Keterbukaan
Mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antar pribadi yang efektif
harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi. Hal ini bukanlah berarti bahwa
seseorang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya kepada orang
lain. Sebaliknya, harus ada kesediaan membuka diri atau mengungkapkan informasi
yang biasanya disembunyikan. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu pada
kesediaan seseorang untuk. bereaks secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang
yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya akan menjenuhkan apabila
melakukan hubungan dengan orang lain. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan
perasaan dan pikiran (Bochner & Kelly dalam Suriati, & Yusnidar, 2020). Terbuka
dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasan dan pikiran merupakan milik
individu dan harus dipertanggungjawabkan.
2. Empati
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang
dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui
kacamata orang lain itu. Jadi dapat dikatakan, berempati adalah merasakan sesuatu
seperti orang yang mengalaminya, berada di kondisi yang sama, merasakan perasaan
yang sama, dengan cara yang sama. Bersimpati, dipihak lain, adalah merasakan bagi
orang lain, misalnya ikut larut dalam kesedihan orang lain. Orang yang empati mampu
memahami motifasi, pengalaman, perasaan, sikap, harapan, dan keinginan orang lain.
22
Dengan empati yang tinggi maka seseorang akan mampu melakukan hubungan antar
manusia dengan baik. Langkah pertama dalam mencapai empati adalah menahan
godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Kedua, semakin
banyak seseorang mengenal orang lain (keinginan, pengalaman, kemampuan,
ketakutan, dan sebagainya) maka semakin mampu ia melihat apa yang dilihat dan
merasakan seperti apa yang dirasakan orang lain. Ketiga, cobalah merasakan apa yang
sedang dirasakan orang lain dari sudut pandangnya. Mendalami peran orang lain
tersebut dalam pikiran, dapat membantu melihat dunia lebih dekat dengan apa yang
dilihat orang tersebut (Backrac dalam Suriati, & Yusnidar, 2020). Empati dapat
dilakukan baik secara verbal maupun nonverbal. Secara nonverbal, kita dapat
mengomunikasikan empati dengan memperlihatkan keterlibatan aktif orang lain
melalui ekspresi wajah dan gerak gerik yang sesuai; konsentrasi terpusat melalui kontak
mata, postur tubuh yang penuh perhatian dan kedekatan fisik; serta sentuhan atau
belaian yang sepantasnya. Sedangkan secara verbal, empati dapat dilakukan dengan
merefleksi,membuat pertanyaan tentatif, mempertanyakan pesan yang berbaur, dan
melakukan pengungkapan diri.
3. Sikap Mendukung
Hubungan antar manusia yang efektif adalah hubungan yang terdapat sikap
mendukung (supportiveness). Hubungan yang terbuka dan empati tidak dapat terbina
dalam suasana yang tidak mendukung. Sikap mendukung dapat dilakukan dengan
deskriptif bukan evaluatif, spontanitas bukan strategis dan provisional bukan sangat
yakin. Deskriptif bukan evaluatif membantu terciptanya sikap mendukung hubungan
antar manusia. Sikap deskriptif dapat dilakukan dengan menjelaskan apa yang terjadi,
perasaan, dan bagaimana suatu hal terkait dengan pihak lain. Spontanitas membantu
menciptakan suasana mendukung. Orang yang spontan dalam berkomunikasi dan
berterusterang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan
cara yang sama pula (terus terang dan terbuka). Sebaliknya, apabila seseorang
menyembunyikan perasaan yang sebenarnya dan mempunyai rencana tersembunyi,
maka pihak lain akan bereaksi defensive. Provisional artinya bersikap pentatif dan
berpikir terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia
mengubah posisi jika keadaan mengharuskan. Provisional artinya terbuka, dengan
kesadaran penuh, serta bersedia mengubah sikap dan pendapat.
4. Sikap Positif
Sikap positif dapat dilakukan dengan dua cara, yaiitu menyatakan sikap positif
23
dan secara positif mendukung orang untuk melakukan hubungan antar manusia. Sikap
positif mengacu pada dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama,komunikassi
interpesonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri.
Kedua, perasaan positif sangat pennting untuk melkukan hubungan antar manusia
secara efektif.Dorongan (stroking) atau dukungan berkapoitan dengan sikap positif.
Perilaku mendukung akan menunjukan penghargaan, keberadaan, dan pentingnya
seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Dukungan positif biasanya
dilakukan dengan memberi pujian atau penghargaan serta akan mendukung citra
pribadi seseoran dan jauh dari rasa kebencian.
5. Kesetaraan
Hubungan antarmanusia akan lebih efektif apabila berada dalam suasana setara,
artinya harus ada pengakuan secara diam diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai
dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan. Dalam hubungan antar manusia, kesetaraan akan menghindarkan diri
dari ketidak-sependapatan dan konflik. Konflik dianggap sebagai suatu upaya untuk
memahami perbedaan. Kesetaraan tidak berarti harus menerima danmenyetujui semua
perilaku verbal dan nonverbal orang lain. Kesetaraan berarti menerima pihak lain dan
memberikan penghargaan positif secara tidak bersyarat kepada orang lain (Tyastuti,
Handayani, & Kusmiyati, 2010).
24
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang
merupakan terjadinya awal interaksi sosial.
Kontak sosial dibedakan:
1) Cara pihak yang berkomunikasi; baik langsung maupun tidak langsung.
2) Cara terjadinya; kontak primer maupun kontak sekunder.
3. Komunikasi sosial.
Proses komunikasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara harfiah
komunikasi merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.
4. Teori hubungan antar manusia.
VII. Latihan 5
1. Tujuan komunikasi antarpribadi adalah..
A. Mengenal diri sendiri dan orang lain
B. Mempunyai efek yang paling kuat dibanding konteks komunikasi lainnya
C. Menciptakan dan memelihara hubungan
D. Mengetahui dunia luar
E. a,c dan d benar
3. Tindakan sosial adalah tindakan seseorang individu yang dapat mempengaruhi individu
lain dalam masyarakat. Pertanyaan tersebut menurut..
A. Johnson 1981
B. Riant Nugroho (2004:72)
C. Alo Liliweri ( 2007;18)
D. Max Weber
E. Mulyadi dalam Mubarok
25
A. Tindakan sosial.
B. Kontak sosial
C. Komunikasi pribadi
D. Komunikasi sosial
5. Keterampilan apa saja menurut anda yang harus dimiliki seseorang dalam kehidupan
sehari-hari lalu apa saja hubungannya dengan komunikasi antar pribadi?
A. Komunikasi lisan, karena sangat berhubungan dengan komunikasi antar pribadi
dikarenakan tidak ada komunikasi sempurna
B. Komunikasi langsung, karena dilakukan secara langsung
C. Komunikasi tertulis, karena di sampaikan dengan cara tertulis atau tidak secara
langsung orang dengan orang
D. Komunikasi gaya, karena di sampaikan dengan gaya yang di miliki si pribadi
E. Komunikasi kelompok, karena di sampaikan dengan bersama atau musyawarah
26
BAB VI
KONSEP DIRI
27
II. Komponen konsep diri
Konsep diri terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
1. Citra Tubuh
Citra tubuh atau gambaran diri adalah sikap individu terhadap dirinya (fisik)
baik disadari maupun tidak disadari. Komponen ini mencakup persepsi masa lalu
dan/atau sekarang mengenai ukuran dan bentuk tubuh serta potensinya.
2. Ideal Diri
Ideal diri merupakan persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya
berperilaku berdasarkan standar pribadi dan terkait dengan cita-cita. Pembentukan ideal
diri mulai terjadi sejak masa anak-anak dan dipengaruhi oleh orang-orang yang dekat
dengan dirinya.
3. Harga Diri
Harga diri merupakan persepsi individu terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.
Komponen konsep diri yang satu ini mulai terbentuk sejak kecil karena adanya
penerimaan dan perhatian dari sekitarnya.
