Anda di halaman 1dari 16

TUGAS FLEXIBILITY DEFINITION

Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah


Flexibility Management

Dosen Pengampu:
Dr. Atim Djazuli, SE, MM
Dr. Nanang Suryadi, SE, MM

Oleh:
Wisnu Sukmanegara 186020202011001

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
NO JUDUL TAHUN AUTHOR DEFINITIONS MEASUREMENT
1 Reflexivity and 2016 Maria Luisa (Farnese et al., 2016) mendefinisikan Hipotesis 1: Semakin besar fleksibilitas organisasi, semakin
flexibility: Farnese, fleksibilitas sebagai strategi organisasi yang tinggi keterbukaan terhadap inovasi.
Complementary Roberta Fida meningkatkan sikap karyawan terhadap inovasi Hipotesis 2: Semakin besar fleksibilitas organisasi, semakin
routes to and Stefano dan kesediaan mereka untuk menerima inovasi tinggi adopsi inovasi.
innovation? Livi tersebut. Hipotesis 5: Fleksibilitas dan refleksivitas bersama-sama
memberikan efek interaktif pada keterbukaan terhadap
Menurut Volberda, 1996, Flexibilitas dapat inovasi, saling mendukung satu sama lain dalam
didefinisikan sebagai kemampuan organisasi mempromosikan keterbukaan.
yang berguna untuk memberikan respons yang Hipotesis 6: Fleksibilitas dan refleksivitas bersama-sama
berbeda dan cepat terhadap ketidakpastian memberikan efek interaktif pada adopsi inovasi, saling
lingkungan (sebagaimana dikutip dalam mendukung satu sama lain dalam menumbuhkan adopsinya.
(Farnese et al., 2016)).
Fleksibilitas dan refleksivitas diukur dengan item dari
Organisational Climate Measure, ukuran multidimensi dari
iklim organisasi yang dikembangkan oleh Patterson et al.
(2005). Secara khusus, skala 5-item menilai fleksibilitas; yaitu,
kemampuan organisasi untuk berubah dan kecepatan
responsnya.

Refleksivitas dinilai dengan skala 5 item mengenai


kemampuan kelompok untuk meninjau dan merefleksikan
tujuan, strategi, dan proses kerja untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang lebih luas.

Untuk refleksivitas dan fleksibilitas, opsi respons mengikuti


skala Likert 4 poin, dari 1 = 'sebagian besar salah' hingga 4 =
'pasti benar'.

2 Innovation 2016 Wouter (Broekaert et al., 2016) mendefinisikan H2 Ada hubungan positif antara fleksibilitas organisasi
processes in family Broekaert, fleksibilitas organisasi sebagai kemampuan perusahaan dan kinerja inovasinya.
firms: the relevance Petra perusahaan untuk beradaptasi terhadap H4 Ada hubungan positif antara tingkat kepemilikan keluarga
of organizational Andries, struktur organisasi internyalnya atau organisasi perusahaan dan fleksibilitas organisasinya.
flexibility Koenraad hubungan eksternalnya; sebagai pendorong
Debackere kinerja inovasi.
Untuk mengukur fleksibilitas organisasi, dianalisis apakah
perusahaan telah memperkenalkan:
- “praktik bisnis baru untuk mengatur tugas atau
prosedur”
- “metode baru untuk mengatur tanggung jawab dan
kekuatan pengambilan keputusan dalam perusahaan”
- “metode baru untuk mengorganisasikan hubungan
eksternal dengan perusahaan atau lembaga publik
lain; selama periode t - 2 hingga t.
Dijumlahkan tiga binari tersebut untuk mendapatkan satu
indikator untuk fleksibilitas organisasi dan memberi label
variabel Org_Flexibility.

