Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN MAGANG KERJA

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002


Menggunakan Mesin Milling TNC 131

PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)


INDONESIAN AEROSPACE (IAe)
BANDUNG - JAWA BARAT

Alvi Fauzi Ridwan


193030025

Proses milling TNC adalah proses manufaktur yang proses


pengerjaanya diatur oleh sistem komputasi yang sudah diprogram
terlebih dahulu, mesin milling TNC memiliki keunggulan lebih
fleksibel jika dibanding dengan mesin perkakas lain seperti mesin
bubut dan mesin bor keuntungan bagi PT Dirgatara Indonesia
menggunkan mesin milling TNC yaitu dapat mengerjakan proses
lanjutan dari mesin milling CNC. Khususnya memperbaiki dimensi
ketebalan yang belum sesuai, dan pekerjaan-pekerjaan lainya yang
cukup sulit dikerjakan dimesin CNC.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS:


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Alvi Fauzi Ridwan
Nomor Pokok Mahasiswa : 193030025
Program Studi : Teknik Mesin FT UNPAS
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Dalam Laporan Magang yang saya kerjakan ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan/ditulis oleh orang lain.
2. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip/disitasi dalam naskah ini
dan disebutkan dalam referensi.
3. Naskah laporan magang yang ditulis bukan dilakukan secara copy paste dari karya orang lain
dan mengganti beberapa kata yang tidak perlu.
4. Naskah laporan magang bukan hasil plagiarism.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima
hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.

Bandung, 5 Juli 2023


Penulis,

Alvi Fauzi Ridwan

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: i


SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, sebagai sivitas akademik Universitas Pasundan, saya:
Nama : Alvi Fauzi Ridwan
NPM : 193030025
Program Studi : Teknik Mesin FT UNPAS
Jenis Karya: : Laporan magang kerja
Menyatakan bahwa sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saya menyetujui
memberikan kepada Universitas Pasundan Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas karya ilmiah saya
yang berjudul:
Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 Menggunakan Mesin Milling TNC
131
Beserta perangkat yang ada (jika ada). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini
Universitas Pasundan berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta,
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, 5 Juli 2023


Yang menyatakan,

Alvi Fauzi Ridwan

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: ii


LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG KERJA


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002


Menggunakan Mesin Milling TNC 131

Alvi Fauzi Ridwan


193030025

Dosen Pembimbing

Ir. Toto Supriyono, M.T.

Pembimbing Lapangan

Martinus Fajar

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: iii


LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Telah disetujui dan disahkan oleh


PT DIRGANTARA INDONESIA (IAe)

Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 Menggunakan Mesin


Milling TNC 131

Menyetujui:

PEMBIMBING ATASAN PEMBIMBING

Sigit Supriatno Martinus Fajar


NIK. 160081 NIK. 130131

Mengetahui:
KEPALA DEPARTEMEN
PUSAT PEMBELAJARAN

HERI KUSMAYADI
NIK. 950121

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: iv


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan karunia, rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan magang kerja di PT Dirgantara Indonesia dengan
judul “Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 Menggunakan Mesin
Milling TNC 131” Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat, serta kita para pengikutnya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan selama kegiatan magang kerja maupun
dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca laporan
ini dikemudian hari agar dapat dijadikan evaluasi dan pembelajaran.
Dalam penyusunan laporan magang kerja ini penulis juga menyampaikan terima kasih karena
mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih pada:
1. Bapak Santosa Edy Wibowo, M.T. sebagai Manager Flight System, PT Dirgantara Indonesia.
2. Bapa Martinus Fajar dan Bapa Sigit sebagai pembimbing lapangan magang kerja dan rekan-
rekannya dari di PT Dirgantara Indonesia yang telah mengarahkan dan membantu selama
magang kerja dan pembuatan laporan magang kerja.
3. Bapak Dr. Ir. Sugiharto, M.T. sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas
Pasundan.
4. Bapak Ir. Toto Supriyono, M.T. sebagai dosen pembimbing yang telah membantu dan
memberikan banyak saran dalam pembuatan laporan magang kerja.
5. Seluruh staf dan pekerja PT Dirgantara Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas bagi saya untuk melaksanakan magang kerja dengan maksimal serta membantu
dalam penyusunan laporan magang kerja.
6. Bapak Ujang Endang sebagai orang tua yang umumnya memberikan doa dan semangat serta
dukungan.
7. Reza Sapta Permana selaku rekan magang yang selalu memberikan bantuan dan semangat
dalam melaksanakan magang kerja.
Akhir kata dan tidak lupa saya mengucapkan alhamdulillah, saya berharap semoga laporan magang
kerja ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi semua pihak yang membaca.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, 5 Juli 2023

Alvi Fauzi Ridwan

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: v


DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ........................................................................................................................ i


SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................................... ii
Lembaran Pengesahan ........................................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI ................................................................................................ iv
Kata Pengantar ........................................................................................................................................ v
Daftar Isi ................................................................................................................................................ vi
Daftar Gambar ..................................................................................................................................... viii
Daftar Tabel ........................................................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
2. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
3. Profil Perusahaan ........................................................................................................................ 1
4. Ruang lingkup kerja Perusahaan ................................................................................................. 4
5. Penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) .............................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 6
1. Mesin Milling .............................................................................................................................. 6
2. Mesin NC .................................................................................................................................... 9
3. Mesin TNC.................................................................................................................................. 9
BAB III METODOLOGI MAGANG ................................................................................................... 10
1. Tahapan Magang ....................................................................................................................... 10
2. Jadwal Magang ......................................................................................................................... 11
3. Tempat Magang ........................................................................................................................ 11
BAB IV PROSES PEMBUATAN ........................................................................................................ 12
1. Operation Chart Process .......................................................................................................... 12
2. Pemilihan Material .................................................................................................................... 13
3. Proses Sheet .............................................................................................................................. 13
4. Menyusun Langkah Kerja ......................................................................................................... 13
5. Tahapan Pengerjaan .................................................................................................................. 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................ 20
1. Kesimpulan ............................................................................................................................... 20
2. Saran ......................................................................................................................................... 20

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: vi


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 21
LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 23
1. Time Sheet (Laporan Kegiatan Harian) .................................................................................... 23
2. Foto Kegiatan ............................................................................................................................ 25
3. Gambar Teknik ......................................................................................................................... 26

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: vii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo PT Dirgantara Indonesia [6] ........................................................................................ 2