4. Peran Diri
Peran diri adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan kelompok sosial terkait dengan fungsi seseorang di dalam masyarakat.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dimiliki oleh seseorang
dari hasil observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa dirinya berbeda dengan
orang lain. Komponen konsep diri ini mulai terbentuk dan berkembang sejak masa
kanak-kanak.
28
dirinya sendiri sehingga evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan dapat
menerima dirinya apa adanya. Individu yang memiliki konsep diri positif akan
merancang tujuan-tujuan yanbg sesuai dengan relatif, yaitu dengan yang memiliki
kemungkinan besar untuk dapat dicapai, mampu menghadapi kehidupan didepannya
serta menganggap bahwa hidup adalah suatu proses penemuan.
Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan
banyak situasi. Ia memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir
dari segalanya. Orang seperti ini biasanya lebih percaya diri, optimis dan selalu berpikir
ada yang bisa dipecahkan. Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif adalah:
a. Menganggap orang lain sama dengan dirinya
b. Punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah
c. Bisa menerima pujian tanpa merasa malu
d. Punya kesadaran bahwa orang lain punya perasaan, keinginan, dan perilaku yang
belum tentu diterima semua anggota masyarakat
e. Keinginan dan kemampuan dalam memperbaiki diri sendiri.
2. Konsep Diri Negatif
Calhoun & Acocella (1990) membagi konsep diri negatif menjadi dua tipe, yaitu:
1) Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar- benar tidak teratur, tidak
perasaan, kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut benar- benar tidak tahu
siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai dalam kehidupannya.
2) Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. Hal ini bisaterjadi
karena individu dididik dengan cara yang sangat keras, sehingga menciptakan citra
diri yang tidak mengizinkan adanya penyimpangan dari seperangkat hukum yang
dalam pikirannya merupakan cara hidup yang tepat (Calhoun, & Acocella, 1990).
Orang-orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung lebih pesimistik dan
sulit melihat kesempatan dalam kesulitan. Bahkan, mereka merasa kalah sebelum
mencoba. Jika pun gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan keadaan, orang
lain atau diri sendiri. Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri negatif adalah:
29
IV. Latihan 6
1. Menurut Sitomurang (dalam Lintang, 2016:456) konsep diri yaitu gambaran secara
menyeluruh tentang diri individu yang
A. Berseteru
B. Bersangkutan
C. Bersama
D. Bertengkar
30
5. Peka pada orang lain dan sangat tidak tahan dengan kritik yang diterimanyamerupakan
konsep diri negative, adalah menurut :
A. Erickson
B. Rochman Natawidjaya
C. Keliat
D. Brooks dan Emmer
E. Semua salah
31
BAB VII
TEORI JOHARY WINDOWS
Johary Window adalah suatu teknik yang dicetuskan oleh Joseph Luft dan Harry
Ingham pada sekitar tahun 1955 (Yahya, 2022). Model ini menjelaskan tentang bagaimana
seseorang bisa memahami dirinya dan tim melalui komunikasi terbuka untuk saling
meningkatkan kesadaran dan pemahaman satu sama lain. Sederhananya, dalam teori Johari
Window semakin orang lain memahami kamu dan semakin kamu terbuka pada orang lain,
maka, hubungan yang terjalin akan semakin baik dan kepercayaan terhadap orang lain akan
meningkat.
Pada dasarnya, teori jendela Johari dibangun atas dua prinsip. Kedua prinsip dalam
Johary Window adalah:
a. Kepercayaan kepada orang lain saat kamu mengungkapkan informasi tentang dirimu
dan, Belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri melalui umpan balik yang diberikan
orang lain untuk meningkatkan kesadaran dan efektivitas diri sebagai individu.
b. Bila pendekatan ini dikembangkan dengan cara yang tepat oleh sesama karyawan, maka
akan membawa dampak untuk memperkuat hubungan, memecahkan masalah dan
efektivitas kerja dalam tim.
32
mengetahu informasi tentang diri kita yang orang lain tidak ketahui) dan the unknow self
(informasi mengenai diri kita yang tdak diketahui orang lain bahkan iri kita sendiri).