3 Exploring the 2016 Ben-Roy Do (Do et al., 2016) menyatakan bahwa H1. Fleksibilitas SDM berhubungan positif dengan inovasi
relationship among and Pi-Wen Fleksibilitas sumber daya manusia (SDM) organisasi.
human resource Yeh, Jean adalah kemampuan pada tingkat perusahaan, H2. Fleksibilitas SDM berhubungan positif dengan
flexibility, Madsen yang terdiri dari fleksibilitas skill / kemampuan adaptabilitas budaya.
organizational karyawan, fleksibilitas perilaku karyawan, dan
innovation and fleksibilitas praktik SDM. Kuesioner terdiri dari empat bagian: fleksibilitas SDM, budaya
adaptability culture kemampuan beradaptasi organisasi, kinerja inovasi, dan
Menurut Wright and Snell, 1998 (sebagaimana variabel kontrol. Tidak termasuk variabel kontrol, peserta
dikutip dalam (Do et al., 2016)), fleksibilitas merespons item menggunakan skala poin Likert enam poin (1
SDM memiliki definisi: _ "sangat tidak setuju"; 6 _ "sangat setuju").
• orang yang memiliki beragam keterampilan
dan behavioral repertoires; dan Digunakan kuesioner berdasarkan penelitian oleh
• praktik SDM yang dapat digunakan untuk Bhattacharya et al. (2005), di mana tiga sub-dimensi dari
memanfaatkan orang-orang secara efektif agar fleksibilitas SDM diukur.
mereka responsif terhadap perubahan - fleksibilitas skill karyawan
permintaan pasar. - fleksibilitas perilaku karyawan
- fleksibilitas praktik SDM
Bhattacharya et al., 2005 (sebagaimana dikutip
dalam (Do et al., 2016)) menyatakan bahwa
fleksibilitas perilaku karyawan mengacu pada
kemampuan karyawan untuk beradaptasi
terhadap kondisi spesifik dimana karyawan-
karyawan memiliki behavioral scripts / variasi
perilaku yang luas / beragam.

4 External supply 2018 Wai Wai (Ko et al., 2018) menyatakan bahwa H1. fleksibilitas pemasok Inbound / ISF memiliki efek positif
chain flexibility and Joyce Ko, fleksibilitas Rantai Suplai eksternal mengacu yang lebih kuat pada kinerja inovasi produk UKM utama,
product innovation Gordon Liu, pada fleksibilitas pemasok Inbound / ISF daripada fleksibilitas logistik keluar / OLF.
performance Isaac K. Ngugi (fleksibilitas mitra rantai pasok perusahaan) H2. pemasok utama berpengaruh secara negatif memoderasi
A study of small- and and Chris dan Fleksibilitas logistik keluar / OLF hubungan antara ISF dan kinerja inovasi produk UKM.
medium-sized Chapleo (fleksibilitas penyedia layanan logistik; dan itu
UK-based mempengaruhi kinerja inovasi produksi H3. pemasok utama berpengaruh secara positif memoderasi
manufacturers perusahaan itu). Studi ini menemukan bahwa hubungan antara OLF dan kinerja inovasi produk UKM.
ISF memiliki efek positif yang lebih kuat pada H4. Integrasi normatif secara positif memoderasi hubungan
kinerja inovasi produk UKM daripada OLF, dan antara ISF dan kinerja inovasi produk UKM.
bahwa kekuatan dan arah kedua efek H5. Integrasi normatif secara positif memoderasi hubungan
tergantung pada mekanisme kontrol informal. antara OLF dan kinerja inovasi produk UKM.

Malhotra & Mackelprang and Sanchez & Perez


sebagaimana dikutip pada (Ko et al., 2018)
menyatakan bahwa Fleksibilitas rantai pasokan
(SC) adalah sumber penting dari keunggulan
kompetitif bagi perusahaan utama dalam
lingkungan bisnis yang bergerak cepat.

Liao et al., (2010) and Omar et al., (2012)


berpendapat bahwa fleksibilitas ISF melibatkan
sejauh mana pemasok utama perusahaan
bersedia dan mampu memberikan input Semua variabel diukur menggunakan skala Likert multi-item.
manufaktur dengan cara yang responsive Untuk ISF dan OLF, penelitian ini mengadaptasi dan
(sebagaimana dikutip pada (Ko et al., 2018)). memodifikasi item pengukuran dari Malhotra dan
Mackelprang (2012), Liao et al. (2010) dan Hartmann dan De
Sedangkan Hartmann & De Grahl (2011) and Grahl (2011) untuk menilai persepsi CEO SME utama, masing-
Malhotra & Mackelprang (2012) menyatakan masing tentang pemasok dan fleksibilitas penyedia layanan
bahwa OLF mengacu pada sejauh mana logistik mereka. Penelitian ini menggunakan penilaian
penyedia layanan logistik utama perusahaan Malhotra dan Mackelprang (2012) tentang fleksibilitas SC
bersedia dan mampu mengakomodasi eksternal sebagai dasar untuk desain survei, yang terdiri dari
permintaan khusus, non-rutin untuk enam item untuk menilai ISF dan OLF (masing-masing tiga
mengantarkan hasil produksi manufaktur item).
(sebagaimana dikutip pada (Ko et al., 2018)).
Untuk ISF, penelitian ini juga memasukkan gagasan Liao et al
(2010) tentang kesediaan dan kemampuan pemasok untuk
mengakomodasi “permintaan (khusus) perusahaan" untuk
perubahan, daripada item "permintaan pelanggan" (Malhotra
dan Mackelprang (2012)), dalam merancang skala untuk
memastikan kejelasan.
Untuk OLF, penelitian ini mengikuti Hartmann dan De Grahl
(2011) menggunakan istilah "penyedia layanan logistik"
daripada "sistem logistik" (Malhotra dan Mackelprang (2012)),
karena ini lebih sesuai dengan fokus studi ini.

5 Investigate the role 2018 Suqin Liao, (S. Liao et al., 2018) menyatakan bahwa H2. Fleksibilitas strategis akan memediasi hubungan positif
of distributed Zhiying Liu, fleksibilitas strategis adalah saluran dimana antara kepemimpinan terdistribusi dan BMI.
leadership and Lihua Fu, kepemimpinan terdistribusi menyadari H3. Dinamika lingkungan memoderasi pengaruh tidak
strategic flexibility in Peichi Ye kontribusinya terhadap Inovasi Model Bisnis langsung positif dari kepemimpinan terdistribusi dan BMI
fostering business (BMI). Analisis ini mengungkapkan bahwa sedemikian rupa sehingga efek tidak langsung melalui
model innovation kepemimpinan terdistribusi / distributed fleksibilitas strategis menguat (melemah) ketika derajat
leadership memiliki pengaruh langsung yang dinamika lingkungan meningkat (menurun).
signifikan terhadap BMI, dan bahwa
kepemimpinan terdistribusi juga secara tidak
langsung mempengaruhi BMI dengan
meningkatkan fleksibilitas strategis. Dinamisme
lingkungan memperkuat efek positif
kepemimpinan terdistribusi pada BMI di bawah
fleksibilitas strategis.

Sanchez, 1995 (sebagaimana dikutip pada (S.


Liao et al., 2018)) menyatakan bahwa:
- fleksibilitas Strategis mengacu pada
Fleksibilitas strategis diukur menggunakan skala enam item
realokasi dan konfigurasi ulang
dari Zhou dan Wu (2010). Ukuran tersebut menangkap dua
kemampuan perusahaan untuk
dimensi dari fleksibilitas strategis (mis. Fleksibilitas sumber
menangani perubahan lingkungan yang
daya, fleksibilitas koordinasi). Tiga item pertama menangkap
melibatkan sumber daya organisasi,
tingkat fleksibilitas sumber daya, dan tiga item terakhir
proses dan strategi;
digunakan untuk mengukur fleksibilitas koordinasi.
- fleksibilitas sumber daya mengacu pada
fleksibilitas yang melekat dalam alokasi
sumber daya dalam mengejar tindakan
alternatif,
- fleksibilitas koordinasi menekankan
pada fleksibilitas dalam koordinasi
penggunaan sumber daya perusahaan.

Zhou & Wu (2010) and Nadkarni & Narayanan


(2007) mendefinisikan fleksibilitas strategis
sbeagai konsep multdimensionl, yang tersusun
dari fleksibilitas sumber daya dan fleksibilitas
koordinasi (sebagaimana dikutip pada (S. Liao
et al., 2018))

6 Knowledge 2015 Ying Liao and (Y. Liao & Barnes, 2015) menyatakan bahwa
acquisition and Jane Barnes Fleksibilitas inovasi dibentuk dari proses
product innovation Akuisisi Pengetahuan eksternal yang efektif
flexibility in SMEs yang memfasilitasi transformasi hubungan
pemasok yang berkualitas tinggi; dan
Kemampuan Informasi

Lummus et al. (2003) and Liao et al. (2010)


berpendapat bahwa fleksibilitas inovasi produk
(PIF) merupakan aspek penting dalam
membangun keunggulan kompetitif yang H1. Akuisisi pengetahuan berhubungan positif dengan
berkelanjutan di pasar yang semakin bergejolak fleksibilitas inovasi produk UKM.
(sebagaimana dikutip dalam (Y. Liao & Barnes, H4a. Akuisisi pengetahuan memediasi hubungan antara
2015)). kemampuan informasi dan fleksibilitas inovasi produk.
H4b. Akuisisi pengetahuan memediasi hubungan antara
kualitas hubungan dan fleksibilitas inovasi produk.

