Anda di halaman 1dari 8

SOLUSI TEKNOLOGI AI UNTUK

MASALAH SAMPAH DI

MALUKU

KELAS B KELOMPOK 7
CHRISTO J F NANULAITTA 1321094046
PAUSTINA WARAWARIN 1321094040
PETRA PATTINASARANY 1321094056
Data Hasil
Observasi
250 Tahun 2022
SENIN 6 JUNI 2022

200 Volume sampah di Ambon mencapai 220


ton per hari dan terus bertambah sehingga
bisa menjadi masalah krusial ke depannya.
- Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin
Wattimena, menyebutkan volume sampah
150
di Ibu Kota Provinsi Maluku itu, yang masuk
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai
220 ton dalam sehari.

100 "Dengan volume sampah 220 ton per hari,


jika sistem pengelolaan sampah hanya
tampung, angkut, dan buang maka dalam
beberapa tahun ke depan TPA akan penuh,
50 sehingga diperlukan sistem pengelolaan
daur ulang, " kata Bodewin, di Ambon,
Senin.

0 Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan


2018 2019 2020 2021 2022 agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di
Toisapu tidak cepat penuh, dan tidak
menimbulkan masalah di kemudian hari.
Solusi teknologi AI untuk mengatasi masalah sampah yang
ada di MALUKU :
1. TEMPAT SAMPAH PINTAR (SMART WASTE BIN)

Sebuah perusahaan teknologi asal Polandia bernama Bin-e membuat


tempat sampah pintar berteknologi AI. Tempat sampah pintar (smart
waste bin) tersebut dibekali teknologi object recognition (pengenalan
objek) agar bisa memilah-milah sampah yang bisa didaur ulang, dan mana
yang tidak bisa didaur ulang.

Selama ini pekerjaan memilah-milah sampah sebelum masuk ke tempat


sampah adalah pekerjaan manusia, tapi dengan tempat sampah pintar ini
tampaknya manusia akan segera pensiun memilah sampah.

Ketika Anda memasukkan sampah ke tempat sampah pintar tersebut, ia


akan secara otomatis mengenali objek-objek dan memilih mana sampah
yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak.
2. ROBOT PENDAUR ULANG DENGAN AI
Tidak hanya itu saja, tempat sampah pintar ini punya kemampuan untuk
memadatkan sampah yang masuk. Jadi, jika kapasitas tempat sampah
tersebut sudah mencapai atas, sensor IoT akan mengenali dan Robot pendaur ulang berteknologi bekerja layaknya
mengirimkan sinyal agar sampah bisa dipadatkan oleh mesin secara tangan manusia. Robot ini dibekali teknologi AI seperti
otomatis. object recognition agar mampu secara akurat mengenali
sampah yang bisa didaur ulang dan yang tidak.
Bila menemukan sampah yang bisa didaur ulang, robot
berbentuk lengan (arm) tersebut dengan cekatan
memisahkannya dan menaruhnya di tempat yang tepat.

Robot pendaur ulang berteknologi AI sangat membantu


pekerjaan manusia. Terlebih di negara maju, yang ketika
pandemi COVID19 melanda, banyak yang berhenti kerja.
Kekurangan tenaga kerja ini bisa disiasati dengan
menggunakan robot pendaur ulang berteknologi AI.
Solusi teknologi AI untuk mengatasi masalah sampah yang
ada di MALUKU :

3. PIPA LIMBAH PNEUMATIK

Sebuah area di Finlandia punya cara canggih untuk mengelola sampah. Tiap pos pengumpulan ini ada beberapa tempat sampah dengan
Di sini mereka membuat pos pengumpul sampah yang terhubung beragam kategori. Masukkan sampah yang sudah dipisah-pisah ke
langsung dengan pusat pengolahan sampah. dalam kategori yang sesuai. Setiap sampah yang masuk akan langsung
menuju pipa bawah tanah yang terhubung langsung ke pusat
Masyarakat diharapkan memisah-misahkan sampah berdasar kategori, pengolahan sampah.
seperti sampah organik, sampah kaca, sampah kertas, sampah plastik,
dan sampah kaleng. Sampah yang sudah dipisah-pisah dalam kantong- Dengan begini, tidak menggunakan truk untuk mengangkut sampah
kantong khusus bisa diantarkan ke pos-pos pengumpulan sampah. karena sampah langsung berjalan otomatis menuju pusat pengolahan
lewat pipa-pipa di bawah tanah.
Solusi teknologi AI untuk mengatasi masalah sampah yang
ada di MALUKU :
4. MESIN PEMADAT SAMPAH TENAGA SURYA

Ecube Labs, perusahaan yang menciptakan


CleanCube, berasal dari Korea Selatan. Perusahaan
ini didirikan dan berbasis di Seoul, Korea Selatan.
Sebuah perusahaan teknologi bernama Ecube Labs
membuat CleanCube, yaitu tempat sampah sekaligus
mesin pemadat sampah yang bertenaga surya.