Self awareness bisa di tingkatkan selain dengan berpikir jernih dan melakukan
intopeksi, juga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, memilikki mentor, atau yang
sedang trend memilikki coach. Bahkan banyak profesional senior
Pengenalan diri sendiri dapat dicapai melalui pengalaman dan interaksi dengan
oran lain. Mengetahui diri sendiri bukanlah pekerjaan yang mudah. Meskioun demikian,
ada beberapa cara yang di tempuh
a. Memperhatika diri sendiri agar lebih peka terhadap perasaan yang ada, reaksi yang
muncul dan memahami penyebabnya timbulnya perasaan dan reaksi ersebut.
b. Menjelaskan perasaa, presepsi, reaksi pengalaman penalaman dengan menggunakan
kata-kata sehingga hal tersebut menjadi lebih jelas dan biasanya memberkan arti yang
baru
c. Untuk lebih mengenal dirinya sendiri adalah dengan membandingkan dirinya dengan
orang kain.
d. Untuk lebih mengenal dirinya sendiri adalah dengan meminta umpan balik kepada
orang lain
Daerah (B) adalah daerah dimana ada beberapa hal yang diketahui oleh orang lain,
tetapi individu bersangkutan tidakmengetahuinya. Contoh : B mempunyai cara bicara yang
ditangkap oleh orang lain seba sikap yang sombong tetapi B tidak menyadari bahwa ia
sombong.
Daerah probadi (C)rah dimnaan individu mengetahui sesuatu hal tentang dirinya
sendiri tetapi di sembunyikan sehinga orang lain tidak dapat melihat. Misalnya C
33
sebetulnya merasa tidak aman dan cemas di lingkungan sosialnya, tetapi C selalu berusaha
menutupinya dengan cara tampil sebgai orang yang percaya diri, ramah pada semua orang
dan murah senyum dan lain. Disini orang melihat C yang palsu.
Daerah (D) adalah daerah diamana tidak diketahui baik oleh individu mauoun
orang lain. Untuk memperluas daerah bebas maka perlummepersempit daerah pribadi dan
daerah gelap. Untuk mempersempit daerah pribadi, individu harus berani membuka
dirinya agar orang lain tahu tentang individu tersebut
Dalam memberikan umpan balik, disarankan agar umpan balik itu tidak disarankan
sebagai suatu ancaman agar individu tidak bersifat defensif umpan balik yang diharapkan
difokuskan pada :
III. Area Kepribadian dan Potensi Diri Berdasarkan Teori Johari Window
Karakter dan kepribadian diri bisa dianalisa menggunakan teori Johari Window.
Johari Window merupakan teori yang terkenal di bidang komunikasi dan psikologi. Selain
diterapkan untuk diri sendiri (personal), teori ini bisa diaplikasikan ke hal lain, misalnya
saat kita ingin branding bisnis.
Berdasarkan teori Johari Window menyebutkan bahwa dalam diri seseorang terdapat
empat bagian yang disebut dengan panel jendela atau kuadran, setiap kuadran
menggambarkan informasi mengenai perasaan, perilaku, pandangan, intensi, dan motivasi
mengenai diri seseorang (Chandge, 2018). Melalui ke empat kuadran ini kita dapat
mengetahui bagian lain dari diri kita (Garagna, 2003).
Menurut Chandge (2018), keempat kuadran dalam Johari window memiliki area dan
peran yang berbeda-beda. Sumbu horizontal menggambarkan pengetahuan individu,
sedangkan sumbu vertical menggambarkan pengetahuan kelompok.
34
Empat kuadran tersebut yaitu:
35
diungkap untuk alasan tertentu. Menjadi hal wajar bila perasaan atau informasi pribadi
yang tidak terkait dengan pekerjaan disembunyikan dari diri seseorang. Namun, jangan
sampai ada informasi terkait pekerjaan yang disembunyikan dan akan lebih baik
ditempatkan di open area. Cara yang sama berupa pengungkapan dan pemaparan
informasi juga bisa dilakukan untuk mengurangi hidden area ini. Oleh karena itu, tidak
heran bila budaya kerja dapat memengaruhi seberapa besar kesiapan karyawan untuk
mengungkap jati diri mereka. Dalam kuadran ini terbagi menjadi dua, yaitu :
36
dalam memahami hubungan antara dirinya dan orang lain.
