Anda di halaman 1dari 13

PT.

ANGKASA PURA I (PERSERO)


BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)


PEMERIKSAAN KENDARAAN MASUK PELATARAN TERMINAL BANDAR UDARA

1. Latar Belakang

Standar Operasi Prosedur (SOP) Pemeriksaan Kendaraan Masuk Pelataran Terminal


Bandar Udara Ngurah Rai – Denpasar bertujuan untuk mencegah terjadinya tindakan
melawan hukum dengan mempergunakan kendaraan jenis apapun sebelum masuk ke
dalam pelataran Drop Zone Keberangkatan dan Pick Up Zone Kedatangan Terminal
Domestik maupun International dan Pelataran Parkir Domestik maupun International
serta melindungi dari tindakan melawan hukum terhadap personil bandar udara,
personil pesawat udara, penumpang yang menuju ke Terminal Keberangkatan
Domestik maupun Kedatangan serta fasilitas bandar udara dan obyek vital yang
berada dalam area pelataran Bandar Udara International Ngurah Rai.

Standar operasi Prosedur (SOP) Pemeriksaan Kendaraan Masuk Pelataran Terminal


Bandar Udara International Ngurah Rai ini dibuat untuk memenuhi rekomendasi ICAO
sebagaimana tercantum dalam Annex 17 Security (Safeguarding civil Aviation Against
Act of Unlawful Interference), Document 8973 Security Manual For Safeguarding civil
Aviation Against Act of Unlawful Interference serta Undang – Undang Republik
Indonesai Nomor : 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, Peraturan pemerintah
Republik Indonesia Nomor : 3 Tahun 2001 Tentang Keamanan dan Keselamatan
Penerbangan, Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KM. 9
Tauhun 2010 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional dan Program
Keamanan Bandar Udara / Airport Security Program yang mengantur tentang
Pengamanan Fasilitas Bandar Udara serta peraturan – peraturan lain yang berkaitan
dengan keamanan penerbangan.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari Standar Operasi Prosedur (SOP) Pemeriksaan Kendaraan
Masuk Pelataran Terminal sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pada pos
penjagaan sebelum masuk dalam pelataran Terminal Drop Zone dan Pick Up Zone
Keberangkatan dan Kedatangan Domestik maupun International dan area parkir
dalam usaha untuk mencegah terjadi tindakan melawan hukum terhadap keamanan
dan keselamatan penerbangan dan terciptanya koordinasi kerja yang sistematis,
efektif dan efisiensi.

1
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

3. Ketentuan Umum

3.1 Dinas Sekuriti Non Terminal Bandar Udara dalam Keputusan Direksi PT.
Angkasa Pura I (Persero) Nomor : KEP . 89 / OM . 00 / 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Cabang PT. Angkasa Pura I (Persero)
Angkasa Pura I Bandar Udara Ngurah Rai – Bali.

3.2 Berdasarkan keputusan pada butir 3.1 Dinas Sekuriti Non Terminal Bandar
Udara dalam melaksanakan Fungsi dan Tugas pada lingkup Divisi Sekuriti
Bandara sebagai berikut :

3.2.1 Dinas Sekuriti Non Terminal Bandar Udara memiliki fungsi


penyelenggaraan Sekuriti Bandar Udara di wilayah non terminal
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang
Asisten Manager Sekuriti Non Terminal Bandar Udara yang dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya bertanggungjawab kepada Manager
Sekuriti Bandara;

3.2.2 Dalam rangka menjalankan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam


point 3.2.1, Dinas Sekuriti Non Terminal Bandar Udara memiliki tugas
membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan penjagaan pengamanan, ketertiban umum,
patrol di kawasan non terminal, obyek vital, perkantoran dan airside.

3.2.3 Dalam pelaksanaan tugas Asisten Manager Sekuriti Terminal Bandar


Udara International dibantu oleh :

3.2.3.1 Shift Leader Sekuriti Non Terminal;


3.2.3.2 Supervisor Sekuriti Non Terminal Airside;
3.2.3.3 Supervisor Sekuriti Non Terminal Landside;dan
3.2.3.4 Anggota pelaksana.