Gambar 2. Struktur organisasi perusahaan [8] ........................................................................................ 4
Gambar 3. Alat pelindung diri [13] ......................................................................................................... 5
Gambar 4. Jalur evakuasi ........................................................................................................................ 5
Gambar 5. Titik kumpul .......................................................................................................................... 5
Gambar 6. Bagian-bagian mesin milling [18]. ........................................................................................ 6
Gambar 7. Tiga klasifikasi frais [20] ...................................................................................................... 7
Gambar 8. Collect chuck [20] ................................................................................................................. 8
Gambar 9. Blok paralel [21] ................................................................................................................... 8
Gambar 10. Ragum [24] ......................................................................................................................... 8
Gambar 11. Clamp mesin [25] ................................................................................................................ 9
Gambar 12. Mesin milling TNC 131 ....................................................................................................... 9
Gambar 13. Diagram tahapan magang .................................................................................................. 10
Gambar 14. Lokasi perusahaan ............................................................................................................. 11
Gambar 15. Diagram operation chart process...................................................................................... 12
Gambar 16. Lintas pahat pencekaman satu ........................................................................................... 14
Gambar 17. Lintas pahat pencekaman dua ........................................................................................... 14
Gambar 18. Penentuan LBL pencekaman pertama ............................................................................... 14
Gambar 19. Penentuan LBL pencekaman kedua ................................................................................... 15
Gambar 20. Foto kegiatan. .................................................................................................................... 25
Gambar 21. Gambar teknik attachment ................................................................................................ 26

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: viii


DAFTAR TABEL

Table 1. Ruang lingkup perusahaan [9]. ................................................................................................. 4


Table 2. Jadwal magang ........................................................................................................................ 11

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: ix


BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
PT Dirgantara Indonesia sangat dikenal dengan PTDI adalah perusahaan kedirgantaraan terkemuka di
Asia dengan kompetensi inti dalam design dan inovasi pesawat, aerostruktur, pembuatan pesawat dan
layanan pesawat untuk pesawat berukuran ringan dan menengah untuk penggunaan sipil dan militer,
memproduksi berbagai jenis helicopter[1]. Perkembangan dunia teknologi manufaktur saat ini
berkembang pesat, peralatan manufaktur memudahkan industri terutama industri yang memiliki
produk dalam jumlah besar atau diproduksi secara massa dalam waktu singkat [2].
Proses produksi saat ini memiliki peranan penting dalam industri manufaktur karena berguna dalam
membuat suku cadang berbahan dasar logam. Yang biasa digunakan untuk pembuatan komponen
tersebut adalah mesin milling atau disebut juga mesin frais dalam dunia industri. Mesin yang dapat
mengerjakan benda kerja pada permukaan datar, vertikal, miring, alur pahat datar. Mesin ini
menyelesaikan benda kerja dengan pemotongan frais (milling machine) [3].

2. Tujuan
Tujuan magang kerja ini adalah untuk menentukan proses pembuatan attachment part number
332A2406282002 menggunakan mesin milling TNC 131.

3. Profil Perusahaan
PTDI merupakan singkatan dari PT Dirgantara Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan
dirgantara asli di Asia dengan kopentesi inti dalam pembuatan struktur pesawat, layan untuk sipil dan
militer dari pesawat ringan dan menengah, pengembangan design pesawat. Letak perusahaan ini
berlokasi di kota Bandung, PT Dirgantara Indonesia didirikan pada tahun 1976. PT Dirgantara
Indonesia juga telah berhasil mengembangkan kemampuan industri kedirgantaraan [4].
Nama Perusahaan : PT Dirgantara Indonesia
Alamat Perusahaan : Jl. Pajajaran No. 154 Bandung 40174
No.Telp : (62-22) 6054168, 6031717, 6040606
Email : pub-rel@indonesia-aerospace.com
Situs Web : www.indonesia-aerospace.com
A. Visi dan Misi PT Dirgantara Indonesia
• Visi PT Dirgantara Indonesia:
Menjadi acuan dari perusahaan dirgantara di wilayah Asia Pasifik dengan memanfaatkan
keterampilan industri dan komersil tertinggi serta menjadi pemimpin pasar pesawat
turboprop kelas menengah dan ringan.
• Misi PT Dirgantara Indonesia:
- Sebagai peserta dalam komunitas bisnis internasional dengan aliansi strategis dengan
industri terkait.
- Misi militer untuk aplikasi non-aerospace yang relevan dan berfungsi sebagai
kompetensi inti dalam industri yang lebih luas.
- Menawarkan harga dan produk yang kompetitif dalam hal kualitas dan biaya [5].

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 1


B. Arti Logo PT Dirgantara Indonesia

Gambar 1. Logo PT Dirgantara Indonesia [6]

Makna logo di atas sebagai berikut:


- Makna aktivitas bisnis yang mencakup internasional menggambarkan lingkaran.
- Kekuatan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi menggambarkan sayap dengan
ukuran yang berbeda.
- Koperasi menggambarkan sayap kecil
- Bisnis plasma menggambarkan sayap sedang.
- Bisnis inti menggambarkan sayap besar.

Makna lain dari Logo PT Dirgantara Indonesia (Persero) yaitu:


a. Harapan dari PTDI untuk menjadi perusahaan yang besar di setiap fasenya
menggambarkan ukuran pesawat yang besar.
b. Fase PTDI menggambarkan sayap pesawat terbang sebanyak tiga yaitu:
• PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio.
• PT Industri Pesawat Terbang Nusantara.
• PT Dirgantara Indonesia.
c. Langit tempat pesawat terbang menggambarkan warna biru angkasa.
d. PTDI ingin menjadi perusahaan kelas dunia menggambarkan lingkar biru [6].

C. Upaya Pembangunan Era Kemerdekaan Indonesia

Biro konstruksi dan perancangan didirikan di TRI-Udara pada tahun 1946, TNI-AU atau
Angkatan Udara. Lokakarya yang khusus berlokasi di Jawa Timur lebih tepatnya Magetan,
dekat Madiun, disediakan oleh Wiweko Supono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan Sumarsono.
Pesawat ringan NWG-1 dibangun menggunakan banyak part zogling.
Kursus bagi para pilot yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dan memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang industri penerbangan pelatihan di India. Penerima manfaat utama dari
produksi pesawat ini adalah Tossin, yang diciptakan oleh Ahmad.
PTDI mampu memproduksi motor pesawat pertama buatan Harley Davidson yang dikenal
dengan WEL-X. Wiweko Supono memberikan arahan agar pesawat RI-X bisa dikenali pada