Teori Johari window sering disebut juga dengan teori kesadaran diri. Yaitu mengenai
perilaku maupun pikiran yang ada di dalam diri sendiri maupun di dalam diri orang lain.
Teori Johari window berkaitan juga dengan Emotional Intelligence Theory yang
berhubungan dengan kesadaran dan perasaan manusia.
37
c. Menyadari tempat mereka di dunia ini
b. Tool pengembangan diri yang membantu melihat perilaku dan reaksi seseorang
V. Latihan 7
1. Teori Johary Windows dicetuskan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun….
A. 1895
B. 1955
C. 1855
D. 1865
E. 1965
2. Dalam memberikan umpan balik , disarankan agar umpan balik itu tidak disarankan
sebagai suatu ancaman agar individu tidak bersifat defensif umpan balik yang
diharapkan difokuskan pada , kecuali.....
A. Perilakunya, bukan kepribadiannya
B. Diskripsinya bukan penilaiannya
C. Sesuai yang spesifik
D. Salain membagi rasa, presepsi danperasaan, tidak memberi petunjuk.
E. Kepribadiannya
39
KUNCI JAWABAN
LATIHAN 1
1. B
2. A
3. C
4. C
5. B
LATIHAN 2
1. A
2. C
3. B
4. D
5. C
LATIHAN 3
1. C
2. A
3. E
4. D
5. E
LATIHAN 4
1. B
2. E
3. E
4. A
5. C
LATIHAN 5
1. E
2. C
3. D
iv
4. C
5. A
LATIHAN 6
1. B
2. E
3. A
4. A
5. D
LATIHAN 7
1. B
2. E
3. A
4. D
v
DAFTAR PUSTAKA
Awi, M. V., Mewengkang, N., & Golung, A. (2016). Peranan Komunikasi Antar Pribadi dalam
Menciptakan Harmonisasi Keluarga di Desa Kimaam Kabupaten Merauke. Acta Diurna,
5(2), 1-12.
Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1990). Psychology of Adjustment and Human Relationship.
New York: McGraw-Hill.
Chandge, R. (2018). Johari Window: A Useful Communication Model and Psychological Tool
for Improving Understanding Between Individuals. Proceedings of International
Conference on Advances in Computer Technology and Management (ICACTM), 1-4.
Garagna, L. (2003). Seeing through the Johari Window: Improving the Quality of Interpersonal
Communication. Newtown Square, PA: Project Management Institute.
Lestari, Y. A., & Wahyuningrum, E. (2010). Buku Saku Komunikasi dan Konseling dalam
Praktik Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Lintang A. Y., J. (2016). Pencinta Alam Sebagai Bentuk Peran Pemuda di Tengah Tantangan
Kehidupan Kota. Jurnal Studi Pemuda, 5(2), 447-466.
Novianti, R. D., Sondakh, M., & Rembang, M. (2017). Komunikasi Antarpribadi dalam
Menciptakan Harmonisasi (Suami dan Istri) Keluarga di Desa Sagea Kabupaten
Halmahera Tengah. Acta Diurna, 6(2), 1-15.
Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling: Aplikasi dalam Sarjana Pelayanan Kesehatan
untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika.
vi
Putra, R. A. (2017). Konsep Diri Anggota Mahasiswa Pecinta Alam Fisip Universitas Riau.
Jom Fisip, 4(2), 1-12.
Sarwono, Sarlito, W., & Meinarno, E. A. (2015). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba.
Suriati, I, & Yusnidar. (2020). Bahan Ajar Komunikasi dalam Praktik Kebidanan. Palopo:
LPPI UM Palopo.
Tyastuti, S., Handayani, S., & Kusmiyati, T. (2010). Komunikasi dan Konseling dalam
Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Yahya, U. (2022). Memahami Teori Jendela Johari untuk Mengenali Diri, Tertarik?.
https://riliv.co/rilivstory/teori-jendela-johari/.
vii