4. Shift Leader Sekuriti Non Terminal :

4.1 Memastikan bahwa semua personil yang diawakinya telah mendapatkan


pengarahan sebelum bertugas;
4.2 Selalu melakukan pengontrolan dan memastikan bahwa pos penjagaan telah
terisi petugas yang sesuai dengan kualifikasinya;
4.3 Pada saat serah terima tugas wajib melakukan check awal atas semua
peralatan operasi yang menjadi tanggungjawabnya;

2
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

4.4 Apabila terjadi gangguan peralatan agar segera menghubungi unit


maintanance atau teknisi terkait;

4.5 Apabila suatu keperluan Shift Leader akan meninggalkan tempat agar
menunjuk seseorang yang dianggap mampu untuk menjalankan sebagai
Shift Leader.

5. Supervisor Sekuriti Non Terminal

5.1 Supervisor harus memastikan bahwa semua personil yang diawakinya telah
mendapatkan pengarahan sebelum bertugas;
5.2 Supervisor selalu melakukan pengontrolan dan memastikan bahwa pos
penjagaan telah terisi petugas yang sesuai dengan kualifikasinya;
5.3 Pada saat serah terima tugas supervisor wajib melakukan pengechekan atas
semua perlatan operasi yang menjadi tanggungjawabnya;
5.4 Apabila terjadi gangguan peralatan agar segera menghubungi unit
maintanance atau teknisi yang terkait;
5.5 Apabila suatu keperluan supervisor akan meninggalkan tempat agar
menunjuk seseorang yang dianggap mampu mensupervisi sampai supervisor
kembali tempat.

6. Jam Operasi Terminal

6.1 Jam Operasi Terminal adalah 1 x 24 jam setiap hari terdiri dari 3 Shift yang
betugas dengan jadwal sebagai berikut :

Jam : 07.00 – 13.00 wita

Jam : 13.00 – 19.00 wita

Jam : 19.00 – 07. 00 wita dan seterusnya.

7. Jenis Peralatan Sekuriti Non Terminal

7.1 Jenis peralatan sekuriti yang dipergunakan oleh Sekuriti Non Terminal
adalah:

7.1.1 Mobil Patroli;


7.1.2 Sepeda Motor;
7.1.3 Sepeda Gayung;
7.1.4 Hand held Metal Detektor (HHMD);

3
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

7.1.5 Peralatan komunikasi (HT, Telephone);

7.1.6 Kaca Mirror;


7.1.7 Lampu Senter;
7.1.8 Serta peralatan penunjang lainnya;

7.2 Jumlah serta jenis peralatan sekuriti yang dipergunakan oleh Sekuriti Non
Terminal Bandar udara Ngurah Rai disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan operasional;

8. Persyaratan Petugas Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

8.1 Pendidikan Minimal : SLTA atau Sederajat;


8.2 Pelatihan :Basic Aviation Security, Junior Aviation Security, Senior Aviation
Security;

9. Tugas dan Tanggung jawab Personil Sekuriti Non Terminal Bandar Udara
9.1 Shift Leader Sekuriti Non Terminal

9.1.1 Bertanggung Jawab terhadap pelaksanaan dinas pada shift yang


yang dibawahinya;
9.1.2 Membuat daftar dan jadwal dinas;
9.1.3 Memimpin apel persiapan tugas;
9.1.4 Memastikan semua pintu dan peralatan siap operasional;
9.1.5 Melaporkan ke unit teknik bila ada peralatan yang mengalami
kerusakan;
9.1.6 Memerintahkan supervisor dan anggota untuk melakukan
peningkatan kewaspadaan dalam situasi tertentu sesuai dengan
informasi ancaman dan melaksanakan Contigency Plan;
9.1.7 Berkoordinasi dengan Dinas-dinas terkait bila dianggap perlu guna
menunjang kelancaran tugas operasional;
9.1.8 Melaporkan semua kejadian dalam pelaksanaan tugas langsung ke
Asisten Manager Sekuriti Non Terminal Bandar Udara secara
langsung dan tertulus dalam kesempatan pertama;

9.2 Supervisor Sekuriti Non Terminal Landside

9.2.1 Bertanggung Jawab terhadap pelaksanaan dinas pada shift yang


yang dibawahinya;
9.2.2 Membuat daftar dan/atau jadwal Dinas;

