RANCANGAN CAMPURAN BETON

Kelompok Laboratorium :1
Mutu Beton Rancangan Fs 32.5 Mpa

1. Kuat Tekan Persyaratan

Mutu beton = Fs 32.5 Mpa
32,5

2. Standar Deviasi
Volume Pekerjaan Mutu Pelaksanaan
Besaran m3 Baik Sekali Baik Cukup
Kecil < 1000 45 < s ≤ 55 55 < s ≤ 65 65 < s ≤ 85
Sedang 1000 - 3000 35 < s ≤ 45 45 < s ≤ 55 55 < s ≤ 75
Besar > 3000 25 < s ≤ 35 35 < s ≤ 45 45 < s ≤ 65

Volume pekerjan = Sedang < 1000 m3

Mutu pelaksanaan = Cukup
Sr = 70 kg/cm2 ≈ 7 Mpa

3. Nilai Tambah atau Margin (M)

Jika Sr < 4 Mpa maka M = 1,64 × Sr
Jika Sr > 4 Mpa maka M = 2,64 × Sr
Karena Sr = 7 Mpa maka :
M = 1,64 × Sr
= 1,64 × 7
= 11,48 Mpa

4. Kuat Tekan Rata-rata Rencana

f'cr = f'c + M
= 32,5 + 11,48
= 43,98 Mpa Mpa

5. Jenis Semen Rencana

Semen yang digunakan yaitu Tonasa PCC 50 kg

6. Jenis Agregat
Agregat halus = Pasir
Agregat kasar = Batu pecah

7. Faktor Air Semen (FAS)

Mutu beton
Bentuk benda uji
Kekuatan Tekan (Mpa), pada umur (hari) Bentuk Benda
Bentuk benda uji Jenis Agregat Kasar
Uji
3 7 28 91
Batu tak pecah 17,0 23 33 40
Silinder
Semen Portland tipe I atau semen tahan Batu pecah 19 27 37 45
sulfat tipe II, V Batu tak pecah 20 28 40 48
Kubus
Batu pecah 23 32 45 54
Batu tak pecah 21 28 38 44
Silinder
Batu pecah 25 33 44 48
Semen Portland tipe III
Batu tak pecah 25 31 46 53
Kubus
Batu pecah 30 40 53 60
 Berdasarkan tabel didapatkan
Kuat tekan balok pada umur 28 hari = 43,98 Mpa
Kuat tekan rata-rata = 43,98 Mpa

0.44

Berdasarkan grafik hubungan antara kuat telam dan faktor air semen untuk benda uji kubus didapatkan :
FAS Lentur balok = 0,44

8. Kadar Air Bebas (W)

Ukuran agregat maksimum = 40 mm
Jenis agregat = batu pecah
Slump = 60 - 100 mm

Ukuran Besar Butir Slump (mm)

Jenis Agregat
Agregat Maksimum
0 - 10 10 - 30 30 - 60 60 - 180
Batu tak dipecah 150 180 205 225
10 mm
Batu pecah 180 205 230 250
Batu tak dipecah 135 160 180 195
20 mm
Batu pecah 170 190 210 225
Batu tak dipecah 115 140 160 175
40 mm
Batu pecah 155 175 190 205

Diambil air = 200

9. Kadar Semen Rencana (C)

W
C =
FAS
200
=
0,44
= 454,54545 kg/m3
10. Berat Jenis Agregat Bulk Gabungan
= (BJ SSD Agregat Halus × % Agregat Halus) + (BJ SSD Batu Pecah 1-2 × % Batu Pecah 1-2) + (BJ SSD Batu Pecah 2-3 × % Batu Pecah 2-3)
= 2,50 × 0,3 + 2,66 × 0,3 + 2,66 × 0,4
= 0,75 + 0,798 + 1,06
= 2,61

11. Berat Volume Beton Segar

2355

2,61

Berdasarkan grafik di dapatkan berat volume untuk beton dalam keadaan basah adalah
V = 2355 kg/m3

12. Kadar Agregat Gabungan

Balok = V - C - W
= 2355 - 454,5454545 - 200
= 1700,454545 kg/m3

13. Kadar Agregat Halus

Pasir = % Psr × Balok
= 0,3 × 1700,454545
= 510,1363636 kg/m3

14. Kadar Agregat Kasar

BP 1-2 = % Agr × Balok
= 0,3 × 1700,454545
= 510,1363636 kg/m3
BP 1-2
2-3 = % Agr × Balok
= 0,4 × 1700,454545
= 680,1818182 kg/m3

15. Kebutuhan Bahan Per m3 Beton

Semen = 454,5
Pasir = 510,1
Batu Pecah 1-2 = 510,1
Batu Pecah 2-3 = 680,2
Air = 200,0 +
Total = 2355,0 kg/m3
16. Rekapitulasi
Volume Air Semen Pasir BP 1-2 BP 2-3 Total
3
(m ) kg/ltr kg kg kg kg kg
1,00 200,00 454,55 510,14 510,14 680,18 2355,00

Volume Silinder = 1/4 x ∏ X d x t

= 1/4 x 3,14 x 0,15 x 0,30
= 0,00530 m³

Kebutuhan bahan benda uji silinder (7 Buah)

Dimana Sf = Faktor keamanan adalah 1,2

Semen = c x Vs x Sf x Jumlah Balok
= 20,23 Kg

Pasir = (Bssd-p) x Vs x Sf x Jumlah silinder

= 22,71 Kg

BP 1-2 = (Bssd_1-2) x Vs x Sf x Jumlah silinder

= 22,71 Kg

BP 2-3 = (Bssd_2-3) x Vs x Sf x Jumlah silinder

= 30,27 Kg

Air = W x Vs x Sf x Jumlah silinder

= 8,90 kg/lt

Volume Air Semen Pasir BP 1-2 BP 2-3 Total Admixture

3
(m ) kg/ltr kg kg kg kg kg 0,20% 0,10%
1,00 200,00 454,55 510,14 510,14 680,18 2355,00 gr gr

0,038 m³ 8,90 20,23 22,71 22,71 30,27 104,82 40,46 20,23