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 2


tahun 1948.
Klub aeromodelling saat ini rutin mempekerjakan orang yang dikenal dengan nama Nurtanio
Pringgoadisuryo. Tapi mereka masih berjuang untuk menahan tindakan mereka sebagai
tanggapan atas invasi Belanda dan pemberontakan komunis Madiun.
Operasi yang berkaitan dengan reorganisasi nasional telah berlangsung sejak saat ini. Sosok
Agustinus Adistjipto yang memodifikasi pesawat tempur dan mendorong pesawat pengujian
serta menerbang di udara candi. Dia memodifikasi pesawat serangan darat yang asalnya pesawat
cureng.
Rancangan Nurtanio yang dibangun pada 1 Agustus 1954 merupakan prototipe karena terbuat
dari kayu gelondongan dan hanya memiliki satu jalur di pesawat. Pesawat yang dimaksud
berhasil berganti nama menjadi "Si Kumbang" dan saat ini memproduksi empat unit.
Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Kepala Staf TNI AU No.68, bagian pengujian
dikembangkan menjadi organisasi yang dikenal banyak orang pada tanggal 24 April 1957, dan
diberi nama Sub Depot Investigasi, percobaan dan manufaktur.
Prototipe latih dasar "Belalang 89" berhasil ditingkatkan pada tahun berikutnya, pada tahun
1958. Beberapa calon penerbang teratas dilaporkan dalam penerbangan AD dan akademik AU.
Olahraga pesawat "Kunang 25" didasarkan pada filosofi yang mendorong motivasi umum
dalam pembangunan pesawat.
Dalam rangka mengembangkan industri penerbangan, FEATI bisa disebut juga Far Eastern Air
Transport Incorporated, sebuah perusahaan yang berbasis di Filipina, menjadi tuan rumah
universitas pertama dari jenisnya di kawasan Nurtanio Asia dari tahun 1960 hingga 1964.
Belajar dengan giat dan terus berkarya di LAPIP Bandung [7].
Faktor utama terdirinya IPTN yaitu:
a) Beberapa pemimpi yang berniat untuk membangun pesawat terbang.
b) Pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika dalam pembuatan dan
penggunaan pesawat terbang oleh masyarakat Indonesia.
c) Seseorang dengan pendidikan tinggi memanfaatkan kelebihanya dari kecerdasan dan
keterampilan untuk mengembangkan industri pesawat.
d) Mempunyai pemahaman tentang penjualan produk pesawat terbang untuk pasar domestik
maupun internasional.
e) Pada tahun 1936 tanggal 25 juni, seorang pria bernama Habibie munculnya kenginginan
pertamanya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.

D. Struktur Organisasi Perusahaan


Perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang kuat untuk bisnis yang dapat mendukung
tujuan yang telah ditetapkan. Struktur perusahaan sebagai berikut:

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 3


Gambar 2. Struktur organisasi perusahaan [8]

4. Ruang lingkup kerja Perusahaan


Ruang lingkup perusahaan PT Dirgantara Indonesia meliputi empat unit bisnis yaitu:
Table 1. Ruang lingkup perusahaan [9].

No. Unit Bisnis Tujuan


1. Integrasi Pesawat Bagian ini berfokus merakit pesawat terbang.
Aerostruktur (Bagian
& Komponen, Sub Bagian ini berfokus pada pembuatan pesawat, yang
2. Rakitan, Alat & dilakukan dengan waktu penyelesaian yang cepat, seperti
Perlengkapan mesin yang dirancang khusus untuk pesawat.
Rakitan)
Bagian ini memeriksa, memperbaiki, memelihara, dan
3. Aircraft Service
mengganti design pesawat yang akan diproduksi.
Unit dengan keahlian desain dan pengembangan produk
4. Engineering Service yang dapat mengintegrasikan sistem pengelolaan data dan
berbagi informasi serta fasilitas pelatihan di laboratorium

5. Penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup


(K3LH)
Penyelenggaraan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah upaya menjaga kesehatan dan
ketenangan selama bekerja untuk mencegah penyakit akibat kerja seperti kelelahan [10]. K3 sangatlah
berkaitan dengan lingkungan pekerjaan karena saling diantaranya saling berkaitan disebutlah K3 [11].
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan nasib suatu perusahaan, maka
dibutuhkan tenaga kerja yang sehat dan dengan demikian dapat meningkatkan keuntungan bagi
perusahaan [12].

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 4


A. Alat Pelindung Diri

Gambar 3. Alat pelindung diri [13]

Simbol keselematan kerja dengan bentuk lingkaran dan berwarna biru menunjukan perintah
atau instruksi keselamatan yang harus diikuti saat bekerja. Berikut penjelasan simbol alat
pelindung diri:
a) Pelindung kepala, mencegah anngota tubuh kepala dari benturan body.
b) Masker untuk mencegah pekerja menghirup debu yang kotor.
c) Pelindung telinga untuk mencegah ketulian terutama pada operator yang bekerja
dengan kebisingan.
d) Sarung tangan untuk melindungi tangan dari benda tajam seperti serbuk logam.
e) Pelindung tubuh bisa disebut juga dengan wearpack untuk melindungi tubuh.
f) Pelindung kaki untuk menghindari pekerja dari serpihan kaca yang membahayakan
telapak kaki [14].
B. Simbol-simbol Keselamatan Kerja
• Arah Jalur Evakuasi

Gambar 4. Jalur evakuasi

Jalur evakuasi mengarahkan kepada zona yang aman, simbol ini yang harus ada apa titik-titik
rawan bencana [15].
• Titik Kumpul

Gambar 5. Titik kumpul

Titik kumpul bertujuan mengamankan pekerja dari titik aman sementara waktu saat kejadian
berlangsung [16].

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 5


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Mesin Milling
Mesin milling adalah jenis mesin yang memotong bagian tertentu dari suatu benda kerja dengan
pahat potong yang memiliki banyak sudut potong yang berputar. Jika dibandingkan dengan mesin
perkakas lainnya seperti mesin bor dan mesin bubut, mesin milling memiliki keunggulan karena
dapat melakukan pemakanan dari segala arah serta lebih mudah beradaptasi. Berdasarkan putaran
spindle utamaanya mesin milling dapat dibagi menjadi tiga jenis antara lain:
a) Mesin frais universal.
b) Mesin frais vertikal.
c) Mesin frais horizontal [17].
Konstruksi mesin milling bermacam-macam, namun pada umumnya mesin tersebut terdiri dari
bagian-bagian utama berikut fungsinya:

Gambar 6. Bagian-bagian mesin milling [18].

a) Alas mesin merupakan bagian paling bawah pada mesin milling.


b) Kolom mesin berfungsi sebagai penopang bagi komponen-komponen mesin milling.
c) Komponen ini memiliki alur ekor burung yang berjumlah dua yang saling tegak lurus.
d) Dudukan meja ini dilengkapi handle yang berfungsi membalikan gerak otomatis.
e) Meja mesin berfungsi untuk mencekam material dalam proses pengefraisan.
f) Lengan merupakan pendukung bagi arbor.
g) Spindle komponen ini sangat penting bagi mesin milling untuk menahan alat potong dan
tempat arbor.
h) Arbor berfungsi sebagai pencekam alat potong.
i) Support arbor pendukung arbor agar gerak arbor tetap stabil.
j) Motor penggerak berfungsi sebagai pegerak mesin milling.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 6


k) Handle menggerakan meja mesin secara manual.
l) Tombol emergency stop berfungsi untuk menghentikan mesin saat keadaan darurat.
m) Sistem pendingin untuk mengalirkan cairan pendingin.
n) Panel kecepatan untuk mengatur kecepatan spindle [19].

