TINJAUAN PUSTAKA
Setiap potensial yang dimiliki anak mengalami dua hal, yaitu tumbuh
dan kembang. Pada saat itulah, peran stimulasi diperlukan oleh anak.
masa yang relatif singkat, sebagai besar justru berlangsung pada masa usia
interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini
pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
10
11
beda antara satu dengan manusia lainnya, bisa dengan cepat bahkan lambat,
a. Faktor Genetik
yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan
secara genetik dari orang tua kepada anaknya. Faktor ini tidak dapat
b. Faktor Lingkungan
tercapai atau tidaknya potensi yang sudah ada dalam diri manusia
Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang
dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang
rendah.
d. Faktor Nutrisi
e. Faktor Kesehatan
Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh
antara anak satu dengan lainnya. Aktivitas seluruh tubuh diganti dengan
Gambar 2.1
Budi, (2021) Anatomis sistem imunologi : (https://www.com)
Pada orang dewasa dan anak sel darah merah, sel darah putih,dan sel
organ yang terbesar dalam tubuh, ukuran dan bertanya hampir sama
dengan hati. Darah terdiri dari dua komponen yaitu komponen padat yang
terdiri dari sel darah (sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau
leukosit, dan sel pembeku darah atau trombosit) dan komponen cair yaitu
mengakibatkan anemia.
Itulah sebabnya leukosit disebut juga fagosit. Sel darah putih yang
2) Plasma
c) Garam dan mineral plasma dan gas terdiri atas O2 dan CO2
3. Definisi
demam akut, perdarahan, nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi
Arbovirus (Artropod Born Virus) yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypti atau oleh Aedes Aebopictus. (Tiara Rizki Fitriani, 2020. Hal. 10).
masyarakat dalam bentuk wabah dan disertai dengan angka kematian yang
4. Etiologi
DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi dengan salah satu serotype
5. Patofisiologi
18
viremia. Hal tersebut akan menimbulkan reaksi oleh pusat pengatur suhu
syok. Masa virus dengan inkubasi 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Virus akan
demam, sakit kepala, mual, nyeri otot pegal di seluruh tubuh, bintik-bintik
merah pada kulit, hyperemia tenggorakan dan hal lain yang mungkin
komplemen. Akibat aktivitas C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a dua
dan jumlahnya untuk mencegah terjadi edema paru dan gagal jantung,
kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik. (Tiara Rizki Fitriani,
Pathway
20
Gambar 2.2
(Penyimpangan KDM)
Virus dengue
Gigitan nyamuk
aedes aegypti
Terjadi
Viremia
Mual,
muntah
Resiko
pendarahan
Deifisit
nutrisi
6. Manifestasi Klinis
21
c. Lemah
e. Anoreksia
f. Muntah
h. Pusing
i. Trombistopenia
7. Komplikasi
dengue yaitu perdarahan dan dengue shock syndrome (DSS) atau sindrom
syok dengue (SSD. Syok sering terjadi pada anak berusia kurang dari 10
tahun. Syok ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat sampai tidak
teraba, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau sampai nol, tekanan
kesadaran, sianosis disekitar mulut dan kulit ujung jari. (Tiara Rizki
8. Pemeriksaan Penunjang
22
demam berdarah antara lain adalah. (Tiara Rizki Fitriani, 2020. Hal. 19).
sekunder, dan tersier. Reaksi primer merupakan reaksi tahap awal yang
dapat berlanjut menjadi reaksi sekunder atau tersier. Yang mana tidak
9. Penatalaksanaan Medis
meliputi :
nasal.
hingga 10 ml dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6
10. Pencegahan
puskesmas masing-masing.
c. Larvasida
Kegiatan ini dilakukan tiga bulan sekali secara selektif pada rumuh
d. Fogging fokus
e. Penyuluhan
1. Pengkajian
utama dan hal yang penting dilakukan baik saat pasien pertama kali masuk
rumah sakit maupun selama pasien dirawat di rumah sakit. (Tiara Rizki
a. Identitas pasien
orang tua, pendidikan orang tua, pendidikan orang tua, dan pekerjaan
orang tua.
b. Keluhan Utama
Alasan atau keluhan yang menonjol pada pasien DBD untuk datang ke
keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, muntah, anoreksia, diare atau
konstipasi, sakit kepala, nyeri otot, persendian, nyeri ulu hati, dan
pada kulit.
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada DHF anak biasanya
e. Riwayat Imunisasi
f. Riwayat Gizi
Status gizi anak DHF dapat bervariasi. Semua anak dengan status gizi
mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Apabila kondisi berlanjut dan
berkurang.
g. Kondisi Lingkungan
27
dikamar).
h. Pola Kebiasaan
dan menurun.
hematuria.
nadi lemah, kecil dan tidak teratur, serta tekanan darah menurun.
j. Sistem Integumen
thorax terdapat cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan (efusi
pleura), rales, ronchi, yang biasanya terdapat pada grade III dan IV.
k. Pemeriksaan Laboratorium
2) Trombositopenia (>100.000/ml)
2. Diagnosis Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Hipertermia
c. Defisit nutrsi
d. Resiko Perdarahan
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 2.1
Intervensi keperawatan
3) Anjurkan
32
memonitor nyeri
secara mandiri
4) Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
5) Ajarkan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi
pemberian analgetik
jika perlu
B. Intervensi Pendukung
1. Pemantauan Nyeri
a. Observasi
1) Identifikasi faktor
pencetus dan pereda
nyeri
2) Monitor kualitas
nyeri (mis.terasa
tajam, tumpul,
diremas-remas,
ditimpa beban berat)
3) Monitor lokasi dan
penyebaran nyeri
4) Monitor intensitas
nyeri dengan
menggunakan skala
5) Monitor durasi dan
frekuensi nyeri
b. Terapeutik
1) Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi
pasien
2) Dokumentasi hasil
pemantauan
c. Edukasi
N Standar Standar Luaran Standar Intervensi
O Diagnosis Keperawatan Keperawatan Indonesia
Keperawatan Indonesia
Indonesia
prosedur
pemantuan
2) Informasikan hasil
pemantuan, jika
perlu
selimut hipotermia,
kompres dingin
pada dahi, leher,
dada, abdomen,
aksila.)
7) Hindari pemberian
antiperik atau
aspirin
8) Berikan
oksigen ,jika perlu
c. Edukasi
1) Anjurkan tirah
baring
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi
pemberian cairan
elektrolit dan
intravena jika perlu
B. Intervensi Pendukung
1. Edukasi Termoregulasi
a. Observasi
1) Identifikasi
Kesiapan dan
kemapuan
menerima
informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
2) Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
3) Berikan
Kesempatan untuk
bertanya
c. Edukasi
35
1) Ajarkan kompres
hangat jika demam
2) Ajarkan cara
pengukuran suhu
3) Anjurkan
penggunaan pakaian
yang dapat
menyerap keringat
4) Anjurkan tetap
memandikan pasien,
jika memungkinkan
36
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan