Anda di halaman 1dari 5

Soal diskusi 11:

1. Silakan menunjukkan perbedaan kontrak futures, forward, dan option.


2. Analisislah faktor-faktor yang mempengaruhi call option premium dan
hubungan di antara faktor-faktor tersebut.
3. Jika seorang investor memberi sebuah call option dalam mata uang US
Dollar, kapankah investor itu harus membeli sebuah put option dalam mata
uang US Dollar? Jelaskan.

Mohon ijin memberikan tanggapan,

Silakan menunjukkan perbedaan kontrak futures, forward, dan option.

Kontrak futures, kontrak forward, dan option adalah instrumen keuangan yang digunakan
dalam perdagangan derivatif. Ketiga instrumen ini memungkinkan para pelaku pasar untuk
mengelola risiko, melindungi keuntungan, atau berspekulasi terhadap pergerakan harga
aset yang mendasarinya di masa depan.
1. Kontrak Futures: Kontrak futures adalah perjanjian antara dua pihak untuk membeli atau
menjual suatu aset pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang telah
disepakati sekarang. Kontrak ini diperdagangkan di bursa berjangka, dan memiliki
karakteristik standar seperti ukuran kontrak, tanggal kedaluwarsa, dan metode
penyelesaian. Pembeli dan penjual dalam kontrak futures memiliki kewajiban untuk
melaksanakan transaksi pada tanggal kedaluwarsa. Kontrak futures umumnya
digunakan oleh para pelaku pasar untuk melindungi risiko fluktuasi harga. Menurut Hull
(2017), "Kontrak futures memungkinkan pelaku pasar untuk mengekspresikan
pandangan mereka mengenai pergerakan harga aset yang mendasarinya dan
memungkinkan mereka untuk melakukan perdagangan dengan likuiditas tinggi."
2. Kontrak Forward: Kontrak forward adalah perjanjian antara dua pihak untuk membeli
atau menjual suatu aset pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang
ditentukan sekarang. Kontrak forward tidak diperdagangkan di bursa, melainkan
disepakati secara langsung antara kedua pihak. Karakteristik kontrak forward, seperti
ukuran kontrak, tanggal kedaluwarsa, dan metode penyelesaian, dapat disesuaikan
sesuai kebutuhan kedua belah pihak. Menurut Hull (2017), "Kontrak forward
memberikan fleksibilitas dalam mendesain karakteristik kontrak yang sesuai dengan
kebutuhan kedua belah pihak."
3. Option: Option adalah kontrak yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban, kepada
pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset pada atau sebelum tanggal
tertentu di masa depan dengan harga yang telah ditentukan sekarang. Option terdiri dari
dua jenis utama: call option (hak untuk membeli) dan put option (hak untuk menjual).
Pemegang option membayar premi kepada penjual option sebagai imbalan atas hak
tersebut. Hull (2017) menjelaskan, "Options memberikan keuntungan kepada
pemegangnya untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga aset yang
mendasarinya dengan risiko terbatas."

Perbedaan Kontrak Futures, Forward, dan Option disajikan pada tabel berikut:

Perbedaan Kontrak Futures Kontrak Forward Option


Diperdagangkan
Diperdagangkan di secara langsung Diperdagangkan di
Perdagangan
bursa berjangka antara dua belah bursa
pihak
Pembeli dan
Pemegang option
penjual memiliki Kedua belah pihak
memiliki hak,
kewajiban untuk memiliki kewajiban
bukan kewajiban,
Kewajiban melaksanakan untuk melaksanakan
untuk
transaksi pada transaksi pada
melaksanakan
tanggal tanggal kedaluwarsa
transaksi
kedaluwarsa
Pemegang option
memiliki
Karakteristik Karakteristik kontrak
fleksibilitas untuk
kontrak memiliki dapat disesuaikan
Fleksibilitas memutuskan
standar yang tidak sesuai kebutuhan
apakah akan
dapat diubah kedua belah pihak
melaksanakan
transaksi atau tidak
Biasanya
menggunakan Dapat
metode menggunakan
Biasanya
Pemenuhan penyelesaian tunai metode
menggunakan
Kontrak atau dapat penyelesaian tunai
pengiriman fisik aset
memerlukan atau pengiriman
pengiriman fisik fisik aset
aset
Tidak memerlukan
pembayaran premi Tidak memerlukan Memerlukan
Biaya Awal awal, tetapi pembayaran premi pembayaran premi
membutuhkan awal awal
margin
Tinggi, Terbatas, tidak Tinggi,
Likuiditas diperdagangkan di diperdagangkan di diperdagangkan di
bursa berjangka bursa bursa

Analisislah faktor-faktor yang mempengaruhi call option premium dan hubungan di


antara faktor-faktor tersebut.
Call option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pemegang call option kepada
penjual call option sebagai imbalan atas hak untuk membeli aset yang mendasarinya pada
atau sebelum tanggal kedaluwarsa dengan harga yang telah ditentukan (harga pelaksanaan
atau strike price). Premium call option merupakan komponen utama dalam memperoleh hak
tersebut.
Ketika seseorang membeli call option, mereka membayar premium kepada penjual option
sebagai kompensasi atas risiko yang diambil oleh penjual option. Premium call option dapat
bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk harga aset yang mendasarinya, harga
pelaksanaan, volatilitas pasar, waktu yang tersisa hingga tanggal kedaluwarsa, dan tingkat
suku bunga.

Menurut John Cox dan Rubinstein (2006), "The value of an option depends on several
factors: the current price of the underlying asset, the exercise price, the volatility of the asset
price, the time remaining until expiration, and the risk-free interest rate".
1. Harga Aset yang Mendasarinya: Harga aset yang mendasari, seperti saham, mata
uang, atau komoditas, memiliki pengaruh langsung terhadap premium call option.
Semakin tinggi harga aset yang mendasarinya, ceteris paribus, maka premium call
option cenderung lebih tinggi. Ini karena semakin tinggi harga aset yang mendasarinya,
semakin besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari pembelian aset tersebut
dengan menggunakan call option.
2. Harga Pelaksanaan: Harga pelaksanaan (strike price) adalah harga yang telah
ditentukan di dalam call option untuk membeli aset yang mendasarinya. Perbedaan
antara harga aset yang mendasarinya dan harga pelaksanaan mempengaruhi nilai
intrinsik call option. Semakin besar perbedaan antara harga aset yang mendasarinya
dan harga pelaksanaan, ceteris paribus, maka nilai intrinsik dan premium call option
cenderung lebih tinggi.
3. Volatilitas Pasar: Volatilitas pasar mengacu pada tingkat fluktuasi harga aset yang
mendasarinya. Semakin tinggi volatilitas pasar, semakin besar kemungkinan
pergerakan harga yang signifikan, dan ini meningkatkan potensi keuntungan dari call
option. Oleh karena itu, semakin tinggi volatilitas pasar, ceteris paribus, maka premium
call option cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, jika volatilitas pasar rendah, premium call
option cenderung lebih rendah.
4. Waktu yang Tersisa hingga Tanggal Kedaluwarsa: Waktu yang tersisa hingga tanggal
kedaluwarsa call option memiliki pengaruh pada premium. Semakin lama waktu yang
tersisa, semakin besar peluang bahwa harga aset yang mendasarinya dapat bergerak
menguntungkan bagi pemegang option. Oleh karena itu, semakin lama waktu yang
tersisa hingga tanggal kedaluwarsa, ceteris paribus, maka premium call option
cenderung lebih tinggi.
5. Tingkat Suku Bunga: Tingkat suku bunga juga mempengaruhi premium call option.
Tingkat suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya pembiayaan bagi
penjual option, sehingga mempengaruhi premium call option. Sebaliknya, tingkat suku
bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya pembiayaan dan, pada gilirannya,
mempengaruhi premium call option.

Hubungan antara masing-masing faktor-faktor yang mempengaruhi premium call option:


1. Hubungan antara Harga Aset yang Mendasarinya dan Faktor lain:
 Hubungan dengan Harga Pelaksanaan: Jika harga aset yang mendasarinya naik,
premium call option cenderung naik. Namun, jika harga aset yang mendasarinya naik
sangat jauh melebihi harga pelaksanaan, nilai intrinsik call option juga akan
meningkat, dan hal ini akan mempengaruhi premium call option secara signifikan.
 Hubungan dengan Volatilitas Pasar: Peningkatan harga aset yang mendasarinya juga
dapat menyebabkan volatilitas pasar meningkat. Dalam kondisi volatilitas yang tinggi,
premium call option cenderung lebih tinggi karena ada peluang yang lebih besar untuk
pergerakan harga yang menguntungkan.
 Hubungan dengan Waktu yang Tersisa: Jika harga aset yang mendasarinya naik,
premium call option cenderung naik, terutama jika masih ada waktu yang tersisa
hingga tanggal kedaluwarsa. Namun, semakin dekat dengan tanggal kedaluwarsa,
nilai waktu option akan berkurang dan dapat mengimbangi kenaikan premium yang
disebabkan oleh kenaikan harga aset yang mendasarinya.
2. Hubungan antara Harga Pelaksanaan dan Faktor lain:
 Hubungan dengan Harga Aset yang Mendasarinya: Hubungan antara harga
pelaksanaan dan harga aset yang mendasarinya adalah berlawanan arah. Jika harga
aset yang mendasarinya naik, maka nilai intrinsik call option akan meningkat, tetapi
premium call option akan cenderung menurun jika perbedaan antara harga aset yang
mendasarinya dan harga pelaksanaan semakin besar.
 Hubungan dengan Volatilitas Pasar: Harga pelaksanaan tidak memiliki hubungan
langsung dengan volatilitas pasar. Namun, volatilitas pasar dapat mempengaruhi
harga aset yang mendasarinya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga
pelaksanaan dan premium call option.
 Hubungan dengan Waktu yang Tersisa: Harga pelaksanaan tidak memiliki hubungan
langsung dengan waktu yang tersisa. Namun, semakin dekat dengan tanggal
kedaluwarsa, nilai waktu option akan semakin berkurang, yang dapat mengurangi nilai
premium call option.
3. Hubungan antara Volatilitas Pasar dan Faktor lain:
 Hubungan dengan Harga Aset yang Mendasarinya: Volatilitas pasar mempengaruhi
harga aset yang mendasarinya. Dalam kondisi volatilitas yang tinggi, harga aset yang
mendasarinya dapat mengalami pergerakan yang signifikan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan nilai dan premium call option.
 Hubungan dengan Harga Pelaksanaan: Volatilitas pasar tidak memiliki hubungan
langsung dengan harga pelaksanaan. Namun, volatilitas pasar dapat mempengaruhi
harga aset yang mendasarinya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga
pelaksanaan dan premium call option.
 Hubungan dengan Waktu yang Tersisa: Volatilitas pasar tidak memiliki hubungan
langsung dengan waktu yang tersisa. Namun, volatilitas pasar yang tinggi dapat
meningkatkan peluang pergerakan harga yang menguntungkan, terutama jika masih
ada waktu yang tersisa hingga tanggal kedaluwarsa. Hal ini dapat mempengaruhi nilai
dan premium call option.
4. Hubungan antara Waktu yang Tersisa dan Faktor lain:
 Hubungan dengan Harga Aset yang Mendasarinya: Waktu yang tersisa memiliki
pengaruh terhadap potensi pergerakan harga aset yang mendasarinya. Semakin lama
waktu yang tersisa, semakin besar peluang pergerakan harga yang menguntungkan,
yang dapat meningkatkan nilai dan premium call option.
 Hubungan dengan Harga Pelaksanaan: Waktu yang tersisa tidak memiliki hubungan
langsung dengan harga pelaksanaan.
 Hubungan dengan Volatilitas Pasar: Waktu yang tersisa tidak memiliki hubungan
langsung dengan volatilitas pasar. Namun, semakin dekat dengan tanggal
kedaluwarsa, volatilitas pasar dapat meningkat, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi harga aset yang mendasarinya dan nilai premium call option.
5. Hubungan antara Tingkat Suku Bunga dan Faktor lain:
 Hubungan dengan Harga Aset yang Mendasarinya: Tingkat suku bunga tidak memiliki
hubungan langsung dengan harga aset yang mendasarinya.
 Hubungan dengan Harga Pelaksanaan: Tingkat suku bunga tidak memiliki hubungan
langsung dengan harga pelaksanaan.
 Hubungan dengan Volatilitas Pasar: Tingkat suku bunga tidak memiliki hubungan
langsung dengan volatilitas pasar.
 Hubungan dengan Waktu yang Tersisa: Tingkat suku bunga tidak memiliki hubungan
langsung dengan waktu yang tersisa. Namun, suku bunga dapat mempengaruhi harga
obligasi atau saham dengan pembayaran dividen, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi harga aset yang mendasarinya dan nilai premium call option.