A. Klasifikasi Proses Milling


Jenis-jenis klasifikasi pada proses milling terbagi menjadi tiga:

Gambar 7. Tiga klasifikasi frais [20]

• Slab milling proses ini bisa disebut juga frais periperal, sumbu dari putaran pisau
biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat
permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar
badan alat potongnya [20].
• Face milling proses ini bisa disebut juga frais muka, permukaan hasil proses frais
dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung pisau pada frais muka,
pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap
permukaan benda kerja [21].
• End milling proses ini bisa disebut juga frais jari pisau dapat digerakkan menyudut
untuk menghasilkan permukaan menyudut. pisau pada proses frais jari biasanya
berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda kerja. Gigi potong pada
pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau [22].
B. Macam-Macam Pisau Milling
• Pisau mantel biasanya digunakan untuk pemakanan permukaan kasar.
• Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja.
• Pisau frais radius cekung digunakan untuk pembuatan radius dalam.
• Pisau frais radius cembung digunakan untuk pembuatan radius luar.
• Pisau frais alur digunakan untuk alur membentuk T.
• Pisau frais sudut digunakan untuk membuat alur.
• Pisau jari (endmill cutter) cutter ini biasanya digunakan pada pembuatan alur dengan
bidang datar atau pasak.
• Pisau frais muka dan sisi (shell endmill cutter) memiliki mata sayat di muka dan di sisi,
biasanya digunakan untuk mengefrais bidang bertingkat dan rata.
• Pisau frais gergaji (slitting saw) digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja
atau untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil [23].

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 7


C. Perlengkapan Mesin Milling
Beberapa penunjang untuk melakukan pekerjaan pada mesin frais yaitu:
• Collet Chuck
Collet chuck biasanya diposisikan tegak atau mendatar yang dipasang pada spindle inti digunakan untuk
mencekam alat poton [1].

Gambar 8. Collect chuck [20]

• Blok Paralel
Blok paralel ini digunakan untuk menaikkan benda kerja sehingga operator dapat
memakan/memotong benda kerja tanpa menimbulkan kerusakan/cacat pada ragum pada
mesin milling. Ukuran blok parallel bermacam-macam, biasanya blok paralel yang akan
digunakan itu disesuaikan dengan ukuran benda kerja [24].

Gambar 9. Blok paralel [21]

• Ragum
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya
tidak berubah waktu difrais. Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja [25].

Gambar 10. Ragum [24]

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 8


• Penjepit atau clamp mesin
Clamp ini biasanya digunakan untuk menjepit benda kerja yang tidak dapat dijepit oleh
ragum alat ini sangat membantu, penempatan alat ini ditaruh pada meja mesin frais [24].

Gambar 11. Clamp mesin [25]

2. Mesin NC
Numerical control (NC) adalah format untuk program otomasi di mana program dengan data nomor
kode mengontrol tindakan mekanis dari alat mesin atau peralatan lainnya. Instruksi pekerjaan mesin
diwakili oleh data abjad. Numeric Control (NC) adalah kontrol mesin berbasis digital yang
diperkenalkan ke industri manufaktur [26].
Pengucapan dapat dilakukan dengan menggunakan kode khusus yang dikenal sebagai perintah. Kode
huruf dan angka digunakan untuk menyampaikan instruksi atau informasi. Perintah-perintah ini dapat
disiapkan sebelumnya dan digunakan lagi jika perlu. Oleh karena itu, penggunaan mesin NC, terlepas
dari sifat komponen yang dibuat tidak akan lagi bergantung pada administrator yang menjalankan
mesin, kualitas dan aspek item yang stabil juga dapat diperoleh. Alat mesin NC ini memiliki presisi
dan akurasi yang tinggi [27].

3. Mesin TNC
Mesin TNC ini biasanya digunakan untuk pekerjaan lanjutan dari mesin CNC itu memerlukan fixture
khusus, memperbaiki dimensi ketebalan yang belum sesuai, membuat oval hole, alur spy, seresion,
membentuk segi enam untuk baut khusus, dan pekerjaan pekerjaan lainya yang cukup sulit dikerjakan
di mesin CNC karena terlalu kecil atau sudah memiliki tooling hole sehingga sulit dicekam pada
mesin CNC dan menjadi tidak efisiens lagi jika dikerjakan di mesin CNC. Terkadang mesin TNC juga
mengerjakan part dari raw material sampai produk jadi yang belum dibuatkan program bahasa G-
Codenya sehingga belum bisa dikerjakan di mesin CNC.

Gambar 12. Mesin milling TNC 131

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 9


BAB III METODOLOGI MAGANG

1. Tahapan Magang
Ruang lingkup kegiatan magang kerja di PT Dirgantara Indonesia yang dilakukan adalah pembuatan
part attachmen part number menggunakan mesin milling TNC 131. Part tersebut merupakan bagian
dari part pesawat, mesin TNC 131 biasanya digunakan untuk pekerjaan lanjutan dari mesin CNC, dan
pekerjaan-pekerjaan lainya yang cukup sulit dikerjakan pada mesin CNC karena terlalu kecil atau
sudah memiliki tooling hole sehingga sulit dicekam pada mesin CNC.

Usulan Magang

Pengenalan Proyek Magang

Pemilihan Material

Proses Milling

Memeriksa Hasil

Penyusunan Laporan Magang

Seminar Magang

Selesai

Gambar 13. Diagram tahapan magang

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 10


2. Jadwal Magang
PT Dirgantara Indonesia menerapkan lima hari kerja bagi peserta magang kerja seperti karyawan
tetap. Pembagian waktu kerjanya yaitu delapan jamdalam satu hari, (Tujuh jam untuk bekerja dan satu
jam untuk istirahat). Jadwal Magang di PT Dirgantara Indonesia yaitu selama satu bulan. Magang
dimulai pada hari Senin tanggal 12 September 2022 di DM1000 yaitu bidang machining.