Langkah-langkah perhitungan empat atribut PIF:


- pertama, atribut rentang-angka tercermin oleh jumlah
rata-rata produk baru yang diperkenalkan ke dalam
produksi (Koste et al., 2004; Sethi dan Sethi, 1990);
- kedua, rentang-heterogenitas dibedakan oleh
berbagai kebaruan produk (Koste et al., 2004;
Ramasesh dan Jayakumar, 1991);
- ketiga, atribut mobilitas menangani penalti dalam hal
waktu dan biaya yang dikeluarkan dalam
pengembangan produk (Koste et al., 2004; Singh dan
Sushil, 2004); dan
- keempat, atribut keseragaman menangkap tingkat
dampak pada hasil kinerja sistem produksi ketika
produk baru diperkenalkan dalam sistem produksi
(yaitu efisiensi, profitabilitas, dan produktivitas) (Koste
et al., 2004).
Atribut rentang memiliki perspektif luar dan berkaitan dengan
sejauh mana persyaratan pasar dipenuhi. Mobilitas dan
keseragaman, di sisi lain, adalah faktor yang mencari ke dalam
yang mencerminkan seberapa baik sumber daya digunakan
dalam pengembangan kemampuan fleksibilitas.

7 Investigating the 2018 Raheleh (Ghorban-bakhsh & Gholipour-kanani, 2018)


Impact of Strategic Ghorban- menyatakan bahwa organisasi yang fleksibel
Flexibility on Bakhsh, menekankan pada perubahan yang halus tapi
Organizational Yousef mendalam serta sosialisasi.
Innovation Gholipour-
Kanani Menurut Doroudi & Babaei (2016), Fleksibilitas
bergantung pada kapasitas perusahaan untuk
mengubah atau mengeksploitasi peluang yang
dibuat dalam konteks dinamika lingkungan; dan
dapat dipandang sebagai keterampilan khusus
atau sumber daya perusahaan tersebut
(sebagaimana dikutip pada (Ghorban-bakhsh &
Gholipour-kanani, 2018)). Primary Hypothesis
Fleksibilitas strategis mempengaruhi inovasi di Ghalamchi,
Dehghan-Dehnavi and Nadafi, 2010 Pusat Pendidikan dan Kebudayaan.
mendefinisikan fleksibilitas strategis sebagai
kemampuan perusahaan untuk Secondary Hypotheses
mengidentifikasi dinamika lingkungan dan 1. Fleksibilitas strategis mempengaruhi inovasi produk di
memanfaatkan sumber dengan cepat untuk Ghalamchi, pusat budaya dan pendidikan.
memulai operasi baru untuk bereaksi terhadap 2. Fleksibilitas strategis mempengaruhi inovasi proses di
dinamika ini (sebagaimana dikutip dalam Ghalamchi, pusat budaya dan pendidikan.
(Ghorban-bakhsh & Gholipour-kanani, 2018)). 3. Fleksibilitas strategis mempengaruhi inovasi
administratif di Ghalamchi, pusat budaya dan
Lau, 1996 sebagaimana dikutip dalam pendidikan.
(Ghorban-bakhsh & Gholipour-kanani, 2018)
mendefinisikan fleksibilitas strategis sebagai Fleksibilitas strategis diukur berdasarkan empat aspek
peningkatan dalam kapasitas perusahaan orientasi sumber daya (6 pertanyaan), ketahanan (4
dalam merespond lingkungan pasaar yang pertanyaan), kelincahan (3 pertanyaan), dan integritas (2
berubah-ubah, dengan meregulasi tujuannya pertanyaan). Inovasi diukur menurut 3 dimensi inovasi
yakni dengan mendukung pengetahuan dan produk, inovasi proses, dan inovasi administratif (total 17
kemampuan utama. pertanyaan) (Kamasak et al., 2016). Skala pengukuran
kuesioner didasarkan pada skala Likert 5-item (pada kontinum
dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju) (Feghhi dan
Dabaghi, 2014).

