Pola Organisasi Pusat Sumber Belajar
Pola Organisasi Pusat Sumber Belajar
Pola terpusat adalah sebuah pola organisasi sumber belajar yang letaknya
berada di tengah tengah dan memusat, tiap bagiannya menyatu serta tidak terpisah
pisah sebagaimana pada pola terpisah. Kelebihan dari pola ini adalah secara fisik
letak setiap bagianya tidak terpisah, sehingga hubungan kerja antar pihak satu
dengan yang lain akan lebih akrab dan saling mendukung. Misalnya, pada SMK
jurusan multimedia dan broadcast akan melaksanakan program yang bertujuan
membuat siaran televisi. suatu produksi program televisi tidak bisa berproduksi
sendiri tanpa bantuan dari bagian grafis, fotografi, film, dan audio. Dengan
demikian penggunaan dana, sarana, peralatan, dan pelaksanaan administratif lebih
efisien.1
3. Pola Campuran (Hybird)
Pola ini adalah kombinasi dari pola terpisah dan pola terpusat. Karena kedua
pola terdahulu mengandung kelebihan dan kekurangan, maka pola hybrid ini
dapat diterapkan sebagai alternatif lain. Kekurangan dari pola terpusat ialah
mungkin gedung pusat suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh
karenanya tidak jarang memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang
terpisah. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani klien
yang volume permintaannya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang
cepat. Kesulitan inilah yang hendak diatasi oleh pola hybrid ini. Pola hybrid
membenarkan sistem kerja pola terpusat tetapi tidak seluruhnya. 2
1
Karwono, “Belajar dan Pembelajaran: Serta Pemanfaatan Sumber Belajar”, (Cet. I : Depok ; PT. Raja
Grafindo Persada, 2017), hal.161-162.
2
Mudhofir, “Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 1992),
hal.7-8.