4
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

9.2.3 Memimpin apel persiapan tugas;

9.2.4 Memastikan semua peralatan siap operasional;


9.2.5 Memastikan semua pos dan Acces Pemeriksaan telah terisi personil
yang cukup dan sesuai dengan kualifiksasi tugas dan tanggung
jawabnya;
9.2.6 Melaporkan ke unit Teknik bila ada peralatan Sekuriti Non
Terminal yang mengalami kerusakan;
9.2.7 Bertanggung jawab melaksanakan dan mengarahkan personil
untuk melaksanakan peningkatan keamanan sesuai dengan
perintah Shift Leader dan melaksanakan Contigency Plan bila
terjadi;
9.2.8 Berkoordinasi dengan Dinas-dinas terkait bila dianggap perlu guna
menunjang kelancaran tugas operasioanal;
9.2.9 Melaporkan semua kejadian dalam pelaksanaan tugas langsung ke
Shift Leader baik secara lisan maupun tertulis dalam kesempatan
pertama;

9.3 Pelaksana Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

9.3.1 Mengikuti apel dan briefing sebelum melaksanakan tugas dari


Manager Sekuriti Bandara / Asisten Manager Non Sekuriti Terminal
Bandar Udara / Shift Leader / Supervisor;
9.3.2 Hadir dan menandatangi absen hadir 15 menit sebelum apel
penggantian dinas dimulai;
9.3.3 Melaksanakan tugas – tugas dengan penuh rasa tanggungjawab
pada pos – pos yang ditentukan;
9.3.4 Melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Operasi Prosedur
(SOP) Sekuriti Non Terminal;
9.3.5 Melaksanakan peningkatan pemeriksaan keamanan bila terjadi
ancaman pada pelataran terminal, parkir;
9.3.6 Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pada pos – pos yang
telah ditentukan;
9.3.7 Melaksanakan Patroli, pengawasan Drop zone dan Pick Up Zone
Keberangkatan dan Kedatangan Domestik maupun international
untuk tidak memarkir kendaraan setelah menurunkan penumpang
dan sebelum menaikkan penumpang;
9.3.8 Melaksanakan pemeriksaan kendaraan yang akan masuk Pelataran
Terminal;
9.3.9 Membuat laporan secara tertulis pada log book dan diteruskan ke
Supervisor dan atau Shift Leader;

5
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

10. Tugas dan Tangungjawab Petugas Pada Pos Pemeriksaan Kendaraan


Masuk Pelataran Terminal Bandar Udara :

10.1 Petugas selalu bersikap ramah, sopan, simpatik tetapi tidak meninggalkan
ketegasan sebagai seorang security dan bertindak konsisten dalam
melaksanakan tugas serta tidak menggunakan kekerasan phisik dalam
situasi dan kondisi apapun;
10.2 Melarang selain petugas berada di area pemeriksaan maupun memarkir
kendaraan di area pemeriksaan kendaraan, tidak membuka uniform;
10.3 Mentaati jam kerja dengan tidak meninggalkan tempat tugas bila tidak ada
pengganti atau ijin dari supervisor dan melaksanakan serah terima tugas;
10.4 Selalu siap siaga melaksanakan tugas maupun perintah dinas tambahan
melalui supervisor/ inspector dan tidak membuka uniform;
10.5 Bertanggung jawab terhadap keamanan & perawatan peralatan inventaris
dan kebersihan & kerapian Pos;

11. Posisi Petugas Pemeriksa Kendaraan Masuk Pelataran Terminal Bandar


Udara
11.1 Posisi I :

11.1.1 Sebagai koordinator;

11.1.2 Membuat catatan Log Book;

11.1.3 Mengatur posisi tugas dan pelaksanaannya;

11.1.4 Mengecek kelengkapan personil dan peralatan;

11.1.5 Menyelesaikan permasalahan yang muncul;

11.2 Posisi II :

11.2.1 Sebagai pemeriksa bagasi bagian dalam kendaraan dari bagasi


belakang sampai depan untuk memastikan tidak terdapat bahan dan
/ atau barang berbahaya (senjata api, benda yang dapat dipakai
senjata maupun rangkaian bahan peledak, BBM khususnya
premium/bensin yang berada di luar tangki mobil) di dalam

6
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

kendaraan yang dapat dipergunakan untuk tindakan melawan


hukum sebelum masuk pelataran terminal;

11.3 Posisi III :

11.3.1 Sebagai pemeriksa mobil bagian bawah dengan mirror inspection


searah jarum jam sampai semua bagian bawah kendaraan diperiksa
dan memastikan tidak terdapat bahan dan / atau barang berbahaya
(senjata api, benda yang dapat dipakai senjata maupun rangkaian
bahan peledak, BBM khususnya premium/bensin yang berada di
luar tangki mobil) yang disembunyikan di bagian bawah kendaraan
yang dapat dipergunakan untuk tindakan melawan hukum sebelum
masuk pelataran terminal;

11.4 Dalam melaksanakan pemeriksaan seluruh kendaraan masuk


pelataran terminal bandar udara :

11.4.1 Dalam melaksanakan pemeriksaan terhadap semua kendaraan


masuk ke pelataran terminal bandar udara tanpa kecuali maka Shift
Leader dan Supervisor melaksanakan penambahan dan pengaturan
personil yang akan melaksanakan pemeriksaan kendaraan sesuai
dengan kebutuhannya;

11.4.2 Dalam hal pemeriksaan semua kendaraan yang masuk ke pelataran


terminal telah selesai dilaksanakan, selanjutnya Shift Leader dan
Supervisor memerintahkan untuk kembali ke posisi petugas
pemeriksa awal;

12. Prosedur Pemeriksaan Kendaraan Masuk Pelataran Terminal Bandar


Udara

12.1 Dalam “Kondisi Normal (Kondisi Hijau)” adalah kondisi keamanan di


bandar udara dalam keadaan beroperasi secara normal, maka Prosedur
Pemeriksaan Kendaraan Masuk Pelataran Terminal Bandar :

12.1.1 Melaksanakan pemeriksaan semua kendaraan box tertutup tanpa


kecuali dengan membuka tutup box kendaraan dan kendaraan pick

7
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

up yang mengangkut barang yang ditutup dengan petutup apapun


harus di buka penutupnya oleh pengemudi sebelum masuk
pelataran terminal bandar udara dan memastikan tidak terdapat
barang dan / atau bahan berbahaya yang dilarang tanpa ijin masuk
menuju pelataran terminal bandar udara (senjata api, benda yang
dapat dipergunakan sebagai bahan peldak, rangkaian bahan
peledak, BBM / khusus premium / bensin yang berada di luar tangki
mobil) yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan
penerbangan, terminal & fasilitasnya dan orang-orang yang berada
di pelataran terminal bandar udara;

12.1.2 Melaksanakan pemeriksaan semua jenis kendaraan termasuk barang


bagasi yang memiliki plat nomor kendaraan dari luar daerah tanpa
kecuali untuk memastikan bahwa kendaraan dan barang bawaan
pada bagasi kendaraan tidak terdapat barang / atau bahan
berbahaya yang dilarang di bawa masuk ke dalam pelataran
terminal bandar udara;

12.1.3 Melaksanakan pemeriksaaan kendaraan yang dicurigai baik


terhadap kendaraan yang memiliki plat nomor kendaraan dari luar
daerah maupun kendaraan berplat lokal yang kemungkinan dapat
dipergunakan untuk mengancam keamanan dan keselamatan orang
gedung terminal bandar udara;

12.1.4 Melaksanakan pemeriksaan kendaraan umum dan pribadi yang akan


masuk pelataran terminal secara random setiap 10% (sepuluh
persen) terhadap kendaraan umum dan pribadi yang melawati pos
pemeriksaan kendaraan;

12.1.5 Dalam Kondisi Normal (Kondisi Hijau) dan pada jam – jam tertentu
terjadi peningkatan arus kendaaran masuk pelataran terminal
bandar udara , maka dalam waktu setiap 2 (dua) jam sekali
dilaksanakan pemeriksaan terhadap semua kendaraan yang masuk
pelataran terminal bandar udara tanpa kecuali selama 30 (tiga
puluh) menit dan selanjutnya kembali ke sistim pemeriksaan awal.