Table 2. Jadwal magang

Hari Pukul
Senin 08:00-15:00 WIB
Selasa 08:00-15:00 WIB
Rabu 08:00-15:00 WIB
Kamis 08:00-15:00 WIB
Jumat 08:00-15:00 WIB

3. Tempat Magang
PT Dirgantara Indonesia yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 154, Husen Sastranegara,
Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40174, Indonesia.

Gambar 14. Lokasi perusahaan

Seluruh kegiatan, rangkaian, proses pekerjaan dan laporan dikerjakan di PT Dirgantara Indonesia,
untuk kegiatan pekerjaan dilakukan di bagian departemen machining.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 11


BAB IV PROSES PEMBUATAN

1. Operation Chart Process


Diagram dibwah ini merupakan operation chart process dari pembuatan komponen attachment part
number 332A2406282002.

Material
Material Receiving Inpection

Storing

Mechanical

Band SAW

Raw Pembuatan
Feeding Program

Hydraulic

Press MAE
25

Persiapan

TNC
Universal

Milling

Proses

Milling

Fitter

Machining

Pengecekan
Final Hasil

Quality
Control
Gambar 15. Diagram operation chart process

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 12


2. Pemilihan Material
Dalam mengembangkan dan mendesain suatu produk, pemilihan material sangatlah penting. Karena
produktivitas dan kebutuhan konsumen harus dipenuhi, hal ini juga penting untuk keberhasilan
produk serta persaingan pasar. Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan produsen dan pelanggan dapat
disebabkan oleh pemilihan bahan yang salah. Produktivitas, profitabilitas, dan reputasi perusahaan
semuanya dapat dipengaruhi secara negatif oleh pemilihan bahan yang buruk, yang juga dapat
mengakibatkan kesalahan perakitan dan penurunan signifikan dalam efisiensi dan kinerja produk.
Rekayasa nyata bergantung pada sejumlah prasyarat saat memilih bahan. Tujuan dari desain produk
yang optimal adalah untuk memilih bahan yang paling memenuhi persyaratan desain, memberikan
kinerja maksimal, dan biaya yang paling murah [28].
Karena sifatnya yang meningkatkan kekuatan, ketahanan terhadap korosi, konduktivitas dan
ketangguhan,Maka digunakan aluminium 6061. Aluminium tipe 6061 adalah paduan 6xxx, sehingga
perlu campuran dengan magnesium dan silikon sebagai unsur paduan utama. Aluminium tipe 6061
memiliki komposisi nominal 97, 9% Al, 0,6% Si, 1,0% Mg, 0,2% Cr, dan 0,28% Cu. Paduan
aluminium 6061 memiliki densitas 2,7 g/cm3 (atau 0,0975 lb/in3). Paduan aluminium 6061 dapat
diberi perlakuan panas, dibentuk dengan mudah, dapat dilas, dan memiliki ketahanan yang tinggi
terhadap korosi [29].

3. Proses Sheet
Langkah-langkah pembuatan komponen spesifik dan detail yang perlu diketahui dari hal-hal yang
berkaitan satu sama lain dituangkan dalam lembar proses. Langkah-langkah yang diperlukan untuk
membuat suatu bagian untuk produksi menjadi sangat rinci pada lembar proses. Waktu untuk setiap
mesin dan setiap operasi juga dapat diatur. Langkah-langkah operasional yang harus disertakan dalam
langkah ini antara lain nama dan komponen yang akan dibuat, jumlah gambar kerja komponen, jenis
operasi kerja dan jumlah operasi, produksi mesin dan peralatan, serta standar waktu. ditetapkan untuk
setiap operasi kerja. Lembar proses ini merangkum langkah-langkah operasional yang harus
dilakukan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk yang diinginkan [30].

4. Menyusun Langkah Kerja


Setelah memahami apa saja yang harus dikerjakan dalam operasi 500 selanjutnya menyusun langkah
kerja yang sesungguhnya. Jika diperhatikan benda kerja dikerjakan dalam dua layout, yaitu
pengerjaan yang bisa dilakukan dengan dua pencekaman yang harus dilakukan adalah merekayasa
gerak pahat sedemikian rupa mengikuti kontur sesuai gambar sehingga membentuk benda kerja sesuai
gambar.
Untuk membuat pahat mengikuti kontur benda kerja. Titik korditan lintas pahat harus didefinisikan
oleh operator sebelum program dibuat. Hal ini karena mesin TNC tidak dapat menghitung kompensasi
diameter pahat untuk gerak sloping dan gerakan melingkar. Operator yang harus mengkakulasikan
untuk kemudian disampaikan hasilnya pada mesin. Pekerjaan mencari titik-titik ini lah merupakan
pekerjaan yang melelahkan karena harus dihitung menggunkan trigonometri satu titik demi satu titik
sehingga untuk kesempatan ini digunakan bantuan CAD.

Titik yang didapat dari CAD diaplikasikan Sebagai titik kordinat untuk keperluan memprogram
karena mesin hanya mengerti titik yang harus dilewat pahat dan bukanya titik ukuran pada benda
kerja dalam hal ini rekayasa gerak pahat direncanakan operator sangat berpengaruh terhadap hasil
akhir ukuran benda kerja.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 13


Perlu diperhatikan bahwa alat potong pahat tidak berupa titik, melainkan berupa garis dengan dimensi
tertentu maka kompensasi bentuk pahat perlu diperhitungkan kompensasi panjang dan diameter
terhadap acuan hal ini menyebabkan garis lintas pahat tidak sama dengan garis gambar benda kerja,
melainkan bergeser sejauh setengah diameter pahat makan sebelum membuat program harus
menentukan:
1. menentukan lintas pahat periphery (garis tipis)

Gambar 16. Lintas pahat pencekaman satu

Gambar 17. Lintas pahat pencekaman dua

Ket: Garis tipis menunjukan lintas pahat.


Garis tebal merupakan garis benda.
2. Menentukan titik pusat radius.
3. Menentukan sudut mulai untuk A.P.A (Absolute Polar Angel) beberapa radius, untuk radius
lain, sudut A.P.A terletak di sudut siku yaitu 0 atau 90 sehinnga titik perlu dicari di CAD.
4. Menentukan besarnya sudut tiap radius yang akan dipakai pada nilai I.P.A (instrumental polar
angel).
5. Mentukan label (LBL) tiap tiap gerak repitisi (urutan LBL memperlihatkan urutan
pengerjaan).

LBL 55 LBL 54 LBL 53 LBL 52 LBL 51

Gambar 18. Penentuan LBL pencekaman pertama

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 14


LBL 13 LBL 12
LBL 11

Gambar 19. Penentuan LBL pencekaman kedua

Selanjutnya adalah menentukan urutan pengerjaan sedemikian sehingga tidak banyak gerak
pembebasan sumbu Z hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalisasi waktu pemesinan karena
pembebasan Z adalah gerak tidak produktif. Selain itu untuk menghindari gross positioning error
yang disebabkan karena kombinasi gaya pemakanan.
Setelah informasi didapat maka dibuatlah program untuk berdasarkan rencana yang sudah ditentukan
sebelumnya sehingga didapatlah program seperti berikut:
Program Pencekaman pertama
1. LBL 50.
2. A Z+50,00 RO F306 M05.
3. CYCL DEF 9.0 DWELL TIME.
4. CYCL DEF 9.1 DWELL 2,000.
5. CYCL CALL.
6. A Y+100,00 RO F360 m.
7. A X-100,00 RO F360 m.
8. CYC DEF 9.0 DWELL TIME.
9. CYCL DEF 9.1 DWELL 2,000.
10. CYCL CALL.
11. STOP.
12. A Y+9,000 RO F200 m.
13. CYCL DEF 9.0 DW t.
14. CYCL DEF 9.1 DW 2,000.
15. CYCL CALL.
16. A Y-9,000RO, F306 M03.
17. A Z+0,000 RO F200 M.
18. A Z+0,000 DWT.
19. A Z+0,000 DWT 2,000.
20. CYCL CALL.
21. A X-62,130 RO F154 M.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 15


22. A Y-7,465 RO F50 M.
23. LBL 51.
24. I X+0,900 RO F50 M.
25. I Y+0,345 RO F50 M.
26. CALL LBL 51 REP 71.
27. A Y-8,00 RO F200 M.
28. CYCL DEFF 5.0 POLE.
29. CYCL DEFF 5.1 A X-170,000.
30. CYCL DEFF 5.2 A Y-158,000.
31. CYCL DEFF 6.0 POLAR CORD.
32. CYCL DEFF 6.1 A P,R +166,000.
33. CYCL DEFF 6.2 A P,A +65,194.
34. CYCL DEFF 6.3 F154 M.
35. LBL 52.
36. CYLC DEF 6.0 POLAR CORD.
37. CYLC DEF 6.1 A.P.R +166,000.
38. CYLC DEF 6.2 I.P.A +0,354.
39. CYLC DEF 6.3 F50 M.
40. CALL LBL 52 REP 69 165.
41. A Y-8,000 RO F50 M.
42. CYCL DEF 6.0 POLAR CORD.
43. CYCL DEF 6.1 A.P.R +166,000.
44. CYCL DEF 6.2 A.P.A +144,806.
45. CYCL DEF 6.3 F154 M.
46. LBL 53.
47. CYCL DEF 6.0 POLAR CORD.
48. CYCL DEF 6.1 A.P.R +166,000.
49. CYCL DEF 6.2 I.P.A -0,354.
50. CYCL DEF 6.3 F50 M.
51. LBL 53 REP 69.
52. A Y-8,000 RO F200 M.
53. A X-279,475 RO F154 M.
54. A Y-6,530 RO F50 M.
55. LBL 54.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 16


56. I X-0,785 RO F50 M.
57. I Y+O,530 RO F50 M.
58. CALL LBL 54 REP 23.
59. LBL 55.
60. I X-0,925 RO F50 M.
61. I Y+0,235 RO F50 M.
62. CALL LBL 55.
63. A Y-350 ,00 RO F200 M.
64. CALL LBL 50 REP 10.
65. STOP.
Program pencekaman kedua
1. LBL 10 A Z+50,000 RO F200 M05.
2. A Y+100,000 RO F 200 M.
3. A X+25,000 RO F 200 M.
4. TOOL DEF 10 L +0,000.
5. TOLL DEF 10 R+0,000.
6. STOP.
7. TOOL CALL 10 Z 5 0,00.
8. A X+10,000 RO F100 M.
9. A Y-7,000 RO100 M03.
10. A Z+3,000 RO F100 M.
11. CYCL DEF 9.0 DWELL TIME.
12. CYCL DEF 9.1 DWELL 2,000.
13. CYCL CALL.
14. LBL 11.
15. I Z-1,000 RO F100 M.
16. CYCL DEF 9.0 DWELL TIME.
17. CYCL DEF 9.2 DWELL 2,000.
18. CYCL CALL.
19. A X-347,000 RO F100 M.
20. A Y +7,000 RO F200 M.
21. CALL LBL 11 REP 2.
22. A Y-10,000 RO F100 M.
23. CYCYL DEF 5.0 POLE.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 17


24. CYCYL DEF 5.1 A X-8,000.
25. CYCYL DEF 5.2 A Y+8,000.
26. CYCYL DEF 6.0 POLAR CORD.
27. CYCYL DEF 6.1 A.P.R +13,900.
28. CYCYL DEF 6.2 A.P.A +270,000.
29. CYCYL DEF 6.3 F100 M.
30. LBL 12.
31. CYCYL DEF 6.0 POLAR CORD.
32. CYCYL DEF 6.1 A.P.R +13,900.
33. CYCYL DEF 6.2 A.P.A +3,000.
34. CYCYL DEF 6.3 F100 M.
35. LBL 12 REP 29.
36. A X+7,000 RO F10.
37. A Y_5,900 RO F100 M.
38. A X-346,000 RO F100 M.
39. A Y-7,000 RO F100 M.
40. CYCL DEF 5.0 POLE.
41. CYCL DEF 5.1 A X-332,000.
42. CYCL DEF 5.2 A Y+8,000.
43. CYCL DEF 6.0 POLAR CORD.
44. CYCL DEF 6.1 A.P.R 19,30.
45. CYCL DEF 6.2 A.P.A 2760,000.
46. CYCL DEF 6.3 F100 M.
47. LBL 13.
48. CYCL DEF 6.0 POLAR CORD.
49. CYCL DEF 6.1 A.P.R 19,300.
50. CYCL DEF 6.2 I.P.A -3,000.
51. CYCL DEF 6.3 F100 M.
52. CALL LBL 13 REP 29.
53. A X-348,000 RO F100 M05.
54. A Z+20,000 RO F200 M05.
55. CALL LBL 10 REP 100.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 18


5. Tahapan Pengerjaan

1) Cek safety device mesin milling.