8 Absorptive capacity, 2020 Ivan (Miroshnychenko et al., 2020) mendefinisikan H2: Potensi daya serap berhubungan positif dengan
strategic flexibility, Miroshnyche fleksibilitas strategis senagai pendorong fleksibilitas strategis.
and business model nko Andreas penting bagi Inovasi Model Bisnis (BMI) dan H4: Fleksibilitas strategis secara positif terkait dengan BMI.
innovation: Strobl, Kurt merupakan lanjutan kapasitas daya serap.
Empirical evidence Matzler,
from Italian SMEs Alfredo De Grewal & Tansuhaj, 2001 mendifinisikan
Massis fleksibilitas strategis sebagai kemampuan
organisasi untuk mengatur resiko ekonomi dan
politik dengan merespon dalam tata cara yang
proaktif maupun reaktif, terhadap ancaman
dan peluang pasar (sebagaimana dikutip dalam
(Miroshnychenko et al., 2020)).
Langkah-langkah fleksibilitas strategis mencerminkan
kemampuan proaktif dan reaktif perusahaan bereaksi
terhadap perubahan lingkungan (Brozovic, 2018). Diadaptasi
enam item dari penelitian sebelumnya yang mengukur
kemampuan proaktif dan reaktif untuk memenuhi kondisi
lingkungan yang berubah (Grewal & Tansuhaj, 2001; Liu et al.,
2013; Nadkarni & Herrmann, 2010). Responden diminta untuk
menilai tingkat persetujuan mereka dengan enam item pada
skala 5 poin tipe Likert (1 = sangat tidak setuju; 5 = sangat
setuju).
6 item terkait fleksibilitas strategis berupa pertanyaan “jika
keadaan berubah, organisasi kita:
- dapat secara mudah berubah dari plan saat ini
- bersiap untuk bereaksi dengan cara yang dimodifikasi
dan layak
- dapat mengendalikan pergeseran strategi
- memiliki pengetahuan praktis untuk membuat
pergeseran pada rutinitas dan praktis harian
- dapat secara proaktif mengembangkan proyek baru
- dapat menggeeser ke proyek dengan probabilitas
keberhasilan yang tinggi
9 More labour market 2016 Eva (Wachsen & Blind, 2016) menyatakan bahwa: Hipotesis I. Dampak fleksibilitas numerik dan fungsional
flexibility for more Wachsen, - Fleksibilitas pasar tenaga kerja mewakili eksternal pada inovasi tergantung pada rezim inovasi.
innovation? Knut Blind kapasitas pasar tenaga kerja untuk Hipotesis II. Fleksibilitas upah yang diwakili oleh penetapan
Evidence from beradaptasi dengan cepat terhadap upah yang kurang terpusat memiliki dampak negatif pada
employer – perubahan ekonomi atau masyarakat. inovasi.
employee linked - Fleksibilitas numerik eksternal mengacu Hipotesis III. Hubungan antara inovasi dan fleksibilitas upah
micro data pada mobilitas karyawan antara yang diukur dengan tingkat upah, berbeda tergantung pada
perusahaan yang berbeda, rezim inovasi.
menggambarkan sejauh mana jumlah
karyawan dapat dengan cepat Fleksibilitas upah diukur dengan variabel yang
disesuaikan dengan persyaratan menggambarkan dua aspek fleksibilitas upah di pasar tenaga
ekonomi. kerja: proses tawar-menawar serta tingkat upah.
- Fleksibilitas fungsional menggambarkan
bagaimana perusahaan dapat Variabel BARGAINLEV yang dikelompokkan, menentukan
menggunakan karyawannya untuk tingkat tawar-menawar upah. Semakin tinggi nilai
tugas yang berbeda. BARGAINLEV, semakin besar kemungkinan transaksi terjadi
- Fleksibilitas fungsional internal pada tingkat yang terdesentralisasi. Nilai terendah adalah
mengacu pada pelatihan berkelanjutan penetapan upah yang tidak fleksibel di tingkat industri.
yang memungkinkan karyawan terampil
untuk memenuhi berbagai tugas`. Variabel yang menggambarkan aspek kedua dari fleksibilitas
- Fleksibilitas upah mengacu pada biaya upah, yakni tingkat upah, adalah MEDWAGE sebagai tingkat
sumber daya dan kemampuan upah rata-rata dan DIFFWAGE sebagai perbedaan upah dalam
perusahaan. Fleksibilitas upah yang suatu perusahaan.
tinggi terkait dengan penetapan upah
yang terdesentralisasi di mana tingkat Fleksibilitas numerik dan fungsional eksternal diukur oleh tiga
upah mewakili keseimbangan variabel. Perputaran tenaga kerja perusahaan / turnover,
penawaran dan permintaan di pasar LABTURN menunjukkan perubahan dalam pekerjaan yang
tenaga kerja. diberikan oleh bagian karyawan yang meninggalkan
perusahaan dalam waktu satu tahun (Zhou et al., 2011, hlm.
Atkinson (1984) mendefinisikan fleksibilitas 8). EMPLOYSTAT menunjukkan bagian pekerja berdasarkan
pasar tenaga sebagai sebuah fungsi strategi permintaan dengan status kontraktor fleksibel, sedangkan
perusahaan dan membaginya menjadi tiga bagian pekerja dengan kontrak kerja sementara diwakili oleh
dimensi: fleksibilitas numerical, fungsional, dan variabel TEMPEMP. Untuk menghindari potensi
finansial / upah (sebagaimana dikutip dalam multikolinearitas dengan LABTURN, kedua item ini disatukan
(Wachsen & Blind, 2016)) menjadi satu FAKTOR menggunakan analisis faktor.
10 Success belongs to 2019 Daniela (Ritter-hayashi et al., 2019) menyatakan bahwa Hipotesis 1. Efek negatif perampingan pada inovasi proses
the flexible firm : Ritter- fleksibilitas tenaga kerja terdiri dari fleksibilitas dikurangi oleh fleksibilitas numerik.
How labor flexibility Hayashi, Joris numerik, fleksibilitas fungsional, dan Hipotesis 2. Efek negatif dari perampingan pada inovasi proses
can retain firm Knoben, fleksibilitas upah & hadiah. Fleksibilitas tenaga dimitigasi oleh fleksibilitas fungsional.
innovativeness in Vermeulen kerja, khususnya fleksibilitas numerik serta Hipotesis 3. Efek negatif dari perampingan pada inovasi proses
times of downsizing Patrick A.M. fungsional, memiliki efek moderasi positif dan dikurangi oleh fleksibilitas upah dan hadiah.
dapat mengurangi tantangan inovasi yang
dihasilkan dari perampingan / downsizing

