Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 Menggunakan Mesin Milling TNC 131
Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 Menggunakan Mesin Milling TNC 131
Yang bertanda tangan di bawah ini, sebagai sivitas akademik Universitas Pasundan, saya:
Nama : Alvi Fauzi Ridwan
NPM : 193030025
Program Studi : Teknik Mesin FT UNPAS
Jenis Karya: : Laporan magang kerja
Menyatakan bahwa sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saya menyetujui
memberikan kepada Universitas Pasundan Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas karya ilmiah saya
yang berjudul:
Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 Menggunakan Mesin Milling TNC
131
Beserta perangkat yang ada (jika ada). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini
Universitas Pasundan berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta,
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dosen Pembimbing
Pembimbing Lapangan
Martinus Fajar
Menyetujui:
Mengetahui:
KEPALA DEPARTEMEN
PUSAT PEMBELAJARAN
HERI KUSMAYADI
NIK. 950121
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan karunia, rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan magang kerja di PT Dirgantara Indonesia dengan
judul “Proses Pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 Menggunakan Mesin
Milling TNC 131” Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat, serta kita para pengikutnya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan selama kegiatan magang kerja maupun
dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca laporan
ini dikemudian hari agar dapat dijadikan evaluasi dan pembelajaran.
Dalam penyusunan laporan magang kerja ini penulis juga menyampaikan terima kasih karena
mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih pada:
1. Bapak Santosa Edy Wibowo, M.T. sebagai Manager Flight System, PT Dirgantara Indonesia.
2. Bapa Martinus Fajar dan Bapa Sigit sebagai pembimbing lapangan magang kerja dan rekan-
rekannya dari di PT Dirgantara Indonesia yang telah mengarahkan dan membantu selama
magang kerja dan pembuatan laporan magang kerja.
3. Bapak Dr. Ir. Sugiharto, M.T. sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas
Pasundan.
4. Bapak Ir. Toto Supriyono, M.T. sebagai dosen pembimbing yang telah membantu dan
memberikan banyak saran dalam pembuatan laporan magang kerja.
5. Seluruh staf dan pekerja PT Dirgantara Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas bagi saya untuk melaksanakan magang kerja dengan maksimal serta membantu
dalam penyusunan laporan magang kerja.
6. Bapak Ujang Endang sebagai orang tua yang umumnya memberikan doa dan semangat serta
dukungan.
7. Reza Sapta Permana selaku rekan magang yang selalu memberikan bantuan dan semangat
dalam melaksanakan magang kerja.
Akhir kata dan tidak lupa saya mengucapkan alhamdulillah, saya berharap semoga laporan magang
kerja ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi semua pihak yang membaca.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, 5 Juli 2023
1. Latar Belakang
PT Dirgantara Indonesia sangat dikenal dengan PTDI adalah perusahaan kedirgantaraan terkemuka di
Asia dengan kompetensi inti dalam design dan inovasi pesawat, aerostruktur, pembuatan pesawat dan
layanan pesawat untuk pesawat berukuran ringan dan menengah untuk penggunaan sipil dan militer,
memproduksi berbagai jenis helicopter[1]. Perkembangan dunia teknologi manufaktur saat ini
berkembang pesat, peralatan manufaktur memudahkan industri terutama industri yang memiliki
produk dalam jumlah besar atau diproduksi secara massa dalam waktu singkat [2].
Proses produksi saat ini memiliki peranan penting dalam industri manufaktur karena berguna dalam
membuat suku cadang berbahan dasar logam. Yang biasa digunakan untuk pembuatan komponen
tersebut adalah mesin milling atau disebut juga mesin frais dalam dunia industri. Mesin yang dapat
mengerjakan benda kerja pada permukaan datar, vertikal, miring, alur pahat datar. Mesin ini
menyelesaikan benda kerja dengan pemotongan frais (milling machine) [3].
2. Tujuan
Tujuan magang kerja ini adalah untuk menentukan proses pembuatan attachment part number
332A2406282002 menggunakan mesin milling TNC 131.
3. Profil Perusahaan
PTDI merupakan singkatan dari PT Dirgantara Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan
dirgantara asli di Asia dengan kopentesi inti dalam pembuatan struktur pesawat, layan untuk sipil dan
militer dari pesawat ringan dan menengah, pengembangan design pesawat. Letak perusahaan ini
berlokasi di kota Bandung, PT Dirgantara Indonesia didirikan pada tahun 1976. PT Dirgantara
Indonesia juga telah berhasil mengembangkan kemampuan industri kedirgantaraan [4].