Tugas penting pertama operator mengoperasikan mesin frais adalah memeriksa ketinggian pengaman.
2) Menggunakan alat pelindung diri.
3) Menyiapkan tool kerja frais.
Adapun beberapa alat kerja yang wajib ada pada proses frais berlangsung sebagai berikut:
a) Palu yang berfungsi untuk mengatur benda kerja pada saat dijepit oleh ragum.
b) Ragum berfungsi untuk mencekam benda kerja agar posisi benda kerja tidak berubah.
c) End mill ukuran R 6 yang berfungsi untuk memotong benda kerja.
d) Siku untu pengecekan sudut benda kerja.
e) Kikir untuk proses penghalusan bagian pinggir benda kerja.
4) Cek Kondisi Mesin Milling.
Salah satu tugas penting bagi operator mesin frais adalah mengecek kondisi mesin frais yang akan
dioperasikan.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan mesin frais yaitu:
a) Cek kebersihan bagian mesin.
b) Cek penerangan cahaya di area mesin.
c) Cek tombol untuk menyalakan dan mematikan mesin.
d) Cek kondisi kecepatan putaran mesin.
5) Memasukan program yang sudah dibuat.
Pada mesin milling TNC ini operator cukup memasukan program yang telah dibuat.
6) Setting benda kerja.
Setting benda kerja pada ragum sebelum proses milling dilakukan.
7) Proses milling.
Setelah memasukan program dan setting benda langkah selanjutnya adalah mengatur kecepatan
spindle, untuk kecepatan yang dipakai 480 RPM setelah menentukan kecepatan spindle yaitu proses
milling benda kerja operator hanya cukup mengontrol saat proses.
Hasil kecepatan spindle didapat dari:
𝐶𝑠 𝑥 1000 18 𝑥 1000
𝑛= = = 480 𝑅𝑃𝑀
𝜋 x 12 3,14 𝑥 12
8) Membersihkan Area Kerja.
Setelah pengerjaan selesai operator wajib membersihkan area yang telah digunakan.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 19


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah ditulis pada bab-bab sebelumnya, serta pengamatan selama magang kerja
maka penyusun dapat menyimpulkan, yaitu sebagai berikut:
• Mesin TNC ini digunakan untuk pekerjaan lanjutan dari mesin CNC, khususnya memperbaiki
dimensi ketebalan yang belum sesuai, membuat oval hole, alur spy, seresion, membentuk segi
enam untuk baut khusus, dan pekerjaan-pekerjaan lainya yang cukup sulit dikerjakan pada
mesin CNC karena terlalu kecil atau sudah memiliki tooling hole sehingga sulit dicekam pada
mesin CNC.
• Attachment Part Number 332A2406282002 merupakan salah satu komponen dari part
pesawat terbang.
• Material yang digunakan dalam pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 yaitu
Alumunium 6061.
• Mesin yang digunakan yaitu mesin milling TNC 131.
• Langkah-langkah pembuatan Program:
a) Menentukan lintas pahat.
b) Menentukan titik pusat radius.
c) Menentukan sudut mulai untuk A.P.A (Absolute Polar Angel).
d) Menentukan besarnya sudut tiap radius.
e) Menentukan LBL (memperlihatkan urutan pengerjaan).
• Pembuatan part ini dilakukan dua layout yaitu pengerjaan yang dilakukan dengan dua
pencekaman.
• Pahat yang digunakan adalah pahat end mill ukuran R 6.
• Waktu pengerjaan pada proses attachment part number 332A2406282002 yaitu 30 menit.

2. Saran
Adanya saran untuk operator dan karyawan lainnya yang mungkin bermanfaat bagi PT Dirgantara
Indonesia, sebagai berikut:
• Selalu lakukan monitoring saat mesin sedang memproduksi.
• Selalu lakukan menjaga kebersihan tempat kerja setelah memproduksi suatu komponen.
• Memberi arahan kepada karyawan agar selalu menyimpan kembali alat yang telah digunakan
pada tempatnya.
• Mengadakan training untuk para operator mesin milling untuk meningkatkan keahlian.
• Selalu gunakan pelindung diri agar terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan selalu
berhati-hati dalam pengoperasian mesin milling.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 20


DAFTAR PUSTAKA

[1] Q. Nurlaila, A. U. Ryadin, and F. H. Yanto, “Pengurangan Reject Dan Peningkatan Keluaran
Produksi Harian Dengan Memodifikasi Chuck Collect Pada Mesin Cnc Turning Goodway Gls
150,” Sigma Tek., vol. 5, no. 2, pp. 351–360, 2022, doi: 10.33373/sigmateknika.v5i2.4611.
[2] E. Budiyanto, L. D. Yuono, and F. Rohman, “Analisa proses produksi part number D574-
50081-201 menggunakan mesin milling CNC di PT DI,” Turbo J. Progr. Stud. Tek. Mesin,
vol. 9, no. 2, 2020, doi: 10.24127/trb.v9i2.1427.
[3] H. Santoso, “Pengaruh Variasi Kecepatan Feeding dan Kedalaman Pemakanan End Mill
Terhadap Tingkat kekerasan Kekasaran Permukaan Material Baja AISI 1045,” Repos.
UNISMA Bekasi, vol. 5, no. 6, 2022.
[4] P. Dirgatara Indonesia, “Tinjauan Perusahaan,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://www.indonesian-aerospace.com/tentang/perusahaan_kami (accessed Oct. 26, 2022).
[5] P. Dirgantara Indonesia, “Visi dan Misi,” Indonesia Aerospace, 2022. https://www.indonesian-
aerospace.com/tentang/visi (accessed Oct. 26, 2022).
[6] P. Dirgantara Indonesia, “Makna Logo PT Dirgantara,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://text-id.123dok.com/document/qmjpk49q-makna-logo-pt-dirgantara-indonesia.html
(accessed Nov. 26, 2022).
[7] P. Dirgatara Indonesia, “Sejarah PT Dirgantara Indonesia,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://www.indonesian-aerospace.com/tentang/sejarah (accessed Nov. 04, 2022).
[8] P. Dirgatara Indonesia, “Struktur Organisasi,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://www.indonesian-aerospace.com/tentang/struktur_organisasi# (accessed Nov. 04, 2022).
[9] P. Dirgatara Indonesia, “Portofolio Kami,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://www.indonesian-aerospace.com/portofolio (accessed Nov. 26, 2022).
[10] B. R. Kani, “Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek Kontruksi (Studi
Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama),” J. Sipil Statik, vol. 1, no. 6, 2013.
[11] A. B. Herlambang, “Penerapan Manajemen K3L Pada Proyek Pembangunan Underpass
Kentungan Yogyakarta (Evaluasi Terhadap Runtuhnya Bahu Jalan),” 2020, Accessed: Oct. 26,
2022. [Online]. Available: http://e-journal.uajy.ac.id/22275/1/02159790.pdf
[12] Syahbardia, “Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),”Diktat Mata Kuliah
Keselam dan Kesehat Kerja Universitas Pasundan, pp. 1–21, 2007.
[13] M. Shintami, “Alat Pelindung Diri Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3),” rupa rupa, 2021.
https://www.ruparupa.com/blog/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/
(accessed Nov. 26, 2022).
[14] P. Omni Digitama, “Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan standar Kesehatan &
Keselamatan Kerja (K3),” rupa rupa, 2023. https://www.ruparupa.com/blog/alat-pelindung-
diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/ (accessed Oct. 26, 2022).
[15] P. Cyberindo Sinergi System, “Jalur Evakuasi: Pengertian, Fungsi, dan Contoh
Penerapannya,” Nimbush9, 2023. https://nimbus9.tech/blog/jalur-evakuasi-adalah/ (accessed
Nov. 26, 2022).
[16] L. Kurniawan, “Implementasi Rambu Rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sebagai
Sarana Pemenuhan HAM Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,” Law Justice, vol. 5, no. 1,
pp. 55–70, 2020, doi: 10.23917/laj.v5i1.10419.
[17] A. Rachmat, “Pengaruh Spindle Speed pada Proses Slot Milling dengan Metode Minimum
Quantity Lubrication Terhadap Kekasaran Permukaan Aluminium A6061,” Universitas
Brawijaya, 2018. [Online]. Available: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162754/