Wright and Snell, 1998 mendefinisikan


fleksibilitas tenaga kerja sebagai kemampuan
perusahaan untuk secara cepat
mengkonfigurasi ulang sumber daya dan
akitivitas dalam merespons permintaan
lingkungan (sebagaimana dikutip dalam (Ritter-
hayashi et al., 2019)).

Michie and Sheehan, 2005 sebagaimana dikutp


dalam (Ritter-hayashi et al., 2019) menyatakan Fleksibilitas numerik: karyawan sementara. Fleksibilitas
bahwa: numerik diukur dengan persentase karyawan sementara, di
- Fleksibilitas numerical mengacu pada antara keseluruhan tenaga kerja.
kemampuan perusahaan untuk Persentase karyawan sementara ditangkap oleh kombinasi
memvariasikan jumlah tenaga kerja dua pertanyaan Enterprise Survey / ES, yaitu "berapa banyak
yang dipekerjakan, mis. melalui karyawan sementara fulltime yang dipekerjakan oleh
karyawan sementara. perusahaan ini" dan "berapa banyak individu permanen,
- Fleksibilitas fungsional mencerminkan fulltime yang bekerja dalam perusahaan ini ”.
fleksibilitas karyawan, yang dapat
ditingkatkan dengan memelihara Fleksibilitas fungsional: pelatihan. Fleksibilitas fungsional
pengetahuan dan keterampilan mereka diukur dengan persentase karyawan yang telah menerima
melalui pelatihan pelatihan formal. Itu dinilai dengan dua pertanyaan di ES:
- Fleksibilitas upah dan hadiah mewakili pertama, "apakah perusahaan ini memiliki program pelatihan
tingkat sistem kompensasi yang formal untuk karyawan tetap dan filltime?" dan kedua, "[...]
mendorong kinerja, seperti bonus dan berapa persen karyawan permanen dan fulltime dari kategori
pembayaran terkait kinerja berikut ini menerima pelatihan formal?".
Pertanyaan kedua diajukan untuk karyawan produksi dan non-
produksi. Indikator gabungan dalam arti persentase pelatihan
rata-rata pekerja produksi dan non-produksi dihitung jika
responden mengindikasikan pertanyaan pertama, bahwa
program pelatihan formal telah ditawarkan di perusahaan.
Jika tidak, persentase rata-rata ditetapkan ke nol.