Di atas CleanCube terpasang solar panel yang


dilindung plastik yang tahan terhadap intervensi luar.
Cahaya dan panas matahari ditangkap solar panel
lalu diubah menjadi tenaga. Tenaga disimpan baterai
yang terpasang di CleanCube. Dengan begini,
CleanCube tetap bisa beroperasi meski sedang tak
ada cahaya matahari. Jika baterai terisi penuh,
CleanCube bisa beroperasi hingga 4 minggu lamanya.

Kemudian, kecanggihan CleanCub bukan hanya ini.


CleanCube punya sensor di dalamnya. Fungsinya
untuk mengukur level ketinggian sampah. Jika sudah
mencapai level ketinggian tertentu, CleanCube akan
secara otomatis memadatkan sampah sehingga
tercipta lebih banyak ruang.

Satu buah CleanCube dikatakan mampu menampung


hingga 8 kali kapasitas tempat sampah biasa. Dengan
CleanCube, pengelola bisa mengurangi durasi
pengangkutan sampah oleh truk sampah.
Solusi teknologi AI untuk mengatasi masalah sampah yang
ada di MALUKU :

5. APLIKASI UNTUK DAUR ULANG

Octopus merupakan aplikasi yang mendukung ekonomi


sirkular dan dapat membantu produsen dalam melacak
dan mengumpulkan sampah produk bekas konsumsi,
baik itu yang bisa didaur ulang maupun tidak yang
mengunakan teknologi AI.

Aplikasi ini memberikan layanan untuk memilah,


mengumpulkan, dan mengelola sampah rumah tangga
secara gratis. Pihak Octopus memastikan bahwa sampah
dari para penggunanya tidak akan berakhir di TPA dan
akan disimpan di dalam gudang yang kemudian akan
didaur ulang. Pemakaian aplikasi ini juga terbilang mudah.

Para pengguna Octopus juga tidak perlu pergi ke luar


rumah untuk bisa menukarkan sampah tersebut.
Sebab pihak Octopus memiliki sejumlah petugas yang
akan menjemput sampah bagi para setiap
konsumennya, aplikasi Octopus juga bisa sebagai
penghasil uang yang bisa ditukarkan dengan sampah
yang di kumpulkan sehingga bisa membuat sampah
bekas konsumsi maupun sampah elektronik menjadi
berkurang dan bisa menambah uang bagi para
konsumen yang mengumpulkan sampah mereka.
Solusi teknologi AI untuk mengatasi masalah sampah yang
ada di MALUKU :

6. TEKNOLOGI WINNOW VISION

Teknologi AI Winnow Vision merupakan sistem cerdas yang dirancang khusus


untuk membantu dalam pengelolaan limbah makanan di industri perhotelan
dan restoran. Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan
penglihatan komputer untuk mengidentifikasi, menghitung, dan memonitor
jumlah dan jenis limbah makanan yang dihasilkan.

Winnow Waste Monitor dipasang di bawah tempat sampah khusus sisa


makanan. Setiap ada sampah masuk, alat tersebut akan mengidentifikasi jenis
makanan dan kemudian mengukur berat sisa makanan tersebut. Semua data
kemudian masuk ke cloud, untuk kemudian menyatu dengan data lainnya,
menjadi kesatuan laporan tentang jumlah sisa makanan yang terbuang.

Data mengenai jenis dan jumlah limbah makanan yang dihasilkan direkam dan
dikompilasi oleh sistem. Informasi ini dapat digunakan untuk menganalisis
tren limbah makanan dan memahami pola konsumsi yang membuang-buang
makanan.

Sistem AI Winnow Vision dapat memberikan rekomendasi kepada pengguna


untuk mengurangi limbah makanan. Misalnya, sistem dapat menyarankan
penggunaan porsi yang lebih kecil, perubahan menu, atau penyempurnaan
proses memasak untuk mengoptimalkan penggunaan bahan makanan.
KESIMPULAN
Solusi teknologi AI dapat membantu mengatasi masalah sampah dengan
cara mengelola sampah secara lebih efisien dan akurat. Dalam mengatasi
masalah sampah, AI dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk
membantu mengoptimalkan pengelolaan sampah dan mengedukasi
masyarakat. Namun, peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan
lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya tetap menjadi hal
yang sangat penting.

Reminder "Katong jaga alam, alam jaga katong"

Anda mungkin juga menyukai