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 21


[18] M. Reza, “Bagian Mesin Frais,” Tekni Kece, 2022. https://teknikece.com/mesin-frais/bagian-
mesin-frais/ (accessed Nov. 26, 2022).
[19] Cahyani, “Bagian Mesin Milling dan Fungsinya,” Zono Karya, 2022.
https://zonakarya.com/19-bagian-mesin-milling-frais-dan-fungsinya/ (accessed Nov. 28,
2022).
[20] A. Awalliyah, H. Ikhwan, V. Nugiasari, and R. Zainul, “Prinsip Dasar Milling Dalam Sintesis
Material,” jounal Univ. Negri Padang, vol. 5, no. 2, 2018, Accessed: Oct. 26, 2022. [Online].
Available: https://osf.io/preprints/inarxiv/9xsqe/
[21] D. Rahdiyanta, Proses Frais (Milling). Universitas Negri Yogyakarta, 2010. [Online].
Available: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/teori-
pemesinan-dasar-proses-fraiss-milling.pdf
[22] M. Reza, “Klasifikasi Dan Metode Proses Permesinan Frais,” Keluarga Sepuh86, 2022.
https://keluargasepuh86.blogspot.com/2020/12/proses-pemesinan-frais.html (accessed Nov.
04, 2022).
[23] P. Raharjo, “Hubungan Pemahaman Teori Pemesinan Frais dan Fasilitas Kerja Dengan
Prestasi Praktik Teknik Pemesinan Frais,” J. Pendidik. Vokasional Tek. Mesin, vol. 4, no. 2,
pp. 117–122, 2016.
[24] M. Reza, “Perlengkapan Mesin Milling,” Teknik Kece, 2022. https://teknikece.com/mesin-
frais/perlengkapan-mesin-frais/ (accessed Nov. 01, 2022).
[25] M. Sukmajaya, “Jenis-Jenis Ragum,” Berbagi Pengetahuan, 2020. https://berbagi-
pengetahuan-1.blogspot.com/2020/01/ragum-vise.html (accessed Nov. 25, 2022).
[26] M. Reza, “Mesin CNC,” Omesin, 2018. https://www.omesin.com/2018/06/tentang-mesin-cnc-
computer-numerical.html (accessed Nov. 26, 2022).
[27] V. Vene Oktarina, “Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri di Jagoi Babang,
Kalimantan Barat,” Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2010.
[28] R. Kumar, Jagadish, and A. Ray, “Selection of Material for Optimal Design Using Multi-
criteria Decision Making,” Procedia Mater. Sci., vol. 6, pp. 590–596, 2014, doi:
10.1016/j.mspro.2014.07.073.
[29] Thomas, “All About 6061 Aluminum (Properties, Strength and Uses),” Thomasnet, 2023.
https://www.thomasnet.com/articles/metals-metal-products/6061-aluminum/ (accessed Nov.
26, 2022).
[30] D. Dias Oktarianingrum and R. Purwaningsih, “‘Perancangan Metode Kerja dan Penentuan
Jumlah Kebutuhan Mesin Pada Produksi Final Assy Box Speaker Type PAS 68(B),’” J. Ind.
Eng. Online, vol. 7, no. 4, 2018.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 22


LAMPIRAN

1. Time Sheet (Laporan Kegiatan Harian)

DAFTAR HADIR MAHASISWA MAGANG KERJA


PT DIRGANTARA INDONESIA
Universitas : Universitas Pasundan
Nama : Alvi Fauzi Ridwan
NIM : 193030025
Pelaksanaan Magang : 12 September 2022-14 Oktober 2022
Tanggal Kegiatan
12 September 2022 Perkenalan terhadap kepala divisi, Pengenalan lingkungan
kerja.
13 September 2022 Pembagian divisi kerja
14September 2022 Pengenalan mesin dan alat
15 September 2022 Pemilihan judul laporan kerja
16 September 2022 Izin kuliah
17 September 2022 Libur
18 September 2022 Libur
19 September 2022 Izin kuliah
20 September 2022 Pengoperasian mesin TNC 131
21 September 2022 Pengoperasian mesin TNC 131
22 September 2022 Pengoperasian mesin TNC131
23 September 2022 Sakit
24September 2022 Libur
25September 2022 Libur
26 September 2022 Izin kuliah
27 September 2022 Menentukan judul
28 September 2022 Memahami Langkah kerja (Proses Sheet)
29 September 2022 Proses Milling
30 September 2022 Proses Milling
1 Oktober 2022 Libur

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 23


Tanggal Kegiatan
2 Oktober 2022 Libur
3 Oktober 2022 Izin kuliah
4 Oktober 2022 Membuat laporan kerja
5 Oktober 2022 Keliling keliling PTDI
6 Oktober 2022 Membuat laporan
7 Oktober 2022 Membuat laporan
8 Oktober 2022 Libur
9 Oktober 2022 Libur
10 Oktober 2022 Izin kuliah
11 Oktober 2022 Sakit
12 Oktober 2022 Sakit
13 Oktober 2022 Laporan kerja
14 Oktober 2022 Laporan kerja

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 24


2. Foto Kegiatan

Gambar 20. Foto kegiatan.

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 25


3. Gambar Teknik

Gambar 21. Gambar teknik attachment

Magang Kerja, Prodi Mesin FT-UNPAS: 26

Anda mungkin juga menyukai