Fleksibilitas upah dan hadiah: bonus kinerja. Penggunaan


fleksibilitas upah dan hadiah ditangkap di Innovation Follow
Up Survey / IFS dengan menyediakan wawasan tentang
apakah perusahaan menyediakan atau tidak "[...] bonus
kinerja untuk karyawan atau manajer". Perusahaan yang
menawarkan bonus berbasis kinerja kepada karyawannya
diberi kode satu, perusahaan tanpa skema bonus diberi kode
nol.

11 Adaptive culture and 2018 Antonio J. Menurut (Verdu-jover et al., 2018), fleksibilitas H3. Budaya adaptif secara positif dan penuh memediasi
product/service Verdu-Jover, struktural mengacu pada adaptasi terhadap hubungan antara fleksibilitas struktural dan hasil inovasi
innovation Lirios Alos- inersia / kelembaman (penolakan terhadap produk / layanan.
outcomes Simo, Jose- suatu gerakan) dan menginduksi koordinasi
Maria kegiatan yang lebih gesit. fleksibilitas dan Fleksibilitas struktural: Menganalisis dengan mengadaptasi 2
Gomez-Gras inovasi struktural dimediasi sepenuhnya oleh item dari Iravani et al. (2005), dan Verdú-Jover dan G_omez-
budaya adaptif Gras (2009), menggunakan skala Likert dari 1 (¼ Tidak setuju
sepenuhnya) hingga 7 (¼ Setuju sepenuhnya). Analisis faktor
konfirmatori mengkonfirmasi reliabilitas (a ¼ 0.77),
reliabilitas komposit (CR ¼ 0,81), dan satu dimensi.
RESUME DEFINISI:
Berdasarkan review artikel-artikel diatas, maka dapat diambil kesimpulan definisi:
Fleksibilitas merupakan kemampuan dan kapasitas organisasi untuk memberikan respons cepat terhadap ketidakpastian lingkungan, dengan memanfaatkan
opportunity / peluang dalam dinamika lingkungan tersebut (ekstern), serta dengan berinovasi memanfaatkan sumber daya / resource organisasi tersebut
(strength intern); yang secara keseluruhan menjadi keunggulan kompetitif organisasi tersebut.

Fleksibilitas dalam pembahasan artikel-artikel diatas berkembang / diimplementasikan dalam berbagai konteks:

- Fleksibilitas organisasi merupakan kemampuan organisasi untuk beradaptasi secara intern (terkait struktur) maupun ekstern (sosialisasi dan hubungan
lingkungan); sebagai pendorong kinerja inovasi.

- Fleksibilitas Sumber Daya Manusia merupakan kemampuan organisasi dalam memanfaatkan SDM dalam organisasinya secara efektif agar responsive
terhadap perubahan; yang terdiri dari fleksibilitas skill / kemampuan karyawan, fleksibilitas perilaku karyawan, dan fleksibilitas praktik SDM.
- Fleksibilitas Supply Chain / Rantai Pasok mengacu pada fleksibilitas pemasok Inbound / ISF (fleksibilitas mitra rantai pasok perusahaan), yang melibatkan
sejauh mana pemasok utama perusahaan bersedia dan mampu memberikan input manufaktur dengan cara yang responsive; dan Fleksibilitas logistik
keluar / OLF (fleksibilitas penyedia layanan logistic), yang melibatkan sejauh mana penyedia layanan logistik utama perusahaan bersedia dan mampu
mengakomodasi permintaan khusus, non-rutin / custom untuk mengantarkan hasil produksi manufaktur.