8
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

12.1.6 Apabila dalam pemeriksaan kendaraan box, kendaraan umum,


kendaraan pribadi dan kendaraan yang berplat nomor kendaraan
luar daerah maupun kendaraan yang di curigai termasuk orang yang
berada di dalam kendaraan dalam pemeriksaan ditemukan barang
dan / atau barang berbahaya (Bomb, senjata tanpa ijin) agar segera
dilaporkan ke “Pemeriksaan dan Penyidik Divisi Sekuriti Bandara”
untuk diproses sebelum diserahkan ke instansi terkait dengan berita
acara;

12.1.7 Melaksanakan pencatatan pada “Log Book” setiap kegiatan


pemeriksaan serta temuan barang – barang berbahahaya selama
proses pemeriksaan kendaraan dan melaporkan hasilnya ke Asissten
Manager Sekuriti Non Terminal Bandar Udara untuk ditindaklanjuti;

12.2 Dalam “Kondisi Rawan (Kondisi Kuning)” adalah kondisi keamanan di


bandar udara dalam keadaan rawan yang perlu dilakukan peningkatan
pemeriksaan keamanan karena adanya :

a. Informasi awal ancaman dari sumber yang perlu dilakukan penilaian


ancaman lebih lanjut untuk mencari kebenaran;
b. Terjadinya tindakan melawan hukum di daerah sekitar bandar udara,
huru hara, demonstrasi masal, dan pemogokan serta ancaman secara
nasional dan international yang berpotensi mengganggu keamanan
penerbangan;
c. Presiden dan / atau wakil presiden serta tamu negara yang setingkat,
menggunakan sarana dan prasarana transportasi penerbangan di
bandar udara;

Dalam “Kondisi Rawan (Kondisi Kuning)”, maka langkah - langkah


yang perlu dilaksanakan pada pos pemeriksaan kendaraan yang akan
masuk ke pelataran terminal :

12.2.1 Melaksanakan semua prosedur pemeriksaan pada “Kondisi Normal


(Kondisi Hijau)” secara konsisten dan meningkatan ketelitian

9
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

pemeriksaan dalam dan luar serta bagian bawah kendaraan secara


konsisten dan tegas;

12.2.2 Melaksanakan pemeriksaan semua jenis kendaraan (mobil roda


empat dan tempat bagasi sepeda motor) sebelum masuk ke
pelataran terminal bandar udara setiap 1 (satu) jam sekali dengan
jeda waktu setiap 30 (tiga puluh) menit;

12.2.3 Melakukan koordinasi dengan “Pemeriksa dan Penyidik pada Divisi


Sekuriti Bandara dan instansi keamanan terkait apabila dalam
pemeriksaan kendaraan (mobil roda empat dan bagasi sepeda
motor) ditemukan adanya bahan peledak, senjata api tanpa ijin
resmi dari instansi yang berhak mengeluarkan ijin kepemilikan
senjata api;

12.2.4 Mencatat dan melaporkan secara lisan maupun tertulis secara


berjenjang setiap kegiatan dan kejadian serta melakukan
pencatatan pada log book;

12.2.5 Pelaksanakan pemeriksaan dari “Kondisi Rawan (Kondisi Kuning)”


untuk kembali kepemeriksaan ke “Kondisi Normal (Kondisi Hijau)”
dapat dilakukan setelah adanya informasi dari Asisten Manager
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara menyatakan kembali ke
Prosedur Pemeriksaan “Kondisi Normal (Kondisi hijau)”.