Nama Perusahaan : PT Dirgantara Indonesia
Alamat Perusahaan : Jl. Pajajaran No. 154 Bandung 40174
No.Telp : (62-22) 6054168, 6031717, 6040606
Email : pub-rel@indonesia-aerospace.com
Situs Web : www.indonesia-aerospace.com
A. Visi dan Misi PT Dirgantara Indonesia
• Visi PT Dirgantara Indonesia:
Menjadi acuan dari perusahaan dirgantara di wilayah Asia Pasifik dengan memanfaatkan
keterampilan industri dan komersil tertinggi serta menjadi pemimpin pasar pesawat
turboprop kelas menengah dan ringan.
• Misi PT Dirgantara Indonesia:
- Sebagai peserta dalam komunitas bisnis internasional dengan aliansi strategis dengan
industri terkait.
- Misi militer untuk aplikasi non-aerospace yang relevan dan berfungsi sebagai
kompetensi inti dalam industri yang lebih luas.
- Menawarkan harga dan produk yang kompetitif dalam hal kualitas dan biaya [5].
Biro konstruksi dan perancangan didirikan di TRI-Udara pada tahun 1946, TNI-AU atau
Angkatan Udara. Lokakarya yang khusus berlokasi di Jawa Timur lebih tepatnya Magetan,
dekat Madiun, disediakan oleh Wiweko Supono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan Sumarsono.
Pesawat ringan NWG-1 dibangun menggunakan banyak part zogling.
Kursus bagi para pilot yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dan memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang industri penerbangan pelatihan di India. Penerima manfaat utama dari
produksi pesawat ini adalah Tossin, yang diciptakan oleh Ahmad.
PTDI mampu memproduksi motor pesawat pertama buatan Harley Davidson yang dikenal
dengan WEL-X. Wiweko Supono memberikan arahan agar pesawat RI-X bisa dikenali pada
Simbol keselematan kerja dengan bentuk lingkaran dan berwarna biru menunjukan perintah
atau instruksi keselamatan yang harus diikuti saat bekerja. Berikut penjelasan simbol alat
pelindung diri:
a) Pelindung kepala, mencegah anngota tubuh kepala dari benturan body.
b) Masker untuk mencegah pekerja menghirup debu yang kotor.
c) Pelindung telinga untuk mencegah ketulian terutama pada operator yang bekerja
dengan kebisingan.
d) Sarung tangan untuk melindungi tangan dari benda tajam seperti serbuk logam.
e) Pelindung tubuh bisa disebut juga dengan wearpack untuk melindungi tubuh.
f) Pelindung kaki untuk menghindari pekerja dari serpihan kaca yang membahayakan
telapak kaki [14].
B. Simbol-simbol Keselamatan Kerja
• Arah Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi mengarahkan kepada zona yang aman, simbol ini yang harus ada apa titik-titik
rawan bencana [15].
• Titik Kumpul
Titik kumpul bertujuan mengamankan pekerja dari titik aman sementara waktu saat kejadian
berlangsung [16].
1. Mesin Milling
Mesin milling adalah jenis mesin yang memotong bagian tertentu dari suatu benda kerja dengan
pahat potong yang memiliki banyak sudut potong yang berputar. Jika dibandingkan dengan mesin
perkakas lainnya seperti mesin bor dan mesin bubut, mesin milling memiliki keunggulan karena
dapat melakukan pemakanan dari segala arah serta lebih mudah beradaptasi. Berdasarkan putaran
spindle utamaanya mesin milling dapat dibagi menjadi tiga jenis antara lain:
a) Mesin frais universal.
b) Mesin frais vertikal.
c) Mesin frais horizontal [17].
Konstruksi mesin milling bermacam-macam, namun pada umumnya mesin tersebut terdiri dari
bagian-bagian utama berikut fungsinya:
• Slab milling proses ini bisa disebut juga frais periperal, sumbu dari putaran pisau
biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat
permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar
badan alat potongnya [20].
• Face milling proses ini bisa disebut juga frais muka, permukaan hasil proses frais
dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung pisau pada frais muka,
pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap
permukaan benda kerja [21].
• End milling proses ini bisa disebut juga frais jari pisau dapat digerakkan menyudut
untuk menghasilkan permukaan menyudut. pisau pada proses frais jari biasanya
berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda kerja. Gigi potong pada
pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau [22].
B. Macam-Macam Pisau Milling
• Pisau mantel biasanya digunakan untuk pemakanan permukaan kasar.
• Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja.
• Pisau frais radius cekung digunakan untuk pembuatan radius dalam.
• Pisau frais radius cembung digunakan untuk pembuatan radius luar.
• Pisau frais alur digunakan untuk alur membentuk T.
• Pisau frais sudut digunakan untuk membuat alur.
• Pisau jari (endmill cutter) cutter ini biasanya digunakan pada pembuatan alur dengan
bidang datar atau pasak.
• Pisau frais muka dan sisi (shell endmill cutter) memiliki mata sayat di muka dan di sisi,
biasanya digunakan untuk mengefrais bidang bertingkat dan rata.
• Pisau frais gergaji (slitting saw) digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja
atau untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil [23].
• Blok Paralel
Blok paralel ini digunakan untuk menaikkan benda kerja sehingga operator dapat
memakan/memotong benda kerja tanpa menimbulkan kerusakan/cacat pada ragum pada
mesin milling. Ukuran blok parallel bermacam-macam, biasanya blok paralel yang akan
digunakan itu disesuaikan dengan ukuran benda kerja [24].
• Ragum
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya
tidak berubah waktu difrais. Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja [25].
2. Mesin NC
Numerical control (NC) adalah format untuk program otomasi di mana program dengan data nomor
kode mengontrol tindakan mekanis dari alat mesin atau peralatan lainnya. Instruksi pekerjaan mesin
diwakili oleh data abjad. Numeric Control (NC) adalah kontrol mesin berbasis digital yang
diperkenalkan ke industri manufaktur [26].
Pengucapan dapat dilakukan dengan menggunakan kode khusus yang dikenal sebagai perintah. Kode
huruf dan angka digunakan untuk menyampaikan instruksi atau informasi. Perintah-perintah ini dapat
disiapkan sebelumnya dan digunakan lagi jika perlu. Oleh karena itu, penggunaan mesin NC, terlepas
dari sifat komponen yang dibuat tidak akan lagi bergantung pada administrator yang menjalankan
mesin, kualitas dan aspek item yang stabil juga dapat diperoleh. Alat mesin NC ini memiliki presisi
dan akurasi yang tinggi [27].
3. Mesin TNC
Mesin TNC ini biasanya digunakan untuk pekerjaan lanjutan dari mesin CNC itu memerlukan fixture
khusus, memperbaiki dimensi ketebalan yang belum sesuai, membuat oval hole, alur spy, seresion,
membentuk segi enam untuk baut khusus, dan pekerjaan pekerjaan lainya yang cukup sulit dikerjakan
di mesin CNC karena terlalu kecil atau sudah memiliki tooling hole sehingga sulit dicekam pada
mesin CNC dan menjadi tidak efisiens lagi jika dikerjakan di mesin CNC. Terkadang mesin TNC juga
mengerjakan part dari raw material sampai produk jadi yang belum dibuatkan program bahasa G-
Codenya sehingga belum bisa dikerjakan di mesin CNC.
1. Tahapan Magang
Ruang lingkup kegiatan magang kerja di PT Dirgantara Indonesia yang dilakukan adalah pembuatan
part attachmen part number menggunakan mesin milling TNC 131. Part tersebut merupakan bagian
dari part pesawat, mesin TNC 131 biasanya digunakan untuk pekerjaan lanjutan dari mesin CNC, dan
pekerjaan-pekerjaan lainya yang cukup sulit dikerjakan pada mesin CNC karena terlalu kecil atau
sudah memiliki tooling hole sehingga sulit dicekam pada mesin CNC.
Usulan Magang
Pemilihan Material
Proses Milling
Memeriksa Hasil
Seminar Magang
Selesai
Hari Pukul
Senin 08:00-15:00 WIB
Selasa 08:00-15:00 WIB
Rabu 08:00-15:00 WIB
Kamis 08:00-15:00 WIB
Jumat 08:00-15:00 WIB
3. Tempat Magang
PT Dirgantara Indonesia yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 154, Husen Sastranegara,
Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40174, Indonesia.
Seluruh kegiatan, rangkaian, proses pekerjaan dan laporan dikerjakan di PT Dirgantara Indonesia,
untuk kegiatan pekerjaan dilakukan di bagian departemen machining.