Jika seorang investor memberi sebuah call option dalam mata uang US Dollar,


kapankah investor itu harus membeli sebuah put option dalam mata uang US Dollar?
Jelaskan.

Seorang investor yang memberikan sebuah call option dalam mata uang US Dollar (USD)
akan memiliki eksposur terhadap pergerakan nilai tukar USD. Dalam situasi ini, jika investor
khawatir bahwa nilai USD mungkin mengalami penurunan di masa mendatang, ia dapat
membeli sebuah put option dalam mata uang USD sebagai bentuk perlindungan (hedging)
terhadap risiko penurunan nilai USD.
Put option memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual aset yang mendasarinya
(dalam hal ini, USD) dengan harga tertentu (harga pelaksanaan) pada atau sebelum tanggal
kedaluwarsa. Dengan membeli put option, investor memperoleh hak untuk menjual USD
dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya jika nilai USD benar-benar turun.
Jika nilai USD mengalami penurunan, pemegang put option dapat menggunakan haknya
untuk menjual USD dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar saat itu. Hal ini
memberikan keuntungan bagi investor dan membantu mengimbangi kerugian yang mungkin
terjadi akibat penurunan nilai USD.
Contoh konkritnya adalah sebagai berikut: Seorang investor memiliki eksposur terhadap
USD karena memiliki investasi dalam aset yang dihargai dalam USD, misalnya saham atau
obligasi dalam mata uang USD. Dia khawatir bahwa nilai USD mungkin mengalami
penurunan dalam waktu dekat. Untuk melindungi eksposurnya terhadap penurunan nilai
USD, investor membeli put option pada mata uang USD. Jika nilai USD benar-benar turun,
investor dapat menggunakan put option untuk menjual USD dengan harga yang telah
ditentukan sebelumnya, sehingga membatasi potensi kerugian dari penurunan nilai USD.
Pembelian put option dalam mata uang USD memberikan investor kebebasan dan
fleksibilitas untuk menjaga nilai portofolio mereka terhadap fluktuasi nilai tukar USD. Namun,
perlu diingat bahwa membeli put option juga memerlukan pembayaran premi, yang
merupakan harga yang harus dibayar oleh investor untuk memperoleh hak tersebut. Oleh
karena itu, investor perlu mempertimbangkan biaya dan potensi keuntungan dari transaksi
put option, serta memahami risiko dan karakteristik opsi sebelum membuat keputusan
investasi.

Referensi:
Cox, J. C., & Rubinstein, R. A. (2006). Options markets. Pearson.
Hull, J. C. (2017). Options, futures, and other derivatives (10th ed.). Pearson.

Anda mungkin juga menyukai