12.3 Dalam “Kondisi Darurat (Kondisi Merah)” adalah kondisi keamanan di


bandar udara terdapat ancaman karena adanya :

a. Informasi ancaman dari sumber yang jelas dan dapat dipercaya serta
berdasarkan penilaian ancaman kemungkinan terjadi sangat tinggi yang
dapat membahayakan keamanan penerbangan dan bandar udara;

10
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

b. Terjadinya tindakan melawan hukum dan “Contingency Plan” berupa


kecelakaan penerbangan di bandar udara, pembajakan pesawat udara,
penyanderaan orang diterminal bandar udara dan penumpang pesawat
udara, sabotase dan penyerangan yang jelas membayakan keamaman
penerbangan dan bandar udara;

Dalam “Kondisi Darurat (Kondisi Merah)”, maka langkah – langkah


yang perlu dilaksanakan pada pos pemeriksaan kendaraan yang akan
masuk ke pelataran terminal :

12.3.1 Melaksanakan penutupan beberapa acces masuk ke pelataran


terminal dan hanya membuka satu pintu masuk dan keluar
pelataran terminal untuk mempermudah pengawasan orang dan
kendaraan yang keluar masuk pelataran terminal.

12.3.2 Melaksanakan prosedur pemeriksaan semua kendaraan roda empat


dan roda dua yang akan masuk pelataran terminal bandar udara;

12.3.3 Melaksanakan pemeriksaan barang bawaan penumpang dalam


kendaraan dan bagasi kendaraan roda dua termasuk barang
bawaannya sebelum masuk pelataran terminal bandar udara;

12.3.4 Asisten Manager Sekuriti Non Terminal Bandar Udara berkoordinasi


untuk melaksanakan pemeriksaan gabungan dengan aparat
Kepolisian Sektor Kawasan Udara Bandar Udara Ngurah Rai dan /
atau Tentara Nasional Angkatan Udara Ngurah Rai;

12.3.5 Melakukan koordinasi dengan “Pemeriksa dan Penyidik Divisi


Sekuriti Bandara dan instansi keamanan terkait apabila dalam
pemeriksaan kendaraan (mobil roda empat dan bagasi sepeda
motor) ditemukan adanya bahan peledak, senjata api tanpa ijin
resmi dari instansi yang berhak mengeluarkan ijin kepemilikan
senjata api;

12.3.6 Shift Leader Sekuriti Non Terminal dan Supervisor Sekuriti Non
Terminal Landside, serta Koordinator Pemeriksaan kendaraan
masuk Pelataran Terminal Bandar Udara berkoordinasi dengan

11
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

Penyidik & Pemeriksa Divisi Sekuriti Bandara dan juga Asisten


Manager Sekuriti Non Terminal Bandar Udara bila dalam
pemeriksaan dicurigai adanya “Rangkaian Bomb” dalam kendaraan;

12.3.7 Dalam pemeriksaan lanjutan terhadap barang yang dicurigai oleh


“Team Ahli Bahan Peledak” menyatakan benar sebuah “Rangkaian
Bomb” , maka Shift Leader Sekuriti non Terminal dan supervisor
Sekuriti Non Terminal Landside menutup semua akses masuk
pelataran terminal dan melakukan pengosongan area sesuai dengan
radius bahaya ledakan;

12.3.8 Membuka kembali akses masuk pemeriksaan kendaraan masuk


terminal setelah situasi dinyatakan aman oleh “Team Pemeriksan
dan Penjinak Bahan peledak” serta pihak keamanan terkait serta
tetap melaksanakan pemeriksaan kendaraan sampai dengan
“Kondisi Gawat (Kondisi Merah)” berdasarkan kondisi penilaian
ancaman telah dinyatakan normal kembali;

12.3.9 Pelaksanakan pemeriksaan dari “Kondisi Gawat (Kondisi Merah)”


untuk kembali kepemeriksaan ke “Kondisi Normal (Kondisi Hijau)”
dapat dilakukan setelah adanya informasi dari Asisten Manager
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara dan / atau dari Shift Leader
menyatakan kembali ke Prosedur Pemeriksaan “Kondisi Normal
(Kondisi hijau)”.

12
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA NGURAH RAI Standar Operasi Prosedur
Sekuriti Non Terminal Bandar Udara

PENUTUP

Demikian Standar Operasi Prosedur (SOP) pemeriksaan kendaraan masuk pelataran


terminal ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Hal - hal yang belum diatur dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) pemeriksaan
kendaraan masuk ke pelataran terminal bandar udara akan diatur kemudian.

Ditetapkan : Di Ngurah Rai – Bali


Pada Tanggal : Agustus 2010

GENERAL MANAGER

HERU LEGOWO, SE. MM.

13

Anda mungkin juga menyukai