Material
Material Receiving Inpection
Storing
Mechanical
Band SAW
Raw Pembuatan
Feeding Program
Hydraulic
Press MAE
25
Persiapan
TNC
Universal
Milling
Proses
Milling
Fitter
Machining
Pengecekan
Final Hasil
Quality
Control
Gambar 15. Diagram operation chart process
3. Proses Sheet
Langkah-langkah pembuatan komponen spesifik dan detail yang perlu diketahui dari hal-hal yang
berkaitan satu sama lain dituangkan dalam lembar proses. Langkah-langkah yang diperlukan untuk
membuat suatu bagian untuk produksi menjadi sangat rinci pada lembar proses. Waktu untuk setiap
mesin dan setiap operasi juga dapat diatur. Langkah-langkah operasional yang harus disertakan dalam
langkah ini antara lain nama dan komponen yang akan dibuat, jumlah gambar kerja komponen, jenis
operasi kerja dan jumlah operasi, produksi mesin dan peralatan, serta standar waktu. ditetapkan untuk
setiap operasi kerja. Lembar proses ini merangkum langkah-langkah operasional yang harus
dilakukan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk yang diinginkan [30].
Titik yang didapat dari CAD diaplikasikan Sebagai titik kordinat untuk keperluan memprogram
karena mesin hanya mengerti titik yang harus dilewat pahat dan bukanya titik ukuran pada benda
kerja dalam hal ini rekayasa gerak pahat direncanakan operator sangat berpengaruh terhadap hasil
akhir ukuran benda kerja.
Selanjutnya adalah menentukan urutan pengerjaan sedemikian sehingga tidak banyak gerak
pembebasan sumbu Z hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalisasi waktu pemesinan karena
pembebasan Z adalah gerak tidak produktif. Selain itu untuk menghindari gross positioning error
yang disebabkan karena kombinasi gaya pemakanan.
Setelah informasi didapat maka dibuatlah program untuk berdasarkan rencana yang sudah ditentukan
sebelumnya sehingga didapatlah program seperti berikut:
Program Pencekaman pertama
1. LBL 50.
2. A Z+50,00 RO F306 M05.
3. CYCL DEF 9.0 DWELL TIME.
4. CYCL DEF 9.1 DWELL 2,000.
5. CYCL CALL.
6. A Y+100,00 RO F360 m.
7. A X-100,00 RO F360 m.
8. CYC DEF 9.0 DWELL TIME.
9. CYCL DEF 9.1 DWELL 2,000.
10. CYCL CALL.
11. STOP.
12. A Y+9,000 RO F200 m.
13. CYCL DEF 9.0 DW t.
14. CYCL DEF 9.1 DW 2,000.
15. CYCL CALL.
16. A Y-9,000RO, F306 M03.
17. A Z+0,000 RO F200 M.
18. A Z+0,000 DWT.
19. A Z+0,000 DWT 2,000.
20. CYCL CALL.
21. A X-62,130 RO F154 M.
1. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah ditulis pada bab-bab sebelumnya, serta pengamatan selama magang kerja
maka penyusun dapat menyimpulkan, yaitu sebagai berikut:
• Mesin TNC ini digunakan untuk pekerjaan lanjutan dari mesin CNC, khususnya memperbaiki
dimensi ketebalan yang belum sesuai, membuat oval hole, alur spy, seresion, membentuk segi
enam untuk baut khusus, dan pekerjaan-pekerjaan lainya yang cukup sulit dikerjakan pada
mesin CNC karena terlalu kecil atau sudah memiliki tooling hole sehingga sulit dicekam pada
mesin CNC.
• Attachment Part Number 332A2406282002 merupakan salah satu komponen dari part
pesawat terbang.
• Material yang digunakan dalam pembuatan Attachment Part Number 332A2406282002 yaitu
Alumunium 6061.
• Mesin yang digunakan yaitu mesin milling TNC 131.
• Langkah-langkah pembuatan Program:
a) Menentukan lintas pahat.
b) Menentukan titik pusat radius.
c) Menentukan sudut mulai untuk A.P.A (Absolute Polar Angel).
d) Menentukan besarnya sudut tiap radius.
e) Menentukan LBL (memperlihatkan urutan pengerjaan).
• Pembuatan part ini dilakukan dua layout yaitu pengerjaan yang dilakukan dengan dua
pencekaman.
• Pahat yang digunakan adalah pahat end mill ukuran R 6.
• Waktu pengerjaan pada proses attachment part number 332A2406282002 yaitu 30 menit.
2. Saran
Adanya saran untuk operator dan karyawan lainnya yang mungkin bermanfaat bagi PT Dirgantara
Indonesia, sebagai berikut:
• Selalu lakukan monitoring saat mesin sedang memproduksi.
• Selalu lakukan menjaga kebersihan tempat kerja setelah memproduksi suatu komponen.