- Fleksibilitas strategis secara konseptual merupakan konsep multdimensional, yang tersusun dari fleksibilitas sumber daya dan fleksibilitas koordinasi;
dan secara praktis merupakan saluran dimana kepemimpinan terdistribusi menyadari kontribusinya terhadap Inovasi Model Bisnis (BMI) dan merupakan
lanjutan kapasitas daya serap; dengan realokasi dan konfigurasi ulang kemampuan perusahaan dalam merespons lingkungan pasaar (ancaman maupun
peluang) yang berubah-ubah (dengan meregulasi tujuannya yakni dengan mendukung pengetahuan dan kemampuan utama); yang melibatkan sumber daya
organisasi, proses dan strategi secara proaktif maupun reaktif

- Fleksibilitas inovasi merupakan kemampuan adaptasi organisasi yang dibentuk dari proses Akuisisi Pengetahuan eksternal yang efektif; yang
memfasilitasi transformasi hubungan pemasok yang berkualitas tinggi; dan Kemampuan Informasi

- Fleksibilitas tenaga kerja / labor flexibility merupakan kemampuan organisasi untuk secara cepat mengkonfigurasi ulang sumber daya manusia dan
aktivitasnya dalam merespons lingkungan; dengan pengembangan pada fleksibilitas numerik, fleksibilitas fungsional, dan fleksibilitas upah & hadiah.

- Fleksibilitas structural merupakan kemampuan organisasi untuk beradaptasi terhadap inersia / kelembaman (penolakan terhadap suatu gerakan) dan
menginduksi koordinasi kegiatan yang lebih gesit; yang dimediasi oleh budaya adaptif dalam mencapai inovasi structural.
DAFTAR PUSTAKA

Broekaert, W., Andries, P., & Debackere, K. (2016). Innovation processes in family firms: the relevance of
organizational flexibility. Small Business Economics, 47(3), 771–785. https://doi.org/10.1007/s11187-
016-9760-7

Do, B., Yeh, P., & Madsen, J. (2016). Exploring the relationship among human resource flexibility,
organizational innovation and adaptability culture. 10(4), 657–674. https://doi.org/10.1108/CMS-01-
2016-0022

Farnese, maria luisa, Fida, R., & Livi, S. (2016). Reflexivity and flexibility: Complementary routes to
innovation? Journal of Management & Organization, 3(22), 404–419.
https://doi.org/10.1017/jmo.2015.42

Ghorban-bakhsh, R., & Gholipour-kanani, Y. (2018). Investigating the Impact of Strategic Flexibility on
Organizational Innovation. 8(3), 1–5.

Ko, W. wai joyce, Liu, G., Ngugi, I. K., & Chapleo, C. (2018). External supply chain flexibility and product
innovation performance. 52(9), 1981–2004. https://doi.org/10.1108/EJM-07-2017-0466

Liao, S., Liu, Z., Fu, L., & Ye, P. (2018). Investigate the role of distributed leadership and strategic flexibility in
fostering business model innovation. 13(1), 93–112. https://doi.org/10.1108/CMS-02-2018-0420

Liao, Y., & Barnes, J. (2015). Knowledge acquisition and product innovation flexibility in SMEs. 21(6), 1257–
1278. https://doi.org/10.1108/BPMJ-05-2014-0039

Miroshnychenko, I., Strobl, A., Matzler, K., & Massis, A. De. (2020). Absorptive capacity , strategic flexibility
, and business model innovation : Empirical evidence from Italian SMEs. Journal of Business Research,
February 2019, 1–13. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2020.02.015

Ritter-hayashi, D., Knoben, J., & M, V. P. A. (2019). Success belongs to the flexible firm : How labor flexibility
can retain firm innovativeness in times of downsizing. August 2018.
https://doi.org/10.1016/j.lrp.2019.101914

Verdu-jover, A. J., Alos-simo, L., & Gomez-Gras, J.-M. (2018). Adaptive culture and product / service
innovation outcomes. European Management Journal, 36(3), 330–340.
https://doi.org/10.1016/j.emj.2017.07.004

Wachsen, E., & Blind, K. (2016). More labour market flexibility for more innovation ? Evidence from
employer – employee linked micro data. Research Policy, 45(5), 941–950.
https://doi.org/10.1016/j.respol.2016.01.020

Anda mungkin juga menyukai