Anda di halaman 1dari 2

A.

POLA ORGANISASI PUSAT SUMBER BELAJAR

Menurut Mudhofir Pada umumnya pola organisasi sumber belajar terbagi


menjadi tiga, yakni :

1. Pola Terpisah (Independent)


Pada pola terpisah, pola organisasi sumber belajar letaknya tidak membentuk
sebuah kesatuan dan tiap bagianya terpisah, setiap bagian bersifat otonom yakni
bebas melaksanakan kewenanganannya sendiri tanpa terikat peraturan dari bagian
lainya. Pola terpisah merupakan pola yang tergolong klasik. Misalnya, bagian
audio, adalah bagian yang berhubungan erat dengan televisi, namun keduanya
merupakan bagian yang terpisah. Misal, bagian perpustakaan buku fisik dengan
perpustakaan bagian buku audio atau buku e-book, keduanya saling berhubungan
erat, namun keduanya adalah bagian yang masing masing bersifat otonom.
Kelebihan dari pola ini adalah pekerja dapat lebih leluasa dalam melayani klien,
petugas juga jauh lebih mudah akrab dengan klien, karena bagian yang berbeda-
beda dapat lebih membantu klien menemukan kebutuhanya lebih mudah.
Kemungkinan juga ruangan khusus bagian tersebut dapat diatur sebaik mungkin
sehingga ruangan lebih nyaman. Dengan terpisah-pisahnya bagian-bagian secara
fisik maupun administratif maka bagian tersebut dapat ditempatkan mendekati
klien yang paling sering membutuhkan. Karena setiap bagian tempatnya
terpencar-pencar maka secara keseluruhan memerlukan tambahan tenaga dan
pengamanan yang cukup. Selain itu jumlah anggaran yang disediakan secara
keseluruhan menjadi lebih banyak.
2. Pola Terpusat (Centralized)

Pola terpusat adalah sebuah pola organisasi sumber belajar yang letaknya
berada di tengah tengah dan memusat, tiap bagiannya menyatu serta tidak terpisah
pisah sebagaimana pada pola terpisah. Kelebihan dari pola ini adalah secara fisik
letak setiap bagianya tidak terpisah, sehingga hubungan kerja antar pihak satu
dengan yang lain akan lebih akrab dan saling mendukung. Misalnya, pada SMK
jurusan multimedia dan broadcast akan melaksanakan program yang bertujuan
membuat siaran televisi. suatu produksi program televisi tidak bisa berproduksi
sendiri tanpa bantuan dari bagian grafis, fotografi, film, dan audio. Dengan
demikian penggunaan dana, sarana, peralatan, dan pelaksanaan administratif lebih
efisien.1
3. Pola Campuran (Hybird)
Pola ini adalah kombinasi dari pola terpisah dan pola terpusat. Karena kedua
pola terdahulu mengandung kelebihan dan kekurangan, maka pola hybrid ini
dapat diterapkan sebagai alternatif lain. Kekurangan dari pola terpusat ialah
mungkin gedung pusat suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh
karenanya tidak jarang memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang
terpisah. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani klien
yang volume permintaannya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang
cepat. Kesulitan inilah yang hendak diatasi oleh pola hybrid ini. Pola hybrid
membenarkan sistem kerja pola terpusat tetapi tidak seluruhnya. 2

1
Karwono, “Belajar dan Pembelajaran: Serta Pemanfaatan Sumber Belajar”, (Cet. I : Depok ; PT. Raja
Grafindo Persada, 2017), hal.161-162.
2
Mudhofir, “Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 1992),
hal.7-8.

Anda mungkin juga menyukai