• Memberi arahan kepada karyawan agar selalu menyimpan kembali alat yang telah digunakan
pada tempatnya.
• Mengadakan training untuk para operator mesin milling untuk meningkatkan keahlian.
• Selalu gunakan pelindung diri agar terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan selalu
berhati-hati dalam pengoperasian mesin milling.
[1] Q. Nurlaila, A. U. Ryadin, and F. H. Yanto, “Pengurangan Reject Dan Peningkatan Keluaran
Produksi Harian Dengan Memodifikasi Chuck Collect Pada Mesin Cnc Turning Goodway Gls
150,” Sigma Tek., vol. 5, no. 2, pp. 351–360, 2022, doi: 10.33373/sigmateknika.v5i2.4611.
[2] E. Budiyanto, L. D. Yuono, and F. Rohman, “Analisa proses produksi part number D574-
50081-201 menggunakan mesin milling CNC di PT DI,” Turbo J. Progr. Stud. Tek. Mesin,
vol. 9, no. 2, 2020, doi: 10.24127/trb.v9i2.1427.
[3] H. Santoso, “Pengaruh Variasi Kecepatan Feeding dan Kedalaman Pemakanan End Mill
Terhadap Tingkat kekerasan Kekasaran Permukaan Material Baja AISI 1045,” Repos.
UNISMA Bekasi, vol. 5, no. 6, 2022.
[4] P. Dirgatara Indonesia, “Tinjauan Perusahaan,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://www.indonesian-aerospace.com/tentang/perusahaan_kami (accessed Oct. 26, 2022).
[5] P. Dirgantara Indonesia, “Visi dan Misi,” Indonesia Aerospace, 2022. https://www.indonesian-
aerospace.com/tentang/visi (accessed Oct. 26, 2022).
[6] P. Dirgantara Indonesia, “Makna Logo PT Dirgantara,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://text-id.123dok.com/document/qmjpk49q-makna-logo-pt-dirgantara-indonesia.html
(accessed Nov. 26, 2022).
[7] P. Dirgatara Indonesia, “Sejarah PT Dirgantara Indonesia,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://www.indonesian-aerospace.com/tentang/sejarah (accessed Nov. 04, 2022).
[8] P. Dirgatara Indonesia, “Struktur Organisasi,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://www.indonesian-aerospace.com/tentang/struktur_organisasi# (accessed Nov. 04, 2022).
[9] P. Dirgatara Indonesia, “Portofolio Kami,” Indonesia Aerospace, 2022.
https://www.indonesian-aerospace.com/portofolio (accessed Nov. 26, 2022).
[10] B. R. Kani, “Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek Kontruksi (Studi
Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama),” J. Sipil Statik, vol. 1, no. 6, 2013.
[11] A. B. Herlambang, “Penerapan Manajemen K3L Pada Proyek Pembangunan Underpass
Kentungan Yogyakarta (Evaluasi Terhadap Runtuhnya Bahu Jalan),” 2020, Accessed: Oct. 26,
2022. [Online]. Available: http://e-journal.uajy.ac.id/22275/1/02159790.pdf
[12] Syahbardia, “Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),”Diktat Mata Kuliah
Keselam dan Kesehat Kerja Universitas Pasundan, pp. 1–21, 2007.
[13] M. Shintami, “Alat Pelindung Diri Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3),” rupa rupa, 2021.
https://www.ruparupa.com/blog/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/
(accessed Nov. 26, 2022).
[14] P. Omni Digitama, “Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan standar Kesehatan &
Keselamatan Kerja (K3),” rupa rupa, 2023. https://www.ruparupa.com/blog/alat-pelindung-
diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/ (accessed Oct. 26, 2022).
[15] P. Cyberindo Sinergi System, “Jalur Evakuasi: Pengertian, Fungsi, dan Contoh
Penerapannya,” Nimbush9, 2023. https://nimbus9.tech/blog/jalur-evakuasi-adalah/ (accessed
Nov. 26, 2022).
[16] L. Kurniawan, “Implementasi Rambu Rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sebagai
Sarana Pemenuhan HAM Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,” Law Justice, vol. 5, no. 1,
pp. 55–70, 2020, doi: 10.23917/laj.v5i1.10419.
[17] A. Rachmat, “Pengaruh Spindle Speed pada Proses Slot Milling dengan Metode Minimum
Quantity Lubrication Terhadap Kekasaran Permukaan Aluminium A6061,” Universitas
Brawijaya, 2018. [Online]. Available: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162754/